Anda di halaman 1dari 6

Berita Acara Penyusunan KKM SD Muhammadiyah

BERITA ACARA
PENYUSUNAN KKM
SD MUHAMMADIYAH 1 PARON
TAHUN PELAJARAN 2015-2016

Pada hari ini, sabtu tanggal 1 Juli 2015 bertempat di SD Muhammadiyah 1 Paron yang
dihadiri oleh :
1.      Pengurus yayasan
2.      Pengurus komite
3.      Kepala sekolah
4.      Dewan guru
Telah dilaksanakan rapat penyusunan kurikulum untuk digunakan sebagai acuan
pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan di SD Muhammadiyah 1 Paron.
Demikian berita acara ini dibuat sebagai tanda kesepakatan atas penyusunan kurikulum di
SD Muhammadiyah 1 Paron.

Paron, 1 Juli 2015


Kepala SD Muhammadiyah 1 Paron

Drs. MULJONO, M.Ag


NBM. 901374

Mengetahui,

PCM Paron Pengurus Komite


 

Masyhudi, MPd Prakosa


Majelis DIKDASMEN
PDM NGAWI

Drs. SALIMOEL AMIEN


NBM. 790039
DAFTAR RAPAT

Hari/Tanggal : Sabtu, 1 Juli 2015


Waktu : Pukul 10.00 – 12.30
Kegiatan : Penyusunan Kurikulum
Tempat : SD Muhammadiyah 1 Paron

No Nama Jabatan Ttd


1 Drs. Salimoel Amien,M.Pd Pengurus Yayasan (PDM Ngawi)
2 Drs. Masyhudi, M.Pd Pengurus Yayasan (PCM Paron)
3 Drs. Darus, MA Pengurus Yayasan (PCM Paron)
4 Hidayatur Rizqon, M.Pd Pengurus Yayasan (PCM Paron)
5 Sunar, M.Ag Pengurus Yayasan (PCM Paron)
6 Prakosa Komite
7 Marsudi Yuwono Komite
8 Arif Syaifudin, M.Pd Komite
9 Drs. Muljono, M.Ag Kepala SD MUHIPA
10 Saiful Amri, S.Pd.I Guru SD MUHIPA
11 Ana Rahma, S.Hum Guru SD MUHIPA
12 Yanik Inafiroh, S.Pd.I Guru SD MUHIPA
13 Puji Nurhadi TU
14 Arumsari Kusumaningtyas, S.Pd Guru SD MUHIPA
15 Armawanti Yuanata, S.Pd Guru SD MUHIPA
16 Fajar Wahyudi, S.Pd Guru SD MUHIPA
17 Arif Budi Cahyono, S.Pd Guru SD MUHIPA

Paron, 1 Juli 2015


Kepala SD Muhammadiyah 1 Paron

Drs. MULJONO, M.Ag


NBM. 901374
STANDAR KETUNTASAN BELAJAR SD MUHAMMADIYAH 1 PARON
TAHUN PELAJARAN 2014-2015

Standar Ketuntasan Minimal Belajar


N (SKMB) Kelas
Komponen
o I II III IV V VI
A Mata Pelajaran
Pendidikan Agama
1 Aqidah Akhlak 65 65 70 75 80 80
2 Al-Qur’an Hadist 65 65 70 75 80 80
3 Ibadah/Fikih 65 65 70 75 80 80
Tarikh/Sejarah Kebudayaan
4 75 80 80
Islam
5 Bahasa Arab 60 62 65 70 70 75
6 Pendidikan kewarganegaraan 68 70 70 75 75 80
7 Bahasa Indonesia 68 70 70 75 80 80
8 Matematika 65 68 70 70 75 80
9 Ilmu Pengetahuan Alam 70 74 75 75 80 80
10 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 74 75 75 80 80
11 Seni Budaya dan Ketrampilan 70 75 75 80 80 80
12 PenJas dan Kesehatan 70 75 75 80 80 80
B Muatan Lokal
1 Bahasa Jawa 65 68 68 70 70 75
2 Bahasa Inggris 60 63 65 70 70 75
3 Kemuhammadiyahan 65 68 70 75 80 80
C Pengembangan Diri
1 Bimbingan dan Konseling B B B B B B
2 Hizbul Wathan/Pramuka B B B B B B
3 Tapak Suci B B B B B B
4 Robotik B B B B B B
5 Catur B B B B B B
6 Komputer B B B B B B
7 Pidato B B B B B B

