Anda di halaman 1dari 27

BB03-RK15-RII.

0
27 Mei 2022
RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4407/Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan Khusus
SKS : 3 (tiga)
Nama Pengembang : Fatkhurohman, M.Pd.INama
Penelaah : Aly Fauzi AS.
Deskripsi Singkat Mata Kuliah : Mata kuliah ini membekali mahasiswa S1 PGSD menguasai kemampuan yang memadai tentang karakteristik dan kebutuhan pendidikananak luar biasa,
sehingga mampu memberikan layanan pendidikan bagi anak luar luar biasa yang berada di SD biasa.
Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu memberikan layanan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus yang ada di Sekolah Dasar ( SD ) biasa

Metode Tutorial
No Kompetensi Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tugas Tutorial Daftar Pustaka
Tutorial ke
1 2 3 4 5 6 8 9
1  Mahasiswa dapat menerapkan o Orientasi tutorial. o Ruang lingkup tutorial. Ceramah Tugas partisipasi I.G.A.K Wardani, 1
konsep tutorial dan belajar yang o Penerapan strategi o Sistem penilaian. Tanya jawab dkk. Pengantar
efektif serta mandiri. tutorial dan belajar o Cara membaca efektif. Pend. Anak
mandiri secara o Pengembangan peta konsep, Berkebutuhan
efektif dalam mata penyusunan outline, Khusus.
kuliah Pengantar penulisan rangkuman
Pend. Anak berdasarkan hasil baca dalam
Berkebutuhan mata kuliah Pengantar Pend.
Khusus. Anak Berkebutuhan Khusus.
2 o Menjelaskan hakikat anak o Hakikat pendidikan o Definisi dan jenis kebutuhan Presentasi Tugas partisipasi I.G.A.K Wardani, 2
berkebutuhan khusus. khusus. khusus. Tanya jawab dkk. Pengantar
o Penyebab dan dampak Diskusi Pend. Anak
munculnya kebutuhan Ceramah Berkebutuhan
khusus. Khusus. Halaman
o Kebutuhan serta hak dan 1.1 s/d 2.46.
kewajiban Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK).
o Menjelaskan hakikat pendidikan o Hakikat pendidikan o Pengertian pelayanan
bagi anak berkebutuhan bagi Anak pendidikan dan sejarah
khusus. Berkebutuhan perkembangan pendidikan
Khusus (ABK). khusus di Indonesia.
o Berbagai bentuk dan jenis
layanan pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK).
Metode Tutorial
No Kompetensi Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tugas Tutorial Daftar Pustaka
Tutorial ke
1 2 3 4 5 6 8 9
3 o Menjelaskan dampak o Pendidikan khusus o Definisi dan dampak anak Presentasi Tugas tutorial 1: I.G.A.K Wardani, 3
keberbakatan bagi anak dan bagi anak berbakat. Tanya jawab Penguasaan dkk. Pengantar
pendidikannya. berbakat. o Kebutuhan pendidikan dan Diskusi konsep Pend. Anak
jenis layanan bagi anak Ceramah Berkebutuhan
berbakat. Penugasan Khusus. Halaman
3.1 s/d 3.33.
4 o Menjelaskan dampak o Pendidikan anak o Definisi, klasifikasi, Presentasi Tugas partisipasi I.G.A.K Wardani, 4
ketunanetraan bagi anak dan tunanetra. penyebab, dan cara Tanya jawab dkk. Pengantar
pendidikannya. pencegahan Diskusi Pend. Anak
terjadinya Ceramah Berkebutuhan
ketunanetraan. Khusus. Halaman
o Dampak ketunanetraan 4.1 s/d 5.79.
terhadap kehidupan seorang
individu.
o Pendidikan bagi siswa
tunanetra di sekolah
umum dalam setting
o Menjelaskan dampak o Pendidikan anak pendidikan inklusiff.
ketunarunguan dan gangguan tunarungu dan o Definisi dan klasifikasi,
komunikasi bagi anak dan anak dengan penyebab, serta cara
pendidikannya. gangguan pencegahan terjadinya
komunikasi. tunarungu dan gangguan
komunikasi.
o Dampak tunarungu dan
gangguan komunikasi
bagi perkembangan anak.
o Kebutuhan khusus dan profil
pendidikan anak tunarungu
dan anak dengan gangguan
komunikasi.
5 o Menjelaskan dampak o Pendidikan khusus o Definisi, klasifikasi, Presentasi Tugas tutorial 2: I.G.A.K Wardani, 5
ketunagrahitaan bagi anak dan anak tunagrahita. penyebab, dan cara Tanya jawab Penguasaan dkk. Pengantar
pendidikannya. pencegahan tunagrahita. Diskusi konsep Pend. Anak
o Dampak ketunagrahitaan. Ceramah Berkebutuhan
o Kebutuhan khusus dan profil Penugasan Khusus. Halaman
pendidikan anak tunagrahita. 6.1 s/d 6.50.
Metode Tutorial
No Kompetensi Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tugas Tutorial Daftar Pustaka
Tutorial ke
1 2 3 4 5 6 8 9
6 o Menjelaskan dampak o Pendidikan anak o Definisi, penyebab, Presentasi Tugas partisipasi I.G.A.K Wardani, 6
tunadaksa dan tunalaras bagi tunadaksa dan klasifikasi, dan Tanya jawab dkk. Pengantar
anak dan pendidikannya. tunalaras. dampak tunadaksa. Diskusi Pend. Anak
o Kebutuhan khusus dan profil Ceramah Berkebutuhan
pendidikan anak tunadaksa. Khusus. Halaman
o Definisi, penyebab, 7.1 s/d 8.68.
klasifikasi, dan
dampak
ketunalarasan.
o Kebutuhan khusus dan profil
o Menjelaskan dampak kesulitan o Pendidikan anak pendidikan anak tunalaras.
belajar bagi anak dan berkesulitan o Definisi, penyebab, dan jenis-
pendidikannya. belajar. jenis kesulitan belajar.
o Karakteristik anak
berkesulitan
belajar.
o Intervensi anak berkesulitan
belajar.
7 o Memberikan layanan o Pendidikan Anak o Identifikasi dan asesmen Presentasi Tugas tutorial 3: I.G.A.K Wardani, 7
pendidikan bagi ABK yang ada Berkebutuhan Anak Berkebutuhan Khusus Tanya jawab Penguasaan dkk. Pengantar
di SD biasa. Khusus (ABK) di (ABK). Diskusi konsep Pend. Anak
SD biasa. o Tindak lanjut Ceramah Berkebutuhan
pelayanan pendidikan Penugasan Khusus. Halaman
bagi ABK. 9.1 s/d 9.45.
8 o Mahasiswa dapat merangkum o Semua pokok o Semua sub pokok bahasan Ceramah Tugas partisipasi I.G.A.K Wardani, 8
seluruh materi yang dibahas bahasan yang ada yang ada di BMP. Penugasan dkk. Pengantar
dalam mata kuliah yang di BMP. Diskusi Pend. Anak
ditutorialkan. Presentasi Berkebutuhan
Khusus. Halaman
1.1 s/d 9.45.
BB-03-RK16-RII.0
27 Mei 2015

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)


Tutorial ke : 1 (satu)
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4407/Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan Khusus
SKS : 3 (tiga)
Nama Pengembang : Fatkhurohman, M.Pd.INama
Penelaah : Aly Fauzi AS.
Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu memberikan layanan pendidikan bagi Anak
Berkebutuhan Khusus yang ada di Sekolah Dasar ( SD ) biasa

Kompetensi Khusus : Mahasiswa dapat menerapkan konsep tutorial dan belajar yang efektif
serta mandiri.
Pokok Bahasan : o Orientasi tutorial.
o Penerapan strategi tutorial dan belajar mandiri secara efektif
dalam mata kuliah Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan Khusus.
Sub Pokok Bahasan : o Ruang lingkup tutorial.
o Sistem penilaian.
o Cara membaca efektif.
o Pengembangan peta konsep, penyusunan outline, penulisan
rangkuman berdasarkan hasil baca dalam mata kuliah Pengantar
Pend. Anak Berkebutuhan Khusus.

