Anda di halaman 1dari 242

BUKU 1

BUKU KERJA GURU


TAHUN PELAJARAN 2019 - 2020

SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Bidang Keahlian : TEKNOLOGI DAN REKAYASA


Program Keahlian : TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
Kompetensi Keahlian : TEKNIK OTOMASI INDUSTRI
Mata Pelajaran : PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK
Kelas / Semester : X/I-II

SMK NEGERI 1 CILEUNGSI


BIDANG STUDY KEAHLIAN : 1. TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
2. TEKNOLOGI & REKAYASA
JL. Raya Narogong KM 16,5 Rt 02/03 Desa Limusnunggal Kec.
Cileungsi 16820
Tel/ Fax :smk@smkn1cileungsi.sch.id Website :

www.smkn1cileungsi.sch.id

1
KATA PENGANTAR

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikkan Nasional Nomor Peraturan Menteri


Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 Tanggal 1 Desember 2010 Tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya dijelaskan bahwa Guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Berkenaan dengan kewajiban
guru dalam pembelajaran/pembimbingan, seorang guru memiliki kewajiban untuk: 1)
merencanakan pembelajaran/pembimbingan; 2) melaksanakan pembelajaran/pembimbingan
yang bermutu; 3) menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/pembimbingan; 4)
melaksanakan perbaikan dan pengayaan; 5) melaksanakan pengembangan keprofesian
berkelanjutan sesuai dengan kebutuhannya.
Berkenaan dengan kewajiban guru di atas, maka disusunlah Buku Kerja Guru yang
berisi dokumen perencanaan pembelajaran dan penilaian, rekaman pembelajaran dan
penilaian, serta rekaman perbaikan dan pengayaan yang merupakan proses tindak lanjut
kegiatan pembelajaran. Buku kerja ini disusun menjadi 4 (empat) buku yang terdiri dari; Buku
kerja 1, 2, 3 dan 4.
Dengan adanya Buku Kerja Guru ini diharapkan dapat dijadikan acuan rencana
pelaksanaan pembelajaran bagi guru, sekaligus menjadi laporan hasil proses pembelajaran.

Cileungsi, 10 September 2019


Penyusun

NUVITA RETNA SARI, S.Pd


….……………………………

2
LEMBAR PENGESAHAN

Buku kerja guru disusun oleh guru mata pelajaran, telah diverifikasi oleh ketua program
keahlian/ Wakil Kepala Bidang Kurikulum dan disahkan oleh kepala sekolah untuk
digunakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020

Cileungsi, 10 September 2019

Waka.Kurikulum Guru Mapel Teknik Otomasi Industri

Agus Sumarna, S.Si NUVITA RETNA S.,S.Pd


NIP. NIP.

Mengetahui/ Menyetujui
Kepala SMK Negeri 1 Cileungsi

Aman Sihombing, M.Pd


NIP.196510181995121001

3
DAFTAR ISI

Sampul Muka

Kata Pengantar

Daftar Isi

A. BUKU KERJA 1
1. SKL
2. Struktur Kurikulum
3. KI, dan KD
4. Kalender Pendidikan Sekolah
5. Alokasi Waktu
6. Program Tahunan
7. Program Semester
8. Analisis pemetaan KI/KD
9. Silabus
10. KKM
11. RPP

B. BUKU KERJA 2
1. Kode Etik Guru
2. Ikrar Guru
3. Tata Tertib Guru
4. Pembiasaan Guru

C. BUKU KERJA 3
1. Jadwal Mengajar
2. Jurnal Agenda Guru
3. Daftar Hadir
4. Daftar Buku Pegangan Guru dan Peserta didik
5. Penilaian Sikap
6. Penilaian Pengetahuan
7. Penilaian Keterampilan
8. Analisis Hasil Ulangan
9. Program pelaksanaan Perbaikan & Pengayaan
10. Daya Serap Peserta Didik
11. Kumpulan Instrumen Penilaian (Ujian Tengah Dan Akhir Semester)
12. Analisis Butir Soal (Ujian Tengah Dan Akhir Semester)
13. Perbaikan Soal
14. Bank Soal

D. BUKU KERJA 4
1. Daftar Evaluasi Diri Kerja Guru
2. Program Tindak Lanjut Kerja Guru

4
BUKU KERJA 1

5
KOMPETENSI LULUSAN
SATUAN PENDIDIKAN

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan


yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan
sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
dan standar pembiayaan
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang
diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada tiga
dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
SKL, KI, dan KD

A. DIMENSI SIKAP
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional.

B. DIMENSI PENGETAHUAN
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni,
4. budaya, dan
5. humaniora
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional dan
internasional.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif pada masing-masing
satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut:

Pengetahuan faktual
Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.

