( PTK )
Disusun Oleh :
Mengetahui
Kepala UPT SMK Negeri 1 Nawangan
ii
ABSTRAK
Kompetensi kerja bangku adalah salah satu materi pada program keahlian
Kria Kayu yang membekali para siswa dengan keterampilan dan pengetahuan
keahlian yang diharapkan dapat dijadikan sebagai profesi di masa depan dan dapat
bersaing di era yang semakin kompetetif.
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi
belajar produktif kompetensi Kerja Bangku Melalui Metode Drill pada siswa
kelas X semester 2 Program Keahlian Kria Kayu SMK Negeri 1 Nawangan tahun
pelajaran 2013/2014.
Berdasarkan Observasi awal pada pembelajaran praktek kerja bangku di
SMK Negeri 1 Nawangan.menunjukkan bahwa hasil belajar Kompetensi Kerja
Bangku kelas X masih ada yang belum mencapai KKM. Hal ini terbukti dari rata-
rata nilai praktek kelas X adalah 61,14 dengan ketuntasan klasikal sebesar
30,23%. Melihat hasil belajar siswa yang rendah maka perlu adanya penggunaan
metode yang tepat untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa kelas X program
keahlian kria kayu SMK Negeri 1 Nawangan.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Kria Kayu
SMK Negeri 1 Nawangan.yang berjumlah 26 orang. Prosedur dalam penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus, kegiatan setiap siklus
dalam penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan
refleksi.
Hasil penelitian yang melibatkan aktivitas siswa dan dilaksanakan pada
siklus 1 dengan menggunakan metode drill adalah sebesar 71,43% (cukup baik)
dan siklus 2 meningkat menjadi 92,86% (baik).
Rata-rata hasil belajar secara klasikal yang dicapai pada siklus 1 sebelum
menggunakan metode drill sebesar 79,49 dengan ketercapaian ketuntasan klasikal
yaitu sebesar 72,09% dan pada siklus II setelah digunakan metode Drill rata-rata
kelas meningkat menjadi 82,12 dan ketercapaian ketuntasan klasikal yaitu sebesar
90,70%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode Drill dapat
meningkatkan prestasi belajar produktif kompetensi kerja bangku pada siswa
kelas X Program Keahlian Kria Kayu 1 SMK Negeri 1 Nawangan. Oleh karena
itu untuk pembelajaran yang maksimal maka diharapkan guru SMK Negeri 1
Nawangan dapat menerapkan metode Drill pada Kompetensi produktif yang lain,
karena terbukti mampu meningkatkan prestasi belajar para siswa.
iii
KATA PENGANTAR
Metode Drill Pada Siswa Kelas X Semester 2, Program Keahlian Kria Kayu
persyaratan kenaikan pangkat bagi guru karena sudah memenuhi kriteria yang
telah ditentukan.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada berbagai pihak atas bantuan
dan dukungan baik moril maupun materiil sehingga penyusunan karya tulis ini
dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Namun demikian Penulis menyadari
bahwa penyusunan karya tulis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu besar
selanjutnya.
Demikian semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
ABSTRAK............................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iv
DAFTAR ISI........................................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah.............................................................................. 3
C. Rumusan Masalah................................................................................. 4
D. Pembatasan Masalah............................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian.................................................................................. 4
F. Manfaat Penelitian................................................................................ 5
v
F. Kerangka Berpikir................................................................................ 24
G. Hipotesis Penelitian............................................................................... 25
A. Seting Penelitian.................................................................................. 26
B. Subyek Penelitian................................................................................ 26
C. Variabel Penelitian.............................................................................. 26
D. Instrumen Penelitian......................................................................... 27
E. Prosedur Penelitian............................................................................. 28
F. Sumber Data........................................................................................ 28
G. Pengumpulan Data.............................................................................. 29
H. Validasi Data....................................................................................... 30
I. Analisis Data........................................................................................ 30
A. Kesimpulan.......................................................................................... 46
B. Saran.................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 : Silabis
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang
mampu bersaing arena global tersebut. Lulusan SMK Program keahlian kriya
harus mampu bersaing dengan lulusan lain karena mempunyai peluang yang
cirikhas seni dan budaya Indonesia dan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sekolah yang berorientasi pada dunia kerja, memberikan bekal siap kerja pada
siswa sebagai tenaga kerja yang terampil tingkat menengah sesuai dengan
persyaratan yang dituntut oleh dunia kerja. Kegiatan belajar mengajar pada
1
siswa dalam mengembangkan perolehan belajarnya baik pada aspek
pengetahuan,
2
2
potensinya.
