Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI BENGKEL MAJU MOTOR


( PENGGANTIAN BAN )

Jl. Terusan, Terusan, Kec. Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45224

Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan Kompetensi keahlian :
Teknik
Kendaraan Ringan Oromotif Tahun Pelajaran 2022/2023

Disusun Oleh:

Nama : WAHYUDI
NIS : 212210076
Kelas : XI TKRO 2

PEMERINTAHPROVINSIJAWABARAT
DINAS PENDIDIKAN
SMKNEGERI1CIKEDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF, TEKNIK KOMPUTER &
INFORMATIKA,KEPARIWISATAAN DANFARMASIKLINIS&KOMUNITAS
Jl.RayaCikedung–TerisiKecamatanTerisiKabupatenIndramayuTelp.
(0234)7145639Pos.45262

2023
LEMBAR PENGESAHAN DU/DI

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


PRAKTEK KERJA LAPANGAN

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


DI BENGKEL MAJU MOTOR

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Jl. Terusan, Terusan, Kec. Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45224

Dari tanggal 02 Januari 2023 s.d 31 Maret 2023

Disahkan di : Sindang
Pada Tanggal: 31 Maret 2023
Mengetahui,
PembimbingDU/DI
Pimpinan DU/DI

SUDARTO, S.Pd TAUFIK RAHARJA

I
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF
SMK NEGERI 1 CIKEDUNG

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Tempat : BENGKEL MAJU MOTOR


Jl. Terusan, Terusan, Kec. Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45224

Dari tanggal 02 Januari 2023 s.d 31 Maret 2023

Disahkan di : Cikedung
PadaTanggal: 2 Mei 2023
Mengetahui,
Pembimbing Sekolah
Ketua Pelaksana PKL TKRO

SUDIN, ST SUDIN, ST
NIPPPK : 19840606 202221 1 006 NIPPPK: 19840606 202221 1 006

Menyetujui,
Kepala SMKN 1 Cikedung

Hj. AI WIWIN WILANINGSIH, S.Pd., M.Pd


NIP. 19790218 200801 2 003

I
BIODATA SISWA PKL
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

1 Nama : Wahyudi
2 Nis : 212210076
3 Kelas : XI TKRO 2
4 JenisKelamin : Laki-laki
5 Tempat,TanggalLahir : Indramayu, 10 Juni 2006
6 Agama : Islam
7 AlamatPesertaDidik : DS. Amis RT 007/RW 006 Kec. Cikedung
Kab. Indramayu

Telp/Hp : 0831-2894-7645
8 Sekolah:
a. NamaSekolah : SMK Negeri 1 Cikedung
b. Alamat : Jl. Raya Cikedung-Jambak, Kab. Indramayu

9 NamaOrang Tua :
a. Ayah : Darsiman
b. Ibu : Casmi
10 AlamatOrangTua : DS. Amis RT 007/RW 006 Kec. Cikedung
: Indramayu
Kab.

Telp/Hp : -
11 PekerjaanOrangTua : Petani
12 NamaWali : Darsiman
13 AlamatWali : DS. Amis RT 007/RW 006 Kec. Cikedung
Kab. Indramayu
Telp/Hp : -
14 PekerjaanWali : Petani

Indramayu, 31 Maret 2023

Wahyudi

3
IDENTITAS DU/DI/INSTANSI

1 NamaDU/DI/Instansi : Bengkel Maju Motor


2 Bidang Industri : Bengkel
3 Alamat
a. Jalan/ Blok : b. Jl. Raya Terusan Sindang
Kelurahan/Desa : c. Sindang
Kecamatan : d. Sindang No.Telp : - Indramayu
Kabupaten : KodePos : 45224
4 No.Telepon/ Fax : -
5 Email : -
6 NamaPemimpin/Kepala : SUDARTO, S.Pd
7 NamaPembimbing : TAUFIK RAHARJA

4
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunianya,
sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan
menyusun laporan ini dengan baik.

Pembuatan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu syarat
untuk mengikuti Ujian Sekolah (US) dan bukti bahwa saya telah menyelesaikan
Peraktik Kerja Lapangan (PKL) di Bengkel maju motor. Laporan ini dibuat apa
adanya dan bantuan dari segala pihak yang telah membantu kami sehingga
kami dapat menyelesaikan Laporan ini dengan baik.

Laporan ini dapat dibuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari segala pihak,
oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Hj. AI WIWIN WILANINGSIH. S.Pd., M.Pd, Selaku Kepala SMKN 1


Cikedung.
2. SUDIN, ST Selaku Kepala Program Keahlian
3. HJ. ELAH NURLAELAH, S.Pd. selaku pembimbing dari sekolah
4. Seluruh Bpk dan Ibu guru SMKN 1 Cikedung
5. SUDARTO, S.Pd selaku pimpinan mekanik Bengkel Maju Motor
6. TAUFIK RAHARJA selaku pembimbing dari Bengkel Maju Motor dan
Seluruh karyawan Bengkel Bengkel Maju Motor
7. Serta orang tua yang telah memberikan dukungan doa dan motivasi
sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.
Kami selaku penulis menyadari adanya kekurangan menyusun laporan ini. Kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kedepannya.
Semoga laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak yang membaca

Indramayu, 31 maret 2023


Penyusun,

WAHYUDI

5
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PKL siswa SMK Negeri
1
Cikedung program keahlian TKRO dengan mencari jawaban atas (1) kondisi industri
yang berkontribusi terhadap PKL, (2) peranan PKL dalam menyiapkan siswa
memasuki dunia kerja, (3) imbas dari pelaksanaan PKL terhadap kemampuan praktik
siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif pengumpulan data
berupa wawancara dari sumber yang berbeda untuk menjawab permasalahan dan
menggunakan triangulasi data untuk menganalisis hasil wawancara. Melihat situasi
tersebut, peneliti berusaha mencari jawaban atas permasalahan tersebut untuk
memotivasi siswa SMK yang akan menjalankan PKL dengan menunjukan pengaruh
dan manfaat yang akan di dapat siswa dalam PKL sebagai bekal menuju jenjang
karir setelah lulus sekolah. Peneliti menemukan bahwa dengan adanya PKL
berpengaruh terhadap siswa yaitu mampu untuk mendewasakan, mempersiapkan
dan mematangkan dalam berkecimpung di dunia industri dan di masyarakat dengan
menjadi tenaga kerja terampil. mempunyai daya saing serta adanya kerja tim dalam
melaksanakan pekerjaan dengan pengelolaan yang baik dan profesional. Dengan
kemampuan, keterampilan dan sikap kerja, tidak cukup hanya dengan ijazah.
Soft skill menjadi nilai lebih bagi siswa yang di rasakan pasca PKL. Sehingga
dengan temuan tersebut diharapkan menjadi bagian dari motivasi siswa untuk
menjalankan PKL dengan serius dan mendapatkan manfaat yang berguna untuk
menuju usia kerja kedepan.

Kata kunci : Magang, Praktek Kerja Industri, PKL, Soft Skill, Siap Kerja,
SMK

6
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN DU/DI ..............................................................................I
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH......................................................................II
BIODATA SISWA PKL............................................................................................ III
IDENTITAS DU/DI/INSTANSI ...............................................................................
IV KATA PENGANTAR
................................................................................................ V ABSTRAK
................................................................................................................. VI DAFTAR
ISI.............................................................................................................VII DAFTAR
GAMBAR .................................................................................................. X
DAFTAR LAMPIRAN
.............................................................................................XII BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang PKL ...................................................................................... 1
1.2 Landasan Hukum PKL .................................................................................. 2
1.3 Pengertian PKL ............................................................................................. 3
1.4 Tujuan PKL ................................................................................................... 4
1.5 Tujuan Penyusunan Laporan ......................................................................... 5
1.6 Pembatasan Masalah ..................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN UMUM .......................................................................................
6
2.1. Tentang Bengkel MAJU MOTOR ................................................................ 6
2.2. Lokasi Bengkel .............................................................................................. 6
2.2.1. Google map ............................................................................................ 6
2.2.2. Lokasi dari tempat PKL ini dilakukan yaitu sebagai berikut ................. 6
2.3. Struktur Organisasi dan Job Desk ................................................................. 7
2.4. Ruang Lingkup PKL...................................................................................... 7
2.4.1 Waktu Pelaksanaan ................................................................................ 7
2.4.2 Ruang Dan Bidang Kerja ....................................................................... 8
BAB III LANDASAN TEORI...................................................................................
10
3.1. BAN............................................................................................................. 10
3.1.1. Fungsi Kegunaan.................................................................................. 10
3.1.2. Fungsi Dasar Ban ................................................................................. 10
3.1.3. Komponen Dasar Ban .......................................................................... 12
4.1. Konstruksi Dasar Ban.................................................................................. 13
4.1.1. Ban Bias ............................................................................................... 13
4.1.2. Ban Radial............................................................................................ 14

VII
4.2. TYPE BAN.................................................................................................. 14
3.3.1. Ban Tubeles.......................................................................................... 14
3.3.2. Ban TubeType ...................................................................................... 14
3.4. AIR VALVE................................................................................................ 15
3.5. Pola tapak ban (Tread pattern) .................................................................... 15
3.5.1. Pola Rib................................................................................................ 16
3.5.2. Pola Lug ............................................................................................... 16
3.5.3. Pola Rib dan Lug.................................................................................. 17
3.5.4. Pola Block ............................................................................................ 17
3.6. Ban-ban Dengan Pola Unidirectional.......................................................... 18
3.7. Hydro Planning............................................................................................ 19
3.8. Pemompaan Ban.......................................................................................... 19
3.8.1. Resiko jika kekurangan tekanan angina ............................................... 20
3.8.2. Resiko Jika ban Anda terlalu banyak diisi angin ................................. 20
3.9. Ply-Cord ...................................................................................................... 20
3.10. Kode Spesifikasi Ban............................................................................... 21
3.11. Cara membaca Kode Ban ........................................................................ 21
3.11.1. Type Radial .......................................................................................... 21
3.9.2. Type Bias .................................................................................................. 22
3.10. Lokasi Pengangkatan dan Penopangan Kendaraan ................................. 23
3.11. Rotasi Penggantian Roda ......................................................................... 23
3.12. Pelek Roda ............................................................................................... 24
3.12.1. Pelek Baja Press ................................................................................... 24
3.12.2. Pelek Dari Bahan Campuran BESI TUANG ....................................... 25
3.13. Sistem Kode Spesifikasi Pelek ................................................................ 25
3.14. Jenis Rim dan penjelasannya ................................................................... 26
3.15. Baud roda................................................................................................. 28
3.15.1. urutan pengencangan baut roda .............................................................. 28
3.16. Offset RIM ............................................................................................... 29
BAB IV URAIAN KEGIATAN ................................................................................ 31
4.1 . Tabel Kegiatan Harian Yang dilakukan diPelaksanaan PKL.................... 31
4.2 . Uraian Kegiatan......................................................................................... 32
4.2.1. Peralatan untuk mengganti Ban ........................................................... 32
4.2.2. Langkah - Langkah Pelepasan Roda .................................................... 33
4.2.3. Pemeriksaan Kerusakan Ban................................................................ 35

8
4.2.4. Langkah-langkah Pemilihan ban.......................................................... 37
4.2.5. Langkah-langkah Memasang ban ........................................................ 37
4.2.6. Pengencangan Baut Roda:.................................................................... 37
4.2.7. Penyetelan udara ban............................................................................ 38
4.2.7. Turunkan Mobil dan Selesai: ............................................................... 38
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 39
5.1 KESIMPULAN ........................................................................................... 39
5.2 SARAN........................................................................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 41
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................................... 42
6.1 Jurnal ........................................................................................................... 42
6.2 Foto Kegiatan .............................................................................................. 44

9
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Map PT maju Motor...............................................................................


6
Gambar 2. 2. Struktur Organisasi Bengkel maju Motor ..............................................
7
Gambar 3. 1. Ban Mobil.............................................................................................
10
Gambar 3. 2. Komponen Ban 1..................................................................................
12
Gambar 3. 3. Komponen Ban 2..................................................................................
12
Gambar 3. 4. Konstruksi Dasar Ban...........................................................................
13
Gambar 3. 5. Ban Tubelles.........................................................................................
14
Gambar 3. 6. Air Valve ..............................................................................................
15
Gambar 3. 7. Tread pattern ........................................................................................
15
Gambar 3. 8. Pola Rib ................................................................................................
16
Gambar 3. 9. Pola Lug ...............................................................................................
16
Gambar 3. 10. Pola kombinasi rib dan lug................................................................
17
Gambar 3. 11. Pola block...........................................................................................
17
Gambar 3. 12.Ban-ban Dengan Pola Unidirectional..................................................
18
Gambar 3. 13. Hydro Planning ..................................................................................
19
Gambar 3. 14. Pemompaan ban .................................................................................
19
Gambar 3. 15. type ply cord ban bias dan radial........................................................
20
Gambar 3. 16. Kode Spesifikasi Ban .........................................................................
21
Gambar 3. 17. radial-ply tire ......................................................................................
21
Gambar 3. 18. Iso tire coding.....................................................................................
22
Gambar 3. 19. Blass-ply type.....................................................................................
22

1
Gambar 3. 20. T type tire ...........................................................................................
22
Gambar 3. 21. lokasi pengangkatan dan penopangan kendaraan............................... 23
Gambar 3. 22. rotasi pergantian ban ..........................................................................
23
Gambar 3. 23. pelek roda ...........................................................................................
24
Gambar 3. 24. pelek baja press ..................................................................................
24
Gambar 3. 25. pelek dari besi tuang...........................................................................
25
Gambar 3. 26. Kode Spesifikasi Pelek.......................................................................
25
Gambar 3. 27. Tipe Rim.............................................................................................
26
Gambar 3. 28. Baut Roda ...........................................................................................
28
Gambar 3. 29. Urutan Pemasangan Baut ...................................................................
29
Gambar 3. 30. offset rim ............................................................................................
29
Gambar 4. 1. Hidrolik mobil ......................................................................................
32
Gambar 4. 2. Impact Gun ...........................................................................................
32
Gambar 4. 3.Tang Pengungkit ban.............................................................................
33
Gambar 4. 4. Ban baru ...............................................................................................
33
Gambar 4. 5. mobil di hidrolik...................................................................................
34
Gambar 4. 6. Melepas baut roda ................................................................................
34
Gambar 4. 7. Melepaskan Ban ...................................................................................
35

1
Gambar 4. 8. Rib Robek............................................................................................. 36
Gambar 4. 9. Keruskan berupa benjolan ban ............................................................. 36
Gambar 4. 10. Ciri Ban Sudah Aus............................................................................ 37
Gambar 4. 11. Pasang Ban cadangan .........................................................................
38

1
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. 1. Jurnal Kegiatan Harian ...................................................................... 42


Lampiran 1. 2. Jurnal Kegiatan Harian ...................................................................... 42
Lampiran 1. 3. Jurnal absensi kehadiran.................................................................... 42
Lampiran 1. 4. jurnal absensi kehadiran .................................................................... 42
Lampiran 1. 5. Nilai PKL dari DUDI ........................................................................ 43
Lampiran 1. 6. Dokumentasi Pemasangan ban baru .................................................. 44
Lampiran 1. 7. Dokumentasi Melepas ban................................................................. 44

X
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PKL


.Laporan PKL (Praktik Kerja Lapangan) merupakan salah satu komponen
penting dalam program pendidikan di Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
(TKRO). Laporan ini dibuat oleh siswa jurusan TKRO yang sedang menjalani masa
Praktik Kerja Lapangan, yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan.

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu bentuk kegiatan dari
visi dan misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam mempersiapkan siswa dan
siswi nya untuk memasuki Dunia Industri dan Dunia Usaha (DI/DU) nantinya, dan
tentunya tidak akan mudah maka siswa tidak hanya membekali teori belajar saja
tetapi juga pemahaman tentang lingkungan yang akan mereka hadapi setelah lulus
sekolah.