Pengetahuan konseptual
Terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi, teori,model, dan struktur yang
digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan

6
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.

Pengetahuan prosedural
Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan pengetahuan
teknis, spesifik, algoritma, metode, dan kriteria untuk menentukan prosedur yang sesuai
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya, terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.

Pengetahuan metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam
mempelajari pengetahuan teknis, detail, spesifik, kompleks, kontekstual dan kondisional
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional

C. DIMENSI KETERAMPILAN
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. Kreatif,
2. Produktif,
3. Kritis,
4. Mandiri,
5. Kolaboratif, dan
6. Komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari di satuan pendidikan
dan sumber lain secara mandiri

Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang pendidikan
memperhatikan: a. perkembangan psikologis anak; b. lingkup dan kedalaman; c. kesinambungan;
d. fungsi satuan pendidikan; dan e. lingkungan.

7
STRUKTUR KURIKULUM

Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor: 07/D.D5/KK/2018 Tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa


Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian : Teknik Otomasi Industri

KELAS
ALOKA
MATA PELAJARAN SI X XI XII
WAKTU 1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan
212 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 320 4 4 3 3 3 3
4 Matematika 424 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 108 2 2 - - - -
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 2 2
488
  Bahasa Asing lainnya : Bahasa Jepang - - - - 2 2
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 108 3 3 - - - -
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
144 2 2 2 2 - -
Kesehatan
3 Bahasa Sunda 72 2 2 - - - -
Jumlah A dan B 2,232 26 26 19 19 18 18
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1 Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 108 3 3 - - - -
2 Fisika 108 3 3 - - - -
3 Kimia 108 3 3 - - - -
C2 Dasar Program Keahlian
1 Gambar Teknik Listrik 108 3 3 - - - -
2 Dasar Listrik dan Elektronika 216 6 6 - - - -
3 Pekerjaan Dasar Elektromekanik 144 4 4 - - - -
C3 Kompetensi Keahlian
1 Piranti Sensor dan Aktuator 484 - - 4 4 4 4 6 6
2 Sistem Kontrol Elektropneumatik dan - - 6 6 6 6
692 8 8
Elektronik
3 Sistem Kontrol Elektropneumatik 796 - - 7 7 7 7 9 9
4 Sistem Kontrol Terprogram - - 1
898 7 7 8 8 11
1
8
5 Produk Kreatifdan Kewirausahaan - - 1
864 7 7 8 8 10
0
JUMLAH C 2 3 3 3 3 4
22 44
2 1 1 3 3 4
4 4 4 4 4 4
46 48
6 8 8 8 8 8

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
BidangKeahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
KompetensiKeahlian : Teknik Otomasi Industri
(3 Tahun)

Tujuankurikulummencakupempataspekkompetensi, yaitu (1)