2. Mendidik SDM yang punya etos kerja dan berkompetensi dengan standar
internasional.
masyarakat.
diandalkan dan menjadi siswa mandiri, berjiwa wirausaha dan kreatif sesuai
Terkait dengan hal di atas maka salah satu Program Keahlian kria kayu
pada kompetensi teknik kerja bangku, masih terdapat kelemahan dari segi
kualitas dan hasil pembelajaran. Dalam hal ini siswa belum menunjukkan hasil
3
efektif agar hasil belajar yang dimaksud dapat lebih meningkat dan dapat
2014/2015..
B. Identifikasi Masalah
menunjukkan hasil belajar yang maksimal dan perlu adanya peningkatan agar
dari SMK. Disamping itu untuk merealisasikan peningkatan kualitas dan hasil
pembelajaran melalui metode Drill pada siswa kelas X program keahlian kria
C. Rumusan Masalah
D. Pembatasan Masalah
E. Tujuan Penelitian
bangku pada siswa kelas X Program Keahlian kria kayu SMK Negeri 1
metode Drill
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Lembaga
a. Sebagai bahan informasi, baik bagi Kepala Sekolah, Guru dan Siswa
bangku.
Negeri 1 Nawangan.
3. Bagi Peneliti
6
KAJIAN PUSTAKA
hasil yang telah dicapai(dari yang telah diakukan, dikerjakan, dan sebagainya)
(1991: 787). Sedangkan menurut Saiful Bahri Djamarah (1994: 20-21) dalam
bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, bahwa prestasi adalah apa
yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati
yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dalam buku yang sama Nasrun
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Djalal "prestasi belajar siswa
adalah gambaran kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses
perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah
mempelajari sesuatu.
6
7
hasil dari suatu kegiatan seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan,
Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar ialah hasil
usaha bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai
sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang,
prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai raport atau test nilai sumatif.
Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik
dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di sekolah.
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dekerjakan), dalam hal ini
pikiran
8
1. Faktor intern
Faktor ini berkaitan dengan segala yang berhubungan dengan diri siswa itu
2. Faktor ini berhubungan dengan pengaruh yang datang dari luar diri
Prestasi belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor
utuma yakni faktor dari lingkungan dan faktor dari diri peserta didik seperti
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan,
sosial, ekonomi dan faktor fisik dan psikis serta faktor utama yaitu kemampuan
interaksi antara pendidik dan siswa, salah satu yang mempengaruhi kualitas
dimilikinya). Dengan asumsi, bahwa guru adalah sutradara dan sekaligus aktor
1. Besarnya (class size). Artinya, banyak sedikitnya jumlah peserta didik yang
3. Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia. Sering kita temukan dalam
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No. 20/2003, Bab I
Pasal Ayat 20). Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta
didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan
tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan
didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama
Suasana belajar yang diciptakan guru harus melibatkan peserta didik untuk
melakukan hal tersebut dengan lancar dan termotivasi. Untuk itu seorang guru
pembelajaran.
Mata Pelajaran Produktif bersifat melayani permintaan pasar kerja karena itu
banyak ditentukan oleh dunia usaha/ dunia industri atau asosiasi profesi.
keahlian.
11
Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh siswa
sekolah kejuruan Kompetensi Keahlian Desain dan Produksi Kria Kayu dalam
pada pembuatan benda kerja dengan alat tangan, dan dilakukan di bangku
kerja. Praktik kerja bangku melatih siswa agar mampu menggunakan alat kerja
manual yang baik dan benar, serta mampu menghasilkan benda kerja yang
memiliki standar tertentu sesuai dengan lembar kerja yang ditentukan. Hal ini
dapat tercapai jika siswa melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan
berjiwa
wirausaha.
