Anda di halaman 1dari 175

KURIKULUM

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 26 JAKARTA


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN KEPULAUAN SERIBU
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 26 JAKARTA
Jl. Kampung Baru Rt. 01/003 Pulau Tidung Kepulauan Seribu Selatan

1
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Madrasah dan


diketahui Kasi Penmad Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Seribu
dengan ini Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 26 Jakarta ditetapkan/disahkan
untuk diberlakukan pada
Tahun Pelajaran 2021/2022

Disahkan di : Jakarta
Tanggal : 12 Juli 2021

Menyetujui Mengesahkan
KETUA KOMITE MTSN 26 JAKARTA KEPALA MTSN 26 JAKARTA

Rojiun Hamid Drs Agus Salim


NIP. 19707052000031005

Mengetahui;
KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU

H. Mawardi, S.Ag
NIP. 97104211997031004

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
kekuatan dan kesempatan kepada kami sehingga Kurikulum MTs N 26 Jakarta
dapat tersusun. Kurikulum ini diberlakukan untuk tahun pelajaran 2019/2020
sebagai hasil penyempurnaan Kurikulum MTsN 26 Jakarta tahun sebelumnya.
Kurikulum ini memuat Kondisi madrasah, Tujuan madrasah, struktur kurikulum,
kelender pendidikan, dan regulasi-regulasi terkait dengan pelaksanaannya.
Kurikulum MTsN 26 Jakarta telah mengintegrasikan pendidikan karakter berupa
nilai bersih dan sehat ke dalam seluruh kegiatan madrasah baik akademik maupun
nonakademik
Kurikulum ini dapat terselesaikan berkat dukungan berbagai pihak. Untuk itu,
kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Para guru dan karyawan MTsN 26 Jakarta yang telah secara proaktif
memberi masukan dan kelengkapan data;
2. Pengawas madrasah yang telah membimbing penyusunan kurikulum;
3. Ketua komite MTsN 26 Jakarta yang turut serta memberi masukan dan
dorongan terhadap terselenggaranya pendidikan di MTsN 26 Jakarta
4. Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Kepulauan Seribu yang
telah memberikan pengarahan dan memfasilitasi tersusunnya Kurikulum ini.
Kurikulum ini masih memerlukan penyempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran
serta masukan dari berbagai pihak sangat kami nantikan. Kami berharap kurikulum
ini dapat dijadikan pedoman dalam penyelengaraan pendidikan di MTsN 26 Jakarta.

Jakarta, 12 Juli 2021


Kepala MTsN 26 Jakarta

Drs. Agus Salim


NIP. 19707052000031005

3
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ...................................................................................................


Halaman Pengesahan ………………………………………………………… .. 1
Kata pengantar............................................................................ 2
Daftar Isi …………………………………………………………………. …. 3
Daftar Lampiran ………………………………………………………………… 5
Daftar Tabel …………………………………………………………………….. 6
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang (dasar pemikiran penyusunan KTSP)……………. 7
B. Landasan Hukum Kurikulum…………………………………….. 9
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum……………………………….. 11
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum………………………………. 14
BAB II TUJUAN
A. Visi Madrasah……………………………………………………. 16
B. Misi Madrasah………………………………………………… .... 16
C. Tujuan Madrasah ……………………………………………… ... 17
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum……………………………………………. ... 19
B. Muatan Kurikulum……………………………………………… . 22
1. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu………………………… 23
2. Muatan Lokal …………………………………………….. .. 131
3. Pengembangan Diri ………………………………………. .. 137
4. Pengaturan Beban Belajar………………………………… .. 157
5. Ketuntasan Belajar………………………………………… . 158
6. Penilaian Hasil Belajar ……………………………………. . 162
7. Kenaikan Kelas ……………………………………………. 168
8. Kelulusan ………………………………………………….. 168
9. Mutasi Siswa……………………………………………….. 169
10. Implementasi PPK …………………………………………. 173
11. Pendidikan kecakapan Hidup ……………………………… 174
12. Program prioritas Madrasah (GERAMM) ………………….. 176

4
BAB IV Kalender Pendidikan ………………………………………………. .. 182
A. Permulaan Tahun Pelajaran…………………………………… ... 182
B. Waktu Belajar…………………………………………………. ... 182
C. Libur Madrasah……………………………………………….. .... 183
BAB V Penutup ……………………………………………………………. .. 186

Lampiran-lampiran ...............................................................................................

5
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kurikulum Darurat Covid-19 …………………………………………


Lampiran 2. Instrumen Validasi Kurikulum dari Pengawas Madrasah ...........................

Lampiran 3. SK Tim Pengembang Kurikulum ...............................................................

Lampiran 4. Deskripsi Tugas Tim Pengembang Kurikulum .........................................

Lampiran 5. Program dan Jadwal Kegiatan Penyusunan Kurikulum ..............................

Lampiran 6. Daftar hadir dan Notula Kegiatan Penyusunan Kurikulum ......................

Lampiran 7. Berita acara Review dan Revisi Kurikulum ................................................

Lampiran 8. Hasil Analisis Konteks ................................................................................

Lampiran 9. Dokumentasi Kegiatan Penyusunan Kurikulum ........................................

6
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel kompetensi sikap…………………………………………………159

Tabel 3.2 Tabel KKM ……………………………………………………………..161

Tabel 4.1 Tabel Waktu belajar …………………………………………………….182

Tabel 4.2 Tabel Minggu Efektif ………………………………………………….. 183

7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang (Dasar Pemikiran Penyusunan )


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa yang diatur dengan undang-undang.
Sistem Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi dan efisiensi
manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan
pembaharuan pendidikan secara terencana dan berkesinambungan.
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Perkembangan pengetahuan dan teknologi dewasa ini berdampak pada
perubahan di segala bidang. Arus informasi yang semakin cepat dan tak
terbendung mengakibatkan dunia semakin mengglobal. Perubahan tersebut
terjadi di semua sektor kehidupan, yaitu sektor perekonomian, politik, sosial,
dan budaya yang perlu mendapat respon dari semua elemen masyarakat.

8
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan
kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 1 ayat 16 berbunyi kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pembelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pada ayat 20 berbunyi,
kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan Pendidikan.
Atas dasar tuntutan mewujudkan masyarakat seperti itu diperlukan upaya
peningkatan mutu pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh
mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-
aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku,
pengetahuan, kesehatan, keterampilan dan seni. Pengembangan aspek-aspek
tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang
diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup,
menyesuaikan diri, dan berhasil di masa datang. Dengan demikian, peserta didik
memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang dikembangkan melalui
pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan. Oleh karena itu diperlukan penyempurnaan Kurikulum
sekolah yang berbasis pada kompetensi peserta didik.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
beragam mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas
Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan,
Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian Pendidikan.
Kurikulum MTs Negeri 26 Jakarta dikembangkan sebagai perwujudan
dari kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah. Kurikulum ini disusun oleh
satu tim penyusun yang terdiri atas unsur madrasah dan Komite madrasah serta
Pengawas Madrasah dibawah koordinasi dan supervisi dari Kantor Kementerian
Agama Kota Jakarta Pusat.

9
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, yang meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum ini
disusun dan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi di daerah.

B. Landasan Hukum

Pengembangan kurikulum MTs Negeri 26 Jakarta didasarkan pada beberapa


regulasi sebagai berikut.
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5670);
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
AliyahTsanawiyah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsnawiyah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 61
Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.62
Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah;

10
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.63
Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014
tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah ;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun
2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan
Pendidikan Formal;

15. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 183 Tahun 2019
tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Pada
Madrasah;
16. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 184 Tahun 2019
tentang Pedoman Implemenatsi Kurikulum Pada Madrasah;

11
17. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018
Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Tsanawiyah;
18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5163 Tahun 2018
Tentang Petunjuk Teknis Pengembangan Pembelajaran Pada Madrasah;
19. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pada Madrasah;
20. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6981 Tahun 2019
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Madrasah Tsanawiyah;
21. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2491 Tahun 2020
tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2020/2021;
22. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020
tentang Panduan Kurikulum Darurat Pada Madrasah;

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Tujuan pengembangan kurikulum di MTsN 26 Jakarta ini berdasarkan
Juknis No. 6981 Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia Keimanan dan ketaqwaan
serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik
secara utuh. Kurikulum disusun untuk memungkinkan semua mata
pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan taqwa serta akhlak
mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik Perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni Pendidikan merupakan proses sistematik
untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang
memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor ) berkembang
secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan minat, kecerdasan
intelektual, emosional, sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.

12
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Daerah
memiliki potensi, kebutuhan, tantangan dan keragaman karasteritik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai
dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh
karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional Dalam era otonomi dan
desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan
demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendrong partisipasi
masyrakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,
keduanya harus di tampung secara berimbang dan saling mengisi.
5. Tuntutan dunia kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung
tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan
dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh karena itu, kurikulum perlu
memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan
kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) Pendidikan
perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai
penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus-menerus
melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga
tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

7. Moderasi Beragama Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung


peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia dengan tetap
memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu,

13
muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung
perilaku kehidupan beragama yang moderat.
8. Dinamika perkembangan global Pendidikan harus menciptakan
kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting
ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa
yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu
bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan
dengan suku dan bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Pendidikan diarahkan
untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
yang menjadi landasan penting bagi upaya pemeliharaan persatuan
dan kesatuan bangsa dalam kerangka (Negara Kesatuan Republik
Indonesia) NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong
perkembangan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Kurikulum harus
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih
dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan
bangsa lain.
11. Kesetaraan Gender Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya
pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan gender
12. Karakteristik satuan pendidikan Kurikulum harus dikembangkan sesuai
dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
13. Pendidikan Anti Korupsi Kurikulum diarahkan pada pembentukan
karakter termasuk mengembangkan kejujuran dan nilai integritas sedini
mungkin agar anak menjadikannya sebagai kebiasaan dan pandangan
hidup termasuk di dalamnya pendidikan anti korupsi.

14
14. Pendidikan Anti Narkoba Dalam upaya mencegah permasalahan sosial
global saat ini kurikulum harus menjamin terwujudnya karakter
peserta didik yang tangguh dan tidak mudah terbawa pada perilaku
menyimpang termasuk penggunaan narkoba.
Kurikulum disusun dijadikan pedoman kegiatan pembelajaran baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di MTs Negeri 26 Jakarta termasuk
di dalamnya untuk penyusunan program perencanaan.pembelajaran

D. Prinsip-perinsip Pengembangan Kurikulum


Kurikulum dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan di bawah koordinasi
Kementerian Agama Kabupaten berdasarkan Juknis No. 6981 Tahun 2019.
Kurikulum MTs Negeri 26 Jakarta dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan
potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan tuntutan
lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat
pada peserta didik.
2. Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta
menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
ekstar kurikuler secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antar subtansi.

15
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan
dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin
relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia industri. Oleh karena
itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial, keterampilan
akademik dan keterampilan vokasional sangat penting.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non
formal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang, serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan
bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD
1945, Bhinekka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).

16
BAB II
VISI MISI DAN TUJUAN MADRASAH

Undang–Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional. Tujuan Pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan manusia
Indonesia dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan mempunyai budi pekerti yang
luhur, mandiri, kepribadian yang mantap, kesehatan rohani, dan jasmani,
keterampilan dan pengetahuan, dan mempunyai rasa tanggung jawab untuk
bangsa dan bermasyarakat.

A. Visi Madrasah
Visi

Visi Madrasah Tsanawiyah Negeri 26 Jakarta disusun berdasarkan hasil raker


yang melibatkan unsur dari seluruh komponen dan stakeholder. Visi tersebut
adalah ” Lembaga Pendidikan Pembentuk Pribadi Muslim Yang Islami,
Maju dan Berwawasan Kebaharian”.

Indikator Visi :
1) Islami :
a. Mengakui adanya Allah SWT
b. Menjaga hubungan baik antara manusia dengan manusia
c. Menjaga hubungan baik antara manusia dengan lingkungan
d. Berperilaku islami baik dilingkungan sekolah maupun di masyarakat
e. Senantiasa belajar memperdalam ajaran islam

2) Maju :
a. Memiliki SDM yang senantiasa peka pada perkembangan zaman
b. Penyiapan sarana dan prasarana pendukung
c. Kreatif dan Inovatif
d. Pemanfaatan teknologi untuk mendukung kegiatan
e. Efektif dan Efisiensi dalam pekerjaan

17
3) Berwawasan kebaharian :
a. Penanaman kearifan lokal sebagai karakter hidup
b. Pencapaian life skill kearifan lokal meliputi :
- Budidaya ikan ( 75 % mata pencaharian nelayan )
- Pariwisata ( kunjungan wisatawan )
- Pelestarian lingkungan ( mangrove )
c. Memiliki pengetahuan kebaharian dan sosial kemasyarakatan yang
tinggi
d. Memilki kemampuan melestarikan dan menjaga kerifan lokal

B. Misi Madrasah
Peningkatan proses pendidikan, pembelajaran, bimbingan dan pelatihan secara
efektif agar peserta didik mampu berkembang secara optimal sesuai dengan
potensinya, yaitu dengan :
1. a. Akademis : Menyelenggarakan Pendidikan Tingkat Dasar berciri
khas Islam yang berorientasi kepada nilai budaya islam yang modern.
2. Meningkatkan kreatifitas, wawasan keilmuan dan keislaman pendidik dan
tenaga kependidikan.
3. Melengkapi dan mengoptimal kan pemanfaatan sarana dan prasarana
pendidikan dan media pembelajaran berbasis teknologi modern.
4. Menciptakan lingkungan madrasah yang kondusif, nyaman, dan
menyenangkan bagi warga madrasah dalam mendukung pembelajaran
5. Menjalin kerjasama yang harmonis antara elemen madrasah, masyarakat,
pemerintah terkait, lintas sektoral dan swasta.
6. Meningkatkan sikap disiplin, jujur, menghargai, kerjasama, dan tanggung
jawab.
7. Mengembangkan sikap cinta seni dan budaya nasional

Nonakademis : Mengembangkan mental dan jiwa peserta didik dengan


ajaran-ajaran islam dan pengetahuan akan seni dan
budaya bangsa.

18
C. Tujuan Madrasah
Kurikulum MTs Negeri 26 Jakarta disusun sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidkan di
MTs Negeri 26 Jakarta yang mencakup pengembangan potensi yang ada di
lingkungan MTs Negeri 26 Jakarta dan untuk meningkatkan kualitas satuan
pendidikan, baik dalam bidang akademis maupun nonakademis, memelihara
budaya daerah, mengikuti perkembangan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa
kepada Allah SWT.
Tujuan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu Jakarta adalah sebagai berikut:
1. Terlaksananya program tadarus Al quran setiap 15 menit sebelum mulai
jam pembelajaran, mampu menghafal dan membaca dengan fasih .
2. Terlaksananya program kegiatan keagamaan seperti peringatan hari- hari
besar keagamaan , shalat dhuha, shalat berjamaah, shalat jumat, pesantren
Ramadhan, bakti social dan lain-lain.
3. Terlaksananya program kegiatan umum yang meliputi tutor sebaya,
peningkatan nilai ujian nasional.
4. Terlaksananya program 7 K ( Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kebersihan
, Kenyamanan, Kerindangan, Kekeluargaan ) sehingga madrasah menjadi
kondusif.
5. Terlaksananya program 5 S ( Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun ) dengan
memprioritaskan hidup bersih dan sehat.
6. Tercapainya tingkat kelulusan 100%
7. Meningkatnya prosentase lulusan yang diterima di madrasah negeri dan
sekolah negeri ( SMA/ SMK/ MAN ) sekurang-kurangnya 70 %.
8. Menjuarai berbagai kompetisi akademik dan non akademik tingkat
kecamatan, kotamadya maupun tingkat provinsi.
9. Terciptanya suasana islami yang saling menghormati antar sesama peserta
didik dan antar seluruh warga madrasah.
10. Tersedianya media pembelajaran standar yang diperlukan.
11. Tersedianya sarana olahraga dan kesenian dalam pembinaan bakat dan
prestasi.

19
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman
muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum
dalam struktur kurikulum.
Struktur kurikulum MTs Negeri 26 Jakarta terdiri atas 2 kelompok,
yakni Mata pelajaran kelompok A dan mata pelajaran kelompok B. Mata
pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat sedangkan mata pelajaran Kelompok B
yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Jumlah alokasi waktu jam pelajaran perminggu merupakan jumlah
minimal yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik untuk setiap
mata pelajaran.
Struktur kurikulum Madrasah meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun, yakni mulai
kelas VII sampai dengan kelas IX Struktur kurikulum disusun berdasarkan
SKL, KI dan KD mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kurikulum Madrasah memuat 14 Mata Pelajaran, dan pengembangan diri
berdasarkan KMA Nomer 184 tahun 2019 seperti tertera pada Tabel
Struktur Kurikulum.
b. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
MTs Negeri 26 Jakarta.

20
c. Pendekatan pembelajaran pada kelas VII dan VIII dilaksanakan dengan
pendekatan scientific, integrative dan untuk kelas IX tiap mata pelajaran
menggunakan pendekatan yang berbeda.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
e. Proses pembelajaran menekankan keterlibatan peserta didik dengan
menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran Saintifik dan pendekatan
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menarik/menyenangkan),
kontekstual, mengembangkan Budaya Baca, Keteladanan, integratif dan
situasional.
Struktur Kurikulum MTs Negeri 26 Jakarta merupakan
pengorganisasian kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar, kompetensi
dasar, dan muatan pembelajaran pada setiap Madrasah Tsanawiyah
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan dengan
karakteristik sebagai berikut.
1) Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat;
2) Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar;
3) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
4) Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi
inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5) Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;

21
6) Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Mengacu pada enam karakteristik tersebut maka seluruh aktivitas
penerapan kurikulum berpusat pada usaha mewujudkan kompetensi inti yang
diwujudkan dengan menempatkan sekolah sebagaian bagian dari sistem
masyarakat. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut
a) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
d) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Menghargai dan menghayati ajaran agama


KI 1
yang dianutnya
Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
KI 2 royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
KELAS 7 KI 3
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca,
KI 4
menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di madrasah
dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
KI 1
dianutnya
Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
KELAS 8 KI 2 royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
KI 3 konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

22
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca,
KI 4
menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di madrasah
dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
KI 1
dianutnya
Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
KI 2 royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
KELAS 9 KI 3 tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca,
KI 4
menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di madrasah
dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori

B. Muatan Kurikulum Madrasah MTs Negeri 26 Jakarta


Muatan Kurikulum MTs Negeri 26 Jakarta meliputi sejumlah mata pelajaran
yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang ditetapkan BSNP, dan muatan lokal yang dikembangkan
oleh madrasah serta kegiatan pengembangan diri.
Pendidikan kecakapan Hidup yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan
sosial dan kecakapan akademik dikembangkan di MTs Negeri 26 Jakarta secara
terintegrasi dalam setiap kegiatan pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri.

23
1. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan
pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam tabel 1.
Penambahan jam pelajaran pada struktur kurikulum MTs Negeri 26 tercantum pada
tabel 1 di atas.
Keterangan: Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di struktur
kurikulum di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah antara lain Pramuka (Wajib), Unit Kesehatan

Unit Kesehatan Sekolah, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam
rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutama
adalah sikap peduli. Di samping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam
usaha memperkuat kompetensi keterampilan dalam ranah konkrit. Dengan
demikian kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dirancang sebagi pendukung kegiatan
kurikul
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas
mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah
daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai
aran tematik
terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap mata pelajaran adalah
relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam

setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan

Madrasah Tsanawiyah dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang


ditetapkan oleh Kementrian Agama. Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Bahasa Arab sesuai KMA Nomor 183 tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan
Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah

24
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019

AL-QUR’AN HADIS
1. Al-Qur’an Hadis MTs Kelas 7 Semester Gasal

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan 2. Menunjukkan perilaku 3. Memahami pengetahuan (factual, konseptual 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
menjalankan ajaran jujur, disiplin, dan procedural) dengan cara mengamati ranah konkret (menggunakan, mengurai,
agama yang tanggung jawab, [mendengar, melihat,membaca] berdasarkan merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
dianutnya. santun, peduli rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, ranah abstrak (menulis, membaca,
(toleran, gotong teknologi, seni dan budaya terkait fenomena menghitung, menggambar, dan mengarang)
royong), santun, dan kejadian tampak mata. sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
percaya diri, dan sumber lain yang sama dalam sudut
percaya diri dalam pandang/teori
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menerima Al- 2.1 Menjalankan sikap 3.1 Memahami kedudukan dan fungsi Al-Qur'an 4.1 Menyajikan kesimpulan tentang
Qur'an dan hadis tanggung jawab hadis dalam Islam kedudukan dan fungsi Al-Qur'an hadis
sebagai pedoman dalam berperilaku dalam Islam
hidup manusia
1.2 Menerima 2.2 Menghayati sikap 3.2 Menganalisis isi kandungan Q.S. as-Syams 4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. as-
kekuasaan dan disiplin dalam (91): 1-10, Q.S. Ali Imran (3): 190 dan hadis Syams (91): 1-10, Q.S. Ali Imran (3): 190
rahmat Allah SWT. menjalankan riwayat Bukhari dari Abu Hurairah tentang dan hadis riwayat Bukhari dari Abu
Sesuai Q.S. asy- kewajiban kekuasaan dan rahmat Allah SWT. Hurairah.
Syams : 1-10 dan 4.2.3 Mengolah fenomena sosial dan alam
Q.S. Ali Imran (3): sebagai bukti kekuasaan Allah

36
190 dan hadis sebagaimana dalam Q.S. as-Syams (91):
riwayat Bukhari 1-10, Q.S. Ali Imran (3): 190 dan hadis
dari Abu Hurairah riwayat Bukhari dari Abu Hurairah;

4.2.4
tentang kekuasan dan rahmat Allah Swt.
1.3 Menerima bahwa 2.3 Menjalankan sikap 3.3 Menganalisis isi kandungan Q.S. al-Lail (92): 1- 4.3.1 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Lail
Allah Swt. peduli kepada 11, dan hadis hadis riwayat Muslim dari Abu (92): 1-11, dan hadis hadis riwayat
mencintai orang masyarakat Hurairah; Muslim dari Abu Hurairah.
yang pemurah dan 4.3.2 Menyimpulkan keterkaitan kandungan
membenci orang Q.S. al-Lail (92): 1-11, dan hadis riwayat
yang kikir Muslim dari Abu Hurairah dan hadis
riwayat Muslim dari Jabir bin Abdillah
dengan fenomena sosial dan
menyajikannya secara lisan atau tulisan

hadis riwayat Muslim dari Jabir bin Abdillah

37
tentang sifat pemurah dan menjauhi sifat kikir

2. Al-Qur’an Hadis MTs Kelas 7 Semester Genap

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
menjalankan ajaran agama disiplin, tanggung jawab, konseptual dan procedural) dengan cara dalam ranah konkret
yang dianutnya. santun, peduli (toleran, mengamati [mendengar, melihat,membaca] (menggunakan, mengurai,
gotong royong), santun, berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan
percaya diri, dan percaya diri pengetahuan, teknologi, seni dan budaya membuat) dan ranah abstrak
dalam berinteraksi secara terkait fenomena dan kejadian tampak (menulis, membaca, menghitung,
efektif dengan lingkungan mata. menggambar, dan mengarang)
sosial dan alam dalam sesuai dengan yang dipelajari di
jangkauan pergaulan dan sekolah dan sumber lain yang
keberadaannya. sama dalam sudut pandang/teori

38
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.4 Menerima keutamaan 2.3 Menjalankan sikap teliti 3.4 Memahami ketentuan hukum bacaan Mad 4.4 Mempraktikan bacaan mad
membaca Al-Qur'an sesuai dalam melaksanakan tugas thabi'i, mad wajib muttashil, dan mad jaiz thabi'i, mad wajib muttashil,
kaidah Ilmu Tajwid munfashil dan mad jaiz munfashil
dalam surat pendek pilihan
1.5 Menerima bahwa optimis 2.5 Mengamalkan sikap pantang 3.5 Menganalisis isi kandungan Q.S. al-Balad 4.5.1 Mendemonstrasikan hafalan
dan sabar adalah perintah menyerah dalam meraih (90): 1-10, Q.S. az-Zumar (39): 53 dan Q.S. Q.S. al-Balad (90): 1-10, Q.S.
Allah SWT. keberhasilan sebagai salah alBagarah (2): 153 tentang optimis dan az-Zumar (39): 53 dan Q.S.
satu bentuk sikap anti sabar alBagarah (2): 153
korupsi 4.5.2 Menyimpulkan keterkaitan
kandungan Q.S. al-Balad (90):
1-10, Q.S. a7-Zumar (39): 53
dan Q.S. al-Bagarah (2): 153
dengan fenomena sosial dan
menyajikannya dalam bentul
lisan atau tulisan
1.6 Menerima kebenaran isi 2.6 Menjalankan sikap berfikiran 3.6 Menganalisis keterkaitan isi kandungan 4.6.1 Mendemonstrasikan hafalan
kandungan hadis tentang positif, optimis dan sabar hadis riwayat Muslim dari Abu Yahya hadis riwayat Muslim dari
sikap berfikir positif, dalam kehidupan sehari-hari Shuhaib bin Sinan; Abu Yahya Shuhaib bin
optimis dan sabar dalam Sinan.
kehidupan bagi orang 4.6.2 Menyimpulkan dampak sikap
mukmin optimis dan sabar dalam
kehidupan sesuai isi
kandungan hadis riwayat
Muslim dari Abu Yahya
Shuhaib bin Sinandan hadis
riwayat Tirmidzi dari
Abdullah bin Abbas dan hadis
riwayat Bukhari Muslim dari
Abu Hurairah dengan
fenomena sosial
menyajikannya dalam bentuk
lisan atau tulisan

39
dan hadis riwayat Tirmidzi dari Abdullah bin
Abbas;

dan hadis riwayat Bukhari Muslim dari Abu


Hurairah;

tentang optimis dan sabar dalam fenomena


kehidupan dan akibatnya

40
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019

AL-QUR’AN HADIS
3. Al-Qur’an Hadis MTs Kelas 8 Semester Gasal

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, konseptual dan procedural) dengan dalam ranah konkret
santun, peduli (toleran, gotong cara mengamati [mendengar, (menggunakan, mengurai,
royong), santun, percaya diri, melihat,membaca] berdasarkan rasa merangkai, memodifikasi, dan
dan percaya diri dalam ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, membuat) dan ranah abstrak
berinteraksi secara efektif teknologi, seni dan budaya terkait (menulis, membaca, menghitung,
dengan lingkungan sosial dan fenomena dan kejadian tampak mata. menggambar, dan mengarang)
alam dalam jangkauan sesuai dengan yang dipelajari di
pergaulan dan keberadaannya. sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengamalkan membaca Al- 2.1 Menjalankan sikap teliti dalam 3.1 Memahami ketentuan hukum bacaan 4.1 Mempraktikkan hukum bacaan
Qur'an sesuai kaidah Ilmu bertindak dan berperilaku mad 'iwadl, mad layyin dan mad 'aridl mad 'iwadl, mad layyin dan
Tajwid lissukun mad 'aridl lissukun dalam Al-
Qur'an surah pendek pilihan
1.2 Menghayati bahwa infak 2.2 Menjalankan sikap peduli 3.2 Menganalisis isi kandungan Q.S. 4.2.1 Mendemonstrasikan hafalan
dapat untuk menyucikan jiwa kepada sesama Al- Fajr (89): 15-18, Q.S. Q.S. Al- Fajr (89): 15-18, Q.S. al-
dan menambah keberkahan alBaqarah (2): 254 dan 261 Baqarah (2): 254 dan 261.
tentang infaq di jalan Allah SWT. 4.2.2 Menyimpulkan keterkaitan
kandungan Q.S. Al-Fajr (89): 15-
18 dan Q.S. al-Baqarah (2): 254
dan 261 dengan fenomena
sosial tentang infak dan
sedekah dan menyajikannya
dalam bentuk lisan atau tulisan

41
1.3 Menghayati keutamaan 2.3 Menjalankan sikap peduli 3.4 Menganalisis isi kandungan hadis 4.3 Menyajikan hasil analisis
berinfak sebagai manifestasi kepada sesama riwayat Bukhari Muslim dari Abu tentang keutamaan orang
keimanan seseorang Hurairah: yang berinfak sesuai
pemahaman hadis riwayat
Bukhari Muslim dari Abu
Hurairah dan hadis riwayat
Bukhari dari Hakim bin Hizam

dan hadis riwayat Bukhari dari Hakim


bin Hizam;

tentang infak di jalan Allah SWT.

