Anda di halaman 1dari 79

KURIKULUM OPERASIONAL

SMK KOSGORO 1 SRAGEN

SMK KOSGORO 1 SRAGEN

KOMPETENSI KEAHLIAN:
1. Program Keahlian Teknik Otomotif,
2. Program Keahlian Teknik Elektronika
3. Program Keahlian Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi.
4. Program Keahlian Layanan Kesehatan

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAN


SMK KOSGORO 1 SRAGEN
Tahun Pelajaran 2022 / 2023
ii
Penanggung Jawab:
Danang Priyatmoko,SE,S.Kom,M.Pd
Kepala SMK Kosgoro 1 Sragen

Tim Penyusun:
Ketua : S u h a r d i , S.Pd
Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana dan Ketenagaan

Anggota :
1. Lulus Sriono,S.Pd
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.
2. Mulyanto,SE
Sekretaris WKS 1 Bidang Kurikulum
3. Dwi Samsuri.ST
4. Suharso,ST
5. Tri Saksono,ST.
6. Sugiyem,S.Pd
7. Shinta Fajar Riyanti,A.Md.Keb

iii
IDENTITAS SEKOLAH

1. NPSN 20312916
2. NAMA RESMI SEKOLAH SMK Kosgoro 1 Sragen
3. SK PENDIRIAN
a. Nomor SK 739 /10 3/ I / 1996
b. Tanggal SK 3 Juni 1996
4. SK IZIN OPERASIONAL
a. Nomor SK 730 /103 / I /1996
b. Tanggal SK 3 Juni 1996
5. KONSENTRASI KEAHLIAN
1. Program Keahlian Teknik Otomotif
2. Program Keahlian Teknik Elektronika
3. Program Keahlian Teknik Komputer
Jaringan dan Telekomunikasi
4. Layanan Kesehatan
6. STATUS AKREDITAS B
7. STATUS APPROVAL PROGRAM DIKLAT DECK OFFICER CLASS IV
OLEH KEMENTRIAN PERHUBUNGAN
a. Nomor SK -
b. Tanggal SK -
8. STATUS APPROVAL PROGRAM DIKLAT ENGINEER OFFICER
CLASS IV OLEH KEMENTRIAN PERHUBUNGAN
a. Nomor SK -
b. Tanggal SK -
9. SERTIFIKAT SMM -
10. PENETAPAN LSP–SMK
a. Nomor SK -
b. Tanggal -
11. ALAMAT LENGKAP SEKOLAH
a. Jalan Jl. Raya Timur Km. 07
b. Desa/Kelurahan Kebonromo
c. Kecamatan Ngrampal
d. Kabupaten Sragen
e. Propinsi Jawa Tengah
f. Nomor Telepon/Fax 0271 - 8825134
g. Email kosgoro_sragen@yahoo.co.id
h. Website
iv
12. IDENTITAS KEPALA SEKOLAH
a. Nama Lengkap Danang Priyatmoko, SE, S.Kom, M.Pd.
b. Tempat & Tanggal Lahir Sragen,
Jl. Raya Timur, Km. 06 Kec. Nrampal,
c. Alamat Lengkap
Kabupaten Sragen, Prov. Jawa Tengah
d. Telepon Rumah / HP 0813 9339 5953
e. SK Pengangkatan Terakhir :
 Nomor SK 056 / SK-YPCT / VII / 2021
 Tanggal 01 Juli 2021
Yayasan Pendidikan Catur Tunggal Kab.
 Pejabat Yang Mengangkat
Sragen
13. KOMITE SEKOLAH
a. Jumlah Anggota 5
b. Ketua Trisno Budi Raharjo, SS, M.Si.

v
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Syukur Alhamdulillah, penyusunan Kurikulum SMK


Kosgoro 1 Sragen berbasis Implementasi Kurikulum Merdeka telah terselesaikan.
Penyusunan program ini dilakukan bersama-sama oleh Tim Pengembang Kurikulum
SMK Kosgoro 1 Sragen bersama Komite Sekolah SMK Kosgoro 1 Sragen , dengan
memperhatikan masukan dari segenap Guru Pengampu Mata Pelajaran serta dengan
bimbingan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah melalui
Pengawas Pembina SMK Kosgoro 1 Sragen.

Kurikulum SMK Kosgoro 1 Sragen ini merujuk pada Keputusan Menteri


Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
025/H/KR/2022 tentang Satuan Pendidikan pelaksana implementasi kurikulum merdeka
melalui jalur mandiri pada tahun ajaran 2022/2023 termasuk sebagai salah satu SMK
pelaksana implementasi kurikulum merdeka tersebut. Penyusunan Kurikulum ini masih
belum sempurna, oleh karena itu perlu selalu disempurnakan sesuai dengan
perkembangan tuntutan dunia usaha sebagai orientasi pendidikan sekolah menengah
kejuruan.

Besar harapan kami, kurikulum ini dapat digunakan sebagai acuan oleh
guru-guru SMK Kosgoro 1 Sragen dalam melaksanakan penyelenggaraan pembelajaran
dan pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya dalam pembinaan penyelenggaraan
pendidikan.

Sragen, Juni 2022

Kepala SMK Kosgoro 1 Sragen

Danang Priyatmoko,SE,S.Kom,M.Pd
NIP. -

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN dan PENETAPAN …………………………………………….. ii


IDENTITAS SEKOLAH ……………………………………………………………………. iv
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. vi
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… vii
BAB I KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN …………………….……….. 1
A. Karakterisyik SMK Kosgoro 1 Sragen ………………..……………… 2
B. Visi SMK Kosgoro 1 Sragen …………………………………..……… 2
C. Misi SMK Kosgoro 1 Sragen …………………………………………. 2
D. Tujuan SMK Kosgoro 1 Sragen ………………………………………. 2
BAB II PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN ………………………………. 3
A. KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF …………………….. 3
1. Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Otomotif ………………………. 3
2. Intrakurikuler …………………………………………………………. 3
a. Pemilihan KOnsentrasi …………………………………………… 3
b. Struktur Kurikulum ……………………………………………….. 5
c. Capaian Pembelajaran …………………………………………….. 9
d. Projec Penguatan Profile Pelajar Pancasila ……………………….. 9
10
e. Praktek kerja Lapangan ……………………………………………
3. Ekstakurikuler ………………………………………………………… 11
4. Rencana Pembelajaran ………………………………………………... 12
B. KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA ………….…….. 13
1. Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika ……………………. 13
2. Intrakurikuler …………………………………………………………. 13
a. Struktur Kurikulum …. …………………………………………… 14
b. Penetapan Konsentrasi ……………………………………….. 16
c. Capaian Pembelajaran …………………………………………….. 17
d. Praktek Kerja Langan ……………………………………………... 18
3. Ekstakurikuler ………………………………………………………… 20
C. KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN 21
TELEKONUNIKASI ………………………………………………………
1. Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan 21
Telekomunikasi ……………………………………………………….
2. Intrakurikuler …………………………………………………………. 21
a. Penetapan Konsentrasi ……………………………………………. 21
b. Struktur Kurikulum ………………………………………………. 23
c. Capaian Pembelajaran …………………………………………….. 26
3. Kokurikuler …………………………………………………………… 27
4. Ekstakurikuler ………………………………………………………… 32
5. Rencana Pembelajaran ……………………………………………….. 34
vii

D. KOMPETENSI KEAHLIAN LAYANAN KESEHATAN ……………….. 34


1. Tujuan Kompetensi Keahlian Layanan Kesehatan …………………… 34
2. Intrakurikuler ………………………………………………………….. 35
a. Struktur Kurikulum …. …………………………………………… 35
b. Penetapan Konsentrasi ……………………………………….. 37
BAB III PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN 38
A. Peraturan Akademik …………………………………………………… 38
B. Kalender Pendidikan …………………………………………………. 49
C. Pengelolaan Pembelajaran ……………………………………………. 51
BABA IV PENDAMPINGAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN 58
PROFESIONAL ………………………………………………………………
A. Pendampingan ………………………………………………………… 58
B. Evaluasi ……………………………………………………………….. 60
C. Pengembangan Profesional Berkelanjutan ……………………………. 64

viii
BAB I
KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN

A. Karakteristik SMK Kosgoro 1 Sragen


SMK Kosgoro 1 Sragen merupakan salah satu sekolah swasta unggulan yang
berada di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Berdiri tahun 1996, jauh sebelum
SMK Negeri bidang keahlian yang sama hadir, di bawah naungan Yayasan Pembina.
Sekolah yang semula dikenal sebagai STM Kosgoro Sragen ini menempati bangunan
milik Sendiri yang berlokasi di Jl Raya Timur Km 7 Kebonromo,Ngrampal, Sragen, di
jalur utama Solo-Surabaya sampai sekarang.Sekolah yang berdiri di area seluas 15.000
m2.

SMK Kosgoro 1 Sragen ini memiliki 4 Program Keahlian meliputi : Tekni


Otomotif, Teknik Elektronika, Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi dan
Layanan Kesehatan
Pengembangan keempat Bidang Keahlian ini mengacu pada potensi yang
dimiliki oleh Kabupaten Sragen yang meliputi jalur lalu lintas perdagangan sehingga
memunculkan banyaknya kegiatan industri baik perusahaan besar, menengah, maupun
mikro, serta pertimbangan kultur budaya masyarakat yang bisa dimanfaatkan dalam
bidang industri..
Pertumbuhan industri di Kabupaten Sragen yang pesat berdampak juga dengan
meningkatnya kebutuhan tenaga kerja terampil dan profesional, sementara di sisi lain
meningkat pula penawaran tenaga kerja dari luar Sragen sehingga harus berpikir
bagaimana lulusan SMK Kosgoro 1 Sragen mampu mendapatkan penghasilan yang besar
tanpa harus bersaing dengan apa yang ada di Kabupaten Sragen.. Ditunjang dengan
kolaborasi bersama industi lokal berskala internasional yang turut membantu dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mengembangkan kurikulum sesuai
kebutuhan Dunia Kerja,

dan pemenuhan kuantitas dan kualitas sarana prasarana, demi menghasilkan


lulusan yang sesuai standar Dunia Kerja.
Sekolah vokasi yang memiliki peserta didik sebanyak 350 orang ini memiliki
kerjasama dengan banyak Dunia Kerja sesuai Program Keahlian meliputi pengembangan/
penyelarasan kurikulum sesuai kebutuhan, guru tamu yang dikemas sebagai Praktisi
1
Berbagi, magang untuk guru, PKL dan praktek untuk peserta didik, kunjungan industri
untuk mendekatkan Guru dan Peserta Didik pada Dunia Kerja, sertifikasi kompetensi,
sharing sarana maupun dalam bentuk beasiswa, dan perekrutan lulusan

B. Visi SMK Kosgoro 1 Sragen

Menjadi SMK Pilihan Pertama Masyarakat

C. Misi SMK Kosgoro 1 Sragen

1. Menghasilkan Lulusan Yang Berkarakter Baik


2. Menghasilkan Lulusan Yang Profesional Dibidangnya
3. Menjadi Institusi Yang Profesional Dibidang Pendidikan

D. Tujuan SMK Kosgoro 1 Sragen


Berdasarkan Visi dan Misi diatas maka dapat dirumuskan profil kompetensi
lulusan sebagai berikut:

1. Terwujudnya lulusan yang memiliki karaktek baik

2. Terwujudnya SMK Kosgoro 1 Sragen yang akuntabel dan unggul

3. Tersedianya sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan


perkembangan teknologi

4. Terwujudnya lingkungan sekolah yang sehat, nyaman,


menyenangkan, dan ramah lingkungan

5. Tercapainya kualitas lulusan sesuai dengan dunia kerja

6. Menghasilkan lulusan yang mampu berwirausaha

7. Terciptanya networking dengan stakeholder dalam pelaksanaan


pembelajaran
2

BAB II
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF


1. Tujuan Program Keahlian Teknik Otomotif
Berdasarkan visi dan misi di atas maka disusunlah tujuan yang akan menjadi landasan
mencapai profil kompetensi lulusan Program keahlian Otomotif melalui Pengembangan
bersama mitra IDUKA. Tujuan Program keahlian Otomotif dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Menciptakan pribadi-pribadi yang unggul sesuai dengan kebutuhan industri
2. Menciptakan lulusan yang siap kerja dan mengikuti perubahan zaman
3. Menciptakan peserta didik yang dapat memahami proses bisnis industri Otomotif
4. Menciptakan peserta didik yang mampu memahami perkembangan penerapan teknologi dan
isu-isu global terkait dunia Otomotif
5. Memiliki citra seorang entrepreneur
6. Memahami tahapan operasional Otomotif secara menyeluruh dan memberikan pelayanan
prima (excellent service)

2. Intrakurikuler

a. Pemilihan Konsentrasi
SMK Kosgoro 1 Sragen membuka 2 konsentrasi pada Program keahlian Otomotif,
diantaranya (1) Kendaraan Ringan dan (2) Sepeda Motor. Dilakukan mengingat zaman sudah
banyak mengalami perubahan dan pembaharuan. Program Merdeka Belajar yang diluncurkan
oleh Kementerian Pendikan Nasional menuntut sekolah untuk melakukan perubahan, terobosan
dan inovasi dalam pengorganisasian pelaksanaan pembelajaran agar dapat menciptakan peserta
didik dan lulusan yang kompeten di bidangnya.
SMK Kosgoro 1 Sragen membuka 2 konsentrasi tersebut karena dianggap paling relevan
dengan industi Otomotif saat ini. Sedangkan alasan dibukanya konsentrasi Otomotif karena saat
ini event adalah sesuatu yang sangat happening dan prospek industrinya sangat besar agar
lulusan SMK Kosgoro 1 Sragen Program keahlian Otomotif dapat lebih mudah masuk dalam
pilihan industri tersebut.
3
Pemilihan konsentrasi didasarkan pada minat dan bakat atau passion peserta didik, setelah
memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik diharapkan benar-
benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup masing-masing konsentrasi yang akan
dipilihnya.
Sekolah melalui wali kelas, Guru produktif, dan Guru BK dapat memberikan saran kepada
peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap portofolio peserta didik
selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X).
Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan dalam konsentrasi dikemas dalam bentuk Capaian
Pembelajaran (CP) yang disusun oleh guru produktif. CP diterjemahkan ke dalam Alur Tujuan
Pembelajaran, kemudia dituangkan dalam modul ajar. Capaian hasil pembelajaran dapat berupa
portofolio sebagai bentuk dari assessment.
4

b.. Struktur Kurikulum Otomotif

ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. UMUM

1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti: 270*)

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180

3. Bahasa Indonesia 306

4. Matematika 144

5. Bahasa Inggris 72

6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 180

7. Sejarah 144

8. Seni 72

Jumlah A 1368

B. KEJURUAN

1. Matematika Kejuruan 162

2. Bahasa Inggris dan /atau Bahasa Asing Lainnya Kejuruan 162

3. Logika dan Teknologi Digital 144

4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216

5. Kejuruan 1062

a. Dasar-dasar Otomotif 216

b. Perawatan Kelistrikan Kendaraan Ringan

c. Perawatan Mesin Kendaraan Ringan

d. Perawatan Sasis Kendaraan Ringan


6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270

7. Praktik Kerja Lapangan 792

8. Mata Pelajaran Pilihan 252

Jumlah B 3060

Jumlah A dan B 4428

KELA
S

X
MATA PELAJARAN X I XII

1 2 1 2 1 2

A. UMUM

1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3

4. Matematika 4 4 - - - -

5. Bahasa Inggris 2 2 - - - -

6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 2 2 - -


7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 22 22 12 12 8 -
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -
Bahasa Inggris dan /atau Bahasa Asing Lainnya
2. - - 3 3 3 -
Kejuruan
3. Logika dan Teknologi Digital 4 4 - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Kejuruan
a. Dasar-dasar Otomotif 12 12 - - - -
b. Perawatan Kelistrikan Kendaraan Ringan - - 8 8 8 -
c. Perawatan Mesin Ringan - - 8 8 8 -
d. Perawatan Sasis Ringan - - 8 8 8 -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
Jumlah B 16 16 30 30 34 44
Total 48 48 48 48 48 44

b. Struktur Kurikulum Sepeda Motor


ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
D. UMUM
9. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti: 270*)
10. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180
11. Bahasa Indonesia 306
12. Matematika 144
13. Bahasa Inggris 72
14. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 180
15. Sejarah 144
16. Seni 72
Jumlah A 1368
E. KEJURUAN
9. Matematika Kejuruan 162
10. Bahasa Inggris dan /atau Bahasa Asing Lainnya Kejuruan 162
11. Logika dan Teknologi Digital 144

12. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216

13. Kejuruan 1062

e. Dasar-dasar Otomotif 216

f. Perawatan Kelistrikan Sepeda Motor

g. Perawatan Mesin Sepeda Motor

h. Perawatan Sasis Sepeda Motor

14. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270

15. Praktik Kerja Lapangan 792

16. Mata Pelajaran Pilihan 252

Jumlah B 3060

Jumlah A dan B 4428

KELAS

MATA PELAJARAN X XI XII

1 2 1 2 1 2

D. UMUM
1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3

4. Matematika 4 4 - - - -

5. Bahasa Inggris 2 2 - - - -

6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 2 2 - -

7. Sejarah 2 2 2 2 - -

8. Seni 2 2 - - - -

Jumlah A 22 22 12 12 8 -

E. KEJURUAN

1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -

Bahasa Inggris dan /atau Bahasa Asing Lainnya


2. - - 3 3 3 -
Kejuruan

3. Logika dan Teknologi Digital 4 4 - - - -

4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -

5. Kejuruan

e. Dasar-dasar Otomotif 12 12 - - - -

f. Perawatan Kelistrikan Sepeda Motor - - 8 8 8 -

g. Perawatan Mesin Sepeda Motor - - 8 8 8 -

h. Perawatan Sasis Sepeda Motor - - 8 8 8 -

6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -

7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44

8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -

Jumlah B 16 16 30 30 34 44
Total 48 48 48 48 48 44
8
c. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran untuk Program KeahlianOtomotif terlampir.

d. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja


Profil Pelajar Pancasila terdiri atas (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan
Berakhlak Mulia, (2) Berkebhinekaan global, (3) Gotong royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar
kritis, (6) Kreatif. Profil Pelajar Pancasila berbentuk softskill dan harus diterapkan dalam
proses pembelajaran, bukan dipisahkan dalam pembelajaran.
SMK Kosgoro 1 Sragen pada Program Keahlian Otomotif melaksanakan penguatan
Profil Pelajar Pancasila diimplemantasikan melalui berbagai kegiatan sebagai berikut.

NO PROFIL PELAJAR IMPLEMENTASI


PANCASILA
1 Beriman Bertaqwa kepada Memiliki akhlak pribadi yang sopan dan
Tuhan Tang Maha Esa dan santun Meghormati Kepercayaan dan
Berakhlaq mulia keagamaan masing masin orang
2 Berkebhinekaan Global Belajar Bahasa asing, Mepelajarai budaya
negara lain, menghargai tamu, mendalamu
budaya dalam dan luar negeri
3 Gotong Royong Kerjasama antar semua peserta didik pada
kegiatan operasinal
4 Mandiri Mengerti dan bertanggung jawab Job Desk
masing-masing
5 Kreatif Mencari ide-ide kreatif ketika hotel
mengalami masalah-masalah tertentu.
Contohnya, penjualan kamar turun
selama Covid-19, maka staf hotel
kreatif melakukan promo di berbagai
jenis penjualan atau melakukan program
prokes yang aman dan berbeda dengan
hotel lain

9
e.. PraktikKerja Lapangan (PKL)
Pelatihan kerja lapangan, Praktik kerja lapangan, on-the-job training atau biasa disebut
dengan PKL atau OJT adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja
langsung. PKL bisa dilakukan oleh murid SMK. PKL merupakan implementasi secara sistematis
dan singkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian
tertentu.
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut.
1. Untuk memperkenalkan peserta didik pada dunia industri
2. Menumbuhkan & meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki
dunia usaha
3. Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas tehadap peserta didik sebagai persiapan dalam
menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya
4. Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat dimana
peserta didik melaksanakan PKL
Mekanisme PKL SMK Kosgoro 1 Sragen pada Program Keahlian Otomotif sebagai
berikut.
1. Pemetaan Industri
Dalam hal ini tempat OJT merupakan industri yang saat ini sudah menjalin kerjasama

dengan sekolah.
SMK Kosgoro 1 Sragen Program keahlian Otomotif juga melakukan PKL di
IDUKAselama 6 bulan pada semester 6.
2. Program PKL
Program PKL dilaksanakan diawal semester ganjil pada kelas XII. PKL dilaksanakan
selama 6 bulan di Industri. Hal ini dilakukan mengingat kecukupan peserta didik mendapat
materi disekolah sehingga bisa langsung on job pada tempat PKL.
3. Pembekalan Program PKL
Sebelum peserta didik diterjunkan pada industri, diberikan pembekalan selama 2
minggu yang disebut Job Shadow. Materi yang diberikan adalah perihal etos kerja,
pembangunan mental, dan pembuatan laporan sesudah dan sebelum PKL.
4. Penetapan Pembimbing
Peserta didik yang diterjunkan untuk PKL didampingi satu guru pendamping dengan
komposisi 4:1. Hal ini dilakukan sebagai upaya pendampingan dan pengawasan siswa
selama kegiatan PKL berlangsung.
10
Secara rinci kegiatan PKL di Program Keahlian Otomotif dapat dilihat
pada tabel berikut:

Waktu
Kelas Tempat PKL
Pelaksanaa
n
XII TKRO Juli 2022 - Juni 2023 Sragen

XII TBSM Juli 2022 – Juni 2023 Sragen

3. Ekstra Kurikuler
Pembinaan minat dan bakat adalah kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran
biasa yang dilakukan di sekolah/luar sekolah untuk membantu pengembangan siswa
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat melalui kegiatan yang secara
khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan dan berkewenangan di sekolah secara berkala
dan terprogram. Ekstrakulikuler dipecah kedalam 3 bidang yakni Bidang Seni dan
Entertaintment, Bidang Wawasan Kebangsaan, dan Pembinaan Ketaqwaan
Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Khusus untuk kegiatan Pembinaan Ketaqwaan
Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilakukan dalam bentuk motivasi spiritiual
diskusi melalui zoom dengan mengundang tokoh agama.

Berikut penjabaran kegiatan Ekstrakulikuler


Pembinaan Ketaqwaan
Bidang Seni dan Bidang Wawasan
Terhadap
Entertaintment Kebangsaan Tuhan Yang Maha Esa
Pembinaan Krakter Agama
Seni Musik Pasukan Pengibar Islam
Bendera (Paskibra)

UKS
Rohis Pramuka

Bola Volley PMR


Atletik
Pramuka

11
4. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran dimulai dengan analisis Capaian Pembelajaran. Pada kegiatan ini
semua guru mata pelajaran terlebih dahulu harus menganalisis apa yang harus dipahami peserta
didik di akhir fase.. Karena pembelajaran dilaksanakan secara terintegrasi antara mata pelajaran
umum dengan mata pelajaran kejuruan menggunakan model pembelajaran Teaching Factory,
maka guru kejuruan terlebih dahulu menyusun tujuan pembelajaran sesuai CP dan menentukan
alur tujuan pembelajaran (ATP) sesuai projek yang akan diselesaikan. Selanjutnya guru umum
menyusun ATP menyesuaikan ATP yang disusun oleh guru kejuruan. Alur Tujuan
Pembelajaran ini berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan
mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara
sistematis, konsisten, terarah dan terukur.

12
B. PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA
1. Tujuan SMK Kosgoro 1 Sragen
Tujuan Program keahlian Teknik Audio Video dapat dijabarkan sebagai berikut.
a. Menciptakan pribadi-pribadi instan yang sesuai dengan kebutuhan industri
b. Menciptakan lulusan yang siap kerja dan mengikuti perubahan zaman
c. Menciptakan peserta didik yang dapat memahami proses bisnis industri Teknik Audio
Video
d. Menciptakan peserta didik yang mampu memahami perkembangan penerapan
teknologi dan isu-isu global terkait dunia Elektronika dan Teknik Audio Video
e. Memiliki citra seorang entrepreneur
f. Memahami tahapan operasional Teknik Audio Video secara menyeluruh dan
memberikanpelayanan prima (excellent service)
2. Intrakurikuler

13
a.. Struktur Kurikulum
2. Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
2.5.Program Keahlian : Teknik Elektronika
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU

A. UMUM

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti: 270*)

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180

3. Bahasa Indonesia 306

4. Matematika 144

5. Bahasa Inggris 72

6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 180

7. Sejarah 144

8. Seni 72

Jumlah A 1368

G. KEJURUAN

9. Matematika 162

10. Bahasa Inggris 162

11. Informatika 144

12. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216

13. Kejuruan 1062

a. Dasar Listrik dan Elektronika 216

b. Kerja Bengkel dan Gambar Teknik 288

c. Dasar Pemrgaman 288

d. Penerapab Rangkaian Elektronika 198

e. Mikro Prosesor Dan Mikrokontroler 72

f. Perawatan Dan Perbsaikan Peralatan Audio Video


g. Penerapan Sistem Radio dan Televisi
h. Perencanaan dan Instalasi Sistem Audio Video
14. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270
15. Praktik Kerja Lapangan 792
16. Mata Pelajaran Pilihan 252
Jumlah B 3060
Jumlah A dan B 4428

14
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 2 2 - - - -
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 2 2 - -
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni Tari 2 2 - - - -
Jumlah A 22 22 12 12 8 -
B. KEJURUAN
1. Matematika 4 - - - - -
2. Bahasa Inggris 2 - - - - -
3. Informatika 4 - - - - -
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 - - - - -
5. Kejuruan - - - - -
a. Dasar Listrik dan Elektronika 12 12 - - - -
b. Kerja Bengkel dan Gambar Teknik - - - - - -
c. Dasar Pemrogaman - - - - - -
d. Penerapan Rangkaian Elektronika - - 7 - 6 -
e. Mikro Prosesor Dan Mikrokontroler - - 4 - - -
f. Perawatan Dan Perbsaikan Peralatan Audio
7
Video
g. Penerapan Sistem Radio dan Televisi 7 6
h. Perencanaan dan Instalasi Sistem Audio Video 6 6
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
Mata Pelajaran Pilihan:
- - 2 2 - -
a. Room Division
8. - - 2 2 - -
b. F & B Service
- - - - 6 -
c. MICE

Jumlah B 16 16 30 30 34 44
Total 48 48 48 48 48 44

15
b.. Penetapan Konsentrasi
SMK Kosgoro 1 Sragen membuka 1 konsentrasi pada Program keahlian Teknik
Elektronika, yaitu Teknik Audio Video. Penerapan ini dilakukan mengingat zaman
sudah banyak mengalami perubahan dan pembaharuan. Program Merdeka Belajar
yang diluncurkan oleh Kementerian Pendikan Nasional menuntut sekolah untuk
melakukan perubahan, terobosan dan inovasi dalam pengorganisasian pelaksanaan
pembelajaran agar dapat menciptakan peserta didik dan lulusan yang kompeten di
bidangnya.
SMK Kosgoro 1 Sragen membuka 1 konsentrasi tersebut karena dianggap paling
relevan dengan industi elektronika saat ini. Dulu Teknik Audio Video hanya fokus
pada room division (FO dan HK), namun saat ini industri Teknik Audio Video
melakukan penerimaan staf membutuhkan lebih banyak untuk staf bidang Room
Division dan F&B Service.
Sedangkan alasan dibukanya konsentrasi M.I.C.E karena saat ini event adalah
sesuatu yang sangat happening dan prospek industrinya sangat besar agar lulusan
SMK Kosgoro 1 Sragen Program keahlian Teknik Audio Video dapat lebih mudah
masuk dalam pilihan industri tersebut.
Pemilihan konsentrasi didasarkan pada minat dan bakat atau passion peserta
didik, setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta
didik diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup
masing-masing konsentrasi yang akan dipilihnya.
Sekolah melalui wali kelas, Guru produktif, dan Guru BK dapat memberikan
saran kepada peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap
portofolio peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X).
Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan dalam konsentrasi dikemas dalam bentuk
Capaian Pembelajaran (CP) yang disusun oleh guru produktif. CP diterjemahkan ke
dalam Alur Tujuan Pembelajaran, kemudia dituangkan dalam modul ajar. Capaian
hasil pembelajaran dapat berupa portofolio sebagai bentuk dari assessment

16
c. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran untuk Program Keahlian Teknik Audio Video terlampir.
A. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja
Profil Pelajar Pancasila terdiri atas (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan
Berakhlak Mulia, (2) Berkebhinekaan global, (3) Gotong royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar
kritis, (6) Kreatif. Profil Pelajar Pancasila berbentuk softskill dan harus diterapkan dalam
proses pembelajaran, bukan dipisahkan dalam pembelajaran.
SMK Kosgoro 1 Sragen pada Program Keahlian Teknik Audio Video melaksanakan
penguatan Profil Pelajar Pancasila diimplemantasikan melalui berbagai kegiatan sebagai
berikut.
No Profil Pelajar Implementasi
Pancasila
1 Beriman, Bertakwa Memiliki akhlak pribadi yang sopan dan santun
kepada Tuhan YME, (Grooming)
dan Berakhlak Mulia Menghormati kepercayaan dan keagaam masing-
masing tamu Perusahaan
2 Berkebhinekaan Belajar bahasa asing
global Mempelajari budaya Negara lain agar dapat
menghargai dan mengerti kebutuhan tamu
Mendalami budaya dalam Negeri agar tercermin
kearifan lokal dalam diri
3 Gotong royong Kerjasama antar semua peserta didik pada kegiatan
operasional (belajar membantu antar
departedepartmentnya FO membantu di HK)
4 Mandiri Mengerti dan bertanggung jawab Job Desk masing-
masing

17
5 Bernalar kritis Menganalisis Dan mengevaluasi kebutuhan
Perusahaan pada saat pandemik
Mengambil keputusan untuk mengimplementasikan

perencanaan yang disusun oleh TIM dalam


menghadapi suatu masalah

6 Kreatif Mencari ide-ide kreatif ketika Perusahaan


mengalami masalah-masalah tertentu. Contohnya,

penjualan kamar turun selama Covid-19, maka staf


Perusahaan kreatif melakukan promo di berbagai jenis
penjualan atau melakukan program prokes yang aman dan
berbeda dengan Perusahaan lain

d.. Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Pelatihan kerja lapangan, Praktik kerja lapangan, on-the-job training atau biasa
disebut dengan PKL atau OJT adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di
lingkungan kerja langsung.PKL bisa dilakukan oleh murid SMK. PKL merupakan
implementasi secara sistematis dan singkron antara program pendidikan di sekolah dengan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia
kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut.

18
1. Untuk memperkenalkan peserta didik pada dunia industri
2. Menumbuhkan & meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki
dunia usaha
3. Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas tehadap peserta didik sebagai persiapan dalam
menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya
4. Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat dimana
peserta didik melaksanakan PKL
Mekanisme PKL SMK Kosgoro 1 Sragen pada Program Keahlian Teknik
Elektronika sebagai berikut.
1. Pemetaan Industri
Dalam hal ini tempat OJT merupakan industri yang saat ini sudah menjalin
kerjasama dengan sekolah. Beberapa Perusahaan yang sudah bekerja sama yakni, PT.
Hartono Istana Teknologi (Polytron), Evercoss, PT.Hitachi Indonesia, Axioo class
Program.
2. Program PKL
Program PKL dilaksanakan diawal semester ganjil pada kelas XII.PKL dilaksanakan
selama 6 bulan di Industri.Hal ini dilakukan mengingat kecukupan peserta didik
mendapat materi disekolah sehingga bisa langsung on job pada tempat PKL.
3. Pembekalan Program PKL
Sebelum peserta didik diterjunkan pada industri, diberikan pembekalan selama 2
minggu yang disebut Job Shadow.Materi yang diberikan adalah perihal etos kerja,
pembangunan mental, dan pembuatan laporan sesudah dan sebelum PKL.
4. Penetapan Pembimbing
Peserta didik yang diterjunkan untuk PKL didampingi satu guru pendamping
dengan komposisi 4:1.Hal ini dilakukan sebagai upaya pendampingan dan
pengawasan siswa selama kegiatan PKL berlangsung.

19
3. EkstraKurikuler
Pembinaan minat dan bakat adalah kegiatan pendidikan di luar jampelajaran biasa
yang dilakukan di sekolah/luar sekolah untuk membantupengembangan siswa sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minatmelalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik dan atautenaga kependidikan yang berkemampuan dan
berkewenangan di sekolahsecara berkala dan terprogram.Ekstrakulikuler dipecah
kedalam 3 bidang yakni Bidang Seni dan Entertaintment, Bidang Wawasan Kebangsaan,
dan Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Khusus untuk kegiatan
Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilakukan dalam bentuk
motivasi spiritiual diskusi melalui zoom dengan mengundang tokoh agama.
Berikut penjabaran kegiatan Ekstrakulikuler
Bidang Wawasan Pembinaan Ketaqwaan Terhadap
dang Seni dan Olahraga
Kebangsaan Tuhan Yang Maha Esa
Seni Musik Pasukan Pengibar Pembinaan Krakter Agama Islam
Bendera (Paskibra)
Seni Tari Unit Kesehatan Sekolah
(UKS)
Voly Pramuka
Pencak Silat Kelompok Ilmah
Remaja (KIR)

20
C.. PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN
TELEKOMUNIKASI
1. Tujuan Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi
a. Menghasilkan tenaga terampil dalam bidang Jaringan
komputer dan telekomunikasi yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila,
memiliki integritas dan kepribadian tinggi, bersifat
terbuka, adaptif terhadap kemajuan ilmu pengetahuan
serta solutif terhadap masalah yang dihadapi masyarakat.
b. Membekali peserta didik dengan literasi digital yang
integratif dan menjunjung tinggi etika digital.
c. Memotivasi serta memfasilitasi peserta didik agar memiliki
jiwa seorang technopreneurship.
d. Membekali peserta didik dengan kompetensi serta
sertifikasi keahlian terkini berdasarkan kurikulum
industri.
e. Menyiapkan peserta didik yang mampu menerapkan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan teknologi serta
mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan
taraf kehidupan masyarakat sesuai kearifan lokal
setempat.

2. Intrakurikuler Teknik Jaringan Komputer dan elekomunikasi


a. Penetapan konsentrasi Program Keahlian
Konsentrasi adalah pengkhususan studi yang diambil dalam
sebuah program keahlian pada awal fase F (Kelas XI dan XII). Konsentrasi
mempelajari kompetensi yang lebih spesifik, sesuai dengan tujuan dan
21
dunia kerja atau peluang usaha yang akan ditempat oleh lulusan. Peserta
didik hanya diperbolehkan mengambil satu konsentrasi, karena
konsentrasi dimaksudkan agar peserta didik benar-benar fokus dan
kompeten, sehingga siap memasuki dunia kerja atau bewirausaha.
Pemilihan konsentrasi berdasarkan minat dan bakat atau passion
peserta didik, setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X),
sehingga peserta didik diharapkan benar-benar telah memahami secara
mendalam ruang lingkup Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi antara lain profesi kerja setelah lulus, jabatan dalam
pekerjaan, peluang usaha, jenis kompetensi, fasilitas yang digunakan.
Pihak sekolah dapat memberikan saran kepada peserta didik atas
pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap karya-karya peserta
didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X). sekolah
menggunakan intrumen untuk mengetahui bakat, minat, dan passion
peserta didik.
Berikut konsentrasi yang kami tetapkan di SMK Kosgoro 1 Sragen
Jaringan Komputer telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari
bersamaan dengan semakin berkembangnya penggunaan teknologi
informasi, baik untuk keperluan pribadi, bisnis maupun pemerintahan.
Hal ini telah memacu kebutuhan akan tersedianya tenaga yang kompeten
dalam bidang Administrasi jaringan komputer. Kemampuan personil di
bidang j aringan komputer yang sangat bervariasi, sejalan
denganmunculnya berbagai institusi pendidikan formal
maupun informal di bidang tersebut. Pada konsentrasi ini akan
mempelajari beberapa mata pelajaran antara lain :
1. Administrasi Sistem Jaringan
2. Komputer dan Jaringan Dasar
3. Keamanan Jaringan

22

Era globalisasi dalam lingkungan perdagangan bebas antar


negara, membawa dampak ganda, di satu sisi era ini membuka
kesempatan kerjasama yang seluas-luasnya antar negara, namun di sisi
lain era itu membawa persaingan semakin tajam dan ketat. Oleh karena
itu, tantangan utama di masa mendatang adalah meningkatkan daya
saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor industri dan sektor jasa
yang mengandalkan kemampuan penguasaaan teknologi sehingga
diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang handal. Salah satu
teknologi yang dapat mengubah pola kehidupan adalah teknologi
komunikasi, di mana perkembangannya sangat pesat termasuk
perkembangan di dunia. Salah satu sistem komunikasi yang perlu
mendapat perhatian baik dari teknologi maupun dari penyiapan SDM
adalah komunikasi fiber optik. Komunikasi fiber optik, walaupun tidak
banyak diketahui oleh pengguna namun pada prinsipnya menjadi tulang
punggung dalam sistem komunikasi secara umum. Untuk itulah
diperlukan penanganan SDM yang handal sehingga memerlukan
standarisasi kompetensi bidang keahlian instalasi fiber optik untuk
menjamin kualitas pekerjaan. Pada konsentrasi ini akan mempelajari
berapa unit kompetensi atau mata pelajaran sebagai berikut :
1. Administrasi Infrastruktur Jaringan
2. Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
3. Teknologi Layanan Jaringan

b. Struktur Kurikulum Konsentrasi


8. Bidang Keahlian : Teknologi Informasi
8.2 Program Keahlian : Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi

23
8.2. 1 Konsentrasi : Administrasi Jaringan Komputer

Alokasi waktu mata Kelas XII


pelajaran
Total
Kelas X Kelas XI
SMK Kelas X-XII
Sem 1 Sem 2 JP
Asumsi 36 minggu/tahun

A. KELOMPOK UMUM:

Pendidikan Agama Islam


1 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama
108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Kristen dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama
Katholik dan Budi 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti

Pendidikan Agama 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270

Pendidikan Kepercayaan
Terhadap Tuhan Yang
108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Maha Esa dan Budi
Pekerti

Pendidikan Pancasila
2 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
dan Kewarganegaraan

3 Bahasa Indonesia 144 (4) 108 (3) 54 (3) - 306

Pendidikan Jasmani,
4 108 (3) 72 (2) - 180
Olahraga, dan Kesehatan
24
5 Sejarah 72 (2) 72 (2) 144

Seni

Pilihan minimal 1:
6 72 (2) - - - 72
o Seni Musik
o Seni Rupa
o Seni Teater
o Seni Tari
Jumlah JP (26,00%) 576 (16) 432 (12) 144 (8) - 1152

B. KELOMPOK KEJURUAN

1 Matematika 144 (4) 108 (3) 54 (3) 306

2 Bahasa Inggris 72 (2) 108 (3) 54 (3) 234

3 Informatika 144 (4) - - 144

Projek Ilmu Pengetahuan 216


4 216 (6) - -
Alam dan Sosial **

5 Kejuruan

a. Dasar-Dasar Teknik
Jaringan Komputer 1062 (12)
dan Telekomunikasi
1062
b. Administrasi Sistem 180 (5) 180 (5) 216 (6)
Jaringan
c. Komputer dan 180 (5) 180 (5) 216 (6)
Jaringan Dasar
d. Keamanan Jaringan 180 (5) 180 (5) 180 (5)

Projek Kreatif dan


6 - 180 (5) 90 (5) 270
Kewirausahaan

7 Praktik Kerja Lapangan 792 (44) 792

8 Mata Pelajaran Pilihan 144 (4) 108 (6) - 252

Muatan Lokal
9 72 (2) 72 (2) 36 (2)
Bahasa Jawa

Jumlah JP (74,00%) 792 (22) 1080 (30) 612 (34) 792 (44) 3276

Jumlah A+B 1368 (48) 1512 (48) 756 (48) 792 (48) 4428

25
c. Capaian Pembelajaran (CP)
1) Capaian Pembelajaran dari Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk mata pelajaran (a)
umum, yang terdiri dari mata pelajaran Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan,
serta Seni Budaya sebagaimana yang digunakan oleh SMA; (b)
Kejuruan, meliputi Matematika, Bahasa Inggris, Informatika,
Proyek Ilmu 11 Pengetahuan Alam dan Sosial serta Dasar Dasar
Kejuruan sesuai peruntukan SMK.
2) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran
konsentrasi meliputi mata pelajaran administrasi ersam jaringan,
ersama dan jaringan dasar, kemanan jaringan, administrasi
infrastruktur jaringan, teknologi jaringan berbasis luas (WAN),
teknologi layanan jaringan yang di kembangkan Sekolah ersama
dengan Dudika Telkom Indonesia.

3) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran kejuruan


Proyek Kreatif dan Kewirausahaan, dikembangkan oleh Pusat.
4) Capaian Pembelajaran Muatan Lokal dikembangkan oleh Sekolah
bersama dengan MGMP Bahasa Jawa Propinsi Jawa Tengah serta
sesuai karakteristik budaya masyarakat sekitar sekolah
5) Capaian Pembelajaran untuk Pengembangan Pembelajaran Mata
Pelajaran Tambahan difungsikan untuk penguatan konseling
Peserta Didik dikembangkan oleh sekolah diselaraskan dengan
kebutuhan Peserta Didik, harapan masyarakat dan peraturan
pemerintah terkait pengembangan konseling Peserta Didik Adapun
Capaian Pembelajaran terlampir.

d. Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Praktik Kerja Lapangan (PKL) dalam Kurikulum Merdeka
tercantum dalam struktur kurikulum sebagai mata pelajaran
tersendiri. PKL dilakukan di DUDI, lapangan kerja, di teaching factory
sekolah. PKL dimaksudkan untuk penerapan, pemantapan, dan
peningkatan kompetensi. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli
yang berpengalaman di bidangnya untuk memerkuat pembelajaran
dengan cara pembimbingan peserta didik saat praktik kerja lapangan.
26
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan
efisien, sekolah menyusun program pembelajaran baik yang dilakukan
di sekolah maupun di dunia kerja/DUDI. Program PKL
disusun bersama antara sekolah dan industri pasangan untuk
menetapkan capaian pembelajaran yang harus dilakukan di sekolah
dan industri.
PKL dilaksanakan selama 6 (enam) bulan sesuai kebutuhan
penguasaan kompetensi oleh peserta didik serta kesepakatan antara

SMK dan DUDI (Industri Pasangan) yang menjadi tempat peserta didik
melaksanakan PKL.

3. Kokulikuler (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan


Budaya Kerja)
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai
pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri
utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan
kreatif.

27
Dari kegiatan tersebut maka dapat kita tuangkan dalam tabel berikut
:
Profil Pelajar
No Elemen
Pancasila
- ahlak beragama,
Beriman,Bertaqwa
- ahlak pribadi,
kepada Tuhan YM
1 - ahlak kepada manusia,
E, dan Berakhlak
- ahlak kepada alam, dan,
Mulia
- ahlak bernegara.
- mengenal dan menghargai budaya,
- kemampuan komunikasi interkultura
Berkebhinekaan l dalam berinteraksi dengan sesama,
2
global dan
- refleksi dan tanggung jawab terhadap
pengalaman kebinekaan.
- Kolaborasi,
3 Gotong royong - kepedulian, dan
- Berbagi.
- Kesadaran akan diri dan situasi yang
4 Mandiri
dihadapi serta regulasi diri.
- memperoleh dan memroses informasi
dan gagasan,
- menganalisis dan mengevaluasi penal
Bernalar kritis
5 aran,
- merefleksi pemikiran dan proses berfi
kir, dan
- mengambil keputusan.
- menghasilkan gagasan yang orisinal,
dan
6 Kreatif
- menghasilkan karya dan tindakan ya
ng orisinal.

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia Pelajar


Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME,
dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran
agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut
28
dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak
beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia;
(d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.
2. Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan
identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan
budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan
kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan
tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci
kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya,
kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan
sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman
kebinekaan.
3. Bergotong royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu
kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama
dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan
lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong
adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4. Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang
bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci
dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang
dihadapi serta regulasi diri.
4. Bernalar kritisPelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif
memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun
keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi,
mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar
kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan,
menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan
proses berpikir, dan mengambil Keputusan.

29
6. Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan
sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.
Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang
orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.

Dalam kegiatan maka SMK Kosgoro 1 Sragen mengembangan sesuai


dengan tema sebagai berikut :

NO TEMA KEGIATAN WAKTU


Kelas
X XI XII

Penananam
Pohon dan
Pengelolaan
Sampah
Gaya Hidup Krisis Air
34 20 14
1. Berkelanjutan.

Permasalahan
Siswa banyak ndak kenal sama
2. Kearifan lokal. tarian dan lagu daerah 30 30
Kegiatan :
Lomba Macapat
Lomba Tari Daerah
Mengenal keanekaragaman
Bhinneka Tunggal budaya Indonesia dengan
30 30
3. Ika. mengadakan Festival Baju adat
daerah, dan lagu-lagu daerah.

Bangunlah Jiwa dan Mengadakan Latihan Dasar


60 32 28
4. Raganya. Kepemimpinan untuk
membangun siswa-siswa

30
berkarakter islami.

Musyawarah Ranting, (
5. Suara Demokrasi. Pemilihan Ketua dan Pengurus 30 30
IPM/ Osis )

Membuat desain inovatif


sederhana penerapan teknologi
Berekayasa dan yang dapat menjawab
6. Berteknologi untuk permasalahan yang ada di 40 40
Membanguan NKRI. sekitar sekolah.
SMK membangun desa
Merancang karya teknologi tepat
guna

Membuat produk dengan konten


lokal yang memiliki daya jual.
7. Kewirausahaan. Kelas Sekolah Pencetak 48 24 24
Wirausaha
Kelompok Start Up bagi peserta
didik
Mencari solusi untuk
masalah kesempatan kerja
di masa pandemi.
Meningkatkan kompetensi
8. Kebekerjaan dengan mengikuti kegiatan 172 172
teaching factory.
Membekali diri dengan
kecakapan abad 21 yang
diperlukan untuk memasuki
dunia kerja
Mencari solusi untuk
menjawab isu terkini
tentang etos kerja dan tata
tertib dunia kerja yang
berlaku.
Mengembangkan diri
9. Budaya Kerja melalui kegiatan 60 60
pengembangan sikap kerja,
fisik, mental dan kerja sama
tim
Membiasakan diri untuk
menjaga lingkungan kerja
agar ringkas, rapi, resik,
rawat, dan rajin

31
4. Ekstrakurikuler
Tujuan pendidikan di satuan pendidikan dicapai secara utuh
melalui kegiatan-kegiatan yang dirancang secara terpadu dalam kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Oleh karena itu
Kurikulum Operasional SMK Kosgoro 1 Sragen tidak hanya merancang
kegiatan intra dan kokurikuler saja, tetapi juga secara rinci memuat
rancangan kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan dan dibina di
sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler ditambah untuk memerkuat
pendidikan karakter dan membentuk profil pelajar Pancasila bagi
peserta didik.
Tujuan kegiatan ekstrakurikuler pada dasarnya untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja
sama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kegiatan
ekstrakurikuler dikelompokan menjadi 2 (dua) kelompok terdiri atas: a)
kegiatan ekstrakurikuler wajib dan b) kegiatan ekstrakurikuler pilihan.

Peserta didik dapat memilih salah satu kegiatan Ekstra


Kurikuler berdasarkan minat dan bakatnya, serta berdasarkan masukan
dari sekolah atas dasar pengamatan dan portofolio yang dimiliki peserta
didik sejak di SMP/sederajat.

32
5. Rencana Pembelajaran
Pembelajaran di SMK Kosgoro 1 Sragen menggunakan perangkat ajar
dalam bentuk Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar. Dalam
penyusunan modul ajar diperoeh dari hasil analisis Tujuan Pembelajaran.
Proses dari tujuan pembelajaran dipetakan dalam bentuk Alur Tujuan
Pembelajaran, dimana Tujuan Pembelajaran diambil dan dianalisi dari
Capaian Pembelajaran.

D.. PROGRAM KEAHLIAN LAYANAN KESEHATAN


a. Tujuan Program Keahlian Layanan Kesehatan
Adapun tujuan dari Program Keahlian Layanan Kesehatan adalah :
Mendidik peserta didik agar menjadi warga Negara yang beriman, bertakwa,
memiliki akhlak mulia, wawasan pengetahuan, teknologi dan keterampilan dalam
bidang keperawatan.
Menyiapkan sumber daya manusia di bidang kesehatan dengan keahlian dan
ketrampilan dalam kompetensi keahlian Asisten Keperawatan.
Menumbuhkan kreativitas peserta didik agar mempunyai ketrampilan untuk
merawat pasien dan meningkatkan kesehatan masyarakat ataupun mengisi
lowongan pekerjaan sebagai tenaga kerja tingkat menengah di bidang kesehatan.

34
2.Intraskurikuler

a.. Struktur Kurikulum


Bidang Keahlian : Kesehatan dan Pekerjaan Sosial
Program Keahlian : Layanan Kesehatan
Konsentrasi Keahlian : Asisten Keperawatan
Kelas
Mata Pelajaran XII
X XI
I II
A. Umum
1 Pendidikan Agama Islam 3 (108) 3 (108) 3 (54)
Pendidikan Pancasila dan
2 2(72) 2 (72) 2 (36)
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 (144) 3 (108) 3 (54)
4 Matematika 4 (144)
5 Bahasa Inggris 2(72)
Pendidikan Jasmani,
6 3 (108) 2 (72)
Olahraga dan Kesehatan
7 Sejarah 2(72) 2 (72)
8 Seni Rupa 2(72)
Jumlah A 22(792) 12 (432) 8 (144)
B. Kejuruan
1 Matematika Jurusan 3 (108) 3 (108)

35
Kelas
Mata Pelajaran XII
X XI
I II
2 Bahasa Inggris Kejuruan 3 (108) 3 (108)
3 Informatika 4 (144)
Projek Ilmu Pengetahuan
4 6 (216)
Alam dan Sosial
5 Kejuruan
a. Dasar-dasar Program
12 (432)
Keahlian
b. Konsentrasi Keahlian
Asisten Keperawatan
1) Ketrampilan Dasar
dan Tindakan
Keperawatan 15 (540) 17 (306)
2) Kebutuhan Dasar
Manusia
3) Ilmu Penyakit dan
Penunjang Diagnostik
Proyek Kreatif dan
6 5 (180) 5 (90)
Kewirausahaan
7 Praktik Kerja Lapangan 44 (792)
8 Mata Pelajaran Pilihan*
a. Sainstek
4 (144) 6 (108)
b. Caregiver
9 Muatan Lokal
a. Bahasa Jawa 2 (72) 2 (72) 2 (36)
Jumlah B 48 (648) 48 (1152) 48 (648) 44 (792)

36
b.. Penetapan Konsentrasi

Pemilihan konsentrasi ini menyesuaikan dengan tuntutan dunia kerja yang


sudah banyak mengalami perubahan dan pembaharuan. Program Merdeka
Belajar yang diluncurkan oleh Kementerian Pendikan dan Kebudayaan
menuntut sekolah untuk melakukan perubahan, terobosan dan inovasi dalam
pengorganisasian pelaksanaan pembelajaran agar dapat menciptakan peserta
didik dan lulusan yang kompeten di bidangnya.
SMK Kosgoro 1 Sragen dengan program keahlian Layanan Kesehatan
membuka konsentrasi keahlian Asisten Keperawatan karena dianggap paling
relevan dengan dunia kerja saat ini. Pemilihan konsentrasi didasarkan pada
minat dan bakat atau passion peserta didik, setelah memiliki pengalaman
belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik diharapkan benar-benar
telah memahami secara mendalam ruang lingkup masing-masing konsentrasi
yang akan dipilihnya.
Sekolah melalui wali kelas, Guru produktif, dan Guru BK dapat
memberikan saran kepada peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari
pengamatan terhadap portofolio peserta didik selama mengikuti pembelajaran
pada fase E (kelas X). Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan dalam
konsentrasi dikemas dalam bentuk Capaian Pembelajaran (CP) yang disusun
oleh guru Produktif. CP diterjemahkan ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran,
kemudian dituangkan dalam modul ajar. Capaian hasil pembelajaran dapat
berupa portofolio sebagai bentuk dari asessment.

37
BAB III
PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

A. Peraturan Akademik
Kurikulum Operasional SMK Kosgoro 1 Sragen memuat peraturan akademik tentang
persyaratan dan pemilihan konsentrasi, asesmen, kriteria kenaikan kelas, dan kriteria
kelulusan.
1. Pemilihan konsentrasi
Peserta didik dapat memilih satu konsentrasi dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Nilai pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Program Keahlian minimal 75
b. Memiliki minat dan bakat di sesuai konsentrasi keahlian yang hendak dipilih
c. Rekomendasi Guru BK
d. Rekomendasi Kaprodi
e. Rekomendasi orang tua peserta didik.
2. Layanan Konseling
Guru bimbingan dan Konseling atau konselor adalah guru yang mempunyai
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling terhadap sejumlah siswa. Layanan bimbingan dan
konseling adalah kegiatan Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dalam
menyusun rencana pelayanan bimbingan dan konseling, melaksanakan pelayanan
bimbingan dan konseling, mengevaluasi program, dan hasil pelayanan bimbingan
dan konseling serta melakukan perbaikan untuk lanjut memanfaatkan hasil evaluasi.
a. Komponen Layanan Bimbingan dan Konseling
Pedoman Bimbingan dan konseling mencakup komponen – komponen
berikutini:
1) Jenis Layanan Konseling meliputi:Layanan Orientasi, Layanan Informasi,
Layanan Penempatan dan Penyaluran, Layanan Penguasaan Konten,
Layanan Konseling Perseorangan, Layanan Bimbingan Kelompok, Layana
Konseling Kelompok, Layanan Konsultasi, Layanan Mediasi, Layanan
Advokasi.

38
2) Kegiatan Pendukung Layanan meliputi :
Aplikasi, instrumentasi, Himpunan Data, Konferensi Kasus, Kunjungan
Rumah, Tampilan Kepustakaan, Alih Tangan Kasus.
3) Format Layanan meliputi :

4) Individual, Kelompok, Klasikal, Lapangan, Pendekatan Khusus.


b. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling
1) Jenis Program Layanan meliputi : Program Tahunan, Program Semesteran,
Program Bulanan, Program Mingguan, Program Harian.
2) Penyelenggaraan Layanan
Guru bimbingan dan konseling ataukonselor bertugas dan berkewajiban
menyelenggarakan layanan yang mengarah pada : pelayanan
dasar,pelayanan pengembangan,pelayanan pemintaan studi,pelayanan
teraputik,dan pelayanan diperluas.
c. Waktu dan Posisi Pelaksanaan Layanan
Di dalam jam pembelajaran :
1) Kegiatan tatap muka di laksanakan secara klasik.
2) Volume kegiatan tatap muka adalah (satu) jam perkelas.
3) Kegiatan tatap muka non klasik diselenggarakan dalam bentuk layanan
4) konsultasi, kegiatan konferensi khusus, himpunan data, kunjungan rumah,
tampilan kepustakaan,dan alih tangan kasus.
Diluar jam pembelajaran :
1) Kegiatan tatap muka non klasik.
2) Satu kali kegiatan layanan/pendukung layanan bimbingan dan konseling di
luar kelas/ diluar jam pembelajaran ekuivalen dengan 1 (satu) jam
pembelajaran tatap muka dalam kelas.
3) Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di luar jam pembelajaran
satuan pendidikan maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan
satuan pendidikan.

39
Program pelayanan bimbingan dan konseling pada masing-masing satuan
pendidikan dikelola oleh guru bimbingan konseling atau konselor dengan
memperhatikan keseimbangan dan kesinabungan program antar kelas dan antar
jenjang kelas, dan mensinkronisasikan program pelayanan bimbingan dan
konseling dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan.
Ekstrakurikuler dengan mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan
fasilitas satuan pendidikan. Jumlah guru bimbingan dan konseling atau
konselor dengan rasio 1 : 150 (1 guru bimbingan dan konseling atau konselor
melayani 150 orang siswa) pada setiap tahun ajaran.
Sebagai pelaksana utama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling atau
konselor wajib menguasai spektrum pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan
profesional bimbingan dan konseling, meliputi :
a. Pengertian, tujuan, prinsip, asas-asas, paradigma, visi dan misi pelayanan
bimbingan dan konseling profesional.
b. Bidang dan materi pelayanan bimbingan dan konseling,termasuk di dalamnya
materi pendidikan karakter dan arah peminatan siswa.
c. Jenis layanan, kegiatan pendukung dan format pelayanan bimbingan dan
konseling.
d. Pendekatan, metode, teknik dan media pelayanan bimbingan dan konseling,
termasuk didalamnya pengubahan tingkah laku, penanaman nilai-niai karakter
dan peminatan peserta didik.
e. Penilaian hasil dan proses layanan bimbingan dan konseling.
f. Penyusunan program pelayanan bimbingan dan konseling.
g. Pengelolaan pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling
h. Penyusunan laporan pelayanan bimbingan dan konseling
i. Kode etik profesional bimbingan dan konseling
j. Peran organisasi profesi bimbingan dan konseling
Guru bimbingan dan konseling atau konselor merumuskan dan menjelaskan
kepada pihak-pihak terkait, terutama peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, guru
mata pelajaran dan orang tua, sebagai berikut:

40
a. Sejak awal bertugas di satuan pendidikan, guru bimbingan dan konseling atau
koselor merumuskan secara konkret dan jelas tugas dan kewajiban
profesionalnya dalam pelayanan bimbingan dan konseling, meliputi:
1) Struktur pelayanan bimbingan dan konseling
2) Program Pelayanan Bimbingan Dan Konseling
3) Pengolahaan Program Pelayanaan Bimbingan Dan Konseling
4) Evaluasi Hasil Dan Proses Pelaynaaan Bimbingan Dan Konseling
5) Tugas Dan Kewajiban Pokok Guru Bimbingan Konseling Atau Konselor
b. Hal-hal Sebagaimana Tersebut Pada Butir A Dijelaskan Pada Siswa, Pimpinan,
Sejawat Pendidik (Guru Atau Pelajaran Dan Wali Kelas) Pada Satu Pendidikan,
Dan Orang Tua Secara Profesional Dan Profosiona.
c. Kerjasama

1) Dalam Melaksanakan Tugas Pelayaan Bimbingan Dan Konseling Guru


Bmbingan Dan Konseling Atau Konselor Bekerja Sama Dengan Berbagai
Pihak Didalam Dan Diluar Satuan Pendididkan Untuk Suksesnya
Pelayanaan Yang Dimaksud.
2) Kerjasama Tersebut Diatas Dalam Rangka Manajemen Bimbingan
Konseling Yang Menjadi Bagian Integram Dalam Manajemen Satuan
Pendidikan Secara Menyeluruh.
3. Asesmen
Asesmen yang dilaksanakan di SMK Kosgoro 1 Sragen , meliputi: a. Asesmen
oleh Guru
1) Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostic bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa
dan mengetahui kondisi awal siswa. Asesmen diagnostic terbagi menjadi
asesmen diagnostic non-kognitif dan asesmen diagnostic kognitif. Asesmen
diagnostic non-kognitif bertujuan untuk mengetahui kesejahteraan psikologi
dan social emosi siswa; mengetahui aktivitas selama belajar di rumah;
mengetahui kondisi keluarga siswa; mengetahui latar belakang pergaulan
siswa; mengetahui gaya belajar, karakter, dan minat siswa. Sedangkan
asesmen diagnostic kognitif bertujuan untuk mengidentifikasi capaian
41

kompetensi siswa; menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi


rata-rata siswa; dan memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan
kepada siswa yang kompetensinya dibawah rata-rata. Langkah-langkah
melakukan asesmen diagnostic non-kognitif maupun kognitif sama yaitu
tahap persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
Tahap persiapan pada asesmen diagnostic non-kognitif dilakukan dengan
menyiapkan alat bantu berupa gambar-gambar yang mewakili emosi dan
membuat daftar pertanyaan kunci mengenai aktivitas siswa. Tahap
pelaksanaan asesmen diagnostic non-kognitif dilakukan dengan meminta
siswa untuk mengekspresikan perasaannya selama belajar dan menjelaskan
aktivitasnya dengan cara bercerita, menulis, dan menggambar. Sedangkan
untuk tindak lanjut dilakukan dengan mengidentifikasi siswa dengan
ekspresi emosi negative dan ajak berdiskusi empat mata; menentukan tindak
lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa serta orang tua jika diperlukan;
dan ulangi pelaksanaan asesmen non-kognitif pada awal pembelajaran.

Berikut contoh rancangan asesmen diagnostic non-kognitif.

Langkah melakukan asesmen diagnostik kognitif pada kegiatan persiapan dan


pelaksanaan adalah:
a) Membuat jadwal pelaksanaan asesmen
b) Mengidentifikasi materi asesmen
c) Menyusun pertanyaan sederhana meliputi:
 2 pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru
 6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
 2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah
Pedoman membuat pertanyaannya adalah sesuaikan pertanyaan dengan topik
yang menjadi prasyarat untuk mengikuti pembelajaran di jenjang sekarang.
Langkah kegiatan tindak lanjut pada asesmen diagnostik kognitif yaitu
a) Melakukan pengolahan hasil asesmen
 Membuat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan
“Tidak paham”
 Menghitung rata-rata kelas
b) Membagi siswa menjadi tiga kelompok
 Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan
ATP sesuai fasenya
42

 Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan


diberikan pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi
 Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran
dengan pengayaan
c) Melakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum
memulai topik pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai
dengan rata-rata kemampuan siswa
d) Mengulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif
(dengan bentuk dan strategi yang variatif) sampai siswa mencapai tingkat

2) Asesmen Formatif dan Sumatif


Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi proses pemahaman murid,
kebutuhan pembelajaran, dan kemajuan akademik selama pembelajaran.
Asesmen formatif memantau pembelajaran murid dan memberikan umpan
balik yang berkala, dan berkelanjutan. Bagi siswa, asesmen formatif
berfungsi membantu siswa mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu
dikembangkan. Bagi guru dan sekolah, asesmen formatif berfungsi
memberikan informasi mengenai tantangan apa saja yang dihadapi siswa
dalam proses pembelajaran projek sehingga dukungan yang memadai dapat
diberikan. Asesmen formatif dapat diberikan oleh guru, teman, atau diri
sendiri.
Metode evaluasi yang dilakukan di akhir pembelajaran. Asesmen sumatif
seringkali memiliki taruhan tinggi karena berpengaruh terhadap nilai akhir
murid sehingga sering diprioritaskan siswa daripada asesmen formatif.
Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini (sumatif) dapat digunakan untuk
mengukur perkembangan siswa untuk memandu guru dan sekolah
merancang aktivitas mereka untuk projek berikutnya.
Pada kurikulum ini guru diharapkan memberikan proporsi lebih banyak
pada asesmen formatif daripada menitikberatkan orientasi pada asesmen
sumatif. Harapannya, ini akan mendukung proses penanaman kesadaran
bahwa proses lebih penting daripada sebatas hasil akhir. Bentuk asesmen
formatif dan sumatif dapat berupa asesmen tidak tertulis dan tertulis. Bentuk
asesmen tidak tertulis meliputi diskusi kelas, drama, produk, presentasi, dan
tes lisan. Sedangkan bentuk asesmen tertulis meliputi refleksi, jurnal, esai,
poster, dan tes tertulis.
43

Setelah melaksanakan asesmen hal yang dilakukan berikutnya adalah


melakukan umpan balik. Umpan balik merupakan kumpulan informasi
mengenai bagaimana seseorang melakukan suatu kegiatan. Umpan balik
biasanya berisi hal baik yang sudah dilakukan, hal yang butuh perbaikan dan
hal yang bisa dikembangkan untuk aktivitas selanjutnnya. Bagi guru umpan
balik bertujuan untuk memberi informasi perkembangan siswa untuk
memodifikasi pengajaran dan pembelajaran di masa depan. Sedangkan bagi
siswa, umpan balik bertujuan untuk membantu siswa untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan mereka sehingga siswa dapat mengatur dan
merasa berperan dalam proses pembelajaran mereka. Dapat memberikan
umpan balik kepada sesama teman juga memberikan kesempatan bagi siswa
untuk belajar dari satu sama lain.
b. Asesmen oleh Satuan Pendidikan
Penilaian yang dilakukan oleh Satuan Pendidikan antara lain:
1) Penilaian Tengah Semester
Penilaian tengah semester dilaksanakan setelah minggu ke delapan atau
sembilan disetiap semester yang berjalan.
2) Penilaian Akhir Semester
Penilaian akhir semester dilaksanakan di akhir semester yang berjalan
(Desember dan Juni)
3) Ujian Sekolah
Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan (ujian sekolah)
bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata
pelajaran. Dilaksanakan oleh siswa kelas XII di akhir semester enam.
4) Ujian Praktik
a) Uji Kompetensi Kejuruan
SMK Kosgoro 1 Sragen UKK yaitu:

Uji Kompetensi Kejuruan bersama Dunia Kerja


SMK Kosgoro 1 Sragen dalam pelaksanaan UKK melibatkan mitra
Dunia Kerja atau institusi pasangan berskala internasional,
nasional, atau lokal dan memiliki pekerjaan utama yang relevan
dengan kompetensi keahlian peserta yang akan diujikan.
Persyaratan Dunia Kerja adalah telah bekerja sama dengan SMK
minimal 1 (satu) tahun dan telah memberikan kontribusi terhadap
pengembangan sekolah
44

antara lain sebagai guru tamu atau terlibat dalam penyusunan


kurikulum SMK atau sebagai tempat magang peserta uji.
Dunia Kerja memberikan kontribusi dalam penyusunan instrumen
pengujian, menyiapkan penguji/asesor, memfasilitasi TUK. SMK
dan mitra Dunia Kerja atau asosiasi profesi melakukan uji
kompetensi pada TUK yang telah disepakati bersama mengacu
standar kualifikasi kompetensi yang ditetapkan mitra Dunia Kerja
atau asosiasi profesi dengan tujuan mendapatkan sertifikat yang
diakui oleh mitra Dunia Kerja, asosiasi profesi, asosiasi industri,
atau mitra dari mitra Dunia Kerja. SMK bersama dengan Dunia
Kerja menerbitkan dan menandatangani sertifikat kompetensi atau
yang setara bagi peserta uji yang dinyatakan lulus.

b) Ujian Praktik Agama


SMK Kosgoro 1 Sragen melaksanakan Ujian praktik agama sebagai ciri
khusus dari Yayasan Al Hikmah 2. Ujian Praktik Agama dilaksanakan
di setiap akhir semester. Materi Ujian Praktik Agama meliputi :
c. Asesmen oleh Pemerintah
Asesmen nasional adalah evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk
pemetaan mutu sistem pendidikan pada satuan tingkatan pendidikan dasar dan
menengah. Evaluasi tersebut menggunakan instrumen asesmen kompetensi
minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Asesmen nasional
dilaksanakan sesuai jadwal dari pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
4. Kriteria Kenaikan Kelas
Kriteria Kenaikan Kelas di SMK Kosgoro 1 Sragen adalah sebagai berikut :
a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran
b. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan :
1) Memenuhi syarat minimal persentase kehadiran dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran pada setiap mata pelajaran yaitu 85%.
2) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti;
3) Nilai Deskripsi sikap minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
satuan pendidikan;

45

4) Nilai Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal


BAIK;
5) Tidak memiliki 3 (tiga) mata pelajaran yang belum mencapai skor
ketuntasan minimal (SKM).
6) Memperoleh nilai pengetahuan Kategori Baik (70) pada mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan mata pelajaran PPKn.
c. Peserta didik dinyatakan harus mengulang dikelas yang sama apabila :
1) Memperoleh nilai kurang dari kategori baik pada kelompok mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta PPKn.
2) Tidak mentuntaskan kompetensi dasar pada lebih dari 3 (tiga) mata
pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran sampai pada batas akhir
tahun pelajaran
3) Ada alasan yang kuat, misalnya karena gangguan kesehatan fisik,
emosi/mental sehingga tidak mungkin berhasil di bantu untuk mencapai
kompetensi yang di targetka

Penentuan kenaikan kelas dilakukan melalui rapat pleno dewan guru dengan
memperimbangkan masukan dan wali kelas, guru mata pelajaran dan guru
BP/BK.

5. Kriteria Kelulusan
Kelulusan peserta didik dari sekolah ditetapkan melalui rapat dewan guru
dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
3) Mengikuti Ujian yang diselenggarakan oleh sekolah.
4) Mencapai batas SKM pada rata-rata Ujian Sekolah
Kelulusan peserta didik sebagaimana dimaksud di atas ditetapkan oleh
satuan/ program pendidikan yang bersangkutan melalui rapat dewan guru SMK
Kosgoro 1 Sragen

6. Mutasi peserta didik


a. Mutasi Keluar :
1) Persyaratan
a) Permohonan pindah sekolah dari orang tua / wali bermaterai Rp. 10.000.
b) Peserta didik sudah memenuhi kewajiban mengikuti pembelajaran
akademik dan non akademik sesuai dengan aturan yang berlaku;
c) Sudah memenuhi aturan administrasi sekolah/madrasah asal;
46
2) Mekanisme
a) Permohonan pindah sekolah dari orang tua / wali bermaterai Rp 10.000.
disampaikan kepada sekolah.
b) Sekolah membuat surat keterangan pindah yang ditandatandangani oleh
kepala sekolah dan diketahui oleh pengawas sekolah dan :Cabang Dinas
Pendidikan wilayah Kabupaten Pacitan, untuk mutasi di wilayah Propinsi
Jatim, untuk memvalidasi NISN; dan Dinas Pendidikan Propinsi, untuk
mutasi ke luar Wilayah Propinsi Jatim dan mutasi ke sekolah asing,
setelah divalisidasi NISN oleh Dinas Propinsi;
c) Sekolah menyerahkan:
Surat keterangan pindah dari sekolah;
laporan hasil belajar/rapor asli
lengkap;
fotocopy daftar siswa yang di legalisasi oleh kepala sekolah/madrasah;
fotocopy sertifikat akreditasi sekolah/madrasah;
b. Mutasi Masuk:
1) Persyaratan;
Surat permohonan untuk menjadi peserta didik di sekolah tujuan dari orang
tua / wali bermaterai Rp. 10.000, dengan melampirkan :
a) Surat keterangan pindah dari sekolah asal;
b) Untuk peserta didik dari madrasah, memiliki surat keterangan
pindahdari madrasah asal yang diketahui oleh Kantor Kementerian
Agama Kota/Kabupaten;
c) Rapor (Asli dan Fotocopy) lengkap dari sekolah/madrasah asal;
d) Ijazah, SKHUN, SKYBS dari jenjang pendidikan sebelumnya;
e) Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) yang sudah divalidasi oleh Dinas
Pendidikan Kab/Kota;
f) Fotocopy sertifikat akreditasi dari sekolah/madrasah asal;
g) Bagi peserta didik yang berasal dari sekolah asing harus
mendapatkan/membawa rekomendasi dari Kementerian Pendidikan
Nasional.

47
2) Mekanisme:
a) Sekolah/madrasah menerima dan melakukan seleksi berkas usulan
mutasi peserta didik sesuai dengan persyaratan;
b) Sekolah/madrasah melaksanakan seleksi tes akademik dan non
akademik, jika diperlukan;
c) Sekolah/madrasah mengumumkan peserta didik yang diterima;
d) Sekolah/madrasah membuat surat laporan mutasi yang
ditandatandangani oleh kepala sekolah/madrasah dan disahkan oleh
pengawas sekolah/madrasah

48
B. Kalender Akademik

49
4949
50
C. Pengelolaan Pembelajaran
1. Rencana Pembelajaran
a. Pembelajaran di kelas
Adanya keterlibatan siswa baik secara fisik, mental-emosional
mau pun intelektual dalam setiap proses pembelajaran. Hal ini dapat
dilihat dari tingginya perhatian, serta motivasi siswa untuk menyelesai-
kan setiap tugas yang diberikan sesuai dengan waktu yang telah di-
tentukan. Siswa belajar secara langsung (experiential learning). Dalam
proses pembelajaran secara langsung, konsep dan prinsip diberikan
melalui pengalaman nyata seperti merasakan, meraba, mengoperasikan,
mela-kukan sendiri dan lain sebagainya. Demikian juga pengalaman itu
bisa dilakukan dalam bentuk kerjasama dan interaksi dalam kelompok.
Adanya keinginan siswa untuk menciptaklan iklim belajar yang
kondusif serta keterlibatan siswa dalam mencari dan memanfaatkan
setiap sumber belajar yang tersedia yang dianggap relevan dengan
tujuan pembelajaran. Ketertlibatan siswa dalam melakukan prakarsa
seperti menjawab dan mengajukan pertanyaan, berusaha memecahkan
masalah yang diajukan atau yang timbul selama proses pembelajaran
berlangsung.

Terjadinya interaksi yang multi arah baik antara siswa dengan


siswa atau antara guru dan siswa. Interaksi ini juga ditandai dengan
keterlibatan semua siswa secara merata. Artinya pembicaraan atau
proses tanya jawab tidak didominasi oleh siswa-siswa tertentu.
Untuk mengakomodir hal tersebut diatas maka penyususnan Jadwal
Pembelajaran harus dapay memberikan pembagian yang seimbang.

51
b. Pembelajaran Praktek
Pembelajaran praktek/ praktek lapangan dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang diperolehnya. Kegiatan ini dilakukan di lapangan,
yang bisa berarti di tempat kerja maupun di masyarakat.Praktek
merupakan upaya untuk memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mendapatkan pengalaman langsung. Ide dasar belajar
berdasarkan pengalaman mendorong peserta didik untuk merefleksi
atau melihat kembali pengalaman-pengalamanyang pernah mereka
alami. Selama praktek, peserta didik diharapkan mampu melihat,
mengamati, memahami, membandingkan dan

c. Pembelajaran pada PKL


PKL merupakan sarana yang paling tepat bagi para siswa untuk
mengetahui dan mempraktekkan secara langsung bagaimana proses produksi
yang sedang berlangsung di sebuah industri dan juga sebagai tahapan awal
untuk beradaptasi sebelum nantinya para siswa bekerja setelah keluar dari
sekolah. Dengan begitu, siswa diharapkan nantinya saat bekerja di DU/DI
sudah betulbetul siap dan matang, sebab siswa lebih dahulu mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman tentang situasi dan kondisi pada saat
melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) PKL dilaksanakan untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional dibidangnya. Dimana
para siswa yang melaksanakan pendidikan tersebut diharapkan dapat
menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industri.
Tanpa diadakannya PKL ini kita tidak dapat langsung terjun ke dunia
industri karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.
Harapan utama dari PKL ini adalah agar siswa dapat mengetahui bagaimana
keadaan dunia kerja. Adanya prakerin diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi sekolah, institusi pasangan, dan untuk siswa itu sendiri.

52
d. Pembelajaran Sistem Blok
Sistem blok merupakan pembelajaran yang menggabungkan jam studi
pada tiap tatap muka suatu mata pelajaran yang sebelumnya dilakukan tiap satu
minggu sekali hingga selesai menjadi satu minggu penuh atau lebih hingga mata
pelajaran tersebut selesai, dengan tolok ukur materi dapat tersampaikan secara
maksimal dan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Penjadwalan blok atau sistem
blok mengatur periode kelas menjadi sedikit, tetapi lebih lama sehingga
memungkinkan aktivitas pembelajaran lebih fleksibel. Tujuan sistem blok ini
yaitu meningkatkan prestasi akademik siswa. Manfaat lain dari sistem ini, agar
moral guru dan murid lebih tinggi, dorongan untuk menggunakan metode
pembelajaran inovatif dengan beberapa gaya pembelajaran, dan agar suasana
sekolah semakin baik.
Dengan sistem blok, maka waktu pembelajaran peserta didik menjadi lebih
banyak dan hal tersebut memungkinkan peserta didik bekerja hingga tuntas, “
Ketika anak sedang asyik mengerjakan pekerjaan dan belum selesai tetapi jatah
waktunya sudah habis, berarti harus melepas pekerjaan dari mesin dan

memberikan mesin pada temannya utuk bekerja. Hal ini sungguh tidak
praktis, bahkan berkecenderungan membuang-buang waktu, tidak
efektif dan efisien. Anak-anak yang belum selesai bekerja harus
melanjutkan pekerjaan pada minggu mendatang, berarti seminggu tidak
bekerja, pekerjaannya terbengkalai karena hal tersebut. Tetapi dengan
system block, maka waktu pembelajaran anak menjadi lebih banyak
dan hal tersebut memungkinkan peserta didik bekerja hingga tuntas.
Alur perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran system blok di
SMK adalah sebagai berikut.
1. Analisis materi dan alokasi waktu dari setiap KD dari sinkronisasi
kurikulum dengan IDUKA.
2. Pemetaan sinkronisasi keterkaitan antar mata pelajaran
berdasarkan kompetensi.
3. Pemetaan sinkronisasi keterkaitan kompetensi antar KD pada
setiap Mata Pelajaran.

53
4. Penyusunan Program Pembelajaran Tahunan dan Tiga Tahunan
berdasarkan pemetaan antar Mata Pelajaran dan KD.
5. Pemetaan pengelompokkan pola belajar seri atau parallel.
6. Pemetaan Sertifikasi Kompetensi/Sub Kompetensi dan Jabatan
untuk Multi Entry.
7. Penyusunan Jadwal pembelajaran Blok sesuai durasi waktu
ketuntasan kompetensi.
2. Pengelolaan Capaian Pembelajaran
a. Guru bersama instruktur industri menganalisis kedalaman dan
keluasaan capaian pembelajaran (CP) yang harus kuasai oleh peserta
didik, meliputi soft skills, hard skills, dan karakter
b. Guru bersama instruktur industri menetapkan prosentase pembelajaran
aspek soft skills dan hard skills. Untuk kelas X, semester 1, muatan soft
skills 80% dan hard skills 20%, sedangkan semester 2, muatan soft
skills 70% dan hard skills 30%.
c. Guru bersama instruktur industri mengurutkan kegiatan belajar yang
harus dilakukan oleh peserta didik

d. Guru guru bersama instruktur industri mengidentifikasi kalender


pendidikan yang telah disusun sekolah, untuk sinkronisasi dengan
kegiatan belajar peserta didik
e. Guru guru bersama instruktur industri membuat jadwal pelajaran sesuai
urutan kegiatan belajar peserta didik dan kalender Pendidikan

f. Guru bersama instruktur industri menganalisis dan menetapkan strategi


pembelajaran, meliputi: (1) tempat belajar, di kelas, ruangan praktik,
industri;
(2) belajar kelompok dan individu; (3) luring dan daring
g. Guru bersama instruktur industri menginventarisir sumber-sumber
belajar, antara lain sumber belajar berupa cetak, audio, dan audio visual
untuk mendukung ketercapaian pembelajaran

54
h. Dalam hal kajian pengelolaan capaian pembelajaran dilakukan oleh
guru tanpa melibatkan instruktur industri, maka guru wajib
mengkomunikasikan hasil kajiannya kepada instruktur industri.
3. Pengelolaan Alur Tujuan Pembelajaran
Alur Tujuan Pembelajaran merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang
tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut
urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun
untuk menjadi rangkaian tujuan pembelajaran sejak awal hingga akhir
setiap fase dari suatu Capaian Pembelajaran. Tujuan pembelajaran
merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi yaitu pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperleh peserta didik dalam datu kegiatan
pembelajaran, disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran
dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju CP.
Rumusan tujuan pembelajaran tidak hanya mencakup tahapan kognitif
(mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta) dan dimensi pengetahuan (factual, konseptual, procedural, dan
metakognitif) tetapi juga mengikutsertakan perilaku capaian seperti
kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) serta profil
pelajar Pancasila (Beriman, berkebhinekaan global, gotong royong,
mandiri, bernalar kritis, dan kraetif). Secara operasional komponen tujuan
pembelajaran memuat 3 aspek yaitu kompetensi, konten, dan variasi. Dapat
disimpulkan bahwa penyusunan. ATP tersusun dari tujuan-tujuan
pembelajaran secara sistematis dan logis yang disusun untuk mencapai
Capaian Pembelajaran (CP).

55
4. Pengelolaan Peserta Didik

a. Guru bersama instruktur industri menganilis karakter belajar peserta


didik
b. Guru bersama instruktur industri mengelompokan peserta didik
berdasarkan karakter atau pertimbangan lainnya
c. Dalam hal kajian pengelolaan peserta didik dilakukan oleh guru tanpa
melibatkan instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan
hasil kajiannya kepada instruktur industri.
5. Pengolaan Pengajar
a. Guru bersama instruktur industri menganalisis dan menetapkan
kegiatan belajar yang akan diampu oleh guru dan instruktur industry
b. Guru bersama instruktur industri membuat jadwal pembelajaran yang
akan diampu oleh guru dan instruktur industri
c. Dalam hal kajian pengelolaan pengajar dilakukan oleh guru tanpa
melibatkan instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan
hasil kajiannya kepada instruktur industri.
6. Pengelolaan Sumber Belajar
a. Guru bersama instruktur industri menetapkan sumber-sumber belajar
yang akan dibuat oleh guru dan instruktur industri
b. Guru bersama instruktur industri menetapkan jadwal pembuatan
sumber-sumber belajar
c. Dalam hal kajian pengelolaan sumber belajar dilakukan oleh guru
tanpa melibatkan instruktur industri, maka guru wajib
mengkomunikasikan hasil kajiannya kepada instruktur industri.
7. Pengelolaan link and match
a. Kurikulum disusun bersama dan berstandar Dunia Kerja. Penguatan
aspek soft skills dan karakter kebekerjaan untuk melengkapi aspek
hard skills yang sesuai kebutuhan Dunia Kerja

56
b. Pembelajaran berbasis riil dari Dunia Kerja (PjBL) sejak awal.
Memastikan hard skills akan disertai soft skills dan karakter kesiapan
kerja yang kuat
c. Jumlah dan peran guru/ahli dari Dunia Kerja ditingkatkan secara
signifikan, minimal mencapai 50 jam/semester/program keahlian
d. Magang/praktik kerja lapangan (PKL) minimal satu semester
e. Sertifikasi kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan Dunia
Kerja, baik bagi lulusan maupun guru

f. Guru secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari


Dunia Kerja untuk proses belajar mengajar
g. Riset terapan yang bermula dari kasus atau kebutuhan nyata Dunia
Kerja dan masyarakat, sebagai basis teaching industry/teaching
factory, berkolaborasi dengan Dunia Kerja dan stakeholders
h. Komitmen serapan lulusan oleh Dunia Kerja.

57
BAB IV
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN
PENGEMBANGAN PROFESIONAL

A. Pendampingan
Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan melalui Aspek
Pedagogis dan Aspek Vokasional
1. Aspek Pedagogis.
a. Supervisi Akademis
Supervisi akademik di SMK Kosgoro 1 Sragen dilaksanakan
melalui tim Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang ditunjuk oleh Kepala
Sekolah. Kepala Sekolah memastikan bahwa guru melaksanakan tugas
mengajar mereka dengan baik dan peserta didik menerima layanan
pembelajaran yang terbaik. Melalui supervisi akademik, guru diharapkan
dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan kepala sekolah
juga dapat membuat program pengembangan profesionalisme guru.
Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah berlaku
adil terhadap semua guru tanpa membedakan suku, agama, ras,
golongan, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan yang berkebutuhan
khusus dalam mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan
pembelajaran. Pengembangan profesionalsime guru dalam konteks
supervisi akademik tidak hanya fokus pada peningkatan pengetahuan
dan keterampilan mengajar guru, tetapi juga pada
pembaharuan komitmen (commitment), kemauan (willingness), dan
motivasi (motivation) guru. Peningkatkan pada kemampuan dan motivasi
kerja guru tentu akan berdampak pada peningkatan kualitas
pembelajaran

58
.
b. Supervisi Klinis
Supervisi klinis di SMK Kosgoro 1 Sragen dilaksanakan
menggunakan model pendekatan berbasis permintaan/kebutuhan guru.
Supervisi klinis dilaksanakan dalam bentuk hubungan tatap muka antara
kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Fokus
pengamatan pada saat supervisi klinis adalah hal yang menjadi
permasalahan bagi guru yang disupervisi, dan pengamatan dilakukan
secara teliti dan mendetail. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
supervisi klinis meliputi langkah awal, observasi, dan umpan balik.

1) Tahap Pertemuan Awal


Pertemuan awal, bertujuan agar kepala sekolah/guru senior
yang ditunjuk kepala sekola/pengawas dan guru bersama-sama
mengembangkan kerangka kerja observasi kelas yang akan
dilaksanakan. Guru yang akan disupervisi menyiapkan CP dan ATP,
dan kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekola/pengawas sebagai supervisor mempelajari dan memahami
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Langkah selanjutnya
menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan supervisi, proses
pelaksanaan pembelajaran, dan menentukan aspek-aspek yang akan
diobservasi dan cara mengobservasinya. Hasil akhir pertemuan awal
ini adalah kesepakatan (contract) kerja antara supervisor dan guru.
2) Tahap Observasi Pembelajaran
Tahap kedua dalam proses supervisi klinis adalah mengamati
proses pembelajaran secara sistematis dan objektif, dimana
supervisor mengamati guru mengajar sebagaimana digariskan dalam
ATP. Aspek-aspek yang akan diobservasi harus sesuai dengan hasil
diskusi antara supervisor dan guru pada pertemuan awal.

59
3) Tahap Pertemuan Balikan
Pertemuan balikan atau pertemuan pemberian umpan balik
dilakukan segera setelah melaksanakan observasi proses
pembelajaran, dengan ketentuan bahwa hasil observasi sudah
dianalisis terlebih dahulu. Tujuan utama pertemuan balikan ini
adalah bersama-sama membahas hasil pengamatan proses belajar-
mengajar yang dilakukan oleh sekolah. Inti pembicaraan dalam
pertemuan balikan ini difokuskan pada identifikasi dan analisis
persamaan dan perbedaan antara perilaku guru dan peserta didik
yang diharapkan dengan perilaku aktual guru dan peserta didik, serta
membuat keputusan tentang apa dan bagaimana langkah yang
seharusnya diambil untuk menindaklanjuti perbedaan tersebut.

B. Evaluasi
Evaluasi di SMK Kosgoro 1 Sragen dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu
evaluasi pembelajaran dan evaluasi kurikulum.

1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan
informasi yang diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana
pembelajaran yang telah berjalan agar dapat membuat asesmen (judgement)
dan perbaikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan hasil pembelajaran
peserta didik. Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk: (1)
meningkatkan hasil belajar, keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta didik;
(2) menunjukkan kekuatan dari program belajar sebagai implementasi
kurikulum operasional; (3) mengevaluasi perubahan terkini dari implementasi
yang dilakukan; (4) mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki;
(5) mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di
sekolah; dan (6) sarana pemberian umpan balik pada kompetensi mengajar
guru, yang selaras dengan tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik.

60
Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain:
(1) alur pembelajaran dan tujuan pembelajaran; (2) pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang akan disasar; (3) sumber materi ajar,
perlengkapan visual maupun auditori, kesesuaian dengan tahapan
perkembangan anak; (4) persepsi peserta didik dalam proses belajar;

(5) persepsi DUDI dalam melihat perkembangan penguasaan kompetensi;


dan (6) persepsi orang tua peserta didik dalam melihat perkembangan peserta
didik.
Beberapa cara yang ditempuh dalam melakukan evaluasi pembelajaran
antara lain sebagai berikut.
e. Kolaboratif : Melibatkan seluruh stakeholder sekolah
f. Reflektif : Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari
berbagai aspek, jujur, dan berdasarkan bukti.
g. Berdasarkan Data : Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang ditelaah
secara seksama.
h. Berpusat pada Anak : Fokus pada perbaikan dan pengembangan kompetensi
peserta didik.

Kegiatan evaluasi pembelajaran melibatkan berbagai pihak, agar


hasilnya objektif dan mendalam. Pihak-pihak yang terlibat tersebut antara
lain: guru mata pelajaran umum dan kejuruan, wakasek bidang kurikulum,
kepala sekolah, peserta didik, orang tua peserta didik, Dunia Kerja.
Langkah terakhir dari evaluasi pembelajaran adalah refleksi dan
pemberian umpan balik, yang dilakukan secara terus menerus dalam
keseharian belajar mengajar. Guru diwajibkan untuk melakukan refleksi
mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (Capaian
Pembelajaran, ATP, profil Pelajar Pancasila). Beberapa pertanyaan yang
dapat digunakan guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara lain:

61
 Data apa yang dibutuhkan dalam proses evaluasi?
 Bagaimana program atau pembelajaran dijalankan?
 Faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan program atau
pembelajaran?
 Faktor apa saja yang menjadi tantangan pelaksanaan program atau
pembelajaran?
 Apa saja hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan
pembelajaran?
 Bagaimana pemimpin satuan pendidikan dapat mendukung
pengembangan profesional guru?
 Apa saja yang sudah dilakukan dengan baik dalam pelaksanaan
pembelajaran?
 Faktor apa saja yang mempengaruhinya?

 Apa yang perlu diperbaiki ke depannya?


Guru dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang dirasa
dapat mengumpulkan data yang lebih akurat dan mendalam.

2. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMK Kosgoro 1 Sragen dievaluasi secara
periodik, untuk mendapatkan perbaikan sesegera mungkin. Guru atau
instuktur industri setiap hari membuat catatan anekdotal secara informal
mengenai

bagaimana proses belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai,


bagaimana peserta didik merespon proses kegiatan belajar, bagaimana
persepsi Dunia Kerja. Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual
maupun tim, guru dan/atau instruktur industri mereview proses belajar dan
tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap
proses belajar untuk setiap unit pembelajaran.
Setiap akhir semester, guru dan/atau instruktur industri dan tim melihat
kontinum pencapaian, serta setiap akhir tahun pembelajaran, dan/atau
instruktur industri dan tim melakukan evaluasi terhadap pencapaian satu
tahun dan bagaimana
62

hal tersebut berkontribusi dengan tujuan sekolah, serta visi dan misi sekolah.
Sumber-sumber informasi yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi
kurikulum antara lain data asesmen: hasil asesmen peserta didik per unit,
proyek peserta didik, survey lulusan, refleksi proses belajar oleh dan/atau
instruktur industri, observasi Kepala Sekolah, karya yang dihasilkan peserta
didik, portofolio peserta didik dan pameran karya hasil belajar peserta didik.
Dalam pengumpulan informasi untuk evaluasi kurikulum operasional
sekolah dilakukan dengan berbagai metode antara lain: belajar mandiri,
melakukan asesmen berupa refleksi mandiri secara individual terhadap
kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan belajar, capaian
pembelajaran, ATP, profil pelajar pancasila), focus group discussion dan
dialog data per level ajar, melakukan diskusi secara berkelompok untuk
melihat hubungan antar data yang dimiliki pada catatan anekdotal, hasil
belajar peserta didik, serta refleksi dalam self-study untuk menganalisa
masalah dan menarik kesimpulan, persepsi Dunia Kerja, serta mengambil
keputusan untuk melakukan perbaikan. Kuesioner peserta didik,
mengumpulkan persepsi peserta didik terhadap proses, materi/bahan ajar,
serta bagaimana peserta didik memaknai hasil belajarnya. Kuesioner orang
tua untuk mengumpulkan persepsi orang tua peserta didik terhadap
perkembangan belajar peserta didik.

C. Pengembangan Profesional Berkelanjutan


SMK Kosgoro 1 Sragen memfasilitasi peningkatan profesionalitas guru dengan
berbagai program, antara lain:
1. Sertifikasi Guru SMK Kosgoro 1 Sragen sudah ada 28 Guru tersertifikasi
sedangkan selebihnya masih dalam proses penilaian dan pengajuan.
Pengajuan sertifikasi guru berdasarkan pada peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Sertifikasi adalah sebagai
penghargaan dan peningkatan profesionalitas guru, sehingga diharapkan guru
yang telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja yang tinggi.
63

2. Magang industri
Peningkatan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan (PTK)
dilakukan dengan magang industri. Setiap tahun sekolah merancang program
magang bagi PTK. Selain itu setiap PTK juga diberi kesempatan untuk
melaksanakan magang secara mandiri. Magang diutamakan bagi guru
kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.

1. Evaluasi Kompetensi Vokasional


Kegiatan evaluasi kompetensi vokasional dilaksanakan dalam bentuk
studi banding dan magang di industri, berupa:
a. Studi banding
Masing masing program keahlian menyelenggarakan studi
banding sekali dalam setahun.
b. Magang
1) Guru kejuruan wajib mengikuti magang sekali dalam setahun di
industri terkait.
2) Setiap selesai mengikuti pelatihan maupun magang yang
berkaitan dengan kompetensi keahlian, guru membuat laporan
dan sharing pengetahuan dan pengalaman kepada rekan
sesama guru kejuruan.
3) Sertifikat kompetensi yang diperoleh diharapkan bisa dijaga
baik kompetensi maupun masa berlaku sertifikat kompetensi
tersebut.

B. Pengembangan Profesional Berkelanjutan


Pengembangan profesional berkelanjutan guru dilakukan dengan program
sebagai berikut :
1. Sertifikasi guru
Merupakan penghargaan untuk meningkatkan profesionalitas guru,
sehingga diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi memiliki
etos kerja yang tinggi.
64

2. Studi lanjut
Sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk melanjutkan
studi ke jenjang yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini
dilakukan secara individu, sekolah hanya memberikan regulasi untuk
mempermudah proses studinya. Sekolah juga berupaya untuk
mencarikan peluang-peluang beasiswa dari pemerintah, lembaga-
lembaga swasta, dan dunia kerja.

65

Anda mungkin juga menyukai