Anda di halaman 1dari 68

KURIKULUM

PEMBELAJARAN JARAK JAUH


SMP NEGERI 48 PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2020 - 2021

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 48 PALEMBANG
AKREDITASI A (Amat Baik) Jl. Pangeran Ratu 48plg@yahoo.co.id

i
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari segenap Warga Sekolah, Komite


Sekolah, Pengawas dan diketahui Dinas Pendidikan, dengan ini Kurikulum
Pembelajaran Jarak Jauh SMP Negeri 48 Palembang Tahun Pelajaran 2020-2021
ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan.

Palembang, Juli 2020

Menyetujui Disahkan oleh


Ketua Komite Sekolah, Kepala SMP Negeri 48

JAMALI, SPd,SD NASARUDDIN,S.Pd., M.Si


NIP. 196412101987011001

Mengetahui

a.n Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang


Kepala Bidang SMP, Pengawas Pembina

HASODO ALPIANS.Pd., M.S.i Dra.Hj.MASTUTI,MM


NIP.196407211989032003 NIP.1963111991032001

PENGANTAR

ii
Puji syukur kami panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas bimbingan
dan petunjuk-Nya sehingga penyusunan KTSP SMP Negeri 48 Palembang dapat
diselesaikan. Penyusunan Kurikulum dan Sekolah Berbudaya Lingkungan SMP Negeri
48 Palembang ini dalam rangka merealisasikan upaya peningkatan mutu pendidikan
sekolah seperti yang tertuang dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan dan Rencana Aksi Nasional (RAN) 2013 Kementerian Pendidikan Nasional
Tahun 2010 - 2014, setiap sekolah / madrasah perlu mengembangkan kurikulum
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan berpedoman
kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Penyusunan Kurikulum Pembelajaran Jarak Jauh SMP Negeri 48 Palembang
dilaksanakan bersama antara Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, Komite
Sekolah, dan Pengawas Pembina. Dalam penyusunan ini di dalamnya terdiri atas
beberapa perangkat Kurikulum dan penunjang atas program pengajaran pada tingkat
satuan pendidikan dan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan sekolah selama tahun
pelajaran berjalan.
Dengan disetujuinya Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang ini berarti sekolah
mempunyai pedoman sebagai bahan dasar pelaksanaan operasional untuk mencapai
tujuan, sekaligus sebagai payung yang mampu menciptakan ketenangan kerja. Penyusun
menyadari bahwa penyusunan Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, dengan hati terbuka Penyusun siap menerima saran, nasehat,
ataupun petunjuk demi kesempurnaan Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang ini
khususnya dan penyusunan Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang di masa yang akan
datang.
Dalam kesempatan ini pula kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah ikut berperan dalam penyusunan Kurikulum SMP Negeri 48Palembang
dari perencanaan sampai pelaksanaan sehingga berhasil mewujudkan Kurikulum SMP
Negeri 48 Palembang ini. Semoga jerih payah tersebut menjadi nilai ibadah dan
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Palembang, 13 Juli 2020


Kepala SMP Negeri 7 Palembang,

NASARUDDIN, S.Pd., M.Si.


NIP. 196412101987011001

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………..................... i
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………............ ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………….................. iii
DAFTAR ISI ………………………………………………................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………..... 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………....... 1
1. Rasional Pengembangan Kurikulum ................................................. 1
2. Karakteristik Kurikulum ............................ ...................................... 2
3. Tujuan Kurikulum ...... ........................................................................ 3
4. Kondisi Ideal dan Kondisi Nyata ………………………………….… 4
5. Potensi dan Karakteristik Sekolah …………………………………… 6
B. Landasan Hukum ……………………………………………………. 8
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum …………………………………. 9
D. Acuan Konseptual Kurikulum ……………………………………… 11
E. Prinsip Penyusunan Kurikulum …………………………………….. 12
F. Prosedur Operasional ………………………………………………… 13

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN …………………………………………….. 15


A. Visi SMP Negeri 48Palembang .................................................... 15
B. Misi SMP Negeri 48 Palembang .................................................. 16
C. Tujuan Pendidikan SMP Negeri 48Palembang................................ 17

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMP NEGERI 7 PALEMBANG


A. Kerangka Dasar …………………………………………………… 18
1. Landasan Filosofis ……………………………………………. 18
2. Landasan Sosiologis …………………………………………... 18
3. Landasan Pedagogis …………………………………………... 20
4. Landasan Teoritis ……………………………………………... 20
5. Landasan Yuridis ……………………………………………... 21
B. Struktur Kurikulum ....................................................................... 21
1. Kompetensi Inti ……………………………………………..… 21
2. Mata Pelajaran ……………………………………………….... 22
3. Beban Belajar …………………………………………………. 25
C. Muatan Kurikulum ........................................................................ 25
1. Muatan Nasional …………………………………………........ 25
2. Muatan Lokal …………………………………………………. 27
D. Pengaturan Beban Belajar ........................................................... 27
E. Kenaikan Kelas .......................................................................... 29
F. Kelulusan .................................................................................. 30
G. Kegiatan Pengembangan Diri ..................................................... 30
1. Layanan Bimbingan dan Konseling (BK) ………………….. 30
2. Kegiatan Ekstrakurikuler …………………………………… 36

BAB IV PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PADA MASA PANDEMI COVID 39

iv
A. Prinsip Kebijakan ............................................................................... 39
B. Alternatif Model Pembelajaran ........................................................... 40
C. Pembelajaran In-Class ........................................................................ 40
D. Pembelajaran On-Line........................................................................ 41

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN


A. Permulaan Tahun Pelajaran................................................................... 42
B. Jumlah Minggu Efektif Belajar Satu Tahun Pelajaran............................ 42
C. Pengaturan Waktu Libur Sekolah ......................................................... 44

BAB V PENUTUP.................................................................................................... 45
LAMPIRAN
1. Hari Efektif
2. Contoh Rencana Pekan Efektif
3. Contoh Program Tahunan
4. Contoh Program Semester
5. Contoh Silabus
6. Contoh RPP (daring/luring/blended)

DESKRIPSI TUGAS
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
TAHUN PELAJARAN 2020-2021

A. PENAGGUNG JAWAB
a. Memberikan kebijakan-kebijakan untuk memperlancar kegiatan
b. Mengadakan kontrolterhadap kegiatan
c. Mengevaluasi kegiatan

B. KETUA
a. Menkoordinir seluruh personil dalam melaksanakan tugasnya.
b. Menganalisis anggaran pengembangan madrasah
c. Membantu kepala madrasah dalammemberikan evaluasi kegiatan

C. BIDANG KURIKULUM
a. Menyiapkan program kurikulum.
b. Memantau pelaksanaan kegiatan kurikulum
c. Membua tmatriks pengembangan kurikulum
d. Menyusun jadwal kegiatan kurikulum

D. BIDANG SARANA DAN PRASARANA


a. Menyiapkan program sarana dan prasarana
b. Menginventarisir barang yang ada.
c. Menginventarisir barang yang diperlukan.
d. Memnyusun Anggaran pengadaan / belanjabarang
e. Membuat matriks pengembangan sarana dan prasarana
f. Menyusun jadwal kegiatan sarana dan prasarana

E. BIDANG KEPESERTADIDIKAN
a. Menyiapkan program kepesertadidikan,
b. Menyiapkan program ekstrakurikuler
c. Menyiapkan penanganan kedisiplinan pesertadidik

F. BIDANG HUMAS
a. Menyiapkan program Humas,
b. Merencanakan Rapatdengan Komite Madrasah

vi
c. Mendokumentasikan Hasil Rapat Madrasah maupun rapat dengan
Komite,
BIDANG KETATAUSAHAAN
d. Menyiapkan program ketatausahaan
e. Menyiapkan administrasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
f. Menyusun anggaran keuangan madrasah

G. KOMITE SEKOLAH
a. Memberikan input materi/ non materi kepada madrasah,
b. Melakukan evaluasi bersama dengan madrasah, tentang kualiatas
pendidikan.

H. KOORDINATOR MGMP SEKOLAH


a. Menyiapkan program pengajaran
b. Menyiapkan pelaksanaan pengajaran,
c. Menyiapkan evaluasi pembelajaran,
d. Menyiapkan program tindaklanjut.

Palembang, 13 Juli 2020


Kepala Sekolah,

NASARUDDIN, S.Pd., M.Si.


NIP. 196412101987011001

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam kondisi Masa Kenormalan Baru, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan
secara normal seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap mendapatkan
layanan pendidikan dan pembelajaran.
Pada Masa Kenormalan Baru, sekolah telah melaksanakan kegiatan
pembelajaran di tengah kondisi darurat sesuai dengan kondisi dan kreatifitas masing-
masing sekolah di mana peserta didik belajar dari rumah dengan bimbingan dari guru dan
orang tua.
Menghadapi tahun pelajaran 2020-2021 yang masih dalam masa darurat,
tentunya sekolah membutuhkan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran
yaitu Kurikulum Masa Kenormalan Baru yang merupakan kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat
dengan memperhatikan rambu-rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi keterbatasan
masing-masing satuan pendidikan di Masa Kenormalan Baru. Masa Kenormalan Baru
yang dimaksud bukan hanya pada masa darurat wabah Corona Virus Disease (Covid-19),
tetapi berlaku pula pada masa darurat karena terjadi bencana alam, huru-hara dan
sebagainya.
Kurikulum Masa Kenormalan Baru ini dikembangkan untuk menghadapi masa
darurat Covid 19 oleh Tim Pengembang Kurikulum Sekolah yang meliputi kerangka
dasar Kurikulum Masa Kenormalan Baru, tujuan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum, serta kalender pendidikan. Sebelum mengembangkan Kurikulum
Darurat, sekolah melakukan analisis kondisi internal yang ada di satuan pendidikan dan
analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan dengan melakukan skrening zona
lokasi tempat tinggal guru, tenaga kependidikan dan peserta didik untuk memastikan
tempat tinggalnya bukan merupakan episentrum penularan Covid-19.
Kurikulum di Masa Kenormalan Baru ini disusun dan dilaksanakan pada Masa
Darurat Covid 19. Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan perencanaan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar disesuaikan dengan
kondisi darurat pada setiap satuan pendidikan sekolah. Dalam menyusun Kurikulum
Masa Kenormalan Baru, satuan pendidikan dapat melakukan modifikasi dan inovasi
kurikulum, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolah.
Dengan tersusunnya Dokumen Kurikulum Masa Kenormalan Baru ini, SMP
Negeri 48 Palembang akan menjadi sekolah yang memiliki Kurikulum Darurat yang

viii
disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah di Masa Pandemi Covid 19,
sehingga terselenggara proses pendidikan yang berbasis lingkungan sekolah dengan
mengembangkan berbagai keunggulan-keunggulan dan kreatifitas dan inovasi sekolah.

1. Rasional Pengembangan Kurikulum


Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan
dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan
internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari
pertumbuhan penduduk usia produktif. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi
adalah bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia produktif yang
melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki
kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu
yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan
perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti
dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), 2 Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community,
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA).
Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia,
pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang
pendidikan.

2. Karakteristik Kurikulum
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut.
a. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan,
dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat; Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa
yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar;
b. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
c. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti
kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
d. Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam Kompetensi Inti;
e. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

3. Tujuan Kurikulum
Tujuan Kurikulum 2013 yang diterapkan oleh Kemendikbud tertuang pada
Permendikbud No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah) yang berbunyi:
“Tujuan Kurikulum 2013 adalah mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa,bernegara, dan peradaban dunia.”