42
4. Al-Qur’an Hadis MTs Kelas 8 Semester Genap

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dengan cara dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), mengamati [mendengar, (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan melihat,membaca] berdasarkan rasa merangkai, memodifikasi, dan
percaya diri dalam berinteraksi ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, membuat) dan ranah abstrak
secara efektif dengan lingkungan teknologi, seni dan budaya terkait (menulis, membaca, menghitung,
sosial dan alam dalam jangkauan fenomena dan kejadian tampak mata. menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.4 Menghayati keutamaan 2.4 Menjalankan sikap cermat dan 3.4 Memahami ketentuan hukum bacaan 4.4 Mempraktikkan hukum
membaca Al-Qur'an sesuai teliti dalam menjalankan mad shilah, mad badal, mad tamkin, bacaan mad shilah, mad
kaidah Ilmu Tajwid kewajiban dan mad farqi dalam Al-Qur'an surah badal, mad tamkin, dan mad
pendek pilihan farqi dalam AlQur'an surah
pendek pilihan
1.5 Menerima kebenaran tentang 2.5 Menjalankan sikap tanggung 3.5 Menganalisis isi kandungan Q.S. al-Ma 4.5.1 Mendemonstrasikan hafalan
kehidupan akhirat lebih jawab dalam kehidupan sehari- (87): 14-19, Q.S. alQashash (28): 77 dan Q.S. al-Ma (87): 14-19, Q.S. al-
utama dari pada kehidupan hari sebagai modal dasar Q.S. Ali Imran (3): 148 tentang adanya Qashash (28): 77 dan Q.S. Ali
dunia pembentukan sikap anti hubungan kehidupan dunia dan akhirat Imran (3): 148.
korupsi 4.5.2 Menyimpulkan keterkaitan
kandungan Q.S. al-Ma (87): 14-
19, Q.S. al-Qashash (28): 77
dan Q.S. Ali Imran (3): 148
dengan kesalahan gaya hidup
materialistik, hidonis dan
konsumtif pada zaman akhir
1.6 Menerima bahwa aktifitas 2.6 Menjalankan sikap sungguh- 3.6 Memahami isi kandungan hadis 4.6.1 Mendemontrasikan hafalan
kehidupan dunia sebagai sungguh dalam menjalankan riwayat Muslim dari Abu. Hurairah; hadis riwayat Muslim dari Abu

43
perantara mencari bekal aktifitas sehari-hari diniatkan Hurairah dan hadis riwayat
untuk kehidupan akhirat juga ibadah untuk kebahagiaan Muslim dari Mustaurid bin
akhirat Syaddad tentang adanya
hubungan kehidupan dunia
dan akhirat hadis.
4.6.2 Mengomunikasikan kandungan
hadis riwayat Muslim dari Abu
Hurairah dan hadis riwayat
Muslim dari Mustaurid bin
Syaddad tentang hubungan
kehidupan dunia dan akhirat
hadis

dan hadis riwayat Muslim dari


Mustaurid bin Syaddad;

44
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019

AL-QUR’AN HADIS
5. Al-Qur’an Hadis MTs Kelas 9 Semester Gasal

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab, konseptual dan procedural) dengan cara dalam ranah konkret
dianutnya. santun, peduli (toleran, gotong mengamati [mendengar, (menggunakan, mengurai,
royong), santun, percaya diri, melihat,membaca] berdasarkan rasa merangkai, memodifikasi, dan
dan percaya diri dalam ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, membuat) dan ranah abstrak
berinteraksi secara efektif teknologi, seni dan budaya terkait (menulis, membaca, menghitung,
dengan lingkungan sosial dan fenomena dan kejadian tampak mata. menggambar, dan mengarang)
alam dalam jangkauan sesuai dengan yang dipelajari di
pergaulan dan keberadaannya. sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keutamaan 2.1 Menjalankan sikap disiplin 3.1 Memahami ketentuan hukum bacaan 4.1 Mempraktikkan hukum bacaan
membaca Al-Qur'an sesuai dalam kehidupan sehari-hari mad lazim mukhaffaf kilmi, mutsaqqal mad lazim mukhaffaf kilmi,
kaidah Ilmu Tajwid kilmi, mad lazim mutsaqqal harfi, dan mutsaqqal kilmi, mad lazim
mad lazim mukhaffaf harfi mutsaqqal harfi, dan mad
lazim mukhaffaf harfi dalam
Al-Qur'an
1.2 Menerima kebenaran isi 2.2 Mengamalkan sikap jujur 2.1 Memahami isi kandungan Q.S. 4.2.1 Mendemonstrasikan hafalan
kandungan Al-Qur'an dalam kehidupan seharihari alMuthaffifin (83): 1-17, Q.S. al- Q.S. alMuthaffifin (83): 1-17,
tentang jujur An'am (6):152 tentang jujur dalam Q.S. al-An'am (6):152.
muamalah 4.2.2 Mengomunikasikan
keterkaitan hasil analisis
dampak positif jujur dalam
muamalah sesuai pemahaman
Q.S. alMuthaffifin (83): 1-17,

45
Q.S. al-An'am (6):152 dengan
fenomena sosial
1.3 Menerima bahwa Allah Swt. 2.3 Mengamalkan sikap jujur 2.2 Menganalisis isi kandungan hadis 4.2.3 Mendemonstrasikan hafalan
mencintai orang yang jujur dalam kehidupan seharihari riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas; hadis riwayat Baihaqi dari Ibnu
Abbas dan hadis riwayat
Tirmidzi dari Hasan bin Ali
tentang jujur dalam
muamalah.
4.2.4 Mengomunikasikan hasil
analisisi hadis riwayat Baihaqi
dari Ibnu Abbas dan hadis
riwayat Tirmidzi dari Hasan bin
Ali tentang jujur dalam
muamalah
dan hadis riwayat Tirmidzi dari Hasan
bin Ali

tentang jujur dalam muamalah

46
6. Al-Qur’an Hadis MTs Kelas 9 Semester Genap

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab, konseptual dan procedural) dengan cara dalam ranah konkret
dianutnya. santun, peduli (toleran, gotong mengamati [mendengar, (menggunakan, mengurai,
royong), santun, percaya diri, melihat,membaca] berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan
dan percaya diri dalam tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, membuat) dan ranah abstrak
berinteraksi secara efektif seni dan budaya terkait fenomena dan (menulis, membaca, menghitung,
dengan lingkungan sosial dan kejadian tampak mata. menggambar, dan mengarang)
alam dalam jangkauan sesuai dengan yang dipelajari di
pergaulan dan keberadaannya. sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.4 Menghayati keutamaan 2.4 Mengamalkan sikap cermat 3.4 Memahami ketentuan bacaan gharib 4.4 Mempraktikan bacaan gharib
membaca Al-Qur'an sesuai dalam kehidupan sehari-hari dalam (Imalah, Isymam, Tashil, Naql, dalam (Imalah, Isymam, Tashil,
kaidah Ilmu Tajwid Mad/ Qashr) dalam Al-Qur'an Naql, Mad/Qashr) dalam
AlQur'an
1.5 Menghayati bahwa Allah 2.5 Mengamalkan perilaku 3.5 Memahami isi kandungan Q.S. Abasa 4.5.1 Mendemonstrasikan hafalan
meninggikan derajat orang semangat menuntut ilmu (80):1-10 dan Q.S. al-Mujadilah (58): 11 Q.S. Abasa (80):1-10 dan Q.S.
yang beriman dan berilmu dalam belajar tentang menuntut ilmu alMujadilah (58): 11
4.5.2 Mengomunikasikan
kandungan Q.S. `Abasa
(80):1-10 dan Q.S.
alMujadilah (58): 11
1.6 Menghayati bahwa 2.6 Mengamalkan sikap pantang 3.6 Menganalisis isi kandungan hadis riwayat 4.3.1 Mendemonstrasikan hafalan
menuntut ilmu adalah menyerah dalam meraih Muslim dari Abu Hurairah; hadis riwayat Muslim dari
ibadah yang sangat utama keberhasilan Abu Hurairah dan hadis
riwayat Ibnu Majah dari
Safwan bin Assal alMuradi.
4.3.2 Menyimpulkan keterkaitan
kandungan hadis riwayat

47
Muslim dari Abu Hurairah
dan hadis riwayat Ibnu Majah
dari Safwan bin Assal
alMuradi dengan fenomena
pendidikan dan menyajikanya
secara lisan atau tulisan

dan hadis riwayat Ibnu Majah dari


Safwan bin Assal al-Muradi;

tentang menuntut ilmu

48
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019

AKIDAH AKHLAK
7. Akidah Akhlak MTs Kelas 7 Semester Gasal

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), dengan cara mengamati (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya [mendengar, melihat,membaca] merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara berdasarkan rasa ingin tahu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial tentang ilmu pengetahuan, (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan teknologi, seni dan budaya terkait menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. fenomena dan kejadian tampak sesuai dengan yang dipelajari di
mata. sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1. Menghayati kebenaran 2.1. Mengamalkan perilaku jujur 3.1 Memahami dasar, tujuan, 4.1. Mengomunikasikan dasar,
akidah Islam sebagai dasar dan istiqamah sebagai bukti/dalil akidah Islam dan tujuan, bukti akidah Islam
berfikir bersikap dan implementasi dari menyakini manfaat mempelajarinya dalam bentuk peta konsep atau
bertindak akidah Islam media lainnya
1.2. Menerima kebenaran 2.2. Menjalankan sikap percaya diri 3.2 Menganalisis sifat-sifat 4.2. Mengomunikasikan sifatsifat
sifatsifat wajib, mustahil dan sebagai implementasi beriman wajib, mustahil dan jaiz wajib, mustahil dan jaiz Allah
jaiz Allah Swt kepada sifat-sifat wajib, Allah Swt. beserta Swt. beserta artinya
mustahil, dan sifat jaiz Allah bukti/dalil naqli dan
Swt. aqlinya
1.3 Menghayati perbuatan 2.3 Mengamalkan perilaku taubat, 3.3. Menganalisis konsep, dalil dan 4.3 Mengomunikasikan contoh
taubat, taat istiqamah, dan taat, istiqamah, dan ikhlas darnpak positif taubat, taat, kisah yang berkaitan dengan
ikhlas dalam kehidupan sehari-hari istiqamah, dan ikhlas taubat, taat, istiqamah dan
ikhlas dalam kehidupan
1.4. Menghayati adab sholat dan 2.4 Mengamalkan perilaku patuh 3.4. Menerapkan adab dan fadlilah 4.4 Mempraktikan adab shalat dan

49
dzikir sebagai sarana dan disiplin sebagai sholat dan dzikir (Istighfar, dzikir
mendekatkan diri kepada implementasi adab sholat dan Shalawat dan Laa ilaaha
Allah Swt. dzikir illallaah)
1.5 Menghayati kisah 2.5 Menunjukan sikap kasih 3.5 Menganalisis kisah keteladanan 4.5 Menyajikan hasil analisis sifat-
keteladanan Nabi Sulaiman sayang dan tawadhu sebagai Nabi Sulaiman a.s sifat keteladanan Nabi
a.s. implementasi kisah Sulaiman a.s
keteladanan Nabi Sulaiman a.s.

8. Akidah Akhlak MTs Kelas 7 Semester Genap

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), dengan cara mengamati (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya [mendengar, melihat,membaca] merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara berdasarkan rasa ingin tahu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial tentang ilmu pengetahuan, (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan teknologi, seni dan budaya terkait menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. fenomena dan kejadian tampak sesuai dengan yang dipelajari di
mata. sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.6 Menghayati al Asma' ul 2.6 Memiliki sikap pemaaf dan 3.6 Memahami dua belas al Asma' 4.6 Menyajikan contoh fenomena
Husna (al-`Aziiz„ alBashiith, bijaksana sebagai ul Husna (al-Aziiz„al-Bashiith, kehidupan dari nilai yang
al-Ghaniyy, arRa'uuf, , al- implementasi pemahaman al al-Ghaniyy, arRa'uuf, , al-Barr, terkandung dalam (al-Aziiz„
Barr, alFattaah, al-`Adl„ Asma'ul Husna (al-`Aziiz„ al- alFattaah, al-`Adl„ al-Hayyu, alBashiith, al-Ghaniyy,
alHayyu, al-Qayyuum, Bashiith, alGhaniyy, ar-Ra'uuf, , al-Qayyuum, al-Lathiiif) arRa'uuf, , al-Ban-, alFattaah,
alLathiiif) alBarr, al-Fattaah, al-`Adl„al- al-`Adl„ al-Hayyu, al-
Hayyu, al-Qayyuum, al-Lathiiif) Qayyuum, al-Lathiiif)
1.7 Menerima kebenaran adanya 2.7 Menunjukkan perilaku taat dan 3.7 Menganalisis tugas dan sifat 4.6 Menyajikan contoh fenomena
malaikat Allah Swt. dan patuh sebagai implementasi malaikat Allah Swt. serta kehidupan dari nilai yang

50
makhluk gaib lainnya, seperti beriman kepada malaikat Allah makhluk gaib lainnya (jin, terkandung dalam (al-Aziiz„
jin, iblis, dan setan Swt. dan makhluk gaib lainnya iblis, dan setan) alBashiith, al-Ghaniyy,
seperti jin, iblis, dan setan arRa'uuf, , al-Ban-, alFattaah,
al-`Adl„ al-Hayyu, al-
Qayyuum, al-Lathiiif)
1.8 Menghayati akhlak tercela 2.8 Megamalkan berperilaku ikhlas 3.8 Memahami pengertian, dalil, 4.8 Menyajikan contoh cara
yang dilarang Allah Swt sebagai implementasi ciri-ciri dan dampak negatif menghindari perilaku riya dan
berupa riya dan nifaq menghindari akhlak tercela riya sifat riya dan nifaq
dan nifaq nifaq
1.9 Menghayati adab membaca 2.9 Mengamalkan perilaku 3.9 Menerapkan adab membaca al- 4.9 Mempraktikan adab membaca
al-Qur'an dan adab berdoa istiqamah sebagai Qur'an dan adab berdoa al-Qur'an dan berdoa
implementasi adab membaca
al-Qur'an dan adab berdoa
1.10 Menghayati keteladanan 2.10 Menjalankan sikap peduli 3.10 Menganalisis kisah keteladanan 4.10 Menyajikan hasil analisis sifat
kisah Nabi Ibrahim,a.s sebagai Nabi Ibrahim a.s keteladanan nabi Ibrahim, a.s
implementasi kisah
keteladanan nabi Ibrahim
a.s

51
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019

AKIDAH AKHLAK
9. Akidah Akhlak MTs Kelas 8 Semester Gasal

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), dengan cara mengamati (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya [mendengar, melihat,membaca] merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara berdasarkan rasa ingin tahu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial tentang ilmu pengetahuan, (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan teknologi, seni dan budaya terkait menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. fenomena dan kejadian tampak sesuai dengan yang dipelajari di
mata. sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
2.1 Menghayati keutamaan 2.1 Mengamalkan sikap kecintaan 3.1 Memahami sejarah, hakikat, dan 4.1 Mengomunikasikan contoh bukti-
alQur'an kepada al-Qur'an keistimewaan al-Qur'an bukti keistimewaan al-Qur'an.
2.2 Menghayati kebenaran 2.2 Menunjukan sikap percaya diri 3.2 Menganalisis pengertian, 4.2 Mengomunikasikan contoh kisah
adanya mukjizat serta dan tolong menolong sebagai contoh dan hikmah mukjizat tentang adanya mukjizat dan
kejadian luar biasa lainnya implementasi keimanan pada serta kejadian luar biasa kejadian luar biasa lainnya
(karamah, maunah, dan mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya (karamah, maunah, (karamah, maunah, dan irhas)
irhas) lainnya (karamah, maunah, dan dan irhas)
irhas)
2.3 Menghayati hakekat ikhtiar, 2.3 Mengamalkan perilaku khtiyar 3.3 Menganalisis pengertian, dalil, 4.3 Mengomunikasikan hasil analisis
tawakal, sabar, syukur dan tawakal, sabar, syukur dan contoh, dan dampak positif sifat contoh penerapan perilaku
qana'ah sesuai ketentuan qana'ah dalam kehidupan sehari- ikhtiyar, tawakal, qana'ah, sabar ikhtiyar, tawakal, qana'ah, sabar
Islam hari dan syukur dan syukur
2.4 Menghayati perilaku tercela 2.4 Mengamalkan perilaku peduli, 3.4 Memahami pengertian, dalil, 4.4 Menyajikan cara menghindari
ananiah, putus asa, gadab, kerja keras dan optimis sebagai contoh, dan dampak negatif sifat sifat tercela ananiah, putus asa,

52
dan tamak adalah sifat yang implementasi cara menghindari ananiah, putus asa, gadab, dan gadab, dan tamak dalam
dilarang dalam islam perilaku ananiah, putus asa, tamak kehidupan sehari-hari
gadab, dan tamak
2.5 Menghayati adab yang baik 2.5 Mengamalkan adab yang baik 3.5 Menerapkan adab kepada orang 4.5 Mempraktikan adab kepada
kepada orang tua dan guru kepada orang tua dan guru dalam tua dan guru beserta dalilnya orang tua dan guru
kehidupan sehari-hari
2.6 Menghayati kisah keteladaan 2.6 Menunjukan sikap teguh 3.6 Menganalisis kisah keteladanan 4.6 Mengomunikasikan hasil analisis
Nabi Musa a,s pendirian dan peduli sebagai Nabi Musa a.s sifat keteladaan Nabi Musa a.s
implementasi kisah keteladaan
Nabi Musa a.s.

10. Akidah Akhlak MTs Kelas 8 Semester Genap

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), dengan cara mengamati (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya [mendengar, melihat,membaca] merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara berdasarkan rasa ingin tahu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial tentang ilmu pengetahuan, (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan teknologi, seni dan budaya terkait menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. fenomena dan kejadian tampak sesuai dengan yang dipelajari di
mata. sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
2.7 Menghayati sifat utama 2.7 Menunjukan sikap sabar dan 3.7 Menganalisis sifat utama dan 3.7 Menyajikan hasil analisis kisah
Rasul Ulul Azm tanggung jawab sebagai keteguhan rasul Ulul Azmi keteladan rasul Ulul Azmi
implementasi mengimani sifat
utama rasul Ulul Azmi
1.8 Menghayati sikap husnuzzan, 2.8 Mengamalkan perilaku 3.8 Memahami pengertian, dalil, 3.8 Mengomunikasikan contoh
tawadhu, tasammuh, dan husnuzzan, tawadhu, contoh, dan dampak positif sifat penerapan perilaku husnudzan,
ta'wun sesuai ketentuan tasammuh, dan ta'awun dalam husnuzan, tawadhu, tasammuh, tawadlu, tasammuh, dan ta'awun

53
Islam kehidupan seharihari dan ta'awun dalam kehidupan seharihari
1.9 Menghayati sifat tercela yang 2.9 Menunjukan perilaku tolong 3.9 Memahami pengertian, dalil, 3.9 Menyajikan cara menghindari
dilarang oleh Allah Swt.yaitu menolong dan kasih sayang contoh dan dampak negatif sifat sifat hasad, dendam, ghibah, dan
hasad, dendam, ghibah, sebagai implementasi hasad, dendam, gibah, fitnah, namimah
fitnah, dan namimah pemahaman tentang hasad, dan namimah
dendam, ghibah, fitnah, dan
namimah
1.10 Menghayati adab bersosial 2.10 Menjalankan adab bersosial 3.10 Menerapkan adab bersosial 3.10 Mempraktikan contoh adab
media yang baik sesuai media yang baik dalam media bersosial media yang baik dalam
ketentuan Islam kehidupan seharihari kehidupan sehari-hari
1.11 Menghayati kisah 2.11 Menunjukan perilaku jujur dan 3.11 Menganalisis kisah keteladanan 3.11 Mengomunikasikan hasil analisis
keteladanan Abu Bakar a.s disiplin sebagai implementasi sahabat Abu Bakar r.a. keteladaan sahabat Abu Bakar
kisah keteladanan sahabat Abu r.a.
Bakar r.a

54
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019

AKIDAH AKHLAK
11. Akidah Akhlak MTs Kelas 9 Semester Gasal

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), dengan cara mengamati (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya [mendengar, melihat,membaca] merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara berdasarkan rasa ingin tahu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial tentang ilmu pengetahuan, (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan teknologi, seni dan budaya terkait menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. fenomena dan kejadian tampak sesuai dengan yang dipelajari di
mata. sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1. Menghayati kebenaran akan 2.1. Menunjukan perilaku mawas 3.1. Memahami hakekat, 4.1. Mengomunikasikan dalil agli dan
adanya hari akhir diri dan tanggung jawab sebagai dalil/buktinya, tandatanda dan naqli serta hikmah beriman
implementasi beriman kepada hikmah beriman kepada hari kepada hari akhir
hari akhir Akhir
1.2. Menghayati 2.2. Menunjukan sikap taat dan 3.2. Memahami 4.2. Menyajikan dalil tentang
peristiwaperistiwa alam gaib tanggung jawab sebagai peristiwaperistiwa alam gaib peristiwa-peristiwa alam gaib
yang berhubungan dengan implementasi beriman terhadap yang berhubungan dengan yang berhubungan dengan hari
hari akhir CAlam Barzah, peristiwa-peristiwa alam gaib hari akhir CAlam Barzah, kiamat (`Alam Barzah, Yaumul
Yaumul Ba'ats, Yaumul Hisab, yang berhubungan dengan hari Yaumul Ba'ats, Yaumul Ba'ats, Yaumul Hisab, Yaumul
Yaumul Mizan, Yaumul Jaza, akhir (`Alam Barzah, Yaumul Hisab, Yaumul Mizan, Mizan, Yaumul Jaza, Shirat,Surga
Shirat,Surga dan Neraka) Ba'ats, Yaumul Hisab, Yaumul Yaumul Jaza, Shirat,Surga dan Neraka)
Mizan, Yaumul Jaza, dan Neraka)
Shirat,Surga dan Neraka)
1.3. Menghayati kebenaran 2.3. Mengamalkan perilaku 3.3. Menganalisis pengertian, contoh, 4.3. Mengomunikasikan contoh

55
perintah agama untuk menuntut ilmu, kerja keras, dan dampak positif menuntut penerapan perilaku menuntut
menuntut ilmu, kerja keras, kreatif, produktif dan inovatif ilmu, kerja keras, kreatif, ilmu, kerja keras, kreatif,
kreatif, produktif dan inovatif dalam kehidupan sehari-hari produktif dan inovatif produktif dan inovatif dalam
kehidupan sehari-hari
1.4. Menghayati adab yang baik 2.4. Menunjukan sikap hormat dan 3.4. Menerapkan adab bergaul 4.4. Mensimulasikan adab bergaul
dalam bergaul dengan toleran sebagai implementasi dengan saudara, teman dan dengan saudara, teman dan
saudara, teman dan tetangga adab bergaul dengan saudara, tetangga tetangga
teman dan tetangga
1.5. Menghayati kisah sahabat 2.5. Menunjukan sikap pemberani 3.5. Menganalisis kisah keteladanan 4.5. Mengomunikasikan hasil analisis
Umar bin Khattab r.a. dan dan tegas sebagai implementasi sahabat Umar bin Khattab r.a. kisah keteladanan sahabat Umar
Aisyah r.a. keteladanan sifat-sifat utama dan Aisyah r.a. bin Khattab r.a. dan Aisyah r.a.
sahabat Umar bin Khattab r.a.
dan Aisyah r.a.

12. Akidah Akhlak MTs Kelas 9 Semester Genap

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), dengan cara mengamati (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya [mendengar, melihat,membaca] merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara berdasarkan rasa ingin tahu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial tentang ilmu pengetahuan, (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan teknologi, seni dan budaya terkait menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. fenomena dan kejadian tampak sesuai dengan yang dipelajari di
mata. sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.6. Menghayati adanya qadla' dan 2.6. Menunjukan perilaku tawakal 3.6. Menganalisis pg en ertian, dalil/ 4.6. Mengomunikasikan hasil analisis
qadar sebagai ketentuan Allah sebagai implementasi beriman bukti, macammacam, dan contoh dan ciri-ciri perilaku

56
Swt. kepada qadla' dan qadar Allah hikmah beriman kepada qadla' beriman kepada qadla' dan qadar
Swt dan qadar
1.7. Menghayati larangan Allah 2.7. Menunjukan perilaku 3.7. Menganalisis bentukbentuk 4.7. Mengomunikasikan contoh
Swt minuman keras, judi, menghindari minuman keras, perilaku menyimpang dalam bahaya minuman keras, judi,
pacaran dan tawuran judi, pacaran dan tawuran pergaulan remaja (minuman pacaran dan tawuran dalam
dalam kehidupan sehari-hari keras, judi, pacaran dan kehidupan
tawuran)
1.8. Menghayati adab berjalan, 2.8. Mengamalkan adab dalam 3.8. Menerapkan adab berjalan, 4.8. Menyajikan contoh dan dalil
makan dan minum serta berjalan, makan dan minum makan dan minum serta adab berjalan, makan dan minum
berpakaian adalah perintah serta berpakaian dalam berpakaian serta berpakaian dalam
agama kehidupan seharihari kehidupan sehari-hari
1.9. Menghayati kisah keteladanan 2.9. Menunjukan sikap berilmu, 3.9. Menganalisis sikap dan 4.9. Mengomunikasikan hasil analisis
sahabat Usman bin Affan r.a., peduli dan tanggung jawab, keteladanan sahabat Usman bin keteladaan Usman bin Affan r.a,
dan Ali bin Abi Talib sebagai implementasi Affan r.a, dan Ali bin Abi Thalib dan Ali bin Abi Talib karromallahu
karromallahu wajhah meneladani sifat-sifat utama karromallahu wajhah wajhah dalam kehidupan sehari-
sahabat Usman bin Affan hari
r.a.,dan Ali bin Abi Talib
karromallahu wajhah

57
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019

FIKIH
13. Fikih MTs Kelas 7 Semester Gasal

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), dengan cara mengamati (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya [mendengar, melihat,membaca] merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara berdasarkan rasa ingin tahu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial tentang ilmu pengetahuan, (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan teknologi, seni dan budaya terkait menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. fenomena dan kejadian tampak sesuai dengan yang dipelajari di
mata. sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1. Menghayati anugerah Allah 2.1. Menjalankan perilaku bersih 3.1. Memahami alat-alat bersuci dari 4.1. Mengomunikasikan penggunaan
berupa air dan benda-benda sebagai implementasi dari najis dan hadats alat-alat bersuci dari najis dan
lain yang dapat digunakan pemahaman tentang alat-alat hadats
sebagai alat bersuci bersuci
1.2. Menerima pentingnya bersuci 2.2. Menjalankan perilaku bersih 3.2. Menerapkan tata cara 4.2. Mempraktikkan tata cara bersuci
dari hadats dan najis sebagai sebagai implementasi dari bersuci dari hadats dan najis dari hadats dan najis
salah satu s arat ibadah penerapan tentang tata cara
bersuci
1.3. Mengamalkan shalat fardlu 2.3. Menjalankan sikap tertib dan 3.3. Menganalisis ketentuan shalat 4.3. Mengomunikasikan hasil analisis
lima waktu pada waktunya disiplin sebagai implementasi fardlu lima waktu tata cara shalat fardlu lima waktu
sebagai •okok a'aran Islam dari pengetahuan tentang shalat
fardlu lima waktu
1.4. Mengamalkan shalat 2.4. Menjalankan sikap demokratis 3.4. Menganalisis ketentuan shalat 4.4. Mengomunikasikan hasil analisis
berjamaah sebagai bukti dan gotong royong sebagai berjamaah tentang tata cara shalat

58
ketaatan pada ajaran Islam implementasi dari pengetahuan berjamaah
tentang shalat berjamaah
1.5. Mengamalkan dzikir dan doa 2.5. Menjalankan perilaku santun 3.5. Menganalisis keutamaan 4.5. Mengomunikasikan hasil analisis
sebagai bukti ketaatan pada dan optimis sebagai berdzikir dan berdoa setelah tentang keutamaan berdzikir dan
ajaran Islam implementasi dari pemahaman shalat berdoa setelah shalat
tentang dzikir dan doa setelah
shalat

14. Fikih MTs Kelas 7 Semester Genap

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), dengan cara mengamati (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya [mendengar, melihat,membaca] merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara berdasarkan rasa ingin tahu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial tentang ilmu pengetahuan, (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan teknologi, seni dan budaya terkait menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. fenomena dan kejadian tampak sesuai dengan yang dipelajari di
mata. sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.6. Mengamalkan shalat Jum'at 2.6. Menjalankan sikap tanggung 3.6. Menganalisis ketentuan shalat 4.6. Mengomunikasikan hasil analisis
sebagai bukti ketaatan pada jawab sebagai implementasi dari Jum'at tentang shalat Jum’at
ajaran Islam pengetahuan tentang ketentuan
shalat Jum'at
1.7. Menjalankan shalat jama' dan 2.7. Menjalankan sikap tanggung 3.7. Menganalisis ketentuan shalat 4.7. Mengomunikasikan hasil analisis
qashar ketika ada sebab yang jawab dan istikamah sebagai jama' dan qashar tentang shalat jama dan qashar
membolehkan sebagai rasa implementasi dari pengetahuan
syukur atas kemurahan Allah tentang ketentuan shalat jama'
dan qashar

59
1.8. Mengamalkan shalat dalam 2.8. Menjalankan sikap tanggung 3.8. Memahami ketentuan shalat 4.8. Memperagakan tata cara shalat
berbagai keadaan darurat jawab dan istikamah sebagai dalam berbagai keadaan dalam keadaan tertentu
ketika ada sebab yang implementasi dari pemahaman tertentu
membolehkan tentang tata cara shalat wajib
dalam berbagai keadaan
tertentu
1.9. Menjalankan shalat sunah 2.9. Menjalankan sikap percaya diri 3.9. Menganalisis shalat sunnah 4.9. Mengomunikasikan hasil analisis
sebagai bukti ketaatan pada sebagai implementasi dari mu'akkad dan shalat sunnah tentang shalat sunnah mu'akkad
ajaran Islam pengetahuan tentang sunnah ghairu mu'akkad dan shalat sunnah ghairu
mu'akkad dan shalat sunah mu'akkad
ghairu mu 'akkad

