Anda di halaman 1dari 29

PETUNJUK PELAKSANAAN

PELATIHAN KURIKULUM 2013


BAGI GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
TAHUN 2018

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN JASMANI DAN BIMBINGAN KONSELING
2018
Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum 2013 Bagi Guru dan Tenaga Kependidikan

KATA PENGANTAR

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak


serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan
guru yang kompeten, profesional, dan bermartabat.

Kompetensi guru perlu dikembangkan secara terus menerus sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan jaman agar keprofesionalannya tetap terjaga. Hal ini dikarenakan
guru merupakan tenaga profesional yang mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan
yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan 2025 yaitu menciptakan insan
Indonesia cerdas dan kompetitif.

Pemberlakuan kurikulum 2013 menuntut guru untuk memahami dan


mengimplementasikan kurikulum 2013 tersebut di dalam proses pembelajaran.
Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan Kurikulum 2006, yang lebih menekankan
pada penguatan proses pembelajaran melalui penggunaan strategi yang lebih
melibatkan peserta didik secara aktif dan penilaian hasil belajar yang mengukur
keterampilan berpikir tingkat tinggi, serta penguatan pendidikan karakter.

Pada tahun 2018, PPPPTK Penjas dan BK selaku UPT Kemdikbud dibawah Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melaksanakan fasilitasi pelatihan
Kurikulum 2013 kepada guru dan tenaga kependidikan di 2318 sekolah sasaran. Sekolah
sasaran tersebut adalah SD, SMP, SMA dan SMK yang belum mengimplementasikan
kurikulum 2013 di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Bengkulu dan DKI Jakarta.

Petunjuk pelaksanaan ini disusun sebagai acuan bagi para pemangku kepentingan
pendidikan yang terlibat di dalam pelatihan Kurikulum 2013 agar pelatihan dapat
berjalan dengan lancar, tepat sasaran, tepat waktu dan tepat jumlah.

Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan pedoman ini, kami
ucapkan terima kasih.

Kepala PPPPTK PENJAS dan BK

Dr. MANSUR FAUZI. M.Si


NIP. 195812031979031001

Ditjen GTK, Kemdikbud, Jakarta, 2018

i
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR………...…………………………………………………………………....... i
DAFTAR ISI…………………..…………………………………………………………………....... ii
BAB I . PENDAHULUAN…………………………………………………………………………... 1
A. Latar Belakang……………...…………………………………………………………………...... 1
B. Dasar Hukum……………….…………………………………………………………………...... 1
C. Tujuan…………………………………………………………………………………………...... 3
D. Sasaran……………………..…………………………………………………………………....... 3
E. Hasil Yang Diharapkan …………………………………………………………………… 3
BAB II PROGRAM PELATIHAN KURIKULUM 2013………………………………………... 4
A. Kebijakan Pelatihan Kurikulum…………………………………………………………………. 4
B. Prinsip Dasar Pelaksanaan………………………………………………………………………. 4
C. Pembagian Tugas dan Peran…………………………………………………………………….. 6
BAB III PELAKSANAAN PELATIHAN KURIKULUM 2013………………………………… 7
A. Tujuan Pelatihan…………………………………………………………………………………. 7
B. Sasaran Pelatihan………………………………………………………………………………… 8
C. Bentuk, Pola dan Rentang Waktu Pelatihan……………………………………………………... 9
D. Program………………………………………………………………………………………...... 10
E. Fasilitator dan Panitia……………………………………………………………………………. 15
F. Peserta……………………………………………………………………………………………. 15
G. Jadwal Pelatihan Kurikulum 2013……………………………………………………………….. 17
H. Penilaian Peserta…………………………………………………………………………………. 19
BAB IV PENJAMINAN MUTU…………………………………………………………………… 21
A. Ruang Lingkup…………………………………………………………………………………… 21
B. Supervisi dan Evaluasi dalam bentuk Visitasi Pelatihan K 13 …………………………….. 21
C. Pelaporan………………………………………………………………………………………… 22
BAB V STANDAR PENYELENGGARAAN……………………………………………………… 23
A. Standar Penyelenggara…………………………………………………………………………… 23
B. Standar Fasilitator………………………………………………………………………………… 23
C. Standar Pengelolaan/Pelaksanaan………………………………………………………………… 23
D. Standar Sarana dan Prasarana…………………………………………………………………….. 24
E. Standar Penilaian…………………………………………………………………………………. 24
F. Standar Waktu Pelaksanaan………………………………………………………………………. 25
G. Standar Sertifikat…………………………………………………………………………………. 25
BAB VI PENUTUPAN……………………………………………………………………………… 26

ii
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160


Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pasal
4 menyebutkan bahwa: Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat
melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan tahun pelajaran
2019/2020. Hal ini berarti bahwa seluruh sekolah diharapkan mampu
mengimplementasikan Kurikulum 2013 secara menyeluruh selambat-lambatnya pada
Juli 2019.

Kurikulum 2013 telah diimplementasikan secara bertahap di seluruh Indonesia sejak


tahun pelajaran 2013/2014. Pada tahun pelajaran 2017/2018 ditargetkan 60%
sekolah telah menerapkan Kurikulum 2013 dan selanjutnya pada tahun pelajaran
2018/2019 diharapkan 100% sekolah menerapkan Kurikulum 2013. Dengan
demikian, pencapaian target 100% implementasi Kurikulum 2013 dapat dipercepat dari
rencana sebelumnya.

Pada tahun 2018, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK)
melalui PPPPTK Penjas dan BK melaksanakan kegiatan pelatihan kurikulum bagi guru
dan tenaga kependidikan di 2318 sekolah sasaran yang akan mengimplementasikan
Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2018/2019. Pelaksanaan pelatihan Kurikulum
2013 diselenggarakan secara terkoordinasi antara Ditjen GTK, Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen), LPMP, Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan Ditjen GTK, dan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota.

Petunjuk Pelaksanaan ini disusun agar menjadi acuan bagi para pemangku
kepentingan pendidikan di dalam penyelenggaraan pelatihan Kurikulum 2013
( K-13 ) sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
StandarKualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
1
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

8. Permen Pan dan RB Nomer 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan
angka kreditnya;
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madarasah Ibtidaiyah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madarasah Tsanawiyah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madarasah Aliyah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madarasah Aliyah Kejuruan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2014 tentang
Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Kurikulum 2013 Kelompok
Peminatan Pendidikan Menengah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 tentang
Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan
Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru
Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2015 tentang
Gerakan Pembudayaan Karakter di Sekolah;
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti;
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
2
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan;
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013
padanPendidikan Dasar dan Menengah;
32. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 75 Tahun 2016 tentang
Komite Sekolah.
33. Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter;
34. Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah;
35. Program Kerja PPPPPTK Penjas dan BK tahun 2018.

C. Tujuan
Petunjuk Pelaksanaan ini disusun sebagai acuan bagi para pemangku kepentingan
pendidikan yang terlibat di dalam penyelenggaraan pelatihan Kurikulum 2013 kepada
guru dan tenaga kependidikan di sekolah sasaran pada jenjang pendidikan dasar
dan pendidikan menengah.

D. Sasaran
Sasaran Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan K-13 bagi guru dan tenaga kependidikan, yaitu:
1. PPPPTK Penjas BK
2. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota; Bengkulu, Nusa Tenggara Timur dan
DKI Jakarta
3. Sekolah sebagai tempat Pelatihan K-13
4. Sekolah Sasaran Pelatihan K- 13

E. Hasil yang Diharapkan

Secara umum hasil yang diharapkan dari disusunnya petunjuk pelaksanaan Pelatihan K-
13 bagi guru dan tenaga kependidikan adalah terlaksananya pelatihan K-13 sesuai
dengan standar penyelenggaraan meliputi :

1. Tujuan Pelatihan K- 13
2. Sasaran Pelatihan K-13
3. Bentuk, pola, rentang waktu dan sistem pembiayaan pelatihan
4. Program yaitu struktur program, pola jam pelatihan, materi ajar, buku, lembar kerja
dan bahan tayang
5. Pendekatan dan metode pembelajaran Pelatihan K - 13
6. Indikator keberhasilan pelatihan K -13
7. penentuan fasilitator , panitia, dan peserta pelatihan K -13
8. penentuan jadwal pelaksanaan K-13
9. Penilaian peserta pelatihan K -13
10. Sarana dan prasarana Pelatihan K -13
11. Instrumen evaluasi Pelatihan K - 13

3
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

BAB II
PROGRAM PELATIHAN KURIKULUM 2013

A. Kebijakan Pelatihan Kurikulum 2013

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 menyatakan bahwa
satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan
Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan tahun pelajaran 2019/2020.
Ketentuan ini memberi kesempatan kepada sekolah yang belum siap melaksanakan
Kurikulum 2013 (K-13) untuk tetap melaksanakan Kurikulum 2006 dan
melakukan persiapan untuk mengimplementasikan K-13, sehingga selambat-
lambatnya pada tahun pelajaran 2019/2020 sekolah tersebut telah
mengimplementasikan K-13 secara menyeluruh.

Pada tahun 2018 Ditjen GTK memberikan fasilitasi penyelenggaraan pelatihan


K-13 bagi guru dan tenaga kependidikan di 2318 sekolah sasaran yang belum
mengimplementasikan K-13 di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Bengkulu dan DKI
Jakarta.

Sekolah Sasaran Pelatihan K-13 tahun 2018 berdasarkan jenjang pendidikan


sebagai berikut.

JENJANG SATUAN PROVINSI


PENDIDIKAN DKI Jakarta Bengkulu NTT
Sekolah Dasar (SD) 10 4 907
Sekolah Menengah Pertama (SMP 19 167 699
Sekolah Menengah Atas (SMA) 37 41 230
Sekolah Menengah Kejuruan 9 41 154
(SMK)
TOTAL 75 253 1990
TOTAL KESELURUHAN 2318

B. Prinsip Dasar Pelaksanaan


1. Menyeluruh
Melibatkan semua pemangku kepentingan pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan di sekolah, termasuk guru dan tenaga kependidikan.

2. Kolegial
Hubungan kesejawatan yang baik terjadi antara peserta, nara sumber,
penyelenggara pelatihan, Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, LPMP,
dan Ditjen GTK sebagai pemberi fasilitasi pelatihan K-13.

4
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

3. Profesional
Semua pihak memiliki kompetensi yang memadai dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam menyelenggarakan pelatihan K-13.

4. Sikap percaya
Memiliki sikap saling percaya, bahwa narasumber/fasilitator memberikan
informasi, saran, solusi, dan contoh yang sesuai dengan implementasi K-13 dan
peserta sasaran memiliki kemauan kuat untuk memahami dan akan
melaksanakan K-13 dengan baik.

5. Berdasarkan kebutuhan
Materi pelatihan K-13 adalah materi relevan yang sesuai dengan konsep K-13
dan diberikan sesuai dengan kebutuhan guru dan tenaga kependidikan di
sekolah.

6. Berkelanjutan
Pelatihan K-13 diimplementasikan oleh guru dan tenaga kependidikan di
sekolahnya masing-masing dan terus dikembangkan penguasaannya secara
berkelanjutan melalui kelompok kerja, forum Komite Sekolah, dan forum
lainnya yang relevan.

7. Taat Azas
Pelatihan K-13 dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dapat
dipertanggungjawabkan oleh penyelenggara pelatihan.

8. Berbasis Kompetensi
Pelatihan K-13 merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan komptensi
guru dan tenaga kependidikan dalam pemahaman dan implementasi K-13 yang
nantinya akan meningkatkan mutu pendidikan, oleh karenanya program ini
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang mendukung.

9. Terstandar
Pelatihan K-13 harus memenuhi standar program pelatihan yang ditetapkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

10. Transparan
Proses perencanaan dan pelaksanaan mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai
dengan pelaporan dilakukan secara terbuka dan transparan serta dapat
diketahui semua pihak yang berkepentingan.

11. Akuntabel
Proses dan hasil pelatihan K-13 dapat dipertanggungjawabkan kepada para
pemangku kepentingan pendidikan secara administratif, finansial, dan
akademik. Kredibilitas dari pelaksanaan proses dan hasil program dapat
dipercaya semua pihak.

12. Berkeadilan
Guru dan tenaga kependidikan pada setiap sekolah yang belum menerapkan K-
13 diharapkan mengikuti pelatihan K-13.
5
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

C. Pembagian Tugas dan Peran

1. PPPPTK Penjas dan BK

PPPPTK Penjas dan BK adalah penyelenggara pelatihan K-13 dengan tugas-


tugas sebagai berikut :
a. Bekerjasama dengan unit terkait dalam penyiapan bahan Pelatihan K-13.
b. Menetapkan mekanisme pelaksanaan Pelatihan K-13.
c. Melaksanakan In House Tranning bagi Widyaiswara
d. Menetapkan nama-nama Instruktur K-13
e. Melaksanakan pelatihan K-13.
f. Melaksanakan supervisi dan evaluasi dalam bentuk visitasi pelatihan K-13.

2. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota

a. Mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan pelatihan K-13 di Dinas


Pendidikan sesuai kewenangannya masing-masing.
b. Mengusulkan sekolah penyelenggara pelatihan K-13 yang memenuhi
persyaratan sesuai kewenangannya masing-masing.
c. Mengijinkan dan menugaskan guru dan tenaga kependidikan untuk menjadi
narasumber/instruktur kurikulum sesuai kewenangannya masing-masing.
d. Mengijinkan dan menugaskan guru dan tenaga kependidikan untuk menjadi
peserta pelatihan K-13 sesuai kewenangannya masing-masing.
e. Menerima laporan dari sekolah penyelenggara pelatihan K-13 berkenaan
dengan data sekolah, peserta, dokumen lainnya untuk ditindaklanjutinya
sesuai kewenangannnya masing-masing.
f. Memberikan data sekolah dan guru yang belum mengikuti pelatihan K 13
f. Melaksanakan supervisi dan evaluasi dalam bentuk visitasi di wilayahnya
sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

3. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

a. Memfasilitasi Penyediaan Instruktur untuk Pelatihan K13


b. Memberikan data dan sekolah yang telah mengikuti pelatihan K13
c. Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota dalam penetapan
sekolah induk/inti beserta sasaran PKB Implementasi K13
4. Sekolah sebagai Tempat Pelatihan Kurikulum
a. Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dalam
persiapan dan penyelenggaraan pelatihan K-13.
b. Bekerjasama dengan unit terkait dalam penyiapan bahan Pelatihan K-13.
c. Berkoordinasi dengan instansi/unit terkait dalam menentukan nara
sumber/instruktur pelatihan K-13.
d. Melaksanakan pelatihan K-13 sesuai dengan petunjuk pelaksanaan
yang dikeluarkan PPPPTK Penjas dan BK yang mengacu pada pedoman
pelatihan K-13 yang telah ditetapkan Ditjen GTK.

6
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

BAB III
PELAKSANAAN PELATIHAN KURIKULUM 2013

A. Tujuan Pelatihan

Pelatihan Kurikulum 2013 secara umum bertujuan untuk memberikan bekal


pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada guru dan tenaga kependidikan di
sekolah sasaran dalam mengimplementasikan K-13.

Secara khusus bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru
berikut yang dipelajari dalam pelatihan K -13 bagi guru :
a. Dinamika perkembangan kurikulum.
b. Penguatan pendidikan karakter , Penerapan Literasi dalam Pembelajaran dan
pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional di sekolah
c. Kompetensi peserta didik, penguatan Materi, proses Pembelajaran, dan
Penilaian (untuk Jenjang SMK ditambah dengan spektrum SMK Terbaru).
d. Menganalisis Kompetensi, materi pembelajaran, dan penilaian:
1) Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata pelajaran,
2) Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran,
3) Analisis Penerapan Model Pembelajaran dengan melaksanakan
pembelajaran antara lain dengan pendekatan saintifik, problem-based
learning, project-based learning, dan discovery learning dengan integrasi
penguatan pendidikan karakter,
4) Analisis Penilaian Hasil Belajar.
e. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan muatan
keterampilan abad 21 (critical thinking, creativity, communication,
collaboration), penguatan pendidikan karakter ,literasi dalam pembelajaran
pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional di sekolah
f. Memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam praktik pembelajaran,
melaksanakan penilaian dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau Higher
Order Thinking Skills (HOTS) dan mereviu hasil praktik pembelajaran.
g. Mengelola hasil penilaian (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) dan
Pelaporan Penilaian Hasil Belajar.
Adapun yang dipelajari oleh Kepala Sekolah dalam Pelatihan K – 13 yaitu :
a. Dinamika perkembangan kurikulum.
b. Penguatan pendidikan karakter , Penerapan Literasi dalam Pembelajaran dan
pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional di sekolah
c. Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan
d. Manajemen Implementasi K -13
1) Prinsip Penyusunan K - 13,
2) Pengembangan Strategi Penyusunan K – 13 bagi pendidik,
e. Pengembangan Fungsi Supervisi Akademik dalam Implementasi K -13
1) Praktik Perancangan Rencana Pembelajaran,Penilaian Pengelolaan dan
Penilaian hasil Belajar
7
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

2) Pengembangan Rancangan Supervisi Akademik dalam Implementasi K - 13

B. Sasaran Pelatihan

Jumlah sasaran pelatihan kurikulum 2013 tahun 2018 yang dilaksanakan oleh
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui PPPPTK Penjas dan
BK adalah sebanyak 2318 sekolah di 3 Propinsi yaitu Nusa Tenggara Timur,
Bengkulu dan DKI Jakarta dengan rincian sebagai berikut :

JENJANG
NO PROVINSI KAB./KOTA
SKL SD SKL SMP SKL SMA SKL SMK
Kab. Kupang 81 405 64 704 31 496 15 180
Kab. Timor 56 280 60 660 14 224 14 168
Tengah Selatan
Kab. Timor 78 390 30 330 14 224 10 120
Tengah Utara
Kab. Belu 30 150 22 242 12 192 5 60
Kab. Alor 62 310 42 462 18 288 8 96
Kab. Flores 59 295 27 297 12 192 8 96
Timur
Kab. Sikka 73 365 31 341 9 144 10 120
Kab. Ende 54 270 28 308 7 112 6 72
Kab. Ngada 50 250 24 264 2 32 4 480
Kab. Manggarai 32 160 34 374 11 176 8 96
Kab. Sumba 14 70 17 187 0 - 1 12
Tengah
Kab. Sumba 79 395 28 308 10 160 6 72
Timur
Nusa
Kab. Sumba 30 150 18 198 1 16 3 36
1 Tenggara
Barat
Timur
Kab. Sumba 25 125 67 737 11 176 28 336
Barat Daya
Kab. Lembata 51 255 26 286 8 128 4 48
Kab. Rote Ndao 33 165 14 154 3 48 2 24
Kab. Manggarai 0 - 41 451 11 176 4 48
Barat
Kab. Nagekeo 17 85 22 242 3 48 2 24
Kab. Manggarai 14 70 49 539 24 384 5 60
Timur
Kab. Sabu 18 90 13 143 2 32 0 -
Raijua
Kab. Malaka 51 255 23 253 13 208 1 12
Kota Kupang 0 - 19 209 14 224 10 120
Jumlah peserta 4.535 7.689 3.680 1.848
NTT
Jumlah Sekolah 907 699 230 154
NTT
Kota Administrasi
7 35 19 209 1 16 1 12
Jakarta Pusat
2 DKI
Kota Administrasi - - 208 -
0 0 13 0
Jakarta Utara

8
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

Kota Administrasi - - 192 36


0 0 12 3
Jakarta Barat
Kota Administrasi - - 128 -
0 0 8 0
Jakarta Selatan
Kota Administrasi - - 48 60
0 0 3 5
Jakarta Timur
Kab. Kepulauan 15 - - -
3 0 0 0
Seribu
Jumlah Peserta
50 209 592 108
DKI
Jumlah Sekolah
10 19 37 9
DKI
Kabupaten
Bengkulu - 16 176 3 48 2 24
Selatan
Kabupaten - 22 128 84
22 8 7
Rejang Lebong
Kabupaten
- 30 330 6 96 6 72
Bengkulu Utara
Kabupaten Kaur - 17 187 6 96 6 72
Kabupaten - 209 80 26
19 5 2
Seluma
Kabupaten 4
20 17 187 4 64 4 48
Mukomuko
3 Bengkulu
Kabupaten - 99 32 24
9 2 2
Lebong
Kabupaten
- 11 121 0 - 2 24
Kepahiang
Kabupaten
Bengkulu - 14 154 2 32 2 24
Tengah
Kota Bengkulu - 12 132 5 80 8 96
Jumlah Peserta 20 1.837 656 492
Bengkulu
Jumlah Sekolah 4 167 41 41
Bengkulu
Grand Total Peserta Provinsi NTT, 21.716
DKI Jakarta dan Bengkulu
Grand Total Sekolah Provinsi NTT, 2.318
DKI Jakarta dan Bengkulu
NAMA PROVINSI SD SMP SMA2 SMK Grand Tota
Pelatihan K-13 yang dilaksanakan pada tahun 2018 difasilitasi oleh Ditjen GTK melalui
PPPPTK Penjas dan BK yang akan diselenggarakan di Tempat Pelatihan Kurikulum yaitu
Sekolah yang ditunjuk oleh PPPPTK Penjas dan BK atas rekomendasi Dinas Kabupaten/
Kota di Provinsi sasaran yaitu Nusa Tenggara Timur, Bengkulu dan DKI Jakarta.

C. Bentuk, Pola, Rentang Waktu dan Sistem Pembiayaan Pelatihan

1. Bentuk

Bentuk pelatihan K-13 bagi guru dan tenaga kependidikan dilaksanakan dengan
menggunakan moda tatap muka.

9
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

2. Pola

Pola pelatihan kurikulum 2013 bagi guru dan tenaga kependidikan


menggunakan pola 52 jam pelajaran (JP) (@45 menit). Pelatihan reguler pola
52 JP yang dilakukan secara berkesinambungan selama 5 atau 6 hari;

3. Rentang Waktu
Rentang waktu pelatihan K-13 diharapkan pada bulan Maret-Juli 2018 sebelum
pelaksanaan tahun pelajaran 2018/2019.

4. Sistem Pembiayaan
Pelaksanaan Pelatihan K-13 akan menggunakan 2 sistem pembiayaan yaitu
secara Swakelola dan melalui bantuan pemerintah.
a. Pembiayaan Swakelola
Penyiapan Pelaksanaan K-13 melalui Pembiayaan swakelola akan di kelola
langsung oleh PPPPTK Penjas dan BK, ditujukan bagi Guru dan Kepala
Sekolah. Kriteria pemberian sistem pembiayaan secara swakelola
diperuntukkan bagi sasaran peserta di wilayah kecamatan lebih kecil dari 10
dikumpulkan. Pelaksanaan Pelatihan K -13 bisa dilaksanakan di TPK jika
peserta dapat pulang pergi dengan pengelolaan konsumsi oleh sekolah,
sedangkan Pelatihan K – 13 yang dilaksanakan di hotel ditujukan untuk
peserta yang menginap karena domisili yang jauh. Pengelolaan konsumsinya
diserahkan pihak ke-3

b. Pembiayaan Melalui Bantuan Pemerintah


Penyiapan pelaksanaan K-13 melalui Bantuan Pemerintah, dana dan
pengelolaannya diserahkan ke tempat pelatihan kurikulum melalui surat
perjanjiannya kerjasama. Penentuan wilayah yang akan mendapat bantuan
pemerintah adalah Kabupaten / Kota di wilayah Provinsi yang belum
memperoleh bantuan pemerintah Pusat dengan jumlah peserta perwilayah
yang memungkinkan dibentuk 1 kelas dengan minimal peserta 10 orang.

5. Pengelompokan/ Rombongan Belajar


 Kecamatan : Peserta 10 sampai 24 orang, apabila peserta per Kecamatan
jumlahnya kurang dari 10 orang maka akan digabung menjadi kelas
Kabupaten.
 Kabupaten Peserta 25 sampai 30 orang, apabila peserta per Kabupaten
jumlahnya kurang dari 25 orang maka akan digabung menjadi kelas
provinsi.
 Provinsi : satu Kelas 30 orang
 Pengelompokkan Rombongan Belajar dilakukan terhadap jumlah sasaran
peserta yang tidak memungkinkan untuk pulang pergi ke lokasi kegiatan

D. Program

Program yang dikembangkan dalam kegiatan pelatihan K-13 adalah sebagai berikut.

1. Materi
Materi yang dikembangkan dalam pelatihan K-13 meliputi materi umum, materi
pokok dan materi penunjang sebagaimana tercantum dalam struktur program.
Materi pokok disajikan dengan mengintegrasikan Penguatan Pendidikan
Karakter, Literasi dalam pembelajaran dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional di
sekolah

10
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

Untuk materi bagi tenaga kependidikan disesuaikan dengan kompetensi yang


harus dimiliki masing-masing tenaga kependidikan dalam pelaksanaan K-13.

2. Struktur Program
a. Struktur Program Pelatihan K-13 bagi Guru
Jam Narasumber
Materi
@ 45’ / Fasilitator
A. Materi Umum (8 Jam)
1. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 2 Fasilitator
2. Penguatan Pendidikan Karakter 2 Fasilitator
3. Penerapan Literasi Dalam Pembelajaran 2 Fasilitator
4. Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan 2 Satker
B. Materi Pokok (40 Jam)
1. Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 3 Fasilitator
2. Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian
a. Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Fasilitator
3
Pedoman Mapel
b. Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran 3 Fasilitator
c. Analisis Penerapan Model Pembelajaran 3 Fasilitator
d. Analisis Penilaian Hasil Belajar 3 Fasilitator
3. Perancangan Rencana Pelaksanaan Fasilitator
6
Pembelajaran (RPP)
4. Praktik Pembelajaran dan Penilaian
a. Praktik Pembelajaran dan Penilaian 12 Fasilitator
b. Review Hasil Praktik 2 Fasilitator
5. Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Fasilitator
5
Belajar
C. Materi Penunjang (4 Jam)
1. Pembukaan : Kebijakan Peningkatan Mutu
1 Ka. Satker
Pendidikan
2. Tes Awal 1 Panitia
3. Tes Akhir 1 Panitia
4. Penutupan : Review dan Evaluasi Pelatihan 1 Ka. Satker
Jumlah 52 JP

11
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) diintegrasikan didalam pelatihan Kurikulum


2013 ini untuk PPK berbasis kelas, dalam Penilaian dan Praktik. Untuk hal ini telah
disiapkan modul yang telah diintegrasikan dengan penguatan pendidikan Karakter

Jam Integrasi PPK (12 JP)


Materi
@ 45’
PPK PPK PPK Penialaian
Berbasis Berbasis Berbasis dan
A. Materi Umum (8 Jam) Kelas budaya Masyarakat Evaluasi
Sekolah PPK
1. Kebijakan dan Dinamika
2
Perkembangan Kurikulum
2. Penguatan Pendidikan 2 JP
2
Karakter
3. Penerapan Literasi Dalam 2 JP
2
Pembelajaran
4. Penyelenggaraan Pelatihan
2
dan Pendampingan
B. Materi Pokok (40 Jam)
1. Kompetensi, Materi, 1 JP
3
Pembelajaran, dan Penilaian
2. Analisis Kompetensi,
Pembelajaran, dan Penilaian
a. Analisis Dokumen : SKL, KI- 1 JP
KD, Silabus, dan Pedoman 3
Mapel
b. Analisis Materi Dalam Buku
3
Teks Pelajaran
c. Analisis Penerapan Model
3
Pembelajaran
d. Analisis Penilaian Hasil 1 JP
3
Belajar
3. Perancangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran 6
(RPP)
4. Praktik Pembelajaran dan
Penilaian
a. Praktik Pembelajaran dan 1 JP
12
Penilaian
b. Review Hasil Praktik 2 1 JP
5. Praktik Pengolahan dan 1 JP
Pelaporan Penilaian Hasil 5
Belajar
C. Materi Penunjang (4 Jam)

12
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

1. Pembukaan : Kebijakan
Peningkatan Mutu 1
Pendidikan
2. Tes Awal 1
3. Tes Akhir 1 Panitia
4. Penutupan : Review dan Ka.
1
Evaluasi Pelatihan Satker
Jumlah 52 JP 4 JP 2 JP 2 JP 4 JP

b. Struktur Program Pelatihan K-13 bagi Kepala Sekolah

Jam Narasumber
Materi
@ 45’ / Fasilitator
A. Materi Umum (8 Jam)
1. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 2 Fasilitator
2. Penguatan Pendidikan Karakter 2 Fasilitator
3. Penerapan Literasi Dalam Pembelajaran 2 Fasilitator
4. Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan 2 Satker
B. Materi Pokok (40 Jam)
1. Manajemen Implimentasi K- 13
a. Prinsip Penyusunan K -13 10 Fasilitator
b. Pengembangan Strategi Penyusunan K-13 bagi
5 Fasilitator
pendidik
2. Pengembangan Fungsi Supervisi Akademik dalam
Implementasi K-13
a. Praktik Perancangan Rencana Pembelajaran, Fasilitator
Penilaian Pengolahan dan Penilaian hasil 10
Belajar
b. Pengembangan Rancangan Supervisi Fasilitator
15
Akademik dalam Implementasi K-13
C. Materi Penunjang (4 Jam)
1. Pembukaan : Kebijakan Peningkatan Mutu
1 Ka. Satker
Pendidikan
2. Tes Awal 1 Panitia
3. Tes Akhir 1 Panitia
4. Penutupan : Review dan Evaluasi Pelatihan 1 Ka. Satker
Jumlah 52 JP

13
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

3. Pendekatan dan Metode

Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan K-13 adalah


pendekatan pembelajaran orang dewasa (andragogi) yang melibatkan partisipasi
peserta didik secara aktif . Sedangkan metode yang digunakan dalam pelaksanaan
pelatihan kurikulum 2013 ini, antara lain: ceramah, tanya jawab, diskusi, urun
pendapat, kerja kelompok, simulasi, peragaan, presentasi, bermain peran dan
metode lain yang relevan.

4. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan pelatihan K-13 yaitu:


a. Bagi guru
1) meningkatnya pemahaman kurikulum 2013 yang mengintegrasikan
Penguatan Pendidikan Karakter;
2) meningkatnya kompetensi kepribadian, sosial, profesional dan
kompetensi pedagogik bagi guru dalam melaksanakan kurikulum 2013
yang mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter;
3) tersusunnya hasil pelatihan kurikulum 2013 bagi guru yang meliputi:
a) program tahunan;
b) program semester;
c) silabus;
d) rencana pelaksanaan pembelajaran;
e) evaluasi hasil belajar;
4) terdokumentasikannya kegiatan pelatihan kurikulum 2013 mencakup
pelaksanaan dan hasil-hasilnya;
5) tersusunnya laporan kegiatan pelatihan kurikulum 2013;
6) terdiseminasikannya hasil pelatihan kurikulum 2013 kepada guru lain di
sekolah masing-masing yang tidak mendapat kesempatan mengikuti
pelatihan kurikulum 2013.

b. Bagi Kepala Sekolah


1) meningkatnya pemahaman kurikulum 2013 yang mengintegrasikan
Penguatan Pendidikan Karakter;
2) meningkatnya kompetensi supervisi akademik dan manajerial bagi
tenaga kependidikan dalam melaksanakan kurikulum 2013 yang
mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter;
3) tersusunnya hasil pelatihan kurikulum 2013 bagi tenaga kependidikan
yaitu program supervisi tahunan;
4) terdokumentasikannya kegiatan pelatihan kurikulum 2013 mencakup
pelaksanaan dan hasil-hasilnya;
5) tersusunnya laporan kegiatan pelatihan kurikulum 2013;
6) diharapkan terdiseminasikannya hasil pelatihan kurikulum 2013 kepada
guru dan tenaga kependidikan lain di sekolah masing-masing yang tidak
mendapat kesempatan mengikuti pelatihan kurikulum 2013.
14
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013
E. Fasilitator dan Panitia

1. Fasilitator
Fasilitator dalam Pelatihan K-13 adalah seluruh pihak yang ditugaskan
menjadi sumber informasi atau fasilitator yang telah mengikuti kegiatan
Bimtek atau program penyegaran implementasi K-13 dan namanya sudah
tercatat dalam direktori Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Fasilitator terdiri atas:


a. Pejabat di Ditjen GTK, UPT di lingkungan Ditjen GTK, dan Dinas
Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota Menjadi fasilitator pada pelatihan
K-13 untuk materi Kebijakan Kemendikbud.
b. Widyaiswara di PPPPTK dan LPPPPTK KPTK
Menjadi fasilitator pada pelatihan K-13, baik kegiatan yang diselenggakan
oleh UPT maupun kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah
penyelenggara pelatihan K-13 yang ada di provinsi maupun kabupaten/kota.
c. Narasumber Nasional (NN)
Menjadi fasilitator pada pelatihan K-13 pada kegiatan yang diselenggarakan
oleh sekolah penyelenggara pelatihan K-13 yang ada di provinsi maupun
kabupaten/kota.
d. Instruktur
Menjadi fasilitator pada pelatihan K-13 pada kegiatan yang diselenggarakan
oleh sekolah penyelenggara pelatihan K-13 yang ada di provinsi, kabupaten/
kota/kecamatan

2. Panitia
a. Panitia kegiatan pelatihan kurikulum 2013 tahun 2018 dengan pola
pembiayaan Bantuan Pemerintah adalah guru/staf yang tidak menjadi
peserta pelatihan kurikulum 2013, yang diberi tugas oleh dinas pendidikan
melalui SK kepala DinasKepala sekolah pada sekolah penyelenggara
pelatihan K-13 dapat merangkap sebagai ketua panitia.
b. Panitia Kegiatan Pelatihan Kurikulum 2013 tahun 2018 dengan pola
pembiayaan Swakelola terdiri dari panitia pusat yaitu 1 orang dari
PPPPTK Penjas BK dan 1 orang dari LPMP, panitia lokal disesuaikan
dengan jumlah kelas dengan masing-masing kelas 1 panitia dan 1 orang
penanggung jawab Tempat pelaksanaan kegiatan

F. Peserta
Peserta pelatihan kurikulum 2013 tahun 2018 adalah guru dan tenaga kependidikan
pada sekolah yang belum melaksanakan kurikulum 2013 dan belum pernah
mengikuti pelatihan kurikulum 2013 yang diselenggarakan oleh Kemdikbud sesuai
dengan jumlah sasaran pelatihan kurikulum 2013 yaitu sebanyak 21.716 orang
tersebar di kabupaten/ kota di 3 provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur , Bengkulu dan
DKI Jakarta. Penentuan calon peserta Pelatihan Kurikulum 2013 sebagai berikut :
1. Sasaran Peserta untuk jenjang SD ada 5 : Guru Kelas Bawah, Guru Kelas Atas,
Guru Mapel PJOK, Guru Mapel Agama dan Kepala Sekolah
2. Sasaran Peserta untuk jenjang SMP ada 10 Guru mapel dan 1 Kepala Sekolah.
3. Sasaran Peserta untuk jenjang SMA ada 15 Guru Mapel dan 1 Kepala Sekolah.
4. Sasaran Peserta untuk jenjang SMK ada 11 s. d 12 Mapel dan 1 Kepala Sekolah.
15
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

Tabel Sasaran Pelatihan K -13 –per Jenjang Pendidikan

SD SMP SMA SMK


1. Kelas Bawah 1. PPKN 1. PPKN 1. PPKN
2. Kelas Atas 2. B. Indonesia 2. B. Indonesia 2. B. Indonesia
3. PJOK 3. B. Inggris 3. B. Inggris 3. B. Inggris
4. Agama 4. Matematika 4. Matematika 4. Matematika
5. Kepala 5. Seni Budaya 5. Seni Budaya 5. Seni Budaya
SekolahKi 6. PJOK 6. PJOK 7. PJOK
7. Prakarya 8. Prakarya dan 9. Prakarya dan
Kewirausahaan Kewirausahaan
8. IPA 8.Sejarah 8.Sejarah
9. IPS 9.Kepala Sekolah 9.Kepala Sekolah
10. Kepala 10.Fisika 10.Agama
Sekolah
11. Agama 11.Kimia 11 a. Teknologi :
12.Biologi  Fisika
13.Geografi  Kimia
14.Ekonomi Pilihan :
15.Sosiologi  Pertanian
16.Agama  Teknologi
 TIK
11b.Non Teknologi
 Ekonomi
Pilihan
 Bisnis dan
Pariwisata
 Kewirausahaan
 Budaya

Tenaga kependidikan yang akan dilatih kemampuannya dalam melaksanakan


kurikulum 2013 adalah kepala sekolah pada jenjang SD, SMP, SMA dan SMK.

16
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

G. Jadwal Pelatihan Kurikulum 2013

1. Jadwal Pelatihan K-13 Bagi Guru

Berikut adalah alternatif jadwal pelatihan K-13 tahun 2018 pada Unit Pelaksana
Teknis di lingkungan Ditjen GTK dan sekolah penyelenggara pelatihan dengan
pola 52 JP.
a. Jadwal pelatihan K-13 selama enam (6) hari

HARI KE….
NO WAKTU
1 2 3 4 5 6
07.00 – 08.00 Registrasi - - - B4a C3
1 08.00 – 08.45 C2 B1 B2c B3 B4a C4
2 08.45 – 09.30 C1 B1 B2c B4a B4a
3 09.30 – 10.15 A1 B1 B2d B4a B4b
10.15 – 10.30 istirahat
4 10.30 – 11.15 A1 B2a B2d B4a B4b
5 11,15 – 12.00 A2 B2a B2d B4a -
12.00 – 13.00 ishoma
6 13.00 – 13.45 A2 B2a B3 B4a B5
7 13.45- 14.30 A3 B2b B3 B4a B5
8 14.30 – 15.15 A3 B2b B3 B4a B5
15.15 – 15.45 istirahat
10 15.45 – 16.30 A4 B2b B3 B4a B5
11 16.30 – 17.15 A4 B2c B3 B4a B5

b. Jadwal pelatihan K-13 selama lima (5) hari

HARI KE….
NO WAKTU
1 2 3 4 5
07.00 – 08.00 Registrasi B1 B2c B4a B4b
1 08.00 – 08.45 C2 B1 B2d B4a B4b
2 08.45 – 09.30 C1 B1 B2d B4a B5
3 09.30 – 10.15 A1 B2a B2d B4a B5
10.15 – 10.30 istirahat
4 10.30 – 11.15 A1 B2a B3 B4a B5
5 11,15 – 12.00 A2 B2a B3 B4a
12.00 – 13.00 ishoma
6 13.00 – 13.45 A2 B2b B3 B4a B5
7 13.45- 14.30 A3 B2b B3 B4a B5
8 14.30 – 15.15 A3 B2b B3 B4a C3
15.15 – 15.45 istirahat
10 15.45 – 16.30 A4 B2c B3 B4a C4
11 16.30 – 17.15 A4 B2c B4a B4a -

17
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

c. Jadwal Pelatihan K -13 Selama 5 hari yang dilaksanakan di LPMP / Hotel

HARI KE….
NO WAKTU
1 2 3 4 5
1 08.00 – 08.45 A3 B2c B4a B
4b
2 08.45 – 09.30 A4 B2c B4a B
4b
3 09.30 – 10.15 Registrasi A4 B2c B4a B5
10.15 – 10.30 istirahat
4 10.30 – 11.15 B1a B2d B4a B5
5 11.15 – 12.00 B1a B2d B4a -
12.00 – 13.30 ishoma
6 13.30 – 14.15 C1 B1a B2d B4a B5
7 14.15 – 15.00 C2 B2a B3 B4a B5
8 15.00 – 15.45 A1 B2a B3 B4a B5
15.45 – 16.15 Istirahat
10 16.15 – 17.00 A1 B2a B3 B4a C3
11 17.00 – 17.45 A2 B2b B3 B4a C4
17.45 – 19.30 Istirahat
12 19.30 – 20.15 A2 B2b B3 B4a
13 20.15 – 21.00 A3 B2b B3 B4a

2. Jadwal Pelatihan K-13 Bagi Kepala Sekolah

Berikut adalah alternatif jadwal pelatihan K-13 tahun 2018 pada PPPPTK Penjas
dan BK dan sekolah penyelenggara pelatihan dengan pola 52 JP.
a. Jadwal pelatihan K-13 selama lima (5) hari

HARI KE….
NO WAKTU
1 2 3 4 5
1 08.00 – 08.45 A4 B1b B2a B2b
2 08.45 – 09.30 A4 B1b B2b B2b
3 09.30 – 10.15 B1a B1b B2b C3
10.15 – 10.30 Registrasi istirahat
4 10.30 – 11.15 B1a B1b B2b C4
5 11,15 – 12.00 B1a B2a B2b -
12.00 – 13.00 ishoma
6 13.00 – 13.45 B1a B2a B2b
7 13.45- 14.30 C1 B1a B2a B2b
8 14.30 – 15.15 C2 B1a B2a B2b
15.15 – 15.45 istirahat
10 15.45 – 16.30 A1 B1a B2a B2b
11 16.30 – 17.15 A1 B1a B2a B2b
17.15 – 19.00 Istirahat
12 19.00 – 19.45 A2 B1a B2a B2b
13 19.45 – 20.30 A2 B1a B2a B2b
14 20.30 – 21.15 A3 B1b B2a B2b
15 21.15 – 22.00 A3 - - -

18
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

b. Jadwal pelatihan K-13 selama enam (6) hari

HARI KE….
NO WAKTU
1 2 3 4 5 6
07.00 – 08.00 Registrasi A4 B1a B2a B2b B2b
1 08.00 – 08.45 A4 B1a B2a B2b B2b
2 08.45 – 09.30 C1 B1a B1a B2a B2b B2b
3 09.30 – 10.15 C2 B1a B1b B2a B2b B2b
10.15 – 10.30 istirahat
4 10.30 – 11.15 A1 B1a B1b B2a B2b B2b
5 11,15 – 12.00 A1 B1a B1b B2a - C3
12.00 – 13.00 ishoma C4
6 13.00 – 13.45 A2 B1a B1b B2a B2b
7 13.45- 14.30 A2 B1a B1b B2a B2b
8 14.30 – 15.15 A3 B1a B2a B2a B2b
15.15 – 15.45 istirahat
10 15.45 – 16.30 A3 - - B2b B2b

H. Penilaian Peserta
Penilaian peserta pelatihan K-13, baik di sekolah penyelenggara pelatihan
K-13 maupun UPT penyelenggara pelatihan K-13 bertujuan untuk
memberikan gambaran yang obyektif tentang pencapaian hasil belajar peserta
diklat.
Hasil penilaian tersebut untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaraan
diklat dalam mencapai tujuan dan sasarannya, serta sebagai tindak lanjut
penyempurnaan pelatihan selanjutnya.
Penilaian peserta pada pelatihan K-13 terdiri dari komponen-komponen
berikut:

1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dimaksudkan untuk mengetahui sikap peserta pada
aspek kerjasama, disiplin, tanggungjawab, dan keaktifan. Sikap-sikap
tersebut dapat diamati pada saat menerima materi, melaksanakan tugas individu
dan kelompok, mengemukakan pendapat dan bertanya jawab, serta saat
berinteraksi dengan fasilitator dan peserta lain.
Penilaian aspek sikap dilakukan mulai awal sampai akhir kegiatan secara terus
menerus yang dilakukan oleh fasilitator pada setiap materi. Namun, untuk nilai
akhir aspek sikap ditentukan di hari terakhir atau menjelang kegiatan berakhir
yang merupakan kesimpulan fasilitator terhadap sikap peserta selama kegiatan
dari awal sampai akhir berlangsung. Hasil penilaian sikap dituangkan dalam
format Lembar Penilaian Sikap.
2. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan peserta
dalam mendemonstrasikan pemahaman dan penerapan pengetahuan yang
diperoleh serta keterampilan yang mendukung kompetensi dan indikator.

19
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

Penilaian keterampilan menggunakan pendekatan penilaian autentik mencakup


bentuk tes dan nontest. Penilaian aspek keterampilan dilakukan pada saat
pembelajaran melalui penugasan individu dan/atau kelompok oleh fasilitator.
Komponen yang dinilai dapat berupa hasil Lembar Kerja dan/atau hasil praktik
sesuai dengan kebutuhan. Hasil penilaian keterampilan dituangkan dalam format
Lembar Penilaian Keterampilan.

3. Tes Akhir (TA)


Tes akhir dilakukan oleh peserta pada akhir kegiatan moda tatap muka. Peserta
yang dapat mengikuti tes akhir adalah peserta yang memenuhi minimal
kehadiran 90% dan mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan.
Selanjutnya, Nilai Akhir (NA) peserta Program PKB implementasi K-13
diperoleh dengan formula sebagai berikut:

NA = [{(NS x40%)+(NK x60%)}x60%] + [TAx 40%]

Keterangan:
NA : Nilai Akhir
NS : Nilai Sikap
NK : Nilai Keterampilan
TA : Tes Akhir (nilai pengetahuan)

Berikut adalah kategori predikat yang diterima peserta pelatihan K-13

ANGKA PREDIKAT
 90 - 100 Amat Baik
 80 - 90 Baik
 70 - 80 cukup
 60 - 70 sedang
 ≤ 60 kurang

Peserta pelatihan Kurikulum 2013 diharapkan mendapatkan predikat minimal


baik, karena mereka nantinya akan mendiseminasikan hasil pelatihan K-13
kepada guru-guru yang lain di sekolahnya.

20
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

BAB IV
PENJAMINAN MUTU

Penjaminan mutu pelatihan K-13 mencakup semua upaya yang dilakukan dalam rangka
menjamin pelaksanaan program agar dapat terlaksana sesuai ketentuan, tepat sasaran
dan tepat waktu.

A. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pengendalian program merupakan kegiatan strategis yang perlu


mendapatkan perhatian melalui supervisi dan evaluasi. Untuk mengidentifikasi
permasalahan maupun tingkat keberhasilan program pelatihan K-13, dilakukan
pengendalian program meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan.
UPT dan sekolah penyelenggara pelatihan K-13 bertanggungjawab dalam
pengendalian pelatihan K-13, sesuai dengan mapel atau program keahlian yang
menjadi tanggungjawabnya sesuai dengan ketentuan pelakasanaan Kurikulum
2013.

B. Supervisi dan Evaluasi dalam bentuk Visitasi Pelatihan K- 13

Visitasi pelatihan K-13 perlu dilakukan sebagai bagian dari penjaminan mutu
program secara menyeluruh. Laporan hasil supervisi dan evaluasi program
merupakan bahan masukan kepada semua pemangku kepentingan pendidikan. Hasil
evaluasi program ini akan digunakan sebagai bahan kebijakan untuk
penyempurnaan dan pengembangan program selanjutnya.

Mekanisme pelaksanaan visitasi pelatihan K-13 dilakukan dengan ketentuan


sebagai berikut.
1. Visitasi pelatihan K-13 dilaksanakan pada saat kegiatan pelatihan K-13 atau
setelah kegiatan pelatihan K-13 dengan mengacu pada cakupan pengendalian
seperti tersebut di atas, yang meliputi monitoring dan evaluasi terhadap
perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, ketercapaian tujuan program, dan
pelaporan hasil.
2. Instrumen monitoring dan evaluasi program yang digunakan disusun oleh
PPPPTK Penjas dan BK dalam bentuk angket, lembar pengamatan, atau
pedoman wawancara. Instrumen yang digunakan visitasi pada saat kegiatan
pelatihann Kurikulum K-13 digunakan untuk memantau pelaksanaan kegiatan
pelatihan K-13 baik dari aspek perencanaan, pelaksanaan, ketercapaian hingga
penyusunan laporan, sedangkan instrument yang digunakan visitasi setelah
terlaksananya pelatihan K-13 digunakan untuk melihat sejauh mana
implementasi kurikulum di sekolah diterapkan.

3. Sasaran pemantauan meliputi; (1) Penyelenggara Program, termasuk di


dalamnya panitia penyelenggara di daerah, (2) Fasilitator (Narasumber
Nasional, Instruktur Kurikulum), dan (3) peserta. Jumlah responden
disesuaikan dengan kebutuhan dengan berprinsip pada keterwakilan sasaran
pemantauan di seluruh tempat pelaksanaan program.
4. Pelaksana monitoring dan evaluasi dilaksanakan pada saat Pelatihan K -13
berlangsung oleh petugas dari PPPPTK Penjas dan BK
5. Pelaksanaan Supervisi dan evaluasi program dilakukan minimal 1 kali selama
pelaksanaan kegiatan.
21
Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

6. Sumber dana pemantauan dibebankan pada DIPA PPPPTK Penjas dan BK


7. Penyusunan laporan dilakukan oleh masing-masing pelaksana atau petugas
pemantau dari PPPPTK Penjas dan BK

C. Pelaporan

Pelaporan kegiatan pelatihan K-13 disusun oleh sekolah/TPK jika pola


pembiayaannya melalui Bantuan Pemerintah, sedangkan untuk pelatihan K-13
dengan pola pembiayaan swakelola di susun oleh pelaksana atau petugas pemantau
dari PPPPTK Penjas dan BK yang mencakup Laporan kegiatan pelatihan K-
13 secara menyeluruh dilengkapi dokumen pendukung.

22
Pedoman Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru dan Tenaga Kependidikan

BAB V
STANDAR PENYELENGGARAAN

A. Standar Penyelenggara

Penyelenggara Program Pelatihan K-13 adalah Sekolah Penyelenggara Pelatihan


K-13 yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan sesuai kewenangannya melalui fasilitasi
PPPPTK Penjas dan BK

B. Standar Fasilitator

Fasilitator pelatihan K-13 terdiri dari Narasumber Nasional (NN), dan Instruktur
yang telah mengikuti penyegaran tahun 2018

1. Narasumber Nasional (NN) adalah Instruktur Kurikulum 2013 tingkat pusat,


provinsi, tim manajemen Direktorat PSD/PSMP/PSMA/PSMK, Puskurbuk,
Puspendik, LPTK, PPPTK, dan LPMP yang sudah mengikuti Bimtek
Penyegaran Narasumber Nasional pada tahun 2018 serta widyaiswara yang
sudah mengikuti IHT Kurikulum 2013 pada tahun 2018.
2. Instruktur adalah widyaiswara P4TK, widyaiswara LPMP, pengawas, kepala
sekolah, dan guru yang sudah mengikuti Bimtek Penyegaran Instruktur baik
Provinsi , kabupaten atau kota pada tahun 2018.

C. Standar Pengelolaan/Pelaksanaan

Pengaturan kelas/rombongan belajar pelatihan K-13 diatur sebagai berikut.

a. Jumlah Peserta : maksimal 30 orang per kelas


b. Jumlah Fasilitator : 2 orang instruktur kurikulum per kelas*) team
teaching
c. Jumlah Panitia : 2 panitia tiap kelas
d. Materi Ajar : Modul cetak, lembar kerja, softcopy bahan tayang,
buku teks
e. Alat Pembelajaran : Laptop, LCD, Audio system
f. Bahan pembelajaran : sesuai dengan kebutuhan dan/atau skenario yang
ditetapkan
g. Sarana dan Prasarana : -Ruang Kelas dilengkapi meja dan kursi yang
mampu menampung 40 orang peserta
- Memiliki daya listrik yang mencukupi

*) Keterangan:
Penetapan jumlah fasilitator sebanyak 2 orang secara team teaching dilandasi
oleh pertimbangan sebagai berikut:
a. Karakteristik pendidikan orang dewasa (andragogi) pada prinsipnya
diarahkan pada pengembangan pemahaman, pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki peserta sehingga pola pembelajaran dirancang melalui
berbagai aktivitas diskusi, kerja kelompok, dan presentasi, dan tidak
didominasi oleh pemberian ceramah dan informasi.
b. Mengingat diskusi dan terutama kerja kelompok dilakukan secara
bersamaan (paralel) maka fasilitasi dari fasilitator juga dilakukan secara

23
Pedoman Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru dan Tenaga Kependidikan

paralel. Oleh karenanya, kehadiran 2 (dua) orang fasilitator dalam satu kelas
sangat diperlukan.
c. Pertimbangan lainnya adalah jumlah peserta sebanyak 40 orang
membutuhkan penanganan dan metode pembelajaran yang lebih variatif
sehingga kehadiran 2 orang fasilitator memungkinkan hal tersebut
dilakukan.
d. Dalam pelaksanaannya, 2 orang fasilitator bekerja sama dalam bentuk team
teaching, dimana satu fasilitator dengan fasilitator lain secara bersama-sama
mengelola pembelajaran, baik dalam fasilitasi pelaksanaan diskusi, kerja
kelompok, praktik, simulasi, dan presentasi, maupun dalam memberikan
penguatan. Dalam hal fasilitator yang satu memberikan informasi atau
penguatan maka fasilitator yang lain akan bertindak sebagai observer untuk
mengamati kegiatan peserta.
e. Karena keterbatasan, 2 fasilitator dimungkinkan terdiri dari unsur guru dan
widyaiswara PPPPTK/LPMP dan penugasannya secara berkelanjutan dari
TPK 1 ke TPK yang lain dalam 1 wilayah kabupaten/kota

Apabila kondisi di suatu daerah tidak memungkinkan dengan jumlah peserta


sebagaimana disebutkan di atas, dan pengajaran bertim (team teaching),
maka dapat dilakukan oleh seorang fasilitator yang mampu mengendalikan
kelas dalam pelatihan (mumpuni).

D. Standar Sarana dan Prasarana


1. Standar Sarana
Secara umum sarana berupa alat dan bahan yang digunakan dalam pelatihan K-
13 meliputi:
a. Pedoman pelatihan K-13
b. Panduan
c. Materi Implementasi K-13 , buku teks
d. Soal tes awal dan tes akhir,
e. Laptop atau Notebook,
f. LCD Projector,
g. Sound system sesuai dengan kebutuhan, dan
h. Alat dan bahan lain sesuai kebutuhan materi yang disajikan.

2. Standar Prasarana
Prasarana yang diperlukan untuk pelatihan K-13 adalah yang memenuhi
standar:
a. ruang kelas dilengkapi dengan meja dan kursi yang mampu menampung 40
orang peserta;
c. memiliki daya listrik yang mencukupi.
d. Meja dan kursi fasilitator

E. Standar Penilaian
Untuk menjamin kualitas pelaksanaan kegiatan, akan dilakukan penilaian kepada
semua peserta pelatihan K-13. Standar penilaian meliputi jenis dan instrumen
penilaian, serta predikat nilai akhir yang mengacu pada penilaian peserta yang
tertuang dalam Bab III.

24
Pedoman Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru dan Tenaga Kependidikan

F. Standar Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan pelatihan K-13 bagi guru dan tenaga kependidikan adalah
menggunakan pola 52 JP @45 menit, yang dilaksanakan selama lima (5) atau

enam (6) hari.

G. Standar Sertifikat
Peserta dan fasilitator yang telah mengikuti Pelatihan K-13 akan mendapatkan
sertifikat yang ditandatangani oleh Kepala PPPPTK Penjas dan BK. Bagi peserta
yang memperoleh predikat dibawah cukup akan memperoleh surat keterangan

25
Pedoman Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru dan Tenaga Kependidikan

BAB VI PENUTUP

Program pelatihan K-13 merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi


guru agar dapat mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan kebijakan dan konsep
yang diinginkan. Keberhasilan pelaksanaan pelatihan K-13 ditentukan oleh
kesungguhan semua pihak dalam melaksanakan program, mulai dari persiapan,
pelaksanaan sampai dengan evaluasi dan pelaporan. Petunjuk Pelaksanaan ini
diharapkan menjadi acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelatihan K-
13 sehingga dapat melaksanakan tugas dan perannya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Implementasi Kurikulum memerlukan keterlibatan semua unsur sekolah untuk saling


mendukung dan berperan serta sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-
masing. Agar pelaksanaan Kurikulum sesuai dengan kebijakan dan konsep yang
diinginkan maka pelatihan K-13 didesain dan dilaksanakan secara professional melalui
interaksi, kolaborasi dan saling berbagi antar fasilitator dan peserta pelatihan K-13.
Interaksi tersebut diharapkan mampu memperkuat pelaksanaan Kurikulum di sekolah.

Keberhasilan pelatihan K-13 tahun 2018 sangat dipengaruhi oleh kualitas proses
pelaksanaan mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi dan pelaporan.
Oleh karena itu, agar pelatihan K-13 di sekolah dan UPT penyelenggara dapat
terlaksana sesuai tujuan diperlukan adanya komitmen dari seluruh pihak yang terkait
baik unsur pusat, UPT, Dinas Pendidkan Provinsi/Kabupaten/Kota, sekolah
penyelenggara maupun sekolah sasaran untuk bersama-sama mengupayakan
keberhasilan keseluruhan kegiatan pelatihan K-13, sesuai dengan tugas, fungsi dan
kewenangan masing-masing.

26

Anda mungkin juga menyukai