DOKUMEN I
Alamat: Jln. Napak Tilas Desa Mekar Jaya Kecamatan Merbau Mataram Lampung Selatan 35357
e-mail: smkn1merbaumataram@gmail.com/http:smkn1merbaumataram.sch.id/
KURIKULUM
SMK NEGERI 1 MERBAU MATARAM
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
DOKUMEN I
KOMPETENSI KEAHLIAN :
1. TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
2. TEKNIK BISNIS SEPEDA MOTOR
3. MULTIMEDIA
Alamat: Jln. Napak Tilas Desa Mekar Jaya Kecamatan Merbau Mataram Lampung Selatan 35357
e-mail: smkn1merbaumataram@gmail.com/http:smkn1merbaumataram.sch.id/
HALAMAN PENGESAHAN
Berdasarkan pertimbangan dari Komite Sekolah dan hasil Tim Penyusun Kurikulum SMK
Negeri 1 Merbau Mataram, maka dengan ini Kurikulum SMK Negeri 1 Merbau Mataram
Lampung Selatan, Ditetapkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2022/2023.
Menyetujui,
Ketua Komite SMKN 1 Merbau Mataram Kepala SMKN 1 Merbau Mataram
Mengetahui,
Kepala Cabang Dinas Wilayah 1
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Lampung
Andriani, S.Sos.MM
NIP. 19640903 198603 2 007
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan tuntunan
Nya, sehingga kami dapat menyusun Kurikulum SMK Negeri 1 Merbau Mataram Tahun
Pelajaran 2022/2023.
Kurikulum SMK Negeri 1 Merbau Mataram bersifat realistik menyesuaikan dengan
kondisi kebutuhan pasar kerja. Oleh karena itu, cerminan ”link and match” menjadi dasar
pertimbingan dalam beradaptasi dengan tuntutan masyarakat dan DUDI yang terus berubah.
Keberhasilan pendidikan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu
mengembangkan potensi peserta didik sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan
memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.
Pengembangan Kurikulum SMK Negeri 1 Merbau Mataram ini melibatkan nara
sumber dunia industri, pendampingan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Lampung, Komite sekolah dan Tim Pengembang Kurikulum sehingga diharapkan dapat lebih
memenuhi keinginan dunia kerja maupun kepentingan pendidikan secara nasional.
Sangat disadari bahwa dokumen kurikulum ini bukan suatu karya yang telah
sempurna, untuk itu saran dan masukan yang konstruktif dan membangun terhadap
rancangan yang ada maupun umpan balik berdasarkan pelaksanaan di lapangan sangat
diharapkan dan terbuka pada semua pihak. Akhirnya disampaikan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan kurikulum ini.
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ......................................................................... 1
B. TUJUAN .............................................................................................. 12
C. LANDASAN ........................................................................................ 13
D. PENGERTIAN, ACUAN DAN TIM PENYUSUN ............................ 15
E. PENGEMBANGAN DAN PELAKSANAAN .................................... 19
BAB V PENUTUP
A.KESIMPULAN ..................................................................................... 160
B.SARAN ................................................................................................. 160
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1
mereka miliki belum sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Oleh sebab itu, dalam upaya
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, maka disusun dan dikembangkan
kurikulum SMK Negeri 1 Merbau Mataram, yang disesuaikan dengan kekhasan,
kondisi dan potensi daerah Lampung, Satuan Pendidikan (SMKN 1 Merbau Mataram)
dan peserta didik.
Pengembangan Kurikulum SMK Negeri 1 Merbau Mataram berdasarkan
pertimbangan dari hasil analisis konteks. Dari analisis konteks tersebut diketahui
kondisi nyata/riil, potensi sekolah yang dimiliki untuk selanjutnya diharapkan dapat
mencapai keadaan ideal. Hasil analisis konteks SMK Negeri 1 Merbau Mataram adalah
sebagai berikut :
1. Kondisi Ideal
2
e. Pembelajaran terpadu;
f. Pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
g. Pembelajaran dengan ketrampilan aplikatif;
h. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal {hardskills) dan
keterampilan mental (softskills);
i. Mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai
pembelajar sepanjang hayat;
j. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani);
k. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan dimasyarakat;
l. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas;
m. Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budaya peserta didik.
Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik
antar mata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan
pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery / inquiry learning). Untuk
mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual
menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning).
Berdasarkan Permendikbud No. 60 tahun 2014 tentang kerangka dasar dan
struktur kurikulum SMK disebutkan tentang karakteristik Kurikulum 2013 sebagai
berikut:
a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial,
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik;
b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari
disekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar;
3
c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
d. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar Mata pelajaran;
f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi
inti;
2. Kondisi Nyata
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2013 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan
menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI)
4
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Sampai saat ini, SMKN 1 Merbau Mataram baru memiliki 6 ruang belajar, 4
ruang praktek, 1 ruang kantor, toilet, sarana ibadah, sarana olahraga, dan berbagai
sarana kegiatan lain yang dapat mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran
walaupun Laboratorium komputer belum maksimal untuk digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar. Sebanyak 28 guru tidak tetap yang menjadi tenaga pendidik di
SMKN 1 Merbau Mataram, 6 guru PNS, 1 PNS Tenaga Kependidikan dan 8 tenaga
kependidikan tidak tetap.
Upaya peningkatan pencapaian kinerja sekolah tidak lepas dari kondisi sosial
masyarakat di SMKN 1 Merbau Mataram. Kondisi sosial masyarakat di SMKN 1
Merbau Mataram dapat dikatakan respek tinggi terhadap dunia pendidikan.
Perhatian dan kepedulian terhadap perkembangan dan penyelenggaraan pendidikan
masih menjadi perhatian utama di kalangan masyarakat luas. Angka partisipasi
masih tinggi. Namun demikian, masih juga ada sebagian masyarakat yang kurang
peduli atau rendah partisipasinya terhadap perkembangan sekolah. Hal ini juga tetap
akan berpengaruh terhadap upaya peningkatan mutu sekolah.
Ditinjau dari kondisi ekonomi orang tua masih heterogen. Angka partisipasi
dalam pembiayaan pengembangan sekolah masih diwarnai keberagaman kondisi
ekonomi orang tua/masyarakat, yakni dari kelompok ekonomi atas, ekonomi
menengah maupun ekonomi bawah. Sehingga dari segi ekonomi, angka partisipasi
ataupun kepedulian terhadap perkembangan sekolah beragam pula.
5
Dasar pada bidang Teknologi Informasi dan bisnis manajemen serta menitik
beratkan pada budaya karakter bangsa yang diaplikasikan pada sistem informasi
sekolah, kegiatan pembelajaran, penilaian, administrasi sekolah dan muatan lokal.
Kegiatan pembelajaran yang harmonis, nyaman, efektif dan kreatif membutuhkan
dukungan dan kerjasama yang baik dari seluruh pihak terkait dan pemerhati
pendidikan.
6
Kurikulum 2013 sebagai rujukan proses pembelajaran pada satuan pendidikan, perlu
mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Integrasi tersebut bukan
sebagai program tambahan atau sisipan, melainkan sebagai cara mendidik dan
belajar bagi seluruh pelaku pendidikan di satuan pendidikan.
Pada intinya, Penguatan Pendidikan Karakter mempergunakan tiga basis
pendekatan utama PPK, yaitu pendidikan karakter berbasis kelas, pendidikan
karakter berbasis budaya sekolah dan pendidikan karakter berbasis masyarakat. Tiga
pendekatan ini merupakan pendekatan pendidikan karakter utuh dan menyeluruh
yang harus diterapkan di satuan pendidikan. Keutuhan dan integrasi PPK ini juga
ditegaskan di dalam Perpres Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter terutama pasal-pasal yang menjelaskan tentang penyelenggaraan PPK yang
terintegrasi di dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler,
dilakukan baik di satuan pendidikan formal maupun nonformal (pasal 6,7,8).
Tiga pendekatan dalam PPK secara konseptual bisa dibedakan, misalnya:
a. Pendidikan karakter berbasis kelas terbatas pada relasi antara guru dan siswa
di dalam kelas dalam proses pembelajaran.
b. Pendidikan karakter berbasis budaya sekolah merupakan pembentukan
karakter yang dilakukan melalui berbagai macam kegiatan yang melibatkan
seluruh anggota komunitas sekolah, namun masih terbatas sebagai kegiatan
sekolah di lingkungan sekolah. PPK berbasis budaya sekolah dilaksanakan
antara lain melalui hal-hal sebagai berikut.
1) Menekankan pada pembiasaan nilai-nilai karakter dalam keseharian sekolah.
2) Menonjolkan keteladanan orang dewasa di lingkungan sekolah.
3) Melibatkan seluruh eskosistem pendidikan di sekolah.
4) Mengembangkan dan memberi ruang yang luas pada segenap potensi peserta
didik melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler.
5) Memberdayakan manajemen dan tata kelola sekolah.
6) Mempertimbangkan dan mengevaluasi norma, peraturan, dan tradisi sekolah.
c. Pendidikan karakter berbasis masyarakat adalah berbagai macam bentuk
kolaborasi antara sekolah dengan pihak lain di luar lingkungan sekolah,
terutama orang tua, dalam bentuk komite sekolah, atau kerjasama sekolah
dengan lembaga-lembaga dan komunitas lain yang mendukung proses
pembentukan karakter peserta didik.
7
5. Gerakan Literasi Sekolah
Kegiatan literasi selama ini identik dengan aktivitas membaca dan menulis.
Namun, Deklarasi Praha pada tahun 2003 menyebutkan bahwa literasi juga
mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga
bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan
budaya (UNESCO, 2003). Deklarasi UNESCO itu juga menyebutkan bahwa literasi
informasi terkait pula dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan,
menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi,
menggunakan dan mengomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai
persoalan. Kemampuankemampuan itu perlu dimiliki tiap individu sebagai syarat
untuk berpartisipasi dalam masyarakat informasi, dan itu bagian dari hak dasar
manusia menyangkut pembelajaran sepanjang hayat.
Sedangkan pengertian Literasi Sekolah dalam konteks Gerakan Literasi
Sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu
secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak,
menulis, dan/atau berbicara.
Gerakan Literasi Sekolah merupakan merupakan suatu usaha atau kegiatan
yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru,
kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang
tua/wali murid peserta didik), akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh
masyarakat yang dapat merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll.), dan
pemangku kepentingan di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif
berbagai elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan
membaca peserta didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit
membaca (guru membacakan buku dan warga sekolah membaca dalam hati, yang
disesuaikan dengan konteks atau target sekolah). Ketika pembiasaan membaca
terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap pengembangan, dan pembelajaran
(disertai tagihan berdasarkan Kurikulum 2013). Variasi kegiatan dapat berupa
perpaduan pengembangan keterampilan reseptif maupun produktif.
a. Tujuan Umum
8
Menumbuh kembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan
ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah
agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
b. Tujuan Khusus
1) Menumbuh kembangkan budaya literasi di sekolah.
2) Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
3) Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah
anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
4) Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku
bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.
Clay (2001) dan Ferguson (www.bibliotech.us/pdfs/InfoLit.pdf) menjabarkan
bahwa komponen literasi informasi terdiri atas literasi dini, literasi dasar, literasi
perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual. Dalam konteks
Indonesia, literasi dini diperlukan sebagai dasar pemerolehan berliterasi tahap
selanjutnya. Komponen literasi tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Literasi Dini (Early Literacy), yaitu kemampuan untuk menyimak, memahami
bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan lisan yang dibentuk oleh
pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosialnya di rumah.
Pengalaman peserta didik dalam berkomunikasi dengan bahasa ibu menjadi
fondasi perkembangan literasi dasar.
b. Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan
kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating), mempersepsikan
informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi
(drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.
c. Literasi Perpustakaan (Library Literacy), antara lain, memberikan pemahaman
cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi
dan periodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi
pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan, memahami
penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam
memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian,
pekerjaan, atau mengatasi masalah.
d. Literasi Media (Media Literacy), yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai
bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik (media radio,
9
media televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan
penggunaannya.
e. Literasi Teknologi (Technology Literacy), yaitu kemampuan memahami
kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti
lunak (software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi.
Berikutnya, kemampuan dalam memahami teknologi untuk mencetak,
mempresentasikan, dan mengakses internet. Dalam praktiknya, juga
pemahaman menggunakan komputer (Computer Literacy) yang di dalamnya
mencakup menghidupkan dan mematikan komputer, menyimpan dan mengelola
data, serta mengoperasikan program perangkat lunak. Sejalan dengan
membanjirnya informasi karena perkembangan teknologi saat ini, diperlukan
pemahaman yang baik dalam mengelola informasi yang dibutuhkan masyarakat.
f. Literasi Visual (Visual Literacy), adalah pemahaman tingkat lanjut antara
literasi media dan literasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan
kebutuhan belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audiovisual secara
kritis dan bermartabat. Tafsir terhadap materi visual yang tidak terbendung, baik
dalam bentuk cetak, auditori, maupun digital (perpaduan ketiganya disebut teks
multimodal), perlu dikelola dengan baik. Bagaimanapun di dalamnya banyak
manipulasi dan hiburan yang benar-benar perlu disaring berdasarkan etika dan
kepatutan.
