Tim Penyusun :
Anggota :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Dokumen
Kurikulum SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo. Dokumen kurikulum operasional ini
memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai
pedoman pembelajaran
Untuk itu kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Kurikulum SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo, sebagai
berikut:
1. Bapak Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Timur
2. Ibu Dra. Anny Saulina, M.Si, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
Kabupaten Malang
3. Bapak Dr. Kurniawan Hary P, ST, MM, Kepala BidangPembinaan Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan Provinsi Jawa Timur
4. Bapak Chrisdhiyanto, S.Pd, MT, Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur Wilayah Kabupaten Malang.
5. Komite Sekolah SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo Kabupaten Malang.
6. Perguruan Tinggi Politeknik Jember
7. PT. Suzuki Cobra Motor Malang
8. PT. Panji Putra Hanjaya II Kab. Malang
9. PT. Telkom Wiltel Malang
10. Pedis Care Kota Malang
11. PT. Bambang Djaja Surabaya
3. SK Pendirian
a. Nomor SK 420/9.30.421.102/2006
Telekomunikasi
3. Layanan Kesehatan
4. Agribisnis Tanaman
B / 87
a. Status Akreditasi/Nilai
032/BAN-SM/SK/2019
b. Nomor SK
15 Januari 2019
c. Tanggal SK
5. Penetapan LSP Jejaring–P2 JTM Maarif
BNSP-LSP-605-ID
a. Nomor SK
4 Agustus 2016
b. Tanggal
6. Sertifikat ISO -
7. Penetapan SMK-PK
28/D/O/2022
a. Nomor SK
4 April 2022
b. Tanggal
8. Alamat Lengkap Sekolah
b. Desa/Kelurahan Wonomulyo
c. Kecamatan Poncokusumo
g. Email smknusa@yahoo.co.id
h. Website www.smknusa.sch.id
e. SK Pengangkatan Terakhir
Nomor SK PC/508/SMK/SK/VII/2019
10
a. Jumlah Anggota
Drs. H. Imam Turmudzi, M.PdI
b. Ketua
009/104.26/SMK.M-07/VII/2021
c. Nomor SK Pengangkatan
27 Juli 2021
d. Tanggal SK Pengangkatan
A. Intrakurikuler .......................................................................................................... 24
1. Struktur Kurikulum Program Keahlian ............................................................. 24
2. Capaian Pembelajaran....................................................................................... 66
3. Beban Belajar SMK .......................................................................................... 206
B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila .............................................................. 208
C. Ekstrakurikuler........................................................................................................ 212
D. Layanan Bimbingan dan Konseling ........................................................................ 213
E. Praktik Kerja Lapangan .......................................................................................... 220
F. Program Muatan Lokal ........................................................................................... 222
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi saat ini menuntut tersedianya tenaga kerja yang
kompeten dan handal di berbagai bidang agar sebuah negara mampu bertahan dan
berperan dalam era yang penuh persaingan dan sekaligus membuka dan memanfaatkan
setiap peluang. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara, strategi yang
dianggap efektif adalah dengan melakukan industrialisasi. Industrialisasi, pada derajat
tertentu akan mengimplikasikan pergeseran proses produksi dari labouring menjadi
manufacturing dalam arti tenaga kerja manusia tergantikan oleh hard technology. Ini
berarti industrialisasi membutuhkan tenaga kerja terampil yang tidak hanya mampu
mengoperasikan teknologi tersebut, melainkan juga memeliharanya. Industrialisasi juga
berpotensi menciptakan pengangguran jika pergeseran proses produksi tersebut tidak
dibarengi dengan perubahan orientasi pendidikan dari akademis menjadi vokasional.
Kondisi di atas menuntut dunia pendidikan dan pasar kerja dirancang secara terintegrasi
dengan memperhatikan tujuan dan kebutuhan Dunia Kerja. Dengan demikian perlu
dirancang salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi Dunia Kerja.
Dalam Pasal 15 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional mengatur bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu. Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, SMK bertujuan untuk
menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan
kebutuhan dan persyaratan Dunia Kerja, serta mampu mengembangkan potensi diri
dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
Untuk menjawab tantangan tersebut Presiden Republik Indonesia mengeluarkan
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing sumber
daya manusia Indonesia. Instruksi Presiden tersebut mengamanatkan perlunya dilakukan
revitalisasi SMK secara komprehensif untuk menghasilkan lulusan SMK yang berdaya
saing dan siap menghadapi tantangan dan dinamika perkembangan nasional maupun
global.
B. DASAR HUKUM
Namun demikian ada Kelemahan dan Ancaman yang dimiliki, antara lain :
1. Adanya kebijakan Dunia Kerja yang membatasi tenaga kerja berdasar strata
pendidikan dan jender,
2. Alumni yang memiliki minat rendah untuk bekerja di luar daerahnya karena tidak
memperoleh dukungan dari orang tua,
3. Adanya lulusan yang memiliki karakter yang belum sesuai tuntutan dunia
usaha/industri,
4. Ketidakpercayaan beberapa Dunia Kerja tentang kemampuan adaptasi lulusan SMK
untuk langsung terjun di Dunia Kerja.
Pada dasarnya mata pelajaran Teknik Sepeda Motor berfokus pada kompetensi
tingkat menengah dan lanjutan yang wajib dimiliki oleh seorang teknisi sepeda
motor sesuai dengan perkembangan teknologi dan dunia kerja. Konsentrasi
Teknik Sepeda Motor adalah segala hal yang terkait dengan proses penggunaan,
perawatan dan perbaikan alat transportasi kendaraan roda dua sesuai dengan
teknologi yang berkembang. Mata pelajaran ini membekali peserta didik untuk
bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang Teknik Sepeda Motor.
C. DATA DUDI
Indikator
E. MISI
Misi SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo
Mengacu pada visi SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo diatas, dan tujuan umum
pendidikan menengah kejuruan, misi sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini
adalah sebagai berikut:
“MENYELENGGARAKAN PEMBELAJARAN KEJURUAN YANG DISIPLIN,
PRESTATIF, KREATIF, INOVATIF, DAN BERDASARKAN PADA AJARAN
AHLUSSUNAH WALJAMAAH AN NAHDLIYAH DAN BERWAWASAN
KEBANGSAAN”
A. INTRAKURIKULER
1. Struktur Kurikulum Program Keahlian
Struktur Kurikulum
Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Konsentrasi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Tabel 3.1 Struktur Kurikulum kelas X SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Alokasi Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan Per
Per Tahun Profil Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum:
Pendidikan Agama Islam 90 18 108
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen 90 18 108
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik
1. 90 18 108
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha
90 18 108
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu
90 18 108
danBudi Pekerti*
Pendidikan Agama
2. Khonghucu dan Budi 90 18 108
Pekerti*
3. Pendidikan Pancasila 54 18 72
4. Bahasa Indonesia 108 36 144
Pendidikan Jasmani,
5. Olahraga, 90 18 108
dan Kesehatan
6. Sejarah 54 18 72
Seni Budaya**:
7. 54 18 72
1. Seni Musik
Keterangan:
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis
seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari)
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan
Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Alokasi
Alokasi Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan Per
Per Tahun Profil Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum:
Pendidikan Agama
90 18 108
Islam dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Kristen dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Agama
Katolik dan Budi 90 18 108
Pekerti*
1.
Pendidikan Agama
Buddha dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Agama
90 18 108
Hindu dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 90 18 108
Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
3. Bahasa Indonesia 90 18 108
Pendidikan Jasmani,
4. Olahraga, dan 54 18 72
Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Muatan Lokal** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata
Pelajaran 342 90 432
Umum (A):
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan:
1. Matematika 90 18 108
2. Bahasa Inggris 108 36 144
Mata Pelajaran
3. [Konsentrasi 648 - 648
Keahlian]***
4. Projek Kreatif dan 180 - 180
Keterangan:
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta
didik.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Keterangan:
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis
seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari)
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan
Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Alokasi
Alokasi Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan Per
Per Tahun Profil Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum:
Pendidikan Agama
90 18 108
Islam dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Kristen dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Agama
Katolik dan Budi 90 18 108
Pekerti*
1.
Pendidikan Agama
Buddha dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Agama
90 18 108
Hindu dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 90 18 108
Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
3. Bahasa Indonesia 90 18 108
Pendidikan Jasmani,
4. Olahraga, dan 54 18 72
Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Muatan Lokal** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata
Pelajaran 342 90 432
Umum (A):
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan:
1. Matematika 90 18 108
2. Bahasa Inggris 108 36 144
Mata Pelajaran
3. [Konsentrasi 648 - 648
Keahlian]***
4. Projek Kreatif dan 180 - 180
Keterangan:
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta
didik.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Keterangan:
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis
seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari)
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan
Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Alokasi
Alokasi Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan Per
Per Tahun Profil Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum:
Pendidikan Agama
90 18 108
Islam dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Kristen dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Agama
Katolik dan Budi 90 18 108
Pekerti*
1.
Pendidikan Agama
Buddha dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Agama
90 18 108
Hindu dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 90 18 108
Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
3. Bahasa Indonesia 90 18 108
Pendidikan Jasmani,
4. Olahraga, dan 54 18 72
Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Muatan Lokal** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata
Pelajaran 342 90 432
Umum (A):
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan:
1. Matematika 90 18 108
2. Bahasa Inggris 108 36 144
Mata Pelajaran
3. [Konsentrasi 648 - 648
Keahlian]***
4. Projek Kreatif dan 180 - 180
Keterangan:
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta
didik.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Keterangan:
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis
seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari)
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan
Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Alokasi
Alokasi Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan Per
Per Tahun Profil Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum:
Pendidikan Agama
90 18 108
Islam dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Kristen dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Agama
Katolik dan Budi 90 18 108
Pekerti*
1.
Pendidikan Agama
Buddha dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Agama
90 18 108
Hindu dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 90 18 108
Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
3. Bahasa Indonesia 90 18 108
Pendidikan Jasmani,
4. Olahraga, dan 54 18 72
Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Muatan Lokal** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata
Pelajaran 342 90 432
Umum (A):
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan:
1. Matematika 90 18 108
2. Bahasa Inggris 108 36 144
Mata Pelajaran
3. [Konsentrasi 648 - 648
Keahlian]***
4. Projek Kreatif dan 180 - 180
Keterangan:
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta
didik.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Keterangan:
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis
seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari)
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan
Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Alokasi
Alokasi Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan Per
Per Tahun Profil Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum:
Pendidikan Agama
90 18 108
Islam dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Kristen dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Agama
Katolik dan Budi 90 18 108
Pekerti*
1.
Pendidikan Agama
Buddha dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Agama
90 18 108
Hindu dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 90 18 108
Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
3. Bahasa Indonesia 90 18 108
Pendidikan Jasmani,
4. Olahraga, dan 54 18 72
Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Muatan Lokal** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata
Pelajaran 342 90 432
Umum (A):
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan:
1. Matematika 90 18 108
2. Bahasa Inggris 108 36 144
Mata Pelajaran
3. [Konsentrasi 648 - 648
Keahlian]***
4. Projek Kreatif dan 180 - 180
Keterangan:
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta
didik.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Keterangan:
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis
seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari)
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan
Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Alokasi
Alokasi Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan Per
Per Tahun Profil Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum:
Pendidikan Agama
90 18 108
Islam dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Kristen dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Agama
Katolik dan Budi 90 18 108
Pekerti*
1.