Dalam tujuan kurikulum 2013, peserta didik dituntut untuk berpikir lebih kreatif,
inovatif, cepat dan tanggap dan selain itu dalam Kurikulum 2013 peserta didik dilatih
untuk menumbuhkan keberanian dalam dirinya. Peserta didik akan dilatih kemampuan
berlogika dalam memecahkan suatu permasalahan. Dalam kurikulum 2013 ini juga
diberikan atau dimasukkan unsur-unsur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara serta unsur keagamaan untuk membentuk peserta didik yang berkarakter.
Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013, Kurikulum ini mempunyai empat
kompetensi inti yang berisi tujuan dari proses pembelajaran. Rumusan kompetensi inti
tersebut tertuang pada Permendikbud No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah:
1. Kompetensi inti sikap spiritual;
2. Untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi inti pengetahuan;

x
4. Kompetensi inti keterampilan
Kurikulum 2013 dikembangkan dari kurikulum 2006 (KTSP) yang dilandasi
pemikiran tentang tantangan masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pedagogi, kompetensi masa depan, dan fenomena negatif yang
mengemuka.

4. Kondisi Ideal Dan Kondisi Nyata


Pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Meskipun di Masa Pandemi Covid 19 yang sampai saat ini masih melanda
Negara Indonesia yang berdampak pada dunia pendidikan terkhusus dalam pembelajaran
di SMP Negeri 7 Palembang.
Sehingga berdasarkan keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 01/KB/2020
Nomor 516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020, dan Nomor 440-882
Tahun 2020 tanggal 15 Juni 2020 dan dalam menjamin terselenggaranya pendidikan dan
di sekolah pada Masa Pandemi Covid-19 perlu disusun panduan penyelenggaraan
pembelajaran Tahun Pelajaran 2020-2021, agar proses pembelajaran berjalan secara
efektif dan efesien. Pertimbangan utama dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan ini
adalah kesehatan lahir dan batin peserta didik, guru, kepala sekolah dan seluruh warga
sekolah, maka sekolah yang berada di zona kuning, orange, dan merah dilarang
melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Menindaklanjuti Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri, maka Pemerintah Kotamadya Palembang
melalui Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang mengeluarkan Surat Edaran Nomor
1198/DISDIK/2020 bahwa Tahun Pelajaran 2020-2021 dimulai tanggal 13 Juli 2020
dengan melanjutkan pembelajaran jarak jauh dengan memperhatikan:
1. Pada Masa Pandemi Covid-19, seluruh peserta didik harus tetap mendapatkan
layanan pendidikan dan pembelajaran dari sekolah melalui program belajar dari
rumah dengan bimbingan/pemantauan oleh guru dan orang tua
2. Agar sekolah menyiapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun dan
dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa pandemi dengan memperhatikan
kondisi keterbatasan masing-masing satuan pendidikan di Masa Pandemi Covid-
19
3. Semua aspek yang berkenaan dengan perencanaan pembelajaran, kegiatan
pembelajaran dan penilaian pembelajaran disesuaikan dengan kondisi pandemi
yang terdapat dan dirasakan oleh sekolah
4. Dalam menyusun kurikulum, satuan pendidikan dapat melakukan modifikasi dan
inovasi KTSP, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolah
5. Sekolah dapat melakukan modifikasi dan inovasi dalam bentuk struktur
kurikulum, beban belajar, strategi pembelajaran, penilaian hasil belajar dan lain
sebagainya. Misalnya dalam satu hari ada 2 mata pelajaran yang diajarkan.
Dengan diberlakukannya Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang
Nomor 1198/DISDIK/2020, maka SMP Negeri 48 Palembang sebagai pelaksana
kurikulum 2013 untuk tahun pelajaran 2020-2021 di Masa Pandemi Covid-19, perlu
menyempurnakan tidak hanya Dokumen Kurikulum 2013 tetapi juga dalam
implementasinya.
Memperhatikan kondisi di Masa Pandemi Covid-19 dan kondisi riil peserta
didik SMP Negeri 48 Palembang yang rata-rata memiliki ekonomi di bawah
berkecukupan, maka pengembangan kurikulum di masa pandemi juga harus disesuaikan
dengan kondisi tersebut.
Pengembangan kurikulum SMP Negeri 48 Palembang Tahun Pelajaran 2020-
2021 mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum SMP Negeri 48 Palembang
2. Sistem pembelajaran dengan 3 cara, daring, luring dan kombinasi
3. Beban belajar bagi peserta didik pada SMP Negeri 48 Palembang yang
didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi
dan minat peserta didik;
4. Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang dikembangkan berdasarkan hasil revisi
kurikulum tahun pelajaran 2019-2020, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil
sekolah, terutama tenaga pendidik, dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap
Kurikulum 2013.
5. Kalender pendidikan SMP Negeri 48 Palembang disusun berdasarkan hasil
penghitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2020-2021.
Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang menjadi acuan bagi satuan pendidikan
dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip
pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian
terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil SMP Negeri 7 Palembang dan Analisis Kondisi

xii
Lingkungan Sekolah.

5. Potensi Dan Karakteristik Sekolah


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini
meliputi tujuan pendidikan nasional serta ke sesuaian dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun
oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003)
tentang Sistem Pendidikan Nasiona l, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
13 tahun 2015 (PP 13/2015) tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), dan
Permendikbud No. 61 tahun 2014 tentang KTSP mengamanatkan kurikulum pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah
disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Stándar Kompetensi Lulusan
(SKL) dan Standar Isi (SI) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus
mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP
13/2015.
Dengan dasar Undang-undang dan PP di atas, dalam upaya mendekatkan
pendidikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan peserta didik dan lingkungan,
SMP Negeri 7 Palembang mengembangkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). KTSP ini disusun dengan mengacu pada Stándar Isi (SI) dan Stándar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang untuk selanjutnya disebut
Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang ini disusun untuk mewujudkan visi sekolah
dengan mengakomodasi potensi yang ada untuk meningkatkan kualitas satuan
pendidikan, baik dalam aspek akademis maupun non akademis, memelihara,
mengembangkan budaya daerah, menguasai IPTEK yang dilandasi iman dan taqwa dan
berwawasan lingkungan, serta ramah bagi semua peserta didik.
Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang pada tahun pelajaran 2020-2021
menerapkan prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum 2013. Adapun
pengembangannya berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, berkarakter dan berbudi pekerti luhur dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Pada kurikulum 2013 peserta didik diharapkan mempunyai keterampilan abad
21 yang diistilahkan 4 C yaitu Communication, Collaboration, Critical Thinking and
Problem Solving dan Creativity and Innovation). Penguasaan keterampilan 4 C ini
sangat penting khususnya di abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan cepat
dan dinamis. Untuk mewujudkan ketrampilan 4 C itu diantaranya yaitu dengan adanya
Integrasi PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dalam pembelajaran terutama 5
karakter yaitu religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas
serta Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang tidak hanya sekedar membaca dan menulis
melainkan mencakup keterampilan berpikir menggunakan berbagai sumber baik cetak,
visual, digital dan auditori. Juga dalam pembelajaran menerapkan Higher Order of
Thinking Skill (HOTS) yaitu dalam pembelajaran memberikan pelatihan yang melatih
kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif yang merupakan kemampuan berpikir
tingkat tinggi sehingga diharapkan peserta didik dapat bersaing dalam kancah dunia.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur, serta sesuai
dengan visi SMP Negeri 48 Palembang.
SMP Negeri 48 Palembang rnenyelenggarakan Pendidikan inklusif yaitu
sebuah pendidikan yang memberikan kesempatan dan layanan yang sama kepada
seluruh peserta didik, khususnya peserta didik berkebutuhan khusus untuk belajar yang
sama dengan teman sebaya di kelas reguler. Hal ini bertujuan untuk menjadikan
pendidikan sebagai sebuah wahana sosialisasi bagi peserta didik berkebutuhan khusus
untuk dapat hidup secara wajar dan mendapatkan perlakuan yang sama dengan peserta
didik lainnya.
SMP Negeri 48 Palembang memiliki peluang berkembang cukup besar karena
letak geografisnya yang strategis. Lokasi sekolah berada di kawasan yang mudah
dijangkau angkutan umum dan keadaan lingkungan yang tenang dan nyaman. Dibalik
itu semua ancaman SMP Negeri 48 Palembang bersumber dari pergeseran nilai budaya
yakni adanya kecenderungan sikap hidup metropolis yang mulai melanda kehidupan
peserta didik, menirukan perilaku masyarakat yang tidak jelas latar belakangnya. Oleh
karena itu, kegiatan pembentukan budi pekerti dan melestarikan seni budaya tradisional

xiv
sangat dioptimalkan melalui kegiatan pengembangan diri. Menyikapi kondisi ini, SMP
Negeri 48 Palembang melakukan upaya nyata berupa peningkatan mutu pendidik dan
tenaga kependidikan, melengkapi sarana dan prasarana, menjalin kerja sama yang
harmonis dengan orang tua peserta didik/wali peserta didik dan mengadakan kegiatan
pengembangan diri dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dan
masyarakat.

B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
3. Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 20 tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 21 tahun 2016 tentang
Standar isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 tahun 2017 tentang
Hari Sekolah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 35 tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 58 tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 37 tahun 2018 sebagai
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran;
11. Keputusan Bersama Mendikbud, Menag, Menkes, dan Mendagri Republik
Indonesia
No. 01/KB/2020, No. 516 Tahun 2020, No. HK. 03. 01/Menkes/363/2020, No.
440-882 Tahun 2020 tentang panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada
Tahun Ajaran 2020-2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19);
12. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Nomor:
1198/DISDIK/2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada
Tahun Pelajaran 2020-2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease (COVID
19)

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang disusun agar sekolah memiliki
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu,
pengembangan Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang memperhatikan unsur-unsur
sebagai berikut:
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta
akhlak mulia. Khusus untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMP
Negeri 48 Palembang dilaksanakan juga program pendalaman agama Islam
yang diisi dengan kegiatan pengajian pada jam ke nol, akhlak dan budi pekerti.
Selain itu, peringatan hari-hari besar keagamaan dilaksanakan dengan
mengundang penceramah yang kompeten atau memanfaatkan warga sekolah
dengan anggaran yang direncanakan.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang disusun dengan memperhatikan
keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan
kinestetik peserta didik agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan
tingkat perkembangannya yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Palembang memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik lingkungan. Oleh karena itu kurikulum SMP Negeri 48
Palembang memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah, terutama dalam
bidang seni dan peduli lingkungan, serta keterampilan sesuai dengan tuntutan
Kompetensi Dasar pada mata pelajaran Prakarya.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

xvi
Pengembangan kurikulum SMP Negeri 48 Palembang memperhatikan
keseimbangan tuntutan pembangunan daerah (mendukung Kota Palembang
meraih penghargaan Adipura) dengan menyelenggarakan Mulok Pengelolaan
Lingkungan serta Seni dan Budaya Palembang. Juga tidak melupakan kebutuhan
nasional dan global yang ditandai dengan adanya pembelajaran berbasis internet
menghadapi Revolusi Industri 4.0.
5. Tuntutan dunia kerja
Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang harus memuat kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku.
7. Agama
Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang dikembangkan untuk meningkatkan
toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang
berlaku di lingkungan sekolah sesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.
8. Dinamika perkembangan global
Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang dikembangkan agar peserta didik
mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa
lain dengan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya
secara mandiri di dunia nyata/kehidupan sehari-hari.
9. Penerapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian
autentintik dengan mancakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
10. Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan potensi
diri peserta didik, serta pengembangan kegiatan pramuka sebagai ekstra
kurikuler wajib yang harus diikuti.
11. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang dikembangkan mendorong wawasan
dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan
bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

12. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat


Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya.
13. Kesetaraan Gender
Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang diarahkan kepada pendidikan yang
berkeadilan dan mendorong tumbuhkembangnya kesetaraan gender
14. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang dikembangkan sesuai dengan visi,
misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
15. Integrasi Nilai-nilai Karakter Bangsa
Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang dikembangkan dengan
mengitegrasikan nilai-nilai karakter bangsa dalam dokumen dan implementasinya
baik dalam pembelajaran di kelas maupun dalam kehidupan sekolah ataupun dalam
lingkungan kehidupan di luar sekolah.