kerja, tetapi juga pada prosesnya. Dimana proses tersebut lebih menitik
harus mengenal peralatan yang dibutuhkan karena terkait erat dengan standar
prosedur kerja yaitu penggunaan peralatan kerja bangku harus sesuai dengan
1. Alat Pokok
bengkel kayu, karena alat ini sangat penting dan berfungsi vital dalam
pekerjaan kria dan mebel. Alat-alat pokok biasanya berupa alat potong.
dan meratakan suatu benda. Jenis alat potong tergantung pada bahan yang
atau dengan cutter, bahan logam dipotong dengan gunting logam atau
gergaji logam, dan bahan kayu dipotong menggunakan gergaji kayu, pahat,
atau ketam.
a. Gergaji Tangan
Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras, sehingga
kayu searah jaringan serat kayu dan mempunyai 31/2 hingga 4 pucuk
gigi pada setiap panjang 25 mm. Panjang daun antara 500 mm hingga
70 mm.
baja yang dipasang pada daun gergaji. Jumlah pucuk gigi pada setiap
b. Pahat
dipukul dengan palu atau malet. Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan
cara penggunaannya.
Pahat ini sama dengan pahat kuku kekar, hanya kedua sisi daun
pahat dibuat miring. Pahat ini tidak perlu dipukul dengan palu, tetapi
pahat
16
pengupas ada dua, yaitu: pahat pengupas lurus dan pahat pengupas
bertangkai bengkok.
halus pada serat kayu yang sulit. Ujung pahat digunakan untuk
c. Ketam
Ditinjau dari bahan badan ketam, ketam dibedakan menjadi dua, yaitu:
ketam badan kayu dan ketam badan logam. Ketam badan kayu adalah
ketam tradisional yang sudah sejak dahulu dipakai oleh tukang kayu di
pilihan. Alas ketam dibuat rata dan halus karena berfungsi sebagai
ketam. Ukuran tidak terstandar secara pasti namun antara 10 s.d. 50 cm.
mengalami keausan.
2. Alat bantu
yaitu : Mistar, meteran, siku-siku, alat penanda, palu, kakatua, obeng dan
klem.
bangku harus dikuasai oleh siswa agar dalam proses pembelajaran praktek
1. Memotong kayu
sekitar 4 mm untuk ukuran lebar dan 112 mm untuk ukuran panjang ini
2. Mengetam kayu
a. Pilihlah sisi muka dan tepi muka kayu. Ini merupakan dua permukaan
Gambar 7
3. Memahat
seandainya menggunakan palu kayu harus selalu dijaga agar tangan kiri
tidak berada pada tepi potong. Hal ini akan membahayakan si pekerja.
ragum .
Ada dua cara dalam teknik memahat yaitu : Dengan cara memakai
palu dan menusukan pahat dengan kedua belah tangan. Doronglah pahat
20
tusuk dengan kedua belah tangan. Tangan kanan memegang pegangan pahat
dan tangan kiri menuntun arah ujung pahat. Dorong pahat menjauhi tubuh
1) Pakaian kerja : Lengan baju pakaian kerja atau kemeja kerja harus
2) Jangan memasukkan alat dalam saku karena dapat melukai dan alat
metode yang akan digunakan. Pada perencanaan ini perlu diperhatikan faktor-
pengembangan kurikulum.
2. Metode Diskusi
objek yang diamati. Dalam pengamatan, yang diamati adalah suatu objek
sedang pada percobaan yang diamati adalah suatu objek yang dibuat oleh
pengamat.
Adalah suatu cara mengajar yang menekankan aktivitas belajar siswa dalam
bentuk kelompok.
Metode latihan atau drill adalah suatu cara mengajar di mana siswa
keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Latihan yang
latihan yang mempunyai arti luas ialah yang dapat menanamkan pengertian
karena latihan permulaan itu kita belum bisa mengharapkan siswa dapat
Guru juga perlu mengutamakan ketepatan, agar siswa melakukan latihan secara
diperhatikan pula apakah respon siswa telah dilakukan dengan tepat dan cepat.
kesempatan lain. Masa latihan itu harus menyenagkan dan menarik, bila perlu
siswa dan kemungkinan rasa gembira itu bisa menghasilkan keterampilan yang
esensial/yang pokok atau inti, sehingga tidak tenggelam pada hal-hal yang
itu.
1. Bahan yang diberikan secara teratur, tidak loncat-loncat dan step by step
akan lebih melekat pada diri anak dan benar-benar menjadi miliknya.
24
kesalahan-kesalahannya.
yang cepat dan membangkitkan perasaan sukses bagi siswa yang dapat
praktek disekolah.
F. Kerangka Berpikir
perlu adanya peningkatan agar hasil pembelajaran sesuai dengan kriteria KKM
atau Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu siswa diharuskan mencapai nilai paling
rendah 76.
tersebut Guru mata diklat perlu menerapkan metode pembelajaran yang efektif
kria kayu kelas X dapat mencapai nilai KKM dan bahkan melebihi diatas rata-
menguasai bidang ilmu yang dididukung dengan sarana yang memadai. Secara
MENGGUNAKAN PRESTASI
SIKLUS METODE DRILL BELAJAR
II MENINGKAT
26
G. Hipotesis Penelitian
kompetensi kerja bangku pada siswa kelas X semester 2 Program Keahlian kria
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Nawangan, pada Pogram Studi Keahlian kria kayu. Setting yang mengambil
peneliti bertugas yaitu sebagai Guru pada Program Keahlian kria kayu di kelas
sampai dengan bulan Juni 2014 pada semester genap dan disesuaikan dengan
jadwal pelajaran materi kerja bangku yang merupakan salah satu kompetensi
materi berikutnya.
B. Subyek Penelitian
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yaitu materi kerja bangku sebagai variabel bebas dan
26
27
variabel tersebut perlu dianalisis untuk membuktikan hipotesis dalam PTK ini.
D. Instrumen Penelitian
1. Silabus
mengelola pembelajaran.
proses pembelajaran.
28
E. Prosedur Penelitian
model Kemmis dan Taggart. Dimana dalam satu siklus atau putaran terdiri
dilaksanakan 4 kali pertemuan yaitu 9 jam pelajaran, dan siklus 2 juga 4 kali
F. Sumber Data
1. Evaluasi yang berupa peniliana secara kuantitatif terhadap hasil karya siswa
pada siklus 1.
Drill.
29
pembelajaran.
G. Pengumpulan Data
2. Metode Angket
Data yang diperoleh adalah dalam bentuk tulisan yakni jawaban dari
responden. Metode angket adalah daftar pertanyaan yang diisi oleh sejumlah
jawaban.
2. Metode Interview
30
Dari sumber data Person yang bisa memberi jawaban lesan melalui
3. Metode Dokumentasi
berlangsung.
H. Validasi Data
lain diluar data itu yaitu observasi langsung. Dalam memberikan tugas peneliti
kria katu hal ini dikarenakan kompetensi yang harus di sampaikan telah
Validasi data juga dilakukan oleh 2 Observer guru kria kayu SMK Negeri
dapat dipertanggungjawabkan.
I. Analisis Data
pembelajaran nilai rata-rata pada siklus I dan siklus II. Sedangkan analisis
berikut: siswa yang menjawab setuju sekali (SS) diberi skor 4, setuju (S)
diberi skor 3, kurang setuju (KS) diberi skor 2, dan tidak setuju (TS) diberi
skor 1.
diolah dengan kriteria sebagai berikut: aktivitas sangat tinggi diberi skor 4,
aktivitas tinggi diberi skor 3, aktivitas sedang diberi skor 2, dan aktivitas
komponen antara lain guru dan siswa. Indikator keberhasilan penelitian ini
dikatakan berhasil apabila hasil evaluasi yang berupa karya kerja bangku
Indikator untuk hasil skor angket yang meliputi minat dan motivasi siswa
Keahlian kria kayu SMK Negeri 1 Nawangan pada semester genap Tahun
32
33
agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik dan lancar serta memperoleh
1. Siklus I
a. Perencanaan
mendukung.
sampel 26 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun
34
belajar mengajar. Setiap siswa diberi tugas untuk membuat karya kerja
bangku dengan bahan yang sudah disediakan oleh sekolah Selama proses
Pada akhir proses belajar mengajar seluruh karya siswa dikumpulkan dan
diberi penilaian.
NILAI T TT
NO NAMA SISWA
Ketepatan Kons
Ukuran truksi
Finishing Total Rata2
1 Ade Pramono 74 73 73 220 73,3 √
2 Ahmad Zaini
75 80 78 233 77,7 √
Anundita
3 Aji Prasetyo 76 77 77 230 76,7 √
4 Aldi
72 73 75 220 73,3 √
Firmansyah
5 Andri Karista 74 75 73 222 74 √
6 Andrian
75 75 77 227 75,7 √
Prayoga
7 Angga Fajar
77 75 77 229 76,3 √
Mahartoto
8 Anton
75 75 76 226 75,3 √
Wicahyo
9 Arip Widodo 78 77 76 231 77 √
10 Cahyo Setiadi 76 75 78 229 76,3 √
11 Dandi
76 75 79 230 76,7 √
Purniawan
35
Dari tabel di atas untuk dapat mengetahui nilai rata-rata dan jumlah
X=
∑X
∑N
Dimana : X = Nilai rata-rata
ΣX = Jumlah semua nilai siswa
ΣN = Jumlah semua siswa
P=
∑ Siswa. yang . tuntas . belajar x100 %
∑ Siswa
Maka hasil ketuntasan belajar adalah :
P = 17 x 100 = 65,38 %
26
Nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 75,8 dan ketuntasan belajar
mencapai 65,38 % atau ada 17 dari 26 siswa yang sudah tuntas belajar.
Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus I secara klasikal nilai rata-
rata kelas sudah mencapai KKM yang sudah ditetapkan oleh Program
Keahlian kria kayu sebesar 76. Namun untuk ketuntasan belajar secara
klasikal belum memenuhi kriteria sebesar 95 % sehingga perlu
dilanjutkan pada siklus ke 2 dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan hasil
pembelajaran kompetensi kerja bangku.
3) Pengamatan Observer
Pada siklus 1 untuk evaluasi observer kepada Guru peneliti dapat
disebutkan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3 : Skor Pengamatan Observer Siklus 1
Skor
No Aspek Pengamatan Rata
Penilaian Jumlah
rata
1 Proses KBM P1 P2
A. Pendahuluan :
37
C. Penutup
1. Mengevaluasi kelas selama 3 4 7 3,5
PBM, memberi motivasi dan
menyampaikan materi untuk
tatap muka berikutnya.
2. Menugaskan siswa untuk 3 3 6 3
Mengemas peralatan yang
telah digunakan serta piket
kebersihan kelas sebelum
siswa pulang.
3. Menutup KBM dengan doa 3 4 7 3,5
dan salam
2 Rencana Pelaksanaan Pelajaran 4 3 7 3,5
3 Media Pembelajaran 4 3 7 3,5
4 Pengelolaan Waktu 4 4 8 4
5 Penampilan 4 4 8 4
6 Respon siswa 3 3 6 3
Total Skor 58,5
Total rata-rata 3,44
Rata-rata Skor Kriteria
1 s.d 1,9 : Tidak Baik
2 s.d 2,9 : Cukup Baik
3 s.d 3,5 : Baik
3,6 s.d 4 : Sangat Baik
38
Dari data di atas diperoleh skor yang diberikan oleh Observer yaitu
Jawab
No Butir Pertanyaan 1 2 3 4
TS KS S SS
Minat siswa terhadap pembelajaran
1 7 19
materi Kerja bangku sangat tinggi.
Peralatan pembelajaran materi Kerja
2 5 21
bangku tersedia memadai.
3 Tenaga pendidik sesuai dengan keahlian 3 23
4 Sarana pembelajaran layak dan memadai 2 3 21
Aloksi waktu yang tersedia untuk
5 5 21
pembelajaran materi kerja bangku cukup
Siswa antusias mengerjakan tugas
6 7 19
membuat karya kerja bangku
Kurangnya buku referensi sehingga
7 siswa kurang memiliki pengetahuan 7 6 7 6
pembelajaran materi kerja bangku
Ketrampilan pembelajaran materi kerja
8 bangku bisa dikembangkan menjadi 4 6 5 11
profesi siswa setelah lulus dari sekolah.
Penampilan Guru dalam mengajar
menarik dan memotivasi siswa untuk
9 5 6 15
mengikuti materi pembelajaran kerja
bangku
Media pembelajaran materi kerja
10 bangku sangat relevan dan mendukung 7 9 2 8
pembelajaran
Dari data tabel angket pembelajaran kerja bangku yang sudah didisi
oleh
26 responden pada siklus 1 maka dapat diambil analisis bahwa pada butir
3) Refleksi
4) Refisi
a) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas
2. Siklus II
40
a. Perencanaan
mendukung yaitu Lap Top, Kabel VGA, Sound, LCD, Disamping itu
dilaksanakan bulan April s.d Juni pada semester gasal Tahun Pelajaran
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada RPP siklus 2 yang telah
Karya kerja bangku siswa yang sudah dibuat pada siklus 1 baik bagi
siswa yang sudah tuntas belajar atau belum dilanjutkan dengan metode
NILAI T TT
NO NAMA SISWA
Ketepatan Kons
Ukuran
Finishing Total Rata2
truksi
1 Ade Pramono 79 81 83 243 81 √
2 Ahmad Zaini 85 86 87 258 86 √
3 Aji Prasetyo 87 87 87 261 87 √
4 Aldi F. 80 80 80 240 80 √
5 Andri Karista 80 82 84 246 82 √
6 Andrian P. 85 85 85 255 85 √
7 Angga Fajar 86 86 86 258 86 √
8 Anton W. 84 86 88 258 86 √
9 Arip Widodo 84 84 84 252 84 √
10 Cahyo Setiadi 82 84 86 252 84 √
11 Dandi P. 87 87 87 261 87 √
12 Dani Irawan 80 82 84 246 82 √
13 Dedi Milala 85 85 85 255 85 √
14 Deni Damara 84 84 84 252 84 √
15 Deni Wiyanto 88 88 88 264 88 √
16 Erwin N. 90 90 90 270 90 √
17 Frendi Antoni 80 82 84 246 82 √
18 Ibnu Muhlisin 82 82 82 246 82 √
19 Lukman A. 85 85 85 255 85 √
20 Muhammad K. 82 83 84 249 83 √
21 Nur Kholis 80 81 82 243 81 √
22 Robbi Priojati 83 83 83 249 83 √
23 Rudiyanto 78 80 82 240 80 √
24 Tri Mulyono 85 85 85 255 85 √
25 Wahyu Ari W. 82 84 86 252 84 √
26 Wahyu B. 82 82 82 246 82 √
Jumlah 2184 26
Dari tabel di atas maka nilai rata-rata dan jumlah prosentase ketuntasan
X=
∑X
∑N
42
P=
∑ Siswa. yang . tuntas . belajar x100 %
∑ Siswa
Maka hasil ketuntasan belajar adalah :
P = 26 x 100 = 100 %
26
Nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 84,84 dan ketuntasan belajar
mencapai 100 % atau 26 siswa seluruhnya sudah tuntas belajar. Hasil
ini menunjukkan bahwa pada siklus 2, secara klasikal nilai rata-rata
kelas sudah mencapai KKM yang sudah ditetapkan oleh Program
Keahlian kria kayu sebesar 76. Ketuntasan belajar secara klasikal sudah
memenuhi kriteria sebesar 95 % sehingga tidak perlu dilanjutkan pada
siklus berikutnya.
c) Pengamatan Observer
Pada siklus 2 untuk evaluasi Observer kepada Guru peneliti dapat
disebutkan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 6 : Skor Pengamatan Observer Siklus 2
Skor
Aspek Pengamatan
No Penilaian Rata
Jumlah
rata
1 Proses KBM P1 P2
A. Pendahuluan :
1. Membuka pelajaran, salam 4 4 8 4
2. Absen, Memotivasi siswa 4 3 8 4
3. Mempersiapkan alat bahan 4 4 8 4
4. Menyampaikan tujuan KBM 4 3 7 3,5
43
B. Kegiatan inti :
1. Mendiskusikan dengan siswa 4 4 8 4
langkah-langkah yang akan
dilaksanakan selama PBM
2. Menyampaikan materi 4 4 8 4
Kerja bangku dan
memberi tugas kepada siswa
3. Mengamati dan memberi 4 3 7 3,5
bimbingan siswa
4. Menjawab pertanyaan siswa
Selama proses pembelajaran 4 4 8 4
5. Menerima hasil karya siswa
dan memberi evaluasi 4 4 8 4
C. Penutup
1. Mengevaluasi kelas selama 4 4 7 3,5
PBM, memberi motivasi dan
menyampaikan materi untuk
tatap muka berikutnya.
2. Menugaskan siswa untuk 4 4 8 4
Mengemas peralatan yang
telah digunakan serta piket
kebersihan kelas sebelum
siswa pulang.
3. Menutup KBM dengan doa 4 4 8 4
dan salam
2 Rencana Pelaksanaan Pelajaran 4 4 8 4
3 Media Pembelajaran 4 4 7 3,5
4 Pengelolaan Waktu 4 4 8 4
5 Penampilan 4 4 8 4
6 Respon siswa 4 4 8 4
Total Skor 66
Dari data di atas diperoleh skor yang diberikan oleh Observer yaitu 3,44
Jawab
No Butir Pertanyaan 1 2 3 4
TS KS S SS
Minat siswa terhadap pembelajaran
1 materi Kerja bangku dengan metode 26
Drill sangat tinggi.
Peralatan pembelajaran materi Kerja
2 2 24
bangku tersedia memadai.
3 Tenaga pendidik sesuai dengan keahlian 1 25
4 Sarana pembelajaran layak dan memadai 2 24
Aloksi waktu yang tersedia untuk
5 3 23
pembelajaran materi kerja bangku cukup
Siswa antusias mengerjakan tugas
6 membuat karya kerja bangku dengan 2 24
metode Drill
Kurangnya buku referensi sehingga
7 siswa kurang memiliki pengetahuan 1 25
pembelajaran materi kerja bangku
Ketrampilan pembelajaran materi kerja
8 bangku bisa dikembangkan menjadi 1 25
profesi siswa setelah lulus dari sekolah.
Penampilan Guru dalam mengajar
dengan metode Drill menarik dan
9 2 24
memotivasi siswa untuk mengikuti
materi pembelajaran kerja bangku
Media pembelajaran materi kerja
10 bangku metode Drill sangat relevan dan 2 24
mendukung pembelajaran
Dari data tabel angket pembelajaran kerja bangku yang sudah didisi
oleh
3. Refleksi
Drill ternyata memunculkan hasil karya kerja bangku yang inovatif dan
estetis.
a) Guru sudah terampil dalam memotivasi siswa dan sudah ebih jelas
siswa.
antusias.
4. Refisi
Oleh karena pada pembelajaran siklus 2 sudah mencapai hasil yang optimal
maka tidak direfisi dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
BAB V
A. Kesimpulan
kualitas dan hasil pembelajaran kompetensi kerja bangku pada siswa Program
kompetensi kerja bangku pada siklus I, secara klasikal yang sudah tuntas
belajar sebesar 65,38 % dengan nilai rata-rata kelas 75,8 sehingga untuk
pembelajaran oleh guru berada pada kategori BAIK (3) Kualitas dan hasil
sebesar 100 %, bahkan nilai rata-rata kelas diatas KKM 75 yaitu 84.
sudah dirumuskan terbukti benar dan valid yaitu pembelajaran dengan metode
bangku pada siswa kelas X Program Keahlian kria kayu SMK Negeri 1
46
47
B. Saran-saran
bangku program keahlian kria kayu SMK Negeri 1 Nawangan seluruh Guru
dan meningkatkan wawasan pengetahuan sesuai dengan bidang ilmu dan mata
ada peningkatan baik dalam hal jumlah maupun kualitasnya sehingga siswa
akan lebih mudah dalam mencari referensi guna menunjang hasil belajarnya.
pendidikan yang tersurat dalam Misi dan Visi dapat terealisasi dengan baik.
.
48
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 2000. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Sinar Baru
Algensindo.
Enget. DKK, 2008, Kriya Kayu Untuk SMK Jilid 1, Jakarta : Direktorat
Pembinaan SMK.
Enget. DKK, 2008, Kriya Kayu Untuk SMK Jilid 2, Jakarta : Direktorat
Pembinaan SMK.
Fitriana Elitawati .2002. Manfaat Tujuan Dalam Proses Belajar Mengajar.
online :http://www.infodiknas.com/manfaat-tujuan-pembelajaran-khusus-
dalam-proses-belajar-mengajar/.
Hamzah B. Uno.2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara