Anda di halaman 1dari 164

DOKUMEN : I

KURIKULUM
SMK (.....................)

LOGO

TAHUN PEMBELAJARAN 2016 / 2017

Jalan Raya Penacanagn Baru 007B Serang – Banten 42118


Telp. (0254)200286
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah maka dengan ini Kurikulum
SMK (...................................) ditetapkan dan diberlakukan mulai tahun pelajaran
2016/2017

Serang, .............................. 2016


Komite Sekolah Kepala Sekolah

(...........................) (.......................................)

Dinas Pendidikan Provinsi Banten


Kepala,

E. KOSASIH SAMANHUDI
Pembina Utama Madya
NIP. 19600727 198303 1 012
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, SMK (...........................) telah menyusun Dokumen I Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) tahun pelajaran 2016/2017.
Penyusunan Dokumen I Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini merupakan
salah satu upaya mengoptimalkan kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan oleh
sekolah, sesuai dengan karakteristik daerah dan lingkungan serta berorientasi pada
kebutuhan peserta didik.
Kurikulum SMK (...........................) disusun dengan mengacu pada delapan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) ditetapkan oleh BSNP dan peraturan-peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) yang berkenaan dengan
implementasi Kurikukum 2006 (KTSP) maupun Kurikulum 2013. Dokumen KTSP
yang kami susun ini mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran 2016/2017
Namun demikian, kami menyadari sepenuhnya bahwa Dokumen kurikulum ini
masih belum sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan
seiring dengan perubahan dan penyempurnaan Kurikukum yang di berlakukan di
Indonesia, yang merupakan sumber acuan dalam penyusunan Dokumen ini.
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
seluruh warga sekolah dan Staf Sekolah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya
untuk membantu menyusun Dokumen ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya
yang kita lakukan demi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
.................................2016
Kepala Sekolah,

(...................................)
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…............………………………………......…….. 1
B. Dasar Hukum………........……………………………........…….. 4
C. Tujuan Penyusunan Dokumen Kurikulum……….......................... 5
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum.................... …………..…….. 6
BAB II TUJUAN SMK .............................................................................. 7
A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan..……………………… 8
B. Tujuan Umum Pendidikan ........................................................ 9
C. Tujuan Khusus Pendidikan ........................................................ 9
D. Visi ............................................................................................. 9
E. Misi .................................………............…..................……...... 9
F. Tujuan SMK (..........................) 10
G. Tujuan Prgram Kehlian....... 11
H. Ruang Lingkup................. 11
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMK (................) 12
A. Struktur Kurikukum.................................................................. 13
B. Muatan Kurikulum………………………………………………. 14
C. Muatan Lokal................................................................................. 15
D. Kegiatan Pengembangan Diri........................................................ 17
E. Pengaturan Beban Belajar.............................................................. 18
F. Kriteria Ketuntasan Minimal.......................................................... 19
G. Kriteria Kenaikan Kelas.............................................................. 20
H. Kriteria Kelulusan........................................................................ 21
I. Penjurusan................................................................................... 22
J. Pendidikan Kecakapan Hidup........................................................ 23
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 24
A. Permulaan Tahun Pelajaran......………………………………… 25
B. Jumlah Minggu Efektif…………………………………………… 26
C. Jadwal Waktu Libur ....................................................................... 27
BAB V PENUTUP........................................................................................... 28

LAMPIRAN
1. Contoh satu silabus dan RPP
2. SK TPK dan Uraian Tugas Tim Penyususn
3. Hasil Analisi Konteks
4. Instrumen Verifikasi/Validasi Dok.KTSP

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai


tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan
dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan
dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Sekolah Menegah Kejuruan Negeri17
Jakarta mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri
atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari
kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat


memberi kesempatan peserta didik untuk :

(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
(e)belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Otonomi dalam pengelolaan pendidikan merupakan potensi bagi


sekolah untuk meningkatkan kinerja para staf, menawarkan partisipasi
langsung kepada kelompok-kelompok terkait, dan meningkatkan pemahaman
masyarakat terhadap pendidikan. Otonomi sekolah juga berperan dalam
menampung konsensus umum tentang pemberdayaan sekolah.
Pemberdayaan sekolah dengan memberikan otonomi yang lebih besar, di
samping menunjukkan sikap tanggap pemerintah terhadap tuntutan
masyarakat juga dapat ditujukan sebagai sarana peningkatan efisiensi, mutu
dan pemerataan pendidikan.

Keterlibatan kepala sekolah, guru dan komite sekolah dalam pengambilan


keputusan-keputusan sekolah juga mendorong rasa kepemilikan yang lebih
tinggi terhadap sekolahnya yang pada akhirnya mendorong mereka untuk
menggunakan sumber daya yang ada se-efisien mungkin untuk mencapai
hasil yang optimal. Sekolah juga harus mampu mencermati kebutuhan peserta
didik yang bervariasi, keinginan staf yang berbeda, kondisi lingkungan yang
beragam, harapan masyarakat yang menyekolahkan anaknya pada sekolah
agar kelak bisa mandiri, serta tuntutan dunia kerja untuk memperoleh tenaga
kerja yang produktif, potensial, dan berkualitas.
Kondisi Ideal yang diharapkan tercapai di SMK (.....................) adalah
terpenuhinya 8 (delapan) standar nasional pendidikan, sehingga
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan hasil pendidikan yang
bermutu pula dapat tercapai.
Namun demikian, kondisi nyata saat ini SMK (.....................) masih harus terus
berbenah dan mengupayakan pemenuhan delapan standar pendidikan.
Secara rinci kondisi nyata SMK (..........................) adalah sebagai berikut:
1. Standar Isi
1.1. Pelaksanaan KTSP baru terlaksana 8 (delapan) komponen dari 9
(sembilan) komponen yang harus dilaksanakan
1.2. Pengembangan KTSP baru dilakukan oleh guru, belum
melibatkan berbagai pihak
1.3. Pengembangan muatan lokal baru dilakukan oleh guru, belum
melipbatkan unsur-unsur lain yang memiliki kompetensi
mengembangkan muatan lokal
1.4. Pengembangan diri belum secara optimal dilaksanakan sekolah
1.5. Belum semua guru memberikan pembelajaran yang meliputi TM,
KT dan KMTT
2. Standar proses
2.1. Belum semua silabus dan RPP (baru 75%) dikembangkan secara
mandiri oleh guru
2.2. Baru 85% silabus dan RPP yang disusun guru memenuhi kaidah-
kaidah/rambu-rambu penyusunan silabus dan RPP
2.3. Baru 50% proses pembelajaran menggunanan pendekatan
saintinfik
2.4. Pelaksanaan supervisi kelas (class visit) belum berjalan secara
optimal
2.5. Pelaksanaan evaluasi PBM belum secara baik dan benar
terlaksana
3. Standar Kompetensi Lulusan
3.1. Ketuntasan belajar (KKM) masih di bawah 75
3.2. Pengalaman siswa dalam diskusi, pemecahan masalah dan
memanfaatkan sumber belajar masih minim
3.3. Pengalaman siswa dalam melakukan kunjungan-kunjungan dan
penggunaan internet untuk mendapatkan informasi berbagai hal
masih minim
3.4. Pengalamam siswa dalam mengekpresikan diri dan karyanya
melalui seni dan budaya masih rendah
3.5. Sekolah masih kurang mendapatkan penghargaan dan medali
dalam berbagai kejuaraan
3.6. Masih sedikit lulusan yang dapt melanjutkan ke perguruan tigi
negeri karena belum mampu bersaing
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4.1. Baru 50% guru yang telah memiliki pengalaman mengajar lebih
dari 10 tahun
4.2. Sekolah baru 40% mampu mengantarkan lulusannya melanjutkan
ke PTN
4.3. Kepala sekolah belum mampu menggalang dana secara mandiri
untuk menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler
4.4. Sekolah belum memiliki pustakawan, laboran yang sesuai dengan
latar belakang pendidikannya
5. Standar Sarana Prasarana
5.1. Luas lahan belum sesuai dengan ketentuan yang ada dalam
standar
5.2. Belum memiliki ruang Laboratorium Kimia, Fisika, dan Biologi
yang terpisah
5.3. Belum memiliki Laboratorium Bahasa yang sesuai standar
5.4. Belum memiliki gudang dengan ukuran yang sesuai standar
6. Standar Pengelolaan
6.1. Misi belum sepenuhnya mendukung tercapainya Visi sekolah
6.2. Struktur organisasi belum dilengkapi dengan uraian tugas yang
lengkap
6.3. Baru 85% program sekolah terlaksana
7. Standar Pembiayaan
7.1. Belum ada insentif untu kegitan Remedial dan pengayaan bagi
duru honorer
7.2. Laporan keuangan belum disampaikan kesemua yang
berkempentingan
8. Standar Penilaian
8.1. Baru 80% guru mengembangkan instrumen dan pedoman
penilaian
8.2. Baru 50% menggunakan tehnik penilaian yang beragam

Potensi dan karakteristik yang dimiliki SMK (...................) diantaranya


adalah :
1. Sumber Daya Manusia yaitu semua pendidik berlatar belakang
minimal S-1, dengan latar belakang sesuai dengan mata pelajaran
yang diampunya, memiliki komitmen untuk terus memajukan dan
mengembangkan potensi yang dimilikinya
2. Dukungan dan partisipasi masyarakat sangat tinggi
3. Adanya dukungan dari dunia usaha dan dunia kerja
4. Potensi daerah yang berada di daerah pertanian dan industri
memungkinkan untuk pengembangan muatan lokal

B. DASAR HUKUM
1. Landasan Filosofis

Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu


tumbuh dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas
sehingga hancur perlahan-lahan seiring dengan perkembangan zaman.
Kurikulum SMK disusun untuk mengemban misi agar dapat turut mendukung
perkembangan kebudayaan pada arah yang positif. Karena itu, kurikulum
SMK harus memperhatikan beberapa hal mendasar sebagai berikut.

1) Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai
landasan pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.
2) Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal
maupun pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3) Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi kepentingan
bersama peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat mendidik


manusia dapat hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus dilihat
sebagai wahana untuk membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan
guna menjalani dan mengatasi masalah kehidupan pada hari esok maupun
masa depan yang selalu berubah.

Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk


menguasai kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani
kehidupan sebagai modal untuk pengembangan dirinya di kemudian hari.

Secara filosofis, penyusunan kurikulum SMK perlu mempertimbangkan


perkembangan psikologis peserta didik dan perkembangan/kondisi kehidupan
sosial budaya masyarakat.

a. Perkembangan Psikologis Peserta Didik

Secara umum, manusia mengalami perkembangan psikologis sesuai


dengan pertambahan usia dan berbagai faktor lainnya yaitulatar belakang
pendidikan, ekonomi keluarga, dan lingkungan pergaulan, yang
mengakibatkan perbedaan dalam dimensi fisik, intelektual, emosional, dan
spiritual. Pada kurun usia peserta didik di SMK, mereka memiliki
kecenderungan untuk mencari identitas atau jati diri.

Pondasi kejiwaan yang kuat diperlukan oleh peserta didik agar berani
menghadapi, mampu beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah
kehidupan, baik kehidupan profesional maupun kehidupan keseharian, yang
selalu berubah bentuk dan jenisnya serta mampu meningkatkan diri dengan
mengikuti pendidikan yang lebih tinggi.
b. Kondisi Sosial Budaya

Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga,


masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan yang diterima dari lingkungan
keluarga (informal), yang diserap dari masyarakat (nonformal), maupun yang
diperoleh dari sekolah (formal) akan menyatu dalam diri peserta didik, menjadi
satu kesatuan yang utuh, saling mengisi, dan diharapkan dapat saling
memperkaya secara positif.

Peserta didik SMK berasal dari anggota berbagai lingkungan masyarakat


yang memiliki budaya, tata nilai, dan kondisi sosial yang berbeda. Pendidikan
kejuruan mempertimbangkan kondisi sosial. Karenanya, segala upaya yang
dilakukan harus selalu berpegang teguh pada keharmonisan hubungan antar
individu dalam masyarakat luas yang dilandasi dengan akhlak dan budi pekerti
yang luhur, serta keharmonisan antarsistem pendidikan dengan sistem-sistem
yang lain (ekonomi, sosial, politik, religi, dan moral). Secara sosial-budaya,
Kurikulum SMK edisi 2004 dikembangkan dengan memperhatikan berbagai
dinamika, kebutuhan masyarakat, dan tidak meninggalkan akar budaya
Indonesia.

Dengan mempertimbangkan faktor budaya, tata nilai, dan opini


sosiologis masyarakat, kurikulum SMK juga disusun berdasarkan prinsip
diversifikasi dimaksudkan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan pada satuan pendidikan, baik dengan kondisi dan kekhasan
potensi yang ada di daerah, maupun dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, berbagai jenis program keahlian
pada pendidikan menengah kejuruan semestinya dapat diterima dan
diapresiasi secara positif oleh berbagai kelompok masyarakat Indonesia.

2. Landasan Ekonomis

Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan


peserta didik menjadi manusiaproduktif yang dapat langsung bekerja di
bidangnya setelah melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi.
Dengan demikian, pembukaan program diklat di SMK harus responsif
terhadap perubahan pasar kerja. Penyiapan manusia untuk bekerja bukan
berarti menganggap manusia semata-mata sebagai faktor produksi karena
pembangunan ekonomi memerlukan kesadaran sebagai warganegara yang
baik dan bertanggung jawab, sekaligus sebagai warganegara yang produktif.

Pendidikan menengah kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip investasi


SDM (human capital investment). Semakin tinggi kualitaspendidikan dan
pelatihan yang diperoleh seseorang, akan semakin produktif orang tersebut.
Akibatnya selain meningkatkan produktivitas nasional, meningkatkan pula
daya saing tenaga kerja di pasar kerja global. Untuk mampu bersaing di pasar
global, sekolah menengah kejuruan harus mengadopsi nilai-nilai yang
diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan, yaitu disiplin, taat azas, efektif,
dan efisien.

3. Landasan Yuridis

1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2016 sebagai perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006
Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Ailiyah Kejuruan (SMK/MAK)
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar
Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014
tentang pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
11. Peraturan Bersama Dirjen Dikdas dan Dirjen Dikmen Nomor 5496/C/KR/2014
DAN NO.7915/D/KP/2014 Juknis Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan
Kurikulum 2013
12. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Dikdas dan Dikmen.

13. Permendikbud No.57 Tahun 2015 Tentang Penilain Hasil Belajar oleh
Pemerintah melalui Ujian Nasional dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Penddika melalui Ujian Sekolah
14. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Nomor 420/
-Dispend/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kalender Pendidikan Tahun
Pelajaran 2016/2017 bagi Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi
Banten.
15. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab/Kota .... Nomor
42.1/ -DisPend/2016 tentang Kalender Pendidikan bagi sekolah pada
tahun pelajaran 2016-2017.

C. TUJUAN PENYUSUNAN DOKUMEN KTSP


Tujuan penyusunan Dokumen Kurikulum SMK (...............) ini adalah:
1. Menyamakan persepsi kepala sekolah, guru, TU, peserta dan Komite
sekolah tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan yang
mendasari implementasi kurikulum 2006
2. Sebagai acuan atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMK
(...............). Dengan harapan agar pembelajaran di SMK (...............)
ini dapat terlaksana dengan baik dan efektif sehingga mampu
mengantarkan peserta didik menguasai Standar Kompetensi Lulusan
yang ditetapkan, yang mencakup ketiga ranah yaitu Kognitif, Afektif
dan Psikomotor.
3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2006 untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi
dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia

D. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM


Kurikulum SMK (........................) dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dibawah
koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Propinsi Banten.
Pengembangan kurikulum SMK (........................) mengacu pada standar isi
dan standar kelulusan dan berpedoman pada panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan
komite sekolah.
Kurikulum SMK (........................) dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
sebagi berikut:
a. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar
pembentukankepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun
agarsemua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman,
takwa, dan akhlak mulia.
b. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain
kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan
mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran dalam
keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat
luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai
dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum
harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu
mengembangkan kemampuan kemampuan ini dalam proses
pembelajaran.
c. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat Sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan
martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri
(afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat
perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial,
spritual, dan kinestetik peserta didik.
d. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan,dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerahmemerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman
hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.
e. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu
media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan
wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
f. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuhkembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini
sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta
didik yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
g. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus
menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
h. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa,
serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan
umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata
pelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
i. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar
bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan
individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai
kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
j. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum
harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wilayah NKRI.
k. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat
ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah
dan bangsa lain.
l. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap danperilaku yang
berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
m. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.

BAB II

TUJUAN SMK (.............................)

A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan

Berdasarkan Kurikulum, bahwa tujuan dari Sekolah Menengah


Kejuruan ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Sebagai
wadah Pendidikan Kejuruan yang mempersiapkan tamatan yang
berkualitas yang dapat diterima di Dunia Kerja, sesuai dengan bidang
keahlian masing-masing.

B. Tujuan Umum Pendidikan

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik terhadap


Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi agar menjadi
warga negara yang berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.
3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan
kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya
bangsa Indonesia.
4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memilki kepedulian
terhadap lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara
dan melestarikan lingkungan hidup serta memanfaatkan sumber
daya alam dengan efektif dan efisien.

C. Tujuan Khusus Pendidikan


1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu
bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia
usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah
sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilih.
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir , ulet dan gigih
dalam berkompetisi, beradaptasi dilingkungan kerja dan
mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang
diminatinya.
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara
mandiri/kelompok maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang
sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

D. VISI SMK (.............................)


“Cerdas, Terampil dan Berkarakter berlandaskan IMTAQ”
E. MISI
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dengan menerapkan
pendekatan saintifik disertai upaya-upaya perbaikan secara terus menerus
(cerdas)
2. Memberikan pelayanan prima dan menumbuhkan semangat belajar yang tinggi
sehingga di dalam diri setiap tumbuh motivasi untuk belajar sepanjang hayat
(cerdas)
3. Melatih dengan tekun untuk meningkatkan ketrampilan peserta didik
(Terampil)
4. Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengadakan hubungan timbal balik
dengan lingkungan/budaya sekitar. (Berkarakter)
5. Menumbuh kembangkan nilai-nilai luhur dan semangat juang melalui
pengkajian keteladanan para tokoh (berkarakter)
6. Menumbuhkan sikap dan perilaku mulia melalui pengkajian nilai-nilai
keagamaan. (Imtaq)
F. TUJUAN SMK (.............................)
1. Membekali peserta didik dengan keimanan melalui pembinaan
keagamaan sesuai dengan agama masing-masing untuk
menciptakan manusia yang bertaqwa, berbudi pekerti luhur, dan
berahlak mulia
2. Membentuk dan membudayakan kerja sama, sebagai pioneer dalam
implementasi budaya professional.
3. Membekali peserta didik untuk berkarir dan mandiri yang mampu
beradaptasi dengan lingkungan kerja sesuai dengan bidang
keahliannya, serta mampu menghadapi perubahan yang terjadi di
masyarakat.
4. Membekali peserta didik sikap profesional untuk mengembangkan
diri, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun global

G. Tujuan Program Studi Keahlian


Tujuan Umum berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional ( UU SPN ) pasal 15
Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu.
H. Tujuan Kompetensi Keahlian Akuntansi
Tujuan Umum : Mencetak tenaga ahli madya profesional dalam
bidang akuntansi yang berbasis teknologi komputer yang berorientasi
pada kebutuhan Dunia Kerja dan Usaha.
Tujuan Khusus : Membekali peserta didik dengan keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang kompeten, agar dapat :

a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.


b. Mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang
bertanggung jawab.
c. Mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat,
memiliki wawasan pengetahuan dan seni.
d. Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam
bidang keahlian bisnis dan manajemen khususnya program
keahlian akuntansi agar dapat bekerja baik secara mandiri atau
mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia
industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah.
e. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi, dan
mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian bisnis
dan manajemen khususnya program keahlian akuntansi.
f. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan
keterampilan sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan
pendidikan.
I. Ruang Lingkup Pekerjaan
Kompetensi Keahlian Akuntansi.
Ruang lingkup pekerjaan bagi lulusan Program Keahlian Akuntansi adalah
jenis pekerjaan dan atau profesi yang relevan dengan kompetensi yang
tertuang di dalam tabel SKKNI keahlian Akuntansi pada jenjang SMK
antara lain adalah:

No
Dunia usaha/industri Lingkup pekerjaan
.
1 Perusahaan jasa  Operator komputer
 Operator mesin tik
 Operator telepon
 Pemegang buku
2 Perusahaan dagang  Operator komputer
 Operator mesin tik
 Operator telepon
 Pemegang buku
3 Perusahaan manufaktur  Operator komputer
 Operator mesin tik
 Operator telepon
 Pemegang buku
4 Instansi Pemerintah  Operator komputer
 Operator mesin tik
 Operator telepon
 Pemegang buku

Dengan memanfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang yang


ada, lulusan program keahlian akuntansi juga dimungkinkan mengelola
akuntansi untuk usaha mandiri.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SMK (........................)

A. STRUKTUR KURIKULUM

Struktur kurikulum SMK (..................) meliputi substansi pembelajaran yang


ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas X
sampai dengan XII yang memuat kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jaSMKni, olahraga dan kesehatan.

Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut di implementasikan dalam


kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh. Dengan
demikian, cakupan dari masing-masing kelompok itu dapat diwujudkan melalui
mata pelajaran yang relevan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran adalah
sebagai berikut:
CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN

KELOMPOK
NO MATA CAKUPAN
PELAJARAN

1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia


Akhlak Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau
moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
2.
dan Kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan


kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab
sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi,
dan nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan


dan Teknologi teknologi pada SMK dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara
kritis, kreatif, dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
4. Estetika
KELOMPOK
NO MATA CAKUPAN
PELAJARAN
untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu menikmati
dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
Kelompok mata pelajaran jaSMKni, olahraga dan
5. Jasmani, Olahraga
kesehatan pada SMK dimaksudkan untuk
dan Kesehatan
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan
sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan


perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan
narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber,
dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Penyusunan Struktur kurikulum didasarkan atas standar kompetensi lulusan dan


standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh BSNP.

SMK (....................................) pada tahun pelajaran 2016/2017 sepenuhnya


menerapkan Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006
sesuai dengan Permendikbud dan Peraturan bersama Dirjen Dikdasmen
Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara Sekolah Menengah Atas, maka
dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah, terdiri atas. Struktur
Kurikulumnya sebagai berikut :
Kompetensi Keahlian : AKUNTANSI
PEMETAAN KURIKULUM BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMENPROG KEAHLIAN : Keuangan
WAKTU KELAS X KELAS XI KELAS XII
NO MATA PELAJARAN KTS
BSNP 1 2 1 2 1 2
P

I NORMATIF     19 20 19 14 19 14

1 Pendidikan Agama Islam 192 210 2 2 2 2 2 2


2 Pendidikan Kewarganegaraan 192 210 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 192 315 3 3 3 3 3 3
4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 192 210 2 2 2 2 2 2
5 Seni Budaya 128 144 2 2 2 2    
II ADAPTIF                
1 Matematika 403 453 4 4 4 4 5 5
2 Bahasa Inggris 440 486 4 4 5 5 5 5
3 Ilmu Pengetahuan Alam 192 210 2 2 2 2 2 2
4 Ilmu Pengetahuan Sosial 128 144 2 2 2 2    
5 Ket. Komputer dan Pengelolaan Informasi 202 210 2 2 2 2 2 2
6 Kewirausahaan 192 210 2 2 2 2 2 2
III PRODUKTIF                
  DASAR KOMPETENSI KEJURUAN 140 156            
1 Menerapkan prinsip profesional bekerja   78 2 2         
2 Melaksanakan komunikasi bisnis   38 2        
3 Menerapkan K3LH / Keselamatan Kerja   40  2        
  KOMPETENSI KEJURUAN 1044 1055            
1 Mengelola dokumen transaksi   38 2          
2 Memproses dokumen dana kas kecil   40 2         
3 Memproses dokumen dana kas di bank   42     3     
4 Memproses entri jurnal   57 3         
5 Memproses buku besar   57 3         
6 Mengelola kartu piutang   40   2        
7 Mengelola kartu persediaan   38     2      
8 Mengelola kartu aktiva tetap   28     2     
9 Mengelola kartu utang   38     2      
10 Menyajikan laporan harga pokok produk   216     3    5 5
11 Menyusun laporan keuangan   198   2    5 5
12 Menyiapkan surat pemberitahuan pajak   66     2 2
13 Mengoperasikan program spreadsheet   66     2 2    
14 Mengoperasikan aplikasi komputer akuntansi   131       2 4 2
IV MUATAN LOKAL 192 210            
1 Batik Banten   78 2 2
2 Perbankan   66     2 2    
3 Perbankan Syariah   66  2  2
V Pengembangan Diri 192 192            
1 Bimbingan Konseling  96  102  1  1  1  1  1 1 
2 Ekstrakurikuler      2*   2*  2*   2*   2*   2* 
  Jumlah 3829 4259 42 42 42 42 42 42

Ket: 2*) dibuat jadwal tersendiri diluar jam pelajaran


B. MUATAN KURIKULUM

Muatan Kurikulum SMK (......................) meliputi sejumlah mata pelajaran yang


keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar yang ditetapkan oleh BSNP, dan muatan lokal yang dikembangkan oleh
sekolah berdasarkan hasil kajian, serta kegiatan pengembangan diri.
1) Mata pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan
keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban
belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada
mata pelajaran ditentukan oleh keluasan dan kedalaman pada
masing-masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pedekatan
pada mata pelajaran bergantung pada ciri khas dan karakteristik
masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi
yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari
mata pelajaran wajib dan pilihan pada SMK.
Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh
industri/dunia usaha/asosiasi profesi, subtansi mata pelajaran di SMK
dikemas dalam berbagai mata pelajaran yang dikelompokkan dan
diorganisasikan menjadi program normatif, adaptif, muatan lokal,
produktif dan pengembangan diri.
Prograrn normatif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi
membentuk peserta didik menjadi pribadi utuh, yang memiliki norma-
norma kehidupan sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial
(anggota masyarakat) baik sebagai warga negara Indonesia maupn
sebagai warga dunia. Program normatif diberikan agar peserta didik
bisa hidup dan berkembang selaras dalam kehidupan pribadi, sosial
dan bernegara. Program ini berisi mata pelajaran yang lebih menitik
beratkan pada norma, sikap dan perilaku yang harus diajarkan,
ditanamkan dan dilatihkan pada peserta didik, disamping kandungan
pengetahuan dan keterampilan yang ada di dalamnya. Mata pelajaran
pada kelompok normatif berlaku sama untuk semua program keahlian.
Program adaptif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi
membentuk peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar
pengetahuan yang luas dan kuat untuk menyesuaikan diri atau
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial,
lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan dirisesuai denga
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Program adaptif
berisi mata pelajaran yang lebih menitikberatkan pada pemberian
kesempatan pada peserta didik untuk memahami dan menguasai
konsep dan prinsip ilmu dan teknologi yang dapat diterapkan pada
kehidupan sehari-hari dan atau melandasi kompetensi untuk bekerja.
Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya memahami
dan menguasai ”apa” dan ”bagaimana” suatu pekerjaan dilakukan,
tetapi juga memberi pemahaman dan penguasaan tentang ”mengapa”
hal tersebut harus dilakukan. Program adaptif terdiri dari kelompok
mata pelajaran yang berlaku sama bagi semua program keahlian dan
mata diklat yang hanya berlaku bagi program keahlian tertentu sesuai
dengan kebutuhan masing-masing program keahlian.
Program produktif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi
membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Dalam hal
SKKNI belum ada, maka digunakan standar kompetensi yang
disepakati oleh forum yang dianggap mewakili dunia usaha/industri
atau asosiasi profesi. Program produktif melayani permintaan pasar
kerja, karena itu lebih banyak ditentukan oleh dunia usaha/industri
atau asosiasi profesi. Program produktif diajarkan secara spesifik
sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian.

C. MUATAN LOKAL
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi
muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang
dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di
daerah tempat tinggalnya.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan
Pengembangan muatan lokal di SMK (.............................) memperhatikan
beberapa prinsip pengembangan sebagai berikut.
1. Utuh : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan
pendidikan berbasis kompetensi, kinerja, dankecakapan hidup.
2. Kontekstual : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan
berdasarkan budaya, potensi, dan masalah daerah.
3. Terpadu : Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan satuan
pendidikan, termasuk terpadu dengan dunia usaha dan industri.
4. Apresiatif : Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam
bentuk pertunjukkan, lomba-lomba, pemberian penghargaan) di tingkat
satuan pendidikan dan daerah.
5. Fleksibel : Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan
pengaturan waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisidan
karakteristik satuan pendidikan

Potensi geografis SMK (..................) yang berada di wilayah Serang


sebagaian besar terdiri atas daerah pertanian, peternakan dan industri kecil
dan menengah akan banyak memberi warna terhadap proses pembelajaran.
Oleh karena itu, program Muatan Lokal untuk sekolah yang dipilih adalah
yang berkaitan dengan kondisi di Wilayah Kabupaten Serang yaitu Batik
Banten

Strategi implementasi muatan lokal untuk semua dilaksanakan secara mandiri


melalui mata pelajaran Muatan Lokal

Adapun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Batik


Banten sebagai berikut:
Kelas XI
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan
ajaran agama yang dianutnya pengamalan serta bangga terhadap
karya seni pencak silat Banten
sebagai bentuk rasa syukur terhadap
anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama,


perilaku jujur, disiplin, tanggung bertanggung jawab, toleran, dan
jawab, peduli, (gotong royong, disiplin melalui aktivitas seni pencak
kerjasama, toleran, damai), santun, silat Banten
responsif dan proaktif, dan
menunjukkan sikap sebagai bagian 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta
dari solusi atas berbagai damai dalam mengapresiasi seni
permasalahan dalam berinteraksi pencak silat Banten dan penciptanya
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-
menempatkan diri sebagai aktif, peduli terhadap lingkungan dan
cerminan bangsa dalam pergaulan sesama,menghargai karya seni pencak
dunia silat Banten

3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami konsep, teknik dan


menganalisis pengetahuan faktual, prosedur dalam menirukan ragam
konseptual, prosedural gerak dasar seni pencak silat Banten
berdasarkan rasa
keingintahuannya tentang ilmu 3.2 Menerapkansimbol, jenis, dan nilai
pengetahuan, teknologi, seni, estetis dalam konsep ragam gerak
budaya, dan humaniora dengan dasar seni pencak silat Banten
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar dan menyaji 4.1 Menirukan ragam gerak dasar seni
dalam ranah konkret dan ranah pencak silat Banten sesuai dengan
abstrak terkait dengan hitungan/ketukan
pengembangan dari yang 4.2Menampilkan ragam gerak dasar seni
dipelajarinya di sekolah secara pencak silat Banten sesuai dengan
mandiri, dan mampu iringan
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
Kelas XI
Semester 1
STANDAR
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
1. Merumuskan 1.1 Menjelaskan penataan lingkungan hidup yang meliputi:
upaya pemulihan keindahan,kenyamanan,kebersihan,dan kerindangan.
lingkungan hidup. 1.2 Menjelaskan pembibitan,penanaman,pemeliharaan
tanaman.
1.3 Menerapkan pengawasan lingkungan hidup
1.4 Menjelaskan konsep sanitasi lingkungan
1.5 Melakukan upaya pencegahan penyebaran penyakit yang
bersifat endemik
1.6 Melakukan upaya penanggulangan penyakit endemik
2. Mengembangkan 2.1 Mencintai
pengelolaan nilaipenataan,pemanfaatan,pengembangan,pemeliharan
lingkungan hidup. dan pengawasan kondisi lingkungan hidup.
2.2 Melakukan kegiatan
pemanfaatan,pengembangan,pemeliharaan dan
pengawasan lingkungan hidup di lingkungan
sekitar,sekolah,dan tempat umum.
3. Membiasakan diri 3.1 Merencanakan kegiatan pemanfaatan,pengemba-
dalam ngan,pemeliharaan dan pemulihan lingkungan hidup.
pengelolaan 3.2 Melakukan tindakan pencegahan pelanggaran aturan
lingkungan hidup. pengelolaan lingkungan hidup.
Semester 2

D. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

Pengembangan diri dilakukan dengan mengembangkan karakter peserta


didik sebagai pribadi, anggota masyarakat di mana siswa berada, dan
sebagai masyarakat global yang memiliki daya saing.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui:
a. Pelayanan Bimbingan Karir Konseling, yang berkenaan dengan masalah
diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta
didik.
Bimbingan Karir dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk
peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar
mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam
mengembangkan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan
belajar, terkait dengan pengembangan karir, melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang
berlaku.
Bimbingan Karir dan Konseling bagi peserta didik meliputi
kemampuan menentukan pilihan jenis karir, menerapkan nilai-nilai
hubungan industrial dalam lingkup dunia kerja atau ketenagakerjaan,
dan layanan belajar baik pribadi maupun kelompok

Tujuan Bimbingan Karir dan Konseling adalah sebagai berikut.


1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian)
yang terkait dengan pekerjaan.
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir
yang menunjang kematangan kompetensi kerja.
3. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja
dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal
bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
4. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai
pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang
pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
5. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang
dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan
kesejahteraan kerja.
6. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu
merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-
peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi
kehidupan sosial ekonomi.
7. Mengenal keterampilan, minat dan bakat. Keberhasilan atau
kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh minat dan
bakat yang dimiliki. Oleh karena itu, maka setiaporang perlu
memahami kemampuan dan minatnya, dalam bidangpekerjaan apa
dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap pekerjaan tersebut.
8. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil
keputusan karier.
9. Memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana hubungan
industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.

b. Kegiatan Ekstrakurikuler, adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh


peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari
kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan
untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta
didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum.
Kegiatan ekstrakurikuler di SMK/MAK ditujukan untuk pengembangan
kreativitas peserta didik. Pengembangan kreativitas dimaksudkan
untuk menumbuhkan kemampuan untuk mencipta melalui berbagai
kegiatan sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat secara
optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik
yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
1. Bidang Pengembangan
a. Pengembangan kreativitas, yaitu bidang kegiatan yang
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan daya
cipta sesuai dengan potensi, bakat dan minat untuk dapat
berprestasi secara optimal.
b. Pengembangan keagamaan dan sosial, yaitu bidang
kegiatan yang
c. membantu peserta didik mengembangkan kemampuan
religius, disiplin, kerjasama dan rasa tanggung jawab sosial
lainnya.
d. Pengembangan rekreatif, yaitu bidang kegiatan yang
membantu peserta didik mengembangkan potensi dirinya
dengan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan
untuk pengembangan karir.
2. Prinsip Kegiatan
a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai
dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing-
masing.
b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai
dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.
c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang
menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.
d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam
suasana yang disukai dan mengembirakan peserta didik.
e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang
membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan
baik dan berhasil.
f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler
yang dilaksanakan bermanfaat untuk kepentingan
masyarakat.
3. Format Kegiatan
a. Individual, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti
peserta didik secara perseorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti
oleh kelompok-kelompok peserta didik.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti
peserta didik dalam satu kelas.
d. Gabungan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti
peserta didik antarkelas/antarsekolah/madrasah.
e. Lapangan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti
seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar
kelas atau kegiatan lapangan.

4. Program
a. Jenis Program
1. Program Tahunan, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan dalam rentang waktu sekali dalam satu
tahun, antara lain: Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
(LDKS), pelaksanaan lomba (Paskibra, PMR, dll).
2. Program Semesteran, yaitu suatu bentuk rencana
kegiatan yang dilaksanakan dalam rentang waktu
setengah tahunan (6 bulan).
3. Program Bulanan, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan dalam rentang waktu sekali dalam satu
bulan, antara lain: mengikuti kegiatan lomba yang
diadakan di luar sekolah.
4. Program Mingguan, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan dalam rentang waktu sekali atau dua kali
dalam seminggu, antara lain: kegiatan Pramuka, PMR,
Paskibra, Olah Raga, dll.
Program Harian, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan setiap hari, antara lain bersih lingkungan.
b. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah:

No. Kelompok Jenis Ekstrakurikuler Tujuan


1. Bela Negara a. Pramuka 1. Meningkatkan
b. PMR &UKS kesadaran dan
c. Paskibra wawasan peserta
didik akan status,
hak, dan
kewajibannya
dalam berbangsa
dan bernegara;

2. Meningkatkan
kesadaran dan
wawasan
kebangsaan, jiwa
patriotisme, dan
bela negara.
2. Olahraga a. Basket ball Meningkatkan potensi
b. Futsal fisik serta
c. Atletik membudayakan sikap
d. Volley ball sportif, disiplin, kerja
e. Karate sama, dan hidup sehat.
f. Pencak silat
3. Seni, Budaya, dan a. English Club Menigkatkan
Bahasa b. Band sensitifitas,
c. Teater dan seni kemampuan
tradisional mengekspresikan dan
d. Marawis dan seni mengapresiasi
suara keindahan harmoni
e. Seni rupa/kriya baik dalam kehidupan
f. Kewirausahaan individual maupun
kehidupan
bermasyarakat
4. Keagamaan dan a. Peminaan Meningkatkan nilai-
Kerohanian Pengelolaan nilai estetika, spritual,
Mesjid sebagai intelektual, dan
pusat kegiatan kesadaran sebagai
pengembangan makhluk Tuhan dan
keagamaan dan sosial yang memiliki
sosial (DKM) mental kuat yang
b. Baca Tulis Al- didasari nilai-nilai
Qur’an agama
c. Bimbingan
dakwah

c. Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter


peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan.
RUTIN SPONTAN KETELADANAN
Upacara Membiasakan berpakaian rapi dan
menghargai orang lain disiplin
dan menghargai waktu
Jumat Islami Membiasakan memberikan pujian dan
mensyukuri nikmat taat beribadah
Tuhan dan
menumbuhkan
ketaqwaan.

sholat berjamaah Menghargai waktu, Menigkatkan iman dan


membiasakan untuk taqwa kepada Allah
melaksanakan sholat SWT.
beremaah.
Membaca doa sebelum dan Mensyukuri nikmat Hafal alqur’an dan
sesudah belajar Tuhan Juz’Amma

E. PENGATURAN BEBAN BELAJAR


Beban belajar yang diatur di SMK(.,,,,,,,,,,,,,,,,) menggunakan Sistem
Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban
belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku di SMK (.,,,,,,,,,,,,,,,,) . Beban belajar setiap mata
pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran (jp). Satu jam pembelajaran berlangsung selama 45 menit,
dan minggu efektif dalam satu tahun (dua semester) adalah 35 minggu.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan
oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem
tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Jumlah jam tatap muka
yang tercantum dalam struktur kurikulum SMK (.,,,,,,,,,,,,,,,,) adalah
sebagai berikut:

N Kelas Jumlah Jam Pembelajaran Per


O Minggu
1 X 42 Jp
2 XI 44 Jp
3 XII 44 Jp

jam pembelajaran di SMK (.,,,,,,,,,,,,,,,,) sudah sesuai dengan yang


dialokasikan pada Kurikulum 2006. Pemanfaatan 4 jam tambahan
dialokasikan untuk mendalami mata pelajaran tertentu agar siswa dapat
lebih berprestasi dalam mata pelajaran tersebut.
Untuk kelas X 2 jam tambahan dialokasikan 1 jam untuk pelajaran
Kimia, dan 1 jam untuk Bimbingan Konseling (tatap muka).Sementara itu
1 jam tambahan untuk kelas XI dan XII .
Penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT)
adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk
mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan
terstruktur ditentukan oleh pendidik, sedangkan untuk kegiatan mandiri
tidak terstruktur waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
Pemanfaatan 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata
pelajaran tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur (KMTT) disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing mata pelajaran.
Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan
dua jam kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar
sekolah.

Satu jam Jumlah jam Minggu


Jumlah jam
tatap pembela- Efektif per
Kelas pembelajara
muka jaran Per tahun
n per tahun
(menit) minggu ajaran
X
45 42 35 1470
XI s.d
45 44 35 1450
XII

Pola penyelenggaraan pembelajaran dilaksanakan secara terpadu


melalui pola pendidikan sistem ganda dengan pengaturan sebagai
berikut ;
1. Pembelajaran di sekolah
Melakukan pembelajaran prograan normatif, adaptif dan produktif,
untuk pembelajaran produktif ditekankan pada penguasaan dasar-
dasar keahlian serta penguasaan alat dan teknik bekerja yang
tepat, bila memungkinkan dapat melibatkan unsur industri dalam
proses pembelajarannya. Disamping itu dikembangkan kelas
wirausaha dan pengelolaan Unit Produksi.

2. Pembelajaran di Industri / dunia kerja


Kegiatan pelatihan di industri / dunia usaha dilaksanakan sesuai
program bersama yang telah disepakati oleh sekolah dengan DU/DI
berbentuk Praktik Kerja Indudtri (Prakerin) dan dilengkapi dengan
jurnal kegiatan, daftar kemajuan pelatihan, perangkat monitoring
dan asuransi kecelakaan kerja. Untuk pelaksanaannya dilakukan
langkah-langkah berikut ;
a. Pengkondisian Prakerin;
Sebelum peserta didik melaksanakan praktik industri, peserta
didik melaksanakan praktik disekolah dan atau sekolah
mendatangkan guru tamu dari industri atau dunia usaha.
b. Pemprograman Bersama;
Program Prakerin dibuat bersama antara sekolah (PKS Bidang
Prakerin/Humas) dengan DU/DI agar apa yang akan dikerjakan
peserta didik selama Praktik industri bisa diketahui bersama.
c. Guru Tamu;
Sekolah secara periodik mendatangkan guru tamu yang akan
memberi informasi tentang dunia industri untuk menambah
wawasan peserta didik.
d. Orientasi Kerja;
Sekolah memberi tugas kepada peserta didik tingkat X pada
setiap liburan untuk mengikuti kegiatan kerja yang dilakukan oleh
ORTU/lingkungan yang ada dimasyarakat dan penulisan
Laporan Hasil Praktik Orientasi Kerja yang dilakukan selama
liburan akhir semester gasal/genap.

F. KETUNTASAN BELAJAR
Prosedur Penetapan
Kriteria ketuntasan minimal (KKM)  adalah kriteria ketuntasan belajar
(KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang
satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan batas ambang kompetensi
(Permendiknas Nomor: 20/2007 tentang Standar Peniaian Pendidikan,
Pengertian butir 10).
Nilai ketuntasan belajar untuk aspek kompetensi pengetahuan dan
praktik dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat, dengan rentang 0 -100.
Penetapan KKM dilakukan oleh dewan pendidik pada awal tahun
pelajarandan atau awal semestermelaluiproses penetapan KKM setiap
Indikator, Kompetensi Dasar (KD), Standar Kompetensi(SK) menjadi
KKM mata pelajaran, denganmempertimbangkan, hal-hal sebagai
berikut:
- Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap KD yang
harus dicapai oleh peserta didik..
- Tingkat kemampuan (intake) rata-rata siswa pada sekolah yang
bersangkutan.
- Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran padamasing-masing sekolah.
- Ketuntasan belajar setiap indikator, KD, SK dan mata pelajaran
yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi   dasar berkisar
antara 0% sd 100%. Kriteria ideal ketuntasan masing-masing
indikator 75 %.
- Dewan guru dapat menentukan kriteria ketuntasan minimal  (KKM)
dibawah nilaiketuntasan belajar ideal, namun secara bertahap
harus meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus
menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
- KKM tersebut dicantumkan dalam LHB (berlaku untuk pengetahuan
maupun praktik) dan diinformasikan kepada seluruh warga sekolah
dan orang tua peserta didik.
- Kriteria Ketuntasan Minimal merupakan kriteria ketuntasan belajar
untuk setiap indikator dalam suatu kompetensi dasar yang
ditentukan oleh satuan pendidikan, berkisar antara 0-100%. Kriteria
ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator kompetensi
normatif dan adaptif adalah 75%.
1. KKM Kompetensi Normatif dan Adaptif
KKM kompetensi normatif dan adaptif ditentukan dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi dan kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran dengan rincian
sebagai berikut :
a). Tingkat Kemampuan rata-rata peserta didik
1). Rata-rata nilai 80 – 100, diberi skor 3
2). Rata-rata nilai 60 - 79, diberi skor 2
3). Rata-rata nilai < 60 , diberi skor 1
b). Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi
1). Kompleksitas/kesulitan rendah, diberi skor 3
2). Kompleksitas/kesulitan sedang, diberi skor 2
3). Kompleksitas/kesulitan tinggi, diberi skor 1
c). Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan bahan)
1). Dukungan tinggi, diberi skor 3
2). Dukungan sedang, diberi skor 2
3). Dukungan rendah, diberi skor 1

2. KKM Program Produktif


KKM program produktif mengacu kepada standar minimal
penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang
bersangkutan. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing
indikator pada KD program produktif pada dasarnya adalah
lulus/tidak lulus atau kompeten/tidak kompeten. Peserta didik yang
mencapai kompetensi minimal diberi skor 70 atau 7,0. Penentuan
nilai ketuntasan belajar program produktif dapat dilakukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut :
a). Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan,
keterampilan dan sikap sesuai dengan indikator/ kompetensi
dasar/standar kompetensi mengarah pada kebutuhan ranah
taksonomi.
b).Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Batas kompeten adalah cerminan penguasaan indikator
yang dipersyaratkan pada setiap SK/KD/indikator yang
merupakan kemampuan minimal. Peserta didik dinyatakan
kompeten jika memenuhi persyaratan minimal berikut :
1). Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori.
2). Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator yang
dijabarkan menjadi aspek penilaian pada lembar observasi
(lihat lampiran RPP Perangkat Penilaian).
c). Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan
menggabungkannya sesuai dengan bobot yang telah
ditentukan.
Peserta didik yang telah mencapai standar minimal sesuai dengan
indikator dinyatakan kompeten dan memperoleh nilai konversi 70.
Gradasi nilai hanya diberikan kepada peserta didik yang telah
dinyatakan kompeten, yang berarti nilai 70 telah dimiliki peserta
didik. Jika peserta didik memiliki performansi/unjuk kerja melebihi
standar minimal yang ditetapkan dalam aspek penilaian seperti :
Lebih cepat, lebih presisi, lebih indah, lebih kreatif, lebih bersih, dan
lebih teliti, maka peserta didik dapat memperoleh nilai lebih dari 70.
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) SMK (............................)

KKM/Tingkat
No Mata Pelajaran/Stándar Kompetensi
X XI XII
I Kelompok Normatif
1 Pendidikan Agama 70 70 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 70 70 75
3 Bahasa Indonesia 70 70 75
4 Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan 70 70 70
5 Seni Budaya 70 70
II Kelompok Adaptif
1 Bahasa Inggris 70 70 72
2 Matemátika 70 70 72
3 IPA 70 70 70
4 IPS 70 70
5 KKPI 70 70 72
6 Kewirausahaan 70 70 70
III Kelompok Produktif
A. Dasar Kompetensi Kejuruan AKUNTANSI
Menerapkan prinsip profesional bekerja 70
Melaksanakan komunikasi bisnis 70
Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan 70
Hidup (K3LH)

B Kompetensi Kejuruan AKUNTANSI


Mengelola dokumen transaksi 70
Memproses dokumen dana kas kecil 70
Memproses dokumen dana kas di bank 70
Memproses entri jurnal 70
Memproses buku besar 70
Mengelola kartu piutang 70
Mengelola kartu persediaan 70
Mengelola kartu aktiva tetap 70
Mengelola kartu utang 70
Menyajikan laporan harga pokok produk 70
Menyusun laporan keuangan 70
Menyiapkan surat pemberitahuan pajak 70
Mengoperasikan paket program pengolah angka/ 70
spreadsheet
Mengoperasikan aplikasi komputer akuntansi 70

IV MUATAN LOKAL
Muatan Lokal AKUNTANSI
Batik Banten 70
Perbankan 70
Perbankan Syariah 70
Sekolah akan mengusahakan ketuntasan minimal dari tahun ke tahun selalu
mengalami peningkatan sehingga mencapai kriteria ketuntasa minimal (KKM)
ideal 75 %

G. KRITERIA KENAIKAN KELAS


1. Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang
menegaskan bahwa peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan
ke jenjang kompetensi-kompetensi tahun selanjutnya. Pernyataan
kompeten atau yang berarti dapat melanjutkan, ditetapkan berdasarkan
pertimbangan kinerja peserta didik yang meliputi aspek :
1. Akademik : sesuai dengan KKM
2. Nonakademik :
a). Kehadiran ≥ 90%
b). Sikap/kepribadian minimal B
Kriteria Kenaikan Kelas bagi peserta didik di SMK (....................)
apabila memenuhi syarat:
1. Telah menyelesaikan semua program pembelajaran yang
menjadi bebannya
2. Nilai Pendidikan Agama dan PKn harus telah mencapai KKM
3. Nilai Mata Pelajaran yang diuji nasionalkan harus mencapai
KKM
4. Diperbolehkan ada 3 matapelajaran yang belum KKM, tetapi
program pembelajaran lainnya telah mencapai KKM
5. Mempunyai nilai minimal B pada penilaian akhir untuk mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok estetika
dan kelompok pendidikan jasmani dan olahraga
6. Dewan guru menyatakan bahwa siswa yang bersangkutan
memiliki kepribadian baik.
7. Hadir di kelas minimal 90 % dari total pembelajaran yang
diberikan oleh guru pada semester tersebut
2. Pelaksanaan Penilaian
Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam membuat
rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelah menetapkan
kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai dengan indikator dan
mengembangkan instrumen serta pedoman penyekoran sesuai dengan teknik
penilaian yang dipilih.
b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan penelusuran
dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes. Penelusuran dilakukan dengan
menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai
dengan kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.
c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan mengacupada
indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diintegrasikan
dalam tema tersebut.
d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kemajuan
dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai balikan
(feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada
pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.
e. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian
kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil
pembelajaran tematik-terpadu.
2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap
sosial.
f. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala sekolah/
madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru Bimbingan dan
Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan.
g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua pendidik
selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam bentuk
deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.
3. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan mengacu
pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran;
b. mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi, danujian akhir
sekolah/madrasah;
c. menentukan kriteria kenaikan kelas;
d. melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensikepada
orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;
e. melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepadadinas
pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang terkait;
f. melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali pesertadidik
dan dinas pendidikan.

4. Remedial dan Pengayaan


Pelayanan Program remedial dan pengayaan
a. Ketentuan Pelaksanaan Remedial
1. Ketentuan Pelaksanaan Remedial
 Setiap peserta didik berhak mengikuti kegiatan remedial untuk
memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai criteria
ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh sekolah,
 Pelaksanaan remidia hanya dilakukan terhadap peserta didik
yang dalam penilaian proses dan hasil belajar yang diperolehnya,
baik satu KD , SK maupun pada mata pelajaran belum mencapai
KKM yang telah ditetapkan,
 Hasil remedial peserta didik yang telah tuntas ditulis oleh guru
mata pelajaran pada blangko tanda mengikuti remedial yang
disiapkan oleh sekolah , diisi dan ditandatangani oleh guru mata
pelajaran bersangkutan , selanjutnya baru kemudian diserahkan
kepada bidang akademik dan wali kelas,
 Bidang akademik / kurikulum dan wali kelas tidak berhak
merubah nilai siswa yang belum menyerahkan format tanda telah
mengikuti remedial , sekalipun siswa yang bersangkutan telah
mengikuti remedial
2) Waktu pelaksanaan remedial
 Pelaksanaan remedial dapat dilakukan pada setiap akhir
ulangan harian , ulangan tengah semester , atau ulangan akhir
semester ,
 Peserta didik yang nilainya belum mencapai KKM diberi
kesempatan mengikuti remedial maksimal 3 ( tiga ) kali ,
 Batas waktu pelaksanaan remedial paling lambat sampai
dengan akhir tahun pelajaran ,
 Apabila sampai batas waktu yang telah ditentukan siswa belum
melaksanakan remedial , maka bidang akademik dan wali kelas
berhak menulis nilai siswa yang bersangkutan dengan nilai sebelum
remedial secara permanen pada Buku Laporan Hasil Belajar Peserta
Didik
3) Teknis pelaksanaan remedial
 Pelaksanaan remedial juga dapat dilakukan setelah peserta didik
mempelajari KD tertentu
 Mengingat indikator keberhasilan belajar peserta didik adalah
tingkat ketuntasan dalam mencapai SK yang terdiri dari beberapa
KD, maka pelaksanaanya remedial juga dapat dilakukan setelah
peserta didik menempuh tes SK yang terdiri dari beberapa KD. Hal
ini didasarkan atas pertimbangan bahwa SK merupakan satu
kebulatan kemampuan yang terdiri dari beberapa KD. Peserta didik
yang belum mencapai penguasaan SK tertentu , maka perlu
mengikuti program remedial
 Bentuk pelaksanaan remedial dapat dilakukan peserta didik
dengan cara :
1. Mengikuti pembelajaran ulang yang diberikan guru dengan
metode dan media yang berbeda
2. Mengikuti bimbingan secara khusus yang diberikan guru ,
misalnya bimbingan perorangan
3. Mengerjakan tugas – tugas latihan secara khusus yang
diberikan oleh guru
4. Mengikuti kegiatan tutorial yang diberikan teman sekelasnya
yang memiliki kecepatan belajar yang lebih baik sesuai dengan
dengan arahan yang diberikan oleh guru pada mata pelajaran
yang bersangkutan
 Hasil belajar yang menunjukan tingkat pencapaian kompetensi
melalui penilaian diperoleh dari penilaian proses dan penilaian hasil.
Penilaian proses diperoleh melalui postes , tes kinerja , observasi
dan lain – lain . sedangkan penilaian hasil diperoleh melalui ulangan
harian , ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester.
 Jika peserta didik tidak lulus karena hasil penilaian hasil , maka
peserta didik yang besangkutan hanya mengulang tes tersebut
dengan pembelajaran ulang jika diperlukan . Namun apabila
ketidaklulusan peserta didik akibat penilaian proses yang tidak diikuti
( misalnya praktik , diskusi / presentasi kelompok ), maka sebaiknya
peserta didik mengulang semua proses yang harus diikuti.
 Nilai hasil remedial yang diperoleh peserta didik tidak melebihi
nilai KKM yang telah ditetapkan.
b. Ketentuan Pelaksanaan Pengayaan
1) Ketentuan pelaksanaan pengayaan
 Pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan peserta didik
yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum
dan tidak dilakukan oleh semua peserta didik
 Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi
peserta didik yang memiliki kelebihan sehingga mereka dapat
mengembangkan minat dan bakat serta mengoptimalkan
kecakapannya,
 Bentuk pengayaan dapat berupa belajar mandiri berupa
diskusi , tutor sebaya , membaca dan lain – lain yang menekankan
pada penguatan KD tertentu dan tidak ada penilaian di dalamnya
2) Teknis pelaksanaan pengayaan
 Pelaksanaan pengayaan dapat dilakukan dalam bentuk
antara lain :
 Belajar kelompok
Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu
diberikan pembelajaran bersama pada jam – jam
pelajaran sekolah biasa , sambil menunggu teman –
temannya yang mengikuti pembelajaran remedial karena
belum mencapai ketuntas
 Belajar mandiri
Secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu
yang diminati
 Pembelajaran Berbasis Tema
Memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga
peserta didik dapat mempelajari hubungan antara
berbagai disiplin ilmu

H. KRITERIA KELULUSAN
a).Kelulusan peserta didik dari SMK (......................) menggunakan
ketentuan yang tercantum dalam PP nomor 32 tahun 2013 pasal 72 ayat
2 dan Permendikbud No.57 Tahun 2015 Tentang Penilain Hasil Belajar
ditentukan oleh sekolah berdasarkan rapat Dewan Guru dengan
menggunakan kriteria sebagai berikut:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik
3) Lulus Ujian Sekolah.
4) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan formal ditentukan oleh satuan
pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru

b). Uraian tentang pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah


Pelaksanaan Ujian Nasional
Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran
dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang
pendidikan dasar . ujian nasional bertujuan menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dan
menengah .setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir berhak
mengikuti UN. Untuk mengikuti UN , peserta didik harus memenuhi
persyaratan :
a. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan
pendidikan untuk mata pelajaran yang di Ujinasionalkan;dan
b. Memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara , atau
berpenghargaan sama dengan ijazah dari satuan pendidikan yang
setingkat lebih rendah.
c. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti
yang sah tidak dapat mengikuti UN di satuan pendidikan yang
bersangkutan , dapat mengikuti UN di satuan pendidikan lain pada
jenjang dan jenis yang sama.
d. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti
yang sah tidak dapat megikuti UN utama dapat mengikuti UN
susulan.
e. peserta didik yang belum lulus UN berhak mengikuti UN pada
tahun berikutnya.
Dalam pelaksanaan UN, satuan pendidikan bertanggung jawab untuk:
1) Melakukan pendataan calon peserta UN
2) Mengamankan dan menjaga kerahasiaan soal ujian dan
dokumen pendukungnya;
3) Melaksanakan ujian dengan jujur dan amanah sesuai POS
4) Mengirimkan LJUN yang telah diisi oleh peserta ujian kepada dinas
kabupaten/kota
5) Menerima hasil UN dari penyelenggara UN tingkat kabupaten/kota.
6) Menerbitkan SKHUN;
7) Menetapkan dan mengumumkan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan sesuai dengan ketentuan Pasal 72, Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
8) Melaporkan pelaksanaan UN kepada pejabat yang menugaskanya.

Pelaksanaan Ujian sekolah


1) Waktu dan Teknis Pelaksanaan
 Ujian sekolah dilaksanakan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi
belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan
 Ujian Sekolah dilaksanakan sebelum pelaksanaan Ujian Nasional.
 Ujian Sekolah terdiri dari ujian Tertulis dan Ujian Praktik
 Ujian Sekolah terdiri dari Ujian Sekolah Utama dan Ujian Sekolah
Susulan
 Kisi-kisi Ujian Sekolah disusun dan ditetapkan oleh masing
masing Satuan Pendidikan berdasarkan kriteria pencapaian
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan kurikulum yang
berlaku
 Ujian Sekolah Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit
atau berhalangan hadir dan dibuktikan dengan surat keterangan yang
sah
 Mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Sekolah adalah mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan POS Sekolah
2) Persyaratan untuk mengikuti Ujian Sekolah
 Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir berhak untuk
mengikuti Ujian Sekolah
 Untuk mengikuti Ujian Sekolah, peserta didik harus memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan dalam POS Ujian Sekolah

c).Target kelulusan yang akan dicapai oleh sekolah


Target kelulusan yang harus dicapai dalam satu tahun pelajaran 2016/2017
adalah :
 Persentase kelulusan tetap dipertahankan 100%
 Nilai rata-rata mata pelajaran UN ( Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Matematika, dan Produktif ) yang didapat minimal diatas 7,00

d). Uraian tentang program – program sekolah dalam meningkatkan


kualitas lulusan dengan mempertajam implementasi kinerja Sebagaimana
prinsip – prinsip pendidikan kejuruan , diantaranya :
 Guru dalam proses pembelajaran maupun dalam melakukan evaluasi
mulai dari kelas 1 (satu) hendaknya menggunakan soal berstandar
UN/US yang sesuai dengan SKL di dalam kelas. Dengan demikian ,
peserta didik akan terbiasa mengerjakan soal yang kualitasnya
berstandar soal UN (tingkat kesukaran).
 mengintensifkan bimbingan belajar di sekolah dengan pengelolaan
profesional (manajemen maupun pelayanan kepada peserta didik ).
 Dalam proses pembelajaran guru selain menggunakan acuan
kurikulum, hendaknya juga menggunakan acuan standar kompetensi
Lulusan UN/US.
e).Program sekolah untuk meningkatkan nilai rata – rata UN
Percepatan atau pemadatan kurikulum untuk mata pelajaran UN/US . contoh
yang dibahas pada semester 1 (satu) ditambah 40% pokok bahasan semester 2
(dua) . hal ini dimulai dari kelas satu sekarang . dengan demikian , diperkirakan
jumlah kompetensi dasar kelas 3 telah habis dibahas pada semester satu .
sedangkan waktu semester 2 dapat digunakan untuk persiapan menghadapi
UN/US.
Meningkatkan kerjasama antara orang tua dengan pihak sekolah secara
sinergis dan sistematik yang dituangkan dalam program. Sekolah melaporkan
kemajuan belajar peserta didik sebulan sekali sedangkan orang tua melaporkan
problem, keluhan , dan kemajuan anaknya ke sekolah . dengan demikian ,
permasalahan yang dihadapi anak dapat segera diatasi.

f). Program sekolah untuk meningkatkan keterserapan lulusan kerja


1. Membuka seluas – luasnya jaringan kerja (net work) dengan pihak dunia
usaha dan industri.
2. Meningkatkan efektivitas pendidikan dan pelatihan yang dilakukan di
internal sekolah . keterserapan lulusan di dunia kerja tentu saja tidakan
akan terlepas dari apa yang telah dilakukan oleh sekolah terhadap
peserta didik ketika program pendidikan dan pelatihan berlangsung
selama peserta didik berada di sekolah . untuk itu diperlukan juga
program sekolah yang dapat mempertajam implementasi kinerja sekolah
menengah kejuruan sebagaimana prinsip – prinsip pendidikan kejuruan ,
diantaranya :
a) Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana siswa dilatih
merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja.
b) Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana
tugas – tugas latihan dilakukan dengan cara , alat dan mesin yang
sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja
c) Pendidikan kejuruan akan efektif jika dia melatih seseorang dalam
kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan oleh
pekerjaan itu sendiri
d) Pendidikan kejuruan dapat memperhatikan permintaan pasar .
3. Mempertajam kinerja bimbingan dan konseling terutama dalam
hal penelusuran tamatan.
4. uraian tentang program pasca ujian nasional sebagai antsipasi
bagi siswa yang belum lulus ujian :
a. Membentuk tim trauma centre yang terdiri dari :
Wakil kepala bidang kesiswaan, guru BK, Pembina OSIS, dan Wali
kelas.
Tugasnya adalah menangani siswa yang belum lulus sehingga
tidak berputus asa dan mengarahkan untuk tetap bersemangat
untuk meraih kelulusannya baik melalui paket C maupun
mengulang ujian di tahun berikutnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Mendorong siswa untuk bisa mengukur hasil belajar di kelasXII
sehingga peserta didik yang belum lulus tersebut dapat
mengikuti ujian pada tahun berikutnya.

5. PENJURUSAN
Yang dimaksud penjurusan pada SMK menyangkut 2 hal:
1. Pembukaan dan penutupan Bidang/Program Studi Keahlian dan
Kompetensi Keahlian di SMK yang diatur dalam Kepmendiknas
No.60/U/2002 dan Keputusan Dirjen Mandikdasmen
No.251/C/KEP/MN/2008.
2. Persyaratan siswa memilih masuk Kompetensi Keahlian tertentu,
meliputi:
a). persyaratan akademik : seperti nilai hasil UN.
b). persyaratan non akademik : antara lain persyaratan administrasi,
persyaratan berbadan sehat, tidak buta warna, tinggi badan
(tergantung pada Kompetensi Keahlian).

6. Pendidikan Kecakapan Hidup


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan pendidikan
kecakapan hidup yaitu pendidikan yang memberikan kecakapan personal,
kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk
bekerja atau usaha mandiri (penjelasan Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20
Tahun 2003).
Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
direncanakan secara khusus.
Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan yang bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan
ekstrakurikuler, kegiatan organisasi siswa dan atau dari satuan pendidikan
formal lain dan/atau nonformal, seperti kegiatan kepemudaan,
pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain.
Pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai
dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik
untuk menghadapi perannya dimasa datang.
Secara khusus Pendidikan kecakapan hidup bertujuan untuk ;
1. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan
untuk memecahkan problema yang dihadapi
2. Merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik
dalam menghadapi kehidupannya dimasa yang akan datang
3. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan
pembelajaran yang lebih fleksibel sesuai prinsip pendidikan berbasais
luas.
4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang ada dimasyarakat,
sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah
Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan
sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
Pendidikan kecakapan hidup diintegrasikan kedalam semua mata
pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara
khusus.
Jenis-jenis kecakapan Hidup adalah :
1. Kecakapan hidup yang dilatihkan :
- Kesadaran sebagai mahluk Tuhan
- Keasadaran akan eksistensi diri
- Keasadaran akan potensi diri
- Kecakapan menggali informasi
- Kecakapan mengambil keputusan
- Kecakapan memecahkan masalah
- Kecakapan komunikasi lisan
- Kecakapan komunikasi tulisan
- Kecakapan kerjasama
- Kecakapan identifikasi variabel
- Kecakapan merumuskan hipotesis
- Kecakapan melaksanakan penelitian
- Kecakapan kejuruan
2. Nilai Pribadi/Living Values
- Kedamaian/peace
- Kehormatan/respect
- Kerjasama/cooperation
- Kebebasan/freedom
- Kebahagiaan/happiness
- Kejujuran/honesty
- Kerendahan hati/humility
- Kecintaan/love
- Tanggungjawab/responsibility
- Kesederhanaan/simplicity
- Toleransi/tolerance
- Kesatuan/unity
3. Karakteristik Kompetensi Masyarakat Global
- Membaca
- Menulis
- Berhitung
- Belajar sepanjang hayat
- Mengelola informasi
- Mengelola sumber daya
- Mengelola hubungan sosial
- Mengelola diri
- Bersikap fleksibel
- Memecahkan masalah
- Mengambil keputusan
- Beradaptasi
- Berfikir kreatif
- Memotivasi diri
- Menyusun pertimbangan
- Berkomunikasi lintas budaya
- Bekerja dalam tim
- Melakukan negoisasi
- Memecahkan konflik
- Kesadaran perbedaan nilai
- Kesadaran perbedaan norma sosial
- Kemampuan berbahasa asing
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah


untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar
mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah,
karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta
ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama stau tahun ajaran. Kalender pendidikan
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik di SMK
(...........................) selama satu tahun ajaran mengikuti / menggunakan
Petunjuk Pelaksanaan kalender pendidikan propinsi Banten.

A. PERMULAAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2016

Sesuai dengan surat edaran Dinas Pendidikan Provinsi Banten Nomor: /


-Dispend/2014 tanggal 7 Mei 2014, Tahun Pelajaran 2016/2017 dimulai hari
Senin, 27 Juli 2016
Pada hari-hari pertama masuk sekolah tanggal 27 s/d 29 Juli 2016 diisi
dengan kegiatan-kegiatan :
1. Pertemuan antara orang tua peserta didik dengan sekolah untuk
sosialisasi program sekolah dan membuat kesepakatan-kesepakatan
dalam rangka pelaksanaan Proses Pembelajaran.
2. Peserta didik baru Kelas X kegiatan Masa Bimbingan Studi Peserta Didik
yang diantaranya berisi :
a. Wawasan Wiyata Mandala
b. Tata Krama peserta didik
c. Program dan Cara Belajar
d. Pengenalan Lingkungan Sekolah
e. Tata tertib Sekolah
f. Pengenalan Kegiatan Ekstra Kurikuler.
g. Perkenalan dengan teman sesama peserta didik, dengan Guru, Tata
Usaha, Komite Sekolah dan Pelaksana Sekolah
h. Kegiatan Olah Raga
i. Kegiatan Pramuka
3. Untuk peserta didik kelas XI dan XII melaksanakan kegiatan :
a. Pembenahan 5 K
b. Bakti Sosial
c. Penyegaran Mata Pelajaran
d. Diskusi Kelompok
e. Pemantapan Disiplin Sekolah
f. Kegiatan Ramadhan

B. JUMLAH MINGGU EFEKTIF


Jumlah minggu efektif tahun pelajaran 2016/2017 SMK (.......................)
adalah 35 minggu dan hari efektif sebanyak 225 hari.
Secara detail adalah sebagai berikut:

Mid
Tes, Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah
N Ulum Hari Hari
BULAN Minggu Hari Hari
o dan Libur Libur
Efektif Minggu Efektif
Ujian Resmi Semester

1 JULI 2016 2 5 2 14 10
2 AGUSTUS 2016 5 4 1 26
3 SEPTEMBER 2016 5 4 1 25
4 OKTOBER 2016 3 5 6 20
5 NOPEMBER 2016 5 4 26
6 DESEMBER 2016 2 4 6 2 6 13
7 JANUARI 2017 4 5 1 25
8 FEBRUARI 2017 4 4 24
9 MARET 2017 2 4 6 1 20
10 APRIL 2017 2 5 6 2 17
11 MEI 2017 1 4 6 21
12 JUNI 2017 2 4 6 1 10 9
    35 52 36 10 31 236
C. JADWAL WAKTU LIBUR
Sesuai dengan edaran Kalender Pendidikan Provinsi Banten, secara
detail Jadwal waktu libur (jeda tengah semester, antar semester, libur
akhir tahun pelajaran, libur keagamaan, hari libur nasional dan hari libur
khusus) SMK (.............................) tahun pelajaran 2016/2017 nampak
seperti bagan berikut
KALENDER PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

JULI 2016 AGUSTUS 2016 SEPTEMBER 2016


MINGGU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25
SENIN 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26
SELASA 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27
RABU 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28
KAMIS 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29
JUM'AT 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30
SABTU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24

OKTOBER 2016 NOPEMBER 2016 DESEMBER 2016


MINGGU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25
SENIN 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
SELASA 4 11 18 24 1 8 15 22 29 6 13 20 27
RABU 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28
KAMIS 6 13 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29
JUM'AT 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30
SABTU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31

JANUARI 2017 FEBRUARI 2017 MARET 2017


MINGGU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 5 12 19 26
SENIN 2 9 16 23 30 6 13 20 27 6 13 20 27
SELASA 3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28
RABU 4 11 18 25 1 8 15 22 1 8 15 22 29
KAMIS 5 12 19 26 2 9 16 23 2 9 16 23 30
JUM'AT 6 13 20 27 3 10 17 24 3 10 17 24 31
SABTU 7 14 21 28 4 11 18 25 4 11 18 25

APRIL 2017 MEI 2017 JUNI 2017


MINGGU 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
SENIN 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26
SELASA 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27
RABU 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28
KAMIS 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29
JUM'AT 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30
SABTU 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24

JULI 2017 Kegiatan Awal Masuk Sekolah


MINGGU 2 9 16 23 30 Libur Resmi Nasional
SENIN 3 10 17 24 31 Penyerahan Buku Lap.Pend (Raport)
SELASA 4 11 18 25 Libur awal Puasa dan sekitar Iedul Fitri
RABU 5 12 19 26 Kegiatan/Ulangan Tengah Semester
KAMIS 6 13 20 27 Perkiraan Ujian Nasional SMA/SMK/SMP dan US SD
JUM'AT 7 14 21 28 Ulangan Akhir Semester/Ulangan Kenaikan Kelas
SABTU 1 8 15 22 29 Libur Semester
Tes Kemampuan Dasar dan Penilaian M utu Pendidikan/Perkiraan US

Minggu Efektif
I = 19
II = 16
BAB V
PENUTUP

A. Kurikulum;
Merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan dan merupakan kurikulum Nasional.
Kurikulum SMK (.................) terdiri dari Pendahuluan, Tujuan, Standar
Kompetensi, Struktur dan Muatan kurikulum, kalender pendidikan, dan
Penutup.
B. Pengembangan Kurikulum;
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, serta kepentingan
peserta didik dan lingkungannya, beragam dan terpadu, tanggap terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, relevan dengan
kebutuhan kehidupan, menyeluruh dan berkesinambungan, belajar
sepanjang hayat, seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
daerah.
C. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia
b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
e. Tuntutan dunia kerja
f. Perkembangan IPTEK
g. Agama
h. Dinamika perkembangan global
i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
k. Kesetaraan jender
l. Karakteristik satuan pendidikan
D. Komponen Kurikulum SMK meliputi :
1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
SMK
2. Struktur dan Muatan KTSP SMK
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4) Kelompok mata pelajaran estetika
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
3. Struktur kurikulum SMK meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama
tiga tahun,mulai kelas X sampai dengan kelas XII.
4. Mata pelajaran dan alokasi waktu dapat dilihat
pada Struktur Kurikulum SMK
Menjadi bijak apabila Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai
paradigma baru hendaknya disikapi dengan pandangan terbuka, tidak
apriori, apalagi apatis. Karena harapan kita, keberadaaan Kurikulum SMK
(.....................) ini berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan tertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
Memang akan terjadi sedikit kesulitan ditingkat praktis, untuk itu
pelatihan dan sosialisasi secara berkesinambungan menjadi yang
niscaya. Paradigma Baru Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan akan
menjadikan:
a. Sekolah akan menjadi knowledge based centre for excellence
b. Kepala sekolah mampu memberdayakan seluruh potensi school
community
c. Kepala sekolah dan guru akan mampu melaksanakan school reform
d. Guru akan mampu memberdayakan potensi dirinya untuk
melaksanakan reformasi pembelajaran.
Kami yakin seluruh stakeholder SMK telah melakukan sebagian besar dari
keempat aktifitas tersebut. Namun yang belum dilakukan adalah
memadukan dan mensinergikan keempat aktifitas tersebut menjadi satu
tujuan dalam merealisasikan tujuan sekolah, program keahlian dan
kompetensi lulusan, sehingga hasil pembelajaran di SMK akan lebih
fungsional.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang
program pembelajran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses
dan standar penilaian.
Lampiran-lampiran
1. Silabus dan RPP mata PelajaranMATEMATIKA

SILABUS
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : X/1
STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi bilangan riil
KODE : 1
ALOKASI WAKTU : 40 x 45 menit
SUMBER
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
INDIKATOR PENILAIAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
TM PS PI
1.1. Menerapkan  Sistem  Membedakan  Dua atau lebih  Kuis 10 Modul Bilangan
operasi pada bilangan riil macam-macam bilangan bulat  Tes lisan Riil
bilangan riil  Operasi pada bilangan riil dioperasikan  Tes tertulis Referensi lain
bilangan bulat  Menghitung (dijumlah,  Pengamata yang relevan
 Operasi pada operasi dua atau dikurang, dikali, n
bilangan lebih bilangan bulat dibagi) sesuai  Penugasan
pecahan sesuai dengan dengan prosedur
 Konversi prosedur  Dua atau lebih
bilangan  Menghitung bilangan pecahan,
 Perbandingan operasi dua atau dioperasikan
(senilai dan lebih bilangan (dijumlah,
berbalik nilai), pecahan sesuai dikurang, dikali,
skala, dan dengan prosedur dibagi) sesuai
persen  Melakukan dengan prosedur
 Penerapan konversi pecahan  Bilangan
bilangan riil ke bentuk persen, pecahan
dalam pecahan desimal, dikonversi ke
menyelesaikan atau persen dan bentuk persen,
masalah sebaliknya atau pecahan
program  Menjelaskan desimal, sesuai
keahlian perbandingan prosedur
(senilai, dan  Konsep
berbalik nilai), perbandingan
skala dan persen (senilai dan
 Menghitung berbalik nilai),
perbandingan skala, dan persen
(senilai, dan digunakan dalam
berbalik nilai), pe-nyelesaian
skala dan persen masalah program
 Menyelesaikan keahlian
SUMBER
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
INDIKATOR PENILAIAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
TM PS PI
 masalah program  
keahlian yang
berkaitan dengan
operasi bilangan riil
1.2. Menerapkan  Konsep  Menjelaskan  Bilangan  Kuis 10 Modul Bilangan
operasi pada bilangan konsep dan sifat- berpangkat  Tes lisan Riil
bilangan ber- berpangkat dan sifat bilangan dioperasikan  Tes tertulis Referensi lain
pangkat sifat-sifatnya berpangkat sesuai dengan  Pengamatan yang relevan
 Operasi pada sifat-sifatnya.  Penugasan
bilangan ber-  Melakukan  Bilangan
pangkat perhitungan berpangkat
 Penyederhana operasi bilangan disederhanakan
an bilangan berpangkat dengan atau ditentukan
berpangkat menggunakan nilainya dengan
sifat-sifatnya menggunakan
 Menyederhanaka sifat-sifat
n bilangan bilangan
berpangkat berpangkat
 Menyelesaikan  Konsep
masalah program bilangan
keahlian yang berpangkat
berkaitan dengan diterapkan dalam
bilangan penyelesaian
berpangkat masalah.
SUMBER
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
INDIKATOR PENILAIAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
TM PS PI
1.3. Menerapkan  Konsep  Mengklasifikasi  Bilangan  Kuis 12
operasi pada bilangan bilangan riil ke bentuk akar  Tes lisan
bilangan irasional bentuk akar dan dioperasikan  Tes tertulis
irasional  Operasi pada bukan bentuk akar. sesuai dengan  Pengamatan
bilangan bentuk  Menjelaskan sifat-sifatnya.  Penugasan
akar konsep dan sifat-  Bilangan
 Penyederhana sifat bilangan bentuk akar
an bilangan irasional disederhanakan
bentuk akar  Melakukan atau ditentukan
 Bentuk akar operasi bilangan nilainya dengan
digunakan untuk irasional menggunakan
:  Menyederhanaka sifat-sifat bentuk
- n bilangan irasional
Perhitungan akar
konversi  Menyelesaikan  Konsep
ukuran masalah yang bilangan
berkaitan dengan irasional
bilangan irasional diterapkan dalam
penyelesaian
masalah.
SUMBER
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
INDIKATOR PENILAIAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
TM PS PI
1.4. Menerapkan  Konsep  Menjelaskan  Operasi  Kuis 8  Modul
konsep logaritma konsep logaritma logaritma  Tes lisan Bilangan Riil
logaritma  Operasi pada  Menjelaskan diselesaikan  Tes tertulis  Referensi lain
logaritma sifat-sifat logaritma sesuai dengan  Pengamatan yang relevan
 Menggunakan sifat-sifatnya.  Penugasan
tabel logaritma  Soal-soal
 Melakukan logaritma
operasi logaritma diselesaikan
dengan sifat-sifat dengan
logaritma menggunakan
 Menyelesaikan tabel dan tanpa
masalah program tabel
keahlian yang  Permasalah
berkaitan dengan an program
logaritma keahlian
diselesaikan
dengan
menggunakan
logaritma
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : X/1
STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep aproksimasi kesalahan
KODE : 2
ALOKASI WAKTU : 15 x 45 menit
SUMBER
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
INDIKATOR PENILAIAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
TM PS PI
2.1. Menerapkan  Membilang dan  Membedakan  Hasil membilang  Kuis 8 o Modul Aproksimasi
konsep kesalahan mengukur pengertian dan mengukur  Tes lisan Kesalahan
pengukuran  Salah mutlak dan membilang dan dibedakan berdasar  Tes tertulis o Referensi lain yang
salah relatif mengukur pengertiannya  Pengamatan relevan
 Menentukan  Melakukan  Hasil pengukuran  Penugasan
persentase ke- kegiatan ditentukan salah
salahan pengukuran mutlak dan salah
 Menentukan terhadap suatu relatifnya
toleransi hasil obyek  Persentase
pengukuran  Menghitung kesalahan dihitung
kesalahan ( salah berdasar hasil
mutlak dan salah pengukurannya
relatif) suatu  Toleransi dihitung
pengukuran berdasar hasil
 Menghitung pengukurannya
prosentase
kesalahan suatu
pengukuran
 Menghitung
toleransi hasil suatu
pengukuran
 Menerapkan
konsep kesalahan
pengukuran pada
Program Keahlian
SUMBER
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
INDIKATOR PENILAIAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
TM PS PI
2.2. Menerapkan  Jumlah dan selisih  Melakukan  Jumlah dan selisih  Kuis 7 o Modul Aproksimasi
konsep operasi hasil pengukuran kegiatan hasil peng-ukuran  Tes lisan Kesalahan
hasil pengukuran  Hasil kali pengukuran dihitung untuk  Tes tertulis o Referensi lain yang
pengukuran terhadap suatu menentukan hasil  Pengamatan relevan
obyek maksimum dan  Penugasan
 Menghitung hasil minimumnya
jumlah dan selisih  Hasil kali
hasil pengukuran pengukuran
 Menghitung hasil dihitung untuk
maksimum dan menentukan hasil
minimum suatu maksimum dan
pengukuran hasil minimumnya
berdasarkan
jumlah dan selisih
hasil pengukuran
 Menghitung
hasilkali dari suatu
pengukuran
 Menghitung hasil
maksimum dan
minimum suatu
pengukuran
berdasarkan
hasilkali dari hasil
pengukuran
 Menerapkan hasil
operasi
pengukuran pada
bidang program
keahlian
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER :X/1
STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah berkaitan sistem persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat
KODE :3
ALOKASI WAKTU : 40 x 45 menit
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

3.1.Menentukan  Persamaan  Menjelaskan  Persamaan  Kuis 8  Modul Sistem


himpunan dan pengertian linier ditentukan  Tes lisan Persamaan
penyelesaian pertidaksamaan persamaan linier penyelesaianny  Tes tertulis dan
persamaan linier serta  Menyelesaika a  Pengamatan Pertidaksama
dan penyelesaianny n persamaan  Pertidaksama  Penugasan an Linier dan
pertidaksamaa a linier an linier Kuadrat
n linier  Menjelaskan ditentukan  Referensi lain
pengertian penyelesaianny yang relevan
pertidaksamaan a
linier
 Menyelesaika
n
pertidaksamaan
linier
 Menyelesaika
n masalah
program
keahlian yang
berkaitan
dengan
persamaan dan
pertidaksamaan
linier
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

3.2.Menentukan  Persamaan  Menjelaskan  Persamaan  Kuis 10


himpunan dan pengertian kuadrat  Tes lisan
penyelesaian pertidaksamaan persamaan dan ditentukan  Tes tertulis
persamaan kuadrat serta pertidaksamaan penyelesaianny  Pengamatan
dan penyelesaianny kuadrat a  Penugasan
pertidaksamaa a  Menjelaskan  Pertidaksama
n kuadrat  Akar-akar akar-akar an kuadrat
persamaan persamaan ditentukan
kuadrat dan kuadrat dan penyelesaianny
sifat-sifatnya sifat-sifatnya a
 Menyelesaika
n persamaan
dan
pertidaksamaan
kuadrat
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

3.3.Menerapkan  Menyusun  Menyusun  Persamaan  Kuis 10


persamaan persamaan persamaan kuadrat disusun  Tes lisan
dan kuadrat kuadrat berdasarkan  Tes tertulis
pertidaksamaa  Penerapan berdasarkan akar-akar yang  Pengamatan
n kuadrat persamaan dan akar-akar yang diketahui  Penugasan
pertidaksamaan diketahui  Persamaan
kuadrat dalam  Menyusun kuadrat baru
program persamaan disusun
keahlian kuadrat berdasarkan
berdasarkan akar-akar
akar-akar persamaan
persamaan kuadrat lain
kuadrat lain  Persamaan
 Menyelesaika dan
n masalah pertidaksamaan
program kuadrat
keahlian yang diterapkan
berkaitan dalam
dengan menyelesaikan
persamaan dan masalah
pertidaksamaan program
kuadrat keahlian
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

3.4.Menyelesaikan  Sistem  Memberi  Sistem  Kuis 12 o Modul Sistem


sistem persamaan linier contoh sistem persamaan linier  Tes lisan Persamaan
persamaan dua dan tiga persamaan linier dua dan tiga  Tes tertulis dan
variabel dua variabel dan variabel dapat  Pengamatan Pertidaksama
 Sistem tiga variabel ditentukan  Penugasan an Linier dan
persamaan  Menyelesaika penyelesaianny Kuadrat
dengan dua n sistem a o Referensi lain
variabel, satu persamaan linier  Sistem yang relevan
linier dan satu dengan metode persamaan
kuadrat eliminasi, dengan dua
substitusi, atau variabel, satu
keduanya linier dan satu
 Memberi kuadrat dapat
contoh sistem ditentukan
persamaan penyelesaianny
dengan dua a
variabel, satu
linier dan satu
kuadrat
 Menyelesaika
n sistem
persamaan
dengan dua
variabel, satu
linier dan satu
kuadrat
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER :X/2
STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep matriks
KODE :4
ALOKASI WAKTU : 20 x 45 menit
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

4.1.Mendeskripsik  Macam-  Menjelaskan  Matriks  Kuis 5  Modul Matriks


an macam- macam matriks pengertian ditentukan  Tes lisan  Referensi lain
macam matriks, notasi unsur dan  Tes tertulis yang relevan
matriks matriks, baris, notasinya  Pengamatan
kolom, elemen  Matriks  Penugasan
dan ordo dibedakan
matriks menurut jenis
 Membedakan dan relasinya
jenis-jenis
matriks
 Menjelaskan
kesamaan
matriks
 Menjelaskan
transpose
matriks
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

4.2.  Operasi  Menjelaskan  Dua matriks  Kuis 7


Menyelesaikan matriks operasi matriks atau lebih  Tes lisan
operasi antara lain : ditentukan hasil  Tes tertulis
matriks - pe penjumlahan  Pengamatan
njumlahan atau  Penugasan
dan penguranganny
pengurangan a
 Menjelaskan  Dua matriks
operasi matriks atau lebih
antara lain : ditentukan hasil
- pe kalinya
rkalian skalar
dengan
matriks
- pe
rkalian
matriks
dengan
matriks
 Menyelesaika
n penjumlahan,
pengurangan,
dan/atau
perkalian
matriks
 Menyelesaika
n kesamaan
matriks
menggunakan
penjumlahan,
pengurangan,
dan perkalian
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

4.3.Menentukan  Determinan  Menjelaskan  Matriks  Kuis 8


determinan dan Invers pengertian ditentukan  Tes lisan
dan invers matriks determinan determinannya  Tes tertulis
matriks  Matriks  Pengamatan
 Menentukan ditentukan  Penugasan
determinan dan inversnya
invers matriks
ordo 2
 Menjelaskan
pengertian
Minor, kofaktor
dan adjoin
matriks
 Menentukan
determinan dan
invers matriks
ordo 3
 Menyelesaika
n sistem
persamaan
linier dengan
menggunakan
matriks
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER :X/2
STANDAR KOMPETENSI : Menyelesaikan masalah program linier
KODE :5
ALOKASI WAKTU : 20 x 45 menit
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
5.1.Membuat  Grafik  Menjelaskan  Pertidaksama  Kuis 7  Modul Porgram
grafik himpunan pengertian an linier  Tes lisan Linier
himpunan penyelesaian program linier ditentukan  Tes tertulis  Referensi lain
penyelesaian sistem  Menggambar daerah  Pengamatan yang relevan
sistem pertidaksamaan grafik himpunan penyelesaianny  Penugasan
pertidaksamaa linier dengan 2 penyelesaian a
n linier variabel pertidaksamaan  Sistem
linier pertidaksamaan
 Menggambar linier dengan 2
grafik himpunan variabel
penyelesaian ditentukan
sistem daerah
pertidaksamaan penyelesaianny
linier dengan 2 a
variabel
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
5.2.Menentukan  Model  Menjelaskan  Soal ceritera  Kuis 3  Modul Porgram
model matematika pengertian (kalimat verbal)  Tes lisan Linier
matematika model diterjemahkan  Tes tertulis  Referensi lain
dari soal matematika ke kalimat  Pengamatan yang relevan
ceritera  Menentukan matematika  Penugasan
(kalimat apa yang  Kalimat
verbal) diketahui dan matematika
ditanyakan ditentukan
 Menyusun daerah
sistem penyelesaianny
pertidaksamaan a
linier
 Menentukan
daerah
penyelesaian
l
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
5.3.Menentukan  Fungsi  Menentukan  Fungsi  Kuis 7  Modul Porgram
nilai optimum objektif fungsi objektif obyektif  Tes lisan Linier
dari sistem  Nilai optimum  Menentukan ditentukan dari  Tes tertulis  Referensi lain
pertidaksamaa titik optimum soal  Pengamatan yang relevan
n linier. dari daerah  Nilai optimum  Penugasan
himpunan ditentukan
penyelesaian berdasar fungsi
sistem obyektif
pertidaksamaan
linier
 Menentukan
nilai optimum
dari fungsi
obyektif

5.4.Menerapkan  Garis selidik  Menjelaskan  Garis selidik  Kuis 3


garis selidik pengertian garis digambarkan  Tes lisan
selidik dari fungsi  Tes tertulis
 Membuat obyektif  Pengamatan
garis selidik  Nilai optimum  Penugasan
menggunakan ditentukan
fungsi objektif menggunakan
 Menentukan garis selidik
nilai optimum
menggunakan
garis selidik
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER :X/2
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor
KODE :6
ALOKASI WAKTU : 20 x 45 menit
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

6.1.Mendeskripsik  Pernyataan  Membedakan  Pernyataan  Kuis 5 o Modul Logika


an pernyataan dan bukan per- kalimat berarti dan bukan  Tes lisan Matematika
dan bukan nyataan dan kalimat pernyataan  Tes tertulis o Referensi lain
pernyataan tidak berarti dibedakan  Pengamatan yang relevan
(kalimat  Membedakan  Suatu  Penugasan
terbuka) pernyataan dan pernyataan
kalimat terbuka ditentukan nilai
 Menentukan kebenarannya
nilai kebenaran
suatu
pernyataan
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

6.2.Mendeskripsik  Ingkaran,  Memberi  Ingkaran,  Kuis 10


an ingkaran, konjungsi, contoh dan konjungsi,  Tes lisan
konjungsi, disjungsi, membedakan disjungsi,  Tes tertulis
disjungsi, implikasi, ingkaran, implikasi, dan  Pengamatan
implikasi, biimplikasi dan konjungsi, biimplikasi  Penugasan
biimplikasi dan ingkarannya disjungsi, dibedakan
ingkarannya implikasi,  Ingkaran,
biimplikasi, dan konjungsi,
ingkarannya disjungsi,
 Membuat implikasi, dan
tabel kebenaran biimplikasi,
dari ingkaran, ditentukan nilai
konjungsi, kebenarannya
disjungsi,  Ingkaran dari
implikasi, konjungsi,
biimplikasi, dan disjungsi,
ingkarannya implikasi,
 Menentukan biimplikasi
nilai kebenaran ditentukan nilai
dari ingkaran, kebenarannya
konjungsi,
disjungsi,
implikasi,
biimplikasi, dan
ingkarannya
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

6.3.Mendeskripsik  Invers,  Menjelaskan  Invers,  Kuis 2 o Modul Logika


an Invers, Konvers dan pengertian Konvers dan  Tes lisan Matematika
Konvers dan Kontraposisi Invers, Konvers Kontraposisi  Tes tertulis o Referensi lain
Kontraposisi dari implikasi dan ditentukan dari  Pengamatan yang relevan
Kontraposisi suatu implikasi  Penugasan
dari implikasi  Invers,
 Menentukan Konvers dan
Invers, Konvers Kontraposisi
dan ditentukan dari
Kontraposisi suatu implikasi
dari implikasi dan ditentukan
 Menentikan nilai
nilai kebenaran kebenarannya
Invers, Konvers
dan
Kontraposisi
dari implikasi
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

6.4.Menerapkan Modus ponens,  Menjelaskan  Modus  Kuis 3


modus modus tollens pengertian ponens, modus  Tes lisan
panens, dan silogisme modus ponens, tollens dan  Tes tertulis
modus tollens modus tollens silogisme  Pengamatan
dan prinsip dan silogisme dijelaskan  Penugasan
silogisme  Menarik pebedaannya
dalam menarik kesimpulan  Modus
kesimpulan dengan ponens, modus
menggunakan tollens dan
modus ponens, silogisme
modus tollens digunakan untuk
dan silogisme menarik
 Menentukan kesimpulan
kesahihan  Penarikan
penarikan kesimpulan
kesimpulan ditentukan
kesahihannya
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XI / 3
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dalam pemecahan masalah
KODE :7
ALOKASI WAKTU : 50 x45 menit
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
7.1.Menentukan  Perbandingan  Menjelaskan  Perbandingan  Kuis 5 o Modul
dan trigonometri pengertian trigonometri  Tes lisan Trigonometri
menggunakan  Panjang sisi perbandingan suatu sudut  Tes tertulis o Referensi lain
nilai dan besar sudut trigometri suatu ditentukan dari  Pengamatan yang relevan
perbandingan segitiga siku- sudut segitiga sisi-sisi segitiga  Penugasan
trigonometri siku siku-siku siku-siku.
suatu sudut.  Perbandingan  Menentukan  Perbandingan
trigonometri di nilai trigonometri
berbagai perbandingan dipergunakan
kuadran trigonometri untuk
suatu sudut menentukan
segitiga siku- panjang sisi dan
siku besar sudut
 Menentukan segitiga siku-
panjang sisi dan siku.
besar sudut  Sudut-sudut
segitiga siku- diberbagai
siku kuadran
menggunakan ditentukan nilai
perbandingan perbandingan
trigonometri trigonometrinya.
 Menentukan
nilai
perbandingan
trigonometri
suatu sudut
diberbagai
kuadran
 Menerapkan
konsep
perbandingan
trigonometri
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
7.2.Mengkonversi  Koordinat  Menjelaskan  Koordinat  Kuis 5 o Modul
koordinat kartesius dan pengertian kartesius dan  Tes lisan Trigonometri
kartesius dan kutub koordinat koordinat kutub  Tes tertulis o Referensi lain
kutub  Konversi kartesius dan dibedakan  Pengamatan yang relevan
koordinat koordinat kutub sesuai  Penugasan
kartesius dan  Menggambar pengertiannya
kutub letak titik pada  Koordinat
koordinat kartesius
kartesius dan dikonversi ke
koordinat kutub koordinat kutub
 Mengkonversi atau se-baliknya
koordinat sesuai prosedur
kartesius ke dan rumus yang
koordinat kutub berlaku
atau sebaliknya
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
7.3.Menerapkan  Aturan sinus  Menemukan  Aturan sinus  Kuis 10
aturan sinus dan kosinus atusan sinus digunakan untuk  Tes lisan
dan kosinus  Menggunakan menentukan  Tes tertulis
aturan sinus panjang sisi  Pengamatan
untuk atau besar  Penugasan
menentukan sudut pada
panjang sisi suatu segitiga
atau besar  Aturan kosinus
sudut suatu digunakan untuk
segitiga menentukan
 Menemukan panjang sisi
atusan kosinus atau besar
 Menggunakan sudut pada
aturan kosinus suatu segitiga
untuk
menentukan
panjang sisi
atau besar
sudut suatu
segitiga
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
7.4.Menentukan  Luas segitiga  Menejaskan  Luas segitiga  Kuis 5
luas suatu konsep luas ditentukan  Tes lisan
segitiga segitiga rumusnya  Tes tertulis
 Menemukan  Luas segitiga  Pengamatan
beberapa rumus dihitung dengan  Penugasan
luas segitiga menggunakan
yang terkait rumus luas
dengan fungsi segitiga
trigonometri
 Menentukan
luas segitiga
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
7.5.Menerapkan  Rumus  Menguraikan  Rumus  Kuis 15 o Modul
rumus trigonometri bentuk-bentuk trigonometri  Tes lisan Trigonometri
trigonometri jumlah dan antara lain: jumlah dua  Tes tertulis o Referensi lain
jumlah dan selisih dua - sin  sudut digunakan  Pengamatan yang relevan
selisih dua sudut ) untuk  Penugasan
sudut - cos  menyelesaikan
) soal
 Rumus
- tan
trigonometri
(
selisih dua
 Menerapkan sudut digunakan
rumus diatas untuk
pada menyelesaikan
penyelesaian soal
soal
 Menemukan
rumus sudut
rangkap
 Menggunakan
rumus
trigonometri
sudut rangkap
dalam
menyelesaikan
soal-soal
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
7.6.Menyelesaikan  Identitas dan  Menemukan  Identitas  Kuis 10
persamaan persamaan identitas trigonometri  Tes lisan
trigonometri trigonometri trigonometri, digunakan  Tes tertulis
seperti: dalam  Pengamatan
- sin2 x + menyederhanak  Penugasan
cos2 x = 1 an persamaan
- tan  atau bentuk
sin α trigonomteri
cos α  Persamaan
 Menggunakan trigonometri
identitas ditentukan
trigonometri penyelesaianny
digunakan a
dalam
menyederhanak
an persamaan
atau bentuk
trigonomteri
 Menyelesaikan
persamaan
trigonometri
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XI / 3
STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat
KODE : 8
ALOKASI WAKTU : 37 x 45 menit
SUMBER
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
INDIKATOR PENILAIAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
TM PS PI
8.1.Mendeskripsik  Relasi dan  Membedakan  Konsep relasi  Kuis 5 o Modul Relasi
an perbedaan Fungsi pengertian dan fungsi  Tes lisan dan Fungsi
konsep relasi relasi dan fungsi dibedakan  Tes tertulis o Referensi lain
dan fungsi  Menentukan dengan jelas  Pengamatan yang relevan
daerah asal  Jenis-jenis  Penugasan
(domain), fungsi diuraikan
daerah kawan dan ditunjukkan
(kodomain), dan contohnya
daerah hasil
(range)
 Menguraikan
jenis-jenis
fungsi (injektif,
surjektif, bijektif)
SUMBER
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
INDIKATOR PENILAIAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
TM PS PI
8.2.Menerapkan  Fungsi Linier  Membahas  Fungsi linier  Kuis 7
konsep fungsi dan grafiknya contoh fungsi digambar  Tes lisan
linier  Invers fungsi linier grafiknya  Tes tertulis
linier  Membuat  Fungsi linier  Pengamatan
grafik fungsi ditentukan  Penugasan
linier. persamaannya
 Menentukan jika diketahui
persamaan koordinat titik
grafik fungsi atau gradien
leinear yang atau grafiknya.
melalui dua titik,  Fungsi invers
melalui satu titik ditentukan dari
dan gradien suatu fungsi
tertentu, dan linier
jika diketahui
grafiknya.
 Menemukan
syarat
hubungan dua
grafik fungsi
linier saling
sejajar dan
saling tegak
lurus
 Menentukan
invers fungsi
linier dan
grafiknya
SUMBER
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
INDIKATOR PENILAIAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
TM PS PI
8.3.Menggambar  Fungsi  Membahas  Fungsi  Kuis 5 o Modul Relasi
fungsi kuadrat kuadrat dan contoh fungsi kuadrat  Tes lisan dan Fungsi
grafiknya kuadrat dan digambar  Tes tertulis o Referensi lain
grafiknya. grafiknya.  Pengamatan yang relevan
 Menentukan  Fungsi  Penugasan
titik potong kuadrat
grafik fungsi ditentukan
dengan sumbu persamaannya
koordinat,
sumbu simetri
dan nilai ekstrim
suatu fungsi
 Menggambar
grafik fungsi
kuadrat
SUMBER
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
INDIKATOR PENILAIAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
TM PS PI
8.4.Menerapkan  Fungsi  Menentukan  Fungsi  Kuis 8 o Modul Relasi
konsep fungsi kuadrat dan persamaan kuadrat  Tes lisan dan Fungsi
kuadrat grafiknya fungsi kuadrat digambar  Tes tertulis o Referensi lain
jika diketahui grafiknya  Pengamatan yang relevan
grafik atau melelui titik  Penugasan
unsur-unsur ekstrim dan titik
lainnya potong pada
 Menentukan sumbu
nilai ekstrim koordinat
suatu fungsi  Fungsi
kuadrat kuadrat
 Menyelesaika diterapkan
n masalah untuk
program menentukan
keahlian yang nilai ekstrim
berkaitan
dengan fungsi
kuadrat
SUMBER
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
INDIKATOR PENILAIAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
TM PS PI
8.5.Menerapkan  Fungsi  Membahas  Fungsi  Kuis 7
konsep fungsi eksponen dan contoh fungsi eksponen  Tes lisan
eksponen grafiknya eksponen dan digambar  Tes tertulis
grafiknya grafiknya.  Pengamatan
 Menentukan  Fungsi  Penugasan
grafik fungsi eksponen
eksponen jika ditentukan
diketahui unsur- persamaannya,
unsurnya jika diketahui
 Menentukan grafiknya
persamaan
grafik fungsi
eksponen
 Menerapkan
konsep fungsi
eksponen pada
program
keahlian
SUMBER
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
INDIKATOR PENILAIAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
TM PS PI
8.6.Menerapkan  Fungsi  Membahas  Fungsi  Kuis 5
konsep fungsi logaritma dan contoh fungsi logaritma  Tes lisan
logaritma grafiknya logaritma dan dideskripsikan  Tes tertulis
grafiknya sesuai dengan  Pengamatan
 Menentukan ketentuan  Penugasan
grafik fungsi  Fungsi
logaritma logaritma
 Menentukan diuraikan sifat-
persamaan sifatnya
grafik fungsi  Fungsi
logaritma logaritma
 Menerapkan digambar
konsep fungsi grafiknya
logaritma pada
program
keahlian
SUMBER
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
INDIKATOR PENILAIAN BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
TM PS PI
8.7.Menerapkan  Fungsi  Membahas  Fungsi  Kuis 8
konsep fungsi trigonometri dan contoh fungsi trigonometri  Tes lisan
trigonometri grafiknya trigonometri dan dideskripsikan  Tes tertulis
grafiknya sesuai dengan  Pengamatan
 Menentukan ketentuan  Penugasan
grafik fungsi  Fungsi
trigonometri trigonometri
 Menentukan digambar
persamaan grafiknya
grafik fungsi
trigonometri
 Menerapkan
konsep fungsi
trigonometri
pada program
keahlian
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : X/2
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah
KODE : 9
ALOKASI WAKTU : 35 x 45 menit
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
9.1.Mengidentifika  Pola bilangan,  Menunjukkan  Pola bilangan,  Kuis 10  Modul Barisan
si pola, barisan, dan pola bilangan barisan, dan  Tes lisan dan Deret
barisan dan deret dari suatu deret  Tes tertulis  Referensi lain
deret bilangan  Notasi Sigma barisan dan diidentifikasi  Pengamatan yang relevan
deret berdasarkan  Penugasan
 Membedakan ciri-cirinya
pola bilangan,  Notasi Sigma
barisan, dan digunakan untuk
deret menyederhanak
 Menuliskan an suatu deret
suatu deret
dengan Notasi
Sigma
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
9.2.Menerapkan  Barisan dan  Menjelaskan  Nilai suku ke-n  Kuis 12
konsep deret aritmatika barisan dan suatu barisan  Tes lisan
barisan dan  Suku ke n deret aritmatika aritmatika  Tes tertulis
deret suatu barisan  Menentukan ditentukan  Pengamatan
aritmatika aritmatika suku ke n suatu menggunakan  Penugasan
 Jumlah n suku barisan rumus
suatu deret aritmatika  Jumlah n suku
aritmatika  Menentukan suatu deret
jumlah n suku aritmatika
suatu deret ditentukan
aritmatika dengan
 Menyelesaikan menggunakan
masalah rumus
program
keahlian yang
berkaitan
dengan deret
aritmatika
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
9.3.Menerapkan  Barisan dan  Menjelaskan  Nilai suku ke-n  Kuis 13  Modul Barisan
konsep deret geometri barisan dan suatu barisan  Tes lisan dan Deret
barisan dan  Suku ke-n deret geometri geometri  Tes tertulis  Referensi lain
deret geometri suatu barisan  Menentukan ditentukan  Pengamatan yang relevan
geometri suku ke-n suatu menggu-nakan  Penugasan
 Jumlah n suku barisan rumus
suatu deret geometri  Jumlah n suku
geometri  Menentukan suatu deret
 Deret geometri jumlah n suku geometri
tak hingga suatu deret ditentukan
geometri dengan
 Menjelaskan menggunakan
deret geometri rumus
tak hingga  Jumlah suku
 Menyelesaikan tak hingga
masalah suatu deret
program geometri di-
keahlian yang tentukan
berkaitan dengan
dengan deret menggunakan
geometri rumus
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XI / 4
STANDAR KOMPETENSI : Menentukan kedudukan jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi dua
KODE : 10
ALOKASI WAKTU : 30 x 45 menit
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
10.1. Mengidentifik  Macam-  Mengukur  Satuan sudut  Kuis 5 o Modul
asi sudut macam satuan besar suatu dalam derajat  Tes lisan Geometri
sudut sudut dikonversi  Tes tertulis Dimensi Dua
 Konversi  Menentukan kesatuan sudut  Pengamatan o Referensi lain
satuan sudut macam-macam dalam radian  Penugasan yang relevan
satuan sudut atau sebaliknya
 Mengkonversi sesuai
satuan sudut prosedur.
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
10.2. Menentukan  Keliling  Menghitung  Suatu bangun  Kuis 10
keliling bangun datar keliling dan luas datar dihitung  Tes lisan
bangun datar  Luas daerah bidang datar kelilingnya  Tes tertulis
dan luas bangun datar sesuai dengan  Daerah suatu  Pengamatan
daerah  Penerapan rumusannya bangun datar  Penugasan
bangun datar konsep keliling  Perhitungan dihitung luasnya
dan luas. keliling segi tiga,  Bangun datar
segi empat dan tak beraturan
lingkaran dihitung luasnya
 Perhitungan
luas segi tiga,
segi empat dan
lingkaran
 Perhitungan
luas daerah
bangun datar
tidak beraturan
dengan
menggunakan
metode
koordinat,
trapesium.
 Menyelesaikan
masalah
program
keahlian yang
berkaitan
dengan luas
dan keliling
bangun datar
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
10.3. Menerapkan  Jenis-jenis  Jenis-jenis  Transformasi  Kuis 15 o Modul
transformasi transformasi transformasi bangun datar  Tes lisan Geometri
bangun datar bangun datar bangun datar didiskripsikan  Tes tertulis Dimensi Dua
 Penerapan - Tr menurut  Pengamatan o Referensi lain
transformasi anslasi jenisnya  Penugasan yang relevan
bangun datar - Re  Transformasi
fleksi bangun datar
- Ro digunakan untuk
tasi menyelesaikan
- Dil permasalahan
atasi program
 Penerapan keahlian
transformasi
bangun datar
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XI / 4
STANDAR KOMPETENSI : Menentukan kedudukan jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga
KODE : 11
ALOKASI WAKTU : 35 x 45 menit
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
11.1. Mengidentifik  Bangun ruang  Mengidentifika  Unsur-unsur  Kuis 8 o Modul
asi bangun dan unsur- si berbagai bangun ruang  Tes lisan Geometri
ruang dan unsurnya bangun ruang diidentifikasi  Tes tertulis Dimensi Tiga
unsur-  Jaring-jaring (kubus, balok, berdasar ciri-  Pengamatan o Referensi lain
unsurnya bangun ruang prisma, tabung, cirinya.  Penugasan yang relevan
kerucut, limas,  Jaring-jaring
bola) bangun ruang
 Mengidentifika digambar pada
si unsur-unsur bidang datar.
bangun ruang
 Menggambar
jaring-jaring
bangun ruang
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
11.2. Menghitung  Permukaan  Mengidentifika  Luas  Kuis 7
luas bangun ruang si bentuk permukaan  Tes lisan
permukaan dihitung luasnya permukaan bangun ruang  Tes tertulis
bangun bangun ruang dihitung dengan  Pengamatan
ruang (kubus, balok, cermat.  Penugasan
prisma, tabung,
kerucut, limas,
bola)
 Menghitung
luas permukaan
bangun ruang
 Menerapkan
konsep luas
permukaan
bangun ruang
pada program
keahlian
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
11.3. Menerapkan  Volum bangun  Menemukan  Volum bangun  Kuis 8 o Modul
konsep ruang rumus volum ruang dihitung  Tes lisan Geometri
volum bangun ruang dengan cermat.  Tes tertulis Dimensi Tiga
bangun (kubus, balok,  Pengamatan o Referensi lain
ruang prisma, tabung,  Penugasan yang relevan
kerucut, limas,
bola)
 Menghitung
volum bangun
ruang
 Menerapkan
konsep volum
bangun ruang
pada proram
keahlian
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
11.4. Menentukan  Hubungan  Menghitung  Jarak antar  Kuis 12
hubungan antar unsur jarak antara titik unsur dalam  Tes lisan
antara unsur- dalam bangun dan titik ruang dihitung  Tes tertulis
unsur dalam ruang  Menghitung sesuai  Pengamatan
bangun jarak antara titik ketentuan  Penugasan
ruang dan garis  Besar sudut
 Menghitung antar unsur
jarak antara titik dalam ruang
dan bidang dihitung sesuai
 Menghitung ketentuan
jarak antara
garis dan garis
 Menghitung
jarak antara
garis dan
bidang
 Menghitung
jarak antara
bidang dan
bidang
 Menghitung
besar sudut
antara garis dan
garis
 Menghitung
besar sudut
antara garis dan
bidang
 Menghitung
besar sudut
antara bidang
dan bidang
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XI / 4
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep vektor dalam pemecahan masalah
KODE : 12
ALOKASI WAKTU : 30 x 45 menit
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
12.1. Menerapkan  Vektor pada  Menjelaskan  Konsep vektor  Kuis 13 o Modul Vektor
konsep bidang datar pengertian dan ruang  Tes lisan o Referensi lain
vektor pada  Operasi Vektor Vektor pada lingkup vektor  Tes tertulis yang relevan
bidang datar bidang datar dideskripsikan  Pengamatan
 Membahas menurut ciri-  Penugasan
ruang lingkup cirinya
vektor:  Operasi pada
- M vektor
odulus (besar) diselesaikan
vektor dengan rumus
- Ve yang sesuai
ktor posisi
- Ke
samaan dua
vektor
- Ve
ktor negatif
- Ve
ktor nol
- Ve
ktor satuan
 Menyelesaikan
operasi pada
Vektor
- Pe
njumlahan
vektor
- Pe
ngurangan
dua vektor
- Pe
rkalian vektor
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
12.2. Menerapkan  Vektor pada  Menjelaskan  Konsep vektor  Kuis 17 o Modul Vektor
konsep bangun ruang pengertian dan ruang  Tes lisan o Referensi lain
vektor pada  Operasi Vektor Vektor pada lingkup vektor  Tes tertulis yang relevan
bangun bangun ruang dideskripsikan  Pengamatan
ruang  Membahas menurut ciri-  Penugasan
ruang lingkup cirinya
vektor:  Operasi pada
- M vektor
odulus (besar) diselesaikan
vektor dengan rumus
- Ve yang sesuai
ktor posisi
- Ke
samaan dua
vektor
- Ve
ktor negatif
- Ve
ktor nol
- Ve
ktor satuan
 Menyelesaikan
operasi pada
Vektor
- Pe
njumlahan
vektor
- Pe
ngurangan
dua vektor
- Pe
rkalian vektor
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XII / 6
STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah dengan konsep teori peluang
KODE : 13
ALOKASI WAKTU : 16 x 45 menit
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
13.1. Mendeskripsi  Kaidah  Menjelaskan  Kaidah  Kuis 8 o Modul Teori
kan kaidah pencacahan pengertian pencacahan,  Tes lisan Peluang
pencacahan, permutasi dan kaidah permutasi dan  Tes tertulis o Referensi lain
permutasi kombinasi pencacahan, kombinasi  Pengamatan yang relevan
dan faktorial, digunakan  Penugasan
kombinasi permutasi, dan dalam
kombinasi menentukan
 Menentukan banyaknya cara
banyaknya cara menyelesaikan
meyelesaikan suatu masalah
masalah dg
kaidah
pencacahan,
permutasi, dan
kombinasi
 Menyelesaika
n masalah
dengan
menggunakan
kaidah
pencacahan,
permutasi, dan
kombinasi
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
13.2. Menghitung  Peluang  Menjelaskan  Peluang  Kuis 8 o Modul Teori
peluang suatu kejadian pengertian suatu kejadian  Tes lisan Peluang
suatu kejadian, dihitung dengan  Tes tertulis o Referensi lain
kejadian peluang, menggunakan  Pengamatan yang relevan
kepastian dan rumus  Penugasan
kemustahilan
 Menghitung
frekuensi
harapan suatu
kejadian
 Menghitung
peluang suatu
kejadian
 Menghitung
peluang
kejadian saling
lepas
 Menghitung
peluang
kejadian saling
bebas
 Menerapkan
konsep peluang
dalam
menyelesaikan
masalah
program
keahlian
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XII / 6
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan aturan konsep statistika dalam pemecahan masalah
KODE : 14
ALOKASI WAKTU : 44  45 menit
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
14.1. Mengidentifik  Pengertian  Menjelaskan  Statistik dan  Kuis 6 Modul Statistika
asi pengerti- statistik dan pengertian dan statistika  Tes lisan Referensi lain
an statistik, statistika. kegunaan dibedakan  Tes tertulis yang relevan
statistika,  Pengertian statistika sesuai dengan  Pengamatan
populasi dan populasi dan  Membedakan definisinya.  Penugasan
sampel sampel pengertian  Populasi dan
 Macam- populasi dan sample
macam data sampel dibedakan
 Menyebutkan berdasarkan
macam-macam karakteristiknya.
data dan
memberi
contohnya
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
14.2. Menyajikan  Tabel dan  Menjelaskan  Data disajikan  Kuis 10
data dalam diagram jenis-jenis tabel dalam bentuk  Tes lisan
bentuk tabel  Menjelaskan tabel  Tes tertulis
dan diagram macam-macam  Data disajikan  Pengamatan
diagram dalam bentuk  Penugasan
(batang, diagram
lingkaran, garis,
gambar),
histogram,
poligon
frekuensi, kurva
ogive
 Mengumpulka
n dan mengolah
data serta
menyajikannya
dalam bentuk
tabel dan
diagram
14.3. Menentukan  Mean  Menghitung  Mean, median  Kuis 14
ukuran  Median mean data dan modus  Tes lisan
pemusatan  Modus tunggal dan dibedakan  Tes tertulis
data data kelompok sesuai dengan  Pengamatan
 Menghitung pengertiannya  Penugasan
median data  Mean, median
tunggal dan dan modus
data kelompok dihitung sesuai
 Menghitung dengan data
modus data tunggal dan
tunggal dan data kelompok
data kelompok
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
14.4. Menentukan  Jangkauan  Menyajikan  Jangkauan,  Kuis 14  Modul
ukuran  Simpangan data tunggal simpangan rata-  Tes lisan Statistika
penyebaran rata-rata dan data rata, simpangan  Tes tertulis  Referensi lain
data  Simpangan kelompok baku, jangkauan  Pengamatan yang relevan
baku  Menentukan : semi interkuartil,  Penugasan
 Jangkauan Jangkauan, dan jangkauan
semi interkuartil Simpangan persentil
 Jangkauan rata-rata, ditentukan dari
persentil Simpangan suatu data.
 Nilai standar baku, Kuartil,  Nilai standar
(Z-score) Jangkauan semi (Z-score)
interkuartil ditentukan dari
 Koefisien
Desil, Persentil, suatu data
variasi
dan jangkauan  Koefisien
persentil dari variasi
data yang ditentukan dari
disajikan suatu data
 Menentukan
nilai standar (Z-
score) dari
suatu data yang
diberikan
 Menentukan
koefisien variasi
dari suatu data
yang diberikan
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XII / 5
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep irisan kerucut dalam memecahkan masalah
KODE : 15
ALOKASI WAKTU : 24  45 menit
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
15.1. Menerapkan  Lingkaran dan  Menggambar  Unsur-unsur  Kuis 4 o Modul Irisan
konsep unsur-unsurnya irisan kerucut lingkaran  Tes lisan Kerucut
Lingkaran  Persamaan  Mendeskripsik dideskripsikan  Tes tertulis o Referensi lain
dan garis an unsur-unsur sesuai ciri-  Pengamatan yang relevan
singgung lingkaran cirinya  Penugasan
lingkaran  Menentukan  Persamaan
persamaan lingkaran
lingkaran ditentukan
 Menentukan berdasarkan
persamaan unsur-unsur
garis singgung yang diketahui
sekutu dua  Garis
lingkaran singgung
 Melukis garis lingkaran
singgung sekutu dilukis dengan
dua lingkaran benar
 Menentukanan  Panjang garis
panjang garis singgung
singgung sekutu lingkaran
dua lingkaran dihitung dengan
 Menerapkan benar
konsep ling-
karan dalam
menyelesaikan
masalah
program
keahlian
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
15.2. Menerapkan  Parabola dan  Menjelaskan  Unsur-unsur  Kuis 6 o Modul Irisan
konsep unsur-unsurnya pengertian parabola  Tes lisan Kerucut
parabola  Persamaan parabola dan dideskripsikan  Tes tertulis o Referensi lain
parabola dan bentuknya sesuai ciri-  Pengamatan yang relevan
grafiknya  Menentukan cirinya  Penugasan
unsur-unsur  Persamaan
parabola: parabola
- Dir ditentukan
ektriks berdasarkan
- Ko unsur-unsur
ordinat titik yang diketahui
puncak  Grafik
- Ko parabola dilukis
ordinat titik dengan benar
fokus
- Pe
rsamaan
sumbu
 Menentukan
persamaan
parabola
 Melukis grafik
persamaan
parabola
 Menerapkan
konsep para-
bola dalam
menyelesaikan
masalah
program
keahlian
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
15.3. Menerapkan  Elips dan  Menjelaskan  Unsur-unsur  Kuis 6
konsep elips unsur-unsurnya pengertian Elips elips dides-  Tes lisan
 Persamaan dan bentuknya kripsikan sesuai  Tes tertulis
Elips dan  Menentukan ciri-cirinya  Pengamatan
grafiknya unsur-unsur  Persamaan  Penugasan
elips: elips ditentukan
- Ko berdasarkan
ordinat titik unsur-unsur
puncak yang diketahui
- Ko  Grafik elips
ordinat titik dilukis dengan
pusat benar
- Ko
ordinat fokus
- Su
mbu mayor
dan sumbu
minor
 Menentukan
persamaan elips
 Melukis grafik
persamaan elips
 Menerapkan
konsep elips
dalam
menyelesaikan
masalah
program
keahlian
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
15.4. Menerapkan  Hiperbola dan  Menjelaskan  Unsur-unsur  Kuis 8 o Modul Irisan
konsep unsur-unsurnya pengertian hiperbola  Tes lisan Kerucut
hiperbola  Persamaan hiperbola dan dideskripsikan  Tes tertulis o Referensi lain
hiperbola dan bentuknya sesuai ciri-  Pengamatan yang relevan
grafik/sketsanya  Menentukan cirinya  Penugasan
. unsur-unsur  Persamaan
hiperbola : hiperbola
- Tit ditentukan
ik Pusat berdasarkan
- Tit unsur-unsur
ik puncak yang diketahui
- Tit  Grafik/sketsa
ik fokus hiperbola dilukis
- As dengan benar
imtot
- Su
mbu mayor
- Su
mbu minor
 Menentukan
persamaan
hiperbola
 Melukis
grafik/sketsa
parabola
 Menerapkan
konsep hiper-
bola dalam
menyelesaikan
masalah
program
keahlian
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XII / 5
STANDAR KOMPETENSI : Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah
KODE : 16
ALOKASI WAKTU : 24  45 menit
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
16.1. Menjelaskan  Pengertian  Mendiskusikan  Arti limit fungsi  Kuis 4 o Modul Limit
secara intuitif Limit Fungsi arti limit fungsi di satu titik  Tes lisan Fungsi
arti limit di satu titik dijelaskan  Tes tertulis o Modul Turunan
fungsi di melalui melalui  Pengamatan o Referensi lain
suatu titik perhitungan perhitungan  Penugasan yang relevan
dan di tak nilai-nilai nilai-nilai
hingga disekitar titik disekitar titik
tersebut tersebut
 Mendiskusikan  Arti limit fungsi
arti limit fungsi di tak hingga
di tak hingga dijelaskan
melalui melalui grafik
perhitungan dan
nilai-nilai perhitungan.
disekitar titik
tersebut
 Melakukan
kajian pustaka
tentang definisi
eksak limit
fungsi
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
16.2. Menggunaka  Sifat Limit  Menentukan  Sifat-sifat limit  Kuis 4 o Modul Limit
n sifat limit Fungsi sifat-sifat limit digunakan  Tes lisan Fungsi
fungsi untuk  Bentuk Tak fungsi. dalam  Tes tertulis o Modul Turunan
menghitung Tentu  Menghitung menghitung nilai  Pengamatan o Referensi lain
bentuk tak limit fungsi limit  Penugasan yang relevan
tentu fungsi aljabar dan  Bentuk tak
aljabar dan trigonometri tentu dari limit
trigonometri dengan fungsi
menggunakan ditentukan
sifat-sifat limit. nilainya
 Melakukan  Limit fungsi
perhitungan limit aljabar dan
dengan trigonometri
manipulasi dihitung dengan
aljabar menggunakan
 Mengenal sifat-sifat limit
macam-macam
bentuk tak tentu
 Menghitung
nilai limit tak
tentu.
 Menghitung
bentuk tak tentu
fungsi aljabar
dan trigonometri
dengan
menggunakan
sifat-sifat limit
fungsi
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
16.3. Menggunaka  Turunan  Mengenal  Arti fisis  Kuis 4
n konsep Fungsi konsep laju (sebagai laju  Tes lisan
dan aturan perubahan nilai perubahan) dan  Tes tertulis
turunan fungsi dan arti geometri  Pengamatan
dalam gambaran dari turunan  Penugasan
perhitungan geometrisnya dijelaskan
turunan  Dengan konsepnya
fungsi menggunakan  Turunan fungsi
konsep limit yang sederhana
merumuskan dihitung dengan
pengertian menggunakan
turunan fungsi. definisi turunan
 Dengan  Turunan fungsi
menggunakan dijelaskan sifat-
aturan turunan sifatnya
menghitung  Turunan fungsi
turunan fungsi aljabar dan
aljabar. trigonometri
 Menurunkan ditentukan
sifat-sifat dengan
turunan dengan menggunakan
menggunakani sifat-sifat
sifat lmit turunan
 Menentukan  Turunan fungsi
berbagai komposisi
turunan fungsi ditentukan
aljabar dan dengan
trigonometri menggunakan
 Menentukan aturan rantai.
turunan fungsi
dengan
menggunakan
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
16.4. Menggunaka  Karakteristik  Mengenal  Fungsi  Kuis 6 o Modul Limit
n turunan Grafik Fungsi secara monoton naik  Tes lisan Fungsi
untuk Berdasar geometris dan turun  Tes tertulis o Modul Turunan
menentukan Turunannya tentang fungsi ditentukan  Pengamatan o Referensi lain
karakteristik naik dan turun dengan  Penugasan yang relevan
suatu fungsi  Mengidentifika menggunakan
dan si fungsi naik konsep turunan
memecahka atau fungsi pertama
n masalah turun  Sketsa grafik
menggunakan fungsi
aturan turunan. dinggambar
 Menggambar dengan
sketsa grafik menggunakan
fungsi dengan sifat-sifat
menentukan turunan
perpotongan  Titik ekstrim
sumbu grafik fungsi
koordinat, titik ditentukan
stasioner dan koordinatnya
kemonotonanny  Garis
a singgung
 Menentukan sebuah fungsi
titik stasioner ditentukan
suatu fungsi persamaannya
beserta jenis
ekstrimnya
 Menentukan
persamaan
garis singgung
fungsi.
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
16.5. Menyelesaik  Model  Menentukan  Masalah-  Kuis 6
an model matematika variabel-variabel masalah yang  Tes lisan
matematika Ekstrim Fungsi (x dan y) dari bisa  Tes tertulis
dari masalah masalah ekstrim diselesaikan  Pengamatan
yang fungsi dengan konsep  Penugasan
berkaitan  Menyatakan ekstrim fungsi
dengan masalah nyata disusun model
ekstrim dalam matematikanya
fungsi dan kehidupan  Model
penafsiranny sehari-hari matematika dari
a dibentuk ke masalah yang
dalam model berkaitan
matematika dengan ekstrim
 Menentukan fungsi
penyelesaian ditentukan
model penyelesaianny
matematika a
dengan
menggunakan
konsep ekstrim
fungsi.
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XII / 5
STANDAR KOMPETENSI : Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah
KODE : 17
ALOKASI WAKTU : 28 x 45 menit
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
17.1. Memahami  Integral Tak  Mengenal  Fungsi aljabar  Kuis 4 o Modul Integral
konsep tentu integral tak dan trigonometri  Tes lisan o Referensi lain
integral tak  Integral Tentu tentu sebagai ditentukan  Tes tertulis yang relevan
tentu dan anti turunan integral tak  Pengamatan
integral tentu  Menentukan tentunya  Penugasan
integral tak  Fungsi aljabar
tentu dari fungsi dan trigonometri
sederhana ditentukan
 Merumuskan integral tentu-
integral tak nya
tentu dari fungsi  lMenyelesaika
aljabar dan n masalah yang
trigonometri melibatkan
 Merumuskan integral tentu
sifat-sifat dan tak tentu
integral tak
tentu
 Mengenal
integral tentu
sebagai luas
daerah dibawah
kurva
 Mendiskusikan
teorema dasar
kalkulus
 Merumuskan
sifat integral
tentu
 Menyelesaikan
masalah
aplikasi integral
tak tentu dan
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
17.2. Menghitung  Teknik  Nilai integral  Nilai integral  Kuis 12 o Modul Integral
integral tak Pengintegralan: suatu fungsi suatu fungsi  Tes lisan o Referensi lain
tentu dan o Substitusi ditentukan ditentukan  Tes tertulis yang relevan
integral tentu o Parsial dengan cara dengan cara  Pengamatan
dari fungsi o Substitusi substitusi substitusi  Penugasan
aljabar dan  Nilai integral  Nilai integral
Trigonometri
fungsi suatu fungsi suatu fungsi
trigonometri ditentukan ditentukan
yang dengan cara dengan cara
sederhanai parsial parsial
 Nilai integral  Nilai integral
suatu fungsi suatu fungsi
ditentukan ditentukan
dengan cara dengan cara
substitusi substitusi
trigonometri trigonometri
 Menggunakan
teknik
pengintegralan
untuk
menyelesaikan
masalah.
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
17.3. Menggunaka  Luas Daerah  Menggambar  Daerah yang  Kuis 12
n integral  Volume Benda grafik-grafik dibatasi oleh  Tes lisan
untuk Putar fungsi dan kurva dan/atau  Tes tertulis
menghitung menentukan sumbu-sumbu  Pengamatan
luas daerah perpotongan koordinat  Penugasan
di bawah grafik fungsi dihitung luasnya
kurva dan sebagai batas menggunakan
volum benda integrasi. integral.
putar  Menentukan  Volume benda
luas daerah putar dihitung
dibawah kurva dengan
dengan menggunakan
menggunakan integral.
integral
 Menyelesaikan
soal yang
berkaitan
dengan luas
daerah di
bawah kurva
 Mendiskusikan
cara
menentukan
volume benda
putar
(menggambar
daerahnya,
batas integrasi)
 Menghitung
volum benda
putar dengan
menggunakan
Keterangan:
TM : Tatap muka
PS : Praktik di Sekolah (2 jam praktIk di sekolah setara dengan 1 jam tatap muka)
PI : Praktek di Industri (4 jam praktIk di Du/Di setara dengan 1 jam tatap muka)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi


Program Keahlian : Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : X/1
Pertemuan Ke : 1
Alokasi : 4 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan dengan
konsep operasi bilangan real
Kompetensi Dasar : Menerapkan operasi pada bilangan real
Indikator : 1. Macam-macam bilangan real dapat
dibedakan.
2. Dua atau lebih bilangan bulat
dioperasikan (dijumlah,
dikurang, dikali, dibagi) sesuai dengan
prosedur
3. Dua atau lebih bilangan pecahan,
dioperasikan (dijumlah, dikurang,
dikali, dibagi) sesuai dengan prosedur

I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membedakan macam-macam bilangan real.
2. Siswa dapat mengoperasikan dua atau lebih bilangan bulat
(menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan dan membagi).
3. Siswa dapat mengoperasikan bilangan pecahan (menjumlahkan,
mengurangkan, mengalikan dan membagi).

II. Materi Pelajaran


1. Macam-macam bilangan real
2. Operasi pada bilangan bulat
3. Operasi pada bilangan pecahan
III. Metode Pengajaran
1. Ceramah 3. Diskusi
2. Penugasan 4. Ekspositori.

IV. Langkah Pembelajaran


A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Apersepsi, penjelasan tentang macam-macam bilangan.
2. Penjelasan lingkup materi yang dipelajari.
B. Kegiatan Inti
1. Siswa diminta untuk menerangkan bagan mengenai macam-
macam bilangan real yang diberikan oleh guru.
2. Siswa yang lain diminta untuk menyimak dan memberikan
komentar atau sanggahan.
3. Siswa diminta untuk memperhatikan penjelasan mengenai
macam-macam bilangan real.
4. Siswa diminta memperhatikan penjelasan mengenai operasi
bilangan bulat.
5. Siswa diminta utuk mengerjakan latihan-latihan soal yang
berkenaan tentang operasi bilangan bulat.
6. Siswa mempresentasikan latihan-latihan soal yang dikerjakan.
7. Siswa yang lain diminta untuk mengomentari atau menyanggah
jawaban siswa jika diperlukan.
8. Guru memberikan pengarahan mengenai jawaban siswa.
9. Guru menerangkan dan menjelaskan mengenai operasi
bilangan pecahan.
10. Siswa diminta untuk mengerjakan latihan-latihan soal yang
berkenaan tentang operasi bilangan pecahan.
11. Siswa mempresentasikan latihan-latihan soal yang dikerjakan.
12. Siswa yang lain diminta untuk mengomentari atau menyanggah
jawaban siswa jika diperlukan.
13. Guru memberikan pengarahan mengenai jawaban siswa.
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa diminta menyimpulkan mengenai macam-macam bilangan real.
2. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR)
3. Siswa ditugaskan untuk mempelajari mengenai materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya.

V. Alat/Bahan Sumber Belajar


1. Alat/Bahan : Pensil, spidol non permanent, white board, bolpoint,
penghapus
2. Sumber Belajar : Modul Operasi bilangan real, , Buku matematika 1
untuk SMK dan buku-buku lain yang relevan.
VI. Penilaian
1. Kuis 3. Tes lisan
2. Tes tulis 4. Pengamatan

SOAL
1. Tuliskan lima bilangan yang termasuk ke dalam :
a. Bilangan rasional
b. Bilangan Prima
c. Bilangan Komposit (skor 3)

2. Tentukan nilai dari


a. 5 + 7 = f. 3 x (-5)=
b. -5 +7 = g. -3 x (-5)=
c. -5 + (-7)= h. 12 : (-2)=
d. 3 – 5 = i. -12 : (-2)=
e. -3 – (-5) = j. 4 : (-8)= (Skor : 20)

3. Tentukan nilai dari:


1 2 2 1 1
+ = + − =
a. 2 3 e. 3 4 6
2 3 2 1
− = x :3=
b. 3 4 f. 3 4
2 3 1 2 4 5
c.
x =
3 4 g.
x − :− =
5 3 3 2 ( ) (Skor : 27)
2 1
: =
d. 5 4
KUNCI JAWABAN

1. a. √ 3, √ 7,log 2, √5, √11


b. 2,3,5,7,11
c.4,6,8,9,10
2. a. 12 f. -15
b. 2 g. 15
c. -12 h. -6
d. -2 i. 6
1

e. 2 j. 2
1 3
1
3. a. 6 e. 4
1 1

b. 12 f. 18
1 2
c. 2 g. 3
3
1
d. 5

Serang, ..............................2016
Guru Mata Pelajaran
Lampiran 2

Kop Sekolah

KEPUTUSAN
KEPALA SEKJOLAH
NOMOR : ......................................
TENTANG
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
Tahun Pelajaran 2016/2017

Kepala SMK (................................),

Menimbang Bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai


dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan
kabupaten maka SMK (.........................) perlu menetapkan Tim
Pengembang Kurikulum
Mengingat
1. Undang undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
3. Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
4. Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kopmpetensi Lulusan
5. Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan
6. Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan
7. Permendiknas No. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana
8. Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses
9. Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No. 33/MPN tahun 2012
tentang Sosialisasi KTSP
Memperhatikan 1. Program Kepala Sekolah
2. Rapat Dinas Tanggal Juni 2013

MEMUTUSKAN

Pembagian tugas guru dalam melaksanakan tugas sebagai Tim


Pengembang Kurikulum di SMK Terpadu Al-Jauharotunnaqiyyah
Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini, dibebankan
. kepada anggaran yang sesuai
Apabila terjadi kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya
. Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan
Keempat
:.
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Kepala Sekolah
(...........................................)
Tembusan Yth :
1. Guru yang bersangkutan
Lampiran SK Kepala Sekolah
NOMOR :

TIM PENGEMBANG KURIKULUM SEKOLAH


Tahun pelajaran 2016/2017

PENANGGUNG JAWAB : ............................


KETUA : .............................

BIDANG KEGIATAN
1. BIDANG KURIKULUM : ................................

2. BIDANG SARANA DAN PRASARANA : ..............................

3. BIDANG KESISWAAN : ..............................

4. BIDANG HUMAS : ..............................


5. BIDANG KETATAUSAHAAN : .............................
6. KOMITE SEKOLAH : .................................

5. KOORDINATOR MGMP SEKOLAH

5.1. Rumpun Normatif : .........................


5.2. Rumpun Adaptif : .........................
5.4. Rumpun Prodiktif : ........................

Serang,.........................2016
Kepala Sekolah

(................................................)
DESKRIPSI TUGAS
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SMK (..........................)
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

A. PENAGGUNG JAWAB
a. Memberikan kebijakan-kebijakan untuk memperlancar kegiatan
b. Mengadakan kontrol terhadap kegiatan
c. Mengevaluasi kegiatan

B. KETUA
a. Menkoordinir seluruh personil dalam melaksanakan tugasnya.
b. Menganalisis anggaran pengembangan sekolah
c. Membantu kepala sekolah dalam memberikan evaluasi kegiatan

C. BIDANG KURIKULUM
a. Menyiapkan program kurikulum.
b. Memantau pelaksanaan kegiatan kurikulum
c. Membuat matriks pengembangan kurikulum
d. Menyusun jadwal kegiatan kurikulum

D. BIDANG SARANA DAN PRASARANA


a. Menyiapkan program sarana dan prasarana
b. Menginventarisir barang yang ada.
c. Menginventarisir barang yang diperlukan.
d. Memnyusun Anggaran pengadaan / belanja barang
e. Membuat matriks pengembangan sarana dan prasarana
f. Menyusun jadwal kegiatan sarana dan prasarana

E. BIDANG KESISWAAN
a. Menyiapkan program kesiswaan,
b. Menyiapkan program ekstrakurikuler
c. Menyiapkan penanganan kedisiplinan siswa

F. BIDANG HUMAS
a. Menyiapkan program Humas,
b. Merencanakan Rapat dengan Komite Sekolah
c. Mendokumentasikan Hasil Rapat Sekolah maupun rapat dengan
Komite,
G. BIDANG KETATAUSAHAAN
a. Menyiapkan program ketatausahaan
b. Menyiapkan administrasi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan
c. Menyusun anggaran keuangan sekolah

H. KOMITE SEKOLAH
a. Memberikan input materi/ non materi kepada sekolah,
b. Melakukan evaluasi bersama dengan sekolah, tentang kualiatas
pendidikan.

KOORDINATOR MGMP SEKOLAH


c. Menyiapkan program pengajaran
d. Menyiapkan pelaksanaan pengajaran,
e. Menyiapkan evaluasi pembelajaran,
f. Menyiapkan program tindak lanjut.

Serang, .....................2016
Kepala Sekolah

(.............................................)
Lampiran 3
Analisis Konteks
ANALISIS KONTEKS
1. ANALISIS STANDAR ISI (Kerangka Dasar, Struktur Kurikulum, Beban Belajar dan Kalender Pendidikan)

Sekolah : (...........................................)
Alamat : (...........................................)
Kabupaten : Serang
Provinsi : Banten

Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak Lanjut

Struktur Muatan Muatan Kurikulum dalam Dokumen Muatan Kurikulum Tahun pelajaran
Kurikulum Kurikulum 1 KTSP SMK Al Irsyad dalam Dokumen 1 KTSP 2016/2017 tetap
Waringinkurung Disusun dan SMK Al Irsyad ditargetkan Muatan
dilaksanakan Sesuai dengan Waringinkurung Disusun Kurikulum pada semua
ketentuan/Acuan dalam buku dan dilaksanakan Sesuai mata pelajaran tambahan
panduan Kurikulum, salah satu acuan, namun mengingat seperti ,Mulok dan
diantara mata pelajaran tambahan kondisi dan kebutuhan keterampilan dan bahasa
yakni mulok, keterampilan /bahasa masyarakat pada bagian asing semua disusun dan
Asing hanya diberi alokasi muatan mata pelajaran tambahan dilaksanakan bersama-
kurikulum sebanyak 2 Jam Pelajaran seperti keterampilan dan sama dalam Kegiatan
bahasa asing keduanya Pembelajaran, tentunya
adalah Mata pelajaran dalam perencanaan,
yang terindikasi sangat pelaksanaan dan
dibutuhkan masyarakat evalusai semua tetap
dalam pertimbangan dan
pengawasan pihak
Yayasan, Komite dan
pihak Dinas terkait

2. ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)

Sekolah : (....................................)
Alamat : ......................................
Kabupaten : Serang
Provinsi : Banten
Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak Lanjut

Standar Pengembangan Diri Siswa dapat 99,99 % Siswa telah Dalam jangka pendek
Kompetensi mengembangkan Diri secara mengikuti kegiatan ditargetkan untuk memberi
Lulusan satuan Optimal dengan ekstrakurikuler wajib, pelatihan pemantapan
pendidikan SMK memanfaatkan kelebihan diri namun hanya sekitar kompetensi pada guru
serta memperbaiki 20% siswa yang pembimbing guna menarik
kekurangannya dengan mengikuti jenis eskul minat siswa dalam mengikuti
mengikuti berbagai jenis pilihan. Hal ini kegiatan eskul pilihan seperti:
kegiatan ekstrakurikuler diperkirakan disebabkan Damband, karate,dan
pilihan oleh keterbatasan Paskibra. Adapun rencana
kemampuan pembimbing peningkatan sarana
serta terbatasnya sarana pendukung adalah dengan
pendukung. mencari dan mendapatkan
peluang bantuan baik dari
Dinas, donatur tak terikat
maupun partisipasi
masyarakat/orang tua wali
murid.

3. ANALISIS STANDAR PROSES

Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak Lanjut

PERENCANAAN

RPP Penyiapan a. 100% Guru menyiapkan Dikarenakan biaya dan a. Diadakan kegiatan
Perangkat Rencana Pelaksanaan waktu yang terbatas dalam MGMP sekolah
Pembelajaran Pembelajaran yang menyusun RPP maka selama beberapa
dikembangkan dari silabus dalam persentasinya adalah hari /jam guna
(paling luas mencakup satu 50 % Guru menyiapkan workshop
KD yang terdiri atas satu RPP sebelum penyusunan RPP dan
atau beberapa indikator pembelajaran, 30% guru penekanan
untuk satu kali pertemuan) menyiapkan RPP setelah Penyusunan RPP
pembelajaran dan sisanya selama libur semester
hanya mengumpulkan jika genap
ada pemeriksaan dari b. Pengurus sekolah
pengurus yayasan dan bekerjasama dengan
Dinas pengurus Yayasan
dalam mencari dan
menghimpun dana
yang sudah
direncanakan yakni
bersumber dari kas
sekolah dan kas
Yayasan

4. ANALISIS STANDAR PENILAIAN

KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN RENCANA TINDAK


LANJUT
Mekanisme 100% guru menyusun rancangan 100% guru menyusun 65% Guru yang dapat Diprogramkan kegiatan
dan Prosedur jadwal Pelaksanaan Penilaian dan rancangan jadwal penilaian melaksanakan kegiatan koreksi bersama setelah mata
Penilaian remedial dan remedial, namun hanya remedial UAS ataw UKK pelajaran diujikan semua pada
55% yang dapat melaksanakan disebabkan karena hari tsb.
kegiatan remedial keterbatasan waktu
mengoreksi LJK, apalagi
bagi mata pelajaran yang
diujikan pada 2 hari terakhir
5. ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN

KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL RENCANA TINDAK LANJUT


Tenaga Kependidikan Tenaga kependidikan atau struktural/pengurus Pada prinsipnya Pengurus Sekolah a. Sekolah bekerjasama dengan
sekolah sebagai tenaga pendidik yang telah disesuaikan dengan kebutuhan, Yayasan untuk memberi
berkonsentrasi penuh mengelola sekolah terdiri hanya saja pada bidang sarana kesempatan kepada wakasek
dari Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Wakasek prasarana masih kesulitan karena bidang sarana guna
Bidang Kurikulum, Wakasek Bidang Kesiswaan, keterbatasan kompetensi, kemauan mengkader salah satu rekan
Wakasek Bidang Sarana Prasarana, dan Wakasek dan juga keterbatasan biaya maka sejawat yang diperkirakan
bidang Humas. selain di SMK tugasnya tersebut memiliki kompetensi bidang
sekaligus juga di SMP sarana atau minimal yang
memiliki kemauan untuk
bidang tersebut.

6. ANALISIS KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL RENCANA TINDAK LANJUT

Kompetensi dalam Sekitar 90% pendidik menguasai bidang Sekitar 85% guru sudah menguasai Dalam program jangka pendek
bidang Tekhnologi Tekhnologi Informasi salah satunya adalah bidang dalam bidang microsoft Office. sekolah bekerjasama dengan
Informasi microsoft Office dan layanan Internet dan Namun sekitar 60% guru yang Yayasan Mengadakan program
sejenisnya. mampu dalam bidang layanan pelatihan Guru dalam bidang TIK
internet dan sejenisnya. salahsatunya pelatihan dalam
membuat Blogh

7. ANALISIS STANDAR PEMBIAYAAN


KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL RENCANA TINDAK LANJUT
PEMBIAYAAN Diharapkan biaya operasional yang sebagian Biaya operasional sebagian besar Sekolah, bekerjasama Yayasan,
bersumber dari swadaya/biaya partisipasi orang tua bersumber dari kas Yayasan karena Komite dan atas saran dan masukan
berjalan lancar sekitar 85% dari jumlah biaya dana yang bersumber dari swadaya dari pihak Dinas terkait mencoba
persiswa tiap tahunnya. dirata-ratakan hanya masuk sekitar menggunakan berbagai alternatif
30% tiap tahunnya, guna memperbaiki manajemen
keuangan demi kelancaran dan
kesinambungan operasional sekolah

8. ANALISIS STANDAR SARANA

KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL RENCANA TINDAK LANJUT

Tanah Idealnya bukti kepemilikan tanah yang lebih kuat Karena waktu dan kondisi keuangan Sekolah bekerjasama dengan pihak
adalah dibuktikan dengan adanya AJB dan yang masih belum memungkinkan Yayasan dalam waktu jangka
sertifikat tanah maka dalam hal kepemilikan tanah pendek akan mengupayakan adanya
sekolah masih dalam bentuk AJB sertifikat tanah.
(Akta Jual Beli)
Lampiran 4
INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
DOKUMEN KTSP SMK

Nama Sekolah : ...............


Program Keahlian : ...............
Nama Kepala Sekolah : ...............
Alamat Sekolah : ...............
Kabupaten/Kota : ...............
DOKUMEN I

PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR
0 1 2 3 4
COVER/HALAMAN JUDUL
1 Logo sekolah dan atau daerah
2 Judul: Kurikulum SMK ............
3 Tahun pelajaran
4 Alamat sekolah
LEMBAR PENGESAHAN
1 Rumusan kalimat pengesahan
Tanda tangan kepala sekolah dan
2
stempel/cap sekolah
Tanda tangan ketua komite sekolah dan
3
stempel/cap Komite Sekolah
Tempat untuk tanda tangan kepala/ pejabat
4
dinas pendidikan provinsi
DAFTAR ISI
Kesesuaian halaman
BAB I PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG MEMUAT:
 Alasan penyusunan Dokumen KTSP
 Kondisi ideal dan kondisi nyata
 Potensi dan Karakteristik Satuan
Pendidikan
MENCANTUMKAN DASAR HUKUM
B
YANG RELEVAN
PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR
0 1 2 3 4
 Undang-undang Nomor 20 thn 2003
 Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2016
 Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
 Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006
 Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007
 Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007
 Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007
 Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007
 Permendiknas Nomor 41Tahun 2007
 Permendikbud No. 160 Tahun 2014
 Peraturan bersama Dirjen Dikdan dan Dikmen
No.5496/C/KR/2014 dan 7915/D/Kp/2014
 Peraturan Daerah yang relevan
C TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP
 Adanya tujuan pengembangan Dokumen
KTSP
 Mengembangkan kompetensi yang
mencakup tiga ranah (Afektif, Kognitif dan
Ketrampilan)
D PRINSIP PENYUSUNAN KTSP
 Mencakup tujuh prinsip pengembangan
dan Pelaksanaan KTSP
BAB II TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH
1 Mengacu pada tujuan pendidikan
menengah seperti tercantum pada
perundang-undangan
B. VISI SATUAN PENDIDIKAN
1 Ringkas dan mudah dipahami
2 Mengacu pada tujuan pendidikan
menengah yaitu untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
3 Mengacu tuntutan SKL dan SK yang
mencakup tiga domain Sikap,
Pengetahuan, dan keterampilan sesuai
PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR
0 1 2 3 4
dengan Permendikbud No. 54 Tahun 2013.
4 Berorientasi pada potensi, minat,
perkembangan, kebutuhan dan
kepentingan peserta didik
5 Berorientasi pada kepentingan daerah,
nasional dan global.
6 Berorientasi pada perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, serta
memperhatikan lingkungan sosial dalam
rangka menumbuhkan peduli lingkungan.
7 Memberi inspirasi dan tantangan dalam
meningkatkan prestasi secara
berkelanjutan untuk mencapai keunggulan
8 Mendorong semangat dan komitmen
seluruh warga satuan pendidikan untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil
pendidikan
C. MISI SATUAN PENDIDIKAN
Menjabarkan pencapaian visi dalam
bentuk pernyataan yang terukur dan dapat
dicapai sesuai dengan skala prioritas,
mencakup: seluruh indikator visi
D. TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
1 Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan
2 Tujuan SMK yang menjabarkan
pencapaian misi dalam bentuk pernyataan
yang terukur dan dapat dicapai sesuai
dengan skala prioritas, mencakup seluruh
indikator misi
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
1 Kerangka dasar Kurikukum Satuan
Pendidikan
2 Daftar mata pelajaran dan muatan lokal
sesuai dengan standar isi
3 Pengaturan alokasi waktu per mata
pelajaran disesuaikan dengan standar isi,
kebutuhan peserta didik dan sekolah
dengan total waktu 38 - 39 Jam per
minggu.
4 Pengaturan pemanfaatan tambahan 4 Jam
pelajaran per minggu
PROGRAM MUATAN LOKAL, mencantumkan:
PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR
0 1 2 3 4
1 Jenis dan strategi pelaksanaan muatan
lokal yang dilaksanakan sesuai dengan
kebijakan daerah.
2 Jenis dan strategi pelaksanaan muatan
lokal yang dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dan karakteristik
sekolah.
3 Daftar SK dan KD Muatan lokal yang
dikembangkan oleh sekolah.
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI,
mencantumkan:
1 Uraian tentang jenis dan strategi
pelaksanaan program layanan konseling
dan atau layanan akademik/belajar, sosial
dan pengembangan karier peserta didik.
2 Uraian tentang jenis dan strategi
pelaksanaan program pengembangan
bakat, minat dan prestasi peserta didik.
3 Kegiatan Ekstra Kurikuler dan/atau
Kegiatan akhir pekan.
PENGATURAN BEBAN BELAJAR, mencantumkan:
1 Pengaturan alokasi waktu jam produktif
Tatap Muka (TM), Pembelajaran di sekolah
(PS), dan Pembelajaran di Industri (PI).
2 Uraian tentang pengaturan alokasi waktu
pembelajaran per jam tatap muka, jumlah
jam pelajaran per minggu, jumlah minggu
efektif per tahun pelajaran, jumlah jam
pelajaran per tahun.
3 Uraian tentang pemanfaatan 60% dari
jumlah waktu kegiatan tatap muka pada
mata pelajaran tertentu, untuk penugasan
terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur (KMTT).
4 Uraian tentang pelaksanaan program
percepatan bagi siswa yang memiliki
potensi kecerdasan dan bakat istimewa
(bila ada). *)
5. Jumlah sks per semester, per tahun, atau
seluruh sks sampai selesai SMK *)
Uraian pelaksanaan tentang pelaksanaan
6
SKS *)
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
1 Prosedur Penetapan KKM
PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR
0 1 2 3 4
2 Daftar KKM untuk masing-masing
matapelajaran
KENAIKAN KELAS mencantumkan:
1 Uraian tentang pelaksanaan penilaian hasil
belajar siswa (ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester
dan ulangan kenaikan kelas), sesuai
denganketentuan yang diatur dalam
Standar Penilaian Pendidikan.
2 Uraian tentang mekanisme dan prosedur
pelaporan hasil belajar peserta didik.
3 Uraian tentang pelaksanaan program
remedial dan pengayaan.
KELULUSAN, mencantumkan:
1 Kriteria kelulusan berdasar pada ketentuan
PP nomor 32 tahun 2013 pasal 72 ayat 1
dan 2.
2 Uraian tentang pelaksanaan ujian nasional
dan ujian sekolah.
3 Target kelulusan yang akan dicapai oleh
sekolah.
4 Uraian tentang program-program sekolah
dalam meningkatkan kualitas lulusan.
5 Uraian tentang program pasca ujian
nasional sebagai antisipasi bagi peserta
didik yang belum lulus ujian.
PENJURUSAN mencantumkan
1 Kepmendiknas No.60/U/2002 dan
Keputusan Dirjen Mandikdasmen
No.251/C/KEP/MN/2008
2 Uraian tentang mekanisme dan proses
pelaksanaan penjurusan.
3 Uraian tentang program penelusuran
potensi, minat dan prestasi peserta didik.
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
mencantumkan:
Uraian tentang penerapan pendidikan
1
kecakapan hidup.
KALENDER PENDIDIKAN, Mencantumkan:
1 Pengaturan tentang permulaan tahun
pelajaran.
2 Jumlah minggu efektif belajar satu tahun
pelajaran
PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR
0 1 2 3 4
3 Jadwal waktu libur (jeda tengah semester,
antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
libur keagamaan, hari libur nasional dan
hari libur khusus).
LAMPIRAN, antara lain;
1 Contoh satu silabus dan RPP
SK dan Uraian Tugas TPK Sekolah
2
Penyusun Dok.
Laporan hasil analisis Konteks atau analisis
3
kondisi riil sekolah.
4 Hasil Validasi Dinas Pendidikan Kab/Kota
Jumlah

NILAI = ………………%

CATATAN/KOMENTAR UMUM

______________________________________________________________
______________________________________________________________

Petugas Validasi/Verifikasi

________________________
NIP

Anda mungkin juga menyukai