PROGRAM KEAHLIAN:
1. Teknik Elektronika
2. Teknik Otomotif
1. NPSN : 20301909
3. SK Izin Operasional :
a. Nomor SK : 473/I.03/I/94
a. Teknik Elektronika
5. Program Keahlian :
b. Teknik Otomotif
6. Status Akreditasi : B
7. Alamat Sekolah
b. Desa/Kelurahan : Banteran
c. Kecamatan : Wangon
d. Kabupaten/Kota : Banyumas
g. Email : tubundasatria@gmail.com
h. Website : www.smkbundasatria.sch.id
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas terselesainya penyusunan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK Bunda Satria Wangon tahun 2022/2023
sebagai salah satu perangkat kelengkapan dokumen kurikulum. Pengembangan
kurikulum SMK Bunda Satria Wangon dilakukan secara berkesinambungan seiring
dengan komitmen pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, khususnya
pendidikan kejuruan.
Pengembangan Kurikulum SMK Bunda Satria Wangon pada tahun 2022 dilakukan
dengan mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 yaitu tentang pedoman penerapan
Kurikulum Merdeka dalam rangka pemulihan ketertinggalan pembelajaran ( Learning loss
) secara diferensiasi sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi daerah dan
peserta didik dalam mencapai profil Pelajar pancasila dan Capain Pembelajaran.
Ajrun Mukrohan,S.Pd
DAFTAR ISI
BAB V..................................................................................................................................37
LAMPIRAN........................................................................................................................37
BAB I
KARAKTERISTIK, VISI DAN MISI SATUAN PENDIDIKAN
BAB I KARAKTERISTIK, VISI DAN MISI SATUAN PENDIDIKAN
A. Latar Belakang
Pengembangan kurikulum adalah salah satu hal penting yang perlu
dilaksanakan secara berkelanjutan dalam dunia pendidikan oleh setiap satuan
pendidkan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan
dalam kehidupan sosial dan budaya yang terjadi pada tingkat lokal, nasional
dan global. Pengembangan kurikulum yang dilakukanan saat ini lebih banyak
bertolak dari krisis pembelajaran yang tidak hanya menimpa dunia
pendidikan di Indonesia tetapi hampir di seluruh dunia diantaranya yaitu apa
yang disebut sebagai learning loss dan learnig gap yang diakibatkan oleh
pandemi Covid-19. Indonesia bukan hanya berjuang dalam menghadapi
learning loss dan learning gap akibat penutupan sekolah karena pandemi,
akan tetapi sebelum pandemi dunia pendidikan kita masih mendapat
tantangan kaitanya dengan hasil pembelajaran. Berdasarkan persoalan diatas,
pemerintah selanjutnya membuat kebijakan dengan mengeluarkan alternatif
kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka. Pada tahun ini, SMK Bunda Satria
Wangon mengadopsi Kurikulum Meredeka berdasarkan rekomendasi dari
dinas pendidikan setempat dan hal ini digunakan sebagai salah satu landasan
dalam penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan yang menjadi
pedoman dalam pelaksanaan seluruh kegiatan di sekolah khususnya kelas X
sebgai sasaran pilot project dari penerapan kurikulum tersebut.
1
Berdasarkan hal diatas, maka proses pengembangan dan penyusunan
Kurikulum SMK Bunda Satria Wangon Tahun Ajaran 2022/2023 dilaksanakan
dengan memperhatikan hasil analisis lingkungan sekolah dan hal-hal berikut:
1. Standar Nasional Pendidikan yang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2023 beserta Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan
Menteri (Permen) turunannya.
2. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-
2024 ( Permendikbud No.22 Tahun 2020).
3. Keunikan dan karakteristik lingkungan sosial dan budaya sekolah.
4. Keunikan dan karakteristik peserta didik.
5. Prinsip dasar implementasi Kurikulum Merdeka.
6. Kompetensi yang melekat pada Profil Pelajar Pancasila.
7. Perkembangan dan tuntutan IDUKA.
8. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru.
9. Perkembangan teori-teori pendidikan terbaru.
10.Kekuatan dan kelemahan serta potensi yang dimiliki SMK Bunda satria
Wangon saat ini.
Sekolah memiliki fasilitas yang cukup lengkap yaitu ruang pembelajaran yang
repersentatif, laboratorium komputer, lapangan basket, bengkel praktek dan
peralatan praktek yang diselaraskan dengan standar DUDI, tempat ibadah,
dan ruang kegiatan Ekstrakurikuler siswa yang mampu mendukung peserta
didik dalam mengembangkan minat dan potensi mereka. Untuk
pengembangan sekolah, SMK Bunda Satria Wangon memiliki luas lahan yang
memadai sehingga akan memudahkan sekolah dalam membangun sarana
penunjang kegiatan sekolah lainya.