aspekkompetensisikap spiritual, (2) sikapsosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan.Aspek-aspekkompetensitersebutdicapaimelalui proses
pembelajaranintrakurikuler, kokurikuler, danekstrakurikuler.
Rumusankompetensisikap spiritual yaitu,
“Menghayatidanmengamalkanajaran agama yang
dianutnya”.Sedangkanrumusankompetensisikapsosialyaitu,
“Menghayatidanmengamalkanperilakujujur, disiplin, santun, peduli
(gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif,
danproaktifmelaluiketeladanan, pemberiannasihat, penguatan, pembiasaan,
danpengkondisiansecaraberkesinambungansertamenunjukkansikapsebagaiba
giandarisolusiatasberbagaipermasalahandalamberinteraksisecaraefektifdengan
lingkungansosialdanalamsertadalammenempatkandirisebagaicerminanbangsa
dalampergaulandunia”.
Keduakompetensitersebutdicapaimelaluipembelajarantidaklangsung (indirect
teaching) yaituketeladanan, pembiasaan, danbudayasekolah,
denganmemperhatikankarakteristikmatapelajaransertakebutuhandankondisip
esertadidik.
Penumbuhandanpengembangankompetensisikapdilakukansepanjang
proses pembelajaranberlangsung, dandapatdigunakansebagaipertimbangan
guru dalammengembangkankarakterpesertadidiklebihlanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, menggunakan alat, informasi, dan
konseptual, operasional dasar, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan
metakognitif sesuai dengan bidang dan serta memecahkan masalah sesuai
lingkup kerja Teknik Otomasi Industri pada dengan bidang kerja Teknik Otomasi
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, Industri. Menampilkan kinerja di
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, bawah bimbingan dengan mutu dan
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam kuantitas yang terukur sesuai dengan
konteks pengembangan potensi diri sebagai standard kompetensi kerja.
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, Menunjukkan keterampilan menalar,
warga masyarakat nasional, regional, dan mengolah, dan menyaji secara efektif,
internasional. kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif,
dansolutifdalamranahabstrakterkaitde
nganpengembangandari yang
dipelajarinya di sekolah,
sertamampumelaksanakantugasspesifi
9
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
k di bawahpengawasanlangsung.
Menunjukkanketerampilanmemperse
psi, kesiapan, meniru,
membiasakan,gerakmahir,
menjadikangerakalamidalamranahkon
kretterkaitdenganpengembangandari
yang dipelajarinya di sekolah,
sertamampumelaksanakantugasspesifi
k di bawahpengawasanlangsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU


3.1. Menerapkan K3 sesuai 4.1 Menggunakan K3 sesuai manual 8
manual standar operasional standar operasional prosedur di
prosedur di bidang pekerjaan bidang pekerjaan elektromekanik
elektromekanik
3.2. Menganalisis jenis-jenis 4.2 Membedakan jenis-jenis bahan 8
bahan kerja elektromekanik kerja elektromekanik
3.3. Memilih alat dan bahan kerja 4.3 Melakukan pekerjaan 16
elektromekanik dari bahan elektromekanik dari bahan non
non logam logam
3.4. Memilih alat dan bahan kerja 4.4 Melakukan pekerjaan 20
elektromekanik dari bahan elektromekanik dari bahan logam
logam
3.5. Memilih alat dan bahan kerja 4.5 Melakukan pekerjaan kelistrikan 20
kelistrikan elektromekanik elektromekanik
3.6 Mengidentifikasi pekerjaan 4.6 Merakit pekerjaan elektromekanik 32
elektromekanik

3.7 Menganalisis pekerjaan 4.7 Memeriksa pekerjaan 16


elektromekanik dari bahan elektromekanik dari bahan non
non logam logam

3.8 Menganalisis pekerjaan 4.8 Memeriksa pekerjaan 12


elektromekanik dari bahan elektromekanik dari bahan logam
logam

3.9 Menganalisis pekerjaan 4.9 Memeriksa pekerjaan kelistrikan 12


kelistrikan elektromekanik elektromekanik.
aplikasi

JUMLAH JAM 144 JP

10
KALENDER PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 CILEUNGSI
TAHUN PELAJARAN 2019-2020

11
ALOKASI WAKTU KEGIATAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Cileungsi


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian : Teknik Otomasi Industri (3 Tahun)
Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektromekanik
(Waktu) : 144 JP @ 40 menit / 4 JP Per-Minggu
Kelas/Semester : X /1 dan 2

Banyaknya Pekan Pada Semester


Ganjil
No Bulan Ket
Tidak Pekan
Selurunya
Efektif Efektif
1 Juli 5 3 2 Libur Akhir Semester Genap
2 Agustus 5 1 4  
3 September 4 1 3 Ujian Tengah Semester Ganjil
4 Oktober 6 0 6  
5 November 4 0 4  
6 Desember 4 4 0 Ujian Akhir Semester Ganjil
          Libur Akhir Semester Ganjil
Jumlah hari efektif = 87 ; Pekan
JUMLAH 27 9 18
efektif = 18

