OPERASIONAL
SMK NEGERI 4
SEMARANG
TAHUN PELAJARAN
2022/2023
ukir
4 BIDANG KEAHLIAN
7 PROGRAM KEAHLIAN
prestasi
tiada
1. DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN (01.4)
2. TEKNIK MESIN (02.1)
3. TEKNIK OTOMOTIF (02.2)
4. TEKNIK ELEKTRONIKA (02.5)
5. TEKNIK KETENAGALISTRIKAN (03.1)
henti
6. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (10.2)
7. ANIMASI (10.6)
1. NSS 321036305004
2. NPSN 20328945
4. Status Negeri
8. Email puskom@smk4smg.sch.id
9. Website www.smk4smg.sch.id
Setelah memperhatikan pertimbangan dari hasil rapat pleno sekolah, maka dengan ini
Kurikulum Operasional SMK Negeri 4 Semarang Program Keahlian Desain Pemodelan
dan Informasi Bangunan, Teknik Mesin, Teknik Otomotif, Teknik Elektronika, Teknik
Ketenagalistrikan, Desain Komunikasi Visual, Animasi Kelas Sepuluh dan Sebelas
ditetapkan untuk diberlakukan pada Tahun Pelajaran 2022 / 2023.
Ditetapkan di : Semarang
Tanggal : Juni 2022
1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah beserta jajarannya,
2. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I beserta jajarannya,
3. Komite SMK N 4 Semarang beserta jajarannya,
4. Para Pimpinan Industri Pasangan beserta staf dan karyawan,
5. Para narasumber,
6. Bapak / Ibu Guru dan Karyawan SMK N 4 Semarang.
7. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Besar harapan kami, kurikulum ini dapat digunakan oleh guru-guru SMK Negeri
4 Semarang dalam melaksanakan penyelenggaraan pembelajaran dan stakeholder lainnya
dalam pembinaan penyelenggaraan pendidikan.
B. Dasar Hukum
Landasan yuridis Kurikulum Operasional SMK Negeri 4 Semarang adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
3. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan yang sudah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 4 tahun 2022 tanggal 12 Januari 2022 tentang Perubahan Standar
Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakulikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada pentingnya dasar-dasar materi
pokok, lapangan kerja, jabatan kerja setelah lulus dari program keahlian, dan
konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion
(motivasi), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas melalui:
a. Pembelajaran di kelas;
b. Pembelajaran di bengkel/laboratorium;
c. Kegiatan berbasis projek sederhana dengan praktik dasar pekerjaan sesuai dengan
kompetensi keahlian masing-masing;
d. Interaksi dengan alumnus atau praktisi industri dan guru tamu;
e. Berkunjung ke industri yang relevan;
f. Pencarian informasi melalui media digital.
1. Deskripsi KKNI
Kurikulum KOSP SMK Negeri 4 Semarang memperhatikan jenjang Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (KKNI) minimal kualifikasi 2 karena kompetensi keahlian 3 tahun.
Pemilihan konsentrasi berdasarkan minat dan bakat atau passion peserta didik, setelah
memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik diharapkan
benar-benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup Program Keahlian, antara
lain profesi kerja setelah lulus, jabatan dalam pekerjaan, peluang usaha, jenis
kompetensi, fasilitas yang digunakan.
Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan dalam struktur kurikulum tersebut cara
pencapaian kompetensinya dikemas dalam Capaian Pembelajaran (CP) diterjemahkan
ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dengan menggunakan berbagai model dan
metode pembelajaran yang disesuaikan dengan masing-masing karakteristik mata
pelajaran. Bukti pencapaian CP berupa portofolio hasil pekerjaan peserta didik
didokumentasikan dengan baik sebagai bentuk pertanggungjawaban guru pada saat
melakukan asesmen melalui berbagai instrumen pendukung dan melaporkannya kepada
orang tua dalam bentuk buku Laporan Pencapaian Hasil Belajar (raport).
2) Pendidikan Pancasila
Peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh keanggotaan kelompok lokal,
regional, nasional, dan global terhadap pembentukan identitas; memahami makna
dan nilai dari keragaman; mengidentifikasi perlunya melakukan pertukaran budaya
dan kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung; serta mengkaji makna dan
manfaat hidup dalam kebinekaan, kaya akan kearifan lokal, dan memilih produk
dalam negeri.
3) Bahasa Indonesia
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar
sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja.
5) Sejarah
Peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar manusia, ruang, waktu,
diakronis (kronologi), sinkronis, guna sejarah, sejarah dan teori sosial, metode
penelitian sejarah, serta sejarah lokal. Melalui literasi, diskusi, dan penelitian
berbasis proyek kolaboratif peserta didik mampu menjelaskan berbagai peristiwa
sejarah yang terjadi di Indonesia meliputi konsep asalusul nenek moyang dan jalur
rempah di Indonesia, kerajaan Hindu Buddha, dan kerajaan Islam di Indonesia.
6) Seni Budaya
Peserta didik mampu bekerja mandiri dan/atau berkelompok dalam menghasilkan
sebuah karya, mengapresiasi berdasarkan perasaan, empati dan penilaian pada
karya seni rupa serta peserta didik dapat menyampaikan pesan lisan atau tertulis
tentang karya seni rupa.
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 21
7) Muatan Lokal Bahasa Jawa
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa jawa untuk berkomunikasi dan
bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja.
8) Matematika
Peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi bilangan berpangkat
(eksponen) dan logaritma, serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan
geometri). Peserta didik dapat menginterpretasi ekspresi eksponensial.
Menggunakan sistem persamaan linear tiga variabel, sistem pertidaksaman linear
dua variabel, fungsi kuadrat dan fungsi eksponensial dalam 164 menyelesaikan
masalah.
9) Bahasa Inggris
Peserta didik menggunakan teks lisan, tulisan dan visual dalam bahasa Inggris
untuk berkomunikasi sesuai dengan situasi, tujuan, dan pemirsa/pembacanya.
Berbagai jenis teks seperti narasi, deskripsi, prosedur, eksposisi, recount, report,
177 dan teks asli menjadi rujukan utama dalam mempelajari bahasa Inggris di fase
ini.
10) Informatika
Peserta didik: a) mampu mendeskripsikan fungsi dan cara kerja sistem komputer,
bagaimana komponen-komponen sistem bekerja dan saling berinteraksi,
memahami internet dan jaringan lokal serta mengkoneksikan perangkat ke jaringan
lokal dan internet, enkripsi data, mengumpulkan dan mengintegrasikan data dari
berbagai sumber baik secara manual atau otomatis menggunakan perkakas yang
sesuai, mengintegrasikan potongan objek dalam berbagai format dari berbagai
aplikasi untuk disajikan dalam berbagai representasi yang memudahkan analisis
dan interpretasi, dan menggunakan fitur lanjut dan otomasi dari aplikasi
perkantoran; b) mampu menerapkan berpikir komputasional dengan strategi
algoritmik standar untuk mengembangkan program komputer yang terstruktur
dalam bahasa pemrograman prosedural tekstual sebagai solusi atas persoalan
berbagai bidang yang mengandung data diskrit bervolume tidak kecil, bergotong
royong untuk menyelesaikan suatu persoalan kompleks dengan mengembangkan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 22
(merancang, mengimplementasi, memperbaiki, menguji artefak komputasional
yang bersentuhan dengan bidang lain sesuai kaidah proses rekayasa, serta
mengomunikasikan secara lisan dan tertulis rancangan produk, produk, dan
prosesnya; dan c) mampu mengenal sejarah perkembangan komputer dan tokoh-
tokohnya, memahami aspek 239 teknis, hukum, ekonomi, lingkungan, dan sosial
dari produk TIK, hak kekayaan intelektual, dan lisensi. mengenal berbagai bidang
studi dan profesi terkait informatika serta peran informatika pada bidang lain.
b. Teknik Pemesinan
Peserta didik akan mendapatkan kompetensi mengenai konsentrasi keahlian Teknik
Pemesinan, yaitu pemesinan frais, pemesinan bubut, pemesinan CNC dan CAM
yang dilengkapi dengan gambar manufaktur dalam rangka menumbuhkan renjana
(passion), visi (vision), imajinasi, dan kreativitas untuk merencanakan dan
g. Animasi
Peserta didik akan mendapatkan kompetensi mengenai konsentrasi keahlian yang
dipilihnya sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan
2 Kearifan lokal V
5 Suara demokrasi V
8 Kebekerjaan V V V
1. Persiapan
Tugas guru pembimbing adalah (a) mengidentifikasi peserta didik yang siap
mengikuti PKL; (b) mendiskusikan dengan peserta didik dan orang tua terkait teknis
keberangkatan ke dunia kerja; (c) melaksanakan penyerahan peserta didik kepada
3. Pelaksanaan PKL
4. Penilaian
Penilaian dapam kegiatan PKL 1). Penilaian Aspek Sikap Penilaian pada aspek ini
meliputi penilaian disiplin dan tanggung jawab, taat pada prosedur kerja (SOP),
komitmen dan integritas, menghargai dan menghormati sesama (kesopanan),
kreativitas, kerja sama tim, penampilan dan kerapihan pakaian. Penilaian aspek sikap
dapat dilakukan dengan cara observasi atau pengamatan peserta PKL dalam
menjalankan tugas PKL. 2). Penilaian Aspek Pengetahuan Penilaian aspek
pengetahuan meliputi penguasaan keilmuan, identifikasi masalah, dan menemukan
alternatif solusi secara kreatif. Penilaian aspek pengetahuan dapat dilakukan dengan
memberikan peserta PKL tes tulis ataupun lisan. 3). Penilaian Aspek Keterampilan
Penilaian Aspek Keterampilan meliputi keahlian dan keterampilan, inovasi,
produktivitas kerja, penguasaan alat kerja. Penilaian aspek keterampilan dapat
dilakukan dengan cara memberikan penilaian pada hasil tugas tertentu yang
diberikan.
Rentang nilai dari ketiga aspek penilaian di atas dan nilai laporan yaitu 1 s.d. 100.
Nilai ketuntasan minimal yaitu 70 atau dapat menyesuaikan dengan ketentuan
SMK/MAK . Nilai PKL diperoleh dari nilai kegiatan PKL (NPKL) yang meliputi
ketiga aspek di atas dengan bobot 80% dijumlah dengan nilai laporan (NL) dengan
bobot 20%. Nilai akhir peserta mengikuti rumus penilaian sebagai berikut; NA =
(Nilai Rata-rata 1,2, &3) x 80% + (Nilai Laporan PKL) x 20%
Bentuk pembelajaran lain sebagai pengganti PKL dapat berupa: 1. kegiatan teaching
factory, bagi sekolah yang memiliki program tersebut; 2. bagi sekolah yang belum
memiliki program teaching factory, dapat menginduk pada program teaching factory
D. Ekstrakurikuler
Tujuan kegiatan ekstrakurikuler pada dasarnya untuk mengembangkan potensi, bakat,
minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta didik secara
optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kegiatan
ekstrakurikuler dikelompokan menjadi 2 (dua) kelompok terdiri atas: a) kegiatan
ekstrakurikuler wajib dan b) kegiatan ekstrakurikuler pilihan.
Ekstra Kurikuler wajib yang ditetapkan di SMKN 4 Semarang adalah Pramuka,
sedangkan Ekstra Kurikuler pilihan adalah sebagai seperti pada tabel dibawah.
1. Komponen
Komponen yang terlibat dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling yaitu: (1)
siswa sebagai komponen pokok yang dilayani; (2) guru mata pelajaran sebagai
pembimbing materi mata pelajaran; (3) wali kelas sebagai komunikator; (4) guru BK;
dan (5) Kepala Sekolah.
2. Strategi
Strategi layanan bimbingan dan konseling terkait dengan empat kegiatan yaitu: (1)
layanan dasar; (2) layanan responsif; (3) perencanaan individual; dan (4) dukungan
sistem.
3. Mekanisme layanan
Alur mekanisme layanan konseling:
a) Peserta didik bermasalah pengembangan kehidupan belajar dan karier.
b) Guru mata pelajaran melaksanakan bimbingan atau klinik mata pelajaran.
c) Wali kelas memiliki data perwalian peserta didik yang memiliki kecakapan lebih
maupun peserta didik yang bermasalah untuk dikomunikasikan kepada orang
tua/wali maupun guru BK.
d) Guru BK memiliki data peserta didik untuk memberikan layanan konseling
berbentuk individu ataupun kelompok (klasikal) dan melaksanakan komunikasi
dengan berbagai pemangku kepentingan terutama kepada orang tua/wali.
e) Kepala sekolah mengetahui alur mekanisme bimbingan konseling serta
memfasilitasi setiap kegiatan yang dilakukan BK.
f) BK memberikan informasi nilai sikap untuk semua siswa kepada wali kelas yang
akan menginput nilai di Rapot.
A. Peraturan Akademik
Kurikulum Operasional SMK Negeri 4 Semarang memuat peraturan akademik tentang
persyaratan dan pemilihan konsentrasi, asesmen, kriteria kenaikan kelas, dan kriteria
kelulusan.
2. Asesmen
Prosedur asesmen yang ditetapkan dalam kegiatan asesmen oleh pendidik dan sekolah
sebagai berikut:
a. Asesmen hasil belajar oleh pendidik dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.
1) Perencanaan metode dan teknik asesmen oleh pendidik mengacu kepada
Capaian Pembelajaran.
2) Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan metode dan
teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh sejawat pendidik mata pelajaran
yang sama.
3) Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan strategi,
bentuk, dan teknik yang sesuai.
4) Pendidik memfasilitasi pelaksanaan asesmen mandiri oleh peserta didik pada
setiap penyelesaian proses belajar pada setiap unit kompetensi. Hasil asesmen
mandiri diverifikasi oleh pendidik untuk membantu memastikan
kesesuaiannya.
4. Kriteria Kelulusan
Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK Negeri 4 Semarang ditetapkan berdasarkan:
a. Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah.
b. Pedoman Penyelenggaraan UKK Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat
Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Rapat Dewan Guru
B. Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran meliputi pengorganisasian seluruh komponen yang terkait
penyelenggaraan sekolah mulai dari program pembelajaran (kurikulum), pengelolaan
pengajar (guru dan tenaga kependidikan/GTK dan guru tamu/instruktur), pengelolaan
peserta didik, pengelolaan sarana prasarana, serta pengelolaan link and match.
C. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pemelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal
ditambah jam untuk pengembangan diri.
Minimum 34 minggu
Minggu efektif Digunakan untuk kegiatan
1. dan maksimum 36
belajar pembelajaran efektif
minggu
Penilaian tengah Maksimum 1
2. Didalam minggu efektif
semester minggu
Penilaian akhir Maksimum 2
3. Didalam minggu efektif
semester gasal minggu
Penilaian akhir Maksimum 2
4. Didalam minggu efektif
tahun minggu
Maksimum 2
5. Ujian sekolah Didalam minggu efektif
minggu
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada
tabel dibawah.
TANGGAL Jml
No. BULAN Hr
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Eft
1 JULI L X X L L L L L H X A A A X X X X H X 15
2 AGUSTUS X X X X U X X X X 22
3 SEPTEMBER X X M M M M M X X J J J Pr Rm X X X X 22
4 OKTOBER U X H X X X X X U X X 21
5 NOVEMBER X X U X X X X X X S S S 22
6 DESEMBER S S X X S S S S S X X Pr Pr Pr Pr R X X L L L L L H H L L L L L X 12
7 JANUARI H X X X X X H X X 22
8 FEBRUARI X X X X H X X X M M 20
9 MARET M M M X X J J J Pr Rm X X X X H P X X 21
10 APRIL X X E E E E E X X E E E E E X X C C F X X F X X 15
11 MEI H U H X X X H U X X X S S S 21
12 JUNI U S X X S S S S S X X Pr Pr Pr Pr Pr X X Pr Pr Pr Pr R X X L L L H L 16
13 JULI X X L L L L L X X L L L L L X X A A A 229
A. Pendampingan
Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan melalui supervisi
akademik dan klinis.
1. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh seseorang
(biasanya kepala sekolah) kepada guru, yang bertujuan untuk menguatkan dan
meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan pada gilirannya akan
berkontribusi untuk meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik
Melalui kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah memastikan bahwa guru
melaksanakan tugas mengajar mereka dengan baik dan peserta didik menerima
layanan pembelajaran yang terbaik. Melalui supervisi akademik, guru diharapkan
dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan kepala sekolah juga dapat
membuat program pengembangan profesionalisme guru. Hal ini dapat dicapai bila
guru mendapatkan bantuan dari kepala sekolah dalam mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran.
Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah berlaku adil terhadap semua
guru tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial
ekonomi, dan yang berkebutuhan khusus dalam mengembangkan kemampuannya
mencapai tujuan pembelajaran.
Pengembangan profesionalsime guru dalam konteks supervisi akademik tidak hanya
fokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, tetapi juga pada
pembaharuan komitmen (commitment), kemauan (willingness), dan motivasi
(motivation) guru. Peningkatkan pada kemampuan dan motivasi kerja guru tentu akan
berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.
Minimal terdapat 3 (tiga) tujuan supervisi akademik dalam peningkatan kualitas
pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis adalah supervisi akademik yang menggunakan model pendekatan
berbasis permintaan/kebutuhan guru. Supervisi klinis berlangsung dalam bentuk
hubungan tatap muka antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekolah/pengawas dan guru. Fokus pengamatan pada saat supervisi klinis adalah hal
B. Evaluasi
Evaluasi di SMKN 4 Semarang dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu evaluasi
pembelajaran dan evaluasi kurikulum.
1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah
berjalan agar dapat membuat asesmen (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan
untuk memaksimalkan hasil pembelajaran peserta didik.
Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk: (1) meningkatkan hasil
belajar, keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta didik; (2) menunjukkan kekuatan
dari program belajar sebagai implementasi kurikulum operasional; (3) mengevaluasi
perubahan terkini dari implementasi yang dilakukan; (4) mengidentifikasi program
belajar yang perlu diperbaiki; (5) mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program
yang diajarkan di sekolah; dan (6) sarana pemberian umpan balik pada kompetensi
mengajar guru, yang selaras dengan tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik.
Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1) alur
pembelajaran dan tujuan pembelajaran; (2) pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
akan disasar; (3) sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori, kesesuaian
dengan tahapan perkembangan anak; (4) persepsi peserta didik dalam proses belajar;
Kegiatan evaluasi pembelajaran melibatkan berbagai pihak, agar hasilnya objektif dan
mendalam. Pihak-pihak yang terlibat tersebut antara lain: guru mata pelajaran umum
dan kejuruan, wakasek bidang kurikulum, kepala sekolah, peserta didik, orang tua
peserta didik, dan duni industry, dunia usaha, dan dunia kerja.
Langkah terakhir dari evaluasi pembelajaran adalah refleksi dan pemberian umpan
balik, yang dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar mengajar. Guru
diwajibkan untuk melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah
ditetapkan (Capaian Pembelajaran, ATP, Profil Pelajar Pancasila). Beberapa
pertanyaan yang dapat digunakan guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara
lain data apa yang dibutuhkan dalam proses evaluasi?; Bagaimana
program/pembelajaran dijalankan?; Faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan
program/pembelajaran?; Faktor apa saja yang menjadi tantangan pelaksanaan
program/pembelajaran?; Apa saja hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan
keberhasilan pembelajaran?; Bagaimana pemimpin satuan pendidikan dapat
mendukung pengembangan profesional guru?; Apa saja yang sudah dilakukan dengan
baik dalam pelaksanaan pembelajaran?; Faktor apa saja yang mempengaruhinya?; dan
Apa yang perlu diperbaiki ke depannya?. Guru dapat mengembangkan pertanyaan-
pertanyaan lainnya yang dirasa dapat mengumpulkan data yang lebih akurat dan
mendalam.
2. Magang industri
Peningkatan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dilakukan
dengan magang industri. Setiap tahun sekolah merancang program magang bagi PTK,
tetapi setiap PTK juga diberi kesempatan untuk magang secara mandiri. Magang
diutamakan bagi guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.
Perencanaan magang diawali dengan analisis kebutuhan peningkatan kompetensi
guru, selanjutnya disusun prioritas disesuaikan dengan kemampuan pendanaan
sekolah dan kemitraan dengan Dunia Kerja.
Beberapa Dunia Kerja mitra sekolah memiliki program magang secara periodik bagi
guru kejuruan. Biaya magang yang dilaksanakan atas dasar kemitraan dilakukan dalam
dua strategi, yaitu: (1) magang dengan biaya penuh dari Dunia Kerja; dan (2) magang
dengan sharing pendanaan antara sekolah dan Dunia Kerja.
4. Studi banding
SMK N 4 Semarang setiap tahun memberi kesempatan kepada PTK untuk studi di
industri dan pameran karya untuk penambahan wawasan, khususnya untuk melihat
tren di bidang masing-masing masa kini dan yang akan datang, profesi dan jabatan
yang ada di industri, manajemen bisnis, pemasaran produk, kemitraan/kolaborasi
6. Kewirausahaan
Sekolah memberi kesempatan pada guru untuk mengembangkan kemampuan dalam
bidang kewirausahaan, melalui peningkatan usaha mandiri yang telah dilakukan secara
individu atau mendorong guru untuk menjadi pengusaha pemula bekerja sama dengan
Dunia Kerja.
Tujuan utama dari program ini adalah memberikan keteladanan bagi peserta didik dan
diharapakan guru dapat membimbing peserta didik secara maksimal dalam
berwirausaha, mengingat guru telah memiliki kemampuan nyata dalam bidang
tersebut, sehingga guru tidak sekedar teoritis semata. Di samping itu dengan guru
memiliki usaha secara mandiri akan memberikan inspirasi bagi peserta didik.
8. Studi lanjut
Sekolah memberikan kesempatan kepada PTK untuk melanjutkan studi ke jenjang
yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara individu, sekolah hanya
memberikan regulasi untuk memermudah proses studinya. Sekolah juga berupaya
untuk mencarikan peluang-peluang beasiswa peserta didik dari pemerintah, lembaga-
lembaga swasta, dan Dunia Kerja.
Nomor: 896/384/2022
TENTANG
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan yang sudah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 4 tahun 2022 tanggal 12 Januari 2022 tentang Perubahan Standar
Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakulikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakulikuler Wajib pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
nomor 5 tahun 2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada
Pendidikan usia dini, Jenjang pendidikan dasar, dan Jenjang pendidikan menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
nomor 7 tahun 2022 tanggal 10 Februari 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan usia
dini, Jenjang pendidikan dasar, dan Jenjang pendidikan menengah;
8. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan nomor
008/H/KR/2022 tanggal 15 Februari 2022 tentang Capaian Pembelajaran pada
Pendidikan usia dini, Jenjang pendidikan dasar, dan Jenjang pendidikan menengah pada
Kurikulum Merdeka;
9. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan nomor
009/H/KR/2022 tanggal 15 Februari 2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen
Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka;
10. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan nomor
024/H/KR/2022 tanggal 19 April 2022 tentang Konsentrasi Keahlian SMK/MAK pada
Kurikulum Merdeka;
11. Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor: 424/13242 tanggal 23
Juli 2013 tentang Implementasi muatan Lokal Bahasa Jawa;
12. Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor: 443.2/03685 tanggal 10
Maret 2022 tentang Penerapan Kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran pada
satuan pendidikan SMA, SMK, dan SLB Provinsi Jawa Tengah;
13. Peraturan Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Jawa Tengah tentang
pedoman penyusunan kalender pendidikan tahun pelajaran 2022/2023;
14. Prosedur Operasional Standar (POS) Penyusunan dan Pengesahan melalui E-KTSP dan
E-KOSP Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2022/2023 Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2022.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Pembagian tugas sebagai Team Pengembang Kurikulum pada Implementasi
Kurikulum Merdeka (IKM) SMK Pusat Keunggulan tahun pelajaran 2022/2023
seperti tersebut dalam lampiran 1;
Kedua : Menugaskan guru menjadi panitia pelaksana In House Training SMK Pusat
Keunggulan tahun pelajaran 2022/2023 dan melaporkan kegiatannya setelah
selesai.(lampiran II)
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat keputusan ini dibebankan kepada anggaran yang
sesuai;
Keempat : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan dibetulkan sebagaimana
mestinya;
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : 31 Mei 2022
Kepala SMK Negeri 4 Semarang
Tembusan :
1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
2. Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah I Provinsi Jawa Tengah
3. Pengawas SMK
4. Yang bersangkutan
Lampiran I Keputusan Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Semarang
Nomor : 896/384/2022
Tanggal : 31 Mei 2022
TUGAS YANG
No. NAMA NIP
DIBERIKAN
Safrudin, S.Pd.
Anggota
7. NIP. 19760110 200604 1 018
Penata / III c
Ahmad Fauzi, DS
NIP. 19910205 201902 1 005
Penata muda / III a
Kegiatan
BUKU PANDUAN
A. Waktu dan Tempat
Kegiatan Pengembangan Kurikulum Operasional SMK Negeri 4
Semarang akan dilaksanakan pada :
B. Jadwal Acara
Rabu, 8 Juni 2022
No. Waktu Kegiatan Narasumber Moderator
1. 07.00 – 08.00 Persiapan kegiatan
2. 08.00 – 08.15 Pembukaan MC
3. 08.15 – 08.45 Kata Pembuka dan Kepala Sekolah MC
Arahan Kebijakan
lembaga
4. 08.45 – 09.45 Paparan Kelas Industri Pasangan / Panitia
Industri Waka Humas
5. 09.45 – 10.00 Coffe Break Panitia
6. 10.00 – 10.45 Paparan Kesiswaan Waka. Kesiswaan Panitia
7. 10.45 – 11.45 Paparan Humas/PKL Waka. Humas Panitia
8. 11.45 – 13.00 ISOMA
9. 13.00 – 14.00 Paparan Kurikulum Waka. Kurikulum Panitia
Merdeka
10. 14.00 – 15.00 Evaluasi Urusan Evaluasi Panitia
pembelajaran /
Jadwal PBM
11. Penutup
Kamis, 9 Juni 2022
No. Waktu Kegiatan Narasumber Moderator
1. 07.00 – 08.00 Persiapan kegiatan
2. 08.00 – 08.30 Diskusi Capaian Urusan Bahan Ajar Panitia
Pembelajaran (CP)
3. 08.30 – 09.30 Diskusi Alur Tujuan Urusan Bahan Ajar Panitia
Pembelajaran (ATP)
4. 09.30 – 09.45 Coffe Break
5. 09.45 – 11.45 Diskusi Modul Urusan Bahan Ajar Panitia
Pembelajaran
6. 11.45 – 13.00 ISOMA
7. 13.00 – 15.00 Pembelajaran P5 Team P5 Panitia
(Project Penguatan
Profil Pelajar
Pancasila)
8. Penutup MC
Memperhatikan dokumen Kurikulum Operasional SMK Negeri 4 Semarang, maka dengan ini
kami telah mensinkronkan dokumen Kurikulum dengan Dunia Kerja, untuk diberlakukan
mulai tahun pelajaran 2022 / 2023.
Dilaksanakan di Semarang
Tanggal : Juni 2022
Memperhatikan doklmen Kurikulun SMK Negeri 4 Semarang, maka dengan ini kami telah
mensinkronkan dokunen Kurikulum dengan Dunia Usaha / Dunia Industri, un血k diberlakukan
Dilaksanakan di Semarang
Tanggal : Juni 2022
Muhammad Munif
PERNYATAAN SINKRONISASI
Memperhatikan dokumen Kurikulum SMK Negeri 4 Semarang, maka dengan ini kami telah
mensinkronkan dokumen Kurikulum dengan Dunia Usaha / Dunia Industri, untuk
diberlakukan mulai tahun pelajaran 2022 / 2023.
Dilaksanakan di Semarang
Tanggal : Juni 2022