Ada beberapa alasan mengapa laporan PKL sangat penting dalam jurusan TKRO:

 Evaluasi Kemampuan Praktis: Laporan PKL memungkinkan siswa/siswi


jurusan TKRO untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
telah dipelajari selama studi di dunia nyata. Melalui PKL, siswa/siswi dapat
memperoleh pengalaman praktis yang berharga dalam untuk menghadapi
tantangan dan situasi dunia kerja sebenarnya. Laporan PKL memungkinkan
untuk merefleksikan pengalaman bekerja dan mengevaluasi kemampuan
siswa/siswi dalam menerapkan konsep-konsep TKRO yang relevan.
 Peningkatan Keterampilan Komunikasi: Laporan PKL juga membantu
siswa/siswi jurusan TKRO untuk mengembangkan keterampilan komunikasi
tertulis. Dalam laporan ini, siswa/siswi harus dapat menggambarkan secara
jelas dan terperinci proyek atau tugas yang mereka lakukan selama PKL,
termasuk tujuan, metodologi, hasil, dan kesimpulan yang diperoleh. Proses
menulis laporan memungkinkan siswa/siswi untuk mengorganisir dan
menyampaikan informasi dengan cara yang efektif, yang merupakan
keterampilan penting dalam dunia profesional.
 Dokumentasi dan Pertukaran Pengetahuan: Laporan PKL juga berfungsi
sebagai bentuk dokumentasi yang menyeluruh tentang aktivitas dan prestasi
siswa/siswi selama PKL. Laporan ini bisa menjadi sumber
pengetahuan
1
yang berharga bagi siswa/siswi lain yang akan menjalani PKL di masa
depan atau bagi pihak-pihak yang tertarik dengan bidang TKRO. Laporan
PKL dapat memberikan wawasan tentang proyek-proyek yang berhasil,
tantangan yang dihadapi, dan solusi yang ditemukan oleh siswa/siswi
jurusan TKRO.
 Evaluasi Akademik: Laporan PKL juga merupakan bagian dari proses
evaluasi akademik yang berkelanjutan dalam program pendidikan jurusan
TKRO. Laporan ini memberikan kesempatan bagi pembimbing untuk
mengevaluasi pemahaman siswa/siswi tentang konsep-konsep TKRO yang
telah mereka pelajari. Selain itu, laporan PKL juga memungkinkan guru
untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa/siswi
mengenai kekuatan dan kelemahan kinerja mereka, serta memberikan saran
untuk pengembangan lebih lanjut.
Dengan demikian, laporan PKL merupakan elemen penting dalam program
pendidikan Jurusan TKRO. Melalui laporan ini, siswa/siswi dapat mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan praktis.

1.2 Landasan Hukum PKL


1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015 tentang
Pembangunan Sumber Daya Industri.
5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI).
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang
2
Penguatan Pendidikan Karakter.
7. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing
Sumber Daya Manusia Indonesia.
8. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M-IND/PER/1/2017 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan
Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri.
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor
10. 36 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam
Negeri.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2022
tentang Standar Komptensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 7 Tahun 2022
tentang Standar Isi Pendidikan Menengah Kejuruan.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2022
tentang Standar Proses Pendidikan Menengah Kejuruan.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2022
tentang Standar Penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah
Kejuruan.
15. Keputusan mentri pendidikan , kebudayaan, riset dan teknologi Nomor
56/M/2022 tentang Pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan
pembelajaran.
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud
Nomor 07/D.5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
Kejuruan.

1.3 Pengertian PKL


Praktik Kerja Lapangan atau disebut PKL adalah kegiatan pembelajaran
yang dilakukan di DUDI dan/atau lapangan kerja lain untuk penerapan, pemantapan,
dan peningkatan kompetensi. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang
berpengalaman di bidangnya untuk memperkuat pembelajaran dengan cara
pembimbingan peserta didik saat praktik kerja lapangan.

3
Penyelenggaraan PKL merupakan bagian dari pelaksanaan pembelajaran
pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang melibatkan masyarakat, khususnya
dunia kerja, tujuan utamanya selain untuk memperkuat penguasaan kompetensi
teknis sesuai dengan Kompetensi Keahliannya juga dimaksudkan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik menghayati dan mengamalkan untuk
menginternalisasi nilai-nilai positif “keduanikerjaan”, dalam rangka membangun
pribadi peserta didik yang berkarakter. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan
Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK),
khususnya pada Pasal 6 yang menyatakan bahwa “Penyelenggaraan PPK
pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal dilakukan secara terintegrasi
dalam kegiatan intrakurikuier, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

1.4 Tujuan PKL


Program PKL disusun bersama antara SMK dan DUDI yang menjadi
Institusi/Industri Pasangan (IP) dalam pelaksanaan PKL untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik sebagai peserta PKL, sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi
DUDI terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan di SMK. Tujuan PKL antara
lain sebagai berikut.

1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik


dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi
pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun dan
mengambangkan kepribadiannya yang berkarajter sesuai dengan nilai-nilai
positif yang tumbuh dan diperlukan oleh masyarakat, khususnya di dunia
kerja yang ditekuni.
3. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia
kerja sesuai tuntutan pasar kerja global.
4. Memenuhui hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai
keutuhan standar kompetensi lulusan.
5. Mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaraan
Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan
yang memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di
sekolah (SMK) dan program pelatihan penguasaan keahlian di dunia kerja
(DUDI).

4
1.5 Tujuan Penyusunan Laporan
Tujuan dari Penyusunan laporan PKL yaitu

1. mampu mengimplementasikan materi yang didapat di sekolah.


Sehingga materi tersebut dapat diterapkan di area kerja dengan baik.
2. melatih siswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara profesional di
dunia kerja. Sehingga nantinya para siswa tidak canggung dan takut
lagi untuk berkomunikasi secara profesional.
3. mengembangkan dan menambah ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki
oleh para siswa
4. membentuk rasa etos kerja bagi para siswa PKL. Agar ke depannya
para siswa mampu menjadi sosok lulusan yang berkualitas
5. mampu menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh para siswa. Agar
nantinya mampu diimplementasikan dan dikembangkan dalam kehidupan
sehari-hari

1.6 Pembatasan Masalah


Didalam laporan ini akan ada masalah yang akan dibahas diantaranya yaitu:

1. Laporan PKL diambil dari hasil pengalaman selama PKL yang dikerjakan di
Bengkel Maju Motor, Jawa Barat.
2. Durasi penelitian diambil selama 3 bulan. Mulai dari bulan januari
hingga april 2023.
3. Laporan PKL dilakukan dengan meneliti pekerjaan yang dilakukan di dunia
industri terutama di Bengkel Maju Motor.
4. Laporan Pkl menjelaskan bagaimana siswa/siswi melakukan kegiatan selama
PKL di Bengkel Maju Motor.

5
BAB II TINJAUAN UMUM

2.1. Tentang Bengkel MAJU MOTOR


Maju motor adalah bengkel servis kendaraan bermotor. Bengkel Maju Motor
berdiri sejak tahun 2006 berlokasi di jalan terusan desa terusan kecamatan sindang
kabupaten indramayu. Bengkel Maju Motor meberima segala jenis servis berbagai
kendaraan Selain itu juga menjual berbagai suku cadang mobil.

2.2. Lokasi Bengkel


2.2.1. Google map

Gambar 2. 1. Map PT maju Motor

2.2.2. Lokasi dari tempat PKL ini dilakukan yaitu sebagai berikut
Nama Perusahaan : MAJU MOTOR
Devisi : Teknisi dan servis (Mekanik)
Alamat : Jl. Terusan, Terusan, Kec. Sindang, Kabupaten
Indramayu, Jawa Barat 45224
Telepon : (0234) 7121264
Website : https://maju-motor-auto-repair-shop.business.site/

6
2.3. Struktur Organisasi dan Job Desk
Berikut adalah struktur organisasi ditempat PKL.

Pimpinan
sudarto s.pd

Mekanik 1 Mekanik 2
Taufik Raharja Wahyudi

Gambar 2. 2. Struktur Organisasi Bengkel maju Motor

1. Pimpinan
Direktur sebagai pimpinan perusahaannya bertugas memimpin
berlangsungnya perusahaan atau bengkel yang dipimpinnya. Pimpinan yang
baik hendaknya selalu mengecek anak buah yang dipimpin. Cara antara lain
dengan berdoa bersama atau upacara sebelum melakukan kerja, memberi
contoh kedisiplinan, berbuat ramah kepada siapa saja termasuk konsumen,
serta tidak segan untuk melakukan perawatan di bengkel

2. Mekanik
Bertugas menerima keluar masuk pelanggan yang datang untuk melakukan
berbagai jenis layanan di bengkel. Mekanik diharapkan ramah dan pandai
berkomunikasi dengan baik. sehingga pelanggan dengan berbagai macam
latar belakang akan merasa senang. Selain itu juga mendapatkan apa yang
diinginkan baik dari service, membeli suku cadang atau pun hanya sekadar
konsultasi.