2
Proses pembelajaran di SMK Bunda Satria Wangon didukung oleh tenaga
pendidik muda yang memiliki etos /budaya kerja IDUKA terutama untuk
mata pelajaran kejuruan. Sebagian besar dari tenaga pendidik tersebut
memiliki kualifikasi S-1 dengan latar belakang disiplin ilmu yang sesuai
dengan mata pelajaran yang mereka ampu. SMK Bunda Satria Wangon
merupakan salah satu sekolah binaan dari Yayasan Toyota dan Astra (YTA)
yang terus membimbing tenaga pendidik di sekolah binaanya dalam
penerapan prinsip 5R di lingkungan sekolah. Selain itu, mayoritas dari guru
pengampu mata pelajaran kejuruan sudah memiliki kompetensi kejuruan
berstandar industri/ sertifikasi teknis. Mereka melaksanakan uji kompetensi
pada lembaga-lembaga resmi atau IDUKA pasangan yang memiliki lisensi
remi.
Sebagian besar peserta didik di SMK Bunda satria berasal dari daerah
pedesaan dengan kondisi ekonomi orang tua menengah kebawah. Latar
belakang ini mendasari keinginan orang tua untuk menyekolahkan putra
putrinya di SMK Bunda Satria Wangon dengan harapan mereka dapat
langsung terserap di dunia kerja setelah mereka menyelesaikan pendidikan di
SMK Bunda Satria Wangon. Oleh karena itu, SMK Bunda Satria Wangon
menerapkan pendidikan yang fokus pada pencapaian kompetensi yang
disesuaikan dengan tuntutan dunia kerja dan penguatan karakter profil
pelajar pancasila dalam semua aspek kegiatan pembelajaran sehingga siswa
dapat mengembangkan kecapakan abad-21 dengan tetap memegang teguh
identitas sebagai bangsa Indonesia.
Dengan melihat latar belakang sosial diatas, sekolah perlu untuk senantiasa
memperluas kerjasama denga dunia industri sebagai upaya sekolah dalam
menjembatani keinginan dan aspirasi siswa untuk dapat terserap dalam dunia
kerja setelah mereka menyelesaikan pendidikan di SMK Bunda Satria
Wangon. Sejauh ini SMK Bunda Satria Wangon telah menjalin kemitraan
dengan beberapa perusahaan otomotif ternama di tanah air seperti AUTO
2000, Nasmoco, Yamaha Indonesia Manufacturing dan Tenma. Menjalin
kemitraan dengan dunia industri tidak hanya bertujuan untuk menyalurkan
siswa di dunia kerja, tetapi membantu sekolah untuk dapat memastikan
kurikulum yang diterapkan dan kompetensi lulusan peserta didik relevan
dengan kebutuhan dan perubahan yang terjadi di IDUKA.
Selain karakteristik yang dipaparan diatas, SMK Bunda Satria Wangon juga
memiliki budaya unggul dalam prestasi perlombaan bidang akademik dan
non-akademik dan senantiasa memupuk semangat dan karakter warga SMK
Bunda Satria Wangon baik guru maupun peserta didik untuk selalu berusaha
tampil yang terbaik dalam setiap kompetisi perlombaan yang diselenggarakan
di tingkat lokal, daerah bahkan nasional. SMK Bunda Satria Wangon terbukti
banyak menorehkan prestasi dalam perlombaan baik akademik maupun non-
akademik antara lain:
Dengan melihat uraian kakarteristik SMK Bunda Satria Wangon diatas, maka
dapat dilakukan analisa berakitan dengan kekuatan, kelemahan dan
tantangan yang dihadapai yang termuat pada tabel dibawah ini:
4
memenuhi kuota makismal PPDB setiap tahunya .
Sebagian besar peserta didik berasal dari keluarga
ekonomi menengah kebawah yang memiliki tekad
dan semangat belajar yang tinggi.
Memiliki hubungan kemitraan dengan beberapa
perusahaan otomotif ternama.
Tantangan Peserta didik belum memiliki keterampilan abad-21
yang meliputi kemampuan komunikatif, kreatif,
berpikir kritis dan kolaboratif.
Kemampuan literasi dan numerasi peserta didik
masih rendah.
