Anda di halaman 1dari 68

Panduan Pengembangan

Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI
dan SN-Dikti

Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam


Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
KATA PENGANTAR
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah Swt. Shalawat dan salam
semoga dilimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Saw. Dengan ucapan
syukur kepada-Nya, Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI Direktorat
Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam rampung tersusun.
Panduan ini berisi tentang berbagai ketentuan penyusunan kurikulum
yang dapat dijadikan pedoman dalam rangka menyusun kurikulum program
studi di lingkungan PTKI di bawah naungan Kementerian Agama RI. Tahapan
penyusunan kurikulum yang dimaksud, mulai dari tahapan merancang
kurikulum, proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran serta penetapan
kelulusan dengan memperhatikan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Adapun
penetapan kelulusan mahasiswa memperhatikan Peraturan Menteri Agama RI
Nomor 1 tahun 2016 tentang Ijazah, Transkrip Akademik, dan Surat
Keterangan Pendamping Ijazah.
Ucapan terimakasih dan penghargaan disampaikan kepada tim penulis
buku panduan ini dan semua pihak atas dedikasinya dalam penulisan naskah
buku panduan ini. Panduan ini masih jauh dari kesempurnaan. Berbagai pihak
dapat berkontribusi untuk memberikan saran, masukan, dan koreksi bagi
penyempurnaannya. Semoga buku panduan ini bermanfaat bagi semua pihak
terutama pengelola PTKI dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang
bermutu di PTKI serta memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Jakarta, Mei 2018

Direktur Jenderal
Pendidikan Islam

Ttd

Prof. Dr. Phil. Kamarudin Amin, MA


NIP. 196901051996031003

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i


Daftar Isi ......................................................................................................... ii
Daftar Tabel Bagan dan Gambar ............................................................... iii
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang Panduan
Pengembangan Kurikulum Program Studi pada PTKI ........................... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ........................................................................ 1
B. Dasar Hukum ............................................................................. 4
C. Tujuan dan Sasaran ................................................................... 4

BAB II TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM


A. Tahapan Penyusunan Kurikulum .......................................... 6
B. Penetapan Profil Lulusan ......................................................... 7
C. Penetapan Capaian Pembelajaran (CP) .................................. 10
D. Penetapan Bahan Kajian .......................................................... 17
E. Penentuan Mata Kuliah ........................................................... 25
F. Penetapan Besaran Sistem Kredit Semester (SKS) Mata
Kuliah ......................................................................................... 26
G. Penyusunan Struktur Kurikulum........................................... 29
H. Sistematika Penyusunan Kurikulum ..................................... 33

BAB III DESKRIPSI RINCI CAPAIAN PEMBELAJARAN


A. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Sarjana ................ 34
B. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Profesi ................. 35
C. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Magister .............. 36
D. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Doktor ................. 38

BAB IV TAHAP PEMBELAJARAN


A. Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) ........... 40
B. Proses Pembelajaran .................................................................. 45
C. Penilaian ...................................................................................... 48

BAB V TAHAP EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN .......... 53


BAB VI PELAPORAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA ............ 54
BAB VII PENUTUP .................................................................................... 55

DAFTAR RUJUKAN ................................................................................... 56

ii
DAFTAR TABEL, BAGAN, DAN GAMBAR

TABEL
Tabel 1 Contoh Rumusan Profil Lulusan ................................................. 7
Tabel 2 Profil dan Deskripsi Profil Lulusan S1 PAI .................................. 8
Tabel 3 Rujukan Capaian Pembelajaran .................................................. 10
Tabel 4 Contoh Rumusan CPL Unsur Pengetahuan Prodi PAI ........... 11
Tabel 5 Contoh Keterkaitan Capaian Pembelajaran dengan Struktur
Keilmuan Prodi PAI .................................................................... 19
Tabel 6 Contoh Bahan Kajian Unsur Sikap .............................................. 23
Tabel 7 Contoh Penentuan Bahan Kajian dan Bobotnya ....................... 23
Tabel 8 Contoh Penamaan Mata Kuliah berdasarkan Pengelompokkan
Bahan Kajian .................................................................................. 25
Tabel 9 Jumlah SKS Minimum Setiap Jenjang ........................................ 26
Tabel 10 Contoh Perhitungan SKS Mata Kuliah ....................................... 27
Tabel 11 Ketentuan SKS................................................................................ 28
Tabel 12 Contoh Urutan Mata Kuliah ........................................................ 30
Tabel 13 Contoh Struktur Mata Kuliah Setiap Semester ......................... 30
Tabel 14 Contoh Penyajian Struktur Mata Kuliah dengan Cara Seri ... 32
Tabel 15 Contoh Penyajian Struktur Mata Kuliah dengan Cara Paralel 32
Tabel 16 Contoh Sistematika Dokumen Kurikulum ............................... 33
Tabel 17 Komponen Rencana Pembelajaran Semester ............................ 40
Tabel 18 Penjelasan Setiap Komponen RPS .............................................. 41
Tabel 19 Contoh Format Rancangan Tugas Mahasiswa .......................... 44
Tabel 20 Penjelasan Format Tugas Mahasiswa ......................................... 44
Tabel 21 Ragam Pembelajaran SCL ............................................................ 47
Tabel 22 Prinsip-Prinsip Penilaian ............................................................. 49
Tabel 23 Kelulusan Mahasiswa Program Sarjana, Profesi, Magister, dan
Doktor ............................................................................................ 51

BAGAN
Bagan 1 Tahapan Penyusunan Kurikulum Program Studi .................... 6
Bagan 2 Penetapan Profil Lulusan .............................................................. 9
Bagan 3 CP dan Bahan Kajian ..................................................................... 24

iii
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR 706 TAHUN 2018
TENTANG
PANDUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM STUDI
PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,


Menimbang : a. bahwa kurikulum yang berlaku secara nasional untuk setiap
program studi merupakan rambu-rambu untuk menjamin
standar kompetensi lulusan sesuai dengan program studi yang
ditempuh;
b. bahwa dalam penyusunan kurikulum program studi pada
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, perlu dibuat suatu
panduan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Islam tentang Panduan Pengembangan
Kurikulum Program Studi Pada Perguruan Tinggi Keagamaan
Islam;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan


Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5336);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5500);
4. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 24);

iv
5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 8);
6. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian
Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 168);
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor
44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TENTANG


PANDUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PADA
PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM.

KESATU : Menetapkan Panduan Pengembangan Kurikulum Program Studi


Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
KEDUA : Panduan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU mengacu
pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 Februari 2018

DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN ISLAM,

KAMARUDDIN AMIN
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Ikhtiar mewujudkan pendidikan tinggi yang mampu melahirkan
lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai
dengan harapan masyarakat dan dunia kerja terus diupayakan. Lahirnya
Peraturan Presiden Nomor 08 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia berupaya mendekatkan dunia pendidikan dengan
pelatihan kerja dan pengalaman kerja. Dengan kata lain, lulusan pendidikan
tinggi setidaknya memiliki capaian pembelajaran sebagaimana capaian
kompetensi yang dimiliki seseorang yang mengikuti pelatihan kerja atau
pengalaman kerja. Karena itu, tujuan dari Peraturan Presiden tersebut adalah
menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang
pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka
pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di
berbagai sektor.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonseia, selanjutnya disebut KKNI,
disusun sebagai respons dari ratifikasi Indonesia tahun 2007 terhadap
konvensi UNESCO tentang pengakuan pendidikan diploma dan pendidikan
tinggi (the International Convention on the Recognition of Studies, Diplomas and
Degrees in Higher Education in Asia and the Pasific) yang disahkan pada
tanggal 16 Desember 1983 dan diperbaharui tanggal 30 Januari 2008. KKNI
tersebut berguna untuk melakukan penilaian kesetaraan capaian
pembelajaran serta kualifikasi tenaga kerja baik yang akan belajar atau
bekerja di Indonesia ataupun ke luar negeri. Dengan kata lain, KKNI menjadi
acuan mutu pendidikan Indonesia ketika disandingkan dengan pendidikan
bangsa lain. Lulusan pendidikan tinggi Indonesia dapat disejajarkan dengan
lulusan pendidikan di luar negeri melalui skema KKNI. Di lain pihak, lulusan
luar negeri yang akan masuk ke Indonesia dapat pula disejajarkan capaian
pembelajarannya dengan KKNI yang dimiliki Indonesia.
Posisi KKNI menjadi penting seiring dengan perkembangan teknologi
dan pergerakan manusia. Kesepakatan pasar bebas di wilayah Asia Tenggara
telah memungkinkan pergerakan tenaga kerja lintas negara. Karenanya,
penyetaraan capaian pembelajaran di antara negara anggota ASEAN menjadi
sangat penting. Selain itu, revolusi industri 4.0 merupakan tantangan bagi
perguruan tinggi. Lulusan perguruan tinggi diharapkan memiliki kesiapan
untuk menghadapi era di mana teknologi dan kecerdasan artifisial dapat
menggantikan peran-peran manusia.
Di sisi lain, perubahan Institut Agama Islam Negeri menjadi Universitas
Islam Negeri di berbagai tempat menyisakan tugas perguruan tinggi
keagamaan Islam untuk menyelesaikan konsep dan penerapan integrasi ilmu

1
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

agama dan ilmu pengetahuan. Integrasi tersebut merupakan distingsi utama


antara perguruan tinggi agama dengan perguruan tinggi umum.
Terkait dengan kondisi tersebut, implementasi KKNI dalam
pengembangan kurikulum PTKI menjadi suatu keniscayaan dengan tetap
memperhatikan aspek kekhususan dari PTKI. Dengan begitu, lulusan PTKI
diharapkan dapat memenuhi tuntutan pasar kerja dan kebutuhan
stakeholders lainnya dan dapat berkiprah dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan dan pergaulan internasional dengan menunjukkan karakter
sebagai professional muslim. Lulusan PTKI juga dapat disejajarkan dengan
lulusan lain baik tingkat nasional ataupun internasional.
Dengan adanya KKNI, rumusan kemampuan dinyatakan dalam istilah
“capaian pembelajaran” (learning outcomes). Kemampuan tersebut tercakup di
dalamnya atau merupakan bagian dari capaian pembelajaran (CP).
Penggunaan istilah kompetensi yang digunakan dalam pendidikan tinggi
selama ini setara dengan capaian pembelajaran yang digunakan dalam KKNI.
Akan tetapi, karena di dunia kerja penggunaan istilah kompetensi diartikan
sebagai kemampuan yang sifatnya lebih terbatas, terutama yang terkait
dengan uji kompetensi dan sertifikat kompetensi, maka selanjutnya dalam
kurikulum pernyataan “kemampuan lulusan” digunakan istilah capaian
pembelajaran. Di samping hal tersebut, di dalam kerangka kualifikasi di
dunia internasional, untuk mendeskripsikan kemampuan setiap jenjang
kualifikasi digunakan istilah “learning outcomes”.
Gambar 1
Aspek Capaian Pembelajaran Menurut KKNI dan SNPT

123 4 56

Keterangan: Aspek capaian pembelajaran dalam KKNI meliputi sikap


dan tata nilai, kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan,
kewenangan dan tanggung jawab. Adapun capaian pembelajaran
menurut SNPT meliputi sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan
keterampilan khusus.

Dalam kerangka pengembangan kurikulum pada perguruan tinggi


khususnya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), tujuan pengembangan

2
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

kurikulum dengan mengacu pada KKNI dan Standar Nasional Pendidikan


Tinggi (SNPT) adalah:
1. Mendorong operasionalisasi visi, misi, dan tujuan ke dalam muatan
dan struktur kurikulum serta pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk
mencapai peningkatan mutu dan aksesibilitas lulusan ke pasar
kerja nasional dan internasional;
2. Membangun proses pengakuan yang akuntabel dan transparan
terhadap capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan
formal, nonformal, informal, pelatihan atau pengalaman kerja yang
diakui oleh dunia kerja secara nasional dan/atau internasional;
3. Meningkatkan kontribusi capaian pembelajaran yang diperoleh melalui
pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau pengalaman kerja
dalam pertumbuhan ekonomi nasional;
4. Mendorong perpindahan mahasiswa, dan tenaga kerja antara negara
berbasis pada kesetaraan kualifikasi.
5. Menetapkan kualifikasi capaian pembelajaran yang diperoleh melalui
pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau pengalaman
kerja;
6. Menetapkan skema pengakuan kualifikasi capaian pembelajaran yang
diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau
pengalaman kerja;
7. Menyetarakan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang diperoleh
melalui pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau
pengalaman kerja;
8. Mengembangkan metode dan sistem pengakuan kualifikasi sumberdaya
manusia dari negara lain yang akan bekerja di Indonesia dalam bidang
ilmu keislmanan;
9. Memperoleh korelasi positif antara mutu luaran, capaian pembelajaran
dan proses pendidikan;
10. Mendorong penyesuaian capaian pembelajaran dan penyetaraan
mutu lulusan pada tingkat kualifikasi yang sama dalam skala nasional
dan internasional;
11. Menjadi pedoman pokok bagi dalam mengembangkan mekanisme
pengakuan terhadap hasil pembelajaran yang sudah dimiliki (recognition
of prior learning) atau kekayaan pengalaman yang dimiliki seseorang;
12. Menjadi jembatan saling pengertian antara perguruan tinggi dan
pengguna lulusan sehingga secara berkelanjutan membangun kapasitas
dan meningkatkan daya saing bangsa terutama dalam sektor
sumberdaya manusia;
13. Memberi panduan bagi pengguna lulusan untuk melakukan
penyesuaian kemampuan atau kualifikasi dalam mengembangkan
program-program belajar sepanjang hayat (life long learning programs);

3
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

14. Menjamin terjadinya peningkatan aksesibilitas sumberdaya manusia


Indonesia ke pasar kerja nasional dan internasional;
15. Memperoleh pengakuan negara-negara lain baik secara bilateral, regional
maupun internasional tanpa meninggalkan ciri dan kepribadian bangsa
Indonesia;
16. Memfasilitasi pengembangan mekanisme mobilitas akademik untuk
meningkatkan saling pengertian dan solidaritas dan kerjasama
pendidikan tinggi antar negara di dunia.

Dengan demikian, dalam rangka implementasi KKNI dipandang perlu


untuk dibuatkan pedoman penyusunan kurikulum mengacu pada KKNI dan
SNPT. Pedoman ini diharapkan melahirkan kesamaan pola dan langkah
dalam penyusunan kurikulum program studi di lingkungan PTKI.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi;
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2016 tentang Ijazah, Transkip
Akademik, dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah Perguruan Tinggi
Keagamaan;
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru.
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2018 tentang Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan;
8. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2500 Tahun 2018
Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Capaian Pembelajaran Program
Studi Jendang Sarjana Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan
Fakultas Agama Islam Pada Perguruan Tinggi.

C. Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan
Tujuan panduan ini adalah:
a. Acuan penyusunan kurikulum di setiap program studi di lingkungan
PTKI.
b. Acuan pengendalian, pengawasan, dan penjaminan mutu terhadap
implementasi kurikulum di setiap program studi di lingkungan PTKI.

4
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

2. Sasaran
a. Rektor/Ketua yang selanjutnya akan menetapkan kebijakan
pengembangan kurikulum pada PTKI.
b. Dekan/Direktur Pascasarjana/Ketua Jurusan yang selanjutnya
menetapkan kebijakan pengembangan kurikulum di lingkungan
fakultas/jurusan/program pascasarjana.
c. Ketua Program Studi untuk menyusun dan mengembangkan
kurikulum sesuai dengan program studinya.
d. Dosen untuk mengembangkan perencanaan, proses, dan penilaian
pembelajaran yang sejalan dengan CP lulusan yang telah ditetapkan.

5
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

BAB II
TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM

A. Tahapan Penyusunan Kurikulum


Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. Tahapan yang
dilakukan oleh pengelola program studi dalam menyusun dan
mengembangkan kurikulum adalah sebagai berikut:
1. Penetapan Profil Lulusan
2. Penetapan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)
3. Penetapan Bahan Kajian
4. Penentuan Mata Kuliah
5. Penetapan Besaran SKS Mata Kuliah
6. Penyusunan Struktur Kurikulum
7. Proses Pembelajaran
8. Penilaian
9. Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester

Bagan 1
Tahapan Penyusunan Kurikulum Program Studi

PTKI dapat mengembangkan kurikulum dengan memperhatikan core


values yang menjadi paradigma keilmuan PTKI, visi, misi, dan tujuan. Core
values tersebut tergambar pada deskripsi profil lulusan.

6
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

Pengembangan kurikulum tersebut dapat dimulai dengan analisis


SWOT, penetapan visi keilmuan Program Studi yang mendukung visi dan misi
perguruan tinggi, melakukan analisis kebutuhan, serta mempertimbangkan
masukan pemangku kepentingan dan asosiasi profesi/keilmuan. Rumusan
capaian pembelajaran lulusan yang dihasilkan dari analisis profil lulusan
harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam SNPT dan KKNI.

B. Penetapan Profil Lulusan


Penetapan profil lulusan merupakan rumusan peran yang dapat
dilakukan oleh lulusan program studi berdasarkan bidang keahlian atau
kesesuaiannya dengan bidang kerja tertentu setelah menyelesaikan studinya.
Profil dapat ditetapkan berdasarkan hasil kajian terhadap kebutuhan pasar
kerja yang dibutuhkan pemerintah dan dunia usaha serta industri, juga
kebutuhan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Profil
tersebut disusun bersama oleh program studi sejenis sehingga disepakati
sebagai rumusan profil yang berlaku secara nasional. Dalam rumusan profil
tersebut termuat peran-peran yang memerlukan “kemampuan” yang harus
dimiliki.
Profil lulusan menjadi pembeda suatu program studi dengan program
studi lainnya. Profil lulusan dinyatakan dengan kata benda yang menunjukan
peran dan fungsi lulusan setelah lulus dari suatu program studi, bukan
jabatan ataupun jenis pekerjaan. Namun demikian, dengan mengidentifikasi
jenis pekerjaan dan jabatan, penentuan profil lulusan dapat dilakukan
dengan mudah. Program studi dapat menambahkan profil lulusan sebagai
penciri PTKI sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkannya, misalnya
ilmuwan muslim dan problem solver, dan sebagainya. Profil tersebut tidak
boleh keluar dari bidang keilmuan/keahlian program studi. Contoh: Program
Studi Hukum Ekonomi Syariah tidak boleh memiliki profil lulusan sebagai
guru PAI walaupun dalam kenyataan lulusan Program Studi tersebut ada
yang menjadi guru.
Tabel 1
Contoh Rumusan Profil Lulusan

Contoh Profil yang Benar Contoh Profil yang Salah

Komunikator Anggota DPR


Pengelola projek Pemasaran
Manajer Birokrat
Konsultan sekolah Pegawai Negeri
Peneliti Staf HRD
Pendidik Guru PAI

7
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

Penyuluh Mandor
Kurator Ketua, bendahara, sekretaris
Analis Ekonomi Syari’ah, Teller Bank
Kebijakan Fiskal dan Moneter

Penyusunan Profil Lulusan dapat mengikuti langkah-langkah berikut:


1. Melakukan studi pelacakan (tracer study) kepada pengguna potensial yang
sesuai dengan bidang studi, salah satunya dengan mengajukan
pertanyaan berikut: berperan sebagai apa sajakah lulusan program studi
tertentu? Jawaban dari pertanyaan ini menunjukkan “sinyal kebutuhan
pasar” atau market signal.
2. Mengidentifikasi peran lulusan berdasarkan tujuan diselenggarakannya
program studi sesuai dengan visi dan misi.
3. Membuat kesepakatan antar program studi yang sama sehingga ada
penciri umum program studi.

Berikut adalah contoh rumusan profil lulusan dan deskripsinya: “Profil utama
lulusan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah sebagai pendidik
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada sekolah/madrasah (SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA/SMK/MAK), peneliti, dan pengembang bahan ajar PAI yang
berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mutakhir di bidangnya serta
mampu melaksanakan tugas dan bertanggung jawab berlandaskan ajaran dan
etika keislaman, keilmuan dan keahlian”. Penjabaran dari profil tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2
Profil dan Deskripsi Profil Lulusan S1 PAI

No Profil Lulusan Deskripsi Profil Lulusan


1 Pendidik/Praktisi Sarjana pendidikan yang memiliki kemampuan
Pendidikan kerja, penguasaan pengetahuan, kemampuan
manajerial dan tanggung jawab sebagai
pendidik dalam bidang mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam pada sekolah (SD,
SMP, SMA/SMK) dan rumpun bidang mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam di
madrasah (MI, MTs, MA/MAK) yang
berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan
mutakhir di bidangnya serta mampu
melaksanakan tugas dan bertanggung jawab
berlandaskan ajaran dan etika keislaman,
keilmuan dan keahlian
2 Asisten Peneliti Sarjana pendidikan yang memiliki kemampuan

8
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

Pendidikan kerja, penguasaan pengetahuan, kemampuan


manajerial dan tanggung jawab sebagai asisten
peneliti dalam bidang Pendidikan Agama Islam
yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas
dan mutakhir di bidangnya serta mampu
melaksanakan tugas dan bertanggung jawab
berlandaskan ajaran dan etika keislaman,
keilmuan dan keahlian.
3 Pengembang Bahan Sarjana pendidikan yang memiliki kemampuan
Ajar kerja, penguasaan pengetahuan, kemampuan
manajerial dan tanggung jawab sebagai
pengembang bahan ajar dalam bidang
Pendidikan Agama Islam pada
sekolah/madrasah (SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA/SMK/MAK) yang berkepribadian
baik, berpengetahuan luas dan mutakhir di
bidangnya serta mampu melaksanakan tugas
dan bertanggung jawab berlandaskan ajaran
dan etika keislaman, keilmuan dan keahlian.

Penentuan kemampuan profil lulusan dapat melibatkan pemangku


kepentingan untuk memberikan kontribusi sehingga diperoleh konvergensi
dan konektivitas antara institusi pendidikan dengan pemangku kepentingan
sebagai pengguna lulusan. Pelibatan tersebut berfungsi juga untuk menjamin
mutu lulusan. Penetapan kemampuan lulusan harus mencakup empat unsur
yang dijadikan sebagai capaian pembelajaran lulusan (CPL), yakni unsur
sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus.
Kaitan antara profil lulusan dengan capaian pembelajaran dapat
dilihat pada diagram di bawah ini:

Bagan 2
Penetapan Profil Lulusan
Peran lulusan program studi atau fungsinya di
Profil Lulusan
masyarakat setelah lulus

Capaian Pembelajaran Kemampuan sesuai dengan profil lulusan(sesuai


Lulusan KKNI, SNPT, Visi dan Misi PTKI)

9
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

C. Penetapan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)


Tahapan penetapan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) wajib
merujuk kepada jenjang kualifikasi KKNI, terutama yang berkaitan dengan
unsur keterampilan khusus (kemampuan kerja) dan penguasaan
pengetahuan dan merujuk pada SNPT yang berkaitan dengan rumusan sikap
dan keterampilan umum. Rumusan dalam KKNI dan SNPT merupakan
standar minimal. Program studi dapat menambahkan rumusan kemampuan
untuk memberi ciri lulusan perguruan tingginya. Deskripsi CPL yang
ditetapkan oleh gabungan program studi dapat diusulkan kepada Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama dan ditetapkan sebagai
rujukan Program Studi sejenis. Deskripsi tersebut sebagai kriteria minimal
capaian pembelajaran lulusan pada lingkungan PTKI.
Berikut ini adalah rujukan dalam menetapkan CPL Program Studi:
Tabel 3
Rujukan Capaian Pembelajaran Lulusan
No Unsur Rujukan Keterangan
1 Sikap Sesuai dengan SNPT Lihat Lampiran SNPT
pada Permenristekdikti
Nomor 44 Tahun 2015
2 Keterampilan Sesuai dengan SNPT Lihat Lampiran SNPT
Umum pada Permenristekdikti
Nomor 44 Tahun 2015
3 Keterampilan Sesuai dengan level Merujuk pada
Khusus KKNI dalam Lampiran Perpres
merumuskan Nomor 8 Tahun 2012
keterampilan khusus
4 Pengetahuan Sesuai dengan level KKNI Merujuk pada
Lampiran Perpres
Nomor 8 Tahun 2012
Keterangan: Penetapan Profil Lulusan dan CPL merujuk pada Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2500 Tahun 2018 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan dan Capaian Pembelajaran Program Studi
Jendang Sarjana Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan Fakultas
Agama Islam Pada Perguruan Tinggi.

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Deskripsi CPL unsur Sikap dan Keterampilan Umum diambil dari SNPT
bagian lampiran sesuai dengan jenjang program studi. Deskripsi yang
tertera pada lampiran tersebut merupakan standar minimal dan dapat
dikembangkan maupun ditambah dengan deskripsi capaian penciri PTKI
dan Program Studi (termasuk unsur hak dan tanggung jawab).

10
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

2. Unsur keterampilan khusus dan pengetahuan dapat merujuk pada


deskripsi KKNI unsur kemampuan dan pengetahuan sesuai dengan
jenjangnya dan dapat ditambah penciri PTKI serta Program Studi.
Contohnya Jenjang S1 sesuai dengan jenjang 6 KKNI, untuk jenjang
S2 sesuai dengan jenjang 8 KKNI dan S3 sesuai dengan jenjang 9 KKNI.
3. Untuk Program Studi pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, dalam
merumuskan CPL, selain merujuk pada ketentuan di atas, juga dapat
mengacu pada Permenristekdikti Nomor 55 Tahun 2017 tentang Standar
Pendidikan Guru.

CPL yang ditetapkan harus jelas, dapat diamati, diukur dan dicapai
dalam proses pembelajaran, serta dapat didemonstrasikan dan dinilai
pencapaiannya. Perumusan CPL memperhatikan beberapa prinsip sebagai
berikut: 1) dirumuskan berdasarkan SNPT, khususnya bagian sikap dan
keterampilan umum; 2) dirumuskan berdasarkan level KKNI khususnya
bagian keterampilan khusus dan pengetahuan; 3) menggambarkan visi, misi
perguruan tinggi, fakultas, atau program studi; 4) dirumuskan berdasarkan
profil lulusan; 5) profil lulusan sesuai dengan kebutuhan bidang kerja atau
pemangku kepentingan; 6) dapat dicapai dan diukur dalam pembelajaran
mahasiswa; 7) dapat ditinjau dan dievaluasi setiap berkala; dan 8) dapat
dinyatakan ke dalam kemampuan nyata lulusan yang mencakup
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat diukur dan dicapai dalam
mata kuliah
Berikut adalah contoh turunan profil lulusan pada CPL Pengetahuan
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) program sarjana dengan
merujuk deskripsi KKNI Level 6.

Tabel 4
Contoh Rumusan CPL Unsur Pengetahuan Program Studi PAI

Profil Lulusan CPL Unsur Pengetahuan


Pendidik/Praktisi 1. Menguasai konsep-konsep teoritis dan landasan
Pendidikan keilmuan pendidikan secara mendalam sebagai
titik tolak dalam pengembangan potensi
keagamaan peserta didik untuk mencapai
standar kompetensi yang ditetapkan.
2. Menguasai substansi kajian keilmuan Pendidikan
Agama Islam (Qur’an-Hadis, Akidah-Akhlak,
Fiqih, dan Sejarah dan Kebudayaan Islam) secara
luas, mendalam, dan mutakhir untuk
membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan.

11
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

3. Menguasai teori-teori pembelajaran Pendidikan


Agama Islam dan mampu memformulasikan dan
mengimplementasikannya secara prosedural
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
sekolah/madrasah.
4. Menguasai konsep integrasi keilmuan, agama,
sains dan keindonesiaan dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah.
5. Menguasai konsep kepemimpinan pendidikan
dalam rangka menggerakkan dan membudayaan
pengamalan ajaran agama Islam dan
pembentukan perilaku akhlak mulia peserta didik
di sekolah/madrasah

Rumusan CPL Unsur pengetahuan di atas merupakan penjabaran dari


rumusan unsur pengetahuan pada KKNI level 6, yaitu: “Menguasai konsep
teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis
bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam,
serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural”.
Adapun rumusan lengkap mengenai CPL yang mencakup unsur sikap,
pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus, dapat
dicontohkan sebagai berikut:

UNSUR SIKAP
Deskripsi Capaian Pembelajaran Bidang Sikap dan Tata Nilai
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan
sikap religius;
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral, dan etika;
3. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air,
memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan
bangsa;
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
7. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara;
8. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang

12
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

keahliannya secara mandiri;


10. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan;
11. Memahami dirinya secara utuh sebagai Sarjana Pendidikan;
12. Mampu beradaptasi, bekerja sama, berkreasi, berkontribusi, dan
berinovasi dalam menerapkan ilmu pengetahuan pada kehidupan
bermasyarakat serta memiliki wawasan global dalam perannya sebagai
warga dunia; dan
13. Memiliki integritas akademik, antara lain kemampuan memahami arti
plagiarisme, jenis-jenisnya, dan upaya pencegahannya, serta
konsekuensinya apabila melakukan plagiarisme.
14. Menampilkan diri sebagai pribadi yang stabil, dewasa, arif dan berwibawa
serta berkemampuan adaptasi (adaptability), fleksibiltas (flexibility),
pengendalian diri, (self direction), secara baik dan penuh inisitaif di tempat
tugas;
15. Bersikap inklusif, bertindak obyektif dan tidak deskriminatif berdasarkan
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga dan status sosial ekonomi;
16. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab, rasa bangga, percaya diri dan
cinta menjadi pendidik bidang pendidikan agama Islam pada satuan
pendidikan sekolah/madrasah (SD/MI/SMP/MTs/ SMA/MA/SMK/MAK);
17. Menunjukkan sikap kepemimpinan (leadership), bertanggungjawab
(accountability) dan responsibilitas (responsibility) atas pekerjaan di bidang
pendidikan agama Islam secara mandiri pada satuan pendidikan
sekolah/madrasah (SD/MI/SMP/MTs/ SMA/MA/SMK/MAK);
18. Menginternalisasi semangat kemandirian/kewirausahaan dan inovasi dalam
pembelajaran bidang pendidikan agama Islam pada satuan pendidikan
sekolah/madrasah (SD/MI/SMP/MTs/ SMA/MA/SMK/MAK)
UNSUR PENGETAHUAN
Deskripsi Capaian Pembelajaran Bidang Pengetahuan
1. Menguasai pengetahuan tentang filsafat pancasila, kewarganegaraan,
wawasan kebangsaan (nasionalisme) dan globalisasi;
2. Menguasai pengetahuan dan langkah-langkah dalam menyampaikan
gagasan ilmiah secara lisan dan tertulis dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam perkembangan dunia akademik dan
dunia kerja;
3. Menguasai pengetahuan dan langkah-langkah berkomunikasi baik lisan
maupun tulisan dengan menggunakan bahasa Arab dan Inggris dalam
perkembangan dunia akademik dan dunia kerja;
4. Menguasai pengetahuan dan langkah-langkah dalam mengembangkan
pemikiran kritis, logis, kreatif, inovatif dan sistematis serta memiliki
keingintahuan intelektual untuk memecahkan masalah pada tingkat

13
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

individual dan kelompok dalam komunitas akademik dan non akademik;


5. Menguasai pengetahuan dasar-dasar keislaman sebagai agama rahmatan lil
‘alamin
6. Menguasai pengetahuan dan langkah-langkah integrasi keilmuan (agama
dan sains) sebagai paradigma keilmuan;
7. Menguasai langkah-langkah mengidentifikasi ragam upaya wirausaha yang
bercirikan inovasi dan kemandirian yang berlandaskan etika Islam,
keilmuan, profesional, lokal, nasional dan global.
8. Menguasai secara mendalam karakteristik peserta didik dari aspek fisik,
psikologis, sosial, dan kultural untuk kepentingan pembelajaran;
9. Memberikan layanan pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) yang
mendidik kepada peserta didik sesuai dengan karakteristiknya;
10. Memfasilitasi pengembangan potensi relegius peserta didik secara
optimal;
11. Menguasai landasan filosofis, yuridis, historis, sosiologis, kultural,
psikologis, dan empiris dalam penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam);
12. Menguasai konsep, instrumentasi, dan praksis psikologi pendidikan dan
bimbingan sebagai bagian dari tugas pembelajaran PAI (Pendidikan Agama
Islam);
13. Menguasai teori belajar dan pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam);
14. Memilih secara adekuat pendekatan dan model pembelajaran, bahan ajar,
dan penilaian untuk kepentingan pembelajaran PAI;
15. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi dalam perencanaan
pembelajaran, penyelenggaraan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan
pengelolaan pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam);
16. Memperbaiki dan/atau meningkatkan kualitas pembelajaran berdasarkan
penilaian proses dan penilaian hasil belajar PAI (Pendidikan Agama Islam);
17. Menguasai tujuan, isi, pengalaman belajar, dan penilaian dalam
kurikulum satuan pendidikan pada mata pelajaran PAI (Pendidikan Agama
Islam);
18. Melakukan pendalaman bidang kajian PAI (Pendidikan Agama Islam)
sesuai dengan lingkungan dan perkembangan jaman;
19. Menguasai integrasi teknologi, pedagogi, muatan keilmuan dan/atau
keahlian, serta komunikasi dalam pembelajaran PAI (Pendidikan Agama
Islam);
20. Mengembangkan kurikulum untuk mata pelajaran PAI
(Pendidikan Agama Islam) sesuai dengan bidang tugas dan mengelola
kurikulum tingkat satuan pendidikan;
21. Menguasai konsep, metode keilmuan, substansi materi, struktur, dan pola
pikir keilmuan Al-qur’an-Hadits sebagai sub keilmuan dari PAI (Pendidikan
Agama Islam);
22. Menguasai konsep, metode keilmuan, substansi materi, struktur, dan pola

14
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

pikir keilmuan Akidah-Akhlak sebagai sub keilmuan dari PAI (Pendidikan


Agama Islam);
23. Menguasai konsep, metode keilmuan, substansi materi, struktur, dan pola
pikir keilmuan Sejarah Kebudayaan Islam sebagai sub keilmuan dari PAI
(Pendidikan Agama Islam);
24. Menguasai konsep, metode keilmuan, substansi materi, struktur, dan pola
pikir keilmuan Ushul Fikih-Fikih sebagai sub keilmuan dari PAI (Pendidikan
Agama Islam);
25. Menguasai teori kewirausahaan dalam kerangka pengembangan
pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) yang kreatif dan inovatif;
26. Menguasai teori kepemimpinan pendidikan untuk memposisikan dan
mengembangkan PAI (Pendidikan Agama Islam) sebagai ibu dalam
pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah/madrasah
UNSUR KETERAMPILAN UMUM
Deskripsi Capaian Pembelajaran Bidang Keterampilan Umum
1. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam
kontek pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi
yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan
bidang keahliannya
2. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur sebagai
pendidik, peneliti dan pengembang bahan ajar PAI
3. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara, dan
etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik
seni,
4. Mampu menyusun deskripsi saintifik, hasil kajiannya dalam bentuk skripsi
atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan
tinggi
5. Mampu mengambil keputusan secara tepat, dalam konteks penyelasaian
masalah di bidang keahliannya berdasarkan hasil analisis informasi dan data
6. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan
pembimbing, kolega dan sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya
7. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok melakukan
supervise dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan
kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya
8. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada
di bawah tanggungjawabnya dan mampu mengelola pembelajaran secara
mandiri
9. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamanahkan, dan
menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan mencegah plagiasi
10. Menunjukkan kemampuan literasi informasi, media dan memanfaatkan

15
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan keilmuan dan


kemampuan kerja;
11. Mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan menggunakan
bahasa Arab dan Inggris dalam perkembangan dunia akademik dan dunia
kerja;
12. Mampu berkolaborasi dalam team, menunjukkan kemampuan kreatif
(creativity skill), inovatif (innovation skill), berpikir kritis (critical thinking) dan
pemecahan masalah (problem solving skill) dalam pengembangan keilmuan
dan pelaksanaan tugas di dunia kerja:
13. Mampu membaca al-Qur’an berdasarkan ilmu qira’at dan ilmu tajwid
14. Mampu menghafal dan memahami isi kandungan al-Qur’an juz 30 (Juz
Amma)
15. Mampu melaksanakan ibadah dan memimpin ritual keagamaan dengan
baik
UNSUR KETERAMPILAN KHUSUS
Deskripsi Capaian Pembelajaran Bidang Keterampilan Khusus
1. Mampu menerapkan kurikulum mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di
sekolah/madrasah sesuai dengan prosedur dan prinsip-prinsip dalam
pengembangan kurikulum;
2. Mampu mengembangkan perangkat pembelajaran Pendidikan Agama Islam
disekolah/madrasah secara baik dan tepat;
3. Mampu mengembangkan media , alat dan bahan ajar pembelajaran
Pendidikan Agama Islam;
4. Mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik, kreatif dan inovatif pada
Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah;
5. Mendiseminasikan karya akademik dalam bentuk publikasi yang
diunggah dalam laman perguruan tinggi dan/atau jurnal bereputasi;
6. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan teknologi informasi dalam
konteks pengembangan keilmuan dan implementasi bidang keahlian
secara efektif dan berdaya guna untuk pembelajaran Pendidikan Agama
Islam di sekolah/madrasah;
7. Mampu memfasilitasi pengembangan potensi keagamaan peserta didik untuk
mengaktualisasikan kemampuan beragama dalam kehidupan nyata di
sekolah/madrasah dan di masyarakat;
8. Mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dalam
pelaksanaan tugas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
sekolah/madrasah, di komunitas akademik maupun dan di masyarakat;
9. Mampu melaksanakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran
Pendidikan Agama Islam secara tepat, serta mampu memanfaatkannya untuk
keperluan pembelajaran;
10. Mampu melaksanakan tindakan reflektif berdasarkan prosedur dan
metodologi penelitian ilmiah untuk peningkatan kualitas pembelajaran

16
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah;


11. Mampu menerapkan langkah-langkah pengembangan keilmuan dan
keprofesian secara berkelanjutan, mandiri maupun kolektif dalam kerangka
mewujudkan diri sebagai pendidik sejati dan pembelajar;
12. Mampu menghafal ayat-ayat al-Qur’an dan hadis -hadis pendidikan

Seluruh aspek CPL sebagaimana di atas merupakan contoh penetapan


yang mengacu pada Kepdirjen Pendis Nomor 2500 Tahun 2018 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan dan Capaian Pembelajaran Program Studi
Jenjang Sarjana Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan Fakultas
Agama Islam Pada Perguruan Tinggi. PTKI dapat menetapkan CPL dengan
merujuk pada Kepdirjen tersebut dengan memperhatikan visi, misi, dan
penciri khusus perguruan tinggi. Tabel 17 tentang RPS adalah contoh
pengembangan CPL tersebut.
CPL unsur sikap, pengetahuan, dan keterampilan tersebut tidak saja
dicapai melalui pembelajaran melalui mata kuliah, tetapi juga melalui
kegiatan kemahasiswaan lainnya. CPL tersebut dapat ditampilkan di dalam
SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah). Setiap program studi harus
melengkapi profil lulusan dan capaian pembelajarannya sesuai dengan core
values, visi, misi, dan tujuan PTKI.

D. Penetapan Bahan Kajian


Langkah selanjutnya setelah penetapan CPL adalah penentuan bahan
kajian. Beberapa hal yang diperhatikan dalam penetapan bahan kajian di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Bahan Kajian ditetapkan sesuai dengan unsur CPL baik sikap dan tata
nilai, pengetahuan, keterampilan umum, maupun keterampilan khusus.
2. Bahan kajian unsur pengetahuan menggambarkan batas dan lingkup
bidang keilmuan/keahlian yang merupakan rangkaian bahan kajian
minimal yang harus dikuasai oleh setiap lulusan Program Studi.
3. Bahan kajian ini dapat berupa satu atau lebih cabang ilmu beserta ranting
ilmunya, atau sekelompok pengetahuan yang telah terintegrasi dalam
suatu pengetahuan baru yang sudah disepakati oleh forum Program Studi
sejenis sebagai ciri bidang ilmu Program Studi tersebut.
4. Bahan kajian merupakan unsur-unsur keilmuan program studi. Bahan
kajian dapat ditentukan berdasarkan struktur isi disiplin ilmu (body of
knowledge), teknologi, dan seni program studi.
5. Program studi dengan melibatkan dosen dapat mengurai bahan kajian
tersebut menjadi lebih rinci pada tingkat penguasaan, keluasan dan
kedalamannya. Bahan kajian ini kemudian menjadi standar isi
pembelajaran yang memiliki tingkat kedalaman dan keluasan yang
mengacu pada CPL sesuai dengan kurikulum yang dikembangkan

17
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

sebagaimana tercantum dalam SNPT pasal 9, ayat (2) Standar Nasional


Pendidikan Tinggi Tahun 2015.
6. Keluasan adalah banyaknya Sub Pokok Bahasan yang tercakup dalam
bahan kajian. Misalnya dalam bahan kajian tentang “karakteristik
peserta didik” terdapat 4 sub pokok bahasan, maka keluasan bahan
kajian tersebut dapat ditetapkan sebesar 4.
7. Kedalaman bahan kajian adalah tingkat kedalaman bahan kajian dilihat
dari tingkat capaian pembelajaran pada sub pokok bahasan. Hal ini dapat
didasarkan pada gradasi pengetahuan menurut taksonomi Bloom, yaitu:
mengetahui = 1, memahami = 2, menerapkan =3, dan menganalisis =
4, mengevaluasi = 5, mengkreasi = 6. Misalnya untuk kemampuan
memahami materi “karakteristik peserta didik” kedalamannya adalah 2.

Tingkat kedalaman dan keluasan bahan kajian sesuai CPL pengetahuan per
jenjang lulusan yang umumnya digunakan di PTKI adalah sebagai berikut:

1. Jenjang Sarjana (S1)/Level 6: menguasai konsep teoritis bidang


pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum dan konsep
teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan
tersebut secara mendalam.
2. Jenjang Pendidikan Profesi/Level 7: menguasai teori aplikasi bidang
pengetahuan dan keterampilan tertentu.
3. Jenjang Magister (S2) / Level 8: menguasai teori dan teori aplikasi
bidang pengetahuan tertentu berdasarkan pendekatan kajian inter
dan multi disiplin.
4. Jenjang Doktor (S3)/ Level 9: menguasai filosofi keilmuan bidang
pengetahuan dan keterampilan tertentu berdasarkan pendekatan
kajian inter, multi, dan trans disiplin.

Untuk merumuskan bahan kajian berdasarkan CPL sebagaimana


diasumsikan pada point 2 dan 3 dapat menggunakan model berikut:

18
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

Tabel 5
Contoh Keterkaitan Capaian Pembelajaran dengan Struktur Keilmuan
Program Studi PAI

Capaian Pembelajaran Bahan Kajian Berdasarkan Struktur Ilmu

Teori Pendidikan

Ilmu Keislaman
Pembelajaran

Pembelajaran

Pembelajaran
Kemampuan

/Konten PAI

Pebelajaran
Manajemen
Pendidikan

Pendidikan

Pendidikan
Kurikulum

Penelitian
Psikologi

Sosiologi
Evaluasi
Bahasa
Filsafat

Media
Model
Teori
1. Menguasai berbagai √ √
konsep teoritis dan
filosofis pendidikan
umum dan Islam
sebagai landasan
dan kerangka acuan
dalam pelaksanaan
Pendidikan Agama
Islam di
sekolah/madrasah
2. Menguasai teori √ √ √ √
penelitian bidang
Pendidikan Agama
Islam dalam
kerangka
melakukan tindakan
reflektif untuk
peningkatan
kualitas dan
langkah-langkah
inovatif dalam
pembelajaran PAI di
sekolah/madrasah
3. Menguasai √ √
karakteristik peserta
didik dari aspek
fisik, spiritual,
sosial, kultural,
emosional dan
intelektual untuk
keperluan
pembelajaran
Pendidikan Agama
Islam di
sekolah/madrasah.
4. Menguasai teori √ √ √
belajar dan prinsip-
prinsip
pembelajaran yang
mendidik dalam

19
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

pelaksanaan
pembelajaran
Pendidikan Agama
Islam di
sekolah/madrasah.
5. Menguasai √ √ √
substansi materi,
struktur, konsep
dan pola pikir
keilmuan
Pendidikan Agama
Islam yang
mencakup bidang
keilmuan al-qur’an-
hadits, akidah-
akhlak, ushul fikih-
fikih, dan sejarah
kebudayaan Islam.
6. Menguasai teori √ √ √ √ √
pengembangan
kurikulum, media
dan sumber belajar,
serta penilaian dan
evaluasi mata
pelajaran
Pendidikan Agama
Islam di
sekolah/madrasah
7. Menguasai teori
kewirausahaan
dalam pendidikan
dalam kerangka
pengembangan
pembelajaran
Pendidikan Agama
Islam yang kreatif
dan inovatif
8. Menguasai teori √
kepemimpinan
pendidikan untuk
memposisikan dan
mengembangkan
Pendidikan Agama
Islam di
sekolah/madrasah
sebagai ibu dalam
pelaksanaan
pendidikan karakter
di
sekolah/madrasah
9. Mampu menerapkan √ √ √ √
kurikulum mata
Pelajaran

20
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

Pendidikan Agama
Islam di
sekolah/madrasah
sesuai dengan
prosedur dan
prinsip-prinsip
dalam
pengembangan
kurikulum
10. Mampu √ √ √ √
melaksanakan
pembelajaran yang
mendidik pada
Pendidikan Agama
Islam di
sekolah/madrasah
11. Mampu √
memanfaatkan
teknologi informasi
dan komunikasi
secara efektif dan
berdaya guna untuk
pembelajaran
Pendidikan Agama
Islam di
sekolah/madrasah
12. Mampu √ √
memfasilitasi
pengembangan
potensi keagamaan
peserta didik untuk
mengaktualisasikan
kemampuan dan
keMampuan
beragama dalam
kehidupan nyata di
sekolah/madrasah
dan di masyarakat
13. Mampu √
berkomunikasi
secara efektif,
empatik, dan santun
dalam pelaksanaan
tugas pembelajaran
Pendidikan Agama
Islam di
sekolah/madrasah
dan di komunitas
akademik maupun
dengan masyarakat
umum
14. Mampu √ √
melaksanakan

21
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

penilaian dan
evaluasi proses dan
hasil pembelajaran
Pendidikan Agama
Islam secara tepat,
serta mampu
memanfaatkannya
untuk keperluan
pembelajaran
15. Mampu √ √ √
melaksanakan
tindakan reflektif
dan pemanfaatan
teknologi informasi
dan komunikasi
untuk peningkatan
kualitas
pembelajaran
Pendidikan Agama
Islam di
sekolah/madrasah
16. Mampu menerapkan √ √ √ √
langkah-langkah
pengembangan
keprofesian dan
keilmuan secara
berkelanjutan,
mandiri dan kolektif
melalui
pengembangan diri
dan pemanfaatan
teknologi informasi
dan komunikasi
dalam kerangka
mewujudkan kinerja
diri sebagai pendidik
sejati

Tabel di atas menggambarkan hubungan antara CPL dengan struktur


keilmuan Program Studi yang dinyatakan dalam bentuk cabang atau ranting
ilmu seperti tertera di bawah kolom “bahan kajian”.

22
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

Tabel 6
Contoh Bahan Kajian Unsur Sikap dan Tata Nilai

Capaian Pembelajaran Bahan Kajian

Kewarganegaraan
Kebangsaan

Kebahasaan

Al-Quran

Akhlak
Hadits

Akidah
Tarikh
Fiqih
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha √ √ √ √ √ √ √ √ √

Esa dan mampu menunjukkan sikap


religius;
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan √ √ √
dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral, dan etika;
3. Berkontribusi dalam peningkatan √ √ √ √
mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan Pancasila;
4. Berperan sebagai warga negara yang √ √ √ √ √ √
bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggung
jawab pada negara dan bangsa;
Dst…

Untuk menentukan bobot bahan kajian, dapat menggunakan contoh berikut:

Tabel 7
Contoh Penentuan Bahan Kajian dan Bobotnya

Capaian Pembelajaran Kelua Kedala


Bobot
No Bahan Kajian San man
1 Teori 2 2 4
Contoh CP Bidang Pengetahuan: Kurikulum
Menguasai teori pengembangan 2 Sejarah 2 2 4
kurikulum, media dan sumber Kurikulum
belajar, serta penilaian dan evaluasi 3 Model 2 3 6
mata pelajaran Pendidikan Agama Kurikulum
Islam di sekolah/madrasah 4 Implementasi 2 3 6
Kurikulum
5 Teori media 2 2 4
6 Klasifikasi 2 2 4
Media

23
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

Capaian Pembelajaran Kelua Kedala


Bobot
No Bahan Kajian San man
7 Pengetahuan 2 2 4
Rancangan
Media
8 Teori Penilaian 2 2 4
9 Penilaian 2 2 4
Sikap
10 Penilaian 2 2 4
Pengetahuan
11 Penilaian 2 2 4
Keterampilan
12 Penyusunan 2 2 4
Instrumen
Penilaian
Jumlah 24 26 52

Berdasarkan tabel di atas, untuk mencapai 1 (satu) CPL pengetahuan


diperlukan keluasan 24 dengan tingkat kedalaman 26. Jumlah bobot untuk
mencapai CPL tersebut adalah 52. Tabel di atas merupakan salah satu
contoh penurunan bahan kajian pada salah satu CPL. Mata kuliah dapat
diturunkan pula dari beberapa CPL sesuai dengan singgungan bahan kajian
yang disusun (Dikti, 2013)

Bagan 3
CP dan Bahan Kajian

24
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

E. Penentuan Mata Kuliah


Setelah bahan kajian ditentukan bobot keluasan dan kedalamannya
pada setiap CP yang ditentukan, langkah selanjutnya adalah penyusunan
mata kuliah. Dalam menentukan mata kuliah, terdapat beberapa hal yang
dapat diperhatikan antara lain:
1. Pola penentuan mata kuliah dapat dilakukan dengan mengelompokkan
bahan kajian yang setara, kemudian memberikan nama pada
kelompok bahan kajian tersebut;
2. Nama mata kuliah disesuaikan kelazimannya dalam program studi
sejenis. Hal tersebut didasarkan atas kesamaan rumusan CPL pada
program studi.
Penentuan nama mata kuliah dapat dicontohkan sebagai berikut:

Tabel 8
Contoh Penamaan Mata Kuliah berdasarkan Pengelompokkan Bahan Kajian

Nama Mata Beban


Kelua Kedala
Bobot Kuliah Mata
No Bahan Kajian San Man
Kuliah
1 Teori Kurikulum 2 2 4 Pengembangan
2 Sejarah Kurikulum 2 2 4 Kurikulum 20
3 Model Kurikulum 2 3 6
4 Implementasi 2 3 6
Kurikulum
Jumlah 20
5 Teori media 2 2 4 Media
6 Klasifikasi Media 2 2 4 Pembelajaran 12
7 Pengetahuan 2 2 4
Rancangan Media
Jumlah 12
8 Teori Penilaian 2 2 4 Evaluasi
9 Penilaian Sikap 2 2 4 Pendidikan 20
10 Penilaian 2 2 4
Pengetahuan
11 Penilain Keterampilan 2 2 4
12 Penyusunan 2 2 4
Instrumen Penilaian
Jumlah 20

Tabel 8 di atas menggambarkan bahwa untuk mencapai CPL tertentu


yaitu “Menguasai teori pengembangan kurikulum, media dan sumber belajar,
serta penilaian dan evaluasi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di

25
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

sekolah/madrasah” membutuhkan 3 mata kuliah dengan bobotnya masing-


masing. Mata kuliah yang muncul untuk CPL ini adalah Pengembangan
Kurikulum, Media Pembelajaran, dan Evaluasi Pendidikan. Selanjutnya,
penamaan mata kuliah yang lain disusun berdasarkan CPL yang lain yang
merupakan deskripsi lengkap dari unsur CPL pada profil lulusan tertentu.

F. Penetapan Besaran Sistem Kredit Semester (SKS) Mata Kuliah


Penentuan besaran SKS Mata Kuliah dapat dilakukan dengan cara
membagi beban mata kuliah dengan beban total mata kuliah untuk seluruh
CP dikalikan dengan minimum jumlah SKS setiap jenjang (misalnya sarjana,
magister, dan doktor). Formulasi perhitungan SKS dapat mengikuti pola
seperti ini:


= ℎ

Keterangan:
1. Beban MK (Mata Kuliah) merupakan jumlah total beban bahan kajian yang
dikelompokkan menjadi mata kuliah;
2. Beban total MK adalah jumlah total beban mata kuliah pada seluruh CP
yang ditetapkan
3. Jumlah SKS total jenjang merupakan jumlah SKS minimum yang
ditetapkan yang harus ditempuh oleh mahasiswa untuk mencapai CP
lulusan sesuai jenjang.

Berdasarkan poin 3 di atas, program studi dapat memperhatikan aturan yang


ditetapkan oleh SNPT (Permenristekdikti Nomor 44 tahun 2015 tentang
SNPT), yaitu sebagai berikut:

Tabel 9
Jumlah SKS Minimum Setiap Jenjang

No Jenjang Lama Studi Maksimum Jumlah SKS


Minimum
1 Sarjana S1 7 Tahun 144
2 Magister (S2) 4 Tahun 36
3 Doktor (S3) 7 Tahun 42

26
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

Perhitungan SKS Mata kuliah dapat dicontohkan sebagai berikut:

Tabel 10
Contoh Perhitungan SKS Mata Kuliah

Nama Mata Beban Jumlah SKS


Kelua Kedala
Bobot Kuliah Mata Mata Kuliah
CP Bahan Kajian San Man
Kuliah
Menguasai teori Teori 2 2 4 Pengembangan 20 Jumlah SKS=
pengembangan Kurikulum Kurikulum (20/395) x
kurikulum, media 144= 7,31 SKS
dan sumber dapat
belajar, serta dibulatkan
penilaian dan menjadi 7 SKS
evaluasi mata Sejarah 2 2 4
pelajaran Kurikulum
Pendidikan Agama Model 2 3 6
Islam di Kurikulum
sekolah/madrasah Implementasi 2 3 6
Kurikulum
Teori media 2 2 4 Media 12 Jumlah SKS=
Pembelajaran (12/395) x
144= 4.37 SKS
dibulatkan
menjadi 4 SKS
Klasifikasi 2 2 4
Media
2 2 4
Pengetahuan
Rancangan
Media
Teori 2 2 4 Evaluasi 20 Jumlah SKS=
Penilaian Pendidikan (20/395) x
144= 7,31 SKS
dapat
dibulatkan
menjadi 7 SKS
Penilaian 2 2 4
Sikap
Penilaian 2 2 4
Pengetahuan
Penilain 2 2 4
Keterampilan
Penyusunan 2 2 4
Instrumen
Penilaian
CP 2 BK 2.1 X X X A Xx
…………………
BK 2.2 X X x B Xx
BK 2.3 X X x C Xx
Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst.

27
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

Nama Mata Beban Jumlah SKS


Kelua Kedala
Bobot Kuliah Mata Mata Kuliah
CP Bahan Kajian San Man
Kuliah
Jumlah 395
Total

Berdasarkan tabel di atas, jumlah SKS mata kuliah Pengembangan


Kurikulum adalah:

= 144 = 7,31

Dapat dibulatkan menjadi 7 SKS


Setiap program studi pada PTKI, untuk mewadahi profil dan
r u m u s a n capaian pembelajaran l u l u s a n sebagai penciri kompetensi,
dapat memasukkan mata kuliah penciri CPL tersebut. Adapun mata kuliah
wajib yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi, yang harus dimasukkan oleh setiap program studi pada
PTKI yaitu: 1) Agama, 2) Pancasila; 3) Kewarganegaraan; dan 4) Bahasa
Indonesia. Kajian agama pada PTKI dikembangkan menjadi beberapa mata
kuliah sesuai dengan CPL yang ditentukan.
Takaran waktu pembelajaran yang dibebankan pada mahasiswa per
minggu per semester dalam proses pembelajaran yang disebut dengan SKS
diatur menurut Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang SNPT, yaitu
sebagai berikut:
Tabel 11
Ketentuan SKS
No Jenis Pembelajaran Pengaturan Takaran Waktu
1 kuliah, responsi, atau a. kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit per
tutorial minggu per semester;
b. kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam
puluh) menit per minggu per semester; dan
c. kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per
minggu per semester
2 seminar atau bentuk a. kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per
lain yang sejenis minggu per semester; dan
b. kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per
minggu per semester.
3 sistem blok, modul, sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi
atau bentuk lain capaian pembelajaran

4 praktikum, praktik 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per
studio, praktik semester.
bengkel, praktik
lapangan, penelitian,
pengabdian kepada
masyarakat,
dan/atau proses
pembelajaran lain

28
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

yang sejenis

Program studi dapat menentukan masa studi maksimal dan beban belajar
mahasiswa, misalnya untuk S1, dengan cara menghitungnya seperti pola
berikut:

• Beban belajar normal mahasiswa: 8-9 jam/hari


• 1 SKS perkuliahan/responsi= 170 menit = 2,83 jam
• 8 jam/hari x 6 hari/mg = 48 jam/mg dibagi 2,83 jam/sks= 16,9
SKS/mg/smt, atau
• 9 jam/hari x 6 hari/mg = 54 jam/mg dibagi 2,83 jam/sks = 19,06
SKS/mg/smt

Berdasarkan hitungan tersebut, maka dalam 1 semester mahasiswa


hanya dapat mengambil beban belajar sebesar 16,9-19,06 SKS. Meski
demikian, ada dispensasi untuk pengambilan beban belajar lebih dari jumlah
SKS tersebut dengan memperhatikan Permenristek Dikti No 44 tahun 2015
tentang SNPT Pasal 18, yaitu:
1. Beban belajar mahasiswa program sarjana yang berprestasi akademik
tinggi, setelah 2 (dua) semester pada tahun akademik yang pertama dapat
mengambil maksimum 24 (dua puluh empat) SKS per semester pada
semester berikut.
2. Untuk “mahasiswa program magister, yang berprestasi akademik tinggi
dapat melanjutkan ke program doktor, setelah paling sedikit 2 (dua)
semester mengikuti program magister, tanpa harus lulus terlebih dahulu
dari program magister tersebut”.

Terkait dengan penentuan jumlah SKS secara keseluruhan, program


studi dapat mempertimbangkan masa studi tercepat yang akan digunakan,
misalnya 8 semester. Maka jumlah maksimum SKS keseluruhan dapat
dihitung menjadi: 16,9 SKS/smt x 8 smt = 135,5 SKS ditambah SKS layanan
bimbingan skripsi 6 SKS dan KKN 3 SKS menjadi 144,5 SKS atau 19,06
SKS/smt x 8 smt = 152,5 SKS. Jika program studi menetapkan 144 SKS yang
akan ditempuh selama 8 semester, maka perhitungan SKS mata kuliah
seperti tertera pada tabel 10 dengan formula: beban MK dibagi total beban
mata kuliah dikalikan total SKS yang harus ditempuh (144).

G. Penyusunan Struktur Kurikulum


Mata kuliah disusun dan diberikan kode serta beban SKS. Penyusunan
struktur mata kuliah sesuai dengan urutan keterkaitan bahan kajian pada
CP. Adapun penentuan kode mata kuliah dapat dilakukan dengan menyusun
berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya dengan menuliskan angka awal kode

29
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

berdasarkan jenjang kualifikasi dalam KKNI, misalnya S1= 6…, S2= 8…, dan
S3= 9 … Tabel berikut dapat dijadikan contoh struktur mata kuliah.
Tabel 12
Contoh Urutan Mata Kuliah
No Nama Mata Kuliah Kode Jumlah SKS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
dst
Jumlah

Sebaran mata kuliah setiap semester disusun berdasarkan maksimal beban


yang dapat diambil oleh mahasiswa. Struktur mata kuliah dapat disajikan
sebagai berikut:
Tabel 13
Contoh Struktur Mata Kuliah Setiap Semester
Semester I Semester II
No Matakuliah SKS No Matakuliah SKS
1 1
2 2
Dst Dst
Jumlah SKS Jumlah SKS
Semester III Semester IV
No Mata Kuliah SKS No Mata Kuliah SKS
1
2
Dst
Jumlah SKS Jumlah SKS
Semester V Semester VI
No Mata Kuliah SKS No Mata Kuliah SKS
1

30
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

2
Dst
Jumlah SKS Jumlah SKS
Semester VII Semester VIII
No Mata Kuliah SKS No Mata Kuliah SKS
1 1
2 2
Dst Dst
Jumlah SKS Jumlah SKS

Program studi dapat menetapkan mata kuliah dalam semester dengan


dua cara, yaitu:
1. Cara serial didasarkan pada pertimbangan adanya struktur atau logika
keilmuan/keahlian yang dianut, yaitu pandangan bahwa suatu
penguasaan pengetahuan tertentu diperlukan untuk mengawali
pengetahuan selanjutnya (prasyarat)
2. Cara paralel didasarkan pada pertimbangan proses pembelajaran.
Pendekatan yang digunakannya adalah pembelajaran secara terintegrasi
baik keilmuan maupun proses pembelajaran supaya mendapatkan hasil
belajar yang lebih baik.
Berikut adalah contoh penyajian struktur mata kuliah dengan cara seri yang
membutuhkan prasyarat kompetensi mata kuliah.

31
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

Tabel 14
Contoh Penyajian Struktur Mata Kuliah dengan Cara Seri

Semester I Semester II

No Matakuliah SKS No Matakuliah SKS

1 Teologi 2 1 Bahasa Inggris 4

2 Fiqh I 4 2 Bahasa Arab II 3

3 Bahasa Indonesia 2 3 Tafsir 4

4 Pend. Pancasila & 2 4 Studi Al-Hadits 3


Kewarganegaraan
5 Studi Al-Qur’an 4 5 Psikologi Perkembangan 6 Prasyarat

Prasyarat 6 Bahasa Arab I 3 6

Jumlah SKS 18 Jumlah SKS 20

Semester III Semester IV

No Mata Kuliah SKS No Mata Kuliah SKS

1 Psikologi Pendidikan 4 1 Media Pembelajaran PAI 6

2 Filsafat Ilmu 3 2 Desain & Perenc. 8


Pembelajaran PAI
3 Materi PAI 6 3 Hadits Tarbawi 3
SMP/MTs/MA/SMA
Prasyarat 4 Pengembangan 6 4 Tafsir Tarbawi 3
Kurikulum PAI
Jumlah SKS 19 Jumlah SKS 20

Tabel 15
Contoh Penyajian Struktur Mata Kuliah dengan Cara Paralel
Semester 1 Semester 2
CP Utama: Penguasan Bahasa CP Utama: Penguasaan Metodologi
No Mata Kuliah SKS No Mata Kuliah SKS
1 Bahasa Indonesia 2 1 Ushul Fikih 3
2 Bahasa Arab 4 2 Kaidah Fikih 3
3 Bahasa Inggris 4 3 Metodologi Penelitian 2
4 Komputer 2 4 Metodologi Penelitan 2
Hukum
5 Ilmu Tasawuf 2 5 Ulumul Qur’an 3
6 Filsafat Hukum 3 6 Ulumul Hadis 3
7 Islam dan Ilmu 2 7 Tafsir Ahkam 2
Pengetahuan
19 18

32
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

Program studi harus menetapkan CPL utama tiap semester. Mata kuliah
disebar untuk mendukung ketercapaian CPL tersebut.

H. Sistematika Penyusunan Kurikulum


Dokumen kurikulum program studi yang telah dikembangkan dengan
mengacu pada KKNI dan SNPT diadministrasikan. Bentuk pendokumentasian
kurikulum dapat mengambil contoh berikut:
Tabel 16
Contoh Sistematika Dokumen Kurikulum

BAGIAN AWAL A. Cover Depan dengan memuat pernyataan


1. Kurikulum Program Studi…………
2. Logo PTKI
B. Kata Pengantar
C. Lembar Pengesahan yang ditandatangani oleh
Rektor/Dekan/Ketua PTKI
D. Daftar Isi
E. Daftar Tabel, Bagan, dan Gambar
F. Profil Program Studi
1. Nama Program Studi
2. Jenjang
3. Sejarah Singkat Program Studi
BAGIAN ISI A. Pendahuluan
B. Landasan Kurikulum
C. Struktur Kurikulum
1. Visi, Misi, dan Tujuan
2. Profil Lulusan
3. Capaian Pembelajaran
4. Pemetaan Bahan Kajian
5. Struktur Mata Kuliah dan SKS
6. Sebaran Mata Kuliah
7. Rencana Pembelajaran Semester
8. Proses pembelajaran
9. Penilaian
D. Laporan Akademik (Ijazah, Transkip Akademik,
SKPI)
E. Penutup
BAGIAN AKHIR Daftar Rujukan
Lampiran-Lampiran

33
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

BAB III
DESKRIPSI RINCI CAPAIAN PEMBELAJARAN

CPL merujuk pada KKNI dan SNPT. Berikut CPL unsur sikap dan
keterampilan umum untuk jenjang S1, Pendidikan Profesi, S2, dan S3.

A. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Sarjana (S1)


SIKAP
1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama,moral, dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri; dan
10. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
KETERAMPILAN UMUM
1. mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam
konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang
sesuai dengan bidang keahliannya;
2. mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur;
3. mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan
etika ilmiah dalam rangka meng-hasilkan solusi, gagasan, desain atau
kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk
skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman
perguruan tinggi;
4. menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam
bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam
laman perguruan tinggi;
5. mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian

34
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan


data;
6. mampu memelihara dan mengembang-kan jaringan kerja dengan
pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;
7. mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya;
8. mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang
berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran
secara mandiri; dan
9. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi.

B. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Profesi


SIKAP
1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama,moral, dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri; dan
10. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan.
KETERAMPILAN UMUM
1. mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang
spesifik dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan
standar kompetensi kerja profesinya;
2. mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan
pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan
kreatif;
3. mampu mengomunikasi-kan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang

35
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

bermanfaat bagi pengembangan profesi dan kewirausahaan, yang dapat


dipertang-gungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada
masyarakat terutama masyarakat profesinya;
4. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan
keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya
sendiri dan oleh sejawat;
5. mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus
melalui pelatihan dan pengalaman kerja;
6. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program
strategis organisasi;
7. mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada
bidang profesinya
8. mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam
menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya
9. mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan
masyarakat profesi dan kliennya
10. mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai
dengan kode etik profesinya
11. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri;
12. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan
nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau
pengembangan kebijakan nasional pada bidang profesinya; dan
13. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengaman-kan,
dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan
pengembangan hasil kerja profesinya

Deskripsi rinci program profesi di atas dapat digunakan sebagai salah


satu acuan Program Pendidikan Profesi Guru.

C. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Magister (S2)

SIKAP
1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama,moral, dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan

36
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;


6. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri; dan
10. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan
KETERAMPILAN UMUM
1. mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif
melalui penelitian ilmiah, penciptaan desain atau karya seni dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan
nilai humaniora sesuai dengan bidang keahliannya, menyusun konsepsi
ilmiah dan hasil kajian berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah
dalam bentuk tesis atau bentuk lain yang setara, dan diunggah dalam
laman perguruan tinggi, serta makalah yang telah diterbitkan di jurnal
ilmiah terakreditasi atau diterima di jurnal internasional;
2. mampu melakukan validasi akademik atau kajian sesuai bidang
keahliannya dalam menyelesaikan masalah di masyarakat atau industri
yang relevan melalui pengembangan pengetahuan dan keahliannya;
3. mampu menyusun ide, hasil pemikiran, dan argumen saintifik secara
bertanggung jawab dan berdasarkan etika akademik, serta
mengkomunikasikannya melalui media kepada masyarakat akademik dan
masyarakat luas
4. mampu mengidentifikasi bidang keilmuan yang menjadi obyek
penelitiannya dan memposisikan ke dalam suatu peta penelitian yang
dikembangkan melalui pendekatan interdisiplin atau multidisiplin;
5. mampu mengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora berdasarkan kajian analisis atau
eksperimental terhadap informasi dan data
6. mampu mengelola, mengembangkan dan memelihara jaringan kerja
dengan kolega, sejawat di dalam lembaga dan komunitas penelitian yang
lebih luas
7. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri; dan
8. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data hasil penelitian dalam rangka menjamin
kesahihan dan mencegah plagiasi.

37
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

D. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Doktor (S3)

SIKAP
1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama,moral, dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri; dan
10. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan
KETERAMPILAN UMUM
1. mampu menemukan atau mengembangkan teori/konsepsi/ gagasan
ilmiah baru, memberikan kontribusi pada pengembangan serta
pengamalan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi yang memperhatikan
dan menerapkan nilai humaniora di bidang keahliannya, dengan
menghasilkan penelitian ilmiah berdasarkan metodologi ilmiah, pemikiran
logis, kritis, sistematis, dan kreatif;
2. mampu menyusun penelitian interdisiplin, multidisiplin atau transdisiplin,
termasuk kajian teoritis dan/atau eksperimen pada bidang keilmuan,
teknologi, seni dan inovasi yang dituangkan dalam bentuk disertasi, dan
makalah yang telah diterbitkan di jurnal internasional bereputasi
3. mampu memilih penelitian yang tepat guna, terkini, termaju, dan
memberikan kemaslahatan pada umat manusia melalui pendekatan
interdisiplin, multidisiplin, atau transdisiplin, dalam rangka
mengembangkan dan/atau menghasilkan penyelesaian masalah di bidang
keilmuan, teknologi, seni, atau kemasyarakatan, berdasarkan hasil kajian
tentang ketersediaan sumberdaya internal maupun eksternal;
4. mampu mengembangkan peta jalan penelitian dengan pendekatan
interdisiplin, multidisiplin, atau transdisiplin, berdasarkan kajian tentang
sasaran pokok penelitian dan konstelasinya pada sasaran yang lebih luas
5. mampu menyusun argumen dan solusi keilmuan, teknologi atau seni
berdasarkan pandangan kritis atas fakta, konsep, prinsip, atau teori yang

38
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika akademik, serta


mengkomunikasikannya melalui media massa atau langsung kepada
masyarakat
6. mampu menunjukkan kepemimpinan akademik dalam pengelolaan,
pengembangan dan pembinaan sumberdaya serta organisasi yang berada
dibawah tanggung jawabnya;
7. mampu mengelola, termasuk menyimpan, mengaudit, mengaman-kan,
dan menemukan kembali data dan informasi hasil penelitian yang berada
dibawah tanggung jawabnya; dan
8. mampu mengembangkan dan memelihara hubungan kolegial dan
kesejawatan di dalam lingkungan sendiri atau melalui jaringan kerjasama
dengan komunitas peneliti diluar lembaga

Deskripsi rinci CPL unsur keterampilan khusus dan pengetahuan


dikembangkan oleh program studi berdasarkan level 6 (sarjana), 7 (profesi), 8
(magister), dan 9 (doktor) pada KKNI sesuai dengan bidang ilmu. Program
studi dapat mengembangkan CPL tersebut sesuai dengan visi, misi, dan
tujuan PTKI masing-masing. Program Studi umum, seperti Pendidikan
Matematika, Pendidikan IPS, dan sebagainya pada PTKI menyusun CPL unsur
sikap dan keterampilan umum disesuaikan dengan CPL yang ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

39
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

BAB IV
TAHAP PEMBELAJARAN

A. Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester


Rencana kegiatan belajar mahasiswa dituangkan dalam bentuk rencana
pembelajaran semester (RPS) atau nama lainnya yang disusun oleh dosen
atau tim dosen. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) ini merupakan
kegiatan atau tindakan mengkoordinasikan komponen-komponen
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, cara
penyampaian kegiatan (metode, model dan teknik) serta cara menilainya
menjadi jelas dan sistematis, sehingga proses belajar mengajar selama satu
semester menjadi efektif dan efisien.
Komponen RPS berdasarkan SNPT terdiri dari : a) nama program studi,
nama dan kode mata kuliah, semester, SKS, nama dosen pengampu; b)
capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah; c)
kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk
memenuhi capaian pembelajaran lulusan; d) bahan kajian yang terkait
dengan kemampuan yang akan dicapai; e) metode pembelajaran; f) waktu
yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran;
g) pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas
yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester; h) kriteria,
indikator, dan bobot penilaian; dan i) daftar referensi yang digunakan.
Tabel berikut dapat menjadi model RPS.
Tabel 17
Komponen Rencana Pembelajaran Semester

Logo PTKI Jumlah SKS :………..…....


Nama Perguruan Tinggi: ….
Fakultas : …..
Program Studi :…………..

Nama Mata Kuliah :…………………….. Semester : ……………


Kode Mata Kuliah : ………………… Dosen :…………………...
NIDN/NIDK/NUP : …….

40
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

A. CPPS/CPL:
CPL I (ST) ………..
CPL II (PP) …………..
CPL III (KU) …………..
CPL IV (KK) …………..
B. Deskripsi Mata Kuliah :
………………………………………………….
C. Capaian Pembelajaran mata kuliah (CPMK):
CPMK dari CPL I (ST) ………..
CPMK dari CPL II (PP) …………..
CPMK dari CPL III (KU) …………..
CPMK dari CPL IV (KK) …………..

Pengalaman
Belajar Indikator
Minggu/ Kemampuan Waktu
Materi/Tema Metode dan Kriteria Bobot
Pertemuan Akhir yang Belajar
Pokok Pembelajaran Penilaian Nilai
Ke- Diharapkan (menit)

(6)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8)

Daftar Referensi: …………………………………………………….

RPS ditandatangani oleh dosen yang bersangkutan dan diketahui oleh


Ketua Program Studi/Jurusan. RPS dilengkapi dengan lampiran yang
paling sedikit memuat:
a. Kontrak Perkuliahan
b. Bahan Ajar
c. Rencana Penugasan
d. Instrumen dan Deskripsi Penilaian

Pengisian format di atas dengan memperhatikan contoh berikut.


Tabel 18
Penjelasan Setiap Komponen RPS
No Komponen Penjelasan
1 Capaian CPMK adalah rumusan capaian pembelajaran
Pembelajaran mata mata kuliah yang diperoleh dari hasil analisis
kuliah (CPMK) CPL dan bahan kajian. CPMK memuat unsur
sikap, keterampilan umum, keterampilan
khusus, dan pengetahuan.
Contoh pada mata kuliah Metodologi Studi

41
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

Islam
Sikap:
(diambil dari CPL Bidang Sikap dan tata nilai)
a. Mahasiswa mampu menunjukan
ketakwaan dan mampu menunjukkan
sikap religius sebagai muslim, mukmin,
dan muhsin;
b. Mahasiswa mampu menunjukkan sikap
toleran, moderat, dan menjunjung tinggi
nilai kemanusiaan dalam menjalankan
tugas berdasarkan nilai, moral, dan etika
Islami;
Pengetahuan:
(diambil dari CPL Bidang Pengetahuan)
a. Mahasiswa mampu menjelaskan teori
tentang manusia, alam semesta, dan
lingkungan menurut Islam
b. Mahasiswa mampu menderivasikan teori
keislaman pada landasan filosofis struktur
keilmuan
Keterampilan:
(diambil dari CPL Bidang Keterampilan)
a. Mahasiswa mampu merancang desain
kaitan antara teori keislaman dengan
landasan keilmuan
b. Mahasiswa mampu menyajikan gagasan
penting kaitan antara teori keislaman
dengan landasan keilmuan
2 Minggu/Pertemuan Menunjukan kapan suatu kegiatan
Ke dilaksanakan, yakni mulai minggu ke 1 sampai
ke 16 (satu semester) (bisa 1/2/3/4
mingguan).
3 Kemampuan Akhir Rumusan kemampuan di bidang kognitif,
yang Diharapkan psikomotorik, dan afektif diusahakan lengkap
dan utuh (hard skills & soft skills). Hal ini
merupakan tahapan kemampuan yang
diharapkan sehingga CP dari mata kuliah ini
tercapai di akhir semester.
Pada aspek kognitif, seperti: menganalisis
komponen teori masuknya Islam di Indonesia.
Asepek Afektif, seperti menilai positif terhadap
komponen teori masuknya Islam di Indonsia.
Aspek Psikomotor, seperti merancang
infografis masuknya Islam di Indonesia.
4 Bahan Kajian Bisa diisi pokok bahasan/sub pokok bahasan,
(Materi Belajar) atau topik bahasan.
Bahan kajian dikembangkan berdasarkan
tipologi pengetahuan yang terdiri dari:
a. Pengetahuan Faktual, misalnya sajian fakta
tentang masuknya Islam dalam beberapa
sumber literatur
b. Pengetahuan Konseptual, misalnya definisi,
teori, dan klasifikasi terkait dengan

42
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

masuknya Islam di Indonesia


c. Pengetahuan Prosedural, misalnya langkah-
langkah dan mekanisme masuk dan
penyebaran Islam di Indonesia.
d. Pengetahuan Metakognitif, misalnya analisis
reflektif mengenai masuk dan penyebaran
Islam di Indonesia
5 Metode Dapat berupa: diskusi kelompok, simulasi,
Pembelajaran studi kasus, pembelajaran kolaboratif,
pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis
proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau
metode pembelajaran lain, atau gabungan
berbagai bentuk. Pemilihan metode
pembelajaran didasarkan pada keniscayaan
bahwa dengan metode pembelajaran yang
dipilih mahasiswa mencapai kemampuan yang
diharapkan
6 Waktu Belajar Takaran waktu yang menyatakan beban belajar
dalam satuan SKS (satuan kredit semester).
Satu SKS setara dengan 170 (seratus tujuh
puluh) menit kegiatan belajar per minggu per
semester.
7 Pengalaman Kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa
Belajar yang dirancang oleh dosen agar yang
bersangkutan memiliki kemampuan yang telah
ditetapkan (tugas, survai, menyusun paper,
melakukan praktek, studi banding, dsb)
8 Indikator dan Indikator merupakan penciri yang dapat
Kriteria Penilaian menunjukkan pencapaian kemampuan yang
dicanangkan, meliputi: kognitif, afektif dan
psikomotor.
Ketiga indikator tersebut dapat berupa kriteria
penilaian kualitatif dan kriteria penilaian
kuantitatif.
Kriteria penilaian merupakan ketentuan yang
ditetapkan oleh dosen yang berkaitan dengan
penciri kemampuan
Demikian pula kriteria penilaian dapat berupa
kriteria penilaian kualitatif dan kriteria
penilaian kuantitatif.
Kriteria penilaian kualitatif, seperti: ketepatan
analisis, kerapian sajian, Kreatifitas ide,
kemampuan komunikasi dan yang sejenis.
Kriteria penilaian kuantitatif, seperti:
banyaknya kutipan acuan/unsur yang dibahas,
kebenaran hitungan, dan yang sejenis.
9 Bobot Nilai Disesuaikan dengan waktu yang digunakan
untuk membahas atau mengerjakan tugas,
atau besarnya sumbangan suatu kemampuan
terhadap pencapaian CP mata kuliah ini.

43
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

Dalam hal pengalaman belajar, dosen dapat memperkuat pengalaman


mahasiswa dengan memberikan penugasan. Rancangan penugasan tersebut
dapat merujuk pada model berikut.
Tabel 19
Contoh Format Rancangan Tugas Mahasiswa

Mata Kuliah : …………………………….


Semester/Tahun Akademik: ……………………………
Sks : ……………………………………………
Minggu Ke : …………………………………………….
Tugas Ke : ……………………………………………
Dosen : ……………………………………………..

1 Tujuan Tugas : ……………………..


2 Uraian Tugas : ……………………..
a. Objek Tugas : ……………………..
b. Batasan Pengerjaan Tugas : ……………………..
c. Metode/cara dan acuan tugas : ……………………..
d. Deskripsi luaran tugas : ……………………..
3 Kriteria Penilaian
a. ……………………….. : …………… %
b. ………………………… : …………… %
c. ………………………….. : …………… %

Tabel 20
Penjelasan Format Tugas Mahasiswa

No Unsur Penjelasan
1 Tujuan Tugas Rumusan kemampuan yang diharapkan dapat
dicapai oleh mahasiswa bila ia berhasil
mengerjakan tugas ini (hard skill dan soft skill).
2 Objek Tugas Berisi deskripsi obyek material yang akan
dipelajari dalam tugas ini (misal teori manusia
menurut Islam)
3 Batasan Pengerjaan Uraian besaran, tingkat kerumitan, dan keluasan
Tugas masalah dari obyek material yang harus
dipelajari, tingkat ketajaman dan kedalaman
studi. Misalnya teori manusia menurut filosof
Muslim, Bisa juga ditetapkan hasilnya harus
dipresentasi di forum diskusi/ seminar
4 Metode/cara dan Berupa petunjuk tentang teori/teknik/alat yang
acuan tugas sebaiknya digunakan, alternative langkah-

44
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

langkah yang bisa ditempuh, data dan buku


acuan yang wajib dan yang disarankan untuk
digunakan, ketentuan dikerjakan secara
kelompok/individual
5 Deskripsi luaran tugas Adalah uraian tentang bentuk hasil studi/ kinerja
yang harus ditunjukkan/disajikan (misal hasil
studi tersaji dalam paper minimum 20 halaman
termasuk skema, tabel dan gambar, dengan
ukuran kertas kuarto, diketik dengan type dan
besaran huruf yang tertentu, dan mungkin
dilengkapi sajian dalam bentuk CD dengan format
powerpoint).
6 Kriteria Penilaian Berisi butir-butir indikator yang dapat
menunjukan tingkat keberhasilan mahasiswa
dalam usaha mencapai kemampuan yang telah
dirumuskan

B. Proses Pembelajaran
Pembelajaran memiliki karakteristik interaktif, holistik, integratif,
saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada
mahasiswa.
1. Interaktif adalah capaian pembelajaran lulusan diraih dengan
mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen.
2. Holistik adalah proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir
yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan
kearifan lokal maupun nasional.
3. Integratif adalah capaian pembelajaran lulusan diraih melalui
proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian
pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program
melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.
4. Saintifik adalah capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta
lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah
ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
kebangsaan.
5. Kontekstual adalah capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan
menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.
6. Tematik adalah capaian pembelajaran lulusan diraih melalui
proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan
program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui
pendekatan transdisiplin.

45
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

7. Efektif adalah capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil


guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan
benar dalam kurun waktu yang optimum.
8. Kolaboratif adalah capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu
pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
9. Berpusat pada mahasiswa adalah capaian pembelajaran lulusan diraih
melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan
kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta
mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan
pengetahuan.
10. Penerapan ICT dalam pembelajaran, salah satunya menggunakan
pembelajaran hybrid learning. Pembelajaran ini menggabungkan gaya
pembelajaran konvensional dengan penguasaan ICT.

Pemilihan strategi pembelajaran harus mempertimbangkan


kesesuaiannya untuk pencapaian pembelajaran lulusan. Sebagai contoh,
kemampuan presentasi tidak mungkin bisa dicapai melalui kuliah/ceramah
dan ujian tulis. Dengan demikian capaian pembelajaran harus menjadi dasar
dalam pemilihan bentuk/strategi pembelajarannya.
Pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa menjadi prinsip yang
utama, sedangkan prinsip pembelajaran yang lain akan melengkapi.
Pembelajaran tersebut dikenal dengan istilah Student Centered Learning
(SCL). Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan dengan memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan
CPL yang diharapkan. Dalam hal ini dosen menjadi fasilitator pembelajaran.
Ciri metode pembelajaran SCL adalah sebagai berikut:
1. dosen berperan tidak hanya sebagai narasumber tetapi juga sebagai
fasilitator dan motivator;
2. mahasiswa harus menunjukkan kinerja, yang bersifat kreatif yang
mengintergrasikan kemampuan kognitif, psikomotorik dan afeksi secara
utuh;
3. proses interaksinya menitikberatkan pada “method of inquiry and
discovery”;
4. sumber belajarnya bersifat multi demensi, artinya bisa didapat dari mana
saja;
5. lingkungan belajarnya harus terancang dan kontekstual.

46
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

Model pembelajaran SCL beragam. Berikut beberapa alternatifnya.


Tabel 21
Ragam Pembelajaran SCL

No Metode Aktivitas Dosen Aktivitas Mahasiswa


Pembelajara
n
1 Small Group a. membentuk kelompok a. Membuat rancangan bahan dikusi
Discussion (5-10) dan aturan diskusi.
b. memilih bahan b. Menjadi moderator dan sekaligus
diskusi mengulas pada setiap akhir sesion
c. mepresentasikan diskusi mahasiswa.
paper dan
mendiskusikan di
kelas
2 Simulasi a. Mempelajari dan a. Merancang situasi/ kegiatan yang
menjalankan suatu mirip dengan yang sesungguhnya,
peran yang bisa berupa bermain peran, model
ditugaskan komputer, atau berbagai latihan
kepadanya. simulasi.
b. atau mempraktikkan/ b. Membahas kinerja mahasiswa.
mencoba berbagai
model (komputer)
yang telah disiapkan
3 Discovery mencari, mengumpulkan, a. Menyediakan data, atau petunjuk
Learning dan menyusun informasi (metode) untuk menelusuri suatu
yang ada untuk pengetahuan yang harus
mendeskripsikan suatu dipelajari oleh mahasiswa.
pengetahuan. b. Memeriksa dan memberi ulasan
terhadap hasil belajar mandiri
mahasiswa
4 Self- merencanakan kegiatan sebagai fasilitator, memberi arahan,
Directed belajar, melaksanakan, bimbingan, dan konfirmasi terhadap
Learning dan menilai pengalaman kemajuan belajar yang telah
belajarnya sendiri. dilakukan individu mahasiswa
5 Cooperative Membahas dan e. Merancang dan dimonitor proses
Learning menyimpulkan masalah/ belajar dan hasil belajar kelompok
tugas yang diberikan mahasiswa.
dosen secara f. Menyiapkan suatu masalah/
berkelompok kasus atau bentuk tugas untuk
diselesaikan oleh mahasiswa
secara berkelompok.

47
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

6 Collaborativ a. Bekerja sama dengan a. Merancang tugas yang bersifat


e Learning anggota kelompoknya open ended.
dalam mengerjakan b. Sebagai fasilitator dan motivator.
tugas
b. Membuat rancangan
proses dan bentuk
penilaian berdasarkan
konsensus
kelompoknya sendiri.
7 Contextual a. Membahas konsep a. Menjelaskan bahan kajian yang
Instruction (teori) kaitannya bersifat teori dan mengkaitkannya
dengan situasi nyatau dengan situasi nyata dalam
b. Melakukan studi kehidupan sehari-hari, atau kerja
lapang/ terjun di profesional, atau manajerial, atau
dunia nyata untuk entrepreneurial.
mempelajari b. Menyusun tugas untuk studi
kesesuaian teori. mahasiswa terjun ke lapangan
8 Project a. Mengerjakan tugas a. Merancang suatu tugas (proyek)
Based (berupa proyek) yang yang sistematik agar mahasiswa
Learning telah dirancang secara belajar pengetahuan dan
sistematis. ketrampilan melalui proses
b. Menunjukan kinerja pencarian/ penggalian (inquiry),
dan mempertanggung yang terstruktur dan kompleks.
jawabkan hasil b. Merumuskan dan melakukan
kerjanya di forum. proses pembimbingan dan
asesmen.
9 Problem Belajar dengan menggali/ a. Merancang tugas untuk mencapai
Based mencari informasi CP tertentu
Learning (inquiry) serta b. Membuat petunjuk (metode) untuk
memanfaatkan informasi mahasiswa dalam mencari
tersebut untuk pemecahan masalah yang dipilih
memecahkan masalah oleh mahasiswa sendiri atau yang
faktual/ yang dirancang ditetapkan.
oleh dosen.
10 Dst Dst dst

C. Penilaian
Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang
penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan
capaian pembelajaran lulusan. Penilaian tersebut mencakup: 1) prinsip
penilaian; 2) teknik dan instrumen penilaian; 3) mekanisme dan prosedur

48
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

penilaian; 4) pelaksanaan penilaian; 5) pelaporan penilaian; dan 6) kelulusan


mahasiswa.
1. Prinsip Penilaian
Prinsip penilaian mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif,
akuntabel, dan transparan. Berikut ini adalah penjelasannya.
Tabel 22
Prinsip-Prinsip Penilaian
Prinsip Penjelasan
Memotivasi untuk:
Edukatif a. Memperbaiki rencana dan cara belajarnya;
b. Meraih capaian pembelajarnya;
a. Berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan;
Otentik b. Hasil belajar yang mencerminkan kemampuan
mahasiswa;
a. Penilaian yang standarnya disepakati antara dosen dan
mahasiswa;
Objektif
b. Bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang
dinilai;
Penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
Akuntabel kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan
dipahami oleh mahasiswa.
a. Penilaian yang prosedural;
Transparan b. Hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku
kepentingan;

2. Teknik dan Instrumen Penilaian


Teknik penilaian terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes
tertulis, tes lisan, dan angket. Instrumen penilaian terdiri atas penilaian
proses dalam bentuk rubrik dan/atau penilaian hasil dalam bentuk portofolio
atau karya desain. Adapun hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara
berbagai teknik dan instrumen penilaian yang digunakan.
Penilaian ranah sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri,
penilaian antar mahasiswa (mahasiswa menilai kinerja rekannya dalam satu
bidang atau kelompok), dan penilaian aspek pribadi yang menekankan pada
aspek beriman, berakhlak mulia, percaya diri, disiplin dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar,
serta dunia dan peradabannya.
Penilaian penguasaan pengetahuan, keterampilan umum, dan
keterampilan khusus dilakukan dengan memilih satu atau kombinasi dari
berbagi teknik dan instrumen penilaian. Penilaian pengetahuan tersebut
dapat berbentuk tes tulis dan tes lisan yang secara teknis dapat dilaksanakan
secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung maksudnya adalah

49
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

dosen dan mahasiswa bertemu secara tatap muka saat penilaian, misalnya
saat seminar, ujian skripsi, tesis dan disertasi. Sedangkan secara tidak
langsung, misalnya menggunakan lembar-lembar soal ujian tulis. Adapun
penilaian ranah keterampilan melalui penilaian kinerja yang dapat
diselenggarakan melalui praktikum, praktek, simulasi, praktek lapangan, dan
lainnya yang memungkinkan mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan
keterampilannya.

3. Mekanisme dan Prosedur Penilaian


Mekanisme penilaian terdiri atas:
a. Menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik, instrumen,
kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai
sesuai dengan rencana pembelajaran.
b. Melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik,
instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian yang memuat prinsip
penilaian memberikan umpan balik dan kesempatan untuk
mempertanyakan hasil penilaian kepada mahasiswa, dan
c. Mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa secara
akuntabel dan transparan.
Prosedur penilaian mencakup tahap perencanaan, kegiatan pemberian
tugas atau soal, observasi kinerja, pengembalian hasil observasi, dan
pemberian nilai akhir. Prosedur penilaian pada tahap perencanaan dapat
dilakukan melalui penilaian bertahap dan/atau penilaian ulang.
4. Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan penilaian dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran.
Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan oleh:
a. Dosen pengampu atau tim dosen pengampu.
b. Dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan
mahasiswa, dan/atau
c. Dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan
pemangku kepentingan yang relevan.
Adapun pelaksanaan penilaian untuk program doktor, PTKI wajib
menyertakan tim penilai eksternal dari perguruan tinggi yang berbeda.

5. Pelaporan Penilaian
Pelaporan penilaian dinyatakan dalam kualifikasi keberhasilan
mahasiswa dalam menempuh suatu mata kuliah yang dinyatakan dalam
kisaran:
a. huruf A setara dengan angka 4 (empat) berkategori sangat baik;
b. huruf B setara dengan angka 3 (tiga) berkategori baik;
c. huruf C setara dengan angka 2 (dua) berkategori cukup;
d. huruf D setara dengan angka 1 (satu) berkategori kurang; atau
e. huruf E setara dengan angka 0 (nol) berkategori sangat kurang.

50
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

PTKI dapat menggunakan huruf antara dan angka antara untuk nilai
pada kisaran 0 (nol) sampai 4 (empat). Hasil penilaian diumumkan kepada
mahasiswa setelah satu tahap pembelajaran sesuai dengan rencana
pembelajaran.
Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan di tiap semester
dinyatakan dengan indeks prestasi semester (IPS). Indeks prestasi semester
(IPS) dinyatakan dalam besaran yang dihitung dengan cara menjumlahkan
perkalian antara nilai huruf setiap mata kuliah yang ditempuh dan sks mata
kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah sks mata kuliah yang diambil
dalam satu semester.
Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan pada akhir program
studi dinyatakan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK). Indeks prestasi
kumulatif (IPK) dinyatakan dalam besaran yang dihitung dengan cara
menjumlahkan perkalian antara nilai huruf setiap mata kuliah yang ditempuh
dan sks mata kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah sks mata kuliah
yang diambil yang telah ditempuh.

6. Kelulusan Mahasiswa
Mahasiswa yang telah lulus berhak mendapatkan Pernyataan
Kelulusan. Pernyataan tersebut mengikuti pola di bawah ini.

Tabel 23
Kelulusan Mahasiswa Program Sarjana, Profesi, Magister, dan Doktor
No Jenjang Pernyataan Kelulusan IPK Predikat
Kelulusan
1 Sarjana Apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang
ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan
yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks
prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan
2,00 (dua koma nol nol).
2,76-3,00 Memuaskan
3,01-3,50 Sangat
Memuaskan
>3,50 Pujian Pujian
2 Profesi, Dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh
Magister (S2) beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian
Doktor (S3) pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program
studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar
atau sama dengan 3,00 (tiga koma nol).
3,00-3,50 Memuaskan

3,51-3,75 Sangat

51
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

Memuaskan
>3,75 Pujian

Mahasiswa PTKI yang dinyatakan lulus berhak memperoleh:


a. Ijazah, bagi lulusan program sarjana, program magister, dan program
doktor;
b. Sertifikat profesi, bagi lulusan program profesi;
c. Gelar; dan
d. Surat keterangan pendamping ijazah (SKPI). (contoh SKPI terlampir)

52
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

BAB V
TAHAP EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN

Dalam kerangka pengelolaan pembelajaran, sesuai dengan SNPT, PTKI


berkewajiban:
1. melakukan penyusunan kurikulum dan rencana pembelajaran dalam
setiap mata kuliah;
2. menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar isi, standar
proses, standar penilaian yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai
capaian pembelajaran lulusan;
3. melakukan kegiatan sistemik yang menciptakan suasana akademik dan
budaya mutu yang baik;
4. melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam
rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran; dan
5. melaporkan hasil program pembelajaran secara periodik sebagai sumber
data dan informasi dalam pengambilan keputusan perbaikan dan
pengembangan mutu pembelajaran.

Kegiatan evaluasi program pembelajaran digunakan sebagai tolok ukur


keberhasilan dan perbaikan mutu pembelajaran atau pengembangan
kurikulum program studi. Salah satu bentuk evaluasi program pembelajaran
yang dapat dilakukan adalah penyebaran angket kepada mahasiswa sebelum
kegiatan pembelajaran selesai di setiap semester. Hasilnya ditabulasi dan
dianalisis untuk melihat keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan
oleh dosen atau sekelompok dosen di setiap mata kuliah. Hasil analisis ini
dapat digunakan untuk evaluasi diri dan perbaikan terutama pada proses
pembelajaran.
Evaluasi dengan sistem angket dilakukan dengan mengikuti tahapan-
tahapan. Dimulai dengan kegiatan merencanakan bentuk angket, penyebaran
angket pada mahasiswa, pengolahan hasil angket, analisis dan pembahasan
hasil analisis, pembuatan rekomendasi, dan diakhiri pembuatan laporan.

53
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

BAB VI
PELAPORAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

Pelaporan prestasi belajar mahasiswa PTKI dinyatakan dalam bentuk


ijazah, transkrip akademik, dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).
Dalam pelaporan tersebut, PTKI dapat merujuk pada Peraturan Menteri
Agama Nomor 1 Tahun 2016 tentang Ijazah, Transkrip Akademik, dan Surat
Keterangan Pendamping Ijazah Perguruan Tinggi Keagamaan.
Untuk memenuhi standar nasional dan memberikan kepastian hukum
bagi pihak-pihak yang terkait, setiap PTKI harus mencantumkan Nomor
Induk Registrasi Masuk (NIRM) dan Nomor Induk Registrasi Lulus (NIRL)
sesuai dengan peraturan teknis Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT),
juga dapat ditelusuri dalam SIVIL (Sistem Informasi Validasi Lulusan), dan
PIN (Penomoran Ijazah Nasional).

54
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

BAB VII
PENUTUP

Pengembangan kurikulum pada PTKI merupakan implementasi


regulasi, tuntutan, tantangan, dan kebutuhan masing-masing PTKI dalam
meningkatkan mutu pendidikan secara kontinyu. Panduan ini diharapkan
menjadi acuan praktis sehingga dapat membantu pengelola program studi
dan dosen PTKI dalam penyusunan kurikulum sesuai dengan KKNI dan
SNPT.
Pengelola program studi dan dosen PTKI diharapkan dapat memahami
dan mengaplikasikan Panduan ini secara optimal dalam kerangka
penyusunan kurikulum. Sebagai tindak lanjut dari Panduan ini, program studi
dan PTKI dapat menyusun petunjuk teknis pembelajaran, penyusunan bahan
ajar, praktikum, dan penilaian.

55
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

DAFTAR RUJUKAN

Bruce Joyce, M. Weil, & E. Calhoun. 2009. Models of Teaching (8 ed.). New
Jersey: Pearson Education,Inc
Ditjen Dikti. 2014. Buku Panduan Kurikulum Pendidikan Tinggi Direktorat
Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan
Dan Kebudayaan
Ditjen Pembelajaran dan Mahasiswa. 2016. Buku Panduan Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi. Jakarta: Kementerian Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi.
Ditjen Pendidikan Islam. 2013. Petunjuk Teknis Pengembangan Kurikulum
Berbasis Kompetensi Yang Merujuk Pada Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia. Jakarta: Kementerian Agama
Keputusan Direktur Jenderal Nomor 2500 Tahun 2018 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Capaian Pembelajaran Program Studi
Jendang Sarjana Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan
Fakultas Agama Islam Pada Perguruan Tinggi.
Peraturan Menteri Agama RI Nomor 1 tahun 2016 tentang Ijazah, Transkrip
Akademik, dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah
Peraturan Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2018 tentang Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan;
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi;
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional;

56
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

Lampiran 1
Contoh SKPI

No. SKPI/……./…/2018

Logo PTKI

UNIVERSITAS ………………………………………………………..
SURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH
Diploma Supplement

01. DESKRIPSI SURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH (SKPI)

01. Diploma Suplement Description

Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) ini mengacu pada Kerangka


Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(SNPT) serta Peraturan Menteri Agama Repulik Indonesia Nomor 1 tahun 2016
tentang Ijazah, Transkrip Akademik, dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah
Perguruan Tinggi Keagamaan. Tujuan dari SKPI ini adalah menjadi dokumen
yang menyatakan kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, dan
sikap/moral pemegangnya.

Terjemah ke dalam bahasa inggris

02. INFORMASI TENTANG IDENTITAS DIRI PEMEGANG SKPI

02. Information identifying the Holder of Diploma Supplement

NAMA LENGKAP TAHUN MASUK DAN LULUS

Full Name Year of Completion

………………………. …………………………..

TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR NOMOR SERI IJAZAH

Date and Place of Birth Diploma Number

Jakarta, …………………………
..................
Gowa, ……………………..

NOMOR INDUK MAHASISWA GELAR DAN SINGKATAN

Student Identification Number Name of Qualification

…………………………………… Sarjana ……………………………………

57
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

Terjemah ke dalam bahasa inggris

03. INFORMASI TENTANG IDENTITAS PENYELENGGARA PROGRAM

03. Information identifying The Awarding Institution

SK PENDIRIAN PERGURUAN PERSYARATAN PENERIMAAN


TINGGI
Entry Requirements
Awarding Institution’s License

No.......... Lulus SMA/MA/SMK Sederajat

No.......... Terjemah ke dalam bahasa inggris

NAMA PERGURUAN TINGGI BAHASA PENGANTAR KULIAH

Awarding Institution Language of Instruction

Universitas…………………………….. Indonesia

Terjemah ke dalam bahasa inggris Indonesian

FAKULTAS PROGRAM STUDI

Faculty Major

Tarbiyah dan Keguruan PAI

Terjemah ke dalam bahasa inggris Terjemah ke dalam bahasa inggris

SISTEM PEMBELAJARAN SISTEM PENILAIAN

Learning System Grading System

KELAS: Reguler Skala 1-4; A=4, B=3, C=2, D=1

Class :Regular Scale1-4; A=4, B=3, C=2, D=1

PROGRAM PENDIDIKAN LAMA STUDI REGULER

Academic Programe Regular Length of Study

Akademik dan Sarjana (Strata 1) 8 Semester

Academic & Bachelor Degree 8 Semesters

JENJANG KUALIFIKASI SESUAI JENIS DAN JENJANG PENDIDIKAN


KKNI Level of Qualification in the LANJUTAN
National Qualification
Framework Access to Further Study

Level 6 Program Magister dan Doktoral

Master & Doctoral Program

58
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

STATUS PROFESI (BILA ADA)

Professional Status (If Applicable)

04. INFORMASI TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA


(KKNI)

04. Information of Indonesian Qualification Framework

Kerangka Kualifikasi Nasional Terjemahkan ke dalam bahasa Inggris


Indonesia (KKNI) adalah kerangka
penjenjangan kualifikasi dan
kompetensi tenaga kerja Indonesia
yang menyandingkan,
menyetarakan, dan
mengintegrasikan sektor
pendidikann dengan sektor
pelatihan dan pengalaman kerja
dalam suatu skema pengakuan
kemampuan kerja yang disesuaikan
dengan struktur di berbagai sektor
pekerjaan. KKNI merupakan
perwujudan mutu dan jati diri
Bangsa Indonesia terkait dengan
sistem pendidikan nasional, sistem
pelatihan kerja nasional serta
sistem penilaian kesetaraan capaian
pembelajaran (learning outcomes)
nasional, yang dimiliki Indonesia
untuk menghasilkan sumberdaya
manusia yang bermutu dan
produktif.KKNI merupakan sistem
yang berdiri sendiri dan merupakan
jembatan antara sektor pendidikan
dan pelatihan untuk membentuk
SDM nasional berkualitas dan
bersertifikat melalui skema
pendidikan formal, non formal, in
formal, pelatihan kerja atau
pengalaman kerja. Jenjang
kualifikasi adalah tingkat capaian
pembelajaran yang disepakati
secara nasional, disusun
berdasarkan ukuran hasil
pendidikan dan/atau pelatihan
yang diperoleh melalui pendidikan
formal, nonformal, informal, atau
pengalaman kerja.

05. INFORMASI TENTANG CAPAIAN PEMBELAJARAN

05. Information Identifying the Learning Outcomes

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN A. LEARNING OUTCOMES

CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG ATTITUDE LEARNING

59
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

SIKAP DAN TATA NILAI OUTCOMES

1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Terjemah ke dalam bahasa inggris


Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral, dan etika;
3. Berkontribusi dalam peningkatan
mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan Pancasila;
4. Berperan sebagai warga negara yang
bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggung jawab
pada negara dan bangsa
5. Dst
CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG KNOWLEDGE LEARNING
PENGETAHUAN OUTCOMES

1. Menguasai secara mendalam Terjemah ke dalam bahasa inggris


karakteristik peserta didik dari aspek
fisik, psikologis, sosial, dan kultural
untuk kepentingan pembelajaran;
2. Menguasai landasan filosofis, yuridis,
historis, sosiologis, kultural,
psikologis, dan empiris dalam
penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran PAI (Pendidikan Agama
Islam);
3. Menguasai konsep, instrumentasi,
dan praksis psikologi pendidikan dan
bimbingan sebagai bagian dari tugas
pembelajaran PAI (Pendidikan Agama
Islam);
4. Menguasai teori belajar dan
pembelajaran PAI (Pendidikan Agama
Islam);
5. Menerapkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam perencanaan
pembelajaran, penyelenggaraan
pembelajaran, evaluasi pembelajaran
dan pengelolaan pembelajaran PAI
(Pendidikan Agama Islam);
6. Dst.
CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG GENERAL SKILS LEARNING
KETERAMPILAN UMUM OUTCOMES

1. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, Terjemah ke dalam bahasa


bermutu dan terukur sebagai pendidik, inggris
peneliti dan pengembang bahan ajar PAI
2. Mampu mengkaji implikasi
pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora sesuai dengan keahliannya

60
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika


ilmiah dalam rangka menghasilkan
solusi, gagasan, desain atau kritik seni,
3. Mampu menyusun deskripsi saintifik,
hasil kajiannya dalam bentuk skripsi
atau laporan tugas akhir, dan
mengunggahnya dalam laman perguruan
tinggi
4. Mampu mengambil keputusan secara
tepat, dalam konteks penyelasaian
masalah di bidang keahliannya
berdasarkan hasil analisis informasi dan
data

CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG SPESIFIC SKILS LEARNING


KETERAMPILAN KHUSUS OUTCOMES

1. Mampu menerapkan kurikulum mata


Pelajaran Pendidikan Agama Islam di
sekolah/madrasah sesuai dengan
prosedur dan prinsip-prinsip dalam
pengembangan kurikulum;
2. Mampu mengembangkan perangkat
pembelajaran Pendidikan Agama Islam
disekolah/madrasah secara baik dan
tepat; Terjemah ke dalam bahasa
3. Mampu mengembangkan media , alat dan inggris
bahan ajar pembelajaran Pendidikan
Agama Islam;
4. Mampu melaksanakan pembelajaran yang
mendidik, kreatif dan inovatif pada
Pendidikan Agama Islam di
sekolah/madrasah;
5. Mendiseminasikan karya akademik
dalam bentuk publikasi yang diunggah
dalam laman perguruan tinggi dan/atau
jurnal bereputasi

B. AKTIVITAS, PRESTASI, DAN B. ACTIVITIES,


KEGIATAN ACHIEVEMENTS, AND
Pemegang SKPI ini memiliki perestasi dan AWARDS
telah mengikuti program: Terjemahkan ke dalam bahasa
1. Juara II Pengembangan Perangkat Inggris
Pembelajaran PAI Tahun 2016 Tingkat
Provinsi
2. Juara I Lomba Penyusunan Naskah
Buku PAI tahun 2017 Tingkat Provinsi.
3. Sertifikat Bahasa Asing Tingkat
Advance Tahun 2016
4. Dst
06. SKEMA TENTANG SISTEM PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA

06. SCHEME OF THE INDONESIAN HIGHER EDUCATION SYSTEM

61
Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI
Mengacu pada KKNI dan SNPT

• Kerangka Kualifikasi Nasional • Terjemahkan ke dalam


Indonesia, yang selanjutnya disingkat bahasa Inggris
KKNI adalah kerangka penjenjangan
kualifikasi kom-petensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan, dan
meng-integrasikan antara bidang
pen-didikan dan bidang pelatihan
kerja serta pengalaman kerja dalam
rangka pemberian pengakuan
kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan di berbagai
bidang.
• KKNI merupakan perwujudan mutu • Terjemahkan ke dalam
dan jati diri bangsa Indonesia terkait bahasa Inggris.
dengan sistem pendidikan dan
pelatihan nasional yang dimiliki
Indonesia.
• Jenjang kualifikasi adalah tingkat • Terjemahkan ke dalam
capaian pembelajaran yang bahasa Inggris
disepakati secara nasional, disusun
berdasarkan ukuran hasil pendidikan
dan/atau pelatihan yang diperoleh
melalui pendidikan formal, nonformal
atau pengalaman kerja.
07. PENGESAHAN SKPI

07. SKPI Legalization

Jakarta, ………………………
Jakarta, …………………
Rektor/Ketua/Dekan …………………..
Rector/Chairman/Dean Faculty of …………………….

Nama Rektor/Ketua/Dekan
NIP: ……………………………

62

Anda mungkin juga menyukai