TAHAPAN KEGIATAN TUTORIAL:

MEDIA DAN
No TAHAPAN RINCIAN KEGIATAN WAKTU
SUMBER BELAJAR
1 Persiapan Tutor mempersiapkan RAT, SAT, BMP, catatan pertemuan tutorial, dan daftar hadir
Tutorial tutorial.
2 Kegiatan 1. Membuka tutorial. PPT, LCD, dan BMP 10 menit
Pendahuluan 2. Tutor memperkenalkan diri kepada
mahasiswa.
3. Tutor menyampaikan apersepsi dan
mengkondisikan suasana belajar.
4. Tutor menyampaikan tujuan tutorial yang
akan dibahas:
o Ruang lingkup tutorial.
o Sistem penilaian.
o Cara membaca efektif.
o Pengembangan peta konsep,
penyusunan outline, penulisan
rangkuman berdasarkan hasil baca.
5. Mahasiswa menyimak dan memperhatikan
apa yang disampaikan tutor.
3 Kegiatan 6. Tutor menjelaskan konsep PJJ, belajar PPT, LCD, dan BMP 100 menit
Penyajian mandiri, sistem tutorial, tujuan tutorial
dan perbedaan tutorial dengan kuliah.
7. Tutor menjelaskan tata cara sistem
penilaian dalam tutorial.
8. Tutor menjelaskan cara membaca efektif.
9. Tutor menjelaskan pengembangan peta
konsep, penyusunan outline, penulisan
rangkuman berdasarkan hasil baca.
10.Tutor membuka sesi tanya jawab dengan
mahasiswa jika ada yang belum
memahami apa yang telah disampaikan
tutor.
11.Tutor membimbing mahasiswa untuk
membentuk kelompok belajar yang akan
melakukan presentasi selama tutorial
MEDIA DAN
No TAHAPAN RINCIAN KEGIATAN WAKTU
SUMBER BELAJAR
berlangsung.

4 Kegiatan 12. Bersama mahasiswa menyimpulkan hasil PPT, LCD, dan BMP 10 menit
Penutup tutorial.
13. Tugas partisipasi:
o Meminta kelompok 1 untuk menyiapkan
materi presentasi: Hakikat pendidikan
khusus pada pertemuan berikutnya.
o Meminta kelompok 2 untuk menyiapkan
materi presentasi: Hakikat pendidikan
bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
pada pertemuan berikutnya.
o Meminta kelompok yang lain untuk
memperlajari materi yang akan
dipresentasikan sebagai bentuk
persiapan untuk pertemuan berikutnya.
14. Menutup tutorial.
BB-03-RK16-RII.0
27 Mei 2015

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)


Tutorial ke : 2 (dua)
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4407/Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan Khusus
SKS : 3 (tiga)
Nama Pengembang : Fatkhurohman, M.Pd.INama
Penelaah : Aly Fauzi AS
Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu memberikan layanan pendidikan bagi Anak
Berkebutuhan Khusus yang ada di Sekolah Dasar ( SD ) biasa

Kompetensi Khusus : o Menjelaskan hakikat anak berkebutuhan khusus.


o Menjelaskan hakikat pendidikan bagi anak berkebutuhan
khusus. Pokok Bahasan : o Menjelaskan hakikat anak berkebutuhan khusus.
o Menjelaskan hakikat pendidikan bagi anak berkebutuhan
khusus. Sub Pokok Bahasan : o Definisi dan jenis kebutuhan khusus.
o Penyebab dan dampak munculnya kebutuhan khusus.
o Kebutuhan serta hak dan kewajiban Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK).
o Pengertian pelayanan pendidikan dan sejarah perkembangan
pendidikan khusus di Indonesia.
o Berbagai bentuk dan jenis layanan pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK).

TAHAPAN KEGIATAN TUTORIAL:

MEDIA DAN
No TAHAPAN RINCIAN KEGIATAN WAKTU
SUMBER BELAJAR
1 Persiapan Tutor mempersiapkan RAT, SAT, BMP, catatan pertemuan tutorial, dan daftar hadir
Tutorial tutorial.
Mahasiswa mempersiapkan bahan presentasi atau media lain.
2 Kegiatan 1. Membuka tutorial. PPT, LCD, dan BMP 10 menit
Pendahuluan 2. Tutor menyampaikan apersepsi dan
mengkondisikan suasana belajar.
3. Tutor menyampaikan tujuan tutorial yang
akan dipresentasikan:
o Definisi dan jenis kebutuhan khusus.
o Penyebab dan dampak munculnya
kebutuhan khusus.
o Kebutuhan serta hak dan kewajiban
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
o Pengertian pelayanan pendidikan dan
sejarah perkembangan pendidikan
khusus di Indonesia.
o Berbagai bentuk dan jenis layanan
pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
(ABK).
4. Mahasiswa menyimak dan memperhatikan
apa yang disampaikan tutor.
3 Kegiatan 5. Tutor mempersilahkan kelompok 1 PPT, LCD, dan BMP 50 menit
Penyajian untuk menyampaikan materi presentasi.
6. Kelompok 1 menyampaikan materi
presentasi: Hakikat pendidikan
khusus.
7. Tutor meminta kelompok yang lain
menyimak.
8. Untuk mengecek kesiapan mahasiswa
apakah sudah mempelajari materi (yang
dipresentasikan) di rumah, tutor membuka
sesi tanya jawab dengan menunjuk
beberapa mahasiswa untuk menyampaikan
pendapat/bertanya.
MEDIA DAN
No TAHAPAN RINCIAN KEGIATAN WAKTU
SUMBER BELAJAR
9. Tutor mempersilahkan kelompok 2 PPT, LCD, dan BMP 50 menit
untuk menyampaikan materi presentasi.
10.Kelompok 2 menyampaikan materi
presentasi: Hakikat pendidikan
khusus.
11.Tutor meminta kelompok yang lain
menyimak.
12.Untuk mengecek kesiapan mahasiswa
apakah sudah mempelajari materi (yang
dipresentasikan) di rumah, tutor membuka
sesi tanya jawab dengan menunjuk
beberapa mahasiswa untuk menyampaikan
pendapat/bertanya.
13.Tutor memberikan tambahan/meluruskan,
jika terdapat hasil sesi tanya jawab yang
belum dipahami.
4 Kegiatan 14. Tutor membimbing mahasiswa PPT, LCD, dan BMP 10 menit
Penutup merangkum dan menyimpulkan materi
tutorial yang telah dipelajari, sebagai
bentuk penguatan.
15. Tugas partisipasi:
o Meminta kelompok 3 untuk menyiapkan
materi presentasi: Pendidikan khusus
bagi anak berbakat pada pertemuan
berikutnya.
o Meminta kelompok yang lain untuk
memperlajari materi yang akan
dipresentasikan sebagai bentuk
persiapan untuk pertemuan berikutnya.
16. Mengingatkan mahasiswa untuk belajar
dengan baik sebagai persiapan
mengerjakan Tugas Tutorial 1 (TT1) pada
pertemuan berikutnya.
17. Menutup tutorial.
BB-03-RK16-RII.0
27 Mei 2015

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)


Tutorial ke : 3 (tiga)
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4407/Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan Khusus
SKS : 3 (tiga)
Nama Pengembang : Fatkhurohman, M.Pd.INama
Penelaah : Aly Fauzi AS
Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu memberikan layanan pendidikan bagi Anak
Berkebutuhan Khusus yang ada di Sekolah Dasar ( SD ) biasa

Kompetensi Khusus : o Menjelaskan dampak keberbakatan bagi anak dan pendidikannya.


Pokok Bahasan : o Pendidikan khusus bagi anak berbakat.
Sub Pokok Bahasan : o Definisi dan dampak anak berbakat.
o Kebutuhan pendidikan dan jenis layanan bagi anak berbakat.