Tingkat keterserapan siswa di dunia kerja yang sesuai
dengan kompetensi keahlian masih belum maksimal.
Tingkat penerimaan siswa di perguruan tinggi melalui
jalur SNMPTN dan beasiswa AKTI masih rendah.
Keterlibatan sekolah dalam pembentukan karakter
dan kepribadian peserat didik masih perlu dievaluasi.
Strategi Mengintergrasikan profil pelajar pancasila dalam
menghadapi setiap aspek kegiatan di sekolah.
tantangan Fokus pada capaian kompetensi dan pembentukan
karakter peserta didik.
Penerapan pembelajaran dengan pendekatan
students-centered dan metode pembelajaran yang
mampu mendorong siswa untuk berpikir kritis
melalaui project-based learning dan problem-based
learning.
Menginisiasi program penguatan literasi dan numerasi
bagi peserta didik.
5
E. Tujuan SMK Bunda Satria Wangon
1. Tujuan Jangka Panjang:
a. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif mampu
bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha
dan industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai
dengankompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya;
b. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih
dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan
mengembangakan sikap profesional dalam bidang keahlian yang
diminatinya;
c. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri
maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
d. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai
dengan kompetensi keahlian Teknik Audio Video.
6
BAB II
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
BAB II PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Program Keahlian Teknik Elektronika
1. Tujuan Program Keahlian
Tujuan Program Keahlian Teknik Elektronika secara umum mengacu pada
isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3
mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang
menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja
dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan Program Keahlian
Elektronika yaitu membekali peserta didik dengan keterampilan,
pengetahuan dan sikap sebagaimana diuraikan dibawah ini:
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
b. Membekali peserta didik agar memiliki akhlak mulia, cakap, sehat
jasmani dan rohani, kreatif, mandiri dan bertanggungjawab.
c. Membekali peserta didik dengan keahlian dan keterampilan Program
Keahlian Teknik Elektronika agar dapat bekerja baik secara mandiri
atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia
industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah.
d. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karier, berkompetisi, dan
mengembangkan sikap profesional sesuai dengan Kompetensi Keahlian
Teknik Elektronika.
e. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
agar kompeten dalam bidang Perawatan dan Perbaikan Elektronika.
f. Membekali peserta didik menjadi entrepreneur dalam bidang
Elektronika.
7
2. Intrakurikuler
a. Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum Kelas X
Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Elektronika
Alokasi
Alokasi Projek Total
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan JP Per
Per Tahun Profil Tahun
Pelajar
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
Pendidikan Agama
1. 90 18 108
Islam dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila
54 18 72
3. Bahasa Indonesia 108 36 144
Pendidikan Jasmani,
4. 90 18 108
Olahraga, dan Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
7. Muatan Lokal 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata
Pelajaran Umum (A): 450 126 576
8
Struktur Kurikulum kelas XI
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Alokasi Projek Total
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan JP Per
Per Tahun Profil Tahun
Pelajar
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
Pendidikan Agama
1. 90 18 108
Islam dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
3. Bahasa Indonesia 90 18 108
Pendidikan Jasmani,
4. Olahraga, dan 54 18 72
Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Mauatan Lokal 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata
Pelajaran Umum (A): 342 90 432
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1. Matematika 90 18 108
2. Bahasa Inggris 108 36 144
3. Mata Pelajaran
648 - 648
Konsentrasi Keahlian
4. Projek Kreatif dan 180 - 180
Kewirausahaan
5. Mata Pelajaran Pilihan 144 - 144
Jumlah Kelompok Mata
Pelajaran Kejuruan (B): 1170 54 1224
Jumlah A+B 1512 144 1656
9
Struktur Kurikulum Kelas XII
Alokasi
Alokasi Projek Total
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan JP Per
Per Tahun Profil Tahun
Pelajar
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
3. Bahasa Indonesia 36 18 54
4. Muatan Lokal 36 - 36
Jumlah Kelompok Mata
Pelajaran Umum (A): 108 36 144
7. Bahasa Inggris 72 - 72
8. Mata Pelajaran
396 - 396
Konsentrasi Keahlian
9. Projek Kreatif dan 90 - 90
Kewirausahaan
10 Praktik Kerja Lapangan 792 - 792
.
11 Mata Pelajaran Pilihan 108 - 108
.
Jumlah Kelompok Mata
Pelajaran Kejuruan (B): 1512 - 1512
10
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila dan 2 2 2 2 2 -
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 4 4 - - - -
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 3 3 2 2 - -
Kesehatan
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
9. Muatan Lokal 2 2 2 2 2 -
JUMLAH KELOMPOK MATA PELAJARAN 26 26 14 14 10 -
UMUM (A)
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris Kejuruan - - 4 4 4 -
3. Informatika 4 4 - - - -
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Dasar-Dasar Program Keahlian 12 12 - - - -
6. Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian - - 18 18 22 -
7. Projek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
8. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
9. Mata Pelajaran Pilihan 4 4 6 -
JUMLAH KELOMPOK MATA PELAJARAN 22 22 34 34 40 44
KEJURUAN (B)
JUMLAH KELOMPOK MATA PELAJARAN 48 48 48 48 50 44
UMUM (A) dan MATA PELAJARAN
KEJURUAN (B)
11
b. Penetapan Konsentrasi
Industri Mitra Teknik Audi Video (TAV) SMK Bunda Satria Wangon
adalah SHARP. Sejauh ini Kurikulum yang diterapakan dalam
konsentrasi tersebut telah diselarasakan dengan IDUKA SHARP. Hanya
saja yang masih menjadi tantangan bagi sekolah dan pemegang
kendali pada jurusan teknik tersebut adalah bagaimana agar kedapan
dapat menghadirkan tenaga ahli dari IDUKA tersebut untuk menjadi
guru-guru tamu secara terjadwal di SMK Bunda Satria Wangon dan
penerapan pembelajaran berbasis Teaching Factory dengan IDUKA
tersebut. Peluang kerja bagi peserta didik dengan kompetensi Teknik
Audio Video (TAV) SMK Bunda Satria Wangon bisa dilihat pada tabel
berikut:
12
Wirausaha Mandiri Bekerja di Industri
a. Teknisi Profesional a. Industri Elektronik
b. Pengusaha rintisan (Start Up) b. Industri Otomotif
Bengkel Elektronik c. Industri Manufactur
d. Industri Hiburan
c. Tempat Servis
(Pertelevisian, Wahana
d. Toko Elektronik Permainan, Broadcast, dll)
e. Pembuatan Produk e. Industri Layanan Jasa service
c. Capaian Pembelajaran
13
program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian
yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk
mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
Tujuan Projek penguatan profil pelajar pancasila dan budaya kerja adalah
memberikan ruang kepada peserta didik untuk menguatkan dan
mengembangkan karakter sesuai dengan jati diri, ideologi dan cita-cita
bangsa Indonesia melalui model pembelajaran yang mendekatkan peserta
didik dengan kehidupan nyata di lingkungan sekitarnya. Projek penguatan
ini juga dapat memberikan inspirasi bagi peserta didik untuk turut
berkontribusi memberikan solusi terhadap masalah yang ada di
lingkungan sekitar mereka. Implementasi projek penguatan profil pelajar
pancasila dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
15
4. Ekstrakurikuler
16
B. Program Keahlian Teknik Otomotif
1. Tujuan Program Keahlian
Tujuan Program Keahlian Teknik Otomotif secara umum mengacu pada isi
Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai
Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan
bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu. Secara khusus tujuan Program Keahlian Otomotif yaitu
membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap
sebagaimana diuraikan dibawah ini:
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
b. Membekali peserta didik agar memiliki akhlak mulia, cakap, sehat
jasmani dan rohani, kreatif, mandiri dan bertanggungjawab.
c. Membekali peserta didik dengan keahlian dan keterampilan Program
Keahlian Teknik Otomotif agar dapat bekerja baik secara mandiri atau
mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia
industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah.
d. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karier, berkompetisi, dan
mengembangkan sikap profesional sesuai dengan Kompetensi Keahlian
Teknik Otomotif.
e. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
agar kompeten dalam bidang perawatan dan perbaikan kendaraan
bermotor.
f. Membekali peserta didik menjadi entrepreneur dalam bidang Otomotif.
