PENDAHULUAN
Kita ketahui bersama bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.(UU. RI.
Nomor 20 Tahun 2003 SISDIKNAS)
Pendidikan luar sekolah merupakan sistem baru dalam dunia pendidikan yang
bentuk dan pelaksanaannya berbeda dengan sistem sekolah yang ada. Menurut
Komunikasi Pembaruan Nasional Pendidikan (KPNP): Pendidikan luar sekolah
adalah setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di
luar sekolah dan seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan maupun
bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan kehidupan, dengan tujuan
mengembangkan tingkat keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan
baginya menjadi peserta-peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan
keluarga, pekerjaan bahkan lingkungan masyarakat dan negaranya. (Vyda: 2010).
Pendidikan luar sekolah merupakan bagian dari pendidikan yang bertujuan
sebagai penunjang pendidikan sekolah. Peta konsep pembahasan pendidikan luar
sekolah ini tidak jauh berbeda dengan pendidikan sekolah. Sebagaimana pada
pembahasan sebelumnya, telah dipaparkan beberapa pokok bahasan pendidikan
luar sekolah, mulai dari proses munculnya pendidikan luar sekolah, manajemen,
strategi, program, jenis-jenis, dan evaluasi pendidikan luar sekolah.
Pendidikan luar sekolah berbeda dengan pendidikan sekolah. Perbedaan tersebut
adalah bahwa pendidikan luar sekolah tidak dilakukan sebagaimana sistem
persekolahan. Menurut hemat pemakalah perbedaan yang paling menonjol adalah
bahwa pendidikan luar sekolah tidak adanya kebakuan sistem sebagaimana
pendidikan sekolah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1990: 389) karakteristik dapat diartikan
sebagai mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu. Karakteristik hapir
sama pengertiannya dengan ciri-ciri. Sebagaimana dalam kamus besar bahasa
Indonesia (1990:169) yakni ”berciri” artinya bersifat yang khas. Dengan kata lain
bahwa berbicara tentang karakteristik berarti kita berbicara tentang ciri-ciri. Ciri-ciri
dapat diartikan sebagai tanda-tanda khas yang membedakan sesuatu dari yang lain.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik pendidikan luar sekolah
adalah tanda atau sifat khas pada pendidikan luar sekolah yang juga dapat menjadi
pembeda dengan yang lain.
B. Karakteristik PLS
Secara umum karakteristik pendidikan luar sekolah adalah tidak adanya kebakuan
sistem sebagaimana pendidikan persekolahan. Menurut Mustofa Kamil (2010:33),
karakteristik pendidikan luar sekolah meliputi aspek tujuan, waktu penyelenggaraan,
program, proses belajar dan pembelajaran, dan pengendalian program.
2
c. Mengutamakan aplikasi dengan penekanan kurikulum yang lebih mengarah
kepada keterampilan yang bernila guna bagi kehidupan peserta didik dan
lingkungannya.
d. Persyaratan masuk ditetapkan bersama peserta diidik . Persyaratan untuk
mengikuti program adalah kebutuhan, minat, dan kesempatan peserta didik.
5. Pengendalian program
1. Beberapa bentuk pendidikan luar sekolah yang berbeda ditandai untuk mencapai
bermacam-macam tujuan.
3
3. Tanggung jawab penyelenggaraan lembaga pendidikan luar sekolah dibagi oleh
pengawasan umum/masyarakat, pengawasan pribadi atau kombinasi keduanya.
6. Penekanan pada penyebaran program teori dan praktik secara relative daripada
pendidikan luar sekolah.
7. Tidak seperti pendidikan formal, tingkat system pendidikan luar sekolah terbatas
yang diberikan kredensial.
8. Guru-guru mungkin dilatih secara khusus untuk tugas tertentu atau hanya
mempunyai kualifikasi professional di mana tidak termasuk identitas guru.
10. Pemantapan bentuk pendidikan luar sekolah mempunyai dampak pada produksi
ekonomi dan perubahan social dalam waktu singkat daripada kasus pendidikan formal
sekolah.
11. Sebagian besar program pendidikan luar sekolah dilaksanakan oleh remaja dan
orang-orang dewasa secara terbatas pada kehidupan dan pekerjaan.
Jika dilihat dari sepuluh unsur di bawah (lihat tabel), menurut hemat pemakalah,
perbedaan yang dipaparkan oleh Nurna ini merupakan ciri-ciri dari pendidikan luar
sekolah. Berikut kita lihat tabel dibawah ini.
4
INDIKATOR PERBEDAAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PENDIDIKAN
SEKOLAH
5
3 Pamong belajar / Lebih bersifat sukarela / nobenefit Mendapat gaji
penyelenggara (kecuali untuk program khusus)
Diselenggarkan oleh
Perseorangan, LSM atau instansi pemerintah atau lembaga /
yayasan berbadan hukum
Bertindak sebagai fasilitator
Bertindak sebagai pengelola
4 Sarana Belajar Sarana belajar berbentuk variatif Sarana / learning kit yang
(modul, leaflet, booklet, poster, dibutuhkan sudah baku
dsb) sesuai dengan kebutuhan
belajar
Materi bahan belajar Materi bahan belajar
dikembangkan sesuai program homogen (berdasarkan
yang dikembangkan kurikulum nasional)
7 Ragi Belajar Pemberian ragi belajar disesuaikan Pemberian ragi belajar dalam
dengan kebutuhan warga belajar bentuk Ijazah
8 Kelompok Belajar Jumlah kelompok 10-20 orang Jumlah kelompok bisanya 30
lebih
Pembentukan kelompok
berdasarkan minat yang sama Pembentukankelas ditentukan
(melibatkan warga belajar) oleh penyelenggara
6
Ikatan kelompok bersifat informal
Ikatan kelompok bersifat
formal
9 Program Belajar Kurikulum disusun berdasarkan Kurikulum disusun di pusat
kebutuhan pasar (sentralisasi)
10 Hasil Belajar Hasil belajar dapat dijadikan bekal Berpotensi untuk melanjutkan
untuk bermatapencaharian ke jenjang pendidikan lebih
tinggi
Hasil belajar berdampak terhadap
7
peningkatan pendapatan Hasil belajar untuk jenjang
masyarakat karir di masa datang
Dalam sebuah artikel (2011) “tidak disebutkan penulisnya”, ada beberapa karateristik
pendidikan luar sekolah, yaitu:
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ciri-ciri atau karakteristik pendidikan luar sekolah, dapat kita lihat dari berbagai
aspek, di antaranya, segi tujuan, waktu, program, proses belajar dan
pembelajaran, pengendalian program, sejarah pertumbuhan dan banyaknya
aktivitas yang dilakukan. Karakteristik tersebut identik dengan perbedaan antara
pendidikan luar sekolah dengan sekolah. Dikatakan demikian, karena antara
pendidikan luar sekolah dengan pendidikan sekolah juga terdapat persamaan.
Maka dalam hal ini, secara sederhana pemakalah menyimpulkan bahwa
karakteristik pokok dari pendidikan luar sekolah ini adalah bahwa pendidikan luar
sekolah lebih demokratis dan luas aktivitasnya.
B. SARAN
Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami menyadari, bahwa masih banyak kekurangan dari makalah yang
kami buat. Untuk itu, kritik dan saran sangat kami harapkan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Mustofa Kamil. 2010. Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi). Bandung:
Alfabeta.
Soelaiman Joesoef. 2008. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Tim Penyusun Kamus. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonseia. Jakarta: Balai Pustaka.
10
LEM BARAN
11