60
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019

FIKIH
15. Fikih MTs Kelas 8 Semester Gasal

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), dengan cara mengamati (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya [mendengar, melihat,membaca] merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara berdasarkan rasa ingin tahu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial tentang ilmu pengetahuan, (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan teknologi, seni dan budaya terkait menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. fenomena dan kejadian tampak sesuai dengan yang dipelajari di
mata. sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati hikmah sujud 2.1 Menjalankan sikap santun jujur 3.1 Menerapkan tata cara sujud 4.1 Mempraktikkan tata cara sujud
sahwi, syukur dan sujud tilawah dan tawadlu' dalam kehidupan sahwi, tilawah, dan syukur sahwi, tilawah, dan syukur
sehari-hari
1.2 Menghayati zakat sebagai bukti 2.2 Menjalankan sikap peduli dan 3.2 Menganalisis ketentuan 4.2 Menyajikan ketentuan
ketaatan pada ajaran Islam kasih sayang kepada sesama pelaksanaan zakat pelaksanaan zakat
1.3 Menghayati hikmah dan 2.3 Menjalankan sikap sabar, disiplin 3.3 Menganalisis ketentuan ibadah 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang
manfaat ibadah puasa sebagai dan empati kepada sesama puasa wajib dan sunnah ibadah puasa dan sunnah
perintah agama Islam
1.4 Menghayati pentingnya i'tikaf 2.4 Menjalankan sikap patuh dan 3.4 Menerapkan ketentuan i'tikaf 4.4 Mempraktikkan ketentuan i'tikaf
sebagai bukti ketaatan pada mawas diri (muhaasabah)
ajaran Islam sehingga menumbuhkan kearifan
dalam berfikir dan bertindak

61
16. Fikih MTs Kelas 8 Semester Genap

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), dengan cara mengamati (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya [mendengar, melihat,membaca] merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara berdasarkan rasa ingin tahu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial tentang ilmu pengetahuan, (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan teknologi, seni dan budaya terkait menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. fenomena dan kejadian tampak sesuai dengan yang dipelajari di
mata. sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.5 Menghayati hikmah 2.5 Menjalankan sikap peduli dan 3.5 Menerapkan ketentuan sedekah, 4.5 Mempraktikkan sedekah, hibah
bersedekah, hibah dan menghargai orang lain hibah dan hadiah dan hadiah
memberikan hadiah
1.6 Menghayati nilai-nilai positif 2.6 Menjalankan sikap toleran, sabar 3.6 Menganalisis ketentuan 4.6 Mengomunikasikan ketentuan
dari ibadah haji dan umrah dan disiplin dalam kehidupan melaksanakan haji dan umrah manasik haji dan umrah
sehari-hari
1.7 Meyakini manfaat 2.7 Menjalankan sikap hati-hati dan 3.7 Menganalisis ketentuan halal- 4.7 Menyajikan hasil analisis tentang
mengonsumsi makanan yang hidup sehat dengan haramnya makanan dan ketentuan makanan dan
halaalan thayyiban dan mengonsumsi makanan halal dan minuman minuman yang halal dan baik
mudarat mengonsumsi menghindari makanan haram
makanan haram

62
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019

FIKIH
17. Fikih MTs Kelas 9 Semester Gasal
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), dengan cara mengamati (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya [mendengar, melihat,membaca] merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara berdasarkan rasa ingin tahu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial tentang ilmu pengetahuan, (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan teknologi, seni dan budaya terkait menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. fenomena dan kejadian tampak sesuai dengan yang dipelajari di
mata. sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati nilai-nilai dari 2.1 Menjalankan sikap tanggung 3.1 Menerapkan ketentuan 4.1 Mempraktikkan menyembelih
ketentuan menyembelih jawab dan berbuat baik sebagai penyembelihan binatang binatang
binatang implementasi dari pengalaman
menerapkan menyembelih
binatang menurut syariat Islam
1.2 Menerima perintah berqurban 2.2 Menjalankan sikap tanggung 3.2 Menganalisis ketentuan qurban 4.2 Menyajikan contoh tata cara
dan aqiqah jawab, peduli dan rela berkorban dan aqiqah pelaksanaan qurban dan aqiqah
1.3 Menghayati ketentuan jual beli, 2.3 Menjalankan sikap jujur tanggung 3.3 Menganalisis ketentuan jual beli, 4.3 Menyajikan tata cara
khiyaar dan qiraadl jawab dan gotong royong dalam khiyaar dan qiraadl pelaksanaan jual beli, khiyaar
kehidupan sehari-hari dan qiraadl
1.4 Menghayati hikmah larangan 2.4 Menjalankan sikap hati-hati dan 3.4 Menganalis larangan riba 4.4 Menyajikan cara menghindari
riba dalam muamalah kerja keras riba
1.5 Menghayati hikmah ketentuan 2.5 Menjalankan sikap peduli dan 3.5 Menerapkan ketentuan `aariyah 4.5 Mempraktikkan ketentuan

63
`aariyah dan wadii'ah tanggung jawab daalam dan wadii'ah `aariyah dan wadii'ah
kehidupan seharihari

18. Fikih MTs Kelas 9 Semester Genap

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dengan dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), cara mengamati [mendengar, (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya melihat,membaca] berdasarkan merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara rasa ingin tahu tentang ilmu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial pengetahuan, teknologi, seni dan (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan budaya terkait fenomena dan menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. kejadian tampak mata. sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.6 Menghayati hikmah ketentuan 2.6 Menjalankan sikap tanggung 3.6 Menganalisis ketentuan hutang- 4.6 Mengomunikasikan hasil analisis
hutang-piutang, gadai dan jawab, jujur dan amanah dalam piutang, gadai dan hiwaalah tentang tata cara hutang-
hiwaalah kehidupan sehari-hari piutang, gadai dan hiwaalah
1.7 Menghayati pentingnya 2.7 Menjalankan sikap tanggung 3.7 Memahami ketentuan 4.7 Menyajikan contoh pelaksanaan
pemberian upah jawab dan amanah sewamenyewa dan upah sewa-menyewa dan pemberian
upah
1.8 Menghayati hikmah ketentuan 2.8 Menjalankan sikap peduli, 3.8 Menerapkan ketentuan 4.8 Mempraktikkan tata cara
pemulasaraan jenazah tanggung jawab dan gotong pemulasaraan jenazah: pemulasaraan jenazah
royong memandikan, mengkafani,
menyalati, menguburkan
1.9 Menghayati nilai keadilan dalam 2.9 Mengamalkan sikap adil terhadap 3.9 Menganalisis ketentuan waris 4.9 Mengomunikasikan hasil analisis
waris sesama sebagai implementasi tentang tata cara
dari pengetahuan tentang pembagian waris
ketentuan waris

64
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

19. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTs Kelas 7 Semester Ganjil

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), dengan cara mengamati (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya [mendengar, melihat,membaca] merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara berdasarkan rasa ingin tahu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial tentang ilmu pengetahuan, (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan teknologi, seni dan budaya terkait menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. fenomena dan kejadian tampak sesuai dengan yang dipelajari di
mata. sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati misi Nabi 2.1 Mengamalkan perilaku kasih dan 3.1 Menganalisis misi Nabi 4.1 Menyimpulkan misi Nabi
Muhammad Saw. sebagai sayang terhadap sesama Muhammad Saw. sebagai rahmat Muhammad Saw. sebagai
rahmat bagi seluruh alam sebagaimana misi Nabi bagi seluruh alam semesta rahmat bagi seluruh alam
semesta
1.2 Menghayati kebenaran risalah 2.2 Menunjukan sikap gigih dan sabar 3.2 Menganalisis strategi dakwah 4.2 Mengolah informasi tentang
Nabi Muhammad Saw. dalam dalam mengajak kebaikan. Nabi Muhammad Saw. di Mekah strategi dakwah Nabi
berdakwah di Mekah Muhammad Saw. di Mekah
1.3 Menghayati perintah Allah 2.3 Menjalankan sikap bijaksana 3.3 Menganalisis strategi dakwah 4.3 Merekonstruksi strategi dakwah
untuk amar ma'ruf nahi dalam Nabi Muhammad Saw. di Nabi Muhammad Saw. di
munkar meneladani kegiatan Madinah Madinah
1.4 Menghayati nilai-nilai positif 2.4 Menjalankan sikap mandiri dalam 3.4 Menganalisis sejarah Nabi 4.4 Mengidentifikasi langkahlangkah
dari perjuangan Nabi kegiatan ekonomi Muhammad Saw. Dalam Nabi Muhammad Saw. dalam
Muhammad dalam membangun masyarakat melalui membangun masyarakat melalui
membangun masyarakat kegiatan ekonomi kegiatan ekonomi

65
melalui kegiatan ekonomi

20. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTs Kelas 7 Semester Genap


KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), dengan cara mengamati (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya [mendengar, melihat,membaca] merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara berdasarkan rasa ingin tahu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial tentang ilmu pengetahuan, (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan teknologi, seni dan budaya terkait menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. fenomena dan kejadian tampak sesuai dengan yang dipelajari di
mata. sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.5 Menghayati nilai-nilai positif 2.5 Menjalankan perilaku ikhlas 3.5 Menganalisis berbagai kemajuan 4.5 Menyusun peristiwaperistiwa
yang dilakukan Khulafaur dalam berjuang untuk mencapai yang dicapai umat Islam pada penting dari berbagai kemajuan
Rasyidin untuk kemajuan Umat kemajuan masa Khulafaur Rasyidin yang dicapai umat Islam pada
Islam masa Khulafaur Rasyidin
1.6 Menghayati kewajiban umat 2.6 Menjalankan sikap dinamis demi 3.6 Menganalisis perkembangan 4.6 Menyajikan fakta kemajuan
Islam untuk mengembangkan kemajuan peradaban umat Islam peradaban Islam pada masa peradaban Islam pada masa
peradaban Daulah Umayyah Daulah Umayyah
1.7 Menghargai spirit Islam dalam 2.7 Mengamalkan sikap semangat 3.7 Menganalisis ilmuwan muslim 4.7 Merekonstruksi pemikiran
pengembangan ilmu yang menuntut ilmu sebagaimana dan perannya dalam memajukan ilmuwan muslim beserta bidang
dilakukan para Ilmuwan Muslim ilmuwan muslim pada masa peradaban Islam pada masa keilmuannya yang hidup pada
untuk kemajuan intelektual Daulah Umayyah Daulah Umayyah masa Daulah Umayyah
Islam di masa yang akan datang
1.8 Menghayati nilai-nilai positif dari 2.8 Menjalankan sikap hidup 3.8 Menganalisis sikap dan gaya 4.8 Menyajikan hasil analisis
sikap dan gaya kepemimpinan sederhana dan wibawa Umar bin kepemimpinan Umar bin Abdul mengenai sikap dan gaya
Umar bin Abdul Azis Abdul Azis Azis kepemimpinan Umar bin Abdul
Aziz

66
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

21. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTs Kelas 8 Semester Ganjil

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), dengan cara mengamati (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya [mendengar, melihat,membaca] merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara berdasarkan rasa ingin tahu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial tentang ilmu pengetahuan, (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan teknologi, seni dan budaya terkait menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. fenomena dan kejadian tampak sesuai dengan yang dipelajari di
mata. sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati semangat 2.1 Menjalankan sikap gigih dan 3.1 Menganalisis sejarah berdirinya 4.1 Menyusun peristiwaperistiwa
perjuangan Islam dari proses sabar dalam mewujudkan cita- Daulah Abbasiyah penting dari proses berdirinya
berdirinya Daulah Abbasiyah cita Daulah Abbasiyah
1.2 Menghayati nilai-nilai Islam dari 2.2 Menjalankan sikap produktif dan 3.2 Menganalisis perkembangan 4.2 Menyajikan hasil analisis tentang
perkembangan peradaban Islam inovatif dalam mengembangkan peradaban Islam pada masa perkembangan peradaban Islam
pada masa Daulah Abbasiyah ilmu pengetahuan Daulah Abbasiyah pada masa Daulah Abbasiyah
1.3 Menghayati nilai-nilai Islam dari 2.3 Menjalankan sikap produktif dan 3.3 Menganalisis tokoh ilmuwan 4.3 Mengolah informasi dari biografi
perjuangan tokoh ilmuwan inovatif dalam mengembangkan muslim Ali bin Rabban at-Tabari, dan karya para ilmuwan muslim
muslim Ali bin Rabban at- ilmu pengetahuan Ibnu Sina, ar-Razi (ahli pada masa Daulah Abbasiyah
Tabari, Ibnu Sina, ar-Razi (ahli kedokteran), Al-Kindi, AlGazali,
kedokteran), Al-Kindi, AlGazali, Ibnu Maskawaih (ahli filsafat),
Ibnu Maskawaih (ahli filsafat), Jabir bin Hayyan ahli kimia),

67
Jabir bin Hayyan ahli kimia), Muhammad bin Musa
Muhammad bin Musa al- alKhawarizmi (ahli astronomi)
Khawarizmi (ahli astronomi) dan dan perannya dalam kemajuan
perannya dalam kemajuan peradaban Islam pada masa
peradaban Islam pada masa Daulah Abbasiyah
Daulah Abbasiyah
1.4 Menghargai karya ulama 2.4 Mengamalkan perilaku semangat 3.4 Menganalisis para ulama 4.4 Mengidentifikasi karakter para
muslim sebagai khazanah belajar di bidang ilmu agama penyusun kutubussittah (ahli tokoh ilmuwan muslim dalam
intelektual Islam hadis), empat imam mazhab (ahli bidang agama pada masa Daulah
fikih), Imam At-Tabari, Ibnu Abbasiyah dan menyajikannya
Katsir (ahli tafsir) dan perannya dalam bentuk tulisan atau media
dalam kemajuan peradaban lain
Islam pada masa Daulah
Abbasiyah

22. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTs Kelas 8 Semester Genap

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dengan dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), cara mengamati [mendengar, (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya melihat,membaca] berdasarkan merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara rasa ingin tahu tentang ilmu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial pengetahuan, teknologi, seni dan (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan budaya terkait fenomena dan menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. kejadian tampak mata. sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori

68
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.5 Menghargai perjuangan Islam 2.5 Menjalankan sikap sabar dalam 3.5 Menganalisis sejarah berdirinya 4.5 Mengidentifikasi urutan
dari proses berdirinya Daulah menggapai prestasi Daulah peristiwa sejarah berdirinya
Ayyubiyah Ayyubiyah Daulah Ayyubiyah
1.6 Menghayati kewajiban umat 2.6 Menjalankan perilaku konsisten 3.6 Menganalisis 4.6 Mengolah informasi tentang
Islam untuk mengembangkan untuk perkembanga.n peradaban kemajuan
peradaban mengembangkan ilmu Islam pada masa Daulah peradaban Islam pada masa
pengetahuan Ayyubiyah Daulah Ayyubiyah
1.7 Menghargai semangat juang 2.7 Menjalankan sikap tegas dan 3.7 Menganalisis semangat juang 4.7 Mengidentifikasi karakter para
yang dimiliki para pemimpin toleran dalam meneladani para pemimpin Daulah Ayyubiyah tokoh yang terkenal
Daulah Ayyubiyah merupakan semangat juang para pemimpin yang terkenal (Shalahuddin (Shalahuddin al-Ayyubi, Al Adil
spirit ajaran Islam Daulah Ayyubiyah alAyyubi, Al Adil dan Al-Kamil) dan Al Kamil) pada masa Daulah
Ayyubiyah
1.8 Menghargai karya Ilmuwan 2.8 Menjalankan sikap kritis dan 3.8 Menganalisis peran ilmuwan mu 4.8 Mengidentifikasi peran ilmuwan
Muslim sebagai khazanah ilmiah di bidang ilmu slim pada masa Daulah Ayyubiyah dalam
intelektual Islam pengetahuan sebagaimana dalam kemajuan peradaban Islam memajukan peradaban Islam
dicontohkan ilmuwan muslim pada masa Daulah Ayyubiyah
pada masa Daulah Ayyubiyah
1.9 Menghayati nilai-nilai positif 2.9 Mengamalkan sikap berani 3.9 Menganalisis sejarah Daulah 4.9 Mengolah informasi tentang
dari perjuangan Daulah sebagaimana Daulah Mamluk Mamluk dalam membangun sejarah berdiri dan peran Daulah
Mamluk dalam peradaban Islam di Mesir Mamluk dalam
membangun peradaban Islam membangun peradaban Islam di
di Mesir Mesir

69
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

23. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTs Kelas 9 Semester Ganjil

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), dengan cara mengamati (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya [mendengar, melihat,membaca] merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara berdasarkan rasa ingin tahu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial tentang ilmu pengetahuan, (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan teknologi, seni dan budaya terkait menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. fenomena dan kejadian tampak sesuai dengan yang dipelajari di
mata. sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati kewajiban 2.1 Menunjukkan sikap moderat 3.1 Menganalisis sejarah penyebaran 4.1 Mengolah informasi tentang
berdakwah dan dengan cara dalam meneladani penyebaran Islam di Indonesia penyebaran Islam di Indonesia
yang santun untuk setiap Islam di Indonesia
muslim
1.2 Menghayati nilai Islam dalam 2.2 Mengamalkan sikap toleran dan 3.2 Menganalisis sejarah kerajaan 4.2 Mengolah informasi tentang
memperkuat persatuan dan saling menghargai perbedaan Islam di Indonesia kerajaan-kerajaan Islam di
kesatuan bangsa sebagai dasar pendapat Indonesia dalam bentuk tulisan
pembentukan sikap cinta tanah atau media lain
air
1.3 Menghargai nilai-nilai positif 2.3 Mengamalkan sikap berani dan 3.3 Menganalisis perkembangan 4.3 Menyajikan hasil analisis
dari perkembangan pesantren gigih dalam menuntut ilmu pesantren dan peranannya perkembangan pesantren clan
dan perannya dalam dakwah dalam dakwah Islam di Indonesia peranannya dalam dakwah Islam

70
Islam di Indonesia di Indonesia
1.4 Menghayati nilai-nilai Islam dan 2.4 Mengamalkan sikap kritis, toleran 3.4 Menganalisis nilai-nilai Islam dan 4.4 Mengklasifikan nilai-nilai Islam
kearifan lokal dari berbagai dan santun kearifan lokal dari berbagai suku dan kearifan lokal dari berbagai
suku di Indonesia di Indonesia suku di Indonesia

24. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTs Kelas 9 Semester Genap

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dengan dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), cara mengamati [mendengar, (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya melihat, membaca] berdasarkan merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara rasa ingin tahu tentang ilmu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial pengetahuan, teknologi, seni dan (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan budaya terkait fenomena dan menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. kejadian tampak mata. sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.5 Menghayati nilai-nilai positif 2.5 Mengamalkan sikap tanggung 3.5 Menganalisis biografi Walisanga 4.5 Menilai peran Walisanga dalam
dari perjuangan Walisanga jawab, percaya diri, toleran dan dan perannya dalam menyebarkan agama Islam di
dalam mensyiarkan Islam santun mengembangkan Islam Indonesia dalam bentuk tulisan
atau media lain
1.6 Menghayati nilai-nilai positif 2.6 Mengamalkan sikap tanggung 3.6 Menganalisis biografi tokoh 4.6 Menyimpulkan peran tokoh
dari tokoh penyebar Islam di jawab, santun dan peduli penyebar Islam di berbagai penyebar Islam di berbagai
berbagai wilayah Indonesia wilayah Indonesia wilayah Indonesia
dalam berdakwah
1.7 Menghayati nilai-nilai positif 2.7 Mengamalkan sikap tanggung 3.7 Menganalisis biografi tokoh 4.7 Menyimpulkan peran tokoh
dari tokoh pendiri organisasi jawab, santun dan peduli pendiri organisasi pendiri organisasi
kemasyarakatan Islam di kemasyarakatan Islam di kemasyarakatan Islam dalam
Indonesia dalam berdakwah Indonesia membentuk sikap cinta tanah air
dan bela Negara di Indonesia

71
Sedangkan mata pelajaran Umum sesuai dengan Permendikbud Nomor 37 tahun 2018
tentang KI KD Kurikulum 2013 Jenjang Dikdasmen KI, KD .

1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMP/MTs

KELAS: VII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya merangkai, memodifikasi, dan membuat)
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan ranah abstrak (menulis, membaca,
seni, budaya terkait fenomena dan menghitung, menggambar, dan
kejadian tampak mata mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang
sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks 4.1 Menjelaskan isi teks deskripsi objek
deskripsi tentang objek (sekolah, (tempat wisata, tempat bersejarah, pentas
tempat wisata, tempat bersejarah, dan seni daerah, kain tradisional, dll) yang
atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca secara lisan, tulis, dan
didengar dan dibaca visual

72
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari 4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam
teks deskripsi tentang objek (sekolah, bentuk teks deskripsi tentang objek
tempat wisata, tempat bersejarah, (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah,
dan⁄atau suasana pentas seni daerah) dan⁄atau suasana pentas seni daerah) secara
yang didengar dan dibaca tulis dan lisan dengan memperhatikan
struktur, kebahasaan baik secara lisan
maupun tulis
3.3 Mengidentifikasi unsur-unsur teks 4.3 Menceritakan kembali isi teks narasi
narasi (cerita imajinasi) yang dibaca (cerita imajinasi) yang didengar dan dibaca
dan didengar secara lisan,
tulis, dan visual
3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk
narasi (cerita imajinasi) yang dibaca cerita imajinasi secara lisan dan tulis
dan didengar dengan memperhatikan struktur,
penggunaan bahasa, atau
aspek lisan
3.5 Mengidentifikasi teks prosedur tentang 4.5 Menyimpulkan isi teks prosedur tentang
cara melakukan sesuatu dan cara cara memainkan alat musik daerah, tarian
membuat (cara memainkan alat daerah, cara membuat cinderamata,
musik/tarian daerah, cara membuat dan/atau kuliner khas daerah) yang dibaca
kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai dan didengar
sumber yang dibaca dan didengar
3.6 Menelaah struktur dan aspek 4.6 Menyajikan data rangkaian kegiatan ke
kebahasaan teks prosedur tentang cara dalam bentuk teks prosedur (tentang cara
melakukan sesuatu dan cara membuat memainkan alat musik daerah, tarian
(cara memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat cinderamata, dll)
daerah, cara membuat kuliner khas dengan memperhatikan struktur, unsur
daerah, dll.) dari berbagai sumber yang kebahasaan, dan isi secara
dibaca dan didengar lisan dan tulis

3.7 Mengidentifikasi informasi dari teks 4.7 Menyimpulkan isi teks laporan hasil
laporan hasil observasi berupa buku observasi berupa buku pengetahuan yang
pengetahuan yang dibaca dibaca dan didengar
atau diperdengarkan
3.8 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi 4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan hasil
teks laporan hasil observasi yang observasi yang berupa buku pengetahuan
berupa buku pengetahuan yang dibaca secara lisan dan tulis dengan
atau diperdengarkan memperhatikan kaidah kebahasaan atau
aspek lisan

3.9 Menemukan unsur-unsur dari buku 4.9 Membuat peta pikiran/sinopsis tentang isi
fiksi dan nonfiksi yang dibaca buku nonfiksi/buku fiksi yang dibaca

3.10 Menelaah hubungan unsur-unsur 4.10 Menyajikan tanggapan secaralisan,


dalam buku fiksi dan nonfiksi tulis, dan visualterhadap isi buku
fiksi/nonfiksi yang dibaca
3.11 Mengidentifikasi informasi (kabar, 4.11 Menyimpulkan isi (kabar, keperluan,
keperluan, permintaan, dan/atau permintaan, dan/atau permohonan) surat
permohonan) dari surat pribadi dan pribadi dan surat dinas yang dibaca atau
surat dinas yang dibaca dan didengar diperdengarkan
3.12 Menelaah unsur-unsur dan 4.12 Menulis surat (pribadi dan dinas) untuk
kebahasaan dari surat pribadi dan kepentingan resmi dengan memperhatikan
surat dinas yang dibaca dan struktur teks,
didengar kebahasaan, dan isi

73
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.13 Mengidentifikasi informasi (pesan, 4.13 Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun,
rima, dan pilihan kata) dari puisi syair, dan bentuk puisi rakyat setempat)
rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi yang disajikan dalam bentuk tulis dan
rakyat setempat) yang dibaca lisan
dan didengar
3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi
puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi
puisi rakyat setempat) yang rakyat setempat) yang
dibaca dan didengar dibaca dan didengar
3.15 Mengidentifikasi informasi tentang 4.15 Menceritakan kembali isi cerita
fabel/legenda daerah setempat fabel/legenda daerah setempat
yang dibaca dan didengar yang dibaca/didengar
3.16 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.16 Memerankan isi fabel/legenda daerah
fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan
setempat yang dibaca dan didengar didengar

KELAS: VIII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan ranah abstrak (menulis, membaca,
budaya terkait fenomena dan kejadian menghitung, menggambar, dan mengarang)
tampak mata sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

74
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur teks 4.1 Menyimpulkan isi berita (membanggakan
berita (membanggakan dan dan memotivasi) yang dibaca dan didengar
Memotivasi) yang didengar dan dibaca
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.2 Menyajikan data dan informasi dalam
berita (membanggakan dan bentuk berita secara lisan dan tulis dengan
memotivasi) yang didengar dan dibaca memperhatikan struktur, kebahasaan, atau
aspek lisan (lafal, intonasi, mimik, dan
kinesik)
3.3 Mengidentifikasi informasi teks iklan, 4.3 Menyimpulkan isi iklan, slogan, atau poster
slogan, atau poster (yang membuat (membanggakan dan memotivasi) dari
bangga dan memotivasi) dari berbagai berbagai sumber
sumber yang dibaca dan didengar
3.4 Menelaah pola penyajian dan 4.4 Menyajikan gagasan, pesan, dan ajakan
kebahasaan teks iklan, slogan, atau dalam bentuk iklan, slogan, atau poster
poster (yang membuat bangga dan secara lisan dan tulis
memotivasi) dari berbagai sumber
yang dibaca dan didengar
3.5 Mengidentifikasi informasi teks 4.5 Menyimpulkan isi teks eksposisi (artikel
eksposisi berupa artikel ilmiah populer ilmiah populer dari koran dan majalah) yang
dari koran/majalah) yang didengar dan dibaca
didengar dan dibaca
3.6 Mengidentifikasi struktur, unsur 4.6 Menyajikan gagasan dan pendapat ke dalam
kebahasaan, dan aspek lisandalamteks bentuk teks eksposisi artikel ilmiah populer
eksposisi artikel ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau
(lingkungan hidup, kondisi sosial, keragaman budaya, dll) secara lisan dan
dan/atau keragaman budaya, dll) yang tertulis dengan memperhatikan struktur,
diperdengarkan atau dibaca unsur kebahasaan, dan aspek lisan

3.7 Mengidentifikasi unsur-unsur 4.7 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun dan


pembangun teks puisi yang makna teks puisi
diperdengarkan atau dibaca yang diperdengarkan atau dibaca
3.8 Menelaah unsur-unsur pembangun teks 4.8 Menyajikan gagasan, perasaan, dan pendapat
puisi (perjuangan, lingkungan hidup, dalam bentuk teks puisi secara tulis/lisan
kondisi sosial, dan lain-lain) yang dengan memperhatikan unsur-unsur
diperdengarkan atau dibaca pembangun puisi
3.9 Mengidentifikasi informasi dari teks 4.9 Meringkas isi teks eksplanasi yang
ekplanasi berupa paparan kejadian berupa proses terjadinya suatu
suatu fenomena alam yang fenomena dari beragam
diperdengarkan atau dibaca sumber yang didengar dan dibaca
3.10 Menelaah teks ekplanasi berupa 4.10 Menyajikan informasi dan data dalam
paparan kejadian suatu fenomena alam bentuk teks eksplanasi proses terjadinya
yang diperdengarkan atau dibaca suatu fenomena secara lisan dan tulis
dengan memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, atau aspek lisan
3.11 Mengidentifikasi informasi pada teks 4.11 Menceritakan kembali isi teks ulasan
ulasan tentang kualitas karya (film, tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi,
cerpen, puisi, novel, dan novel, karya seni daerah) yang dibaca atau
karya seni daerah) yang dibaca atau didengar
diperdengarkan

75
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.12 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.12 Menyajikan tanggapan tentang kualitas
teks ulasan (film, cerpen, puisi, novel, karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni
dan karya seni daerah) yang daerah, dll.) dalam bentuk teks ulasan
diperdengarkan dan dibaca secara lisan dan tulis dengan
memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, atau aspek lisan
3.13 Mengidentifikasi jenis saran, ajakan, 4.13 Menyimpulkan isi saran, ajakan, arahan,
arahan, dan pertimbangan tentang pertimbangan tentang berbagai hal positif
berbagai hal positif atas permasalahan permasalahan aktual dari teks persuasi
aktual dari teks persuasi (lingkungan (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau
hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan
keragaman budaya) yang didengar dan dibaca
dibaca
3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.14 Menyajikan teks persuasi (saran, ajakan,
persuasi yang berupa saran, ajakan, arahan, dan pertimbangan) secara tulis dan
dan pertimbangan tentang berbagai lisan dengan memperhatikan struktur,
permasalahan aktual (lingkungan kebahasaan, atau aspek lisan
hidup, kondisi sosial, dan/atau
keragaman budaya, dll) dari berbagai
sumber yang didengar dan dibaca

3.15 Mengidentifikasi unsur-unsur drama 4.15 Menginterpretasi drama (tradisional dan


(tradisional dan moderen) yang modern) yang dibaca dan ditonton/didengar
disajikan dalam bentuk pentas atau
naskah
3.16 Menelaah karakteristik unsur dan 4.16 Menyajikan drama dalam bentuk pentas
kaidah kebahasaan dalam teks drama atau naskah
yang berbentuk naskah atau pentas
3.17 Menggali dan menemukan informasi 4.17 Membuat peta konsep/garis alur dari buku
dari buku fiksi dan nonfiksi yang fiksi dan nonfiksi yang dibaca
dibaca
3.18 Menelaah unsur buku fiksi dan 4.18 Menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi
nonfiksi yang dibaca dan nonfiksi yang dibaca
secara lisan/tertulis

KELAS: IX

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

76
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya merangkai, memodifikasi, dan membuat)
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan ranah abstrak (menulis, membaca,
seni, budaya terkait fenomena dan menghitung, menggambar, dan mengarang)
kejadian tampak mata sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengidentifikasi informasi dari 4.1 Menyimpulkan tujuan, bahan/ alat, langkah,
laporan percobaan yang dibaca dan dan hasil dalam laporan percobaan yang
didengar (percobaan sederhana untuk didengar dan/atau dibaca
mendeteksi zat berbahaya pada
makanan, adanya
vitamin pada makanan, dll)
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari 4.2 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan
teks laporan percobaan yang didengar hasil dalam laporan percobaan secara tulis
atau dibaca (percobaan sederhana untuk dan lisan dengan memperhatikan
mendeteksi zat berbahaya pada kelengkapan data, struktur, aspek
makanan, adanya kebahasaan, dan aspek lisan
vitamin pada makanan, dll)
3.3 Mengidentifikasi gagasan, pikiran, 4.3 Menyimpulkan gagasan, pandangan, arahan,
pandangan, arahan atau pesan dalam atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup,
pidato persuasif tentang permasalahan kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya)
aktual yang didengar dan dibaca yang didengar dan/atau dibaca

3.4 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan 4.4 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau
pidato persuasif tentang permasalahan pesan dalam pidato (lingkungan hidup,
aktual yang didengar dan dibaca kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya)
secara lisan dan/atau tulis dengan
memperhatikan struktur dan
kebahasaan.

3.5 Mengidentifikasi unsur 4.5 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun


pembangun karya sastra dalam karya sastra dengan bukti yang mendukung
teks cerita pendek yang dibaca dari cerita
atau didengar pendek yang dibaca atau didengar

77
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.6 Menelaah struktur dan aspek 4.6 Mengungkapkan pengalaman dan gagasan
kebahasaan cerita pendek yang dalam bentuk cerita pendek dengan
dibaca atau didengar memperhatikan
struktur dan kebahasaan
3.7 Mengidentifikasi informasi berupa 4.7 Menyimpulkan isi teks tanggapan berupa
kritik, sanggahan, atau pujian dari teks kritik, sanggahan, atau pujian (mengenai
tanggapan (lingkungan hidup, kondisi lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau
sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca
keragaman budaya, dll) yang
didengar dan/atau dibaca
3.8 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.8 Mengungkapkan kritik, sanggahan, atau
dari teks tanggapan (lingkungan pujian dalam bentuk teks tanggapan
hidup, kondisi sosial, dan/atau secara lisan dan/atau tulis dengan
keragaman budaya, dll) berupa kritik, memperhatikan struktur dan kebahasaan
sanggahan, atau pujian yang
didengar dan/atau dibaca

3.9 Mengidentifikasi informasi teks 4 .9 Menyimpulkan isi gagasan, pendapat,


diskusi berupa pendapat pro dan argumen yang mendukung dan yang kontra
kontra dari permasalahan aktual yang serta solusi atas permasalahan aktual dalam
dibaca dan didengar teks diskusi yang didengar dan dibaca

3.10 Menelaah pendapat dan argumen 4.10 Menyajikan gagasan/pendapat, argumen


yang mendukung dan yang kontra yang mendukung dan yang kontra serta
dalam teks diskusi berkaitan dengan solusi atas permasalahan aktual dalam teks
permasalahan aktual yang dibaca dan diskusi dengan memperhatikan struktur dan
didengar aspek kebahasaan,
dan aspek lisan (intonasi, gesture, pelafalan)

3.11 Mengidentifikasi isi ungkapan simpati, 4.11 Menyimpulkan isi ungkapan simpati,
kepedulian, empati, atau perasaan kepedulian, empati atau perasaan pribadi
pribadi dari teks cerita inspiratif yang dalam bentuk cerita inspiratif yang dibaca
dibaca dan didengar dan
didengar
3.12 Menelaah struktur, kebahasaan, dan 4.12 Mengungkapkan rasa simpati, empati,
isi teks cerita inspiratif kepedulian, dan perasaan dalam bentuk
cerita inspiratif dengan memperhatikan
struktur
cerita dan aspek kebahasaan
3.13 Menggali informasi unsur-unsur 4.13 Membuat peta konsep/garis alur dari buku
buku fiksi dan nonfiksi fiksi dan nonfiksi yang
dibaca
3.14 Menelaah hubungan antara unsur- 4.14 Menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi dan
unsur buku fiksi/nonfiksi yang dibaca nonfiksi yang dibaca

3.15 Menemukan unsur-unsur dari buku 4.15 Membuat peta pikiran/ rangkuman alur
fiksi dan nonfiksi yang dibaca tentang isi buku nonfiksi/
buku fiksi yang dibaca
3.16 Menelaah hubungan unsur-unsur 4.16 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi
dalam buku fiksi dan nonfiksi nonfiksi yang dibaca

2. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SMP/MTs


78
KELAS: VII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan mengarang)
mata sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menerapkan konsep pengukuran 4.1 Menyajikan data hasil pengukuran dengan
berbagai besaran dengan menggunakan alat ukur yang sesuai pada diri sendiri,
satuan standar (baku) makhluk hidup lain, dan benda-benda di
sekitar dengan menggunakan satuan tak
baku dan satuan baku

3.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup dan 4.2 Menyajikan hasil pengklasifikasian


benda berdasarkan karakteristik yang makhluk hidup dan benda di lingkungan
diamati sekitar berdasarkan karakteristik yang
diamati

79
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.3 Menjelaskan konsep campuran dan zat 4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau karya
tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika tentang sifat larutan, perubahan fisika dan
dan kimia, perubahan fisika dan kimia perubahan kimia, atau pemisahan campuran
dalam kehidupan
sehari-hari
3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, 4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki
kalor, perpindahan kalor, dan pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud
penerapannya dalam kehidupan sehari- benda serta perpindahan kalor
hari termasuk mekanisme menjaga
kestabilan suhu tubuh pada
manusia dan hewan
3.5 Menganalisis konsep energi, berbagai 4.5 Menyajikan hasil percobaan tentang perubahan
sumber energi, dan perubahan bentuk bentuk energi, termasuk fotosintesis
energi dalam kehidupan
sehari-hari termasuk fotosintesis
3.6 Mengidentifikasi sistem organisasi 4.6 Membuat model struktur sel
kehidupan mulai dari tingkat sel tumbuhan/hewan
sampai organisme dan komposisi
utama penyusun sel
3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk 4.7 Menyajikan hasil pengamatan terhadap
hidup dan lingkungannya serta interaksi makhluk hidup dengan lingkungan
dinamika populasi akibat sekitarnya
interaksi tersebut
3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran 4.8 Membuat tulisan tentang gagasan
lingkungan dan dampaknya bagi penyelesaian masalah pencemaran di
ekosistem lingkungannya
berdasarkan hasil pengamatan
3.9 Menganalisis perubahan iklim dan 4.9 Membuat tulisan tentang gagasan
dampaknya bagi ekosistem adaptasi/penanggulangan
masalah perubahan iklim
3.10 Menjelaskan lapisan bumi, gunung api, 4.10 Mengomunikasikan upaya pengurangan resiko
gempa bumi, dan tindakan pengurangan dan dampak bencana alam serta tindakan
resiko sebelum, pada saat, dan pasca penyelamatan diri pada saat terjadi bencana
bencana sesuai ancaman bencana di sesuai dengan jenis ancaman bencana di
daerahnya daerahnya

3.11 Menganalisis sistem tata surya, rotasi dan 4.11 Menyajikan karya tentang dampak rotasi dan
revolusi bumi, rotasi dan revolusi bulan, revolusi bumi dan bulan bagi kehidupan di
serta dampaknya bagi kehidupan di bumi bumi, berdasarkan hasil pengamatan
atau penelusuran berbagai sumber informasi

KELAS:VIII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

80
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching),yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat)
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena menghitung, menggambar, dan mengarang)
dan kejadian tampak mata sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menganalisis gerak pada makhluk hidup, 4.1 Menyajikan karya tentang berbagai gangguan
sistem gerak pada manusia, dan upaya pada sistem gerak, serta upaya menjaga
menjaga kesehatan sistem kesehatan sistem
gerak gerak manusia
3.2 Menganalisis gerak lurus, pengaruh 4.2 Menyajikan hasil penyelidikan pengaruh
gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum gaya terhadap gerak benda
Newton, dan penerapannya
pada gerak benda dan gerak makhluk
hidup
3.3 Menjelaskan konsep usaha, pesawat 4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau
sederhana, dan penerapannya dalam pemecahan masalah tentang manfaat
kehidupan sehari-hari termasuk kerja otot penggunaan pesawat sederhana dalam
pada struktur rangka manusia kehidupan
sehari-hari

3.4 Menganalisis keterkaitan struktur 4.4 Menyajikan karya dari hasil penelusuran
jaringan tumbuhan dan fungsinya, berbagai sumber
serta teknologi yang terinspirasi oleh informasi tentang teknologi yang
struktur tumbuhan terinspirasi dari hasil pengamatan struktur
tumbuhan

81
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada 4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang
manusia dan memahami gangguan yang pencernaan mekanis dan kimiawi
berhubungan dengan sistem
pencernaan, serta upaya menjaga
kesehatan sistem pencernaan
3.6 Menjelaskan berbagai zat aditif dalam 4.6 Membuat karya tulis tentang
makanan dan minuman, zat adiktif, serta dampak penyalahgunaan zat aditif dan zat
dampaknya terhadap kesehatan adiktif bagi kesehatan
3.7 Menganalisis sistem peredaran darah 4.7 Menyajikan hasil percobaan pengaruh
pada manusia dan memahami gangguan aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi)
pada sistem peredaran darah, serta upaya pada frekuensi denyut jantung
menjaga
kesehatan sistem peredaran darah
3.8 Menjelaskan tekanan zat dan 4.8 Menyajikan data hasil percobaan untuk
penerapannya dalam kehidupan sehari- menyelidiki tekanan zat cair pada kedalaman
hari, termasuk tekanan darah, osmosis, tertentu, gaya apung, dan kapilaritas,
dan kapilaritas jaringan misalnya
angkut pada tumbuhan dalam batang tumbuhan
3.9 Menganalisis sistem pernapasan pada 4.9 Menyajikan karya tentang upaya menjaga
manusia dan memahami gangguan kesehatan sistem pernapasan
pada sistem pernapasan, serta upaya
menjaga kesehatan
sistem pernapasan
3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada 4.10 Membuat karya tentang sistem ekskresi pada
manusia dan memahami gangguan pada manusia dan penerapannya dalam menjaga
sistem ekskresi serta upaya kesehatan diri
menjaga kesehatan sistem ekskresi
3.11 Menganalisis konsep getaran, gelombang, 4.11 Menyajikan hasil percobaan tentang getaran,
dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari gelombang, dan bunyi
termasuk sistem pendengaran manusia
dan
sistem sonar pada hewan
3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya, 4.12 Menyajikan hasil percobaan tentang
pembentukan bayangan pada bidang pembentukan bayangan pada cermin dan
datar dan lengkung serta penerapannya lensa
untuk menjelaskan
proses penglihatan manusia, mata
serangga, dan prinsip kerja alat optik

KELAS: IX

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak

82
langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat)
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena menghitung, menggambar, dan mengarang)
dan kejadian tampak mata sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menghubungkan sistem reproduksi pada 4.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi dari
manusia dan gangguan pada sistem berbagai sumber terkait kesehatan dan upaya
reproduksi dengan penerapan pola hidup pencegahan gangguan pada organ
yang menunjang reproduksi
kesehatan reproduksi
3.2 Menganalisis sistem perkembangbiakan 4.2 Menyajikan karya hasil
pada tumbuhan dan hewan serta perkembangbiakan pada tumbuhan
penerapan teknologi pada sistem
reproduksi tumbuhan
dan hewan
3.3 Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam 4.3 Menyajikan hasil penelusuran informasi
pemuliaan dan kelangsungan makhluk dari berbagai sumber terkait tentang
hidup tanaman dan
hewan hasil pemuliaan
3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan 4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang
gejalanya dalam kehidupan gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-
sehari-hari, termasuk kelistrikan hari
pada sistem saraf dan hewan yang
mengandung listrik

83
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.5 Menerapkan konsep rangkaian listrik, 4.5 Menyajikan hasil rancangan dan
energi dan daya listrik, sumber energi pengukuran berbagai rangkaian listrik
listrik dalam kehidupan sehari-hari
termasuk sumber energi listrik alternatif,
serta berbagai upaya
menghemat energi listrik
3.6 Menerapkan konsep kemagnetan, 4.6 Membuat karya sederhana yang
induksi elektromagnetik, dan memanfaatkan prinsip elektromagnet
pemanfaatan medan magnet dalam dan/atau induksi elektromagnetik
kehidupan sehari-hari termasuk
pergerakan/navigasi hewan untuk
mencari makanan dan migrasi
3.7 Menerapkan konsep bioteknologi dan 4.7 Membuat salah satu produk bioteknologi
perannya dalam kehidupan manusia konvensional yang ada
di lingkungan sekitar
3.8 Menghubungkan konsep partikel materi 4.8 Menyajikan hasil penyelidikan tentang
(atom, ion,molekul), struktur zat sifat dan pemanfaatan bahan dalam
sederhana dengan sifat bahan yang kehidupan sehari-hari
digunakan dalam kehidupan sehari-
hari, serta dampak
penggunaannya terhadap kesehatan
manusia
3.9 Menghubungkan sifat fisika dan kimia 4.9 Menyajikan hasil penyelidikan tentang sifat-
tanah, organisme yang hidup dalam sifat tanah dan pentingnya tanah bagi
tanah, dengan pentingnya tanah untuk kehidupan
keberlanjutan
kehidupan
3.10 Menganalisis proses dan produk 4.10 Menyajikan karya tentang proses
teknologi ramah lingkungan untuk dan produk teknologi sederhana yang
keberlanjutan kehidupan ramah lingkungan

3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)


SMP/MTs

KELAS: VII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah,
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.

84
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konseptual, dan prosedural) berdasarkan konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
pengetahuan, teknologi, seni, budaya (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
terkait fenomena dan kejadian tampak dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
mata. sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, 4.1 Menjelaskan konsep ruang (lokasi, distribusi,
distribusi, potensi, iklim, bentuk muka potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora
bumi, geologis, flora, dan fauna) dan dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia
interaksi antarruang di Indonesia serta serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia Indonesia dalam
dalam aspek aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.
ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.
3.2 Mengidentifikasi interaksi sosial dalam 4.2 Menyajikan hasil identifikasi tentang interaksi
ruang dan pengaruhnya terhadap sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap
kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam
dalam nilai dan norma serta kelembagaan nilai dan norma serta kelembagaan sosial
sosial budaya. budaya.
3.3 Memahami konsep interaksi antara 4.3 Menjelaskan hasil analisis tentang konsep interaksi
manusia dengan ruang sehingga antara manusia dengan ruang sehingga
menghasilkan berbagai kegiatan menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, (produksi, distribusi, konsumsi, permintaan, dan
permintaan, dan penawaran) dan penawaran) dan interaksi antarruang untuk
interaksi antarruang untuk keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan
keberlangsungan kehidupan ekonomi, budaya
sosial, dan budaya Indonesia.
Indonesia.
3.4 Memahami kronologi perubahan, dan 4.4 Menguraikan kronologi perubahan, dan
kesinambungan dalam kehidupan bangsa kesinambungan dalam kehidupan bangsa
Indonesia pada aspek politik, sosial, Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya,
budaya, geografis, dan pendidikan sejak geografis, dan pendidikan sejak masa
masa praaksara praaksara sampai masa Hindu- Buddha dan
sampai masa Hindu-Buddha dan Islam. Islam.

KELAS: VIII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

85
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah; dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
(faktual, konseptual, dan prosedural) konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
budaya; terkait fenomena dan kejadian dan mengarang); sesuai dengan yang dipelajari di
tampak mata. sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menelaah perubahan keruangan dan 4.1 Menyajikan hasil telaah tentang perubahan
interaksi antarruang di Indonesia dan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia
negara-negara ASEAN yang diakibatkan dan negara- negara ASEAN yang diakibatkan
oleh faktor alam dan manusia (teknologi, oleh faktor alam dan manusia (teknologi,
ekonomi, pemanfaatan lahan, politik) dan ekonomi, pemanfaatan lahan, politik) dan
pengaruhnya terhadap keberlangsungan pengaruhnya terhadap keberlangsungan
kehidupan ekonomi, kehidupan ekonomi,
sosial, budaya, dan politik. sosial, budaya, dan politik.

3.2 Menganalisis pengaruh interaksi sosial 4.2 Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh
dalam ruang yang berbeda terhadap interaksi sosial dalam ruang yang berbeda
kehidupan sosial dan budaya serta terhadap kehidupan sosial dan budaya serta
pengembangan kehidupan kebangsaan. pengembangan kehidupan kebangsaan.

3.3 Menganalisis keunggulan dan 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang keunggulan
keterbatasan ruang dalam permintaan dan dan keterbatasan ruang dalam permintaan dan
penawaran serta teknologi, dan penawaran serta teknologi, dan pengaruhnya
pengaruhnya terhadap interaksi terhadap interaksi antarruang bagi kegiatan
antarruang bagi kegiatan ekonomi, sosial, ekonomi, sosial, budaya, di
dan budaya di Indonesia dan negara-negara ASEAN.
Indonesia dan negara-negara ASEAN.

86
3.4 Menganalisis kronologi, perubahan dan 4.4 Menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan
kesinambungan ruang (geografis, politik, dan kesinambungan ruang (geografis, politik,
ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari masa
dari masa penjajahan sampai tumbuhnya penjajahan sampai tumbuhnya
semangat semangat kebangsaan.
kebangsaan.

KELAS: IX

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
(faktual, konseptual, dan prosedural) konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
budaya terkait fenomena dan kejadian dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
tampak mata sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menelaah perubahan keruangan dan 4.1 Menyajikan hasil telaah tentang perubahan
interaksi antarruang negara-negara Asia keruangan dan interaksi antarruang negara-
dan benua lainnya yang diakibatkan negara Asia dan benua lainnya yang diakibatkan
faktor alam, manusia dan pengaruhnya faktor alam, manusia dan pengaruhnya terhadap
terhadap keberlangsungan kehidupan keberlangsungan kehidupan manusia dalam
manusia dalam ekonomi, sosial, ekonomi, sosial, pendidikan dan politik
pendidikan dan politik

87
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.2 Menganalisis perubahan kehidupan 4.2 Menyajikan hasil analisis tentang perubahan
sosial budaya Bangsa Indonesia dalam kehidupan sosial budaya Bangsa Indonesia dalam
menghadapi arus globalisasi untuk menghadapi arus globalisasi untuk memperkokoh
memperkokoh kehidupan kebangsaan kehidupan kebangsaan

3.3 Menganalisis ketergantungan antarruang 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang


dilihat dari konsep ekonomi (produksi, ketergantungan antarruang dilihat dari konsep
distribusi, konsumsi, harga, pasar) dan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, harga,
pengaruhnya terhadap migrasi penduduk, pasar) dan pengaruhnya terhadap migrasi
transportasi, lembaga sosial dan ekonomi, penduduk, transportasi, lembaga sosial dan
pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan
masyarakat kesejahteraan
masyarakat

3.4 Menganalisis kronologi, perubahan dan 4.4 Menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan
kesinambungan ruang (geografis, politik, dan kesinambungan ruang (geografis, politik,
ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari awal
awal kemerdekaan kemerdekaan sampai awal reformasi
sampai awal reformasi

4. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMP/MTs KELAS: VII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

88
3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konseptual, dan prosedural) berdasarkan konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu memodifikasi, dan membuat) dan ranah
pengetahuan, teknologi, seni, budaya abstrak (menulis, membaca, menghitung,
terkait fenomena dan kejadian tampak menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
mata yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menjelaskan dan menentukan urutan 4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
pada bilangan bulat (positif dan dengan urutan beberapa bilangan bulat dan
negatif) dan pecahan (biasa, pecahan (biasa,
campuran, desimal, persen) campuran, desimal, persen)
3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
hitung bilangan bulat dan pecahan dengan operasi hitung bilangan bulat dan
dengan memanfaatkan berbagai sifat pecahan
operasi
3.3 Menjelaskan dan menentukan 4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
representasi bilangan dalam bentuk dengan bilangan dalam bentuk bilangan
bilangan berpangkat bulat positif berpangkat bulat
dan negatif positif dan negatif
3.4 Menjelaskan himpunan, himpunan 4.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
bagian, himpunan semesta, himpunan berkaitan dengan himpunan, himpunan bagian,
kosong, komplemen himpunan, dan himpunan semesta, himpunan kosong,
melakukan operasi biner pada komplemen himpunan dan operasi
himpunan menggunakan biner pada himpunan
masalah kontekstual
3.5 Menjelaskan bentuk aljabar dan 4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
melakukan operasi pada bentuk aljabar dengan bentuk aljabar dan operasi pada
(penjumlahan, pengurangan, bentuk aljabar
perkalian, dan pembagian)
3.6 Menjelaskan persamaan dan 4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
pertidaksamaan linear satu variabel dengan persamaan dan
dan penyelesaiannya pertidaksamaan linear satu variabel
3.7 Menjelaskan rasio dua besaran 4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
(satuannya sama dan berbeda) rasio dua besaran
(satuannya sama dan berbeda)
3.8 Membedakan perbandingan senilai dan 4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
berbalik nilai dengan menggunakan dengan perbandingan senilai dan berbalik
tabel data, grafik, dan nilai
persamaan
3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai 4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan
situasi terkait aritmetika sosial aritmetika sosial (penjualan, pembelian,
(penjualan, pembelian, potongan, potongan, keuntungan, kerugian, bunga
keuntungan, kerugian, bunga tunggal, tunggal, persentase, bruto, neto, tara)
persentase, bruto, neto,
tara)
3.10 Menganalisis hubungan antar sudut 4.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
sebagai akibat dari dua garis sejajar hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua
yang dipotong oleh garis transversal garis sejajar yang dipotong oleh garis
transversal

89
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.11 Mengaitkan rumus keliling dan luas 4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
untuk berbagai jenis segiempat (persegi, berkaitan dengan luas dan keliling segiempat
persegipanjang, belahketupat, (persegi, persegipanjang, belahketupat,
jajargenjang, trapesium, dan layang- jajargenjang, trapesium, dan layang-
layang) dan layang) dan segitiga
segitiga
3.12 Menganalisis hubungan antara data 4.12 Menyajikan dan menafsirkan data dalam
dengan cara penyajiannya (tabel, diagram bentuk tabel, diagram garis, diagram batang,
garis, diagram batang, dan dan diagram
diagram lingkaran) lingkaran

KELAS: VIII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam
pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat)
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait menghitung, menggambar, dan mengarang)
fenomena dan kejadian tampak mata sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

90
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Membuat generalisasi dari pola pada 4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
barisan bilangan dan barisan dengan pola pada barisan bilangan dan
konfigurasi objek barisan
konfigurasi objek
3.2 Menjelaskan kedudukan titik dalam 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
bidang koordinat Kartesius yang dengan kedudukan titik dalam bidang
dihubungkan dengan masalah koordinat Kartesius
kontekstual
3.3 Mendeskripsikan dan manyatakan 4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
relasi dan fungsi dengan dengan relasi dan fungsi dengan
menggunakan berbagai menggunakan berbagai representasi
representasi (kata-kata, tabel, grafik,
diagram, dan persamaan)
3.4 Menganalisis fungsi linear (sebagai 4.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
persamaan garis lurus) dan berkaitan dengan fungsi linear sebagai
menginterpretasikan grafiknya yang persamaan garis lurus
dihubungkan dengan masalah
kontekstual
3.5 Menjelaskan sistem persamaan 4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
linear dua variabel dan dengan sistem persamaan linear dua
penyelesaiannya yang variabel
dihubungkan dengan masalah
kontekstual
3.6 Menjelaskan dan membuktikan 4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
teorema Pythagoras dan tripel dengan teorema Pythagoras dan tripel
Pythagoras Pythagoras

3.7 Menjelaskan sudut pusat, sudut 4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
keliling, panjang busur, dan luas dengan sudut pusat, sudut keliling, panjang
juring lingkaran, serta hubungannya busur, dan luas juring lingkaran, serta
hubungannya

3.8 Menjelaskan garis singgung 4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan


persekutuan luar dan persekutuan dengan garis singgung persekutuan luar dan
dalam dua lingkaran dan cara persekutuan
melukisnya dalam dua lingkaran
3.9 Membedakan dan menentukan luas 4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
permukaan dan volume bangun dengan luas permukaan dan volume bangun
ruang sisi datar (kubus, balok, ruang sisi datar (kubus, balok, prima dan
prisma, dan limas) limas), serta gabungannya

3.10 Menganalisis data berdasarkan 4.10 Menyajikan dan menyelesaikan masalah


distribusi data, nilai rata-rata, yang berkaitan dengan distribusi data, nilai
median, modus, dan sebaran data rata-rata, median, modus, dan sebaran data
untuk mengambil kesimpulan, untuk mengambil kesimpulan, membuat
membuat keputusan, dan membuat keputusan, dan
prediksi membuat prediksi

3.11 Menjelaskan peluang empirik dan 4.11 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
teoretik suatu kejadian dari suatu dengan peluang empirik dan teoretik suatu
percobaan kejadian dari
suatu percobaan

KELAS: IX
91
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat)
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait menghitung, menggambar, dan mengarang)
fenomena dan kejadian tampak mata sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menjelaskan dan melakukan operasi 4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
bilangan berpangkat bilangan rasional dengan sifat-sifat operasi bilangan berpangkat
dan bentuk akar, bulat dan
serta sifat-sifatnya bentuk akar
3.2 Menjelaskan persamaan kuadrat dan 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
karakteristiknya berdasarkan akar- dengan persamaan kuadrat
akarnya serta cara
penyelesaiannya
3.3 Menjelaskan fungsi kuadrat dengan 4.3 Menyajikan fungsi kuadrat menggunakan
menggunakan tabel, persamaan, tabel, persamaan,
dan grafik dan grafik
3.4 Menjelaskan hubungan antara 4.4 Menyajikan dan menyelesaikan masalah
koefisien dan diskriminan fungsi kontekstual dengan menggunakan sifat-sifat
kuadrat dengan grafiknya fungsi kuadrat

3.5 Menjelaskan transformasi geometri 4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang


(refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi) berkaitan dengan transformasi geometri
yang dihubungkan dengan masalah (refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi)
kontekstual

92
3.6 Menjelaskan dan menentukan 4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
kesebangunan dan kekongruenan antar dengan kesebangunan dan kekongruenan
bangun datar antar bangun
datar
3.7 Membuat generalisasi luas 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
permukaan dan volume berbagai berkaitan dengan luas permukaan dan volume
bangun ruang sisi lengkung (tabung, bangun ruang sisi lengkung (tabung, kerucut,
kerucut, dan bola) dan bola), serta gabungan beberapa bangun
ruang
sisi lengkung

5. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN SMP/MTs

KELAS: VII

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)


1. Menghargai dan menghayati ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.1 Mengembangkan sikap bertanggung jawab
Maha Esa atas semangat dan dan berkomitmen sebagai warga negara
komitmen para pendiri negara indonesia sepeti yang diteladankan para
dalam merumuskan dan pendiri negara dalam perumusan dan
menetapkan Dasar Negara penetapan
Pancasila Pancasila sebagai dasar negara

1.2 Menghargai norma-norma keadilan yang 2.2 Mematuhi norma-norma yang berlaku dalam
berlaku dalam kehidupan bermasyarakat kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan
sebagai anugerah keadilan
Tuhan yang Maha Esa
1.3 Menghargai nilai kesejarahan 2.3 Mengembangkan sikap bertanggung jawab
perumusan dan pengesahan yang mendukung nilai kesejarahan
Undang-Undang Dasar Negara perumusan dan pengesahan Undang-
Republik Indonesia Tahun 1945 Undang Dasar Republik
sebagai bentuk sikap beriman Indonesia Tahun 1945

93
1.4 Menghormati keberagaman norma- 2.4 Menghargai keberagaman suku, agama, ras
norma, suku, agama, ras dan dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka
antargolongan dalam bingkai Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika sebagai
sesama ciptaan Tuhan
1.5 Mensyukuri makna kerja sama dalam 2.5 Mendukung bentuk-bentuk kerja sama
berbagai bidang kehidupan dalam berbagai bidang
di masyarakat kehidupan di masyarakat
1.6 Menghargai karakteristik daerah 2.6 Bersikap antusias terhadap persatuan dan
tempat tinggalnya dalam kerangka kesatuan dengan mempertimbangkan
Negara Kesatuan Republik Indonesia karakteristik daerah tempat tinggalnya
sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konseptual, dan prosedural) konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang memodifikasi, dan membuat) dan ranah
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, abstrak (menulis, membaca, menghitung,
budaya terkait fenomena dan kejadian menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
tampak mata yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menganalisis proses perumusan dan 4.1 Menyaji hasil analisis proses perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai Dasar penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
Negara

3.2 Memahami norma-norma yang 4.2 Mengampanyekan perilaku sesuai norma-


berlaku dalam kehidupan norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat untuk mewujudkan bermasyarakat untuk
keadilan mewujudkan keadilan
3.3 Menganalisis kesejarahan 4.3 Menjelaskan proses kesejarahan
perumusan dan pengesahan perumusan dan pengesahan Undang-
Undang-undang Dasar Negara undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Republik Indonesia Tahun 1945
3.4 Mengidentifikasi keberagaman suku, 4.4 Mendemonstrasikan hasil identifikasi
agama, ras dan antargolognan dalam suku, agama, ras dan antargolongan dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
3.5 Menganalisis bentuk-bentuk kerja 4.5 Menunjukkan bentuk-bentuk kerja
sama dalam berbagai bidang sama di pelbagai bidang kehidupan
kehidupan di masyarakat masyarakat
3.6 Mengasosiasikan karakteristik 4.6 Melaksanakan penelitian sederhana untuk
daerah dalam kerangka Negara mengilustrasikan karakteristik daerah tempat
Kesatuan Republik Indonesia tinggalnya sebagai bagian utuh dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
rancangan yang telah
dibuat

KELAS: VIII

94
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. Menghargai dan menghayati ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan
pergaulan dan keberadaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha 2.1 Mengembangkan sikap yang
Esa atas konsensus nasional Pancasila mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila
sebagai dasar negara dan sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa pandangan hidup bangsa
1.2 Menghargai makna, kedudukan dan 2.2 Mendukung makna, kedudukan dan fungsi
fungsi Undang-Undang Dasar Negara Undang-Undang Dasar Negara Republik
Republik Indonesia Tahun 1945 Indonesia Tahun 1945, serta peraturan
sebagai bentuk sikap beriman dan perundangan lainnya sesuai dengan
bertakwa Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945

1.3 Bersyukur kepada Tuhan yang Maha 2.3 Menunjukkan sikap disiplin dalam
Esa untuk nilai dan semangat menerapkan aturan sesuai dengan nilai-
Kebangkitan nasional 1908 dalam nilai yang terkandung dalam tata urutan
perjuangan kemerdekaan Republik peraturan perundanga- undangan nasional
Indonsia

1.4 Mensyukuri nilai dan semangat 2.4 Bertanggung jawab terhadap makna dan arti
Kebangkitan nasional 1908 dalam penting Kebangkitan nasional 1908 dalam
perjuangan kemerdekaan Republik perjuangan
Indonesia secara tulus. kemerdekaan Republik Indonesia
1.5 Menjalankan perilaku orang beriman 2.5 Mengembangkan sikap toleransi sesuai
sesuai nilai dan semangat Sumpah nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun
Pemuda tahun 1928 dalam bingkai 1928 dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika
1.6 Mensyukuri semangat dan 2.6 Menunjukkan sikap gotong royong sebagai
komitmen kolektif kebangsaan wujud nyata semangat dan komitmen
untuk memperkuat NKRI yang kolektif kebangsaan untuk memperkuat
berketuhanan Yang Maha Esa Negara Kesatuan
Republik Indonesia

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait menghitung, menggambar, dan mengarang)
fenomena dan kejadian tampak mata sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori

95
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menelaah Pancasila sebagai dasar 4.1 Menyaji hasil telaah nilai-nilai Pancasila
negara dan pandangan hidup bangsa sebagai dasar negara dan pandanganhidup
bangsa dalam
kehidupan sehari-hari
3.2 Menelaah makna, kedudukan dan 4.2 Menyajikan hasil telaah makna,
fungsi Undang-Undang Dasar Negara kedudukan dan fungsi Undang- Undang
Republik Indonesia Tahun 1945, serta Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
peratuan perundangan- undangan 1945 dalam penerapan kehidupan sehari-
lainnya dalam sistem hari
hukum nasional
3.3 Memahami tata urutan peraturan 4.3 Mendemonstrasikan pola
perundang-undangan dalam sistem pengembangan tata urutan peraturan
hukum nasional nasional di Indonesia perundang-undangan dalam sistem
hukum nasional
nasional di Indonesia
3.4 Menganalisa makna dan arti 4.4 Menyaji hasil penalaran tentang tokoh
Kebangkitan nasional 1908 dalam kebangkitan nasional dalam perjuangan
perjuangan kemerdekaan Republik kemerdekaan Republik
Indonsia Indonesia
3.5 Memproyeksikan nilai dan semangat 4.5 Mengaitkan hasil proyeksi nilai-nilai dan
Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam semangat Sumpah Pemuda Tahun 1928
bingkai Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika dengan
kehidupan
sehari-hari
3.6 Menginterpretasikan semangat dan 4.6 Mengorganisasikan kegiatan
komitmen kebangsaan kolektif untuk lingkungan yang mencerminkan
memperkuat Negara Kesatuan Republik semangat dan komitmen kebangsaan
Indonesia dalam kontek untuk memperkuat
kehidupan siswa Negara Kesatuan Republik Indonesia

KELAS: IX

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)


1. Menghargai dan menghayati ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan
pergaulan dan keberadaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Mensyukuri perwujudan Pancasila 2.1 Menunjukkan sikap bangga akan tanah air
sebagai Dasar Negara yang sebagai perwujudan nilai- nilai Pancasila
merupakan anugerah Tuhan Yang sebagai dasar negara
Maha Esa
1.2 Menghargai isi alinea dan pokok 2.2 Melaksanakan isi alinea dan pokok pikiran
pikiran yang terkandung dalam yang terkandung dalam Pembukaan
Pembukaan Undang-Undang Dasar Undang-Undang Dasar Negara Republik
Negara Republik Indonesia Tahun Indonesia Tahun 1945
1945 sebagai wujud rasa syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa

96
1.3 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab
Maha Esa atas bentuk dan dalam mendukung bentuk dan
kedaulatan Negara Republik kedaulatan Negara
Indonesia
1.4 Menghormati keberagaman suku, 2.4 Mengutamakan sikap toleran dalam
agama, ras, dan antargolongan menghadapi masalah akibat keberagaman
(SARA) di masyarakat sebagai kehidupan bermasyarakat dan cara
pemberian Tuhan Yang Maha Esa pemecahannya

1.5 Mengapresiasi prinsip harmoni dalam 2.5 Menunjukkan sikap peduli terhadap
keberagaman suku, agama, ras, dan masalah-masalah yang muncul dalam
antargolongan (SARA) sosial, budaya, bidang sosial, budaya, ekonomi, dan gender
ekonomi, dan gender dalam bingkai di masyarakat dan cara pemecahannya
Bhinneka Tunggal Ika sebagai anugerah dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Tuhan Yang Maha Esa

1.6 Menunjukkan perilaku orang beriman 2.6 Mengutamakan sikap disiplin sebagai warga
dalam mencintai tanah air dalam negara sejalan dengan konsep bela negara
konteks Negara Kesatuan Republik dalam konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia Indonesia

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait menghitung, menggambar, dan mengarang)
fenomena dan kejadian tampak mata sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Membandingkan antara peristiwa dan 4.1 Merancang dan melakukan penelitian
dinamika yang terjadi di masyarakat sederhana tentang peristiwa dan dinamika
dengan praktik ideal Pancasila sebagai yang terjadi di masyarakat terkait
dasar negara dan pandangan hidup penerapan Pancasila sebagai dasar negara
bangsa dan pandangan hidup bangsa

3.2 Mensintesiskan isi alinea dan pokok 4.2 Menyajikan hasil sintesis isi alinea dan
pikiran yang terkandung dalam pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Negara Republik Indonesia tahun Republik Indonesia
1945 tahun 1945
3.3 Memahami ketentuan tentang 4.3 Memaparkan penerapan tentang bentuk
bentuk dan kedaualatan negara dan kedaualatan negara sesuai Undang-
sesuai Undang-Undang Dasar Undang Dasar Negara Republik
Negara Republik Indonesia tahun Indonesia tahun
1945 1945

97
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.4 Menganalisis prinsip persatuan dalam 4.4 Mendemonstrasikan hasil analisis prinsip
keberagaman suku, agama, ras, dan persatuan dalam keberagaman suku, agama,
antargolongan (SARA), sosial, budaya, ras, dan antargolongan (SARA) dalam
ekonomi, dan gender dalam bingkai bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika

3.5 Menganalisis prinsip harmoni dalam 4.5 Menyampaikan hasil analisis prinsip
keberagaman suku, agama, ras, dan harmoni dalam keberagaman suku, agama,
antargolongan (SARA) sosial, budaya, ras, dan antargolongan (SARA) sosial,
ekonomi, dan gender dalam bingkai budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika

3.6 Mengkreasikan konsep cinta tanah 4.6 Mengorganisasikan kegiatan


air/bela negara dalam konteks Negara lingkungan yang mencerminkan konsep
Kesatuan Republik Indonesia cinta tanah air dalam konteks
kehidupan sehari-hari

6. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN
SMP/MTs

KELAS: VII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

98
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam


konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya merangkai, memodifikasi, dan membuat)
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan ranah abstrak (menulis, membaca,
seni, budaya terkait fenomena dan menghitung, menggambar, dan mengarang)
kejadian tampak mata sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami gerak spesifik dalam 4.1 Mempraktikkan gerak spesifik dalam
berbagai permainan bola besar berbagai permainan bola besar sederhana
sederhana dan atau tradisional*) dan atau tradisional
3.2 Memahami gerak spesifik dalam 4.2 Mempraktikkan gerak spesifik dalam
berbagai permainan bola kecil berbagai permainan bola kecil sederhana
sederhana dan atau tradisional. *) dan atau tradisional. *)
3.3 Memahami gerak spesifik jalan, lari, 4.3 Mempraktikkan gerak spesifik jalan, lari,
lompat, dan lempar dalam berbagai lompat, dan lempar dalam berbagai
permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan
tradisional. *) atau tradisional. *)
3.4 Memahami gerak spesifik seni 4.4 Mempraktikkan gerak spesifik seni beladiri.
beladiri. **) **)

3.5 Memahami konsep latihan 4.5 Mempraktikkan latihan peningkatan derajat


peningkatan derajat kebugaran kebugaran jasmani yang terkait dengan
jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi
kesehatan (daya tahan, kekuatan, tubuh, dan kelenturan) dan pengukuran
komposisi tubuh, dan kelenturan) hasilnya
dan pengukuran hasilnya
3.6 Memahami berbagai keterampilan 4.6 Mempraktikkan berbagai keterampilan
dasar spesifik senam lantai dasar spesifik senam
lantai
3.7 Memahami variasi dan kombinasi gerak 4.7 Mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak
berbentuk rangkaian langkah dan berbentuk rangkaian langkah dan ayunan
ayunan lengan mengikuti irama lengan mengikuti irama (ketukan)
(ketukan) tanpa/dengan musik sebagai tanpa/dengan musik sebagai pembentuk gerak
pembentuk gerak pemanasan dalam pemanasan dalam
aktivitas gerak aktivitas gerak berirama
berirama
3.8 Memahami gerak spesifik salah satu 4.8 Mempraktikkan konsep gerak
gaya renang dengan koordinasi yang spesifik salah satu gaya renang dengan
baik. ***) koordinasi yang baik. ***)
3.9 Memahami perkembangan tubuh 4.9 Memaparkan perkembangan tubuh
remaja yang meliputi perubahan remaja yang meliputi perubahan fisik
fisik sekunder dan mental. sekunder dan mental.

99
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.10 Memahami pola makan sehat, bergizi 4.10 Memaparkan pola makan sehat, bergizi dan
dan seimbang serta seimbang serta
pengaruhnya terhadap kesehatan. pengaruhnya terhadap kesehatan.

KELAS: VIII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah


pengetahuan (faktual, konseptual, dan konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin memodifikasi, dan membuat) dan ranah
tahunya tentang ilmu pengetahuan, abstrak (menulis, membaca, menghitung,
teknologi, seni, budaya terkait menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
fenomena dan kejadian tampak mata yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama
dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami variasi gerak spesifik 4.1 Mempraktikkan variasi gerak spesifik dalam
dalam berbagai permainan bola berbagai permainan bola besar sederhana dan
besar sederhana dan atau atau
tradisional tradisional
3.2 Memahami variasi gerak spesifik dalam 4.2 Mempraktikkan variasi gerak spesifik dalam
berbagai permainan bola kecil sederhana berbagai permainan bola kecil sederhana dan
dan atau tradisional atau
tradisional

100
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.3 Memahami variasi gerak spesifik 4.3 Mempraktikkan variasi gerak spesifik jalan,
jalan, lari, lompat, dan lempar lari, lompat, dan lempar dalam berbagai
dalam berbagai permainan permainan sederhana dan atau tradisional
sederhana dan atau tradisional
3.4 Memahami variasi gerak spesifik 4.4 Mempraktikkan variasi gerak spesifik
seni beladiri seni beladiri
3.5 Memahami konsep latihan 4.5 Mempraktikkan latihan peningkatan
peningkatan derajat kebugaran derajat kebugaran jasmani yang terkait
jasmani yang terkait dengan dengan keterampilan (kecepatan,
keterampilan (kecepatan, kelincahan, keseimbanga, dan koordinasi)
kelincahan, keseimbanga, dan serta pengukuran
koordinasi) serta pengukuran hasilnya
hasilnya
3.6 Memahami kombinasi keterampilan 4.6 Mempraktikkan kombinasi keterampilan
berbentuk rangkaian gerak sederhana berbentuk rangkaian gerak sederhana dalam
dalam aktivitas spesifik aktivitas
senam lantai spesifik senam lantai
3.7 Memahami variasi dan kombinasi gerak 4.7 Mempraktikkan prosedur variasi dan
berbentuk rangkaian langkah dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian
ayunan lengan mengikuti irama langkah dan ayunan lengan mengikuti irama
(ketukan) tanpa/dengan musik sebagai (ketukan) tanpa/dengan musik sebagai
pembentuk gerak pemanasan dan inti pembentuk gerak pemanasan dan inti latihan
latihan dalam aktivitas gerak berirama dalam aktivitas gerak
berirama

3.8 Memahami gerak spesifik salah satu 4.8 Mempraktikkan gerak spesifik salah satu gaya
gaya renang dalam permainan air renang dalam permainan air dengan atau tanpa
dengan atau tanpa alat ***) alat ***)
3.9 Memahami perlunya pencegahan 4.9 Memaparkan perlunya pencegahan terhadap
terhadap “bahaya pergaulan bebas” “bahaya pergaulan bebas”
3.10 Memahami cara menjaga keselamatan 4.10 Memaparkan cara menjaga keselamatan diri
diri dan orang lain di jalan raya dan orang lain di jalan raya

KELAS: IX

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

101
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam


pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat)
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait menghitung, menggambar, dan
fenomena dan kejadian tampak mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami variasi dan kombinasi 4.1 Mempraktikkan variasi dan


gerak spesifik dalam berbagai kombinasigerak spesifik dalam
permainan bola besar sederhana berbagai permainan bola besar
dan atau tradisional sederhana dan atau tradisional
3.2 Memahami kombinasi gerak spesifik 4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
dalam berbagai permainan bola kecil gerak spesifik dalam berbagai
sederhana dan atau permainan bola kecil
tradisional. *) sederhana dan atau tradisional. *)
3.3 Memahami kombinasi gerak spesifik 4.3 Mempraktikkan kombinasi gerak spesifik
jalan, lari, lompat, dan lempar dalam jalan, lari, lompat, dan lempar dalam
berbagai permainan sederhana dan atau berbagai permainan sederhana dan atau
tradisional. *) tradisional. *)
3.4 Memahami variasi dan kombinasi 4.4 Mempraktikkan variasidan kombinasi
gerak spesifik seni beladiri. **) gerak spesifik seni beladiri. **)

3.5 Memahami penyusunan program 4.5 Mempraktikkan penyusunan program


pengembangan komponen kebugaran pengembangan komponen kebugaran
jasmani terkait dengan kesehatan dan jasmani terkait dengan kesehatan dan
keterampilan secara keterampilan secara
sederhana sederhana.
3.6 Memahami kombinasi keterampilan 4.6 Mempraktikkan kombinasi keterampilan
berbentuk rangkaian gerak sederhana berbentuk rangkaian gerak sederhana secara
secara konsisten, tepat, konsisten,
dan terkontrol dalam aktivitas tepat, dan terkontrol dalam aktivitas spesifik
spesifik senam lantai senam lantai
3.7 Memahami variasi dan kombinasi gerak 4.7 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
berbentuk rangkaian langkah dan gerak berbentuk rangkaian langkah dan
ayunan lengan mengikuti irama ayunan lengan mengikuti irama (ketukan)
(ketukan) tanpa/dengan musik sebagai tanpa/dengan musik sebagai pembentuk
pembentuk gerak pemanasan, inti gerak pemanasan, inti
latihan, dan latihan, dan pendinginan dalam aktivitas
pendinginan dalam aktivitas gerak gerak berirama
berirama

102
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.8 Memahami gerak spesifik salah satu 4.8 Mempraktikkan gerak spesifik salah satu
gaya renang dalam bentuk perlombaan gaya renang dalam bentuk perlombaan ***)
***)
3.9 Memahami tindakan P3K pada 4.9 Memaparkan tindakan P3K pada kejadian
kejadian darurat, baik pada diri darurat, baik pada diri sendiri maupun
sendiri maupun orang lain orang lain
3.10 Memahami peran aktivitas fisik terhadap 4.10 Memaparkan peran aktivitas fisik terhadap
pencegahan penyakit pencegahan penyakit

Keterangan:

*) Untuk kompetensi dasar permainan bola besar dan permainan bola kecil
dapat dipilih sesuai dengan sarana prasarana yang tersedia. (Dan
dipastikan Guru tidak mengajarkan pada salah satu pembelajaran yang
diminati oleh gurunya melainkan diminati oleh siswanya agar siswa tidak
terpaksa dan PJOK menjadi momok bagi siswanya)

**) Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencaksilat dapat juga aktifitas beladiri
lainnya (karate, yudo, taekondo, dll) disesuaikan dengan situasi dan kondisi
sekolah. Olahraga beladiri pencaksilat mulai diajarkan pada kelas IV
dikarenakan karakterisrtik psikis anak kelas I. II dan III belum cukup untuk
menerima aktifitas pembelajaran beladiri.

***) Pembelajaran aktifitas air boleh dilaksanakan sesuai dengan kondisi, jikalau
tidak bisa dilaksanakan digantikan dengan aktifitas fisik lainnya yang terdapat
di lingkup materi.
7. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMP/MTs KELAS: VII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
103
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji


konseptual, dan prosedural) dalam ranah konkret (menggunakan,
berdasarkan rasa ingin tahunya mengurai, merangkai, memodifikasi,
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan membuat) dan ranah abstrak
seni, budaya terkait fenomena dan (menulis, membaca, menghitung,
kejadian tampak mata menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 mengidentifikasi fungsi sosial, 4.1 menyusun teks interaksi interpersonal


struktur teks, dan unsur kebahasaan lisan dan tulis sangat pendek dan
teks interaksi interpersonal lisan dan sederhana yang melibatkan tindakan
tulis yang melibatkan tindakan menyapa, berpamitan, mengucapkan
menyapa, berpamitan, mengucapkan terimakasih, dan meminta maaf, dan
terimakasih, dan meminta maaf, menanggapinya dengan
serta menanggapinya, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.2 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.2 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi memberi dan meminta informasi
dan meminta informasi terkait jati diri, terkait jati diri, pendek dan sederhana,
pendek dan sederhana, sesuai dengan dengan memperhatikan fungsi sosial,
konteks penggunaannya. struktur teks, dan unsur kebahasaan
{Perhatikan unsur kebahasaan dan yang benar dan sesuai konteks
kosa kata terkait hubungan keluarga;
pronoun (subjective, objective,
possessive)

104
3.3 mengidentifikasi fungsi sosial, 4.3 menyusun teks interaksi transaksional
struktur teks, dan unsur kebahasaan lisan dan tulis sangat pendek dan
teks interaksi transaksional lisan dan sederhana yang melibatkan tindakan
tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi
memberi dan meminta informasi terkait nama hari, bulan, nama waktu
terkait nama hari, bulan, nama waktu dalam hari, waktu dalam bentuk angka,
dalam hari, waktu dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun, dengan fungsi
tanggal, dan tahun, sesuai dengan sosial, struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. (Perhatikan kebahasaan yang benar dan sesuai
kosa kata terkait angka kardinal dan konteks
ordinal)

3.4 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.4 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi memberi dan meminta informasi terkait
dan meminta informasi terkait nama nama dan jumlah binatang, benda, dan
dan jumlah binatang, benda, dan bangunan publik yang dekat dengan
bangunan publik yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari, dengan
kehidupan siswa sehari- hari, sesuai memperhatikan fungsi sosial, struktur
dengan konteks penggunaannya. teks, dan unsur kebahasaan yang benar
(Perhatikan unsur kebahasaan dan dan sesuai konteks
kosa kata terkait article a dan the,
plural dan singular)

3.5 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.5 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi memberi dan meminta informasi terkait
dan meminta informasi terkait dengan sifat orang, binatang, dan benda,
sifat orang, binatang, benda sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial,
dengan konteks penggunaannya. struktur teks dan unsur kebahasaan
(Perhatikan unsur kebahasaan be, yang benar dan sesuai konteks
adjective)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.6 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.6 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi memberi dan meminta informasi terkait
dan meminta informasi terkait dengan tingkah laku/tindakan/fungsi orang,
tingkah laku/tindakan/fungsi orang, binatang, dan benda, dengan fungsi
binatang, benda, sesuai dengan sosial, struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. (Perhatikan kebahasaan yang benar dan sesuai
unsur kebahasaan kalimat declarative, konteks
interogative, simple present tense)

105
3.7 membandingkan fungsi sosial, struktur 4.7 teks deskriptif
teks, dan unsur kebahasaan beberapa
4.7.1 menangkap makna secara kontekstual
teks deskriptif lisan dan tulis dengan
terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
memberi dan meminta informasi terkait
unsur kebahasaan teks deskriptif lisan
dengan deskripsi orang, binatang, dan
dan tulis, sangat pendek dan sederhana,
benda, sangat pendek dan sederhana,
terkait orang, binatang, dan benda
sesuai dengan konteks penggunaannya
4.7.2 menyusun teks deskriptif lisan dan
tulis, sangat pendek dan sederhana,
terkait orang, binatang, dan benda,
dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan,
secara benar dan sesuai konteks

3.8 menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.8 menangkap makna secara kontekstual
kebahasaan dalam lirik lagu terkait terkait dengan fungsi sosial dan unsur
kehidupan remaja SMP/MTs kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan
remaja SMP/MTs

KELAS: VIII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut, yaitu siswa mampu:

106
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam


pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan,
prosedural) berdasarkan rasa ingin mengurai, merangkai, memodifikasi,
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan membuat) dan ranah abstrak
teknologi, seni, budaya terkait (menulis, membaca, menghitung,
fenomena dan kejadian tampak mata menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.1 menyusun teks interaksi interpersonal
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi interpersonal lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan meminta meminta perhatian, mengecek
perhatian, mengecek pemahaman, pemahaman, menghargai kinerja, serta
menghargai kinerja, meminta dan meminta dan mengungkapkan
mengungkapkan pendapat, serta pendapat, dan menanggapinya dengan
menanggapinya, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.2 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.2 menyusun teks interaksi transaksional
dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi
meminta informasi terkait kemampuan terkait kemampuan dan kemauan,
dan kemauan, melakukan suatu melakukan suatu tindakan, dengan
tindakan, sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya. (Perhatikan unsur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
kebahasaan can, will) dan sesuai konteks

3.3 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.3 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi memberi dan meminta informasi
dan meminta informasi terkait terkait keharusan, larangan, dan
keharusan, larangan, dan himbauan, himbauan, dengan memperhatikan
sesuai dengan konteks fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
kebahasaan must, should) konteks

107
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.4 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.4 menyusun teks interaksi interpersonal
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi interpersonal lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan menyuruh, menyuruh, mengajak, meminta ijin,
mengajak, meminta ijin, serta dan menanggapinya dengan
menanggapinya, sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks

3.5 membandingkan fungsi sosial, struktur 4.5 menyusun teks khusus dalam bentuk
teks, dan unsur kebahasaan beberapa greeting card, sangat pendek dan
teks khusus dalam bentuk greeting sederhana, terkait hari-hari spesial
card, dengan memberi dan meminta dengan memperhatikan fungsi sosial,
informasi terkait dengan hari-hari struktur teks, dan unsur kebahasaan,
spesial, sesuai dengan konteks secara benar dan sesuai konteks
penggunaannya

3.6 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.6 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait keberadaan keberadaan orang, benda, binatang,
orang, benda, binatang, sesuai dengan dengan memperhatikan fungsi sosial,
konteks penggunaannya. (Perhatikan struktur teks, dan unsur kebahasaan
unsur kebahasaan there is/are) yang benar dan sesuai konteks

3.7 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.7 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi memberi dan meminta informasi
dan meminta informasi terkait terkait keadaan/tindakan/
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian kegiatan/kejadian yang
yang dilakukan/terjadi secara rutin dilakukan/terjadi secara rutin atau
atau merupakan kebenaran umum, merupakan kebenaran umum, dengan
sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya. (Perhatikan unsur teks dan unsur kebahasaan yang benar
kebahasaan simple present tense) dan sesuai konteks

108
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.8 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.8 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi
meminta informasi terkait terkait
keadaan/tindakan/ kegiatan/ kejadian keadaan/tindakan/kegiatan/kejadi an
yang sedang dilakukan/berlangsung yang sedang dilakukan/ berlangsung
saat diucapkan, sesuai dengan konteks saat diucapkan, dengan
penggunaannya. (Perhatikan unsur memperhatikan fungsi sosial, struktur
kebahasaan present continuous tense) teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks

3.9 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.9 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi
meminta informasi terkait terkait perbandingan jumlah dan sifat
perbandingan jumlah dan sifat orang, orang, binatang, benda, dengan
binatang, benda, sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya. (Perhatikan unsur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
kebahasaan degree of comparison) dan sesuai konteks

3.10 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.10 menyusun teks interaksi transaksional
dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi
meminta informasi terkait terkait keadaan
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian /tindakan/ kegiatan/kejadian yang
yang dilakukan/terjadi, rutin maupun dilakukan/terjadi, rutin maupun tidak
tidak rutin, atau menjadi kebenaran rutin, atau menjadi kebenaran umum di
umum di waktu lampau, sesuai dengan waktu lampau, dengan memperhatikan
konteks penggunaannya. (Perhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
unsur kebahasaan simple past tense) kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks

3.11 membandingkan fungsi sosial, struktur 4.11 teks recount


teks, dan unsur kebahasaan beberapa
4.11.1 menangkap makna secara kontekstual
teks personal recount lisan dan tulis
terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
dengan memberi dan meminta
unsur kebahasaan teks recount lisan
informasi terkait pengalaman pribadi di
dan tulis, sangat pendek dan
waktu lampau, pendek dan sederhana,
sederhana, terkait pengalaman pribadi
sesuai dengan konteks penggunaannya
di waktu lampau (personal recount)
4.11.2 menyusun teks recount lisan dan
tulis, sangat pendek dan sederhana,
terkait pengalaman pribadi di waktu
lampau (personal recount), dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks

109
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.12 membandingkan fungsi sosial, struktur 4.12 teks pesan singkat dan
teks, dan unsur kebahasaan beberapa pengumuman/pemberitahuan
teks khusus dalam bentuk pesan (notice)
singkat dan pengumuman/
4.12.1 menangkap makna secara
pemberitahuan (notice), dengan
kontekstual terkait dengan fungsi
memberi dan meminta informasi
sosial, struktur teks, dan unsur
terkait kegiatan sekolah, sesuai dengan
kebahasaan pesan singkat dan
konteks penggunaannya
pengumuman/pemberitahuan
(notice) lisan dan tulis, sangat
pendek dan sederhana, terkait
kegiatan sekolah
4.12.2 menyusun teks khusus dalam
bentuk pesan singkat dan
pengumuman/pemberitahuan
(notice), sangat pendek dan
sederhana, terkait kegiatan sekolah,
dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan, secara benar dan sesuai
konteks

3.13 menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.13 menangkap makna secara
kebahasaan lirik lagu terkait kontekstual terkait fungsi sosial
kehidupan remaja SMP/MTs dan unsur kebahasaan lirik lagu
terkait kehidupan remaja SMP/MTs

KELAS: IX

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

110
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam


pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan,
prosedural) berdasarkan rasa ingin mengurai, merangkai, memodifikasi,
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan membuat) dan ranah abstrak
teknologi, seni, budaya terkait (menulis, membaca, menghitung,
fenomena dan kejadian tampak mata menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.1 menyusun teks interaksi interpersonal
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi interpersonal lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan menyatakan menyatakan harapan, doa, dan ucapan
harapan, doa, dan ucapan selamat atas selamat atas suatu kebahagiaan dan
suatu kebahagiaan dan prestasi, serta prestasi, dan menanggapinya, dengan
menanggapinya, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.2 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.2 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi memberi dan meminta informasi
dan meminta informasi terkait terkait maksud, tujuan, persetujuan
maksud, tujuan, persetujuan melakukan suatu tindakan/kegiatan,
melakukan suatu tindakan/kegiatan, dengan memperhatikan fungsi sosial,
sesuai dengan konteks struktur teks, dan unsur kebahasaan
penggunaannya. (Perhatikan unsur yang benar dan sesuai konteks
kebahasaan to, in order to, so that
(dis)agreement)

3.3 membandingkan fungsi sosial, struktur 4.3 menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait dengan fungsi sosial, struktur
teks khusus dalam bentuk label, teks, dan unsur kebahasaan teks khusus
dengan meminta dan memberi dalam bentuk label pendek dan
informasi terkait sederhana, terkait
obat/makanan/minuman, sesuai obat/makanan/minuman
dengan konteks penggunaannya

111
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.4 membandingkan fungsi sosial, struktur 4.4 menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
teks prosedur lisan dan tulis dengan unsur kebahasaan teks prosedur lisan
memberi dan meminta informasi terkait dan tulis, sangat pendek dan sederhana,
resep makanan/minuman dan manual, dalam bentuk resep dan manual
pendek dan sederhana, sesuai dengan
konteks penggunaannya

3.5 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.5 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi
meminta informasi terkait terkait keadaan/tindakan/
keadaan/tindakan/ kegiatan/ kejadian kegiatan/kejadian yang sedang
yang sedang dilakukan/terjadi pada dilakukan/terjadi pada saat ini, waktu
saat ini, waktu lampau, dan waktu yang lampau, dan waktu yang akan datang,
akan datang, sesuai dengan konteks dengan memperhatikan fungsi sosial,
penggunaannya (perhatikan unsur struktur teks, dan unsur kebahasaan
kebahasaan present continuous, past yang benar dan sesuai konteks
continuous, will+continuous)