Banyaknya Pekan Pada Semester


Genap
No Bulan Ket
Tidak Pekan
Selurunya
Efektif Efektif
1 Januari 5 1 4  
2 Februari 4 0 4  
3 Maret 4 3 1 Ujian Tengah Semester Genap
4 April 5 4 1  
5 Mei 4 2 2 Libur Awal Ramadhan
          Penanaman Budi Pekerti (Ramadhan)
          Ujian Akhir Semester Genap
6 Juni 4 4 0 Libur Idul Fitri 1438 H
          Libur Akhir Semester Genap
Jumlah hari efektif = 87 ; Pekan
JUMLAH 26 14 12
efektif = 18

Cileungsi, 10 September 2019


Kepala Sekolah

Aman Sihombing, M.Pd


NIP.196510181995121001

12
13
PROGRAM TAHUNAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Cileungsi


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian : Teknik Otomasi Industri (3 Tahun)
Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektromekanik

Kelas :X
(Waktu) :144 JP @ 40 menit / 4 JP Per-Minggu

JUMLAH PERTEMUAN
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU KELAS SEMESTER
PETEMUAN/MINGGU KE
3.1 Menerapkan K3 sesuai 4.1 Menggunakan K3 sesuai
8
manual standar manual standar
operasional prosedur operasional prosedur di 4 1,2 X 1
di bidang pekerjaan bidang pekerjaan
elektromekanik elektromekanik
3.2 Menganalisis jenis- 4.2 Membedakan jenis-jenis
8
jenis bahan kerja bahan kerja 4 3,4 X 1
elektromekanik elektromekanik
3.3 Memilih alat dan
4.3 Melakukan pekerjaan 16
bahan kerja
elektromekanik dari 4 5,6,7,8 X 1
elektromekanik dari
bahan non logam
bahan non logam
3.4 Memilih alat dan
4.4 Melakukan pekerjaan 20
bahan kerja
elektromekanik dari 4 9,10,11,12,13 X 1
elektromekanik dari
bahan logam
bahan logam
3.5 Memilih alat dan 4.5 Melakukan pekerjaan 20
bahan kerja kelistrikan 4 14,15,16,17,18 X 2
kelistrikan elektromekanik

14
elektromekanik
3.6 Mengidentifikasi 32
4.6 Merakit pekerjaan
pekerjaan 4 19 s/d 27 X 2
elektromekanik
elektromekanik
3.7 Menganalisis
4.7 Memeriksa pekerjaan 16
pekerjaan
elektromekanik dari 4 28 s/d 32 X 2
elektromekanik dari
bahan non logam
bahan non logam
3.8 Menganalisis
4.8 Memeriksa pekerjaan 12
pekerjaan
elektromekanik dari 4 33 ,34, 35 X 2
elektromekanik dari
bahan logam
bahan logam
3.9 Menganalisis
4.9 Memeriksa pekerjaan 12
pekerjaan kelistrikan
kelistrikan 4 36, 37,38 X 2
elektromekanik
elektromekanik.
aplikasi
TOTAL JAM 144 JP

15
PROGRAM SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Nama Sekolah : SMKN 1 CILEUNGSI : PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK


BidangKeahlian : Teknologi dan Rekayasa (Waktu) :144 JP @ 40 menit /4JP Per-Minggu
Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan Kelas/Semester :X/ 1
Kompetensi Keahlian : Teknik Otomasi Industri

KOMPETENSI DASAR BULAN-TAHUN 2019


JM
PENGETAHUAN (KD.3) Juli Agustus September Oktober November Desember
SEM. L
KOMPETENSI DASAR 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Jam
KETERAMPILAN (KD.4)              
3.1 Menerapkan K3 sesuai LIBUR AKHIR SEMESTER GENAP

