Pada akhir 2019, seorang guru Pembina pramuka di Sura Baya bernama Rahmat Santoso di vonis 12 tahun penjara dan kebiri kimia selam 3 tahun. Dia dinyatakan bersalah telah melakukan pencabulan terhadap anak didik laki-laki tang merupakan binaannya di pramuka. Perbuatan Rahmat dinyatakan telah membuat para korbannya trauma, malu dan takut. Selain itu, hakim meyatakan Rahmat juga telah merusak masa depan korban yang masih duduk di bangku SD dan SMP. 2. Analisa Menurut tanggapan saya, kasus tersebut sudah diluar batas kewajaran seorang guru yang seharusnya mendidik namun menghancurkan masa depan anak. Maka wajarlah ia mendapat hukuman penjara atas perbuatan yang telah ia lakukan. Sebab jika tidak di penjarakan, mungkin saja guru tersebut akan mengulangi hal yang sama. Jika di penjarakan pun kadang sebagai manusia ada rasa dendam dan rasa bersalah. 3. Bagaimana solusi untuk menyelesaikan Maka solusinya menurut saya kita sebagai anak bangga berusaha bersama dalam mebina hidup rukun dan member bimbingan pada anak-anak di bawahumur agar tidak sembarangan dekat dengan orang lain walaupn itu adalah seorang guru yang dikenal. Sedangkan untuk pak rahmat solusi yang terbaik ada memberikannya penyadaran yaitu dengan memasukannya dalam penjara. Namun mengingat Negara Indonesia adalah Negara yang masih menjunjung tinggi martabat manusia maka diusaha untuk tidak menghakimi orang lain secara sepihak seperti langsung membunuh orang tersebut.