6. Pembelajaran Abad 21
Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang mempersiapkan
generasi abad 21 dimana kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
yang berkembang begitu cepat memiliki pengaruh terhadap berbagai aspek
kehidupan termasuk pada proses belajar mengajar. Salah satu contoh kemajuan
Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki pengaruh terhadap proses
pembelajaran ialah peserta didik diberi kesempatan dan dituntut untuk mampu
mengembangkan kecakapannya dalam menguasai teknologi informasi dan
komunikasi – khususnya komputer, sehingga peserta didik memiliki kemampuan
dalam menggunakan teknologi pada proses pembelajaran yang bertujuan untuk
mencapai kecakapan berpikir dan belajar peserta didik.
Selain itu, sistem pembelajaran abad 21 merupakan suatu peralihan
pembelajaran dimana kurikulum yang dikembangkan saat ini menuntut sekolah
untuk merubah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada pendidik (teacher-
10
centered learning)menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik (student-centered learning). Hal ini sesuai dengan tuntutan dunia masa depan
dimana peserta didik harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar. Kecakapan-
kecakapan tersebut diantaranya adalah kecakapan memecahkan masalah (problem
solving), berpikir kritis, kolaborasi, dan kecakapan berkomunikasi. Semua
kecakapan ini bisa dimiliki oleh peserta didik apabila pendidik mampu
mengembangkan rencana pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan yang
menantang peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Kegiatan
yang mendorong peserta didik untuk bekerja sama dan berkomunikasi harus tampak
dalam setiap rencana pembelajaran yang dibuatnya.
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik berbeda dengan pembelajaran
yang berpusat pada pendidik, berikut karakter pembelajaran abad 21 yang sering
disebut sebagai 4 C, yaitu:
Communication (Komunikasi)
Pada karakter ini, peserta didik dituntut untuk memahami, mengelola, dan
menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan,
tulisan, dan multimedia. Peserta didik diberikan kesempatan menggunakan
kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi
dengan teman-temannya maupun ketika menyelesaikan masalah yang diberikan oleh
pendidik.
Collaboration (Kerjasama)
Pada karakter ini, peserta didik menunjukkan kemampuannya dalam
kerjasama berkelompok dan kepemimpinan; beradaptasi dalam berbagai peran dan
tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati
pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Peserta didik juga menjalankan
tanggungjawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan
hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi
untuk diri sendiri dan orang lain.
11
interkoneksi antara sistem. Peserta didik juga menggunakan kemampuan yang
dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan
mandiri, peserta didik juga memiliki kemampuan untuk menyusun, mengungkapkan,
menganalisa, dan menyelesaikan masalah.
Creativity and Innovation (Daya cipta dan Inovasi)
Pada karakter ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk
mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada
yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.
Selain peralihan sistem pembelajaran, pada abad ini pun terjadi pergeseran
tujuan pendidikan dimana pada abad ke 19 yang dikenal sebagai era industri,
penyelenggaraan pendidikan bertujuan untuk mempersiapkan orang dalam dunia
sederhana, statis/linier, dan predictable (dapat diramalkan). Peserta didik diharapkan
dapat melakukan kegiatan-kegiatan dengan perilaku yang rutin. Dampak dari pola
pendidikan ini adalah kemampuan output yang standar sehingga kecakapan yang
dimiliki merupakan kecakapan standar.
Sehingga pada abad 21 saat ini yang bisa disebut sebagai era pengetahuan,
maka tujuan pendidikannya pun adalah:
1) mempersiapkan orang dalam dunia pasang surut, dinamis, unpredictable (tidak
bisa diramalkan),
2) perilaku yang kreatif,
3) membebaskan kecerdasan individu yang unik, serta
4) menghasilkan inovator.
12
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
3. Untuk meningkatan mutu pendidikan dengan cara meningkatkan kualitas manusia
(peserta didik) seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar
memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.
4. Untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis
potensi sumber daya alam Indonesia khusunya Lampung Selatan.
5. Meningkatkan efisiensi manajemen pendidikan melalui penerapan manajemen
berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah,
dan berkesinambungan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
C. LANDASAN
1. Landasan Filosofis
Pendidikan menjadi bermakna apabila secara prakmatis dapat mendidik manusia
dapat hidup dizamannya.Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta
didik untuk menguasai kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk
menjalani kehidupan sebagai modal untuk pengembangan dirinya dikemudian
hari.Secara filosofis, penyusunan kurikulum SMK perlu mempertimbangkan
perkembangan psikologis peserta didik dan perkembangan/kondisi kehidupan sosial
budaya masyarakat.
13
dan lingkunagn pergaulan, yang mengakibatkan perbedaan dalam dimensi fisik,
intelektual, emosional, dan spiritual. Pada kurun usia peserta didik di SMK,
mereka memiliki kecenderungan untuk mencari identitas atau jati diri.
2. Landasan Ekonomis.
Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan peserta didik
menjadi manusia yang produktif yang dapat menciptakan lapangan kerja (berjiwa
enterpreneur/wirausaha) atau dapat langsung bekerja dibidangnya setelah melalui
pendidikan dan latihan berbasis kompetensi. Karena itu, pembukaan program diklat
di SMK Negeri 1 Merbau Mataram, sangat responsif terhadap perubahan pasar
kerja. Untuk menghadapi persaingan tenaga kerja di pasar global, pelaksanaan diklat
mengadopsi nilai-nilai yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan, yaitu
disiplin, taat azas, efektif dan efesien. Pelaksananan pendidikan juga
memperhatikan agar lulusan SMK Negeri 1 Merbau Mataram memiliki
kemampunan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi (Perguruan
Tinggi).
3. Landasan Yuridis
Peraturan perundang-undangan yang mendasari dan menjadi acuan dalam
penyusunan kurikulum SMK Negeri 1 Merbau Mataram adalah :
1. UUD 1945;
2. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
14
3. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
6. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang KTSP;
7. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstra Kurikuler;
8. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan;
9. Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan Pada Dikdasmen;
10. Permendikbud No. 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru TIK dan KKPI;
11. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Pengembangan Muatan Lokal;
12. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Menengah;
13. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
14. Permendikbud No. 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah;
15. Permendikbud No. 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan
SMK/MAK;
16. SK Dirjen No. 06 Tahun 2018 Tentang Spektrum Keahlian SMK/MAK;
17. SK Dirjen No. 07 Tahun 2018 Tentang Struktur Kurikulum SMK/MAK;
18. SK Dirjen No. 464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Mapel Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang
Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3)
19. Pergub Provinsi Lampung No. 39 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Bahasa
dan Aksara Lampung sebagai Muatan Lokal Wajib;
1. Pengertian
Pengertian KTSP tercantum dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP, Bab 1 Pasal
1 ayat 15 :
“Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan masing-masing satuan pendidikan”.
Sejalan dengan pengertian tersebut, Pengertian kurikulum SMK Negeri 1 Merbau
Mataram dikembangkan sebagai berikut :
15
Kurikulum SMK Negeri 1 Merbau Mataram adalah Kurikulum operasional yang
disusun oleh Tim penyusun kurikulum SMK Negeri 1 Merbau Mataram dan
dilaksanakan di SMK Negeri 1 Merbau Mataram.
16
Mataram yang telah disusun memungkinkan semua mata pelajaran dapat
menunjang peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia.
17
f.Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS)
sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus
menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga
tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum
SMK Negeri 1 Merbau Mataram dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan IPTEKS.
g.Agama
Kurikulum SMK Negeri 1 Merbau Mataram dikembangkan untuk mendukung
peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara
toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum
semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak
mulia.
18
menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada
budaya daerah Merbau Mataram dengan terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
k. Kesetaraan Jender
Penyusunan Kurikulum SMK Negeri 1 Merbau Mataram diarahkan kepada
terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.
3. Tim Penyusun
1) Guru;
2) Konselor;
3) Kepala Sekolah;
4) Komite Sekolah (sebagai wadah keterlibatan pihak du/di, asosiasi, dunia kerja,
dan anggota institusi pasangan lainnya);
5) Nara Sumber
1. Arah Pengembangan
19
SMK memiliki peran untuk menyiapkan Peserta didik agar mampu menciptakan
lapangan kerja (berjiwa enterpreneur/wirausaha) atau dapat mengisi lowongan
pekerjaan yang ada. Oleh karena itu, arah pengembangan SMK diorientasikan pada
pemenuhan permintaan pasar kerja. Secara makro arah pengembangan SMK
mengacu pada prinsip demand driven seperti tertuang dalam buku menuju
ketrampilan 2023 SMK sebagai institusi yang menyiapkan tenaga kerja, dituntut
mampu menghasilkan lulusan sebagaimana yang diharapkan oleh dunia kerja.
Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaannya, memiliki daya adaptasi dan daya
saing yang tinggi . Atas dasar itu , pengembangan kurikulum dalam rangka
penyempurnaan pendidikan menengah kejuruan harus disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan dunia kerja.
2. Prinsip Pengembangan
20
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Peserta didik memiliki
posisi sentral, berarti segala kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
21
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
3. Pendekatan
a. Pendekatan Akademik
Kurikulum SMK Negeri 1 Merbau Mataram dirancang sesuai dengan kaidah-
kidah kurikulum, yaitu :
1) Berisi rancangan diklat yang menyeluruh dan terpadu.
2) Mengandung komponen tujuan, isi atau materi, dan evaluasi yang dirancang
menjadi satu kesatuan yang utuh.
3) Secara jelas menunjukkan tujuan langsung (tersurat) dan tujuan tidak
langsung (tersirat).
22
Sekolah menyusun rencana pelaksanaan program kecakapan hidup yang
terintegrasi pada topik pembelajaran instruksional dan atau pada kegiatan
pengembangan diri.
23
Pendekatan ini dilakukan dengan tujuan terutama untuk memperkenalkan peserta
didik dengan iklim kerja nyata. Pelaksanaan pembelajaran bisa dilakukan dengan
cara antara lain :
1) Di dunia industri; peserta didik mendapat pelatihan dan pengalaman nyata
melalui keterlibatan langsung dalam proses produksi sebagai media
pendidikan melalui kegiatan Praktek Kerja Industri.
2) Di skolah; peserta didik dilibatkan dalam proses produksi di unit produksi
sekolah (UP)
3) Di sekolah; peserta didik berpraktik di ruang praktikum yang menerapkan
mekanisme produksi, sehingga tercipta suasana kerja seperti di industri.
Pelatihan harus menghasilkan produk yang memenuhi standar industri dan
layak jual.
4. Diversifikasi Kurikulum
Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal
36 ayat 2 menyatakan bahwa :
”kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”.
Penerapan prinsip diversifikasi kurikulum pada lingkup SMK diartikan sebagai
pemberian peluang yang lebih luas kepada daerah dan satuan pendidikan untuk
melakukan pengembangan kurikulum sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja,
kondisi, dan kekhasasn potensi daerah dengan tetap mengacu pada standar nasional
penidikan. Diversifikasi kurikulum SMK Negeri 1 Merbau Mataram diwujudkan
dalam benrtuk kurikulum nasional dan kurikulum implementatif.
a. Kurikulum Nasional
Kurikulum Nasional SMK Negeri 1 Merbau Mataram disusun berdasarkan
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbuddiknas no. 22, 23 dan
24 tahun 2006 yang disempurnakan dengan Nomor 6 tahun 2007 tentang
ketentuan pelaksanaannya) serta Standar kmpetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI). Kurikulum nasional ini pada dasarnya merupakan tolok ukur kualitas
yang harus dicapai SMK Negeri 1 Merbau Mataram.
24
b. Kurikulum Implementatif
Kurikulum implementatif adalah kurikulum nasional yang disesuaikan dengan
kekhasan, potensi dan kebutuhan daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
Singkronisasi kurikulum dilakukan dengan ruang lingkup antara lain :
1)Menyesuaikan ruang lingkup kompetensi dengan kebutuhan institusi pasangan
dalam maupun luar negeri.
2)Menyusun dan mengembangkan silabus dan RPP sesuai dengan kekhasan,
potensi, kondisi dan kebutuhan daerah, satuan pendidikan dan peserta didik
dengan mengacu pada standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan.
3)Menyesuaikan cara pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar
dengan situasi serta kondisi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
5. Prinsip Pelaksanaan
25
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
26
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Merbau Mataram menggunakan
Kurikulum 2013 yang dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran
karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk
mencapai kompetensi
Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana adalah rancangan untuk
konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik setelah
menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau jenjang pendidikan, kurikulum
sebagai proses adalah totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu satuan atau
jenjang pendidikan untuk menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam
rencana, dan hasil belajar adalah perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam
menerapkan perolehannya di masyarakat.
27
B. TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN.
Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan
pengetahuan , kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
28
G. TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN
1. Menghasilkan tamatan yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan di bidangnya.
2. Menciptakan daya saing.
3. Menumbuhkan sikap disiplin dan etos kerja.
4. Menumbuhkan kreatifitas dan inovasi siswa.
H. PROFIL LULUSAN
I. Pofil Lulusan Kompetensi Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
1. Beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan yang Maha Esa
2. Menjadi Warga Negara yang Baik dan Bertanggung Jawab
3. Terampil dalam bidang Otomotif, khususnya kompetensi keahlian sepeda motor
agar dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada
di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah.
4. Memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal bagi yang berminat
melanjutkan pendidikan
5. Mampu memilih karir, kompetensi, dan mengembangkan sikap professional dalam
bidang keahlian Otomotif khususnya kompetensi keahlian Sepeda Motor
6. Mampu mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
7. Mampu menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
8. Mampu mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,.
Bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik.
29
II. Profil Lulusan Kompetensi Keahlian Multimedia
Maintenance , Video Editing, Graphic Designer , Production House ,Teknisi TIK, Audio
Editor , Web Desainer, Director based 3D Modeling,sehinga dapat bekerjabaik secara
mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri
sebagai tenaga kerja tingkat menengah.
4. Memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal bagi yang berminat
melanjutkan pendidikan
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
8. Mampu mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,. Bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik.
Jurusan Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik mendidik peserta didik dengan
keahlian dan ketrampilan dalam Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Penerangan dan
Tenaga; Pemasangan dan pengoperasian motor listrik dengan kendali Elektromekanik,
30
Elektronik dan PLC (Programable Logic Controller); Merawat dan memperbaiki Alat
Rumah Tangga Listrik dan Teknik Pendingin, serta menggulung ulang motor listrik; agar
lulusannya dapat bekerja, baik secara mandiri maupun di Dunia Industri sebagai tenaga
kerja tingkat Menengah.
KOMPETENSI KELULUSAN
Di antara kompetensi yang dimiliki Lulusan TITL, yaitu :
• Menganalisis rangkaian listrik
• Memahami dasar -dasar elektronika
• Menggunakan hasil pengukuran
• Menerapkan pengukuran komponen elektronika
• Menafsirkan gambar teknik listrik
• Melakukan pekerjaan mekanik dasar
• Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
• Merawat peralatan rumah tangga listrik
• Memperbaiki peralatan rumah tangga listrik
• Memperbaiki motor listrik
• Memasang instalasi penerangan listrik bangunan sederhana
• Memasang instalasi penerangan listrik bangunan bertingkat
• Memasang sistem pentanahan instalasi listrik
• Memasang instalasi tenaga listrik bangunan sederhana
• Memasang instalasi tenaga listrik bangunan bertingkat
• Mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik
• Mengoperasikan sistem pengendali elektronik
• Mengoperasikan peralatan pengendali daya tegangan rendah
• Merawat panel listrik dan switchgear
• Merawat dan Memperbaiki Pendingin Rumah tangga
31
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
32
Tabel 3.1 Struktur Kurikulum Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XI
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4
B. Muatan Kewilayahan
7 Seni Budaya 3 3 - - - -
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 2 2 2 2
9 Bahasa Daerah Lampung 1 1 1 1 1 1
10 Pendidikan Anti Korupsi 1 1 1 1 1 1
Jumlah A dan B 26 26 19 19 18 18
C. Materi Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian *)
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Fisika 3 3 - - - -
3. Kimia 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Gambar Teknik Listrik 3 3 - - - -
2. Dasar Listrik dan Elektronika 6 6 - - - -
3. Pekerjaan Dasar Elektromekanik 4 4 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Instalasi Penerangan Listrik - - 8 8 7 7
2. Instalasi Tenaga Listrik - - 8 8 7 7
3. Instalasi Motor Listrik - - 8 8 6 6
4. Perbaikan Peralatan Listrik - - - - 5 5
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C (C1+C2+C3) 22 22 31 31 33 33
Total 48 48 50 50 50 50
33
Tabel 3.2 Struktur Kurikulum Program Keahlian Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XI
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4
B. Muatan Kewilayahan
7 Seni Budaya 3 3 - - - -
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 2 2 2 2 - -
9 Bahasa Daerah Lampung 1 1 1 1 1 1
10 Pendidikan Anti Korupsi 1 1 1 1 1 1
Jumlah A dan B 26 26 19 19 18 18
C. Materi Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Fisika 3 3 - - - -
3. Kimia 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Gambar Teknik Otomotif 4 4 - - - -
2. Teknologi Dasar Otomotif 4 4 - - - -
3. Pekerjaan Dasar Otomotif 5 5 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor - - 8 8 8 8
2. Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor - - 8 8 4 4
3. Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor - - 8 8 7 7
4. Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor - - - - 6 6
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C (C1+C2+C3) 22 22 31 31 33 33
Total 48 48 50 50 50 50
34
Tabel 3.3 Struktur Kurikulum Program Keahlian T. Informatika dan Komputer
Kompetensi Keahlian : Multimedia
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XI
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 2 - - - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4
B. Muatan Kewilayahan
7 Seni Budaya 3 3 - - - -
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 2 2 2 2 - -
9 Bahasa Daerah Lampung 1 1 1 1 1 1
10 Pendidikan Anti Korupsi 1 1 1 1 1 1
Jumlah A dan B 26 26 19 19 18 18
C. Materi Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian *)
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Fisika 3 3 - - - -
3. Kimia 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Sistem Komputer 2 2 - - - -
2. Komputer dan Jaringan Dasar 5 5 - - - -
3. Pemrograman Dasar 3 3 - - - -
4. Dasar Desain Grafis 3 3 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Desain Grafis Percetakan - - 12 12 - -
2. Desain Media Interaktif - - - - 13 13
3. Animasi 2D dan 3D - - 12 12 - -
4. Teknik Pengolahan Audio Video - - - - 12 12
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C (C1+C2+C3) 22 22 31 31 33 33
Total 48 48 50 50 50 50
35
B. MUATAN KURIKULUM SMK NEGERI 1 MERBAU MATARAM
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia
peserta didik pada kelas tertentu. Berdasarkan Tingkat Kompetensi
tersebut ditetapkan Kompetensi yang bersifat generik yang selanjutnya
digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan Kompetensi yang
bersifat spesifik dan ruang lingkup materi untuk setiap muatan kurikulum.
Secara hirarkis, kompetensi lulusan digunakan sebagai acuan untuk
menetapkan Kompetensi yang bersifat generik pada tiap Tingkat
Kompetensi. Kompetensi yang bersifat generik ini kemudian digunakan
untuk menentukan kompetensi yang bersifat spesifik untuk tiap muatan
kurikulum.
Adapun Kompetensi Inti yang ditetapkan, adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4 Kompetensi Inti Kurikulum 2013
36
No. Domain Kompetensi Inti
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
1. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
3. Keterampilan secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
3. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta
dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif
dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
38
menyelesaikan masalah sederhana sesuai bidang kajian.
Menunjukkan keterampilan, menalar, mengolah dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif dan solutof dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkrit terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah.
2. Kompetensi Dasar
1. Kelompok Mata Pelajaran Muatan Nasional (A)
1) Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
39
sebagai implementasi beriman
kepada malaikat- malaikat Allah
swt
1.5 Terbiasa berpakaian sesuai 2.5 Menunjukkan perilaku
dengan syariat Islam berpakaian sesuai dengan
syariat Islam
1.6 Meyakini bahwa jujur 2.6 Menunjukkan perilaku jujur
adalah ajaran pokok agama dalam kehidupan sehari- hari
40
1.12 Terbiasa membaca al- 2.12 Bersikap taat aturan, tanggung
Qur’an dengan meyakini bahwa taat jawab, kompetitif dalam kebaikan
pada aturan, kompetisi dalam dan kerja keras sebagai
kebaikan, dan etos kerja implementasi dari pemahaman
sebagai perintah agama QS al Maidah (5): 48; QS an-Nisa
(4): 59; dan QS at-Taubah (9):
105 serta Hadis yang terkait
1.14 Meyakini adanya kitab- kitab 2.14 Peduli kepada orang lain dengan
suci Allah swt saling menasihati sebagai
cerminan beriman kepada kitab-
kitab Allah swt
1.15 Meyakini adanya rasul- 2.15 Menunjukkan perilaku saling
rasul Allah swt menolong sebagai cerminan
beriman kepada rasul-rasul
Allah swt
1.16 Meyakini bahwa Islam 2.16 Menunjukkan sikap syaja’ah
mengharus-kan umatnya untuk (berani membela kebenaran) dalam
memiliki sifat syaja’ah (berani mewujudkan kejujuran
membela kebenaran) dalam
mewujudkan kejujuran
41
1.20 Menerapkan prinsip 2.20 Bekerjasama dalam
ekonomi dan muamalah menegakkan prinsip-prinsip
sesuai dengan ketentuan dan praktik ekonomi sesuai
syariat Islam syariat Islam
1.21 Mengakui bahwa nilai- 2.21 Bersikap rukun dan kompetitif
nilai Islam dapat dalam kebaikan sebagai
mendorong kemajuan implementasi nilai- nilai
perkembangan Islam perkembangan peradaban
pada masa kejayaan Islam pada masa kejayaan
42
1.28 Meyakini kebenaran 2.28 Menunjukkan sikap bersatu
ketentuan pelaksanaan dan kebersamaan dalam
pernikahan berdasarkan lingkungan masyarakat
syariat Islam sebagai implementasi
ketentuan pernikahan dalam
Islam
1.29 Meyakini kebenaran 2.29 Peduli kepada orang lain
ketentuan waris berdasarkan sebagai cerminan
syariat Islam pelaksanaan ketentuan
waris dalam Islam
1.30 Meyakini kebenaran 2.30 Bersikap moderat dan santun
ketentuan dakwah dalam berdakwah dan
berdasarkan syariat Islam mengembangkan ajaran Islam
dalam memajukan
perkembangan Islam di
Indonesia
1.31 Meyakini kebenaran bahwa 2.31 Menjunjung tinggi kerukunan
dakwah dengan cara damai, dan kedamaian dalam
Islam diterima oleh kehidupan sehari- hari
masyarakat di Indonesia
43
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis QS al-Anfal 4.1.1 Membaca QS al-Anfal (8):72, QS
(8):72, QS al-Hujurat (49): 10 al-Hujurat (49): 10 dan 12, sesuai
dan 12 serta Hadis tentang dengan kaidah tajwid dan
kontrol diri (mujahadah an- makharijul huruf
nafs), prasangka baik 4.1.2 Mendemonstrasika hafalan QS al-
(husnuzzan), dan Anfal (8:72), QS al-Hujurat (49):
persaudaraan (ukhuwah) 10 dan 12 dengan fasih dan lancer
4.1.3 Menyajikan keterkaitan antara
kualitas keimanan dengan kontrol
diri (mujahadah an-nafs),
prasangka baik (husnuzzan), dan
persaudaraan (ukhuwah) sesuai
dengan pesan QS al- Anfal
(8:72), QS al-Hujurat (49): 10
dan 12, serta Hadis terkait
3.2 Menganalisis QS al-Isra’ 4.2.1 Membaca QS al-Isra’ (17): 32, dan
(17): 32, dan QS an-Nur QS an-Nur (24): 2 sesuai dengan
(24): 2, serta Hadis kaidah tajwid dan makharijul huruf
tentang larangan pergaulan 4.2.2 Mendemonstrasikanhafalan QS al-
bebas dan perbuatan zina Isra’ (17): 32,dan QS an-Nur (24):
2 dengan fasih dan lancer
4.2.3 Menyajikan larangan pergaulan
bebas dan perbuatan zina dengan
berbagai kekejian (fahisyah) yang
ditimbulkannya sesuai pesan QS al-
Isra’ (17): 32,dan QS an-Nur (24):
2
44
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.5 Menerapkan ketentuan 4.5 Mempraktikkan tata cara
berpakaian sesuai syariat berpakaian sesuai syariat
Islam Islam
3.6 Memahami manfaat 4.6 Melaksanakan perilaku
kejujuran dalam jujur dalam kehidupan
kehidupan sehari-hari sehari-hari.