TAHAPAN KEGIATAN TUTORIAL:

MEDIA DAN
No TAHAPAN RINCIAN KEGIATAN WAKTU
SUMBER BELAJAR
1 Persiapan Tutor mempersiapkan RAT, SAT, BMP, catatan pertemuan tutorial, dan daftar hadir
Tutorial tutorial, serta Tugas Tutorial 1 (TT1).
Mahasiswa mempersiapkan bahan presentasi atau media lain.
2 Kegiatan 1. Membuka tutorial. PPT, LCD, dan BMP 10 menit
Pendahuluan 2. Tutor menyampaikan apersepsi dan
mengkondisikan suasana belajar.
3. Tutor melakukan review
pertemuan sebelumnya.
4. Tutor menyampaikan tujuan tutorial yang
akan dipresentasikan:
o Definisi dan dampak anak berbakat.
o Kebutuhan pendidikan dan jenis
layanan bagi anak berbakat.
5. Tutor mengingatkan kembali mahasiswa
jika pada tutorial ketiga ini akan ada TT1,
serta meminta mahasiswa untuk bersiap
mengerjakan TT1.
6. Mahasiswa menyimak dan memperhatikan
apa yang disampaikan tutor.
3 Kegiatan 7. Tutor memberikan TT1 kepada mahasiswa Tugas Tutorial 1 60 menit
Penyajian dalam bentuk tes penguasaan konsep. Penguasaan Konsep
8. Setelah TT1 selesai dikerjakan,
mahasiswa diminta untuk
mengumpulkannya.
9. Tutor mempersilahkan kelompok 3 PPT, LCD, dan BMP 40 menit
untuk menyampaikan materi presentasi.
10.Kelompok 3 menyampaikan materi
presentasi: Pendidikan khusus bagi anak
berbakat.
11.Tutor meminta kelompok yang lain
menyimak.
12.Untuk mengecek kesiapan mahasiswa
apakah sudah mempelajari materi (yang
dipresentasikan) di rumah, tutor membuka
sesi tanya jawab dengan menunjuk
beberapa mahasiswa untuk menyampaikan
pendapat/bertanya.
13.Tutor memberikan tambahan/meluruskan,
jika terdapat hasil sesi tanya jawab yang
belum dipahami.
4 Kegiatan 14. Tutor membimbing mahasiswa PPT, LCD, dan BMP 10 menit
Penutup merangkum dan menyimpulkan materi
tutorial yang telah dipelajari, sebagai
bentuk penguatan.
15. Tugas partisipasi:
o Meminta kelompok 4 untuk menyiapkan
materi presentasi: Pendidikan anak
tunanetra pada pertemuan berikutnya.
o Meminta kelompok 5 utnuk menyiapkan
materi presentasi: Pendidikan anak
tunarungu dan anak dengan gangguan
komunikasi pada pertemuan
berikutnya.
o Meminta kelompok yang lain untuk
mempelajari materi yang akan
dipresentasikan sebagai bentuk
persiapan untuk pertemuan berikutnya.
16. Menutup tutorial.
BB-03-RK16-RII.0 27 Mei 2015
SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)
Tutorial ke : 4 (empat)
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4407/Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan Khusus
SKS : 3 (tiga)
Nama Pengembang : Fatkhurohman, M.Pd.INama
Penelaah : Aly Fauzi AS
Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu memberikan layanan pendidikan bagi Anak
Berkebutuhan Khusus yang ada di Sekolah Dasar ( SD ) biasa

Kompetensi Khusus : o Menjelaskan dampak ketunanetraan bagi anak dan pendidikannya.


o Menjelaskan dampak ketunarunguan dan gangguan
komunikasi bagi anak dan pendidikannya.
Pokok Bahasan : o Pendidikan anak tunanetra.
o Pendidikan anak tunarungu dan anak dengan gangguan
komunikasi.
Sub Pokok Bahasan : o Definisi, klasifikasi, penyebab, dan cara pencegahan terjadinya
ketunanetraan.
o Dampak ketunanetraan terhadap kehidupan seorang individu.
o Definisi dan klasifikasi, penyebab, serta cara
pencegahan terjadinya tunarungu dan gangguan
komunikasi.
o Dampak tunarungu dan gangguan komunikasi bagi perkembangan
anak.
o Kebutuhan khusus dan profil pendidikan anak tunarungu dan anak
dengan gangguan komunikasi.

TAHAPAN KEGIATAN TUTORIAL:

MEDIA DAN
No TAHAPAN RINCIAN KEGIATAN WAKTU
SUMBER BELAJAR
1 Persiapan Tutor mempersiapkan RAT, SAT, BMP, catatan pertemuan tutorial, dan daftar hadir
Tutorial tutorial.
Mahasiswa mempersiapkan bahan presentasi atau media lain.
2 Kegiatan 1. Membuka tutorial. PPT, LCD, dan BMP 10 menit
Pendahuluan 2. Tutor menyampaikan apersepsi dan
mengkondisikan suasana belajar.
3. Tutor memberikan umpan balik pada TT1.
4. Tutor melakukan review
pertemuan sebelumnya.
5. Tutor menyampaikan tujuan tutorial yang
akan dipresentasikan:
o Definisi, klasifikasi, penyebab, dan cara
pencegahan terjadinya ketunanetraan.
o Dampak ketunanetraan terhadap
kehidupan seorang individu.
o Definisi dan klasifikasi, penyebab, serta
cara pencegahan terjadinya tunarungu
dan gangguan komunikasi.
o Dampak tunarungu dan gangguan
komunikasi bagi perkembangan
anak.
o Kebutuhan khusus dan profil
pendidikan anak tunarungu dan anak
dengan gangguan komunikasi.
6. Mahasiswa menyimak dan memperhatikan
3 Kegiatan apa yang disampaikan tutor. PPT, LCD, dan BMP 50 menit
Penyajian 7. Tutor mempersilahkan kelompok 4
untuk menyampaikan materi presentasi.
8. Kelompok 4 menyampaikan materi
presentasi: Pendidikan anak tunanetra.

9. Tutor meminta kelompok yang lain


MEDIA DAN
No TAHAPAN RINCIAN KEGIATAN WAKTU
SUMBER BELAJAR
menyimak.
10.Untuk mengecek kesiapan mahasiswa
apakah sudah mempelajari materi (yang
dipresentasikan) di rumah, tutor membuka
sesi tanya jawab dengan menunjuk
beberapa mahasiswa untuk menyampaikan
pendapat/bertanya.
11. Tutor mempersilahkan kelompok 5 PPT, LCD, dan BMP 50 menit
untuk menyampaikan materi presentasi.
12. Kelompok 5 menyampaikan materi
presentasi: Pendidikan anak tunarungu
dan anak dengan gangguan komunikasi.
13. Tutor meminta kelompok yang lain
menyimak.
14. Untuk mengecek kesiapan mahasiswa
apakah sudah mempelajari materi (yang
dipresentasikan) di rumah, tutor membuka
sesi tanya jawab dengan menunjuk
beberapa mahasiswa untuk menyampaikan
pendapat/bertanya.
15. Tutor memberikan tambahan/meluruskan,
jika terdapat hasil sesi tanya jawab yang
belum dipahami.
4 Kegiatan 16. Tutor membimbing mahasiswa PPT, LCD, dan BMP 10 menit
Penutup merangkum dan menyimpulkan materi
tutorial yang telah dipelajari, sebagai
bentuk penguatan.
17. Tugas partisipasi:
o Meminta kelompok 6 untuk menyiapkan
materi presentasi: Pendidikan khusus
anak tunagrahita pada pertemuan
berikutnya.
o Meminta kelompok yang lain untuk
memperlajari materi yang akan
dipresentasikan sebagai bentuk
persiapan untuk pertemuan berikutnya.
18. Mengingatkan mahasiswa untuk belajar
dengan baik sebagai persiapan
mengerjakan Tugas Tutorial 2 (TT2) pada
pertemuan berikutnya.
19. Menutup tutorial.

BB-03-RK16-RII.0
27 Mei 2015
SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)
Tutorial ke : 5 (lima)
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4407/Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan Khusus
SKS : 3 (tiga)
Nama Pengembang : Fatkhurohman, M.Pd.INama
Penelaah : Aly Fauzi AS
Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu memberikan layanan pendidikan bagi Anak
Berkebutuhan Khusus yang ada di Sekolah Dasar ( SD ) biasa

Kompetensi Khusus : o Menjelaskan dampak ketunagrahitaan bagi anak dan


pendidikannya.
Pokok Bahasan : o Pendidikan khusus anak tunagrahita.
Sub Pokok Bahasan : o Definisi, klasifikasi, penyebab, dan cara pencegahan tunagrahita.
o Dampak ketunagrahitaan.
o Kebutuhan khusus dan profil pendidikan anak tunagrahita.

TAHAPAN KEGIATAN TUTORIAL:

MEDIA DAN
No TAHAPAN RINCIAN KEGIATAN WAKTU
SUMBER BELAJAR
1 Persiapan Tutor mempersiapkan RAT, SAT, BMP, catatan pertemuan tutorial, dan daftar hadir
Tutorial tutorial, serta Tugas Tutorial 2 (TT2).
Mahasiswa mempersiapkan bahan presentasi atau media lain.
2 Kegiatan 1. Membuka tutorial. PPT, LCD, dan BMP 10 menit
Pendahuluan 2. Tutor menyampaikan apersepsi dan
mengkondisikan suasana belajar.
3. Tutor melakukan review
pertemuan sebelumnya.
4. Tutor menyampaikan tujuan tutorial yang
akan dipresentasikan:
o Definisi, klasifikasi, penyebab, dan cara
pencegahan tunagrahita.
o Dampak ketunagrahitaan.
o Kebutuhan khusus dan profil
pendidikan anak tunagrahita.
5. Tutor mengingatkan kembali mahasiswa
jika pada tutorial kelima ini akan ada TT2,
serta meminta mahasiswa untuk bersiap
mengerjakan TT2.
6. Mahasiswa menyimak dan memperhatikan
apa yang disampaikan tutor.
3 Kegiatan 7. Tutor memberikan TT2 kepada mahasiswa Tugas Tutorial 2 60 menit
Penyajian dalam bentuk tes penguasaan konsep. Penguasaan Konsep
8. Setelah TT2 selesai dikerjakan,
mahasiswa diminta untuk
mengumpulkannya.
9. Tutor mempersilahkan kelompok 6 PPT, LCD, dan BMP 40 menit
untuk menyampaikan materi presentasi.
10.Kelompok 6 menyampaikan materi
presentasi: Pendidikan khusus anak
tunagrahita.
11.Tutor meminta kelompok yang lain
menyimak.
12.Untuk mengecek kesiapan mahasiswa
apakah sudah mempelajari materi (yang
dipresentasikan) di rumah, tutor membuka
sesi tanya jawab dengan menunjuk
beberapa mahasiswa untuk menyampaikan
pendapat/bertanya.
13.Tutor memberikan tambahan/meluruskan,
jika terdapat hasil sesi tanya jawab yang
belum dipahami.

4 Kegiatan 14. Tutor membimbing mahasiswa PPT, LCD, dan BMP 10 menit
Penutup merangkum dan menyimpulkan materi
tutorial yang telah dipelajari, sebagai
bentuk penguatan.
15. Tugas partisipasi:
o Meminta kelompok 7 untuk menyiapkan
materi presentasi: Pendidikan anak
tunadaksa dan tunalaras pada
pertemuan berikutnya.
o Meminta kelompok 8 utnuk menyiapkan
materi presentasi: Pendidikan anak
berkesulitan belajar pada pertemuan
berikutnya.
o Meminta kelompok yang lain untuk
mempelajari materi yang akan
dipresentasikan sebagai bentuk
persiapan untuk pertemuan berikutnya.
16. Menutup tutorial.
BB-03-RK16-RII.0
27 Mei 2015

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)


Tutorial ke : 6 (enam)
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4407/Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan Khusus
SKS : 3 (tiga)
Nama Pengembang : Fatkhurohman, M.Pd.INama
Penelaah : Aly Fauzi AS.
Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu memberikan layanan pendidikan bagi Anak
Berkebutuhan Khusus yang ada di Sekolah Dasar ( SD ) biasa

Kompetensi Khusus : o Menjelaskan dampak tunadaksa dan tunalaras bagi anak dan
pendidikannya.
o Menjelaskan dampak kesulitan belajar bagi anak dan
pendidikannya.
Pokok Bahasan : o Pendidikan anak tunadaksa dan tunalaras.
o Pendidikan anak berkesulitan belajar.
Sub Pokok Bahasan : o Definisi, penyebab, klasifikasi, dan dampak tunadaksa.
o Kebutuhan khusus dan profil pendidikan anak tunadaksa.
o Definisi, penyebab, klasifikasi, dan dampak ketunalarasan.
o Kebutuhan khusus dan profil pendidikan anak tunalaras.
o Definisi, penyebab, dan jenis-jenis kesulitan belajar.
o Karakteristik anak berkesulitan belajar.
o Intervensi anak berkesulitan belajar.

TAHAPAN KEGIATAN TUTORIAL:

MEDIA DAN
No TAHAPAN RINCIAN KEGIATAN WAKTU
SUMBER BELAJAR
1 Persiapan Tutor mempersiapkan RAT, SAT, BMP, catatan pertemuan tutorial, dan daftar hadir
Tutorial tutorial.
Mahasiswa mempersiapkan bahan presentasi atau media lain.
2 Kegiatan 1. Membuka tutorial. PPT, LCD, dan BMP 10 menit
Pendahuluan 2. Tutor menyampaikan apersepsi dan
mengkondisikan suasana belajar.
3. Tutor memberikan umpan balik pada TT2.
4. Tutor melakukan review
pertemuan sebelumnya.
5. Tutor menyampaikan tujuan tutorial yang
akan dipresentasikan:
o Definisi, penyebab, klasifikasi, dan
dampak tunadaksa.
o Kebutuhan khusus dan profil
pendidikan anak tunadaksa.
o Definisi, penyebab, klasifikasi, dan
dampak ketunalarasan.
o Kebutuhan khusus dan profil
pendidikan anak tunalaras.
o Definisi, penyebab, dan jenis-jenis
kesulitan belajar.
o Karakteristik anak berkesulitan belajar.
6. Mahasiswa menyimak dan memperhatikan
apa yang disampaikan tutor.
3 Kegiatan 7. Tutor mempersilahkan kelompok 7 PPT, LCD, dan BMP 50 menit
Penyajian untuk menyampaikan materi presentasi.
8. Kelompok 7 menyampaikan materi
presentasi: Pendidikan anak tunadaksa
dan tunalaras.
9. Tutor meminta kelompok yang lain
menyimak.
MEDIA DAN
No TAHAPAN RINCIAN KEGIATAN WAKTU
SUMBER BELAJAR
10.Untuk mengecek kesiapan mahasiswa
apakah sudah mempelajari materi (yang
dipresentasikan) di rumah, tutor membuka
sesi tanya jawab dengan menunjuk
beberapa mahasiswa untuk menyampaikan
pendapat/bertanya.
11. Tutor mempersilahkan kelompok 8 PPT, LCD, dan BMP 50 menit
untuk menyampaikan materi presentasi.
12. Kelompok 8 menyampaikan materi
presentasi: Pendidikan anak berkesulitan
belajar.
13. Tutor meminta kelompok yang lain
menyimak.
14. Untuk mengecek kesiapan mahasiswa
apakah sudah mempelajari materi (yang
dipresentasikan) di rumah, tutor membuka
sesi tanya jawab dengan menunjuk
beberapa mahasiswa untuk menyampaikan
pendapat/bertanya.
15. Tutor memberikan tambahan/meluruskan,
jika terdapat hasil sesi tanya jawab yang
belum dipahami.
4 Kegiatan 16. Tutor membimbing mahasiswa PPT, LCD, dan BMP 10 menit
Penutup merangkum dan menyimpulkan materi
tutorial yang telah dipelajari, sebagai
bentuk penguatan.
17. Tugas partisipasi:
o Meminta kelompok 9 untuk menyiapkan
materi presentasi: Pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) di SD
biasa.
o Meminta kelompok yang lain untuk
memperlajari materi yang akan
dipresentasikan sebagai bentuk
persiapan untuk pertemuan berikutnya.
18. Mengingatkan mahasiswa untuk belajar
dengan baik sebagai persiapan
mengerjakan Tugas Tutorial 3 (TT3) pada
pertemuan berikutnya.
19. Menutup tutorial.
BB-03-RK16-RII.0
27 Mei 2015

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)


Tutorial ke : 7 (tujuh)
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4407/Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan Khusus
SKS : 3 (tiga)
Nama Pengembang : Fatkhurohman, M.Pd.INama
Penelaah : Aly Fauzi AS
Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu memberikan layanan pendidikan bagi Anak
Berkebutuhan Khusus yang ada di Sekolah Dasar ( SD ) biasa

Kompetensi Khusus : o Memberikan layanan pendidikan bagi ABK yang ada di SD biasa.
Pokok Bahasan : o Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SD biasa.
Sub Pokok Bahasan : o Identifikasi dan asesmen Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
o Tindak lanjut pelayanan pendidikan bagi ABK.

TAHAPAN KEGIATAN TUTORIAL:

MEDIA DAN
No TAHAPAN RINCIAN KEGIATAN WAKTU
SUMBER BELAJAR
1 Persiapan Tutor mempersiapkan RAT, SAT, BMP, catatan pertemuan tutorial, dan daftar hadir
Tutorial tutorial, serta Tugas Tutorial 3 (TT3).
Mahasiswa mempersiapkan bahan presentasi atau media lain.
2 Kegiatan 1. Membuka tutorial. PPT, LCD, dan BMP 10 menit
Pendahuluan 2. Tutor menyampaikan apersepsi dan
mengkondisikan suasana belajar.
3. Tutor melakukan review
pertemuan sebelumnya.
4. Tutor menyampaikan tujuan tutorial yang
akan dipresentasikan:
o Identifikasi dan asesmen Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK).
o Tindak lanjut pelayanan pendidikan
bagi ABK.
5. Tutor mengingatkan kembali mahasiswa
jika pada tutorial ketujuh ini akan ada TT3,
serta meminta mahasiswa untuk bersiap
mengerjakan TT3.
6. Mahasiswa menyimak dan memperhatikan
apa yang disampaikan tutor.
3 Kegiatan 7. Tutor memberikan TT3 kepada mahasiswa Tugas Tutorial 3 60 menit
Penyajian dalam bentuk tes penguasaan konsep. Penguasaan Konsep
8. Setelah TT3 selesai dikerjakan,
mahasiswa diminta untuk
mengumpulkannya.
9. Tutor mempersilahkan kelompok 9 PPT, LCD, dan BMP 40 menit
untuk menyampaikan materi presentasi.
10.Kelompok 9 menyampaikan materi
presentasi: Pendidikan Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK) di SD biasa.
11.Tutor meminta kelompok yang lain
menyimak.
12.Untuk mengecek kesiapan mahasiswa
apakah sudah mempelajari materi (yang
dipresentasikan) di rumah, tutor membuka
sesi tanya jawab dengan menunjuk
beberapa mahasiswa untuk menyampaikan
pendapat/bertanya.
13.Tutor memberikan tambahan/meluruskan,
jika terdapat hasil sesi tanya jawab yang
belum dipahami.
4 Kegiatan 14. Tutor membimbing mahasiswa PPT, LCD, dan BMP 10 menit
Penutup merangkum dan menyimpulkan materi
tutorial yang telah dipelajari, sebagai
bentuk penguatan.
15.Tugas partisipasi:
o Meminta seluruh mahasiswa di kelas
bekerja kelompok untuk menyiapkan
peta konsep tentang semua materi
tutorial yang telah dilaksanakan, serta
mempelajarinya.
16.Menutup tutorial.
BB-03-RK16-RII.0
27 Mei 2015

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)


Tutorial ke : 8 (Delapan)
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4407/Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan Khusus
SKS : 3 (tiga)
Nama Pengembang : Fatkhurohman, M.Pd.INama
Penelaah : Aly Fauzi AS.
Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu memberikan layanan pendidikan bagi Anak
Berkebutuhan Khusus yang ada di Sekolah Dasar ( SD ) biasa

Kompetensi Khusus : o Mahasiswa dapat merangkum seluruh materi yang dibahas dalam
mata kuliah yang ditutorialkan.
Pokok Bahasan : o Semua pokok bahasan yang ada di BMP.
Sub Pokok Bahasan : o Semua sub pokok bahasan yang ada di BMP.

TAHAPAN KEGIATAN TUTORIAL:

MEDIA DAN
No TAHAPAN RINCIAN KEGIATAN WAKTU
SUMBER BELAJAR
1 Persiapan Tutor mempersiapkan RAT, SAT, BMP, catatan pertemuan tutorial, dan daftar hadir
Tutorial tutorial.
2 Kegiatan 1. Membuka tutorial. PPT, LCD, peta 10 menit
Pendahuluan 2. Tutor menyampaikan apersepsi dan konsep, dan karton.
mengkondisikan suasana belajar.
3. Tutor memberikan umpan balik pada TT3.
4. Tutor melakukan review
pertemuan sebelumnya.
5. Tutor menyampaikan tujuan tutorial
tentang:
o Semua sub pokok bahasan yang ada di
BMP.
6. Mahasiswa menyimak dan memperhatikan
apa yang disampaikan tutor.
3 Kegiatan 7. Perwakilan mahasiswa diminta untuk PPT, LCD, peta 100 menit
Penyajian menjelaskan peta konsep materi tutorial konsep, dan karton.
yang telah dilaksanakan.
8. Tutor memberi masukan dan pertanyaan.
9. Tutor memberi penjelasan jika diperlukan
dan juga penguatan pada materi esensial.
4 Kegiatan 10. Tutor membimbing mahasiswa PPT, LCD, peta 10 menit
Penutup merangkum dan menyimpulkan hasil 8 kali konsep, dan karton.
tutorial.
11. Memotivasi mahasiswa untuk mempelajari
modul guna persiapan UAS.
12. Menutup seluruh rangkaian kegiatan
tutorial.
BB-03-RK17-RII.0
27 Mei 2015
KISI-KISI TUGAS TUTORIAL TATAP MUKA (BARU)
Nama Matakuliah : Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan
Khusus Kode/SKS : PDGK4407/3 (tiga)
Nama Pengembang : Fatkhurohman, M.Pd.INama
Penelaah : Aly Fauzi AS.

PELAKSANAAN
TUGAS INDIKATOR TUGAS
POKOK / SUB TUGAS
TUTORIAL KOMPETENSI KHUSUS JENIS TUGAS WAKTU
POKOK DI DI LUAR
KE
BAHASAN KELAS KELAS
1/Tutorial 3 o Menjelaskan hakikat anak o Hakikat pendidikan khusus. Penguasaan 60 menit √ Diberikan soal tes penguasaan
berkebutuhan khusus. o Hakikat pendidikan bagi Anak konsep konsep, mahasiswa dapat
o Menjelaskan hakikat Berkebutuhan Khusus (ABK). menjawab soal dengan baik
pendidikan bagi anak dan benar.
berkebutuhan khusus.
2/Tutorial 5 o Menjelaskan dampak o Pendidikan khusus bagi anak Penguasaan 60 menit √ Diberikan soal tes penguasaan
keberbakatan bagi anak berbakat. konsep konsep, mahasiswa dapat
dan pendidikannya. o Pendidikan anak Tunanetra. menjawab soal dengan baik
o Pendidikan anak Tunarungu dan benar.
o Menjelaskan dampak
ketunanetraan bagi anak dan anak dengan gangguan
dan pendidikannya. komunikasi.
o Menjelaskan dampak
ketunarunguan dan
gangguan komunikasi
bagi anak dan
pendidikannya.
3/Tutorial 7 o Menjelaskan dampak o Pendidikan khusus Penguasaan 60 menit √ Diberikan soal tes penguasaan
ketunagrahitaan bagi anak anak Tunagrahita. konsep konsep, mahasiswa dapat
dan pendidikannya. o Pendidikan anak menjawab soal dengan baik
dan benar.
o Menjelaskan dampak Tunadaksa dan Tunalaras.
Tunadaksa dan Tunalaras o Pendidikan anak berkesulitan
bagi anak dan belajar.
pendidikannya.
o Menjelaskan dampak
kesulitan belajar bagi
anak dan pendidikannya.
RANCANGAN TUGAS TUTORIAL 1

Nama Mata Kuliah : Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan


Khusus Nama Pengembang : Fajar Setiawan, S.Pd., M.Pd.
Masa Tutorial : 2016.2 Tahap 1 Sumber
Jumlah Soal : 4 (empat) Materi:
Skor Maksimal : 32
Jenis Tugas : PENGUASAAN KONSEP BMP PDGK4407
Waktu : 60 menit Modul 1 & 2

Kompetensi Khusus:
o Menjelaskan hakikat anak berkebutuhan khusus.
o Menjelaskan hakikat pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:


o Hakikat pendidikan khusus.
o Hakikat pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Uraian Tugas
1. Jelaskan makna dari istilah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)!
2. Dalam pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) terdapat berbagai jenis istilah yang
menggambarkan kondisi kelainan di bawah normal. Sebutkan dan jelaskan istilah-istilah tersebut!
3. Terdapat tiga kategori penyebab terjadinya kelainan berdasarkan waktu atau masa terjadinya
kelainan. Sebutkan dan jelaskan tiga kategori tersebut!
4. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai derajat paling tinggi, manusia mempunyai
kebutuhan yang kompleks. Begitu juga penyandang kelainan atau yang biasa disebut Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK). Sebutkan dan jelaskan apa saja kebutuhan yang berkaitan dengan
kelainan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), serta berikan masing-masing contoh!

Tutor,

Fajar Setiawan, S.Pd., M.Pd.


PEDOMAN PENSKORAN TUGAS TUTORIAL 1

Nama Mata Kuliah : Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan


Khusus Nama Pengembang : Fajar Setiawan, S.Pd., M. Pd. Sumber
Masa Tutorial : 2016.2 Tahap 1 Materi:
Jumlah Soal : 4 (empat)
Skor Maksimal : 32 BMP PDGK4407
Jenis Tugas : PENGUASAAN KONSEP Modul 1 & 2
Waktu : 60 menit

No Aspek/Konsep yang dinilai Skor


1 Makna Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) mempunyai makna untuk semua anak yang 1
mempunyai kelainan atau penyimpangan, baik penyimpangan tersebut bersifat fisik,
tingkah laku, maupun kemampuan.
2 a. Tunanetra: Istilah bagi mereka yang mengalami gangguan penglihatan 2
mengakibatkan fungsi penglihatannya tidak dapat dilakukan.
b. Tunarungu: istilah bagi mereka yang mengalami gangguan pendengaran, mulai dari 2
yang ringan sampai dengan yang berat.
c. Gangguan komunikasi: istilah bagi mereka yang mengalami gangguan komunikasi, 2
sehingga kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain.
d. Tunagrahita: istilah bagi mereka yang mengalami gangguan mental di bawah 2
normal, yang dapat diketahui dengan mengukur tingkat kecerdasan atau IQ.
e. Tunadaksa: istilah bagi mereka yang mengalami cacat fisik, sehingga tidak dapat 2
menjalankan fungsi fisik secara normal.
f. Tunalaras: istilah bagi mereka yang mengalami gangguan emosi atau perilaku, yang 2
dapat membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.
g. Anak Berkesulitan Belajar: Anak-anak yang pada umumnya mempunyai kecerdasan 2
yang normal, namun tidak mampu mencapai prestasi yang seharusnya karena
kesulitan belajar.
h. Tunaganda: istilah bagi mereka yang menyandang lebih dari satu jenis kelainan. 2
3 a. Penyebab prenatal: Penyebab yang beraksi sebelum kelahiran atau saat janin masih 2
berada dalam kandungan. Misalnya sang ibu terkena virus, mengalami trauma atau
salah minum obat, dll.
b. Penyebab perinatal: Penyebab yang muncul pada saat atau waktu proses kelahiran, 2
seperti terjadinya benturan atau infeksi ketika melahirkan, dll.
c. Penyebab postnatal: Penyebab yang muncul setelah kelahiran, misalnya kecelakaan, 2
jatuh, atau terkena penyakit tertentu.
4 a. Kebutuhan fisik/Kesehatan: Kebutuhan penyandang kelainan atau Anak 3
Berkebutuhan Khusus (ABK) yang memerlukan fasilitas agar memungkinkan mereka
bergerak sesuai kebutuhannya atau menjalankan kegiatan rutin sehari-hari tanpa
harus selalu tergantung pada bantuan orang lain, misalnya penyandang Tunadaksa
karena tidak bisa berjalan yang memerlukan kursi roda untuk menunjang 3
kegiatannya, dll.
b. Kebutuhan sosial-Emosional: Kebutuhan penyandang kelainan atau Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) akan sosialisasi dengan lingkungannya dalam berbagai
kondisi, misalnya dalam mencari teman, mencari kerja, dll.
c. Kebutuhan pendidikan: Kebutuhan penyandang kelainan atau Anak Berkebutuhan 3
Khusus (ABK) akan pendidikan atau bimbingan sesuai dengan kelainannya, misalnya
penyandang Tunarungu memerlukan bina persepsi bunyi, penyandang Tunanetra
memerlukan huruf Braille, dll.
Skor Total 32

Skorperolehan
NilaiAKhir  X100
SkorTotal

Tutor,

Fajar Setiawan, S.Pd., M.Pd.


RANCANGAN TUGAS TUTORIAL 2

Nama Mata Kuliah : Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan


Khusus Nama Pengembang : Fajar Setiawan, S.Pd., M.Pd.
Masa Tutorial : 2016.2 Tahap 1 Sumber
Jumlah Soal : 8 (delapan) Materi:
Skor Maksimal : 27
Jenis Tugas : PENGUASAAN KONSEP BMP PDGK4407
Waktu : 60 menit Modul 3, 4, & 5

Kompetensi Khusus:
o Menjelaskan dampak keberbakatan bagi anak dan pendidikannya.
o Menjelaskan dampak ketunanetraan bagi anak dan pendidikannya.
o Menjelaskan dampak ketunarunguan dan gangguan komunikasi bagi anak dan pendidikannya.

Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:


o Pendidikan khusus bagi anak berbakat.
o Pendidikan anak tunanetra.
o Pendidikan anak tunarungu dan anak dengan gangguan komunikasi.

Uraian Tugas
1. Keberbakatan bukannya suatu kondisi yang tidak memunculkan masalah, tetapi kadang-kadang
menimbulkan masalah baik bagi anak itu sendiri, keluarga, dan masyarakat. Jelaskan dampak
anak berbakat ditinjau dari aspek akademik, sosial/emosi, dan fisik/kesehatan!
2. Anak berbakat membutuhkan strategi pembelajaran yang berbeda dengan anak pada umumnya,
agar dapat mendorong anak tersebut berprestasi. Sebutkan tiga hal yang perlu diperhatikan
dalam menentukan strategi pembelajaran bagi anak berbakat!
3. Sebutkan tiga penyebab terjadinya tunanetra dan bagaimana cara perawatannya!
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan visualisasi, ingatan kinestetik, dan persepsi obyek, agar
individu tunanetra berfungsi dengan baik di dalam lingkungannya?
5. Ada tiga strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran anak tunanetra, yaitu strategi
individualisasi, kooperatif, dan modifikasi. Jelaskan maksud dari masing-masing strategi tersebut?
6. Ada empat upaya pencegahan terjadinya tunarungu, yaitu sebelum nikah (pranikah), hamil
(prenatal), persalinan (natal), dan setelah kelahiran (post natal). Berikan masing-masing satu
contoh dari upaya pencegahan terjadinya tunarungu!
7. Bagaimana dampak ketunarunguan dan gangguan komunikasi terhadap pencapaian prestasi
akademik anak?
8. Jelaskan perbedaan antara sistem pendidikan integrasi dengan sistem pendidikan inklusif bagi
anak tunarungu!

Tutor,

Fajar Setiawan, S.Pd., M.Pd.


