Anda di halaman 1dari 4

PRINSIP PEMBELAJARAN DAN ASESMEN I

TOPIK 2

RUANG KOLABORASI

DOSEN PENGAMPU:

Dr. NOOR HUDALLAH, M.T.

Oleh:
Achmad Sahal Fikri
Agustina Iriyanti
Ahmad Fachrudin

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG 1

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DAN GIM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2023
Kelompok 1:

RUANG KOLABORASI
“Menelaah Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)”

1. Apakah bentuk order pada pembelajaran PjBL tersebut?


Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning (PjBL) ) adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. PjBL di
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan model pembelajaran yang melibatkan
peserta didik dalam projek-projek nyata berupa pesanan dari internal sekolah seperti
produk kreatif sekolah, dari mitra dunia kerja, atau masyarakat. dalam bentuk order
pada video tersebut yaitu pemasangan instalasi sistem jaringan lokal, pembuatan
learning manajemen system yang ada di SMA Ahmad Dahlan

2. Bagaimana langkah/alur pelaksanaan pembelajaran PjBL di sekolah tersebut?


Jelaskan dengan rinci.
PJBL yang dilakukan oleh sekolah tersebut berdasarkan pada order dari
konsumen langkah yang dilakukan adalah :
- Pertama, menerima konsumen yang membutuhkan layanan jasa.
Konsumen datang dan berdiskusi dengan tim kerja yang akan menjalankan
proyek. Sebagai contoh, dalam kasus sekolah, ada seorang konsumen yang
menginginkan pemasangan jaringan internet di sekolah mereka. Konsumen
menjelaskan keinginannya, dan tim memastikan beberapa elemen yang perlu
diperhatikan sebelum memulai pengerjaan proyek.
- Kedua, tim menganalisis proyek dan memastikan pesanan.
Setelah diskusi, tim proyek melakukan konfirmasi ulang terkait pesanan yang
diajukan, keadaan lingkungan di lokasi pengerjaan proyek, dan melakukan
survei lokasi untuk memastikan kebutuhan apa saja yang diperlukan.
- Ketiga, tim merancang proyek berdasarkan permintaan pelanggan.
Tim merancang berbagai detail proyek sesuai dengan pesanan konsumen,
termasuk penentuan alat dan bahan, daftar kebutuhan perangkat, estimasi
biaya, jadwal pengerjaan proyek, pembagian tugas, dan prosedur kerja.
- Melayani jasa/melaksanakan proyek sesuai dengan spesifikasi dan prosedur
yang ditentukan.
Tim menjalankan proyek sesuai dengan perancangan yang telah
didiskusikan, dengan setiap anggota tim bekerja sesuai dengan job desk
yang telah ditetapkan, di lapangan, dan memperhatikan K3LH (Kesehatan,
Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan).
- Kelima, memeriksa kesesuaian proyek dengan permintaan pelanggan
(Quality Control).
Konsumen memeriksa hasil proyek dengan mencoba langsung, dan tim
melakukan diskusi kembali untuk memastikan bahwa hasil proyek sudah
sesuai dengan harapan konsumen. Selain itu, dilakukan pula kontrol kualitas
selama penggunaan produk yang dihasilkan dari proyek untuk memastikan
tidak ada kendala.
- Mengakhiri Layanan dan Menjalin Kemitraan dengan Pelanggan.
Tim melakukan diskusi dengan konsumen mengenai kemungkinan kemitraan
melalui perawatan produk yang telah dikerjakan.
- Tahap Terakhir yaitu Evaluasi.
Tim melakukan evaluasi menyeluruh terhadap rancangan proyek dan
implementasi proyek selama proses pengerjaan.

3. Apakah jenis pekerjaan pada pembelajaran PjBL di sekolah tersebut


menerapkan kolaborasi dari beberapa mata pelajaran? Kalau belum,
bagaimana sebaiknya menurut Anda?
Dalam video tersebut sudah menerapkan kolaborasi dari beberapa mata
pelajaran. Untuk membuat produk rotisesuaidengan standar indutri, peserta didik
harus sudah menguasai berbagai kompetensi-kompetensi pendukung yang diperoleh
baik dari teori dikelass maupun praktik lintas mata pelajaran yang berhubungan
dengan produksi, packaging, dan marketing

4. Apakah disiapkan Jobsheet pada pembelajaran PjBL di sekolah tersebut?


Apakah Jobsheet sudah membantu peserta didik melakukan pekerjaan
menyelesaikan pekerjaan/order?
Di SMKN 57 Jakarta khususnya yang ada dalam video tersebut
mempersiapkan jobsheet. Jobsheet membantu peserta didik, jobsheet juga
memandu peserta didik melakukan praktik untuk mengerjakan order roti. Jobsheet
merupakan langkah-langkah pekerjaan yang dissun secara urut sesuai dengan
prosedur kerja yang diterapkan untuk mengantar pencapaian kompetensi peserta
didik

5. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran PjBL tersebut?


Peran guru dalam mengimplementasikan model pembelajaran teaching
factory dalam konteks produksi yaitu :
1) Bertindak sebagai pelaksana (memberikan contoh/demonstrasi)
2) Sebagai pendamping (mengawasi kerja peserta didik)
3) Sebagai penguji/quality control (menilai kesesuaian hasil kerja siswa sesuai
dengan standar)
4) Sebagai konsumen (menilai kelayakan hail kerja siswa)
Perannya disesuakan dengan proses produksi dan sintaks pembelajaran TEFA
dalam pedoman pembelajaran pada sekolah menengah kejuruan.

6. Apa yang dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam melakukan quality
control produk?
Yang dilakukan guru dan peserta didik dalam melakukan quality control
produk yaitu mementingka dan mengacu pada aspek penilaian yang ada di jobsheet
diantaranya yaitu :
1) Aspek kualitas
2) Aspek fungsi
3) Waktu Pengerjaan

7. Bagaimana asesmen pada pembelajaran PjBL di sekolah tersebut dilakukan?


Asesmen yang dilakukan di SMKN 57 Jakarta sesuai dengan video tersebut yaitu
1) Asesmen formatif
Dalam video tersebut guru memberikan apresiasi yang dimana hal tersebut
termasuk awal asesmen formatif. Guru tersebut memberikan informasi dan umpan
balik untuk melihat kesiapan peserta didik sebelum mengawasi proses
pembelajaran.
a. Pertanyaan seputar uniform (pada tahapan orientasi)
b. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik berupa "Untuk
mengahsilkan roti yang berkualitas diperlukna tahapan yang tepat. Tahap
seperti apa?"
2) Asesmen Sumantif
Assessment of Learning Assesment yang digunakan untuk mengevaluasi
capaian hasil pembelajaran pada video tersebut ditampilkan, dimana guru
memberikan pertanyaan kepada peserta didik "Bagaimana hasil produk yang telah
kalian buat?" (tahap mengevaluasi produk)

8. Buatlah laporan hasil telaah berupa presentasi untuk dipresentasikan pada


demonstrasi kontekstual.
Oke siap

Anda mungkin juga menyukai