KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN KEPULAUAN SERIBU
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 26 JAKARTA
Jl. Kampung Baru Rt. 01/003 Pulau Tidung Kepulauan Seribu Selatan
1
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan di : Jakarta
Tanggal : 12 Juli 2021
Menyetujui Mengesahkan
KETUA KOMITE MTSN 26 JAKARTA KEPALA MTSN 26 JAKARTA
Mengetahui;
KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU
H. Mawardi, S.Ag
NIP. 97104211997031004
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
kekuatan dan kesempatan kepada kami sehingga Kurikulum MTs N 26 Jakarta
dapat tersusun. Kurikulum ini diberlakukan untuk tahun pelajaran 2019/2020
sebagai hasil penyempurnaan Kurikulum MTsN 26 Jakarta tahun sebelumnya.
Kurikulum ini memuat Kondisi madrasah, Tujuan madrasah, struktur kurikulum,
kelender pendidikan, dan regulasi-regulasi terkait dengan pelaksanaannya.
Kurikulum MTsN 26 Jakarta telah mengintegrasikan pendidikan karakter berupa
nilai bersih dan sehat ke dalam seluruh kegiatan madrasah baik akademik maupun
nonakademik
Kurikulum ini dapat terselesaikan berkat dukungan berbagai pihak. Untuk itu,
kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Para guru dan karyawan MTsN 26 Jakarta yang telah secara proaktif
memberi masukan dan kelengkapan data;
2. Pengawas madrasah yang telah membimbing penyusunan kurikulum;
3. Ketua komite MTsN 26 Jakarta yang turut serta memberi masukan dan
dorongan terhadap terselenggaranya pendidikan di MTsN 26 Jakarta
4. Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Kepulauan Seribu yang
telah memberikan pengarahan dan memfasilitasi tersusunnya Kurikulum ini.
Kurikulum ini masih memerlukan penyempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran
serta masukan dari berbagai pihak sangat kami nantikan. Kami berharap kurikulum
ini dapat dijadikan pedoman dalam penyelengaraan pendidikan di MTsN 26 Jakarta.
3
DAFTAR ISI
4
BAB IV Kalender Pendidikan ………………………………………………. .. 182
A. Permulaan Tahun Pelajaran…………………………………… ... 182
B. Waktu Belajar…………………………………………………. ... 182
C. Libur Madrasah……………………………………………….. .... 183
BAB V Penutup ……………………………………………………………. .. 186
Lampiran-lampiran ...............................................................................................
5
DAFTAR LAMPIRAN
6
DAFTAR TABEL
7
BAB I
PENDAHULUAN
8
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan
kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 1 ayat 16 berbunyi kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pembelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pada ayat 20 berbunyi,
kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan Pendidikan.
Atas dasar tuntutan mewujudkan masyarakat seperti itu diperlukan upaya
peningkatan mutu pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh
mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-
aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku,
pengetahuan, kesehatan, keterampilan dan seni. Pengembangan aspek-aspek
tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang
diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup,
menyesuaikan diri, dan berhasil di masa datang. Dengan demikian, peserta didik
memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang dikembangkan melalui
pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan. Oleh karena itu diperlukan penyempurnaan Kurikulum
sekolah yang berbasis pada kompetensi peserta didik.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
beragam mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas
Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan,
Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian Pendidikan.
Kurikulum MTs Negeri 26 Jakarta dikembangkan sebagai perwujudan
dari kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah. Kurikulum ini disusun oleh
satu tim penyusun yang terdiri atas unsur madrasah dan Komite madrasah serta
Pengawas Madrasah dibawah koordinasi dan supervisi dari Kantor Kementerian
Agama Kota Jakarta Pusat.
9
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, yang meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum ini
disusun dan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi di daerah.
B. Landasan Hukum
10
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.63
Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014
tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah ;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun
2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan
Pendidikan Formal;
15. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 183 Tahun 2019
tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Pada
Madrasah;
16. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 184 Tahun 2019
tentang Pedoman Implemenatsi Kurikulum Pada Madrasah;
11
17. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018
Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Tsanawiyah;
18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5163 Tahun 2018
Tentang Petunjuk Teknis Pengembangan Pembelajaran Pada Madrasah;
19. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pada Madrasah;
20. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6981 Tahun 2019
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Madrasah Tsanawiyah;
21. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2491 Tahun 2020
tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2020/2021;
22. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020
tentang Panduan Kurikulum Darurat Pada Madrasah;
12
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Daerah
memiliki potensi, kebutuhan, tantangan dan keragaman karasteritik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai
dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh
karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional Dalam era otonomi dan
desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan
demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendrong partisipasi
masyrakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,
keduanya harus di tampung secara berimbang dan saling mengisi.
5. Tuntutan dunia kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung
tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan
dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh karena itu, kurikulum perlu
memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan
kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) Pendidikan
perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai
penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus-menerus
melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga
tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
13
muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung
perilaku kehidupan beragama yang moderat.
8. Dinamika perkembangan global Pendidikan harus menciptakan
kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting
ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa
yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu
bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan
dengan suku dan bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Pendidikan diarahkan
untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
yang menjadi landasan penting bagi upaya pemeliharaan persatuan
dan kesatuan bangsa dalam kerangka (Negara Kesatuan Republik
Indonesia) NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong
perkembangan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Kurikulum harus
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih
dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan
bangsa lain.
11. Kesetaraan Gender Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya
pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan gender
12. Karakteristik satuan pendidikan Kurikulum harus dikembangkan sesuai
dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
13. Pendidikan Anti Korupsi Kurikulum diarahkan pada pembentukan
karakter termasuk mengembangkan kejujuran dan nilai integritas sedini
mungkin agar anak menjadikannya sebagai kebiasaan dan pandangan
hidup termasuk di dalamnya pendidikan anti korupsi.
14
14. Pendidikan Anti Narkoba Dalam upaya mencegah permasalahan sosial
global saat ini kurikulum harus menjamin terwujudnya karakter
peserta didik yang tangguh dan tidak mudah terbawa pada perilaku
menyimpang termasuk penggunaan narkoba.
Kurikulum disusun dijadikan pedoman kegiatan pembelajaran baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di MTs Negeri 26 Jakarta termasuk
di dalamnya untuk penyusunan program perencanaan.pembelajaran
15
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan
dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin
relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia industri. Oleh karena
itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial, keterampilan
akademik dan keterampilan vokasional sangat penting.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non
formal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang, serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan
bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD
1945, Bhinekka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
16
BAB II
VISI MISI DAN TUJUAN MADRASAH
A. Visi Madrasah
Visi
Indikator Visi :
1) Islami :
a. Mengakui adanya Allah SWT
b. Menjaga hubungan baik antara manusia dengan manusia
c. Menjaga hubungan baik antara manusia dengan lingkungan
d. Berperilaku islami baik dilingkungan sekolah maupun di masyarakat
e. Senantiasa belajar memperdalam ajaran islam
2) Maju :
a. Memiliki SDM yang senantiasa peka pada perkembangan zaman
b. Penyiapan sarana dan prasarana pendukung
c. Kreatif dan Inovatif
d. Pemanfaatan teknologi untuk mendukung kegiatan
e. Efektif dan Efisiensi dalam pekerjaan
17
3) Berwawasan kebaharian :
a. Penanaman kearifan lokal sebagai karakter hidup
b. Pencapaian life skill kearifan lokal meliputi :
- Budidaya ikan ( 75 % mata pencaharian nelayan )
- Pariwisata ( kunjungan wisatawan )
- Pelestarian lingkungan ( mangrove )
c. Memiliki pengetahuan kebaharian dan sosial kemasyarakatan yang
tinggi
d. Memilki kemampuan melestarikan dan menjaga kerifan lokal
B. Misi Madrasah
Peningkatan proses pendidikan, pembelajaran, bimbingan dan pelatihan secara
efektif agar peserta didik mampu berkembang secara optimal sesuai dengan
potensinya, yaitu dengan :
1. a. Akademis : Menyelenggarakan Pendidikan Tingkat Dasar berciri
khas Islam yang berorientasi kepada nilai budaya islam yang modern.
2. Meningkatkan kreatifitas, wawasan keilmuan dan keislaman pendidik dan
tenaga kependidikan.
3. Melengkapi dan mengoptimal kan pemanfaatan sarana dan prasarana
pendidikan dan media pembelajaran berbasis teknologi modern.
4. Menciptakan lingkungan madrasah yang kondusif, nyaman, dan
menyenangkan bagi warga madrasah dalam mendukung pembelajaran
5. Menjalin kerjasama yang harmonis antara elemen madrasah, masyarakat,
pemerintah terkait, lintas sektoral dan swasta.
6. Meningkatkan sikap disiplin, jujur, menghargai, kerjasama, dan tanggung
jawab.
7. Mengembangkan sikap cinta seni dan budaya nasional
18
C. Tujuan Madrasah
Kurikulum MTs Negeri 26 Jakarta disusun sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidkan di
MTs Negeri 26 Jakarta yang mencakup pengembangan potensi yang ada di
lingkungan MTs Negeri 26 Jakarta dan untuk meningkatkan kualitas satuan
pendidikan, baik dalam bidang akademis maupun nonakademis, memelihara
budaya daerah, mengikuti perkembangan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa
kepada Allah SWT.
Tujuan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu Jakarta adalah sebagai berikut:
1. Terlaksananya program tadarus Al quran setiap 15 menit sebelum mulai
jam pembelajaran, mampu menghafal dan membaca dengan fasih .
2. Terlaksananya program kegiatan keagamaan seperti peringatan hari- hari
besar keagamaan , shalat dhuha, shalat berjamaah, shalat jumat, pesantren
Ramadhan, bakti social dan lain-lain.
3. Terlaksananya program kegiatan umum yang meliputi tutor sebaya,
peningkatan nilai ujian nasional.
4. Terlaksananya program 7 K ( Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kebersihan
, Kenyamanan, Kerindangan, Kekeluargaan ) sehingga madrasah menjadi
kondusif.
5. Terlaksananya program 5 S ( Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun ) dengan
memprioritaskan hidup bersih dan sehat.
6. Tercapainya tingkat kelulusan 100%
7. Meningkatnya prosentase lulusan yang diterima di madrasah negeri dan
sekolah negeri ( SMA/ SMK/ MAN ) sekurang-kurangnya 70 %.
8. Menjuarai berbagai kompetisi akademik dan non akademik tingkat
kecamatan, kotamadya maupun tingkat provinsi.
9. Terciptanya suasana islami yang saling menghormati antar sesama peserta
didik dan antar seluruh warga madrasah.
10. Tersedianya media pembelajaran standar yang diperlukan.
11. Tersedianya sarana olahraga dan kesenian dalam pembinaan bakat dan
prestasi.
19
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman
muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum
dalam struktur kurikulum.
Struktur kurikulum MTs Negeri 26 Jakarta terdiri atas 2 kelompok,
yakni Mata pelajaran kelompok A dan mata pelajaran kelompok B. Mata
pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat sedangkan mata pelajaran Kelompok B
yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Jumlah alokasi waktu jam pelajaran perminggu merupakan jumlah
minimal yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik untuk setiap
mata pelajaran.
Struktur kurikulum Madrasah meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun, yakni mulai
kelas VII sampai dengan kelas IX Struktur kurikulum disusun berdasarkan
SKL, KI dan KD mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kurikulum Madrasah memuat 14 Mata Pelajaran, dan pengembangan diri
berdasarkan KMA Nomer 184 tahun 2019 seperti tertera pada Tabel
Struktur Kurikulum.
b. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
MTs Negeri 26 Jakarta.
20
c. Pendekatan pembelajaran pada kelas VII dan VIII dilaksanakan dengan
pendekatan scientific, integrative dan untuk kelas IX tiap mata pelajaran
menggunakan pendekatan yang berbeda.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
e. Proses pembelajaran menekankan keterlibatan peserta didik dengan
menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran Saintifik dan pendekatan
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menarik/menyenangkan),
kontekstual, mengembangkan Budaya Baca, Keteladanan, integratif dan
situasional.
Struktur Kurikulum MTs Negeri 26 Jakarta merupakan
pengorganisasian kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar, kompetensi
dasar, dan muatan pembelajaran pada setiap Madrasah Tsanawiyah
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan dengan
karakteristik sebagai berikut.
1) Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat;
2) Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar;
3) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
4) Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi
inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5) Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;
21
6) Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Mengacu pada enam karakteristik tersebut maka seluruh aktivitas
penerapan kurikulum berpusat pada usaha mewujudkan kompetensi inti yang
diwujudkan dengan menempatkan sekolah sebagaian bagian dari sistem
masyarakat. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut
a) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
d) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
22
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca,
KI 4
menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di madrasah
dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
KI 1
dianutnya
Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
KI 2 royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
KELAS 9 KI 3 tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca,
KI 4
menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di madrasah
dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori
23
1. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan
pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam tabel 1.
Penambahan jam pelajaran pada struktur kurikulum MTs Negeri 26 tercantum pada
tabel 1 di atas.
Keterangan: Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di struktur
kurikulum di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah antara lain Pramuka (Wajib), Unit Kesehatan
Unit Kesehatan Sekolah, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam
rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutama
adalah sikap peduli. Di samping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam
usaha memperkuat kompetensi keterampilan dalam ranah konkrit. Dengan
demikian kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dirancang sebagi pendukung kegiatan
kurikul
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas
mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah
daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai
aran tematik
terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap mata pelajaran adalah
relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam
setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan
24
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019
AL-QUR’AN HADIS
1. Al-Qur’an Hadis MTs Kelas 7 Semester Gasal
36
190 dan hadis sebagaimana dalam Q.S. as-Syams (91):
riwayat Bukhari 1-10, Q.S. Ali Imran (3): 190 dan hadis
dari Abu Hurairah riwayat Bukhari dari Abu Hurairah;
4.2.4
tentang kekuasan dan rahmat Allah Swt.
1.3 Menerima bahwa 2.3 Menjalankan sikap 3.3 Menganalisis isi kandungan Q.S. al-Lail (92): 1- 4.3.1 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Lail
Allah Swt. peduli kepada 11, dan hadis hadis riwayat Muslim dari Abu (92): 1-11, dan hadis hadis riwayat
mencintai orang masyarakat Hurairah; Muslim dari Abu Hurairah.
yang pemurah dan 4.3.2 Menyimpulkan keterkaitan kandungan
membenci orang Q.S. al-Lail (92): 1-11, dan hadis riwayat
yang kikir Muslim dari Abu Hurairah dan hadis
riwayat Muslim dari Jabir bin Abdillah
dengan fenomena sosial dan
menyajikannya secara lisan atau tulisan
37
tentang sifat pemurah dan menjauhi sifat kikir
38
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.4 Menerima keutamaan 2.3 Menjalankan sikap teliti 3.4 Memahami ketentuan hukum bacaan Mad 4.4 Mempraktikan bacaan mad
membaca Al-Qur'an sesuai dalam melaksanakan tugas thabi'i, mad wajib muttashil, dan mad jaiz thabi'i, mad wajib muttashil,
kaidah Ilmu Tajwid munfashil dan mad jaiz munfashil
dalam surat pendek pilihan
1.5 Menerima bahwa optimis 2.5 Mengamalkan sikap pantang 3.5 Menganalisis isi kandungan Q.S. al-Balad 4.5.1 Mendemonstrasikan hafalan
dan sabar adalah perintah menyerah dalam meraih (90): 1-10, Q.S. az-Zumar (39): 53 dan Q.S. Q.S. al-Balad (90): 1-10, Q.S.
Allah SWT. keberhasilan sebagai salah alBagarah (2): 153 tentang optimis dan az-Zumar (39): 53 dan Q.S.
satu bentuk sikap anti sabar alBagarah (2): 153
korupsi 4.5.2 Menyimpulkan keterkaitan
kandungan Q.S. al-Balad (90):
1-10, Q.S. a7-Zumar (39): 53
dan Q.S. al-Bagarah (2): 153
dengan fenomena sosial dan
menyajikannya dalam bentul
lisan atau tulisan
1.6 Menerima kebenaran isi 2.6 Menjalankan sikap berfikiran 3.6 Menganalisis keterkaitan isi kandungan 4.6.1 Mendemonstrasikan hafalan
kandungan hadis tentang positif, optimis dan sabar hadis riwayat Muslim dari Abu Yahya hadis riwayat Muslim dari
sikap berfikir positif, dalam kehidupan sehari-hari Shuhaib bin Sinan; Abu Yahya Shuhaib bin
optimis dan sabar dalam Sinan.
kehidupan bagi orang 4.6.2 Menyimpulkan dampak sikap
mukmin optimis dan sabar dalam
kehidupan sesuai isi
kandungan hadis riwayat
Muslim dari Abu Yahya
Shuhaib bin Sinandan hadis
riwayat Tirmidzi dari
Abdullah bin Abbas dan hadis
riwayat Bukhari Muslim dari
Abu Hurairah dengan
fenomena sosial
menyajikannya dalam bentuk
lisan atau tulisan
39
dan hadis riwayat Tirmidzi dari Abdullah bin
Abbas;
40
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019
AL-QUR’AN HADIS
3. Al-Qur’an Hadis MTs Kelas 8 Semester Gasal
41
1.3 Menghayati keutamaan 2.3 Menjalankan sikap peduli 3.4 Menganalisis isi kandungan hadis 4.3 Menyajikan hasil analisis
berinfak sebagai manifestasi kepada sesama riwayat Bukhari Muslim dari Abu tentang keutamaan orang
keimanan seseorang Hurairah: yang berinfak sesuai
pemahaman hadis riwayat
Bukhari Muslim dari Abu
Hurairah dan hadis riwayat
Bukhari dari Hakim bin Hizam
42
4. Al-Qur’an Hadis MTs Kelas 8 Semester Genap
43
perantara mencari bekal aktifitas sehari-hari diniatkan Hurairah dan hadis riwayat
untuk kehidupan akhirat juga ibadah untuk kebahagiaan Muslim dari Mustaurid bin
akhirat Syaddad tentang adanya
hubungan kehidupan dunia
dan akhirat hadis.
4.6.2 Mengomunikasikan kandungan
hadis riwayat Muslim dari Abu
Hurairah dan hadis riwayat
Muslim dari Mustaurid bin
Syaddad tentang hubungan
kehidupan dunia dan akhirat
hadis
44
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019
AL-QUR’AN HADIS
5. Al-Qur’an Hadis MTs Kelas 9 Semester Gasal
45
Q.S. al-An'am (6):152 dengan
fenomena sosial
1.3 Menerima bahwa Allah Swt. 2.3 Mengamalkan sikap jujur 2.2 Menganalisis isi kandungan hadis 4.2.3 Mendemonstrasikan hafalan
mencintai orang yang jujur dalam kehidupan seharihari riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas; hadis riwayat Baihaqi dari Ibnu
Abbas dan hadis riwayat
Tirmidzi dari Hasan bin Ali
tentang jujur dalam
muamalah.
4.2.4 Mengomunikasikan hasil
analisisi hadis riwayat Baihaqi
dari Ibnu Abbas dan hadis
riwayat Tirmidzi dari Hasan bin
Ali tentang jujur dalam
muamalah
dan hadis riwayat Tirmidzi dari Hasan
bin Ali
46
6. Al-Qur’an Hadis MTs Kelas 9 Semester Genap
47
Muslim dari Abu Hurairah
dan hadis riwayat Ibnu Majah
dari Safwan bin Assal
alMuradi dengan fenomena
pendidikan dan menyajikanya
secara lisan atau tulisan
48
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019
AKIDAH AKHLAK
7. Akidah Akhlak MTs Kelas 7 Semester Gasal
49
dzikir sebagai sarana dan disiplin sebagai sholat dan dzikir (Istighfar, dzikir
mendekatkan diri kepada implementasi adab sholat dan Shalawat dan Laa ilaaha
Allah Swt. dzikir illallaah)
1.5 Menghayati kisah 2.5 Menunjukan sikap kasih 3.5 Menganalisis kisah keteladanan 4.5 Menyajikan hasil analisis sifat-
keteladanan Nabi Sulaiman sayang dan tawadhu sebagai Nabi Sulaiman a.s sifat keteladanan Nabi
a.s. implementasi kisah Sulaiman a.s
keteladanan Nabi Sulaiman a.s.
50
makhluk gaib lainnya, seperti beriman kepada malaikat Allah makhluk gaib lainnya (jin, terkandung dalam (al-Aziiz„
jin, iblis, dan setan Swt. dan makhluk gaib lainnya iblis, dan setan) alBashiith, al-Ghaniyy,
seperti jin, iblis, dan setan arRa'uuf, , al-Ban-, alFattaah,
al-`Adl„ al-Hayyu, al-
Qayyuum, al-Lathiiif)
1.8 Menghayati akhlak tercela 2.8 Megamalkan berperilaku ikhlas 3.8 Memahami pengertian, dalil, 4.8 Menyajikan contoh cara
yang dilarang Allah Swt sebagai implementasi ciri-ciri dan dampak negatif menghindari perilaku riya dan
berupa riya dan nifaq menghindari akhlak tercela riya sifat riya dan nifaq
dan nifaq nifaq
1.9 Menghayati adab membaca 2.9 Mengamalkan perilaku 3.9 Menerapkan adab membaca al- 4.9 Mempraktikan adab membaca
al-Qur'an dan adab berdoa istiqamah sebagai Qur'an dan adab berdoa al-Qur'an dan berdoa
implementasi adab membaca
al-Qur'an dan adab berdoa
1.10 Menghayati keteladanan 2.10 Menjalankan sikap peduli 3.10 Menganalisis kisah keteladanan 4.10 Menyajikan hasil analisis sifat
kisah Nabi Ibrahim,a.s sebagai Nabi Ibrahim a.s keteladanan nabi Ibrahim, a.s
implementasi kisah
keteladanan nabi Ibrahim
a.s
51
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019
AKIDAH AKHLAK
9. Akidah Akhlak MTs Kelas 8 Semester Gasal
52
dan tamak adalah sifat yang implementasi cara menghindari ananiah, putus asa, gadab, dan gadab, dan tamak dalam
dilarang dalam islam perilaku ananiah, putus asa, tamak kehidupan sehari-hari
gadab, dan tamak
2.5 Menghayati adab yang baik 2.5 Mengamalkan adab yang baik 3.5 Menerapkan adab kepada orang 4.5 Mempraktikan adab kepada
kepada orang tua dan guru kepada orang tua dan guru dalam tua dan guru beserta dalilnya orang tua dan guru
kehidupan sehari-hari
2.6 Menghayati kisah keteladaan 2.6 Menunjukan sikap teguh 3.6 Menganalisis kisah keteladanan 4.6 Mengomunikasikan hasil analisis
Nabi Musa a,s pendirian dan peduli sebagai Nabi Musa a.s sifat keteladaan Nabi Musa a.s
implementasi kisah keteladaan
Nabi Musa a.s.
53
Islam kehidupan seharihari dan ta'awun dalam kehidupan seharihari
1.9 Menghayati sifat tercela yang 2.9 Menunjukan perilaku tolong 3.9 Memahami pengertian, dalil, 3.9 Menyajikan cara menghindari
dilarang oleh Allah Swt.yaitu menolong dan kasih sayang contoh dan dampak negatif sifat sifat hasad, dendam, ghibah, dan
hasad, dendam, ghibah, sebagai implementasi hasad, dendam, gibah, fitnah, namimah
fitnah, dan namimah pemahaman tentang hasad, dan namimah
dendam, ghibah, fitnah, dan
namimah
1.10 Menghayati adab bersosial 2.10 Menjalankan adab bersosial 3.10 Menerapkan adab bersosial 3.10 Mempraktikan contoh adab
media yang baik sesuai media yang baik dalam media bersosial media yang baik dalam
ketentuan Islam kehidupan seharihari kehidupan sehari-hari
1.11 Menghayati kisah 2.11 Menunjukan perilaku jujur dan 3.11 Menganalisis kisah keteladanan 3.11 Mengomunikasikan hasil analisis
keteladanan Abu Bakar a.s disiplin sebagai implementasi sahabat Abu Bakar r.a. keteladaan sahabat Abu Bakar
kisah keteladanan sahabat Abu r.a.
Bakar r.a
54
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019
AKIDAH AKHLAK
11. Akidah Akhlak MTs Kelas 9 Semester Gasal
55
perintah agama untuk menuntut ilmu, kerja keras, dan dampak positif menuntut penerapan perilaku menuntut
menuntut ilmu, kerja keras, kreatif, produktif dan inovatif ilmu, kerja keras, kreatif, ilmu, kerja keras, kreatif,
kreatif, produktif dan inovatif dalam kehidupan sehari-hari produktif dan inovatif produktif dan inovatif dalam
kehidupan sehari-hari
1.4. Menghayati adab yang baik 2.4. Menunjukan sikap hormat dan 3.4. Menerapkan adab bergaul 4.4. Mensimulasikan adab bergaul
dalam bergaul dengan toleran sebagai implementasi dengan saudara, teman dan dengan saudara, teman dan
saudara, teman dan tetangga adab bergaul dengan saudara, tetangga tetangga
teman dan tetangga
1.5. Menghayati kisah sahabat 2.5. Menunjukan sikap pemberani 3.5. Menganalisis kisah keteladanan 4.5. Mengomunikasikan hasil analisis
Umar bin Khattab r.a. dan dan tegas sebagai implementasi sahabat Umar bin Khattab r.a. kisah keteladanan sahabat Umar
Aisyah r.a. keteladanan sifat-sifat utama dan Aisyah r.a. bin Khattab r.a. dan Aisyah r.a.
sahabat Umar bin Khattab r.a.
dan Aisyah r.a.
56
Swt. kepada qadla' dan qadar Allah hikmah beriman kepada qadla' beriman kepada qadla' dan qadar
Swt dan qadar
1.7. Menghayati larangan Allah 2.7. Menunjukan perilaku 3.7. Menganalisis bentukbentuk 4.7. Mengomunikasikan contoh
Swt minuman keras, judi, menghindari minuman keras, perilaku menyimpang dalam bahaya minuman keras, judi,
pacaran dan tawuran judi, pacaran dan tawuran pergaulan remaja (minuman pacaran dan tawuran dalam
dalam kehidupan sehari-hari keras, judi, pacaran dan kehidupan
tawuran)
1.8. Menghayati adab berjalan, 2.8. Mengamalkan adab dalam 3.8. Menerapkan adab berjalan, 4.8. Menyajikan contoh dan dalil
makan dan minum serta berjalan, makan dan minum makan dan minum serta adab berjalan, makan dan minum
berpakaian adalah perintah serta berpakaian dalam berpakaian serta berpakaian dalam
agama kehidupan seharihari kehidupan sehari-hari
1.9. Menghayati kisah keteladanan 2.9. Menunjukan sikap berilmu, 3.9. Menganalisis sikap dan 4.9. Mengomunikasikan hasil analisis
sahabat Usman bin Affan r.a., peduli dan tanggung jawab, keteladanan sahabat Usman bin keteladaan Usman bin Affan r.a,
dan Ali bin Abi Talib sebagai implementasi Affan r.a, dan Ali bin Abi Thalib dan Ali bin Abi Talib karromallahu
karromallahu wajhah meneladani sifat-sifat utama karromallahu wajhah wajhah dalam kehidupan sehari-
sahabat Usman bin Affan hari
r.a.,dan Ali bin Abi Talib
karromallahu wajhah
57
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019
FIKIH
13. Fikih MTs Kelas 7 Semester Gasal
58
ketaatan pada ajaran Islam implementasi dari pengetahuan berjamaah
tentang shalat berjamaah
1.5. Mengamalkan dzikir dan doa 2.5. Menjalankan perilaku santun 3.5. Menganalisis keutamaan 4.5. Mengomunikasikan hasil analisis
sebagai bukti ketaatan pada dan optimis sebagai berdzikir dan berdoa setelah tentang keutamaan berdzikir dan
ajaran Islam implementasi dari pemahaman shalat berdoa setelah shalat
tentang dzikir dan doa setelah
shalat
59
1.8. Mengamalkan shalat dalam 2.8. Menjalankan sikap tanggung 3.8. Memahami ketentuan shalat 4.8. Memperagakan tata cara shalat
berbagai keadaan darurat jawab dan istikamah sebagai dalam berbagai keadaan dalam keadaan tertentu
ketika ada sebab yang implementasi dari pemahaman tertentu
membolehkan tentang tata cara shalat wajib
dalam berbagai keadaan
tertentu
1.9. Menjalankan shalat sunah 2.9. Menjalankan sikap percaya diri 3.9. Menganalisis shalat sunnah 4.9. Mengomunikasikan hasil analisis
sebagai bukti ketaatan pada sebagai implementasi dari mu'akkad dan shalat sunnah tentang shalat sunnah mu'akkad
ajaran Islam pengetahuan tentang sunnah ghairu mu'akkad dan shalat sunnah ghairu
mu'akkad dan shalat sunah mu'akkad
ghairu mu 'akkad
60
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019
FIKIH
15. Fikih MTs Kelas 8 Semester Gasal
61
16. Fikih MTs Kelas 8 Semester Genap
62
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019
FIKIH
17. Fikih MTs Kelas 9 Semester Gasal
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, 3. Memahami pengetahuan (factual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
ajaran agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun, konseptual dan procedural) dalam ranah konkret
peduli (toleran, gotong royong), dengan cara mengamati (menggunakan, mengurai,
santun, percaya diri, dan percaya [mendengar, melihat,membaca] merangkai, memodifikasi, dan
diri dalam berinteraksi secara berdasarkan rasa ingin tahu membuat) dan ranah abstrak
efektif dengan lingkungan sosial tentang ilmu pengetahuan, (menulis, membaca, menghitung,
dan alam dalam jangkauan teknologi, seni dan budaya terkait menggambar, dan mengarang)
pergaulan dan keberadaannya. fenomena dan kejadian tampak sesuai dengan yang dipelajari di
mata. sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati nilai-nilai dari 2.1 Menjalankan sikap tanggung 3.1 Menerapkan ketentuan 4.1 Mempraktikkan menyembelih
ketentuan menyembelih jawab dan berbuat baik sebagai penyembelihan binatang binatang
binatang implementasi dari pengalaman
menerapkan menyembelih
binatang menurut syariat Islam
1.2 Menerima perintah berqurban 2.2 Menjalankan sikap tanggung 3.2 Menganalisis ketentuan qurban 4.2 Menyajikan contoh tata cara
dan aqiqah jawab, peduli dan rela berkorban dan aqiqah pelaksanaan qurban dan aqiqah
1.3 Menghayati ketentuan jual beli, 2.3 Menjalankan sikap jujur tanggung 3.3 Menganalisis ketentuan jual beli, 4.3 Menyajikan tata cara
khiyaar dan qiraadl jawab dan gotong royong dalam khiyaar dan qiraadl pelaksanaan jual beli, khiyaar
kehidupan sehari-hari dan qiraadl
1.4 Menghayati hikmah larangan 2.4 Menjalankan sikap hati-hati dan 3.4 Menganalis larangan riba 4.4 Menyajikan cara menghindari
riba dalam muamalah kerja keras riba
1.5 Menghayati hikmah ketentuan 2.5 Menjalankan sikap peduli dan 3.5 Menerapkan ketentuan `aariyah 4.5 Mempraktikkan ketentuan
63
`aariyah dan wadii'ah tanggung jawab daalam dan wadii'ah `aariyah dan wadii'ah
kehidupan seharihari
64
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
65
melalui kegiatan ekonomi
66
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019
67
Jabir bin Hayyan ahli kimia), Muhammad bin Musa
Muhammad bin Musa al- alKhawarizmi (ahli astronomi)
Khawarizmi (ahli astronomi) dan dan perannya dalam kemajuan
perannya dalam kemajuan peradaban Islam pada masa
peradaban Islam pada masa Daulah Abbasiyah
Daulah Abbasiyah
1.4 Menghargai karya ulama 2.4 Mengamalkan perilaku semangat 3.4 Menganalisis para ulama 4.4 Mengidentifikasi karakter para
muslim sebagai khazanah belajar di bidang ilmu agama penyusun kutubussittah (ahli tokoh ilmuwan muslim dalam
intelektual Islam hadis), empat imam mazhab (ahli bidang agama pada masa Daulah
fikih), Imam At-Tabari, Ibnu Abbasiyah dan menyajikannya
Katsir (ahli tafsir) dan perannya dalam bentuk tulisan atau media
dalam kemajuan peradaban lain
Islam pada masa Daulah
Abbasiyah
68
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.5 Menghargai perjuangan Islam 2.5 Menjalankan sikap sabar dalam 3.5 Menganalisis sejarah berdirinya 4.5 Mengidentifikasi urutan
dari proses berdirinya Daulah menggapai prestasi Daulah peristiwa sejarah berdirinya
Ayyubiyah Ayyubiyah Daulah Ayyubiyah
1.6 Menghayati kewajiban umat 2.6 Menjalankan perilaku konsisten 3.6 Menganalisis 4.6 Mengolah informasi tentang
Islam untuk mengembangkan untuk perkembanga.n peradaban kemajuan
peradaban mengembangkan ilmu Islam pada masa Daulah peradaban Islam pada masa
pengetahuan Ayyubiyah Daulah Ayyubiyah
1.7 Menghargai semangat juang 2.7 Menjalankan sikap tegas dan 3.7 Menganalisis semangat juang 4.7 Mengidentifikasi karakter para
yang dimiliki para pemimpin toleran dalam meneladani para pemimpin Daulah Ayyubiyah tokoh yang terkenal
Daulah Ayyubiyah merupakan semangat juang para pemimpin yang terkenal (Shalahuddin (Shalahuddin al-Ayyubi, Al Adil
spirit ajaran Islam Daulah Ayyubiyah alAyyubi, Al Adil dan Al-Kamil) dan Al Kamil) pada masa Daulah
Ayyubiyah
1.8 Menghargai karya Ilmuwan 2.8 Menjalankan sikap kritis dan 3.8 Menganalisis peran ilmuwan mu 4.8 Mengidentifikasi peran ilmuwan
Muslim sebagai khazanah ilmiah di bidang ilmu slim pada masa Daulah Ayyubiyah dalam
intelektual Islam pengetahuan sebagaimana dalam kemajuan peradaban Islam memajukan peradaban Islam
dicontohkan ilmuwan muslim pada masa Daulah Ayyubiyah
pada masa Daulah Ayyubiyah
1.9 Menghayati nilai-nilai positif 2.9 Mengamalkan sikap berani 3.9 Menganalisis sejarah Daulah 4.9 Mengolah informasi tentang
dari perjuangan Daulah sebagaimana Daulah Mamluk Mamluk dalam membangun sejarah berdiri dan peran Daulah
Mamluk dalam peradaban Islam di Mesir Mamluk dalam
membangun peradaban Islam membangun peradaban Islam di
di Mesir Mesir
69
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) PAI DAN BAHASA ARAB
JENJANG MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SESUAI KMA 183 TAHUN 2019
70
Islam di Indonesia di Indonesia
1.4 Menghayati nilai-nilai Islam dan 2.4 Mengamalkan sikap kritis, toleran 3.4 Menganalisis nilai-nilai Islam dan 4.4 Mengklasifikan nilai-nilai Islam
kearifan lokal dari berbagai dan santun kearifan lokal dari berbagai suku dan kearifan lokal dari berbagai
suku di Indonesia di Indonesia suku di Indonesia
71
Sedangkan mata pelajaran Umum sesuai dengan Permendikbud Nomor 37 tahun 2018
tentang KI KD Kurikulum 2013 Jenjang Dikdasmen KI, KD .
KELAS: VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
72
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari 4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam
teks deskripsi tentang objek (sekolah, bentuk teks deskripsi tentang objek
tempat wisata, tempat bersejarah, (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah,
dan⁄atau suasana pentas seni daerah) dan⁄atau suasana pentas seni daerah) secara
yang didengar dan dibaca tulis dan lisan dengan memperhatikan
struktur, kebahasaan baik secara lisan
maupun tulis
3.3 Mengidentifikasi unsur-unsur teks 4.3 Menceritakan kembali isi teks narasi
narasi (cerita imajinasi) yang dibaca (cerita imajinasi) yang didengar dan dibaca
dan didengar secara lisan,
tulis, dan visual
3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk
narasi (cerita imajinasi) yang dibaca cerita imajinasi secara lisan dan tulis
dan didengar dengan memperhatikan struktur,
penggunaan bahasa, atau
aspek lisan
3.5 Mengidentifikasi teks prosedur tentang 4.5 Menyimpulkan isi teks prosedur tentang
cara melakukan sesuatu dan cara cara memainkan alat musik daerah, tarian
membuat (cara memainkan alat daerah, cara membuat cinderamata,
musik/tarian daerah, cara membuat dan/atau kuliner khas daerah) yang dibaca
kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai dan didengar
sumber yang dibaca dan didengar
3.6 Menelaah struktur dan aspek 4.6 Menyajikan data rangkaian kegiatan ke
kebahasaan teks prosedur tentang cara dalam bentuk teks prosedur (tentang cara
melakukan sesuatu dan cara membuat memainkan alat musik daerah, tarian
(cara memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat cinderamata, dll)
daerah, cara membuat kuliner khas dengan memperhatikan struktur, unsur
daerah, dll.) dari berbagai sumber yang kebahasaan, dan isi secara
dibaca dan didengar lisan dan tulis
3.7 Mengidentifikasi informasi dari teks 4.7 Menyimpulkan isi teks laporan hasil
laporan hasil observasi berupa buku observasi berupa buku pengetahuan yang
pengetahuan yang dibaca dibaca dan didengar
atau diperdengarkan
3.8 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi 4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan hasil
teks laporan hasil observasi yang observasi yang berupa buku pengetahuan
berupa buku pengetahuan yang dibaca secara lisan dan tulis dengan
atau diperdengarkan memperhatikan kaidah kebahasaan atau
aspek lisan
3.9 Menemukan unsur-unsur dari buku 4.9 Membuat peta pikiran/sinopsis tentang isi
fiksi dan nonfiksi yang dibaca buku nonfiksi/buku fiksi yang dibaca
73
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.13 Mengidentifikasi informasi (pesan, 4.13 Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun,
rima, dan pilihan kata) dari puisi syair, dan bentuk puisi rakyat setempat)
rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi yang disajikan dalam bentuk tulis dan
rakyat setempat) yang dibaca lisan
dan didengar
3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi
puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi
puisi rakyat setempat) yang rakyat setempat) yang
dibaca dan didengar dibaca dan didengar
3.15 Mengidentifikasi informasi tentang 4.15 Menceritakan kembali isi cerita
fabel/legenda daerah setempat fabel/legenda daerah setempat
yang dibaca dan didengar yang dibaca/didengar
3.16 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.16 Memerankan isi fabel/legenda daerah
fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan
setempat yang dibaca dan didengar didengar
KELAS: VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
74
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur teks 4.1 Menyimpulkan isi berita (membanggakan
berita (membanggakan dan dan memotivasi) yang dibaca dan didengar
Memotivasi) yang didengar dan dibaca
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.2 Menyajikan data dan informasi dalam
berita (membanggakan dan bentuk berita secara lisan dan tulis dengan
memotivasi) yang didengar dan dibaca memperhatikan struktur, kebahasaan, atau
aspek lisan (lafal, intonasi, mimik, dan
kinesik)
3.3 Mengidentifikasi informasi teks iklan, 4.3 Menyimpulkan isi iklan, slogan, atau poster
slogan, atau poster (yang membuat (membanggakan dan memotivasi) dari
bangga dan memotivasi) dari berbagai berbagai sumber
sumber yang dibaca dan didengar
3.4 Menelaah pola penyajian dan 4.4 Menyajikan gagasan, pesan, dan ajakan
kebahasaan teks iklan, slogan, atau dalam bentuk iklan, slogan, atau poster
poster (yang membuat bangga dan secara lisan dan tulis
memotivasi) dari berbagai sumber
yang dibaca dan didengar
3.5 Mengidentifikasi informasi teks 4.5 Menyimpulkan isi teks eksposisi (artikel
eksposisi berupa artikel ilmiah populer ilmiah populer dari koran dan majalah) yang
dari koran/majalah) yang didengar dan dibaca
didengar dan dibaca
3.6 Mengidentifikasi struktur, unsur 4.6 Menyajikan gagasan dan pendapat ke dalam
kebahasaan, dan aspek lisandalamteks bentuk teks eksposisi artikel ilmiah populer
eksposisi artikel ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau
(lingkungan hidup, kondisi sosial, keragaman budaya, dll) secara lisan dan
dan/atau keragaman budaya, dll) yang tertulis dengan memperhatikan struktur,
diperdengarkan atau dibaca unsur kebahasaan, dan aspek lisan
75
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.12 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.12 Menyajikan tanggapan tentang kualitas
teks ulasan (film, cerpen, puisi, novel, karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni
dan karya seni daerah) yang daerah, dll.) dalam bentuk teks ulasan
diperdengarkan dan dibaca secara lisan dan tulis dengan
memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, atau aspek lisan
3.13 Mengidentifikasi jenis saran, ajakan, 4.13 Menyimpulkan isi saran, ajakan, arahan,
arahan, dan pertimbangan tentang pertimbangan tentang berbagai hal positif
berbagai hal positif atas permasalahan permasalahan aktual dari teks persuasi
aktual dari teks persuasi (lingkungan (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau
hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan
keragaman budaya) yang didengar dan dibaca
dibaca
3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.14 Menyajikan teks persuasi (saran, ajakan,
persuasi yang berupa saran, ajakan, arahan, dan pertimbangan) secara tulis dan
dan pertimbangan tentang berbagai lisan dengan memperhatikan struktur,
permasalahan aktual (lingkungan kebahasaan, atau aspek lisan
hidup, kondisi sosial, dan/atau
keragaman budaya, dll) dari berbagai
sumber yang didengar dan dibaca
KELAS: IX
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
76
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.4 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan 4.4 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau
pidato persuasif tentang permasalahan pesan dalam pidato (lingkungan hidup,
aktual yang didengar dan dibaca kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya)
secara lisan dan/atau tulis dengan
memperhatikan struktur dan
kebahasaan.
77
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.6 Menelaah struktur dan aspek 4.6 Mengungkapkan pengalaman dan gagasan
kebahasaan cerita pendek yang dalam bentuk cerita pendek dengan
dibaca atau didengar memperhatikan
struktur dan kebahasaan
3.7 Mengidentifikasi informasi berupa 4.7 Menyimpulkan isi teks tanggapan berupa
kritik, sanggahan, atau pujian dari teks kritik, sanggahan, atau pujian (mengenai
tanggapan (lingkungan hidup, kondisi lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau
sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca
keragaman budaya, dll) yang
didengar dan/atau dibaca
3.8 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.8 Mengungkapkan kritik, sanggahan, atau
dari teks tanggapan (lingkungan pujian dalam bentuk teks tanggapan
hidup, kondisi sosial, dan/atau secara lisan dan/atau tulis dengan
keragaman budaya, dll) berupa kritik, memperhatikan struktur dan kebahasaan
sanggahan, atau pujian yang
didengar dan/atau dibaca
3.11 Mengidentifikasi isi ungkapan simpati, 4.11 Menyimpulkan isi ungkapan simpati,
kepedulian, empati, atau perasaan kepedulian, empati atau perasaan pribadi
pribadi dari teks cerita inspiratif yang dalam bentuk cerita inspiratif yang dibaca
dibaca dan didengar dan
didengar
3.12 Menelaah struktur, kebahasaan, dan 4.12 Mengungkapkan rasa simpati, empati,
isi teks cerita inspiratif kepedulian, dan perasaan dalam bentuk
cerita inspiratif dengan memperhatikan
struktur
cerita dan aspek kebahasaan
3.13 Menggali informasi unsur-unsur 4.13 Membuat peta konsep/garis alur dari buku
buku fiksi dan nonfiksi fiksi dan nonfiksi yang
dibaca
3.14 Menelaah hubungan antara unsur- 4.14 Menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi dan
unsur buku fiksi/nonfiksi yang dibaca nonfiksi yang dibaca
3.15 Menemukan unsur-unsur dari buku 4.15 Membuat peta pikiran/ rangkuman alur
fiksi dan nonfiksi yang dibaca tentang isi buku nonfiksi/
buku fiksi yang dibaca
3.16 Menelaah hubungan unsur-unsur 4.16 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi
dalam buku fiksi dan nonfiksi nonfiksi yang dibaca
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.1 Menerapkan konsep pengukuran 4.1 Menyajikan data hasil pengukuran dengan
berbagai besaran dengan menggunakan alat ukur yang sesuai pada diri sendiri,
satuan standar (baku) makhluk hidup lain, dan benda-benda di
sekitar dengan menggunakan satuan tak
baku dan satuan baku
79
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.3 Menjelaskan konsep campuran dan zat 4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau karya
tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika tentang sifat larutan, perubahan fisika dan
dan kimia, perubahan fisika dan kimia perubahan kimia, atau pemisahan campuran
dalam kehidupan
sehari-hari
3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, 4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki
kalor, perpindahan kalor, dan pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud
penerapannya dalam kehidupan sehari- benda serta perpindahan kalor
hari termasuk mekanisme menjaga
kestabilan suhu tubuh pada
manusia dan hewan
3.5 Menganalisis konsep energi, berbagai 4.5 Menyajikan hasil percobaan tentang perubahan
sumber energi, dan perubahan bentuk bentuk energi, termasuk fotosintesis
energi dalam kehidupan
sehari-hari termasuk fotosintesis
3.6 Mengidentifikasi sistem organisasi 4.6 Membuat model struktur sel
kehidupan mulai dari tingkat sel tumbuhan/hewan
sampai organisme dan komposisi
utama penyusun sel
3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk 4.7 Menyajikan hasil pengamatan terhadap
hidup dan lingkungannya serta interaksi makhluk hidup dengan lingkungan
dinamika populasi akibat sekitarnya
interaksi tersebut
3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran 4.8 Membuat tulisan tentang gagasan
lingkungan dan dampaknya bagi penyelesaian masalah pencemaran di
ekosistem lingkungannya
berdasarkan hasil pengamatan
3.9 Menganalisis perubahan iklim dan 4.9 Membuat tulisan tentang gagasan
dampaknya bagi ekosistem adaptasi/penanggulangan
masalah perubahan iklim
3.10 Menjelaskan lapisan bumi, gunung api, 4.10 Mengomunikasikan upaya pengurangan resiko
gempa bumi, dan tindakan pengurangan dan dampak bencana alam serta tindakan
resiko sebelum, pada saat, dan pasca penyelamatan diri pada saat terjadi bencana
bencana sesuai ancaman bencana di sesuai dengan jenis ancaman bencana di
daerahnya daerahnya
3.11 Menganalisis sistem tata surya, rotasi dan 4.11 Menyajikan karya tentang dampak rotasi dan
revolusi bumi, rotasi dan revolusi bulan, revolusi bumi dan bulan bagi kehidupan di
serta dampaknya bagi kehidupan di bumi bumi, berdasarkan hasil pengamatan
atau penelusuran berbagai sumber informasi
KELAS:VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
80
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching),yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.4 Menganalisis keterkaitan struktur 4.4 Menyajikan karya dari hasil penelusuran
jaringan tumbuhan dan fungsinya, berbagai sumber
serta teknologi yang terinspirasi oleh informasi tentang teknologi yang
struktur tumbuhan terinspirasi dari hasil pengamatan struktur
tumbuhan
81
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada 4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang
manusia dan memahami gangguan yang pencernaan mekanis dan kimiawi
berhubungan dengan sistem
pencernaan, serta upaya menjaga
kesehatan sistem pencernaan
3.6 Menjelaskan berbagai zat aditif dalam 4.6 Membuat karya tulis tentang
makanan dan minuman, zat adiktif, serta dampak penyalahgunaan zat aditif dan zat
dampaknya terhadap kesehatan adiktif bagi kesehatan
3.7 Menganalisis sistem peredaran darah 4.7 Menyajikan hasil percobaan pengaruh
pada manusia dan memahami gangguan aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi)
pada sistem peredaran darah, serta upaya pada frekuensi denyut jantung
menjaga
kesehatan sistem peredaran darah
3.8 Menjelaskan tekanan zat dan 4.8 Menyajikan data hasil percobaan untuk
penerapannya dalam kehidupan sehari- menyelidiki tekanan zat cair pada kedalaman
hari, termasuk tekanan darah, osmosis, tertentu, gaya apung, dan kapilaritas,
dan kapilaritas jaringan misalnya
angkut pada tumbuhan dalam batang tumbuhan
3.9 Menganalisis sistem pernapasan pada 4.9 Menyajikan karya tentang upaya menjaga
manusia dan memahami gangguan kesehatan sistem pernapasan
pada sistem pernapasan, serta upaya
menjaga kesehatan
sistem pernapasan
3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada 4.10 Membuat karya tentang sistem ekskresi pada
manusia dan memahami gangguan pada manusia dan penerapannya dalam menjaga
sistem ekskresi serta upaya kesehatan diri
menjaga kesehatan sistem ekskresi
3.11 Menganalisis konsep getaran, gelombang, 4.11 Menyajikan hasil percobaan tentang getaran,
dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari gelombang, dan bunyi
termasuk sistem pendengaran manusia
dan
sistem sonar pada hewan
3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya, 4.12 Menyajikan hasil percobaan tentang
pembentukan bayangan pada bidang pembentukan bayangan pada cermin dan
datar dan lengkung serta penerapannya lensa
untuk menjelaskan
proses penglihatan manusia, mata
serangga, dan prinsip kerja alat optik
KELAS: IX
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
82
langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
83
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.5 Menerapkan konsep rangkaian listrik, 4.5 Menyajikan hasil rancangan dan
energi dan daya listrik, sumber energi pengukuran berbagai rangkaian listrik
listrik dalam kehidupan sehari-hari
termasuk sumber energi listrik alternatif,
serta berbagai upaya
menghemat energi listrik
3.6 Menerapkan konsep kemagnetan, 4.6 Membuat karya sederhana yang
induksi elektromagnetik, dan memanfaatkan prinsip elektromagnet
pemanfaatan medan magnet dalam dan/atau induksi elektromagnetik
kehidupan sehari-hari termasuk
pergerakan/navigasi hewan untuk
mencari makanan dan migrasi
3.7 Menerapkan konsep bioteknologi dan 4.7 Membuat salah satu produk bioteknologi
perannya dalam kehidupan manusia konvensional yang ada
di lingkungan sekitar
3.8 Menghubungkan konsep partikel materi 4.8 Menyajikan hasil penyelidikan tentang
(atom, ion,molekul), struktur zat sifat dan pemanfaatan bahan dalam
sederhana dengan sifat bahan yang kehidupan sehari-hari
digunakan dalam kehidupan sehari-
hari, serta dampak
penggunaannya terhadap kesehatan
manusia
3.9 Menghubungkan sifat fisika dan kimia 4.9 Menyajikan hasil penyelidikan tentang sifat-
tanah, organisme yang hidup dalam sifat tanah dan pentingnya tanah bagi
tanah, dengan pentingnya tanah untuk kehidupan
keberlanjutan
kehidupan
3.10 Menganalisis proses dan produk 4.10 Menyajikan karya tentang proses
teknologi ramah lingkungan untuk dan produk teknologi sederhana yang
keberlanjutan kehidupan ramah lingkungan
KELAS: VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah,
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
84
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KELAS: VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
85
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah; dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.2 Menganalisis pengaruh interaksi sosial 4.2 Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh
dalam ruang yang berbeda terhadap interaksi sosial dalam ruang yang berbeda
kehidupan sosial dan budaya serta terhadap kehidupan sosial dan budaya serta
pengembangan kehidupan kebangsaan. pengembangan kehidupan kebangsaan.
3.3 Menganalisis keunggulan dan 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang keunggulan
keterbatasan ruang dalam permintaan dan dan keterbatasan ruang dalam permintaan dan
penawaran serta teknologi, dan penawaran serta teknologi, dan pengaruhnya
pengaruhnya terhadap interaksi terhadap interaksi antarruang bagi kegiatan
antarruang bagi kegiatan ekonomi, sosial, ekonomi, sosial, budaya, di
dan budaya di Indonesia dan negara-negara ASEAN.
Indonesia dan negara-negara ASEAN.
86
3.4 Menganalisis kronologi, perubahan dan 4.4 Menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan
kesinambungan ruang (geografis, politik, dan kesinambungan ruang (geografis, politik,
ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari masa
dari masa penjajahan sampai tumbuhnya penjajahan sampai tumbuhnya
semangat semangat kebangsaan.
kebangsaan.
KELAS: IX
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
87
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.2 Menganalisis perubahan kehidupan 4.2 Menyajikan hasil analisis tentang perubahan
sosial budaya Bangsa Indonesia dalam kehidupan sosial budaya Bangsa Indonesia dalam
menghadapi arus globalisasi untuk menghadapi arus globalisasi untuk memperkokoh
memperkokoh kehidupan kebangsaan kehidupan kebangsaan
3.4 Menganalisis kronologi, perubahan dan 4.4 Menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan
kesinambungan ruang (geografis, politik, dan kesinambungan ruang (geografis, politik,
ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari awal
awal kemerdekaan kemerdekaan sampai awal reformasi
sampai awal reformasi
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
88
3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konseptual, dan prosedural) berdasarkan konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu memodifikasi, dan membuat) dan ranah
pengetahuan, teknologi, seni, budaya abstrak (menulis, membaca, menghitung,
terkait fenomena dan kejadian tampak menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
mata yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
89
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.11 Mengaitkan rumus keliling dan luas 4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
untuk berbagai jenis segiempat (persegi, berkaitan dengan luas dan keliling segiempat
persegipanjang, belahketupat, (persegi, persegipanjang, belahketupat,
jajargenjang, trapesium, dan layang- jajargenjang, trapesium, dan layang-
layang) dan layang) dan segitiga
segitiga
3.12 Menganalisis hubungan antara data 4.12 Menyajikan dan menafsirkan data dalam
dengan cara penyajiannya (tabel, diagram bentuk tabel, diagram garis, diagram batang,
garis, diagram batang, dan dan diagram
diagram lingkaran) lingkaran
KELAS: VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
90
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Membuat generalisasi dari pola pada 4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
barisan bilangan dan barisan dengan pola pada barisan bilangan dan
konfigurasi objek barisan
konfigurasi objek
3.2 Menjelaskan kedudukan titik dalam 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
bidang koordinat Kartesius yang dengan kedudukan titik dalam bidang
dihubungkan dengan masalah koordinat Kartesius
kontekstual
3.3 Mendeskripsikan dan manyatakan 4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
relasi dan fungsi dengan dengan relasi dan fungsi dengan
menggunakan berbagai menggunakan berbagai representasi
representasi (kata-kata, tabel, grafik,
diagram, dan persamaan)
3.4 Menganalisis fungsi linear (sebagai 4.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
persamaan garis lurus) dan berkaitan dengan fungsi linear sebagai
menginterpretasikan grafiknya yang persamaan garis lurus
dihubungkan dengan masalah
kontekstual
3.5 Menjelaskan sistem persamaan 4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
linear dua variabel dan dengan sistem persamaan linear dua
penyelesaiannya yang variabel
dihubungkan dengan masalah
kontekstual
3.6 Menjelaskan dan membuktikan 4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
teorema Pythagoras dan tripel dengan teorema Pythagoras dan tripel
Pythagoras Pythagoras
3.7 Menjelaskan sudut pusat, sudut 4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
keliling, panjang busur, dan luas dengan sudut pusat, sudut keliling, panjang
juring lingkaran, serta hubungannya busur, dan luas juring lingkaran, serta
hubungannya
3.11 Menjelaskan peluang empirik dan 4.11 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
teoretik suatu kejadian dari suatu dengan peluang empirik dan teoretik suatu
percobaan kejadian dari
suatu percobaan
KELAS: IX
91
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
92
3.6 Menjelaskan dan menentukan 4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
kesebangunan dan kekongruenan antar dengan kesebangunan dan kekongruenan
bangun datar antar bangun
datar
3.7 Membuat generalisasi luas 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
permukaan dan volume berbagai berkaitan dengan luas permukaan dan volume
bangun ruang sisi lengkung (tabung, bangun ruang sisi lengkung (tabung, kerucut,
kerucut, dan bola) dan bola), serta gabungan beberapa bangun
ruang
sisi lengkung
KELAS: VII
1.2 Menghargai norma-norma keadilan yang 2.2 Mematuhi norma-norma yang berlaku dalam
berlaku dalam kehidupan bermasyarakat kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan
sebagai anugerah keadilan
Tuhan yang Maha Esa
1.3 Menghargai nilai kesejarahan 2.3 Mengembangkan sikap bertanggung jawab
perumusan dan pengesahan yang mendukung nilai kesejarahan
Undang-Undang Dasar Negara perumusan dan pengesahan Undang-
Republik Indonesia Tahun 1945 Undang Dasar Republik
sebagai bentuk sikap beriman Indonesia Tahun 1945
93
1.4 Menghormati keberagaman norma- 2.4 Menghargai keberagaman suku, agama, ras
norma, suku, agama, ras dan dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka
antargolongan dalam bingkai Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika sebagai
sesama ciptaan Tuhan
1.5 Mensyukuri makna kerja sama dalam 2.5 Mendukung bentuk-bentuk kerja sama
berbagai bidang kehidupan dalam berbagai bidang
di masyarakat kehidupan di masyarakat
1.6 Menghargai karakteristik daerah 2.6 Bersikap antusias terhadap persatuan dan
tempat tinggalnya dalam kerangka kesatuan dengan mempertimbangkan
Negara Kesatuan Republik Indonesia karakteristik daerah tempat tinggalnya
sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa
KELAS: VIII
94
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. Menghargai dan menghayati ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
1.3 Bersyukur kepada Tuhan yang Maha 2.3 Menunjukkan sikap disiplin dalam
Esa untuk nilai dan semangat menerapkan aturan sesuai dengan nilai-
Kebangkitan nasional 1908 dalam nilai yang terkandung dalam tata urutan
perjuangan kemerdekaan Republik peraturan perundanga- undangan nasional
Indonsia
1.4 Mensyukuri nilai dan semangat 2.4 Bertanggung jawab terhadap makna dan arti
Kebangkitan nasional 1908 dalam penting Kebangkitan nasional 1908 dalam
perjuangan kemerdekaan Republik perjuangan
Indonesia secara tulus. kemerdekaan Republik Indonesia
1.5 Menjalankan perilaku orang beriman 2.5 Mengembangkan sikap toleransi sesuai
sesuai nilai dan semangat Sumpah nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun
Pemuda tahun 1928 dalam bingkai 1928 dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika
1.6 Mensyukuri semangat dan 2.6 Menunjukkan sikap gotong royong sebagai
komitmen kolektif kebangsaan wujud nyata semangat dan komitmen
untuk memperkuat NKRI yang kolektif kebangsaan untuk memperkuat
berketuhanan Yang Maha Esa Negara Kesatuan
Republik Indonesia
95
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menelaah Pancasila sebagai dasar 4.1 Menyaji hasil telaah nilai-nilai Pancasila
negara dan pandangan hidup bangsa sebagai dasar negara dan pandanganhidup
bangsa dalam
kehidupan sehari-hari
3.2 Menelaah makna, kedudukan dan 4.2 Menyajikan hasil telaah makna,
fungsi Undang-Undang Dasar Negara kedudukan dan fungsi Undang- Undang
Republik Indonesia Tahun 1945, serta Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
peratuan perundangan- undangan 1945 dalam penerapan kehidupan sehari-
lainnya dalam sistem hari
hukum nasional
3.3 Memahami tata urutan peraturan 4.3 Mendemonstrasikan pola
perundang-undangan dalam sistem pengembangan tata urutan peraturan
hukum nasional nasional di Indonesia perundang-undangan dalam sistem
hukum nasional
nasional di Indonesia
3.4 Menganalisa makna dan arti 4.4 Menyaji hasil penalaran tentang tokoh
Kebangkitan nasional 1908 dalam kebangkitan nasional dalam perjuangan
perjuangan kemerdekaan Republik kemerdekaan Republik
Indonsia Indonesia
3.5 Memproyeksikan nilai dan semangat 4.5 Mengaitkan hasil proyeksi nilai-nilai dan
Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam semangat Sumpah Pemuda Tahun 1928
bingkai Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika dengan
kehidupan
sehari-hari
3.6 Menginterpretasikan semangat dan 4.6 Mengorganisasikan kegiatan
komitmen kebangsaan kolektif untuk lingkungan yang mencerminkan
memperkuat Negara Kesatuan Republik semangat dan komitmen kebangsaan
Indonesia dalam kontek untuk memperkuat
kehidupan siswa Negara Kesatuan Republik Indonesia
KELAS: IX
96
1.3 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab
Maha Esa atas bentuk dan dalam mendukung bentuk dan
kedaulatan Negara Republik kedaulatan Negara
Indonesia
1.4 Menghormati keberagaman suku, 2.4 Mengutamakan sikap toleran dalam
agama, ras, dan antargolongan menghadapi masalah akibat keberagaman
(SARA) di masyarakat sebagai kehidupan bermasyarakat dan cara
pemberian Tuhan Yang Maha Esa pemecahannya
1.5 Mengapresiasi prinsip harmoni dalam 2.5 Menunjukkan sikap peduli terhadap
keberagaman suku, agama, ras, dan masalah-masalah yang muncul dalam
antargolongan (SARA) sosial, budaya, bidang sosial, budaya, ekonomi, dan gender
ekonomi, dan gender dalam bingkai di masyarakat dan cara pemecahannya
Bhinneka Tunggal Ika sebagai anugerah dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Tuhan Yang Maha Esa
1.6 Menunjukkan perilaku orang beriman 2.6 Mengutamakan sikap disiplin sebagai warga
dalam mencintai tanah air dalam negara sejalan dengan konsep bela negara
konteks Negara Kesatuan Republik dalam konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia Indonesia
3.2 Mensintesiskan isi alinea dan pokok 4.2 Menyajikan hasil sintesis isi alinea dan
pikiran yang terkandung dalam pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Negara Republik Indonesia tahun Republik Indonesia
1945 tahun 1945
3.3 Memahami ketentuan tentang 4.3 Memaparkan penerapan tentang bentuk
bentuk dan kedaualatan negara dan kedaualatan negara sesuai Undang-
sesuai Undang-Undang Dasar Undang Dasar Negara Republik
Negara Republik Indonesia tahun Indonesia tahun
1945 1945
97
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.4 Menganalisis prinsip persatuan dalam 4.4 Mendemonstrasikan hasil analisis prinsip
keberagaman suku, agama, ras, dan persatuan dalam keberagaman suku, agama,
antargolongan (SARA), sosial, budaya, ras, dan antargolongan (SARA) dalam
ekonomi, dan gender dalam bingkai bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika
3.5 Menganalisis prinsip harmoni dalam 4.5 Menyampaikan hasil analisis prinsip
keberagaman suku, agama, ras, dan harmoni dalam keberagaman suku, agama,
antargolongan (SARA) sosial, budaya, ras, dan antargolongan (SARA) sosial,
ekonomi, dan gender dalam bingkai budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika
6. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN
SMP/MTs
KELAS: VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
98
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
3.1 Memahami gerak spesifik dalam 4.1 Mempraktikkan gerak spesifik dalam
berbagai permainan bola besar berbagai permainan bola besar sederhana
sederhana dan atau tradisional*) dan atau tradisional
3.2 Memahami gerak spesifik dalam 4.2 Mempraktikkan gerak spesifik dalam
berbagai permainan bola kecil berbagai permainan bola kecil sederhana
sederhana dan atau tradisional. *) dan atau tradisional. *)
3.3 Memahami gerak spesifik jalan, lari, 4.3 Mempraktikkan gerak spesifik jalan, lari,
lompat, dan lempar dalam berbagai lompat, dan lempar dalam berbagai
permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan
tradisional. *) atau tradisional. *)
3.4 Memahami gerak spesifik seni 4.4 Mempraktikkan gerak spesifik seni beladiri.
beladiri. **) **)
99
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.10 Memahami pola makan sehat, bergizi 4.10 Memaparkan pola makan sehat, bergizi dan
dan seimbang serta seimbang serta
pengaruhnya terhadap kesehatan. pengaruhnya terhadap kesehatan.
KELAS: VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.1 Memahami variasi gerak spesifik 4.1 Mempraktikkan variasi gerak spesifik dalam
dalam berbagai permainan bola berbagai permainan bola besar sederhana dan
besar sederhana dan atau atau
tradisional tradisional
3.2 Memahami variasi gerak spesifik dalam 4.2 Mempraktikkan variasi gerak spesifik dalam
berbagai permainan bola kecil sederhana berbagai permainan bola kecil sederhana dan
dan atau tradisional atau
tradisional
100
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.3 Memahami variasi gerak spesifik 4.3 Mempraktikkan variasi gerak spesifik jalan,
jalan, lari, lompat, dan lempar lari, lompat, dan lempar dalam berbagai
dalam berbagai permainan permainan sederhana dan atau tradisional
sederhana dan atau tradisional
3.4 Memahami variasi gerak spesifik 4.4 Mempraktikkan variasi gerak spesifik
seni beladiri seni beladiri
3.5 Memahami konsep latihan 4.5 Mempraktikkan latihan peningkatan
peningkatan derajat kebugaran derajat kebugaran jasmani yang terkait
jasmani yang terkait dengan dengan keterampilan (kecepatan,
keterampilan (kecepatan, kelincahan, keseimbanga, dan koordinasi)
kelincahan, keseimbanga, dan serta pengukuran
koordinasi) serta pengukuran hasilnya
hasilnya
3.6 Memahami kombinasi keterampilan 4.6 Mempraktikkan kombinasi keterampilan
berbentuk rangkaian gerak sederhana berbentuk rangkaian gerak sederhana dalam
dalam aktivitas spesifik aktivitas
senam lantai spesifik senam lantai
3.7 Memahami variasi dan kombinasi gerak 4.7 Mempraktikkan prosedur variasi dan
berbentuk rangkaian langkah dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian
ayunan lengan mengikuti irama langkah dan ayunan lengan mengikuti irama
(ketukan) tanpa/dengan musik sebagai (ketukan) tanpa/dengan musik sebagai
pembentuk gerak pemanasan dan inti pembentuk gerak pemanasan dan inti latihan
latihan dalam aktivitas gerak berirama dalam aktivitas gerak
berirama
3.8 Memahami gerak spesifik salah satu 4.8 Mempraktikkan gerak spesifik salah satu gaya
gaya renang dalam permainan air renang dalam permainan air dengan atau tanpa
dengan atau tanpa alat ***) alat ***)
3.9 Memahami perlunya pencegahan 4.9 Memaparkan perlunya pencegahan terhadap
terhadap “bahaya pergaulan bebas” “bahaya pergaulan bebas”
3.10 Memahami cara menjaga keselamatan 4.10 Memaparkan cara menjaga keselamatan diri
diri dan orang lain di jalan raya dan orang lain di jalan raya
KELAS: IX
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
101
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
102
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.8 Memahami gerak spesifik salah satu 4.8 Mempraktikkan gerak spesifik salah satu
gaya renang dalam bentuk perlombaan gaya renang dalam bentuk perlombaan ***)
***)
3.9 Memahami tindakan P3K pada 4.9 Memaparkan tindakan P3K pada kejadian
kejadian darurat, baik pada diri darurat, baik pada diri sendiri maupun
sendiri maupun orang lain orang lain
3.10 Memahami peran aktivitas fisik terhadap 4.10 Memaparkan peran aktivitas fisik terhadap
pencegahan penyakit pencegahan penyakit
Keterangan:
*) Untuk kompetensi dasar permainan bola besar dan permainan bola kecil
dapat dipilih sesuai dengan sarana prasarana yang tersedia. (Dan
dipastikan Guru tidak mengajarkan pada salah satu pembelajaran yang
diminati oleh gurunya melainkan diminati oleh siswanya agar siswa tidak
terpaksa dan PJOK menjadi momok bagi siswanya)
**) Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencaksilat dapat juga aktifitas beladiri
lainnya (karate, yudo, taekondo, dll) disesuaikan dengan situasi dan kondisi
sekolah. Olahraga beladiri pencaksilat mulai diajarkan pada kelas IV
dikarenakan karakterisrtik psikis anak kelas I. II dan III belum cukup untuk
menerima aktifitas pembelajaran beladiri.
***) Pembelajaran aktifitas air boleh dilaksanakan sesuai dengan kondisi, jikalau
tidak bisa dilaksanakan digantikan dengan aktifitas fisik lainnya yang terdapat
di lingkup materi.
7. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMP/MTs KELAS: VII
3.2 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.2 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi memberi dan meminta informasi
dan meminta informasi terkait jati diri, terkait jati diri, pendek dan sederhana,
pendek dan sederhana, sesuai dengan dengan memperhatikan fungsi sosial,
konteks penggunaannya. struktur teks, dan unsur kebahasaan
{Perhatikan unsur kebahasaan dan yang benar dan sesuai konteks
kosa kata terkait hubungan keluarga;
pronoun (subjective, objective,
possessive)
104
3.3 mengidentifikasi fungsi sosial, 4.3 menyusun teks interaksi transaksional
struktur teks, dan unsur kebahasaan lisan dan tulis sangat pendek dan
teks interaksi transaksional lisan dan sederhana yang melibatkan tindakan
tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi
memberi dan meminta informasi terkait nama hari, bulan, nama waktu
terkait nama hari, bulan, nama waktu dalam hari, waktu dalam bentuk angka,
dalam hari, waktu dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun, dengan fungsi
tanggal, dan tahun, sesuai dengan sosial, struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. (Perhatikan kebahasaan yang benar dan sesuai
kosa kata terkait angka kardinal dan konteks
ordinal)
3.4 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.4 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi memberi dan meminta informasi terkait
dan meminta informasi terkait nama nama dan jumlah binatang, benda, dan
dan jumlah binatang, benda, dan bangunan publik yang dekat dengan
bangunan publik yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari, dengan
kehidupan siswa sehari- hari, sesuai memperhatikan fungsi sosial, struktur
dengan konteks penggunaannya. teks, dan unsur kebahasaan yang benar
(Perhatikan unsur kebahasaan dan dan sesuai konteks
kosa kata terkait article a dan the,
plural dan singular)
3.5 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.5 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi memberi dan meminta informasi terkait
dan meminta informasi terkait dengan sifat orang, binatang, dan benda,
sifat orang, binatang, benda sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial,
dengan konteks penggunaannya. struktur teks dan unsur kebahasaan
(Perhatikan unsur kebahasaan be, yang benar dan sesuai konteks
adjective)
3.6 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.6 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi memberi dan meminta informasi terkait
dan meminta informasi terkait dengan tingkah laku/tindakan/fungsi orang,
tingkah laku/tindakan/fungsi orang, binatang, dan benda, dengan fungsi
binatang, benda, sesuai dengan sosial, struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. (Perhatikan kebahasaan yang benar dan sesuai
unsur kebahasaan kalimat declarative, konteks
interogative, simple present tense)
105
3.7 membandingkan fungsi sosial, struktur 4.7 teks deskriptif
teks, dan unsur kebahasaan beberapa
4.7.1 menangkap makna secara kontekstual
teks deskriptif lisan dan tulis dengan
terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
memberi dan meminta informasi terkait
unsur kebahasaan teks deskriptif lisan
dengan deskripsi orang, binatang, dan
dan tulis, sangat pendek dan sederhana,
benda, sangat pendek dan sederhana,
terkait orang, binatang, dan benda
sesuai dengan konteks penggunaannya
4.7.2 menyusun teks deskriptif lisan dan
tulis, sangat pendek dan sederhana,
terkait orang, binatang, dan benda,
dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan,
secara benar dan sesuai konteks
3.8 menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.8 menangkap makna secara kontekstual
kebahasaan dalam lirik lagu terkait terkait dengan fungsi sosial dan unsur
kehidupan remaja SMP/MTs kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan
remaja SMP/MTs
KELAS: VIII
106
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.1 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.1 menyusun teks interaksi interpersonal
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi interpersonal lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan meminta meminta perhatian, mengecek
perhatian, mengecek pemahaman, pemahaman, menghargai kinerja, serta
menghargai kinerja, meminta dan meminta dan mengungkapkan
mengungkapkan pendapat, serta pendapat, dan menanggapinya dengan
menanggapinya, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks
3.2 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.2 menyusun teks interaksi transaksional
dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi
meminta informasi terkait kemampuan terkait kemampuan dan kemauan,
dan kemauan, melakukan suatu melakukan suatu tindakan, dengan
tindakan, sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya. (Perhatikan unsur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
kebahasaan can, will) dan sesuai konteks
3.3 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.3 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi memberi dan meminta informasi
dan meminta informasi terkait terkait keharusan, larangan, dan
keharusan, larangan, dan himbauan, himbauan, dengan memperhatikan
sesuai dengan konteks fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
kebahasaan must, should) konteks
107
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.4 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.4 menyusun teks interaksi interpersonal
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi interpersonal lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan menyuruh, menyuruh, mengajak, meminta ijin,
mengajak, meminta ijin, serta dan menanggapinya dengan
menanggapinya, sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks
3.5 membandingkan fungsi sosial, struktur 4.5 menyusun teks khusus dalam bentuk
teks, dan unsur kebahasaan beberapa greeting card, sangat pendek dan
teks khusus dalam bentuk greeting sederhana, terkait hari-hari spesial
card, dengan memberi dan meminta dengan memperhatikan fungsi sosial,
informasi terkait dengan hari-hari struktur teks, dan unsur kebahasaan,
spesial, sesuai dengan konteks secara benar dan sesuai konteks
penggunaannya
3.6 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.6 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait keberadaan keberadaan orang, benda, binatang,
orang, benda, binatang, sesuai dengan dengan memperhatikan fungsi sosial,
konteks penggunaannya. (Perhatikan struktur teks, dan unsur kebahasaan
unsur kebahasaan there is/are) yang benar dan sesuai konteks
3.7 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.7 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi memberi dan meminta informasi
dan meminta informasi terkait terkait keadaan/tindakan/
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian kegiatan/kejadian yang
yang dilakukan/terjadi secara rutin dilakukan/terjadi secara rutin atau
atau merupakan kebenaran umum, merupakan kebenaran umum, dengan
sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya. (Perhatikan unsur teks dan unsur kebahasaan yang benar
kebahasaan simple present tense) dan sesuai konteks
108
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.8 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.8 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi
meminta informasi terkait terkait
keadaan/tindakan/ kegiatan/ kejadian keadaan/tindakan/kegiatan/kejadi an
yang sedang dilakukan/berlangsung yang sedang dilakukan/ berlangsung
saat diucapkan, sesuai dengan konteks saat diucapkan, dengan
penggunaannya. (Perhatikan unsur memperhatikan fungsi sosial, struktur
kebahasaan present continuous tense) teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks
3.9 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.9 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi
meminta informasi terkait terkait perbandingan jumlah dan sifat
perbandingan jumlah dan sifat orang, orang, binatang, benda, dengan
binatang, benda, sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya. (Perhatikan unsur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
kebahasaan degree of comparison) dan sesuai konteks
3.10 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.10 menyusun teks interaksi transaksional
dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi
meminta informasi terkait terkait keadaan
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian /tindakan/ kegiatan/kejadian yang
yang dilakukan/terjadi, rutin maupun dilakukan/terjadi, rutin maupun tidak
tidak rutin, atau menjadi kebenaran rutin, atau menjadi kebenaran umum di
umum di waktu lampau, sesuai dengan waktu lampau, dengan memperhatikan
konteks penggunaannya. (Perhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
unsur kebahasaan simple past tense) kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks
109
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.12 membandingkan fungsi sosial, struktur 4.12 teks pesan singkat dan
teks, dan unsur kebahasaan beberapa pengumuman/pemberitahuan
teks khusus dalam bentuk pesan (notice)
singkat dan pengumuman/
4.12.1 menangkap makna secara
pemberitahuan (notice), dengan
kontekstual terkait dengan fungsi
memberi dan meminta informasi
sosial, struktur teks, dan unsur
terkait kegiatan sekolah, sesuai dengan
kebahasaan pesan singkat dan
konteks penggunaannya
pengumuman/pemberitahuan
(notice) lisan dan tulis, sangat
pendek dan sederhana, terkait
kegiatan sekolah
4.12.2 menyusun teks khusus dalam
bentuk pesan singkat dan
pengumuman/pemberitahuan
(notice), sangat pendek dan
sederhana, terkait kegiatan sekolah,
dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan, secara benar dan sesuai
konteks
3.13 menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.13 menangkap makna secara
kebahasaan lirik lagu terkait kontekstual terkait fungsi sosial
kehidupan remaja SMP/MTs dan unsur kebahasaan lirik lagu
terkait kehidupan remaja SMP/MTs
KELAS: IX
110
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.1 menyusun teks interaksi interpersonal
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi interpersonal lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan menyatakan menyatakan harapan, doa, dan ucapan
harapan, doa, dan ucapan selamat atas selamat atas suatu kebahagiaan dan
suatu kebahagiaan dan prestasi, serta prestasi, dan menanggapinya, dengan
menanggapinya, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks
3.2 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.2 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi memberi dan meminta informasi
dan meminta informasi terkait terkait maksud, tujuan, persetujuan
maksud, tujuan, persetujuan melakukan suatu tindakan/kegiatan,
melakukan suatu tindakan/kegiatan, dengan memperhatikan fungsi sosial,
sesuai dengan konteks struktur teks, dan unsur kebahasaan
penggunaannya. (Perhatikan unsur yang benar dan sesuai konteks
kebahasaan to, in order to, so that
(dis)agreement)
3.3 membandingkan fungsi sosial, struktur 4.3 menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait dengan fungsi sosial, struktur
teks khusus dalam bentuk label, teks, dan unsur kebahasaan teks khusus
dengan meminta dan memberi dalam bentuk label pendek dan
informasi terkait sederhana, terkait
obat/makanan/minuman, sesuai obat/makanan/minuman
dengan konteks penggunaannya
111
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.4 membandingkan fungsi sosial, struktur 4.4 menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
teks prosedur lisan dan tulis dengan unsur kebahasaan teks prosedur lisan
memberi dan meminta informasi terkait dan tulis, sangat pendek dan sederhana,
resep makanan/minuman dan manual, dalam bentuk resep dan manual
pendek dan sederhana, sesuai dengan
konteks penggunaannya
3.5 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.5 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi
meminta informasi terkait terkait keadaan/tindakan/
keadaan/tindakan/ kegiatan/ kejadian kegiatan/kejadian yang sedang
yang sedang dilakukan/terjadi pada dilakukan/terjadi pada saat ini, waktu
saat ini, waktu lampau, dan waktu yang lampau, dan waktu yang akan datang,
akan datang, sesuai dengan konteks dengan memperhatikan fungsi sosial,
penggunaannya (perhatikan unsur struktur teks, dan unsur kebahasaan
kebahasaan present continuous, past yang benar dan sesuai konteks
continuous, will+continuous)
3.6 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.6 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi memberi dan meminta informasi
dan meminta informasi terkait terkait dengan keadaan/
keadaan/tindakan/ kegiatan/ kejadian tindakan/kegiatan/ kejadian yang
yang sudah/telah dilakukan/terjadi di sudah/telah dilakukan/terjadi di waktu
waktu lampau dikaitkan dengan lampau dikaitkan dengan keadaan
keadaan sekarang, tanpa menyebutkan sekarang, tanpa menyebutkan waktu
waktu terjadinya secara spesifik, terjadinya secara spesifik, dengan
sesuai dengan konteks penggunaannya memperhatikan fungsi sosial, struktur
(perhatikan unsur kebahasaan present teks, dan unsur kebahasaan yang benar
perfect tense) dan sesuai konteks
3.7 membandingkan fungsi sosial, struktur 4.7 menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
teks naratif lisan dan tulis dengan unsur kebahasaan teks naratif, lisan
memberi dan meminta informasi terkait dan tulis, sangat pendek dan sederhana,
fairy tales, pendek dan sederhana, terkait fairy tales
sesuai dengan konteks penggunaannya
112
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.8 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.8 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi memberi dan meminta informasi terkait
dan meminta informasi terkait keadaan
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian /tindakan/ kegiatan/ kejadian tanpa
tanpa perlu menyebutkan pelakunya perlu menyebutkan pelakunya dengan
sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya. (perhatikan unsur teks dan unsur kebahasaan yang benar
kebahasaan passive voice) dan sesuai konteks. (perhatikan unsur
kebahasaan passive voice)
3.10 membandingkan fungsi sosial, struktur 4.10 menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
teks khusus dalam bentuk iklan unsur kebahasaan teks khusus dalam
dengan memberi dan meminta bentuk iklan, pendek dan sederhana,
informasi terkait produk dan jasa, terkait produk dan jasa
sesuai dengan konteks
penggunaannya
3.11 menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.11 menangkap makna secara kontekstual
kebahasaan lirik lagu terkait terkait fungsi sosial dan unsur
kehidupan remaja SMP/MTs kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan
remaja SMP/MTs
8. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMP/MTs KELAS: VII
A. SENI RUPA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
113
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini, yaitu
siswa mampu :
3.1 memahami unsur, prinsip, teknik dan 4.1 menggambar flora, fauna, dan alam
prosedur menggambar flora, fauna dan benda
alam benda dengan berbagai bahan
3.2 memahami prinsip dan prosedur 4.2 menggambar gubahan flora, fauna,
menggambar gubahan flora, fauna, dan bentuk geometrik menjadi ragam
dan bentuk geometrik menjadi ragam hias
hias
3.3 memahami prosedur penerapan ragam 4.3 membuat karya dengan berbagai
hias pada bahan buatan motif ragam hias pada bahan buatan
3.4 memahami prosedur penerapan ragam 4.4 membuat karya dengan berbagai motif
hias pada bahan alam ragam hias pada bahan alam
B. SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
114
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini, yaitu
siswa mampu :
3.1 memahami konsep dasar bernyanyi 4.1 menyanyikan lagu dengan satu suara
satu suara secara berkelompok dalam secara berkelompok dalam bentuk
bentuk unisono unisono
3.2 memahami dasar bernyanyi dengan dua 4.2 menyanyikan lagu dengan dua
suara atau lebih secara berkelompok suara atau lebih dalam bentuk
kelompok vokal
3.3 memahami konsep dasar permainan 4.3 memainkan alat musik sederhana secara
alat musik sederhana secara perorangan
perorangan
3.4 memahami konsep dasar ansamble 4.4 memainkan ansamble musik sejenis
musik. dan campuran.
C. SENI TARI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
115
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
3.1 memahami gerak tari berdasarkan 4.1 memeragakan gerak tari berdasarkan
unsur ruang waktu dan tenaga unsur ruang waktu dan tenaga
3.2 memahami gerak tari berdasarkan ruang 4.2 memeragakan gerak tari berdasarkan
waktu dan tenaga sesuai iringan ruang waktu dan tenaga sesuai iringan
3.3 memahami gerak tari sesuai dengan 4.3 memeragakan gerak tari sesuai dengan
level dan pola lantai level dan pola lantai
3.4 memahami gerak tari sesuai level, 4.4 memeragakan gerak tari berdasarkan
dan pola lantai sesuai iringan level dan pola lantai sesuai iringan
D. SENI TEATER
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
116
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
3.1 memahami konsep, teknik dan prosedur 4.1 emeragakan adegan fragmen sesuai
dasar seni peran untuk pementasan konsep, teknik dan prosedur seni peran
fragmen
KELAS: VIII
A. SENI RUPA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
117
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
3.1 memahami unsur, prinsip, teknik, dan 4.1 menggambar menggunakan model dengan
prosedur menggambar menggunakan berbagai bahan dan teknik berdasarkan
model dengan berbagai bahan pengamatan
3.3 memahami prosedur menggambar 4.3 membuat poster dengan berbagai bahan dan
poster dengan berbagai teknik teknik
3.4 memahami prosedur menggambar 4.4 menggambar komik dengan berbagai teknik
komik dengan berbagai teknik
B. SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
118
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
3.1 memahami teknik dan gaya 4.1 menyanyikan lagu-lagu daerah yang
menyanyi lagu-lagu daerah sesuai dengan teknik dan gayanya
sesuai dialektika atau intonasi
kedaerahan
3.2 memahami teknik dan gaya lagu 4.2 menyanyikan lagu-lagu daerah dengan dua
daerah dengan dua suara atau lebih suara atau lebih secara berkelompok
secara berkelompok
3.3 memahami teknik permainan salah satu 4.3 memainkan salah satu alat musik tradisional
alat musik tradisional secara perorangan secara perorangan
3.4 memahami teknik permainan alat- alat 4.4 memainkan alat-alat musik tradisional secara
musik tradisional secara berkelompok berkelompok
C. SENI TARI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
119
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
3.1 memahami keunikan gerak tari 4.1 memeragakan keunikan gerak tari
tradisional dengan menggunakan tradisional dengan menggunakan unsur
unsur pendukung tari pendukung tari
3.2 memahami tari tradisional dengan 4.2 memeragakan tari tradisional dengan
menggunakan unsur pendukung tari menggunakan unsur pendukung tari
sesuai iringan sesuai iringan
3.3 memahami penerapan pola lantai dan 4.3 memeragakan cara menerapkan gerak tari
unsur pendukung gerak tari tradisional tradisional berdasarkan pola lantai dengan
menggunakan unsur pendukung tari
3.4 memahami penerapan pola lantai tari 4.4 memeragakan tari tradisional berdasarkan
tradisional berdasarkan unsur pola lantai dengan menggunakan unsur
pendukung tari sesuai iringan pendukung tari sesuai iringan
120
D. SENI TEATER
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
3.1 memahami konsep, teknik dan prosedur 4.1 meragakan gerak pantomim sesuai konsep,
dasar seni peran sesuai kaidah teknik, dan prosedur seni peran
pementasan pantomim
3.2 memahami teknik menyusun naskah 4.2 menyusun naskah sesuai kaidah pementasan
sesuai kaidah pementasan pantomim pantomim
121
KELAS: IX
A. SENI RUPA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
3.1 memahami unsur, prinsip, teknik, dan 4.1 membuat karya seni lukis dengan berbagai
prosedur berkarya seni lukis dengan bahan dan teknik
berbagai bahan
3.2 memahami prosedur berkarya seni 4.2 membuat karya seni patung dengan berbagai
patung dengan berbagai bahan dan bahan dan teknik
teknik
3.3 memahami prosedur berkarya seni 4.3 membuat karya seni grafis dengan berbagai
grafis dengan berbagai bahan dan bahan dan teknik
teknik
122
3.4 memahami prosedur 4.4 menyelenggarakan pameran seni rupa
penyelenggaraan pameran karya
seni rupa
B. SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
123
3.3 memahami konsep, bentuk, dan 4.3 memainkan karya-karya musik populer
ciri-ciri musik populer dengan vokal dan atau alat musik secara
individual
C. SENI TARI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
3.1 memahami keunikan gerak tari 4.1 memeragakan keunikan gerak tari
kreasi berdasarkan unsur kreasi berdasarkan unsur pendukung
pendukung tari tari
124
3.2 memahami tari kreasi dengan 4.2 memeragakan tari kreasi dengan
menggunakan unsur pendukung tari menggunakan unsur pendukung tari
sesuai iringan sesuai iringan
3.3 memahami penerapan pola lantai dan 4.3 memeragakan cara menerapkan gerak
unsur pendukung gerak tari kreasi tari kreasi berdasarkan pola lantai
dengan menggunakan unsur pendukung
tari
3.4 memahami penerapan pola lantai tari 4.4 memeragakan tari kreasi
kreasi berdasarkan unsur pendukung berdasarkan pola lantai dengan
tari sesuai iringan menggunakan unsur pendukung tari
sesuai iringan
D. SENI TEATER
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
125
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami konsep, teknik dan 4.1 memeragakan adegan drama musikal
prosedur dasar seni peran sesuai dan/atau operet sesuai konsep, teknik dan
kaidah pementasan drama musikal prosedur seni peran
dan atau operet
3.2 memahami teknik menyusun naskah 4.2 menyusun naskah sesuai kaidah
sesuai kaidah pementasan drama pementasan drama musikal dan/atau operet
musikal dan atau operet
126
9. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAKARYA SMP/MTs KELAS: VII
A. KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami pengetahuan tentang 4.1 memilih jenis bahan dan teknik pengolahan
jenis, sifat, karakter, dan teknik serat/tekstil yang sesuai dengan potensi
pengolahan serat dan tekstil daerah setempat (misalnya rumput/ ilalang,
kapas, bulu domba, kulit kayu, kain, tali
plastik dan lain-lain)
3.2 memahami pengetahuan tentang prinsip 4.2 merancang, membuat, dan menyajikan produk
perancangan, pembuatan, dan penyajian kerajinan dari bahan serat/tekstil yang kreatif
produk kerajinan dari bahan serat dan dan inovatif, sesuai dengan potensi daerah
tekstil yang kreatif dan inovatif setempat (misalnya rumput/ilalang, kapas,
bulu domba, kulit kayu, kain, tali plastik dan
lain-lain)
127
3.3 memahami pengetahuan tentang 4.3 memilih jenis bahan dan teknik
jenis, sifat, karakter, dan teknik pengolahan kertas dan plastik lembaran
pengolahan kertas dan plastik yang sesuai dengan potensi daerah
lembaran setempat
3.4 memahami pengetahuan tentang prinsip 4.4 merancang, membuat, dan menyajikan
perancangan, pembuatan dan penyajian produk kerajinan dari bahan kertas dan
produk kerajinan dari bahan kertas dan plastik lembaran yang kreatif dan inovatif,
plastik lembaran yang kreatif dan sesuai dengan potensi daerah setempat
inovatif
B. REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami wawasan teknologi, 4.1 membuat sketsa dan gambar teknik dari suatu
perkembangan teknologi, rancangan produk
keselamatan kerja, sketsa, dan
gambar teknik
128
3.2 memahami jenis, karakteristik, 4.2 membuat produk sederhana menggunakan
kekuatan bahan, serta peralatan peralatan kerja sesuai dengan jenis,
kerja pengolahnya karakteristik, dan kekuatan bahan
3.3 memahami jenis-jenis dan fungsi 4.3 memanipulasi jenis-jenis dan fungsi
teknologi konstruksi teknologi konstruksi
3.4 memahami sistem, jenis, serta 4.4 membuat produk teknologi konstruksi
karakteristik persambungan dan dengan memanfaatkan potensi yang ada di
penguatan pada konstruksi lingkungan sekitar
C. BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
129
3.2 memahami tahapan budidaya 4.2 mempraktikkan tahapan budidaya
tanaman sayuran tanaman sayuran
D. PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami rancangan pembuatan, 4.1 mengolah bahan pangan buah segar
penyajian dan pengemasan bahan menjadi makanan dan minuman sesuai
pangan buah segar menjadi makanan pengetahuan rancangan dan bahan yang
dan minuman yang ada di wilayah ada di wilayah setempat
setempat
130
3.2 memahami rancangan pembuatan, 4.2 mengolah, menyaji, dan mengemas
penyajian dan pengemasan bahan hasil bahan hasil samping buah menjadi
samping buah menjadi produk pangan produk pangan yang ada di wilayah
yang ada di wilayah setempat setempat
KELAS: VIII
A. KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
131
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.1 memahami pengetahuan tentang jenis, 4.1 memilih jenis bahan dan teknik
sifat, karakter dan teknik pengolahan pengolahan bahan lunak yang sesuai
bahan lunak (misalnya tanah liat, dengan potensi daerah setempat
getah, lilin, clay polimer, clay tepung, (misalnya tanah liat, getah, lilin, clay
plastisin, parafin, gips dan lain-lain) polimer, clay tepung, plastisin, parafin,
gips dan lain-lain)
3.3 memahami pengetahuan tentang 4.3 memilih jenis bahan dan teknik
jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan kerang, kaca, keramik dan
pengolahan kerang, kaca, keramik botol plastik yang sesuai dengan potensi
dan botol plastik daerah setempat
B. REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
132
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.3 memahami sumber dan permasalahan 4.3 memanipulasi sistem penjernih air
air serta perkembangan peralatan
penjernih air
3.4 memahami penerapan sistem 4.4 membuat alat penjernih air dengan
penyaringan air alami dan buatan memanfaatkan potensi yang ada di
lingkungan sekitar
C. BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
133
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.3 memahami tahapan budidaya ternak 4.3 mempraktikkan tahapan budidaya ternak
kesayangan (kelinci, hamster, burung, kesayangan (kelinci, hamster, burung,
ayam hias, reptil, kucing, dan lain-lain) ayam hias, reptil, kucing, dan lain-lain)
3.4 menganalisis komoditas satwa harapan 4.4 menerapkan komoditas satwa harapan
(jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, (jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing,
bekicot, dan lain-lain) yang dapat bekicot, dan lain-lain) yang dapat
dikembangkan sesuai kebutuhan dikembangkan sesuai kebutuhan
wilayah setempat wilayah setempat
134
3.5 memahami kebutuhan dan 4.5 menentukan sarana dan peralatan
karakteristik sarana dan peralatan ternak satwa harapan (jangkrik, kroto,
budidaya satwa harapan (jangkrik, ulat sutra, cacing, bekicot, dan lain-
kroto, ulat sutra, cacing, bekicot, dan lain)
lain-lain)
D. PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
135
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
KELAS IX
A. KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
136
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami pengetahuan tentang jenis, 4.1 memilih jenis bahan dan teknik
sifat, karakter, dan teknik pengolahan pengolahan bahan kayu (misalnya
bahan kayu (misalnya ranting, papan, ranting, papan, dan balok), bambu, dan
dan balok), bambu, dan atau rotan atau rotan yang sesuai dengan potensi
daerah setempat
3.3 memahami pengetahuan tentang jenis, 4.3 memilih jenis bahan dan teknik
sifat, karakter, dan teknik pengolahan pengolahan bahan logam, batu, dan
bahan logam, batu, dan atau plastik atau plastik yang sesuai dengan potensi
daerah setempat
137
3.4 menganalisis prinsip perancangan, 4.4 merancang, membuat, dan menyajikan
pembuatan, dan penyajian produk produk kerajinan dari bahan logam,
kerajinan dari bahan logam, batu, dan batu, dan atau plastik yang kreatif dan
atau plastik yang kreatif dan inovatif inovatif sesuai dengan potensi daerah
setempat
B. REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 menganalisis prinsip kelistrikan dan 4.1 membuat desain konstruksi instalasi listrik
sistem instalasi listrik rumah tangga rumah tangga
3.2 menganalisis instalasi listrik rumah 4.2 membuat instalasi listrik rumah tangga
tangga
138
3.4 menganalisis penerapan sistem 4.4 membuat alat pengendali elektronik
pengendali elektronik
C. BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami komoditas ikan konsumsi 4.1 menentukan komoditas ikan konsumsi yang
yang dapat dikembangkan sesuai dapat dikembangkan sesuai kebutuhan
kebutuhan wilayah setempat wilayah setempat
3.2 memahami sarana dan peralatan untuk 4.2 menyiapkan sarana dan peralatan untuk
budidaya ikan konsumsi budidaya ikan konsumsi
3.4 memahami komoditas ikan hias yang 4.4 menentukan komoditas ikan hias yang dapat
dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah
wilayah setempat setempat
139
3.5 memahami sarana dan peralatan untuk 4.5 mengembangkan sarana dan peralatan untuk
budidaya ikan hias budidaya ikan hias
D. PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami pengetahuan tentang prinsip 4.1 m engolah bahan pangan hasil peternakan
perancangan, pembuatan, penyajian, dan (daging, telur, susu) dan perikanan (ikan,
pengemasan hasil peternakan (daging, udang, cumi, rumput laut) yang ada di
telur, susu) dan perikanan (ikan, udang, wilayah setempat menjadi makanan serta
cumi, rumput laut) menjadi makanan menyajikan atau melakukan pengemasan
yang ada di wilayah setempat
140
3.2 menganalisis prinsip perancangan, 4.2 membuat bahan pangan setengah jadi dari
pembuatan, penyajian, dan pengemasan bahan pangan hasil peternakan (daging, telur,
bahan pangan hasil peternakan (daging, susu) dan perikanan (ikan, udang, cumi,
telur, susu) dan perikanan (ikan, udang, rumput laut) yang ada di wilayah setempat
cumi, rumput laut) menjadi produk serta menyajikan atau melakukan
pangan setengah jadi yang ada di pengemasan
wilayah setempat
3.3 menganalisis prinsip perancangan, 4.3 membuat bahan pangan setengah jadi dari
pembuatan, penyajian, dan pengemasan hasil peternakan (daging,telur, susu) dan
bahan pangan setengah jadi dari hasil perikanan (ikan, udang,cumi, rumput laut)
peternakan (daging, telur, susu) dan menjadi produk pangan jadi (siap
perikanan (ikan, udang, cumi, rumput konsumsi) serta menyajikan atau
laut) menjadi produk pangan jadi (siap melakukan pengemasan
konsumsi) yang ada di wilayah setempat
3.4 menganalisis rancangan pembuatan, 4.4 mengolah bahan hasil samping dari pengolahan
penyajian, dan pengemasan bahan hasil hasil peternakan (daging, telur, susu) dan
samping dari pengolahan hasil perikanan
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
peternakan (daging, telur, susu) dan (ikan, udang, cumi, rumput laut) yang ada di
perikanan (ikan, udang, cumi, rumput wilayah setempat menjadi produk pangan
laut) menjadi produk pangan yang ada serta menyajikan atau melakukan
di wilayah setempat pengemasan
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
Kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah. Selain menjadi penunjang materi pelajaran lain, materi lokal
dapat juga menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri bila materi yang harus
disampaikan terlalu banyak/luas. Muatan Lokal ini terdiri dari :
1) Hafalan Juz 29
1, Latar Belakang
Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan bahwa tujuan pembentukan
kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan upaya tersebut, UUD 1945 pasal 31 ayat (3)
memerintahkan agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak
141
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dalam Undang-
Undang.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
digulirkan sebagai perwujudan dari amanat UUD 1945. Undang-Undang ini menjadi
dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan menerapkan prinsip
demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang menjunjung tinggi hak asasi
manusia.
Pendidikan nasional menginginkan terwujudnya manusia yang berakhlak
mulia, mandiri, menjadi teladan bagi masyarakat dan lingkungannya. Selain itu,
pendidikan nasional juga ingin mewujudkan manusia yang siap mengantisipasi
perubahan zaman yang cepat berubah, sukar diprediksi, banyak pilihan (over
choices), dan mampu mengatasi permasalahan yang diakibatkan oleh pemikiran-
pemikiran yang saling bertentangan, ketidak-pastian, dan kerumitan-kerumitan dalam
kehidupan. Artinya bahwa kurikulum yang dibutuhkan adalah kurikulum yang
mampu membekali peserta didik dengan keterampilan dan keahlian yang sesuai
dengan perkembangan zaman.
Kurikulum 2013 merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan
desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan
kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di madrasah dengan
mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional, dan tuntutan global. (Namun dalam
pelaksanaannya madrasah yang berada dilingkungan Kementerian Agama sepakat
untuk memulai kurikulum 2013 ini pada tahun 2014/ tahun pelajaran 2014-2015).
Demikian juga surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor:
DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006, tanggal 1 Agustus 2006, tentang Pelaksanaan Standar
Isi, yang intinya bahwa madrasah dapat meningkatkan kompetensi lulusan dan
mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi.
Berdasarkan hal tersebut di atas, madrasah sebagai salah satu bentuk
kelembagaan pendidikan Islam diharapkan mampu menjadi salah satu kekuatan yang
dapat memberikan konstribusi untuk mendukung cita-cita luhur pendidikan nasional.
Madrasah sebagai lembaga pendidikan yang islami harus mampu menjawab
tantangan tersebut. Maka, hal yang tepat diluncurkannya mata pelajaran Hafalan
142
Alquran sebagai salah satu mata pelajaran yang dikembangkan pada madrasah di
wilayah DKI Jakarta.
2) Tujuan
Mempersiapkan peserta didik agar mampu:
a) Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran;
b) Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman
Alquran;
c) Meningkatkan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membiasakan
dan gemar membaca, menulis, dan menghafal Alquran;
d) Menerapkan hukum-hukum tajwid dalam membaca Alquran.
3) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Hafalan Alquran mencakup:
a) Pemahaman dan pengamalan melalui keteladanan dan pembiasaan kandungan
Alquran dalam kehidupan sehari-hari;
b) Pengetahuan dasar menghafal Alquran;
c) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Alquran yang benar sesuai dengan
kaidah ilmu tajwid;
d) Hafalan Alquran juz 29 serta pemahaman sederhana tentang kandungannya.
Kelas VII
143
2. Menghargai dan menghayati 2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
perilaku jujur, disiplin, tanggung tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
royong), santun, percaya diri, berinteraksi secara efektif dengan
dalam berinteraksi secara efektif lingkungan sosial dan alam dalam
dengan lingkungan sosial dan jangkauan pergaulan dan keberadaan
alam dalam jangkauan pergaulan sesuai dengan surat yang dihafal
dan keberadaan.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.1.Memahami kandungan Alquran surat Al-
konseptual, dan prosedural) Mulk, Al-qalam, Al-haqqah dan surat
berdasarkan rasa ingin tahu Al- Ma’arij
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji 4.1. Membaca Alquran surat Al- Mulk, Al-
dalam ranah konkrit qalam, Al-Haqqah, Al- Ma’arij dengan
(menggunakan, mengurai, benar dan fasih
merangkai, memodifikasi, dan 4.2. Menulis Alquran surat Al- Mulk, Al-
membuat) dan ranah abstrak qalam, Al-Haqqah, Al- Ma’arij dengan
(menulis, membaca, menghitung, baik, benar dan lengkap
menggambar, dan mengarang) 4.3. Menghafal Alquran surat Al- Mulk, Al-
sesuai dengan yang dipelajari di qalam, Al-haqqah, Al- Ma’arij dengan
madrasah dan sumber lain yang fasih dan lancar
sama dalam sudut pandang/teori 4.4. Menerapkan Alquran surat Al- Mulk,
Al-qalam, Al-haqqah, Al- Ma’arij dalam
salat.
Kelas VIII
144
dan keberadaan
4. Mengolah, menyaji, dan menalar 4.1. Membaca Alquran surat Nuh, Jin, Al-
dalam ranah konkret Muzzammil, Al- Muddatstsir dan suat Al-
(menggunakan, mengurai, Qiyamah dengan benar dan fasih.
merangkai, memodifikasi, dan 4.2. Menulis Alquran surat Nuh, Jin, Al-
membuat) dan ranah abstrak Muzzammil, Al- Muddatstsir dan surat
(menulis, membaca, menghitung, Al- Qiyamah dengan baik, benar dan
menggambar, dan mengarang) lengkap.
sesuai dengan yang dipelajari di 4.3. Menghafal Alquran surat Nuh, Jin, Al-
madrasah dan sumber lain yang Muzzammil, Al- Muddatstsir dan surat
sama dalam sudut pandang/teori Al- Qiyamah dengan fasih dan lancar.
4.4. Menerapkan Alquran surat Nuh, Jin, Al-
Muzzammil, Al- Muddatstsir dan surat
Al- Qiyamah dalam shalat.
Kelas IX
145
3. Memahami dan menerapkan 3.1.Memahami kandungan Alquran surat Al-
pengetahuan (faktual, konseptual, Insan dan surat Al- Mursalat.
dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahu tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar 4.1.Membaca Alquran surat Al- Insan dan
dalam ranah konkret surat Al- Mursalat dengan benar dan fasih
(menggunakan, mengurai, 4.2.Menulis Alquran surat Al- Insan dan
merangkai, memodifikasi, dan surat Al- Mursalat dengan baik, benar dan
membuat) dan ranah abstrak lengkap
(menulis, membaca, menghitung, 4.3.Menghafal Alquran surat Al- Insan dan
menggambar, dan mengarang) surat Al- Mursalat dengan fasih lancar
sesuai dengan yang dipelajari di 4.4.Menerapkan Alquran surat Al- Insan dan
madrasah dan sumber lain yang surat Al- Mursalat dalam salat
sama dalam sudut pandang/teori
ALOKASI WAKTU
BELAJAR
MATA PELAJARAN
PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur`an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
Pedidikan Pancasila dan Kewarga
3 3 3
2. negaraan
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Prakarya dan atau Informatika 2 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 3 3 3
146
Kesehatan
3. Seni Budaya 3 3 3
Mulok
1 Tahfiz juz 29 2 2 2
147
a. Kegiatan Ektrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler atau Pengembangan diri adalah kegiatan
yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah. Kegiatan
pengembangan diri dibawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta
kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepemimpinan, kelompok
seni-budaya, kelompok tim olahraga, dan kelompok ilmiah remaja.
Ekstrakurikuler di MTs Negeri 26 Jakarta terdiri dari:
1) Ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib
diselenggarakan oleh MTs Negeri 26 Jakarta dan wajib diikuti oleh
seluruh peserta didik (berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah)
148
Bentuk Kegiatan Ekstrakurikulernya Kepramukaan MTs Negeri 26 Jakarta berupa:
EKSTRA
NO HARI WAKTU TUJUAN KET
KURIKULER
1 Pramuka Rabu 15.00 - 17.00 1) Mengembangkan jiwa kepemimpinan pada peserta didik. Wajib
2) Sebagai wadah berlatih organisasi.
3) Melatih peserta didik agar terampil dan mandiri.
4) Mengembangkan jiwa sosial dan peduli kepada orang lain.
5) Melatih peserta didik untuk menyelesaikan masalah dengan cepat
dan tepat.
6) Mengenalkan beberapa usaha pelestarian alam, sikap ramah
terhadap lingkungan, kebiasaan diri hidup bersih dan sehat.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh MTs Negeri 26
Jakartadan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing.
EKSTRA
NO HARI WAKTU TUJUAN KET
KURIKULER
1. Palang Merah Senin 15.00 – 17.00 a) Peserta didik dapat mengetahui, memahami dan melaksanakan Pilihan
Remaja (PMR) pengetahuan dan keterampilan kepalang merahan yang
diwujudkan dalam kegiatan Tri Bakti PMR
b) para anggota PMR akan menjadi teladan di lingkungannya (peer
leader) serta kader dan relawan PMI di masa mendatang
c) Melatih praktik PPPK
d) Mengembangkan jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
e) Peserta didik mengetahui Kebersihan dan Kesehatan diri serta
tata cara melakukan Pertolongan Pertama (PP)
f) Pengenalan obat-obatan dan pembidaian
Paskibra Jumat 15.00 – 17.00 a) Melatih kedisiplinan Pilihan
b) Mengembangkan cinta tanah air/nasionalisme
c) Mempersiapkan peserta didik untuk menjadi petugas upacara yang
Baik
149
EKSTRA
NO HARI WAKTU TUJUAN KET
KURIKULER
2 KIR Sabtu 12.00 - 13.30 a) Meningkatkan kompetensi berfikir kritis dan lancar berkomunikasi.
b) Mempersiapkan peserta didik menghasilkan karya ilmiah agar dapat
berprestasi baik tingkat daerah maupun nasional. Pilihan
c) Membekali peserta didik dengan sikap ilmiah misalnya jujur, rasa
ingin tahu, kreatif, berfikir kritis dan analitis
d) Mengembangkan langkah – langkah ilmiah dalam menyelesaikan
suatu masalah
e) Melestarikan lingkungan melalui implementasi hasil penelitian (hasil
KIR)
3 1. Olahraga: a. Melatih peserta didik terampil dalam bidang olahraga
b. Menyiapkan peserta didik dalam kegiatan AKSIOMA/PORSENI
- Futsal Sabtu 08.30 - 11.00 c. Mengikutsertakan peserta didik dalam kegiatan AKSIOMA/PORSENI Pilihan
d. Menyiapkan peserta didik dalam kegiatan AKSIOMA/PORSENI
e. Mengikutsertakan peserta didik dalam kegiatan AKSIOMA/PORSENI
150
EKSTRA
NO HARI WAKTU TUJUAN KET
KURIKULER
- Gurindam 12 Selasa 15.00 - 17.00 a) Pengantar Umum (Unsur-unsur drama dan gurindam) Pilihan
b) Pelatihan Dasar I ( Pernafasan, Vokal, Mimik, Ekspresi, Intonasi
dan pengembangan Dialog)
c) Pelatihan Dasar 2 (Pengembangan karakter, bloking)
d) Akting dasar dan Naskah Gurindam
e) Persiapan tampil di acara wisuda
-Paduan Suara Senin 15.00 - 17.00 a) Melatih peserta didik tentang Pernafasan
b) Melatih peserta didik tentang Vokal suara
c) Melatih peserta didik menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan
Mengheningkan Cipta, Lagu Nasional (Syukur, Terima Kasihku,
Rayuan Pulau Kelapa, Desaku)
d) Melatih peserta didik menyanyikan Mars dan Hymne Madrasah
e) Persiapan peserta didik untuk mengisi acara di wisuda
151
EKSTRA
NO HARI WAKTU TUJUAN KET
KURIKULER
Bimbingan a. Melatih peserta didik berpikir kritis dan bernalar
Prestasi KSM tinggi
b. Melatih peserta didik terampil dalam mengerjakan
soal-soal lomba dan soal pemecahan masalah
c. Mengikutsertakan peserta didik dalam kegiatan KSM,
OSN
Matematika Insidentil
Pilihan
IPA Insidentil
Agama Insidentil
152
b. Bimbingan Konseling
Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari proses
pendidikan memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam pengembangan
kualitas manusia Indonesia yang telah diamanatkan dalam tujuan pendidikan
nasional di dalam : Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 yaitu : (1)
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia,
(3) memiliki pengetahuan dan keterampilan,(4) memiliki kesehatan jasmani
dan rohani, (5) memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta (6)
memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan
tersebut mempunyai implikasi imperatif (yang mengharuskan) bagi semua
tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa memantapkan proses
pendidikannya secara bermutu ke arah pencapaian tujuan pendidikan tersebut.
Dengan demikian, pendidikan yang bermutu adalah suatu proses yang
menghantarkan peserta didik kearah pencapaian perkembangan diri yang
optimal. Hal ini karena peserta didik sedang berkembang ke arah kematangan
atau kemandirian.
Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan
bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok, agar
mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan dan konseling
pribadi, sosial, belajar dan karir, melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan
pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling MTs Negeri 26
Jakarta disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, yang menyatakan bahwa
Layanan Bimbingan dan Konseling memiliki tujuan membantu Konseli
mencapai perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh dalam aspek
pribadi, belajar, sosial, dan karir. Sebagai upaya memperjelas dan
mempermudah dalam pencapaian tujuan yang telah menjadi keputusan atau
kesepakatan bersama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan pada
umumnya.
153
Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling
1) Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan
potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan
karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
2) Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan
kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya,
anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
3) Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam
rangka mengikuti pendidikan sekolah / madrasah dan belajar secara
mandiri.
4) Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan
mengambil keputusan karir.
Prinsip-prinsip Layanan Bimbingan dan Konseling
Layangan Bimbingan Konseling dilaksanakan berdasarkan prinsip:
1) diperuntukkan bagi semua dan tidak diskriminatif;
2) merupakan proses individuasi;
3) menekankan pada nilai yang positif;
4) merupakan tanggung jawab bersama antara kepala satuan pendidikan,
Konselor atau guru Bimbingan dan Konseling, dan pendidik lainnya
dalam satuan pendidikan;
5) mendorong Konseli untuk mengambil dan merealisasikan keputusan
secara bertanggungjawab;
6) berlangsung dalam berbagai latar kehidupan;
7) merupakan bagian integral dari proses pendidikan;
8) dilaksanakan dalam bingkai budaya Indonesia;
9) bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan;
10) dilaksanakan sesuai standar dan prosedur profesional Bimbingan dan
Konseling; dan
11) disusun berdasarkan kebutuhan Konseli
154
Tujuan layanan Bimbingan Konseling
Tujuan layanan bimbingan konseling disekolah secara umum adalah:
1) Konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik
dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan yang dimaksud agar peserta didik mengetahui
kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerima secara positif
dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.
2) Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan, dimaksud agar peserta
didik mengenal secara obyektif terhadap lingkungan, baik lingkungan
sosial dan ekonomi, lingkungan budaya yang syarat dengan nilai dan
norma-norma, maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai
lingkungan itu secara positif dan dinamis pula.
3) Memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi peserta didik
secara optimal.
Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling di madrasah secara khusus
adalah:”Tercapainya perkembangan peserta didik sesuai dengan
kompetensi dasar yang dimiliki dengan mengembangkan tugas
perkembangan.”
155
6) Asas-asas konseling meliputi asas (1) kerahasiaan, (2) Kesukarelaan, (3)
keterbukaan, (4) kekinian, (5) kemandirian, (6) kegiatan, (7)
kedinamisan, (8) keterpaduan, (9) kenormatifan, (10) keahlian, (11) alih
tangan dan (12) tut wuri handayani.
Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
1) Layanan Orientasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan
satuan pendidikan bagi peserta didik baru, dan obyek-obyek yang perlu
dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan
memperlancar peran di lingkungan baru yang efektif dan berkarakter.
2) Layanan Informasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi
diri, sosial, belajar, karir/ jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah,
objektif dan bijak.
3) Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan
penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas
minat/pendalaman minat, program latihan, magang, dan kegiatan
ekstrakurikuler secara terarah, objektif dan bijak.
4) Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama
kompetensi dan atau kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau
mengerjakan sesuatu yang berguna dalam kehidupan di
sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan tuntutan
kemajuan dan berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai dengan potensi dan
peminatan dirinya.
5) Layanan Konseling Perorangan, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya
melalui prosedur perseorangan.
6) Layanan Bimbingan Kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan
hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan
156
keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan
karakter yang terpuji melalui dinamika kelompok.
7) Layanan Konseling Kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan
masalah yang dialami sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang
terpuji melalui dinamika kelompok.
8) Layanan Konsultasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh
wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan atau perlakuan yang perlu
dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas
yang terpuji.
9) Layanan Mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dan
memperbaiki hubungan dengan pihak lain sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji.
10) Layanan Advokasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya
yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat perlakuan yang salah sesuai
dengan tuntutan karakter cerdas dan terpuji.
157
d. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu
dan paling banyak 16 minggu.
e. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu.
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai Kompetensi Dasar. Waktu penyelesaian
penugasan terstruktural ditentukan oleh pendidik.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur bagi peserta didik pada Madrasah Tsanawiyah maksimum 50 %
dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
4 Ketuntasan belajar (5162 SK dirjen Pendis)
a. Pengertian
Ketuntasan belajar dapat diartikan sebagai pendekatan dalam
pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik dalam menguasai secara
tuntas seluruh Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan indikator yang telah
ditetapkan. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Nomor 5162 tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada
Madrasad Tsanawiyah menyatakan bahwa Tujuan pembelajaran adalah
terwujudnya kompetensi dasar pada did peserta didik. Untuk mengetahui
ketercapaian Kompetensi Dasar (KD), guru harus merumuskan sejumlah
indikator sebagai acuan penilaian. Pada saat yang sama madrasah juga harus
menentukan ketuntasan belajar atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk
memutuskan seorang peserta didik sudah tuntas atau
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi secara
teori dan praktek, dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.
Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan
tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan
minimal atau di atasnya. Sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun
waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun atau
158
pada suatu tingkat satuan pendidikan. Ketuntasan Belajar dalam satu semester
adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi dari sejumlah mata
pelajaran yang diikutinya dalam satu semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap
tahun adalah keberhasilan peserta didik pada semester ganjil dan genap dalam
satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah
keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam
suatu satuan pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan. Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk
predikat, yakni predikat Sangat Baik (A), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (D)
sebagaimana tertera pada tabel berikut.
Tabel Kompetensi Sikap
Nilai Ketuntasan Predikat
Sangat Baik A
Baik B
Cukup C
Kurang D
159
2) Aspek daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru,
kesesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang
diampu, kompetensi guru, rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas,
sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan kebijakan madrasah.
Semakin tinggi aspek daya dukung, semakin tinggi pula nilainya.
3) Aspek Intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat
diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil ujian nasional pada jenjang
pendidikan sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh madrasah, atau
nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake, semakin tinggi pula
nilainya.
Secara teknis prosedur penentuan KKM sebagai berikut.
1) Menetapkan KKM per KD
2) Menetapkan KKM mata pelajaran
3) Menetapkan KKM tingkatan kelas pada satuan pendidikan
Untuk memudahkan menentukan KKM, perlu dibuat skala penilaian yang
disepakati oleh guru mata pelajaran. Berikut disajikan skala penilaian pilihan
pertama.
Aspek yang Kriteria dan Skala Penilaian (dalam rentang 0 - 100 )
dianalisis
Kompleksitas Tinggi < 65 Sedang 65 - 79 Rendah 80-100
Daya dukung Tinggi 80 - 100 Sedang 65 - 79 Rendah < 65
Intake peserta didik Tinggi 80 - 100 Sedang 65 - 79 Rendah < 65
160
1 2 3
Daya dukung Tinggi Sedang Rendah
3 2 1
Intake peserta didik Tinggi Sedang Rendah
3 2 1
161
VII VIII IX
Pendidikan Agama Islam
a. Qur’an Hadis 78 78 78
1 b. Aqidah Akhlaq 78 78 78
c. Fiqih 78 78 78
d. SKI 78 78 78
Pendidikan Pancasila dan
2 78 78 78
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 78 78 77
4 Bahasa Arab 78 78 78
5 Matematika 78 78 78
6 IPA 78 76 76
7 IPS 77 78 78
8 Bahasa Inggris 78 78 78
9 Seni Budaya 75 78 78
Pendidikan Jasmani, Olah Raga,
10 78 78 78
dan Kesehatan
11 Prakarya 75 75 75
Muatan Lokal
a. Hafalan Qur’an Juz 29 78 78 78
10
b.
c. ................
Rata-rata/KKM Kelas 78 78 78
162
Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan setelah peserta didik menyelesaikan satu KD
yang dilakukan oleh pendidik secara terencana dan sistematis. Penilaian hasil
belajar oleh pendidik di MTs Negeri 9 Jakarta dilaksanakan untuk memenuhi
fungsi formatif dan sumatif dalam bentuk penilaian harian dan dapat juga
dilakukan penilaian tengah semester.
Penilaian harian (PH) dapat berupa ulangan harian, pengamatan, penugasan
dan/atau bentuk lain yang diperlukan yang digunakan untuk:
a) Mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik;
b) Menetapkan program remedial dan/atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi;
c) Memperbaiki proses pembelajaran; dan
d) Menyusun laporan kemajuan hasil belajar.
Laporan penilaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat
(Sangat Baik, Baik, Cukup, atau Kurang) dan dilengkapi dengan deskripsi.
Laporan penilaian pengetahuan dan keterampilan berupa angka (0-100),
predikat (A, B, C, atau D), dan deskripsi
a) Penilaian Sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku peserta
didik sebagai hasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dengan penilaian
pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik penilaian yang
digunakan juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap ditujukan untuk
mengetahui capaian dan membina perilaku serta budi pekerti peserta
didik.
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), KD pada KI-1 dan
KD pada KI-2 disusun secara koheren dan linier dengan KD pada KI-3
dan KD pada KM. Dengan demikian, aspek sikap untuk mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan PPKn dibelajarkan secara langsung (direct
teaching) maupun tidak Iangsung (indirect teaching) yang memiliki
dampak instruksional (instructional effect) dan memiliki dampak
163
pengiring (nurturant effect). Sedangkan untuk mata pelajaran lain, tidak
terdapat KD pada KI-1 dan KI-2. Dengan demikian aspek sikap untuk
mata pelajaran selain Pendidikan Agama Islam dan PPKn tidak
dibelajarkan secara langsung dan memiliki dampak pengiring dari
pembelajaran KD pada KI-3 dan KD pada KI-4. Meskipun demikian
penilaian sikap spiritual dan sikap sosial harus dilakukan secara
berkelanjutan oleh semua guru mata pelajaran dan wali kelas, melalui
observasi dan informasi lain yang valid dan relevan dari berbagai
sumber. Penilaian sikap merupakan bagian dari pembinaan dan
penanaman/pembentukan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik
yang menjadi tugas dari setiap pendidik. Penanaman sikap diintegrasikan
pada setiap pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-4. Selain itu, dapat
dilakukan penilaian diri (self assessment) dan penilaian antar teman
(peer assessment) dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter
peserta didik, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu data untuk
konfirmasi hasil penilaian sikap oleh pendidik. Hasil penilaian sikap
selama periode satu semester dilaporkan dalam bentuk predikat sangat
balk, balk, cukup, atau kurang serta deskripsi yang menggambarkan
perilaku peserta didik.
Langkah-langkah menyusun rekapitulasi penilaian sikap untuk satu
semester.
(1) Semua guru mata pelajaran dan wali kelas memberi informasi
berdasarkan jurnal yang dibuat mengenai sikap/perilaku yang sangat
balk dan/atau kurang baik dari peserta didik.
(2) Guru BK memberikan pertimbangan kepada wall kelas terkait
sikap/perilaku peserta didik, sepanjang tidak mencederai azas
kerahasiaan.
(3) Wali kelas merangkum dan menyimpulkan (memberi predikat dan
merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap
peserta didik. Predikat terdiri atas sangat balk (A), baik (B), cukup
(C), atau kurang (D), dan deskripsi sikap ditulis dengan kalimat
positif.
164
(4) Wali kelas menyampaikan penilaian sikap spiritual dan sikap sosial
dalam forum rapat dewan guru.
(5) Deskripsi yang ditulis pada sikap spiritual dan sikap sosial adalah
perilaku yang sangat balk, sedangkan sikap spiritual dan sikap sosial
yang kurang baik dideskripsikan sebagai perilaku yang perlu
pembimbingan.
(6) Rekapitulasi hasil penilaian sikap spritual dan sikap sosial yang
dibuat oleh wall kelas berupa predikat dan deskripsi diisikan dalam
rapor.
b) Penilaian Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan dengan memilih salah satu
atau lebih jenis tes yang cocok untuk KD tersebut melalui tes tulis, tes
lisan, dan/atau penugasan. Skema pengetahuan dapat di lihat pada
gambar berikut:
165
Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang
diperoleh dari penilaian akhir semester (PAS) melalui tes tertulis
dengan materi yang diujikan terdiri atas semua KD dalam satu
semester. Jumlah butir soal yang diujikan dari setiap KD ditentukan
secara proporsional, bergantung tingkat "kegemukan" KD dalam satu
semester tersebut.
(3) Hasil Penilaian Akhir (HPA)
Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari HPH,
dan HPAS
c) Penilaian Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja,
yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, proyek, dan
penilaian portofolio. Pendidik dapat memilih salah satu atau lebih
penilaian kinerja sesuai dengan karakteristik KD. Instrumen yang
digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang
dilengkapi rubrik. Skema Penilaian Keterampilan dapat dilihat pada
gambar sebagai berikut:
166
KD mata pelajaran. Hasil penilaian setiap KD pada KI-4 berdasarkan
nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama pada KD
yang sama yang dilakukan beberapa kali penilaian. Jika penilaian KD
yang sama dilakukan dengan teknik yang berbeda, misalnya proyek dan
produk atau praktik dan produk, maka hasil akhir penilaian KD tersebut
dirata-ratakan.
Keterangan:
(1) Praktik pada KD 4.1 sebanyak 1 kali dan KD 4.2 sebanyak 2 kali.
KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai melalui satu proyek. Selain itu KD 4.4
juga dinilai melalui satu kali produk.
(2) Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Nilai Akhir KD diperoleh berdasarkan
nilai optimum, karena materi dan teknik penilaian yang digunakan
sama serta dilakukan beberapa kali. Sedangkan untuk 4.4 diperoleh
berdasarkan rata-rata karena menggunakan proyek dan produk.
(3) Nilai akhir semester (Rapor) didapat dengan cara merata-ratakan
nilai akhir setiap KD padaKl-4.
(4) Nilai rapor keterampilan dihitung berdasarkan rerata dari seluruh
nilai KD dalam satu semester dengan perhitungan sebagai berikut. =
167
(5) Nilai keterampilan = 83 kemudian diberikan predikat (D, C, B, atau
A) sesuai dengan interval predikat yang ditetapkan satuan
pendidikan.
(6) Nilai rapor keterampilan dilengkapi deskripsi singkat kompetensi
yang sangat balk dan kurang baik (di bawah KKM) berdasarkan
pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester.
(7) Deskripsi nilai keterampilan berdasarkan nilai KD yang menonjol.
Pada tabel tersebut yang tertinggi adalah KD 4.3, sehingga deskripsi
singkatnya sebagai berikut: "Sangat terampil meragakan ragam gerak
tari tradisional sesuai dengan iringan"
7. Kenaikan Kelas
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor
5162 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar Pada
Madrasah Tsanawiyah. MTs Negeri 26 Jakarta menentukan kriteria kenaikan
kelas sebagai berikut:
Peserta Didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti.
b. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan oleh MTs Negeri 26 Jakarta.
c. Tidak memiliki lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang masing-masing
capaian pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada
mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau
semester genap, maka nilai akhir mata pelajaran diambil dari rata-rata
nilai mata pelajaran pada semester ganjil dan genap untuk aspek yang
sama.
8. Kelulusan
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor
5162 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar Pada
168
Madrasah Tsanawiyah. Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan
setelah memenuhi kriteria:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal BAIK;
c. Lulus ujian madrasah (UM) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
Berstandar Nasional (USBN)
d. Telah mengikuti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Akhir Madrasah
Berstandar Nasional (UAMBN)
Sedangkan untuk kriteria kelulusan peserta didik MTs Negeri 9 Jakarta
ditentukan sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran di madrasah MTs Negeri
26 Jakarta Bagi peserta didik pindahan memiliki rapot dari
sekolah/madrasah sebelumnya yang menunjukkan peserta didik telah
mengikuti program pembelajaran di kelas sebelum melakukan pindah.
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
c. Mengikuti Ujian yang diselenggarakan oleh MTs Negeri 26 Jakarta
Bila terdapat peserta didik yang tidak lulus, harus diadakan
pendekatan kepada peserta didik dan keluarga agar peserta didik yang
bersangkutan dapat mengulang di kelas IX Tahun Pelajaran berikutnya, atau
dapat mengikuti alternative pendidikan lain.
169
kementerian agama/kantor wilayah kementerian agama
sesuaikewenangannya.
b. Perpindahan peserta didik baru dari sekolah/madrasah Indonesia di luar
negeri dilaksanakan atas dasar persetujuan kepala sekolah/madrasah
asal dan kepala sekolah/madrasah yang dituju dan dilaporkan kepala
dinas kabupaten/kota/ provinsi/kantor kementerian agama/kantor wilayah
kementerian agama sesuai dengan kewenangannya. (khusus di madrasah
mendapat persetujuan Direktur Jenderal Pendidikan Islam)
c. Perpindahan peserta didik baru dari satuan pendidikan asing ke satuan
Pendidikan nasional, dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar atau Direktur Jenderal
Pendidikan Menengah atau Direktur Jenderal Pendldikan Agama Islam
sesuai dengan kewenangannya.
Berpijak dari peraturan tersebut dan berdasarkan surat edaran dari Kantor
Wilayah Kementerian Agama Propinsi Jawa Timur Nomor:
B.4065/Kw.13.2/4/PP.00.2/07/2017 tentang Persyaratan Mutasi/Melanjutkan
Sekolah yang isinya sebagai berikut :
170
i) Kesamaan Status Akreditasi sekolah/madrasah atau berdasarkan
persetujuan madrasah/sekolah penerima
171
Mutasi/Perpindahan antar Madrasah/Sekolah dari atau ke-Luar Provinsi
Persyaratan Yang Diperlukan:
a) Surat Keterangan pindah dari Kepala Madrasah/Sekolah mengetahui Pengawas
b) Surat Rekomendasi dari Kepala Kantor Kementerian Agama/ Dinas Pendidikan
Setempat
c) Surat Rekomendasi dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama/ Dinas
Pendidikan Provinsi
d) Foto copy Buku Raport (wajib dilampirkan)
e) Nomor lnduk Siswa Nasional (NISN) bagi madrasah juga melampirkan
Nomor lnduk Siswa Madrasah (NISM) Jika telah di update
f) Surat Permohonan Orang Tua untuk mutasi anaknya
g) Surat Keterangan Formasi kelas dan kesediaan menerima dari
Madrasah/Sekolah tujuan.
h) Kesamaan Status Akreditasi sekolah/madrasah atau berdasarkan persetujuan
madrasah/sekolah penerima
172
i) Kesamaan Status Akreditasi sekolah/madrasah atau berdasarkan
persetujuan madrasah/sekolah penerima
173
bagaimana bekerja dalam suatu organisasi. Masing-masing jabatan memiliki
tugas dan kewajiban yang saling berhubungan. Oleh karena itu, mereka wajib
untuk saling berkoordinasi.
d. Implementasi Pendidikan Anti Narkoba
- Memasukkan Pendidikan anti narkoba pada beberapa mata pelajaran
- Membentuk Satgas Anti Narkoba dari para siswa dibawah bimbingan guru
174
diintegrasikan dengan cara memilih metode pembelajaran diskusi atau metode
kooperatif dalam kegiatan pembelajarannya. Dengan diskusi diharapkan
kemampuan bekerjasamanya berkembang. Dalam proses diskusi diharapkan
kemauan menerima kritik juga dilatihkan sehingga siswa lebih terlatih dalam
menerima sebuah kritik.
175
langsung menyadarkan siswa untuk memiliki tanggung jawab terhadap
keselamatan dirinya dan orang lain. Keterampilan bekerja sama dan
kemampuan berpikir logis diintegrasikan guru pada kegiatan pembelajaran
yang berupa tugas melakukan percobaan secara berkelompok.
176
meliputi kemampuan membaca dan menulis. Namun lebih dari itu, makna literasi juga
mencakup melek visual yang artinya "kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-
ide yang disampaikan secara visual (adegan, video, gambar)." (Wikipedia).
Berdasakan itu, kami menyatakan bahwa melek membaca dan menulis menjadi ruh
gerakan literasi madrasah. Pengembangan lebih lanjut madrasah memfasilitasi siswa
meningkatkan melek budaya, tata nilai, lingkungan, maupun peradaban secara luas.
2.Tujuan
Tujuan Umum
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan
ekosistem literasi madrasah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Madrasah
agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan Khusus
1) Menumbuhkembangkan budaya literasi di madrasah.
2) Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan madrasah agar
literat.
3) Menjadikan madrasah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan
ramah anak agar warga madrasah mampu mengelola pengetahuan.
4) Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam
buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca
177
3.Kompetensi
Literasi
Ferguson (www.bibliotech.us/pdfs/InfoLit.pdf) menjabarkan bahwa
komponen literasi informasi yang terdiri atas literasi dasar, literasi
perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual.
Komponen literasi tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1) Literasi Dasar (Basic Literacy) Literasi Dasar (Basic Literacy),
yaitu kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca,
menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan
kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating),
mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan,
serta menggambarkan informasi (drawing) berdasarkan
pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.
2) Literasi Perpustakaan (Library Literacy) Literasi Perpustakaan
(Library Literacy), antara lain, memberikan pemahaman cara
membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi
referensi dan periodikal, memahami Dewey Decimal System
sebagai klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam
menggunakan Panduan Gerakan Literasi Madrasah di Madrasah
Menengah Atas perpustakaan, memahami penggunaan katalog
dan pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam
memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah
tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah.
3) Literasi Media (Media Literacy) Literasi Media (Media
Literacy), yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai
bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media
elektronik (media radio, media televisi), media digital (media
internet), dan memahami tujuan penggunaannya.
4) Literasi Teknologi (Technology Literacy) Literasi
Teknologi (Technology Literacy), yaitu kemampuan
memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti
peranti keras (hardware), peranti lunak (software), serta etika
dan etiket dalam memanfaatkan teknologi. Berikutnya,
178
kemampuan dalam memahami teknologi untuk mencetak,
mempresentasikan, dan mengakses internet. Dalam praktiknya,
juga pemahaman menggunakan komputer (Computer Literacy)
yang di dalamnya mencakup menghidupkan dan mematikan
komputer, menyimpan dan mengelola data, serta
mengoperasikan program perangkat lunak. Sejalan dengan
membanjirnya informasi karena perkembangan teknologi saat
ini, diperlukan pemahaman yang baik dalam mengelola
informasi yang dibutuhkan masyarakat.
5) Literasi Visual (Visual Literacy) Literasi Visual (Visual
Literacy), adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi
media dan literasi teknologi, yang mengembangkan
kemampuan dan kebutuhan belajar dengan memanfaatkan
materi visual dan audiovisual secara kritis dan bermartabat.
Tafsir terhadap
179
materi visual yang tidak terbendung, baik dalam bentuk cetak,
auditori, maupun digital (perpaduan ketiganya disebut teks
multimodal), perlu dikelola dengan baik. Bagaimanapun di
dalamnya banyak manipulasi dan hiburan yang benar- benar perlu
disaring berdasarkan etika dan kepatutan.
5
.
Pentahapan Kegiatan
Kegiatan pengembangan literasi, sesuai panduan, sebagai gerakan
berkelanjutan dikelompokan dalam tiga tahap.
1) Kegiatan Meningkatkan Pembiasaan
Melalui kegiatan yang difasilitasi guru yang
diintegrasikan dalam pembelajaran.
2) Kegiatan Pengembangan
Tahap pengembangan merupakan kelanjutan dari tahap
pembliasaan. Madrasah mengagedakan berbagai kegiatan seperti
pada contoh berikut:
180
a) mengasah kemampuan peserta didik dalam menanggapi
buku pengayaan secara lisan dan tulisan dalam diskusi
b) membangun interaksi antarpeserta didik dan antara peserta
didik dalam agenda khusus presentasi buku.
c) mengasah kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis,
analitis, kreatif, dan inovatif; seperti lomba menulis risensi
atau menyajikan kritik buku.
d) mendorong peserta didik untuk selalu mencari keterkaitan
antara buku dalam kegiatan pengenalan alam sekitarnya.
e) Lomba menyajikan jurnal membaca buku.
3) Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan literasi pembelajaran adalah mengembangkan
pengalaman belajar siswa baik yang dilakukan dalam proses
pembelajaran maupun kegiatan mandiri. Kegiatan ini bertujuan:
a) mengembangkan kemampuan memahami teks dan
mengaitkannya dengan pengalaman pribadi sehingga
terbentuk pribadi pembelajar sepanjang hayat;
b) mengembangkan kemampuan berpikir kritis; dan mengolah dan
mengelola kemampuan komunikasi secara kreatif (verbal,
tulisan, visual, digital) melalui kegiatan menanggapi teks
buku bacaan dan buku pelajaran.
c) Menghasilkan karya literasi berupa buku hasil karya siswa
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
181
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun
dan disesuikan setiap tahun oleh madrasah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, karakteristik madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran adalah sebagi berikut:
A. Permulaan Tahun Pelajaran
Untuk kelas VII hari-hari pertama masuk Madrasah, langsung melaksanakan Masa
Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA), yaitu mulai tanggal 13 Juli 2020 .sampai dengan
15 Juli 2020 Di waktu yang sama permulaan tahun pelajaran efektif untuk kelas VIII dan
IX dimulai pada hari Senin tanggal 13 Juli 2020.
182
Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efektif
Nopember 4 4
Desember 5 3
Januari 4 4
Februari 4 4
Maret 4 2 Perkiraan UM
April 4 3 Perkiraan UM
Mei 4 2 Libur Ramadhan
Juni 4 1
C. Libur Madrasah
Hari libur madrasah adalah hari yang ditetapkan oleh madrasah, pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di madrasah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.
Jadwal Waktu Libur
183
184
185
BAB V
PENUTUP
Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum MTs Negeri 26 pada awal tahun
pelajaran, maka salah satu pedoman dan acuan dalam kegiatan belajar mengajar telah
dimiliki oleh MTs Negeri 26 dengan mengacu pada regulasi yang ada, maka dokumen 1
Kurikulum MTs Negeri 26 ini merupakan penyempurnaan dokumen 1 Kurikulum MTs Negeri
26 sebelumnya.
Selanjutnya dalam dokumen 2 MTs Negeri 26 sebagai lampiran akan kami
kumpulkan pengembangan silabus mata pelajaran dan RPP mata pelajaran yang nantinya
akan kami laksanakan dalam tahun pelajaran 2020/2021.
Kurikulum yang disusun ini disesuaikan dengan potensi sumber daya dan kemampuan
nyata yang ada di madrasah dengan tetap mengakomodasi budaya setempat. Implementasi
kurikulum ini melibatkan seluruh komponen yang ada di madrasah, baik kepala madrasah,
komite, siswa, konselor, dan guru mata pelajaran maupun stakeholder untuk mencapai tujuan
madrasah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Sangat besar harapan kami, semoga Kurikulum MTs Negeri Jakarta memenuhi
syarat sehingga rencana kami mengembangkan MTs Negeri 26 Jakarta dapat berhasil dengan
baik.
Kami juga sangat mengharap dukungan dari semua pihak, khususnya guru, karyawan,
maupun para siswa serta masyarakat yang sebagian besar terwakili oleh orang tua siswa.
Banyak bantuan yang sudah diberikan kepada kami dari berbagai pihak, kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada pemerintah dalam hal kantor kementerian Agama Kota Jakarta
Pusat yang memberi kesempatan kepada kami untuk menyusun Kurikulum MTs Negeri 26
Jakarta, semoga Kurikulum MTs Negeri 26 Jakarta ini mampu menjadi sarana bagi madrasah
untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan bangsa.
Kurikulum ini setiap tahun terus dievaluasi oleh semua warga madrasah, karena itu
setiap tahun diadakan perbaikan-perbaikan demi menuju kebaikan dan kesempurnaan yang
menjadi harapan kita bersama. Karena itu untuk tahun berikutnya kami akan kembali
menyusun revisi Kurikulum MTs Negeri 26 Jakarta sebagai pengembangan untuk memenuhi
tuntutan kebutuhan masa depan.
186