PEDOMAN PENSKORAN TUGAS TUTORIAL 2

Nama Mata Kuliah : Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan


Khusus Nama Pengembang : Fajar Setiawan, S.Pd., M. Pd. Sumber
Masa Tutorial : 2016.2 Tahap 1 Materi:
Jumlah Soal : 8 (delapan)
Skor Maksimal : 27 BMP PDGK4407
Jenis Tugas : PENGUASAAN KONSEP Modul 3, 4, & 5
Waktu : 60 menit

No Aspek /Konsep yang dinilai Skor


1 a. Akademis: Karena perkembangan kognitifnya yang lebih cepat dari teman sebaya, 3
maka dapat menimbulkan kebosanan terhadap pengajaran reguler, kesulitan
hubungan sosial dengan kelompok sebaya, dan freustasi karena harus menunggu
kelompok. Kondisi tersebut akan menimbulkan rasa kecewa, frustasi, menarik diri,
dan kurang motivasi, sehingga anak akan merasa paling pintar dari anak pada
umumnya dan ia pun akan menyendiri dan akan sibuk dengan pemikirannya sendiri
dan memandang rendah individu lain.
b. Sosial/emosi: Kematangan sosial dan kecakapan kepemimpinan yang tumbuh
lebih awal dapat menimbulkan masalah penyesuaian yang tidak memberi peluang
untuk menampilkan kecakapan itu, akan menumbuhkan perasaan tidak tertantang
dan dapat mendorong individu untuk mengambil pemecahan masalah melalui
jalan pintas tanpa mempertimbangkan keterkaitan masalah satu dengan yang
lainnya dalam kompleksitas kehidupan.
c. Fisik/kesehatan: Memiliki penampilan yang menarik dan rapi, serta kesehatan berada
lebih baik atau di atas rata-rata.
2 a. Pembelajaran pada anak berbakat harus diwarnai dengan kecepatan dan tingkat 3
kompleksitas yang lebih, sesuai dengan kemampuan kognitifnya yang lebih tinggi
dari anak normal.
b. Pembelajaran pada anak berbakat tidak saja menggambarkan kecerdasan intelektual
semata, tetapi pengembangan kecerdasan emosional juga mendapat perhatian.
c. Pembelajaran pada anak berbakat berorientasi pada motivasi proses, isi
(content), dan produk.
3 a. Cedera (trauma) dan radiasi, perawatannya dengan melakukan perawatan medis 2
terhadap mata yang cedera itu.
b. Katarak, cara perawatannya dengan melakukan pembedahan membuang lensa yang 2
terkena katarak, pencangkokan lensa intraocular, selanjutnya memakai kaca mata
konvensional atau lensa kontak yang kuat.
c. Tumor, perawatannya dapat menggunakan radiasi, obat-obatan, dan pembedahan 2
dengan membuang seluruh bola mata dan jaringan lain yang terserang.
4 a. Visualisasi: Ingatan visual setelah pemanfaat semua indra dengan baik, sehingga 1
individu tunanetra dapat menggambarkan lingkungannya di dalam pikiran.
b. Ingatan kinestetik: Ingatan tentang kesadaran gerak otot yang dihasilkan oleh 1
interaksi antara indra peraba (tactile), propriosepsi dan keseimbangan (yang
dikontrol oleh sistem vestibular), yang berpusat di bagian atas dari telinga bagian
dalam.
c. Persepsi obyek: Suatu kemampuan yang memungkinkan individu tunanetra itu 1
menyadari bahwa suatu benda hadir di sampingnya atau dihadapannya meskipun
dia tidak memiliki penglihatan sama sekali dan tidak menyentuh benda itu.
5 a. Individualisasi: Strategi pembelajaran dengan menggunakan suatu program yang 1
disesuaikan dengan perbedaan-perbedaan individu, baik karakteristik, kebutuhan,
maupun kemampuan secara perorangan.
b. Kooperatif: Strategi pembelajaran yang menekankan unsur gotong-royong atau 1
saling membantu satu sama lain dalam mencapai tujuan pembelajaran.
c. Modifikasi: Strategi pembelajaran yang bertujuan untuk mengubah perilaku siswa ke 1
arah yang lebih positif melalui kondisioning atau pembiasaan, serta membantunya
untuk lebih produktif, sehingga menjadi individu yang mandiri.
6 a. Nikah (pranikah), contohnya melakukan pemeriksaan darah. 1
b. Hamil (prenatal), contohnya mengkonsumsi gizi yang baik/seimbang. 1
c. Persalinan (natal), contohnya pada saat melahirkan diupayakan tidak menggunakan 1
alat penyedot.
d. Setelah kelahiran (post natal), contohnya melakukan imunisasi dasar serta imunisasi 1
rubela yang sangat penting, terutama bagi wanita.
7 Kemampuan berkomunikasi (berbicara atau berbahasa) erat kaitannya dengan 1
kemampuan mendengar. Kesulitan berkomunikasi mengakibatkan mereka memiliki kosa
kata terbatas, sulit mengartikan ungkapan yang mengandung kiasan, sulit mengartikan
kata-kata abstrak, dll. Dengan demikian, kemampuan berbahasa harus diberikan sebaik-
baiknya sesuai kemampuannya, karena akan berpengaruh pula dalam mempelajari ilmu-
ilmu lainnya.
8 a. Sistem pendidikan integrasi: Sistem pendidikan yang memberikan kesempatan 2
kepada siswa tunarungu untuk belajar bersama-sama dengan siswa
mendengar/normal di sekolah biasa/reguler. Sistem integrasi memiliki macam-
macam bentuk keterpaduan sehingga anak tunarungu dapat mengikuti salah satu
bentuk keterpaduan yang sesuai dengan kemampuannya.
b. Sistem pendidikan inklusif: Sistem pendidikan yang memberikan kesempatan bagi 2
siswa tunarungu untuk belajar bersama-sama dengan siswa mendengar/normal di
sekolah biasa/reguler. Pada sistem pendidikan inklusif, sistem yang ada di sekolah
diadaptasikan dengan kebutuhan khusus anak tunarungu.
Skor Total 27

Skorperolehan
NilaiAKhir  X100
SkorTotal

Tutor,

Fajar Setiawan, S.Pd., M.Pd.


RANCANGAN TUGAS TUTORIAL 3

Nama Mata Kuliah : Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan


Khusus Nama Pengembang : Fajar Setiawan, S.Pd., M.Pd.
Masa Tutorial : 2016.2 Tahap 1 Sumber
Jumlah Soal : 10 (sepuluh) Materi:
Skor Maksimal : 58
Jenis Tugas : PENGUASAAN KONSEP BMP PDGK4407
Waktu : 60 menit Modul 6, 7, & 8

Kompetensi Khusus:
o Menjelaskan dampak ketunagrahitaan bagi anak dan pendidikannya.
o Menjelaskan dampak tunadaksa dan tunalaras bagi anak dan pendidikannya.
o Menjelaskan dampak kesulitan belajar bagi anak dan pendidikannya.

Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:


o Pendidikan khusus anak tunagrahita.
o Pendidikan anak tunadaksa dan tunalaras.
o Pendidikan anak berkesulitan belajar.

Uraian Tugas
1. Sebutkan dan jelaskan lima alternatif upaya pencegahan terjadinya tunagrahita!
2. Jelaskan dampak tunagrahita terhadap kemampuan akademik, sosial/emosional, dan
fisik/kesehatan!
3. Sebutkan tujuan pendidikan tunagrahita berdasarkan tingkat ketunagrahitaannya!
4. Jelaskan dampak tunadaksa terhadap kemampuan akademik, sosial/emosional, dan
fisik/kesehatan!
5. Sebutkan empat kebutuhan khusus anak tunadaksa, serta berikan masing-masing contohnya?
6. Jelaskan dampak tunalaras terhadap kemampuan akademik, sosial/emosional,
dan fisik/kesehatan!
7. Sebutkan dan jelaskan model pendekatan kepada anak tunalaras yang dikemukakan oleh
Kauffman (1985)!
8. Sebutkan faktor-faktor timbulnya kesulitan belajar yang dikemukakan oleh Hallahan dan Kauffman
(1991)!
9. Menurut Clement, terdapat sepuluh gejala yang sering dijumpai pada anak berkesulitan belajar.
Namun, pada perkembangannya para peneliti mengelompokkan sepuluh gejala tersebut menjadi
enam dengan menggabungkan hal-hal yang sejenis. Sebutkan!
10. Sebutkan dan jelaskan prosedur intervensi kesulitan membaca!

Tutor,

Fajar Setiawan, S.Pd., M.Pd.