Pendidikan Agama
Buddha dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Agama
90 18 108
Hindu dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 90 18 108
Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
3. Bahasa Indonesia 90 18 108
Pendidikan Jasmani,
4. Olahraga, dan 54 18 72
Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Muatan Lokal** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata
Pelajaran 342 90 432
Umum (A):
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan:
1. Matematika 90 18 108
2. Bahasa Inggris 108 36 144
Mata Pelajaran
3. [Konsentrasi 648 - 648
Keahlian]***
4. Projek Kreatif dan 180 - 180
Keterangan:
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta
didik.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Keterangan:
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis
seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari)
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan
Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Alokasi
Alokasi Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan Per
Per Tahun Profil Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum:
Pendidikan Agama
90 18 108
Islam dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Kristen dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Agama
Katolik dan Budi 90 18 108
Pekerti*
1.
Pendidikan Agama
Buddha dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Agama
90 18 108
Hindu dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 90 18 108
Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
3. Bahasa Indonesia 90 18 108
Pendidikan Jasmani,
4. Olahraga, dan 54 18 72
Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Muatan Lokal** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata
Pelajaran 342 90 432
Umum (A):
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan:
1. Matematika 90 18 108
2. Bahasa Inggris 108 36 144
Mata Pelajaran
3. 648 - 648
[Konsentrasi
Keterangan:
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta
didik.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Tabel 3.16
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XI
I
MP P5 MP P5 MP P5
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
Pendidikan Agama
1 2,5 0,5 2,5 0,5 1 0,5
dan Budi Pekerti
Pendidikan 1,5 0,5 1,5 0,5 1
2 Pancasila dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 3 1 2,5 0,5 1 0,5
Pendidikan Jasmani, 2,5 0,5 1,5 0,5
4 Olahraga, dan Kesehatan
5 Sejarah 1,5 0,5 1,5 0,5
6 Seni Budaya 1,5 0,5
7 Bahasa Jawa 2
8 Bahasa Arab 1
9 Aswaja 2 1
15,5 3,5 11,5 2,5 4 1
Jumlah A 19 14 5
B. Muatan Kejuruan
1 Matematika 3 1 2,5 0,5 1,5
2 Bahasa Inggris 3 1 3 1 2
3 Informatika 3 1
Projek Ilmu Pengetahuan 4,5 0,5
4 Alam dan Sosial
Kejuruan
a. Dasar-dasar Teknik
Otomotif 12 - - - -
5
b. Konsentrasi Mapel
Kejuruan Pemeliharaan 6 5
Mesin Sepeda Motor
25,5 4,5
32,5 1,5 42
Jumlah B 30 34 42
41 8 44 4 47 0
Jumlah A + B 49 48 47
Jumlah Total A + B 49 49 48 48 47
5 Sejarah 2 2 2 2 - -
6 Seni Rupa 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 0
B. Muatan Kejuruan
1 Matematika 4 4 3 3 3 -
2 Bahasa Inggris 2 2 3 3 3 -
3 Informatika 4 4 - - - -
Projek Ilmu Pengetahuan
4 Alam dan Sosial 6 6 - - - -
Kejuruan
a. Dasar-dasarLayanan
6 6 - - - -
Kesehatan
b. Keterampilan Dasar
5 6 6 4
Tindakan Keperawatan
c. Ilmu Penyakit dan
6 6 4
Penunjang Diagnostik
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XI
I
1 2 1 2 1 2
A. Kelompok Umum
Pendidikan Agama
1 3 3 3 3 3 -
dan Budi Pekerti
Pendidikan
2 Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
5 Sejarah 2 2 2 2 - -
6 Seni Rupa 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 0
B. Muatan Kejuruan
1 Matematika 4 4 3 3 3 -
2 Bahasa Inggris 2 2 3 3 3 -
3 Informatika 4 4 - - - -
Projek Ilmu Pengetahuan
4 Alam dan Sosial 6 6 - - - -
Kejuruan
a. Dasar-dasar Budidaya
6 6 - - - -
Tanaman
b. Persiapan Lahan dan
Penanaman Tanaman 6 6 4
5 Perkebunan
c. Pembibitan dan Kultur
Jarinagan Tanaman 6 6 4
Perkebunan
d. Pemetaan Lahan 3 3 9
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Kelompok Umum
Pendidikan Agama
1 3 3 3 3 3 -
dan Budi Pekerti
Pendidikan
2 Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
Pendidikan Jasmani,
4 Olahraga, dan Kesehatan 3 3 2 2 - -
5 Sejarah 2 2 2 2 - -
6 Seni Rupa 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 0
B. Muatan Kejuruan
1 Matematika 4 4 3 3 3 -
2 Bahasa Inggris 2 2 3 3 3 -
3 Informatika 4 4 - - - -
Projek Ilmu Pengetahuan
4 Alam dan Sosial 6 6 - - - -
Kejuruan
5 a. Dasar-dasar Budidaya
Tanaman 4 4 - - - -
d. Tanaman Pertamanan 7 7 6
e. Perawatan Taman 4 4 6
Praktik Kerja Lapangan
7 - - - - - 44
Tabel 3.21
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Kelompok Umum
Pendidikan Agama
1 3 3 3 3 3 -
dan Budi Pekerti
Pendidikan
2 Pancasila dan 2 2 2 2 2 -
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
Pendidikan Jasmani,
4 Olahraga, dan Kesehatan 3 3 2 2 - -
5 Sejarah 2 2 2 2 - -
6 Seni Rupa 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 0
B. Muatan Kejuruan
1 Matematika 4 4 3 3 3 -
2 Bahasa Inggris 2 2 3 3 3 -
3 Informatika 4 4 - - - -
Projek Ilmu
4 Pengetahuan 6 6 - - - -
Alam dan Sosial
Kejuruan
a. Dasar-dasar
Agriteknologi
6 6 - - - -
5 Pengolahan Hasil
Pertanian
b. Konsentrasi Mapel
6 6 4
Kejuruan Produksi
Jumlah A + B (Termasuk 40 40 44 44 44 44
Muatan Lokal)
C. Projek Penguatan
8 8 4 4 4 -
Profil Pelajar
Pancasila (blok
harian)
Jumlah C 8 8 4 4 4 -
BIMBINGAN KONSELING
Bimbingan
1 - - - - - -
Konseling
Total 48 48 48 48 48 44
2) Tujuan
Tujuan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
adalah sebagai berikut.
1. Memberikan bimbingan kepada peserta didik agar memiliki
akidah yang benar, berakhlak mulia, selalu menjadikan kasih
sayang dan sikap toleran sebagai landasan dalam hidupnya.
3) Karakteristik
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup elemen
keilmuan yang meliputi aspek: (1) Al-Quran dan hadist, (2) Akidah,
(3) Akhlak,
Elemen Deskripsi
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
menekankan kemampuan baca dan tulis Al-Quran
dan hadist dengan baik dan benar. Mengantarkan
peserta didik dalam memahami makna secara
Al-Qur‟an dan
tekstual dan kontekstual serta mengamalkan
Hadist
kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menekankan cinta dan penghargaan yang tinggi
kepada Al-Quran dan hadist nabi sebagai
pedoman hidup utama seorang muslim.
Berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang akan
mengantarkan peserta didik dalam mengenal
Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah, para nabi
dan rasul, serta memahami konsep tentang hari
Akidah
akhir serta qadāʾ’ dan qadr. Keimanan inilah
yang kemudian menjadi landasan dalam
melakukan amal saleh, berakhlak mulia, dan taat
hukum
Pada akhir fase E, aspek Al-Qur`an dan hadist, peserta didik mampu
memahami kandungan ayat Al-Qur`an dan hadist tentang perintah
untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan
pergaulan bebas dan zina. Selain itu, peserta didik dapat melafalkan
Al-Qur`an dengan tartil dan fasih serta menghafal ayat Al-Qur`an
dan hadist terkait. Pada aspek akidah, peserta didik memahami dan
menyakini makna syu’abul īmān (cabang-cabang iman), pengertian,
dalil, macam, dan manfaatnya. Pada aspek akhlak, peserta didik
mampu menerapkan dan menyakini manfaat menghindari akhlak
maẑmūmah, membiasakan diri untuk menghindari akhlak
maẑmūmah, dan menampilkan akhlak mahmūdah dalam kehidupan
sehari- hari. Pada aspek fikih, peserta didik mampu menerapkan dan
menyakini ajaran Islam tentang fikih muamalah dan al-kulliyât al-
khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam) serta mampu
menumbuhkan jiwa kemandirian, kewirausahaan, kepedulian, dan
kepekaan sosial. Pada aspek sejarah peradaban Islam, peserta didik
mampu mengenal dan menyakini sejarah perkembangan dan
perjuangan dakwah Islam periode Makkah dan Madinah sebagai
sunnatullah; dan meneladani keagungan akhlak Nabi Muhammad
SAW.dan para sahabatnya dalam mendakwahkan Islam yang
rahmatan lil alamin.
Elemen Deskripsi
Peserta didik mampu mampu memahami ayat
Al-Qur`an dan hadist tentang perintah untuk
berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta
larangan pergaulan bebas dan zina; dapat
melafalkan Al-Qur`an dengan tartil dan fasih;
menghafal ayat Al-Qur`an dan hadist tentang
kompetisi dalam kebaikan, etos kerja, serta
bahaya pergaulan bebas dan zina; dapat
Al-Qur`an dan menyebutkan konten dan paparan tentang
perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan
Hadist
etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan
zina; meyakini bahwa sikap kompetitif dalam
kebaikan dan etos kerja serta menghindari
pergaulan bebas dan perbuatan zina adalah
perintah agama; dan membiasakan sikap
kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta
menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina
dengan lebih berhati-hati dan
menjaga kehormatan diri.
Peserta didik memahami makna syu’abul īmān
(cabang- cabang iman), pengertian, dalil,
macam, dan manfaatnya; menunjukkan makna
syu’abul īmān (cabang-cabang iman),
Akidah pengertian, dalil, macam, dan manfaatnya;
meyakini bahwa dalam iman terdapat banyak
cabangnya; serta menerapkan beberapa sikap dan
karakter sebagai cerminan cabang iman
dalam kehidupan.
Peserta didik menerapkan manfaat menghindari
akhlak maẑmūmah; mendemonstrasikan perilaku
yang mengandung konten yaitu manfaat
menghindari sikap maẑmūmah; meyakini bahwa
Akhlak akhlak maẑmūmah adalah larangan dan akhlak
mahmūdah adalah perintah agama; serta
membiasakan diri untuk menghindari akhlak
maẑmūmah dan menampilkan akhlak mahmūdah
dalam kehidupan sehari- hari.
Peserta didik mampu menerapkan fikih
muamalah dan al- kulliyât al-khamsah (lima
prinsip dasar hukum Islam); menggunakan
paparan tentang fikih muamalah dan al-kulliyât
Fikih al-khamsah; meyakini bahwa ketentuan fikih
muamalah dan al-kulliyât al-khamsah adalah
ajaran agama; serta menumbuhkan jiwa
kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan sosial.
Pada akhir fase F, pada aspek Al-Qur`an dan hadist, peserta didik
dapat memahami, membaca, dan menghafal ayat Al-Qur`an dan
hadist tentang berpikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi,
toleransi, memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta
tanah air, dan moderasi beragama adalah ajaran agama. Pada aspek
akidah, peserta didik mampu memahami, mempresentasikan, dan
menyakini cabang-cabang iman, keterkaitan antara iman, Islam, dan
ihsan, serta dasar-dasar, tujuan, dan manfaat ilmu kalam. Pada aspek
akhlak, peserta didik dapat menerapkan cara mengatasi masalah
perkelahian antarpelajar, minuman keras (miras), dan narkoba;
memahami adab menggunakan media sosial dalam Islam, dampak
negatif sikap munafik, keras hati, dan keras kepala dalam kehidupan
sehari hari, sikap inovatif dan etika berorganisasi. Pada aspek fikih,
peserta didik mampu menerapkan ketentuan pelaksanaan khotbah,
tablig, dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam Islam, mawaris,
merawat jenazah, dan konsep ijtihad. Pada aspek sejarah
peradaban Islam, peserta didik mampu mengenal sejarah masuknya
Islam di Indonesia, mengetahui sejarah dan keteladanan Wali
Songo, serta peran dan fungsi organisasi Islam di Indonesia dan
Elemen Deskripsi
Peserta didik mampu memahami pesan-pesan ayat
Al-Qur`an dan hadist tentang berpikir kritis, ilmu
pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara
kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah
air, dan moderasi beragama; membaca dan
menghafal ayat Al-Qur`an dan hadist dengan tartil
tentang pentingnya berpikir kritis ilmu
pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara
kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah
air, dan moderasi beragama; membiasakan diri
Al-Qur`an dan membaca Al-Qur`an dengan meyakini bahwa
Hadist berpikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi,
toleransi, memelihara kehidupan manusia,
musibah, ujian, cinta tanah air, dan moderasi
beragama adalah ajaran agama; membiasakan
sikap rasa ingin tahu, berpikir kritis, kreatif, dan
adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, toleransi, peduli sosial, cinta
damai, semangat kebangsaan, dan tanggung
jawab, sabar, tabah, pantang menyerah, tawakal,
dan selalu berprasangka baik kepada Allah SWT.
Ketika menghadapi ujian dan musibah.
Peserta didik mampu memahami cabang-cabang
iman, keterkaitan antara iman, Islam, dan ihsan,
serta dasar-dasar, tujuan, dan manfaat ilmu
kalam; mempresen-tasikan cabang-cabang iman,
dasar-dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam;
meyakini bahwa cabang-cabang iman, keterkaitan
antara iman, Islam, dan ihsan, serta dasar-dasar,
Fiqih
tujuan, dan manfaat ilmu kalam adalah ajaran
agama; membiasakan sikap tanggung jawab,
memenuhi janji, mensyukuri nikmat, memelihara
lisan, menutup aib orang lain, jujur, peduli
sosial, ramah, konsisten, cinta damai, rasa ingin
tahu,
dan pembelajar sepanjang hayat.
Peserta didik mampu menerapkan cara mengatasi
masalah perkelahian antarpelajar, minuman keras
(miras), dan narkoba dalam Islam; memahami adab
Aqidah Akhlaq
menggunakan media sosial dalam Islam, dampak
negatif sikap munafik, keras hati, dan keras kepala
dalam kehidupan sehari hari, sikap inovatif dan
1) Rasional
Bahasa merupakan media berkomunikasi dan berpikir. Melalui
bahasa, manusia mengekspresikan pikiran, perasaan, dan
pemikirannya. Bahasa merupakan kesatuan suara, gestur, ekspresi
wajah, dan simbol dalam bentuk kata. Baik itu yang terucap,
isyarat, ataupun tertulis, yang terbentuk dalam konteks sosial
budaya tertentu. Karena itu, kompetensi berbahasa tak hanya
2) Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk membantu
peserta didik mengembangkan hal berikut.
Elemen Deskripsi
Kemampuan peserta didik menerima, memahami
informasi yang didengar, dan menyiapkan
tanggapan secara relevan untuk memberikan
apresiasi kepada mitra tutur. Proses yang terjadi
dalam menyimak mencakup kegiatan seperti
mendengarkan, mengidentifikasi, memahami,
menginterpretasi tuturan bahasa, memaknainya,
dan/atau menyiapkan tanggapan terhadap mitra
tutur. Menyimak merupakan kemampuan
Menyimak komunikasi yang penting sebab kemampuan
menyimak menentukan tingkat kemampuanpeserta
didik memahami makna (tersurat dan tersirat)
paparan lisan, memahami ide pokok dan
pendukung pada konten informasi maupun
konteks yang melatari paparan tersebut.
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan
dalam menyimak di antaranya kepekaan terhadap
bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur
bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
Kemampuan peserta didik untuk memahami,
memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi teks
sesuai tujuan dan kepentingannya untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan
potensinya. Memirsa merupakan kemampuan
seseorang untuk memahami, memaknai,
menginterpretasi, dan merefleksi sajian visual
Membaca dan/atau audio visual sesuai tujuan dan
kepentingannya untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan potensinya.
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan
dalam membaca dan memirsa di antaranya
kepekaan terhadap fonem, huruf, sistem isyarat,
kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna,
dan metakognisi.
Kemampuan menyampaikan gagasan,
tanggapan, dan perasaan dalam bentuk lisan.
Mempresentasikan merupakan kemampuan
memaparkan gagasan atau tanggapan secara
Berbicara
fasih, akurat, bertanggung jawab, dan/atau
menyampaikan perasaan sesuai konteks dengan
cara yang komunikatif melalui beragam media
(visual, digital, audio, dan audiovisual).
1) Rasional
Matematika merupakan ilmu atau pengetahuan tentang belajar atau berpikir
logis yang sangat dibutuhkan manusia untuk hidup yang mendasari
perkembangan teknologi modern. Matematika mempunyai peran penting
dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia.
Matematika dipandang sebagai materi pembelajaran yang harus dipahami
sekaligus sebagai alat konseptual untuk mengonstruksi dan merekonstruksi
materi tersebut, mengasah, dan melatih kecakapan berpikir yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan. Belajar
matematika dapat meningkatkan kemampuan pebelajar dalam berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, dan mandiri. Kompetensi tersebut
diperlukan agar pebelajar memiliki kemampuan memperoleh, mengelola,
dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang
selalu berubah, penuh dengan ketidakpastian, dan bersifat kompetitif.
3) Karakteristik
Elemen Deskripsi
Bidang kajian Bilangan membahas tentang angka
sebagai simbol bilangan, konsep bilangan, operasi
Bilangan hitung bilangan, dan relasi antara berbagai operasi
hitung bilangan dalam subElemen representasi
visual, sifat urutan, dan operasi.
Bidang kajian Aljabar membahas tentang aljabar
non-formal dalam bentuk simbol gambar sampai
dengan aljabar formal dalam bentuk simbol huruf
yang mewakili bilangan tertentu dalam subElemen
persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan pola
bilangan, serta rasio dan proporsi. Pada bidang
Aljabar kajian Aljabar sulit untuk dipelajari oleh peserta
didik dengan hambatan intelektual karena materi
dalam elemen ini memerlukan proses berpikir lebih
dari satu tahapan, sulit memahami persamaan atau
pertidaksamaan dengan bahasa simbol karena
kecenderungan mempelajari yang bersifat konkret.
Bidang kajian Pengukuran membahas tentang
besaran-besaran pengukuran, cara mengukur
Pengukuran besaran tertentu, dan membuktikan prinsip atau
teorema terkait besaran tertentu dalam subElemen
pengukuran besaran geometris dan non-geometris.
Bidang kajian Geometri membahas tentang
berbagai bentuk bangun datar dan bangun ruang,
Geometri
serta ciri-cirinya dalam subElemen geometri datar
dan geometri ruang.
Bidang kajian Analisis Data dan Peluang
membahas tentang pengertian data, jenis-jenis
data, pengolahan data dalam berbagai bentuk
Analisis Data representasi, dan analisis data kuantitatif terkait
dan Peluang pemusatan dan penyebaran data serta peluang
munculnya suatu data atau kejadian tertentu
dalam subElemen data dan representasinya, serta
ketidakpastian dan peluang.
1) Rasional
Bahasa Inggris pendidikan khusus diberikan untuk memfasilitasi
peserta didik mempelajari bahasa Inggris dengan lebih komprehensif
dan terfokus. Bahasa Inggris pendidikan khusus ini, diharapkan
dapat membantu peserta didik berhasil mencapai kemampuan
akademik yang ditargetkan serta „life skills’ yang diperlukan untuk
dapat hidup dalam tatanan dunia dan teknologi yang berubah dengan
cepat. Selain life skills, di dalam pembelajaran bahasa Inggris
pendidikan khusus jugamenekankan pada keterampilan Abad ke-21
(berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif), pengembangan
karakter, dan literasi sesuai kebutuhan.
2) Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Inggris bertujuan untuk memastikan peserta didik
agar:
1. mengembangkan kompetensi komunikatif dalam bahasa Inggris
dengan berbagai teks multimoda (lisan, tulisan, visual, dan
audiovisual);
2. mengembangkan kompetensi interkultural untuk memahami dan
menghargai perspektif, praktik, dan produk budaya Indonesia dan
budaya asing;
3. mengembangkan kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai
individu yang mandiri dan bertanggung jawab;
4. mengembangkan keterampilan bernalar kritis dan kreatif;
5. menempatkan peserta didik untuk memiliki hak dan kesempatan
yang sama dalam mempelajari bahasa Inggris; dan
6. menjadikan peserta didik dapat belajar lebih banyak tentang dunia
melalui bahasa Inggris.
2) Tujuan
3) Karakteristik
1) Rasional
Informatika adalah sebuah disiplin ilmu yang mencari pemahaman
dan mengeksplorasi dunia di sekitar kita, baik natural maupun
artifisial yang secara khusus tidak hanya berkaitan dengan studi,
pengembangan, dan implementasi dari sistem komputer, tetapi juga
pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar pengembangan. Peserta
didik dapat menciptakan, merancang, dan mengembangkan produk
berupa artefak komputasional (computational artifact) dalam bentuk
perangkat keras, perangkat lunak (algoritma, program, atau aplikasi),
atau sistem berupa kombinasi perangkat keras dan lunak dengan
menggunakan teknologi dan perkakas (tools) yang sesuai. Informatika
mencakup prinsip keilmuan perangkat keras, data, informasi, dan
sistem komputasi yang mendasari proses pengembangan tersebut.
Oleh karena itu, Informatika mencakup sains, rekayasa, dan
teknologi yang berakar pada logika dan matematika. Istilah
Informatika dalam bahasa Indonesia merupakan padanan kata yang
diadaptasi dari Computer Science atau Computing dalam bahasa
Inggris. Peserta didik mempelajari mata pelajaran Informatika tidak
hanya untuk menjadi pengguna komputer, tetapi juga untuk
menyadari perannya sebagai problem solver yang menguasai konsep
inti (core concept), terampil dalam praktik (core practices)
menggunakan dan mengembangkan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), serta berpandangan terbuka pada aspek lintas
bidang.
2) Tujuan
Mata pelajaran Informatika bertujuan untuk mengantarkan peserta
didik menjadi “computationally literate creators” yang menguasai
konsep dan praktik Informatika, yaitu:
Keterangan:
TIK : Teknologi Informasi dan Komunikasi
SK : Sistem Komputer
JKI : Jaringan Komputer dan Internet
AD : Analisis Data
AP : Algoritma dan Pemrograman
DSI : Dampak Sosial
Informatika
TIK Gambar
PRAKTIK LINTAS BIDANG Bangunan
Informatika
S J A A D
K K D P S
I I Mata pelajaran Informatika
terdiri atas delapan elemen
berikut ini.
BERPIKIR KOMPUTASIONAL
Pada akhir fase E, peserta didik peserta didik mampu memahami peran sistem
operasi dan mekanisme internal yang terjadi pada interaksi antara perangkat
keras, perangkat lunak, dan pengguna, menerapkan keamanan dalam
penyambungan perangkat ke jaringan lokal dan internet, mengumpulkan dan
mengintegrasikan data dari berbagai sumber baik secara manual atau otomatis
dengan perkakas yang sesuai, memahami fitur lanjut, otomasi, serta integrasi
aplikasi perkantoran, menerapkan strategi algoritmik standar untuk
mengembangkan program komputer yang terstruktur dalam bahasa
pemrograman prosedural tekstual sebagai solusi atas persoalan berbagai bidang
yang mengandung data diskrit bervolume tidak kecil, bergotong royong untuk
menyelesaikan suatu persoalan kompleks dengan mengembangkan (merancang,
mengimplementasi, memperbaiki, menguji) artefak komputasional yang
bersentuhan dengan bidang lain sesuai kaidah proses rekayasa, serta
mengomunikasikan rancangan produk, produk, dan prosesnya secara lisan
dan tertulis, memahami sejarah perkembangan komputer dan tokoh- tokohnya,
memahami hak kekayaan intelektual, lisensi, aspek teknis, hukum, ekonomi,
lingkungan, dan sosial dari produk TIK, mengenal berbagai bidang studi dan
profesi terkait Informatika serta peran Informatika pada bidang lain.
3) Karakteristik
Pada hakekatnya mata pelajaran ini berfokus pada kompetensi yang bersifat
mendasar yang harus dimiliki oleh seorang teknisi otomotif kendaraan ringan
sesuai dengan perkembangan dunia kerja
Pengembangan soft skills pada fase E dan F sangat penting sebagai pembekalan
dasar di dalam membangun etos kerja yaitu meliputi: budaya karimah,budaya
industry,komunikasi, critical thinking, kolaborasi, dan kreativitas.
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada proses bisnis bidang
otomotif secara menyeluruh,perkembangan teknologi otomotif dan dunia kerja
serta isu-isu global,Teknik dasar pemeliharaan dan perbaikan yang terkait dengan
seluruh proses bidang otomotif dan konsentrasi-konsentrasi keahlian yang dapat
dipelajari pada kelas X dan XI, untukmenumbuhkan passion (renjana), vision
(visi), imajinasi, dan kreativitas melalui berbagai aktivitas antara lain sebagai
berikut:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di bengkel;
3. Projek sederhana;
4. Berkunjung ke industri yang relevan;
5. Berinteraksi dengan alumni yang sudah berkarir dan praktisi industri;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Elemen Deskripsi
Proses bisnis bidang Meliputi proses bisnis bidang otomotif secara menyeluruh
otomotif secara pada berbagai jenis dan merk kendaraan, serta pengelolaan
menyeluruh sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan
kearifan lokal.
Perkembangan Meliputi perkembangan teknologi otomotif dan dunia kerja
teknologi otomotif dan serta isu-isu global terkait dunia otomotif.
dunia kerja serta isu-isu
global
Profesi dan Meliputi profesi dan kewirausahaan (job-profile dan
kewirausahaan (job- technopreneurship) serta peluang usaha di bidang otomotif.
profile dan
technopreneurship), serta
peluang usaha di bidang
otomotif.
Keselamatan dan Meliputi penerapan K3LH dan budaya kerja industri, antara
Kesehatan Kerja serta lain: praktik-praktik kerja yang aman, bahaya- bahaya di
Lingkungan Hidup tempat kerja, prosedur-prosedur dalam keadaan darurat, dan
(K3LH) dan budaya penerapan budaya kerja industri, seperti 5R (Ringkas,
kerja. Rapi, Resik, Rawat,
Rajin), dan etika kerja.
2) Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan soft skills
meliputi: karakter, teamwork, budaya kerja industri, komunikasi di tempat
kerja dan hard skills seperti: Kesehatan,- 295 - Keselamatan Kerja, dan
Lingkungan Hidup (K3LH), pengetahuan, keterampilan yang disesuaikan
dengan Konsentrasi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan. Tujuan Konsentrasi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
antara lain adalah sebagai berikut:
1. memahami Konversi Energi Kendaraan Ringan;
2. memahami proses pelayanan dan manajemen bengkel sesuai prosedur yang
berlaku pada Teknik Kendaraan Ringan;
3. memahami prosedur penggunaan Kendaraan Ringan;
4. memahami perawatan berkala Kendaraan Ringan sesuai dengan Manuals
Books;
5. memahami perawatan dan perbaikan sistem Engine Kendaraan Ringan
sesuai dengan Manuals Books;
6. memahami perawatan dan perbaikan sistem pemindah tenaga (power
train)Kendaraan Ringan sesuai dengan Manuals Books;
7. memahami perawatan dan perbaikan sistemsasis (chasis) Kendaraan Ringan
sesuai dengan Manuals Books;
8. memahami perawatan dan perbaikan sistem elektrikal (electrical)
Kendaraan Ringan sesuai dengan Manuals Books; dan memahami
perawatan sistem pengaman (safety system) dan sistem kontrol elektronik
(electronic control system) Kendaraan Ringan sesuai dengan Manuals
Books.
3) Karakteristik
Konsentrasi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan mempelajari segala sesuatu
yang terkait dengan proses penggunaan, perawatan, perbaikan alat transportasi
kendaraan roda empat atau lebih sesuai dengan perkembangan teknologi.
Elemen dan deskripsi pada fase F (Kelas XI) adalah sebagai berikut:
Elemen Deskripsi
Konversi Energi Meliputi: proses konversi energi kendaraan,
Kendaraan Ringan identifikasi energi kendaraan ringan
Proses Pelayanan Meliputi: alur proses penerimaan service,
dan Manajemen pelaksanaan service, pengelolaan alat dan
Bengkel Kendaraan bahan (sparepart), proses quality check
Ringan. dan Cleaning service.
Prosedur Penggunaan Meliputi: prosedur dan penggunaan
Kendaraan Ringan kendaraan.
Perawatan Berkala Meliputi: perawatan berkala kendaraan
Kendaraan Ringan. 1000
KM,10.000 KM, 20.000 KM dan
kelipatannya.
Sistem Engine Meliputi: komponen utama engine, sistem
Kendaraan Ringan pelumasan, sistem pendinginan, sistem
bahan bakar, Engine Management System
(EMS), sistem pemasukan udara,
sistem pembuangan, dan sistem kontrol
emisi.
Sistem Pemindah Tenaga Meliputi: sistem clutch, sistem transmisi,
Kendaraan poros
Ringan propeller, differential, poros penggerak
roda.
Sistem Sasis Kendaraan Meliputi: sistem rem, sistem kemudi, sistem
Ringan suspensi, roda dan ban.
Sistem Elektrikal Meliputi: baterai, jaringan kelistrikan,
Kendaraan Ringan sistem penerangan dan lampu tanda, sistem
wiper dan washer, sistem power window
dan central lock, electric mirror, sistem
starter, sistem pengisian, sistem
pengapian, sistem Air Conditioning (AC),
Referensi
1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2) Tujuan
Mata pelajaran konsentrasi keahlian Teknik sepeda motor bertujuan membekali
peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hardskills
dan softskills) yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan sebagai
berikut:
1. memahami manajemen atau proses bisnis bidang otomotif secara menyeluruh
pada berbagai jenis dan merk kendaraan
2. memahami perkembangan teknologi otomotif dan dunia kerja serta isu-isu
global terkait dunia otomotif
3. memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan
technopreneurship), dan peluang usaha di bidang otomotif
4) Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran
yang tepat mengenai program keahlian yang dipilihnya melalui penguatan
Wawasan Dunia Kerja dan Kewirausahaan serta penguasaan elemen-elemen
pembelajaran lainnya, sehingga dapat menumbuhkan passion serta vision yang
dapat memotivasi dalam merencanakan serta melaksanakan aktivitas belajar pada
fase ini maupun fase berikutnya.
Capaian Pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran Dasar-dasar Teknik
dan Bisnis Sepeda Motor dapat diuraikan sebagai berikut:
Elemen Capaian Pembelajaran
Proses bisnis bidang otomotif secara Pada akhir fase E peserta didik
menyeluruh mampu memahami proses bisnis
bidang otomotif secara menyeluruh
pada berbagai jenis dan merk
kendaraan, serta pengelolaan
sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan
kearifan lokal.
Perkembangan teknologi otomotif Pada akhir fase E peserta didik
dan dunia kerja serta isu-isu global mampu memahami perkembangan
teknologi otomotif dan dunia kerja
serta menganalisis isu-isu global
terkait dunia otomotif, antara lain
penerapan elektronik di otomotif,
mobil listrik, kendaraan dengan
kendali jarak jauh dan sejenisnya.
2) Tujuan
Mata pelajaran Teknik Sepeda Motor bertujuan membekali peserta didik dengan
pengetahuan dan keterampilan hard skills maupun soft
skills sebagai berikut:
1. menerapkan teknik perawatan dan perbaikan enginesepeda motor;
2. menerapkan teknik perawatan dan perbaikan sasis sepeda motor;
3. menerapkan teknik perawatan dan perbaikan pemindah tenaga sepeda motor;
4. menerapkan teknik perawatan dan perbaikan kelistrikan sepeda motor;
memahami teknik perawatan dan perbaikan sepeda motor listrik dan hybrid;
5. menerapkan teknik perawatan dan perbaikan engine management
systemsepeda motor; dan
6. menerapkan teknik pengelolaan bengkel dan berwirausaha di bidang sepeda
motor.
3) Karakteristik
Pada dasarnya mata pelajaran Teknik Sepeda Motor berfokus pada kompetensi
tingkat menengah dan lanjutan yang wajib dimiliki oleh seorang teknisi sepeda
motor sesuai dengan perkembangan teknologi dan dunia kerja. Konsentrasi
Teknik Sepeda Motor adalah segala hal yang terkait dengan proses penggunaan,
perawatan dan perbaikan alat transportasi kendaraan roda dua sesuai dengan
teknologi yang berkembang. Mata pelajaran ini membekali peserta didik untuk
bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang Teknik Sepeda Motor.
Mata pelajaran Teknik Sepeda Motor terdiri dari elemen beserta deskripsinya
sebagai berikut.
Elemen Diskripsi
Perawatan dan Perbaikan Engine Meliputi: proses perawatan dan
Sepeda Motor perbaikan engine sepeda motor
beserta komponen-komponennya
secara menyeluruh pada berbagai
jenis dan merek sepeda
motor.
5) Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F (kelas XI dan XI SMK), peserta didik akan mendapatkan
gambaran yang tepat mengenai program keahlian yang dipilihnya melalui
penguatan Wawasan Dunia Kerja dan Kewirausahaan serta penguasaan elemen-
elemen pembelajaran lainnya, sehingga dapat menumbuhkan passion serta vision
Capaian Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran
Perawatan dan Perbaikan Pada akhir fase F, peserta didik
Engine Sepeda Motor mampu mendiagnosis gangguan atau
kerusakan pada engine sepeda motor
meliputi komponen utama engine,
sistem pelumasan, sistem
pendinginan, sistem bahan bakar dan
melakukan tindakan tepat dalam
mengatasi gangguan atau kerusakan
secara menyeluruh pada berbagai
jenis dan merek sepeda motor.
Perawatan dan Perbaikan Sasis Pada akhir fase F, peserta didik
Sepeda Motor mampu mendiagnosis gangguan atau
kerusakan pada sasis sepeda motor
beserta komponen-komponennya
diantaranya sistem rem, sistem
kemudi, suspensi, rangka, pelek, ban,
dan melakukan tindakan tepat dalam
mengatasi gangguan atau kerusakan
secara menyeluruh pada berbagai jenis
dan merek sepeda motor.
Perawatan dan Perbaikan Pada akhir fase F, peserta didik
Sistem Pemindah Tenaga mampu mendiagnosis gangguan atau
Sepeda Motor kerusakan pada sistem pemindah
tenaga sepeda motor beserta
komponen-komponennya
diantaranya sistem kopling, sistem
transmisi, sprocket dan rantai
penggerak roda belakang serta dapat
melakukan tindakan tepat dalam
Referensi
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2) Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan dasar dasar
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills) yang
diarahkan untuk mengembangkan kemampuan sebagai berikut:
1. memahami proses bisnis di bidang Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi;
2. memahami wawasan perkembangan bidang Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi;
3. memahami profesi dan kewirausahaan (job profile dan
technopreneurship), serta peluang usaha di bidang Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi;
4. memahami lingkup kerja pada bidang Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi;
4) Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E peserta didik akan mendapatkan gambaran yang tepat
mengenai program keahlian yang dipilihnya melalui penguatan wawasan dunia
kerja dan kewirausahaan. Capaian pembelajaran berikutnya adalah penguasaan
elemen-elemen pembelajaran lainnya sehingga dapat menumbuhkan passion
dan vision yang dapat memotivasi dalam merencanakan, dan melaksanakan
Capaian Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran
Proses bisnis di bidang teknik Pada akhir fase E peserta didik mampu
jaringan komputer dan memahami proses bisnis pada bidang teknik
telekomunikasi komputer dan telekomunikasi, meliputi
customer handling, perencanaan, analisis
kebutuhan pelanggan, strategi implementasi
(instalasi, konfigurasi, monitoring), dan
pelayanan pada pelanggan sebagai
implementasi penerapan budaya mutu.
2) Tujuan
Mata pelajaran Sistem Komunikasi Serat Optik bertujuan membekali peserta
didik dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan (hard skills dan soft skills)
sesuai kualifikasi lulusan yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan
sebagai berikut:
1. Mampu Menjamin Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup
2. Memahami komponen jaringan sistem KSO serta mampu mengkaji
implementasi kabel serat optik pada jaringan backbond, jaringan Metro-E dan
jaringan FTTH
3. Memahami karakteristik kabel serat optik
4. Mampu mengidentifikasi dan menghitung kapasitas KSO
5. Mampu melakukan penyambungan kabel serat optik,
6. Memahami jenis-jenis gangguan jaringan KSO
7. Memahami parameter pengukuran
8. Mampu menangani prosedur penanganan gangguan jaringan KSO
3) Karakteristik
Mata pelajaran Sistem Komunikasi Serat Optik berisi kompetensi kompetensi
terkait penguasaan keahlian Sistem Komunikasi Serat Optik. Lingkup materi pada
mata pelajaran ini meliputi Prosedur K3LH, Sistem Komunikasi Serat Optik,
Teknologi Kabel Serat Optik, Penyambungan Kabel Serat Optik, Troubleshooting
gangguan jaringan KSO.
Elemen dan deskripsi mata pelajaran ini adalah sebagai berikut.
Elemen Diskripsi
Prosedur K3LH Menerapkan prosedur
kesehatan,keselamatan dan keamanan
kerja
Teknologi Kabel Serat Optik Meliputi Kabel Serat Optik dan Redaman
Kabel Serat Optik
Penyambungan Kabel Serat Meliputi Penyambungan Kabel Serat Optik
Optik dengan Fusion Splicer
Troubleshooting gangguan Meliputi jenis gangguan jaringan KSO,
jaringan KSO parameter transmisi optik, prosedur
penanganan gangguan, pengukuran jaringan
menggunakan OTDR dan OPR
4) Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F (kelas XI dan XII SMK), peserta didik akan mampu
merencanakan menjamin Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Hidup, memahami komponen jaringan sistem KSO serta mampu mengkaji
implementasi kabel serat optik pada jaringan backbond jaringan Metro-E dan
jaringan FTTH, memahami karakteristik kabel serat optik, mampu
mengidentifikasi dan menghitung kapasitas KSO, mampu melakukan
penyambungan kabel serat optik, memahami jenis-jenis gangguan jaringan KSO,
memahami parameter pengukuran, mampu menangani prosedur penanganan
gangguan jaringan KSO.
Capaian Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran
Prosedur K3LH Pada akhif fase f peserta didik mampu
memahami prosedur kesehatan,keselamatan
dan keamanan kerja
Sistem Komunikasi Serat Optik Pada akhir fase f Peserta didik mampu
memahami perambatan cahaya dalam serat dan
komponen jaringan sistim KSO serta mampu
mengkaji implementasi kabel serat optik pada
jaringan backbond, jaringan Metro-E dan
jaringan FTTH
Teknologi Kabel Serat Optik Pada akhir fase f Peserta didik mampu
memahami struktur kabel serat optik,
karakteristik kabel serat optik,
mengidentifikasi dan menghitung
2) Tujuan
Mata pelajaran Administrasi Infrasturkur Jaringan bertujuan membekali peserta
didik dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan (hard skills dan soft skills)
sesuai kualifikasi lulusan yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan
sebagai berikut:
1. mampu melakukan konfigurasi VLAN pada switch Cisco,
2. mampu mendeteksi letak permasalahan VLAN,
3. mampu menentukan cara konfigurasi routing statis dan dinamis pada
perangkat Cisco dan Mikrotik
4. dapat menguji hasil konfigurasi.
5. mampu menentukan cara pemeriksaan permasalahan firewall pada jaringan,
6. mampu menganalisis fungsi internet gateway pada mikrotik,
7. mampu melakukan konfigurasi proxy server,
8. mampu menganalisis troubleshooting router mikrotik ,
9. mampu menguji hasil perbaikan proxy server,
10. mampu melakukan konfigurasi manajamen bandwidth
11. mampu mengevaluasi load balancing mikrotik,
12. mampu menguji hasil konfigurasi manajemen
3) Karakteristik
Mata pelajaran Administrasi Infrasturkur Jaringan berisi kompetensi kompetensi
terkait penguasaan keahlian Administrasi Infrasturkur Jaringan. Lingkup materi
pada mata pelajaran ini meliputi VLAN, Routing, Firewall, Proxy, Bandwidth.
Elemen dan deskripsi mata pelajaran ini adalah sebagai berikut.
Elemen Diskripsi
VLAN Meliputi Prosedur dan Teknik konfigurasi
VLAN, prosedur dan teknik pemeriksaan
permasalahan pada VLAN, teknik konfigurasi
ulang VLAN, prosedur pengecekan hasil
perbaikan, Troubleshooting pada perangkat
switch
4) Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F (kelas XI dan XII SMK), peserta didik akan mampu
melakukan konfigurasi VLAN pada switch Cisco, mampu mendeteksi letak
permasalahan VLAN, mampu menentukan cara konfigurasi routing statis dan
4) Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F (kelas XI dan XII SMK), peserta didik akan mampu
memahami penggunaan APD, mampu mengenali risiko dan prosedur
penanganan bahaya di tempat kerja, mampu menerapkan pengetahuan dasar
kelistrikan, mampu membedakan arus serta tegangan AC maupun DC, mampu
menerapkan cara pengukuran arus dan tegangan AC maupun DC.
Referensi
1. KEPMEN Nakertrans No. 114/MEN/VI/2008, SKKNI Sektor Transportasi,
Pergudangan dan Komunikasi Sub Sektor Pos dan Telekomunikasi Bidang
Jaringan Telekomunikasi Sub Bidang Teknisi Telekomunikasi Satelit.
2. KEPMEN Nakertrans No. 165 Tahun 2014, SKKNI Kategori Informasi dan
Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Perekayasaan dan
Perencanaan Jaringan Seluler.
3. KEPMEN Nakertrans Nomor 458 Tahun 2015, SKKNI Mobile Computing.
4. KEPMEN Nakertrans Nomor 55 Tahun 2015, SKKNI Kemanan Informasi.
5. KEPMEN Nakertrans Nomor 45 Tahun 2015, SKKNI Pengelolaan Pusat Data.
6. KEPMEN Naker No. 321 Tahun 2016, SKKNI Kategori Informasi dan
Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Jaringan Komputer.
7. KEPMEN Naker No. 637 Tahun 2016, SKKNI Kategori Informasi dan
Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Optimalisasi Jaringan
Seluler Sub Sistem Radio Akses.
8. KEPMEN Naker No. 633 Tahun 2016, SKKNI Kategori Informasi dan
Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Pengoperasian dan
Pemeliharaan Jaringan Seluler.
2) Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar
pengetahuan, keterampilan, sikap (hard skills dan soft skills) meliputi:
3) Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran ini berfokus pada kompetensi bersifat dasar
yang harus dimiliki oleh tenaga caregiver, asisten dental dan asisten
keperawatan serta jabatan lain sesuai dengan perkembangan dunia kerja. Oleh
karena itu, dalam proses pembelajarannya memerlukan ketelitian, ketekunan,
keramahan dan kesabaran dalam pemberian layanan kepada klien. Selain itu,
peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan
penerapan teknologi dan isu-isu global, profil healthpreneur, job profile,
peluang usaha dan pekerjaan/profesi.
4) Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E peserta didik memiliki gambaran yang tepat dan menyeluruh
mengenai program keahlian Layanan Kesehatan, peluang kerja setelah lulus
antara lain menjadi asisten tenaga kesehatan, sehingga mampu menumbuhkan
passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.
Selain itu, peserta didik juga akan mampu memahami perkembangan lingkup
pekerjaan layanan kesehatan tradisional maupun modern, termasuk isu dan
moral dilema, prinsip etika dan etiket dalam pelayanan kesehatan, komunikasi
interpersonal dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, keterampilan dalam
bidang layanan kesehatan, pertumbuhan da perkembangan manusia, anatomi
fisiologi manusia, serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
3) Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran ini berfokus pada kompetensi bersifat lanjutan
yang harus dimiliki oleh tenaga asisten keperawatan dan caregiver serta jabatan lain
sesuai dengan perkembangan dunia kerja.
Oleh karena itu dalam proses pembelajarannya memerlukan ketelitian, ketekunan,
keramahan, kesabaran dan empati dalam pemberian layanan kepada klien. Selain
itu peserta didik diberikan pemahaman tentang ilmu penyakit umum, kejiwaan
sesuai tahapan usia, kebutuhan dasar manusia, dan keterampilan dasar tindakan
keperawatan sesuai tahapan usia.
Mata pelajaran ini terdiri dari 3 elemen berikut.
Elemen Diskripsi
Ilmu penyakit umum, kejiwaan Meliputi ilmu penyakit umum, kejiwaan sesuai
sesuai tahapan usia tahapan usia dan melakukan pemeriksaan fisik
secara head to toe.
Kebutuhan dasar manusia kebutuhan dasar manusia secara menyeluruh
menurut Abraham Maslow, meliputi
kebutuhan oksigenasi, kebutuhan cairan dan
elektrolit, penyusunan diet pasien sehat, diet
pasien dengan penyakit infeksi, diet pasien
dengan penyakit kronis, diet pasien dengan
penyakit degeneratif, kebutuhan eliminasi,
kebutuhan rasa nyaman, tidur dan istirahat,
pemberian obat, penanganan nyeri, perawatan
luka dasar, kebutuhan bermain dan rekreasi
serta olah tubuh, kebutuhan rasa cinta dan
kasih sayang, mengajak sosialisasi lansia,
memfasilitasi kebutuhan spiritual,
pemeriksaan tingkat kesadaran klien
Referensi
1. Perdirjen Dikdasmen Kemdikbud No.07/D.55/KK/2018 Tentang Struktur
Kurikulum SMK/MAK.
2. Perdirjen Dikdasmen No.464/D.D5/KR/2018 Tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional(A),Muatan
2) Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Budidaya Tanaman bertujuan membekali peserta
didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hardskills dan
softskills) yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan sebagai berikut:
1. memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis tanaman;
2. memahami perkembangan teknologi produksi tanaman dan isu-isu global
terkait dengan ketahanan pangan, perubahan iklim, dan pertanian berkelanjutan
dalam rangka pelestarian ekosistem;
3. memahami agripreneur, profesi, job profile, dan peluang usaha dan bekerja di
bidang agribisnis tanaman;
4. memahami penerapan teknis dasar proses produksi tanaman secara taat asas,
taat prosedur, dan presisi dengan menerapkan K3;
5. memahami manajemen/pengelolaan secara menyeluruh proses kegiatan
produksi tanaman.
3) Karakteristik
Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman merupakan fondasi dalam produksi tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, dan perbenihan. Pada awal pembelajaran
peserta didik dikenalkan pada pentingnya pertanian bagi ketersediaan pangan,
peluang pasar, dan usaha agribisnis tanaman, tantangan perubahan iklim global,
juga peluang kerja di industri agribisnis tanaman, serta konsentrasi-konsentrasi
keahlian yang dapat dipelajari di kelas XI dan XII. Untuk menumbuhkan passion
(renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas pembelajaran dilakukan dengan
ragam kegiatan sebagai berikut:
1. Pembelajaran di ruang-ruang kelas;
2. Pembelajaran di laboratorium, workshop, bangsal unit-unit pembenihan,
pembesaran, hama penyakit tanaman;
3. Pembelajaran di unit teaching factory;
4. Pembuatan projek sederhana;
5. Berinteraksi dengan alumni dan atau praktisi industri;
Elemen Deskripsi
4) Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran mengenai
agribisnis tanaman sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Pada aspek hard skills peserta
didik akan mampu memahami elemen-elemen kompetensi pada mata pelajaran
Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman sebagai berikut.
Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran
Fase F
1) Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Tanaman Perkebunan merupakan sekumpulan
kompetensi yang akan dipelajari pada Program Keahlian Agribisnis Tanaman,
Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan, terdiri dari
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
harus dikuasai dalam mengembangkan produksi tanaman perkebunan.
Mata pelajaran ini berperan dalam pengembangan karakter dan kompetensi
peserta didik, menumbuh-kembangkan kebanggaan pada peserta didik dalam
melakukan proses agribisnis tanaman perkebunan sebagai generasi muda
penerus pertanian dengan menjadi agripreneur muda dan/atau bekerja di
industri produksi tanaman.
Selain itu, sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk
mengembangkan kompetensi produksi tanaman pada jenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Mata pelajaran ini juga berperan dalam mendorong kreativitas
peserta didik dalam penerapan teknologi untuk menanggulangi berbagai
dampak akibat perubahan iklim global dan keterbatasan sumber daya lahan.
Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan berbagai
pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut harus dapat
menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup untuk prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, renjana (passion), dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Model-model pembelajaran yang dapat digunakan
antara lain Project-based Learning, teaching factory, Discovery Learning,
2) Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kepemimpinan dan hardskill melalui proses
pembelajaran sebagai berikut:
1. menerapkan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja pada agribisnis
tanaman perkebunan;
2. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis tanaman
perkebunan;
3. menerapkan perkembangan teknologi produksi tanaman dan isuisu global
terkait perubahan iklim dengan penyiapan lahan, penyiapan bibit tanaman,
penanaman, pemeliharaan tanaman, pemanenan dan penanganan pasca
panen;
4. mengembangkan produksi tanaman perkebunan;
5. menerapkan pengelolaan kesuburan tanah; dan
3) Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep, prosedural
dan metakognitif), keterampilan dan sikap meliputi ketelitian, ketekunan,
integritas, percaya diri, dan selalu taat mengikuti standar prosedur yang sudah
ditetapkan terkait dalam hal- 538 - penyiapan lahan, penyiapan bibit,
penanaman bahan tanam, pemeliharaan tanaman, pemanenan dan penanganan
pasca panen, pengelolaan kesuburan tanah, pengelolaan limbah hasil
perkebunan dan pemasaran hasil perkebunan. Komoditas tanaman
dikembangkan sesuai potensi daerah yaitu kondisi klimat (faktor klimat) tanah
dan air (faktor edafik), nilai ekonomis/tuntutan pasar dan sifat dari tanaman
tersebut.
Untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan
kreativitas, pembelajaran pada mata pelajaran Agribisnis Tanaman Perkebunan
dapat dilakukan dengan ragam kegiatan sebagai berikut: pembelajaran di
ruang-ruang kelas, di lahan atau greenhouse, di unit teaching factory,
pembuatan proyek sederhana, berinteraksi dengan alumni dan/atau praktisi
industri perkebunan, pembelajaran dengan guru tamu dari mitra dunia kerja,
Praktik Kerja Lapang di industri perkebunan serta menggali informasi melalui
berbagai media digital.
Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non tes, aspek sikap
melalui observasi dan catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian
antar teman, dan penilaian diri serta aspek keterampilan melalui penilaian
proses, produk, portofolio, dan studi kasus.
Kemampuan-kemampuan tersebut di atas disusun sebagai elemenelemen
pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan persyaratan yang ada di industri,
dunia usaha sektor tanaman perkebunan, dan persyaratan standar kompetensi
yang relevan, serta sesuai Skema Sertifikasi KKNI Level II pada Kompetensi
Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan.Elemen-elemen pada mata pelajaran
ini dapat diuraikan sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
meliputi penentuan komoditas tanaman yang sesuai dengan
Penyiapan lahan
potensi daerah, pengolahan tanah, penentuan titik tanam,
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills dan soft
skills) Agribisnis Tanaman Perkebunan yang meliputi
penyiapan lahan, penyiapan bibit, penanaman bahan tanam, pemeliharan
tanaman, pemanenan dan penanganan pasca panen, pengelolaan kesuburan
tanah, pengelolaan limbah hasil perkebunan dan pemasaran.
Capaian Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan penyiapan
lahan tanaman perkebunan meliputipenentuan komoditas
Penyiapan tanaman yang sesuai dengan potensi daerah, pengolahan tanah,
lahan penentuan titiktanam, pembuatan lubang tanam, dan
pemupukandasar menggunakan metode konvensional
dan/ataualat modern.
Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
penyiapan bibit tanaman perkebunantahunan/semusim dan/atau
herbal meliputipenyiapan lokasi, sarana dan prasarana
Penyiapan
pembibitan,perbanyakan tanaman perkebunan secara
bibit
vegetatif(stek, cangkok, okulasi, menyambung, dan/ataukultur
jaringan (in vitro)) serta secara generatif
menggunakan metode konvensional dan/atau alatmodern
Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukanpenanaman
bahan tanam tanaman perkebunandan/atau tanaman penaung
Penanaman
meliputi persiapan, pelaksanaan penanaman dan penyulaman
bahan tanam
sesuaikarakteristik komoditas menggunakan
metodekonvensional dan/atau alat modern
Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan pengairan
meliputi berbagai sistem/teknik pengairan untuk pengembangan
Pengairan
tanaman perkebunan tahunan/semusim dan/atau herbal
menggunakan metode konvensional dan/atau alat modern.
Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan pemupukan
meliputi penggunaan pupuk organik dan/atau anorganik
diterapkan pada tanaman perkebunan tahunan/semusim
Pemupukan dan/atau herbal dengan berbagai metode pemupukan (disebar,
ditempatkan, disemprotkan melalui daun, dikocor dan/atau
melalui irigasi) menggunakan metode konvensional dan/atau
alat modern
Pengendalian Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
Referensi
2) Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (hard skills dan soft skills)
meliputi: 1. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang
agribisnis lanskap dan pertamanan; 2. menerapkan perkembangan
teknologi dan isu-isu global perubahan iklim di bidang agribisnis lanskap
dan pertamanan terkait dengan perencanaan taman, pembuatan desain
taman sederhana, pelaksanaan pembuatan taman, pemeliharaan taman
dan produksi tanaman pertamanan; 3. menerapkan prinsip-prinsip ekologi
lanskap dalam perencanaan taman, pembuatan desain taman sederhana,
pelaksanaan pembuatan taman pemeliharaan taman dan produksi
tanaman pertamanan; 4. mengembangkan material pembentuk taman
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills dan
soft skills) dalam bidang agribisnis lanskap dan pertamanan yang meliputi
material pembentuk taman, survei dan pengukuran lahan, konsep dan desain
taman, pekerjaan persiapan, pekerjaan konstruksi lanskap, pekerjaan
penanaman, perawatan taman, pengelolaan limbah, teknologi dalam lanskap
pertamanan dan laporan kemajuan pekerjaan.
Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran
Elemen
Pada akhir fase F, peserta didik mampu
Material pembentuk
menentukan material lunak (soft material)
taman
seperti karakteristik, fungsi dan klasifikasi
tanaman (pohon, perdu, semak, tanaman
penutup tanah (ground cover) tanaman dasar
(rumput), tanaman air dan tanaman
merambat). Peserta didik juga dapat
mengidentifikasi material keras (hard
material) seperti jenis dan fungsi material
keras pada taman.
Pada akhir fase F, peserta didik mampu
Survei dan pengukuran
menganalisis aspek fisik tapak (tanah, iklim,
lahan
topografi, hidrologi dan tumbuhan
eksisting), menganalisis aspek non fisik
(ekonomi, sosial dan budaya), dan
menganalisis aktivitas yang dapat
dikembangkan pada berbagai kondisi tapak.
Peserta didik mampu menggunakan alat
untuk menghitung dan mengukur level muka
tanah, ketinggian, besaran sudut dan luas
menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Pada akhir fase F, peserta didik mampu
Konsep dan desain taman
membuat konsep dan desain taman yang
memperhatikan kearifan lokal, menerapkan
prinsip ekologi berkelanjutan, unsur dan
prinsip desain, notasi softscape serta notasi
hardscape. Peserta didik juga mampu
membuat gambar site plan, gambar
potongan, gambar tampak, dan gambar 3D
menggunakan metode manual dan/atau
2) Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian
bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills):
1. Memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang
industri pengolahan hasil pertanian;
2. Memahami perkembangan teknologi yang digunakan, proses kerja, dan
isu-isu global di bidang industri pengolahan hasil pertanian;
3. Memahami agripreneur, lapangan kerja dan peluang usaha di bidang
agriteknologi pengolahan hasil pertanian;
4. Memahami penanganan komoditas pertanian sesuai
prosedur dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3LH);
5. Memahami proses-proses dasar pada pengolahan hasil pertanian;
6. Memahami teknik dasar laboratorium pengujian mutu hasil pertanian
sesuai K3LH.
Tahap internalisasi aspek soft skills ini membutuhkan porsi waktu dominan
(75%) dari alokasi waktu yang tersedia di kelas X, sebelum mempelajari hard
skills sebagaimana tercantum pada elemen mata pelajaran.
Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan
karakteristik materi dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan pembelajaran
dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek (project-based
learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based
learning), atau inquiry learning serta metode pembelajaran antara lain ceramah,
tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih
berdasarkan karakteristik materi dan tujuan yang ingin dicapai. Penilaian
meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non-tes, aspek sikap melalui
Elemen Deskripsi
Proses bisnis secara menyeluruh di Meliputi pemahaman tentang proses
bidang industri pengolahan hasil bisnis industri pengolahan hasil
pertanian; pertanian, antara lain tentang klasifikasi
industri, lingkup usaha, penerapan
K3LH, perencanaan produk, mata
rantai pasok (supply chain), logistik,
proses produksi, penggunaan dan
perawatan peralatan bidang, serta
pengelolaan sumber daya manusia
dengan memperhatikan potensi dan
kearifan lokal.
Perkembangan teknologi yang Meliputi pemahaman tentang
digunakan, proses kerja, dan isu- isu perkembangan teknologi pengolahan
global di bidang industri pengolahan hasil pertanian, antara lain:
hasil pertanian; perkembangan bioteknologi,
otomatisasi dan digitalisasi pada proses
pengolahan hasil pertanian, internet of
Things (IoT), proses-proses penanganan
pasca panen, proses pengolahan hasil
dan pengujian laboratorium; isu-isu
pemanasan global, perubahan iklim,
ketersediaan pangan global, regional
dan lokal, pertanian berkelanjutan,
sistem kelembagaan pada rantai
produksi dan pasar.
Agripreneur, lapangan kerja dan Meliputi pengenalan profil agripreneur
peluang usaha di bidang yang mampu membaca peluang pasar
agriteknologi pengolahan hasil dan usaha, serta profesi dalam bidang
pertanian; agriteknologi pengolahan hasil
pertanian yang menjaga ketersediaan
pangan, dalam rangka menumbuhkan
jiwa wirausaha.
4) Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran
lengkap mengenai program keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil
Pertanian, agar dapat menumbuhkan kebanggaan, harapan besar, passion dan
vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Rumusan
capaian pembelajaran masing-masing elemen pembelajaran adalah sebagai
berikut.
Capaian Pembelajaran
3) Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural dan metakognitif), keterampilan, dan sikap terkait hal memilih dan
menangani bahan baku dan bahan tambahan untuk proses produksi,
menyiapkan dan mengoperasikan peralatan, mengendalikan proses dan
menilai mutu hasil, mengemas, menyimpan, dan menggudangkan, menangani
limbah pengolahan dan memanfaatkan hasil samping, menganalisis usaha
pengolahan hasil pertanian, dan melaksanakan tugas spesifik dengan
menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Agribisnis Pengolahan
Hasil Pertanian. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan kualitas
dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi. Jenis
komoditas hasil pertanian dikembangkan sesuai potensi daerah, nilai
ekonomis/tuntutan pasar.
Berdasarkan capaian pada materi pembelajaran yang ada, output yang
dihasilkan akan menjadikan lulusan yang siap kerja, mampu memproduksi
olahan hasil nabati, memproduksi olahan hasil hewani, memproduksi olahan
hasil tanaman bahan penyegar dan perkebunan, memproduksi olahan hasil
tanaman rempah, sistem manajemen keamanan pangan dan kualitas,
pengemasan, penyimpanan dan penggudangan, penanganan limbah
pengolahan hasil pertanian, analisa usaha pengolahan hasil pertanian serta
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang terintegrasi di setiap elemen.
Elemen-elemen pada mata pelajaran ini dapat diuraikan sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Produksi olahan hasil Meliputi pemilihan dan penanganan bahan baku
nabati dan bahan tambahan untuk proses produksi
pengolahan hasil nabati, penyiapan dan
pengoperasian peralatan, pengendalian proses dan
penilaian mutu hasil menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Produksi olahan hasil Meliputi pemilihan dan penanganan bahan baku
hewani dan bahan tambahan untuk proses produksi
pengolahan hasil hewani, penyiapan dan
pengoperasian peralatan, pengendalian proses dan
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills dan
soft skills) pengolahan hasil pertanian yang meliputi produksi olahan hasil
nabati, hasil hewani, hasil tanaman penyegar dan perkebunan, hasil tanaman
rempah, sistem manajemen keamanan pangan dan kualitas, pengemasan,
penyimpanan dan penggudangan, penanganan limbah pengolahan hasil
SMK NU SUNAN AMPEL PONCOKUSUMO 193
pertanian, serta analisa usaha pengolahan hasil pertanian.
Elemen Capaian Pembelajaran
Produksi olahan Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
hasil nabati pemilihan dan penanganan bahan baku dan bahan
tambahan untuk proses produksi pengolahan hasil
nabati, penyiapan dan pengoperasian peralatan,
pengendalian proses dan penilaian mutu hasil
dengan menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Produksi olahan Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
hasil hewani produksi olahan daging/ ikan/telur dan/atau susu
dengan cara memilih dan menangani bahan baku
dan bahan tambahan untuk proses produksi
pengolahan hasil hewani, menyiapkan dan
mengoperasikan peralatan, mengendalikan proses
dan menilai mutu hasil dengan menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Produksi olahan Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
hasil tanaman bahan produksi olahan teh/kopi/coklat/kelapa/tembakau
penyegar dan dan/atau komoditas lainnya dengan cara memilih
perkebunan dan menangani bahan baku dan bahan tambahan
untuk proses produksi pengolahan hasil tanaman
bahan penyegar dan perkebunan, menyiapkan dan
mengoperasikan peralatan, mengendalikan proses
dan menilai mutu hasil dengan menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Produksi olahan Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
hasil tanaman produksi olahan
rempah jahe/kunyit/temulawak/cengkeh/kayu manis/pala
dan/atau komoditas lainnya dengan cara memilih
dan menangani bahan baku dan bahan tambahan
untuk proses produksi pengolahan hasil tanaman
rempah, menyiapkan dan mengoperasikan
peralatan, mengendalikan proses dan menilai mutu
hasil dengan menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Sistem manajemen Pada akhir fase F, peserta didik dapat memahami
keamanan pangan dan menyusun spesifikasi produk, penerapan
dan kualitas produk sanitasi/SSOP (Sanitation Standard Operating
Procedures), GMP (Good Manufacturing Practice)
dan HACCP (Hazard Analysis Critical Control
Point).
Pengemasan, Pada akhir fase F, peserta didik dapat menentukan
Referensi
1. SKKNI No. 28 Tahun 2019 Bidang Industri Pangan.
2. SKKNI No. 200 Tahun 2016 Bidang Analisis Kimia.
Hosnan, M. 2016. Pendekatan Saintifik danKontekstual
dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia
Dimensi
Elemen
Profil Deskripsi Target Pencapaian
Profil Sub Elemen Profil
Pelajar Akhir Fase E
Pelajar Pelajar Pancasila
Pancasila (15 – 17 tahun)
Pancasila
terkait
Menghasilkan Menghasilkan gagasan Menghasilkan gagasan yang
gagasan yang yang orisinal beragam untuk mengekspresikan
orisinal pikiran dan/atau perasaannya,
menilai gagasannya, serta
memikirkan segala resikonya
dengan mempertimbangkan
banyak perspektif seperti etika dan
nilai kemanusiaan ketika
gagasannya direalisasikan.
Kreatif Menghasilkan Menghasilkan karya dan Mengeksplorasi dan
karya dan tindakan yang orisinal. mengekspresikan pikiran
tindakan dan/atau perasaannya dalam
yang orisinal. bentuk karya dan/atau tindakan,
serta mengevaluasinya dan
mempertimbangkan dampak dan
resikonya bagi diri dan
lingkungannya dengan
menggunakan berbagai
perspektif.
Dimensi
Profil Deskripsi Target Pencapaian
Elemen Profil Sub Elemen Profil
Pelajar Akhir Fase E
Pelajar Pancasila Pelajar Pancasila
Pancasila (16 – 18 tahun)
terkait
Berkeadilan Berpartisipasi dalam Berpartisipasi menentukan pilihan
Sosial proses pengambilan dan keputusan untuk kepentingan
keputusan bersama bersama melalui proses bertukar
pikiran secara cermat dan terbuka
secara mandiri.
Memahami peran Memahami konsep hak dan
individu dalam kewajiban, serta implikasinya
demokrasi terhadap ekspresi dan perilakunya.
Mulai mencari solusi untuk dilema
terkait konsep hak dan
Kebhinekaan kewajibannya.
Global Refleksi dan Menghilangkan Mengkritik dan menolak stereotip
tanggung jawab stereotip dan serta prasangka tentang gambaran
terhadap prasangka identitas kelompok dan suku bangsa
pengalaman serta berinisiatif mengajak orang
kebhinekaan lain untuk menolak stereotip dan
prasangka
Komunikasi dan Mempertimbang- Menyajikan pandangan yang
interaksi antar kan dan seimbang mengenai permasalahan
budaya menumbuhkan yang dapat menimbulkan
berbagai perspektif pertentangan pendapat.
Memperlakukan orang lain dan
Tema Kewirausahaan
Dimensi
Profil Deskripsi Target Pencapaian
Elemen Profil Sub Elemen Profil
Pelajar Akhir Fase E
Pelajar Pancasila Pelajar Pancasila
Pancasila (15 – 18 tahun)
terkait
Beriman, Akhlak pribadi – Akhlak pribadi - Menyadari bahwa aturan agama dan
bertakwa integritas integritas sosial merupakan aturan yang baik
kepada dan menjadi bagian dari diri
Tuhan Yang sehingga bisa menerapkannya
Maha Esa, secara bijak dan kontekstual.
dan
Berakhlak
Mulia
Pemahaman diri dan Pemahaman diri dan Mengenali kualitas dan minat diri
Kemandirian situasi yang situasi yang dihadapi serta tantangan yang dihadapi
dihadapi
Kreatif Menghasilkan Menghasilkan Menghasilkan gagasan yang beragam
gagasan yang gagasan yang untuk mengekspresikan pikiran dan
orisinal orisinal atau perasaannya, menilai
gagasannya, serta memikirkan segala
risikonya dengan
mempertimbangkan banyak
perspektif seperti etika dan nilai
kemanusiaan ketika gagasannya
direalisasikan
Menghasilkan Menghasilkan karya Mengeksplorasi dan
karya dan dan tindakan yang mengekspresikan pikiran dan/atau
tindakan yang orisinal perasaannya dalam bentuk karya
orisinal dan/atau tindakan, serta
mengevaluasinya dan
mempertimbangkan dampak dan
risikonya
Memiliki Memiliki keluwesan Bereksperimen dengan berbagai
Tema Kebekerjaan
Dimensi
Sub Elemen
Profil Pelajar Elemen Profil Deskripsi Target Pencapaian
Profil Pelajar
Pancasila Pelajar Pancasila Akhir Fase E
Pancasila
terkait
1. Akhlak beragama
Beriman,
2. Akhlak pribadi
bertakwa
3. Akhlak kepada
kepada Tuhan
manusia
Yang Maha Esa,
4. Akhlak kepada
dan berakhlak
alam, dan
mulia
5. Akhlak bernegara
6. Mengenal dan
menghargai
budaya
7. Kemampuan
komunikasi
intercultural dalam
Berkebhinekaan
berinteraksi
global
dengan sesama dan
8. Refleksi dan
tanggung jawab
terhadap
pengalaman
kebhinekaan.
9. Kolaborasi
Bergotong-
10. Kepedulian dan
royong
11. Berbagi
12. kemandirian
keadaan seseorang
dapat berdiri
Mandiri
sendiri
13. tidak bergantung
kepada orang lain
14. Memperoleh dan
memproses
Bernalar kritis informasi dan
gagasan
15. Menganalisis dan
Fase E
Elemen Capaian Pembelajaran
Sekolah memfasilitasi program tersebut yang diberi nama projek penguatan pelajar
Pancasila. Strategi pelaksanaannya dibagi dalam 4 (empat) tahap:
1. Menjadikan peserta didik lebih sadar dan peka terhadap lingkungan dan keadaan
sekitar
2. Membantu peserta didik untuk memahami konsep program yang disampaikan
3. Memotivasi peserta didik untuk mulai masuk kepada projek yang ditawarkan
4. Memfasilitasi peserta didik untuk mau melakukan dengan cara
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
PROJEK ini akan dilaksanakan dengan 3 (tiga) cara, yaitu berbasis kelas, berbasis
budaya sekolah, dan berbasis masyarakat dan dilaksanakan melalui kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.
C. EKSTRA KURIKULER
Jenis kegiatan pengembangan bakat dan minat untuk ektra kurikulum SMK NU
Sunan Ampel Poncokusumo meliputi:
1) PendidikanKepramukaan
a) Sebagai wahana bagi peserta didik untuk berlatihberorganisasi.
b) Melatih peserta didik agar terampil danmandiri.
c) Dilaksanakan dengan 3 jalur, yaitu:
- Sistem Blok
- Sistem Reguler
- Sistem Peminatan
2) Proses pemilihan ektrakurikuler oleh siswa dijelaskan prosedurnya
3) Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R)
Merupakankegiatanyangmemfasilitasikonsultasipermasalahanpermasalahan remaja
dalam pergaulansehari-hari
4) Karya Ilmiah remaja (KIR)
6) Olah raga
Mengembangkan kemampuan dan minat siswa untuk belajar olah raga futsal yang
kompetitip
Mengembangkan kemampuan dan minat siswa untuk belajar olah raga bola
volley yang kompetitip
c) Olah raga Seni Bela diri Pagar Nusa dan Perisai Diri (PD)
Merupakan jenis olah raga dalam mempertahankan diri dari ancaman maupun
gangguan dari pihak lain
b) Uraian materi tatap muka dengan siswa sebanyak 1 jam pelajaran per minggu
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
A. PERATURAN AKADEMIK
B. KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran selama satu
tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap
tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya. Minggu efektif belajar adalah
jumlah minggu kegiatan pembelajaran setiap tahun pelajaran, sedangkan waktu
pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah
jam pembelajaran seluruh mata pelajaran, muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri.
Hari libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal.
a) Alokasi Waktu
Tabel 4.1
No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Permulaan Tahun 1 minggu Kelas X : MPLS dilaksanakan
Pelajaran secara daring, Kelas XI & XII:
Orientasi program di jenjang
kelas baru secara daring
2. Minggu Efektif Belajar 34-38 minggu Kegiatan pembelajaran untuk
semester gasal secara daring dan
Banyaknya Pekan Smtr 1 Banyaknya Pekan tdk Efektif Jumlah Pekan Efektif
No Bulan Pekan No Kegiatan Pekan 1. Jml pekan = 23
1 Juli 2 1
MPLS 2.Pekan tdk efektif = 5
2 Agustus 5 1
PTS Jml pekan efektif = 18
3 September 4 2
PAS Jumlah jam efektif
4 Oktober 5 1
Cadangan Pekan efektif = 18
6 Desember 3 5
Jumlah Jml Jam Efektif = 864 jam
Jumlah 23
Banyaknya Pekan Semester-2 Banyaknya Pekan Tidak Efektif Jumlah Pekan Efektif
3 Maret 4 3 PTS 1
Jumlah Jam Efektif
4 April 4 4 PAS 2
b. Pengolaan Pengajar
1) Guru atau guru bersama instruktur industri menganalisis dan menetapkan
kegiatan belajar yang akan diampu oleh guru dan instruktur industri;
2) Guru atau guru bersama instruktur industri membuat jadwal pembelajaran
yang akan diampu oleh guru dan instruktur industri;
3) Dalam hal kajian pengelolaan pengajar dilakukan oleh guru tanpa melibatkan
instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan hasil kajiannya
kepada instruktur industri.
A. PENDAMPINGAN
Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan melalui supervisi akademik
dan klinis.
a. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh
seseorang (biasanya kepala sekolah) kepada guru, yang bertujuan untuk menguatkan
dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan pada gilirannya
akan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik
Melalui kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah memastikan bahwa guru
melaksanakan tugas mengajar mereka dengan baik dan siswa menerima layanan
pembelajaran yang terbaik. Melalui supervisi akademik, guru diharapkan dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan kepala sekolah juga dapat membuat
program pengembangan profesionalisme guru. Hal ini dapat dicapai bila guru
mendapatkanbantuan dari kepala sekolah dalam mengembangkan kemampuannya
mengelola proses pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah berlaku adil terhadap
semua guru tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status
sosial ekonomi, dan yang berkebutuhan khusus dalam mengembangkan
kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran.
Pengembangan profesionalsime guru dalam konteks supervisi akademik tidak
hanya fokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, tetapi
juga pada pembaharuan komitmen (commitment), kemauan (willingness), dan
motivasi (motivation) guru. Peningkatkan pada kemampuan dan motivasi kerja guru
tentu akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.
Minimal terdapat 3 (tiga) tujuan supervisi akademik dalam peningkatan
kualitas pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
1. Supervisi akademik dilaksanakan untuk membantu guru meningkatkan
kemampuan profesionalnya, yang mencakup pengetahuan akademik,
pengelolaan kelas, keterampilan proses pembelajaran, dan dapat menggunakan
b. Supervisi Klinis
Supervisi klinis adalah supervisi akademik yang menggunakan model
pendekatan berbasis permintaan/kebutuhan guru.Supervisi klinis berlangsung dalam
bentuk hubungan tatap muka antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekolah/pengawas dan guru.Fokus pengamatan pada saat supervisi klinis adalah hal
yang menjadi permasalahan bagi guru yang disupervisi, dan pengamatan dilakukan
secara teliti dan mendetail.Hubungan antara kepala sekolah/guru senior yang
ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai supervisordan guru sebagai hubungan
B. EVALUASI
Evaluasi di SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu
evaluasi pembelajaran dan evaluasi kurikulum.
1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah
berjalan agar dapat membuat asesmen (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan
untuk memaksimalkan hasil pembelajaran peserta didik.
Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk: (1) meningkatkan hasil
belajar, keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta didik; (2) menunjukkan kekuatan
dari program belajar sebagai implementasi kurikulumoperasional; (3) mengevaluasi
perubahan terkini dari implementasi yang dilakukan; (4) mengidentifikasi program
belajar yang perlu diperbaiki; (5) mengukur ketercapaian visi dan misi lewat
program yang diajarkan di sekolah;dan (6) sarana pemberian umpan balik pada
kompetensi mengajar guru, yang selaras dengan tujuan dan kebutuhan belajar
peserta didik.
Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1) alur
pembelajaran dan tujuan pembelajaran; (2) pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang akan disasar; (3) sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori,
kesesuaian dengan tahapan perkembangan anak; (4) persepsi peserta didik dalam
proses belajar; (5) persepsi DUNIA KERJA dalam melihat perkembangan
penguasaan kompetensi; dan (6) persepsi orang tua peserta didik dalam melihat
perkembangan peserta didik.
Beberapa cara yang ditempuh dalam melakukan evaluasi pembelajaran
antara lain sebagai berikut.
a. Kolaboratif: Melibatkan seluruh stakeholder sekolah.
b. Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai
aspek, jujur, dan berdasarkan bukti.
c. Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang
ditelaah secara seksama.
2. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo dievaluasi secara
periodik, untuk mendapatkan perbaikan sesegera mungkin. Guru dan/atau instuktur
industri setiap hari membuat catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana
prosesbelajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana peserta didik
merespon proses kegiatan belajar, bagaimana persepsi Dunia Kerja. Setelah
melakukan asesmen formatif, secara individual maupun tim, guru dan/atau instruktur
industri mereview proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan
maupun penyesuaian terhadap proses belajar untuk setiap unit pembelajaran. Setiap
akhir semester, dan/atau instruktur industri dan tim melihat kontinum pencapaian,
serta setiap akhir tahun pembelajaran, dan/atau instruktur industri dan tim
melakukan evaluasi terhadap pencapaian satu tahun dan bagaimana hal tersebut
berkontribusi dengan tujuan sekolah, serta visi dan misi sekolah. Sumber-sumber
C. PENGEMBANGAN PROFESIONAL
SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo dalam meningkat profesional guru dilakukan
dengan berbagai program, antara lain sebagai berikut.
1. Sertifikasi guru
SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo memiliki 43 orang guru telah disertifikasi,
sedangkan selebihnya masih dalam proses penilaian dan pengajuan. Pengajuan
sertifikasi guru berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Pemerintah Pusat.Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan
profesionalitas guru, sehingga diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi
memiliki etos kerja yang tinggi.
2. Magang industry