17
2. Intrakurikuler
a. Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum Kelas X
Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Tabel Struktur Kurikulum kelas X
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Alokasi Projek Total
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan JP Per
Per Tahun Profil Tahun
Pelajar
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
Pendidikan Agama
1. 90 18 108
Islam dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila
54 18 72
3. Bahasa Indonesia 108 36 144
Pendidikan Jasmani,
4. 90 18 108
Olahraga, dan Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
7. Muatan Lokal 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata
Pelajaran Umum (A): 450 126 576
18
Struktur Kurikulum kelas XI
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Alokasi Projek Total
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan JP Per
Per Tahun Profil Tahun
Pelajar
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
Pendidikan Agama
1. 90 18 108
Islam dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
3. Bahasa Indonesia 90 18 108
Pendidikan Jasmani,
4. Olahraga, dan 54 18 72
Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Mauatan Lokal 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata
Pelajaran Umum (A): 342 90 432
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1. Matematika 90 18 108
2. Bahasa Inggris 108 36 144
3. Mata Pelajaran
648 - 648
Konsentrasi Keahlian
4. Projek Kreatif dan 180 - 180
Kewirausahaan
5. Mata Pelajaran Pilihan 144 - 144
Jumlah Kelompok Mata
Pelajaran Kejuruan (B): 1170 54 1224
Jumlah A+B 1512 144 1656
19
Struktur Kurikulum Kelas XII
Alokasi
Alokasi Projek Total
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan JP Per
Per Tahun Profil Tahun
Pelajar
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
3. Bahasa Indonesia 36 18 54
4. Muatan Lokal 36 - 36
Jumlah Kelompok Mata
Pelajaran Umum (A): 108 36 144
7. Bahasa Inggris 72 - 72
8. Mata Pelajaran
396 - 396
Konsentrasi Keahlian
9. Projek Kreatif dan 90 - 90
Kewirausahaan
10 Praktik Kerja Lapangan 792 - 792
.
11 Mata Pelajaran Pilihan 108 - 108
.
Jumlah Kelompok Mata
Pelajaran Kejuruan (B): 1512 - 1512
20
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
C. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila dan 2 2 2 2 2 -
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 4 4 - - - -
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 3 3 2 2 - -
Kesehatan
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
9. Muatan Lokal 2 2 2 2 2 -
JUMLAH KELOMPOK MATA PELAJARAN 26 26 14 14 10 -
UMUM (A)
D. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris Kejuruan - - 4 4 4 -
3. Informatika 4 4 - - - -
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Dasar-Dasar Program Keahlian 12 12 - - - -
6. Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian - - 18 18 22 -
7. Projek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
8. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
9. Mata Pelajaran Pilihan 4 4 6 -
JUMLAH KELOMPOK MATA PELAJARAN 22 22 34 34 40 44
KEJURUAN (B)
JUMLAH KELOMPOK MATA PELAJARAN 48 48 48 48 50 44
UMUM (A) dan MATA PELAJARAN
KEJURUAN (B)
21
b. Penetapan Konsentrasi
22
TBSM a. Mekanik Profesional a. Bengkel
b. Pengusaha Motor Resmi
rintisan (Start Up) b. Industri
Bengkel Motor Otomotif
c. Industri
Manufactur
c. Capaian Pembelajaran
23
d. Pembelajaran pada Pendidikan Sistem Ganda / Praktek Kerja
Lapangan
24
3. Ko-kurikuler Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja
Tujuan Projek penguatan profil pelajar pancasila dan budaya kerja adalah
memberikan ruang kepada peserta didik untuk menguatkan dan
mengembangkan karakter sesuai dengan jati diri, ideologi dan cita-cita
bangsa Indonesia melalui model pembelajaran yang mendekatkan peserta
didik dengan kehidupan nyata di lingkungan sekitarnya. Projek penguatan
ini juga dapat memberikan inspirasi bagi peserta didik untuk turut
berkontribusi memberikan solusi terhadap masalah yang ada di
lingkungan sekitar mereka. Implementasi projek penguatan profil pelajar
pancasila dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
25
e. Ekstrakurikuler
Dalam upaya mengembangkan minat, bakat dan potensi peserta didik,
sekolah menyelenggarakan kegiatan Ekstrakurikuler yang di laksanakan
diluar jam belajar intrakurikuler dan kokurikuler yang dikelola secara
sistematis dan terprogram sehingga dapat mencapai tujuan yang telah
ditentukan dan dapat memberikan dampak positif dalam penguatan
karakter profil pelajar pancasila. Berdasarkan pelaksanaanya,
Ekstrakurikuler terdiri dari dua macam yaitu Ekstrakurikuler wajib dan
Ekstrakurikuler pilihan. Ekstrakurikuler wajib adalah kegiatan
Ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan
wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. Kegiatan Ekstrakurikuler wajib
yaitu kepramukaan yang harus diikuti oleh seluruh siswa Fase E atau kelas
X. Ekstrakurikuler pilihan adalah kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat
diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-
masing. Pilihan bidang Ekstrakurikuler yang dikembangkan di SMK Bunda
Satria Wangon bisa dilihat pada tabel dibawah ini:
26
BAB III
PERENCANAAN, PENGELOLAAN, PELAKSANAAN DAN PENILAIAN
PEMBELAJARAN
BAB III PERENCANAAN, PENGELOLAAN, PELAKSANAAN DAN
PENILAIAN PEMBELAJARAN
A. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran dimulai dengan melakukan analisis Capaian
Pembelajaran (CP). Analisis CP dilakukan oleh semua guru mata pelajaran
untuk menentukan cakupan materi dan kompetensi apa yang harus
peserta didik capai di akhir fase. Tahapan ini dilakukan oleh guru secara
individu atau kolaborasi antar guru yang memiiki kesamaan materi atau
terintergrasi profil pelajar pancasila. Selanjutnya guru menentukan tujuan
pembelajaran sesuai dengan CP dan menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP). Alur Tujuan Pembelajaran ini berfungsi mengarahkan guru dalam
merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran
secara keseluruhan. Modul Ajar merupakan implementasi dari ATP yang
dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila
sebagai sasaran. Penyusunan Modul Ajar yang sesuai harus memuat
beberapa aspek yaitu, esensial, menarik, relevan, dan berkesinambungan.
