PENDIDIKAN ( KOS )
SMK NEGERI 3 SIBOLGA
TAHUN 2022
I
Penanggung Jawab:
Syafaruddin Siregar, S.Pd, MM
Kepala SMK Negeri 3 sibolga
Tim Penyusun:
Ketua :
Anggota :
1. - PT. PLN (Persero) UPDK Pandan
- PT. Usaha Tehnik Rahman
- CV. Jaya Solution
I
IDENTITAS SEKOLAH
1. NPSN 10212136
2. Nama Resmi Sekolah SMK Negeri 3 Sibolga
3. SK Pendirian
a. Nomor SK D.306/SSEP/DOT/70
b. Tanggal SK 24 Januari 1970
4. SK Izin Operasional
a. Nomor SK D.306/SSEP/DOT/70
b. Tanggal SK 24 Januari 1970
5. Program Keahlian 1. Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
2. Teknik Konstruksi dan Perumahan
3. Teknik Ketenagalistrikan
4. Teknik Otomotif
5. Nautika Kapal Penangkapan Ikan
6. Teknik Kapal Penangkapan Ikan
7. Agribisnis Perikanan
6. Status Akreditas A
7. Sertivikat ISO -
8. Penetapan LSP–SMK
a. Nomor SK
b. Tanggal
9. Alamat Lengkap Sekolah
a. Jalan Tukka
b. Desa/Kelurahan Sibuluan Raya
c. Kecamatan Sibolga Selatan
d. Kabupaten/Kota Sibolga
e. Propinsi Sumatera Utara
f. Nomor Telepon/Fax 0631-371120
g. Email Smkn3sibolga@yahoo.com
h. Website http://smkn3sibolga.sch.id
10. Identitas Kepala Sekolah
a. Nama Lengkap Syafaruddin siregar, S.Pd, MM
b. NIP 19670518 200021 1 001
c. Tempat & Tanggal Lahir Padang Sidempuan, 18 Mei 1967
d. Alamat Lengkap Jl. Tukka Sibuluan Raya, Sibolga Selatan
e. Telepon Rumah / HP -
f. SK Pengangkatan Terakhir :
Nomor SK 800/582/2022
Tanggal 4 Juli 2022
Pejabat Yang Mengangkat Gubernur Sumatera Utara
11. Komite Sekolah
a. Jumlah Anggota 4
b. Ketua Guspan Siregar
II
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
jualah maka Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri dapat
menyelesaikan penyusunan Panduan Pelatihan dan Implementasi Pembelajaran Pada Program
SMK Pusat Keunggulan. Sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri
terus mendukung pelaksanaan program-program prioritas pada Direktorat Jenderal Pendidikan
Vokasi, salah satunya adalah program SMK Pusat Keunggulan Tahun 2021.
Implementasi pembelajaran pada SMK Pusat Keunggulan tahun 2021 ini tentunya
memerlukan dukungan kebijakan dari pemerintah pusat dalam bentuk buku panduan pelaksanaan
agar pelaksanaan pembelajaran di tingkat satuan pendidikan secara operasional dapat dipahami
dan dilaksanakan dengan baik oleh Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan Guru. Pelatihan dan
pendampingan bagi Guru, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, dan
Pengawas Sekolah yang tergabung dalam komite pembelajaran pada program SMK Pusat
Keunggulan merupakan fase penting yang akan memberikan pemahaman secara utuh terhadap
komponen, serta membangun kesiapan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan paradigma baru.
Untuk itu diperlukan panduan yang memuat hal-hal pokok yang perlu diketahui oleh semua
pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan, antara lain tujuan dan sasaran, pelaksanaan dan
sistem pelatihan, serta evaluasi, sertifikasi dan pelaporan.
Selanjutnya, panduan ini disampaikan kepada seluruh pihak yang terkait dengan
pelaksanaan pelatihan dan pendampingan pembelajaran pada program SMK Pusat Keunggulan,
dengan harapan agar panduan ini dapat diimplementasikan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkolaborasi dan
membantu penyusunan panduan pelaksanaan ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan
kemudahan dan kelancaran bagi kita semua.
III
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
IDENTITAS SEKOLAH......................................................................................... II
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................. IV
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Dasar Hukum................................................................................................. 2
BAB II KARAKTERISTIK.................................................................................... 3
D. Ekstrakulikuler............................................................................................... 28
B. Kalender Pendidikan...................................................................................... 32
IV
C. Pengolahan Pembelajaran.............................................................................. 32
B. Evaluasi.......................................................................................................... 35
C. Pengembangan Profesionalisme.................................................................... 37
LAMPIRAN..............................................................................................................
A. Sk Tim Pengembang......................................................................................
B. Daftar Iduka...................................................................................................
V
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini menuntut tersedianya tenaga kerja yang kompeten dan
handal di berbagai bidang agar sebuah negara mampu bertahan dan berperan dalam era yang
penuh persaingan dan sekaligus membuka dan memanfaatkan setiap peluang. Untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara, strategi yang dianggap efektif adalah
dengan melakukan industrialisasi.
Industrialisasi, pada derajat tertentu akan mengimplikasikan pergeseran proses produksi dari
labouring menjadi manufacturing dalam arti tenaga kerja manusia tergantikan oleh hard
technology. Ini berarti industrialisasi membutuhkan tenaga kerja terampil yang tidak hanya
mampu mengoperasikan teknologi tersebut, melainkan juga memeliharanya. Industrialisasi
juga berpotensi menciptakan pengangguran jika pergeseran proses produksi tersebut tidak
dibarengi dengan perubahan orientasi pendidikan dari akademis menjadi vokasional.
Kondisi di atas menuntut dunia pendidikan dan pasar kerja dirancang secara terintegrasi
dengan memperhatikan tujuan dan kebutuhan dunia kerja. Dengan demikian perlu dirancang
salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi dunia kerja. Dalam Pasal 15
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatur
bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta
didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sebagai bagian dari sistem pendidikan
nasional, SMK bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki
kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan persyaratan dunia kerja, serta mampu
mengembangkan potensi diri dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
Dalam rangka mewujudkan amanat pembangunan pendidikan kejuruan yang telah digariskan
dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 dan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun
2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020- 2024, salah
satu strategi yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbudristek) dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
I
tahun 2020-2024 adalah berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan SMK melalui
penyelenggaraan Program SMK Pusat Keunggulan.
Secara umum, Program SMK Pusat Keunggulan ini diharapkan memiliki visi untuk
menggerakkan sekolah lainnya agar mampu meningkatkan kualitas hasil belajar peserta
didik, serta mampu mengembangkan pendidikan kejuruan yang semakin relevan dengan
tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah sesuai perkembangan dunia kerja,
serta menjadi pendukung kearifan/keunggulan lokal pada sektor pembangunan ekonomi
tertentu atau mendukung kebijakan pemerintah dengan kekhususan lainnya sehingga dapat
meningkatkan jumlah lulusan SMK yang memperoleh pekerjaan dan berwirausaha.
Untuk mendukung dan menjamin tercapainya visi Program SMK Pusat Keunggulan, perlu
disusun pedoman penyelenggaraan Program SMK Pusat Keunggulan, yang digunakan
sebagai panduan dalam melaksanakan Program SMK Pusat Keunggulan.
B. Dasar Hukum
Menimbang :
Mengingat :
Memutuskan :
2
BAB II
KARAKTERISTIK
SMK Negeri 3 Sibolga memiliki 7 Program Keahlian, yakni Teknik Konstruksi dan
Perumahan, Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan, Teknik Ketenagalistrikan, Teknik
Otomotif, Teknik Kapal Penangkapan Ikan, Nautika Kapal Penangkapan Ikan dan Agribisnis
Perikanan.
Kurikulum Operasional SMK Negeri 3 Sibolga pada Program Keahlian Tehnik
Ketenagalistrikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik,
lingkungan, dan IDUKA.
Penyusunan kurikulum ketenagalistrikan juga melibatkan Iduka. Menjalin hubungan
dekat dengan iduka yang berhubungan dengan ketenagalistrikan, PLN (Persero) dan
perusahaan yang berhubungan dengan ketenagalistikan lainnya. Jadi kurikulum yang
dirancang juga selalu berpedoman atas saran, masukan, dan kebutuhaan industri
ketenagalistrikan.
Bobot pembelajarannya yakni 70% praktik dan 30% teori. Pembelajaran berbasis
Project Based Learning pada prinsipnya adalah memanfaatkan suatu kegiatan/metode
sebagai media pembelajaran. Terdapat beberapa mata pelajaran tambahan pada Program
Keahlian ketenagalistrikan yang dimaksudkan agar pembelajaran yang diberikan dapat
relevan dengan kebutuhan industri ketenagalistrikan saat ini dan menjamin lulusan dapat
terserap dengan mudah di Industri ketenagalistrikan. Mapel tambahan yang dimaksudkan,
yakni:
1. Link and match
2. F&B Service.
3. Budaya kerja.
Sebagai salah satu contoh, penambahan mapel Link and Match adalah untuk menjalin
kerja sama antara sekolah dan industri kerja yang dimana sekolah bisa menambah ilmu dari
dunia kerja dan sebaliknya.
Penambahan mapel Budaya Kerja berguna untuk menerapkan peraturan berpakaian,
displin, dan mengajarkan siswa agar dapat menempatkan dan memanfaatkan peralatan sesuai
fungsi pada dunia industri kerja.
Guru Produktif ketenagalistrikan berjumlah 5 orang dimana yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman di dunia ketenagalistrikan.
Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar nasional, sehingga para lulusan
SMK NEGERI 3 SIBOLGA diharapkan menjadi insan profesional dalam bidang
3
ketenagalistrikan baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki kepribadian, dan karakter
tangguh dan berbudi pekerti.
Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untu mendorong peserta didik untuk
aktif, kreatif,mandiri, percaya diri, dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar
Pancasila cinta. Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja industry dipersiapkan
dengan baik untuk membentuk mental yang kuat dan mengasah ketrampilan serta keahlian
peserta didik. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan ke
jenjang Pendidikan yang lebih tinggi, atau berwirausaha.
4
BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN
SMK Negeri 3 Sibolga visi sekolah berusaha menerjemahkan kebutuhan dunia saat
ini dan kemajuan teknologi yang terus bergerak maju. Maka Visi dari SMK Negeri 3
Sibolga adalah
“Menciptakan Tenaga Kerja Tingkat Menengah Yang Berkarakter, Terampil
Untuk Memenuhi Kebutuhan Pembanggunan Nasional Sejalan Dengan Era
Globalisasi”
5
2. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi sumber daya manusia yang profesional,
mempunyai kemampuan untuk mandiri dan mampu mengisi formasi yang ada pada
dunia usaha / industri, pemerintah sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai
dengan kompetensi dalam program keahliannya.
3. Membekali peserta didik agar mempunyai kedisiplinan, keuletan dan kegigihan dalam
beradaptasi dan berkompetensi pada dunia kerja sesuai dengan bidang keahlian yang
diminatinya
4. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, budaya dan seni
agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
6
BAB IV
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Intrakulikuler
1. Struktur Kurikulum
Tabel 1. Struktur Kurikulum Kelas X SMK/SMA
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit
Alokasi Projek
Alokasi
Penguatan Total JP Per
Mata Pelajaran Intrakulikuler
Profil Pancasila Tahun
Per Tahun
Per Tahun
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
5. Sejarah 54 18 72
Seni Budaya**
6. 54 18 72
(Seni Tari)
Muatan Lokal***
7. 72 - 72
(Bahasa Jepang)
7
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 918 162 1080
Keterangan :
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Tari)
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial
disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
Alokasi Projek
Alokasi
Penguatan Total JP Per
Mata Pelajaran Intrakulikuler
Profil Pancasila Tahun
Per Tahun
Per Tahun
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
5. Sejarah 54 18 72
Muatan Lokal**
6. 72 -
(Bahasa Jepang) 72
1. Matematika 90 18 108
8
Keterangan :
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Nama Mata Pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Projek
Alokasi
Penguatan Total JP Per
Mata Pelajaran Intrakulikuler
Profil Pancasila Tahun
Per Tahun
Per Tahun
2. Pendidikan Pancasila 36 - 36
3. Bahasa Indonesia 36 18 54
Muatan Lokal**
6. 36 -
(Bahasa Jepang) 36
1. Matematika 54 - 54
2. Bahasa Inggris 72 - 72
Keterangan :
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
9
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 6 (enam) bulan di
kelas XII.
***** Nama Mata Pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 3
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3 3 - -
5. Sejarah 2 2 2 2 - -
6. Seni Tari 2 2 - - - -
7. Muatan Lokal (Bahasa Jepang) 2 2 2 2 2
Jumlah A 18 18 16 16 10 -
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN
1. Matematika 4 4 3 3 3
2. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4
3. Informatika 4 4
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
4. a. Fisika 3 3
b. Kimia 3 3
Kejuruan 12 12 27 27 29
a. Dasar-dasar (Program Keahlian)
i. Gambar Teknik Listrik 4 4
ii. Pekerjaan Dasar Elektromekanik 4 4
5 iii. Dasar Listrik & Elektronika 4 4
b. Mata Pelajaran (Konsentrasi Keahlian)
i. Instalasi Penerangan Listrik 6 6 7
ii. Instalasi Tenaga Listrik 6 6 7
iii. Instalasi Motor Listrik 6 6 7
6 Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 5 5 5
11
12
3. Struktur Kurikulum Konsentrasi
Struktur kurikulum yang sudah dibagi dalam konsentrasi sebagai berikut:
Angkatan 7
X XI XII
MATA PELAJARAN LINK AND BUDAYA
1 2 F&B SERVICE
3 4 MATCH KERJA
JP 17 16 JP 17 16 5 6 5 6 5 6
Mapel Umum
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 48 45 3 48 45 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 32 30 2 32 30 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 64 60 3 48 45 4 4 4 4 4 4
4. Matematika 4 64 60 3 48 45 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 32 30 2 32 30 - - - - - -
6. Bahasa Inggris 3 48 45 3 48 45 3 3 3 3 3 3
7. Seni Budaya 2 32 30 - - - - - - - - -
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 48 45 2 32 30 - - - - - -
9. Bahasa Asing 2 34 32 2 34 32 2 2 2 2 2 2
Mapel Kejuruan
1. Matematika Kejuruan - - - 3 48 45 3 3 3 3 3 3
2. Bahasa Inggris dan /atau Bahasa Asing Lainnya Kejuruan 2 34 32 3 48 45 3 3 3 3 3 3
3. Informatika 4 34 32 - - - - - - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - - - - - - -
5. Dasar-dasar Teknik Ketenagalistrikan 6 34 32 - - - - - - - - -
6. Instalasi Penerangan Listrik - - 32 5 80 75 5 5 5 5 5 5
7. Instalasi Tenaga Listrik - - 32 5 80 75 5 5 5 5 5 5
8. Instalasi Motor Listrik - - 32 5 80 75 5 5 5 5 5 5
9. Proyek Kreatif Kejuruan - - - 3 48 45 3 3 3 3 3 3
10. Proyek Kewirausahaan - - - 2 32 30 2 2 2 2 2 2
11. Mata Pelajaran Pilihan (Jaringan & Distribusi) - - - 6 96 90 8 8 8 8 8 8
12. Praktik Kerja Lapangan - - - - - - - 44 - 44 - 44
Muatan Lokal
1. Bahasa Jepang 2 - - - - - - - - - - -
Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja Berbasis Profil
Pelajar Pancasila 8 128 120 4 64 60 4 4 4 - 4 4
Total
13
B. Capaian Pembelajaran
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
a. Rasional
Dasar-dasar Teknik Ketenagalistrikan adalah mata pelajaran yang berisi kompetensi-
kompetensi yang mendasari penguasaan konsep dasar ketenagalistrikan dan
keterampilan praktik dasar. Mata pelajaran Dasar-dasar teknik Ketenagalistrikan
berfungsi untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan
mendasari penguasaan pengetahuan dan keterampilan pada mata pelajaran kejuruan
lanjutan, antara lain pembangkit Tenaga Listrik, transmisi Tenaga Listrik, Distribusi
Tenaga Listrik, dan Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik di industri.
Masing-masing materi tersebut mengajarkan tahap-tahap soft skills dan hard skills
dengan pendekatan belajar saintifik yaitu penerapan kegiatan mengamati, menanya,
mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan menciptakan sehingga
mengembangkan kemampuan bernalar ktiris, kreativitas, mandiri dan
bergotongroyong.
b. Tujuan
Tujuan mata pelajaran Dasar-Dasar Ketenagalistrikan adalah untuk membekali
peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan
hardskills):
c. Memahami proses bisnis secara menyeluruh bidang industri ketenagalistrikan;
d. Memahami perkembangan teknologi yang digunakan dan isu-isu global di bidang
industry ketenagalistrikan;
14
e. Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technoprenuer) serta peluang
usaha dibidang ketenagalistrikan;
f. Memahami kegiatan praktik yang terkait dengan seluruh proses kerja dan tehnologi
yang diaplikasikan dalam bidang ketenagalistrikan;
g. Memahami penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, serta lingkungan hidup
(K3LH) di lingkungan kerjanya;
h. Memahami teori dasar listrik dan jenis-jenis bahan yang digunakan dalam
ketenagalistrikan;
i. Memahami peralatan tangan dan alat kerja listrik;
j. Memahami pengukuran dan penguji dengan menggunakan alat yang sesuai;
k. Memahami penggunaan software gambar teknik listrik.
a. Karakteristik
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan kepada lapangan kerja, jabatan kerja yang
dapat dimasuki, dan konsentrasi-konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari di kelas XI dan
XII. Untuk menumbuhkan rencana (passion), visi (vision), imajinasi, dan kreativitas dapat
dilakukan melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di bengkel;
3. Proyek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni yang sudah berkarir dan praktisi industri;
5. Berkunjung ke industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap ini membutuhkan porsi dominan (75%) dari porsi waktu yang disediakan di kelas X
sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada elemen mata pelajaran.
Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran dan tujuan yang dicapai. Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model
pembelajaran berbasis projek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran
berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta metode pembelajaran
15
93 antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang
dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan yang ingin dicapai. Penilaian meliputi
aspek pengetahuan melalui tes dan non-tes, aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian
menonjol (anecdotal record), penilaian antar-teman, dan penilaian diri serta aspek
keterampilan melalui penilaian proses, produk, portofolio dan studi kasus. Pembelajaran
Dasar-dasar Teknik Ketenagalistrikan dapat dilakukan dengan sistem blok (block system)
disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari.
Elemen Deskripsi
Proses bisnis menyeluruh di Meliputi proses bisnis pada bidang teknik
bidang industri ketenagalistrikan ketenagalistrikan, meliputi perencanaan instalasi,
pembuatan panel, pemeliharaan dan perbaikan
mesin yang menggunakan arus listrik, termasuk
perawatan peralatan ketenagalistrikan, dan
pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
Perkembangan teknologi dan isu- Meliputi perkembangan industri ketenagalistrikan
isu global terkait industri yang mengalami transformasi menuju Electricity
ketenagalistrikan 4.0, digitalisasi, Internet of Things, dan peralatan-
peralatan cerdas seperti smart meter, smart sensor,
smart appliances and devices, SCADA dan HMI.
16
Perangkat lunak gambar teknik Meliputi perencanaan, pembuatan, dan
listrik penginterpretasian gambar kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan ketenagalistrikan.
b. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK) peserta didik akan mendapatkan gambaran menyeluruh
mengenai program keahlian Teknik Ketenagalistrikan, dalam rangka menumbuhkan renjana
(passion), visi (vision), imajinasi, dan kreativitas untuk merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar. Capaian pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran Dasar-dasar
Teknik Ketenagalistrikan dapat diuraikan sebagai berikut:
Teknik dasar proses kerja dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
teknologi pada bidang praktik dasar yang terkait dengan seluruh proses kerja
ketenagalistrikan dan teknologi yang diaplikasikan dalam bidang
ketenagalistrikan, antara lain instalasi listrik, teknik
pengukuran, dan pemeliharaan komponen
ketenagalistrikan.
Keselamatan dan Kesehatan Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan
Kerja Lingkungan Hidup K3LH dan budaya kerja industri, antara lain: praktik-
(K3LH) dan budaya kerja praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat
industri kerja, prosedurprosedur dalam keadaan darurat, dan
penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, Rajin).
Teori dasar listrik dan bahan Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
yang digunakan dalam tegangan, arus, tahanan, kapasitansi dan rangkaian
ketenagalistrikan dasar kelistrikan, serta jenisjenis bahan yang
digunakan dalam ketenagalistrikan.
Alat tangan dan alat kerja Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggunakan
kelistrikan alat tangan dan alat kerja kelistrikan, serta melakukan
17
pekerjaan dasar penyambungan kabel dan
pemasangan konektor.
Alat ukur dan alat uji kelistrikan Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggunakan
alat ukur dan alat uji kelistrikan, yang menyangkut
konsep dasar kelistrikan, sistem tenaga listrik, dasar
elektronika, serta teknik digital.
Perangkat lunak gambar teknik Pada akhir fase E, peserta didik mampu
listrik merencanakan, membuat, dan menginterpretasikan
gambar kerja dalam pelaksanaan pekerjaan
ketenagalistrikan.
c. Referensi
a. Skema Sertifikasi kualifikasi level II pada kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga
Listrik.
b. Skema Sertifikasi kualifikasi level II pada kompetensi keahlian Teknik Jaringan Tenaga
Listrik.
c. Skema Sertifikasi kualifikasi level II pada kompetensi keahlian Teknik Pembangkit Tenaga
Listrik.
d. Skema Sertifikasi kualifikasi level III pada kompetensi keahlian Teknik Tenaga Listrik.
e. Kepmenaker Nomor 631 Nomor 2016 tentang Penetapan SKKNI Kategori Kategori
Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Mesin dan Perlengkapan yang tidak
diklasifikasikan di tempat bidang (YTDL) bidang Otomasi Industri.
18
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Instalasi Tenaga Listrik berisi kompetensi- kompetensi
yang berhubungan dengan pekerjaan bidang instalasi tenaga listrik. Elemen mata
pelajaran ini terdiri dari: standar dan peraturan, sistem kendali, instalasi
penerangan listrik, instalasi tenaga listrik, instalasi motor listrik, perbaikan
peralatan listrik, dan Perawatan dan perbaikan instalasi penerangan dan daya serta
penerapan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) yang meliputi keselamatan
tenaga kerja, keselamatan instalasi, keselamatan masyarakat, dan keselamatan
lingkungan. Mata pelajaran ini berisi materi esensial yang dalam pelaksanaannya
dapat ditambah atau diperdalam oleh guru sesuai kondisi lingkungan dan
perkembangan teknologi.
Mata pelajaran ini mempelajari kompetensi yang terdiri dari soft skills dan hard
skills menggunakan pendekatan saintifik untuk mendorong peserta didik
melakukan proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Pembelajaran dapat
menggunakan berbagai model, antara lain pembelajaran berbasis projek
(project-based learning), pembelajaran berbasis masalah (problem-based
learning), dan model pembelajaran lainnya sesuai karakteristik kompetensi.
Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membentuk profil pelajar Pancasila yang
19
meliputi: beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia;
berkebinekaan global; bergotong royong dengan sesama; kreatif dalam
menemukan solusi permasalahan kehidupan, bernalar kritis dalam menghadapi
tantangan dan bersifat mandiri.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang berupa soft skills dan hard skills sehingga peserta didik
mampu:
1. menerapkan teknik instalasi penerangan listrik;
2. menerapkan teknik instalasi tenaga listrik;
3. menerapkan teknik instalasi motor listrik;
4. melakukan perbaikan peralatan listrik; dan
5. melakukan perawatan dan perbaikan instalasi penerangan dan daya.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini membangun soft skills dan hard skills program
ketenagalistrikan. Mata pelajaran ini memiliki berbagai karakteristik yang harus
diperhatikan dalam pengorganisasian pembelajaran, yaitu: selalu terkait dengan
perkembangan teknologi; sarat dengan keterampilan sehingga pembelajaran perlu
banyak praktik; memiliki berbagai peralatan khusus sehingga menuntut
kemahiran; menuntut ketelitian dalam pengukuran dan kemampuan matematis
untuk perencanaan; memerlukan penguasaan kompetensi pengorganisasian pada
setiap langkah persiapan, pelaksanaan dan pengujian; memiliki kepatuhan tinggi
terhadap standar berlaku; memerlukan kemampuan menganalisis kegagalan kerja
suatu sistem dan memberikan solusi,
20
Uraian secara lengkap elemen-elemen mata pelajaran Teknik Instalasi Tenaga
Listrik adalah sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Standar dan Meliputi standar dan peraturan dalam pekerjaan
peraturan instalasi tenaga listrik yang meliputi teknis dan
prosedur kerja dengan tetap patuh pada peraturan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan)/K3 Keselamatan
dan Kesehatan Kerja).
Sistem Kendali Meliputi pemasangan sistem kendali berbasis
mekanis, elektro mekanis, inverter, PLC, Smart
Building, dan IoT sesuai perkembangan teknologi.
Instalasi Meliputi perencanaan (berupa gambar kerja,
Penerangan Listrik kebutuhan alat, bahan, dan biaya), pemasangan
dengan berbagai instrumentasi dan kendali sesuai
standar teknis dan proses kerja dengan menerapkan
standar dan peraturan yang berlaku; pengujian; dan
pelaporan.
Instalasi Tenaga Meliputi perencanaan (berupa gambar kerja,
Listrik kebutuhan alat, bahan, dan biaya); pemasangan
instalasi tenaga dengan berbagai instrumentasi dan
kendali; instalasi penyalur petir; instalasi
pembumian(grounding); instalasi Genset; dan
instalasi tenaga air Penerangan Jalan Umum (PJU)
serta proteksinya sesuai standar teknis dan proses;
pengujian; dan pelaporan.
Instalasi motor listrik Meliputi perencanaan (berupa gambar kerja,
kebutuhan alat, bahan serta biaya); pemasangan
21
instalasi motor listrik dengan berbagai kendali dan
proteksi sesuai standar teknis; pengujian dan
pembuatan laporan.
Perbaikan Peralatan Meliputi pelaksanaan perbaikan peralatan listrik
Listrik meliputi pemeliharaan, pengecekan fungsi dan
penggantian komponen, penggulungan ulang (re-
winding) sesuai standar teknis dan proses kerja.
Perawatan dan Meliputi pelaksanaan perawatan dan perbaikan
Perbaikan Instalasi instalasi penerangan, tenaga dan motor listrik dengan
Penerangan Tenaga berbagai sistem pengendalian.
dan Motor Listrik
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik mampu menerapkan standar dan peraturan
dalam pekerjaan instalasi tenaga listrik dan memahami sistem kendali. Peserta
didik juga dapat melaksanakan pekerjaan instalasi penerangan listrik, instalasi
tenaga listrik, instalasi motor listrik, perbaikan peralatan listrik, serta
perawatan dan perbaikan instalasi penerangan tenaga dan motor listrik.
22
kebutuhan alat dan bahan, serta biaya. Peserta didik
mampu melakukan pemasangan instalasi tenaga
listrik dengan berbagai instrumentasi dan kontrol,
instalasi penyalur petir, instalasi pembumian
(grounding), instalasi Genset, dan instalasi tenaga
air Penerangan Jalan Umum (PJU) serta
proteksinya.
Peserta didik melakukan pekerjaannya sesuai
standar teknis dan proses kerja pada bidang tenaga
listrik.
Peserta didik juga mampu membuat laporan
sesuai POS.
Instalasi Motor Pada akhir fase F, peserta didik mampu
Listrik melaksanakan pemasangan instalasi motor listrik
mulai dari perencanaan, pemasangan, pengujian
dan pelaporan. Peserta didik dapat melakukan
perencanaan yang meliputi gambar kerja,
kebutuhan alat dan bahan, serta biaya. Peserta didik
dapat melakukan pemasangan dan pengujian
instalasi motor listrik 1 phase dan 3 phase dengan
berbagai perangkat, instrumentasi dan kendali, serta
proteksi sesuai standar teknis. Peserta didik juga
mampu
membuat laporan.
Perbaikan Peralatan Pada akhir fase F, peserta didik mampu
Listrik melaksanakan perbaikan peralatan listrik meliputi
pemeliharaan, pengecekan fungsi dan penggantian
komponen, penggulungan ulang (re-winding)
sesuai standar teknis dan proses kerja.
Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu
Perbaikan Instalasi melaksanakan perawatan dan perbaikan instalasi
Penerangan, Tenaga penerangan, tenaga dan motor listrik dengan
dan Motor Listrik berbagai
sistem pengendalian.
A. Rasional
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik adalah mata pelajaran berisi kompetensi-
kompetensi berhubungan dengan pekerjaan pembangkit tenaga listrik. Elemen
mata pelajaran ini terdiri dari: instalasi listrik pemakaian sendiri (PS), perangkat,
mesin, instrumentasi dan kontrol pembangkit, pembangkit listrik tenaga air, serta
sistem pendingin dan pelumas. Pada setiap elemen juga diberikan materi
Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) yang meliputi keselamatan tenaga kerja,
instalasi, masyarakat umum dan lingkungan. Mata Pelajaran berisi materi
esensial yang dalam pelaksanaannya dapat ditambah atau diperdalam oleh guru
sesuai kondisi lingkungan dan perkembangan teknologi.
Mata pelajaran ini mempelajari kompetensi soft skills dan hard skills
menggunakan pendekatan saintifik yaitu: mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan. Pembelajaran dapat menggunakan berbagai model, antara
lain pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), pembelajaran
berbasis masalah (problem-based learning), pembelajaran teaching factory bagi
sekolah yang melaksanakan dan model pembelajaran lainnya sesuai karakteristik
kompetensi. Kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dalam bentuk teori dan
praktik di sekolah, kunjungan industri, praktik kerja lapangan atau projek
kerja bersama institusi pasangan untuk mengembangkan kompetensi secara utuh
dan mendalam. Selain itu untuk mendung mewujudkan capaian pembelajaran,
sekolah hendaknya menerapkan strategi 8+i secara efektif.
Mata Pelajaran ini berkontribusi dalam membentuk profil pelajar Pancasila yang
meliputi: beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia;
berkebhinekaan global; bergotong royong; kreatif dalam menemukan solusi
permasalahan kehidupan; bernalar kritis dan bersifat mandiri.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang berupa soft skills dan hard skills sehingga
peserta didik mampu:
1. menerapkan instalasi listrik pemakaian sendiri (PS);
2. memahami perangkat dan sistem pembangkit tenaga listrik;
3. mengoperasikan dan memelihara mesin listrik pembangkit;
4. mengoperasikan dan memelihara instrumentasi dan kontrol
pembangkit;
5. mengoperasikan, memelihara dan menguji proteksi mesin
pembangkit listrik;
6. memasang dan memelihara pembangkit listrik tenaga air; dan
7. mengoperasikan sistem pendingin dan pelumas.
C. Karakteristik
24
Mata pelajaran ini membangun soft skill dan hard skill bidang ketenagalistrikan
yang meliputi proses bisnis menyeluruh dalam industri ketenagalistrikan. Mata
pelajaran ini memiliki berbagai karakteristik yang harus diperhatikan dalam
pengorganisasian pembelajaran, yaitu: selalu terkait dengan perkembangan
teknologi; sarat dengan keterampilan sehingga pembelajaran perlu banyak praktik;
memiliki berbagai peralatan khusus sehingga menuntut kemahiran; menuntut
ketelitian dalam pengukuran dan kemampuan matematis untuk perencanaan;
memerlukan penguasaan kompetensi pengorganisasian pada setiap langkah
persiapan, pelaksanaan dan pengujian; memiliki kepatuhan tinggi terhadap standar
berlaku; memerlukan kemampuan menganalisis kegagalan kerja suatu sistem dan
memberikan solusi; memerlukan kemampuan interpretasi terhadap gambar kerja
yang harus diwujudkan dalam pekerjaan dan memiliki tingkat bahaya yang tinggi
sehingga wajib memperhatikan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) meliputi:
keselamatan tenaga kerja, instalasi, masyarakat umum dan lingkungan.
Elemen Deskripsi
Instalasi Listrik Meliputi penerapan peraturan dan pemasangan
Pemakaian Sendiri instalasi listrik pada pekerjaan instalasi listrik di
(PS) pembangkit tenaga listrik dengan memperhatikan
Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) serta
Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3).
Perangkat Meliputi konsep konversi energi, jenis-jenis energi,
25
Pembangkit prinsip dasar dalam sistem pembangkitan tenaga
listrik, macam-macam turbin, siklus, peralatan
utama dan pendukung, simbol komponen
pembangkit
listrik.
Mesin Listrik Meliputi konsep dasar (mekanik dan elektrik),
Pembangkit pengoperasian dan pemeliharaan peralatan listrik
(motor listrik, generator, transformator, switchgear)
dan peralatan mekanikal (pompa, turbin,
kompresor,
katup).
Instrumentasi dan Meliputi konsep dasar, pengoperasian dan
Kontrol Pembangkit pemeliharaan alat ukur sensor dan transduser
(tekanan, aliran, temperatur, level), DC Power,
sistem kendali berbasis elektromagnetik, sistem
aktuator berbasis pneumatik dan hidrolik, sistem
kendali PLC (Programmable Logic Control), DCS
(Distributed Control System) dan SCADA
(Supervisory Control And Data
Acquisition).
Proteksi Mesin Meliputi konsep dasar, jenis-jenis gangguan dan
Pembangkit Listrik akibatnya, macam - macam peralatan,
pengoperasian,
pemeliharaan dan pengujian proteksi peralatan
elektrik (untuk transformator, motor, generator)
dan proteksi untuk peralatan mekanik (overspeed,
low level water, vacuum protection, pressure
protection).
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik memiliki kompetensi teknik pembangkit
tenaga listrik yang terdiri dari soft skills maupun hard skills sehingga mampu
melaksanakan pekerjaan pada bidang ketenagalistrikan. Peserta didik mampu
menerapkan instalasi listrik pemakaian sendiri (PS); memahami perangkat dan
sistem pembangkit tenaga listrik; mengoperasikan dan memelihara mesin
listrik pembangkit; mengoperasikan, memelihara instrumentasi dan kontrol
pembangkit; mengoperasikan, memelihara dan menguji proteksi mesin
pembangkit listrik; memasang dan memelihara pembangkit listrik tenaga air;
dan memahami serta mengoperasikan sistem pendingin dan pelumas.
26
Instalasi Listrik Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan
Pemakaian Sendiri peraturan dan memasang instalasi listrik pada
(PS) pekerjaan instalasi listrik di pembangkit tenaga
listrik dengan memperhatikan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) serta Keselamatan
dan Kesehatan kerja (K3).
Perangkat Pada akhir fase F, peserta didik mampu
Pembangkit memahami perangkat pembangkit, meliputi konsep
konversi energi, jenis-jenis energi, prinsip dasar
dalam sistem pembangkitan tenaga listrik, macam-
macam turbin, siklus, peralatan utama dan
pendukung, dan simbol
komponen pembangkit listrik.
Mesin Listrik Pada akhir fase F, peserta didik mampu memelihara
Pembangkit mesin listrik pembangkit, meliputi konsep dasar
(mekanik dan elektrik), pengoperasian dan
pemeliharan peralatan listrik (motor listrik,
generator, transformator, switchgear), dan peralatan
mekanikal
(pompa, turbin, kompresor, katup).
Instrumentasi dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memelihara
Kontrol Pembangkit instrumentasi dan kontrol pembangkit, meliputi
konsep dasar, pengoperasian dan pemeliharaan alat
ukur sensor dan transduser (tekanan, aliran,
temperatur, level), DC Power, sistem kendali
berbasis
elektromagnetik, sistem aktuator berbasis
pneumatik dan hidrolik, sistem kendali PLC
(Programmable Logic Control), DCS (Distributed
Control System), dan SCADA (Supervisory Control
And Data Acquisition).
27
Profil Pelajar Pancasila terdiri atas (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan
Berakhlak Mulia, (2) Berkebhinekaan global, (3) Gotong royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar
kritis, (6) Kreatif. Profil Pelajar Pancasila berbentuk softskill dan harus diterapkan dalam proses
pembelajaran, bukan dipisahkan dalam pembelajaran.
SMK NEGERI 3 SIBOLGA pada Program Keahlian Ketenagalistrikan melaksanakan
penguatan Profil Pelajar Pancasila diimplemantasikan melalui berbagai kegiatan sebagai
berikut.
Profil Pelajar
No Implementasi
Pancasila
D. Ekstrakulikuler
Pembinaan minat dan bakat adalah kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran biasa yang
dilakukan di sekolah/luar sekolah untuk membantu pengembangan siswa sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh
pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah
secara berkala dan terprogram. Ekstrakulikuler dipecah kedalam 3 bidang yakni Bidang Seni dan
28
Entertaintment, Bidang Wawasan Kebangsaan, dan Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
Pramuka
Kelompok Ilmah
Remaja (KIR)
Pelatihan kerja lapangan, Praktik kerja lapangan, on-the-job training atau biasa disebut
dengan PKL atau OJT adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja
langsung. PKL bisa dilakukan oleh murid SMK. PKL merupakan implementasi secara sistematis
dan singkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian
tertentu.
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut.
1. Untuk memperkenalkan peserta didik pada dunia industri
2. Menumbuhkan & meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki
dunia usaha
3. Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas tehadap peserta didik sebagai persiapan dalam
menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya
4. Meluaskan wawasan dan pandangan siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat
dimana peserta didik melaksanakan PKL
Mekanisme PKL SMK NEGERI 3 SIBOLGA pada Program Keahlian ketenagalistrikan
sebagai berikut.
1. Pemetaan Industri
Dalam hal ini tempat OJT merupakan industri yang saat ini sudah menjalin kerjasama
dengan sekolah. Beberapa instansi yang sudah bekerja sama yakni, PLN (Persero), PT.
Usaha Tehnik Rahman, dll.
2. Program PKL
29
Program PKL dilaksanakan diawal semester Genap pada kelas XII. PKL dilaksanakan
selama 6 bulan di Industri. Hal ini dilakukan mengingat kecukupan peserta didik mendapat
materi disekolah sehingga bisa langsung on job pada tempat PKL.
BAB V
RENCANA PEMBELAJARAN
A. Peraturan Akademik
Secara ringkas, peraturan akademik SMK Negeri 3 Sibolga Program keahlian
ketenagakerjaan dijabarkan sebagai berikut.
30
1. Sistem Penilaian
Sistem penilaian dilakukan dengan dengan memadukan assesmen formatif dan assesmen
sumatif, namun dalam pelaksanaannya bobot nilai untuk assesmen formatif dari pada
assesmen sumatif.
a. Penugasan Project Based Learning
b. Penugasan Portofolio
c. Penugasan Praktik Kelompok
d. Penugasan Individu
e. Uji Level di Semester 1, 3 & 5
f. Uji Kompetensi Semester 6
3. Syarat Kelulusan
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memiliki presentasi kehadiran di sekolah sebesar 80% di kelas XII.
c. Memperoleh nilai baik pada penilaian akhir seluruh mata pelajaran, dengan nilai
sikap minimal 80,00.
d. Nilai Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, dan Bahasa Indonesia tidak di
bawah KKM (75,00)
e. Mengikuti dan dinyatakan lulus Ujian Sekolah, baik Praktik maupunTeori.
f. Memiliki seluruh nilai rapot dari semester I-VI, dengan nilai rata-rata Raport
semester I-VI minimal 75,00.
g. Memiliki nilai Ujian Sekolah paling rendah 75,00 pada tiap matapelajaran
h. Memiliki rata-rata ujian akhir sekolah seluruh mata pelajaran minimal 75,00.
i. Nilai Mata Pelajaran Kelompok kejuruan tidak di bawah KKM (75,00).
31
j. Memiliki Portofolio atau Karya Inovatif yang berstandar Industri.
k. Mengikuti Uji Kompetensi Keahlian yang diselenggarakan oleh sekolah dan IDUKA.
SMK Negeri 3 Sibolga mempunyai target dan goal kepada para lulusan untuk
siap mengahadapi tuntutan zaman baik yang meneruskan ke pergurauan tinggi (kuliah),
bekerja di berbagai bidang sesuai kebutuhan industri, memiliki karakter, mampu menciptakan
pekerjaan sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing (wirausaha), dan bisa melanjut ke
Perguruan Tinggi.
B. Pengelolahan Pembelajaran
1. Pola Pembelajaran
Pola pembelajaran SMK Negeri 3 Sibolga pada “kondisi covid” jauh berbeda
dengan pembelajaran biasa dilakukan.
Pembelajaran sebelum Covid Pembelajaran pada saat Covid
Tatap muka di kelas Blended Learning
32
Pembelajaran online (LMS, virtual meeting
and conference) baik synchronous dan
asynchronous.
Mata pelajaran Umum Daring hari : Jumat dan
sabtu, Kejuruan Tatap Muka hari : Senin s/d
Sistem biasa
Kamis (siswa dikelompokkan sesuai dengan
protocol kesehatan).
Pembelajaran dimulai pukul Pembelajaran dimulai pukul
07.30 – 14.30 Wib 08.00 – 12.00 Wib
1 JP = 45 Menit Tidak ada Istirahat ( Tergantung Gurunya )
Istirahat 2 kali
Jam ke 4 yaitu 10.30 – 10.45 Tergantung Gurunya
Jam ke 8 yaitu 13.45 – 14.00
Kebersihan lingkungan kelas
masing-masing setiap hari Langsung PBM daring untuk Mata Pelajaran
Jumat dengan waktu 15 Menit Umum
sebelum PBM di mulai.
2. Tagihan Pembelajaran
Tagihan pembelajaran merupakan bahan yang digunakan untuk mengukur
perkembangan, pencapaian, dan kemampuan (kompetensi) dalam pembelajaran siswa.
Tagihan pembelajaran yang harus dituntaskan siswa,diantaranya.
a. Penilaiah Harian, meliputi
Kehadiran
Ulangan Harian pada tiap berakhirnya CP
Tes tertulis (Multiple Choice, Essay, dan Sejenisnya) atau Tes Lisan
Penugasan/Portfolio
b. Penilaian Tengah Semester (PTS)
c. Penilaian Akhir Semester (PAS)
d. Rapot akan dibagikan satu minggu setelah ujian berakhir (tentative)
3. Media Pembelajaran (Project Based Learning)
33
b. classroom
Classroom adalah platform yang akan sangat mempermudah proses
pengajaran online.
c. Video Pembelajaran
Video pembelajaran dirancang secara sistematis dengan berpedoman kepada
kurikulum sebagai media penyampaian materi dari guru kepada siswa.
34
f. Guru secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari IDUKA untuk
proses belajar mengajar;
g. Riset terapan bersama antara sekolah dan Iduka/Perguruan tinggi tentang kebutuhan
yang terbarukan dalam dunia pendidikan.
h. Komitmen serapan lulusan oleh IDUKA yang sudah menjalin kerjasama.
BAB VI
PENDAMPINGAN, EVALUASI, & PENGEMBANGAN
A. Pendampingan
Loyalitas
Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan akademis dan kesiswaan yang
1
diselenggarakan oleh sekolah
2 Selalu menghadiri rapat, brefing yang diadakan oleh sekolah
Menjaga citra positif sebagai pendidik smk negeri 3 sibolga melalui penampilan,
3 sikap, pernyataan/kata-kata kepada semua stake holder baik di dalam maupun di
luar
Mampu untuk mengelola antara kepentingan lembaga/sekolah dengan
4 kepentingan pribadi secara proposional, tanpa mengabaikan ketuntasan dan
kualitas dalam hasil kerja
36
Konsisten melakukan peningkatan perbaikan “a total quality service” dalam
5 memberikan pelayanan pada proses kegiatan pendidikan kepada siswa, orang tua
dan alumni
Melalui supervisi akademik, dapat diperoleh tingkat pengetahuan dan wawasan guru,
dapat mengidentifikasi kesulitan dan permasalahan dalam proses pembelajaran, informasi
mengenai kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dapat diketahui, dan
program tindak lanjut untuk pengembangan profesionalitas guru dapat disusun.
B. Evaluasi
2. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMK NEGERI 3 SIBOLGA dilakukan secara periodic setiap
tahunnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya perbaikan sesegera mungkin untuk menjawab
kebutuhan industri. Pertanyaan pokok yang selalu keluar saat evaluasi kurikulum adalah
“Apakah yang saat ini paling dibutuhkan industri?”
Setiap akhir semester timevaluasi kurikulum melakukan evaluasi terhadap pencapaia
pembelajaran. Sumber-sumber informasi yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi
kurikulum antara lain data asesmen: hasil asesmen peserta didik per semester, portfolio
peserta didik, survey lulusan, refleksi proses belajar oleh IDUKA.
C. Pengembangan Profesionalisme
Peningkatan profesional guru dilakukan dengan berbagai program berikut.
1. Sertifikasi guru
Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan profesionalitas guru,
sehingga diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja yang tinggi.
2. Magang industri
Peningkatan profesionalitas pendidik dilakukan dengan magang industri. Setiap tahun
sekolah merancang program magang bagi pendidik.Selain itu setiap pendidik juga diberi
kesempatan untuk melaksanakan magang secara mandiri. Magang diutamakan bagi guru
kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.
3. Kewirausahaan
Guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang
kewirausahaan. Sekolah bahkan mendorong guru dapat dapat melakukan suatu usaha baik
secara individu atau berkelompok.
4. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP
Guru diberikan kesempatan kepada guru-guru kejuruan mengikuti seminar/webinar,
lokakarya, kegiatan di MGMP, uji kompetensi, dan lain-lain secara periodik di sekolah atau
di luar sekolah. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan pada guru
untuk meningkatkan kompetensi, sehingga diharapkan guru secara terus menerus
meningkatkan kemampuannya.
5. Studi lanjut
Sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk melanjutkan studi ke jenjang
yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara individu, sekolah hanya
38
memberikan regulasi untuk memermudah proses studinya. Sekolah juga berupaya untuk
mencarikan peluang-peluang beasiswa dari pemerintah, lembaga-lembaga swasta, dan
IDUKA.
39
LAMPIRAN
G. SK Tim Pengembang
40
H. Daftar Iduka
41