2.4. Ruang Lingkup PKL


2.4.1 Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini
dilaksanakan mulai tanggal 02 januari 2023 hingga 31 maret 2023,
dengan jam kerja menyesuaikan kebijakan bengkel yakni :
Jadwal Kegiatan

7
NO. HARI PUKUL TEMPAT

1. Senin 08.00-13.30 Bengkel Maju Motor


2. Selasa 08.00-17.30 Bengkel Maju Motor
3. Rabu 08.00-13.30 Bengkel Maju Motor
4. Kamis 08.00-13.30 Bengkel Maju Motor
5. Jumat 08.00-13.30 Bengkel Maju Motor
6. Sabtu 08.00-13.30 Bengkel Maju Motor
7. Minggu Libur Libur
Waktu istirahat pukul 11.30-12.00 WIB

2.4.2 Ruang Dan Bidang Kerja


Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Bengkel Maju
Motor, yang beralamat di Jl. Terusan, Terusan, Kec. Sindang,
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45224. Praktikan ditempatkan
dibagian teknisi dan servis (mekanik) selama tiga bulan. Teknisi dan
servis bengkel adalah individu atau tim yang terlatih untuk melakukan
perbaikan, perawatan, dan layanan kendaraan bermotor. Mereka
memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis yang diperlukan untuk
mendiagnosis masalah, mengganti suku cadang yang rusak, dan
memastikan kendaraan berfungsi dengan baik.

Tugas seorang teknisi atau mekanik bengkel dapat meliputi:

1. Diagnosis masalah: Ketika kendaraan mengalami masalah atau kerusakan,


teknisi akan menggunakan alat dan pengetahuan mereka untuk mendiagnosis
akar permasalahan. Mereka dapat melakukan pemeriksaan visual,
menghubungkan kendaraan ke perangkat diagnostik, atau melakukan tes
lainnya untuk mengidentifikasi masalah.
2. Perbaikan dan pemeliharaan: Setelah masalah diidentifikasi, teknisi akan
melakukan perbaikan yang diperlukan. Mereka akan mengganti suku cadang
yang rusak, memperbaiki sistem yang bermasalah, atau melakukan perawatan
rutin seperti penggantian oli, filter udara, dan pemeriksaan komponen
lainnya.
3. Pemeliharaan pencegahan: Teknisi juga dapat melakukan pemeliharaan
pencegahan pada kendaraan. Ini meliputi pemeriksaan berkala,
penyetelan,
8
dan penggantian suku cadang yang aus untuk mencegah kerusakan lebih
lanjut dan memastikan kendaraan tetap dalam kondisi yang baik.
4. Uji coba: Setelah perbaikan selesai, teknisi dapat melakukan uji coba untuk
memastikan kendaraan berfungsi dengan baik dan masalah telah diperbaiki.
Mereka dapat melakukan pengujian jalan, menghubungkan kendaraan ke
perangkat diagnostik untuk memeriksa kesalahan yang tersisa, dan
melakukan penyesuaian jika diperlukan.
5. Komunikasi dengan pelanggan: Seorang teknisi atau mekanik bengkel juga
akan berkomunikasi dengan pelanggan mengenai masalah yang ditemukan,
perbaikan yang diperlukan, dan perkiraan biaya. Mereka dapat memberikan
penjelasan tentang pekerjaan yang telah dilakukan dan memberikan saran
untuk perawatan lanjutan.
6. Pembaruan pengetahuan: Teknologi kendaraan terus berkembang, dan teknisi
bengkel harus tetap mengikuti perkembangan terbaru. Mereka mungkin perlu
mengikuti pelatihan tambahan atau memperbarui pengetahuan mereka untuk
memahami sistem dan teknologi baru yang diterapkan pada kendaraan
modern.

9
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. BAN
Ban adalah material yang menutupi velg dan berfungsi untuk menyediakan
bantalan kendaraan antara ban yang bersentuhan dengan permukaan jalan aspal. Ban
merupakan suatu wadah yang isikan udara yang berfungsi menopang beban dari
muatan kendaraan dan barang yang ada di kendaraan tersebut

Gambar 3. 1. Ban Mobil

3.1.1. Fungsi Kegunaan


Fungsi kegunaan dasar ban adalah memiliki daya cengkeram yang kuat,
kemudahan untuk di kendalikan oleh pengendara dan bantalan ban untuk
peredam getaran pada kendaran tersebut serta membuat berkendara lebih
nyaman dengan menghilangkan goncangan

3.1.2. Fungsi Dasar Ban


1. Untuk Menahan beban
Pada dasarnya ban bertujuan untuk menanggung beban muatan
kendaraan beserta juga penumpangnya. Selain itu ban akan terpengaruhi
oleh tekanan angin yang di dalam ban tersebut. Angin pada ban tersebut
akan berfungsi menampung beban kendaraan dan muatan yang ada di
dalam kendaraan tersebut. Oleh karena itu, memeriksa tekanan angin itu
sangat penting, karena membawa beban yang berat khususnya untuk
perjalanan yang jauh.
2. Daya Pengereman Kuat
Ban memiliki jenis yang berbeda-beda pada kembang bannya.
Hal itu berkaitan dengan kinerja pengereman pada ban yang berasal
dari tenaga mesin. Ketika ban mulai berjalan, mengerem, atau memarkir
kendaraan. Ban harus memiliki daya cengkeram yang kuat untuk

1
pengereman kendaraan. Karena ban satu-satunya bagian kendaraan
yang

1
bersentuhan dengan jalan.
3. Mudah dikendalikan
Ban harus mudah dikontrol oleh pengendara. Karena tindakan
menyetir dan mundur ditentukan oleh ban tersebut. Dalam mengontrol
mobil saat berkendara, ban merupakan komponen yang sangat penting,
karena kemampuan untuk kestabilan dalam berkendara sangat ditentukan
dari performa ban itu sendiri. Jika performa ban itu kurang baik, maka
kestabilan saat berkendara juga kurang nyaman dan dapat terjadi
kecelakaan. Begitu pun sebaliknya kalau performa ban bagus, maka
kestabilan berkendara akan lebih baik dan fungsi tersebut untuk antisipasi
kecelakaan yang bisa terjadi kapan saja.
4. Peredam Getaran pada kendaraan
Fungsi dasar ban terakhir adalah untuk meredam getaran atau
guncangan pada kendaraan tersebut. Pada umumnya ban memiliki tipe
yang berbeda yaitu tipe (radial dan bias). Kedua tipe ini memiliki
perbedaan yang berpengaruh pada peredam/guncangan di jalan yang
tidak rata sebelum akhirnya diredam lagi oleh suspensi. Karena rata-rata
ban dibuat menggunakan bahan 50% karet elastis dengan tekanan angin
di dalamnya. Fungsi angin tersebut juga sebagai peredam yang
guncangan atau getaran pada kendaraan di waktu perjalanan. Tipe radial
cenderung lebih baik untuk meredam getaran atau guncangan daripada
tipe ban bias.

1
3.1.3. Komponen Dasar Ban

4. Gambar 3. 2. Komponen Ban 1

Gambar 3. 3. Komponen Ban 2.


1. Tread
2. Belt ( rigid breaker )
3. Carcas ( Cross Plies )
4. Inner Liner
5. Bead Wire

1. Carcass merupakan rangka ban yang keras, cukup kuat untuk menahan udara
yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup fleksibel untuk meredam perubahan
beban dan benturan. Carcass terdiri dari ply (layer) dari tire cord (lembaran
anyaman paralel dari bahan yang kuat) yang direkatkan menjadi satu dengan
karet.

1
2. Tread adalah lapisan karet luar yang melindungi carcass terhadap keausan dan
kerusakan yang disebabkan oleh permukaan jalan. Ini adalah bagian yang
langsung berhubungan dengan permukaan jalan
3. Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi
Carcass terhadap kerusakan dari luar.
4. Breaker adalah lapisan yang terletak diantara Carcass dengan Tread yang
memperkuat daya rekat keduanya. Breaker meredam kejutan yang timbul
dari permukaan jalan ke Carcass dan biasanya digunakan pada ban dengan bias-
ply.
5. Belt (Rigid Breaker) adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radial-ply dan
diletakkan seperti sarung mengelilingi ban diantara carcass dan karet tread, untuk
menahan Carcass dengan kuat
6. Bead Untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena berbagai gaya
yang bekerja, sisi bebas atau bagian samping ply dikelilingi oleh kawat baja
yang disebut kawat bead.

4.1.Konstruksi Dasar Ban

Gambar 3. 4. Konstruksi Dasar Ban

Pada umumnya dasar ban memiliki terdiri dari 2 jenis konstruksi, yaitu jenis Radial
dan Bias. Berikut adalah penjelasan 2 jenis konstruksi tersebut.

4.1.1. Ban Bias


Ban ini dibuat dengan lapisan benang/serat arah miring membentuk sudut
30o – 40o terhadap garis tengah ban. Memiliki tapak (tread) dengan daya serap
benturan yang baik sehingga memberikan kenyamanan berkendaraan. Adapun
ketahanan terhadap keausan dan guncangan (rol) tidak sebaik ban radial.
1
4.1.2. Ban Radial
Lapisan serat pada ban ini tegak lurus dengan garis tengah ban, ditambah
lapisan sabuk/belt (rigid breaker) searah lingkar ban yang terbuat dari benang
tekstil kuat atau kawat yang dibalut karet untuk membuat tread lebih rigid.

4.2.TYPE BAN
Ada 2 type ban yang beredar dipasaran diantaranya type ban tubeles dan type ban
TubeType. Untuk penjelasannya adalah sebagai berikut:

3.3.1. Ban Tubeles


Ban Tubeless (ban tanpa ban dalam) tidak menggunakan ban dalam. Tekanan
udara hanya ditahan oleh lapisan dalam ban, yaitu lapisan karet yang kedap udara.
Karena ban tubeless tidak menggunakan ban dalam, maka pentil (air valve) langsung
dipasang pada pelek.

Ban tipe ini sangat penting untuk


keselamatan pada saat berkendara dengan
kecepatan tinggi

Gambar 3. 5. Ban Tubelles

3.3.2. Ban TubeType


Ban TubeType (ban dengan ban dalam) menggunakan ban dalam. Tekanan
udara ditahan oleh 2 lapisan ban luar dan ban dalam, yaitu lapisan karet dan lapisan
ban dalam. Pantil (air valve) tidak langsung terpasang di pelek.

1
3.4.AIR VALVE
Air valve adalah lubang untuk mengisi udara
ke pipa yang terpasang di ban`

Gambar 3. 6. Air Valve

3.5.Pola tapak ban (Tread pattern)

Gambar 3. 7. Tread pattern

Tread pattern (tapak ban) dibuat dengan berbagai macam pola dengan tujuan antara
lain membuang air, mengurangi suara mendesis dan menanggulangi berbagai faktor
yang timbul karena kondisi permukaan jalan serta jenis kendaraan yang
menggunakannya.

Adapun beberapa jenis tread (tapak ban) pada ban mobil yaitu
:

1
3.5.1. Pola Rib

Gambar 3. 8. Pola Rib

Rib berbentuk beberapa alur zig-zag paralel yang mengelilingi ban. Pola ini
sangat cocok untuk berjalan di jalan dengan permukaan yang rata pada kecepatan
tinggi (highway) bagi berbagai jenis mobil, mulai mobil penumpang kecil
seperti bus dan truck.

Karakteristik
Pola Rib mempunyai tahanan gelinding (rolling resistance) yang kecil bagi ban,
side-slipping resistance lebih besar sehingga kendaraan lebih mudah dikendalikan,
suara yang ditimbulkan oleh ban kecil, tetapi tenaga tariknya kurang baik
bila dibandingkan dengan ban yang menggunakan pola Lug.

3.5.2. Pola Lug

Gambar 3. 9. Pola Lug

1
Alur pola Lug adalah tegak lurus terhadap garis keliling ban. Pola ini banyak
dipakai pada kendaraan - kendaraan konstruksi dan truck, dan pola tread ini cocok
untuk berjalan pada jalan yang tidak rata dan lunak (jalan tanah).

Karakteristik
Pola Lug mempunyai tenaga tarik yang baik, tahanan gelinding (rolling
resistance) ban cukup tinggi, tahanan terhadap side-slipping lebih kecil, tread pada
daerah Lug lebih mudah aus tidak merata, dan suara ban lebih besar.

3.5.3. Pola Rib dan Lug

Gambar 3. 10. Pola kombinasi rib dan lug

Pola ini adalah gabungan dari Rib dan Lug dengan tujuan untuk memperbaiki
kestabilan pengemudian, dan banyak dipakai pada ban-ban bus dan truck, dan cocok
dijalankan pada jalan yang rata maupun tidak rata (jalan berpasir dan berbatu).

Karakteristik
Pola Rib yang melingkar pada keliling ban menstabilkan kendaraan dengan
mengurangi kemungkinan side slipping, sedangkan pola Lug pada tepi ban
memperbaiki kemampuan pengendaraan dan pengereman. Bagian lug pada pola ini
akan lebih cepat aus tidak merata.
3.5.4. Pola Block

Gambar 3. 11. Pola block

1
Pada pola ini, tread terbentuk dari Block yang berdiri sendiri (bebas). Pola ini
banyak digunakan pada ban-ban salju, dan sekarang pola Block mulai digunakan
pada ban radial-ply untuk mobil-mobil penumpang.

Karakteristik

Pola Block mempunyai kemampuan pengendaraan dan pengereman yang lebih


baik, mengurangi slipping dan skidding pada jalan yang tertutup lumpur atau
bersalju, cenderung lebih cepat aus jika dibanding dengan pola Rib dan Lug, rolling
resistance sedikit lebih besar, dan tread lebih mudah aus tidak beraturan, terutama
pada permukaan jalan yang keras.

3.6.Ban-ban Dengan Pola Unidirectional


Ini adalah ban-ban yang mempunyai pola tread disesuaikan dengan arah
putaran ban. Alur ke samping pada ban dibuat searah untuk meningkatkan
kemampuan ban pada jalan basah. Karena ban ini lebih mudah membuang air.
Kemampuan ban ini di jalan basah menjadi tidak baik bila pemasangan ban arahnya
terbalik.

Jika diperhatikan, groove tengah ban menjadi pemisah antara kembang kiri dan
kanan memiliki bentuk yang sama persis. Hingga saat ini ban unidirectional paling
banyak diproduksi. Mungkin agar konsumen tidak perlu dipusingkan oleh arah
pasang ban, dan menjadi satu kemudahan bagi bengkel untuk memasangnya.

Gambar 3. 12.Ban-ban Dengan Pola Unidirectional


1
3.7. Hydro Planning
Hydroplaning mengacu pada proses terjadi SLIP atawa SKID pada kendaraan saat melintas
permukaan yang licin dan basah. Ini terjadi karena ban kendaraan tidak percaya diri saat
menghadapi air lebih dari biasanya. Tekanan air dari bagian depan menyeruduk masuk
bagian bawah tapak ban dan memaksa ban kehilangan traksi (pegangan ban ke
aspal).
Hasilnya, kendaraan lalu kehilangan kendali, daya rem hingga kontrol
kekuatan.

Gambar 3. 13. Hydro Planning

3.8.Pemompaan Ban

Gambar 3. 14. Pemompaan ban


Perhatikan gambar 3.13.

1. Correct : pemompaan yang anginya pass dan benar


2. Over-inflated : kelebihan anginnya atau terlalu banyak memompa
3. Under-inflated : kurang angina.

2
3.8.1. Resiko jika kekurangan tekanan angina
 Jika ban Anda kurang angina
 Akan meningkatkan konsumsi bahan bakar
 Akan aus lebih cepat dan lebih tidak teratur. Masa pakai ban yang kurang
angin sampai 20% dapat berkurang hingga 20%. Contoh: untuk potensi jarak
tempuh 25.000 mil, ban Anda bisa bertahan 5.000 mil lebih sedikit.
 Penanganan di jalan berbahaya dan menimbulkan efek panas yang pada
kecepatan tinggi dapat menyebabkan ban meledak.
 Selain itu, ini meningkatkan emisi CO2.

3.8.2. Resiko Jika ban Anda terlalu banyak diisi


angin
 Masa pakainya berkurang karena keausan yang dipercepat di bagian tengah
tapak/ kembang
 Penanganan di jalan berbahaya, terutama di jalan basah.

3.9. Ply-Cord

Gambar 3. 15. type ply cord ban bias dan radial

Ply-cord adalah istilah yang digunakan dalam konteks ban kendaraan. Ini
merujuk pada jumlah lapisan kabel yang digunakan dalam struktur internal ban,
yang biasanya terbuat dari bahan serat seperti nilon atau polyester yang diperkuat
dengan kawat baja. Ply-cord biasanya digunakan sebagai indikator kekuatan dan
daya tahan ban.

2
Misalnya, jika mendengar tentang ban "4-ply" atau "6-ply," ini berarti ban
tersebut memiliki empat atau enam lapisan kabel serat dalam strukturnya. Semakin
banyak ply-cord yang digunakan dalam ban, semakin kuat dan tahan lama ban
tersebut. Ply-cord yang lebih banyak dapat membantu ban menahan tekanan
internal,
berat kendaraan, dan kondisi jalan yang berat.

3.10. Kode Spesifikasi Ban


Keterangan :
H : Tinggi Ban
W : Lebar Ban
D1 : Diameter Lingkar Roda ( Velg )
D2 : Diameter Total Ban

Gambar 3. 16. Kode Spesifikasi Ban

3.11. Cara membaca Kode Ban


3.11.1. Type Radial

2
Gambar 3. 17. radial-ply tire

2
Gambar 3. 18. Iso tire coding
3.9.2. Type Bias

Gambar 3. 19. Blass-ply type Gambar 3. 20. T type tire

2
3.10. Lokasi Pengangkatan dan Penopangan Kendaraan

Gambar 3. 21. lokasi pengangkatan dan penopangan kendaraan

3.11. Rotasi Penggantian Roda

Gambar 3. 22. rotasi pergantian ban

Perawatan rotasi ban membutuhkan pertukaran posisi ban pada mobil, dari depan
ke belakang atau dari sisi ke sisi. Ban pada ganda penggerak paling cepat aus karena
transmisi, tenaga, dan torsi. Ini berlaku untuk kendaraan dengan penggerak roda
depan maupun belakang.

Ban depan paling cepat aus karena kebanyakan mobil memiliki penggerak roda
depan. Pada kendaraan dengan penggerak roda belakang, akan terjadi sebaliknya

Tujauan Rotasi Roda

Rotasi ban bertujuan supaya seluruh ban aus secara merata. Sebagaimana
diketahui, sistem penggerak roda depan atau belakang membuat telapak ban di
bagian tersebut lebih cepat habis. Selain itu, pengereman juga menyumbang tingkat
keausan ban.

2
Rotasi ini meliputi ban di semua sisi, bahkan termasuk ban serep. Periode rotasi
ban dilakukan setiap 5.000 kilometer. Rotasi ini hanya berlaku untuk ban serep jenis
full size dengan ukuran sama seperti ban utama.

3.12. Pelek Roda

Gambar 3. 23. pelek roda

Ban tidak dapat langsung digunakan pada kendaraan, tetapi ban dipasang pada
suatu komponen yang biasa kita sebut dengan pelek atau disc wheel. Ban yang
sudah dipasang pada pelek maka disebut dengan roda.

Tipe-tipe pelek sebuah roda dapat dikategorikan berdasarkan metode pembuatan


dan bahan yang dipakai. Untuk tipe yang umum digunakan yaitu tipe pelek dari
baja
press dan pelek dari bahan campuran besi tuang ( cast light alloy)
3.12.1. Pelek Baja Press
Pelek tipe (pressed-steel disc wheel) ini terdiri
dari rim yang dilas. Disc dibuat dari lembaran
baja yang dipres. Konstruksi seperti ini mudah
untuk diproduksi dalam jumlah yang banyak.
Pada umumnya mobil menggunakan tipe ini
karena tahan lama dan kualitasnya merata.

Gambar 3. 24. pelek baja press

2
3.12.2. Pelek Dari Bahan Campuran BESI TUANG

Pelek (cast light-alloy disc wheel) ini terbuat


dari bahan campuran biasanya dari aluminium
atau magnesium. Pada umumnya digunakan
untuk mengurangi berat dan menambah
penampilan kendaraan.

Gambar 3. 25. pelek dari besi


tuang

3.13. Sistem Kode Spesifikasi Pelek


Ukuran pelek tercetak pada permukaan pelek itu sendiri. Biasanya
meliputi lebar, bentuk dan diameter pelek.

Gambar 3. 26. Kode Spesifikasi Pelek

Misalnya : 5.50 F X 15 SDC


Keterangan
5.50 : Lebar pelek (dalam inchi)
F : Bentuk flens pelek
15 : Diameter pelek (dalam inchi)
SDC : Tipe rim SDC

2
3.14.Jenis Rim dan penjelasannya
Tipe Pelek Menurut Standard Industri Jepang

Gambar 3. 27. Tipe Rim

3.14.1. Divide Type Rim


D.T Pelek jenis ini biasanya ditemukan pada roda-roda yang
digunakan pada mobil-mobil kecil, mesin pertanian, dan kendaraan
industri seperti forklift, dll. Pelek jeni D.T ini sangat pas untuk
keperluan buka dan pasang ban secara mudah.
Tempat kedudukan bead tidak datar, tetapi miring pada kedua sisi,
menurun kearah pusat dan membentuk apa yang dinamakan “taper”.
Bead yang miring mencegah penggeseran dan akan menghasilkan
pegangan yang kuat dari bead dan pelek. Gambar dari pelek jeni divide
type rim dapat anda lihat di bawah ini
3.14.2. Drop Center Rim
D.C Jenis pelek yang kedua adalah drop center rim yang biasa
disingkat dengan D.C. Pelek jenis ini banyak kite temui pada mobil-
mobil berjenis sedan dan truk kecil. Pelek ini hanya terdiri dari satu
bagian saja.
Bentuk bagian tengah yang cekung dimaksudkan untuk
memudahkan pemasangan bead. Disini juga ada “taper” untuk

2
mencegah pergeseran diantara ban dan pelek.
3.14.3. Wide Drop Center Rim
W.D.C Kontruksi pelek tipe wide drop center rim, sama dengan
jenis pelek no 2. Hanya saja ini lebih lebar lagi supaya didapat
kenyamanan dalam mengendarai terutama pada ban-ban yang lebar dan
memiliki tekanan yang rendah. Kebanyakan ban yang lebar ini
digunakan untuk mobil sedan dan truk kecil.
3.14.4. Semi Drop Center Rim
S.D.C Lanjut ke tipe pelek yang ke empat adalah Semi Drop Center
Rim atau yang disingkat dengan SDC. Pelek ini banyak digunakan
terutama untuk ban pada truk-truk kecil. Penggantian ban pada tipe ini
akan lebih mudah karena bentuk pada bagian tengahnya yang cekung.
Dengan adanya “taper” maka kontak antara ban dan pelek
akan lebih besar. Yang mana akan didapat hasil yang lebih baik daripada
jenis Flat Base biasa. Semi Drop Center Rim terdiri dari 3 bagian
untuk memudahkan penggantian ban.

Cincin yang dipasang diantara flens dan pelek induk disebut Cincin
Pengunci (Lock Ring).Tetapi dewasa ini, pelek dengan 2 bagian (tanpa
cincin pengunci) lebih sering digunakan, bagian yang dapat dilepas
disebut Cincin Samping (Side Ring).
3.14.5. Flat Base Rim
Berbeda dengan tipe yang ke empat, tipe yang ini banyak
digunakan pada truk dan bus. Pelek tipe ini dapat menahan beban berat
dikarenakann memiliki struktur yang kuat dan rata. Seperti pada semi
drop center rim, pelepasan dari cincin samping adalah untuk
pemasangan dan pelepasan ban. Pelek jenis ini sekarang dibuat lebih
lebar.
Tempat kedudukan bead sebelah kiri pada gambar 8, tidak begitu
jelas kelihatan tetapi ada “taper“ sedikit. Pada sisi dimana cincin
samping berada, tidak ada taper. Jadi disini pasangan bead tidak begitu
baik, karena itu tidak direkomendasikan pemakaian pelek jenis ini.
3.14.6. Interim Rim
I.R Lanjut ke kategori pelek yang ke enam yaitu Interim Rim yang

2
disingkat dengan I.R. Interim Rim mempunyai konstruksi yang sama
denga Flat Base Rim yang lebar (Wide Base Rim) dan merupakan
model yang telah disempurnakan dari Flat Base Rim.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa perbandingan (ratio) yang
terbaik antara lebar pelek dan ban adalah sekitar 70%. Penggunaan
pelek yang lebih lebar memberikan pencegahan yang baik terhadap
pembangkitan panas dalam ban, umur ban yang pendek (dibandingkan
dengan pelek yang lebih tua dengan lebar kira-kira 57 % dari lebar ban).

3.15. Baud roda

Gambar 3. 28. Baut Roda

Baut roda atau lug nut adalah komponen penting untuk mengikat pelek
mobil.Meski bentuknya kecil, komponen ini tidak bisa di sepelekan karena dapat
menunjang keselamatan pengendara.Baut roda memiliki bermacam-macam bentuk
serta macam warna.Umumnya berwarna gelap atau kelabu agak kehitaman dengan
material baja hitam. Ukuran baut ban mobil sendiri berbeda-beda, ada 1,25 mm yang
digunakan oleh mobil merek Suzuki, Nissan, Subaru. Dan untuk ukuran 1,5 mm
biasanya digunakan untuk mobil Toyota, Daihatsu, Honda. Sedangkan ukuran 1,75
mm biasanya digunakan untuk mobil Volvo.

3.15.1. urutan pengencangan baut roda


Untuk mengencangkan mur roda, maka harus benar - benar memasangnya
sesuai dengan SOP ( Standar Operasional Prosedur ). Biasanya jumlah mur untuk
mobil - mobil penumpang berjumlah 4 buah atau lima buah. Sedangkan untuk mobil
- mobil yang lebih besar, jumlah mur pengncangnya rata-rata diatas 5 buah.

2
Adapun cara pemasangan baut roda yaitu Jika pada roda dengan empat mur
maka lakukan pengencangan secara diagonal. Sementara pada lima mur, lakukan
dengan alur bintang

Gambar 3. 29. Urutan Pemasangan Baut

3.16. Offset RIM

Gambar 3. 30. offset rim


ffset rim atau "offset" adalah salah satu karakteristik penting dari roda mobil. Offset merujuk
pada jarak antara pusat roda (titik di mana roda terhubung ke mobil) dan bagian dalam
permukaan roda yang bersentuhan dengan rotor rem dan komponen suspensi. Offset
ini diukur dalam milimeter (mm) dan dapat memiliki nilai positif, negatif, atau nol,
tergantung pada desain roda.

1. Offset Positif: Offset positif berarti bahwa pusat roda berada lebih jauh ke luar dari
bagian dalam roda. Ini berarti bahwa roda akan lebih menjorok keluar dari bodi
mobil. Offset positif biasanya digunakan pada mobil-mobil dengan suspensi
independen dan membantu memberikan clearance yang cukup untuk
komponen

2
suspensi yang lebih besar.

2. Offset Negatif: Offset negatif berarti bahwa pusat roda berada lebih dekat dengan
bagian dalam roda. Ini akan membuat roda menjorok lebih ke dalam mobil. Offset
negatif biasanya digunakan pada mobil-mobil dengan suspensi yang lebih sederhana
dan dapat memberikan tampilan yang lebih lebar atau agresif.

3. Offset Nol: Offset nol berarti bahwa pusat roda berada persis di tengah-tengah lebar
roda. Ini akan membuat roda duduk dengan baik pada pusatnya tanpa menjorok
keluar atau ke dalam secara signifikan.

Pemilihan offset yang tepat sangat penting karena dapat memengaruhi sejumlah faktor,
termasuk penampilan visual roda, manuverabilitas mobil, dan keseimbangan berat. Offset
yang salah bisa mengakibatkan masalah seperti roda menggosok bagian dalam
perangkat rem atau menggesek bagian dalam bodi mobil. Oleh karena itu, saat mengganti
roda, penting untuk memilih roda dengan offset yang sesuai dengan spesifikasi mobil dan
desain yang diinginkan.

3
BAB IV URAIAN KEGIATAN
4.1. Tabel Kegiatan Harian Yang dilakukan diPelaksanaan PKL
Kegiatan praktik kerja lapangan ini dilaksanakan dari tanggal 31 januari
2023 sampai dengan 31 maret 2023 adapun rangkaian kegiatannya adalah sebagai
berikut :

No. Tanggal dan Waktu Jenis Kegiatan

1. Bulan pertama 03-31 Januari 2023 1. Ganti oli


2. Sporing
3. Ganti roda
4. Nyuci mobil
5. Tune up

2. Bulan kedua 01-28 Februari 2023 1. Ganti oli


2. Sporing
3. Ganti roda
4. Nyuci mobil
5. Tune up
6. Ganti Kampas rem

3. Bulan ketiga 01-31 Maret 2023 1. Ganti oli


2. Sporing
3. Ganti roda
4. Nyuci mobil
5. Tune up
6. Ganti kampas rem

3
4.2. Uraian Kegiatan
Uraian kegiatan adalah kegiatan yang menjelaskan kegiatan selama pkl di bengkel
maju motor terutama dalam penggantian ban. Berikut adalah langkah-langkah yang
dilakukan

4.2.1. Peralatan untuk mengganti Ban


Berikut adalah beberapa peralatan yang digunakan untuk
mengganti ban:

 Hidrolik Mobil: Digunakan untuk mengangkat Mobil agar ban


dapat dilepas dan dipasang dengan mudah.

Gambar 4. 1. Hidrolik mobil

 Impact Roda: Impact Roda digunakan untuk melepas mur pengunci


pada roda Mobil.

Gambar 4. 2. Impact Gun

 Tang Pengungkit: Tang pengungkit, seperti crowbar atau tang besi,


digunakan untuk membantu melepas ban yang menempel erat pada
velg.

3
Gambar 4. 3.Tang Pengungkit ban

 Ban Cadangan: Selalu siapkan ban cadangan yang memiliki ukuran


yang sesuai dengan mobil yang digunakan. Pastikan ban cadangan
tersebut dalam kondisi yang baik dan memiliki tekanan udara yang
mencukupi.

Gambar 4. 4. Ban baru

 Pompa Angin: Penting untuk memiliki pompa angin portabel atau


akses ke stasiun pengisian angin terdekat untuk mengisi angin pada
ban baru setelah dipasang.
 Penutup Roda: Jika Anda mengganti ban pada truk Fuso, pastikan
memiliki penutup roda yang sesuai untuk melindungi bagian
dalam roda dari debu dan kotoran.
4.2.2. Langkah - Langkah Pelepasan Roda
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk membongkar ban
pada mobil:
1. Persiapan:
 Pastikan mobil berada di tempat yang aman dan rata, serta
ditarik rem tangan.
 Siapkan peralatan yang diperlukan, termasuk kunci roda, kunci

3
soket, hidrolik penyangga kendaraan, dan ban pengganti yang
sesuai dengan spesifikasi.
2. Angkat Mobil dengan Hidrolik:

Gambar 4. 5. mobil di hidrolik

 Naikan mobil diatas pengangkat mobil hidrolik.


 Jangan lupa rem tangan biar kendaraan tidak tergelincir
 Nyalakan Pengangkat Hidrolik Supaya mobil terangkat keatas .

3. Lepaskan Baut Roda:

Gambar 4. 6. Melepas baut roda

 Gunakan kunci roda atau kunci soket yang sesuai untuk melepas
baut roda pada semua lubang baut pada roda.
 Pastikan untuk melepas baut secara merata di sekitar roda.

3
 Kumpulkan semua baut roda disatu tempat supaya tidak tercecer
dan hilang.

4. Lepaskan Ban
 Setelah Semua baut dilepas.
 Tarik roda dengan hati-hati keluar dari hub roda.
 Jika roda terasa sulit dilepas, gunakan palu karet untuk
membantu menggoyangkan roda dan membebaskannya dari hub
roda.

Gambar 4. 7. Melepaskan Ban

4.2.3. Pemeriksaan Kerusakan Ban


1. Prosedur Pemeriksaan Kerusakan Ban
 Bersihkan seluruh permukaan ban dari kotoran dan benda-benda
asing yang menempel, bila perlu cuci dengan air bersih.
 Secara visual, periksa kesesuaian ukuran ban dengan pelek.
 Secara visual, periksa ban jika terdapat cacat atau rusak pada sisi
luar dan sisi dalam dari ban. Kerusakan yang sering terjadi pada
ban diantaranya : ply-cord putus (C.B.U), retak alur, rusak luar
telapak, retak dinding samping, kerusakan bead, lapisan ban
terpisah (separation), dan kebocoran/perbaikan yang tidak
sempurna pada ban tubeless.
 Secara visual, periksa perubahan bentuk/keausan pada pola ban.
Keausan yang sering terjadi pada ban adalah keausan normal dan
keausan yang tidak normal, yakni : aus pada shoulder, aus pada
bagian tengah tread, aus sebelah luar/dalam, aus
menyamping/berbulu, aus tidak rata (spot wear), dan toe-and-heel.

3
2. Pemeriksaan kerusakan ban luar
 Macam-macam kerusakan pada ban :
a. Rib Tear, yaitu adanya bagian alur Rib yang robek dan
terlepas dari telapak ban.

Gambar 4. 8. Rib Robek

b. Separation, pada bagian luar ban terjadi benjolan (bagian yang


menggelembung) yang disebabkan terlepasnya ikatan ply-cord
dari karet ban.

Gambar 4. 9. Keruskan berupa benjolan ban

c. C.B.U, yaitu terputusnya ply-cord pada sidewall.


 Keausan ban. Digolongkan menjadi dua, yaitu keausan karena
umur pemakaian dan keausan yang tidak wajar, diantaranya :
a. Ban Aus Pada Shoulder Atau Di Tengah, disebabkan terutama
karena tekanan ban.
b. Keausan Ban Sebelah Dalam Atau Sebelah Luar, dapat
disebabkan oleh : Keausan karena menikung, berbelok dengan
kecepatan yang berlebihan, kelonggaran yang berlebihan pada

3
bagian suspensi mengakibatkan keausan ban tidak normal, dan
sudut camber yang tidak tepat
c. Keausan Akibat Toe-In Atau Toe-Out (Aus Berbulu),
penyebab utamanya adalah penyetelan toe-in yang tidak tepat.
d. Keausan Toe-and-Heel, aus sebagian yang sering terjadi pada
ban dengan pola tread block dan lug.
e. Keausan Spot/Spot Wear (Cupping), membentuk lekukan
seperti mangkok pada beberapa bagian tread roda.

Gambar 4. 10. Ciri Ban Sudah Aus

4.2.4. Langkah-langkah Pemilihan ban


Setelah ban sudah dilepas selanjutnya adalah pemilihan ban pengganti

 Pilih ban sesuai dengan ukuran ban ideal


 Memilih ban sesuai dengan tipe kendaraan
 Perhatikan tahun produksi
 Memilih ban dengan motif/pola yang sesuai
 Jangan gunakan ban yang sudah gundul karena bisa menyebabkan
pecah ban saat digunakan.

4.2.5. Langkah-langkah Memasang ban


 Tempatkan ban pengganti dengan hati-hati pada hub roda, memastikan
bahwa lubang baut pada roda sejajar dengan lubang baut pada hub
roda.
 Pasang kembali baut roda ke lubang baut pada hub roda dan
kencangkan dengan tangan terlebih dahulu.
 Pastikan ban terpasang dengan benar dan sejajar dengan hub roda.
4.2.6. Pengencangan Baut Roda:
 Gunakan impact untuk mengencangkan baut roda.

3
 Pasang semua baut roda dengan benar
Masukkanlah mur dan putar diawal menggunakan tangan serta
kencangkan sedikit menggunakan kunci roda. Setelah itu turunkan
pelan - pelan kendaraan hingga roda menyentuh tanah. Kencangkan
mur roda dengan cara bersilang atau mengikuti bentuk bintang dengan
spesifikasi pengencangkan yang dirasakan untuk kendaraan tersebut.
Spesifikasi momen pengencangkan untuk baut roda bisanya sekitar 80
sampai 90 ft.Lbs, itu untuk mobil kecil. Untuk mobil besar sekitar 110
sampai 150 ft. Lbs yang mempunyai jumlah mur 6 hingga 8 buah.
 Pasang kembali penutup pelek roda

Gambar 4. 11. Pasang Ban cadangan

4.2.7. Penyetelan udara ban


Sebelum diturunkan pastikan roda sudah terpasang baut roda dan tekanan udara
ada. Untuk tekanan udara kita bisa setell di angka standar yaitu 33psi untuk roda
depan dan belakang. Tekanan udara standar ini tergantung situasi dan kondisi jika
akan melakukan perjalanan jauh dengan beban lebih berat maka standarnya bisa
dinaikan menjadi 36psi. tujuannya

 Supaya tidak boros bahan bakar.


 Ban mengalami pengikisan yang tidak merata.
 Ban bisa meledak.
 Konstruksi ban menjadi mudah rusak.
4.2.7. Turunkan Mobil dan Selesai:
 Perlahan-lahan turunkan mobil dengan dongkrak hidrolik dengan hati-hati.
 Periksa kembali apakah semua baut roda telah dikencangkan dengan benar.

3
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Selama kerja praktik di bengkel, saya telah mendapatkan pengalaman berharga
dan pelajaran berharga dalam dunia otomotif. Berikut adalah beberapa kesimpulan
yang dapat saya ambil dari pengalaman kerja praktik tersebut:

1. Pengetahuan dan Keterampilan: Melalui kerja praktik di bengkel, saya telah


meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis saya dalam perbaikan dan
pemeliharaan kendaraan. Saya telah belajar tentang berbagai sistem dan
komponen mobil serta teknik perbaikan yang tepat.
2. Observasi dan Pembelajaran: Saya telah mengamati dengan seksama para
mekanik berpengalaman dan belajar dari mereka. Observasi ini memungkinkan
saya untuk memperoleh wawasan yang berharga tentang praktik terbaik dalam
bengkel dan memahami pentingnya kerja tim dan komunikasi efektif.
3. Kedisiplinan dan Tanggung Jawab: Melalui kerja praktik, saya telah
mengembangkan sikap kedisiplinan dan tanggung jawab dalam menyelesaikan
tugas dengan tepat waktu dan teliti. Saya memahami pentingnya bekerja sesuai
dengan aturan keselamatan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja.
4. Kerjasama Tim: Saya telah belajar tentang pentingnya kerjasama tim
dalam lingkungan bengkel. Saya berhasil menjalin hubungan baik dengan
rekan kerja dan belajar bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan.
5. Keahlian Komunikasi: Selama kerja praktik, saya telah mengasah
keterampilan komunikasi saya, baik dalam berkomunikasi dengan rekan kerja
maupun dalam memberikan informasi kepada pelanggan. Saya memahami
pentingnya mengkomunikasikan informasi dengan jelas dan efektif.
6. Ketelitian dan Kepatuhan: Saya menyadari betapa pentingnya ketelitian
dalam setiap tugas yang saya lakukan di bengkel. Saya belajar untuk
memeriksa setiap detail dengan cermat dan memastikan bahwa pekerjaan
yang saya lakukan memenuhi standar kualitas yang tinggi.
7. Sikap Proaktif: Saya telah mengembangkan sikap proaktif dalam mencari
tugas tambahan dan mengambil inisiatif untuk membantu rekan kerja ketika

3
diperlukan. Saya menyadari bahwa keberhasilan di bengkel melibatkan lebih
dari sekadar menyelesaikan tugas yang diberikan.

4
Kerja praktik di bengkel telah memberi saya kesempatan berharga untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam dunia
otomotif. Saya berterima kasih kepada semua staf bengkel yang telah memberikan
dukungan dan kesempatan bagi saya selama kerja praktik ini. Pengalaman ini telah
memperkuat minat dan motivasi saya dalam mengejar karir di bidang otomotif.

5.2 SARAN
Setelah melakukan kegiatan magang selama 3 bulan :

Saran untuk pihak perusahaan :

 Untuk Adik-adik kelas yang akan kerja praktik, belajarlah yang benar
karena tempat praktik tidak sama dengan waktu kita disekolah. Lebih cape
dan melelahkan tapi juga menyenangkan.
 Manfaatkan waktu di bengkel untuk memperluas pengetahuan dan
meningkatkan keterampilan teknis. Baca buku atau panduan perbaikan,
tonton tutorial online, dan ikuti pelatihan tambahan jika ada kesempatan.
 Ketika bekerja di bengkel, keselamatan harus menjadi prioritas utama. Selalu
patuhi aturan keselamatan, gunakan peralatan pelindung diri yang sesuai, dan
tetap fokus saat bekerja dengan alat-alat dan mesin
 Bekerja di bengkel melibatkan kerjasama tim yang baik. Jalin hubungan yang
baik dengan rekan kerja dan tunjukkan sikap yang sopan, ramah, dan saling
menghormati. Jika ada kesempatan, bantu rekan kerja Anda ketika mereka
membutuhkan bantuan.
 Carilah ilmu sebanyak-banyaknya dibengkel tempat PKL

4
DAFTAR PUSTAKA

1. https://wuling.id/id/blog/autotips/cara-kerja-fungsi-komponen-rem-
cakram- mobil#:~:text=Kampas%20rem%2C%20pad%20rem%2C
%20atau,meng hentikan%20putaran%20dari%20rem%20cakram.
2. https://www.carmudi.co.id/journal/macam-macam-servis-ringan-
mobil- berkala-yang-harus-dilakukan/
3. https://auto2000.co.id/berita-dan-tips/jenis-oli-mobil
4. https://www.inews.id/otomotif/mobil/mengenal-jenis-jenis-truk-
ini- perbedaannya/all
5. https://www.mitsubisi.co.id
6. https://www.astra-daihatsu.id/berita-dan-tips/jenis-ban-mobil
7. https://www.autoexpose.org/2017/09/mengencangkan-baut-roda.html
8. https://rakyatbengkulu.disway.id/read/661408/waktu-yang-tepat-
rotasi- ban-berikut-aturan-arah-dan-pola-rotasi-yang-benar

4
LAMPIRAN-LAMPIRAN

6.1 Jurnal

Lampiran 1. 1. Jurnal Kegiatan Harian Lampiran 1. 2. Jurnal Kegiatan Harian

Lampiran 1. 3. Jurnal absensi kehadiran Lampiran 1. 4. jurnal absensi kehadiran

4
Lampiran 1. 5. Nilai PKL dari DUDI

43
6.2 Foto Kegiatan

Lampiran 1. 7. Dokumentasi Melepas ban

Lampiran 1. 6. Dokumentasi
Pemasangan ban baru

44

Anda mungkin juga menyukai