D. Acuan Konseptual Kurikulum Smp Negeri 48 Palembang


Adapun acuan konseptual pengembangan Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang
menurut Permendikbud RI Nomor 61 Tahun 2014 paling sedikit meliputi:
a. peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia;
b. toleransi dan kerukunan umat beragama;
c. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;
d. peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik;
e. kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu;
f. kebutuhan kompetensi masa depan;
g. tuntutan dunia kerja;
h. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
i. keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan;
j. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
k. dinamika perkembangan global; dan
l. karakteristik satuan pendidikan.

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang


Prinsip pengembangan kurikulum SMP Negeri 48 Palembang menurut Permendikbud

xviii
RI Nomor 61 Tahun 2014 paling sedikit meliputi:
a. berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang;
Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang disusun dengan memperhatikan
keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan
kinestetik peserta didik agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan
tingkat perkembangannya yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
b. belajar sepanjang hayat;
Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang disusun dengan memperhatikan konsep
belajar sepanjang hayat. belajar sepanjang hayat adalah suatu idea atau gagasan
yang manyatakan bahwa belajar dalam arti sebenarnya adalah sesuatu yang
berlangsung secara terus-menerus sepanjang kehidupan. Hal ini sesuai dengan
tinjauan psikologis yang menjelaskan bahwa pada setiap fase perkembangan,
setiap individu perlu belajar agar dapat melaksanakan tugas-tugas pada setiap
fase perkembangan tersebut.
c. menyeluruh dan berkesinambungan.
Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang disusun secara menyeluruh dan
berkesinambungan. Menyeluruh mencakup keseluruhan dimensi kemampuan dan
substansi yang disajikan secara berkesinambungan.. Kemampuan mencakup
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, pola pikir dan perilaku. Substansi
mencakup norma, nilai-nilai, konsep, serta fenomena dan kenyataan yang
berkembang dalam kehidupan masyarakat.
F. Prosedur Operasional
Prosedur operasional pengembangan KTSP adalah sebagai berikut.
1.Tahap Persiapan
a. Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) sekolah
1) Kepala Sekolah membentuk Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di
satuan pendidikan.
2) TPK terdiri atas Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ketua
Program Keahlian, MGMP, Guru Mata Pelajaran, Guru BP/BK, Institusi
Pasangan (DU/DI), serta pengarah dari Pengawas satuan pendidikan dan
Komite Sekolah.
3) TPK bertugas selama 1 (satu) tahun pelajaran dan dapat diperpanjang
atau diubah setiap tahunnya.
b. Penyusunan rencana program kegiatan
1) Kepala Sekolah bersama Pengawas satuan pendidikan memberikan
arahan terhadap TPK tentang program pengembangan KTSP.
2) TPK membuat rencana program pengembangan dari reviu, analisis
konteks, pengembangan, pengesahan hingga penetapan.
2. Tahap Analisis
a. Melakukan reviu kurikulum tahun sebelumnya meliputi: analisis terhadap
visi, misi, dan tujuan pendidikan serta analisis kebutuhan peserta didik dan
ketersediaan sumber daya.
b. Melakukan analisis terhadap peraturan perundangan yang berlaku mengenai
kurikulum.
c. Melakukan analisis konteks tentang isi KTSP.
3. Tahap Pengembangan
a. Perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan hasil analisis (BAB II
Buku I KTSP).
b. Perumusan struktur dan muatan kurikulum hasil analisis (BAB III Buku I
KTSP).
c. Pengaturan kalender pendidikan hasil analisis (BAB IV Buku I KTSP).
d. Pengembangan KD dan silabus hasil analisis KI-KD dan analisis silabus
(Buku II KTSP).
e. Penyusunan dan pengembangan RPP hasil analisis guru pada setiap mata
pelajaran (Buku III KTSP).
4. Tahap Penetapan
a. Pembahasan draf KTSP oleh TPK;
b. Revisi draf KTSP oleh TPK;
c. Finalisasi dokumen KTSP oleh TPK, dan
d. Penandatanganan dokumen KTSP oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan
dari Institusi Pasangan.
5. Tahap Pengesahan
Terhadap dokumen KTSP yang sudah ditandatangani oleh Kepala Sekolah,
Komite Sekolah, dan Institusi Pasangan perlu dilakukan pengesahan oleh Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi.

6. Tahap Implementasi
Satuan pendidikan menggunakan dokumen KTSP Kurikulum 2013 SMK hasil

xx
pengembangan TPK yang sudah ditetapkan dan disahkan.

BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN
A. Visi SMP Negeri 48 Palembang
Kurikulum SMP Negeri 48 Palembang disusun oleh tim pemgembang kurikulum
SMP Negeri 48 Palembang berupaya melakukan penyesuaian program pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di SMP Negeri 48 Palembang. SMP Negeri 48
Palembang sebagai unit penyelenggaran pendidikan dituntut memperhatikan
perkembangan dan tantangan masa depan. Perkembangan dan tantangan itu antara lain :
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Globalisasi yang memungkinkan cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar
dan lintas sektor
3. Era reformasi
4. Pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia
5. Berubahnya kesadaran masyarakat dan orangtua terhadap pendidikan
6. Era perdagangan bebas
Tantangan sekaligus peluang tersebut telah direspon oleh SMP Negeri 48
Palembang, sehingga visi SMP Negeri 48 Palembang diharapkan sesuai dengan arah
perkembangan tersebut. Visi tidak lain merupakan citra moral yang menggambarkan
profil SMP Negeri 48 Palembang yang diinginkan di masa datang. Namun demikian, visi
SMP Negeri 48 Palembang harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional. Visi
juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan :
1. Potensi yang dimiliki SMP Negeri 48 Palembang
2. Harapan masyarakat yang dilayani SMP Negeri 48 Palembang
Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yang terkait (stakeholders) bermusyawarah,
sehingga visi sekolah mewakili aspirasi berbagai kelompok yang terkait, sehingga seluruh
kelompok yang terkait (guru, staf tata usaha, peserta didik, orangtua, masyarakat,
pemerintah) bersama-sama berperan aktif untuk mewujudkan visi SMP Negeri 48
Palembang.
Visi pada umumnya dirumuskan dengan kalimat : (1) filosofis, (2) khas, (3)
mudah diingat. Berikut visi yang dirumuskan SMP Negeri 48 Palembang :
“Indah, bersih,berakter, berbudaya lingkungan hidup
Dan berprestasi.”
Bersih,artinya sekolah yang mampu mengembangkan potensi peserta didik untuk selalu
hidup bersih.
Indah,arinya sekolah yang mampu mengembangkan potensi peserta didik untuk
selalu menjaga keindahan ingkungan sekolah dan sekitarnya.

xxii
Berakter, artinya sekolah menanamkan nilai-nilai karakter bangsa.
Berbudaya artinya sekolah yang mampu mengembangkan potensi peserta didik untuk
selalu berkarakter mulia.
Berbudaya lingkungan hidup artinya sekolah yang mampu mengembangkan potensi
peserta didik untuk selalu menjaga budaya yang ada sesuai dengan budaya bangsa
Indonesia.
Berprestasi artinya sekolah yang mampu mengembangkan potensi peserta didik untuk
selalu memperoleh prestasi dan mampu bersaing.
Indikator Visi :
1. Menciptakan sekolah indah,bersih dan rapi
2. Menciptakan sekolah sehat
3. Mewujudkan siswa berakhlak mulia berpribadian
4. Memiliki siswa yang cinta lingkungan.
5. Mewujudkan siswa yang berprestasi akademik
6. Menciptakan siswa berprestasi dalam bidang dalam bidang akademik
non akademik
Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita SMP Negeri 48 Palembang yang:
1. Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian
2. Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat
3. Ingin mencapai keunggulan
4. Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah
5. Mendorong adanya perubahan yang lebih baik
6. Mengarahkan langkah-langkah strategis sekolah

B. Misi SMP Negeri 48 Palembang


Untuk mencapai visi SMP Negeri 48 Palembang perlu dilakukan suatu misi
berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Adapun misi SMP Negeri 48
Palembang adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan prestasi dalam bidang akademik
2. Menghasilkan prestasi dalam bidang ekstrakurikuler
3. Menghasilkan lulusan yang dapat bersaing di Sekolah lanjutan Tingkat Atas
4. Menghasilkan lulusan yang berbudi pekerti luhur
5. Menghasilkan peserta didik yang dapat membina pengamalan iman dan takwa
6. Mewujudkan sekolah sebagai wiyata mandala
7. Menghasilkan peserta didik yang mencintai budaya dan lingkungan
8. Menghasilkan peserta didik yang mampu mengendalikan pelestarian lingkungan
Penjabaran misi di atas meliputi :
1. Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga setiap peserta didik SMP
Negeri 48 Palembang berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang
dimiliki
2. Menumbuhkan dan mendorong keunggulan peserta didik dalam penerapan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni di lingkungan SMP Negeri 48 Palembang
3. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri secara mandiri dan efektif sehingga
setiap peserta didik SMP Negeri 48 Palembang menemukan potensi dalam
dirinya
4. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensi kepada seluruh warga SMP
Negeri 48 Palembang
5. Mendorong dan membantu setiap peserta didik SMP Negeri 48 Palembang
untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal
6. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya
bangsa sehingga terbangun peserta didik SMP Negeri 48 Palembang yang
kompeten dan berakhlak mulia
7. Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak tinggi, dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
8. Menanamkan karakter religius melalui pembiasaan kepada peserta didik SMP
Negeri 48 Palembang
9. Mengoptimalkan kegiatan ROHIS
10. Menumbuhkan perilaku peserta didik SMP Negeri 48 Palembang untuk dapat
bersikap jujur, santun dan disin dalam pergaulan
11. Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan hidup dengan cara Reuse (Guna
ulang), Reduce (Mengurangi), dan Recycle (Mendaur ulang)
12. Mengoptimalkan pembiasaan memelihara dan melestarikan lingkungan
hidup

C. Tujuan Pendidikan SMP Negeri 48 Palembang


Tujuan Pendidikan SMP Negeri 48 Palembang
a. Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti luhur,
cerminan akhlak mulia
b. Terbentuknya budaya karakter jujur dan disiplin
c. Menciptakan hasil karya daur ulang yang dapat diunggulkan

xxiv
d. Menciptakan Lingkungan sekolah yang rindang, nyaman dan menyenangkan
e. Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan
f. Mampu bekerja keras dan berwirausaha
g. Meraih Prestasi akademik maupun non akademik minimal tingkat
Kabupaten/ Kota
h. Menanamkan kemampuan dalam mengisi acara keagamaan

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SMP NEGERI48 PALEMBANG

Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan Memuat:


A. Kerangka Dasar
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran,
posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat
dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang
tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi
pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang
dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut,
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih
baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah
rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.
Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas
utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan
peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang
peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi
ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang
harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan
kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar,

xxvi
dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa
budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik
peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam
akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa
kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin
ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual
dan kecemerlangan akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik
dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi,
sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi
ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan
untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik. Dengan demikian,
Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam mengembangkan
kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai
dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan
diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan
nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan
karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu
pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus.
Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai
dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan
kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan
(knowledge-based society).

3. Landasan Pedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan
perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya. Kebutuhan ini
terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang pendidikan
menengah khususnya SMP. Oleh karena itu implementasi pendidikan di SMP yang
selama ini lebih menekankan pada pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum
yang menekankan pada proses pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
peserta didik melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik.
Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman
konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan
melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain
mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga
mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.

4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based
curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional
sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di
sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik
(learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal

xxviii
peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar
bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

5. Landasan Yuridis
Landasan Yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional,
beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

B. Struktur Kurikulum
1. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs)
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
yang harus dimiliki seorang peserta didik SMP/MTs pada setiap tingkat kelas.
Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi
horizontal berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran pada kelas yang sama dapat
dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran
yang sama pada kelas yang berbeda dapat di jaga pula.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMP/MTs dapat dilihat pada Tabel berikut.
Kompetensi Inti SMP/MTs
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS VII KELAS VIII KELAS IX
1. Menghargai dan menghayati 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya menghayati ajaran agama ajaran agama yang dianutnya
yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin, menghayati perilaku jujur, perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli disiplin, tanggungjawab, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), peduli (toleransi, gotong (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam royong), santun, percaya santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif diri, dalam berinteraksi berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan secara efektif dengan dengan lingkungan sosial
alam dalam jangkauan lingkungan sosial dan alam dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya dalam jangkauan pergaulan dan
pergaulan dan keberadaannya
keberadaannya
3. Memahami pengetahuan 3. Memahami dan 3. Memahami dan menerapkan
(faktual, konseptual, dan menerapkan pengetahuan pengetahuan (faktual,
prosedural) berdasarkan rasa (faktual, konseptual, dan konseptual, dan prosedural)
ingin tahunya tentang ilmu prosedural) berdasarkan berdasarkan rasa ingin
pengetahuan, teknologi, seni, rasa ingin tahunya tentang tahunya tentang ilmu
budaya terkait fenomena dan ilmu pengetahuan, pengetahuan, teknologi, seni,
kejadian tampak mata teknologi, seni, budaya budaya terkait fenomena dan
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan 4. Mengolah, menyaji, dan 4. Mengolah, menyaji, dan
menyaji dalam ranah konkret menalar dalam ranah menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, konkret (menggunakan, (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan mengurai, merangkai, merangkai, memodifikasi,
membuat) dan ranah abstrak memodifikasi, dan dan membuat) dan ranah
(menulis, membaca, membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, abstrak (menulis, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai
yang dipelajari di sekolah dan menggambar, dan dengan yang dipelajari di
sumber lain yang sama dalam mengarang) sesuai dengan sekolah dan sumber lain
sudut pandang/teori yang dipelajari di sekolah yang sama dalam sudut
dan sumber lain yang sama pandang/teori
dalam sudut pandang/teori

2. Mata Pelajaran
a. Struktur Mata Pelajaran Kelompok A (Umum) dan Kelompok B (Umum)
Struktur mata pelajaran SMP/MTs terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A
dan mata pelajaran umum kelompok B. Berdasarkan kompetensi inti disusun mata
pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan.

xxx
Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu di SMP Negeri 48 Palembang untuk
kelas VII, VIII, dan IX.
Struktur Mata Pelajaran SMP terdiri atas kelompok A dan B sebagai berikut:
ALOKASI WAKTU PER
MATA PELAJARAN MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2 2 2
3 Bahasa Indonesia
3 3 3
4 Matematika
3 3 3
5 Ilmu Pengetahuan Alam
3 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
2 2 2
7 Bahasa Inggris
3 3 3
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya
3 3 3
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2 2 2
Kesehatan
3 Prakarya
2 2 2
Jumlah jam pelajaran per minggu 25 25 25

 Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di struktur kurikulum


di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Menengah Pertama
antara lain Pramuka (Wajib).
 Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka dan yang lainnya adalah dalam
rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik,
terutama adalah sikap peduli. Di samping itu juga dapat dipergunakan
sebagai wadah dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilan dalam
ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstrakurikuler ini dapat
dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
 Mata Pelajaran kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang
terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
 Jumlah alokasi waktu jam pelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal
yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Kelompok Mata Pelajaran


Pada Tahun Pelajaran 2020-2021 SMP pelaksana Kurikulum 2013 memiliki
kewajiban untuk menyusun KTSP dan melaksanakannya. Sebagai salah satu SMP
pelaksana Kurikulum 2013, maka SMP Negeri 48 Palembang memilki struktur mata
pelajaran yang diberlakukan bagi kelas VII, VIII dan IX.
Mata Pelajaran Kelas VII, VIII dan IX
Secara umum yang membedakan muatan kurikulum pada kurikulum 2013 dengan
kurikulum sebelumnya adalah adanya pengelompokan mata pelajaran. Kelompok mata
pelajaran terdiri atas kelompok mata pelajaran wajib A dan kelompok mata pelajaran
wajib B.
Kelompok mata pelajaran Wajib merupakan bagian dari pendidikan umum yaitu
pendidikan bagi semua warga negara bertujuan memberikan pengetahuan tentang
bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan
kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa. Mata pelajaran Kelompok A
adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat. Mata
pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya
dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Sesuai dengan struktur kurikulum yang dikembangkan dalam kurikulum 2013,
maka kelompok mata pelajaran wajib A terdiri atas 7 mata pelajaran, kelompok mata
pelajaran wajib B terdiri atas 3 mata pelajaran.
Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu untuk SMP Negeri 48 Palembang
sebagaimana terdapat pada tabel di bawah ini:
ALOKASI WAKTU PER
MATA PELAJARAN MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan
2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 3 3 3

xxxii
ALOKASI WAKTU PER
MATA PELAJARAN MINGGU
VII VIII IX
.
4 Matematika
3 3 3
5 Ilmu Pengetahuan Alam
3 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
2 2 2
7 Bahasa Inggris
3 3 3
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya
3 3 3
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2 2 2
Kesehatan
3 Prakarya
2 2 2
Jumlah jam pelajaran per minggu 25 25 25
3. Beban Belajar
Berdasarkan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Nomor:
1198/DISDIK/2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun
Pelajaran 2020-2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease (COVID 19), pengaturan
beban belajar di SMP Negeri 48 Palembang menggunakan sistem paket yang didasarkan
pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut ini.
a. Beban belajar di Masa Pandemi Corona Virus Disease (COVID 19) adalah 25 jam
untuk kelas VII, VIII, dan IX per minggu;
b. Alokasi waktu 30 menit untuk setiap mata pelajaran.
Pemanfaatan 50% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka untuk penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Alokasi waktu untuk penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SMP Negeri
7 Palembang adalah antara 0% -50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

C. Muatan Kurikulum
1. Muatan Nasional
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan matapelajaran dan alokasi
waktu di SMP Negeri 48 Palembang untuk kelas VII, VIII, dan IX.
Struktur Kurikulum SMP terdiri atas kelompok A sebagai berikut:

ALOKASI WAKTU PER


MATA PELAJARAN MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan
2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
3 3 3
4 Matematika
3 3 3
5 Ilmu Pengetahuan Alam
3 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
2 2 2
7 Bahasa Inggris
3 3 3
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya
3 3 3
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2 2 2
Kesehatan
3 Prakarya
2 2 2
Jumlah jam pelajaran per minggu 25 25 25
Keterangan:
 Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah
 Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di struktur kurikulum
di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah antara lain Pramuka (Wajib), Unit
Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
 Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Unit Kesehatan Sekolah, Palang
Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung
pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutama adalah sikap
peduli. Di samping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam usaha
memperkuat kompetensi keterampilan dalam ranah konkrit. Dengan
demikian kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dirancang sebagi pendukung
kegiatan kurikuler.
 Mata Pelajaran kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang

xxxiv
terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
 Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi
dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara
terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan
pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
 Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per
minggu untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat
menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian
kompetensi yang diharapkan.
 Jumlah alokasi waktu jam pelajaran setiap kelas merupakan jumlah
minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Tsanawiyah
dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh
Kementrian Agama.

2. Muatan Lokal
Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
Kurikulum 2014 bahwa muatan lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada
satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan
keunikan lokal.
Muatan lokal dikembangkan atas prinsip:
a. kesesuaian dengan perkembangan peserta didik;
b. keutuhan kompetensi;
c. fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan waktu penyelenggaraan; dan
d. kebermanfaatan untuk kepentingan nasional dan menghadapi tantangan global.
Muatan lokal dapat berupa antara lain:
a. seni budaya,
b. prakarya,
c. pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan,
d. bahasa, dan/atau
e. teknologi.
Namun untuk SMP Negeri 48 Palembang untuk tahun pelajaran 2020-2021 belum
melaksanakan mata pelajaran muatan lokal, mengingat di SMP Negeri 48 Palembang
masih banyak terdapat kekurangan ke lima guru mata pelajaran di atas.

D. Pengaturan Beban Belajar


Pengaturan beban belajar di SMP Negeri 48 Palembang menggunakan sistem
paket yang didasarkan pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai
berikut ini.
a. Beban belajar tetap adalah 25 jam untuk kelas VII, VIII, dan IX per minggu;
b. Alokasi waktu 30 menit untuk setiap mata pelajaran;

Ketuntasan Belajar
Berdasarkan Permendikbud nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar
oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah, maka
(1) Penilaian hasil belajar oleh Satuan Pendidikan dilaksanakan melalui USBN dan US.
(2) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilaksanakan melalui UN

Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria


ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada
kompetensi dasar mata pelajaran, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik,
karakteristik mata pelajaran, dan kondisi Satuan Pendidikan. Masing-masing Guru Mata
Pelajaran dengan berpedoman kepada nilai input atau rata-rata nilai terakhir yang
diperoleh peserta didik pada setiap jenjang kelas. Setiap guru mata pelajaran di SMP
Negeri 48 meningkatkan kriteria ketuntasan minimal secara terus menerus untuk
mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Ketuntasan minimal di SMP Negeri Negeri 48 ditentukan dengan
memperhatikan aspek:
1) intake peserta didik (nilai rapor SMP, hasil tes masuk SMP Negeri 48, SKHUN),
2) kompleksitas (karakteristik kompetensi dasar), dan
3) sarana penunjuang (laboratorium, perpustakaan, buku siswa dan buku guru).
Sesuai Permendikbud No 23 tahun 2016, maka KKM SMP Negeri 48 tahun
pelajaran 2019-2020 untuk kelas VII, VIII, IX ditetapkan sebagai berikut :
1) Kompetensi Pengetahuan = 65, 66, 67
2) Kompetensi Keterampilan = 65, 66, 67

xxxvi
3) Kompetensi Sikap = B (Baik)

PENETAPAN KRITERIA KETUNTASANMINIMAL(KKM)


KOMPETENSI PENGETAHUAN
SMP NEGERI 48 PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2020 – 2021

No. Mata Pelajaran Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

1 Pendidikan Agama 65 66 67
2 Pendidikan Kewarganegaran 65 66 67
3 Bahasa Indonesia 65 66 65
4 Matematika 65 65 65
5 Ilmu Pengetahuan Alam 65 65 65
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 65 65 65
7 Bahasa Inggris 65 66 65
8 Seni Budaya 65 65 65
9 PJOK 65 66 67
10 Prakarya 65 66 67

PENETAPAN KRITERIA KETUNTASANMINIMAL(KKM)


KOMPETENSI KETERAMPILAN
SMP NEGERI 48PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2020–2021
NO. MATA KELAS VII KELAS VIII KELAS
PELAJARAN IX
1 Pendidikan Agama 70 70 70
2 Pendidikan Kewarganegaran 70 70 70
3 Bahasa Indonesia 70 70 70
4 Matematika 70 70 70
5 Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70
7 Bahasa Inggris 70 70 70
8 Seni Budaya 70 70 70
9 PJOK 70 70 70
10 Prakarya 70 70 70

E. Kenaikan Kelas
Kriteria Kenaikan Kelas
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
2) Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90% diperhitungkan dari
tatap muka tanpa memperhitungkan ketidakhadiran karena sakit atau alasan tertentu
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3) Khusus untuk Kelas VII dan VIII, peserta didik harus mencapai KKM untuk
Kompetensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan sesuai ketentuan penilaian yang
berlaku.
4) Deskripsi sikap dan perilaku harus baik sesuai denagn kriteria yang telah ditetapkan
oleh satuan.
Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang bersangkutan tidak mencapai
ketuntasan belajar minimal 3 (tiga) mata pelajaran atau lebih dan memiliki kepribadian yang
tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

F. KELULUSAN
Kriteria Kelulusan
1). menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2). memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
3). mengikuti ujian nasional;
4). lulus Ujian Satuan/ Program Pendidikan (Ujian Praktek, USBN, dan Ujian
Sekolah); dan
5). Penentuan kelulusan dilakukan melalui rapat dewan pendidik.