3.7 Menganalisis kewajiban 4.7 Menyajikan kewajiban
menuntut ilmu untuk menuntut ilmu dengan
membela agama kewajiban membela agama
sesuai perintah QS at-
Taubah (9): 122 dan Hadis
3.8 Menganalisis kedudukan 4.8 Menentukan suatu hukum
al-Qur’an, Hadis, dan berdasarkan al-Qur’an,
ijtihad sebagai sumber Hadis, dan ijtihad sebagai
hukum Islam sumber hukum Islam
3.9 Menganalisis tata cara ibadah 4.9 Menyimulasikan tata cara
haji, zakat, dan wakaf ibadah haji, zakat, dan
wakaf
3.10 Menganalisis substansi, 4.10 Menyajikan substansi,
strategi, dan penyebab strategi, dan penyebab
keberhasilan dakwah Nabi keberhasilan dakwah Nabi
Muhammad saw di Muhammad saw di Makkah
Makkah
3.11 Menganalisis strategi, dan 4.11 Mempresentasikan dan
keberhasilan dakwah Nabi strategi dengan keberhasilan
Muhammad saw di Madinah dakwah Nabi Muhammad
saw di Madinah
45
3.12 Menganalisis makna QS al- 4.12.1 Membaca QS al-Maidah (5):
Maidah (5): 48; QS an- 48; QS an-Nisa (4): 59, dan QS
Nisa (4): 59, dan QS at- at-Taubah (9): 105 sesuai
Taubah (9): 105, serta dengan kaidah tajwid dan
Hadis tentang taat pada makharijulhuruf
aturan, kompetisi dalam 4.12.2 Mendemonstrasikan hafalan
kebaikan, dan etos kerja QS al-Maidah (5): 48; QS an-
Nisa (4): 59, dan QS at-
Taubah (9): 105 dengan fasih
dan lancer
4.12.3 Menyajikan perintah
berkompetisi dalam kebaikan
dan kepatuhan terhadap
ketentuan Allah sesuai dengan
pesan QS al- Maidah (5): 48;
QS an-Nisa (4): 59, dan QS
at-Taubah (9): 105
46
3.16 Menganalisis makna 4.16 Menyajikan makna syaja’ah
syaja’ah (berani membela (berani membela kebenaran)
kebenaran) dalam dan upaya mewujudkan
mewujudkan kejujuran kejujuran dalam kehidupan
sehari-hari
3.17 Menganalisis perilaku 4.17 Menyajikan ketauhidan
hormat dan patuh kepada dalam beribadah serta
orangtua dan guru hormat dan patuh kepada
orangtua dan guru sesuai
dengan QS al-Isra’ (17): 23
dan Hadis terkait
3.18 Mengevaluasi tata cara 4.18 Menyimulasikan tata cara
perawatan jenazah perawatan jenazah
3.19 Menganalisis 4.19 Menyimulasikan tata cara
pelaksanaan khutbah, tablig, khutbah, tablig, dan dakwah
dan dakwah
3.20 Menganalisis prinsip- 4.20 Menentukan kegiatan usaha
prinsip dan praktik sesuai dengan prinsip- prinsip
ekonomi dalam Islam dan praktik ekonomi dalam
Islam
3.21 Menganalisis 4.21 Menyajikan perkembangan
perkembangan peradaban peradaban Islam dan faktor-
Islam pada masa kejayaan faktor yang mempengaruhinya
(Masa Khulafaur Rasyidin – pada masa kejayaan (Khulafaur
Bani Umayyah) Rasyidin – Bani Umayyah)
3.22 Menganalisis 4.22.1 Menyajikan perkembangan
perkembangan Islam peradaban Islam pada masa
pada masa modern modern (1800-sekarang)
(1800-sekarang) 4.22.2 Menyajikan prinsip-prinsip
pembaharuan yang sesuai
dengan perkembangan
peradaban Islam pada masa
modern
47
3.23 Mengevaluasi makna QS 4.23.1 Membaca QS Ali Imran (3):
Ali Imran (3): 190-191, 190-191, dan QS Ali Imran (3):
dan QS Ali Imran (3): 159, 159,; sesuai dengan kaidah
serta Hadis tentang tajwid dan makharijul-huruf
berpikir kritis dan bersikap 4.23.2 Mendemonstrasikan hafalan
demokratis QS Ali Imran (3): 190-191,
dan QS Ali Imran (3): 159,
dengan lancar
4.23.3 Menyajikan sikap kritis dan
ciri orang-orang berakal (ulil
albab) sesuai pesan QS Ali
Imran (3): 190-191
4.23.4 Mempresentasikan demokrasi
dan sikap tidak memaksakan
kehendak sesuai pesan QS Ali
Imran (3): 159
48
3.27 Mengevaluasi perilaku 4.27 Menyajikan perilaku bekerja
bekerja keras dan keras, jujur, bertanggung
bertanggung jawab dalam jawab, adil, dan toleransi
kehidupan sehari-hari yang dalam kehidupan sehari- hari
berkembang di masyarakat yang berkembang di
masyarakat sebagai wujud
keimanan
49
2) Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti
1.8 Mengakui peran k eluarga dan 2.8 Mengkritis peran keluarga dan
sekolah sebagai lembaga sekolah sebagai lembaga
pendidikan utama dalam pendidikan utama dalam
kehidupan masa kini kehidupan masa kini
1.9 Mengakui perkembangan 2.9 Mengkritisi perkembangan
kebudayaan, dan teknologi sesuai kebudayaan, dan tekonologi
pada Alkitab dengan sesuai pada Alkitab
1.10 Menerima demokrasi dan HAM 2.10 Mengembangkan sikap dan
sebagai anugerah Allah karakter yang sesuai dengan nilai-
nilai demokrasi dan HAM
50
1.11 Menghayati pentingnya peran 2.11 Memperjelas peran remaja selaku
remaja selaku murid Kristus murid Kristus dalam kehidupan
dalam kehidupan sehari-hari sehari-hari
1.12 Mensyukuri pemberian Allah 2.12 Mengembangkan sikap
dalam kehidupan budaya dan bersyukur dalam kehidupan
agama budaya dan agama
51
3.9 Mengidentifikasi 4.9 Memperagakan perkembangan
perkembangan kebudayaan kebudayaan dan teknologi
dan teknologi sesuai pada sesuai pada Alkitab dalam
Alkitab bentuk sosiodrama
3.10 Menentukan sikap dan karakter 4.10 Menunjukkan sikap dan
yang sesuai dengan nilai-nilai karakter yang sesuai dengan
demokrasi dan HAM nilai-nilai demokrasi dan HAM
3.11 Menerapkan peran remaja selaku 4.11 Memprestasikan film peran
murid Kristus dalam kehidupan remaja selaku murid Kristus
sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari
3.12 Mengidentifikasi nilai-nilai budaya 4.12 Mengaplikasikan nilai-nilai
dan agama dalam kehidupan budaya dan agama dalam
kehidupan
3.13 Mengevaluasi murid Kristus 4.13 Menata murid Kristus sebagai
sebagai pembawa damai pembawa damai
52
1.4 Mengamalkan ketentuan Undang- 2.4 Peduli terhadap penerapan
Undang Dasar Negara Republik ketentuan Undang-Undang
Indonesia Tahun 1945 yang Dasar Negara Republik
mengatur tentang wilayah, warga Indonesia Tahun 1945 yang
Negara, penduduk, agama dan mengatur tentang wilayah,
kepercayaan serta pertahanan dan warga Negara, penduduk, agama
keamanan sebagai wujud rasa dan kepercayaan serta
syukur kepada Tuhan Yang Maha pertahanan dan keamanan
Esa
53
1.10 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.10 Responsif terhadap ancaman
Maha Esa atas nilai- nilai yang negara dan upaya
membentuk kesadaran atas penyelesaiannya di bidang
ancaman terhadap negara dan ideologi, politik, ekonomi,
upaya penyelesaiannya dalam sosial, budaya, pertahanan, dan
bingkai Bhinneka Tunggal Ika keamanan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
1.11 Menghayati wawasan nusantara 2.11 Bertanggung-jawab
dalam konteks Negara mengembangkan kesadaran
Kesatuan Republik Indonesia akan pentingnya wawasan
sebagai anugerah Tuhan Yang nusantara dalam konteks
Maha Esa Negara Kesatuan Republik
Indonesia
1.12 Menghayati hak asasi manusia 2.12 Peduli terhadap hak asasi
berdasarkan perspektif manusia berdasarkan perspektif
Pancasila sebagai anugerah Pancasila dalam kehidupan
Tuhan yang Maha Esa berbangsa dan bernegara
54
1.17 Menghayati nilai-nilai dalam 2.17 Disiplin terhadap aturan sistem
sistem hukum dan peradilan hukum dan peradilan
Internasional sebagai rasa Internasional
syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa
1.18 Mensyukuri peran Indonesia 2.18 Toleran dan cinta damai sebagai
dalam mewujudkan perdamaian refleksi peran Indonesia dalam
dunia sebagai anugerah Tuhan perdamaian dunia dalam hidup
Yang Maha Esa bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
55
1.24 Menghayati kemajuan Ilmu 2.24 Bertanggung-jawab dalam
pengetahuan dan teknologi menyikapi pengaruh kemajuan
sebagai anugerah Tuhanan ilmu pengetahuan dan teknologi
Yang Maha Esa dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
1.25 Mensyukuri persatuan dan 2.25 Proaktif dalam mengembangkan
kesatuan bangsa sebagai upaya persatuan dan kesatuan bangsa
dalam menjaga dan sebagai upaya dalam menjaga
mempertahankan Negara dan mempertahanakan Negara
Kesatuan Republik Indonesia Kesatuan Republik Indonesia
sebagai bentuk pengabdian
1.26 Menghayati peranan pers di 2.26 Bertanggung-jawab dalam
Indonesia dengan berlandaskan menyikapi peranan pers di
nilai-nilai ketuhanan Yang Indonesia
Maha Esa
1.27 Mengamalkan etos kerja 2.27 Peduli terhadap etos kerja
masyarakat Indonesia dengan masyarakat Indonesia
berlandaskan nilai-nilai ketuhanan
Yang Maha Esa
56
3.6 Menganalisis fungsi dan 4.6 Menyaji hasil analisis tentang
kewenangan lembaga-lembaga fungsi dan kewenangan
Negara menurut Undang- Undang lembaga-lembaga Negara
Dasar Negara Republik Indonesia menurut Undang-Undang Dasar
Tahun 1945 Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
3.7 Menganalisis budaya politik di 4.7 Menyaji hasil analisis tentang
Indonesia budaya politik di Indonesia
3.8 Menganalisis hubungan 4.8 Menyaji hasil analisis tentang
pemerintah pusat dan daerah hubungan pemerintah pusat dan
menurut Undang-Undang Dasar pemerintah daerah setempat
Negara Republik Indonesia menurut Undang- Undang Dasar
Tahun 1945 Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
57
3.14 Menganalisis sistem dan 4.14 Menyaji hasil analisis tentang
dinamika demokrasi Pancasila sistem dan dinamika demokrasi
sesuai dengan Undang- Pancasila sesuai dengan
Undang Dasar Negara Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun Republik Indonesia Tahun 1945
1945
3.15 Menganalis sistem hukum dan 4.15 Menyaji hasil analisis tentang
peradilan di Indonesia sesuai sistem hukum dan peradilan di
dengan Undang- Undang Indonesia sesuai dengan
Dasar Negara Republik Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia Tahun 1945 Republik Indonesia Tahun 1945
58
3.21 Menganalisis nilai-nilai Pancasila 4.21 Menyaji hasil analisis tentang
terkait dengan kasus-kasus nilai-nilai Pancasila terkait
pelanggaran hak dan dengan kasus-kasus pelanggaran
pengingkaran kewajiban warga hak dan pengingkaran
negara dalam kehidupan kewajiban warga negara dalam
berbangsa dan bernegara kehidupan berbangsa dan
bernegara
59
4) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia (A)
60
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan 4.8 Mengembangkan cerita rakyat
kebahasaan cerita rakyat dan cerpen (hikayat) ke dalam bentuk
cerpen dengan memerhatikan isi
dan nilai-nilai
3.9 Menguraikan butir-butir penting 4.9 Menyusun ikhtisar dari dua buku
dari dua buku nonfiksi (buku nonfiksi (buku pengayaan) dan
pengayaan) dan satu novel ringkasan dari satu novel yang
dibaca
61
3.16 Menganalisis suasana, tema, dan 4.16 Mendemonstrasikan
makna beberapa puisi yang (membacakan atau
terkandung dalam antologi puisi memusikalisasikan) satu puisi
yang diperdengarkan atau dibaca dari antologi puisi atau
kumpulan puisi dengan
memerhatikan vokal,
ekspresi, dan intonasi
(tekanan dinamik dan tekanan
tempo)
3.17 Menganalisis unsur pembangun 4.17 Menulis puisi dengan
puisi memerhatikan unsur
pembangunnya (tema, diksi,
gaya bahasa, imaji, struktur,
perwajahan)
3.18 Menganalisis isi dari minimal satu 4.18 Menyajikan replikasi isi buku
buku fiksi dan satu buku nonfiksi ilmiah yang dibaca dalam bentuk
yang sudah dibaca resensi
3.19 Menganalisis informasi berupa 4.19 Merancang pernyataan umum
pernyataan-pernyataan umum dan dan tahapan-tahapan dalam
tahapan-tahapan dalam teks teks prosedur berkaitan bidang
prosedur berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan organisasi
pekerjaan yang tepat secara lisan dan tulis
62
3.23 Menganalisis informasi berupa 4.23 Menyusun bagian-bagian penting
permasalahan aktual yang disajikan dari permasalahan aktual sebagai
dalam ceramah berkaitan dengan bahan untuk disajikan dalam
bidang pekerjaan ceramah berkaitan dengan
bidang pekerjaan
3.29 Menganalisis isi, sistematika, dan 4.29 Merancang sebuah proposal karya
kebahasaan suatu proposal ilmiah berkaitan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan memerhatikan
pekerjaan informasi, tujuan, dan esensi
karya ilmiah yang diperlukan
3.30 Menganalisis informasi, tujuan dan 4.30 Merancang informasi, tujuan, dan
esensi sebuah karya ilmiah esensi yang harus disajikan
berkaitan dengan bidang dalam karya ilmiah berkaitan
pekerjaan yang dibaca dengan bidang pekerjaan
63
3.31 Menganalisis sistematika dan 4.31 Mengonstruksi sebuah karya
kebahasaan karya ilmiah berkaitan ilmiah berkaitan bidang