CARA MENGHITUNG KKM


        KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan
peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau
beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan
pendidik atau forum KKG secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.
        KKM berfungsi sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi peserta didik
sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran atau Standar Kompetensi (SK),
sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti pembelajaran,
sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan SK/KD–nya, sebagai salah satu
instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran, dan sebagai “kontrak” pedagogik antara
pendidik, peserta didik dan masyarakat (khususnya orang tua dan wali murid).
 Adapun langkah dan tahapan penetapan KKM antara lain:
1. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan
tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik. Hasil
penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata pelajaran.
2. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala
sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian
3. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu
peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan.
4. KKM dicantumkan dalam laporan hasi belajar atau rapor pada saat hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.
        Salah satu langkah awal bagi guru sebelum melaksanakan kegiatan awal pembelajaran
adalah menentukan Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM). Setiap mata pelajaran memiliki nilai
KKM yang berbeda. Lebih jauh, dalam satu mata pelajaran terdapat nilai KKM yang berbeda
pada tiap aspek. Dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pendidik bias lebih
leluasa dalam menentukan nilai KKM. Sebagai catatan bahwa nilai KKM yang ideal adalah 75.
        Langkah awal penentuan KKM yaitu menentukan estimasi KKM di awal tahun
pembelajaran bagi mata pelajaran yang diajarkan. Penentuan estimasi ini didasarkan pada
hasil tes Penerimaan Siswa Baru (PSB) bagi siswa baru, dan mendasarkan nilai KKM pada
nilai yang dicapai siswa pada kelas sebelumnya.
        Penentuan KKM dapat pula ditentukan dengan menghitung tiga aspek utama dalam
proses belajar mengajar siswa. Secara berurutan cara ini apat menentukan KKM Indikator –
KKM Kompetensi Dasar (KD) – KKM Standart Kompetensi (SK) –  KKM Mata Pelajaran.
Berikut ini langkah-langkah penghitungannya:
1. Kompleksitas
Kompleksitas merupakan tingkat kesulitan materi pada tiap indikator, kompetensi dasar
maupun standart kompetensi. Semakin tinggi tingkat kompleksitas maka semakin kecil skor
yang dipakai. Rentang nilai yang digunakan misalnya: jika kompleksitas tinggi rentang nilai
yang digunakan (50-64), kompleksitas sedang (64-80), dan kompleksitas rendah (81-100)

2. Daya Dukung
Faktor ini lebih ditujukan pada ketersedian sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah
dalam menunjang Kegiatan Belajar Siswa. Sekolah yang memiliki daya dukung tinggi maka
skor yang digunakan juga tinggi. Pada aspek daya dukung rentang nilai yang digunakan
sangat fleksibel sesuai dengan kondisi sekolah. Salah satu contohnya: jika daya dukung tinggi
maka rentang nilai yang digunakan (81-100), daya dukung sedang (65-80), untuk daya
dukung rendah (50-64).
3. Intake
Intaks merupakan tingkat kemampuan rata-rata siswa. Intaks bisa didasarkan pada
hasil/nilai penerimaan siswa baru dan nilai yang dicapai siswa pada kelas sebelumnya
(menentukan estimasi).  Contoh rentang nilai yang bisa digunakan: jika intake siswa tinggi
maka rentang nilai yang digunakan (81-100), intake sedang (65-80), untuk intake rendah
(50-64).
Lebih lengkap lagi perhatikan tabel di bawah ini:
Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian
Tinggi Sedang Rendah
Kompleksitas
< 65 65-79 80-100
Tinggi Sedang Rendah
Daya Dukung
80-100 65-79 <65
Tinggi Sedang Rendah
Intake siswa
80-100 65-79 <65
 MENAFSIRKAN KRITERIA MENJADI NILAI
1. Kompleks  :  –  Tinggi = 1                       
                        –  Sedang = 2
                        –  Rendah = 3
2. Daya dukung :  –  Tinggi =3
                            –  Sedang =2
                            –  Rendah =1
3. Intake :  –  Tinggi = 1
                 –  Sedang = 2
                 –  Rendah = 3
Jika indikator memiliki kriteria : kompleks rendah, daya dukung tinggi dan intake peserta
didik sedang. Maka nilainya adalah : ( 3 + 3 + 2 ) / 9 x 100 = 88,89 dibulatkab menjadi 89.
Kompetensi Dasar dan Keriteria Ketentuan Minimal
Indikator Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai KKM
Kompleksitas Daya dukung Intake
1.1    Memahami konsep 74
integral tak tentu.  2  2  3   78
1.1.1. Mampu mendefinisikan
integral tentu dan integral tak
tentu. 3  2  2   78
1.1.2.  Menghitung nilai integral
tentu dan integral tak tentu 2  3  1  67
1.1.3.  Mampu mendefinisikan
pengintegralan fungsi f(x)
terhadap x dalam bentuk.
 Langkah-langkah Menentukan KKM
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber
daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan
pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar
minimal secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menentukan KKM adalah sebagai berikut:
1. Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas.
2. Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan dengan kemampuan
masing-masing aspek:
    a. Aspek Kompleksitas
     Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin rendah, tetapi semakin mudah KD
maka nilainya semakin tinggi.
    b. Aspek Sumber Daya Pendukung
    Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi.
    c. Aspek Intake
     Semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya semakin tinggi.
3. Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan KKM setiap KD.
4. Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk menentukan KKM
mata pelajaran.
5. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama, tergantung pada kompleksitas
KD, daya dukung, dan potensi siswa.

Anda mungkin juga menyukai