Modul ajar yang telah tersusun perlu dilengkapi dengan buku teks, baik
untuk guru maupun peserta didik.
B. Pengelolaan Pembelajaran
1. Pola Pembelajaran
a. Penerapan masing-masing mata pelajaran menggunakan sistem
regular.
b. Penerapan projek penguatan profil pelajar pancasila dilakukan
secara terpisah dengan pembelajaran intrakurikuler sesuai dengan
tema yang sudah ditentukan.
c. Peserta didik pada fase E semester 1 dan 2 memiliki beban jam
belajar 48 jp per minggu. Pada semester 3 dan 4 fase F, peserta
didik juga memiliki beban belajar 48 jp per minggu. Sementara
untuk semester 5 Fase f, beban belajar siswa adalah 50 jp dan 44
jp untuk semester 6 fase F.
d. Peserta didik wajib memilih minimal satu mata pelajaran pilihan di
Fase F.
27
komunikatif dan kreatif. Selain itu, standar pembelajaran tersebut
diharapkan mampu meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi
peserta didik sebagaimana dua komponen tersebut sebagai indikator
kompetensi peserta didik yang diukur dalam program Asesment
Ketuantasan Minimal (AKM) yang diselenggarakan oleh Kementerian
Pendidkan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Adapun standar
pelaksanaan pembelajaran yang ditetapkan oleh SMK Bunda Satria
Wangon sebagai berikut:
b. Prosedur
Untuk prosedur pelaksanaan pembelajaran, dalam 1 pertemuan
setidaknya memiliki kegiatan pembuka, kegiatan inti dan kegiatan
penutup. Setiap kegiatan memiliki komponen minimal yang harus
dilaksanakan oleh guru. Guru memiliki kewenangan untuk
menambahkan variasi sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
cakupan materi sehingga pembelajaran berjalan lebih efektif dan
menarik.
Komponen minimal dari setiap kegiatan bisa dilihat pada tabel
dibawah ini :
28
c. Model pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan oleh guru harus menekankan
pada prinsip student-centered, Collaborative leraning, problem-
based dan project learning.
3. Penyelarasan Kurikulum
Dalam menyikapi dan menerapkan Instruksi Presiden (inpres) Nomor 9
Tahun 2016 dikeluarkan untuk menguatkan sinergi antar pemangku
kepentingan dalam merevitalisasi SMK guna meningkatkan kualitas dan
daya saing SDM. Oleh karena itu harus dilakukan penguatan dan kesatuan
pemahaman di SMK Bunda Satria Wangon.
29
u
h
a
t
g
n
e
P Cilacap dan Purwokerto). Tindak lanjut dari kegiatan itu juga merupakan
awal indikator kerjasama antara IDUKA dan diharapkan dapat
mewujudkan peran IDUKA dalam revitalisasi SMK yang finalnya adalah
terbentuknya kelas khusus industri di SMK Bunda Satria Wangon. Modul
dan silabus yang digunakan dalam mata pelajaran teori kejuruan adalah
yang sudah disinkronkan dengan IDUKA.
C. Asesmen
Jenis asesmen yang digunakan dalam pembelajaran di SMK Bunda Satria
Wangon yaitu asesmen diagnostik, asesmen formatif dan asesmen sumatif
yang dilakukan secara terpadu. Asesmen diagnostik dilakukan untuk
melihat kompetensi awal peserta didik khususnya untuk siswa di fase E.
Asesmen formatif dilakukan untuk refeleksi proses pembelajaran dan
memperbaiki pembelajaran. Sementara asesmen sumatif dilakukan di
akhir satu lingkup materi untuk mengetahui capaian peserta didik pada
lingkup materi tertentu. Teknik asesmen yang digunakan untuk mengukur
ranah pengetahuan, keterampilan dan sikap dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
30
D. Standar Ketuntasan Minimal
Standar ketuntasan minimal ditentukan dengan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik, daya dukung, karakteristik
materi/kompetensi ,nilai raport dan rekomemdasi sekolah asal. Setiap
peserta didik harus memenuhi standar ketuntasan minimal dalam setiap
mata pelajaran sesuai jenis dan penilaian yang ada pada setiap fase.
Berikut adalah standar ketuntasan minimal yang ada pada fase E dan F.
Mata Pelajaran Pengetahuan Keterampilan Sikap
pada pada pada
Fase E dan F Fase E dan F Fase E
dan F
A. Umum
Pendidkan Agama 75 75 Baik
dan Budi Pekerti
Pendidikan 75 75 Baik
Pancasila
Bahasa Indonesia 75 75 Baik
Pendidikan 75 75 Baik
Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan
Sejarah 75 75 Baik
Seni Budaya 75 75 Baik
Muatan Lokal 75 75 Baik
B. Kejuruan
Matematika 71 71 Baik
Bahasa Inggris 71 71 Baik
Informatika 75 75 Baik
Projek Ilmu 75 75 Baik
Pengetahuan Alam
dan Sosial
Dasar-Dasar 75 75 Baik
Program Keahlian
Mata Pelajaran 75 75 Baik
Konsentrasi
Keahlian Keahlian
Projek Kreatif dan 75 75 Baik
Kewirausahaan
Praktik Kerja 75 75 Baik
Lapangan
Mata Pelajaran 75 75 Baik
Pilihan
31
E. Kriteria Kenaikan Kelas
Peserta didik dapat dinyatakan naik atau tidak naik dengan kriteria dan
syarat-syarat kenaikan kelas sebagai berikut:
1) Kehadiran minimal 90%
2) Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada
semester dua, dengan pertimbangan capaian kompetensi mata
pelajaran yang belum tuntas pada semester satu harus dituntaskan
sampai mencapai SKM yang ditetapkan. Peserta didik yang belum
mencapai SKM harus mengikuti pembelajaran remidi.
3) Nilai sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan.
4) Peserta didik dinyatakan tidak naik ke Fase F atau kelas XI, apabila
yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan lebih dari 3 (tiga) mata
pelajaran yang merupakan prasyarat dari Standar Kompetensi (SK)
berikutnya.
5) Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya
BAIK.
6) Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas harus mengulang
seluruh pelajaran di tingkat tersebut.
7) Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan / keterampilannya di bawah skor
ketuntasan minimal (SKM). Apabila ada mata pelajaran yang tidak
mencapai SKM, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan
genap pada tahun pelajaran tersebut.
F. Kriteria Kelulusan
Kelulusan peserta didik dari SMK Bunda Satria Wangon ketentuannya
mengacu pada kriteria berikut ini:
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
1) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal Baik.
2) Lulus Ujian Sekolah
3) Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah yang dimaksud pada poin
(4) di atas apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan
yang ditetapkan oleh SMK Bunda Satria Wangon berdasarkan
perolehan Nilai Sekolah (NS).
4) Nilai Sekolah sebagaimana dimaksud pada poin (5) diperoleh dari
gabungan antara nilai Ujian Sekolah dan Nilai Rapor Semester 1
sampai 6 dengan pembobotan 50% untuk nilai Ujian Sekolah dan
Pembobotan 50% untuk nilai rata-rata raport.
5) Rata-rata Nilai Sekolah (NS) dari seluruh mata pelajaran yang diujikan
mencapai paling rendah 71 (tujuh puluh satu), dan nilai Sekolah (NS)
setiap mata pelajaran paling rendah 71 (tujuh puluh satu).
6) Pembulatan Nilai Sekolah yang merupakan gabungan dari nilai Ujian
Sekolah dan nilai rata-rata Raport dinyatakan dalam rentang 0 sampai
100 dengan ketelitian 1 (satu) angka dibelakang koma.
7) Untuk penilaian Mata Pelajaran Muatan Lokal dilaporkan secara
terpisah dengan kriteria yang sama.
32
8) Kelulusan peserta didik ditetapkan setelah SMK Bunda Satria Wangon
melaksanakan Rapat Dewan guru.
G. Kalender Pendidikan
33
BAB IV
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
BAB IV PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAROFESIONAL
A. Pendampingan
1. Aspek Pedagogis
Pendampingan terhadap kompetensi pedagogis guru dilakukan oleh kepala
sekolah melalui kegiatan supervisi akademis dan supervisi klinis secara
terjadwal pada setiap pertengahan semester. Tujuan utama dari kegiatan
pendampingan tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan meningkatkan kompetensi pedagogis guru . Proses
pendampingan aspek pedagogis guru dilakukan secara berkelanjutan dan
sistematis melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
tindaklanjut.
Adapaun aspek pedagogis yang menjadi target dari pendampingan ini
adalah
a. Penerapan pendakatan, metode dan teknik pembelajaran
b. Penggunaan bahasa yang interaktif dan efektif dalam proses
pembelajaran
c. Penyusunan perangkat pembelajaran
d. Pengelolaan kelas
e. Pemanfaatan media pembelajaran
f. Penyusunan instrumen penilaian/ proses asesmen
2. Aspek Vokasi
Dalam upaya optimaliasi guru dalam memfasilitasi pembelajaran,
pengembangan aspek vokasi guru dilakukan melalui pendampingan oleh
dunia kerja atau dunia industri. Pendampingan ini dimaksudkan untuk
meningkatkan pemahaman tentang dinamika yang terjadi di dunia kerja,
standar-standar dunia kerja dan bagaimana menurunkan pemahaman
tersebut kedalam pembelajaran. Pendampingan vokasi terhadap guru
dilakukan oleh mitra dunia industri secara berkala. Dibawah ini adalah
beberapa kegiatan pengembangan vokasi guru yaitu:
a. Mengikuti kegiatan magang di industri mitra
b. Mengikuti diklat dan pengambilan sertifikasi kompetensi
c. In House Training (IHT)
34
B. Evaluasi
1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dilakukan guna mengukur keberhasilan guru dalam
memfasilitasi pembelajaran.Evaluasi ini dilakukan dengan menggunakan
data internal berupa catatan keberhasilan implementasi pembelajaran dan
refleksi secara individual dan bersama-sama melibatkan seluruh warga
sekolah. Evaluasi pembelajarn dilakukaan tidak hanya oleh satuan
pendidkan, tetapi juga melibatkan dunia kerja karena pembelajaran di
SMK berorientasi pada kebutuhan dunia kerja. Evaluasi pembelajaran dari
duni kerja dapat berupa umpan balik dari duni kerja serta hasil
kompetensi guru dan tenaga kependidikan dari Rapor Pendidikan. Data
yang diperoleh dalam evaluasi pembelajaran menjadi penting sebagai
acuan tindak lanjut untuk meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik.
2. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum operasional SMK Bunda Satria Wangon dilakukan
secara periodik untuk mengidentifikasi program belajar yang masih perlu
di perbaiki, meningkatkan hasil belajar peserta didik dan mengukur
ketercapaian visi dan misi melalui program yang diajarkan disekolah.
Proses pelaksanaan evaluasi kurikulum tersebut melibatkan banyak pihak
yaitu guru, wakasek bidang kurikulum, kepala sekolah, peserta didik,
orang tua peserta didik, dunia kerja dan pakar. Berikut adalah beberapa
cara yang dilakukan dalam evaluasi kurikulum operasional satuan
pendidikan.
35
C. Pengembangan Profesional Guru
SMK Bunda Satria Wangon terus berupaya meningkatkan profesionalitas guru
melalui program-program pengembangan profesi dibawah ini:
1. Sertifikasi guru
SMK Bunda Satria Wangon mendorong guru untuk mengikuti program
sertifikasi guru sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dari pusat
karena program sertifikasi guru tentunya memiliki dampak yang sangat
besar dalam meningkatkan profesionalitas guru
dan menghadirkan kualitas pembelajaran yang bermutu.
2. Sertifikat kompetensi
Sekolah mendorong guru untuk mendapatkan sertifikat kompetensi
keahlian melalui pelatihan yang diselenggrakan oleh dunia industri
ataupun pemerintah.
3. Magang industri
SMK Bunda Satria wangon merancang program magang bagi PTK di
IDUKA setiap tahunya berdasarkan analisis kebutuhan peningkatan
kompetensi guru.
36
BAB V
LAMPIRAN
37