G. Kegiatan Pengembangan Diri


Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 48
Palembang memuat:

xxxviii
2. Layanan Bimbingan dan Konseling (BK)
Jenis Layanan Konseling
a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan
baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang
dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar
peran peserta didik di lingkungan yang baru.
b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan
pendidikan lanjutan.
c. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas,
kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan
kegiatan ekstra kurikuler.
d. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai
konten tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam
kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
e. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
mengentaskan masalah pribadinya.
f. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,
karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu
melalui dinamika kelompok.
g. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain
dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
i. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.

Strategi Pelaksanaan Layanan Bimbingan Dan Konseling


Strategi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling terkait dengan keempat
komponen program bimbingan dan konseling di SMP Negeri 7 Palembang yakni:
1. Layanan dasar bimbingan,
2. Strategi untuk Layanan Responsif,
3. Strategi untuk Layanan Perencanaan Individual, dan
4. Strategi untuk Dukungan Sistem.
Strategi pelasanaan bagi masing-masing komponen tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Strategi untuk Layanan Dasar Bimbingan
a. Bimbingan Klasikal
Layanan dasar diperuntukkan bagi semua peserta didik. Hal ini berarti bahwa
dalam peluncuran program yang telah dirancang menuntut konselor untuk melakukan
kontak langsung dengan para peserta didik di kelas. Secara terjadwal, konselor
memberikan layanan bimbingan kepada para peserta didik. Kegiatan layanan
dilaksanakan melalui pemberian layanan orientasi dan informasi tentang berbagai hal
yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik.
Layanan orientasi pada umumnya dilaksanakan pada awal pelajaran, yang
diperuntukan bagi para peserta didik baru, sehingga memiliki pengetahuan yang utuh
tentang sekolah yang dimasukinya. Kepada peserta didik diperkenalkan tentang berbagai
hal yang terkait dengan sekolah, seperti: kurikulum, personel (pimpinan, para guru, dan
staf administrasi), jadwal pelajaran, perpustakaan, laboratorium, tata-tertib sekolah,
jurusan (untuk SMA), kegiatan ekstrakurikuler, dan fasilitas sekolah lainnya.
Sementara layanan informasi merupakan proses bantuan yang diberikan kepada
para peserta didik tentang berbagai aspek kehidupan yang dipandang penting bagi
mereka, baik melalui komunikasi langsung, maupun tidak langsung (melalui media cetak
maupun elektronik, seperti: buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet). Layanan
informasi untuk bimbingan klasikal dapat mempergunakan jam pengembangan diri. Agar
semua peserta didik terlayani kegiatan bimbingan klasikal perlu terjadwalkan secara pasti
untuk semua kelas.

b. Bimbingan Kelompok
Konselor memberikan layanan bimbingan kepada peserta didik melalui kelompok
kecil (5 s.d. 10 orang). Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat
para peserta didik. Topik yang di diskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah
masalah yang bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia, seperti: cara-cara
belajar yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian, dan mengelola stress. Layanan
bimbingan kelompok ditujukan untuk mengembangkan keterampilan atau perilaku baru
yang lebih efektif dan produktif.

xl
c. Berkolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas
Program bimbingan akan berjalan secara efektif apabila didukung oleh semua
pihak, yang dalam hal ini khususnya para guru mata pelajaran atau wali kelas. Konselor
berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang s
peserta didik (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu
memecahkan masalah peserta didik, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang
dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran.
Aspek-aspek itu di antaranya:
 menciptakan sekolah dengan iklim sosio-emosional kelas yang kondusif bagi
belajar peserta didik;
 memahami karakteristik peserta didik yang unik dan beragam;
 menandai peserta didik yang diduga bermasalah;
 membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar melalui program
remedial teaching;
 mereferal (mengalihtangankan) peserta didik yang memerlukan layanan
bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing;
 memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang kerja yang
diminati peserta didik;
 memahami perkembangan dunia industri atau perusahaan, sehingga dapat
memberikan informasi yang luas kepada peserta didik tentang dunia kerja
(tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek kerja);
 menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional, sosial, maupun
moral-spiritual (hal ini penting, karena guru merupakan "figur central" bagi
peserta didik); dan
 memberikan informasi tentang cara-cara mempelajari mata pelajaran yang
diberikannya secara efektif.

d. Berkolaborasi (Kerjasama) dengan Orang Tua


Dalam upaya meningkatkan kualitas peluncuran program bimbingan, konselor
perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua peserta didik. Kerjasama ini penting
agar proses bimbingan terhadap peserta didik tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi
juga oleh orang tua di rumah. Melalui kerjasama ini memungkinkan terjadinya saling
memberikan informasi, pengertian, dan tukar pikiran antar konselor dan orang tua dalam
upaya mengembangkan potensi peserta didik atau memecahkan masalah yang mungkin
dihadapi peserta didik.
Untuk melakukan kerjasama dengan orang tua ini, dapat dilakukan beberapa upaya,
seperti :
 kepala sekolah atau komite sekolah mengundang para orang tua untuk datang ke
sekolah (minimal satu semester satu kali), yang pelaksanaannnya dapat
bersamaan dengan pembagian rapor,
 sekolah memberikan informasi kepada orang tua (melalui surat) tentang
kemajuan belajar atau masalah peserta didik, dan
orang tua diminta untuk melaporkan keadaan anaknya di rumah ke sekolah,
terutama menyangkut kegiatan belajar dan perilaku sehari-harinya.

2. Strategi untuk Layanan Responsif


a. Konsultasi
Konselor memberikan layanan konsultasi kepada guru, orang tua, atau pihak
pimpinan sekolah dalam rangka membangun kesamaan persepsi dalam memberikan
bimbingan kepada para siswa.

b. Konseling Individual atau Kelompok


Pemberian layanan konseling ini ditujukan untuk membantu para siswa yang
mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Melalui konseling, peserta didik (klien) dibantu untuk
mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, penemuan alternatif pemecahan masalah,
dan pengambilan keputusan secara lebih tepat. Konseling ini dapat dilakukan secara
individual maupun kelompok. Konseling kelompok dilaksanakan untuk membantu
peserta didik memecahkan masalahnya melalui kelompok. Dalam konseling kelompok
ini, masing-masing peserta didik mengemukakan masalah yang dialaminya, kemudian
satu sama lain saling memberikan masukan atau pendapat untuk memecahkan masalah
tersebut.

c. Referal (Rujukan atau Alih Tangan)


Bila konselor merasa kurang memiliki kemampuan untuk menangani masalah
klien, maka sebaiknya dia mereferal atau mengalihtangankan klien kepada pihak lain
yang lebih berwenang, seperti psikolog, psikiater, dokter, dan kepolisian. Klien yang
sebaiknya direferal adalah mereka yang memiliki masalah, seperti depresi, tindak
kejahatan (kriminalitas), kecanduan narkoba, dan penyakit kronis.

xlii
d. Bimbingan Teman Sebaya (Peer Guidance/Peer Facilitation)
Bimbingan teman sebaya ini adalah bimbingan yang dilakukan oleh peserta didik
terhadap peserta didik yang lainnya. Peserta didik yang menjadi pembimbing sebelumnya
diberikan latihan atau pembinaan oleh konselor. Peserta didik yang menjadi pembimbing
berfungsi sebagai mentor atau tutor yang membantu peserta didik siswa lain dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya, baik akademik maupun non-akademik. Di
samping itu dia juga berfungsi sebagai mediator yang membantu konselor dengan cara
memberikan informasi tentang kondisi, perkembangan, atau masalah peserta didik yang
perlu mendapat layanan bantuan bimbingan atau konseling.

3. Strategi untuk Layanan Perencanaan Individual


a. Penilaian Individual atau Kelompok (Individual or small-group Appraisal)
Yang dimaksud dengan penilaian ini adalah konselor bersama peserta didik
menganalisis dan menilai kemampuan, minat, keterampilan, dan prestasi belajar siswa.
Dapat juga dikatakan bahwa konselor membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan
kelemahan dirinya, yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangannya,
atau aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karier. Melalui kegiatan penilaian diri ini,
peserta didik akan memiliki pemahaman, penerimaan, dan pengarahan dirinya secara
positif dan konstruktif.

b. Individual or Small-Group Advicement


Konselor memberikan nasihat kepada peserta didik untuk menggunakan atau
memanfaatkan hasil penilaian tentang dirinya, atau informasi tentang pribadi, sosial,
pendidikan dan karir yang diperolehnya untuk:
 merumuskan tujuan, dan merencanakan kegiatan (alternatif kegiatan) yang
menunjang pengembangan dirinya, atau kegiatan yang berfungsi untuk
memperbaiki kelemahan dirinya;
 melakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan atau perencanaan yang telah
ditetapkan, dan
 mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannya.

4. Strategi untuk Dukungan Sistem


a. Pengembangan Professional
Konselor secara terus menerus berusaha untuk “meng-update” pengetahuan dan
keterampilannya melalui (1) in-service training, (2) aktif dalam organisasi profesi, (3)
aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, seperti seminar dan workshop (lokakarya), atau (4)
melanjutkan studi ke program yang lebih tinggi (Pascasarjana).

b. Pemberian Konsultasi dan Berkolaborasi


Konselor perlu melakukan konsultasi dan kolaborasi dengan guru, orang tua, staf
sekolah lainnya, dan pihak institusi di luar sekolah (pemerintah, dan swasta) untuk
memperoleh informasi, dan umpan balik tentang layanan bantuan yang telah
diberikannya kepada para siswa, menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi
perkembangan siswa, melakukan referal, serta meningkatkan kualitas program bimbingan
dan konseling.
Dengan kata lain strategi ini berkaitan dengan upaya sekolah untuk menjalin
kerjasama dengan unsur-unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan
mutu layanan bimbingan. Jalinan kerjasama ini seperti dengan pihak-pihak (1) instansi
pemerintah, (2) instansi swasta, (3) organisasi profesi, seperti ABKIN (Asosiasi
Bimbingan dan Konseling Indonesia), (4) para ahli dalam bidang tertentu yang terkait,
seperti psikolog, psikiater, dokter, dan orang tua peserta didik, (5) MGBK (Musyawarah
Guru Bimbingan dan Konseling), dan (6) Depnaker (dalam rangka analisis bursa
kerja/lapangan pekerjaan).

2. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Tujuan Esktrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta
didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah
bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan. Satuan pendidikan adalah Sekolah
Menengah Pertama. Dalam hal ini SMP Negeri 7 Palembang.
Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan
potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik
secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

b. Ekstrakurikuler Wajib dan Pilihan


1. Kegiatan Ekstrakurikuler terdiri atas:
a. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib; dan
b. Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan.

xliv
2. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan
pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.
3. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
berbentuk pendidikan kepramukaan.
4. Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh
satuan pendidikan sesuai bakat dan minat peserta didik.
5. Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat
berbentuk latihan olah-bakat dan latihan olah-minat.
6. Pengembangan berbagai bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dilakukan dengan
mengacu pada prinsip:
a. partisipasi aktif; dan
b. menyenangkan.
7. Pengembangan berbagai bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dilakukan melalui
tahapan:
a. identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik;
b. analisis sumber daya yang diperlukan untuk penyelenggaraannya;
c. pemenuhan kebutuhan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau
menyalurkannya ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya;
d. penyusunan program Kegiatan Ekstrakurikuler; dan
e. penetapan bentuk kegiatan yang diselenggarakan;
8. Satuan pendidikan wajib menyusun program Kegiatan Ekstrakurikuler yang
merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah.
9. Program Kegiatan Ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat:
a. rasional dan tujuan umum;
b. deskripsi setiap kegiatan ekstrakurikuler;
c. pengelolaan;
d. pendanaan; dan
e. evaluasi.
10. Program Kegiatan Ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disosialisasikan kepada peserta didik dan orangtua/wali pada setiap awal tahun
pelajaran.
11. Pelaksanaan program Kegiatan Ekstrakurikuler mempertimbangkan penggunaan
sumber daya bersama yang tersedia pada gugus sekolah atau klaster sekolah.
12. Penggunaan sumber daya bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (4) difasilitasi
oleh pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya.
13. Satuan pendidikan memberikan penilaian terhadap kinerja peserta didik dalam
Kegiatan Ekstrakurikuler secara kualitatif dan dideskripsikan pada rapor peserta
didik.
14. Satuan pendidikan melakukan evaluasi Program Kegiatan Ekstrakurikuler pada
setiap akhir tahun ajaran untuk mengukur ketercapaian tujuan pada setiap indikator
yang telah ditetapkan.
15. Hasil evaluasi Program Kegiatan Ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) digunakan untuk penyempurnaan Program Kegiatan Ekstrakurikuler tahun ajaran
berikutnya.
Kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 48 Palembang terdiri atas dua
bentuk kegaiatan, yaitu terprogram dan tidak terprogram.
a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram SMP Negeri 48 Palembang
dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal
melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini :
Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan  Individual
pendukung konseling  Kelompok : tatap muka guru BK ke kelas
Ekstrakurikuler  Pramuka
 Olahraga di antaranya: futsal, karate, dan silat.
 Kesenian (seni tari dan seni musik)
 Baca Tulis Al - Qur’an
 Rohis

b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram SMP Negeri 48 Palembang


dilaksanakan melalui kegiatan berikut :
Kegiatan Contoh
Pembiasaan rutin, a. Karakter religius
yaitu kegiatan yang  Berpamitan ketika berangkat sekolah dan bersalaman
dilakukan terjadwal dengan orangtua dan guru di sekolah
 Membaca Al-Qur’an sebelum pelajaran dimulai
dipandu oleh seorang siswa dari pengeras suara
 Tidak menyontek saat ulangan dan mengerjakan tugas
rumah di sekolah
 Sholat Dhuha Pagi hari bergantian sesuai jadwal
 Sholat zhuhur bagi siswa/i kelas VII, VIII, IX secara
bergili

xlvi
Kegiatan Contoh
 Merayakan dan menghormati hari-hari besar agama
 Senyum, sapa, salam, dan sopan santun dalam bertutur
kata
b. Karakter peduli lingkungan
 Membuang sampah pada tempatnya
 Sarapan pagi sebelum berangkat sekolah
 Tidak mencoret dan menulis di dinding dan dibangku
 Disiplin memakai seragam sekolah
 Berpakaian rapi ke sekolah; baju dimasukkan, dasi
dipakai dan dipasang rapi, warna baju dijaga agar
selalu bersih putih biru, sepatu sesuai dengan aturan
yang ditetapkan, dan sepatu selalu bersih
 Masuk dan pulang sekolah tepat waktu
 Menggunakan bahasa yang sopan dan santun
 Mengucapkan maaf, tolong, dan terimakasih, kepada
siapa saja yang memberikan sesuatu atau suatu
bantuan
 Menjaga kebersihan kelasnya
 Sabtu bersih (operasi semut)
 Sabtu sehat (senam pagi)
 Membuang sampah pada tempatnya (organik, an-
organik, dan B3)
 Pemberantasan Sarang Nyamuk di Sekolah (PSN)
 Pengukuran tinggi dan berat badan (setiap triwulan)
 Sikat gigi minimal dua kali sehari
 Jajan di kantin sehat

BAB IV
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PADA MASA PANDEMI COVID -19

A. PRINSIP KEBIJAKAN
Pembelajaran di masa pandemi ini, Kemendikbud bersama Kementerian
Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Agama
(Kemenag) telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Panduan
Pembelajaran pada Tahun Ajaran Baru dan Tahun Akademi Baru di Masa Pandemi
COVID-19. Disebutkan Mendikbud, terdapat beberapa kabupaten/kota yang merupakan
zona hijau menurut Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nasional. Dengan
begitu, dimungkinkan memulai pembelajaran tatap muka dengan persyaratan protokol
kesehatan yang ketat. Kendati demikian, prosesnya dilakukan secara bertahap, yakni
dimulai dari jenjang SMP dan SMA/SMK terlebih dahulu. Tahap I dijadwalkan bagi
pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, dimulai
pada Juli 2020 .Selanjutnya, Tahap II untuk SD, MI, Paket A dan SLB paling cepat
September 2020. Adapun Tahap III untuk PAUD formal (TK, RA, dan TKLB) dan non
formal paling cepat November 2020. Proses pengambilan keputusan dimulainya
pembelajaran tatap muka bagi satuan pendidikan di kabupaten/kota dalam zona hijau
dilakukan secara sangat ketat dengan persyaratan berlapis.
Proses pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Kegiatan belajar dari rumah menuntut adanya kolaborasi, partisipasi dan
komunikasi aktif antara guru, orang tua dan peserta didik.
b. Kegiatan pembelajaran yang tadinya lebih banyak dilaksanakan secara tatap
muka antara guru dengan peserta didik di kelas, berubah menjadi pembelajaran
jarak jauh secara daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan).
c. Belajar dari rumah tidak sekedar memenuhi tuntutan kompetensi (KI-KD) pada
kurikulum, tetapi lebih ditekankan pada pengembangan karakter, akhlak mulia,
dan kemandirian peserta didik.
d. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.
e. Guru dapat memilih materi pelajaran esensi untuk menjadi prioritas dalam
pembelajaran. Sedangkan materi lain dapat dipelajari peserta didik secara
mandiri.
f. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi pelajaran dan
memberi tugas kepada peserta didik, agar terwujud pembelajaran yang
bermakna, inspiratif dan menyenangkan agar peserta didik tidak mengalami
kebosanan belajar dari rumah.
g. Aktivitas dan tugas pembelajaran Belajar dari Rumah dapat bervariasi antar
peserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah

B. Alternatif Model Pembelajaran


Penyebaran pandemi virus Corona (Covid-19) di Indonesia membuat banyak
sekolah menghentikan proses pembelajaran tatap muka termasuk SMP Negeri 48
Palembang. Sebagai gantinya, pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim juga berupaya
membangun kerjasama dengan berbagai pihak yang fokus mengembangkan sistem
pendidikan daring (dalam jaringan).

xlviii
Penerapan pembelajaran daring ini menuntut kesiapan bagi kedua belah pihak,
baik itu dari penyedia layanan pendidikan atau dari peserta didik sendiri. Bagaimanapun
juga, pembelajaran secara daring dan jarak jauh membutuhkan bantuan teknologi yang
mumpuni dan dapat diakses dengan mudah. Selain itu, para peserta didik juga mesti siap
beradaptasi dengan perubahan pembelajaran yang diatur oleh sekolah.

C. Pembelajaran In – Class
Dalam surat Edaran Menteri tersebut menjelaskan akan adanya pembelajaran di
rumah yang dilalukan secara daring (dalam jaringan) dengan penekanan bahwa
pembelajaran daring dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna
kepada peserta didik tanpa terbebani menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk
kenaikan kelas maupun kelulusan.
Dalam pengelolaan kelas di SMP Negeri 48 Palembang:
a. Guru dapat membentuk kelas virtual untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh
b. Dalam membentuk kelas virtual, guru dapat menggunakan aplikasi pembelajaran
digital yang menyediakan menu/pengaturan kelas virtual.
c. Pada kegiatan pembelajaran bentuk kelas virtual, sebaiknya sekolah mengatur
jadwal kelas secara proporsional, misalnya dalam sehari hanya ada satu atau dua
atau tiga mata pelajaran tiap kelas virtual, agar peserta didik tidak berada di depan
komputer/laptop/HP seharian penuh. Disamping itu juga untuk menghemat
penggunaan paket data internet.
d. Sebelum guru bersama peserta didik melakukan aktifitas pembelajaran, maka
guru wajib menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sedapat
mungkin RPP disusun yang simple/sederhana, mudah dilaksanakan, serta memuat
hal-hal pokok saja.
e. Dalam menyusun RPP, guru harus merujuk pada SKL, KI-KD dan dan Indikator
Pencapaian yang diturunkan dari KD.
Setelah guru menyusun RPP dan disahkan oleh kepala sekolah, bila
memungkinkan dan dinilai penting, maka RPP tersebut dapat dibagikan kepada
orang tua peserta didik agar orang tua mengetahui kegiatan pembelajaran, tugas
dan target capaian kompetensi yang harus dilakukan anaknya pada masa pandemi.

D. Pembelajaran On-Line
Untuk pembelajaran on-line, seperti yang telah direkomendasikan oleh
Kemendikbud, terdapat 20 laman media pembelajaran jarak jauh daring, yang bisa
digunakan peserta didik sebagai sumber belajar, maka SMP Negeri 48 Palembang
menggunakan antara lain Google Indonesia, Kelas Pintar, Microsoft, Quipper, Ruang
Guru, Sekolahmu, dan Zenius.
Kemudian, untuk metode pembelajaran jarak jauh secara luring, warga satuan
pendidikan khususnya peserta didik dapat memanfaatkan berbagai layanan yang
disediakan oleh Kemendikbud antara lain program belajar dari rumah melalui TVRI,
radio, modul belajar mandiri dan lembar kerja, bahan ajar cetak serta alat peraga dan
media belajar dari benda dan lingkungan sekitar.

BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Kalender
pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu
kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada standar isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah daerah.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun
ajaran adalah sebagai berikut:

A. Permulaan Tahun Pelajaran


Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran di SMP Negeri 48 Palembang. Permulaan tahun pelajaran telah

l
ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni
tahun berikutnya. Tahun Pelajaran 2020-2021 dimulai pada hari Senin, tanggal 13 Juli
2020 dan berakhir pada hari Sabtu, tanggal 26 Juni 2020.
Pemulaan tahun pelajaran di SMP Negeri 48 Palembang peserta didik kelas VII
diawali dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama 3 hari
dimulai tanggal 13 sampai 15 Juli 2020.

B. Jumlah Minggu Efektif Belajar Satu Tahun Pelajaran


Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar waktu
libur untuk setiap tahun pelajaran pada satuan pendidikan.
A. Perhitungan Alokasi Waktu
I. Banyaknya Minggu dan Jam Pelajaran dalam Semester Ganjil
Jumlah
Jumlah Jumlah Minggu
No Bulan/Tahun Minggu
Minggu Tidak Efektif
Efektif
1 Juli 2020 5 3 2
2 Agustus 2020 4 0 4
3 September 2020 5 0 5
4 Oktober 2020 4 0 4
5 November 2020 4 0 4
6 Desember 2020 5 4 1
Jumlah 27 7 20

II. Banyaknya Minggu dan Jam Pelajaran dalam Semester Genap


Jumlah
Jumlah Jumlah Minggu
No Bulan/Tahun Minggu
Minggu Tidak Efektif
Efektif
1 Januari 2020 4 0 4
2 Februari 2020 4 0 4
3 Maret 2020 5 0 5
4 April 2020 4 1 3
5 Mei 2020 4 2 2
6 Juni 2020 5 4 1
Jumlah 26 7 19

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2020-2021


SMP NEGERI 48 PALEMBANG PALEMBANG
A. SEMESTER GAZAL
No Tanggal Kegiatan
1 13 Juli 2020 Hari Pertama Belajar Semester Gazal
2 13 – 15 Juli 2019 MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah)
3 31 Juli 2020 Idhul Adha 1440 H
4 17 Agustus 2020 HUT Proklamasi RI ke 74
5 20 Agustus 2020 Tahun Baru Hijriyah 1442 H
6 14 – 19 September 2020 PTS (Penilaian Tengah Semester)
7 29 Oktober 2020 Maulid Nabi Muhammad SAW
8 30 Nov – 1-5 Desember 2020 Penilaian Akhir Semester
9 7 – 14 Desember 2020 Class Meeting
10 18 atau 19 Desember 2020 Pembagian Rapor Smt Gazal
11 25 Desember 2020 Hari Raya Natal
12 21 – 31 Desember 2020 Libur Akhir Semester Gazal
13 1 Januari 2020 Libur Tahun Baru
14 2 Januari 2020 Lanjutan Libur Semester Gazal

B. SEMESTER GENAP
No Tanggal Kegiatan
1 4 Januari 2021 Hari Pertama Belajar Semester Genap
2 12 Januari 2021 Tahun Baru Imlek 2572
3 1–6 Maret 2021 PTS (Penilaian Tengah Semester)
4 11 Maret 2021 Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW
5 14 Maret 2021 Hara Raya Nyepi
2021 Perkiraan Asesmen Kompetensi Minimum
6 April
13 – 18 (ASM)
78 15 – 17 April 2021 Libur Awal Puasa
8 1 Mei 2021 Hari Buruh Nasional
9 10 – 21 Mei 2021 Libur Idul Fitri
10 13 Mei 2021 Kenaikan Isa Almasih
11 15 – 16 Mei 2021 Hari Raya Idul Fitri
12 20 Mei 2021 Hari Raya Waisak
13 1 Juni 2021 Hari Lahir Pancasila
14 2–8 Juni 2021 Penilaian Akhir Tahun
15 9 – 15 Juni 2021 Class Meeting
16 18 atau 19 Juni 2021 Pembagian Raport
17 21 – 30 Juni 2021 Libur Semester Genap

C. Pengaturan Waktu Libur Sekolah


Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.

lii
BAB VI
PENUTUP

Dengan telah selesainya penyusunan dokumen Suplemen Kurikulum Masa


Kenormalan Baru pada awal tahun pelajaran 2020-2021 maka salah satu pedoman dan
acuan dalam penyelenggaraam pendidikan di SMP Negeri 48 Palembang telah tersedia.
Sangat besar harapan kami, semoga Dokumen Suplemen Kurikulum Masa Kenormalan
Baru ini dapat digunakan dan mengoptimalkan kegiatan-kegiatan dalam proses
penyelenggaraan pendidikan di Masa Darurat Pandemic Covid 19. Kami juga sangat
mengharap dukungan dari semua pihak, khususnya guru, karyawan, maupun para
peserta didik serta masyarakat yang peduli terhadap pendidikan agar dapat bekerja sama
mendukung keterlaksanaan kurikulum Masa kenormalan baru ini. Banyak bantuan yang
sudah diberikan kepada kami dari berbagai pihak, kami mengucapkan banyak terima
kasih. Kepada pemerintah khususnya Kepala Dinas Diknas dan Kepala Bidang
Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Palembang yang memberi dukungan dan bimbingan
kepada kami dalam menyusun Kurikulum Darurat ini.
Semoga Dokumen Kurikulum Masa Kenormalan Baru..ini mampu menjadi
sarana bagi sekolah untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan bangsa di Masa
Pandemi Covid 19 ini.

Palembang, 13 Juli 2020


Kepala SMP Negeri 48 Palembang,

NASARUDDIN, S.Pd., M.Si


NIP. 196412101987011001

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 7 PALEMBANG
AKREDITASI A ( AMAT BAIK )
Jl. Jend. A. Yani Kel. Silaberanti Kecamatan Jakabaring Kode Pos : 30252
Emall : smptujuhplg@yahoo.com Website : http://smp7palembang.sch.id
Palembang Telp. 0711-511149
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SMP NEGERI 7 PALEMBANG
NOMOR: 421.3/422.213 A/DISDIK/SMPN.7 PLG/2019
TENTANG
TIM PENGEMBANG KURIKULUM SMP NEGERI 7 PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2019-2020

Menimbang bahwa dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang


bermutu dan efektif, perlu adanya dokumen yang dapat memberikan arahan
kepada pendidik dan tenaga kependidikan, maka SMP Negeri 7 Palembang
memandang perlu menyusun kurikulum operasional sekolah.

1. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.01.07/MENKES/

liv
Mengingat 328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung
Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.
2. Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Nomor 3063 Tahun 2019
tentang Kalender Pendidikan Sekolah Tahun Pelajaran 2019/2020,
3. Surat Keputusan Dinas Pendidikan kota Palembang Nomor 0965
Tahun 2020 tentang Kegiatan Penyelenggaraan Belajar dari Rumah
Masadarurat Coronavirus Disease (Covid 19), dan
4. Surat Edaran No. 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Covid 19
5. Program Kepala Sekolah
6. Rapat Dinas Tanggal 13 Juli 2020

1. Pedoman Penyusunan Kurikulum dari Badan Standar Nasional


Memperhatikan Pendidikan.
2. Hasil Rapat Kerja Komite Sekolah SMP Negeri 7 dengan
materi pokok Pembahasan Kurikulum Operasional
Sekolah.
MEMUTUSKAN
1. Tim Penyusun Kurikulum SMP Negeri 7 Palembang Tahun Pelajaran
2020 - 2021.
2. Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup Pendahuluan,
Tujuan, Struktur dan Muatan, Kalender Pendidikan, Penutup, Silabus,
dan Analisis Kriteria Ketuntasan Minimal.
3. Sehubungan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
penyempurnaan kurikulum dapat dilakukan sewaktu-waktu.
Keputusan ini mulai berlaku pada saat ditetapkan. Apabila terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Palembang , 13 Juli 2020
Kepala SMP Negeri 7 Palembang,

Siti Zubaidah, S.Pd.M.Si


NIP 19620622 198302 2 001
Lampiran : SK Kepala SMP NegeriPalembang
Nomor : 421.3/800 -100 A/DISDIK/SMPN.7PLG/2020
Tanggal : 13 Juli 2020

DAFTAR TIM PENGEMBANG KURIKULUM SMP NEGERI 48 PALEMBANG


TAHUN PELAJARAN 2020-2021

JABATAN DALAM
NO NAMA JABATAN DALAM TIM
DINAS

1 Nasaruddin, S,Pd., M.Si. Kepala Sekolah Penanggung Jawab


2 Rialis Nurwati, SPd., M.Pd. Waka Kurikulum Ketua
3 M.Azhar, S.Pd., M.Pd Waka Kesiswaan Wakil Ketua
4 Laila Antenar,B.Pd. Waka Sarana Prasana Sekretaris
5 Suwarno,B.Pd.,Music Waka Humas Wakil Sekretaris
5 Asmah, S.Ag Anggota Guru Pend. Agama Islam
6 Nopi Sartika Satriana,S.Pd. Anggota Guru PPKn
7 Susita,B.Pd. Anggota Guru Bahasa Indonesia
8 Khuzaiah Anggota Guru Matematika
9 latita, S.P Anggota Guru Ilmu Pengetahuan Alam

lvi
10 E.Muchtar, B.Pd.,Music Anggota Guru Ilmu Pengetahuan Sosial
11 Iwan Wijaya, B.Pd. Anggota Guru Bahasa Inggris
12 Habasyiah, S.Pd, M.Pd Anggota Guru Seni Budaya
13 Kasad, B.Pd. Anggota Guru Guru PJOK
14 Salina, B.Pd. Anggota Guru Prakarya
15 Rosmelia Dewi, S.Pd. Anggota Guru BK

Palembang, 13 Juli 2020


Kepala Sekolah,

NASARUDDIN, S.Pd. M.Si


NIP 196412101987011001

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

SMP NEGERI 7 PALEMBANG


AKREDITASI A ( AMAT BAIK )
Jl. Jend. A. Yani Kel. Silaberanti Kecamatan Jakabaring Kode Pos : 30252
Emall : smptujuhplg@yahoo.com Website : http://smp7palembang.sch.id
Palembang Telp. 0711-511149
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SMP NEGERI 7 PALEMBANG
NOMOR: 421.3/201 A/DISDIK/SMPN.7PLG/2020
TENTANG
PEMBERLAKUAN KURIKULUM SMP NEGERI 7 PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2020-2021
Menimbang bahwa dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang
bermutu dan efektif, perlu adanya dokumen yang dapat memberikan arahan
kepada pendidik dan tenaga kependidikan, maka SMP Negeri 7 Palembang
memandang perlu menyusun kurikulum operasional sekolah.

7. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.01.07/MENKES/


Mengingat 328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung
Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.
8. Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Nomor 3063 Tahun 2019
tentang Kalender Pendidikan Sekolah Tahun Pelajaran 2019/2020,
9. Surat Keputusan Dinas Pendidikan kota Palembang Nomor 0965
Tahun 2020 tentang Kegiatan Penyelenggaraan Belajar dari Rumah
Masadarurat Coronavirus Disease (Covid 19), dan
10. Surat Edaran No. 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Covid 19
11. Program Kepala Sekolah
12. Rapat Dinas Tanggal 13 Juli 2020

3. Pedoman Penyusunan Kurikulum dari Badan Standar Nasional


Memperhatikan Pendidikan.
4. Hasil Rapat Kerja Komite Sekolah SMP Negeri 7 dengan
materi pokok Pembahasan Kurikulum Operasional
Sekolah.
MEMUTUSKAN
1. Tim Penyusun Kurikulum SMP Negeri 7 Palembang Tahun Pelajaran
2020 - 2021.
2. Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup Pendahuluan,
Tujuan, Struktur dan Muatan, Kalender Pendidikan, Penutup, Silabus,
dan Analisis Kriteria Ketuntasan Minimal.
3. Sehubungan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
penyempurnaan kurikulum dapat dilakukan sewaktu-waktu.
Keputusan ini mulai berlaku pada saat ditetapkan. Apabila terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Palembang, 13 Juli 2020


Kepala SMP Negeri 7 Palembang,

lviii
Siti Zubaidah, S.Pd., M.Si
NIP 19620622 198302 2 001

Lampiran : SK Kepala SMP Negeri Palembang


Nomor : 421.3/201 A/DISDIK/SMPN.48 PLG/2020
Tanggal : 13 Juli 2020

DAFTAR NAMA PEMBERLAKUAN KURIKULUM SMP NEGERI 48 PALEMBANG


TAHUN PELAJARAN 2020-2021

JABATAN DALAM
DINAS
NO NAMA JABATAN DALAM TIM

1 Nasaruddin, S,Pd., M.Si. Kepala Sekolah Penanggung Jawab


2 Rialis Nurwati, S.Pd., M.Pd. Waka Kurikulum Ketua
3 M,Azhar S.Pd., M.Pd Waka Kesiswaan Wakil Ketua
4 Laila Antenar,S.Pd, Waka Sarana Prasana Sekretaris
5 Suwarno,S.Pd,M.Si Waka Humas Wakil sekretaris
6 Ketua Komite Ketua Komite
6 M. Najib, S.Kom., MM. Sekretaris Komite Sekretaris Komite
7 Ripin Soleh Bendahara Komite Bendahara Komite
8 Robi’ah, M.Pd. I Anggota Guru Pend.Agama Islam
9 Dra. Milasa Pitri, M.M. Anggota Guru Pend. Agama Islam
10 Farida,S.Pd. Anggota Guru PPKn
11 Rahma Danniarti, S.Pd., M.Pd. Anggota Guru PPKn
12 Hj. Jamilah, S.Pd. Anggota Guru Bahasa Indonesia
13 Hj. Lisbety, S.Pd. Anggota Guru Bahasa Indonesia
14 Sawalid, S.Pd. Anggota Guru Bahasa Indonesia
15 Dra. Rosmaili Anggota Guru Bahasa Indonesia
16 Hj. Zainani, S.Pd., M.Pd. Anggota Guru Bahasa Indonesia
17 Risdiana, S.Pd. Anggota Guru Bahasa Indonesia
18 Noprianty, S.Pd. Anggota Guru Bahasa Indonesia
19 Asriyani, S.Pd. Anggota Guru Matematika
20 Hj.Nelly, S.Pd, M.Si. Anggota Guru Matematika
21 Hj. Mutmainah, S.Pd. Anggota Guru Matematika
22 Zulfadilah, S.Pd., M.M. Anggota Guru Matematika
23 Emi Rosita, S.Pd. Anggota Guru Matematika
24 Francisca, B.Pd. Anggota Guru Matematika
25 Dra. Sri Restuti Anggota Guru Ilmu Pengetahuan Alam
26 Inten, S.Pd. Anggota Guru Ilmu Pengetahuan Alam
27 Asna Niswati, S.Pd. Anggota Guru Ilmu Pengetahuan Alam
28 Sugiharti, S.Pd. Anggota Guru Ilmu Pengetahuan Alam
29 Mutiara Fitriani, S.Pd. Anggota Guru Ilmu Pengetahuan Alam
30 Hj. Nirwana, S.Pd. Anggota Guru Ilmu Pengetahuan Sosial
31 Mardalena, S.Pd., M.Si. Anggota Guru Ilmu Pengetahuan Sosial
32 Emmy Yuliani, S.Pd. Anggota Guru Ilmu Pengetahuan Sosial
33 Dewi Afriyani, S.E. Anggota Guru Ilmu Pengetahuan Sosial
34 Agussalim, S.Pd. Anggota Guru Bahasa Inggris
35 Dorsinta Situmorang, S.Pd., M.Si. Anggota Guru Bahasa Inggris
36 Aisyah, S.Pd. Anggota Guru Bahasa Inggris
37 Etik Yuniah, S.Pd. Anggota Guru Bahasa Inggris
38 Nurhemda Meliana, S.Pd. Anggota Guru Bahasa Inggris
39 Hj. Herlina Jaya, S.Pd., M.Si. Anggota Guru Seni Budaya
40 Yuliasni, S.Pd. Anggota Guru Seni Budaya
41 Kasad, S.Pd. Anggota Guru Guru PJOK
42 Siti Zaleha, S.Pd. I Anggota Guru Pend. Agama Islam
43 Ummi Azma, S.Pd. I Anggota Guru Pend. Agama Islam
44 Veny Arvani, S.Pd. Anggota Guru PPKn
45 M. Tahir, S.Pd. Anggota Guru Bahasa Indonesia
46 Dety Anggraini, S.Pd. Anggota Guru Bahasa Indonesia
47 Ayu Wandira, S.Pd. Anggota Guru Ilmu Pengetahuan Alam
48 Wiwin Sundari, S.Pd. Anggota Guru Ilmu Pengetahuan Alam
49 Dessy Natalia Sinambela, S.Pd. Anggota Guru IPS/Prakarya
50 Desti Andriyani, S.Pd. Anggota Guru IPS/PPKn
51 Eviun Syahid, S.Pd. Anggota Guru Seni Budaya
52 Yuliandi Saputra, S.Pd. Anggota Guru PJOK
53 Redho Bayu Maulianda, S.Pd. Anggota Guru PJOK
54 Rizka Nuraulia, S.Pd. Anggota Guru Prakarya
55 Ira Nofiza, S.Pd. Anggota Guru Prakarya
56 Heriyanto, S.Pd. Anggota Guru Prakarya
57 Septizar, S.Pd. Anggota Guru Prakarya
58 Amrina Jaya, S.Pd. Anggota Guru BK
59 Muhd. Syukri, S.Pd. Anggota Guru BK
60 Edy Suryadi., S.Pd., M.M. Anggota Guru BK

lx
Palembang, 13 Juli 2020
Kepala Sekolah,

NASURUDDI, S.Pd. M.Si


NIP 196412101987011001

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 7 PALEMBANG
AKREDITASI A ( AMAT BAIK )
Jl. Jend. A. Yani Kel. Silaberanti Kecamatan Jakabaring Kode Pos : 30252
Emall : smptujuhplg@yahoo.com Website : http://smp7palembang.sch.id
Palembang Telp. 0711-511149

BERITA ACARA
PENGEMBANGAN SILABUS KTSP
SMP NEGERI 7 PALEMBANG

Pada hari ini, Senin, 13 Juli tahun 2020 bertempat di Sekolah SMP Negeri 7
Palembang telah melaksanakan Penyusunan Silabus yang dihadiri oleh Kepala Sekolah,
Dewan Guru, Komite Sekolah untuk penyusunan KTSP Tahun Pelajaran 2020-2021
Dalam rapat ini telah dicapai kesimpulan sesuai dengan hasil KTSP
sebagaimana terlampir
Demikian berita acara ini dibuat sebagai tanda kesepakatan bersama dalam
penyusunan Silabus, dan sebagai landasan bagi Sekolah untuk dapat
melaksanakannya dengan sebaik – baiknya.

Palembang, 13 Juli 2020


Kepala Sekolah,
Siti Zubaidah, S.Pd., M.Si.
NIP. 196206221983022001

NB : Daftar Peserta Rapat Terlampir. ( AMBIL DAFTAR HADIR TIM


PENGEMBANG KURIKULUM )

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 7 PALEMBANG
AKREDITASI A ( AMAT BAIK )
Jl. Jend. A. Yani Kel. Silaberanti Kecamatan Jakabaring Kode Pos : 30252
Emall : smptujuhplg@yahoo.com Website : http://smp7palembang.sch.id
Palembang Telp. 0711-511149

BERITA ACARA
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SMP NEGERI 7 PALEMBANG

Pada hari ini, Senin, 13 Juli tahun 2020 bertempat di Sekolah SMP Negeri 7
Palembang telah melaksanakan Pengembangan Kurikulum yang dihadiri oleh Kepala
Sekolah dan Dewan Guru, pada Tahun Pelajaran 2020-2021
Dalam rapat ini telah dicapai kesimpulan sesuai dengan hasil KTSP
sebagaimana terlampir
Demikian berita acara ini dibuat sebagai tanda kesepakatan bersama dalam
pengembangan kurikulum, dan sebagai landasan bagi Sekolah untuk dapat
melaksanakannya dengan sebaik – baiknya.

lxii
Palembang, 13 Juli 2020
Kepala Sekolah,

Siti Zubaidah, S.Pd., M.Si.


NIP. 196206221983022001

NB : Daftar Peserta Rapat Terlampir.

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 7 PALEMBANG
AKREDITASI A ( AMAT BAIK )
Jl. Jend. A. Yani Kel. Silaberanti Kecamatan Jakabaring Kode Pos : 30252
Emall : smptujuhplg@yahoo.com Website : http://smp7palembang.sch.id
Palembang Telp. 0711-511149

BERITA ACARA
PEMBERLAKUAN KURIKULUM
SMP NEGERI 7 PALEMBANG
Pada hari ini, Senin, 13 Juli tahun 2020 bertempat di Sekolah SMP Negeri 7
Palembang telah melaksanakan Pemberlakuan Kurikulum yang dihadiri oleh Kepala
Sekolah, Dewan Guru, Komite Sekolah pada Tahun Pelajaran 2020-2021
Dalam rapat ini telah dicapai kesimpulan sesuai dengan hasil KTSP
sebagaimana terlampir
Demikian berita acara ini dibuat sebagai tanda kesepakatan bersama dalam
Pemberlakuan Kurikulum SMP Negeri 7 Palembang, dan sebagai landasan bagi
Sekolah untuk dapat melaksanakannya dengan sebaik – baiknya.

Palembang, 13 Juli 2020


Kepala Sekolah,

Siti Zubaidah, S.Pd., M.Si.


NIP. 196206221983022001

NB : Daftar Peserta Rapat Terlampir.

lxiv
INSTRUMEN
VERIFIKASI DAN VALIDASI KURIKULUM MASA KENORMALAN BARU

Nama Sekolah : SMP YP Nurfauzan


Alamat Sekolah : JL. KH Wahid Hasyim 5 Ulu Darat
Nama Kepala Sekolah : Feriansyah SPd
NIP :
Tahun Pelajaran : 2020/2021
KONDISI
N
ASPEK KOMPONEN TIDAK CATATAN
O ADA
ADA
1 Cover Dokumen KTSP
2 Lembar Penetapan
2 LernbarPengesahan
3 Kata Pengantar
4 Daftar Isi
5 Daftar Lampiran
I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang (Dasar Pemikiran Suplemen
Kurikulum Masa Kenormalan Baru
B. Dasar Hukum
C. Tujuan Penyusunan dokumen Suplemen
Kurikulum Masa Kenormalan Baru
D. Landasan dan Prinsip Pengembangan Suplemen
Masa Kenormalan Baru
II VISI, MISI DAN TUJUAN
Visi Sekolah
Misi Sekolah
Tujuan Sekolah
III KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN
MUATAN KURIKULUM
A KERANGKA DASAR KURIKULUM DARURAT
1. Konsep Kurikulum Masa Kenormalan Baru

i
2. KonsepPembelajaran Masa Kenormalan Baru
3. PrinsipPembelajaran Masa Kenormalan Baru
STRUKTUR
B DAN MUATAN KURIKULUM
1. Struktur Kurikulum
2. Pengaturan Beban Belajar

3. Penilaian Hasil Belajar pada masa darurat


4. PengaturanKenaikan Kelas pada masa darurat
5. PengaturanKelulusan pada masa darurat

IV Kalender Pendidikan
V Penutup
Lampiran-lampiran
silabus dan RPP yang disederhanakan sesuai dengan
kurikulum darurat
SK TimPengembangKurikulum, UraianTugas Tim
Penyusun, program dan jadwalkerja TPK

Berita acara, daftarhadir dan


notulankegiatanpenyusunanKurikulum
Daftar hadir dan notulan kegiatan penyusunan
Kurikulum

SARAN/CATATAN/REKOMENDASI:

………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
....................., 13 Juli 2020
Verifikator/Validator Kepala Sekolah,
Pengawas Sekolah

ii
(…………………………..) (………………………….)

iii

Anda mungkin juga menyukai