Anda di halaman 1dari 68

KURIKULUM TINGKAT SATUAN

PENDIDIKAN
SD NEGERI 2 PASINGGANGAN

TAHUN PELAJARAN 2023-2024


NPSN: 20302647
SD Negeri 2 Pasinggangan
Desa : Pasinggangan
RT / RW : 04/04
Jalan : Kaligalong
Kecamatan : Banyumas
Kabupaten : Banyumas

i
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan hasil penyusunan kurikulum oleh Tim Pengembang


Kurikulum dan hasil rapat pleno penetapan kurikulum sekolah, maka Kurikulum SD
Negeri 2 Pasinggangan ditetapkan, disahkan dan diberlakukan pada
tahun pelajaran 2023/2024

Pasinggangan, 8 Juli 2023

ii
REKOMENDASI
Setelah memeriksa dokumen kurikulum yang ditetapkan/disahkan oleh,
Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Pasinggangan
Alamat : Jl. Kaligalong, Banjat
Desa : Pasinggangan
Kecamatan : Banyumas
Kabupaten : Banyumas
Dengan menggunakan instrumen validasi/telaah Kurikulum, bersama ini :
Nama : TUGIMIN, S.Pd.
NIP : 19640429 198608 1 002
Jabatan : Pengawas Sekolah Korwilcam Dindik Banyumas
Memberikan pertimbangan/rekomendasi kepada Kurikulum SD Negeri 2 Pasinggangan
Kecamatan Banyumas, tersebut :
 Dapat direkomendasikan tanpa syarat

 Dapat direkomendasikan dengan syarat untuk perbaikan/penyempurnaan

 Belum dapat direkomendasikan

Dengan alasan :
 Semua unsur Kurikulum terpenuhi dengan lengkap

 Unsur Kurikulum terpenuhi tetapi kurang lengkap

 Unsur Kurikulum tidak lengkap

Demikian pernyataan kami buat sebagai bahan pertimbangan/rekomendasi ditetapkannya


kurikulum SD Negeri 2 Pasinggangan Kecamatan Banyumas.

Banyumas, 8 Juli 2023

TUGIMIN, S.Pd
NIP. 19640429 198608 1 002

iii
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kami panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas
kehendak-Nya, kami masih diberi kesempatan untuk mengabdikan diri demi kemajuan
pendidikan anak negeri. Rasa terima kasih yang mendalam tak lupa kami sampaikan
kepada Bapak/Ibu Guru, yang telah memberi kepercayaan kepada kami sebagai
penulis, dengan menggunakan buku-buku hasil karya kami. Sebagai ungkapan terima kasih
tersebut, kami mencoba memberikan nilai lebih terhadap buku-buku kami. Salah satunya
berupa Dokumen 1 Kurikulum 2013.
Dokumen 1 Kurikulum 2013 ini dikembangkan berdasarkan rambu-rambu dan
pedoman yang ditetapkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Sesuai
judulnya, Dokumen 1 Kurikulum 2013 ini hanya merupakan alternatif bagi Bapak/Ibu Guru
sekalian. Harapan kami, Dokumen 1 Kurikulum 2013 yang kami susun ini dapat menjadi
pedoman bagi Bapak/Ibu Guru dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi sekolah dan potensi daerah masing-masing.
Akhirnya, kami mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan Dokumen 1
Kurikulum 2013 ini. Mudah-mudahan, apa yang kami persembahkan ini dapat bermanfaat
bagi Bapak/ Ibu Guru dalam memajukan pendidikan anak-anak bangsa.

.Pasinggangan, 8 Juli 2023

Tim Penyusun Kurikulum 2013

iv
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... . ii
KATA PENGANTAR................ ........................................................................... iii
DAFTAR ISI....................................................................................... ..................... iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... ................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... ................ 1
1. Kondisi Nyata ……………………………………………………… 1
2. Kondisi Ideal ……………………………………………………….. 2
3. Hasil Ealuasi KTSP Tahun Sebelumnya ………………………… ... 4
4. Tuntutan Perubahan Kurikulum ……………………………………. 5
5. Hasil Evaluasi Diri ………………………………………………… 6
6. Potensi yang Dimiliki dan Karakter Sekolah ……………………… 7
B. Dasar Hukum ....................................................................................... 8
C. Tujuan Penyusunan KTSP Kurikulum 2013.................................. ......... 9
D. Acuan Konseptual KTSP Kurikulum 2013 ……………………………. 9
E. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013..................................... ............ 13
BAB II VISI, MISI, dan TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN............................ . 17
A. Tujuan Pendidikan Nasional .................................................... ............... 17
B. Tujuan Pendidikan Dasar ……………………………………………… 17
C. Visi Satuan Pendidikan............................................................................ 17
D. Misi Satuan Pendidikan............................................................................ 17
E. Tujuan Satuan Pendidikan ....................................................................... 18
BAB III STRUKTUR dan MUATAN KURIKULUM ........................................ 19
A. STRUKTUR KURIKULUM …………………………………………… 19
B. Muatan Kurikulum Tingkat Nasional ....................................................... 20
1. Daftar Mata Pelajaran …………………………… .......................... 21
2. Pengaturan Alokasi waktu Per Mapel ……………………………… 25
C. Muatan Kurikulum Tingkat Daerah/Muatan Lokal ................................ 25
1. Nama Mata Pelajaran dan Jenis Muatan Lokal yang Diintegrasikan ……26
2. Strategi Integrasi Pelaksanaan Muatan Lokal pada KI-KD Mata Pelajaran
yang Relevan ……………………………………………………… . 27
v
D. Bimbingan Konseling …………………………………………………… 27
E. Kegiatan Ekstrakurikuler ………………………………………………… 28
1. Jenis Program Ekstrakurikuler ………………………………………. 29
2. Strategi Pelaksanaan Ekstrakurikuler ……………………………… .. 29
F. Kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter/Budi Pekerti …………………….. . 30
G. Ketuntasan Belajar ………………………………………………………….. .. 31
1. Daftar Ketuntasan Belajar Semua Mapel per Semester …………………. . 32
2. Mekanisme, Prosedur, dan Analisis Penetapan Ketuntasan Belajar …….. . 32
3. Upaya Sekolah Untuk Mencapai Ketuntasan Belajar …………………… . 34
H. Remidial dan Pengayaan …………………………………………………….. . 34
I. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan ……………………………………… 35
1. Kenaikan Kelas …………………………………………………………… 35
a. Kriteria Kenaikan Kelas ………………………………………………. 35
b. Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Belajar Peserta Didik ……. 36
c. Pelaksanaan Program remidi dan Pengayaan …………………………. 37
2. Kelulusan …………………………………………………………………. 37
a. Kriteria Kelulusan dari Satuan Pendidikan …………………………… 37
b. Pelaksanaan Ujian Sekolah …………………………………………… 38
e. Target dan Program Peningkatan Kualitas Lulusan yang Akan Dicapai .. 38
BAB IV PENGATURAN BEBAN BELAJAR ………………………………… . 39
A. Sistem Pembelajarn yang Digunakan ………………………………………... 39
B. Pengaturan Alokasi Waktu Pembelajaran ………………………………….. .. 39
C. Pengaturan Beban Belajar TM, PT, dan KMTT …………………………… .. 40
BAB V KALENDER PENDIDIKAN …………………………………………… 41
A. Penetapan Awal tahun Pelajaran ………………………………………….. .... 41
B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif ………………………………………... .... 41
C. Pengaturan Waktu Libur …………………………………………………. ..... 42
D. Penjabaran Matriks Kalender Pendidikan Sekolah ………………………. ..... 44
BAB VII PENUTUP ............................................................................................ ........ 48
LAMPIRAN

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Kondisi Nyata

Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum 2006. Kurikulum
2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan
pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam
berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi.
Kurikulum ini menggantikan Kurikulum yang diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam
Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu
satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.

Di dalam Penjelasan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional pada Bagian Umum dijelaskan bahwa pembaruan pendidikan
memerlukan strategi tertentu, dan salah satu strategi pembangunan pendidikan
nasional ini adalah pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis
kompetensi.

Pasal 35 Undang-undang Nomor Nomor 20 Tahun 2003 juga mengatur


bahwa Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan
kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan
pembiayaan.” Selanjutnya di dalam penjelasan Pasal 35 dinyatakan bahwa
“kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yanga telah
disepakati.”

Pada hakikatnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional pada Pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengem-bangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara.

1
Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
tersebut diperlukan suatu kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman bagi para
pendidik dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Kurikulum
sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan


Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan
Kurikulum yang dirintis pada tahun 2006 yang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

2. Kondisi Ideal

Pendidikan yang ideal ialah yang memiliki standar tinggi dan berkualitas.
Peningkatan kualitas pendidikan berbasis pada sekolah, karena sekolah lebih
mengetahui masalah yang dihadapi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Sekolah berfungsi sebagai unit yang mengembangkan kurikulum, silabus, strategi
pembelajaran, dan sistem penilaian.
Dengan demikian penerapan manajemen berbasis sekolah merupakan usaha
untuk memberdayakan potensi yang ada di sekolah dalam usaha meningkatkan
kualitas pendidikan. Salah satu langkah yang kongkrit peningkatan mutu
pendidikan adalah pemberdayaan sekolah agar mampu berperan sebagai subyek
penyelenggara pendidikan dengan menyajikan pendidikan yang bermutu. Sekolah
diberi kewenangan dan peran yang luas untuk merancang dan melaksanakan
pendidikan sesuai dengan potensi dan kondisinya masing-masing dengan tetap
mengacu pada standar minimal yang ditetapkan pemerintah melalui Standar
Nasional Pendidikan (SNP).
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu yang
bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan
2
kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat. Pemerintah menetapkan standar nasional pendidikan yang tertuang
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan meliputi: 1) standar isi, 2) standar
kompetensi lulusan, 3) standar proses 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan,
5) standar sarana dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, dan
8) standar penilaian pendidikan.
Sekolah harus menyusun dan melaksanakan program pemenuhan SNP yang
realistis dan sesuai kondisi nyata (berdasarkan hasil analisis konteks) dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia baik di dalam maupun di luar
sekolah, melalui berbagai strategi antara lain:
1. Pemenuhan Standar Isi dapat dilaksanakan melalui pengembangan dan
pemberlakuan KTSP sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku,
mensosialisasikan KTSP baik internal maupun eksternal; mengevaluasi dan
memvalidasi dokumen KTSP secara periodik.
2. Pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan dapat dilaksanakan melalui pemetaan
SKL satuan pendidikan, SKL kelompok mapel dan SKL mata pelajaran
(keterkaitannya dengan SK dan KD dalam SI); memanfaatkan hasil US dalam
penyusunan program perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan mutu
lulusan.
3. Pemenuhan Standar Proses dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas dan
kelengkapan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP dan bahan Ajar);
optimalisasi sarana prasarana dan lingkungan yang tersedia baik di dalam
maupun di luar
Sekolah dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran
optimalisasi pengawasan proses pembelajaran,dan tindak lanjut perbaikan
pelaksanaan pembelajaran secara periodik.
4. Pemenuhan Standar Penilaian melalui peningkatan kualitas dan kelengkapan
perangkat penilaian; melaksanakan dan mengelola hasil penilaian peserta didik
sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku;penyampaian hasil
penilaian peserta didik kepada orang tua dan pihak lain yang berkepentingan.
5. Pemenuhan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan dapat dilaksanakan
melalui pemberdayaan tenagapendidik dan tenaga kependidikan yang ada,
3
peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, pemanfaatan
sumber daya manusia yang ada di luar sekolah (kerjasama dengan instansi lain),
serta pengusulan mutasi antar sekolah dan atau pengangkatan guru yang
dibutuhkan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi.
6. Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana dapat dilaksanakan melalui
optimalisasi penggunaan, pemeliharaan dan perawatan sarana yang ada,
penghapusan atau hibah ke sekolah lain yang memerlukan dan atau penambahan
sarana prasarana baru.
3. Hasil Evaluasi KTSP Tahun Sebelumnya
Struktur kurikulum pendidikan umum memuat komponen mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran
(dua semester). Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi
daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal
ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengembangan diri bukan merupakan mata
pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing
oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