PEDOMAN PENSKORAN TUGAS TUTORIAL 3

Nama Mata Kuliah : Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan


Khusus Nama Pengembang : Fajar Setiawan, S.Pd., M. Pd. Sumber
Masa Tutorial : 2016.2 Tahap 1 Materi:
Jumlah Soal : 10 (sepuluh)
Skor Maksimal : 58 BMP PDGK4407
Jenis Tugas : PENGUASAAN KONSEP Modul 6, 7, & 8
Waktu : 60 menit

No Aspek /Konsep yang dinilai Skor


1 a. Diagnostik prenatal, yaitu usaha pemeriksaan kehamilan sehingga dapat diketahui 10
lebih dini apakah janin mengalami kelainan.
b. Imunisasi, dilakukan terhadap ibu hamil maupun anak balita. Dengan imunisasi ini
dapat penyakit yang dapat mengganggu perkembangan bayi/anak.
c. Tes darah, dilakukan terhadap pasangan yang akan menikah untuk
menghindari kemungkinan menurunkan benih-benih kelainan.
d. Intervensi dini, dibutuhkan oleh para orang tua agar dapat membantu
perkembangan anaknya secara dini.
e. Diet sesuai dengan petunjuk ahli kesehatan.
2 a. Dampak akademik: Cenderung menghindar dari perbuatan berfikir, mengalami 3
kesukaran memusatkan perhatian, minatnya sedikit, cenderung cepat lupa, sukar
membuat kreasi baru, dan rentang perhatiannya pendek.
b. Dampak sosial/emosional: Memiliki ketidakmampuan untuk memahami aturan sosial
dan keluarga, sekolah, serta masyarakat. Dalam pergaulan tidak dapat mengurus
diri, memelihara dan memimpin diri.cenderung bergaul dengan anak yang lebih
muda darinya. Tidak mampu menyatakan rasa bangga dan kagum, kepribadian yang
kurang dinamis, mudah goyah, kurang menawan, dan tidak berpandangan luas.
c. Dampak fisik/kesehatan: Baru dapat berjalan dan berbicara pada usia yang lebih tua
dari anak normal. Sikap dan gerakannya kurang indah, bahkan diantaranya banyak
yang mengalami cacat bicara. Pendengaran dan penglihatan banyak yang kurang
sempurna. Tampak tidak sehat, tidak segar, dan mudah terserang penyakit.
3 a. Tujuan pendidikan anak tunagrahita ringan: Agar dapat mengurus dan membina diri, 2
agar dapat bergaul di masyarakat, dan agar dapat mengerjakan sesuatu untuk
bekal hidupnya.
b. Tujuan pendidikan anak tunagrahita sedang: Agar dapat mengurus diri seperti 2
makan, minum, berpakaian, dan kebersihan badan. Agar dapat bergaul dengan
anggota keluarga dan tetangga, serta agar dapat mengerjakan sesuatu secara rutin
dan sederhana.
c. Tujuan pendidikan anak tunagrahita berat dan sangat berat: Agar dapat mengurus 2
diri secara sederhana (memberi tanda atau mengirim kata-kata apabila mengirimkan
sesuatu, seperti makan), agar dapat melakukan kesibukan yang bermanfaat
(misalnya mengisi kotak-kotak dengan paku), agar dapat bergembira (seperti
berlatih mendengarkan nyanyian, menonton TV, menatap mata orang yang
berbicara dengannya).
4 a. Dampak akademik: Pada anak cerebal palsy mengalami kelainan persepsi, kognisi, 1
dan simbolisasi.
b. Dampak sosial/emosional: Mudah tersinggung, mudah marah, rendah diri, kurang 1
dapat bergaul, pemalu, menyendiri, dan frustasi. Problem emosi seperti itu banyak
ditemukan pada anak tunadaksa dengan gangguan sistem cerebal palsy.
c. Dampak fisik/kesehatan: Kurangnya daya pendengaran, penglihatan, gangguan 1
bicara, dll.
5 a. Kebutuhan gerak dan memosisikan diri: Kesulitan gerak dari tingkat ringan sampai 2
berat membutuhkan alat khusus seperti kursi roda, alat penopang, tongkat, dll.
b. Kebutuhan komunikasi: Kesulitan berkomunikasi dapat dibantu dengan alat 2
komunikasi khusus, misalnya disediakan papan komunikasi sehingga siswa dapat
menunjuk gambar sesuai dengan kata yang disebutkan guru.
c. Kebutuhan keterampilan memelihara diri: Bantuan dalam membina diri, merawat 2
diri: makan-minum. Kebersihan badan: mandi, sikat gigi, cuci tangan, dan kaki.
Mengurus diri: berpakaian dan berhias. Menolong diri: mengendalikan dan
menghindari bahaya benda tajam, obat-obatan terlarang, binatang buas. Dll.
d. Kebutuhan psikososial: Sebagai masyarakat tidak boleh menganggap beban anak 2
tunadaksa, karena dapat mengurangi rasa percaya diri dan harga diri sehingga
mengakibatkan keterbatasan dalam bergaul.
6 a. Dampak akademik: Mengakibatkan penyesuaian sosial dan sekolah yang buruk. 1
Seperti pencapaian hasil belajar di bawah rata-rata, seringkali membolos sekolah,
lebih sering dikirim ke klinik bimbingan, dll.
b. Dampak sosial/emosional: Melakukan kejahatan, seperti melanggar hukum, tekanan 1
batin, rasa cemas, gelisah, malu, rendah diri, ketakutan, dan sangat sensitif.
c. Dampak fisik/kesehatan: Gangguan makan, gangguan tidur, dan gangguan gerakan, 1
mudah mendapat kecelakaan, merasa cemas terhadap kesehatannya, merasa
seolah-olah sakit, gagap, buang air tidak terkendali, sering mengompol, dan
jorok.
7 a. Model biogenetik: Model yang berasumsi bahwa gangguan perilaku disebabkan oleh 2
kecacatan genetik atau biokimiawi.
b. Model behavioral: Model yang berasumsi bahwa gangguan emosi merupakan indikasi 2
ketidakmampuan mengendalikan diri yang terbentuk, bertahan, dan mungkin
berkembang karena interaksi dengan lingkungan, baik di sekolah maupun di rumah.
c. Model psikodinamika: Model yang berpandangan bahwa gangguan emosi disebabkan 2
oleh gangguan atau hambatan yang terjadi pada proses perkembangan kepribadian
karena berbagai faktor sehingga kemampuan yang diharapkan sesuai dengan usia
terganggu.
d. Model ekologis: Model yang menganggap bahwa kehidupan ini terjadi karena adanya 2
interaksi antara individu dengan lingkungannya. Gangguan perilaku terjadi karena
adanya disfungsi antara anak dengan lingkungannya.
8 a. Faktor organis/biologis. 1
b. Faktor genetis. 1
c. Faktor lingkungan. 1
9 a. Masalah persepsi dan koordinasi. 1
b. Gangguan dalam perhatian dan hiperaktif. 1
c. Mengalami gangguan dalam masalah mengingat dan berfikir. 1
d. Kurang mampou menyesuaikan diri. 1
e. Menunjukkan gejala sebagai siswa yang tidak aktif. 1
f. Pencapaian hasil belajar yang rendah. 1
10 a. Identifikasi masalah: Dilakukan dengan mencari, menandai, dan menemukan tipe- 2
tipe kesulitan belajar.
b. Diagnosis: Menemukan sebab-sebab kesulitan membaca pada diri siswa. 2
c. Penyusunan program layanan: Dibedakan atas program delivery dan kurikuler. 2
Program delivery merupakan layanan bantuan belajar membaca yang dilakukan
dengan mendatangkan guru ahli untuk mengintervensi kesulitan membaca, menata
kelas sehingga dapat merangsang anak untuk belajar membaca. Sedangkan
program kurikuler dilakukan dengan memberikan pengajaran remidi pada siswa
yang kesulitan membaca.
d. Evaluasi: Ditujukan pada dua sasaran, yaitu hasil dan proses bantuan. Hasil terlihat 2
dari berkurangnya kesulitan dalam membaca. Sedangkan proses dimaksudkan untuk
menganalisis pelaksanaan bantuan mulai dari tahap perencanaan, penyusunan
program, sampai pada kegiatan layanan bantuan.
Skor Total 58

Skorperolehan
NilaiAKhir  X100
SkorTotal

Tutor,

Fajar Setiawan, S.Pd., M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai