LEMBAR PENETAPAN
Ditetapkan di : Kudus
Tanggal : 4 Juli 2019
A. Latar Belakang
Arus globalisasi dan isu-isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup,
kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif serta budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional telah membawa perubahan di
hampir aspek kehidupan bangsa Indonesia. Menghadapi perubahan tersebut
diperlukan kualitas sumber daya manusia yang semakin kompeten dan berdaya saing
agar dapat memenangkan persaingan global. Menciptakan kualitas sumber daya
manusia membutuhkan kemauan, komitmen, dan kesadaran dari berbagai pihak.
Kita membutuhkan prakarsa dan upaya yang nyata untuk membenahi dan
meningkatkan sumber daya manusia. Salah satu prakarsa yang strategis dalam
mempersiapkan sumber daya manusia yang kualitas adalah membenahi Sistem
Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat
(3) mengamanatkan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang. Atas dasar amanah tersebut telah diterbitkan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2013 menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan wajib menyusun dokumen
KTSP sebagai acuan untuk mewujudkan kompetensi siswa yang menjadi
targetnya.
e. Semua guru mata pelajaran mengembangkan bahan ajar baik cetak maupun
berbasis TIK.
f. Semua guru melaksanakan penilaian otentik, Penilaian Tengah Semester (PTS), dan
mempunyai data lengkap.
g. Satuan pendidikan melaksanakan Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Akhir
Tahun (PAT), Ujian Praktik, dan Ujian tulis.
h. 100 % dari jumlah pendidik ber kualifikasi S-1.
i. 100 % dari jumlah pendidik sudah bersertifikat profesional
j. Tersedianya ruang belajar yang memadai, 30 ruang dengan 36 siswa/ruang.
k. Satuan pendidikan memantau dan mendokumentasikan kemajuan seluruh peserta
didik secara sistematis
l. Tenaga pendidik dan tenaga administrasi mampu menguasai TIK.
m. Tenaga laboran memiliki kualifikasi laboran
n. Tenaga perpustakaan memiliki kualifikasi perpustakaan.
o. Memiliki tim lomba yang dapat berbicara diajang tingkat propinsi/nasional.
p. Komite berperan sebagai pendukung financial, pemikiran, pengontrol, dan mediator
antara masyarakat dengan pemerintah.
j. Pengembangan Instrumen
Untuk terlaksananya program dengan baik, maka perlu dibuatkan instrumen
berbasis computer yang sudah dikembangkan di SMA Negeri 1 Jekulo Kudus
antara lain; Aplikasi ekurikulum, koreksi hasil ulangan, analisis hasil penilaian,
analisis butir soal, pelaporan hasil ulangan, pengolahan nilai, dan pembuatan rapor.
B. Acuan Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMAN 1 Jekulo Kudus dikembangkan,
ditetapkan, dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan. Pernyataan ini menegaskan
tentang besarnya kewenangan satuan pendidikan untuk menentukan keunggulan
mutu lulusan masing-masing dalam kerangka sistem pendidikan nasional.
Pengembangan KTSP paling sedikit memperhatikan :
1. Acuan Konseptual
Sesuai lampiran Permendikbud Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Penididikan, halaman 8-9), acuan konseptual meliputi:
1) Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian
peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat
meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2) Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan
kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3) Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan
dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum
6
2. Prinsip Pengembangan
1). Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
8
3. Prosedur Operasional
Prosedur operasional pengembangan KTSP sekurang-kurangnya meliputi:
1). Analisis mencakup:
a. analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Kurikulum;
b. analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan; dan
c. analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
2). Penyusunan mencakup:
a. perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
b. pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
c. pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat
kelas;
d. penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
e. penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan
f. penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan
pembelajaran.
3). Penetapan dilakukan kepala sekolah/madrasah berdasarkan hasil rapat dewan
pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah/madrasah.
4). Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
9
21. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia 53 tahun 2015
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Menengah
22. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti
23. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
24. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
25. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
26. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
27. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada K13 Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
28. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2018 tentang Penilaian Pembelajaran oleh Pendidik, Sekolah, dan
Pemerintah.
29. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah.
30. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37
Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi
Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Menengah.
31. Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Dan Menengah 2017.
3. Tantangan Internal
Ada beberapa tantangan internal yang menjadi rasionalitas dalam pengembangan
Kurikulum 2013, sebagai berikut.
1) Pemenuhan 8 (delapan) Standa Nasional Pendidikan yang meliputi standar
pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar
kompetensi lulusan.
2) Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif. SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan
keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya.
Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan
menjadi beban pembangunan.
4. Tantangan Eksternal
Dalam menghadapi tantangan eksternal juga terdapat tantangan-tantangan berikut.
1) Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi.
2) Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan
berpikir jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga negara yang
bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk megerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan untuk bekerja.
3) Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban
siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
4) Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme,
dan kecurangan dalam ujian (contek, kerepek).
5) Hasil studi Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) dalam
bidang membaca siswa di seluruh dunia di bawah koordinasi The International
aluation of Educational Achievement (IEA) juga menunjukkan bahwa peserta
didik Indonesia belum dapat menunjukkan kompetensi literasi yang memuaskan.
14
D. Strategi Implementasi
Pelaksanaan kurikulum 2013 berproses untuk menjawab tantangan lokal,
regional maupun global, oleh karenanya proses perubahan memerlukan motif yang
kuat, berkeyakinan tinggi, serta usaha bersama dalam meningkatkan berbagai aspek
di bawah ini.
1. Meningkatkan komitmen pendidik untuk beradaptasi dengan perubahan lokal,
nasional, dan global.
2. Meningkatkan kompetensi pendidik dalam merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran saintifik, dan melaksanakan penilaian autentik
melalui proses belajar berkelanjatan.
3. Meningkatkan kompetensi pendidik dalam memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi sebagai sumber dan media pembelajaran.
4. Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan siswa dalam memberdayakan
lingkungan sebagai konteks pembelajaran.
5. Meningkatkan daya kolaborasi multi level dalam menggerakan kerjasama yang
harmonis dan produktif.
6. Penyediaan alat peraga dan sumber belajar untuk mendukung peningkatan
keterampilan berpikir siswa.
7. Meningkatkan motivasi dan daya belajar siswa dengan meningkatkan daya
kolaborasi dan kompetisi.
8. Meningkatkan penguasaan fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif melalui
pembelajaran kolaboratif dan kontekstual.
9. Meningkatkan partisipasi dan daya dukung orangtua siswa.
10. Mengembangkan budaya belajar dalam mewujudkan sekolah sebagai organisasi
pembelajar.
17
B. Visi Sekolah
Visi merupakan harapan dan cita-cita yang ingin dicapai oleh warga sekolah.
Berdasarkan tujuan pendidikan menengah dan analisis konteks visi SMA Negeri 1
Jekulo Kudus sebagai berikut :
Misi sekolah merupakan upaya atau tindakan yang akan dilakukan oleh warga
sekolah untuk mewujudkan visi sekolah. Misi sekolah dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
Target Kompetensi
No Standar Nasional Sumber
Satuan Pendidikan
regional, dan internasional. 5. Mengembangkan
kepribadian peserta
didik yang berkarakter
bangsa
6. Menerapkan nilai-nilai
jujur, peduli, disiplin,
tertib dan tanggung
jawab dalam
kehidupan sehari
disekolah.
7. Menjalankan peran
siswa sebagai insan
pembelajar sejati.
8. Bersikap hidup sehat.
9. Meningkatkan
kepedulian peserta
didik terhadap sampah
10. Menumbuhkan
kecintaan peserta didik
terhadap tanaman dan
pelestarian lingkungan.
2 Pengetahuan
Memiliki pengetahuan Menguasai pengetahuan - Guru menguasai
faktual , konseptual , faktual , koseptual , pengetahuan
prosedural , dan metakogni prosedural , dan faktual ,
tif pada tingkat teknis, spesi metakognitif berkaitan: konseptual ,
fik, detil, dan kompleks 1. ilmu pengetahuan, prosedural , dan
berkenaan dengan: 2. teknologi , metakognitif
1. ilmu pengetahuan, 3. seni , yang menjadi
2. teknologi , 4. budaya, dan muatan
3. seni , 5. humaniora. kurikulum untuk
4. budaya, dan serta siswa mampu di transfer
5. humaniora. mengaitkan semua itu kepada siswa
Mampu mengai tkan pada konteks kehidupan melalui
pengetahu-an di atas di sekitarnya. pembelajaran.
dalam konteks diri sendiri, - Sekolah
keluarga, sekolah, berdaya dalam
23
Target Kompetensi
No Standar Nasional Sumber
Satuan Pendidikan
masyarakat dan memfasilitasi
lingkungan alam sekitar, siswa
bangsa, negara, serta menggunakan
kawasan regional dan sumber dan
internasiona media belajar
yang sesuai
dengan yang
siswa butuhkan.
3 Keterampilan
Memiliki keterampilan Siswa terampil berpikir - Guru terampil
berpikir dan bertindak: 1. ilmiah merumus kan
1. efektif, 2. kritis kompetensi
2. kreatif, 3. efektif tentang
3. produktif, 4. kreatif penguasaan dan
4. kritis, 5. mandiri penerapan ilmu
5. mandiri, 6. Produktf pengetahuan.
6. kolaboratif, 7. Kolaboratif - Satuan
7. komunikatif, dan Siswa terampil bertindak pendidikan mem-
8. solutif, 1. Mendayagunakan fasilitasi siswa
melalui pendekatan ilmiah teknologi mengembangkan
sebagai pengembangan 2. Berkomunikasi dan keterampilan
dari yang dipelajari di berkolaborasi; bertindak.
satuan pendidikan dan 3. Memimpin
sumber lain
secara mandi ri
3 Pengetahuan
Memahami, menerapkan, 1. Memahami pengetahuan (faktual, konsep-
dan menganalisis tual, prosedural, dan metakonitif) tentang
pengetahuan faktual, iptek, seni, budaya dan humaniora serta
konseptual, prosedural, dan peradaban
meta kognitif berdasarkan 2. Menganalisis pengetahuan (faktual,
rasa ingin tahunya tentang konseptual, prosedural, dan metakonitif)
ilmu pengeta huan, tentang iptek, seni, budaya, humaniora
teknologi, seni, budaya, dan serta peradaban.
humaniora dengan wawasan 3. Berpikir kritis terhadap penyebab
kemanusiaan, kebangsaan, fenomena dan kejadian.
kene-garaan, dan peradaban 4. Memaham cara menerapkan pengetahuan
terkait penyebab fenomena (faktual, konseptual, prosedural, dan
28
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia
yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut.
a) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum
2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam,
diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun
dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum
adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi
muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda
bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan
kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas
bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan
orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
b) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau
adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari
peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan
memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari
dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa
budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan
berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan
rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
c) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
31
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan
pendidikan nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak
bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam
masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada
tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar
pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya.
Dengan demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi
secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan
(knowledge-based society).
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
32
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasiskompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar
langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
(KI-1), kompetensi inti sikap social (KI-2), kompetensi inti pengetahuan (KI-3), dan
kompetensi inti keterampilan (KI-4). Deskripsi keempat kompetensi tersebut seperti
pada table 4.
Tabel 4. Deskripsi kompetensi inti pada Permendikbut Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah kelas X-XII SMA halaman 9 .
KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
Sikap Spritual 1. M
enghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
e. bertanggung jawab,
f. responsif, dan
g. pro-aktif,
Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional.
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
a. ilmu pengetahuan,
b. teknologi,
c. seni,
d. budaya, dan
e. humaniora
Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, Dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang
spesifiksesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
f. kolaboratif,
g. komunikatif, dan
h. solutif,
Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah
keilmuan.
KELAS: XI
3.2 menganalisis makna Q.S. 4.2.1 membaca Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan
Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al- Q.S. al-Maidah/5 : 32 sesuai dengan
Maidah/5 : 32, serta Hadis kaidah tajwid dan makharijul huruf
tentang toleransi, rukun, dan
4.2.2 mendemonstrasikan hafalan Q.S.
menghindarkan diri dari tindak
Yunus/10 : 40-41 dan Q.S.
kekerasan
alMaidah/5 : 32 dengan fasih dan
lancar
4.2.3 menyajikan keterkaitan antara
kerukunan dan toleransi sesuai pesan
Q.S. Yunus/10: 40-41 dengan
menghindari tindak kekerasan sesuai
pesan Q.S. Al-Maidah/5: 32
3.3 menganalisis makna iman 4.3 menyajikan keterkaitan antara
kepada kitab-kitab Allah Swt. beriman kepada kitab-kitab suci
Allah Swt., dengan perilaku
seharihari
3.4 menganalisis makna iman 4.4 menyajikan kaitan antara iman
kepada rasul-rasul Allah Swt. kepada rasul-rasul Allah Swt. dengan
keteguhan dalam bertauhid, toleransi,
ketaatan, dan kecintaan kepada Allah
3.5 menganalisis makna syaja’ah 4.5 menyajikan kaitan antara syaja’ah
(berani membela kebenaran) (berani membela kebenaran) dengan
dalam kehidupan sehari-hari upaya mewujudkan kejujuran dalam
kehidupan seharihari
3.6 menganalisis perilaku hormat 4.6 menyajikan kaitan antara ketauhidan
dan patuh kepada orangtua dan dalam beribadah dengan hormat dan
41
KELAS: XII
1.8 meyakini kebenaran ketentuan 2.8 bersikap moderat dan santun dalam
dakwah berdasarkan syariat berdakwah dan mengembangkan
Islam dalam memajukan ajaran Islam
perkembangan Islam di
Indonesia
b) Tabel 4.b: Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen
Dan Budi Pekerti SMA
KELAS: X
menganalisis
3.1 ciri-ciri pribadi yang terus4.1 membuat karya yang berkaitan
bertumbuh menjadi dewasa dengan ciri-ciri pribadi yang
terus bertumbuh menjadi
dewasa
46
KELAS: XI
KELAS: XII
c) Tabel 4c. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan SMA
KELAS : X
KI-1 (SIKAP SPIRITUAL) KI-2 (SIKAP SOSIAL)
50
KELAS: XI
pergaulan dunia
KELAS: XI
d) Tabel 4d. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia SMA
KELAS: X
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, dan
menganalisis pengetahuan faktual, menyaji dalam ranah konkret
konseptual, prosedural dan ranah abstrak terkait
berdasarkan rasa ingintahunya dengan pengembangan dari
tentang ilmu pengetahuan, yang dipelajarinya di sekolah
teknologi, seni, budaya, dan secara mandiri, dan mampu
humaniora dengan wawasan menggunakan metoda sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KELAS: XI
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, dan 4. Mengolah, menalar, dan
menganalisis pengetahuan faktual, menyaji dalam ranah konkret
konseptual, prosedural, dan dan ranah abstrak terkait
metakognitif berdasarkan rasa dengan pengembangan dari
ingin tahunya tentang ilmu yang dipelajarinya di sekolah
pengetahuan, teknologi, seni, secara mandiri, bertindak
budaya, dan humaniora dengan secara efektif dan kreatif, serta
wawasan kemanusiaan, mampu menggunakan metoda
kebangsaan, kenegaraan, dan sesuai kaidah keilmuan
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KELAS XII
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis4. Mengolah, menalar,
dan mengevaluasi pengetahuan menyaji, dan mencipta
faktual, konseptual, prosedural, dan dalam ranah konkret dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin ranah abstrak terkait
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dengan pengembangan dari
teknologi, seni, budaya, dan yang dipelajarinya di
humaniora dengan wawasan sekolah secara mandiri
kemanusiaan, kebangsaan, serta bertindak secara
kenegaraan, dan peradaban terkait efektif dan kreatif, dan
penyebab fenomena dan kejadian, mampu menggunakan
serta menerapkan pengetahuan metoda sesuai kaidah
prosedural pada bidang kajian yang keilmuan
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
61
e) Tabel 4e. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Bahasa Inggris SMA
KELAS X
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, 4. mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural berdasarkan abstrak terkait dengan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengembangan dari yang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dipelajarinya di sekolah secara
dan humaniora dengan wawasan mandiri, dan mampu menggunakan
kemanusiaan, kebangsaan, metoda sesuai kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
3.9 menafsirkan fungsi sosial dan 4.9 menangkap makna terkait fungsi
unsur kebahasaan lirik lagu sosial dan unsur kebahasaan
terkait secara kontekstual lirik lagu
kehidupan remaja SMA terkait kehidupan remaja SMA
KELAS XI
KELAS XII
KELAS XI
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami ,menerapkan, dan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural, dan abstrak terkait dengan
metakognitif berdasarkan rasa pengembangan dari yang
ingintahunya tentang ilmu dipelajarinya di sekolah secara
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, mandiri, bertindak secara efektif
dan humaniora dengan wawasan dan kreatif, serta mampu
kemanusiaan, kebangsaan, menggunakan metoda sesuai
kenegaraan, dan peradaban terkait kaidah keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
KELAS XII
f) Tabel 4g. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Sejarah Indonesia SMA
KELAS X
kehidupan lingkungan
terdekat dalam bentuk
tulisan
3.5 menganalisis berbagai teori4.5 mengolah informasi
tentang proses masuknya tentang proses masuknya
agama dan kebudayaan Hindu agama dan kebudayaan
dan Buddha ke Indonesia Hindu dan Buddha ke
Indonesia serta
pengaruhnya pada
kehidupan masyarakat
Indonesia masa kini serta
mengemukakan-nya dalam
bentuk tulisan
3.6 menganalisis perkembangan4.6 menyajikan hasil
kehidupan masyarakat, penalaran dalam bentuk
pemerintahan, dan budaya tulisan tentang nilai-nilai
pada masa kerajaan-kerajaan dan unsur budaya yang
Hindu dan Buddha di berkembang pada masa
Indonesia serta menunjukkan kerajaan Hindu dan
contoh bukti-bukti yang masih Buddha yang masih
berlaku pada kehidupan berkelanjutan dalam
masyarakat Indonesia masa kehidupan bangsa
kini Indonesia pada masa kini
3.7 menganalisis berbagai teori4.7 mengolah informasi teori
tentang proses masuknya tentang proses masuknya
agama dan kebudayaan Islam agama dan kebudayaan
ke Indonesia Islam ke Indonesia dengan
menerapkan cara berpikir
sejarah, serta
mengemukakannya dalam
bentuk tulisan
3.8 menganalisis perkembangan4.8 menyajikan hasil
kehidupan masyarakat, penalaran dalam bentuk
pemerintahan, dan budaya tulisan tentang nilai-nilai
pada masa kerajaan-kerajaan dan unsur budaya yang
Islam di Indonesia serta berkembang pada masa
menunjukkan contoh bukti- kerajaan Islam dan masih
bukti yang masih berlaku pada berkelanjutan dalam
kehidupan masyarakat kehidupan bangsa
Indonesia masa kini Indonesia pada masa kini
KELAS XI
KELAS XII
g) Tabel 4h. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Seni Budaya SMA
Seni rupa
KELAS X
Seni Musik
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, menganalisis 4. mengolah, menalar, dan menyaji
pengetahuan faktual, konseptual, dalam ranah konkret dan ranah
prosedural berdasarkan rasa ingin abstrak terkait dengan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, pengembangan dari yang
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dipelajarinya di sekolah secara
dengan wawasan kemanusiaan, mandiri, dan mampu
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban menggunakan metoda sesuai
terkait penyebab fenomena dan kaidah keilmuan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
3.4 memahami konsep, bentuk dan jenis 4.4 membuat tulisan hasil analisis
pertunjukan musik tradisional pertunjukan musik tradisional
Seni Tari
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, 4. mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural berdasarkan abstrak terkait dengan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengembangan dari yang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dipelajarinya di sekolah secara
dan humaniora dengan wawasan mandiri, dan mampu
kemanusiaan, kebangsaan, menggunakan metoda sesuai
kenegaraan, dan peradaban terkait kaidah keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KELAS XI
SENI RUPA
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, dan 4. mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural, dan abstrak terkait dengan
metakognitif berdasarkan rasa ingin pengembangan dari yang
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara
83
SENI MUSIK
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, dan 4. mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural, dan abstrak terkait dengan
metakognitif berdasarkan rasa ingin pengembangan dari yang
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara
teknologi, seni, budaya, dan mandiri, bertindak secara efektif
humaniora dengan wawasan dan kreatif, serta mampu
kemanusiaan, kebangsaan, menggunakan metoda sesuai
kenegaraan, dan peradaban terkait kaidah keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
84
SENI TARI
3.1 menerapkan konsep, teknik dan 4.1 berkarya seni tari melalui
prosedur dalam berkarya tari pengembangan gerak
kreasi berdasarkan konsep, teknik dan
prosedur sesuai dengan
hitungan
3.2 menerapkan gerak tari kreasi 4.2 berkarya seni tari melalui
berdasarkan fungsi, teknik, pengembangan gerak
bentuk, jenis dan nilai estetis berdasarkan fungsi, teknik,
sesuai iringan simbol, jenis dan nilai estetis
sesuai dengan iringan
3.3 mengevaluasi gerak tari kreasi 4.3 menyajikan hasil
berdasarkan teknik tata pentas pengembangan gerak tari
85
KELAS XII
SENI RUPA
3.1 mengevaluasi konsep, unsur, 4.1 berkreasi karya seni rupa dua
prinsip, bahan, dan teknik dimensi berdasarkan imajinasi
dalam berkarya seni rupa dengan berbagai media dan
teknik
3.2 mengevaluasi karya seni rupa 4.2 berkreasi karya seni rupa tiga
berdasarkan jenis, tema, fungsi dimensi berdasarkan imajinasi
dan nilai estetisnya dengan berbagai madia dan
teknik
SENI MUSIK
SENI TARI
sekolah
3.10 Menganalisis berbagai peraturan 4.10 Mempresentasikan berbagai
perundangan serta konsekuensi hukum peraturan perundangan serta
bagi para pengguna dan pengedar konsekuensi hukum bagi para
narkotika, psikotropika, zat-zat aditif pengguna dan pengedar
(NAPZA) dan obat berbahaya lainnya narkotika, psikotropika, zat-zat
aditif (NAPZA) dan obat
berbahaya lainnya
KELAS XI
KELAS XII
setempat
3.4 memahami perhitungan biaya 4.4 menghitung biaya produksi
produksi (Harga Pokok Produksi) (Harga Pokok Produksi)
produk kerajinan dengan inspirasi kerajinan dengan inspirasi
budaya non benda budaya non benda
3.5 memahami pemasaran produk 4.5 memasarkan produk kerajinan
kerajinan dengan inspirasi budaya non dengan inspirasi budaya non
benda secara langsung benda secara langsung
3.6 menganalisis proses evaluasi hasil 4.6 mengevaluasi hasil kegiatan
kegiatan usaha kerajinan dengan usaha kerajinan dengan inspirasi
inspirasi budaya non benda budaya non benda
3.7 memahami perencanaan usaha 4.7 menyusun perencanaan usaha
kerajinan dengan inspirasi kerajinan dengan inspirasi
artefak/objek budaya lokal (misalnya artefak/objek budaya lokal
pakaian daerah, wadah tradisional, dan (misalnya pakaian daerah,
senjata tradisional) yang meliputi ide wadah tradisional, dan senjata
dan peluang usaha, sumber daya, tradisional) yang meliputi ide
administrasi, dan pemasaran dan peluang usaha, sumber
daya, administrasi, dan
pemasaran
3.8 menganalisis sistem produksi 4.8 memproduksi kerajinan dengan
berdasarkan daya dukung yang inspirasi artefak/objek budaya
dimiliki oleh daerah setempat untuk lokal dan material dari daerah
kerajinan dengan inspirasi sekitar berdasarkan daya
artefak/objek budaya lokal dan dukung yang dimiliki oleh
material dari daerah sekitar daerah setempat
3.9 memahami perhitungan biaya produksi 4.9 menghitung biaya produksi
(Harga Pokok Produksi) produk (Harga Pokok Produksi)
kerajinan dengan inspirasi kerajinan dengan inspirasi
artefak/objek budaya lokal artefak/objek budaya lokal
3.10 memahami strategi pemasaran produk 4.10 memasarkan produk kerajinan
kerajinan dengan inspirasi dengan inspirasi artefak/objek
artefak/objek budaya lokal secara budaya lokal secara langsung
langsung
Budidaya
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, menganalisis 4. mengolah, menalar, dan menyaji
pengetahuan faktual, konseptual, dalam ranah konkret dan ranah
prosedural berdasarkan rasa ingin abstrak terkait dengan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, pengembangan dari yang
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dipelajarinya di sekolah secara
dengan wawasan kemanusiaan, mandiri, dan mampu
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban menggunakan metoda sesuai
terkait penyebab fenomena dan kaidah keilmuan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya utk memecahkan
masalah
Pengolahan
KELAS XI
KERAJINAN
REKAYASA
BUDIDAYA
meliputi ide dan peluang usaha, meliputi ide dan peluang usaha,
sumber daya, administrasi, dan sumber daya, administrasi, dan
pemasaran pemasaran
3.7 menganalisis sistem produksi 4.7 memproduksi benih ikan hias
pembenihan ikan hias berdasarkan berdasarkan daya dukung yang
daya dukung yang dimiliki oleh dimiliki oleh daerah setempat.
daerah setempat.
3.8 memahami perhitungan titik impas 4.8 menghitung titik impas (Break
(Break Even Point) usaha budidaya Even Point) usaha budidaya
pembenihan ikan hias pembenihan ikan hias
3.9 menganalisis strategi promosi usaha 4.9 melakukan promosi produk usaha
budidaya pembenihan ikan hias budidaya pembenihan ikan hias
3.10 menganalisis laporan kegiatan 4.10 menyusun laporan kegiatan usaha
usaha budidaya pembenihan ikan budidaya pembenihan ikan hias
hias
PENGOLAHAN
pemasaran
3.2. menganalsis sistem pengolahan 4.2 pengolahan, pengemasan, dan
makanan khas asli daerah (orisinil) dari pengawetan makanan khas asli
bahan pangan nabati dan hewani daerah (orisinil) dari bahan
berdasarkan daya dukung yang dimiliki pangan nabati dan hewani
oleh daerah setempat berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.3 memahami perhitungan titik impas 4.3 menghitung titik impas (Break
(Break Even Point) usaha pengolahan Even Point) usaha pengolahan
makanan khas asli daerah (orisinil) dari makanan khas asli daerah
bahan pangan nabati dan hewani (orisinil) dari bahan pangan
nabati dan hewani
3.4 menganalsisi strategi promosi usaha 4.4 melakukan promosi produk
pengolahan makanan khas asli daerah usaha pengolahan makanan khas
(orisinil) dari bahan pangan nabati dan asli daerah (orisinil) dari bahan
hewani bahan pangan nabati dan hewani
3.5 menganalisis laporan kegiatan usaha 4.5 menyusun laporan kegiatan usaha
pengolahan makanan khas asli daerah pengolahan makanan khas asli
(orisinil) dari bahan pangan nabati dan daerah (orisinil) dari bahan
hewani pangan nabati dan hewani
3.6 memahami perencanaan usaha 4.6 menyusun perencanaan usaha
pengolahan makanan internasional dari pengolahan makanan
bahan pangan nabati dan hewani internasional dari bahan pangan
meliputi ide dan peluang usaha, sumber nabati dan hewani meliputi ide
daya, administrasi, dan pemasaran dan peluang usaha, sumber daya,
administrasi, dan pemasaran
3.7 menganalisis sistem pengolahan 4.7 mengolah/membuat makanan
makanan internasional dari bahan internasional dari bahan pangan
pangan nabati dan hewani berdasarkan nabati dan hewani berdasarkan
daya dukung yang dimiliki oleh daerah daya dukung yang dimiliki oleh
setempat daerah setempat
3.8 memahami perhitungan titik impas 4.8 menghitung titik impas (Break
(Break Even Point) usaha pengolahan Even Point) usaha pengolahan
makanan internasional dari bahan makanan internasional dari
pangan nabati dan hewani bahan pangan nabati dan hewani
3.9 menganalisis strategi promosi produk 4.9 melakukan promosi produk usaha
usaha pengolahan makanan pengolahan makanan
internasional dari bahan pangan nabati internasional dari bahan pangan
dan hewani nabati dan hewani
KELAS XII
KERAJINAN
REKAYASA
3.4 menganalisis media promosi usaha jasa 4.4 merancang media promosi
profesi dan profesionalisme untuk usaha jasa profesi dan
profesionalisme
4.5 memasarkan produk usaha jasa
3.5 menganalisis sistem konsinyasi produk
usaha jasa profesi dan profesionalisme profesi dan profesionalisme
dengan sistem konsinyasi
4.6 menyusun perencanaan usaha
3.6 memahami proses perencanaan usaha
produk teknologi terapan
produk teknologi terapan meliputi ide
meliputi ide dan peluang
dan peluang usaha, sumber daya,
usaha, sumber daya,
administrasi, dan pemasaran
administrasi, dan pemasaran
3.7 menganalisis sistem produksi usaha 4.7 memproduksi peralatan
peralatan teknologi terapan teknologi terapan berdasarkan
berdasarkan daya dukung yang dimiliki daya dukung yang dimiliki
oleh daerah setempat oleh daerah setempat
4.8 menyusun rencana
3.8 mengevaluasi kegiatan usaha peralatan
pengembangan usaha
teknologi terapan
peralatan teknologi terapan
4.9 merancang media promosi
3.9 menganalisis media promosi produk
produk usaha peralatan
usaha peralatan teknologi terapan
teknologi terapan
BUDIDAYA
PENGOLAHAN
3.9 menganalisis media promosi produk 4.9 merancang media promosi produk
usaha pengolahan makanan usaha pengolahan makanan
fungsional fungsional
j) Tabel 4k. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Matematika Minat SMA
KELAS X
110
KELAS XI
KELAS XII
trigonometri
3.3 Menggunakan prinsip turunan4.3 Menyelesaikan masalah
ke fungsi Trigonometri yang berkaitan dengan
sederhana turunan fungsi trigonometri
3.4 Menjelaskan keberkaitan turunan 4.4 Menyelesaikan masalah yang
pertama dan kedua fungsi dengan berkaitan dengan nilai
nilai maksimum, nilai minimum, maksimum, nilai minimum,
selang kemonotonan fungsi, selang kemonotonan fungsi, dan
kemiringan garis singgung serta titik kemiringan garis singgung serta
belok dan selang kecekungan kurva titik belok dan selang
fungsi trigonometri kecekungan kurva fungsi
trigonometri
3.5 Menjelaskan dan menentukan 3.5 Menyelesaikan masalah
distribusi peluang binomial berkaitan berkaitan dengan distribusi
dengan fungsi peluang binomial peluang binomial suatu percobaan
(acak) dan penarikan
kesimpulannya
3.6 Menjelaskan karakteristik data 4.6 Menyelesaikan masalah yang
berdistribusi normal yang berkaitan berkaitan dengan distribusi normal
dengan data berdistribusi normal dan penarikan kesimpulannya
3.1 Menjelaskan hakikat ilmu Fisika dan 4.1 Membuat prosedur kerja ilmiah
perannya dalam kehidupan, metode dan keselamatan kerja misalnya
ilmiah, dan keselamatan kerja di pada pengukuran kalor
laboratorium
3.2 Menerapkan prinsip-prinsip 4.2 Menyajikan hasil pengukuran
pengukuran besaran fisis, ketepatan, besaran fisis berikut ketelitiannya
ketelitian dan angka penting, serta dengan menggunakan peralatan
notasi ilmiah dan teknik yang tepat serta
mengikuti kaidah angka penting
untuk suatu penyelidikan ilmiah
3.3 Menerapkan prinsip penjumlahan 4.3 Merancang percobaan untuk
vektor sebidang (misalnya menentukan resultan vektor
perpindahan) sebidang (misalnya perpindahan)
beserta presentasi hasil dan makna
fisisnya
3.4 Menganalisis besaran-besaran fisis 4.4 Menyajikan data dan grafik hasil
pada gerak lurus dengan kecepatan percobaan gerak benda untuk
konstan (tetap) dan gerak lurus menyelidiki karakteristik gerak
dengan percepatan konstan (tetap) lurus dengan kecepatan konstan
berikut penerapannya dalam (tetap) dan gerak lurus dengan
kehidupan sehari-hari misalnya percepatan konstan (tetap) berikut
keselamatan lalu lintas makna fisisnya
3.5 Menganalisis gerak parabola 4.5 Mempresentasikan data hasil
dengan menggunakan vektor, berikut percobaan gerak parabola dan
makna fisisnya dan penerapannya makna fisisnya
dalam kehidupan sehari-hari
3.6 Menganalisis besaran fisis pada 4.6 Melakukan percobaan berikut
gerak melingkar dengan laju konstan presentasi hasilnya tentang gerak
(tetap) dan penerapannya dalam melingkar, makna fisis dan
kehidupan sehari-hari pemanfaatannya
3.7 Menganalisis interaksi pada gaya 4.7 Melakukan percobaan berikut
serta hubungan antara gaya, massa presentasi hasilnya terkait gaya
dan gerak lurus benda serta serta hubungan gaya, massa dan
penerapannya dalam kehidupan percepatan dalam gerak lurus
sehari-hari benda dengan menerapkan
metode ilmiah
3.8 Menganalisis keteraturan gerak 4.8 Menyajikan karya mengenai gerak
planet dan satelit dalam tatasurya satelit buatan yang mengorbit
berdasarkan hukum-hukum Newton bumi, pemanfaatan dan dampak
yang ditimbulkannya dari
penelusuran berbagai sumber
informasi
3.9 Menganalisis konsep energi, usaha 4.9 Menerapkan metode ilmiah untuk
(kerja), hubungan usaha (kerja) dan mengajukan gagasan
perubahan energi, hukum kekekalan penyelesaian masalah gerak dalam
energi, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, yang
114
Kelas XI
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, dan4. Mengolah, menalar, dan
menganalisis pengetahuan faktual, menyaji dalam ranah
konseptual, prosedural, dan konkret dan ranah abstrak
metakognitif berdasarkan rasa ingin terkait dengan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, pengembangan dari yang
teknologi, seni, budaya, dan dipelajarinya di sekolah
humaniora dengan wawasan secara mandiri, bertindak
kemanusiaan, kebangsaan, secara efektif dan kreatif,
kenegaraan, dan peradaban terkait serta mampu menggunakan
penyebab fenomena dan kejadian, metoda sesuai kaidah
serta menerapkan pengetahuan keilmuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
3.4 Menerapkan prinsip fluida dinamik 4.4 Membuat dan menguji proyek
dalam teknologi sederhana yang menerapkan
prinsip dinamika fluida
3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan 4.5 Merancang dan melakukan
perpindahan kalor yang meliputi percobaan tentang
karakteristik termal suatu bahan, karakteristik termal suatu
kapasitas, dan konduktivitas kalor pada bahan, terutama terkait dengan
kehidupan sehari-hari kapasitas dan konduktivitas
kalor, beserta presentasi hasil
percobaan dan pemanfatannya
3.6 Menjelaskan teori kinetik gas dan 4.6 Menyajikan karya yang berkaitan
karakteristik gas pada ruang tertutup dengan teori kinetik gas dan
makna fisisnya
3.7 Menganalisis perubahan keadaan gas 4.7 Membuat karya/model penerapan
ideal dengan menerapkan hukum hukum I dan II Termodinamika
Termodinamika berikut presentasi makna fisisnya
3.8 Menganalisis karakterisitik gelombang 4.8 Melakukan percobaan tentang
mekanik salah satu karakteristik
gelombang mekanik berikut
presentasi hasilnya
3.9 Menganalisis besaran-besaran fisis 4.9 Melakukan percobaan gelombang
gelombang berjalan dan gelombang berjalan dan gelombang stasioner,
stasioner pada berbagai kasus nyata beserta presentasi hasil percobaan
dan makna fisisnya
3.10 Menerapkan konsep dan prinsip 4.10 Melakukan percobaan tentang
gelombang bunyi dan cahaya dalam gelombang bunyi dan/atau cahaya,
teknologi berikut presentasi hasil percobaan
dan makna fisisnya misalnya
sonometer, dan kisi difraksi
3.11 Menganalisis cara kerja alat optik 4.11 Membuat karya yang
menggunakan sifat pemantulan dan menerapkan prinsip pemantulan
pembiasan cahaya oleh cermin dan dan/atau pembiasan pada cermin
lensa dan lensa
3.12 Menganalisis gejala pemanasan 4.12 Mengajukan ide/gagasan
global dan dampaknya bagi kehidupan penyelesaian masalah pemanasan
serta lingkungan global sehubungan dengan gejala
dan dampaknya bagi kehidupan
serta lingkungan
Kelas XII
3.8 Menjelaskan secara kualitatif gejala 4.8 Menyajikan laporan tertulis dari
kuantum yang mencakup sifat radiasi berbagai sumber tentang
benda hitam, efek fotolistrik, efek penerapan efek fotolistrik, efek
Compton, dan sinar X dalam Compton, dan sinar X dalam
kehidupan seharihari kehidupan sehari-hari
3.9 Menjelaskan konsep penyimpanan 4.9 Menyajikan karya hasil
dan transmisi data dalam bentuk penelusuran informasi tentang
analog dan digital serta penerapannya transmisi dan penyimpanan data
dalam teknologi informasi dan dalam bentuk analog dan digital
komunikasi yang nyata dalam serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari teknologi informasi dan
komunikasi (misalnya poster
banner)
3.10 Menganalisis karakteristik inti 4.10 Menyajikan laporan tentang
atom, radioaktivitas, pemanfaatan, sumber rad ioaktif, radioaktivitas,
dampak, dan proteksinya dalam pemanfaatan, dampak, dan
kehidupan sehari-hari
proteksinya bagi kehidupan
Kelas XI
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
119
3.1 Menganalisis struktur dan sifat 4.1 Membuat model visual berbagai
senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur molekul hidrokarbon
kekhasan atom karbon dan golongan yang memiliki rumus molekul
senyawanya yang sama
3.2 Menjelaskan proses pembentukan 4.2 Menyajikan karya tentang proses
fraksi-fraksi minyak bumi, teknik pembentukan dan teknik
pemisahan serta kegunaannya pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi beserta kegunaannya
Kelas XII
makromolekul
KELAS XI
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, dan 4. Mengolah, menalar, dan
menganalisis pengetahuan faktual, menyaji dalam ranah
konseptual, prosedural, dan konkret dan ranah abstrak
metakognitif berdasarkan rasa ingin terkait dengan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, pengembangan dari yang
teknologi, seni, budaya, dan dipelajarinya di sekolah
humaniora dengan wawasan secara mandiri, bertindak
kemanusiaan, kebangsaan, secara efektif dan kreatif,
kenegaraan, dan peradaban terkait serta mampu
penyebab fenomena dan kejadian, menggunakan metoda
serta menerapkan pengetahuan sesuai kaidah keilmuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
Kelas XII
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. Mengolah, menalar, menyaji,
dan mengevaluasi pengetahuan dan mencipta dalam ranah
faktual, konseptual, prosedural, dan konkret dan ranah abstrak terkait
metakognitif berdasarkan rasa ingin
dengan pengembangan dari yang
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan dipelajarinya di sekolah secara
humaniora dengan wawasan mandiri serta bertindak secara
kemanusiaan, kebangsaan, efektif dan kreatif, dan mampu
kenegaraan, dan peradaban terkait menggunakan metoda sesuai
penyebab fenomena dan kejadian, kaidah keilmuan
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan pengaruh faktor internal 4.1 Menyusun laporan hasil
dan faktor eksternal terhadap percobaan tentang pengaruh
pertumbuhan dan perkembangan faktor eksternal terhadap proses
126
o). Tabel 4o. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Sejarah SMA
Kelas X
127
Kelas XI
KELAS XII
Kelas XI
134
KELAS XII
lingkungan
3.4 menganalisis karakteristik negara 4.4 membuat makalah tentang
maju dan negara berkembang dalam interaksi Indonesia dengan negara
konteks pasar bebas maju dan negara berkembang
dalam konteks pasar bebas yang
dilengkapi dengan peta, tabel,
grafik, dan/atau diagram
3.3 Menganalisis peran pelaku ekonomi 4.3 Menyajikan hasil analisis peran
dalam kegiatan ekonomi pelaku ekonomi dalam kegiatan
ekonomi
3.4Mendeskripsikan terbentuknya 4.4 Menyajikan hasil pengamatan
keseimbangan pasar dan struktur tentang perubahan harga dan
pasar. kuantitas keseimbangan di pasar.
3.5 Mendeskripsikan lembaga jasa 4.5 Menyajikan tugas, produk, dan
keuangan dalam perekonomian. peran lembaga jasa keuangan
dalam perekonomian Indonesia.
3.6 Mendeskripsikan bank sentral, sistem 4.6 Menyajikan peran bank sentral,
pembayaran, dan alat pembayaran sistem pembayaran, dan alat
dalam perekonomian Indonesia. pembayaran dalam perekonomian
Indonesia.
137
3.7 Mendeskripsikan konsep badan usaha 4.7 Menyajikan peran, fungsi, dan
dalam perekonomian Indonesia. kegiatan badan usaha dalam
perekonomian Indonesia.
3.8 Mendeskripsikan perkoperasian 4.8 Mengimplementasikan pengelolaan
dalam perekonomian Indonesia. koperasi di sekolah.
3.9 Mendeskripsikan konsep manajemen. 4.9 Mengimplementasikan fungsi
manajemen dalam kegiatan
sekolah.
Kelas XI
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, dan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural, dan abstrak terkait dengan
metakognitif berdasarkan rasa ingin pengembangan dari yang
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara
teknologi, seni, budaya, dan mandiri, bertindak secara efektif
humaniora dengan wawasan dan kreatif, serta mampu
kemanusiaan, kebangsaan, menggunakan metode sesuai
kenegaraan, dan peradaban terkait kaidah keilmuan.
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah.
KELAS XII
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan
menganalisis dan mengevaluasi mencipta dalam ranah konkret dan
pengetahuan faktual, konseptual, ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
prosedural, dan metakognitif
dipelajarinya di sekolah secara
berdasarkan rasa ingin tahunya mandiri serta bertindak secara
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, efektif dan kreatif, dan mampu
seni, budaya, dan humaniora dengan menggunakan metode sesuai
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kaidah keilmuan.
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah.
kelas XI
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, dan 4. Mengolah, menalar, dan
140
KELAS XII
s) Tabel 4s. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia
SMA
Kelas X
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji
pengetahuan faktual, konseptual, dalam ranah konkret dan ranah
prosedural berdasarkan rasa abstrak terkait dengan
ingintahunya tentang ilmu pengembangan dari yang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dipelajarinya di sekolah secara
dan humaniora dengan wawasan mandiri, dan mampu
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, menggunakan metoda sesuai
dan peradaban terkait penyebab kaidah keilmuan
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
kelas XI
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, dan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural, dan abstrak terkait dengan
metakognitif berdasarkan rasa ingin pengembangan dari yang
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara
teknologi, seni, budaya, dan humaniora mandiri, bertindak secara efektif
dengan wawasan kemanusiaan, dan kreatif, serta mampu
kebangsaan, kenegaraan, dan menggunakan metoda sesuai
144
KELAS XII
t) Tabel 4t. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Bahasa dan Sastra Inggris
SMA
kelas X
Kelas XI
3.7 membedakan fungsi sosial, 4.7 brosur, leaflet, banner, dan pamflet
struktur teks, dan unsur
kebahasaan beberapa teks
khusus dalam bentuk brosur,
leaflet, banner, dan pamflet,
dengan memberi dan
meminta informasi terkait
promosi barang/jasa/
kegiatan sesuai dengan
konteks penggunaannya
KELAS XII
unsur kebahasaan
prepositional phrase, adjective
clause: finite dan non-finite)
3.3 menerapkan fungsi sosial, 4.3 menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan
memberi dan meminta
transaksional lisan dan tulis
informasi terkait keterangan
yang melibatkan tindakan (circumstance), dengan
memberi dan meminta memperhatikan fungsi sosial,
informasi terkait keterangan struktur teks, dan unsur
(circumstance), sesuai dengan kebahasaan yang benar dan
konteks penggunaannya. sesuai konteks
(Perhatikan unsur kebahasaan
klausa finite atau klausa non-
finite)
3.4 menerapkan fungsi sosial, 4.4 menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan
memberi dan meminta
transaksional lisan dan tulis
informasi terkait pengandaian
yang melibatkan tindakan terjadinya/dilakukannya sesuatu
memberi dan meminta yang tidak nyata pada saat ini
informasi terkait pengandaian dan pada waktu lampau, dengan
terjadinya/dilakukannya memperhatikan fungsi sosial,
sesuatu yang tidak nyata pada struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
saat ini dan pada waktu
sesuai konteks
lampau, sesuai dengan konteks
penggunaannya. (Perhatikan
unsur kebahasaan conditional:
past dan past perfect)
3.5 menerapkan fungsi sosial, 4.5. menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan
memberi dan meminta
transaksional lisan dan tulis
informasi terkait hubungan
yang melibatkan tindakan pertentangan dan kebalikan,
memberi dan meminta dengan memperhatikan fungsi
informasi terkait hubungan sosial, struktur teks, dan unsur
pertentangan dan kebalikan, kebahasaan yang benar dan
sesuai dengan konteks sesuai konteks
penggunaannya. (Perhatikan
unsur kebahasaan even if ...,
unless ..., however, on the
other hand, in conbtrast,
nevertheless)
3.6 membedakan fungsi sosial, 4.6 teks pembahasan ilmiah
struktur teks, dan unsur (discussion)
kebahasaan beberapa teks 4.6.1 menangkap makna secara
154
u) Tabel 4u. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Bahasa dan Sastra Perancis
SMA
kelas X
Kelas XI
KELAS XII
159
kelas XI
162
KELAS XII
KI-3 (PENGETAHUAN) KI-4 (KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, 4. mengolah, menalar, menyaji, dan
menganalisis dan mengevaluasi mencipta dalam ranah konkret dan
pengetahuan faktual, konseptual, ranah abstrak terkait dengan
prosedural, dan metakognitif pengembangan dari yang
berdasarkan rasa ingin tahunya dipelajarinya di sekolah secara
tentang ilmu pengetahuan, mandiri serta bertindak secara
teknologi, seni, budaya, dan efektif dan kreatif, dan mampu
humaniora dengan wawasan menggunakan metode sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
164
Kelas XI
Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural berdasarkan abstrak terkait dengan pengembangan
rasa ingintahunya tentang ilmu dari yang dipelajarinya di sekolah
pengetahuan, teknologi, seni, secara mandiri, bertindak secara
budaya,dan humaniora dengan efektif dan kreatif, dan mampu
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, menggunakan metode sesuai kaidah
kenegaraan, dan peradaban terkait keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
Teknik Komputer
3.1 Memahami cara merakit/memrogram 4.1 Memrogram dan merakit piranti
piranti sederhana (embedded sederhana embedded system
system) yang tersedia di pasaran (berangkat dari contoh yang sudah
ada) yang bersifat tepat guna
Jaringan Komputer/Internet
3.2.1 Mengenal topologi jaringan, 4.2 Melakukan setting koneksi dengan
sehingga berapa banyak komputer aman ke jaringan dari suatu perangkat
yang terhubung serta dampaknya
terbatas.
3.2.2 Memahami bahwa keamanan
jaringan tergantung dari kombinasi
perangkat keras, perangkat lunak,
dan harus ada sistem yang baik
untuk mengontrol akses data ke
sistem.
Analisis Data
3.3 Memahami bahwa Data dapat 4.3 Mengumpulkan data besar dari
bersifat kompleks dan dapat berbagai sumber
didekomposisi menjadi elemen- 4.4 Mengorganisasikan, menyimpan dan
elemen data. mengolah data yang kompleks
3.4 Memahami bahwa organisasi dan berdasarkan suatu model yang sudah
penyimpanannya akan ada
mempengaruhi cost, speed, 4.5 Memeriksa kesesuaian model
reliability, accesability, privacy dan terhadap data
itegerity
3.5 Memahami bahwa penalaran dan
prediksi terhadap suatu data
tergantung pada model
Algoritma dan Pemrograman
3.6.1 Mengenal modularisasi dalam 4.6 Menulis program yang mengandung
penulisan program. prosedur/fungsi dan array (Siswa
3.6.2 Mengenal beberapa proses mampu menulis pemecahan
standard (search, sort) yang persoalan dalam bentuk program
primitif/sederhana moduler, yang sudah mengandung
3.7 Mengetahui adanya algoritma- parameter-parameter)
algoritma standar yang efisien untuk 4.7.1 Melakukan pemecahan persoalan
keperluan-keperluan tertentu dengan cara sederhana.
termasuk yang berdasarkan konsep 4.7.2 Melakukan pemecahan persoalan
AI. dengan cara lebih advance.
4.7.3 Mengevaluasi dan memilih
algoritma berdasarkan perfomansi,
penggunaan ulang dan kemudahan
implementasi.
4.7.4 Mengenal beberapa algoritma yang
dipakai mengembangkan software,
mengamankan data dan menyimpan
informasi
Dampak Sosial Informatika
168
Kelas XII
Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural berdasarkan abstrak terkait dengan pengembangan
rasa ingintahunya tentang ilmu dari yang dipelajarinya di sekolah
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, secara mandiri, bertindak secara
169
informatika)
4.7.7 Mengkomunikasikan suatu proses,
fenomena, solusi TIK dengan
mempresentasikan,
memvisualisasikan serta
memerhatikan Hak kekayaan
intelektual.
2. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum 2013 pada SMA terdiri atas mata pelajaran umum
kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan
akademik kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C
dikelompokkan atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (MIPA), mata pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan
mata pelajaran Peminatan Bahasa dan Budaya (BB).
Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar dan penguatan
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata
pelajaran umum Kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial,
budaya, dan seni. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C merupakan
program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik dalam
berbagai pilihan disiplin keilmuan.
Struktur kurikulum SMA disusun berdasarkan kebutuhan dan minat peserta
didik dan sekolah terkait dengan upaya pencapaian SKL yang mencakup domain
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan struktur kurikulum, dan
dikembangkan mengacu lampiran 1 Permendikbud RI Nomor 36 tahun
2018 tentang Perubahan Permendikbud RI nomor 59 tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 SMA/MA dan Pergub 57 tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda No.
9 Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa.
Struktur Kurikulum SMA Kelas X MIPA, IPS, dan BB Tahun Pelajaran
2019/2020 disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 5a : Struktur Kurikulum Kelas X MIPA
171
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt. 2
I. Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
II. Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
10. Muatan Lokal (Bahasa Jawa) 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu 26 26
III. Kelompok C (Peminatan)
11. Matematika 3 3
12. Biologi 3 3
13. Fisika 3 3
14. Kimia 3 3
Jumlah Jam Peminatan 12 12
Berdasarkan sumber daya (Kebutuhan siswa,
ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimiliki
SMA (Lampiran I Permendikbud 36 tahun 2018 tentang
Kurikulum 2013 SMA halaman 10) Pilihan Lintas
Kelompok Peminatan MIPA adalah: Memilih dua mata
pelajaran pada peminatan IPS dan/atau IBB
X MIPA 1-4 X MIPA 5
15. Ekonomi Geografi 3 3
Bahasa dan Sastra
16. Bahasa dan Sastra Inggris 3 3
Inggris
Jumlah Jam Pilihan Lintas Kelompok Peminatan 6 6
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 44 44
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt. 2
I. Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
172
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt. 2
II. Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
10. Muatan Lokal (Bahasa Jawa) 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu 26 26
III. Kelompok C (Peminatan)
11. Geografi 3 3
12. Sejarah 3 3
13. Sosiologi 3 3
14. Ekonomi 3 3
Jumlah Jam Peminatan 12 12
Berdasarkan` sumber daya (Kebutuhan siswa,
ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimiliki
SMA (Lampiran I Permendikbud 36 tahun 2018 tentang
Kurikulum 2013 SMA halaman 10) Pilihan Lintas
Kelompok Peminatan IPS adalah : Memilih dua mata
pelajaran pada peminatan MIPA dan/atau IBB
X IPS 1-2 X IPS 3-4
15. Fisika Kimia 3 3
16. Bhs &Sastra Inggris Bhs &Sastra Inggris 3 3
Jumlah Jam Pilihan Lintas Kelompok Peminatan 6 6
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 44 44
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
I. Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
II. Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
173
Struktur Kurikulum SMA Kelas XI MIPA, IPS, dan IBB Tahun Pelajaran
2019/2020 disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 5d : Struktur Kurikulum Kelas XI MIPA
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
I. Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
II. Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
10. Muatan Lokal (Bahasa Jawa) 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu 26 26
III. Kelompok C (Peminatan)
11. Matematika 4 4
174
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
12. Biologi 4 4
13. Fisika 4 4
14. Kimia 4 4
Jumlah Jam Peminatan 16 16
Berdasarkan sumber daya (Kebutuhan siswa,
ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimiliki
SMA (Lampiran I Permendikbud 36 tahun 2018 tentang
Kurikulum 2013 SMA halaman 10) Pilihan Lintas
Kelompok Peminatan MIPA adalah: Memilih dua mata
pelajaran pada peminatan IPS dan/atau IBB
XI MIPA 1-4 XI MIPA 5
Bahasa dan Sastra
15. Ekonomi 4 4
Perancis
Jumlah Jam Pilihan Lintas Kelompok Peminatan 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
46 46
Minggu
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt. 2
Jumlah Jam Peminatan 16 16
Berdasarkan sumber daya (Kebutuhan siswa,
ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang
dimiliki SMA (Lampiran I Permendikbud 36 tahun
2018 tentang Kurikulum 2013 SMA halaman 10)
Pilihan Lintas Kelompok Peminatan IPS adalah :
Memilih dua mata pelajaran pada peminatan MIPA
dan/atau IBB
XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 3-4
15. Bhs & Sastra Inggris Fisika Kimia 4 4
Jumlah Jam Pilihan Lintas Kelompok Peminatan 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
46 46
Minggu
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt. 2
I. Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
II. Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
10. Muatan Lokal (Bahasa Jawa) 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu 26 26
III. Kelompok C (Peminatan)
11. Bahasa dan Sastra Indonesia 4 4
12. Bahasa dan Sastra Inggris 4 4
13. Bahasa dan Sastra Perancis 4 4
176
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt. 2
14. Antropologi 4 4
Jumlah Jam Peminatan 16 16
Berdasarkan sumber daya (Kebutuhan siswa,
ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang
dimiliki SMA (Lampiran I Permendikbud 36 tahun
2018 tentang Kurikulum 2013 SMA halaman 10)
Pilihan Lintas Kelompok Peminatan IBB adalah :
15. Ekonomi 4 4
Jumlah Jam Pilihan Lintas Kelompok Peminatan 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
46 46
Minggu
Struktur Kurikulum SMA Kelas XII MIPA, IPS, dan IBB Tahun Pelajaran
2019/2020 disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 5g : Struktur Kurikulum Kelas XII MIPA
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt. 2
I. Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
II. Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
10. Muatan Lokal (Bahasa Jawa) 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu 26 26
III. Kelompok C (Peminatan)
11. Matematika 4 4
12. Biologi 4 4
177
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt. 2
13. Fisika 4 4
14. Kimia 4 4
Jumlah Jam Peminatan 16 16
Berdasarkan sumber daya (Kebutuhan siswa,
ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang
dimiliki SMA (Lampiran I Permendikbud 36 tahun
2018 tentang Kurikulum 2013 SMA halaman 10)
Pilihan Lintas Kelompok Peminatan MIPA adalah:
15. Bahasa dan Sastra Inggris 4 4
Jumlah Jam Pilihan Lintas Kelompok Peminatan 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
46 46
Minggu
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt. 2
I. Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
II. Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
10. Muatan Lokal (Bahasa Jawa) 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu 26 26
III. Kelompok C (Peminatan)
11. Geografi 4 4
12. Sejarah 4 4
13. Sosiologi 4 4
178
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt. 2
14. Ekonomi 4 4
Jumlah Jam Peminatan 16 16
Berdasarkan sumber daya (Kebutuhan siswa,
ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimiliki
SMA (Lampiran I Permendikbud 36 tahun 2018 tentang
Kurikulum 2013 SMA halaman 10) Pilihan Lintas
Kelompok Peminatan IPS adalah : Memilih dua mata
pelajaran pada peminatan MIPA dan/atau IBB
XII IPS 1 XII IPS 2-3 XII IPS 4-5
15. Bhs & Sastra Inggris Kimia Antropologi 4 4
Jumlah Jam Pilihan Lintas Kelompok Peminatan 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 46 46
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt. 2
ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang
dimiliki SMA (Lampiran I Permendikbud 36 tahun
2018 tentang Kurikulum 2013 SMA halaman 10)
Pilihan Lintas Kelompok Peminatan IBB adalah :
15. ekonomi 4 4
Jumlah Jam Pilihan Lintas Kelompok Peminatan 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
46 46
Minggu
Peserta didik kelas X, XI dan XII selain mendapat mata pelajaran juga
mendapat layanan Bimbingan dan Konseling (BK) dan Bimbingan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (BTIK).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111
tahun 2014 dan Nota Dinas dari kepala Disdikbud Provinsi Jawa tengah nomor
086000/XI/2017 kegiatan layanan BK di SMAN 1 Jekulo Kudus diselenggarakan di
dalam kelas dengan beban belajar 2 jam pelajaran perminggu.
Tabel 5j : Bimbingan dan Konseling
Alokasi Waktu
No Bimbingan dan Konseling
Smt. 1 Smt. 2
1. Kelas X 2 2
2. Kelas XI 2 2
3. Kelas XII 2 2
*) JP = jam pelajaran
Peserta didik wajib mengambil 4 mata pelajaran peminatan yang tersedia setelah
mendapat rekomendasi dari Guru Bimbingan dan Konseling mulai awal semester 1
(satu) sampai dengan lulus.
Mekanisme dan proses pelaksanaan peminatan kelas X SMA Negeri 1 Jekulo
Kudus sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah bersama Wakil Kepala Sekolah, guru mata pelajaran, dan
guru BK :
a. Menetapkan Jumlah peserta didik yang akan di terima dan macam
peminatan yang akan diadakan di sekolah pada tahun akademik yang akan
berlangsung.
b. Mengajukan daya tampung peserta didik yang diterima dan jumlah rombel
peminatan kepada Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Propinsi Jawa
Tengah.
c. Membuat informasi PPDB SMA Negeri 1 Jekulo Kudus mengenai
mekanisme pendaftaran, jumlah peserta didik yang diterima, jumlah
peminatan MIPA, IPS, Bahasa dan Budaya yang ditempel di papan
pengumuman sekolah maupun melalui laman sekolah.
3. Verifikasi Berkas dan pengajuan akun PPDB, calon peserta didik bersama
orang tua datang ke sekolah dengan :
a. mengisi formulir verifikasi pendaftaran (24 s.d. 28 Juni 2019), yang
meliputi:
- data sekolah asal
- biodata siswa
- data prestasi akademik dan non akademik bagi yang memilikinya.
b. menyerahkan formulir verifikasi pendaftaran ke panitia PPDB untuk
difalidasi
c. Setelah di validasi, calon peserta didik menerima bukti verifikasi
pendaftaran dan Token.
4. Pendaftaran Daring/Online Mandiri dan/atau lewat Satuan Pendidikan (1 s.d. 5
Juli 2019).
5. Pada waktu pengumuman calon peserta didik mengambil formulir daftar ulang
(data pribadi siswa dan surat pernyataan), dan setelah formulir daftar ulang
diisi kemudian diserahkan kembali kepada panitia.
6. Panitia PPDB mengunduh data calon siswa baru dari laman PPDB Jawa
Tengah, kemudian membagi kelas sesuai pengelompokan peminatan dan lintas
minat peserta didik. Hasilnya diserahkan kepada guru BK.
182
7. Guru BK memberikan konsultasi kepada Peserta Didik (PD) dan orang tua .
Layanan konsultasi dilakukan apabila:
a. Siswa dan orang tua belum memahami lintas peminatan yang ada di
sekolah
b. Ketidaksesuaian pilihan lintas peminatan siswa dengan perhatian atau
harapan orangtua.
c. Ketidaksesuaian pilihan lintas peminatan siswa dengan daya dukung
sekolah
8. Bila hasil pengelompokan lintas peminatan siswa sudah sesuai dengan minat
siswa, maka panitian, guru BK dan kepala sekolah melaksanakan rapat
penetapan peserta didik dalam kelas peminatan berdasarkan minat/lintas minat
peserta didik, ketersediaan guru, dan daya dukung sekolah.
9. Kepala sekolah menetapkan kelas peminatan sesaui lintas minat yang dipilih
oleh siswa.
Peserta didik masih mungkin pindah peminatan paling lambat pada awal
semester kedua di Kelas X sepanjang daya tampung peminatan baru masih tersedia,
berdasarkan hasil pembelajaran berjalan pada semester pertama dan rekomendasi
guru bimbingan dan konseling, peserta didik yang pindah peminatan wajib mengikuti
dan tuntas matrikulasi mata pelajaran yang belum dipelajari sebelum pembelajaran
pada peminatan baru dimulai (Permendikbud RI Nomor 36 Tahun 2018 halaman 10).
Kelas XII MIPA : lintas minatnya sebanyak 1 mata pelajaran dengan alokasi
waktu 4 jam per minggu dan diambil dari luar diambil dari Bahasa dan
Budaya (BB), yaitu :
Table 7.c
Lintas Minatnya dari
Kelas
Kelompok Peminatan BB Kelompok Peminatan IPS
XII MIPA 1 Bahasa dan Sastra Inggris -
XII MIPA 2 Bahasa dan Sastra Inggris -
XII MIPA 3 Bahasa dan Sastra Inggris -
XII MIPA 4 Bahasa dan Sastra Inggris -
Table 7.d
Lintas Minatnya dari
Kelas
Kelompok Peminatan BB Kelompok Peminatan MIPA
XI IPS 1 Bahasa dan Sastra Inggris -
XI IPS 2 - Fisika
XI IPS 3 - Kimia
XI IPS 4 - Kimia
Kelas XII IPS : lintas minatnya sebanyak 1 mata pelajaran dengan alokasi
waktu 4 jam per minggu dan diambil dari peminatan MIPA dan kelompok
peminatan Bahasa dan Budaya (BB), yaitu :
Table 7.e
Lintas Minatnya dari
Kelas
Kelompok Peminatan BB Kelompok Peminatan MIPA
XI IPS 1 Bahasa dan Sastra Inggris -
XI IPS 2 - Kimia
XI IPS 3 - Kimia
XI IPS 4 - Antropologi
XI IPS 5 - Antropologi
XII BB Ekonomi -
F. Beban Belajar.
Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu
tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka,
penugasan terstruktur(PT), dan kegiatan mandiri(KM). Kegiatan tatap muka adalah
kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan
pendidik. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk
mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan
oleh pendidik. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai standar kompetensi, waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh
peserta didik.
Pengaturan beban belajar meliputi aspek utama dan aktivitas belajar
tambahan, yaitu :
a) Aktivitas tatap muka dalam ruang kelas, Laboratorium, atau pengaturan
pembelajaran lainnya.
b) Kegiatan belajar virtual adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara
maya dengan memanfaatkan berbagai jaringan Teknologi Informasi dan
Komunikasi baik secara terstruktur atau mandiri.
c) Kegiatan terstruktur/kokurikuler, yaitu pembelajaran dalam bentuk penugasan
dari pendidik terkait muatan atau mata pelajaran yang berfungsi sebagai
proses pendalaman atau perluasan pengalaman belajar yang diterima setelah
kegiatan tatap muka.
d) Kegiatan Mandiri adalah kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik
atas inisiatif atau dengan stimulasi pendidik yang berfungsi sebagai proses
pendalaman atau perluasan pengalaman belajar yang diterima dalam kegiatan
tatap muka dan/atau terstruktur;
186
pelajaran perminggu dan dilakukan oleh Guru Bimbingan dan Konseling dengan rasio
satu Guru Bimbingan dan Konseling melayani minimal 150 orang peserta didik.
Sedangkan berdasarkan Permendikbud RI Nomor 45 Tahun 2015 tentang
pengganti Permendikbud RI Nomor 68 tahun 2014 tentang Peran guru Teknologi
Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informatika dalam Implementasi Kurikulum 2013 pasal 4 nomor 1, bimbingan TIK di
SMAN 1 Jekulo Kudus berupa bimbingan terhadap peserta didik, layanan/fasilitasi
sesama guru dan tenaga kependidikan dengan beban kerja membimbing paling sedikit
150 (seratus lima puluh) peserta didik per semester. Materi pokok bimbingan TIK
terhadap peserta didik bersdasarkan Sosialisasi Federasi Guru TIK dan KKPI Nasional
(FGTIKKNAS) adalah informatika. BTIK di kelas X diberikan secara klasikal dengan
alokasi waktu 2 jam pelajaran perminggu, sedangkan BTIK di kelas XI dan XII
diberikan secara individual di luar kelas dan secara klasikal.
Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk SMA Negeri 1 Jekulo
Kudus adalah sebagaimana tertera pada Tabel 8.
G. Muatan Lokal
Kelas X Semester 2
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
191
Kelas XI Semester 1
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan engamalkan 1.1 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
ajaran agama yang mengamalkan anugerah Tuhan berupa
dianutnya. bahasa Jawa dalam bentuk teks Serat
Wedhatama pupuh Pocung
1.2 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa
bahasa Jawa dalam bentuk teks novel .
1.3 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa
bahasa Jawa dalam bentuk teks sesorah.
1.4 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa
bahasa Jawa dalam bentuk teks eksposisi
193
Kelas XI Semester 2
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1.Menghayati dan 1.1 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan ajaran agama mengamalkan anugerah Tuhan berupa
yang dianutnya. bahasa Jawa dalam bentuk teks Serat
Wedhatama pupuh Gambuh.
1.2 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa
bahasa Jawa dalam bentuk teks crita rakyat
daerah setempat.
1.3 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa
bahasa Jawa dalam bentuk teks dengaran
iklan berbahasa Jawa.
1.4 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa
bahasa Jawa dalam bentuk teks eksposisi
tentang seni pertunjukanJawa.
1.5 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa
bahasa Jawa dalam bentuk teks empat
paragraf aksara Jawa.
2.Menghayati dan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
mengamalkan perilaku tanggung jawab, peduli (gotong royong,
jujur, disiplin, tanggung kerjasama, toleran, damai), santun,
jawab, peduli (gotong responsif, dan proaktif dalam menggunakan
royong, kerjasama, toleran, bahasa Jawa melalui teks Serat Wedhatama
damai), santun, responsif pupuh Gambuh.
dan proaktif dan 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menunjukkan sikap sebagai tanggung jawab, peduli (gotong royong,
bagian dari solusi atas kerjasama, toleran, damai), santun,
berbagai permasalahan responsif, dan proaktif dalam menggunakan
dalam berinteraksi secara bahasa Jawa melalui teks crita rakyat
195
Kelas XI Semester 2
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
ajaran agama yang dianutnya mengamalkan anugerah Tuhan berupa
bahasa Jawa dalam bentuk teks Serat
Tripama.
1.2 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhanberupa
bahasa Jawa dalam bentuk teks budaya
198
wewaler.
1.3 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa
bahasa Jawa dalam bentuk teks lima
paragraf aksara Jawa.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
perilaku jujur, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
disiplin,tanggung jawab, kerjasama, toleran, damai), santun,
peduli (gotong royong, responsif, dan proaktif dalam
kerjasama,toleran, damai), menggunakan bahasa Jawa melalui teks
santun, responsif dan proaktif Serat Tripama .
dan menunjukkan sikap 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
sebagai bagian dari solusi atas tanggung jawab, peduli (gotong royong,
berbagai permasalahan dalam kerjasama, toleran, damai), santun,
berinteraksi secara efektif responsif, dan proaktif dalam
dengan lingkungan sosial dan menggunakan bahasa Jawa melalui teks
alam serta dalam budaya wewaler.
menempatkan diri sebagai 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
cerminan bangsa dalam tanggung jawab, peduli (gotong royong,
pergaulan dunia. kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam
menggunakan bahasa Jawa melalui teks
lima paragraf aksara Jawa.
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menelaah teks serat Tripama pupuh
menganalisis, dan Dhandhanggula.
mengevaluasi pengetahuan 3.2 Memahami teks eksposisi tentang budaya
faktual, konseptual, prosedural wewaler.
berdasarkan rasa ingintahunya 3.3 Mengidentifikasi kaidah penulisan teks
tentang ilmu pengetahuan, berhuruf Jawa lima paragraph yang
teknologi, seni, budaya, dan menggunakan tanda baca (pada)
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, 4.1 Menanggapi isi Serat Tripama pupuh
dan mencipta dalam ranah dhandhanggula dan menulis, serta
konkret dan ranah abstrak menyajikan syair tembang
terkait dengan pengembangan Dhandhanggula karangan sendiri.
dari yang dipelajarinya di 4.2 Menanggapi isi teks eksposisi tentang
sekolah secara mandiri, dan budaya wewaler.
mampu menggunakan metoda 4.3 Menulis lima paragraf berhuruf Jawa
sesuai kaidah keilmuan yang menggunakan tanda baca pada).
Pada tangal 6 Juni 2012 SMA Negeri 1 Jekulo Kudus mendapat piagam
penghargaan dari Menteri Negara Lingkungan Hidup dan dari Menteri Pendidikan
Dan Kebudayaan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional, maka untuk menyikapi
potensi tersebut dan untuk meningkatkan lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan
rindang serta untuk mewujudkan sekolah Adiwiya Mandiri, SMA Negeri 1 Jekulo Kudus
menetapkan Pendidikan Lingkungan Hidup sebagai muatan lokal.
Materi pendidikan lingkungan hidup yang disampaikan kepada peserta didik
terintegrasi dengan mata pelajaran antara lain dalam mata pelajaran seni
budaya, prakarya, dan/atau pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
(Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013, pasal 4 (2),
(3) halaman 3), selain itu materi pendidikan lingkungan hidup disampaikan pada
kegiatan ekstrakurikuler lingkungan hidup. Pendidikan lingkungan hidup juga
disampaikan dan dibiasakan kepada peserta didik kegiatan sehari-hari di sekolah
misalnya dalam bentuk kebersihan kelas di pagi hari sebelum pembelajaran dimulai
dan diadakan program jum’at bersih yang kegiatannya berupa kebersihan lingkungan
sekolah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pendidikan lingkungan hidup
disajikan pada tabel 11.
Tabel 11 Standar Kompetensi lingkungan hidup
Standar Kompetensi Kompotensi Dasar
1. Memahami Lingkungan Hidup, 1.1 Memahami Lingkungan Hidup
Pendidikan Lingkungan Hidup, 1.2 Memahami Pendidikan Lingkungan
Dasar Hukum Pendidikan hidup
Lingkungan Hidup dan Sekolah 1.3 Mendeskripsikan ciri-ciri sekolah yg
Berwawasan Lingkungan berwawasan lingkungan
2. Mendeskripsikan sumber daya 2.1.Mendeskripsikan sumber daya hayati
alam hayati dan non hayati yang berpenga ruh terhadap
kesejahteraan hidup manusia dan
upaya pelestariannya
2.2. Mendeskripsikan sumber daya alam
non hayati yang berpengaruh terhadap
kesejahteraan hidup manusia &upaya
penghematannya.
3. Mengidentifikasi, 3.1. Mengidentifikasikan ciri-ciri sampah
mengumpulkan data, 3.2. Mengklasifikasi kan sampah
menyimpulkan dan berdasarkan ciri khusus yang di miliki
mendeskripsikan efek samping 3.3. Mendeskripsikan efek samping me
sampah terhadap kehidupan numpuknya sampah di lingkungan
manusia dan terhadap kehidupan manusia
mengkomunikasikannya
4. Melakukan daur ulang sampah 4.1. Mendeskripsikan pengolahan sampah
secara benar dalam kehidupan organic
sehari-hari 4.2. Mendeskripsikan cara daur ulang
sampah anorganik
H. Penumbuhan Karakter
200
1. Rasional
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti
(kekuatan batin, karakter), pikiran (intelectual) dan tubuh anak. Bagian-bagian itu
tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak -anak
kita. Demikian dinyatakan oleh Ki Hajar Dewantara. Oleh karena itu, transformasi
pendidikan nasional Indonesia harus menempatkan karakter sebagai ruh atau
dimensi terdalam pendidikan nasional berdampingan dengan intel ektualitas yang
tercermin dalam kompetensi yang dapat diwujudkan. Dengan karakter yang kuat-
tangguh beserta kompetensi yang tinggi, yang dihasilkan oleh pendidikan yang
baik, berbagai kebutuhan, tantangan, dan tuntutan baru dapat dipenuhi atau diatasi.
Oleh karena itu, selain pengembangan intelektualitas, pengembangan karakter
peserta didik sangatlah penting, oleh karenanya pendidikan harus menempatkan
potensi-potensi intelektual dan karakter peserta didik sebagai tujuan. Demikian juga
laporan Delors untuk pendidikan abad XXI, sebagaimana tercantum dalam buku
Pembelajaran : “Harta karun di dalamnya”, menegaskan bahwa pendidikan abad XXI
bersandar pada lima tiang pembelajaran sejagat (five pillars of learning), yaitu :
learning to know, learning to do, learning to live together, dan learning to be serta
learning to transform for oneself and society.
Selain itu, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional telah menegaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
Lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring nilai
yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK (Penguatan Pendidikan
Karakter). Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan indivi du dengan Tuhan,
i ndi vidu dengan sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan).
4. Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum penumbuhan karakter dilaksanakan melalui tiga cara,
yaitu :
a) Mengintegrasikan pada mata pelajaran yang ada di dalam struktur kurikulum
dan mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) melalui kegiatan intrakurikuler dan
kokurikuler. Sebagai kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler, setiap guru
menyusun dokumen perencanaan pembelajaran berupa Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai mata pelajarannya masing-masing.
Nilai-nilai utama penumbuhan karakter diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran masing-masing. Misalnya, mata
pelajaran Fisika mengintegrasikan nilai nasionalisme dengan mendukung
konservasi energi pada materi tentang energi.
b) Mengimplementasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan. Pada kegiatan ekstrakurikuler, satuan pendidikan melakukan
penguatan kembali nilai-nilai karakter melalui berbagai kegiatan.
c) Kegiatan pembiasaan melalui budaya sekolah dibentuk dalam proses kegiatan
rutin, spontan, pengkondisian, dan keteladanan warga sekolah. Kegiatan -
kegiatan dilakukan di luar jam pembelajaran untuk memperkuat pembentukan
karakter sesuai dengan situasi, kondisi, ketersediaan sarana dan prasarana di
setiap satuan pendidikan. Struktur pendukung lain yang terdiri atas: (a).
Ekosistem dan budaya sekolah; mewujudkan tata kelola yang sehat , hubungan
antarwarga sekolah yang harmonis dan saling menghargai, lingkungan sekolah
yang bersih, ramah, sehat, aman, dan damai. (b) Pendidikan keluarga dan
masyarakat; menjalin keselarasan antara pendidikan di sekolah, li ngkungan
keluarga, dan masyarakat.
5. Penilaian
Penilaian dilakukan pada tingkat pendidik dan evaluasi dilakukan pada
tingkat satuan pendidikan dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian sikap
dan keterampilan.
I. Pengembangan Literasi
1. Pengertian
204
2. Tujuan
Tujuan Umum
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembuda-yaan
ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan L iterasi Sekolah agar
mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan Khusus
a) Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.
b) Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
c) Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah
anak, sehingga warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
d) Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku
bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.
3. Kompetensi Literasi
Ferguson (www.bibliotech.us/pdfs/InfoLit.pdf) menjabarkan komponen literasi
informasi, yang terdiri atas : literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi media,
literasi teknologi, dan literasi visual. Ke-5 komponen literasi tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut.
a) Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan,
berbicara, membaca, menuli s, dan menghitung (counting) berkaitan dengan
kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating), mempersepsikan
205
Contoh Kegiatan
No Komponen Tahap Tahap Tahap
Pembiasaan Pengembangan Pembelajaran
1 Literasi Membaca 15 menit Mendiskusikan Menuliskan
Dasar sebelum kegiatan bacaan analisis terhadap
belajar setiap hari bacaan
2 Literasi Mencari bahan Menggunakan Mencantumkan
Perpustakaan pustaka yang perpustakaan daftar pustaka
diminati untuk sebagai sumber dalam laporan
kegiatan membaca informasi dalam tugas/ praktik
15 menit diskusi tentang setiap mata
bacaan pelajaran
3 Literasi Membaca berita Mendiskusikan Membuat
Media dari media cetak/ berita dari media komunitas
daring dalam cetak/daring pembelajaran
kegiatan membaca untuk diskusi dan
15 menit berbagi informasi
terkait
pemahaman mata
pelajaran antar
teman, guru, dan
antarsekolah
4 Literasi Membaca buku Memberikan Setiap mata
Teknologi elektronik komentar terhadap pelajaran
buku elektronik memanfaatkan
teknologi
komputasi,
searching, dan
share) dalam
mengolah,
menyaji,
melaporkan hasil
kegiatan/laporan
5 Literasi Membaca film atau Mendiskusikan Menggunakan
Visual iklan pendek film atau iklan aplikasi
pendek video/film dalam
menyaji dan
melaporkan
kegiatan
hasil praktik
/diskusi/
observasi melalui
website sekolah,
youtube, dll.
5. Pentahapan Kegiatan
Kegiatan pengembangan literasi yang dilaksanakan berdasarkan panduan,
merupakan gerakan berkelanjutan yang dikelompokan dalam tiga tahap, yaitu :
a) Kegiatan Meningkatkan Pembiasaan
Melalui kegiatan yang difasilitasi guru dan diintegrasikan dalam pembelajaran.
Contoh :
207
b) Kegiatan Pengembangan
Tahap pengembangan merupakan kelanjutan dari tahap pembiasaan, di
mana sekolah mengagendakan berbagai kegiatan seperti pada contoh berikut:
- Mengasah kemampuan peserta didik dalam menanggapi buku pengayaan
secara lisan dan tulisan dalam diskusi
- Membangun interaksi antarpeserta didik dan antara peserta didik dalam
agenda khusus presentasi buku.
- Mengasah kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, analitis, kreatif,
dan inovatif; seperti lomba menulis risensi atau menyajikan kritik buku.
- Mendorong peserta didik untuk selalu mencari keterkaitan antara buku
dalam kegiatan pengenalan alam sekitarnya.
- Lomba menyajikan jurnal membaca buku.
c) Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan literasi pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan
pengalaman belajar siswa, baik yang dilakukan dalam proses pembelajaran
maupun kegiatan mandiri. Kegiatan pembelajaran ini bertujuan :
- Mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya
dengan pengalaman pribadi sehingga terbentuk pribadi pembelajar
sepanjang hayat;
- Mengembangkan kemampuan berpikir kritis; dan
- Mengolah dan mengelola kemampuan komunikasi secara kreatif
(verbal, tuli san, visual, digital) melalui kegiatan menanggapi teks buku
bacaan dan buku pelajaran.
6. Struktur Program
Kegiatan-kegiatan yang dipersyaratkan dilengkapi program dalam
pengelolaannya, sekolah menyiapkan program dengan struktur sebagai berikut:
Tabel 13. Model Proram Literasi
No KOMPONEN URAIAN
1 Program : Literasi
2 Deskripsi Kondisi Nyata :
3 Masalah Utama :
4 Kegiatan (Solusi) :
5 Tujuan :
6 Indikator Pencapaian :
7 Strategi Pelaksanaan :
Tim Pelaksana/ Uraian
8 :
Tugas
2) Pelaksanaan
No KOMPONEN URAIAN Tanggal
1 Pelaksana : 1. Rapat pembahasan Program tgl.
Kegiatan dan 2. Implementasi Kegiatan
Jadwal Pembiasan tgl
3. Implementasi Pembelajaran
4. Evaluasi Kegiatan
2 Jurnal Kegiatan : Uraian
3) Evaluasi Kegiatan
1 Evaluasi pelaksanaan : Pelakasnaan Evaluas dilakukan secara
berkala dan disampakan ke forum dewan
guru dalam rapat evaluasi program
2 Evaluasi Pencapaian : Terlampir
7. Instrumen Evaluasi
209
berbasis aktivitas yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan materi pembelajaran.
Kecakapan yang dibutuhkan di Abad 21 juga merupakan keterampilan berpikir lebih
tinggi (Higher Order Thinking Skills (HOTS)) yang sangat diperlukan dalam
mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan global.
2. Tujuan
Pengembangan Kecakapan Hidup Abad 21 dalam Pendidikan, mempunyai tujuan
sebagai berikut:
a. untuk menghadapi abad 21 yang makin syarat dengan teknologi dan sains dalam
masyarakat global, maka pendidikan kita haruslah beroreintasi pada ilmu
pengetahuan matematika dan sains alam disertai dengan sains sosial dan
kemanusiaan dengan keseimbangan yang wajar;
b. Pendidikan ilmu pengetahuan bukan hanya membuat seorang peserta didik
berpengetahuan, melainkan juga menganut sikap keilmuan, yaitu kritis, logis,
analitis dan kreatif, namun disertai pula dengan kemampuan beradaptasi.
c. Pada setiap jenjang pendidikan perlu ditanamkan jiwa kemandirian, karena
kemandirian pribadi mendasari kemandirian bangsa, kemandirian dalam
melakukan kerjasama yang saling menghargai dan menghormati.
d. Kolaborasi (Collaboration)
1) Memiliki kemampuan dalam kerjasama berkelompok
212
4. Pentahapan Kegiatan
Pentahapan kegiatan Pengembangan kecakapan hidup Abad 21 dalam
pembelajaran meliputi tiga tahap sebagai berikut.
a. Pengembangan RPP
Pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kecakapan Abad 21 direncanakan
dari awal, dimulai dengan menganalisis Kompetensi sampai menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran atau RPP. Karakter kecakapan Abad 21 dapat
dikembangkan sesuai dengan karakteristik KD dan materi yang akan dibahas.
Oleh sebab itu dalam merencanakan pembelajaran yang mengintegrasikan
karakter kecakapan Abad 21, dapat digunakan langkah-langkah seperti tampak
pada gambar berikut.
1) Menentukan jenis kecakapan yang akan dikembangkan sesuai dengan
kompetensi dasar (mungkin fokus, tidak pada keempat-empatnya, misalnya
berpikir kritis dan problem solving, atau kolaborasi)
2) Merumuskan tujuan pembelajaran agar cukup jelas dalam menunjukkan
kecakapan yang harus dimiliki peserta didik
3) Mengembangkan IPK agar dapat mencapai KD (Lihat Naskah Pengembangan
RPP) dan dapat mengembangkan karakter kecakapan berpikir kritis dan
pemecahan masalah
4) Mengembangkan materi pembelajaran yang relevan
5) Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai
dengan hasil analisis.
6) Aktifitas Literasi dalam Pembelajaran
7) Mengembangkan teknik dan instrumen penilaian sesuai dengan hasil analisis
(tujuan atau IPK).
8) Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran
b. Pelaksanaan Pembelajaran
213
Jumlah hari belajar efektif SMA Negeri 1 Jekulo Kudus Tahun Pelajaran
2019/2020 adalah 172 hari atau 35 minggu, pada semester gasal sebanyak 91 hari
217
atau 19 minggu efektif, dan untuk semester genap sebanyak 81 hari belajar efektif
atau 16 minggu efektif.
3. Masa Penilaian
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian kompetensi hasil belajar peserta didik. Jenis Penilaian meliputi Penilaian
Harian, Penilaian Tengah Semester, Penilaian Akhir Semester, Penilaian Akhir Tahun,
Ujian Sekolah/Madrasah Berstandar Nasional, dan Ujian Nasional. Masa Penilaian
tersebut adalah :
a) Penilaian Harian dilaksanakan oleh pendidik dalam kegiatan pembelajaran, yang
pengaturan waktunya ditetapkan oleh masing-masing pendidik.
b) Penilaian Tengah Semester (PTS) dilaksanakan setelah melaksanakan 8-9 minggu
kegiatan pembelajaran. Penilaian tengah semester gasal diperkirakan dilaksanakan
tanggal 16 – 20 September 2019 dan penilaian tengah semester genap
diperkirakan dilaksanakan tanggal 2 – 6 Maret 2020.
c) Penilaian Akhir Semester (PAS) dilaksanakan pada minggu ke-4 bulan
November (27-30 November 2019) dan minggu ke-1 bulan Desember (2-6
desember 2019). Penilaian Akhir Tahun dilaksanakan pada minggu ke 1-2 bulan
Juni (2-11 Mei 2020).
218
1. Libur Sekolah
Libur semester gasal SMA Negeri 1 Jekulo Kudus mulai tanggal 19
Desember 2019 sampai dengan tanggal 31 desember 2019. Sedangkan Libur
semester genap yang merupakan libur akhir tahun pelajaran berlangsung mulai
tanggal 22 Juni 2020 sampai dengan tanggal 10 Julir 2020 dan masuk kembali pada
awal Tahun Pelajaran 2020/2021.
2. Libur Hari libur pada bulan Ramadhan dan libur dalam rangka Idul Fitri
Hari libur pada bulan Ramadhan dan libur dalam rangka Idul Fitri 1438 H
diatur sebagai berikut :
1) Dua hari sebelum tanggal 1 Syawal 1438 H, yaitu tanggal 18 - 23 Mei
2020 untuk seluruh satuan pendidikan.
2) Dua hari pada pada saat idul fitri 1439 H, yaitu tanggal 24 - 25 Mei 2020.
3) Libur satu hari setelah Idul Fitri 1438 H berlangsung , yaitu tanggal 26 - 30
Mei 2020.
3. Libur Umum
219
Libur Umum meliputi hari besar keagamaan dan hari-hari besar Nasional
yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Libur Umum dan Cuti Bersama Tahun 2019:
a. Libur Umum
1. Tanggal 11 Agustus 2019 : Idul Adha 1440 H .
2. Tanggal 17 Agustus 2019 : Hari Kemerdekaan RI.
3. Tanggal 1 September 2019 : Tahun Baru Hijriyah 1441 H
4. Tanggal 9 November 2019 : Maulid Nabi Muhammad
5. Tanggal 25 Desember 2019 : Hari Natal
b. Cuti Bersama
6. Tanggal 3, 4, dan 7 Juni 2019 : Hari Raya Idul Fitri 1440 H
7. Tanggal 24 Desember 2019 : Hari Raya Natal
JUMLAH
JUMLAH HARI EFEKTIF DAN HARI UNTUK KEGIATAN LAIN JUMLAH HARI LIBUR
HARI
SEMESTER
HARI- KEG. JEDA LIBUR
NO BULAN, TAHUN HARI MENGI- HARI LIBUR HARI LIBUR
HARI SMT/TES PENYERAHA RAMDH
BELAJAR KUTI ULTAH AKHIR SABTU/MINGG UMU
PERTAMA KD/US/U N BLHB / HARI
EFEKTIF UPACARA SMA SEMESTER U M
MASUK N RAYA
201
10 3 10 8 31
JULI 9
201
22 9 31
AGUSTUS 9
201
15 5 2 1 9 1 1 30
GASAL
SEPTEMBER 9
1
201
23 8 31
OKTOBER 9
201
19 5 9 1 30
NOPEMBER 9
201
8 5 1 7 9 2 31
DESEMBER 9
JUMLAH 91 3 15 2 1 1 17 52 1 4 184
2 GENAP 202
22 8 1 31
JANUARI 0
202
19 9 1 29
FEBRUARI 0
202
10 11 9 1 31
MARET 0
202
15 5 8 2 30
APRIL 0
202
9 10 2 10 31
MEI 0
JUNI 202 6 8 1 7 8 1 30
221
0
JUMLAH 81 0 24 2 0 1 5 52 10 10 181
JUMLAH DALAM 1 TAHUN
178 3 37 4 1 2 24 104 12 8 365
PELAJARAN 2019/2020
D. Tabel Kalender Kegiatan Sekolah
2020
Libur Umum (Wafat Isa Al-Masih/Jumat
25. 10 April 2020
Agung)
26. Perkiraan UN SMA 15 - 18 April 2020
27. Peringatan Hari Kartini 21 April 2020
Perkiraan Libur Awal Puasa Ramadhan
28. 24 - 25 April 2020
1441 H
29. Libur Umum (Hari Buruh Internasional) 1 Mei 2020
Mengikuti Upacara Peringatan Hari
30. 2 Mei 2020
Pendidikan Nasional
31. Libur Umum (Hari Raya Waisak) 7 Mei 2020
32. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2020
33. Libur Umum (Kenaikan Isa Al Masih) 21 Mei 2020
34. Ulangan akhir Semester Genap 22 - 23 Mei 2020
Cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1440
35. 24 - 25 Mei 2020
H
Libur Hari Raya Idul Fitri 1440 H (1
36. 24 - 25 Mei 2020
Syawal 1440 H)
Cuti bersama setelah Hari Raya Idul
37. 26 - 30 Mei 2020
Fitri 1441 H
38. Libur Umum (Hari Lahirnya Pancasila) 1 Juni 2020
Penilaian Akhir Tahun, untuk 5 (lima) hari
39. 3 - 12 Juni 2020
sekolah
Ulangan Susulan dan Persiapan
40. Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar 15 - 18 Juni 2020
Semester Genap untuk 5 hari sekolah
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar
41. 19 Juni 2020
Semester Genapuntuk 5 hari sekolah
Libur Akhir semester Genap/Libur Akhir
42. 22 Juni – 11 Juli 2020
Tahun Pelajaran 2019/2020
Perkiraan Penerimaan Peserta Didik Baru
43. Juli 2020
Tahun Pelajaran 2019/2020
44. Permulaan Tahun Pelajaran 2019/2020 13 Juli 2020
Kegiatan Berbasis Lingkungan:
a. Green House Juli 2018-Juni 2020 Sesuai
b. Bank Sampah Juli 2018-Juni 2020 jadwal
c. Pembibitan Tanaman Juli 2018-Juni 2020 guru
Hari Sekolah adalah jumlah hari dan jam yang digunakan oleh guru, tenaga
kependidikan, dan peserta didik dalam penyelenggaraan pendidikan di Sekolah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah dan Nota Dinas dari kepala Disdikbud
Provinsi Jawa tengah nomor 0555/Sekertariat/XII/2017 tentang Hari Kerja Sekolah
(SMA, SMK, dan SLB Negeri) di Lingkungan Disdikbud Provinsi Jawa Tengah, hari
sekolah di SMA Negeri 1 Jekulo Kudus dilaksanakan selama 5 hari, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) Hari Senin s.d Kamis : pukul 07.00 - 15.30 WIB
b) Hari Jum’at ; pukul 07.00 – 16.00 WIB
c) Hari Sabtu : libur
Jumlah jam kerja dalam satu minggu 43 jam terdiri dari kegiatan KBM 37,5
jam dan istirahat 5,5 jam.
Tabel 19. Waktu Belajar dalam satu minggu
Jam
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Waktu Jumat
ke
Kebersihan
0 06.45-07.00 DO'A DAN LITERASI 06.30-07.00
UPCR & Senam
1 07.00-07.45 KBM 10 KBM 20 KBM 30 07.00-07.45 KBM 40
2 07.45-08.30 KBM 1 KBM 11 KBM 21 KBM 31 07.45-08.30 KBM 41
3 08.30-09.15 KBM 2 KBM 12 KBM 22 KBM 32 08.30-09.15 KBM 42
ISTIRAHA
09.15-09.30 ISTIRAHAT 1 09.15-09.30
T
4 09.30-10.15 KBM 3 KBM 13 KBM 23 KBM 33 09.30-10.15 KBM 43
5 10.15-11.00 KBM 4 KBM 14 KBM 24 KBM 34 10.15-11.00 KBM 44
6 11.00-11.45 KBM 5 KBM 15 KBM 25 KBM 35 11.00-11.45 KBM 45
SHOLAT
11.45-12.15 SHOLAT DAN ISTIRAHAT 2 11.45-13.00
JUM'AT
7 12.15-13.00 KBM 6 KBM 16 KBM 26 KBM 36 13.00-13.45 KBM 46
8 13.00-13.45 KBM 7 KBM 17 KBM 27 KBM 37 13.45-14.30 KBM 47
9 13.45-14.30 KBM 8 KBM 18 KBM 28 KBM 38 14.30-15.15 KBM 48
10 14.30-15.15 KBM 9 KBM 19 KBM 29 KBM 39 15.15-16.00 PRAMUKA
15.15-15.30 SHOLAT DAN ISTIRAHAT 3
15.30-17.00 EKSKUL PILIHAN 16.00-17.00 PRAMUKA
Jam kerja (jam) 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 37,5
Istirahat (jam) 1 1 1 1 1,5 5,5
Jumlah (jam) 8,5 8,5 8,5 8,5 9,0 43
Keterangan
1) Kelas X : 42 jam mata pelajaran + 2 jam Bahasa Jawa + 2 jam Bimbingan
Konseleing + 2 jam bimbingan TIK = 48 jam @ 45 menit.
2) Kelas XI dan XII : 44 jam mata pelajaran + 2 jam Bahasa Jawa + 2 jam
Bimbingan Konseleing = 48 jam @ 45 menit.
3) Hari senin s.d kamis jumlah jam = 10 jam.
4) Hari jum’at jumlah jam = 9 jam
5) Hari Sabtu tidak ada pelajaran (libur)
227
A. Pembelajaran
Fokus utama pengelolaan kurikulum adalah dalam rangka menjamin siswa
belajar dan guru mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Penjaminan utama
adalah terwujudnya proses belajar yang didukung dengan suasana belajar yang
kondusif. Pengelolaan pembelajaran merupakan serangkaian tindakan perencanaan,
pelaksanaan, penilaian dan evaluasi pembelajaran dalam menjamin terwujudnya
keunggulan mutu lulusan pada tingkat satuan pendidikan sesuai dengan target yang
ditetapkan oleh sekolah.
Dalam sistem pengelolaan pembelajaran, kepala sekolah berperan sebagai
pemimpin pembelajaran. Tugas pemimpin pembelajaran adalah mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya yang tersedia, dan yang mungkin dapat disediakan
untuk menunjang terwujudnya keberlangsungan proses belajar sebagaimana yang
direncanakan demi terealisasinya keunggulan kompetensi mutu lulusan. Untuk
mewujudkan hal tersebut, pimpinan pembelajaran perlu memperhatikan tindakan :
- Memimpin musyawarah dewan pendidik untuk menentukan indikator
pencapaian kompetensi tingkat satuan pendidikan.
- Merumuskan target atau kriteria keberhasilan pada setiap indikator mutu
keunggulan lulusan tingkat satuan pendidikan.
- Mengembangkan suasana sekolah sebagai lingkungan belajar
yangkondusif.
- Meningkatkan penjaminan keterlaksanaan dan keberhasilan proses
pembelajaran.
- Mensupervisi ketercapaian target mutu hasil belajar siswa.
- Memimpin rapat dewan pendidik mengevaluasi keberhasil pelaksanaan
kurikulum.
Format Prota
PROGRAM TAHUNAN
Komptensi Inti :
KI-1 : ……….
KI-2 : ……….
KI-3 : ……….
KI-4 : ……….
Semester gasal
Alokasi
No KOMPETENSI DASAR
Waktu
3.1 …………………………………………………..
4.1 …………………………………………………..
…………………………………………………..
231
Alokasi
No KOMPETENSI DASAR
Waktu
…………………………………………………..
Semester: Genap
Alokasi
No KOMPETENSI DASAR
Waktu
3.1 …………………………………………………..
4.1 …………………………………………………..
…………………………………………………..
…………………………………………………..
…………………………………………………..
…………………………………………………..
Nomor KI
Alokasi Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
3 4 Materi Pembelajaran
Waktu
Nomor KD 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3
Induksi Elektromagnetik B T 4 S 4 4 S
C. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap
bahan kajian mata pelajaran. Mengacu pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah.
Silabus paling sedikit memuat :
1. Identitas mata pelajaran;
2. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
3. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari
peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
4. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran;
5. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikatorpencapaian
kompetensi;
6. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
7. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
8. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum
untuk satu semester atau satu tahun; dan
9. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
SILABUS
Kompetensi Inti :
KI-1 : …………….
KI-2 : …………….
KI-3 : …………….
KI-4 : …………….
………………… ………………..
4K
Berpikir Kritis dan
Pemecahan Masalah
Komunikasi
KD
Kreatifitas dan
Inovasi Materi
Pembelajaran
Kolaborasi
HOTS
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak dari Bentuk Linear Satu Variabel
dengan Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Aljabar Lainnya.
Konsep Nilai Mutlak
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak Bentuk Linear Satu
Variabel
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak dari Bentuk Linear Satu
Variabel dengan Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Aljabar Lainnya.
Kegiatan pembelajaran tersebut di atas juga melatih peserta didik untuk belajar
mencari tahu dan menerapkan interkoneksi antara konsep di dalam
Matematika dengan kehidupan sehari-hari (berpikir kritis)
2) Kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan pengembangan Komunikasi
(Communication skills)
Kegiatan tersebut juga dapat mengembangkan bakat dan karir peserat didik
dalam mencapai cita-cita yang diinginkannya melalui pengembangan
kreatifitas yang ditugaskan (learning to be), serta mengerjakan suatu karya
yang berkaitan dengan konsep yang diperolehnya (learning to do).
239
6. Literasi Pembelajaran
Gerakan literasi di sekolah tidak lagi menjadi bagian terpisah/berdiri sendiri
dalam pelaksanaannya. Pada tahun ini literasi sekolah menjadi bagian yang tidak
terpisah dari proses pembelajaran. Aktivitas peserta didik di kelas bersama guru
melakukan aktivitas ini guna memperkaya dan memperdalam wawasan serta
penguasaan materi, sehingga siswa terlibat langsung tidak lagi hanya bergantung
pada guru.
7. Mengembangkan teknik dan instrumen penilaian sesuai dengan hasil analisis
(tujuan atau IPK).
240
Komponen RPP
RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam
beberapa kali pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas:
1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3) Kelas/semester;
4) Materi pokok;
5) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD
dan pemenuhan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlahjam
pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
7) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
8) Materi pembelajaran, yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi;
9) Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan
dicapai) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
10) Sumber belajar, dapat berupa buku, medi a cetak dan elektroni k, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
11) Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti,
penutup dan penilaian hasil pembelajaran.
C. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran
G. Metode pembelajaran
- Pendekatan
- Model pembelajaran
- Metode
H. Media pembelajaran dan Alat pembelajaran
- berupa media dan alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan
materi pelajaran
I. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan
J. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Nilai Karakter
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan yang
Waktu
dikembangkan
Pendahuluan .. menit
Inti .. menit
1. Orientasi peserta
didik
3. Mengorganisasikan
peserta didik
4. Membimbing
penyelidikan dalam
kelompok
Penutup .. menit
E. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya dilaksanakan untuk mendorong
siswa aktif memenuhi kebutuhan mewujudkan kompetensinya yang meliputi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga kompetensi tersebut memiliki lintasan
perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas
“menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan
diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, mencipta”.
243
1. Kegiatan Pendahuluan
Urut-urutan kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut :
- Mengucapkan salam pembuka
- Meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
- Memanjatkan syukur kepada Tuhan YME bahwasanya dapat melaksanakan
kegiatan belajar
- Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
- Mengelola kelas berwawasan lingkungan
- Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
- Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan
memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional.
244
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan pendekatan pembelajaran, model
pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang
sesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan
pendekatan tematik dan/ atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri
dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan
karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan. Karakteristik proses
pembelajaran hendaknya diarahkan untuk mewujudkan kompetensi berikut :
- Dalam mewujudkan kompetensi sikap siswa, guru hendaknya mampu
mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) didalam
pembelajaran, misalnya perilaku; menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran
berorientasi pada tahapan kompetensi yang menambah pengalaman peserta
didik untuk melakuan aktivitas yang sesuai.
- Dalam mengembangkan kompetensi pengetahuan guru hendaknya memilih
aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,
mensintesa, hingga evaluasi/menilai. Evaluasi, mensintesa, hingga
evaluasi/menilai merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik
sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong
peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual
maupun kelompok, disarankan yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning) .
- Dalam mengembangan keterampilan guru hedaknya memilih aktivias 4C
(Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving,
dan Creativity and Innovation). Jika diperhatikan secara seksama
keterampilan yang dikembangkan merupakan bertuk softskill. Seluruh isi
245
materi (topik dan sub topik) mata pelajaran yang diturunkan dari
keterampilan harus siswa kuasai. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut
perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) dan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup guru bersama peserta didik melakukan refleksi
untuk mengevaluasi dengan melakukan beberapa langkah kegiatan berikut :
- Mengevaluasi rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang
diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat
pembelajaran yang telah berlangsung;
- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
- Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas, baik tugas
individual atau maupun kelompok;
- Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
F. Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan penilaian diawali dengan kegiatan pendidik melakukan analisis
kompetensi pada aspek pengetahuan dan keterampilan yang diturunkan dari
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ke dalam Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) kemudian dirumuskan menjadi indicator dan pencapaian
kompetensi (IPK) pada setiap mata pelajaran.
Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan dalam aspek sikap, pengetahuan
dan keterampilan, yaitu:
1. Pelaksanaan penilaian sikap
Pelaksanaan penilaian sikap meliputi penilaian sikap spiritual dan sikap sosial.
a. Sikap Spiritual
Penilaian si kap spiritual dilakukan untuk mengetahui perkembangan
sikap peserta didik dalam menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya serta toleransi terhadap agama lain. Indikator sikap
spiritual pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn
diturunkan dari KD pada KI-1 dengan memperhatikan butir-buti r nilai sikap
yang tersurat. Sementara itu, penilaian sikap spiritual yang dilakukan oleh
guru mata pelajaran lain dirumuskan dalam perilaku beragama secara umum.
Berikut contoh indikator sikap spiritual yang dapat digunakan untuk
semua mata pelajaran dalam penilaian sikap spiritual:
246
b. Sikap Sosial
Penilaian sikap sosi al untuk menghimpun informasi mengenai
perkembangan sikap sosial peserta didik dalam menghargai, menghayati, dan
berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya.
a) Indikator untuk KD dari KI-2 mata pelajaran PABP dan PPKn
dirumuskan dalam perilaku spesifi k sebagaimana tersurat di dalam
rumusan KD mata pelajaran tersebut. Sementara indikator sikap sosial
mata pelajaran lainnya dirumuskan dalam perilaku sosial secara umum dan
dikembangkan teri ntegrasi dalam pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-4.
Berikut contoh butir-butir sikap sosial :
b) Jujur, yaitu perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan, antara lain: (a) tidak menyontek dalam mengerjakan
ujian/ulangan; (b) tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang
lain tanpa menyebutkan sumber); (c) menyerahkan kepada yang
berwenang barang yang ditemukan; (d) membuat laporan berdasarkan
data atau informasi apa adanya; dan (e) mengakui kesalahan atau
kekurangan yang dimiliki.
c) Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan, antara lain: (a) patuh pada
tata tertib atau aturan bersama/satuan pendidikan; dan (b)
mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan.
d) Tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat, li ngkungan (alam, sosial dan budaya), negara, dan
Tuhan Yang Maha Esa, antara lain: (a) menerima risiko dari tindakan
yang dilakukan; (b) tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti
akurat; (c) mengembalikan barang pinjaman; (d) mengakui dan meminta
247
maaf atas kesalahan yang dilakukan; (e) tidak menyalahkan orang lain
untuk kesalahan ti ndakan sendiri; dan
e) Toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman
latar belakang, pandangan, dan keyakinan, antara lain: (a) tidak
mengganggu teman yang berbeda pendapat; (b) menerima kesepakata
meskipun ada perbedaan pendapat; (c) dapat menerima kekurangan orang
lain; (d) dapat memaafkan kesalahan orang lain; (e) mampu dan mau
bekerja sama dengan siapa pun yang memili ki keberagaman latar
belakang, pandangan, dan keyakinan. dan (f) terbuka terhadap atau
kesediaan untuk menerima sesuatu yang baru.
f) Gotong royong, yaitu bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai
tujuan bersama dengan sali ng berbagi tugas dan tolong-menolong secara
ikhlas, antara lai n: (a) terlibat aktif dalam kerja bakti
membersihkan kelas atau lingkungan sekolah; (b) bersedi a membantu
orang lain tanpa mengharap imbalan; (c) aktif dalam kerja kelompok; (d)
tidak mendahulukan kepentingan pribadi; (e) mencari jalan untuk
mengatasi perbedaan pendapat/pikiran antara diri sendi ri dengan orang lai
n; dan (f) mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai
tujuan bersama.
g) Santun atau sopan, yaitu sikap baik dalam pergaulan, baik dalam berbicara
maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya
yang dianggap baik/santun pada tempat dan waktu tertentu bi sa berbeda
pada tempat dan waktu yang lain, antara lain: (a) menghormati orang
yang lebih tua; (b) tidak meludah di sembarang tempat; (c) mengucapkan
terima kasih setelah menerima bantuan orang lain; (d) member salam,
senyum, dan menyapa; (e) meminta izin ketika akan memasuki ruangan
orang lain atau menggunakan barang milik orang lai n; dan (f)
memperlakukan orang lain dengan baik sebagaimana diri sendiri ingin
diperlakukan baik.
h) Percaya diri, yaitu suatu keyaki nan atas kemampuan sendiri untuk
melakukan kegiatan atau tindakan, antara lain: (a) tidak mudah
putus asa; (b) tidak canggung dalam bertindak; (c) berani presentasi di
depan kelas; dan (d) berani berpendapat, bertanya, atau menjawab
pertanyaan.
Penilaian sikap dilakukan oleh guru mata pelajaran (selama proses
pembelajaran pada jam pelajaran) dan/atau di luar jam pembelajaran guru
bimbingan konseling (BK), wali kelas (selama peserta didik di luar jam
pelajaran), warga sekolah (peserta didik). Penilaian sikap spiritual dan sosial
248
Bagi peserta didik yang hasil penilaiannya belum mencapai KKM maka dilakukan
tindakan remedial dan bagi peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui
ketuntasan belajar dilakukan pengayaan. Pembelajaran remedial dan pengayaan
dilaksanakan untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan, sedangkan sikap
tidak ada remedial atau pengayaan namun menumbuhkembangkan sikap, perilaku,
dan pembinaan karakter setiap peserta didik.
1. Bentuk Pelaksanaan Remedial
Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, langkah
berikutnya adalah memberikan perlakuan berupa pembelajaran remedial. Bentuk-
bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain:
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan variasi cara penyajian,
penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana
sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar
atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan penjelasan
kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat.
b. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.
Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik tertentu mengalami kesulitan,
perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara
individual. Pemberian bimbingan perorangan merupakan implikasi peran
251
7) Menentukan kriteria kelul usan ujian sekolah dan kriteria kelulusan dari
satuan pendidikan mel alui rapat dewan guru.
8) Menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan satuan pendidikan.
9) Menentukan kel ulusan peserta didik dari satuan pendidi kan
melalui rapat dewan guru sesuai dengan kriteria minimal sebagai berikut:
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b) Memperoleh nil ai sikap/perilaku mi nimal baik.
c) Lulus ujian sekolah dan ujian sekolah berstandar nasional.
d) Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan
pendidikan
Penilaian akhir yang dimaksud adalah kegi atan yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester dan/atau
akhir tahun, sedangkan ujian sekolah adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi
belajar dan/atau penyel esaian dari suatu satuan pendidikan. Cakupan penilaian
akhir semester adalah seluruh indi kator yang merepresentasikan KD pada
semester ganjil, sedangkan cakupan materi pada penilaian akhir tahun meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester genap. Materi
ujian sekolah meliputi KD yang merepresentasikan pencapaian
H. Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas berdasarkan ketuntasan hasil belajar pada setiap mata
pelajaran, meliputi : sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Ketuntasan belajar
pada kenaikan kelas adalah ketuntasan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Jika
terdapat aspek pengetahuan dan keterampilan, matapelajaran yang tidak mencapai
KKM pada semester ganjil atau genap, maka:
1. Dihitung rerata nilai berdasarkan aspek mata pelajaran semester ganjil dangenap.
2. Nilai rerata setiap aspek dibandingkan dengan KKM pada mata pelajaran
tersebut. Jika hasil pada nilai rerata lebih dari nilai KKM, maka aspek
matapelajaran tersebut dinyatakan TUNTAS, dan sebaliknya jika nilai rerata
kurang dari nilai KKM, maka aspek mata pelajaran tersebut dinyatakan
BELUM TUNTAS. Selanjutnya jika rerata kedua aspek tuntas dan nilai sikap
baik maka mata pelajaran tersebut dikatakan TUNTAS, dan sebaliknya
minimal 1 (satu) aspek tidak tuntas maka mata pelajaran tersebut dikatakan
BELUM TUNTAS.
Sesuai dengan Permendikbud No. 53 Tahun 2015, Panduan Penilaian oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2016 dan Permendikbud No
23 Tahun 2013 tentang standar penilaian, Peserta didik dinyatakan naik kelas
apabila memenuhi persyaratan sebagaiberikut:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam (dua) semester pada
tahun pelajaran yang diikuti.
2. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
3. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal
BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
4. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing
capaian pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada
mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau
semester genap, maka ketuntasan mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai
setiap aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap.
5. Kehadiran sekurang-kurangnya 90% dari jumlah hari efektif.
6. Semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas peminatan (MIPA : Matematika,
Fisika, Kimia, Biologi; IPS : Sejarah, Geografi, Sosiologi, Ekonomi; IBB : Bahasa
dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggis, Bahasa dan Sastra Perancis,
Antropologi) mencapai KKM.
255
Contoh penentuan kenaikan kelas berdasarkan KKM yang sama untuk semua
mata pelajaran :
Tabel 22.a. Penentuan kenaikan kelas berdasarkan KKM
Semester Semester Ketera
Mata Pelajaran KKM Rerata
1 2 ngan
I. Kelompok A (Umum) Terdapat 2
Pendidikan Agama dan matapelaja
1 65
Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2 65
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 65 60 70 60 80 60 75
4 Matematika 65 60 70 66 75 63 73
5 Sejarah Indonesia 65
6 Bahasa Inggris 65
II. Kelompok B (Umum)
7 Seni Budaya 65
Pendidikan Jasmani, Olah
8 65 62 75 80 80 73 78
Raga, dan Kesehatan
Prakarya dan
9 65
Kewirausahaan
1
Bahasa Jawa 65
0
III. Kelompok C (Peminatan)
1
Geografi 65
1
1
Sejarah 65
2
Keterangan:
- Dengan memperhatikan KKM masing-masing mata pelajaran, pada
semester 1, terdapat 3 mata pelajaran tidak tuntas yang terdiri atas Bahasa
Indonesia, Matematika, dan PJOK
- Pada semester 2, terdapat 1 mata pelajaran tidak tuntas yaitu Bahasa
Indonesia.
- Untuk mengetahui banyaknya ketuntasan yaitu merata-ratakan nilai setiap
aspek pada mata pelajaran yang sama. Pada contoh diatas nilai semester 1 pada
aspek pengetahuan mata pelajaran PJOK = 62 dan semester 2 aspek
pengetahuan = 80, maka reratanya =73 (tuntas). Semester 1 pada aspek
keterampilan = 75 dan semester 2= 80, maka reratanya= 78 (tuntas)
- Kesimpulan jumlah mata pelajaran yang tidak tuntas adalah 2 yaitu
Bahasa Indonesia dan Matematika, maka peserta didik yang bersangkutan
NAIK KELAS (dengan syarat deskripsi sikap menunjukkan berperilaku
BAIK)
Keterangan:
- Pada contoh di atas, peserta didik TIDAK NAIK KELAS karena ada 3
mata pelajaran yang tidak tuntas setelah merata-ratakan nilai setiap aspek
pada mata pelajaran yang sama.
Keterangan:
Pada contoh di atas, peserta didik TIDAK NAIK KELAS karena ada 1 mata
pelajaran cirikhas peminatas IPS (geografi) yang tidak tuntas setelah merata-
ratakan nilai setiap aspek pada mata pelajaran yang sama.
I. Kelulusan
1. Kriteria kelulusan
Berdasarkan Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil
Belajar Oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah, Peserta
didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah setelah :
a. Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 bab VI pasal 19 nomor (1),
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal BAIK;
3) Lulus Ujian Sekolah
Satuan Pendidikan menetapkan kriteria lulus ujian sekolah sebagai berikut :
- Memiliki nilai rata-rata dari semua nilai USBN paling rendah 70 (Tujuh
Puluh), dan nilai USBN setiap mata pelajaran paling rendah 65 (Enam
Puluh Lima)
- Nilai Akhir USBN merupakan gabungan antara nilai rata-rata nilai USBN
Tulis dengan bobot 50 % dengan nilai USBN Praktik dengan bobot 50%
(untuk mapel yang ada ujian praktik), atau 100% Nilai USBN Tulis (untuk
mapel yang tidak ada ujian praktik).
- Memenuhi 90 % kehadiran pada kelas XII semester ganjil dan genap.
b. Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 bab III pasal 6 nomor (2)
4) Mengikuti Ujian Nasional;
JADWAL USBN
259
-
1
2
.
3
0
2. Se 1 0 Biologi Sosiologi Bahasa dan
las 7 Sastra
a, . Indonesia
24 3
M 0
ar
et -
20 0
20 9
.
3
0
2 1 Pendidikan Pendidikan Pendidikan
0 Pancasila dan Pancasila Pancasila dan
. Kewarganegar dan Kewarganegar
3 aan Kewarganeg aan
0 araan
-
1
2
.
3
0
3. K 1 0 Matematika Matematika Matematika
a 7 (Umum) (Umum) (Umum)
mi .
s 3
26 0
M
ar -
260
et 0
20 9
20 .
3
0
2 1 Pendi.Jasmani Pend. Pend.
0 , Olahraga dan Jasmani, Jasmani,
. Kesehatan Olahraga Olahraga dan
3 dan Kesehatan
0 Kesehatan
-
1
2
.
3
0
4. Ju 1 0 Kimia Geografi Antropologi
m’ 7
at, .
27 0
M 0
ar
et -
20 0
20 9
.
0
0
2 0 Prakarya dan Prakarya Prakarya dan
9 Kewirausahaa dan Kewirausahaa
. n Kewirausah n
3 aan
0
–
1
1
.
3
0
5. Se 1 0 Pend. Agama Pend. Pend. Agama
ni 7 dan Budi Agama dan dan Budi
n, . Pekerti Budi Pekerti Pekerti
30 3 (Susulan) (Susulan) (Susulan)
M 0
ar
et -
20 0
20 9
.
3
0
2 1 Matematika Sejarah Bahasa dan
0 (Peminatan) (Peminatan) Sastra Inggris
.
3
0
-
1
2
.
3
0
261
-
1
2
.
3
0
7. Ra 1 0 Fisika Ekonomi Bahasa
bu 7 Perancis
, .
1 3
A 0
pri
l -
20 0
20 9
.
3
0
2 1 Seni Budaya Seni Budaya Seni Budaya
0
.
3
0
-
1
2
.
3
0
8. K 1 0 Sejarah Sejarah Sejarah
a 7 Indonesia Indonesia Indonesia
mi .
s, 3
2 0
A
pri -
l 0
20 9
20 .
3
0
2 1 Lintas Minat : Lintas Lintas Minat :
0 Bhs. Inggris Minat : Kimia
. Bhs.Inggris
3 (S1), Kimia
0 (S2-3),
262
Fisika (S4),
- Biologi (S5)
1
2
.
3
0
√* = Nilai Ujian Praktik diperoleh dari nilai Praktik semester 1 sampai dengan 6
JADWAL UNBK
Hari & Tanggal Sesi Mata Pelajaran
Senin, 13 April 2020 1,2 Bahasa Indonesia
Sesi Pukul
1 07.30 – 09.30
2 10.30 – 12.30
I. Mutasi
Sekolah memfasilitasi adanya peserta didik yang pindah sekolah karena alasan
tertentu. Untuk pelaksanaan pindah sekolah (masuk atau keluar) lintas Provinsi
dan Kabupaten/Kota disesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada masing-
masing Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Untuk proses mutasi dari
sekolah lain digunakan pertimbangan nilai laporan capaian kompetensi atau
laporan rapor peserta didik sekolah asal, nilai KKM sekolah asal, serta
pertimbangan lain yang dirasakan perlu untuk menjamin akuntabilitas proses
mutasi. Syarat-Syarat Mutasi peserta didik yang ingin mutasi ke SMA Negeri 1 Jekulo
Kudus antara lain :
1. Surat keterangan pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh Dinas Pendidikan
sekolah asal.
2. Fotocopy daftar 8355 yang dilegalisir
3. Fotocopy NISN (Nomor Induk Siswa Nasional)
4. Fotocopy Ijazah/STTB, SKHUN/NEM SMP yang dilegalisir
5. Fotocopy Raport
6. Raport Asli
7. Surat permohonan ke sekolah yang dituju
8. Pas Photo 3 x 4 = 4 lembar
BAB VII
BIMBINGAN KONSELING (BK)
B. Fungsi Layanan BK
Layanan Program Bimbingan dan Konseling di sekolah bagi siswa berfungsi
untuk :
1. Perluasan pemahaman diri dan lingkungan;
2. Pendorong pertumbuhan dan perkembangan;
3. Proses penyesuaian diri dengan diri sendi ri dan lingkungan;
4. Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan dan karir;
5. Solusi atas masalah;
6. Perbaikan dan penyembuhan;
7. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif;
8. Pengembangan potensi dri secara optimal
C. Asas Pelayanan BK
Asas pelayanan yang harus dijadikan pertimbangan dalam layanan Bimbingan
meliputi:
1. Kerahasiaan sesuai kode etik bimbingan dan konseli ng;
2. Kesukarelaan dalam mengikuti layanan yang diperl ukan;
3. Keterbukaan dalam memberi kan dan menerima informasi;
4. Keaktifan dalam penyelesaian masalah;
5. Kemandirian dalam pengambilan keputusan;
6. Kekinian dalam penyel esaian masalah pada kehidupan konseli;
7. Kedinamisan dalam memandang konseli.
8. Keterpaduan kerja antarpemangku kepentingan pendidikan ;
9. Keharmonisan layanan dengan visi dan misi sekolah serta nilai dan
norma kehidupan yang berlaku;
10. Keahlian dalam pelayanan yang sesuai kaidah-akademik dan profesional;
11. Alih-tangan kasus untuk layanan di luar keahli an dan kewenangan;
12. Tut wuri handayani dalam memfasilitasi setiap peserta didik.
1. Komponen layanan
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling mencakup:
a. layanan dasar (guidance curriculum) merupakan layanan penyiapan pengalaman
terstruktur dan sistematis agar dapat menyesuai kan diri dengan tugas-tugas
perkembangan secara alamiah dan normal, meliputi :
- Bimbingan Klasikal
- Pelayanan Orientasi
- Pelayanan Informasi
- Bimbingan Kelompok
- Himpunan Data / Aplikasi Instrumentasi
b. layanan responsive merupakan pemberi bantuan dalam menghadap masalah
dalam proses, meliputi :
- Konseling Individu dan Kelompok
- Referal / Alih Tangan Kasus
- Kolaborasi dengan guru mapel atau wali kelas
- Kolaborasi dengan orang tua siswa
- Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait di luar sekolah
- Konsultasi
- Konferensi Kasus
- Kunjungan Rumah
c. Layanan peminatan dan perencanaan individual dimaksudkan agar peserta didik
belajar sesuai dengan minatnya dan mengikuti proses sistematik untuk
merencanakan masa depannya, berupa:
- Konseling Individual
- Penempatan Penyaluran
d. layanan dukungan sistem.
- Manajemen
- Akses Informasi dan Teknologi
- Pengembangan Profesi
- Pengembangan Media Informasi
- Kolaborasi dengan guru mapel dan atau wali kelas
2. Bidang layanan
Bidang layanan Bimbingan dan Konseling mencakup:
a. Bidang Bimbingan Pribadi adalah bidang bimbingan yang meliputi
pemantapan keimanan, potensi diri, bakat, minat , pemahaman kelemahan diri,
kemampuan pengambilan keputusan sehingga dapat merencanakan kehidupan
yang sehat.
269
F. Struktur Program
Program layanan meliputi program tahunan dan program semesteran
dengan mempertimbangkan komonen program berikut:
1) Rasional
2) Visi dan misi
3) Deskripsi Kebutuhan
4) Tujuan
5) Komponen Program
6) Bidang Layanan
7) Recana Kegiatan
8) Tema/Topik
9) Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konsel i ng
10) Evaluasi, Pelaporan, dan Tindak Lanjut
11) Rencana Anggaran
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan model blok menggunakan waktu 36 jam tatap muka
sebagai Kursus Orientasi Pendidikan Kepramukaan bagi peserta didik sesuai
tingkat kelas dan usianya. Materi kegiatan sekolah siapkan khusus dengan
275
Tabel 24
KEGIATAN BLOK PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
SMA NEGERI 1 JEKULO KUDUS TAHUN PELAJARAN 2018/2019
ALOKASI
KECAKAPAN YANG PENGA
NO MATERI WAKTU
DIHARAPKAN MPU
(Jam)
1 Upacara Melaksanakan Upacara Panitia 2
pembukaan dan dengan tertib
penutupan
2 Pengenalan Mengenal pengurus Osis dan Pengurus 2
kegiatan Osis dan mengetahui macam macam Osis/pem
ektrakurikuler ektrakurikuler di Sekolah bina Osis
3 Orientasi sosial Siswa mengenal Waka Sis 2
teman/guru/perpus/lab/musho
la danfasilitas sekolah lain
4 Sejarah Mengetahui sejarah singkat 2
kepramukaan pramuka dunia / sejarah
pramuka di Indonesia/
menghafal tri satya dan
memahami dasa darma.
5 PBB dan Latihan Memperagakan gerak dasar 3
Upacara dalam PBB (sikap sempurna,
hadap kanan/kiri, balik
kanan/kiri)
6 SANDI Mengetahui macam-macam 2
SANDI - aplikasi
korespondensi satu - satu
276
ALOKASI
KECAKAPAN YANG PENGA
NO MATERI WAKTU
DIHARAPKAN MPU
(Jam)
7 Tata boga Membuat resep / bumbu 3
masakan / rujak-an sederhana
/ es buah / lauk pauk.
8 Hasta karya Membuat kerajinan dari alam 4
Pramuka sekitar / barang bekas ---
Janur -- kupat
9 Tata Krama Penggunaan bahasa jawa 2
kepada orang yang lebih tua
10 Pidato Dapat berpidato 2
menggunakan bahasa
indonesia
11 Norma dan Tata Siswa memahami tata tertib 2
tertib Sekolah sekolah
12 Shotat / ibadah Praktek sholat /adzan/hafalan 6
surat pendek, ( agama lain
menyesuaikan )
13 Pemeliharaan Perawatan tanaman 2
lingkungan
14 Lagu wajib, Mars Indonesia raya, cublak - 2
SMA dan daerah/ cublak suweng/gundul -
dolanan gundul pacul
JUMLAH JAM 36
Penilaian
Penilaian model blok dilakukan terhadap proses kegiatan dan hasil
kegiatan sesuai dengan indi kator keberhasilan yang diharapkan dal am
program kegiatan. Penilaian kegiatan menjadi input kepada satuan pendidikan
untuk perbaikan proses. Penilaian hasil belajar siswa disesuai kan dengan
materi yang dipelajari. Hasil penilaian hasil belajar disampaikan kepada mata
pelajaran yang relevan.
2. Model Aktualisasi.
a) Diikuti oleh seluruh siswa kelas X, XI. Dan XII
b) Perencanaan Model aktualisasi meliputi komponen sebagai berikut
277
Nama kegiatan
Tujuan kegiatan
Silabus Pelatihan
Materi pelatihan
Pembina/Pelatih
Jadwal pelatihan
Sistem penilaian
Perangkat evaluasi program
c) Prosedur Pelaksanaan Model Aktualisasi
Guru Mata Pelajaran mengidentifikasi muatan-muatan pembelajaran
yang dapat diaktualisasikan di dalam kegiatan Kepramukaan.
Guru menyerahkan hasil identifikasi muatan-muatan pembelajaran
kepada Pembina Pramuka untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan
Kepramukaan.
Setelah pelaksanaan kegiatan Kepramukaan, Pembina Pramuka
menyampaikan hasil kegiatan kepada Guru Mata Pelajaran.
d) Jadwal pelaksanaan Model Blok Pendidikan Kepramukaan
setiap satu minggu satu kali pada hari Jum’at
Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit, yaitu pukul
15.15 s/d 16.00 WIB
e) Materi model Blok Pendidikan Kepramukaan
Materi kegiatan tertera dalam tabel 11
f) Mata pelajaran yang mendukung pelaksanaan pendidikan Kepramukaan
Pend. Agama dan Budi pekerti
PPKn
Bahasa Indonesia
Matematika
PJOK
Senibudaya , dan
PrakaryaTabel 25
AKTUALISASI NILAI-NILAI KURIKULUM 2013 DALAM PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN (PENEGAK)
SMA NEGERI 1 JEKULO KUDUS
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN PENILAIAN
M
ATA SIKAP DAN NILAI-NILAI
MUATA POLA RINCIAN
O PE KETERAMPILAN DAN
N KEGIATAN KEGIATAN
LAJARA (KI 1, KI2, dan KI4) KECAKAPAN
N
2 3 4 6 7 8 9
P. - KD Turunan Syukur,Jujur, - Keimanan kepada Upacara - Berbaris Media
Agama KI 1 hormat, empati, ikhlas, Tuhan YME pembukaa - Memimpin Penilaian:
dan - KD Turunan sabar, pemaaf, amanah, - Ketakwaan kepada n dan - Berdoa - Jurnal
Budipeker KI 2 istiqomah, semangat Tuhan YME penutupan - Janji - Portofolio
ti - KD Turunan menghargai ilmu, dan - Kecintaan pada - Memberi hormat - Tanda-tanda
KI 4 meneladani tokoh alam - Pengarahan pencapaian
- Kecintaan kepada - Refleks kecakapan atau
PP - KD Turunan Syukur,Jujur,menga sesama manusia Keterampi - Dinamika perilaku
Kn KI 1 malkan ajaran agamanya , - Kecintaan kepada lan kelompok baikTeknik
- KD Turunan hormat, kebangsaan, tanah air Indonesia Kepramuk - Permainan Penilaian:
KI 2 toleran, demokrasi, budaya, - Kecintaan kepada aan(Sco - Menghargai - Observasi
- KD Turunan musyawarah mufakat, bangsa Indonesia uting teman - Keterampilan
KI 4 perdamaian dunia, teliti, - Kedisiplinan Skill) - Berkomunikasi - Kepramukaan
berfikir ilmiah, tertib, - Keberanian - Pioneering - Menolong - Partisipasi
B. - KD Turunan Syukur, Jujur, - Kesetiaan - Mountenering - Berempati
Indonesia KI 1 mengamalkan ajaran - Tolong menolong - Orientering - Bersikap adil
- KD Turunan agamanya , tanggung - Bertanggung jawab - Cakap berbicara
279
SIKAP
DAN
NILAI-NILAI DAN
MATA KETERAM
KECAKAPAN KE W PENILAI
PELAJ PILAN URAIAN KEGIATAN
PENDIDIKAN GIATAN AKTU AN
ARAN KURIKUL
KEPRAMUKAAN
UM
2013
oTerampil Pradana memimpin penghormatannya.
9. Pembacaan Dasaidarmaoleh petugas.
10.Pembina Penegak atau Pembina Upacara
membaca Pancasila diikuti oleh anggota
ambalan.
11.Pengumuman dari Pradana/Pembina.
12.Pradana memimpin doa sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing.
13.13. Barisan dibubarkan oleh Pradana
dilanjutkan dengan acara latihan.
Lati Kegiatan Awal 8
han 1.Pembina mengawali latihan dengan 5’
berdasarkan membaca basmalah
SKU Point 2.Pembina menginstruksikan pemimpin
22 melalui sangga untuk mengisi daftar hadir dan
permainan membayar uang kas
3.Pembina menyiapkan perlengkapan
dalam latihan :
a. Kertas HVS bertuliskan :
- Penyakit Infeksi
- Penyakit Degeneratif
- Penyakit Perilaku Tidak Sehat
- Tetanus
- Mencret
284
SIKAP
DAN
NILAI-NILAI DAN
MATA KETERAM
KECAKAPAN KE W PENILAI
PELAJ PILAN URAIAN KEGIATAN
PENDIDIKAN GIATAN AKTU AN
ARAN KURIKUL
KEPRAMUKAAN
UM
2013
- Influenza
- Rabies
- diabetes melitus
- stroke
- obesitas
- hipertensi
- Raja Singa (Sifilis)
- HIV /AIDS
- Pencegahan
- Agama
- Mematikan virus
b. Kertas karton yang digulung (alat
pemukul) egiatan Inti
1. Pembina membagi siswa menjadi 2
kelompok besar (Kelompok A dan
Kelompok B)
2. 2.Masing-masing kelompok berjumlah16
orang
3. Kelompok A diberikan kertas HVS yang
memilikitulisan tersebut.
4. Kelompok B diberikan Kertas karton
sebagai alat pemukul
5. Pembina memisahkan kelompok A dan
kelompok B (bersebrangan)
285
SIKAP
DAN
NILAI-NILAI DAN
MATA KETERAM
KECAKAPAN KE W PENILAI
PELAJ PILAN URAIAN KEGIATAN
PENDIDIKAN GIATAN AKTU AN
ARAN KURIKUL
KEPRAMUKAAN
UM
2013
6. Kelompok A dan kelompok B berbari
bersaf sehingga berpasangan namun
dengan jarak yang jauh.
7. Pembina menginstruksikan kepada
kelompok A untuk menyimpan kertas hvs
di dada dengan posisi yang memiliki
tulisan menghadap ke badan.
8. Kelompok B diinstruksikan untuk :
- Menyusun nama- nama di kertas
HV sesuai kategori
- Memukul penyakit yandisebabkan
oleh perilaku tidak sehat
9. Untuk kelompok A harus mengikuti
instruksi kelompoB
10.Kelompok B memberikan pernyataan
mengenai penyusunan kategori
11. Kegiatan tersebut Dilakukan secara
bergantia
Jenis Penyakit :
# Penyakit Infeksi
a. Tetanus
b. Mencret
c. Influenza
d. Rabies
286
SIKAP
DAN
NILAI-NILAI DAN
MATA KETERAM
KECAKAPAN KE W PENILAI
PELAJ PILAN URAIAN KEGIATAN
PENDIDIKAN GIATAN AKTU AN
ARAN KURIKUL
KEPRAMUKAAN
UM
2013
# Penyakit Degeneratif
a. diabetes melitus
b. stroke
c. obesitas
d. hipertensi
# Penyakit Perilaku tidak sehat
a. Raja Singa (Sifilis)
b. HIV /AIDS
Kegiatan Penutup
1. Pembina bersama peserta didik
menyimpulkan bersama
2. Pembina memberikan hikmah
3. Pembina mengucapkan hamdalah
4. Persiapan upacara penutupan
Up 1. Kerapihan setiap anggota ambalan. 1
acara 2. Pradana mengumpulkan anggota 5’
Penutupan ambalan dalam bentuk barisan bersaf.
Latihan 3. Pemimpin Sangga mengambil tempat di
sebelah kanan barisan.
4. Wakil Pemimpin Sangga pindah ke
tempat Pemimpin Sangga.
5. Pradana menjemput Pembina Penegak
dan mengantarkannya ke sebelah kanan
287
SIKAP
DAN
NILAI-NILAI DAN
MATA KETERAM
KECAKAPAN KE W PENILAI
PELAJ PILAN URAIAN KEGIATAN
PENDIDIKAN GIATAN AKTU AN
ARAN KURIKUL
KEPRAMUKAAN
UM
2013
barisan.
6. Pradana mengambil tempat di depan
barisan sesuai dengan adat ambalan
yang berlaku.
7. Petugas bendera menurunkan Sang
Merah Putih untuk disimpan.
8. Pembacaan renungan atau sandi
ambalan oleh petugas.
9. Pengumuman tentang sangga kerja
untuk latihan yang akan datang, dan
lain-lain.Pradana memimpin berdoa
sesuai agama dan kepercayaan masing-
masing.
10.Laporan Pradana kepada Pembina
Penegak.
11.Pradana membubarkan barisan.
1
JUMLAH JAM
20’
3. Model Reguler.
a) Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di
dalam Gugus Depan.
b) Latihan satu minggu satu kali
c) Lama latihan 120 menit
d) Latihan bersamaan dengan aktualisasi
e) Memakai seragam pramuka
f) Menggunakan sku dan menggunakan jurnal
g) Prosedur Pelaksanaan
Pembina Pramuka melaksanakan kegiatan pembinaan dan latihan
Gerakan Pramuka.
Pembina Pramuka Mengaktualisasikan/ Melaksanakan hasil identifikasi
Muatan-Muatan Pembelajaran dari Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran.
Setelah pelaksanaan kegiatan Kepramukaan, Pembina Pramuka
menyampaikan hasil kegiatan kepada Guru kelas/Guru Mata Pelajaran
dan memberikan nilai pada catatan harian masing-masing siswa
g) Penilaian model Blok Pendidikan Kepramukaan
Penilaian kegiatan perkemahan ini dilakukan secara umum melalui metode
observasi, partisipasi dan keterampilan kepramukaan dengan media penilaian
sebagai berikut:
Jurnal/Buka Harian
Portofolio
Tanda-tanda pencapaian kecakapan atau perilaku baik
Proses penilaian selain dilakukan oleh pembina, pembimbing dapat pula
dilakukan oleh kakak kelas maupun teman sebaya. Nilai akhir peserta didik dalam
raport berupa predikat dan deskripsi. Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal
“baik” pada setiap semesternya.
B. Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan
Kegiatan ekstrakurikuler pilihan dilaksanakan dalam rangka mendukung
pembentukan karakter sesuai dengan norma spiritual dan sikap sosi al si swa, serta
menumbuhkan sikap peduli terhadap orang lain dan lingkungan. Ekstrakuri kuler
juga sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun
dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkret.
Dengan demikian, kegiatan ekstrakuri kuler pilihan dapat dirancang
sebagai pendukung kegiatan kurikuler. Jumlah alokasi waktu jam ekstrakurikuler
289
yaitu maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran. Kegiatan
ekstrakurikuler pilihan meliputi kegiatan :
1. Keagamaan, misalnya : pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tuli s Al-
Quran, retreat atau kegiatan keagamaan lainnya.
2. Kegiatan Krida, misalnya : Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang
Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar
Bendera (Paskibra), pencinta alam, dan lainnya.
3. Latihan Kebakatan, misalnya : pengembangan bakat olahraga, bela diri,
seni dan budaya, pencinta alam, jurnalistik, teater, fotografi dan lain-lain.
4. Kegiatan Ilmiah, misalnya : Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, kelompok
pencinta teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, majalah dinding
dan lainnya.
5. Kegiatan kebahasaan, misalnya : kolaborasi internasional, majalah
didinding, kemampuan berkarya sastra, musikalisasi puisi, penguatan
berbahasa asing, dan lainnya.
6. Manajemen UKS, Kantin, Dewan Pengurus Masjid, dan lain sebagainya.
7. Pengembangan Prestasi, misalnya : kegiatan cerdas cemat, olimpade,
debat bahasa Inggris, dan lainnya.
8. Pengembangan Cinta Tanah Air, misalnya : Kepemimpinan dan kolaborasi
lintas kelas dan satuan pendidikan, dan lintas nusa.
9. Pengembangan keterampilan; rekayasa web, pemrograman, olimpiade TIK.
Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan
Pelaksanaan ekstrkurikuler bertujuan untuk membangun karakter dan
menguatkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan; mengembangkan
potensi diri siswa berbasis kebakatan, minat, dan prestasi yang diselenggarakan di
luar jam tatap muka.
Perencanaan
Perencanaan sistem blok dilakukan sebelum pelaksanaan penerimaan
siswa baru. Komponen perencanaan meliputi :
1) Nama Kegiatan
2) Tujuan penyelenggaraan kegiatan
3) Indikator keberhasilan.
4) Deskripsi keberhasilan tahun sebelumnya.
5) Rumusan masalah yang dihadapi dalam mewujudkan tujuan
6) Strategi Pelaksanaan Kegiatan
290
Bidang
Kegiatan Nama Pembina
o Ekstrakurikuler
Ariyanto,A.Md
/
Bela Negara Yanuar B I,
Paskibra S.Pd,M.Pd
Ulil
Pengemban Seni Music Trisno Budiyanto,
gan Bakat S.Pd
Seni Lukis Ruri Widiatama,
S.Pd
Paduan Suara Nurwahyono, STh
Karawitan Masrum
Seni Tari Diah Pitarini, S.Sn
Bola Volly Drs. Hari Tri
Widijanto
Eko Setiawan
Bola Basket Muh. Fais, S.Pd
Karate Hartono
Pencak Silat Mas’ud
Taekwondo Bella
Menjahit Ulfah Inayati, S.Sos
Markamah, S.Pd
Lingkungan Drs. Heru Widodo
Hidup Tri Widayati, S.P
Membatik Yoeli Suranto, S.TH
Jurnalistik Junarsih, S.Pd
Tri Rahayu, S.Pd
Kegiatan KIR Drs. Catur Karya
Ilmiah Agus P, M.Pd
Bahasa dan Debat Bahasa Marliana,S.Pd
Sastra Inggris
Debat Bahasa Armiyati, S.Pd
Indonesia
Pengemban Olimpiade Ahdi Muhtaromi
gan Prestasi Matematika
Olimpiade Harun, S.Pd
Fisika
Olimpiade Dra. Noor Munfiah
Kimia
Olimpiade Drs. Heru Widodo
Biologi
Olimpiade Ahdi Suprapto, S.pd
Astronomi
Olimpiade Sri Arias S, S.Pd
Geografi
Olimpiade Haria beta, S.Pd
Kebumian
Olimpiade Isti Solikhah, S.E
Ekonomi
Olimpiade TIK Musti’an, S.kom
292
Bidang
Kegiatan Nama Pembina
o Ekstrakurikuler
Keterampila Rekayasa Moh.Sudardi,S.Pd
n Literasi program TIK
Selanjutnya pembagian tugas dan bidang tugas kegiatan ekstrakurikuler pili
han ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah, setelah menimbang jumlah
siswa peserta kegiatan Ekstrakurikuler, dan ditetapkan setelah mendapat
pertimbangan rapat dewan guru, yang dihadiri oleh komite sekolah. Pertimbangan
juga didasari dengan data jumlah siswa pemili h, ketersediaan pembina, daya
dukung sarana-prasarana, ketersediaan biaya, waktu dan kebermaknaan bagi
pengembangan potensi siswa dalam mewujudkan target mutu lul usan satuan
pendidikan
C. Pengelolaan Layanan Peningakatan Keterampilan TIK
Peningkatan keterampilan TIK atau Keterampilan Komputer dikelola
oleh guru yang memiliki kualifikasi akademik S-1 bidang teknologi informasi
yang telah memiliki sertifikat pendidik bidang TIK.
Guru TIK memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan
pembimbingan dan pelayananTIK terhadap peserta didik, guru, dan tenaga
kependidikan (Permendikbud Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran guru TIK dan KPPI
dalam Implementasi kurikulum 2013).
Secara umum Guru TIK mendapatkan tugas dan tanggung dalam
memfasilitasi sekolah:
1. menyusun rancangan pelaksanaan layanan dan bimbingan TIK;
2. melaksanakan layanan dan bimbingan TIK per tahun;
3. menyusun alat ukur/lembar kerja program layanan dan bimbingan TIK;
4. mengevaluasi proses dan hasil layanan dan bimbingan TIK;
5. menganalisis hasil layanan dan bimbingan TIK;
6. melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi dengan memperbaiki layanan
dan bimbingan TIK;
7. menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat
sekolah dan nasional;
8. memberikan materi informatika pada bimbingan TIK kepada siswa dalam rangka
a. mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan
Informasi dalam rangka untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran ;
dan
b. mengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat, minat ,dan kepribadian peserta didik di sekolah dengan memanfaatkan
TIK sebagai sarana untuk mengeksplorasi sumber belajar .
9. membimbing penggunaan TIK sesama guru dalam rangka;
293
Analisis Penetapan KKM
Dalam penetapan KKM dilakukan melalui metode kuantitatif. Metode
kuantitatif dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator
dengan memperhatikan standar kompetensi lulusan, karakteristik peserta didik,
karakteristik mata pelajaran dan kondisi satuan pendidikan untuk mencapai
ketuntasan kompetensi dasar dan kompetensi inti. Metode ini dilakukan dengan cara
menganalisis setiap indikator KD, dan KI atau SK dengan menggunakan poin/skor atau
skala/rentang yang telah ditetapkan.
Dalam menentukan KKM dimulai dengan menganalisis Standar
Kompetensi Lulusan atau Tingkat Kompleksitas. Tingkat Kompleksitas adalah
tingkat kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar dan kompetensi inti atau
standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Suatu indikator dikatakan
memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh
komponen dengan sejumlah kondisi sebagai berikut:
a. Pendidik
1) memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta
didik;
2) kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi;
3) menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan.
b. Peserta didik
1) kemampuan penalaran tinggi;
2) cakap/terampil menerapkan konsep;
3) cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian tugas/pekerjaan;
4) tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar
dapat mencapai ketuntasan belajar.
c. Waktu
Memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut
sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan.
Jika suatu indikator hanya meliputi sebagian dari kondisi tersebut di atas
dapat dinyatakan memiliki kompleksitas sedang dan apabila tidak memerlukan kondisi
tersebut indikator dapat dinyatakan memiliki kompleksitas rendah.
Karakteristik peserta didik merupakan kemampuan (intake) rata-rata
peserta didik atau kompetensi awal peserta didik yang dapat dimanfaatkan dalam
mencapai kompetensi dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI) atau Standar Kompetensi
299
(SK) yang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu. Untuk kelas X, kemampuan
rata-rata peserta didik dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan peserta
didik baru, Nilai ujian madrasah /Sekolah, rapor SMP, tes seleksi masuk atau psikotes;
sedangkan penetapan intake di kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan peserta didik
di kelas sebelumnya dengan selalu mempertimbangkan keterkaitan antara indikator
dengan indikator sebelumnya yang telah di capai oleh peserta didik. Berikut kriteria
dan skor penilaian intake peserta didik, yaitu:
Tabel 30. Kriteria dan skor penilaian intake peserta didik
As Kriteri
Hasil belajar peserta didik
pek a
Interval nilai Angka
int 89 - 100 3 Tinggi
ake 65 - 88 2 Sedang
1
< 65 Rendah
Karakteristik mata pelajaran berhubungan dengan materi pokok
matapelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Suatu indikator
dikatakan memiliki karaktristik mata pelajaran tinggi, apabila dalam materi pokok
matapelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Apabila materi pokok
matapelajaran memuat fakta, konsep, dan prinsip dikatakan memiliki karaktristik mata
pelajaran sedang dan apabila materi pokok matapelajaran memuat fakta dan konsep
dikatakan memiliki karaktristik mata pelajaran rendah.
Kondisi satuan pendidikan atau daya dukung adalah segala sumber daya
dan potensi yang dapat mendukung penyelenggaraan pembelajaran seperti sarana dan
prasarana meliputi 1). perpustakaan, 2). laboratorium, 3). alat/bahan untuk proses
pembelajaran, 4).ketersediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, 5). manajemen
sekolah, dan 6). kepedulian stakeholders sekolah. Suatu indikator dikatakan memiliki
daya dukung tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh 6(enam) sarana dan
prasarana. Jika suatu indikator hanya meliputi sebagian dari sarana dan prasarana di atas
dapat dinyatakan memiliki kompleksitas sedang dan apabila tidak memerlukan sarana
dan prasarana tersebut indikator dapat dinyatakan memiliki kompleksitas rendah
peserta didik 3 2 1
Karakteristik mata Tinggi Sedang Rendah
pelajaran 3 2 1
Kondisi satuan Tinggi Sedang Rendah
pendidikan 3 2 1
Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan intake
peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah:
Tabel 32. Contoh Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal Per Kd Dan Indikator
Kelas/semester : X/1
Kriter
Kriteria Pencapaian Ketuntasan Belajar
ia Ketuntasan
Siswa (KD/Indikator)
Minimal
Kompetensi St k
kar ka
Dasar/Indikator andar ondisi
Peng
akteristik rakteristik
Kompeten satuan e eram
peserta mata
si pendidik tahuan pilan
didik pelajaran
Lulusan an
3.2
Menerapkan
prinsip-prinsip 64
pengukuran
- Menentukan
besaran pokok
1 3 2 2
66,7
dan turunan
- Mendefinisikan
pengertian
1 3 2 2
66,7
pengukuran
- Memilih alat
ukur yang tepat 1 3 2 2
58,3
301
Kriter
Kriteria Pencapaian Ketuntasan Belajar
ia Ketuntasan
Siswa (KD/Indikator)
Minimal
Kompetensi St k
kar ka
Dasar/Indikator andar ondisi
Peng
akteristik rakteristik
Kompeten satuan e eram
peserta mata
si pendidik tahuan pilan
didik pelajaran
Lulusan an
dalam
melakukan
pengukuran
- Menentukan
Ketidakpastian 1 3 2 2 58,3
Alat Ukur
- Cara
melaporkan
1 3 2 2 66,7
hasil
pengukuran
Dalam menentukan model KKM satuan pendidikan dapat lebih dari satu
KKM atau hanya satu KKM (Panduan Penilaian oleh Dirjen Dikdasmen edisi
Nopember 2016 tentang Panduan Penilaian untuk SMA halaman 9). Berkaitan hal
tersebut, SMAN 1 Jekulo Kudus berdasarkan rapat dewan guru menetapkan KKM yang
sama untuk semua mata pelajaran , yaitu KKM rata-rata dari dua matapelajaran yang
KKM nya terendah dan matapelajaran yang KKM nya tertinggi.
KKM untuk semua Matapelajaran
Tabel 33.a. KKM Kelas X, XI dan XII MIPA
KKM
Mata
Kelas Kelas Kelas XII
Pelajaran
X XI
P
P
I. Kelompok A
Pendidikan
Agama dan Budi
Pekerti
Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegaraan
Bahasa
Indone
sia
Matem
atika
302
KKM
Mata
Kelas Kelas Kelas XII
Pelajaran
X XI
P
Sejarah
Indone
sia
Bahasa
Inggris
II. Kelompok B
Seni
Buday
a
Pendidikan
Jasmani, Olah Raga,
dan Kesehatan
Prakarya dan
Kewirausahaan
Bahasa
. Jawa
III. Kelompok C
Peminatan)
Matem
. atika
Biologi
.
Fisika
.
Kimia
.
Kelompok
Lintas
Peminatan
Ekono
. mi
Geogra
. fi
Bahasa
. Inggris
Bahasa
Peranci
.
s
303
Tabel 33.b. KKM Kelas X, XI dan XII IPS
KKM
Mata
Kelas Kelas Kelas XII
Pelajaran
X XI
P
I. Kelompok A
(Wajib)
Pendidikan
Agama dan Budi
Pekerti
Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegaraan
Bahasa
Indone
sia
Matem
atika
Sejarah
Indone
sia
Bahasa
Inggris
II. Kelompok B
(Wajib)
Seni
Buday
a
Pendidikan
Jasmani, Olah Raga,
dan Kesehatan
Prakarya dan
Kewirausahaan
Bahasa
. Jawa
III. Kelompok C
(Peminatan)
Geogra
. fi
Sejarah
.
304
KKM
Mata
Kelas Kelas Kelas XII
Pelajaran
X XI
P
Sosiolo
. gi
Ekono
. mi
Kelompok
Lintas
Peminatan
Fisika
.
Kimia
.
Bahasa
. Inggris
Antrop
. ologi
Tabel 33.c. KKM Kelas X, XI dan XII IBB
KKM
Kelas Kelas Kelas XII
Mata X XI
Pelajaran
Pengetahu
Praktik
Praktik
Sikap
an
an
an
I.
Kelompok
A (Wajib)
Pendidikan
Agama dan Budi
Pekerti
Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegaraan
Bahasa
Indone
sia
Matem
atika
305
KKM
Kelas Kelas Kelas XII
Mata X XI
Pelajaran
Pengetahu
Praktik
Praktik
Sikap
an
an
an
Sejarah
Indone
sia
Bahasa
Inggris
II.
Kelompok
B (Wajib)
Seni
Buday
a
Pendidikan
Jasmani, Olah Raga,
dan Kesehatan
Prakarya dan
Kewirausahaan
Bahasa
. Jawa
III. Kelompok C
Peminatan)
Bahasa dan
. Sastra Indonesia
Bahasa dan
. Sastra Inggris
Bahasa dan
. Sastra Perancis
Antropologi
.
Kelompok
Lintas
Peminatan
Geogra
. fi
Ekono
mi
E. Teknik dan Instrumen Penilaian
1. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
a. Manfaat Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
306
e. Aspek Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
Aspek Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
308
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Indikator KD dari KI-1 dan
KI-2 dirumuskan dalam perilaku spesifik sebagaimana tersurat di dalam
rumusan KD mata pelajaran tersebut. Sedangkan untuk mata pelajaran lain,
indikator KD dari KI-1 dan KD dari KI-2 dirumuskan dalam perilaku spiritual dan
sosial secara umum.
a) Observasi
Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui
pengamatan dengan menggunakan format yang beri si sejumlah indicator
perilaku yang diamati, baik yang terkait dengan mata pelajaran maupun secara
umum. Pengamatan terhadap sikap dan perilaku yang terkait dengan mata
pelajaran dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung, seperti :
ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin tahu, kerajinan, kerjasama, kejujuran,
disiplin, peduli lingkungan. Cara berikutnya adalah pengamatan selam berada di
sekolah atau di luar sekolah selama perilakunya dapat diamati.
Tabel 34. Format pengamatan sikap dalam laboratorium IPA
Prilaku P
yang dinilai or redikat
Nama
o
S J S L
Ani C
Badu B
Keterangan :
o BS : Bekerja Sama
o JJ : Jujur
o DS : Disiplin
o PL : Peduli lingkungan
Kolom Perilaku Yang Dinilai dii si dengan angka yang sesuai dengan
kriteria
309
berikut.
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 4 x 4
= 16
Skor sikap = (jumlah skor/skor maks) x 100 = (12 : 16) x 100 = 75
Kode nilai / predikat :
75 < skor sikap ≤ 100 = Sangat Baik (SB)
50 < skor sikap ≤ 75 = Baik (B)
25 < skor sikap ≤ 50 = Cukup (C)
0 < skor sikap ≤ 25 = Kurang (K)
W Kejadia B
Pos/ne Tidak
o aktu a n/prilaku utir sikap g lanjut
tanpa sengaja agar
lain kali
lebih
berhati-hati
b) Penilaian Diri
Penilaian diri digunakan untuk memberi kan penguatan (reinforcement)
terhadap kemajuan proses belajar peserta didik. Penilaian diri berperanm
penting bersamaan dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru ke peserta
didik yang didasarkan pada konsep belajar mandiri (autonomous learning).
Untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri terlalu
tinggi dan subyektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas
dan objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas perl u dilakukan
melalui langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.
(2) Menentukan kompetensi yang akan dinilai.
(3) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
(4) Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tanda cek, atau skala
penilaian.
Tabel 36. Format penilaian diri untuk aspek sikap :
Jumla
Tida
No Pernyataan de
k h Skor Sikap
Nilai
Selama diskusi, saya
ikut serta mengusulkan
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi,
setiap anggota mendapatkan
kesempatan untuk berbicara.
Ketika kami berdiskusi,
saya menghargai pendapat
9
teman.
Saya ikut serta dalam
membuat kesimpulan hasil 1
diskusi kelompok.
Saya melaksanakan
kesepakatan kelompok,
1
meskipun tidak sesuai dengan
sependapat
Catatan :
Skor penilaian Ya = 2 dan Tidak = 1
Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 2 x 5 = 10
Skor sikap = (jumlah skor/skor maks) x 100 = (8 : 10) x 100 = 80
Kode nilai / predikat :
75 < skor sikap ≤ 100 = Sangat Baik (SB)
311
c) Penilaian Antar Teman
Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan teknik
penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk sali ng menilai terkait
dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
pengamatan antarpeserta didik. Format yang digunakan untuk penilaian sejawat
dapat menggunakan format seperti contoh pada penilaian diri.
Tabel 37. Lembar Penilaian Diri menggunakan daftar cek
Nama yang diamati : .......................................
Pengamat : .....................................
Tida Jumla
r
No Pernyataan de
k h Skor Sika
Nilai
p
Mau menerima pendapat
teman.
Memberikan solusi
terhadap permasalahan.
Memaksakan pendapat
sendiri kepada anggota 1 7
kelompok.
Marah saat diberi kritik. 1
Tidak ikut dalam
membuat kesimpulan hasil 1
diskusi kelompok.
Catatan :
Skor penilaian Ya = 2 dan Tidak = 1
Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 2 x 5 = 10
Skor sikap = (jumlah skor/skor maks) x 100 = (7 : 10) x 100 = 70
Kode nilai / predikat :
- 75 < skor sikap ≤ 100= Sangat Baik (SB)
- 50 < skor sikap ≤ 75 = Baik (B)
- 25 < skor sikap ≤ 50 = Cukup (C)
- 0 < skor sikap ≤ 25 = Kurang (K)
Langkah-langkah menyusun rekapitulasi penilaian sikap untuk satu
semester.
Guru MP:
Merangkum
catatan selama 1
semester setiap
Melalui observasi peserta didik Deskripsi
Wali Kelas
guru mapel, BK dan Dikumpul Sikap
Sikap Spiritual
mencatat sikap yang menonjol.Guru BK: kan ke Spiritual & Sikap Sosial
Merangkum wali (RAPOR).
catatan selama 1 kelas
semester setiap Sikap
peserta didik
Sosial
Wali kelas:
Merangkum
catatan selama 1
semester setiap
peserta didik
312
a. Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK melakukan penilaian sikap
spiritual dan sikap sosial melalui observasi yang di catat ke dalam jurnal.
b. Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK membuat rumusan deskripsi
singkat sikap spiritual dan sikap sosial sesuai dengan catatan-catatan
jurnal untuk setiap peserta didik yang ditulis dengan kalimat positif.
Deskripsi tersebut menyebutkan sikap/perilaku yang sangat baik dan/atau
kurang baik dan yang perlu bimbingan.
c. Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat (rekap) sikap dari guru mata
pelajaran dan guru BK. Wali kelas menyimpulkan (merumuskan deskripsi)
capaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik berdasarkan deskripsi
singkat sikap spiritual dan sosial dari guru mata pelajaran, guru BK, dan wali
kelas yang bersangkutan.
d. Deskripsi yang ditulis pada sikap spiritual dan sikap sosial adalah
perilaku yang menonjol, sedangkan sikap spiritual dan sikap sosial yang
belum mencapai kriteria (indikator) dideskripsikan sebagai perilaku yang perlu
pembimbingan.
e. Peserta didik tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap peserta didik
tersebut diasumsikan berperilaku sesuai indikator kompetensi.
f. Rekap hasil observasi sikap spritual dan sikap sosial yang dilakukan oleh
wali kelas sebagai deskripsi untuk mengisi buku rapor pada kolom hasil belajar
sikap.
Hasil penilaian pencapaian sikap dalam bentuk predikat dan deskripsi.
Predikat untuk sikap spiritual dan sikap sosial dinyatakan dengan A= sangat baik, B
= baik, C = cukup, dan D = kurang. Deskripsi dalam bentuk kalimat positif,
memotivasi dan bahan refleksi. Berikut contoh kesimpulan penilaian sikap oleh wali
kelas.
Sikap spiritual
P Deskripsi
redikat
B Selalu bersyukur dan berdoa sebelum melakukan kegiatan
serta memiliki toleran pada agama yang berbeda; ketaatan beribadah
mulai berkembang.
Sikap sosial
313
P Deskripsi
redikat
B Memiliki sikap santun, disiplin, dan tanggung jawab yang
baik, responsif dalam pergaulan; sikap kepedulian mulai meningkat.
2). Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur
kemampuan peserta didik berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif, serta kecakapan berpikir tingkat rendah sampai tinggi.
Penilaian ini berkaitan dengan ketercapaian Kompetensi Dasar pada KI-3 yang
dilakukan oleh guru mata pelajaran. Penilaian harus dimulai dari sejak
perencanaan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
mengacu pada silabus.
Skema penilaian pengetahuan dapat dilihat pada gambar berikut.
Benar salah, pilihan ganda, men
Tes tertulis
jodohkan, isian, melengkapi, uraian
Penilaian Tes tlisan Kuis dan Tanya jawab
Pengetahuan
Tugas yang dilakukan secara
Penugasan
individu / kelompok di sekolah
Teknik lain: portofolio,
observasi
a) Tes Tertulis
Tes tertuli s adalah tes dengan soal dan jawaban disajikan
secara tertulis untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan
peserta tes. Ada pun prosedur pelaksanaan tes tertulis sebagai berikut
(1) Menetapkan tujuan tes, yaitu untuk seleksi, penempatan, diagnostik, formatif,
atau sumatif.
(2) Menyusun kisi-kisi, yaitu spesifikasi yang digunakan sebagai acuan menulis
soal. Kisi-kisi memuat rambu-rambu tentang kriteria soal yang akan ditulis,
meliputi KD yang akan diukur, materi, indikator soal, bentuk soal, dan nomor
soal. Dengan adanya kisi-kisi, penulisan soal lebih terarah sesuai dengan tujuan
tes dan proporsi soal per KD atau materi yang hendak diukur lebih tepat.
(3) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan butir soal.
(4) Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan bentuk soal yang digunakan.
Pada soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban singkat disediakan
kunci jawaban karena jawaban dapat diskor dengan objektif. Sedangkan untuk
314
soal uraian disediakan pedoman penskoran yang berisi alternatif jawaban, kata-
kata kunci (key words), dan rubrik dengan skornya.
(5) Melakukan analisis kualitatif (telaah soal) sebelum soal diujikan.
Tabel 38. Contoh Kisi-Kisi Penilaian
Nama Satuan pendidikan : SMA X, Jakarta
Kelas/Semester : X/Semester 2
Tahun pelajaran : 2016/2017
Mata Pelajaran : Kimia
Kom Bentu
M
petensi Indikator Soal k
ateri
Dasar Soal
3.8 S Disajikan tabel hasil PG
Menganalisis ifat percobaan uji larutan, peserta
sifat l didik dapat menentukan
laruta arutan senyawa yang merupakan
n larutan elektrolit dan non
berdasarkan elektrolit dengan tepat.
daya
hantar
listrik
nya
PG
Setelah menyusun kisi–kisi, selanjutnya mengembangkan butir soal dengan
memperhatikan kaidah penulisan butir soal yang meliputi substansi/materi,
konstruksi, dan bahasa
(1) Tes tulis bentuk pilihan ganda
Butir soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban
(option). Untuk tingkat digunakan 5 (lima) pilihan jawaban. Dari kelima pilihan
jawaban tersebut, salah satu adalah kunci (key) yaitu jawaban yang benar atau paling
tepat, dan lainnya disebut pengecoh (distractor).
Kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda sebagai berikut.
(a) Substansi/Materi
o Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes bentuk PG).
o Tidak bersifat SARA dan PPPK (Suku/Agama/Ras/Antargolongan/
Pornografi/Politik/Propaganda/Kekerasan)
315
Banyak Redup
4
gelembung
Banyak Menyala
5
gelembung
Pasangan senyawa yang merupakan larutan elektrolit kuat dan non elektrolit
berturut-turut ditunjukkan oleh larutan nomor ….
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (5)
D. (4) dan (5)
E. (5) dan (1) Kunci: E
(2) Tes tulis bentuk uraian
Tes tulis bentuk uraian atau esai menuntut peserta didik untuk
mengorganisasikan dan menuliskan jawaban dengan kalimatnya sendiri. Kaidah
penulisan soal bentuk uraian sebagai berikut.
(a) Substansi/materi
o Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes bentuk uraian).
o Tidak bersifat SARA dan PPPK (Suku/Agama/Ras/ Antargolongan
/Pornografi/ Politik/Propaganda/Kekerasan).
o Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sesuai.
o Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi.
o Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang, jenis satuan pendidikan,
dan tingkat kelas.
(b) Konstruksi
o Ada petunjuk yang jelas mengenai cara mengerjakan soal.
o Rumusan kalimat soal/pertanyaan menggunakan kata tanya atau perintah
yang menuntut jawaban terurai.
o Gambar/grafik/tabel/diagram dan sejenisnya harus jelas dan berfungsi.
o Ada pedoman penskoran.
(c) Bahasa
o Rumusan kalimat soal/pertanyaan komunikatif.
o Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku, kecuali untuk mata
pelajaran bahasa asing dan/atau bahasa daerah.
o Tidak mengandung kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda
atau salah pengertian.
o Tidak mengandung kata yang menyinggung perasaan.
317
Kriteria Indikator
dan ada saran untuk perbaikan penugasan
berikutnya yang feasible
Terkait dengan pelaksanaan tugas
dan ada saran untuk perbaikan penugasan
berikutnya tetapi kurang feasible
Terkait dengan pelaksanaan tugas
tetapi tidak ada saran
Tidak terkait dengan pelaksanaan
tugas dan tidak ada saran
Tampilan laporan Laporan rapi dan menarik,
dilengkapi cover danfoto/gambar
Laporan rapi dan menarik,
dilengkapi cover ataufoto/gamba
Laporan dilengkapi cover atau
foto/gambar tetapi kurang rapi atau
kurang menari
Laporan dilengkapi cover atau
foto/gambar tetapi kurang rapi atau
kurang menarik
Keterbacaan Mudah dipahami, pilihan kata
tepat, dan ejaan semua benar
Mudah dipahami, pilihan kata
tepat, beberapa ejaan salah
Kurang dapat dipahami, pilihan
kata kurang tepat, dan beberapa ejaan
salah
Tidak mudah dipahami, pilihan
kata kurang tepat, dan banyak ejaan yang
salah
Tabel 43. Contoh pengisian hasil penilaian tugas
J
umlah
Skor
s ai
kor
Nama
o
Adi 1
322
4
Keterangan:
Skor maksimal = banyak kriteria × skor tertinggi setiap kriteria.
Pada contoh di atas, skor maksimal = 5 × 4 = 20.
Nilai tugas = (skor perolehan/skor maks) x 100
Pada contoh di atas nilai tugas Adi = (14/20) x 100= 70
Pengolahan Nilai Pengetahuan
Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh pendidik dengan berbagai
teknik penilaian dalam satu semester direkap dan didokumentasikan pada tabel
pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan
penilaian lebih dari satu kali maka nilai akhir KD tersebut merupakan nilai rata-rata.
Nilai akhir pencapaian pengetahuan matapelajaran tersebut diperoleh dengan cara
merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu semester. Nilai
akhir selama satu semester pada rapor ditulis dalam bentuk angka pada skala 0 – 100
dan predikat, serta dilengkapidengan deskripsi singkat kompetensi yang menonjol
berdasarkan pencapaian KD selama satu semester.
Tabel 44. Rentang Nilai
RENTANG PRE
NILAI DIKAT
0 - 64 D
65 - 76 C
77 - 88 B
89 - 100 A
Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh pendidik dalam satu
semester direkap dan didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai
dengan KD yang dinilai.
Tabel 45. Hasil penilaian pengetahuan
Hasil
Hasil PH PAS / Nilai Raport
PAT
Nama
o. D
Nil. Deskrips
Rata2
Raport egori i
Ani Memili
71,5 ki kemampuan
1 5 8
mendeskripsik
63 an operasi
2 0 6
85 aritmetika pada
fungsi, namun
3 6 0 0
323
80
4 0
88 perlu
5 8 peningkatan
77,6 80 79
pemahaman
3). Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik terhadap kompetensi dasar pada KI-4. Penilaian ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengetahuan yang sudah dikuasai peserta
didik dapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sesungguhnya (real life).
Penilaian keterampilan dapat dilihat pada gambar berikut.
Kegiatan penyelidikan yang mencakup
perencanaan, elaksanaan, dan elaporan
Portofolio
hasil proyek dalam kurun waktu tertentu
Penilaian
Keterampila Rekaman hasil pembelajaran dan penilaian
n proyek yang memperkuat kemajuan dan kualitas
pekerjaan peserta didik
Produk Penilaian kemampuan peserta didik
membuat produk-produk, teknologi, dan
seni
Teknik lain
Mis tertulis
Teknik penilaian lain dapat digunakan sesuai dengan karakteristik KD pada KI-
4 pada mata pelajaran yang akan diukur. Instrumen yang digunakan berupa daftar
cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
a). Penilaian Unjuk kerja/kinerja/praktik
Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini dapat digunakan untuk
menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas
tertentu seperti: praktikum di laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga,
presentasi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca
puisi/deklamasi. Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik perlu mempertimbangkan hal-
hal berikut.
324
(19)
P L
Pelaks mlah Skor
ama ersiapan aporan
anaan (27)
(6 (
(12)
) 9)
A
6 8 9 23 89
di
Skor maksimal = jumlah skor tertinggi setiap kriteria.
Pada contoh di atas, skor maksimal = 6 + 8 + 9 = 23.
Nilai praktik = (Skorperolehan/ Skor maksimal ) x 100
Pada contoh di atas nilai praktik Adi = 23/27 x 100 = 89
c). Produk
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat
produk-produk teknologi dan/atau seni, seperti: makanan (contoh: tempe, kue,
asinan, baso,dan nata de coco), pakaian, sarana kebersihan (contoh: sabun, pasta gigi,
cairan pembersih, dan sapu), alat-alat teknologi (contoh: adaptor ac/dc dan bel
listrik), hasil karya seni (contoh: patung, lukisan, dan gambar), dan barang-barang
terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu
diadakan penilaian yaitu:
1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
merencanakan, menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta
didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang
dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan, misalnya
berdasarkan tampilan, fungsi, dan estetika.
Penilaian produk biasanya menggunakan cara analitik atau holistik.
1) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan
terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses
pengembangan (tahap: persiapan, pembuatan produk, penilaian produk).
2) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya
dilakukan hanya pada tahap penilaian produk.
Tabel 50. Contoh Penilaian Produk
Mata Pelajaran : Kimia
Nama Proyek : Membuat Sabun
329
dapat memilih tipe portofolio sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar dan/atau
konteks mata pelajaran.
Pada akhir suatu periode, hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh
pendidik bersama peserta didik. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, pendidik dan
peserta didik dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus
melakukan perbaikan. Dengan demikian portofolio dapat memperlihatkan
perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya. Portofolio peserta
didik disimpan dalam suatu folder dan diberi tanggal pembuatan sehingga
perkembangan kualitasnya dapat dilihat dari waktu ke waktu. Portofolio dapat
digunakan sebagai salah satu bahan penilaian. Hasil penilaian portofolio bersama
dengan penilaian lainnya dipertimbangkan untuk pengisian rapor/laporan penilaian
kompetensi peserta didik. Portofolio merupakan bagian dari penilaian autentik, yang
secara langsung dapat merepresentasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
peserta didik.
Penilaian portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya peserta didik
secara bertahap dan pada akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan
dipilih bersama oleh guru dan peserta didik. Karya-karya terbaik menurut pendidik
dan peserta didik disimpan dalam folder dokumen portofolio. Pendidikdan peserta
didik harus mempunyai alasan yang sama mengapa karya-karya tersebut disimpan di
dalam dokumen portofolio. Setiap karya pada dokumen portofolio harus memiliki
makna atau kegunaan bagi peserta didik, pendidik,, dan orang tua peserta
didik.Selain itu, diperlukan komentar dan refleksi dari pendidik, dan orangtua peserta
didik. Karya peserta didik yang dapat disimpan sebagai dokumen portofolio antara
lain: karangan, puisi, gambar/lukisan, surat penghargaan/piagam, foto-foto
prestasi, dan sejenisnya. Dokumen portofolio dapat menumbuhkan rasa bangga bagi
peserta didik sehingga dapat mendorong untuk mencapai hasil belajar yang lebih
baik. Pendidik dapat memanfaatkan portofolio untuk mendorong peserta didik
mencapai sukses dan membangun kebanggaan diri. Secara tidak langsung, hal ini
berdampak pada peningkatan upaya peserta didik untuk mencapai tujuan
individualnya. Di samping itu pendidik merasa lebih mantap dalam mengambil
keputusan penilaian karena didukung oleh bukti-bukti autentik yang telah dicapai
dan dikumpulkan peserta didik.
Agar penilaian portofolio menjadi efektif, pendidik dan peserta didik perlu
menentukan ruang lingkup penggunaan portofolio antara lain sebagai berikut:
1) Setiap peserta didik memiliki dokumen portofolio sendiri yang memuat hasil
belajar pada setiap mata pelajaran atau setiap kompetensi.
2) Menentukan jenis hasil kerja/karya yang perlu dikumpulkan/disimpan.
331
3) Pendidik memberi catatan (umpan balik) berisi komentar dan masukan untuk
ditindaklanjuti peserta didik.
4) Peserta didik harus membaca catatan pendidik dengan kesadaran sendiri dan
menindaklanjuti masukan pendidik untuk memperbaiki hasil karyanya.
5) Catatan pendidik dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik
diberi tanggal, sehingga dapat dilihat perkembangan kemajuan belajar peserta
didik.
Rambu-rambu penyusunan dokumen portofolio.
1) Dokumen portofolio berupa karya/tugas peserta didik dalam periode
tertentu dikumpulkan dan digunakan oleh pendidik untuk mendeskripsikan
capaian kompetensi keterampilan.
2) Dokumen portofolio disertakan pada waktu penerimaan rapor kepada
orangtua/wali peserta didik, sehingga mengetahui perkembangan belajar
putera/puterinya. Orangtua/wali peserta didik diharapkan dapat memberi
komentar/catatan pada dokumen portofolio sebelum dikembalikan ke sekolah.
3) Pendidik pada kelas berikutnya menggunakan portofolio sebagai informasi
awal peserta didik yang bersangkuta
Pengolahan Nilai Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik,
proyek, produk, portofolio, dan bentuk lain sesuai karakteristik KD mata pelajaran.
Hasil penilaian setiap KD pada KI-4 berdasarkan nilai optimal jika penilaian
dilakukan dengan teknik yang sama pada KD yang sama yang dilakukan beberapa
kali penilaian. Jika penilaian KD yang sama dilakukan dengan teknik yang berbeda,
misalnya proyek dan produk atau praktik dan produk, maka hasil akhir penilaian KD
tersebut dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata
pelajaran adalah dengan cara merata-ratakan dari semua nilai KD pada KI-4 dalam
satu semester. Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada rapor
menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan predikat, serta dilengkapi deskripsi
singkat capaian kompetensi.
Tabel 52. Rentang Nilai Keterampilan
RENTANG PREDI
NILAI KAT
0 - 64 D
65 - 76 C
77 - 88 B
89 - 100 A
332
Hasil penilaian keterampilan yang dilakukan oleh pendidik dalam
satu semester direkap dan didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai
sesuai dengan KD yang dinilai.
Tabel 53. Hasil penilaian keterampilan
Nilai Rapor
Nila
Produ
Proye P
o ma D
Praktik
k k ortofolio
i Akhir
Kateo De
(Pembulatan ri skripsi
)
Me
87 miliki
1 7 keterampilan
meragakan
75 ragam gerak
2 6 5 tari sesuai
dengan
92
3 2 iringan
78.
4 5 2 0 5
Rer
83 B
ata
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai
pencapaian tandar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian hasil
belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dalam bentuk ujian sekolah/madrasah yang
digunakan untuk penentuan kelulusan dari satuan pendidikan.
Satuan pendidikan menggunakan hasil penilaian oleh satuan pendidikan dan
hasil penilaian oleh pendidik untuk melakukan perbaikan dan/atau penjaminan mutu
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan. Dalam rangka perbaikan dan/atau
penjaminan mutu pendidikan sebagai mana, satuan pendidikan menetapkan kriteria
ketuntasan minimal serta kriteria dan/atau kenaikan kelas peserta didik.
Mekanisme penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan:
1) penetapan KKM yang harus dicapai oleh peserta didik melalui rapat dewan
pendidik;
2) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan pada semua mata pelajaran
mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
3) penilaian pada akhir jenjang pendidikan dilakukan melalui ujian
sekolah/madrasah;
333
4) laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester dan akhir tahun
ditetapkan dalam rapat dewan pendidik berdasar hasil penilaian oleh Satuan
Pendidikan dan hasil penilaian oleh Pendidik; dan
5) kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan
melalui rapat dewan pendidik.
Prosedur penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikandilakukan dengan
mengkoordinasikan kegiatan dengan urutan:
1) menetapkan KKM;
2) menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran;
3) menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya;
4) melakukan analisis kualitas instrumen;
5) melakukan penilaian;
6) mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
7) melaporkan hasil penilaian; dan
8) memanfaatkan laporan hasil penilaian
Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk
penilaian akhir dan/atau ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi,
konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik.
3. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu.
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk Ujian
Nasional digunakan sebagai dasar untuk :
1) pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;
2) pertimbangan seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya; dan
3) pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya
untuk meningkatkan mutu pendidikan.
BAB X
SUPERVISI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Supervisi
Supervisi berasal dari kata super dan vision yang masing-masing kata itu
berarti atas dan penglihatan. Jadi secara etimologis, supervisi adalah penglihatan dari
atas. Pengertian itu merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi dimana
yang melihat berkedudukan lebih tinggi dari pada yang dilihat. Hal ini dapat diartikan
bahwa kegiatan supervisi dilakukan oleh atasan kepada bawahan.
Supervisi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pengawas satuan
pendidikan dalam rangka membantu kepala sekolah, guru dan tenaga
kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran.. Perumusan program supervisi merupakan komponen
wajib pendukung tindak kepemimpinan pembelajaran oleh kepala sekolah sesuai
dengan Penilaian Prestasi Kerja (PPK) Pegawai Negeri Sipil yang dijabarkan
dalam Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemeri ntah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian
Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Perumusan dokumen ini sesuai
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
dan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Sandar Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
Ruang lingkup kepengawasan meliputi kepengawasan manajerial dan akademik.
Supervisi manajerial menitikberatkan pada pengamatan pada aspek-aspek
pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi sebagai pendukung
(supporting) terlaksananya pembelajaran. Sementara supervisi Akademik
menitikberatkan pada pengamatan supervisor terhadap kegiatan akademik, berupa
pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas
B. Perencanaan Supervisi Atau Pengawasan
Perencanaan program supervisi mengacu pada Permendiknas
Nomor 19 yang menegaskan bahwa kepala sekolah berkewajban :
1) Menyusun program pengawasan secara obyektif, bertanggung jawab dan
berkelanjutan.
2) Menyusun program pengawasan di sekolah/madrasah berdasarkan Standar
Nasional Pendidikan.
3) Mensosialisasikan program kepada seluruh pendidik dan tenaga
kependidikan.
335
2) Alur Prosedur Kerja Supervisi Pembelajaran
PROSES
Wak
INPU il Kepala OUTP
T TP Kep Gur Sekola UT
K ala u h/Peng
Seko awas
lah
Menyiapkan data
hasil bimbingan Menyiapkan peta Melaksanakan PBM sesuai
mulai dari guru yang siap dengan jadwal
1. PP 19 Tahun 2005 perencanaan,
Menyiapkan perangkat
dimonitor/disupe Melaksanakan
2. Permendiknas pengembangan,
no. rsi pembelajaran terdiri atas:
Pemantauan dan
41 Tahun 2007 hasil pemantauan Siap untuk 1. Program tahunan,
dan pelaporan 2. Program semester Supervisi PBM
membantu
3. Silabus,
penyiapan pemantauan/sup 4. RPP,
perangkat PBM ervisi PBM
5. Model Pembelajaran,
6. Bahan Ajar,
7. Penilaian,
Siap imonitor/supervisi
Melakukan Evaluasi
PBM Peta Kinerja
Menyusunlaporan Guru
hasil PBM
Menindaklanjuti
341
PEMBINAAN GURU
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
:
Nama Sekolah ………………………………………….
:
Nama Guru ………………………………………….
:
P ………………………………………….
:
Pangkat / Golongan ………………………………………….
:
Mata Pelajaran ………………………………………….
Keterangan : Skor : 4 = Sangat baik, 3 = Baik, 2 = Cukup,
1=
Kurang
Kondi
Skor
si
Komponen administrasi guru
.
ada
Kalender Pendidikan
Program Tahunan
Program Semester
Silabus
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Jadwal Tatap Muka
Agenda harian
Daftar Nilai (Sikap,
Pengetahuan, dan Keterampilan)
Kriteria Ketuntasan Minimal
Absensi Siswa
Buku Pegangan Guru
Buku Teks Siswa (Buku,
Diktat, Modul)
JUMLAH SKOR
JUMLAH SKOR PEROLEHAN
NILAI
KRITERIA
Nilai = Skor perolehan/skor
maksimal
Kriteria = < 70 = K; 71 - 80 = C; 81 - 90 = B ; 91 - 100 =
SB
Kudu
s,
Penil
Kepala Sekolah ai
342
…………………
NIP. ……………
Catatan :
..........................................................................................................................
......................................................................................................................................
............
INSTRUMEN AKADEMIK
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. Nama Guru / NIP : ...........................................................
2. Mata Pelajaran / Kls / Semester : ...........................................................
3. Materi Pokok/Pokok Bahasan : ...........................................................
4. Alokasi Waktu / Pertemuan ke : ...........................................................
5. Kompetensi Dasar : ...........................................................
A S
da kor t
Komponen Indikator
o
a k
A. Kegiatan Pendahuluan
Penyiapan psikis Menyampaikan
dan fisik siswa salam, berdoa, presensi,
mengecek kesiapan belajar
Pemberian Siswa menunjukkan
motivasi belajar rasa senang, tertarik,
bersemangat, siap mengikuti
pembelajaran
Melakukan Mereview materi
apersepsi sebelumnya, memberi
pertanyaan terkait materi
sebelumnya dan yang akan
dipelajari siswa
Menyampaikan Menyampaikan
tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran, materi
pokok, KD dan indikator
B. Kegiatan Inti
Memfasilitasi Kegiatan mengamati
siswa melakukan kegiatan (melihat, menyimak,
mengamati mendengar dan membaca)
Memfasilitasi Mendorong siswa
siswa melakukan kegiatan untuk rasa ingin tahu bisa
menanya dengan pertanyaan apa,
mengapa, bagaimana, untuk
343
A S
da kor t
Komponen Indikator
o
a k
siapa, dimana
Memfasilitasi Siswa
siswa melakukan kegiatan mengumpulkan informasi dari
mencoba/mengumpulkan beberapa sumber (referensi
informasi perpustakaan, internet atau
dari narasumber)
Memfasilitasi Kegiatan menalar
siswa melakukan kegiatan (membaca, mengumpulkan
menalar data, menganalisis dan
mengklasifikasi/membandingk
an)
Memfasilitasi Mengkomunikasikan
siswa melakukan kegiatan melalui: menyampaiakan,
mengkomunikasikan mempertahankan,
menanggapi, menyimpulkan
Penerapan Sintak saintifik, PBL,
pembelajaran dengan PjBL, DL dan lainnya
pendekatan dan model dilaksanakan secara runtut
saintifik
Penggunaan Menarik, menunjang
media/alat bantu pembelajaran dan memotivasi
pembelajaran siswa
Penggunaan Media cetak dan
sumber belajar elektronik; lingkungan alam,
sosial dan budaya;
narasumber; lingkungan fisik
Memfasilitasi Menerima,
siswa menunjukkan sikap menjalankan, menghargai,
spiritual dalam menghayati, mengamalkan
pembelajaran ajaran agama yang dianutnya
Memfasilitasi Sikap sosial: jujut,
0 siswa menunjukkan sikap disiplin, tanggung jawab,
sosial peduli, santun, percaya diri.
Menggunakan Komunikatif, santun
1 bahasa yang baik dan benar sesuai kaidah
C. Kegiatan Penutup
Melakukan Memberi penilaian,
refleksi penguatan, mengevaluasi,
memberi umpan balik,
bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran
Melakukan Layanan remidi,
tindak lanjut program pengayaan, layanan
konseling materi pokok, tugas
mandiri/kelompok
Kesesuaian Pelaksanaan
dengan RPP pembelajaran sesuai dengan:
kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, penutup dan
penilaian
Skor
344
A S
da kor t
Komponen Indikator
o
a k
Predika
Total Skor t
*)Nilai Akhir
*) Nilai Akhir = (Skor Perolehan/Total Skor) x 100
**) Predikat: Sangat Baik = 91 - 100; Baik = 81 - 90; Cukup = 71 - 80 dan
Kurang = 61 – 70
Catatan
Kudus,
Kepala Sekolah Penilai
………………..
NIP. ………….. NIP.
INSRUMEN SUPERVISI AKADEMIK
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1. Nama Sekolah : ...........................................................
2. Nama Guru / NIP : ...........................................................
3. Mata Pelajaran / Kls / Semester : ...........................................................
4. Materi Pokok/Pokok Bahasan : ...........................................................
5. Alokasi Waktu / Pertemuan ke : ...........................................................
6. Kompetensi Dasar : ...........................................................
A S
Kompon da kor K
Indikator
o en eter
a k
Identitas Memuat nama sekolah,
dalam RPP kelas/semester, mapel,materi
pokok, alokasi waktu dan
pertemuan
Kompete Memuat (KI-1, KI-2),
nsi Inti KI-3 dan KI-4
Kompete Memuat KD dari KI-3
nsi Dasar dan KI-4
345
A S
Kompon da kor K
Indikator
o en eter
a k
Indikator Memuat Indikator dari
KD-3 dan KD-4. Indikator
berdasar KKO dan karakteristik
siswa
Tujuan Mengacu pada indikator
Pembelajaran ABCD
Materi Memuat fakta, konsep,
Pembelajaran dan prosedur sesuai karakteristik
siswa
Pendekat Menggunakan
an, Model dan pendekatan saintifik, model
Metode saintifik (PBL, PjBL, DL, IL)
Pembelajaran atau yang lain, menggunakan
metode yang bervariasi , dan
sesuai dengan pelaksanaan
pembelajaran
Media, Sesuai dengan: 1) tujuan
Alat dan Sumber pembelajaran, 2) pendekatan
Pembelajaran saintifik, 3) materi
pembelajaran, 4)karakteristik
dan kemampuan siswa
Langkah 1) Kegiatan
-langkah pendahuluan: a. menyiapkan
pembelajaran psikis dan fisik siswa, b.
Memberi motivasi, c.
Melakukan review materi
sebelumnya, d. Menyampaikan
KD dan tujuan pembelajaran. 2)
Kegiatan Inti sesuai dengan 5M
dan 3) Kegiatan penutup: a.
Melakukan refleksi, b. memberi
umpan balik, dan c. melakukan
tindak lanjut
Penilaian Merancang dan
0 menggunakan penilaian autentik
(pengamatan, jurnal, penilaian
diri antar teman, unjuk kerja,
proyek dan portofolio) dan non-
autentik (tes tulis)
Skor P
Total Skor redikat:
Nilai Akhir*)
*) Nilai Akhir = (Skor Perolehan/Total Skor) x 100
**) Predikat: Sangat Baik = 91 - 100; Baik = 81 - 90; Cukup = 71 - 80 dan
Kurang = 61 – 70
Catatan
346
Kudus,
Kepala Sekolah Penilai
…………………
NIP. ………….. NIP.
PEMBINAAN GURU
PENYUSUNAN RPP
1. Nama Sekolah : ...........................................................
2. Nama Guru / NIP : ...........................................................
3. Mata Pelajaran / Kls / Semester : ...........................................................
4. Alokasi Waktu / Pertemuan ke : ...........................................................
Kond
Skor
isi
Komponen RPP
a ada
Identitas Sekolah
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran (fakta,
konsep dan prosedural)
Pendekatan, Model dan
Metode
347
Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
b. Inti
c. Penutup
Penilaian pembelajaran,
remidial, dan pengayaan
a. Perancangan penilaian
b. Teknik penilaian
c. Instrumen penilaian
d. Pembelajaran remidial, dan
pengayaan
Media/alat, Bahan, dan
Sumber Belajar
a. Media/alat
b. Bahan
c. Sumber belajar
JUMLAH SKOR
JUMLAH SKOR PEROLEHAN
NILAI
KRITERIA
*) Nilai Akhir = (Skor Perolehan/Total Skor) x 100
**) Predikat: Sangat Baik = 91 - 100; Baik = 81 - 90; Cukup = 71 - 80 dan
Kurang = 61 – 70
Catatan
Kudus,
Kepala Sekolah Penilai
……………………
NIP. ……………… NIP.
PEMBINAAN GURU
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Nama Sekolah : ...........................................................
2. Nama Guru / NIP : ...........................................................
3. Mata Pelajaran / Kls / Semester : ...........................................................
4. Alokasi Waktu / Pertemuan ke : ...........................................................
Keterangan : Skor : 4 = Sangat baik, 3 = Baik,
2 = Cukup, 1 = Kurang
Kond
Skor
Komponen administrasi isi
. penilaian
a ada
Buku Nilai
348
Melakukan Penilaian
harian
tengah semester
akhir semester
Penilaian Pengetahuan
1. Tes tulis
2. Tes lisan
3. Penugasan
4. Portofolio
Pengelohan Nilai
Pengetahuan
Deskripsi Nilai
Pengetahuan
Penilaian
Keterampilan
1. Unjuk
kera/praktik/kinerja
2. Projek
3. Produk
4. Portofolio
Pengelohan Nilai
Keterampilan
Deskripsi Nilai
Keterampilan
Penilaian Sikap
1. Observasi
2. Penilaian diri
3. Penilaian antar
siswa
Pengelohan Nilai
Sikap
Deskripsi Nilai Sikap
Remidial
Pengayaan
Analisis penilaian harian,
tengah semester dan akhir semester
Bank soal
JUMLAH SKOR
JUMLAH SKOR PEROLEHAN
NILAI
KRITERIA
*) Nilai Akhir = (Skor Perolehan/Total Skor) x 100
**) Predikat: Sangat Baik = 91 - 100; Baik = 81 - 90; Cukup = 71 - 80 dan
Kurang = 61 – 70
Catatan
349
..........................................................................................................................
.........
Kudus,
Kepala Sekolah Penilai
……………………
………………………. …….
NIP.
NIP. …………………. …………………….
H. Laporan Kegiatan Supervisi Individual
Laporan pengawas memuat komponen kegiatan pra-observasi, observasi,
reflesi dan kesimpulan melalui kegiatan:
1) Wawancara
Wawancara merupakan kegiatan diskusi dan tanya jawab dengan
responden berkaitan dengan penghimpunan data penyelenggaraan
manajemen maupun pembelajaran. Substansi wawancara mengacu pada
instrumen penyelenggaraan supervi si.
2) Studi Dokumen
Studi dokumen merupakan pengecekan ketersediaan, kualitas dan
kebenaran dokumen, naskah yang terkait dengan substansi yang
disupervisi.
3) Pemetaan
Pementaan pemenuhan standar dengan didahului dengan perancangan
instrumen untuk pemenuhan standar.
4) Evaluasi dan Refleksi
Dari keseluruhan kegiatan supervisi, berikut ini merupakan : Pertemuan
Pasca Pengamatan Dalam kurun waktu yang disepakati bersama setelah
setiap pengamatan dilakukan maka tim evaluator akan mengadakan
pertemuan pasca pengamatan atau kegiatan refleksi
350
5) Evaluasi
Pada akhir pelaksanaan tugas seluruh pengawas bertemu untuk
melakukan pemetaan kinerja secara kolektif, menyusun kesimpulan, dan
rekomendasi perbaikan mutu berkelanjutan. Rumusan Kegiatan Tindak Lanjut
Dari keseluruhan kegiatan supervisi, supervisor dan yang disupervisi
merencanakan kegiatan tindak lanjut
351
BAB XI
PENUTUP
Dengan Kurikulum SMA Negeri 1 Jekulo Kudus Tahun pelajaran 2019/2020 yang
berbasis lingkungan diharapkan guru mempunyai kemampuan yang besar dalam
memberdayakan lingkungan hidup yang sesuai dengan pembelajaran baik di dalam
maupun di luar kelas. Kurikulum ini disusun bukan hanya sebagai pelengkap perangkat
kurikulum di sekolah, tetapi lebih dari itu yaitu sebagai :
Pegangan bagi seluruh guru SMA Negeri 1 Jekulo Kudus dalam peningkatan
mutu lulusan;
Bagi guru sebagai pedoman dan petunjuk dalam menjelaskan konsep-konsep dan
sub konsep mata pelajaran
Bagi siswa sebagai pedoman dan petunjuk agar dapat memperoleh ketrampilan
untuk mengamati, mencoba, dan menggunakan seluruh inderanya dalam proses
pembelajaran oleh peserta didik.
LAMPIRAN-LAMPIRAN