3.6 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.6 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi memberi dan meminta informasi
dan meminta informasi terkait terkait dengan keadaan/
keadaan/tindakan/ kegiatan/ kejadian tindakan/kegiatan/ kejadian yang
yang sudah/telah dilakukan/terjadi di sudah/telah dilakukan/terjadi di waktu
waktu lampau dikaitkan dengan lampau dikaitkan dengan keadaan
keadaan sekarang, tanpa menyebutkan sekarang, tanpa menyebutkan waktu
waktu terjadinya secara spesifik, terjadinya secara spesifik, dengan
sesuai dengan konteks penggunaannya memperhatikan fungsi sosial, struktur
(perhatikan unsur kebahasaan present teks, dan unsur kebahasaan yang benar
perfect tense) dan sesuai konteks

3.7 membandingkan fungsi sosial, struktur 4.7 menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
teks naratif lisan dan tulis dengan unsur kebahasaan teks naratif, lisan
memberi dan meminta informasi terkait dan tulis, sangat pendek dan sederhana,
fairy tales, pendek dan sederhana, terkait fairy tales
sesuai dengan konteks penggunaannya

112
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.8 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.8 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi memberi dan meminta informasi terkait
dan meminta informasi terkait keadaan
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian /tindakan/ kegiatan/ kejadian tanpa
tanpa perlu menyebutkan pelakunya perlu menyebutkan pelakunya dengan
sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya. (perhatikan unsur teks dan unsur kebahasaan yang benar
kebahasaan passive voice) dan sesuai konteks. (perhatikan unsur
kebahasaan passive voice)

3.9 membandingkan fungsi sosial, struktur 4.9 teks information report


teks, dan unsur kebahasaan beberapa
4.9.1 menangkap makna secara kontekstual
teks information report lisan dan tulis
terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
dengan memberi dan meminta
unsur kebahasaan teks information
informasi terkait mata pelajaran lain di
report lisan dan tulis, sangat pendek
Kelas IX, pendek dan sederhana,
dan sederhana, terkait topik yang
sesuai dengan konteks penggunaannya
tercakup dalam mata pelajaran lain di
Kelas IX
4.9.2 menyusun teks information report lisan
dan tulis, sangat pendek dan sederhana,
terkait topik yang tercakup dalam mata
pelajaran lain di Kelas IX, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks

3.10 membandingkan fungsi sosial, struktur 4.10 menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
teks khusus dalam bentuk iklan unsur kebahasaan teks khusus dalam
dengan memberi dan meminta bentuk iklan, pendek dan sederhana,
informasi terkait produk dan jasa, terkait produk dan jasa
sesuai dengan konteks
penggunaannya

3.11 menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.11 menangkap makna secara kontekstual
kebahasaan lirik lagu terkait terkait fungsi sosial dan unsur
kehidupan remaja SMP/MTs kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan
remaja SMP/MTs

8. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMP/MTs KELAS: VII

A. SENI RUPA

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
113
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini, yaitu
siswa mampu :

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji


konseptual, dan prosedural) dalam ranah konkret (menggunakan,
berdasarkan rasa ingin tahunya mengurai, merangkai, memodifikasi,
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan membuat) dan ranah abstrak
seni, budaya terkait fenomena dan (menulis, membaca, menghitung,
kejadian tampak mata menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami unsur, prinsip, teknik dan 4.1 menggambar flora, fauna, dan alam
prosedur menggambar flora, fauna dan benda
alam benda dengan berbagai bahan

3.2 memahami prinsip dan prosedur 4.2 menggambar gubahan flora, fauna,
menggambar gubahan flora, fauna, dan bentuk geometrik menjadi ragam
dan bentuk geometrik menjadi ragam hias
hias
3.3 memahami prosedur penerapan ragam 4.3 membuat karya dengan berbagai
hias pada bahan buatan motif ragam hias pada bahan buatan

3.4 memahami prosedur penerapan ragam 4.4 membuat karya dengan berbagai motif
hias pada bahan alam ragam hias pada bahan alam

B. SENI MUSIK

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

114
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini, yaitu
siswa mampu :

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji


konseptual, dan prosedural) dalam ranah konkret (menggunakan,
berdasarkan rasa ingin tahunya mengurai, merangkai, memodifikasi,
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan membuat) dan ranah abstrak
seni, budaya terkait fenomena dan (menulis, membaca, menghitung,
kejadian tampak mata menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami konsep dasar bernyanyi 4.1 menyanyikan lagu dengan satu suara
satu suara secara berkelompok dalam secara berkelompok dalam bentuk
bentuk unisono unisono

3.2 memahami dasar bernyanyi dengan dua 4.2 menyanyikan lagu dengan dua
suara atau lebih secara berkelompok suara atau lebih dalam bentuk
kelompok vokal

3.3 memahami konsep dasar permainan 4.3 memainkan alat musik sederhana secara
alat musik sederhana secara perorangan
perorangan

3.4 memahami konsep dasar ansamble 4.4 memainkan ansamble musik sejenis
musik. dan campuran.

C. SENI TARI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
115
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji


konseptual, dan prosedural) dalam ranah konkret (menggunakan,
berdasarkan rasa ingin tahunya mengurai, merangkai, memodifikasi,
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan membuat) dan ranah abstrak
seni, budaya terkait fenomena dan (menulis, membaca, menghitung,
kejadian tampak mata menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami gerak tari berdasarkan 4.1 memeragakan gerak tari berdasarkan
unsur ruang waktu dan tenaga unsur ruang waktu dan tenaga

3.2 memahami gerak tari berdasarkan ruang 4.2 memeragakan gerak tari berdasarkan
waktu dan tenaga sesuai iringan ruang waktu dan tenaga sesuai iringan

3.3 memahami gerak tari sesuai dengan 4.3 memeragakan gerak tari sesuai dengan
level dan pola lantai level dan pola lantai

3.4 memahami gerak tari sesuai level, 4.4 memeragakan gerak tari berdasarkan
dan pola lantai sesuai iringan level dan pola lantai sesuai iringan

D. SENI TEATER

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
116
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji


konseptual, dan prosedural) dalam ranah konkret (menggunakan,
berdasarkan rasa ingin tahunya mengurai, merangkai, memodifikasi,
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan membuat) dan ranah abstrak
seni, budaya terkait fenomena dan (menulis, membaca, menghitung,
kejadian tampak mata menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami konsep, teknik dan prosedur 4.1 emeragakan adegan fragmen sesuai
dasar seni peran untuk pementasan konsep, teknik dan prosedur seni peran
fragmen

3.2 memahami teknik menyusun 4.2 menyusun naskah sesuai kaidah


naskah fragmen pementasan fragmen

3.3 memahami perancangan pementasan 4.3 merancang pementasan fragmen


fragmen sesuai konsep, teknik dan sesuai konsep, teknik dan prosedur
prosedur

3.4 memahami pementasan fragmen 4.4 mementaskan fragmen sesuai


sesuai konsep, teknik, dan prosedur konsep, teknik, dan prosedur

KELAS: VIII

A. SENI RUPA

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
117
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam


pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait menghitung, menggambar, dan mengarang)
fenomena dan kejadian tampak mata sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami unsur, prinsip, teknik, dan 4.1 menggambar menggunakan model dengan
prosedur menggambar menggunakan berbagai bahan dan teknik berdasarkan
model dengan berbagai bahan pengamatan

3.2 memahami prosedur menggambar 4.2 menggambar illustrasi dengan teknik


illustrasi dengan teknik manual atau manual atau digital
digital

3.3 memahami prosedur menggambar 4.3 membuat poster dengan berbagai bahan dan
poster dengan berbagai teknik teknik

3.4 memahami prosedur menggambar 4.4 menggambar komik dengan berbagai teknik
komik dengan berbagai teknik

B. SENI MUSIK

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
118
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam


pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait menghitung, menggambar, dan mengarang)
fenomena dan kejadian tampak mata sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami teknik dan gaya 4.1 menyanyikan lagu-lagu daerah yang
menyanyi lagu-lagu daerah sesuai dengan teknik dan gayanya
sesuai dialektika atau intonasi
kedaerahan

3.2 memahami teknik dan gaya lagu 4.2 menyanyikan lagu-lagu daerah dengan dua
daerah dengan dua suara atau lebih suara atau lebih secara berkelompok
secara berkelompok

3.3 memahami teknik permainan salah satu 4.3 memainkan salah satu alat musik tradisional
alat musik tradisional secara perorangan secara perorangan

3.4 memahami teknik permainan alat- alat 4.4 memainkan alat-alat musik tradisional secara
musik tradisional secara berkelompok berkelompok

C. SENI TARI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
119
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam


pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait menghitung, menggambar, dan mengarang)
fenomena dan kejadian tampak mata sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami keunikan gerak tari 4.1 memeragakan keunikan gerak tari
tradisional dengan menggunakan tradisional dengan menggunakan unsur
unsur pendukung tari pendukung tari

3.2 memahami tari tradisional dengan 4.2 memeragakan tari tradisional dengan
menggunakan unsur pendukung tari menggunakan unsur pendukung tari
sesuai iringan sesuai iringan

3.3 memahami penerapan pola lantai dan 4.3 memeragakan cara menerapkan gerak tari
unsur pendukung gerak tari tradisional tradisional berdasarkan pola lantai dengan
menggunakan unsur pendukung tari

3.4 memahami penerapan pola lantai tari 4.4 memeragakan tari tradisional berdasarkan
tradisional berdasarkan unsur pola lantai dengan menggunakan unsur
pendukung tari sesuai iringan pendukung tari sesuai iringan

120
D. SENI TEATER

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam


pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait menghitung, menggambar, dan mengarang)
fenomena dan kejadian tampak mata sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami konsep, teknik dan prosedur 4.1 meragakan gerak pantomim sesuai konsep,
dasar seni peran sesuai kaidah teknik, dan prosedur seni peran
pementasan pantomim

3.2 memahami teknik menyusun naskah 4.2 menyusun naskah sesuai kaidah pementasan
sesuai kaidah pementasan pantomim pantomim

3.3 memahami perancangan 4.3 merancang pementasan pantomim sesuai


pementasan pantomim sesuai konsep, teknik dan prosedur
konsep, teknik dan prosedur

3.4 memahami pementasan pantomim 4.4 mementaskan pantomim sesuai konsep,


sesuai konsep, teknik, dan prosedur teknik, dan prosedur

121
KELAS: IX

A. SENI RUPA

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam


pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait menghitung, menggambar, dan mengarang)
fenomena dan kejadian tampak mata sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami unsur, prinsip, teknik, dan 4.1 membuat karya seni lukis dengan berbagai
prosedur berkarya seni lukis dengan bahan dan teknik
berbagai bahan

3.2 memahami prosedur berkarya seni 4.2 membuat karya seni patung dengan berbagai
patung dengan berbagai bahan dan bahan dan teknik
teknik

3.3 memahami prosedur berkarya seni 4.3 membuat karya seni grafis dengan berbagai
grafis dengan berbagai bahan dan bahan dan teknik
teknik

122
3.4 memahami prosedur 4.4 menyelenggarakan pameran seni rupa
penyelenggaraan pameran karya
seni rupa

B. SENI MUSIK

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah


pengetahuan (faktual, konseptual, dan konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait menghitung, menggambar, dan mengarang)
fenomena dan kejadian tampak mata sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami teknik pengembangan 4.1 mengembangkan ornamentasi ritmis maupun


ornamentasi melodis dan ritmis lagu melodis lagu dalam bentuk vokal
dalam bentuk vokal solo/tunggal solo/tunggal

3.2 memahami teknik pengembangan 4.2 mengembangkan ornamentasi ritmis


ornamentasi ritmis maupun melodis maupun melodis lagu dalam bentuk
lagu dalam bentuk kelompok vokal kelompok vokal

123
3.3 memahami konsep, bentuk, dan 4.3 memainkan karya-karya musik populer
ciri-ciri musik populer dengan vokal dan atau alat musik secara
individual

3.4 memahami pertunjukan musik populer 4.4 menampilkan hasil pengembangan


ornamentasi ritmis maupun melodis musik
populer dalam bentuk ansambel

C. SENI TARI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam


pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan,
prosedural) berdasarkan rasa ingin mengurai, merangkai, memodifikasi,
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan membuat) dan ranah abstrak
teknologi, seni, budaya terkait (menulis, membaca, menghitung,
fenomena dan kejadian tampak mata menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami keunikan gerak tari 4.1 memeragakan keunikan gerak tari
kreasi berdasarkan unsur kreasi berdasarkan unsur pendukung
pendukung tari tari

124
3.2 memahami tari kreasi dengan 4.2 memeragakan tari kreasi dengan
menggunakan unsur pendukung tari menggunakan unsur pendukung tari
sesuai iringan sesuai iringan

3.3 memahami penerapan pola lantai dan 4.3 memeragakan cara menerapkan gerak
unsur pendukung gerak tari kreasi tari kreasi berdasarkan pola lantai
dengan menggunakan unsur pendukung
tari

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.4 memahami penerapan pola lantai tari 4.4 memeragakan tari kreasi
kreasi berdasarkan unsur pendukung berdasarkan pola lantai dengan
tari sesuai iringan menggunakan unsur pendukung tari
sesuai iringan

D. SENI TEATER

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam


pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat)
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait menghitung, menggambar, dan
fenomena dan kejadian tampak mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

125
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami konsep, teknik dan 4.1 memeragakan adegan drama musikal
prosedur dasar seni peran sesuai dan/atau operet sesuai konsep, teknik dan
kaidah pementasan drama musikal prosedur seni peran
dan atau operet

3.2 memahami teknik menyusun naskah 4.2 menyusun naskah sesuai kaidah
sesuai kaidah pementasan drama pementasan drama musikal dan/atau operet
musikal dan atau operet

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.3 memahami perancangan pementasan 4.3 merancang pementasan drama musikal


drama musikal dan atau operet sesuai dan atau operet sesuai konsep, teknik,
konsep, teknik, dan prosedur dan prosedur

3.4 memahami pementasan drama 4.4 mementaskan drama musikal dan/atau


musikal dan atau operet sesuai operet sesuai konsep, teknik, dan prosedur
konsep, teknik dan prosedur

126
9. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAKARYA SMP/MTs KELAS: VII

A. KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam


konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan ranah abstrak (menulis, membaca,
budaya terkait fenomena dan kejadian menghitung, menggambar, dan mengarang)
tampak mata sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami pengetahuan tentang 4.1 memilih jenis bahan dan teknik pengolahan
jenis, sifat, karakter, dan teknik serat/tekstil yang sesuai dengan potensi
pengolahan serat dan tekstil daerah setempat (misalnya rumput/ ilalang,
kapas, bulu domba, kulit kayu, kain, tali
plastik dan lain-lain)

3.2 memahami pengetahuan tentang prinsip 4.2 merancang, membuat, dan menyajikan produk
perancangan, pembuatan, dan penyajian kerajinan dari bahan serat/tekstil yang kreatif
produk kerajinan dari bahan serat dan dan inovatif, sesuai dengan potensi daerah
tekstil yang kreatif dan inovatif setempat (misalnya rumput/ilalang, kapas,
bulu domba, kulit kayu, kain, tali plastik dan
lain-lain)

127
3.3 memahami pengetahuan tentang 4.3 memilih jenis bahan dan teknik
jenis, sifat, karakter, dan teknik pengolahan kertas dan plastik lembaran
pengolahan kertas dan plastik yang sesuai dengan potensi daerah
lembaran setempat

3.4 memahami pengetahuan tentang prinsip 4.4 merancang, membuat, dan menyajikan
perancangan, pembuatan dan penyajian produk kerajinan dari bahan kertas dan
produk kerajinan dari bahan kertas dan plastik lembaran yang kreatif dan inovatif,
plastik lembaran yang kreatif dan sesuai dengan potensi daerah setempat
inovatif

B. REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah


konseptual, dan prosedural) berdasarkan konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu memodifikasi, dan membuat) dan ranah
pengetahuan, teknologi, seni, budaya abstrak (menulis, membaca, menghitung,
terkait fenomena dan kejadian tampak menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
mata yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami wawasan teknologi, 4.1 membuat sketsa dan gambar teknik dari suatu
perkembangan teknologi, rancangan produk
keselamatan kerja, sketsa, dan
gambar teknik

128
3.2 memahami jenis, karakteristik, 4.2 membuat produk sederhana menggunakan
kekuatan bahan, serta peralatan peralatan kerja sesuai dengan jenis,
kerja pengolahnya karakteristik, dan kekuatan bahan
3.3 memahami jenis-jenis dan fungsi 4.3 memanipulasi jenis-jenis dan fungsi
teknologi konstruksi teknologi konstruksi

3.4 memahami sistem, jenis, serta 4.4 membuat produk teknologi konstruksi
karakteristik persambungan dan dengan memanfaatkan potensi yang ada di
penguatan pada konstruksi lingkungan sekitar

C. BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam


konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami komoditas tanaman sayuran 4.1 menentukan komoditas tanaman


yang dapat dikembangkan sesuai sayuran yang akan dibudidayakan
kebutuhan wilayah setempat sesuai kebutuhan wilayah

129
3.2 memahami tahapan budidaya 4.2 mempraktikkan tahapan budidaya
tanaman sayuran tanaman sayuran

3.3 memahami komoditas tanaman obat 4.3 menentukan komoditas tanaman


yang dapat dikembangkan sesuai obat yang akan dibudidayakan
kebutuhan wilayah setempat sesuai kebutuhan wilayah
3.4 memahami tahapan budidaya 4.4 mempraktikkan tahapan budidaya
tanaman obat tanaman obat

D. PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam


konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami rancangan pembuatan, 4.1 mengolah bahan pangan buah segar
penyajian dan pengemasan bahan menjadi makanan dan minuman sesuai
pangan buah segar menjadi makanan pengetahuan rancangan dan bahan yang
dan minuman yang ada di wilayah ada di wilayah setempat
setempat

130
3.2 memahami rancangan pembuatan, 4.2 mengolah, menyaji, dan mengemas
penyajian dan pengemasan bahan hasil bahan hasil samping buah menjadi
samping buah menjadi produk pangan produk pangan yang ada di wilayah
yang ada di wilayah setempat setempat

3.3 memahami rancangan pengolahan , 4.3 mengolah, menyaji, dan mengemas


penyajian dan pengemasan bahan bahan pangan sayuran menjadi
pangan sayuran menjadi makanan dan makanan dan minuman kesehatan
minuman kesehatan yang ada di wilayah yang ada di wilayah setempat
setempat

3.4 memahami rancangan pengolahan, 4.4 mengolah, menyaji dan mengemas


penyajian, dan pengemasan bahan bahan hasil samping sayuran menjadi
hasil samping sayuran menjadi produk produk pangan yang ada di wilayah
pangan yang ada di wilayah setempat setempat

KELAS: VIII

A. KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

131
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam


pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat)
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait menghitung, menggambar, dan
fenomena dan kejadian tampak mata mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami pengetahuan tentang jenis, 4.1 memilih jenis bahan dan teknik
sifat, karakter dan teknik pengolahan pengolahan bahan lunak yang sesuai
bahan lunak (misalnya tanah liat, dengan potensi daerah setempat
getah, lilin, clay polimer, clay tepung, (misalnya tanah liat, getah, lilin, clay
plastisin, parafin, gips dan lain-lain) polimer, clay tepung, plastisin, parafin,
gips dan lain-lain)

3.2 memahami pengetahuan tentang prinsip 4.2 perancangan, pembuatan dan


perancangan, pembuatan, dan penyajian penyajian produk kerajinan dari bahan
produk kerajinan dari bahan lunak yang lunak yang kreatif dan inovatif, sesuai
kreatif dan inovatif dengan potensi daerah setempat
(misalnya tanah liat, getah, lilin, clay
polimer, clay tepung, plastisin,
parafin, gips dan lain-lain)

3.3 memahami pengetahuan tentang 4.3 memilih jenis bahan dan teknik
jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan kerang, kaca, keramik dan
pengolahan kerang, kaca, keramik botol plastik yang sesuai dengan potensi
dan botol plastik daerah setempat

3.4 memahami pengetahuan tentang prinsip 4.4 perancangan, pembuatan, dan


perancangan, pembuatan dan penyajian penyajian produk kerajinan dari
produk kerajinan dari kerang, kaca, kerang, kaca, keramik dan botol
keramik dan botol plastik yang kreatif plastik yang kreatif dan inovatif
dan inovatif sesuai dengan potensi daerah
setempat

B. REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.

132
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam


pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat)
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait menghitung, menggambar, dan
fenomena dan kejadian tampak mata mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami perkembangan, peralatan, 4.1 memanipulasi sistem teknologi


dan media pengantar teknologi informasi dan komunikasi
informasi dan komunikasi

3.2 memahami penerapan jenis, 4.2 membuat produk teknologi informasi


karakteristik, dan istilah-istilah dan komunikasi dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi bahan-bahan yang tersedia di sekitarnya

3.3 memahami sumber dan permasalahan 4.3 memanipulasi sistem penjernih air
air serta perkembangan peralatan
penjernih air

3.4 memahami penerapan sistem 4.4 membuat alat penjernih air dengan
penyaringan air alami dan buatan memanfaatkan potensi yang ada di
lingkungan sekitar

C. BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong

133
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam


pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat)
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait menghitung, menggambar, dan
fenomena dan kejadian tampak mata mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami komoditas ternak 4.1 menentukan komoditas ternak


kesayangan (kelinci, hamster, kesayangan (kelinci, hamster,
burung, ayam hias, reptil, kucing, burung, ayam hias, reptil, kucing,
dan lain-lain) yang dapat dan lain-lain) yang dapat
dikembangkan sesuai kebutuhan dikembangkan sesuai kebutuhan
wilayah setempat wilayah setempat
3.2 memahami kebutuhan dan 4.2 mempersiapkan sarana dan peralatan
karakteristik sarana dan peralatan budidaya ternak kesayangan (kelinci,
budidaya ternak kesayangan (kelinci, hamster, burung, ayam hias, reptil,
hamster, burung, ayam hias, reptil, kucing, dan lain-lain)
kucing, dan lain-lain)

3.3 memahami tahapan budidaya ternak 4.3 mempraktikkan tahapan budidaya ternak
kesayangan (kelinci, hamster, burung, kesayangan (kelinci, hamster, burung,
ayam hias, reptil, kucing, dan lain-lain) ayam hias, reptil, kucing, dan lain-lain)

3.4 menganalisis komoditas satwa harapan 4.4 menerapkan komoditas satwa harapan
(jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, (jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing,
bekicot, dan lain-lain) yang dapat bekicot, dan lain-lain) yang dapat
dikembangkan sesuai kebutuhan dikembangkan sesuai kebutuhan
wilayah setempat wilayah setempat

134
3.5 memahami kebutuhan dan 4.5 menentukan sarana dan peralatan
karakteristik sarana dan peralatan ternak satwa harapan (jangkrik, kroto,
budidaya satwa harapan (jangkrik, ulat sutra, cacing, bekicot, dan lain-
kroto, ulat sutra, cacing, bekicot, dan lain)
lain-lain)

3.6 memahami tahapan budidaya satwa 4.6 mempraktikkan budidaya satwa


harapan (jangkrik, kroto, ulat sutra, harapan (jangkrik, kroto, ulat sutra,
cacing, bekicot, dan lain-lain) cacing, bekicot, dan lain-lain)

D. PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

135
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:

KELAS IX

A. KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi

136
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam


pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat)
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait menghitung, menggambar, dan
fenomena dan kejadian tampak mata mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami pengetahuan tentang jenis, 4.1 memilih jenis bahan dan teknik
sifat, karakter, dan teknik pengolahan pengolahan bahan kayu (misalnya
bahan kayu (misalnya ranting, papan, ranting, papan, dan balok), bambu, dan
dan balok), bambu, dan atau rotan atau rotan yang sesuai dengan potensi
daerah setempat

3.2 menganalisis prinsip perancangan, 4.2 merancang, membuat, dan menyajikan


pembuatan, dan penyajian produk produk kerajinan dari bahan kayu,
kerajinan dari bahan kayu, bambu, dan bambu, dan atau rotan yang kreatif dan
atau rotan yang kreatif dan inovatif inovatif sesuai dengan potensi daerah
setempat

3.3 memahami pengetahuan tentang jenis, 4.3 memilih jenis bahan dan teknik
sifat, karakter, dan teknik pengolahan pengolahan bahan logam, batu, dan
bahan logam, batu, dan atau plastik atau plastik yang sesuai dengan potensi
daerah setempat

137
3.4 menganalisis prinsip perancangan, 4.4 merancang, membuat, dan menyajikan
pembuatan, dan penyajian produk produk kerajinan dari bahan logam,
kerajinan dari bahan logam, batu, dan batu, dan atau plastik yang kreatif dan
atau plastik yang kreatif dan inovatif inovatif sesuai dengan potensi daerah
setempat

B. REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah


pengetahuan (faktual, konseptual, dan konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin memodifikasi, dan membuat) dan ranah
tahunya tentang ilmu pengetahuan, abstrak (menulis, membaca, menghitung,
teknologi, seni, budaya terkait menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
fenomena dan kejadian tampak mata yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 menganalisis prinsip kelistrikan dan 4.1 membuat desain konstruksi instalasi listrik
sistem instalasi listrik rumah tangga rumah tangga

3.2 menganalisis instalasi listrik rumah 4.2 membuat instalasi listrik rumah tangga
tangga

3.3 menganalisis dasar-dasar sistem 4.3 memanipulasi sistem pengendali


elektronika analog, elektronika
digital, dan sistem pengendali

138
3.4 menganalisis penerapan sistem 4.4 membuat alat pengendali elektronik
pengendali elektronik

C. BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah


pengetahuan (faktual, konseptual, dan konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin memodifikasi, dan membuat) dan ranah
tahunya tentang ilmu pengetahuan, abstrak (menulis, membaca, menghitung,
teknologi, seni, budaya terkait menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
fenomena dan kejadian tampak mata yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami komoditas ikan konsumsi 4.1 menentukan komoditas ikan konsumsi yang
yang dapat dikembangkan sesuai dapat dikembangkan sesuai kebutuhan
kebutuhan wilayah setempat wilayah setempat

3.2 memahami sarana dan peralatan untuk 4.2 menyiapkan sarana dan peralatan untuk
budidaya ikan konsumsi budidaya ikan konsumsi

3.3 memahami tahapan budidaya 4.3 mempraktikkan budidaya


(pembesaran) ikan konsumsi (pembesaran) ikan konsumsi

3.4 memahami komoditas ikan hias yang 4.4 menentukan komoditas ikan hias yang dapat
dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah
wilayah setempat setempat

139
3.5 memahami sarana dan peralatan untuk 4.5 mengembangkan sarana dan peralatan untuk
budidaya ikan hias budidaya ikan hias

3.6 memahami tahapan budidaya 4.6 mempraktikkan budidaya


(pembesaran) ikan hias (pembesaran) ikan hias

D. PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah


pengetahuan (faktual, konseptual, dan konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin memodifikasi, dan membuat) dan ranah
tahunya tentang ilmu pengetahuan, abstrak (menulis, membaca, menghitung,
teknologi, seni, budaya terkait menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
fenomena dan kejadian tampak mata yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami pengetahuan tentang prinsip 4.1 m engolah bahan pangan hasil peternakan
perancangan, pembuatan, penyajian, dan (daging, telur, susu) dan perikanan (ikan,
pengemasan hasil peternakan (daging, udang, cumi, rumput laut) yang ada di
telur, susu) dan perikanan (ikan, udang, wilayah setempat menjadi makanan serta
cumi, rumput laut) menjadi makanan menyajikan atau melakukan pengemasan
yang ada di wilayah setempat

140
3.2 menganalisis prinsip perancangan, 4.2 membuat bahan pangan setengah jadi dari
pembuatan, penyajian, dan pengemasan bahan pangan hasil peternakan (daging, telur,
bahan pangan hasil peternakan (daging, susu) dan perikanan (ikan, udang, cumi,
telur, susu) dan perikanan (ikan, udang, rumput laut) yang ada di wilayah setempat
cumi, rumput laut) menjadi produk serta menyajikan atau melakukan
pangan setengah jadi yang ada di pengemasan
wilayah setempat

3.3 menganalisis prinsip perancangan, 4.3 membuat bahan pangan setengah jadi dari
pembuatan, penyajian, dan pengemasan hasil peternakan (daging,telur, susu) dan
bahan pangan setengah jadi dari hasil perikanan (ikan, udang,cumi, rumput laut)
peternakan (daging, telur, susu) dan menjadi produk pangan jadi (siap
perikanan (ikan, udang, cumi, rumput konsumsi) serta menyajikan atau
laut) menjadi produk pangan jadi (siap melakukan pengemasan
konsumsi) yang ada di wilayah setempat

3.4 menganalisis rancangan pembuatan, 4.4 mengolah bahan hasil samping dari pengolahan
penyajian, dan pengemasan bahan hasil hasil peternakan (daging, telur, susu) dan
samping dari pengolahan hasil perikanan
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
peternakan (daging, telur, susu) dan (ikan, udang, cumi, rumput laut) yang ada di
perikanan (ikan, udang, cumi, rumput wilayah setempat menjadi produk pangan
laut) menjadi produk pangan yang ada serta menyajikan atau melakukan
di wilayah setempat pengemasan

2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
Kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah. Selain menjadi penunjang materi pelajaran lain, materi lokal
dapat juga menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri bila materi yang harus
disampaikan terlalu banyak/luas. Muatan Lokal ini terdiri dari :

1) Hafalan Juz 29
1, Latar Belakang
Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan bahwa tujuan pembentukan
kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan upaya tersebut, UUD 1945 pasal 31 ayat (3)
memerintahkan agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak

141
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dalam Undang-
Undang.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
digulirkan sebagai perwujudan dari amanat UUD 1945. Undang-Undang ini menjadi
dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan menerapkan prinsip
demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang menjunjung tinggi hak asasi
manusia.
Pendidikan nasional menginginkan terwujudnya manusia yang berakhlak
mulia, mandiri, menjadi teladan bagi masyarakat dan lingkungannya. Selain itu,
pendidikan nasional juga ingin mewujudkan manusia yang siap mengantisipasi
perubahan zaman yang cepat berubah, sukar diprediksi, banyak pilihan (over
choices), dan mampu mengatasi permasalahan yang diakibatkan oleh pemikiran-
pemikiran yang saling bertentangan, ketidak-pastian, dan kerumitan-kerumitan dalam
kehidupan. Artinya bahwa kurikulum yang dibutuhkan adalah kurikulum yang
mampu membekali peserta didik dengan keterampilan dan keahlian yang sesuai
dengan perkembangan zaman.
Kurikulum 2013 merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan
desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan
kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di madrasah dengan
mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional, dan tuntutan global. (Namun dalam
pelaksanaannya madrasah yang berada dilingkungan Kementerian Agama sepakat
untuk memulai kurikulum 2013 ini pada tahun 2014/ tahun pelajaran 2014-2015).
Demikian juga surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor:
DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006, tanggal 1 Agustus 2006, tentang Pelaksanaan Standar
Isi, yang intinya bahwa madrasah dapat meningkatkan kompetensi lulusan dan
mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi.
Berdasarkan hal tersebut di atas, madrasah sebagai salah satu bentuk
kelembagaan pendidikan Islam diharapkan mampu menjadi salah satu kekuatan yang
dapat memberikan konstribusi untuk mendukung cita-cita luhur pendidikan nasional.
Madrasah sebagai lembaga pendidikan yang islami harus mampu menjawab
tantangan tersebut. Maka, hal yang tepat diluncurkannya mata pelajaran Hafalan

142
Alquran sebagai salah satu mata pelajaran yang dikembangkan pada madrasah di
wilayah DKI Jakarta.

2) Tujuan
Mempersiapkan peserta didik agar mampu:
a) Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran;
b) Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman
Alquran;
c) Meningkatkan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membiasakan
dan gemar membaca, menulis, dan menghafal Alquran;
d) Menerapkan hukum-hukum tajwid dalam membaca Alquran.

3) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Hafalan Alquran mencakup:
a) Pemahaman dan pengamalan melalui keteladanan dan pembiasaan kandungan
Alquran dalam kehidupan sehari-hari;
b) Pengetahuan dasar menghafal Alquran;
c) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Alquran yang benar sesuai dengan
kaidah ilmu tajwid;
d) Hafalan Alquran juz 29 serta pemahaman sederhana tentang kandungannya.

4) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kelas VII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar


ajaran agama Islam 1.2. Menghayati nilai-nilai yang terkandung
dalam Alquran sebagai pedoman hidup
1.3. Melaksanakan ibadah sebagai cerminan
dari pemahaman surat yang dihafal

143
2. Menghargai dan menghayati 2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
perilaku jujur, disiplin, tanggung tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
royong), santun, percaya diri, berinteraksi secara efektif dengan
dalam berinteraksi secara efektif lingkungan sosial dan alam dalam
dengan lingkungan sosial dan jangkauan pergaulan dan keberadaan
alam dalam jangkauan pergaulan sesuai dengan surat yang dihafal
dan keberadaan.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.1.Memahami kandungan Alquran surat Al-
konseptual, dan prosedural) Mulk, Al-qalam, Al-haqqah dan surat
berdasarkan rasa ingin tahu Al- Ma’arij
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji 4.1. Membaca Alquran surat Al- Mulk, Al-
dalam ranah konkrit qalam, Al-Haqqah, Al- Ma’arij dengan
(menggunakan, mengurai, benar dan fasih
merangkai, memodifikasi, dan 4.2. Menulis Alquran surat Al- Mulk, Al-
membuat) dan ranah abstrak qalam, Al-Haqqah, Al- Ma’arij dengan
(menulis, membaca, menghitung, baik, benar dan lengkap
menggambar, dan mengarang) 4.3. Menghafal Alquran surat Al- Mulk, Al-
sesuai dengan yang dipelajari di qalam, Al-haqqah, Al- Ma’arij dengan
madrasah dan sumber lain yang fasih dan lancar
sama dalam sudut pandang/teori 4.4. Menerapkan Alquran surat Al- Mulk,
Al-qalam, Al-haqqah, Al- Ma’arij dalam
salat.

Kelas VIII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati 1.1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar


ajaran agama Islam. 1.2.Menghayati nilai-nilai yang terkandung
dalam Alquran sebagai pedoman hidup
1.3.Melaksanakan ibadah sebagai cerminan
dari pemahaman surat yang dihafal

2. Menghargai dan menghayati 2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


perilaku jujur, disiplin, tanggung tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
royong), santun, percaya diri, berinteraksi secara efektif dengan
dalam berinteraksi secara efektif lingkungan sosial dan alam dalam
dengan lingkungan sosial dan jangkauan pergaulan dan keberadaan
alam dalam jangkauan pergaulan sesuai dengan surat yang dihafal

144
dan keberadaan

3. Memahami dan menerapkan 3.1. Memahami kandungan Alquran surat


pengetahuan (faktual, konseptual, Nuh, Jin, Al- Muzzammil, Al-
dan prosedural) berdasarkan rasa Muddatstsir dan surat Al- Qiyamah
ingin tahu tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata

4. Mengolah, menyaji, dan menalar 4.1. Membaca Alquran surat Nuh, Jin, Al-
dalam ranah konkret Muzzammil, Al- Muddatstsir dan suat Al-
(menggunakan, mengurai, Qiyamah dengan benar dan fasih.
merangkai, memodifikasi, dan 4.2. Menulis Alquran surat Nuh, Jin, Al-
membuat) dan ranah abstrak Muzzammil, Al- Muddatstsir dan surat
(menulis, membaca, menghitung, Al- Qiyamah dengan baik, benar dan
menggambar, dan mengarang) lengkap.
sesuai dengan yang dipelajari di 4.3. Menghafal Alquran surat Nuh, Jin, Al-
madrasah dan sumber lain yang Muzzammil, Al- Muddatstsir dan surat
sama dalam sudut pandang/teori Al- Qiyamah dengan fasih dan lancar.
4.4. Menerapkan Alquran surat Nuh, Jin, Al-
Muzzammil, Al- Muddatstsir dan surat
Al- Qiyamah dalam shalat.
Kelas IX

KELAS IX KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati 1.1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar


ajaran agama Islam. 1.2. Menghayati nilai-nilai yang terkandung
dalam Alquran sebagai pedoman hidup
1.3. Melaksanakan ibadah sebagai cerminan
dari pemahaman surat yang dihafal
2. Menghargai dan menghayati 2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
perilaku jujur, disiplin, tanggung tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
royong), santun, percaya diri, berinteraksi secara efektif dengan
dalam berinteraksi secara efektif lingkungan sosial dan alam dalam
dengan lingkungan sosial dan jangkauan pergaulan dan keberadaan
alam dalam jangkauan pergaulan sesuai dengan surat yang dihafal
dan keberadaan

145
3. Memahami dan menerapkan 3.1.Memahami kandungan Alquran surat Al-
pengetahuan (faktual, konseptual, Insan dan surat Al- Mursalat.
dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahu tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar 4.1.Membaca Alquran surat Al- Insan dan
dalam ranah konkret surat Al- Mursalat dengan benar dan fasih
(menggunakan, mengurai, 4.2.Menulis Alquran surat Al- Insan dan
merangkai, memodifikasi, dan surat Al- Mursalat dengan baik, benar dan
membuat) dan ranah abstrak lengkap
(menulis, membaca, menghitung, 4.3.Menghafal Alquran surat Al- Insan dan
menggambar, dan mengarang) surat Al- Mursalat dengan fasih lancar
sesuai dengan yang dipelajari di 4.4.Menerapkan Alquran surat Al- Insan dan
madrasah dan sumber lain yang surat Al- Mursalat dalam salat
sama dalam sudut pandang/teori

1. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu

ALOKASI WAKTU
BELAJAR
MATA PELAJARAN
PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur`an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
Pedidikan Pancasila dan Kewarga
3 3 3
2. negaraan
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Prakarya dan atau Informatika 2 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 3 3 3

146
Kesehatan
3. Seni Budaya 3 3 3
Mulok
1 Tahfiz juz 29 2 2 2

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 48 48 48

3. Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri adalah merupakan pelayanan bantuan untuk peserta
didik baik individu maupun kelompok agar berkembang secara optimal dalam
hubungan pribadi, sosial, belajar, dan karir, melalui proses pembiasaan,
pemahaman diri dan lingkungan untuk mencapai kesempumaan perkembangan
diri.
Tujuan pengembangan diri adalah membantu memandirikan peserta
didik dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mmengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minatnya.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru,
praktisi, atau alumni yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat
keputusan kepala sekolah. Pola Pelaksanaan pengembangan diri dalam kegiatan
pembiasaan:
a) Spontan: Kerja bakti, Bakti sosial, takziah, membiasakan 5 S 1P (
Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun dan Peduli lingkungan ),
membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat
b) Rutin: Membaca do'a, membaca surat pendek bersama-sama setiap awal
dan akhir pelajaran, ibadah khusus keagamaan bersama, SKJ,
pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri, Sholat Duha, sholat dhuhur
berjama'ah dan upacara bendera
c) Keteladanan: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca,
memuji kebaikan dan keberhasilan orang lain, disiplin, datang tepat
waktu.
d) Terprogram
Peringatan hari besar Nasional dan agama
Latihan dasar kepemimpinan
kegiatan ekstrakurikuler dan Bimbingan Konseling ( BK )

147
a. Kegiatan Ektrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler atau Pengembangan diri adalah kegiatan
yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah. Kegiatan
pengembangan diri dibawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta
kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepemimpinan, kelompok
seni-budaya, kelompok tim olahraga, dan kelompok ilmiah remaja.
Ekstrakurikuler di MTs Negeri 26 Jakarta terdiri dari:
1) Ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib
diselenggarakan oleh MTs Negeri 26 Jakarta dan wajib diikuti oleh
seluruh peserta didik (berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah)

148
Bentuk Kegiatan Ekstrakurikulernya Kepramukaan MTs Negeri 26 Jakarta berupa:
EKSTRA
NO HARI WAKTU TUJUAN KET
KURIKULER
1 Pramuka Rabu 15.00 - 17.00 1) Mengembangkan jiwa kepemimpinan pada peserta didik. Wajib
2) Sebagai wadah berlatih organisasi.
3) Melatih peserta didik agar terampil dan mandiri.
4) Mengembangkan jiwa sosial dan peduli kepada orang lain.
5) Melatih peserta didik untuk menyelesaikan masalah dengan cepat
dan tepat.
6) Mengenalkan beberapa usaha pelestarian alam, sikap ramah
terhadap lingkungan, kebiasaan diri hidup bersih dan sehat.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh MTs Negeri 26
Jakartadan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing.

EKSTRA
NO HARI WAKTU TUJUAN KET
KURIKULER
1. Palang Merah Senin 15.00 – 17.00 a) Peserta didik dapat mengetahui, memahami dan melaksanakan Pilihan
Remaja (PMR) pengetahuan dan keterampilan kepalang merahan yang
diwujudkan dalam kegiatan Tri Bakti PMR
b) para anggota PMR akan menjadi teladan di lingkungannya (peer
leader) serta kader dan relawan PMI di masa mendatang
c) Melatih praktik PPPK
d) Mengembangkan jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
e) Peserta didik mengetahui Kebersihan dan Kesehatan diri serta
tata cara melakukan Pertolongan Pertama (PP)
f) Pengenalan obat-obatan dan pembidaian
Paskibra Jumat 15.00 – 17.00 a) Melatih kedisiplinan Pilihan
b) Mengembangkan cinta tanah air/nasionalisme
c) Mempersiapkan peserta didik untuk menjadi petugas upacara yang
Baik

149
EKSTRA
NO HARI WAKTU TUJUAN KET
KURIKULER
2 KIR Sabtu 12.00 - 13.30 a) Meningkatkan kompetensi berfikir kritis dan lancar berkomunikasi.
b) Mempersiapkan peserta didik menghasilkan karya ilmiah agar dapat
berprestasi baik tingkat daerah maupun nasional. Pilihan
c) Membekali peserta didik dengan sikap ilmiah misalnya jujur, rasa
ingin tahu, kreatif, berfikir kritis dan analitis
d) Mengembangkan langkah – langkah ilmiah dalam menyelesaikan
suatu masalah
e) Melestarikan lingkungan melalui implementasi hasil penelitian (hasil
KIR)
3 1. Olahraga: a. Melatih peserta didik terampil dalam bidang olahraga
b. Menyiapkan peserta didik dalam kegiatan AKSIOMA/PORSENI
- Futsal Sabtu 08.30 - 11.00 c. Mengikutsertakan peserta didik dalam kegiatan AKSIOMA/PORSENI Pilihan
d. Menyiapkan peserta didik dalam kegiatan AKSIOMA/PORSENI
e. Mengikutsertakan peserta didik dalam kegiatan AKSIOMA/PORSENI

- Basket Sabtu 08.00 - 11.00


- ITK (Pencak Sabtu 14.00 - 17.00
Silat)
- Voli ball Kamis 15.00 - 17.00 Pilihan

2. Seni Budaya a. Melatih peserta didik terampil dalam bidang seni


b. Menyiapkan peserta didik dalam AKSIOMA/PORSENI
c. Mngikutsertakan peserta didik dalam AKSIOMA/PORSENI

150
EKSTRA
NO HARI WAKTU TUJUAN KET
KURIKULER

- Gurindam 12 Selasa 15.00 - 17.00 a) Pengantar Umum (Unsur-unsur drama dan gurindam) Pilihan
b) Pelatihan Dasar I ( Pernafasan, Vokal, Mimik, Ekspresi, Intonasi
dan pengembangan Dialog)
c) Pelatihan Dasar 2 (Pengembangan karakter, bloking)
d) Akting dasar dan Naskah Gurindam
e) Persiapan tampil di acara wisuda
-Paduan Suara Senin 15.00 - 17.00 a) Melatih peserta didik tentang Pernafasan
b) Melatih peserta didik tentang Vokal suara
c) Melatih peserta didik menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan
Mengheningkan Cipta, Lagu Nasional (Syukur, Terima Kasihku,
Rayuan Pulau Kelapa, Desaku)
d) Melatih peserta didik menyanyikan Mars dan Hymne Madrasah
e) Persiapan peserta didik untuk mengisi acara di wisuda

- Tari Sabtu 12.30 - 14.30 a) Pengenalan sejarah Tari di Indonesia Pilihan


b) Gerakan-gerakan tari
- Tari Betawi
- Hadroh insidental a)Teknik Vokal
b) Teknik pukulan dasar dan pukulan kombinasi
c) Teknik penyaduran syair lagu
d) Penataan kostum penampilan
- Seni baca insidental
A1-Qur'an a) Mengembangkan seni baca A1-Qur'an
b) Mempelajari teknik pernafasan, Makhroj

151
EKSTRA
NO HARI WAKTU TUJUAN KET
KURIKULER
Bimbingan a. Melatih peserta didik berpikir kritis dan bernalar
Prestasi KSM tinggi
b. Melatih peserta didik terampil dalam mengerjakan
soal-soal lomba dan soal pemecahan masalah
c. Mengikutsertakan peserta didik dalam kegiatan KSM,
OSN

Matematika Insidentil
Pilihan

IPA Insidentil

Agama Insidentil

Robotik Sabtu 08.00-11.00

152
b. Bimbingan Konseling
Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari proses
pendidikan memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam pengembangan
kualitas manusia Indonesia yang telah diamanatkan dalam tujuan pendidikan
nasional di dalam : Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 yaitu : (1)
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia,
(3) memiliki pengetahuan dan keterampilan,(4) memiliki kesehatan jasmani
dan rohani, (5) memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta (6)
memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan
tersebut mempunyai implikasi imperatif (yang mengharuskan) bagi semua
tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa memantapkan proses
pendidikannya secara bermutu ke arah pencapaian tujuan pendidikan tersebut.
Dengan demikian, pendidikan yang bermutu adalah suatu proses yang
menghantarkan peserta didik kearah pencapaian perkembangan diri yang
optimal. Hal ini karena peserta didik sedang berkembang ke arah kematangan
atau kemandirian.
Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan
bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok, agar
mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan dan konseling
pribadi, sosial, belajar dan karir, melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan
pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling MTs Negeri 26
Jakarta disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, yang menyatakan bahwa
Layanan Bimbingan dan Konseling memiliki tujuan membantu Konseli
mencapai perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh dalam aspek
pribadi, belajar, sosial, dan karir. Sebagai upaya memperjelas dan
mempermudah dalam pencapaian tujuan yang telah menjadi keputusan atau
kesepakatan bersama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan pada
umumnya.

153
Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling
1) Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan
potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan
karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
2) Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan
kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya,
anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
3) Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam
rangka mengikuti pendidikan sekolah / madrasah dan belajar secara
mandiri.
4) Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan
mengambil keputusan karir.
Prinsip-prinsip Layanan Bimbingan dan Konseling
Layangan Bimbingan Konseling dilaksanakan berdasarkan prinsip:
1) diperuntukkan bagi semua dan tidak diskriminatif;
2) merupakan proses individuasi;
3) menekankan pada nilai yang positif;
4) merupakan tanggung jawab bersama antara kepala satuan pendidikan,
Konselor atau guru Bimbingan dan Konseling, dan pendidik lainnya
dalam satuan pendidikan;
5) mendorong Konseli untuk mengambil dan merealisasikan keputusan
secara bertanggungjawab;
6) berlangsung dalam berbagai latar kehidupan;
7) merupakan bagian integral dari proses pendidikan;
8) dilaksanakan dalam bingkai budaya Indonesia;
9) bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan;
10) dilaksanakan sesuai standar dan prosedur profesional Bimbingan dan
Konseling; dan
11) disusun berdasarkan kebutuhan Konseli

154
Tujuan layanan Bimbingan Konseling
Tujuan layanan bimbingan konseling disekolah secara umum adalah:
1) Konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik
dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan yang dimaksud agar peserta didik mengetahui
kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerima secara positif
dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.
2) Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan, dimaksud agar peserta
didik mengenal secara obyektif terhadap lingkungan, baik lingkungan
sosial dan ekonomi, lingkungan budaya yang syarat dengan nilai dan
norma-norma, maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai
lingkungan itu secara positif dan dinamis pula.
3) Memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi peserta didik
secara optimal.
Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling di madrasah secara khusus
adalah:”Tercapainya perkembangan peserta didik sesuai dengan
kompetensi dasar yang dimiliki dengan mengembangkan tugas
perkembangan.”

Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling


1) Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri
dan lingkungannya.
2) Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu
mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang
dapat menghambat perkembangan dirinya.
3) Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi
masalah yang dialaminya.
4) Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta
didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan
kondisi positif yang dimilikinya.
5) Prinsip-prinsip konseling berkenaan dengan sasaran layanan,
permasalahan yang dialami peserta didik, program pelayanan, serta
tujuan dan pelaksanaan pelayanan.

155
6) Asas-asas konseling meliputi asas (1) kerahasiaan, (2) Kesukarelaan, (3)
keterbukaan, (4) kekinian, (5) kemandirian, (6) kegiatan, (7)
kedinamisan, (8) keterpaduan, (9) kenormatifan, (10) keahlian, (11) alih
tangan dan (12) tut wuri handayani.
Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
1) Layanan Orientasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan
satuan pendidikan bagi peserta didik baru, dan obyek-obyek yang perlu
dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan
memperlancar peran di lingkungan baru yang efektif dan berkarakter.
2) Layanan Informasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi
diri, sosial, belajar, karir/ jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah,
objektif dan bijak.
3) Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan
penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas
minat/pendalaman minat, program latihan, magang, dan kegiatan
ekstrakurikuler secara terarah, objektif dan bijak.
4) Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama
kompetensi dan atau kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau
mengerjakan sesuatu yang berguna dalam kehidupan di
sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan tuntutan
kemajuan dan berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai dengan potensi dan
peminatan dirinya.
5) Layanan Konseling Perorangan, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya
melalui prosedur perseorangan.
6) Layanan Bimbingan Kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan
hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan

156
keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan
karakter yang terpuji melalui dinamika kelompok.
7) Layanan Konseling Kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan
masalah yang dialami sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang
terpuji melalui dinamika kelompok.
8) Layanan Konsultasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh
wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan atau perlakuan yang perlu
dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas
yang terpuji.
9) Layanan Mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dan
memperbaiki hubungan dengan pihak lain sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji.
10) Layanan Advokasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya
yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat perlakuan yang salah sesuai
dengan tuntutan karakter cerdas dan terpuji.

4. Pengaturan beban belajar


Pengaturan beban belajar peserta didik dapat dihitung dalam satu minggu,
satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
a. Beban belajar di Madrasah Tsanawiyah dinyatakan dalam jam
pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu:
Kelas VII adalah 48 jam pembelajaran
Kelas VIII adalah 48 jam pembelajaran
Kelas IX adalah 48 jam pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
b. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
c. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu
dan paling banyak 20 minggu.

157
d. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu
dan paling banyak 16 minggu.
e. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu.
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai Kompetensi Dasar. Waktu penyelesaian
penugasan terstruktural ditentukan oleh pendidik.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur bagi peserta didik pada Madrasah Tsanawiyah maksimum 50 %
dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
4 Ketuntasan belajar (5162 SK dirjen Pendis)
a. Pengertian
Ketuntasan belajar dapat diartikan sebagai pendekatan dalam
pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik dalam menguasai secara
tuntas seluruh Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan indikator yang telah
ditetapkan. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Nomor 5162 tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada
Madrasad Tsanawiyah menyatakan bahwa Tujuan pembelajaran adalah
terwujudnya kompetensi dasar pada did peserta didik. Untuk mengetahui
ketercapaian Kompetensi Dasar (KD), guru harus merumuskan sejumlah
indikator sebagai acuan penilaian. Pada saat yang sama madrasah juga harus
menentukan ketuntasan belajar atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk
memutuskan seorang peserta didik sudah tuntas atau
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi secara
teori dan praktek, dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.
Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan
tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan
minimal atau di atasnya. Sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun
waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun atau

158
pada suatu tingkat satuan pendidikan. Ketuntasan Belajar dalam satu semester
adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi dari sejumlah mata
pelajaran yang diikutinya dalam satu semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap
tahun adalah keberhasilan peserta didik pada semester ganjil dan genap dalam
satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah
keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam
suatu satuan pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan. Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk
predikat, yakni predikat Sangat Baik (A), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (D)
sebagaimana tertera pada tabel berikut.
Tabel Kompetensi Sikap
Nilai Ketuntasan Predikat
Sangat Baik A
Baik B
Cukup C
Kurang D

b. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditentukan oleh satuan pendidikan mengacu
pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan
pendidikan. KKM dirumuskan dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu
kompleksitas materi/kompetensi, Intake (kualitas peserta didik), serta guru dan
daya dukung satuan pendidikan.
1) Aspek kompleksitas materi/kompetensi yaitu memperhatikan
kompleksitas KD dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada KD
tersebut dan berdasarkan data empiris dari pengalaman guru dalam
membelajarkan KD tersebut pada waktu sebelumnya. Semakin tinggi aspek
kompleksitas materi/kompetensi, semakin menantang guru untuk
meningkatkan kompetensinya.

159
2) Aspek daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru,
kesesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang
diampu, kompetensi guru, rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas,
sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan kebijakan madrasah.
Semakin tinggi aspek daya dukung, semakin tinggi pula nilainya.
3) Aspek Intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat
diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil ujian nasional pada jenjang
pendidikan sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh madrasah, atau
nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake, semakin tinggi pula
nilainya.
Secara teknis prosedur penentuan KKM sebagai berikut.
1) Menetapkan KKM per KD
2) Menetapkan KKM mata pelajaran
3) Menetapkan KKM tingkatan kelas pada satuan pendidikan
Untuk memudahkan menentukan KKM, perlu dibuat skala penilaian yang
disepakati oleh guru mata pelajaran. Berikut disajikan skala penilaian pilihan
pertama.
Aspek yang Kriteria dan Skala Penilaian (dalam rentang 0 - 100 )
dianalisis
Kompleksitas Tinggi < 65 Sedang 65 - 79 Rendah 80-100
Daya dukung Tinggi 80 - 100 Sedang 65 - 79 Rendah < 65
Intake peserta didik Tinggi 80 - 100 Sedang 65 - 79 Rendah < 65

Dalam menetapkan nilai KKM permata pelajaran, pendidik/satuan pendidikan


dapat juga memberikan bobot berbeda untuk masing-masing aspek, atau
dengan menggunakan skor pada setiap kriteria yang ditetapkan sebagai pilihan
kedua.

Aspek yang Kriteria dan Skala Penilaian


dianalisis
Kompleksitas Tinggi Sedang Rendah

160
1 2 3
Daya dukung Tinggi Sedang Rendah
3 2 1
Intake peserta didik Tinggi Sedang Rendah
3 2 1

1) Menentukan KKM setiap KD dengan rumus sebagai berikut:

2) Menentukan KKM Setiap Mata Pelajaran dengan rumus:

3) Menentukan KKM Setiap Tingkatan Kelas dengan rumus:

Selanjutnya kepala madrasah menetapkan KKM dalam surat keputusan dan


dicantumkan dalam Dokumen I kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
madrasah.
No Mata Pelajaran KKM /Kelas

161
VII VIII IX
Pendidikan Agama Islam
a. Qur’an Hadis 78 78 78
1 b. Aqidah Akhlaq 78 78 78
c. Fiqih 78 78 78
d. SKI 78 78 78
Pendidikan Pancasila dan
2 78 78 78
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 78 78 77
4 Bahasa Arab 78 78 78
5 Matematika 78 78 78
6 IPA 78 76 76
7 IPS 77 78 78
8 Bahasa Inggris 78 78 78
9 Seni Budaya 75 78 78
Pendidikan Jasmani, Olah Raga,
10 78 78 78
dan Kesehatan
11 Prakarya 75 75 75
Muatan Lokal
a. Hafalan Qur’an Juz 29 78 78 78
10
b.
c. ................
Rata-rata/KKM Kelas 78 78 78

6. Penilaian Hasil Belajar


Berdasarkan SK Dirjen Pendis Nomor 5162 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis
Penilaian Hasil Belajar bahwa penilaian oleh Pendidik, Satuan Pendidikan dan
Pemerintah pada madrasah dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
Komponen Penilaian
Pendidik Satuan Pendidikan Pemerintah
Bentuk * Penilaian Harian *Penilaian Akhir * Ujian Nasional
Penilaian Semester * UAMBN
*Penillaian Akhir
Tahun
* Ujian Madrasah
* USBN
Aspek yang Sikap, Pengetahuan Pengetahuan dan Pengetahuan
dinilai dan keterampilan keterampilan

1) Penilaian Oleh Pendidik

162
Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan setelah peserta didik menyelesaikan satu KD
yang dilakukan oleh pendidik secara terencana dan sistematis. Penilaian hasil
belajar oleh pendidik di MTs Negeri 9 Jakarta dilaksanakan untuk memenuhi
fungsi formatif dan sumatif dalam bentuk penilaian harian dan dapat juga
dilakukan penilaian tengah semester.
Penilaian harian (PH) dapat berupa ulangan harian, pengamatan, penugasan
dan/atau bentuk lain yang diperlukan yang digunakan untuk:
a) Mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik;
b) Menetapkan program remedial dan/atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi;
c) Memperbaiki proses pembelajaran; dan
d) Menyusun laporan kemajuan hasil belajar.
Laporan penilaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat
(Sangat Baik, Baik, Cukup, atau Kurang) dan dilengkapi dengan deskripsi.
Laporan penilaian pengetahuan dan keterampilan berupa angka (0-100),
predikat (A, B, C, atau D), dan deskripsi
a) Penilaian Sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku peserta
didik sebagai hasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dengan penilaian
pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik penilaian yang
digunakan juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap ditujukan untuk
mengetahui capaian dan membina perilaku serta budi pekerti peserta
didik.
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), KD pada KI-1 dan
KD pada KI-2 disusun secara koheren dan linier dengan KD pada KI-3
dan KD pada KM. Dengan demikian, aspek sikap untuk mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan PPKn dibelajarkan secara langsung (direct
teaching) maupun tidak Iangsung (indirect teaching) yang memiliki
dampak instruksional (instructional effect) dan memiliki dampak

163
pengiring (nurturant effect). Sedangkan untuk mata pelajaran lain, tidak
terdapat KD pada KI-1 dan KI-2. Dengan demikian aspek sikap untuk
mata pelajaran selain Pendidikan Agama Islam dan PPKn tidak
dibelajarkan secara langsung dan memiliki dampak pengiring dari
pembelajaran KD pada KI-3 dan KD pada KI-4. Meskipun demikian
penilaian sikap spiritual dan sikap sosial harus dilakukan secara
berkelanjutan oleh semua guru mata pelajaran dan wali kelas, melalui
observasi dan informasi lain yang valid dan relevan dari berbagai
sumber. Penilaian sikap merupakan bagian dari pembinaan dan
penanaman/pembentukan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik
yang menjadi tugas dari setiap pendidik. Penanaman sikap diintegrasikan
pada setiap pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-4. Selain itu, dapat
dilakukan penilaian diri (self assessment) dan penilaian antar teman
(peer assessment) dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter
peserta didik, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu data untuk
konfirmasi hasil penilaian sikap oleh pendidik. Hasil penilaian sikap
selama periode satu semester dilaporkan dalam bentuk predikat sangat
balk, balk, cukup, atau kurang serta deskripsi yang menggambarkan
perilaku peserta didik.
Langkah-langkah menyusun rekapitulasi penilaian sikap untuk satu
semester.
(1) Semua guru mata pelajaran dan wali kelas memberi informasi
berdasarkan jurnal yang dibuat mengenai sikap/perilaku yang sangat
balk dan/atau kurang baik dari peserta didik.
(2) Guru BK memberikan pertimbangan kepada wall kelas terkait
sikap/perilaku peserta didik, sepanjang tidak mencederai azas
kerahasiaan.
(3) Wali kelas merangkum dan menyimpulkan (memberi predikat dan
merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap
peserta didik. Predikat terdiri atas sangat balk (A), baik (B), cukup
(C), atau kurang (D), dan deskripsi sikap ditulis dengan kalimat
positif.

164
(4) Wali kelas menyampaikan penilaian sikap spiritual dan sikap sosial
dalam forum rapat dewan guru.
(5) Deskripsi yang ditulis pada sikap spiritual dan sikap sosial adalah
perilaku yang sangat balk, sedangkan sikap spiritual dan sikap sosial
yang kurang baik dideskripsikan sebagai perilaku yang perlu
pembimbingan.
(6) Rekapitulasi hasil penilaian sikap spritual dan sikap sosial yang
dibuat oleh wall kelas berupa predikat dan deskripsi diisikan dalam
rapor.
b) Penilaian Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan dengan memilih salah satu
atau lebih jenis tes yang cocok untuk KD tersebut melalui tes tulis, tes
lisan, dan/atau penugasan. Skema pengetahuan dapat di lihat pada
gambar berikut:

Pengolahan Nilai Pengetahuan


(1) Hasil Penilaian Harian (HPH)
Hasil Penilaian Harlan (HPH) merupakan nilai rata-rata yang
diperoleh dari hasil penilaian harian melalui tes tertulis dan/atau
penugasan untuk setiap KD. Penilaian harian dapat dilakukan Iebih
dari satu kali untuk KD yang "gemuk" (cakupan materi yang luas)
sehingga PH tidak perlu menunggu selesainya pembelajaran KD
tersebut. Materi dalam suatu PH untuk KD "gemuk" mencakup
sebagian dari keseluruhan materi yang dicakup oleh KD tersebut.
Bagi KD dengan cakupan materi sedikit, PH dapat dilakukan setelah
pembelajaran lebih dari satu KD.
(2) Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS)

165
Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang
diperoleh dari penilaian akhir semester (PAS) melalui tes tertulis
dengan materi yang diujikan terdiri atas semua KD dalam satu
semester. Jumlah butir soal yang diujikan dari setiap KD ditentukan
secara proporsional, bergantung tingkat "kegemukan" KD dalam satu
semester tersebut.
(3) Hasil Penilaian Akhir (HPA)
Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari HPH,
dan HPAS

c) Penilaian Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja,
yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, proyek, dan
penilaian portofolio. Pendidik dapat memilih salah satu atau lebih
penilaian kinerja sesuai dengan karakteristik KD. Instrumen yang
digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang
dilengkapi rubrik. Skema Penilaian Keterampilan dapat dilihat pada
gambar sebagai berikut:

Pengolahan Nilai Keterampilan


Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/
praktik, proyek, produk, portofolio, dan bentuk lain sesuai karakteristik

166
KD mata pelajaran. Hasil penilaian setiap KD pada KI-4 berdasarkan
nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama pada KD
yang sama yang dilakukan beberapa kali penilaian. Jika penilaian KD
yang sama dilakukan dengan teknik yang berbeda, misalnya proyek dan
produk atau praktik dan produk, maka hasil akhir penilaian KD tersebut
dirata-ratakan.

Keterangan:
(1) Praktik pada KD 4.1 sebanyak 1 kali dan KD 4.2 sebanyak 2 kali.
KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai melalui satu proyek. Selain itu KD 4.4
juga dinilai melalui satu kali produk.
(2) Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Nilai Akhir KD diperoleh berdasarkan
nilai optimum, karena materi dan teknik penilaian yang digunakan
sama serta dilakukan beberapa kali. Sedangkan untuk 4.4 diperoleh
berdasarkan rata-rata karena menggunakan proyek dan produk.
(3) Nilai akhir semester (Rapor) didapat dengan cara merata-ratakan
nilai akhir setiap KD padaKl-4.
(4) Nilai rapor keterampilan dihitung berdasarkan rerata dari seluruh
nilai KD dalam satu semester dengan perhitungan sebagai berikut. =

167
(5) Nilai keterampilan = 83 kemudian diberikan predikat (D, C, B, atau
A) sesuai dengan interval predikat yang ditetapkan satuan
pendidikan.
(6) Nilai rapor keterampilan dilengkapi deskripsi singkat kompetensi
yang sangat balk dan kurang baik (di bawah KKM) berdasarkan
pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester.
(7) Deskripsi nilai keterampilan berdasarkan nilai KD yang menonjol.
Pada tabel tersebut yang tertinggi adalah KD 4.3, sehingga deskripsi
singkatnya sebagai berikut: "Sangat terampil meragakan ragam gerak
tari tradisional sesuai dengan iringan"

7. Kenaikan Kelas
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor
5162 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar Pada
Madrasah Tsanawiyah. MTs Negeri 26 Jakarta menentukan kriteria kenaikan
kelas sebagai berikut:
Peserta Didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti.
b. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan oleh MTs Negeri 26 Jakarta.
c. Tidak memiliki lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang masing-masing
capaian pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada
mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau
semester genap, maka nilai akhir mata pelajaran diambil dari rata-rata
nilai mata pelajaran pada semester ganjil dan genap untuk aspek yang
sama.

8. Kelulusan
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor
5162 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar Pada

168
Madrasah Tsanawiyah. Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan
setelah memenuhi kriteria:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal BAIK;
c. Lulus ujian madrasah (UM) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
Berstandar Nasional (USBN)
d. Telah mengikuti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Akhir Madrasah
Berstandar Nasional (UAMBN)
Sedangkan untuk kriteria kelulusan peserta didik MTs Negeri 9 Jakarta
ditentukan sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran di madrasah MTs Negeri
26 Jakarta Bagi peserta didik pindahan memiliki rapot dari
sekolah/madrasah sebelumnya yang menunjukkan peserta didik telah
mengikuti program pembelajaran di kelas sebelum melakukan pindah.
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
c. Mengikuti Ujian yang diselenggarakan oleh MTs Negeri 26 Jakarta
Bila terdapat peserta didik yang tidak lulus, harus diadakan
pendekatan kepada peserta didik dan keluarga agar peserta didik yang
bersangkutan dapat mengulang di kelas IX Tahun Pelajaran berikutnya, atau
dapat mengikuti alternative pendidikan lain.

9. Mutasi peserta didik


Mutasi peserta didik MTs Negeri 26 Jakarta disesuaikan dengan Peraturan
bersama antara Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama nomor:
04/VI/PB/2011 dan Nomor: MA/111/2011 pada Pasal 1 4 dinyatakan bahwa:
a. Perpindahan peserta didik baru antarsekolah/antarmadrasah dalam
satu kabupaten/kota, antarkabupaten/kota dalam satu provinsi, atau
antarprovinsi, dilaksanakan atas dasar persetujuan kepala
sekolah/madrasah asal dan kepala sekolah/madrasah yang dituju dan
dilaporkan kepada kepala dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi/kantor

169
kementerian agama/kantor wilayah kementerian agama
sesuaikewenangannya.
b. Perpindahan peserta didik baru dari sekolah/madrasah Indonesia di luar
negeri dilaksanakan atas dasar persetujuan kepala sekolah/madrasah
asal dan kepala sekolah/madrasah yang dituju dan dilaporkan kepala
dinas kabupaten/kota/ provinsi/kantor kementerian agama/kantor wilayah
kementerian agama sesuai dengan kewenangannya. (khusus di madrasah
mendapat persetujuan Direktur Jenderal Pendidikan Islam)
c. Perpindahan peserta didik baru dari satuan pendidikan asing ke satuan
Pendidikan nasional, dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar atau Direktur Jenderal
Pendidikan Menengah atau Direktur Jenderal Pendldikan Agama Islam
sesuai dengan kewenangannya.
Berpijak dari peraturan tersebut dan berdasarkan surat edaran dari Kantor
Wilayah Kementerian Agama Propinsi Jawa Timur Nomor:
B.4065/Kw.13.2/4/PP.00.2/07/2017 tentang Persyaratan Mutasi/Melanjutkan
Sekolah yang isinya sebagai berikut :

1) Mutasi/Perpindahan antar Madrasah/Sekolah dalam wilayah


Kabupaten/Kota Persyaratan Yang Diperlukan :
a) Surat Keterangan pindah dari Kepala Madrasah mengetahui Pengawas
b) Surat Rekomendasi dari Kepala Kantor Kementerian Agama/ Dinas
Pendidikan
c) Setempat
d) Foto copy Buku Raport (wajib dilampirkan)
e) Nomor lnduk Siswa Nasional (NISN) bagi madrasah juga melampirkan
Nomor
f) lnduk Siswa Madrasah (NISM) Jika telah di update
g) Surat Permohonan Orang Tua untuk mutasi anaknya
h) Surat Keterangan Formasi kelas dan kesediaan menerima
dari
Madrasah/Sekolah tujuan

170
i) Kesamaan Status Akreditasi sekolah/madrasah atau berdasarkan
persetujuan madrasah/sekolah penerima

2) Mutasi/Perpindahan dari atau keluar Kabupaten/Kota dalam Satu


Provinsi : Persyaratan Yang Diperlukan :
a) Surat Keterangan pindah dari Kepala Madrasah/Sekolah mengetahui
Pengawas
b) Surat Rekomendasi dari Kepala Kantor Kementerian Agama/Dinas
P e ndidikan Setempat
c) Surat Rekomendasi dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama/
Dinas
d) Pendidikan Provinsi
e) Foto copy Buku Raport (wajib dilampirkan)
f) Nomor lnduk Siswa Nasional (NISN) bagi madrasah juga melampirkan
Nomor
g) lnduk Siswa Madrasah (NISM) Jika telah di update
h) Surat Permohonan Orang Tua untuk mutasi anaknya
i) Surat Keterangan Formasi kelas dan kesediaan menerima dari Sekolah
tujuan
j) Kesamaan Status Akreditasi sekolah/madrasah atau berdasarkan
persetujuan madrasah/sekolah penerima

171
Mutasi/Perpindahan antar Madrasah/Sekolah dari atau ke-Luar Provinsi
Persyaratan Yang Diperlukan:
a) Surat Keterangan pindah dari Kepala Madrasah/Sekolah mengetahui Pengawas
b) Surat Rekomendasi dari Kepala Kantor Kementerian Agama/ Dinas Pendidikan
Setempat
c) Surat Rekomendasi dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama/ Dinas
Pendidikan Provinsi
d) Foto copy Buku Raport (wajib dilampirkan)
e) Nomor lnduk Siswa Nasional (NISN) bagi madrasah juga melampirkan
Nomor lnduk Siswa Madrasah (NISM) Jika telah di update
f) Surat Permohonan Orang Tua untuk mutasi anaknya
g) Surat Keterangan Formasi kelas dan kesediaan menerima dari
Madrasah/Sekolah tujuan.
h) Kesamaan Status Akreditasi sekolah/madrasah atau berdasarkan persetujuan
madrasah/sekolah penerima

3) Mutasi/Perpindahan antar Madrasah/Sekolah dari atau ke-Luar


Negeri Persyaratan Yang Diperlukan:
a) Surat Keterangan pindah dari Kepala Madrasah/Sekolah mengetahui Pengawas
b) Surat Rekomendasi dari Kepala Kantor Kementerian Agama/ Dinas
Pendidikan Setempat
c) Surat Rekomendasi dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama/
Dinas Pendidikan Provinsi
d) Surat Rekomendasi dari Direktur Jenderal Pendidikan Agama Islam
Kementerian Agama RI
e) Foto copy Buku Raport atau keterangan lain yang sah (konversi nilai yang
diakui dirjen pendis )
f) Nomor lnduk Siswa Nasional (NISN) bagi madrasah juga melampirkan
Nomor lnduk Siswa Madrasah (NISM) Jika telah di update
g) Surat Permohonan Orang Tua untuk mutasi anaknya
h) Surat Keterangan Formasi kelas dan kesediaan menerima dari
Madrasah/Sekolah tujuan.

172
i) Kesamaan Status Akreditasi sekolah/madrasah atau berdasarkan
persetujuan madrasah/sekolah penerima

10. Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter


a. Prinsip-Prinsip Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter
1) Setiap guru mata pelajaran wajib menanamkan nilai penguatan pendidikan
karakter kepada peserta didik.
2) Penanaman nilai penguatan pendidikan karakter kepada peserta didik
bersifat hidden curriculum dalam bentuk pembiasaan, pembudayaan dan
pemberdayaan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Implementasi penanaman nilai penguatan pendidikan karakter kepada
peserta didik di atas tidak harus tertuang dalam administrasi pembelajaran
guru (RPP), namun guru wajib mengkondisikan suasana kelas dan
melakukan pembiasaan serta menyampaikan pesan-pesan moral kepada
peserta didik.
b. Implementasi Moderasi Beragama
1) Setiap guru mata pelajaran wajib menanamkan moderasi beragama kepada
peserta didik
2) Penanaman moderasi beragama dengan kemampuan memadukan antara teks
dan konteks,yaitu pemikiran keagamaan yang tidak semata-mata bertumpu
pada kebenaran teks-teks keagamaan dan memaksakan penundukan realitas
dan konteks baru pada kebenaran teks, tetapi mampu mendialogkan keduanya
secara dinamis.
3) Mempraktikan moderasi beragama dalam kehidupann sehari-hari
c. Implementasi Pendidikan Anti Korupsi
Implementasi Pendidikan anti korupsi di MTsN 26 dilaksanakan dalam bentuk
:
1. Pengamalan nilai-nilai Islami (akhlakul karimah) :
a. Amanah Amanah atau jujur merupakan sifat yang harus benar-benar
terpelihara dalam diri para peserta didik.
b. Adil Sikap adil ditanamkan pada para peserta didik dengan ikut serta dalam
kegiatan organisasi di antaranya adalah OSIS. Di dalam OSIS, santri diajarkan

173
bagaimana bekerja dalam suatu organisasi. Masing-masing jabatan memiliki
tugas dan kewajiban yang saling berhubungan. Oleh karena itu, mereka wajib
untuk saling berkoordinasi.
d. Implementasi Pendidikan Anti Narkoba
- Memasukkan Pendidikan anti narkoba pada beberapa mata pelajaran

- Membentuk Satgas Anti Narkoba dari para siswa dibawah bimbingan guru

- Bekerjasama dengan kepolisian setempat untuk dapat memberikan


penyuluhan kepada seluruh siswa tentang anti Narkoba

11. Pendidikan Kecakapan Hidup


Kurikulum untuk MTs Negeri 26 memasukkan pendidikan kecakapan
hidup yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan akademik, dan atau
kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian
integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan atau berupa paket/modul yang
direncanakan secara khusus. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta
didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan atau dari satuan pendidikan
formal lain dan atau nonformal.
Pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup dilaksanakan untuk
memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik memperoleh bekal
ketarampilan dan keahlian yang dapat dijadikan sebagai sumber
penghidupannya. Pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup dirancang dengan
mengakomodasi berbagai kepentingan dan kebutuhan masyarakat serta
mengimplementasikannya ke dalam program pendidikan di madrasah, kurikulum
yang merefleksikan kebutuhan masyarakat dan pembelajaran yang khas dan
terukur sehingga kompetensi lulusannya dapat memenuhi standard yang dapat
dipertanggung jawabkan.
a. Dalam Mata Pelajaran Matematika
Dari daftar kecakapan hidup di atas guru Matematika dapat merancang
RPP dengan memasukkan aspek kecakapan hidup personal (tanggung jawab
dan berpikir kritis) dengan menyisipkan pertanyaan-pertanyaan kritis dan
profokatif pada soal-soal dan bahan ajar matematika yang dikembangkan.
Kecakapan hidup sosial (bekerja sama dan keterbukaan terhadap kritis)

174
diintegrasikan dengan cara memilih metode pembelajaran diskusi atau metode
kooperatif dalam kegiatan pembelajarannya. Dengan diskusi diharapkan
kemampuan bekerjasamanya berkembang. Dalam proses diskusi diharapkan
kemauan menerima kritik juga dilatihkan sehingga siswa lebih terlatih dalam
menerima sebuah kritik.

b. Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia/Bahasa Inggris/Bahasa Arab


Pembentukan aspek kecakapan personal seperti tanggung jawab,
kemandirian, kepercayaan diri diintegrasikan dalam Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia/ Bahasa Inggris/ Bahasa Arab dengan cara memilih bahan bacaan
dan contoh-contoh teks yang menggambarkan pentingnya kemandirian,
tanggung jawab, dan kepercayaan diri. Mata pelajaran bahasa cukup fleksibel
untuk memilih topik-topik teks/ cerita/ drama yang berguna untuk membentuk
kemandirian, tanggung jawab, dan kepercayaan diri. Selain itu, kepercayaan
diri juga dapat dibentuk melalui pemilihan kegiatan pembelajaran yang
memberi kesempatan siswa untuk presentasi di depan teman-temannya
(berpidato di depan teman, berwawancara, bermain peran, dan sebagainya).
Kecakapan bekerjasama dan menghargai orang lain, juga dapat
diintegrasikan dengan memilih kegiatan pembelajaran berupa diskusi
kelompok, diskusi berpasangan atau JIGSAW untuk membelajarkan
keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan mendengar.

c. Dalam Mata Pelajaran Sains


Keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan dengan memilih
model pembelajaran yang bersifat investigasi/ penyelidikan terhadap
fenomena-fenomena di sekitar yang terkait dengan kompetensi dasar.
Tanggung jawab diintegrasikan dengan memilih materi- materi berkaitan
dengan tanggung jawab terhadap keselamatan diri sendiri maupun keselamatan
orang lain. Misalnya, pada waktu membelajarkan KD Zat Aditif guru memilih
peristiwa-peristiwa menakutkan yang berkaitan dengan dampak zat-zat kimia
pada makanan atau obat-obatan terhadap jiwa manusia, peristiwa yang
menggambarkan dampak penggunaan zat kimia terhadap lingkungan,
peristiwa-peristiwa dampak rokok/ narkoba terhadap remaja. Dengan
pemilihan materi-materi yang kontekstual tersebut diharapkan secara tidak

175
langsung menyadarkan siswa untuk memiliki tanggung jawab terhadap
keselamatan dirinya dan orang lain. Keterampilan bekerja sama dan
kemampuan berpikir logis diintegrasikan guru pada kegiatan pembelajaran
yang berupa tugas melakukan percobaan secara berkelompok.

d. Dalam Mata Pelajaran IPS


Kemampuan personal untuk dapat berempati dan menghargai orang lain
dapat diintegrasikan dengan pemilihan metode pembelajaran bermain peran
atau langsung mengamati/ berwawancara dengan orang-orang yang berkaitan
dengan pembahasan pada kompetensi dasar. Misalnya, pada pembahasan
ekonomi yang bermoral siswa dapat ditugasi untuk mewawancarai penjual
sayur, tukang sol sepatu, pengemis, dan sebagainya. Tanggung jawab terhadap
keselamatan diri dan orang lain juga dapat dintegrasikan dengan cara memilih
metode pembelajaran simulasi untuk menyelamatkan diri dari berbagai
bencana yang sering terjadi di daerahnya. Misalnya, guru IPS di Jogya dan
Bengkulu memperdalam materi tentang gempa dan memilih berbagai metode
simulasi untuk menyelamatkan diri dari gempa; guru IPS di Aceh,
Banyuwangi, NTT memperdalam materi tentang tsunami dan menggunakan
metode simulasi mempraktikkan cara menyelamatkan diri dari bencana
tsunami.

12. Pendidikan Berbasis Kompetensi Karakteristik Lokal dan Global


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya,
bahasa, teknologi infromasi dan komunikasi, ekologi, danlain-lain yang semuanya
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.

13. Program Prioritas Madrasah (GERAMM)


Sesuai dengan SK Kanwil No. 1328 tahun 2019

Program Gerakan Ayo Membangun Madrasah (GERAMM) di MTs Negeri 26


bertujuan untuk menjadikan madrasah hebat bermartabat. Program GERAMM di MTs
Negeri 26 diwujudkan dengan prioritas Program Literasi Madrasah.
Literasi merupakan kualitas atau kemampuan melek huruf/aksara yang di dalamnya

176
meliputi kemampuan membaca dan menulis. Namun lebih dari itu, makna literasi juga
mencakup melek visual yang artinya "kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-
ide yang disampaikan secara visual (adegan, video, gambar)." (Wikipedia).
Berdasakan itu, kami menyatakan bahwa melek membaca dan menulis menjadi ruh
gerakan literasi madrasah. Pengembangan lebih lanjut madrasah memfasilitasi siswa
meningkatkan melek budaya, tata nilai, lingkungan, maupun peradaban secara luas.

Pengertian Literasi Madrasah dalam konteks GLS adalah kemampuan mengakses,


memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara
lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/ atau berbicara. GLS merupakan sebuah
upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan madrasah sebagai
organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

2.Tujuan
Tujuan Umum
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan
ekosistem literasi madrasah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Madrasah
agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan Khusus
1) Menumbuhkembangkan budaya literasi di madrasah.
2) Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan madrasah agar
literat.
3) Menjadikan madrasah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan
ramah anak agar warga madrasah mampu mengelola pengetahuan.
4) Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam
buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca

177
3.Kompetensi
Literasi
Ferguson (www.bibliotech.us/pdfs/InfoLit.pdf) menjabarkan bahwa
komponen literasi informasi yang terdiri atas literasi dasar, literasi
perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual.
Komponen literasi tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1) Literasi Dasar (Basic Literacy) Literasi Dasar (Basic Literacy),
yaitu kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca,
menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan
kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating),
mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan,
serta menggambarkan informasi (drawing) berdasarkan
pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.
2) Literasi Perpustakaan (Library Literacy) Literasi Perpustakaan
(Library Literacy), antara lain, memberikan pemahaman cara
membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi
referensi dan periodikal, memahami Dewey Decimal System
sebagai klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam
menggunakan Panduan Gerakan Literasi Madrasah di Madrasah
Menengah Atas perpustakaan, memahami penggunaan katalog
dan pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam
memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah
tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah.
3) Literasi Media (Media Literacy) Literasi Media (Media
Literacy), yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai
bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media
elektronik (media radio, media televisi), media digital (media
internet), dan memahami tujuan penggunaannya.
4) Literasi Teknologi (Technology Literacy) Literasi
Teknologi (Technology Literacy), yaitu kemampuan
memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti
peranti keras (hardware), peranti lunak (software), serta etika
dan etiket dalam memanfaatkan teknologi. Berikutnya,

178
kemampuan dalam memahami teknologi untuk mencetak,
mempresentasikan, dan mengakses internet. Dalam praktiknya,
juga pemahaman menggunakan komputer (Computer Literacy)
yang di dalamnya mencakup menghidupkan dan mematikan
komputer, menyimpan dan mengelola data, serta
mengoperasikan program perangkat lunak. Sejalan dengan
membanjirnya informasi karena perkembangan teknologi saat
ini, diperlukan pemahaman yang baik dalam mengelola
informasi yang dibutuhkan masyarakat.
5) Literasi Visual (Visual Literacy) Literasi Visual (Visual
Literacy), adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi
media dan literasi teknologi, yang mengembangkan
kemampuan dan kebutuhan belajar dengan memanfaatkan
materi visual dan audiovisual secara kritis dan bermartabat.
Tafsir terhadap

179
materi visual yang tidak terbendung, baik dalam bentuk cetak,
auditori, maupun digital (perpaduan ketiganya disebut teks
multimodal), perlu dikelola dengan baik. Bagaimanapun di
dalamnya banyak manipulasi dan hiburan yang benar- benar perlu
disaring berdasarkan etika dan kepatutan.

4. Model Program Literasi


Berberapa model yang ditawarkan Kemendikbud
sebagai berikut:

5
.

Pentahapan Kegiatan
Kegiatan pengembangan literasi, sesuai panduan, sebagai gerakan
berkelanjutan dikelompokan dalam tiga tahap.
1) Kegiatan Meningkatkan Pembiasaan
Melalui kegiatan yang difasilitasi guru yang
diintegrasikan dalam pembelajaran.

2) Kegiatan Pengembangan
Tahap pengembangan merupakan kelanjutan dari tahap
pembliasaan. Madrasah mengagedakan berbagai kegiatan seperti
pada contoh berikut:

180
a) mengasah kemampuan peserta didik dalam menanggapi
buku pengayaan secara lisan dan tulisan dalam diskusi
b) membangun interaksi antarpeserta didik dan antara peserta
didik dalam agenda khusus presentasi buku.
c) mengasah kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis,
analitis, kreatif, dan inovatif; seperti lomba menulis risensi
atau menyajikan kritik buku.
d) mendorong peserta didik untuk selalu mencari keterkaitan
antara buku dalam kegiatan pengenalan alam sekitarnya.
e) Lomba menyajikan jurnal membaca buku.

3) Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan literasi pembelajaran adalah mengembangkan
pengalaman belajar siswa baik yang dilakukan dalam proses
pembelajaran maupun kegiatan mandiri. Kegiatan ini bertujuan:
a) mengembangkan kemampuan memahami teks dan
mengaitkannya dengan pengalaman pribadi sehingga
terbentuk pribadi pembelajar sepanjang hayat;
b) mengembangkan kemampuan berpikir kritis; dan mengolah dan
mengelola kemampuan komunikasi secara kreatif (verbal,
tulisan, visual, digital) melalui kegiatan menanggapi teks
buku bacaan dan buku pelajaran.
c) Menghasilkan karya literasi berupa buku hasil karya siswa

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

181
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun
dan disesuikan setiap tahun oleh madrasah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, karakteristik madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran adalah sebagi berikut:
A. Permulaan Tahun Pelajaran
Untuk kelas VII hari-hari pertama masuk Madrasah, langsung melaksanakan Masa
Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA), yaitu mulai tanggal 13 Juli 2020 .sampai dengan
15 Juli 2020 Di waktu yang sama permulaan tahun pelajaran efektif untuk kelas VIII dan
IX dimulai pada hari Senin tanggal 13 Juli 2020.

B. Waktu Belajar, Pekan Efektif Belajar, dan Waktu Pembelajaran Efektif


Waktu belajar menggunakan sistem semester dengan membagi 1 tahun pelajaran
menjadi semester ganjil dan semester genap dengan waktu pembelajaran sebagaimana
tabel berikut:
Tabel 4.1 Waktu Belajar
HARI WAKTU
BELAJAR
Senin 06.30 - 14.40
Selasa 06.30 - 14.40
Rabu 06.30 - 14.40
Kamis 06.30 - 14.40
Jum’at 06.30 - 15.00
Sabtu -

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan madrasah, waktu pembelajaran efektif


belajar sebagaimana tabel berikut:
Tabel 4.2 Minggu Efektif
Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efektif
Juli 5 3
Agustus 4 4
September 5 5
Oktober 4 3

182
Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efektif
Nopember 4 4
Desember 5 3
Januari 4 4
Februari 4 4
Maret 4 2 Perkiraan UM
April 4 3 Perkiraan UM
Mei 4 2 Libur Ramadhan
Juni 4 1

C. Libur Madrasah
Hari libur madrasah adalah hari yang ditetapkan oleh madrasah, pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di madrasah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.
Jadwal Waktu Libur

183
184
185
BAB V
PENUTUP

Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum MTs Negeri 26 pada awal tahun
pelajaran, maka salah satu pedoman dan acuan dalam kegiatan belajar mengajar telah
dimiliki oleh MTs Negeri 26 dengan mengacu pada regulasi yang ada, maka dokumen 1
Kurikulum MTs Negeri 26 ini merupakan penyempurnaan dokumen 1 Kurikulum MTs Negeri
26 sebelumnya.
Selanjutnya dalam dokumen 2 MTs Negeri 26 sebagai lampiran akan kami
kumpulkan pengembangan silabus mata pelajaran dan RPP mata pelajaran yang nantinya
akan kami laksanakan dalam tahun pelajaran 2020/2021.
Kurikulum yang disusun ini disesuaikan dengan potensi sumber daya dan kemampuan
nyata yang ada di madrasah dengan tetap mengakomodasi budaya setempat. Implementasi
kurikulum ini melibatkan seluruh komponen yang ada di madrasah, baik kepala madrasah,
komite, siswa, konselor, dan guru mata pelajaran maupun stakeholder untuk mencapai tujuan
madrasah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Sangat besar harapan kami, semoga Kurikulum MTs Negeri Jakarta memenuhi
syarat sehingga rencana kami mengembangkan MTs Negeri 26 Jakarta dapat berhasil dengan
baik.
Kami juga sangat mengharap dukungan dari semua pihak, khususnya guru, karyawan,
maupun para siswa serta masyarakat yang sebagian besar terwakili oleh orang tua siswa.
Banyak bantuan yang sudah diberikan kepada kami dari berbagai pihak, kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada pemerintah dalam hal kantor kementerian Agama Kota Jakarta
Pusat yang memberi kesempatan kepada kami untuk menyusun Kurikulum MTs Negeri 26
Jakarta, semoga Kurikulum MTs Negeri 26 Jakarta ini mampu menjadi sarana bagi madrasah
untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan bangsa.
Kurikulum ini setiap tahun terus dievaluasi oleh semua warga madrasah, karena itu
setiap tahun diadakan perbaikan-perbaikan demi menuju kebaikan dan kesempurnaan yang
menjadi harapan kita bersama. Karena itu untuk tahun berikutnya kami akan kembali
menyusun revisi Kurikulum MTs Negeri 26 Jakarta sebagai pengembangan untuk memenuhi
tuntutan kebutuhan masa depan.

186

Anda mungkin juga menyukai