dengan bidang pekerjaan pekerjaan dengan
memerhatikan isi, sistematika,
dan kebahasaan
3.32 Membandingkan isi berbagai 4.32 Menyajikan isi sebuah resensi
resensi berkaitan dengan bidang berkaitan bidang pekerjaan dengan
pekerjaan untuk menemukan memerhatikan hasil perbandingan
sistematika sebuah resensi beberapa teks resensi
3.36 Menganalisis pesan dari dua buku 4.36 Menyusun ulasan terhadap pesan
fiksi (novel dan buku kumpulan dari dua buku kumpulan puisi
puisi) yang dibaca yang dikaitkan dengan situasi
kekinian
3.37 Mendeskripsikan isi dan sistematika 4.37 Menyajikan simpulan sistematika
surat lamaran pekerjaan yang dan unsur-unsur isi surat lamaran
dibaca baik secara lisan maupun tulis
64
3.41 Mendeskripsikan informasi 4.41 Menyeleksi ragam informasi
(pendapat, alternatif solusi dan sebagai bahan teks editorial
simpulan terhadap suatu isu) dalam berkaitan dengan bidang pekerjaan
teks editorial berkaitan dengan baik secara lisan maupun tulis
bidang pekerjaan
3.42 Menganalisis struktur dan 4.42 Merancang teks editorial
kebahasaan teks editorial berkaitan berkaitan bidang pekerjaan
dengan bidang pekerjaan dengan memerhatikan struktur
dan kebahasaan baik secara
lisan maupun tulis
3.43 Menilai isi dua buku fiksi 4.43 Menyusun laporan hasil diskusi
(kumpulan cerita pendek atau buku tentang satu topik baik
kumpulan puisi) dan satu buku secara lisan maupun tulis
pengayaan (nonfiksi) yang dibaca
3.44 Menganalisis isi teks iklan sesuai 4.44 Mengonstruksi makna dan
bidang pekerjaan tujuan isi teks iklan sesuai
bidang pekerjaan
3.45 Menganalisis struktur dan ciri 4.45 Menyusun teks iklan sesuai bidang
kebahasaan teks iklan sesuai bidang pekerjaan dengan memerhatikan
pekerjaan struktur dan kebahasaan baik
secara lisan maupun tulis
3.46 Mengevaluasi informasi, baik fakta 4.46 Menyusun opini dalam bentuk
maupun opini, dalam sebuah artikel artikel berkaitan dengan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan pekerjaan
yang dibaca
3.47 Menganalisis kebahasaan artikel 4.47 Mengonstruksi sebuah artikel
dan/atau buku ilmiah berkaitan berkaitan bidang pekerjaan dengan
dengan bidang pekerjaan memerhatikan fakta dan
kebahasaan
3.48 Mendeskripsikan isi dan 4.48 Menyajikan simpulan sistematika
sistematika surat dinas berkaitan dan unsur-unsur isi surat dinas
dengan bidang pekerjaan berkaitan dengan bidang
pekerjaan baik secara lisan
maupun tulis
3.49 Menganalisis unsur kebahasaan 4.49 Menyusun surat dinas yang
surat dinas yang sesuai bidang berkaitan bidang pekerjaan dengan
pekerjaan memerhatikan isi, sistematika dan
kebahasaan
65
5) Mata Pelajaran : Matematika (A)
66
3.10 Menentukan koordinat kartesius 4.10 Menyelesaikan masalah
menjadi koordinat kutub dan perubahan koordinat kartesius
sebaliknya menjadi koordinat kutub dan
sebaliknya
3.11 Menerapkan nilai perbandingan 4.11 Menyajikan grafik fungsi
trigonometri pada grafik fungsi trigonometri
trigonometri
67
3.21 Menentukan persamaan 4.21 Menyelesaikan masalah yang
lingkaran berkaitan dengan persamaan
lingkaran
3.22 Menganalisis masalah 4.22 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan kontekstual yang berkaitan
dengan logika matematika dengan logika matematika
(pernyataan sederhana, negasi (pernyataan sederhana, negasi
pernyataan sederhana, pernyataan sederhana,
pernyataan majemuk, negasi pernyataan majemuk , negasi
pernyataan majemuk dan pernyataan majemuk dan
penarikan kesimpulan) penarikan kesimpulan )
3.23 Menganalisis titik, garis dan 4.23 Menyajikan penyelesaian
bidang pada geometri dimensi masalah yang berkaitan dengan
tiga jarak antara titik ke titik, titik
ke garis dan garis ke bidang
pada geometri dimensi tiga
68
3.31 Menentukan turunan fungsi aljabar 4.31 Menyelesaikan masalah yang
menggunakan definisi limit fungsi berkaitan dengan turunan fungsi
atau sifat – sifat turunan fungsi aljabar
serta penerapannya
69
3.3 Menganalisis berbagai teori 4.3 Mengolah informasi tentang
tentang proses masuknya berbagai teori masuknya
agama dan kebudayaan Hindu agama dan kebudayaan Hindu
dan Buddha serta dan Buddha serta pengaruhnya
pengaruhnya terhadap terhadap kehidupan
kehidupan masyarakat masyarakat Indonesia
Indonesia (pemerintahan, (pemerintahan, budaya)
budaya)
3.4 Menganalisis berbagai teori 4.4 Menyajikan hasil analisis
tentang proses masuknya agama berbagai teori tentang proses
dan kebudayaan Islam serta masuknya agama dan
pengaruhnya terhadap kehidupan kebudayaan Islam serta
masyarakat Indonesia (ekonomi, pengaruhnya terhadap
pemerintahan, budaya) kehidupan masyarakat
Indonesia (ekonomi,
pemerintahan, budaya)
3.5 3Menganalisis proses masuk 4.5 Mengolah informasi tentang
dan perkembangan penjajahan proses masuk dan
bangsa Eropa (Portugis, perkembangan penjajahan
Spanyol, Belanda, Inggris) ke bangsa Eropa (Portugis,
Indonesia Spanyol, Belanda, Inggris) ke
Indonesia
3.6 Menganalisis dampak politik, 4.6 Menalar dampak politik,
budaya, sosial, ekonomi, dan budaya, sosial, ekonomi, dan
pendidikan pada masa pendidikan pada masa
penjajahan bangsa Eropa, penjajahan bangsa Eropa
lahirnya pergerakan nasional lahirnya pergerakan nasional
dan peristiwa sumpah pemuda dan peristiwa sumpah pemuda
70
3.9 Mengevaluasi upaya bangsa 4.9 Menyajikan hasil kesimpulan
indonesia dalam menghadapi tentang upaya bangsa Indonesia
ancaman disintegrasi bangsa dalam menghadapi ancaman
antara lain PKI Madiun 1948, disintegrasi bangsa antara lain
DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PKI Madiun 1948, DI/TII,
PRRI, Permesta, G-30- S/PKI APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI,
Permesta, G-30- S/PKI
72
3.5 Menganalisis fungsi sosial, 4.5 Menyusun teks khusus dalam
struktur teks, dan unsur bentuk pemberitahuan
kebahasaan beberapa teks khusus (announcement), lisan dan tulis,
dalam bentuk pemberitahuan pendek dan sederhana, dengan
(announcement), dengan memberi memperhatikan fungsi sosial,
dan meminta informasi terkait struktur teks, dan unsur
kegiatan sekolah/tempat kerja, kebahasaan, secara benar dan
sesuai dengan konteks sesuai konteks
penggunaannya
3.6 Menganalisis fungsi sosial, 4.6 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan 4unsur transaksional, lisan dan tulis,
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan unsur dan
yang melibatkan tindakan meminta informasi terkait
memberi dan meminta keadaan/tindakan/ kegiatan/
informasi terkait kejadian yang dilakukan/terjadi
keadaan/tindakan/ kegiatan/ di waktu lampau yang merujuk
kejadian yang dilakukan/terjadi waktu terjadinya dan
di waktu lampau yang merujuk kesudahannya, dengan
waktu terjadinya dan memperhatikan fungsi sosial,
kesudahannya, sesuai dengan struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan
(Perhatikan unsur kebahasaan sesuai konteks
simple past tense vs present
perfect tense)
3.7 Menganalisis fungsi sosial, 4.7 Menyusun teks recount lisan dan
struktur teks, dan unsur tulis, pendek dan sederhana,
kebahasaan beberapa teks terkait peristiwa/pengalaman,
recount lisan dan tulis dengan dengan memperhatikan fungsi
memberi dan meminta informasi sosial, struktur teks, dan unsur
terkait peristiwa/pengalaman kebahasaan, secara benar dan
sesuai dengan konteks sesuai konteks
penggunaannya
3.8 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.8 Menyajikan teks naratif pendek dan
teks, dan unsur kebahasaan sederhana terkait legenda rakyat
beberapa teks naratif lisan dan secara lisan dan tulis dengan
tulis dengan memberi dan memperhatikan fungsi social,
meminta informasi terkait legenda struktur teks dan unsur
rakyat sederhana, sesuai dengan kebahasaan secara benar dan
konteks penggunaannya sesuai konteks
73
3.9 Menganalisis fungsi social, struktur 4.9 Menyusun teks khusus dalam
teks dan unsur kebahasaan bentuk memo, menu, jadwal dan
beberapa teks khusus dalam tanda-tanda (signs) lisan dan
bentuk memo, menu, schedule tulis, pendek dan sederhana,
dan signs dengan
dengan memberi dan meminta memperhatikan fungsi sosial,
informasi terkait kegiatan sekolah struktur teks dan unsur
atau tempat kerja, sesuai dengan kebahasaan secara benar dan
konteks penggunaannya di dunia sesuai konteks
kerja
3.10 Menerapkan fungsi social, 4.10 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan
transaksional lisan dan tulis member dan meminta informasi
yang melibatkan tindakan terkait perbandingan kata sifat
memberi dan meminta dengan memperhatikan fungsi
informasi terkait perbandingan social, struktur teks dan unsur
kata sifat sesuai dengan bidang kebahasaan yang benar dan
keahlian dan konteks sesuai konteks
penggunaannya
74
3.13 Menganalisis fungsi sosial, 4.13 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional, lisan dan tulis,
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta saran dan tawaran, dengan
informasi terkait saran dan memperhatikan fungsi sosial,
tawaran, sesuai dengan konteks struktur teks, dan unsur
penggunaannya. (Perhatikan kebahasaan yang benar dan
unsur kebahasaan should, can) sesuai konteks
75
3.17 Membedakan fungsi sosial, 4.17 Menyusun teks khusus dalam
struktur teks, dan unsur bentuk surat pribadi terkait
kebahasaan beberapa teks kegiatan diri sendiri dan orang
khusus dalam bentuk surat sekitarnya, lisan dan tulis,
pribadi dengan memberi dan dengan memperhatikan fungsi
menerima informasi terkait sosial, struktur teks, dan unsur
kegiatan diri sendiri dan orang kebahasaan, secara benar dan
sekitarnya, sesuai dengan sesuai konteks
konteks penggunaannya
3.20 Menganalisis fungsi sosial, 4.20 Menyusun teks lisan dan tulis
struktur teks, dan unsur untuk menyatakan dan
kebahasaan untuk menyatakan menanyakan tentang
dan menanyakan tentang pengandaian jika terjadi suatu
pengandaian jika terjadi suatu keadaan/ kejadian/peristiwa di
keadaan/ kejadian/peristiwa di waktu yang akan datang,
waktu yang akan datang, sesuai dengan memperhatikan fungsi
dengan konteks sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks
76
3.21 Menganalisis struktur teks dan 4.21 Menyusun teks ilmiah faktual
unsur kebahasaan untuk (factual report), lisan dan tulis,
melaksanakan fungsi sosial sederhana, tentang orang,
teks factual report dengan binatang, benda, gejala dan
menyatakan dan menanyakan peristiwa alam dan sosial, terkait
tentang teks ilmiah faktual dengan mata pelajaran lain
tentang orang, binatang,
benda, gejala dan peristiwa
alam dan sosial, sederhana,
sesuai dengan konteks
pembelajaran di pelajaran lain
77
3.25 Menganalisis fungsi social, 4.25 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional tulis yang
kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan memberi
transaksional yang melibatkan dan meminta informasi terkait
tindakan memberi dan penulisan laporan sederhana
meminta informasi terkait dengan memperhatikan fungsi
penulisan laporan sederhana social, struktur teks dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai dengan konteks
penggunaannya di dunia kerja
3.26 Menganalisis fungsi social, 4.26 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan yang
kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan memberi
transaksional yang melibatkan dan meminta informasi terkait
tindakan memberi dan penyajian laporan dengan
meminta informasi terkait memperhatikan fungsi social,
penyajian laporan secara lisan struktur teks dan unsur
(report presentation) kebahasaan yang benar dan
sesuai dengan konteks
penggunaannya di dunia kerja
3.27 Menganalisis fungsi sosial, 4.27 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur interpersonal lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi sederhana yang melibatkan
interpersonal lisan dan tulis yang tindakan menawarkan jasa, dan
melibatkan tindakan menanggapinya dengan
menawarkan jasa, serta memperhatikan fungsi sosial,
menanggapinya, sesuai struktur teks, dan unsur
dengan konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan
(Perhatikan unsur kebahasaan sesuai konteks
May I help you? What can I do
for you? What if ...?)
3.28 Menganalisis fungsi sosial, 4.28 Menyusun teks khusus surat
struktur teks, dan unsur lamaran kerja, yang
kebahasaan beberapa teks memberikan informasi antara
khusus dalam bentuk surat lain jati diri, latar belakang
lamaran kerja, dengan pendidikan/pengalaman kerja,
memberi dan meminta dengan memperhatikan fungsi
informasi terkait jati diri, latar sosial, struktur teks, dan unsur
belakang kebahasaan, secara benar dan
pendidikan/pengalaman kerja, sesuai konteks
sesuai dengan konteks
penggunaannya
78
3.29 Menganalisis fungsi sosial, 4.29 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan yang
kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan memberi
transaksional lisan yang dan meminta informasi terkait
melibatkan tindakan memberi jati diri dalam konteks
dan meminta informasi terkait pekerjaan (wawancara
jati diri dalam konteks pekerjaan), dengan
pekerjaan (wawancara memperhatikan fungsi sosial,
pekerjaan) struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks penggunaannya
di dunia kerja.
3.30 Menganalisis fungsi sosial, 4.30 Menyusun teks lisan dan tulis
struktur teks, dan unsur untuk menyatakan dan
kebahasaan untuk menyatakan menanyakan tentang keharusan,
dan menanyakan tentang dengan memperhatikan fungsi
keharusan, sesuai dengan sosial, struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks
79
2. Muatan Kewilayahan (B)
1) Mata Pelajaran : Seni Budaya
80
gerak yang baik gerak yang baik
81
3. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan
1) Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi Digital (C1)
82
3.14 Mengevaluasi pasca- 4.14 Membuat laporan hasil
produksi video, animasi pasca-produksi
dan/atau musik digital
83
hukum yang berkaitan sederhana yang berkaitan
dengan fluida statis dan dengan hukum-hukum fluida
dinamis statis dan dinamis
84
3.17 Memahami gejala 4.17 Menentukan aplikasi
radioaktivitas yang radioaktivitas pada teknik
terkait dengan teknik geomatika
geomatika
85
oksidasi unsur untuk reaksi oksidasi dengan reaksi
mengidentifikasi reaksi reduksi berdasarkan hasil
oksidasi dan reduksi perhitungan bilangan
oksidasinya
3.8 Mengevaluasi proses 4.8 Mengintegrasikan antara
yang terjadi dalam sel hasil perhitungan E0 sel
elektrokimia (menghitung dengan proses yang terjadi
E0 sel, reaksi reaksi pada dalam sel elektrokimia
sel volta dan sel (menghitung E0 sel, reaksi
eletrolisa, proses reaksi pada sel volta dan sel
pelapisan logam) yang eletrolisa, proses pelapisan
digunakan dalam logam) reaksi yang digunakan
kehidupan dalam kehidupan
3.9 Menganalisis struktur, 4.9 Mengatasi dampak
sifat senyawa pembakaran senyawa
hidrokarbon serta hidrokarbon terhadap
dampak pembakaran lingkungan dan kesehatan
senyawa hidrokarbon berdasarkan hasil analisis
terhadap lingkungan dan struktur, sifat senyawa
kesehatan serta cara hidrokarbon
mengatasinya
86
simbol angka dan etiket simbol angka dan etiket gambar
gambar teknik teknik
3.5 Menganalisis sifat elemen aktif 4.5 Memeriksa sifat komponen aktif
3.6. Menganalisis daya dan energy listrik 4.6 Memeriksa daya dan energy listrik
87
listrik untuk mengukur listrik untuk mengukur
besaran listrik besaran listrik
88
elektromekanik dari bahan elektromekanik dari bahan
logam logam
89
(Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah, Ibadah) sesuai
Rumah, Ibadah) sesuai Peraturan Umum Instalasi
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
Listrik (PUIL)
90
pengoperasian Penerangan Penerangan Jalan Umum
Jalan Umum sesuai dengan sesuai dengan PUIL
PUIL
91
3.4 Menerapkan Standing 4.4 Menggunakan SOP
Operational Precedure (SOP) (Standing Operational
pada pemasangan instalasi Precedure (SOP) pada
penerangan, panel dan petir pemasangan instalasi
penerangan, panel dan petir
92
sinkronisasi sistem tenga tenaga listrik
listrik
93
3.6. Menerapkan instalasi motor 4.6 Mengoperasikan rangkaian
listrik satu pase dan tiga instalasi motor listrik satu
pase dengan kendali pase dan tiga pase dengan
elektromagnetik kendali elektromagnetik.
94
3.1. Menerapkan cara perawatan 4.1. Melakukan perawatan
peralatan listrik yang peralatan listrik yang
menggunakan pemanas menggunakan pemanas
95
desain/prototype dan dan kemasan produk
kemasan produk barang/jasa barang/jasa
96
3.17 Menentukan media promosi 4.17 Membuat media promosi
berdasarkan segmentasi pasar
97
e-book perangkat lunak e-book
editor
98
gaya dengan sederhana yang berhubungan
dengan hukum Newton tentang
menggunakan hukum-Newton gerak
100
menentukan letak unsur
dalam tabel periodik
3.3 Memahami huruf, angka dan 4.3 Menyajikan huruf, angka dan
etiket gambar teknik etiket gambar teknik
102
3.10 Mengevaluasi hasil sketsa 4.10 Menyajikan hasil evaluasi
gambar benda 2D dan 3D sketsa gambar benda 2D dan
standard proyeksi orthogonal 3D standard proyeksi
orthogonal
Mengidentifikasi model-model
3.5 Memahami klasifikasi engine 4.5 engine
3.6 Memahami cara kerja engine 2 4.6 Menjelaskan cara kerja engine
dan 4 langkah 2 dan 4 langkah
103
3.12 Memahami dasar-dasar 4.12 Membuat rangkaian
elektronika sederhana elektronika sederhana
104
3.10 Menganalisis berbagai 4.10 Merawat peralatan jacking,
jenis jacking, blocking blocking dan liffting sesuai
dan lifting operation manual
105
3.10 Menerapkan cara perawatan 4.10 Merawat berkala sistem
sistem kopling otomatis kopling otomatis
106
3.4 Memahami jenis-jenis pelek 4.4 Merawat berkala pelek
107
3.2 Memahami prinsip kerja sistem 4.2 Merawat berkala system
instrumen dan sinyal instrumen dan sinyal
3.3 Memahami prinsip kerja system st 4.3 Merawat berkala system starter
108
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor (C3)
3.5 Memahami tata laksana bengkel 4.5 Menentukan tata laksana bengkel
3.10 Menerapkan alur kerja di bengkel 4.10 Melaksanakan alur kerja di bengkel
109
pencapaian kerja pencapaian kerja
3.5 Menganalisis proses kerja 4.5 Membuat alur dan proses kerja
pembuatan prototype produk pembuatan prototype produk
barang/jasa barang/jasa
110
3.11 Menentukan indikator 4.11 Membuat indikator
keberhasilan tahapan produksi keberhasilan tahapan produksi
massal massal
111
3.4 Menerapkan logika dan 4.4 Mengoperasikan perangkat
operasi perhitungan data lunak pengolah angka
112
energi, daya dan efisiensi menentukan usaha pesawat
dalam kehidupan sehari-hari sederhana
115
3.9 Menganalisis memori 4.9 Membuat alternatif kebutuhan
berdasarkan karakteristik untuk memodifikasi beberapa
sistem memori memori dalam sistem computer
(lokasi,kapasitas, kecepatan,
cara akses, tipe fisik)
116
Menginstalasi sumber daya
3.13 Menerapkan sumber daya berbagi 4.13 berbagi
pakai pada jaringan komputer pakai pada jaringan komputer
117
3.8 Menganalisis penggunaan 4.8 Membuat kode program untuk
array untuk penyimpanan menampilkan kumpulan data
data di memori array
Menerapkan pembuatan
3.10 antarmuka 4.10 Membuat antar muka (User
(User Intreface) pada aplikasi Intreface) pada aplikasi
118
3.5 Menerapkan prosedur scanning 4.5 Melakukan proses scanning
gambar/ ilustrasi/teks dalam gambar/ ilustrasi/teks dengan
desain alat scanner dalam desain
119
3.5 Menerapkan penggabungan 4.5 Menggabungkan gambar dan
gambar dan teks yang teks yang berbasis vektor
berbasis vektor
3.6 Menganalisis pemberian efek 4.6 Mendesain efek pada gambar
pada gambar vektor vektor
120
3.19 Mengevaluasi Karya 4.19 Membuat Laporan Karya
Fotografi Fotografi
Mata Pelajaran : Desain Media Interaktif (C3)
3.15 Menganalisa posisi kamera yang 4.15 Meletakkan posisi kamera yang
tepat dalam aplikasi 3 dimensi tepat dalam aplikasi 3 dimensi
123
gambar bergerak (perekaman pengambilan gambar
video) bergerak (perekaman video)
124
3.17 Menganalisis proses 4.17 Membuat pengemasan
pengemasan produksi video produksi video
125
produksi massal produksi massal
126
1. Kegiatan Ekstrakurikuler
Sesuai Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang pedoman kegiatan
ekstrakurikuler bahwa Kegiatan ekstra kurikuler terdiri kegiatan
ekstrakurikuler wajib dan kegiatan ekstrakurikuler pilihan.
a. Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib.
SMKN 1 Merbau Mataram menyelenggarakan Kegiatan Ekstrakurikuler
Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib
b. Kegiatan Ekstra Kurikuler Pilihan.
Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan , terdiri dari :
1) Palang Merah Remaja (PMR).
2) Bola Volly
3) Seni Budaya
4) Karya Tulis Ilmiah
5) Paskibraka
6) Footsal
7) Teknologi Tepat Guna
127
a) Layanan Orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan satuan
pendidikan bagi siswa baru, dan obyek-obyek yang perlu dipelajari, untuk
menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran di
lingkungan baru yang efektif dan berkarakter.
b) Layanan Informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial,
belajar, karir/ jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan
bijak.
c) Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang
tepat di dalam kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas minat/pendalaman
minat, program latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah,
objektif dan bijak.
d) Layanan Penguasaan Konten yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan
atau kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang
berguna dalam kehidupan di sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat
sesuai dengan tuntutan kemajuan dan berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai
dengan potensi dan peminatan dirinya.
e) Layanan Konseling Perseorangan yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya
melalui prosedur perseorangan.
f) Layanan Bimbingan Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan
hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan,
serta melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang
terpuji melalui dinamika kelompok.
g) Layanan Konseling Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang
dialami sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji melalui dinamika
kelompok.
h) Layanan Konsultasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman,
128
dan cara-cara dan atau perlakuan yang perlu dilaksanakan kepada pihak
ketiga sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
i) Layanan Mediasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki
hubungan dengan pihak lain sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang
terpuji.
j) Layanan Advokasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak
diperhatikan dan/atau mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji.
2) Kegiatan Pendukung BK :
3) Format Layanan BK
129
a) Individual yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
peserta didik secara perorangan.
b) Kelompok yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c) Klasikal yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
sejumlah peserta didik dalam satu kelas rombongan belajar.
d) Lapangan yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau
lapangan.
e) Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan
konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan
kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.
f) Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
kepentingan siswa melalui media dan/ atau saluran jarak jauh, seperti surat
dan sarana elektronik.
4) Penyelenggaraan Layanan
Sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling, Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor bertugas dan berkewajiban menyelenggarakan layanan
yang mengarah pada (1) pelayanan dasar, (2) pelayanan pengembangan, (3)
pelayanan peminatan studi, (4) pelayanan teraputik, dan (5) pelayanan diperluas.
a) Pelayanan Dasar, yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan
siswa yang paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar,
dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua, guru
dan orang-orang yang dekat (significant persons) memiliki peranan paling
dominan dalam pemenuhan kebutuhan dasar siswa.
b) Pelayanan Pengembangan, yaitu pelayanan untuk mengembangkan potensi
peserta didik sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas perkem-bangannya.
Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik siswa akan dapat
menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban
yang memberatkan, memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang
dimiliki secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah.
c) Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/Pendalaman Minat Studi Siswa,
yaitu pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas
minat/pendalaman minat peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi
130
kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas minat/pendalaman minat ini
terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir dengan
menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan kegiatan pendukung)
yang ada dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling. Pelayanan
peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik ini terkait pula dengan
aspek-aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.
d) Pelayanan Teraputik, yaitu pelayanan untuk menangani pemasalahan yang
diakibatkan oleh gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan
pengembangan, serta pelayanan pemi natan. Permasalahan tersebut dapat
terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga,
kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik,
e) Pelayanan Diperluas, yaitu pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada
satuan pendidikan, seperti personil satuan pendidikan, orang tua, dan warga
masyarakat lainnya yang semuanya itu terkait dengan kehidupan satuan
pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya dan suskesnya tugas utama
satuan pendidikan, proses pembelajaran, optimalisasi pengembangan potensi
peserta didik. Pelayanan diperluas ini dapat terkait secara langsung ataupun
tidak langsung dengan kegiatan pelayanan dasar, pengembangan peminatan,
dan pelayanan teraputik tersebut di atas.
131
BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
A. BEBAN BELAJAR
SMKN 1 Merbau Mataram menyelenggarakan pembelajaran dalam sistem
paket. Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu tahun
ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.
1) Beban belajar untuk satu jam tatap muka adalah 45 menit.
2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu
tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang
tetap. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata
pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur
kurikulum yang tercantum di dalam kerangka dasar.
3) Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri yaitu berkisar 0%-
60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai kompetensi.
4) Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu 48 jam pelajaran dan 37 minggu
efektif pertahun.
5) Beban belajar kegiatan praktik kerja di SMKN 1 Merbau Mataram diatur: (i) 2
(dua) jam praktik di sekolah setara dengan 1 (satu) jam tatap muka, dan (ii) 4
(empat) jam praktik di dunia usaha dan industri setara dengan 2 (dua) jam tatap
muka.
6) Komposisi beban belajar untuk peserta didik SMKN 1 Merbau Mataram terdiri
atas kelompok A Muatan Nasional, B Muatan Kewilayahan, C1 (kelompok
mata pelajaran bidang keahlian), C2 (kelompok mata pelajaran dasar program
keahlian), dan C3 (kelompok mata pelajaran kompetensi keahlian).
131
B. KETUNTASAN BELAJAR
Ketuntasan Belajar setiap peserta didik untuk setiap mata pelajaran memenuhi
kriteria ketuntasan belajar sebagai berikut :
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila belum
memenuhi KKM.
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan sudah
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila sudah
memenuhi KKM.
c) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan
dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh
matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada
kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang
bersangkutan.
d) Peserta didik dikatakan tuntas pada mata pelajaran jika telah memenuhi KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal),
Berdasarkan Panduan Penilaian SMK, maka ketuntasan belajar diatur sebagai
berikut :
Keterangan
Kategori Rentang Keterangan Penguasaan
Kompetensi
A+ N ≥ 95* Peserta didik secara Sangat
A 95 > N ≥ 90* konsisten menunjukkan Kompeten
A- 90 > N ≥ 85* pemahaman yang
mendalam pada semua
materi.
B+ 85 > N ≥ 80* Peserta didik secara Kompeten
B 80 > N ≥ 75* konsisten menunjukkan
B- 75 > N ≥ 70* pemahaman yang
mendalam pada sebagian
besar materi.
C Mata pelajaran Peserta didik menunjukkan Cukup
muatan Adaptif pemahaman yang cukup Kompeten
dan Normatif pada semua materi.
(A, B, C1)
70 > N ≥ 60
132
Mata pelajaran
muatan
Produktif (C1,
C2, dan C3)
70 > N ≥ 65
D Mata pelajaran Peserta didik belum Belum
muatan Adaptif menunjukkan pemahaman Kompeten
dan Normatif yang cukup pada sebagian
(A, B, C1) besar materi.
N < 60
Mata pelajaran
muatan
Produktif (C1,
C2 dan C3)
N < 65
*untuk seluruh mata pelajaran
133
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
KOMPONEN (KKM)
Pengetahuan Ketrampilan Sikap
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan
75 75 B (Baik)
Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan
75 75 B (Baik)
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 72 72 B (Baik)
4 Matematika 72 72 B (Baik)
5 Sejarah Indonesia 72 72 B (Baik)
6 Bahasa Inggris 70 70 B (Baik)
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 72 72 B (Baik)
9 Pendidikan Jasmani, Olah
72 72 B (Baik)
Raga & Kesehatan
10 Muatan Lokal ( Bahasa
70 70 B (Baik)
Lampung )
Kelompok C (Kejuruan)
C1. Dasar Bidang Keahlian 75 75 B (Baik)
C2. Dasar Program Keahlian 75 75 B (Baik)
C3. Paket Keahlian 75 75 B (Baik)
SKM atau yang secara istilah pengukuran disebut dengan cut off score
merupakan bagian dari standard setting yang secara operasional ditetapkan dalam
bentuk angka. SKM digunakan sebagai acuan penentuan peserta didik yang wajib
mengikuti pembelajaran remedial hingga memenuhi KPK dan sebagai salah satu
acuan kriteria kenaikan kelas. Nilai ketuntasan belajar kompetensi pada mata
pelajaran wajib A, B dan C1 adalah minimal 60, sedangkan untuk mata pelajaran
C2 dan C3 nilai ketuntasan belajar adalah minimal 65 dengan menyesuaikan
karakteristik kompetensi/paket keahlian.
1. Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial wajib diberikan kepada peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar. Pembelajaran remedial dapat dilakukan sebelum
134
semester berakhir atau batas akhir pemasukan nilai ke dalam buku rapor.
Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara:
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik.
b. Pemberian bimbingan secara perorangan.
c. Pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan
tugas-tugas atau latihan sesuai dengan kemampuannya.
d. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh
teman sekelas yang telah mencapai ketuntasan belajar.
2. Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
135
C. PENILAIAN
1) Prinsip Penilaian :
Penilaian hasil belajar peserta didik SMKN 1 Merbau Mataram didasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur.
b) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
c) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
d) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen
yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
e) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
f) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup
semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
g) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
h) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
i) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
teknik, prosedur, maupun hasilnya.
j) Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan
pendidikan peserta didik
136
program keahlian yang ditempuh.
3) Prosedur Penilaian
a) Perencanaan Penilaian
Pada awal semester, guru mata pelajaran terlebih dahulu merencanakan
konsep penilaian dengan mengidentifikasi kompetensi dasar (KD) terutama
pada kompetensi terkait pengetahuan dan keterampilan. Perencanaan
dimaksud tidak bersifat kaku dan memungkinkan perubahan selama proses
pembelajaran.
(1)Penilaian Sikap
Penilaian sikap merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh
informasi deskriptif mengenai perilaku peserta didik sesuai norma dan
program keahlian yang diampu. Penilaian sikap yang utama dilakukan
dengan menggunakan teknik observasi selama periode satu semester oleh
guru mata pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran),
guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas (selama peserta didik di
luar jam pelajaran) yang ditulis dalam buku jurnal (yang selanjutnya
disebut jurnal), yang mencakup catatan anekdot (anecdotal record),
catatan kejadian tertentu (incidental record), dan informasi lain yang
valid dan relevan. Jurnal tidak hanya didasarkan pada apa yang dilihat
langsung oleh guru, wali kelas, dan guru BK, tetapi juga informasi lain
yang relevan dan valid yang diterima dari berbagai sumber.
Penilaian sikap oleh guru dapat diperkuat dengan penilaian diri dan
penilaian antarteman. Teknik ini dapat dilakukan dalam rangka
pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik, yang hasilnya dapat
137
dijadikan sebagai salah satu data konfirmasi dari hasil penilaian sikap
oleh pendidik.
(2)Penilaian Pengetahuan
Perencanaan penilaian pengetahuan dilakukan secara terintegrasi pada
penyusunan silabus atau Rencana Program Pembelajaran (RPP).
Perencanaan penilaian pengetahuan lebih lanjut diwujudkan dengan kisi-
kisi penilaian.
Pada perencanaan penilaian pengetahuan, indikator penguasaan
kompetensi dalam penilaian pengetahuan diturunkan dari KD-KD
dengan menggunakan kata kerja operasional. Indikator yang baik
memungkinkan dikembangkannya banyak variasi soal dan dapat
mengukur kemampuan higher order thinking skill (HOTS) peserta didik
yakni kemampuan menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta
(C6).
Beberapa kata kerja operasional dari C1 sampai C6 dapat digunakan
antara lain:
Mengingat (C1): menyebutkan, memberi label, mencocokkan, memberi
nama, mengurutkan, memberi contoh, meniru, dan memasangkan;
Memahami (C2): menggolongkan, menggambarkan, membuat ulasan,
menjelaskan, mengekspresikan, mengidentifikasi, menunjukkan,
menemukan, membuat laporan, mengemukakan, membuat tinjauan,
memilih, dan menceritakan;
Menerapkan (C3): mendemonstrasikan, memperagakan, menuliskan
penjelasan, membuatkan penafsiran, mengoperasikan, mempraktikkan,
merancang persiapan, menyusun jadwal, membuat sketsa, menyelesaikan
masalah, dan menggunakan;
Menganalisis (C4): menilai, menghitung, mengelompokkan,
menentukan, membandingkan, membedakan, membuat diagram,
menginventarisasi, memeriksa, dan menguji;
Mengevaluasi (C5): membuat penilaian, menyusun argumentasi atau
alasan, menjelaskan apa alasan memilih, membuat perbandingan,
menjelaskan alasan pembelaan, memperkirakan, dan memprediksi;
Mencipta (C6): mengumpulkan, menyusun, merancang, merumuskan,
mengelola, mengatur, merencanakan, mempersiapkan, mengusulkan, dan
138
mengulas.
(3)Penilaian Keterampilan
Perencanaan penilaian keterampilan dilakukan secara terintegrasi pada
penyusunan silabus atau Rencana Program Pembelajaran (RPP).
Perencanaan penilaian keterampilan lebih lanjut diwujudkan dengan kisi-
kisi penilaian.
Pada perencanaan penilaian pengetahuan, indikator pencapaian
kompetensi keterampilan dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, antara lain: mengidentifikasi,
menghitung, membedakan, menyimpulkan, menceritakan kembali,
mempraktikkan, mendemonstrasikan, mendeskripsikan.
b) Pelaksanaan Penilaian
139
sesuai. Cakupan penilaian harian meliputi satu kompetensi dasar atau
lebih, sedangkan cakupan penugasan disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi dasar. Penilaian tengah semester (PTS) dan penilaian akhir
semester (PAS) dilakukan melalui tes tertulis dan/atau teknik lain yang
sesuai. PTS merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran setelah kegiatan
pembelajaran berlangsung 8-9 minggu. Cakupan PTS meliputi seluruh
KD pada periode tersebut sedangkan PAS merupakan kegiatan penilaian
yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar mata
pelajaran di akhir semester. Cakupan PAS meliputi seluruh atau sebagian
KD pada satu semester.
(3) Penilaian Keterampilan
Pelaksanaan penilaian kompetensi keterampilan dilakukan untuk
menilai proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan
melalui penilaian praktik selama proses pembelajaran. Sedangkan
penilaian hasil dilakukan melalui penilaian produk, penilaian proyek, dan
penilaian portofolio yang diberikan setelah pembelajaran. Selain itu
dimungkinkan pula penggunaan teknik penilaian keterampilan lainnya
yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang dinilai. Penilaian
kompetensi keterampilan dapat juga dilakukan melalui ulangan harian
(UH), PTS, dan PAS sesuai karakteristik kompetensi dasar dan mata
pelajaran.
Intensitas (frekuensi) pelaksanaan penilaian keterampilan ditentukan
guru berdasarkan tuntutan KD. Berikut ini adalah beberapa langkah yang
harus diperhatikan dalam melaksanakan seluruh rangkaian penilaian
keterampilan.
140
Penilaian dilakukan melalui penugasan, penilaian harian (PH), penilaian
tengah semester (PTS), maupun penilaian akhir semester (PAS).
Pengolahan dapat dilakukan untuk setiap nilai kompetensi dasar (KD)
pada setiap bentuk penilaian dengan menyertakan PTS dan PAS.
1. Perhitungan nilai (N) per KD dilakukan secara parsial per penilaian
2. Bobot (B) untuk perhitungan nilai per KD tidak diperhitungkan dalam
total bobot jika KD dimaksud tidak diujikan
3. Nilai akhir (NA) per KD per penilaian dilakukan dengan perkalian nilai
per penilaian dikali dengan bobot
Hasil penilaian selama satu semester yang dilakukan melalui penilaian
harian (PH), penilaian tengah semester (PTS), maupun penilaian akhir
semester (PAS) direkap untuk didokumentasikan pada format
pengolahan nilai. Rekapitulasi hasil penilaian dilakukan berdasarkan KD,
sehingga hasil PTS dan PAS perlu dirinci hasilnya untuk setiap KD.
Selain itu ditentukan pula bobot untuk penugasan, ulangan harian, PTS,
dan PAS. Dengan perincian tersebut maka guru dapat menganalisis
kekurangtuntasan peserta didik pada KD tertentu sebelum melakukan
tindak lanjut berupa pembinaan atau remedial.
(c) Nilai Pengetahuan
141
1. Perhitungan nilai (N) per KD dilakukan secara parsial per penilaian
2. Perhitungan nilai optimum (NO) dilakukan secara parsial per teknik
penilaian.
3. Pembobotan (B) ditentukan per teknik penilaian
4. Perhitungan nilai akhir per teknik penilaian (NA) merupakan
perkalian nilai optimum (NO) dan bobot (B).
5. Nilai per kompetensi dasar (NKD) diperoleh melalui pembagian
seluruh penjumlahan seluruh nilai akhir tiap penilaian (ΣNA) dibagi
dengan penjumlahan seluruh bobot penilaian (ΣB)
6. Nilai rapor (NR) kompetensi pengetahuan individu diperoleh melalui
rerata seluruh NKD individu tersebut
7. Pengolahan nilai dianjurkan menggunakan perangkat lunak aplikasi
Spreadsheet atau aplikasi pengelolaan penilaian hasil belajar.
D. KENAIKAN KELAS
Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan
bahwa peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke jenjang kompetensi-
kompetensi tahun selanjutnya. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran. SMKN 1 Merbau Mataram menetapkan kriteria kenaikan kelas :
Peserta didik dinyatakan dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut :
1) Menempuh dan memiliki nilai setiap mata pelajaran pada setiap semester.
2) Mata pelajaran Dasar Program Keahlian dan Paket Keahlian semuanya (100%)
mencapai nilai minimal sama dengan KKM.
3) Memiliki sikap yang dimanifestasikan dalam kriteria karakter sekurang-
kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan satuan pendidikan.
4) Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK
sesuai kriteria yang ditetapkan satuan pendidikan.
5) Mata pelajaran Kelompok A, Kelompok B dan Kelompok C maksimal 2 (dua)
mata pelajaran boleh di bawah KKM kecuali Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, tetapi mata pelajaran yang nilainya belum tuntas tersebut masih tetap
menjadi bagian yang harus diselesaikan oleh peserta didik bersangkutan.
Bilamana terdapat mata pelajaran yang merupakan prasyarat untuk mengikuti
142
program pembelajaran yang akan ditempuh, maka harus diselesaikan sebelum
menempuh tingkat berikutnya.
6) Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90% diperhitungkan
dari tatap muka tanpa memperhitungkan ketidakhadiran karena sakit atau
alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
7) Melaksanakan PKL dan memiliki nilai lengkap sesuai ketentuan yang telah
diatur (peserta didik yang melaksanakan PKL pada semester/tingkat tersebut)
E. KELULUSAN
Untuk tahun pelajaran 2022/2023, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan setelah :
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki nilai Laporan
Hasil Belajar Peserta Didik (LHBPD) dari mulai semester 1 kelas X sampai
dengan semester 6 kelas XI.
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Kriteria nilai
baik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
3) Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan ketentuan Nilai Ujian Sekolah (US) paling rendah sama
dengan KKM semester 6 (enam) untuk masing-masing mata pelajaran;
4) Target kelulusan untuk Tahun Pelajaran 2022/2023 adalah 100%
5) Untuk mencapai kelulusan 100%, maka sekolah menyusun program-program
baik akademik dan non akademik yang terangkum dalam program
pengembangan diri dan ektrakurikuler, progran pendidikan karakter bangsa, dan
program peningkatan penampilan, pelayanan dan prestasi sekolah.
143
1. PEMINATAN
Pemilihan Peminatan Bidang Keahlian dan program keahlian dilakukan saat
peserta didik mendaftar pada SMKN 1 Merbau Mataram. Pilihan pendalaman
peminatan keahlian dalam bentuk pilihan Paket Keahlian dilakukan mulai dari
semester 1, berdasarkan nilai rapor dan/atau rekomendasi guru BK di SMKN 1
Merbau Mataram.
Sesuai dengan program Link and Match, SMKN 1 Merbau Mataram dalam
meningkatkan kompetensi peserta didik telah menjalin kerjasama dengan Dunia
Usaha/Dunia Industri (DU/DI), diantaranya adalah :
1) PT. Astra Honda Motor Jakarta
2) PT. Tunas Honda Lampung
3) PT. Coca Cola Amatil Indonesia
4) PT. Sari Seger Husada Bandar Lampung
5) PT. PLN Rayon Sutami
144
e) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar
peserta didik aktif yaitu peserta didik sebagai subyek bukan obyek.
f) Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran.
g) Peran Guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses
belajar, bukan pada terjadinya proses mengajar.
2) Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses Pembelajaran.
Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi kecakapan hidup yang
dimiliki peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar, antara
lain:
a) Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk melatih dan meningkatkan
kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar sesamapeserta didik,
menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota tim,
kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain.
b) Metode kasus dapat digunakan untuk menganalisis dan memecahkan persoalan
yang terjadi di lingkungan peserta didik. Pemilihan kasus dapat diserahkan
kepada peserta didik agar peserta didik lebih peka untuk mengidentifikasi dan
menganalisa permasalahan yang terjadi.
c) Metode Eksperimen dapat digunakan untuk melatih kemampuan peserta didik
dalam menganalisis sesuatu, menghubungkan sebab akibat, mencari jalan
keluar dari permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang ada dan
didukung dengan landasan teori yang telah ditanamkam atau diberikan melalui
ceramah/tanya jawab. Peserta didik diberi keleluasaan untuk melakukan
percobaan yang berbeda antar yang satu dengan yang lainnya. Melaui kegiatan
ini diharapkan kecakapan akademik dan berfikir peserta didik terlatih dan
berkembang sesuai potensi peserta didik.
d) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi didepan
kelas. Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam
menuangkan pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan
sekaligus mengkomunikasikan secara lisan. Dari kegiatan ini,peserta didik
berlatih bagaimana berkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-ide atau
gagasan, mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat dari orang lain,
mengelola emosi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya dan orang
lain.
145
e) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi,
mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat orang, tidak memaksakan
kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya
perbedaan sudut pandang.
2) Untuk menumbuhkan nilai karakter bangsa agar menjadi suatu pembiasaan, maka
SMKN 1 Merbau Mataram setiap hari menerapkan beberapa nilai karakter.
NILAI DESKRIPSI
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan
orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan
tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-
baiknya.
146
NILAI DESKRIPSI
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan
cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung
pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
Kebangsaan
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
bangsa.
12. Menghargai Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
Prestasi menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang
lain.
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
13. Bersahabat/
berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang
Komuniktif
lain.
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dantindakan yang menyebabkan
orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran
dirinya.
15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi
dirinya.
147
NILAI DESKRIPSI
16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
18. Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia
lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.
148
NO ELEMEN SUB ELEMEN
149
• Perkemahan;
• Kegiatan keagamaan;
• Kunjungan ke panti jompo maupun anak yatim;
• Kegiatan bakti sosial;
• Kegiatan kesamaptaan/ketarunaan;
• Kegiatan proyek kreatif di sekolah.
Tema Kebekerjaan dan Budaya Kerja (tema nomor 8 dan 9) adalah tema wajib
sedangkan 7 tema lainnya (tema nomor 1 sampai dengan 7) adalah tema pilihan.
1. Tujuan
Program PKL disusun bersama antara SMK dan DUDI yang menjadi Institusi/Industri
Pasangan (IP) dalam pelaksanaan PKL untuk memenuhi kebutuhan peserta didik
sebagai peserta PKL, sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi DUDI terhadap
upaya peningkatan kualitas pendidikan di SMK. Tujuan PKL antara lain sebagai
berikut.
150
1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam
rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada
peduli mutu proses dan hasil kerja.
3. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia
kerja sesuai tuntutan pasar kerja global.
2. Manfaat PKL
151
2. Manfaat bagi sekolah
152
mempertimbangkan kebermaknaan dan kegunaannya bagi kepentingan peserta
didik, para pemegang kepentingan lainnya, dan mengacu pada struktur kurikulum
yang telah ditetapkan secara nasional.
Buku laporan hasil belajar peserta didik memuat laporan hasil penilaian mata
pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester. Buku
laporan hasil belajar peserta didik sekurang-kurangnya mencakup: (1) identitas
peserta didik, (2) nilai hasil belajar peserta didik, (3) ketercapaian kompetensi
peserta didik, (4) catatan akhir semester yang mencakup kegiatan belajar di dunia
usaha/industri/instansi relevan, pengembangan diri dan kepribadian,
ketidakhadiran, catatan untuk perhatian orang tua/wali, dan pernyataan wali kelas,
(5) catatan akhir masa pendidikan, dan (6) keterangan pindah sekolah. Penilaian
hasil ketercapaian kompetensi peserta didik harus mengacu pada struktur KTSP
yang meliputi mata pelajaran normatif, adaptif, produktif, muatan lokal, dan
pengembangan diri sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 19 Tahun 2005. Pengisian laporan hasil belajar peserta didik dapat
dilakukan secara manual atau komputerisasi asalkan jumlah dan lebar kolom
diseuaikan dengan nama mata pelajaran/daftar kompetensi yang diterima peserta
didik di setiap semester.
Laporan hasil belajar mencakup:
a. Identitas peserta didik meliputi: (1) Nama Peserta Didik, (2) Tempat dan
Tanggal Lahir, (3) Nomor Induk, (4) Jenis Kelamin, (5) Agama, (6) Alamat
Lengkap, (7) Sekolah Asal, (8) Nomor dan Tahun Ijazah Sekolah Asal, (9)
Tanggal Diterima di SMK, (10) Nama Orang Tua/Wali, (11) Alamat Lengkap
Orang Tua/Wali, (12) Pekerjaan Orang Tua/Wali.
b. Format Nilai Hasil Belajar peserta didik meliputi: nama Mata Pelajaran,
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), nilai yang diperoleh peserta didik, dan
deskripsi kemajuan belajar peserta didik.
c. Catatan Akhir Semester meliputi: (1) Kegiatan Belajar di Dunia
Usaha/Industri, (2) Pengembangan Diri dan Kepribadian, (3) Ketidakhadiran,
(4) Catatan Perhatian untuk Orang Tua/Wali, dan (5) Pernyataan.
d. Catatan Akhir Pendidikan berisi antara lain Prestasi Khusus yang pernah
dicapai peserta didik selama menempuh masa pendidikan di SMK.
153
7. MUTASI PESERTA DIDIK
1. Dalam masa transisi implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), maka sekolah harus memfasilitasi adanya peserta didik yang pindah
sekolah, baik antar sekolah pelaksana KTSP ataupun antar sekolah yang
menerapkan Kurikulum Edisi 2006 dengan sekolah yang sudah menerapkan
KTSP 2013.
2. Untuk pelaksanaan pindah sekolah lintas provinsi, atau kabupaten/kota harus
diketahui oleh kepala dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota setempat
154
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
131
Jumlah minggu efektif pembelajaran untuk Tahun Pelajaran 2022/2023 adalah 38
minggu dengan rincian sebagi berikut :
132
2. Waktu Pembelajaran Efektif
155
Waktu libur untuk Tahun Pelajaran 2022/2023 sebagai berikut :
D. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2022/2023 adalah sebagaimana tertera
pada tabel berikut ini.
156
NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
Hari belajar sekolah 25 Juli - 03 Desember
7 Hari belajar efektif 93 hari
efektif Semester I 2022
Diisi kegiatan ,Karya Wisata,
Kegiatan Penilaian 26 September -01 Lomba Kreatifitas
8
Tengah Semester I Oktober 2022 Pengembangan Bakat dan
Prestasi, PTS
Ulangan Teori baik
Penilaian Akhir Semester 05 – 10 Desember
9 normatif,adaptif dan
I 2022
produktif
12- 14 Desember
10 Class Meeting Semester I Pelaksanaan kegiatan osis
2022
Rapat Evaluasi Semester I
11 15 Desember 2022 Evaluasi kegiatan semester I
dan Persiapan Semester II
Penyerahan Buku Merekapitulasi Nilai Peserta
12 17 Desember 2022
Laporan Semester I didik
19 Desember 2022- 14 (empat belas) hari
14 Libur Semester I
01 Januari 2023 kalender
Hari belajar sekolah 02 Januari 2023 s.d
15 Hari belajar efektif 98 hari
efektif Semester II 03 Juni 2023
Diisi kegiatan ,Lomba
Kegiatan Penilaian 13 Maret – 18 Maret
16 Kreatifitas Pengembangan
Tengah Semester II 2023
Bakat dan Prestasi
Ulangan Teori baik
Penilaian Akhir Semester 05 juni - 10 Juni
17 normatif,adaptif dan
II 2023
produktif
Merekapitulasi Nilai Peserta
18 Rapat Wali 13 Juni 2023
didik
Rapat Dewan Guru
19 14 Juni 2023 Rapat Kenaikan Kelas
(Kenaikan Kelas)
Dilaksanakan pada hari kerja
Penyerahan Buku
20 17 Juni 2023 satu hari sebelum libur
Laporan Semester II
semester
19 Juni – 07 Juli
21 Libur Semester II Libur kenaikan kelas
2023
22 Ujian Sekolah Bulan Maret sd Bulan Pelaksanaannya mengacu
Mei 2023 pada SK. Dinas Pendidkan
Provinsi Lampung serta
157
NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
Kabupaten.
Pelaksanaannya mengacu
pada Kepmen, POS UN, dan
23 Uji Kompetensi Kejuruan Bulan Februari 2023 Petunjuk Teknis UKK, SK.
Dinas Pendidkan Provinsi
Lampung serta Kabupaten,
158
BAB VI
PENUTUP
Dari uraian di atas diharapkan pelaksanaan Kurikulum SMK Negeri 1 Merbau Mataram
ini bisa menciptakan suasana pembelajaran di sekolah yang bersifat mendidik,
mencerdaskan, membangkitkan kreativitas anak, efektif, demokratis, menantang, dan
menyenangkan serta mengasyikkan dan berwawasan lingkungan hidup.
Dengan semangat itulah Kurikulum SMK Negeri 1 Merbau Mataram akan menjadi
pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di SMK Negeri 1
Merbau Mataram.
Kurikulum SMK Negeri 1 Merbau Mataram ini masih banyak kekurangan, sekolah akan
mengevaluasi dan merevisi setiap tahun serta diharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak demi perbaikan di masa yang akan datang
Kurikulum ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga kegiatan
belajar mengajar di SMK Negeri 1 Merbau Mataram menjadi lebih kondusif mampu
meningkatkan prestasi siswa . Diharapkan pula Kurikulum ini dapat bermanfaat sebagai
pedoman pengembangan pendidikan umumnya di Lampung Selatan
Dengan kerjasama, komitmen dan kerja keras, akan diwujudkan suatu prestasi yang
merupakan kunci utama kesuksesan dari apa yang telah direncanakan.
159