Struktur Kurikulum SDN 2 Pasinggangan meliputi substansi


pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan pada Kelas III dan
Kelas VI. Kurikulum SDN 2 Pasinggangan memuat 8 mata pelajaran, 2 muatan
lokal, dan pengembangan diri Pembelajaran pada kelas III, VI dilaksanakan
melalui pendekatan tematik. Alokasi waktu yang ditetapkan dalam struktur
kurikulum untuk kelas III adalah 26 jam pelajaran per minggu . Sedangkan
untuk kelas VI adalah 32 jam pelajaran per minggu. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran perminggu

4
secara keseluruhan. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit

4. Tuntutan Perubahan Kurikulum

Perubahan kurikulum pendidikan perlu dilakukan karena tuntutan zaman


yang terus berkembang agar peserta didik mampu bersaing di masa depan.
Saat ini zaman kan sudah berubah, maka kompetensi yang diberlakukan untuk
pengembangan intelektual siswa pun juga harus berubah karena tantangan yang
mereka hadapi tidak akan sama dengan masa sekarang sehingga diharapkan
mereka mampu bersaing di masa mendatang
Dari perubahan kurikulum tersebut juga merupakan momentum yang harus
dimanfaatkan terkait dengan jumlah usia produktif sumber daya manusia di
Indonesia yang sedang melimpah.
Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu
pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai
tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. Dalam sejarah pendidikan di
Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum
yang tujuannya sudah tentu untuk menyesuaikannya dengan perkembangan dan
kemajuan zaman, guna mencapai hasil yang maksimal.
Perubahan kurikulum didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan
perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya.
Perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan sistem
pendidikan nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan
masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan.
Perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia dewasa ini salah satu
diantaranya adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu dinamis. Selain
itu, perubahan tersebut juga dinilainya dipengaruhi oleh kebutuhan manusia
yang selalu berubah juga pengaruh dari luar, dimana secara menyeluruh
kurikulum itu tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh prubahan iklim
ekonomi, politik, dan kebudayaan. Sehingga dengan adanya perubahan
kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara.
5
Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari
seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan
tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum
bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
Suatu kurikulum disebut mengalami perubahan bila terdapat adanya
perbedaan dalam satu atau lebih komponen kurikulum antara dua periode
tertentu, yang disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja, tentunya menuju
movement yang lebih baik. Mengubah kurikulum sering berarti turut mengubah
manusia, yaitu guru, pembina pendidikan, dan mereka-mereka yang mengasuh
pendidikan. Itu sebab perubahan kurikulum dianggap sebagai perubahan sosial,
suatu social change. Perubahan kurikulum juga disebut devolupment
(pembaharuan) atau inovasi kurikulum..

5. Hasil Evaluasi Diri

Sekolah Dasar Negeri 2 Pasinggangan, merupakan salah satu dari pusat


pendidikan di wilayah Desa Pasinggangan Kecamatan Banyumas yang berdiri
pada tahun 1964 dengan nomor statistik sekolah 101030211022 dan nomor
pokok sekolah nasional 20302647. Sekolah ini berlamatkan di Jalan Kali Galong
RT 04/04 Desa Pasinggangan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas
Kode Pos 53192 Provinsi Jawa Tengah. Letaknya cukup sejuk dan segar karena
letaknya di dataran tinggi dan permukiman penduduk Desa Pasinggangan
Kecamatan Banyumas.
Di sekolah ini terdapat 9 orang pegawai, yang terdiri dari 1 orang Kepala
Sekolah, 6 guru kelas, 1 orang guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam , 1
orang guru PJOK, dan 1 orang penjaga WB. Dari 9 personel terdiri dari 5 orang
berstatus PNS, 2 orang PPPK, 2 orang tenaga wiyata bakti. Sedangkan yang
bersertifikat pendidik sebanyak 4 orang. Pada tahun pelajaran 2023/2024 SD
Negeri 2 Pasinggangan membina 69 peserta didik dalam 6 rombongan belajar
yang terdiri dari : kelas I : 15 siswa, kelas II : 11 siswa, Kelas III : 12 siswa,
Kelas IV : 12 siswa, Kelas V : 5 siswa dan Kelas VI : 14 siswa.
Sarana dan prasarana yang dimiliki SD Negeri 2 Pasinggangan antara lain
: 6 ruang belajar, 1 ruang guru dan 1 ruang Kepala Sekolah, , 1 kamar dapur, 1
kamar UKS, 2 kamar WC Guru, 2 kamar WC siswa, 1 gedung perpustakaan,1
6
bangunan Gudang, 1 area parkir, 3 unit laptop, 1 buah salon aktif, 1 buah
VCD, CD pembelajaran interaktif.
Pada tahun 2022 SD Negeri 2 Pasinggangan memperoleh predikat B
dalam akreditasi sekolah. Oleh karena itu SD Negeri 2 Pasinggangan perlu
adanya pembenahan. Latar belakang ekonomi wali murid sebagian besar cukup
mampu dan cukup peduli dengan dunia pendidikan. Untuk biaya operasional
sekolah menggunakan dana BOS. Untuk membantu peserta didik yang kurang
mampu maka sekolah mengusulkan untuk bantuan pendidikan dan sudah banyak
siswa yang mendapatkan PIP.

6. Potensi yang Dimiliki dan Karakter Sekolah

Dalam rangka menunjang pemenuhan kondisi ideal yang diharapkan maka


perlu digali potensi dan karakteristik yang ada pada SD Negeri 2 Pasinggangan.
Potensi yang dimiliki SD Negeri 2 Pasinggangan dan karakteristik yang
dikembangkan terdiri dari :

a. Siswa yang masih polos yang berasal dali lingkungan kehidupan pedesaan
memungkinkan siswa dengan mudah untuk dikembangkan sesuai dengan
yang dikehendaki oleh sistem pendidikan yang diharapkan.

b. Guru yang semuanya sudah memiliki kwalifikasi pendidikan S1 dan semua


sudah mampu dalam ITC serta memiliki tanggung jawab yang besar
terhadap beban tugasnya memungkinkan untuk mencapai keberhasilan
dalam proses pembelajaran.

c. Memiliki guru mata pelajaran Agama Islan yang berpendidikan S1 sangat


menungkinkan untuk dapat membina para siswa untuk memiliki karakter
jiwa yang baik, berahklak mulia, serta memiliki rasa tanggung jawab yang
besar di kehidupanya kelak.

d. Lingkungan masyarakat yang suka bekerja keras akan dapat menjadikan


motivasi dan teladan bagi para siswa untuk mengikuti jejaknya.

B. Dasar Hukum
1. Standar Isi
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
7
Nasional Pendidikan. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendikbud Nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah.
2. Standar Kompetensi Kelulusan
Permendiknas Nomor 24 tahun 2006 dan Nomor 6 tahun 2007 tentang Pelaksanaan
Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 dan Permendikbud Nomor 54 tahun 2013 tentang
Standar Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. . Peraturan Mentri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kelulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
3. Standar Pendidik dan Tenaga Pendidikan
Permendiknas Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas sekolah/ Madrasah,
Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah,
Permendiknas Nomor16 tahun 2007 tentang Standar Kwalifikasi akademik dan
Kompetensi Guru, Permendiknas Nomor 24 tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Administrasi Sekolah/Madrasah, Permendiknas Nomor 25 tahun 2008 tentang standar
Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah. . Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah.
4. Standar Pengelolaan
Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. . Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
5. Standar Penilaian
Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. . Peraturan
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Standar Sarana Prasarana
Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana SD/MI,
SMP/MTs, dan SMA/MA. . Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 26 Tahun 2016 tentang Standar Sarana PrasaranaPendidikan Dasar dan
Menengah.

8
7. Standar Proses
Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. . Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
8. Standar Pembiayaan
Permendiknas Nomor 69 tahun 2009 tentang Standar Biaya Operasional Nonoperasional
untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB,SMPLB, dan SMALB. Peraturan
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2022 tentang
Standar Pembiayaan Pendidikan Dasar dan Menengah.

C. Tujuan Penyusunan KTSP Kurikulum 2013


1. Menyediakan dokumen yang memuat tujuan, strategi pencapaian tujuan,
pengaturan waktu, pedoman umum dan evaluasi penyelenggaraan kurikulum 2013.
2. Menyediakan acuan bagi warga sekolah dalam mengembangkan program
pelaksanaan kurikulum 2013 agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan
berkelanjutan.
3. Meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan menyediakan
rumusan latar belakang, konsep, model implementasi, dan perangkat evaluasi
program.
4. Menyediakan instrumen untuk mengukur ketercapaian program.
5. Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua siswa untuk lebih
memahami dan mmberikan dukungan terhadap penyelenggaraan kurikulum 2013
pada tingkat satuan pendidikan secara terarah agar lebih berhasil guna.
6. Menyediakan acuan bagi para evaluator program pelaksanaan kurikulum 2013 dalam
mengukur efektivitas program pelaksanaan kurikulum pada tingkat satuan
pendidikan.

D. Acuan Konseptual Kurikulum


Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Nomor 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam acuan konseptual
meliputi :

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia.Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi

9
dasar pengembangan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar
semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.
Implikasi yang dilakukan SD Negeri 2 Pasinggangan berupa kegiatan keagamaan.

2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama Kurikulum dikembangkan untuk


memelihara dan meningkatkan toleransi dan kerukunan interumat dan antarumat
beragama. Implementasi yang dilakukan SD Negeri 2 Pasinggangan melalui kegiatan
keagamaan secara berjamaah. Sholat Duha berjamaah, sholat dhuhur berjamaah juga
pengajian baik di sekolah maupun di rumah peserta didik merupakan bentuk
pembelajaran dalam toleransi dan kerukunan umat beragama. Persatuan Nasional dan
Nilai-Nilai Kebangsaan. Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan
wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu,
kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
Implementasi yang dilakukan SD Negeri 2 Pasinggangan melalui upacara bendera
tiap hari Senin dan hari besar di sekolah. Disisipkan pula pembelajaran berkarakter
dalam setiap mata pelajaran.
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik. Pendidikan merupakan proses
holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia
yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang
secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan
potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional,
sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik. Implementasi yang dilakukan SD Negeri
2 Pasinggangan melalui kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan ekstra kurikuler diadakan
untuk mewadahi bakat dan minat peserta didik. Kegiatan ekstra kurikuler yang
beranekaragam menjadi upaya untuk meningkatkan potensi diri peserta didik. Seni
Rebana, Seni Kriya, juga olah raga menjadi kegiatan yang banyak diminati peserta
didik. Ini sebagai contoh upaya peserta didik untuk menyalurkan potensi diri peserta
didik.

10
4. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu. Kurikulum diarahkan
kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan
berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan
bermutu.
Implementasi yang dilakukan SD Negeri 2 Pasinggangan melalui proses Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) yang objektif, transparan dan akuntabel. Calon peserta
didik yang memenuhi syarat pasti ditrima tanpa membedakan suku, ras dan golongan.
Banyaknya suku, ras dan golongan dari peserta didik menjadi bukti proses ini. Peserta
didik sekolah ini dimulai dari Aceh sampai Irian jaya, suku jawa, arab, sumbawa
menjadi bukti nyata bahwa sekolah ini memberikan kesetaraan bagi warga negara
untuk memperoleh pendidikan bermutu.
5. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan. Kompetensi peserta didik yang diperlukan
antara lain berpikir kritis dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang
kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan,
berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara
inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.
Implementasi yang dilakukan SD Negeri 2 Pasinggangan melalui pembelajaran
saintifik sesuai kurikulum 2013. Kurikulum 2013 sebagai upaya untuk mewujudkan
kompetensi peserta didik sesuai tuntutan masa depan. RPP didorong selalu update
sesuai perkembangannya. Kegiatan saat pembelajaran apabila memenuhi Kurikulum
2013 sudah sangat bagus. Pembelajaran saintifik, Project Based Learning, Problem
Based Learningdan Discovery Learning menjadi upaya sekolah dalam pengelolaan
pembelajaran sesuai kompetensi masa depan.
6. Tuntutan Dunia Kerja. Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa
kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam
melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada
satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi. Implementasi yang dilakukan SD Negeri 2 Pasinggangan melalui mata
pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan.
7. Perkembangan Ipteks Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang

11
8. membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai
9. penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan
perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks. Implementasi yang
dilakukan SD Negeri 2 Pasinggangan melalui kegiatan pembelajaran yang mengikuti
perkembangan. Pembelajaran diusahakan dimulai dengan mengamati fenomena yang
ada di lingkungannya. Proses pembelajaran juga menggunakan perkembangan TIK.
Komputer, laptop, LCD, internet, android juga penyampaian melalui media
pembelajaran menjadi tuntutan bagi setiap pelaku pembelajaran di sekolah ini.
10. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan. Daerah memiliki
keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-
masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan
pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah dan lingkungan.Implementasi yang dilakukan SD Negeri 2 Pasinggangan
melalui penambahan mata pelajaran Ekstrakurikuler Olahraga . Dalam kegiatan ini
siswa mempunyai kesempatan besar mengenal tarian Indonesia yang sangat beragam
dari Sabang sampai Merauke.
11. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional. Dalam era otonomi dan desentralisasi,
kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang
dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan
nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan daerah dan nasional. Implementasi yang dilakukan SD Negeri2
Pasinggangan melalui proses pembuatan kurikulum yang menggunakan peraturan
dari pusat dan daerah. Adanya muatan nasional dan muatan lokal menjadi contohnya.
12. Dinamika Perkembangan Global. Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan
kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia
digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan
individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk
hidup berdampingan dengan bangsa lain. Kemampuan bahasa dan kemampuan
adaptasi dengan tuntutan global siswa akan diuji dan dikembangkan.

12
13. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat. Kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat
ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan
bangsa lain. Implementasi yang dilakukan SD Negeri 2 Pasinggangan melalui
keikutsertaan peserta didik dalam melestarikan seni tari daerah.
14. Karakteristik Satuan Pendidikan. Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi
dan ciri khas satuan pendidikan. Implementasi yang dilakukan SD Negeri 2
Pasinggangan melalui pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah.

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Pengembangan Kurikulum adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata
kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran,
dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara yang sekolah
inginkan dengan yang hasilkan. Pengembangan kurikulum perlu disesuaikan dengan
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat
pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan.
Pengembangan Kurikulum berdasarkan enam prinsip utama, yaitu:
1. Standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan.
2. Standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang
bebas mata pelajaran.
3. Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
4. Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.
5. Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti.
6. Keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian.
Dinamika pembangunan bangsa telah berdampak timbulnya perubahan pada
lingkungan internal sekolah. Perkembangan ilmu pengetahuan, interaksi sosial yang
cepat berubah, dukungan teknologi televisi dan penggunaan handphone telah mengubah
prilaku warga sekolah secara nyata. Peradaban sekitar sekolah berubah pula dengan
cepat. Fenomena ini telah mendatangkan tantangan baru pada sistem pendidikan sekolah
karena sekolah menjadi bagian dari sistem social yang berubah mengikuti
lingkungannya.
13
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat perubahan pada
ruang lingkup lokal, perkembangan dunia berubah makin menggelobal. Diajarkan atau
tidak diajarkan nilai-nilai keinternasional telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari para siswa. Kebutuhan siswa berdasarkan kerangka kompetensi dalam
dikelompokan pada pengembangan hidup dan karir, belajar dan berinovasi, serta melek
informasi dan teknologi informasi.
Kompensi pengembangan hidup dan karir meliputi;
1. Memiliki daya fleksibelitas dan adaptif.
2. Menumbuhkan daya insiatif dan mandiri.
3. Mengembangkan kecerdasan sosial dan budaya.
4. Mengembangkan daya produktif dan akuntabel.
5. Mengembangkan kompetensi kepemimpinan dan tangggung jawab.
Mengembangkan kompetensi belajar dan berinovasi meliputi;
1. Terampil berkreasi dan berinovasi.
2. Terampil berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah.
3. Terampil berkomunikasi dan berkolaborasi untuk meningkatkan efektivitas
belajar.
Teknologi komunikasi dan informasi berkembang cepat. Pada bidang ini siswa perlu
meningkatkan kompetensi dalam tiga bidang utama, yaitu;
1. Mampu mengelola informasi
2. Mampu menggunakan media
3. Terampil menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Karakteristik kompetensi abad 21 berdampak pada strategi pembelajaran. Untuk
mengembangkan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan siswa diperlukan strategi
pembelajaran yang sesuai Pembelajaran tidak hanya mengembangakn pengetahuan,
namun perlu menyeimbangkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Sikap dikembangkan terintegrasi dalam aktivitas belajar. Pengetahuan meliputi
penguasaan fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif sehingga siswa dapat
mengembangkan kreativitas dan inovasinya. Keterampilan meliputi berkomunikasi dan
berkolaborasi, keterampilan mendayagunakan informasi dan teknologi komunikasi,
serta media. Karena itu penilaian selain tes, juga termasuk portofolio yang menekankan
pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja belajar peserta didik.

14
Pembelajaran harus terintegrasi dengan lingkungan sehingga siswa dapat menggunakan
fenomena lingkungan sekitar yang paling dekat dengan siswa sehingga guru
berkewenangan untuk membelajarkan siswa yang terintegrasi pada lingkungan
sekitarnya. Pembelajaran berbasis konteks dengan pendekatan kolaboratif sehingga
siswa mendapatkan pengalaman belajar yang relevan dengan konteks kehidupan.
Untuk itu diperlukan guru yang lebih professional yang dapat meningkatkan
pengetahuan, terampil berpikir kritis, dan sikap mental yang tangguh yang ditunjukkkan
dengan karater pribadi yang bertanggung jawab, memiliki jiwa sosial, toleran,
berdisiplin, tepat waktu, dan dapat menempatkan diri dengan baik dalam perubahan
sosial yang dinamis yang didukung dengan keimanan yang tangguh. Karena, itu sekolah
perlu menetapkan pencapaian standar nasional yang dinamis sehingga dapat beradaptasi
dengan kebutuhan pada tingkat global.
Keberhasilan sekolah beradaptasi dalam mengawal perubahan kurikulum
ditentukan oleh sikap berterima seluruh warga sekolah terhadap rencana perubahan.
Sikap berterima sangat penting sebagai dasar untuk melaksanakan aktivitas susulan
yang lebih tinggi yaitu menjalankan, menghargai, mengahayati, dan mengamalkan.
Sikap tersebut harus dibuktikan dengan kesiapan menanggung resiko akibat
melaksanakan perubahan yang memerlukan proses belajar untuk meningkatkan
pengetahuan baru, penguasaan strategi baru, penguasaan kebiasaan-kebiaasaan baru
sehingga memerlukan proses dan waktu belajar lebih banyak.
Kunci sukses melaksanakan perubahan adalah perubahan pola pikir dalam
perencanan dan pengaturan pembelajaran sebagai basis penyelenggaraan kegiatan.
Perubahan pola pikir direalisasikan dalam pemenuhan tujuan yang terukur pada tiap
indikator dengan target yang paling tinggi yang mungkin sekolah capai. Dalam hal ini
sekolah perlu menetapkan standar pencapaian yang ditunjang dengan harapan dan
keyakinan yang tinggi. Lebih tinggi daripada itu, sekolah akan membangun komitmen
yang lebih tinggi.
Pengembangan pola pikir diarahkan penyempurnaan pola pola tindak dalam
menerapkan prinsip sebagai berikut:
1. Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama.
15
2. Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media
lainnya).
3. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik
dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta
diperoleh melalui internet).
4. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa
aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains).
5. Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
7. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran
ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines);
9. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

16
BAB II
VISI, MISI, dan TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar


menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

B. Tujuan Pendidikan Dasar


Pendidikan dasar bertujuan meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

C. Visi Satuan Pendidikan


Visi SD Negeri 2 Pasinggangan :
“ Unggul dalam prestasi, berbudi pekerti dan membentuk profil pelajar Pancasila.
Indikator Visi:
1. Siswa dapat memperoleh nilai di bidang akademik maupun non akademik yang
memenuhi standar Kriteria Kentutasan Minimal.
2. Siswa membiasakan sopan santun dan berbudi pekerti luhur.
3. Pengembangan kurikulum sekolah yang semakin berkualitas
4. Pengembangan perangkat pembelajaran yang berkualitas dan inovatif.
5. Pengembangan sarana dan prasarana sekolah yang berkualitas
6. Pelaksanaan Proses Belajar dan Mengajar yang berkualitas
7. Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang berkualitas
8. Pengembangan system penilaian yang berkesinambungan
9. Terwujudnya Manajemen Berbasis Sekolah yang sinergis
10. Peningkatan nilai prestasi akademik dan non akademik yang berkualitas
11. Peningkatan kualitas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
12. Peningkatan kualitas Iman dan Taqwa.
13. Terimplementasinya kualitas Iptek dan Imtaq
14. Terciptanya suasana lingkungan yang bersih, sejuk,aman, tertib dan kondusif
15. Terciptanya team work sekolah yang kompak, cerdas dan kreatif
17
D. Misi Satuan Pendidikan
Sesuai dengan visi di atas maka sekolah mempunyai tugas-tugas yang harus
dilaksanakan sebagai Misi di sekolah, yaitu :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT/Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Melaksanakan kegiatan yang bernuansa religius.
3. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, rapi, bersih, dan
menyenangkan.
4. Menumbuhkan kedisiplinan pesertadidik dan warga sekolah.
5. Mengembangkan kreativitas peserta didik agar menjadi terampil dan mandiri.
6. Melaksanakan KBM secara efektif dan efisien
7. Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif, dan berprestasi sesuai
dengan perkembangan zaman
8. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat
9. Menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan belajar siswa
untuk mendukung pengembangan potensi peserta didik agar berkembang secara
optimal
10. Memberikan jaminan pelayanan yang prima dalam berbagai hal untuk mendukung
proses belajar dan bekerja yang harmonis dan selaras

E. Tujuan Satuan Pendidikan


Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan umum
pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Sedangkan secara khusus, sesuai dengan visi dan misi sekolah, tujuan sekolah
SD Negeri 2 Pasinggangan adalah menghantarkan siswa untuk :
1. Menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa melalui
wadah Pendidikan Agama.
2. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dalam ilmu pengetahuan dan
keterampilan.
3. Menanamkan siswa selalu hidup sehat.
4. Mendorong siswa untuk selalu unggul dalam semua kegiatan.

18
5. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, aman, nyaman dan
menyenangkan.
6. Menerapkan system manajemen yang transparan dan demokratis dengan
mengutamakan kebersamaan dan keadilan.
7. Melakukan Kerjasama yang harmonis dengan komponen sekolah dan Lembaga
kemasyarakatan menuju sekolah yang inovatif.
Sasaran Program :
a. Kegiatan Pengajaran
b. Kegiatan Kesiswaan
c. Kegiatan Kepegawaian
d. Kegiatan Perlengkapan
e. Kegiatan Keuangan
f. Kegiatan Komite Sekolah

19
BAB III
STRUKTUR KURIKULUM DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk
kurikulum SDN 2 Pasinggangan organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan
melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan pendekatan ini
maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan
konten mata pelajaran IPA dan IPS di kelas III dan VI ke dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur
Kurikulum SDN 2 Pasinggangan menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran
berkurang.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam
bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran
dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga
merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten
dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem
semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran
berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga gambaran
mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam
menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur
kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang peserta didik
yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam
struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran,
dan beban belajar.
Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas III dan VI di atas dapat diterapkan
dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan
dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata

20
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan
dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan
dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan
dilakukan dengan menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu
mata pelajaran dan antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak
sesuai dengan usia perkembangan psikologis peserta didik.
Di kelas III dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki
Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA
dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam
berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari
semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain
kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas,
terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SDN 2 Pasinggangan antara lain Pramuka
(Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Mata pelajaran
Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat.
Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya
serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran
yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam
pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan
tersebut.
A. Muatan Kurikulum Kurikulum Tingkat Nasional
Muatan Kurikulum SDN 2 Pasinggangan meliputi sejumlah mata pelajaran yang
kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan. Muatan
Kurikulum memuat sejumlah muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri yang tidak
termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di samping itu
materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional
Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan

21
pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai
dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
kompetensi dasar dam kompensi inti.
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan
kepada siswa sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban
belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-
masing tingkat satuan pendidikan.Metode dan pendekatan pada mata pelajaran
tergantung pada ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan
menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah.Sejumlah mata pelajaran tersebut
terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setaiap satua pendidikan.
1. Daftar Mata Pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu yang
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan alokasi
waktu di SD Negeri 2 Pasinggangan dari kelas 3 dan kelas 6 adalah :
a. Pendidikan Agama Islam
Tujuan :
1) Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya
kepada Allah SWT;
2) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif,
jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara
personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas
sekolah.
b. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas

22
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti
korupsi.
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 24 Tahun 2016.
c. Bahasa Indonesia
Tujuan
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis.
2) Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan.
4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa.
6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24
Tahun 2016.
d. Matematika
Tujuan:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
23
tepat, dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3) Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun
2016.
e. Ilmu Pengetahuan Alam
Tujuan:
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam ciptanya-Nya.
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.
4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memacahkan masalah dan membuat keputusan.
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara, menjaga
dan melestarikan lingkungan alam.
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada
24
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2016.
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan:
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan
sosial.
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi
dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2016.
g. Seni Budaya dan Prakarya
Tujuan :
1) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
2) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
3) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
4) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat
lokal, regional, maupun global.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan
prakarya dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 24 Tahun 2016.
h. Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan
Tujuan :
1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih
baik.
3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
25
4) Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan.
5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis.
6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan.
7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungannya
bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang
sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap
yang positif. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2016

a. Pengaturan Alokasi Waktu Per Mapel

Alokasi Waktu Belajar


Perminggu
No Mata Pelajaran
I II III IV V VI

Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti - - 4 - - 4
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan - - 6 - - 5
3 Bahasa Indonesia - - 10 - - 7
4 Matematika - - 6 - - 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - - - 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - - - 3
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya - - 4 - - 4
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
2 - - 4 - - 4
Kesehatan
3 Bahasa Daerah - - 2 - - 2
4 Budaya Banyumasan - - 2 - - 2
5 Bahasa Inggris - - - 2
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu - 40 - - 42

26
Pengaturan beban belajar peserta didik dapat dihitung dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
a. Beban belajar di SD Negeri 2 Pasinggangan dinyatakan dalam jam
pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu kelas 3 = 40 jam
pembelajaran, dan kelas 6 = 42 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam
pembelajaran adalah 35 menit.
b. Beban belajar di Kelas dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan
paling banyak 20 minggu.
c. Beban belajar di kelas kelas 3 dan kelas 6 pada semester ganjil paling sedikit
18 minggu dan banyak 20 minggu.
d. Beban belajar di kelas kelas 3dan kelas 6 pada semester genap paling sedikit
14 minggu dan paling banyak 16 minggu.
e. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling
banyak 40 minggu.
5) Muatan Kurikulum Tingkat Daerah/Muatan Lokal
Muatan Lokal meruopakan kegiatan kurikulum untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri kgas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu
banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah, tidak terbatas pada mata
pelajaran seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya,
seperti Pendidikan Lingkungan Hidup. Muatan lokal merupakan mata pelajaran,
sehingga sekolah harus mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi
dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester, atau dua
mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
a. Nama Mata Pelajaran dan Jenis muatan lokal yang dilaksanakan instruksi
Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas :
a. Bahasa Jawa
Sesuai dengan SK Gubernur nomor 423.5/5/2010 tentang kurikulum Mata Pelajaran
Bahasa Jawa untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan
SMA/SMALB/SMK/MA negeri maupun swasta sebagai Mulok Wajib di Provinsi
Jawa Tengah. Untuk Kabupaten Banyumas menggunakan Bahasa Jawa Dialek
Banyumasan. Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Banyumas Nomor
421/1267/tahun 2019 tentang Penggunaan Buku Muatan Lokal Banyumasan PADA
Satuan Pendidikan Dasar di Lingkungan Kabupaten Banyumas, maka Muatan Lokan
27
Bahasa Jawa menggunakan Basa Jawa Dialek Banyumasan.Mata pelajaran Bahasa
Jawa Dialaek Banyumasan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan menggunakan Bahasa
Jawa baik dengan teman sebaya maupun dengan orang yang lebih tua untuk
mewujudkan karakter yang berbudi pekerti luhur.
2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Bahasa Jawa serta untuk
melestarikannya sebagai kekayaan budaya daerah
3) Memahami Bahasa Jawa dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan diantaranya berupa karya sastra yang berupa geguritan,
parikan, tembang.
b. Budaya Banyumasan
Sesuai dengan Keputusan Kantor Wilayah Depdikbud Provinsi Jawa tengah
Nomor 067/103/M/1999 tanggal 12 Februari 1999 tentang Persetujuan Kurikulum
Muatan Lokal Budaya Banyumasan untuk Sekolah Dasar dalam lingkungan
Kantor Inpeksi Departemen dan Kebudayaan Kabupaten Banyumas, bahwa
Kurikulum Muatan Lokal Budaya Banyumasan sebagai muatan lokal wajib
Kabupaten Banyumas bagi kelas 3, kelas 5, dan kelas 6 di wilayah Kabupaten
Banyumas. Tujuan dari pembelajaran mulok Budaya banyumasan adalah agar
siswa mampu mengenal, memahami, dan menerapkannilai-nilai luhur budaya
daerahnya sehingga merasa bangga, mencintai, serta mampu mengkomunikasikan
dalam kehidupan sehari-hari

28
b. Strategi Integrasi Pelaksanaan Muatan Lokal pada KI-KD Mata Pelajaran
yang Releavan.

Pelaksanaan pembelajaran Muatan Lokan Bahasa Jawa dan Budaya


Banyumas setiap minggunya 2 jam pelajaran. Untuk Bahasa Jawa Dialek
Banyumasan dimulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dengan 2 jam pelajaran dan
setiap jam pelajaran 35 menit. Sedangkan untuk Budaya Banyumasan hanya
dilaksanakan dari kelas 3 sampai dengan kelas 6 dengan 2 jam pelajaran setiap
minggunya serta 35 menit setiap jamnya.

Untuk Buku Pelajarannya Bahasa Jawa yang digunakan adalah buku bahasa
jawa Dialek Banyumasan dan Budaya Banyumasan penggunaannya sudah
ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Banyumas Nomor 421 /1267/ 2019.

Karena Muatan Lokal ini tidak terkait oleh pusat, maksa peran guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran muatan lokal inisangat menentukan. Untuk
melaksanakan pengembangan, langkah-langkah dapat ditempuh dengan cara
menyusun perencanaan pembelajarannya, melaksanakan pembelajarannya, sert
melakukan bimbingan sesuai dengan materi pembelajarannya.

6. Bimbingan Konseling
Kegiatan pelayanan bimbingan konseling merupakan bantuan untuk peserta
didik baik secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang
secara optimal, dalam bimbingan dan konseling pribadi, sosial, dan belajar melalui
berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang
berlaku.
Pelaksanaan program layanan bimbingan konseling SD Negeri 2 Pasinggangan
dilaksanakan oleh guru kelas masing-masih sesuai dengan kebutuhan siswanya.
Pelayanan Bimbingan Konseling di SD Negeri 2 Pasinggangan meliputi :
a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan
kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik
kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan
29
hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota
keluarga,dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti
pendidikan sekolah / madrasah dan belajar secara mandiri.
Tujuan layanan bimbingan konseling disekolah secara umum adalah:merupakan
bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka upaya menemukan
pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan yang dimaksud
agar peserta didik mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta
menerima secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangandiri lebih
lanjut juga agar peserta didik mengenal secara obyektif terhadap lingkungan, baik
lingkungan sosial danekonomi, lingkungan budaya yang syarat dengan nilai dan
norma-norma, maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai lingkungan itu
secara positif dan dinamis pula. Sedangkan tujuan pelayanan bimbingan
konseling di SD Negeri 2 Pasinggangan adalah "Tercapainya perkembangan
peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar yang dimiliki. ”
7. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan sebagai kegiatan yang diarahkan
untuk memperluas pengetahuan siswa, mengembangkan nilai-nilai atau sikap
dan menerapkan secara lebih lanjut pengetahuan yang telah dipelajari siswa
dalam mata pelajaran program inti dan pilihan. Walaupun sama-sama
dilaksanakan diluar jam pelajaran kelas, bila dibandingkan dengan kegiatan
kokurikuler, kegiatan ekstrakurikuler lebih menekankan pada kegiatan
kelompok
Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dengan memperhatikan minat dan
bakat siswa, serta kondisi lingkungan dan sosial budaya. Pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler ditangani oleh guru atau petugas lain yang ditunjuk.
Kegiatan ekstrakurikuler diisi dengan kegiatan olahraga seperti bola voli dan
lainnya yang disesuaikan dengan minat dan bakat siswa. Bagitupula dengan
dibidang-bidang lain, seperti bidang seni bisa diisi dengan Hadroh. Keseluruhan
bidang ditujukan sebagai wahana untuk mempeluas wawasan serta membangun
nilai dan sikap positif siswa.
30
a. Jenis Program Ektrakurikurer
Jenis Program Ekstrakurikuler yang dikembangkan di SD Negeri 2 Pasinggangan
ada yang bersifat wajib dan ada yang bersifat pilihan sesuai dengan bakat yang
dimiliki siswa. Kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh semua siswa dari
kelas 2, kelas 3, kelas 5, dan kelas 6 adalah Pramuka yang terbagi menjadi dua
golongan yaitu Pramuka Golongan Siaga untuk siswa kelas 2, kelas 3 dan golongan
Pramuka Penggalang untuk siswa kelas 5 dan kelas 6. Sedangkani kegiatan
ekstrakurikuler yang berupa pilihan adalah:
1. Seni Tari untuk kelas 3 dan kelas 5.
2. Seni Hadroh untuk kelas 5 dan kelas 6.
3. Atletik untuk kelas 3 , kelas 5, dan kelas 6.
4. UKS dan PMR untuk kelas 5 dan kelas 6.
5. Volly Ball untuk kelas 5 dan kelas 6
b. Strategi Pelaksanaan Ekstrakurikuler
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler diluar jam pelajaran. Ada yang dilaksanakan
sepulang sekolah ada pula yang dilaksanakan pada sore hari. Untuk kegiatan
ekstrakurikuler pelaksanaanya adalah sebagai berikut :
Jenis Kegiatan
NO Hari Waktu Keterangan
Ekstrakurikuler
1 Pramuka Siaga Jumat 09.30-10.30 Kelas 2 dan kelas 3

2 Pramuka Penggalang Jumat 14.00-16.00 Kelas 4, 5 dan kelas 6

3 BTQ Rabu 13.00-15.00 Kelas 1 s.d kelas 6

4 Volly Ball Selasa 14.00-16.00 Kelas 5 dan 6

5 Seni Hadroh Selasa 13.00-15.00 Kelas 1 s.d kelas 6

Untuk kegiatan ekstrakurikuler Pramuka Siaga dilaksanakan oleh guru kelas,


sedangkan Pramuka Penggalang oleh Petugas Pembina yang dibantu oleh guru
kelas. Kegiatan ekstrakurikuler Volli dibimbing oleh Guru Penjasorkes, sedangkan
Hadroh dibawah tanggung jawab guru kelas 3/Parsem, S.Pd.SD

31
Kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter/Budi Pekerti
Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa
dan bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan melalui :
c. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di
sekolah.Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di SD
Negeri 2 Pasinggangan adalah sebagai berikut:
a. Sholat berjamaah
b. Upacara bendera setiap hari senin
c. Senam Pagi setiap hari Rabu dan Sabtu
d. Berdoa sebelum dan sesudah belajar
e. Tausiah setiap hari Kamis dan menyimak bacaan surat pendek dalam Al
Qur’an
f. Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas
g. Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar
h. Membaca buku di pojok baca dan di perpustakaan
d. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat
kelas maupun tingkat sekolah.
a. Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
b. Pekan Kreatifitas dan olahraga
c. Peringatan Hari Besar Nasional
d. Karyawisata, darmawisata, study tour
e. Pekan Olahraga antar kelas
f. Bina Olimpiade MIPA
e. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh
ruang.
a. Membiasakan memberi salam, sapa, dan senyum
b. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
c. Membiasakan antri
d. Membiasakan membantu teman yang kena musibah
e. Berdiskusi dengan baik dan benar

32
f. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang
lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang
lain kepada siswanya :
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
b. Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja siswa yang baik
Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
Peringatan Hari Kemerdekaan RI
Peringatan Hari Pahlawan
Peringatan Hari Pendidikan Nasional
Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri
Pengembangan dan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan di SD Negeri
2 Pasinggangan adalah keterampilan dalam mengoprasikan komputer dalam kehidupan
sehari-hari dengan mengunakan sofware-sofware yang disesuaikan dengan
kemampuan potensi sumber daya sekolah seperti :
a. Program Permainan Edukatif
b. Program Menggambar
c. Program Microsoft Office.
G. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d 100%.
Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing-masing idikator adalah 75%. Sekolah
harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata siswa serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu
mengusakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan
belajar ideal.
33
1. Daftar Ketuntasan Belajar Semua Mapel Per Sepester
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas,
esensial intake siswa, dan saran prasarana. Adapun Standar Ketuntasan Belajar SD
Negei 2 Pasinggangan Tahun Pelajaran 2023/2024 adalah sebagai berikut :
Tabel :
Standar Ketuntasan Belajar Semester 1 dan Semester 2
Standar Ketuntasan Belajar
No Mata Pelajaran
Angka Huruf
Kelompok A
1 Pendidikan Agama 75 Tujuh puluh Lima
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 Tujuh Puluh Lima
3 Bahasa Indonesia 70 Tujuh Puluh
4. Matematika 65 Enam Puluh Lima
5. Ilmu Pengetahuan Alam 70 Tujuh Puluh
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 Tujuh Puluh
Kelompok B
7. Seni Budaya dan Keterampilan 75 Tujuh Puluh Lima
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga 73 Tujuh Puluh Tiga
9 Bahasa Jawa 65 Enam Puluh Lima
10 Budaya Banyumasan 70 Tujuh Puluh

2. Mekanisme dan Prosedur Penentuan Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Salah satu langkah awal bagi guru sebelum melaksanakan kegiatan awal
pembelajaran adalah menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Setiap mata
pelajaran memiliki nilai KKM yang berbeda. Lebih jauh, dalam satu mata pelajaran
terdapat nilai KKM yang berbeda pada tiap aspek. Dengan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), pendidik biar lebih leluasa dalam menentukan nilai
KKM. Sebagai catatan bahwa nilai KKM yang ideal untuk Kurikulum 2013 adalah
65.
Langkah awal penentuan KKM yaitu menentukan estimasi KKM di awal
tahun pembelajaran bagi mata pelajaran yang diajarkan. Penentuan estimasi ini
didasarkan pada hasil tes Penerimaan Peserta didik Baru (PPDB) bagi peserta didik
baru, dan berdasarkan nilai KKM pada nilai yang dicapai peserta didik pada kelas
sebelumnya. Penentuan KKM dapat pula ditentukan dengan menghitung tiga aspek
utama dalam proses belajar mengajar peserta didik. Secara berurutan cara ini dapat
menentukan KKM Indikator - KKM Kompetensi Dasar (KD) – KKM Standart

34
Kompetensi (SK)/Kompetensi Inti (Kl) - KKM Mata Pelajaran. Berikut ini langkah-
langkah penghitungannya:
Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)
Kompleksitas merupakan tingkan kesulitan materi pada tiap indicator, kompetensi
dasar maupun standart kompetensi dari masing-masing mata pelajaran, yang dite-
tapkan antara lain melalui expertjudgement guru mata pelajaran melalui forum
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) tingkat sekolah, dengan memperhat i-
hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan KD, perlu tidaknya pengetahuan
prasyarat
Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung)
Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) ini meliputi: 1) kompetensi pendidik
(nilai UKG), 2) Jumlah peserta didik dalam 1 kelas, 3) predikat akreditasi sekolah,
4) kelayakan sarana prasarana sekolah. Sekolah yang memiliki daya dukung ting-gi
maka skor yang digunakan juga tinggi.
Intake
Intake merupakan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik. Intake bisa
didasarkan pada hasil nilai penerimaan peserta didik baru dan nilai yang
dicapai peserta didik pada kelas sebelumnya (menentukan estimasi).
Adapun kriteria dan skala penilaian penetapan KKM dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:

Aspek yang
Kriteria dan Skala Penilaian
dianalisis
Tinggi Sedang Rendah
Kompleksitas
<65 65-79 80-100
Tinggi Sedang Rendah
Daya Dukung
80-100 65-79 <65
Intake peserta Tinggi Sedang Rendah
didik 80-100 65-79 <65

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒂𝒔𝒑𝒆𝒌


KKM per KKD =
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒑𝒆𝒌
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑲𝑲𝑴 𝒑𝒆𝒓 𝑲𝑫
KKM mata pelajaran =
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑲𝑫

35
3. Upaya Sekolah dalam Meningkatkan KKM

1. Meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran melalui workshop/ pelatihan/


Seminar/KKG tingkat Kecamatan
2. Memenuhi sarpras yang menunjang proses pembelajaran.
3. Mengadakan bimbingan belajar pada tiap kelas oleh guru kelas.

H. Remidi dan Pengayaan

Setelah KKM ditentukan, capaian pembelajaran peserta didik dapat dievaluasi


ketuntasannya. Peserta didik yang belum mencapai KKM berarti belum tuntas, wajib
mengikuti program remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM
dinyatakan tuntas dan dapat diberikan pengayaan. Remedial merupakan program
pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik yang belum mencapai KKM dalam
satu KD tertentu. Pembelajaran remedial diberikan segera setelah peserta didik
diketahui belum mencapai KKM. Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan
dengan jenis dan tingkat kesulitan peserta didik yang dapat dilakukan dengan cara:

1. Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak
yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan
secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan
yang dialami oleh peserta didik.
2. Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajar-an klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
sama.
3. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
4. Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan.
Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara
penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
5. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat pencapaian
peserta didik pada KD yang diremedial. Pembelajaran remedial pada dasarnya
difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai
mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir
semester pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta didik mencapai
36
KKM, pembelajaran remedial bagi peserta didik tersebut dapat dihentikan.
Pendidik tidak dianjurkan memaksakan untuk memberi nilai tuntas (sesuai KKM)
kepada peserta didik yang belum mencapai KKM.
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta
didik yang telah melampaui KKM. Fokus pengayaan adalah pendalaman dan
perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil PH.
Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali
sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak
diakhiri dengan penilaian.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
1. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu
diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan
terkait dengan KD yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam
pelajaran sekolah. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik
berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara kelompok peserta didik
dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek atau penelitian ilmiah.
2. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu
yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan
pemecahan masalah nyata, tugas proyek, ataupun penelitian ilmiah juga dapat
dilakukan oleh peserta didik secara mandiri jika kegiatan tersebut diminati
secara individu.
J. Kriteria Kenaikan dan Kelulusan Kelas
1. Kenaikan Kelas
a. Kriteria Kenaikan Kelas
Beberapa ketentuan yang berkaitan dengan kenaikan kelas.
1) Kenaikan kelas dilaksanakan satuan pendidikan pada setiap akhir tahun
pelajaran.
2) Peserta didik dinyatakan naik kelas, apabila yang bersangkutan telah
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
3) Menyelesaikan seluruh mata pelajaran.
4) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
37
kewarganegaraan dan kepribadian kolompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.
Peserta didik dinyatakan harus mengulang dikelas yang sama:
1) Jika peserta didik tidak menuntaskan standar kompetensi dan
kompetensi dasar lebih dari tiga mata pelajaran sampai batas tahun
pelajaran; dan
2) 2) Jika karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan
fisik, emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu
mencapai kompetensi yang ditargetkan.
Kenaikan kelas di SD Negeri 2 Pasinggangan dilaksanakan pada setiap
akhir tahun pelajaran dengan kriteria sebagai berikut :
Aspek Akademis :
1) Siswa mengikuti proses belajar mengajar selama 2 semester untuk setiap
tingkat kelas
2) Nilai semester ganjil dan genap lengkap.
3) Memiliki ketentuan belajar minimum pada setiap SK dan KD yang tidak
tuntas paling banyak 3 mata pelajaran
Aspek Non Akademis :
1) Nilai kepribadian siswa yang meliputi kerajinan, kelakuan dan kerapian
sekurang-kurangnya baik.
Kriteria nilai kepribadian:
a
a) 86-100 = Sangat baik
.
b
b) 70-85 = Baik
.
c
c) 55-69 = Cukup
.
d
d) 40-59 = Kurang
.
e
e) 0-39 = Sangat Kurang
.
2) Prosentase kehadiran
Kehadiran selama satu tahun pelajaran minimal 85 % dari hari efektif
belajar.

38
b. Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Belajar Nilai proses di peroleh
melalui:
1) TLS = Tes Tulis
2) LSN = Tes Lisan
3) TT = Tugas Terstruktur
4) TM = Tugas Mandiri
5) PRK = Praktik
6) PDK = Produk
7) PRO = Proyek
8) PF = Portofolio
9) SKP = Sikap

Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Harian (PH) dilaksanakan pada setiap akhir KD.
2. Penilaian Tengah Semester ( PTS ) dilaksanakan pada setiap tri wulan.
3. Penilaian Akhir Semester ( PAS ) dilaksanakan pada setiap akhir semester.
4. Penilaian Akhir Tahun ( PAT ) dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,


menganalisis dan menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna
dalam pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian
kompetensi yang telah ditentukan. Adapun yang dimaksud dengan teknik penilaian
adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi
mengenai proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan peserta
didik.
Jenis Penilaian pada Kurikulum 2013 adalah penilaian sikap, pengetahuan,
dan ketrampilan. Sedangkan teknik penilaiannya menggunakan Observasi, penilaian
antar teman,penilaian diri,tes tulis, tes lisan, tes penugasan, praktek, produk,
portopolio. Pelaksanaan penilaian dilakukan oleh pemerintah, satuan pendidikan,
dan pendidik.

c. Pelaksanaan Program Remidi dan Pengayaan


Program pengayaan dilaksanakan jika peserta didik telah memperoleh nilai di atas
39
KKM. Dan diberikan dalam bentuk penugasan seperti merangkum, membuat kliping,
membaca, membuat laporan, dll. Sedangkan remidi diberikan jika peserta didik
memperoleh hasil penilaian di bawah KKM. Biasanya diberikan dalam bentuk
mengulang kembali penjelasan materi, mengerjakan soal dalam bentuk lain, ataupun
penugasan yang lainnya.
2. Kelulusan
a. Kriteria Kelulusan dari Satuan Pendidik
Sesuai dengan ketentuan PP.19/2005 Pasal 72 Ayat (1),siswa dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan dasar setelah :
1) Siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan
belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Inti (KI) dan
Indikator semua mata pelajaran.
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribaduian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani olahraga dan kesehatan.
3) Persentasi kehadiran minimal 75%
4) Lulus Ujian Sekolah
b. Pelaksanaan Ujian Sekolah
Sekolah wajib melaksanakan ujian sekolah untuk semua mata pelajaran.
Bahan ujian sekolah pada mata pelajaran diambil dari semester 1 s/d 6 untuk mata
pelajaran yang diuji menggunakan kisi-kisi US. Ujian praktek mencakup semua
mata pelajaran yang memerlukan ujian praktek.
Daftar mata pelajaran yang diujikan dan bentuk ujian praktek adalah :
1). Pendidikan Agama Islam
2) Bahasa Indonesia
3) Seni Budaya dan Ketrampilan
4) Budaya Banyumasan.
c. Target dan Program Peningkatan Kualitas Lulusan yang Akan Dicapai
Target kelulusan SD Negeri 2 Pasinggangan yang akan di capai yaitu lulus 100 %
dengan nilai yang memuaskan sehingga bisa melanjutkan ke jenjang sekolah yang
lebih tinggi yaitu ke SMP yang diinginkan. Sedangkan untuk program
peningkatan kualitas lulusan yang akan dicapai di SD Negeri 2 Pasinggangan akan
40
melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya :
1) Peningkatan iman dan taqwa melalui kegiatan keagamaan seperti istighosah,
sholat dhuha, dll.
2) Program Bimbingan Belajar kelas VI oleh guru kelas yang dibantu oleh guru
kelas 4, kelas 5, dan guru PAI.

41
BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR

A. System Pembelajaran yang Digunakan


1. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program
pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini. Adapun pengaturan
beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut.
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum.
b. Pengaturn alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester
ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan
jumlah beban belajar yang tetap.
c. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran
per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan
mempetimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di
samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak
terdapat di dalam struktur kurikulum standar isi.
d. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan
satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam
tatap muka.
B. Pengaturan Alokasi Waktu Pembelajaran
Satu jam pembelajaran tatap muka untuk SD Negeri 2 Pasinggangan dari kelas 1 sampai
dengan kelas 6 adalah 35 menit. Jumlah jam pembelajaran per minggu, Minggu efektif
per tahun pelajaran,waktu pembelajaran I jam per tahun sbb.

Satu jam Jumlah jam Minggu efektif Waktu


Kelas pembelajaran pembelajaran per tahun pembelajaran / jam
tatap muka per minggu Pelajaran per tahun

III 35 menit 40 18 1.400

VI 35 menit 42 16 1.470

42
C. Pengaturan Beban Belajar TM, PT, dan KMTT

Pengaturan beban belajar siswa SD Negeri 2 Pasinggangan 50% dari jumlah


waktu kegiatan Tatap Muka, Penugasan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak
terstruktur. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur untuk SD Negeri 2 Pasinggangan adalah antara 0% -50 % dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi
waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi.

43
BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan awal tahun pelajaran, sekolah menyusun kalender pendidikan
untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran, mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan han
libur.
Pengaturan waku belajar mengacu kepada standar isi dan disesuaikan dengan
kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat,serta
ketentuan dari pemerintah atau pemerintah daerah.
Pengembangan Kalender Pendidikan SD Negeri 2 Pasinggangan mengacu pada
rambu-rambu sebagai berikut:
a) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran di SD Negeri 2 Pasinggangan, yaitu pada tanggal 17 Juli 2023.
b) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan .
c) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran di SD Negeri 2 Pasinggangan. Waktu pembelajaran efektif adalah
jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk
seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal.
d) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal di SD Negeri 2 Pasinggangan. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum, termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
e) Kalender Pendidikan SD Negeri 2 Pasinggangan disusun dengan berpedoman
kepada kalender pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang disesuaikan dengan
program sekolah.
44
Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
beserta kalender pendidikan SD Negeri 2 Pasinggangan tahun pelajaran 2023/2024.

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1 Minggu efektif belajar Minimum Digunakan untuk
36 minggu dan kegiatan pembelajaran
Maksimum efektif pada setiap
40 minggu satuan pendidikan
2 Jeda tengah semester Maksimum Satu minggu setiap
2 minggu semester
3 Jeda antar semester Maksimum
Antara semester I dan II
2 minggu
Digunakan untuk…..
4 Libur akhir tahun Maksimum Digunakan untuk
pelajaran 3 minggu persiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Libur keagamaan yang
disesuaikan dengan
kebijakan pemerintah
daerah
6 Hari libur umum/nasional Maksimum Disesuaikan dengan
2 minggu Peraturan Pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum
Untuk kegiatan tertentu
1 minggu
8 Kegiatan khusus sekolah Maksimum Digunakan untuk
3 minggu kegiatan yang
diprogramkan secara
khusus oleh sekolah
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif

45
KALENDER PENDIDIKAN SDN 2 PASINGGANGAN
JULI 2023
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Keterangan :
1 2 17 Juli : Awal Masuk TP 2023/2024

17 – 28 Juli : MPLS dan Asesmen Awal


3 4 5 6 7 8 9

19 Juli : Libur Umum Tahun Hijriah


10 11 12 13 14 15 16

21 Juli : Mengenal Mitra Sekolah


17 18 19 20 21 22 23

24 25 26 27 28 29 30

31

AGUSTUS 2023
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Keterangan :
17 Agustus : Upacara HUT Proklamsi
1 2 3 4 5 6 Kemerdekaan RI

7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20

21 22 23 24 25 26 27

28 29 30 31

SEPTEMBER 2023
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Keterangan :
4 – 8 Sep : Prakiraan PTS I
1 2 3

28 Sep : Peringatan Maulid Nabi


4 5 6 7 8 9 10 Muhammad SAW 1445 H

11 12 13 14 15 16 17

18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30

45
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN 2
OKTOBER 2023 Pasinggangan
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Keterangan :
9 – 22 Okt : Survei Ling.Belajar
1
(Sulingjar)
23 – 26 Okt : Pelaksanaan ANBK
2 3 4 5 6 7 8
Tahap I
28 Okt : Upacara Hari
10 11 12 13 14 15
9 Sumpah Pemuda
30 Okt – 3 Nov : Pelaksanaan
16 17 18 19 20 21 22
ANBK Tahap II

23 24 25 26 27 28 29

30 31

NOVEMBER 2023

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Keterangan :

10 Nov : Peringatan Hari


1 2 3 4 5
Pahlawan
27 Nov – 5 Des : Perkiraan
6 7 8 9 10 11 12
PAS/SAS I
13 14 15 16 17 18 19

20 21 22 23 24 25 26

227 28 29 30

DESEMBER 2023

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Keterangan :

1 2 3 4 – 8 Des : Koreksi Hasil PAS/SAS I


13 Des : Gebyar P5 SDN 2
4 5 6 7 8 9 10
Pasinggangan
11 12 13 14 15 16 17 15 Des : Penyerahan Buku LHB I

18 19 20 21 22 23 24 18 – 30 Des : Libur Akhir Smt.Gasal


25 Des : Hari Raya Natal
25 26 27 28 29 30 31
26 Des : Cuti Bersama Hari Raya Natal

46
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN 2
Pasinggangan
JANUARI 2024
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Keterangan :
1 Januari : Libur Umum Tahun
1 2 3 4 5 6 7
Baru 2024
2 Januari : Hari pertama masuk
8 9 10 11 12 13 14
Semester Genap

15 16 17 18 19 20 21

22 23 24 25 26 27 28

29 30 31

FEBRUARI 2024
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Keterangan
8 Februari 2024 : Libur Umum Isro’
1 2 3 4 Mi’roj
10 Februari 2024 : Libur Umum Tahun
5 6 7 8 9 10 11 Baru Imlek 2575

12 13 14 15 16 17 18

19 20 21 22 23 24 25

26 27 28 29

MARET 2024
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Keterangan
4-8 Maret 2024 :PTS Semester II
1 2 3

11 Maret 2024 : Libur Umum Hari


4 5 6 7 8 9 10 Raya Nyepi
11 Maret 2024 : Perkiraan Libur Awal
11 12 13 14 15 16 17 Puasa Ramadhan
12-19 Maret 2024 : Prakiraan PAT
18 19 20 21 22 23 24 Kelas VI
29 Maret 2024 : Libur Umum Wafat Isa
25 26 27 28 29 30 31 Al Masih

47
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN 2
Pasinggangan
APRIL 2024
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Keterangan
8-9 April 2024 : Prakiraan Libur
1 2 3 4 5 6 7 Menjelang Hari Raya
Idul Fitri 1445 H
10-11 April 2024 : Libur Umum Hari
8 9 10 11 12 13 14 Raya Idul Fitri 1445 H
12-13 April 2024 : Prakiraan Cuti
15 16 17 18 19 20 21 Bersama Hari Raya
Idul Fitri 1445 H
21 April 2024 : Peringatan Hari Kartini
22 23 24 25 26 27 28

22 April 2024 : Prakiraan Masuk


29 30 Sekolah Setelah Libur
Hari Raya Idul Fitri

MEI 2024
Senin Selas Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Keterangan
a 1 Mei 2024 : Libur Hari Buruh
1 2 3 4 5 Internasional
2 Mei 2024 : Peringatan Hari
6 7 8 9 10 11 12 Pendidikan Nasional
2-10 Mei 2024: Prakiraan PSAJ
13 14 15 16 17 18 19

9 Mei 2024 : Libur Umum Kenaikan Isa


20 21 22 23 24 25 26 Al Masih
20 Mei 2024 : Upacara Hari Kebangkitan
27 28 29 30 31 Nasional
29 Mei 2024 : Libur Umum Hari Raya
Waisak
30 Mei 2024 : Gebyar P5 SD Negeri 2
Pasinggangan

JUNI 2024
Senin Selas Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Keterangan
a 1 Juni 2024 : Libur Umum Hari Lahir
1 2 Pancasila
3-11 Juni : Prakiraan PAT/SAT Kls.I-V
3 4 5 6 7 8 9

17 Juni 2024 : Libur Hari Raya Idul Adha


10 11 12 13 14 15 16 1445 H

21 Juni 2024 : Penyerahan Buku Laporan


17 18 19 20 21 22 23 Hasil Belajar Semester II

24 Juni -20 Juli 2024 : Libur Akhir


24 25 26 27 28 29 30 Semester II

48
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN 2
Pasinggangan
BAB VII

PENUTUP

Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring
pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya
bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan
belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri
yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan,
seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dsb. perlu
dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di
masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat
membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup
suatu bangsa yang besar.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah. Pembentukan
budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan
penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah
melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (Kurikulum 2013),
seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan
silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan
dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak
semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap
prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.
Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan
kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan karakter
bangsa. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan
karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak
pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan
pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta
didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar.
47
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN 2
Pasinggangan

LAMPIRAN
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN 2
Pasinggangan
TIM PENYUSUN KTSP KURIKULUM 2013 dan KURIKULUM MERDEKA
SD NEGERI 2 PASINGGANGAN
Tahun Pelajaran 2023/2024

Pembimbing : Pengawas Sekolah Korwilcam Dindik Banyumas


1. Dra.Kun Martini
2. Tugimin, S.Pd

Ketua : Darino, S.Pd.SD

Sekretaris : Umi Nur Khasanah, S.Pd

Anggota : Dewan Guru :

1. Parsem, S. Pd. Sd.

2. Suharti, S. Pd.

3. Ernawati, S.Pd

4. Syaroh Khanifah, S.Pd

5. Amin Mutohar, S. Pd.

6. Puryani, S.Pd

7. Sururi, S.Pd

Komite :

1. Rejasumarto

2. Wahjudi

3. Bangun Rodianto

Pasinggangan, 1 Juli 2023


Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN 2
Pasinggangan
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA JAWA

NO KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

Kelas III
Semester 1
1 1. Menerima, menghargai dan men- 1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang
jalankan ajaran agama yang dia- Maha Esa berupa Bahasa Jawa
nutnya sebagai bahasa Ibu

2 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1 Menunjukkan perilaku ber tang-


tanggung jawab, santun, peduli, gung jawab, santun, dan percaya
dan percaya diri dalam berinter- diri dalam mengungkapkan ke-
aksi dengan keluarga, teman, te- inginan, pendapat menggunakan
tangga dan guru. bahasa Jawa.
2.2 Menunjukkan perilaku berbahasa
yang santun yang ditunjukkan de-
ngan ketepatan penggunaan ragam
bahasa (unggah-ungguh basa).
2.3 Menunjukkan perilaku, tindakan,
dan perbuatan yang mencermin-kan
kepribadian Jawa.

3 3. Memahami pengetahuan fak-tual 3.1 Memahami teks guritan bertema


dengan cara mengamati budi pekerti.
[mendengar, melihat, memba-ca] 3.2 Memahami cerita wayang tentang
dan menanya berdasarkan rasa tokoh Yudhistira.
ingin tahu tentang dirinya, 3.3 Memahami teks nonsastra tentang
makhluk ciptaan Tuhan dan tradisi.
kegiatannya, dan benda-benda 3.4 Mengenal sandhangan swara ( wulu
yang dijumpainya di rumah, suku, pepet, taling, taling tarung).
sekolah dan tem-pat bermain.

4 4. Menyajika pengetahuan faktual 4.1 Membaca indah teks guritan deng-


dalam bahasa yang jelas, logis an lafal dan intonasi yang tepat.
dan sistematis, dalam karya yang 4.2 Menceritakan karakter tokoh wa-
estetis, dalam gerakan yang men- yang menggunakan ragam krama.
cerminkan anak sehat, dan dalam 4.3 Menceritakan teks nonsastra ten-
tindakan yang mencerminkan pe- tang tradisi dengan ragam karma
rilaku anak beriman dan berakh- 4.4 Membaca dan menulis huruf Jawa
lak mulia. yang menggunakan sandhangan
swara (wulu, suku, pepet, taling,
taling tarung).

1 Semester 2
1. Menerima, menghargai dan men- 1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang
jalankan ajaran agama yang dia- Maha Esa berupa Bahasa Jawa se-
nutnya. bagai bahasa Ibu
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN 2
Pasinggangan
2 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin 2.1 Menunjukkan perilaku bertang-
tanggung jawab, santun, pe-duli, gung jawab, santun dan percaya
dan percaya diri dalam diri dalam meng- ungkapkan ke-
berinteraksi dengan keluarga, inginan dan pendapat mengguna-
teman, tetangga dan guru. kan bahasa Jawa.
2.2 Menunjukkan perilaku, tindakan,
dan perbuatan yang mencerminkan
kepribadian Jawa.

3 3. Memahami pengetahuan faktual 3.1 Memahami cerita rakyat (sage).


dengan cara mengamati [mende- 3.2 Memahami tembang Gambuh.
ngar, melihat, membaca] dan 3.3 Memahami cerita wayang “Bima
menanya berdasarkan rasa ingin Bungkus”.
tahu tentang dirinya, makhluk 3.4 Mengenal sandhangan panyige-
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, ging wanda dan sandhangan
dan benda-benda yang dijumpai- wyanjana
nya di rumah, sekolah dan tem-
pat bermain.

4 4. Menyajika pengetahuan faktual 4.1 Menceritakan kembali cerita rakyat


dalam bahasa yang jelas, logis yang dibaca.
dan sistematis, dalam karya yang 4.2 Menceritakan isi teks tembang
estetis, dalam gerakan yang men- Gambuh.
cerminkan anak sehat, dan dalam 4.3 Menceritakan kembali cerita
tindakan yang mencerminkan pe- wayang “Bima Bungkus”. dengan
rilaku anak beriman dan berakh- ragam krama.
lak mulia. 4.4 Membaca dan menulis huruf Jawa
yang mengandung sandhangan
panyigeging wanda dan sandhang-
an wyanjana

Kelas VI
Semester 1
1 1. Menerima ,menjalankan dan 1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang
menghargai ajaran agama yang Maha Esa berupa bahasa Jawa.
dianutnya. 1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan Yang
Maha Esa berupa Bahasa Jawa
sebagai jatidiri, sarana mendekat-
kan diri kepada Sang Pencipta,
menghormati dan menghargai
ajaran agama yang dianutnya.

2 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1 Mensyukuri anugerah Tuhan Yang


tanggung jawab, santun, peduli, Maha Esa berupa Bahasa Jawa
percaya diri, dan cinta tanah air sebagai jatidiri, sarana mendekat-
kan diri kepada Sang Pencipta,
dalam berinteraksi dengan kelu-
menghormati dan menghargai
arga, teman, tetangga, dan guru. ajaran agama yang dianutnya.

Menunjukkan perilaku bertanggung


jawab, santun, Menyampaikan
tanggapan dan saran dari suatu
permasalahan dengan ragam
bahasa yang sesuai
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN 2
Pasinggangan
3 3. Pengetahuan faktual dan konsep- 3.1 Memahami teksNdeskripsi tentang
tual dengan cara mengamati dan peristiwa budaya
mencoba [mendengar, melihat, 3.2 Memahami teks cerita “Gatutkaca
membaca] serta menanya berda- Gugur”
3.3 Memahami teks cerita pengalaman
sarkan rasa ingin tahu secara kri-
yang mengesankan.
tis tentang dirinya, makhluk cip- 3.4 Memahami tembang Kinanthi
taan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya
di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.

4 4. Menyajikan pengetahuan faktual 4.1 Menyampaikan pendapat tentang


dan konseptual dalam bahasa Peristiwa budaya.
yang jelas, logis, dan sistematis, 4.2 Menanggapi nilai-nilai luhur yang
terdapat dalam cerita wayang
dalam karya yang estetis dalam
Pandhawa “Gatutkaca Gugur”.
gerakan yang mencerminkan 4.3 Menulis dan menyajikan teks
anak sehat, dan dalam tindakan cerita pengalaman yang mengesan-
yang mencerminkan perilaku kan.
anak beriman dan berakhlak 4.3 Membaca dan menulis kalimat
mulia. berhuruf Jawa yang menggunakan
pasangan.

Semester 2
1 1. Menerima ,menjalankan dan 1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang
menghargai ajaran agama yang Maha Esa berupa bahasa Jawa
dianutnya. sebagai bahasa ibu
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan Yang
Maha Esa berupa Bahasa Jawa
sebagai jatidiri, sarana mendekat-
kan diri kepada Sang Pencipta,
menghormati dan menghargai
ajaran agama yang dianutnya.

2 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1 Menunjukkan perilaku bertang-


tanggung jawab, santun, peduli, gung jawab, santun, dan percaya
percaya diri, dan cinta tanah air diri dalam mengungkapkan ke-
inginan, pendapat menggunakan
dalam berinteraksi dengan kelu-
bahasa Jawa
arga, teman, tetangga, dan guru.
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN 2
Pasinggangan
3 3. Pengetahuan faktual dan konsep- 3.1 Memahami isi teks pidato tentang
tual dengan cara mengamati dan perpisahan kelas VI
3.2 Memahami teks percakapan/
mencoba [mendengar, melihat,
dialog dengan teman sebaya atau
membaca] serta menanya berda- orang tua
sarkan rasa ingin tahu secara kri-
tis tentang dirinya, makhluk cip-
taan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya
di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
4 4. Menyajikan pengetahuan fak- 1.1 Menyusun dan menyajikan teks
tual dan konseptual dalam ba- pidato tentang perpisahan kelas VI
hasa yang jelas, logis, dan sis- 1.2 Menulis dan menyajikan teks
tematis, dalam karya yang este- percakapan dengan teman sebaya atau
tis dalam gerakan yang mencer- orang tua menggunakan intonasi yang
minkan anak sehat, dan dalam benar.
tindakan yang mencerminkan
1.3 Membaca dan menulis teks
perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia. berhuruf Jawa satu paragraf

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BUDAYA BANYUMAS

NO KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

Kelas III
Semester 1
1 1. Menerima, menjalankan, dan 1.1 Menerapkan tata krama dalam
menghargai ajaran agama yang keluarga
dianutnya.

2 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1 Menerapkan tata krama dalam


tanggungjawab, santun, peduli, keluarga
dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru
dan menerapkan nilai-nilai tradisi-
onal yang baik dalam kehidupan
sehari-hari.
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN 2
Pasinggangan
3 3. Memahami pengetahuan faktual, 3.1 Menjelaskan tata krama dalam
konseptual, prosedural dan meta- keluarga.
kognitif, dengan cara mengamati 3.2 Mengidentifikasi bahan dan cara
(mendengar, melihat, membaca) membuat Cimplung.
dan menanya berdasarkan rasa 3.3 Mengidentifikasi permainan
ingin tahu tentang dirinya,makhluk Unclang Gelang dan Lewok
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, 3.4 Menjelaskan kesenian lengger
dan benda-benda yang dijumpai- 3.5 Mengidentifikasi perkakas dapur
nya di rumah dan di sekolah, serta khas Banyumas
mengenal, memahami, aspek ke-
bahasaan dan kesusasteraan yang
berada di wilayah Kabupaten
Banyumas.

4 4. Menyajikan pengetahuan faktual, 4.1 Menerapkan dan mengembangkan


konseptual, prosedural dan meta- tata krama diri sendiri dalam
kognitif, dan mempraktikkan keluarga
dengan bahasa yang jelas dan 4.2 Mempraktikkan membuat
logis, dalam karya yang estetis, Cimplung
dalam gerakan yang mencermin- 4.3 Mempraktikan cara bermain
kan anak sehat, dan dalam tinda- Unclang Gelang dan Lewok
kan yang mencerminkan perilaku 4.4 Mempraktikan ciri khas gerakan
anak beriman dan berakhlak dalam tarian lengger
mulia 4.5 Membuat salah satu perkakas
dapur

Semester 2
1 1. Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi de-
ngan keluarga, teman, dan guru
dan menerapkan nilai-nilai tradisi-
onal yang baik dalam kehidupan
sehari-hari.
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN 2
Pasinggangan
3 3. Memahami pengetahuan faktual, 3.6 Menjelaskan tata krama terhadap
konseptual, prosedural dan meta- anggota keluarga
kognitif, dengan cara mengamati 3.7 Mengidentifikasi cerita rakyat
(mendengar, melihat, membaca) Babad Purwokerto dan Baturraden
dan menanya berdasarkan rasa 3.8 Menjelaskan tokoh Panakawan.
ingin tahu tentang dirinya,makhluk 3.9 Menjelaskan sejarah berdirinya
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, Museum Jenderal Sudirman dan
dan benda-benda yang dijumpai- BRI
nya di rumah dan di sekolah, serta
mengenal, memahami, aspek keba-
hasaan dan kesusasteraan yang be-
rada di wilayah Kabupaten Banyu-
mas.

4 4. Menyajikan pengetahuan faktual, 4.6 Menerapkan dan mengembangkan


konseptual, prosedural dan meta- tata krama terhadap anggota
kognitif, dan mempraktikkan de- keluarga
ngan bahasa yang jelas dan logis, 4.7 Menceritakan cerita rakyat Babad
dalam karya yang estetis, dalam Purwokerto dan Baturraden
gerakan yang mencerminkan anak 4.8 Mewarnai gambar salah satu tokoh
sehat, dan dalam tindakan yang Panakawan
mencerminkan perilaku anak ber- 4.9 Berkunjung ke Museum Jenderal
iman dan berakhlak mulia Sudirman dan BRI

Kelas VI
Semester 1
1 1. Menerima, menjalankan, dan 1.1 Mensyukuri hidup bermasyarakat
menghargai ajaran agama yang
dianutnya.

2 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1 Menerapkan tata krama


tanggung jawab, santun, peduli, bermasyarakat
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru dan menerapkan
nilai-nilai tradisional yang baik
dalam kehidupan sehari-hari.
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN 2
Pasinggangan
3 3. Memahami pengetahuan faktual, 3.1 Memahami pentingnya melakukan
konseptual, prosedural dan meta- tata karma hidup bermasyarakat.
kognitif, dengan cara mengamati 3.2 Menjelaskan cara membuat
(mendengar, melihat, membaca) makanan khas Banyumas dan
dan menanya berdasarkan rasa teknik pemasarannya
ingin tahu tentang dirinya, makh- 3.3 Mengenal Permainan Tradisional
luk ciptaan Tuhan dan kegiatan- Egrang
nya, dan benda-benda yang di- 3.4 Mengenal kesenian tradisional
jumpainya di rumah dan di seko- Cowongan
lah, serta mengenal, memahami, 3.5 Mengenal senjata tradisional yang
aspek kebahasaan dan kesusaste- ada di kabupaten Banyumas
raan yang berada di wilayah Ka-
bupaten Banyumas.

4 4. Menyajikan pengetahuan factual, 4.1 Melaksanakan tata karma hidup


konseptual, prosedural dan meta- bermasyarakat
kognitif, dan mempraktikkan 4.2 Praktik membuat makanan khas
dengan bahasa yang jelas dan Banyumas
logis, dalam karya yang estetis, 4.3 Membuat alat permainan Egrang
dalam gerakan yang mencermin- dari bambubdengan ukuran yang
kan anak sehat, dan dalam tinda- disesuaikan
kan yang mencerminkan perilaku 4.4 Menceritakan Seni Cowongan
anak beriman dan berakhlak 4.5 Membuat model senjata tradisional
mulia. Banyumas menggunakan bahan
yang sederhana

Semester 2
1 1. Menerima, menjalankan, dan 1.1 Mensyukuri hidup bermasyarakat
menghargai ajaran agama yang
dianutnya.

2 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1 Menerapkan tata krama


tanggung jawab, santun, peduli, bermasyarakat
dan percaya diri dalam berinter- 2.2 Meneladani nilai positif Cerita Seri
aksi dengan keluarga, teman, dan Babad Pasir Luhur
guru dan menerapkan nilai-nilai 2.3 Meneladani sifat baik tokoh
tradisional yang baik dalam kehi- wayang
dupan sehari-hari.
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN 2
Pasinggangan
3 3. Memahami pengetahuan faktual, 3.6 Memahami pentingnya
konseptual, prosedural dan meta- melakukan tata krama dalam
kognitif, dengan cara mengamati bermasyarakat, seperti menerima
(mendengar, melihat, membaca) dan menyampaikan pesan,
dan menanya berdasarkan rasa meminta tolong kepada orang
ingin tahu tentang dirinya, makh- lain dan saat berada di tempat
luk ciptaan Tuhan dan kegiatan- umum seperti di kantor
nya, dan benda-benda yang di- pemerintah, bank, dan rumah
jumpainya di rumah dan di seko- sakit.
lah, serta mengenal, memahami, 3.1 Mengenal Seri Babad Pasir
aspek kebahasaan dan kesusaste- Luhur
raan yang berada di wilayah Ka- 3.2 Mengidentifikasi sifat baik dan
bupaten Banyumas. buruk tokoh wayang.
3.3 Menggali informasi penting dari
buku sejarah tentang cagar
budaya yang terdapat di
kabupaten Banyumas.
3.4 Menggali informasi tentang Trah
Bonokeling

4 4. Menyajikan pengetahuan factual, 4.6 Melaksanakan tata krama dalam


konseptual, prosedural dan meta- bermasyarakat, seperti menerima
kognitif, dan mempraktikkan dan menyampaikan pesan, me-
dengan bahasa yang jelas dan minta tolong kepada orang lain
logis, dalam karya yang estetis, dan saat berada di tempat umum
dalam gerakan yang mencermin- seperti di kantor pemerintah desa,
kan anak sehat, dan dalam tinda- bank, dan rumah sakit
kan yang mencerminkan perilaku 4.7 Menceritakan Seri Babad Pasir
anak beriman dan berakhlak Luhur.
mulia. 4.8 Menyajikan hasil identifikasi
tentang sifat baik dan buruk to-
koh wayang
4.9 Berkunjung ke Masjid Saka
Tunggal
4.10 Menceritakan kembali informasi
Trah Bonokeling
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN 2
Pasinggangan
REKOMENDASI
KURIKULUM SEKOLAH DASAR
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS

Setelah memeriksa dokumen kurikulum yang ditetapkan/disahkan oleh,


Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Pasinggangan
Alamat : Jl. Kaligalong, Banjat
Desa : Pasinggangan
Kecamatan : Banyumas
Kabupaten : Banyumas
Dengan menggunakan instrumen validasi/telaah Kurikulum, bersama ini :
Nama : TUGIMIN, S.Pd.
NIP : 19640429 198608 1 002
Jabatan : Pengawas Sekolah Korwilcam Dindik Banyumas
Memberikan pertimbangan/rekomendasi kepada Kurikulum SD Negeri 2 Pasinggangan
Kecamatan Banyumas, tersebut :

 Dapat direkomendasikan tanpa syarat

 Dapat direkomendasikan dengan syarat untuk perbaikan/penyempurnaan

 Belum dapat direkomendasikan


Dengan alasan :
 Semua unsur Kurikulum terpenuhi dengan lengkap

 Unsur Kurikulum terpenuhi tetapi kurang lengkap

 Unsur Kurikulum tidak lengkap


Demikian pernyataan kami buat sebagai bahan pertimbangan/rekomendasi ditetapkannya
kurikulum SD Negeri 2 Pasinggangan Kecamatan Banyumas.

Banyumas, 1 Juli 2023

TUGIMIN, S.Pd
NIP. 19640429 198608 1 002
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN 2
Pasinggangan

45

Anda mungkin juga menyukai