PEKAN UJIAN AKHIR SEMESTER


manual standar operasional MPLS DAN KEPRAMUKAAN

UJIAN TENGAH SEMESTER

LIBUR SEMESTER GANJIL


prosedur di bidang pekerjaan
elektromekanik

CLASS METTING
8
4.1 Menggunakan K3 sesuai
GANJIL

manual standar operasional


prosedur di bidang pekerjaan
elektromekanik
3.2 Menganalisis jenis-jenis
bahan kerja elektromekanik
8
4.2 Membedakan jenis-jenis
bahan kerja elektromekanik
3.3 Memilih alat dan bahan 16
16
kerja elektromekanik dari
bahan non logam
4.3 Melakukan pekerjaan
elektromekanik dari bahan
non logam
3.4Memilih alat dan bahan
kerja elektromekanik dari
bahan logam
20
4.4 Melakukan pekerjaan
elektromekanik dari bahan
non logam
TOTAL JAM 52

17
PROGRAM SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Nama Sekolah : SMK 1 CILEUNGSI : Pekerjaan Dasar Elektromekanik


BidangKeahlian : Teknologi dan Rekayasa (Waktu) :124 JP @ 40 menit /8JP Per-Minggu
Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan Kelas/Semester :X / 1 dan 2
Kompetensi Keahlian : Teknik Otomasi Industri
 
KOMPETENSI DASAR B U L A N - T A H U N 2 0 20
PENGETAHUAN (KD.3) JML Januari Februari Maret April Mei Juni
SEM.
KOMPETENSI DASAR Jam 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4
KETERAMPILAN (KD.4)
GENAP

LIBUR AKHIR SEMESTER GENAP


LIBUR AKHIR SEMESTER GANJIL

UJIAN TENGAH SEMESTER


3.5 Memilih alat dan bahan kerja    
             
kelistrikan elektromekanik

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP


                 

LIBUR AWAL RAMADHAN DAN

LIBUR IDUL FITRI 1438 H


4.5 20
Melakukan pekerjaan kelistrikan
elektromekanik

3.6 Mengidentifikasi pekerjaan 32


elektromekanik                  
4.6                  

18
Merakit pekerjaan elektromekanik
3.7. Menganalisis pekerjaan
elektromekanik dari bahan non
logam
4.7 16
Memeriksa pekerjaan
elektromekanik dari bahan non
logam
3.8 Menganalisis pekerjaan
         
elektromekanik dari bahan logam
4.8 12
Memeriksa pekerjaan          
elektromekanik dari bahan logam
3.9 Menganalisis pekerjaan
kelistrikan elektromekanik aplikasi
12
4.9 Memeriksa pekerjaan kelistrikan
elektromekanik.
TOTAL JAM 92

19
ANALISIS PEMETAAN SK/KI-KD

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Cileungsi


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian : Teknik Otomasi Industri (3 Tahun)
Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektromekanik

Kelas :X
(Waktu) :124 JP @ 45 menit / 8 JP Per-Minggu

KompetensiInti Kompetensi Tahapan Alokasi


Indikator PencapaianKompetensi MateriPokok Pembelajaran
Dasar Berpikir Waktu
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidi
siplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Pekerjaan Dasar Elektromekanik pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan denga
n ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah kompleks
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Pekerjaan Dasar Elektromekanik.Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.Menunjukkanketerampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
3.1 Menerapkan K3 sesuai C2 3.1.1 Siswa dapat Mendeskripsikan 1.peraturan keselamatan dan 8 Jam / 4
manual standar operasional kesehatan kerja (K3) JP Tatap
peraturan keselamatan dan
prosedur di bidang pekerjaan 2. Rambu Rambu K3 Muka
kesehatan kerja (K3) 3.Alat alat pelindung
elektromekanik Menggunakan
4. Penerapan K3
K3 sesuai 3.1.2 Siswa dapat Mendeskripsikan
4.1 manual standar rambu – rambu K3
operasional prosedur di bidang
3.1.3 Siswa dapat Mendeskripsikan alat
pekerjaan elektromekanik
– alat pelindung
4.1.1 Siswa dapat Menerapkan peraturan

20
KompetensiInti Kompetensi Tahapan Alokasi
Indikator PencapaianKompetensi MateriPokok Pembelajaran
Dasar Berpikir Waktu
K3 sesuai yang telah dipelajari
3.2 Menganalisis jenis-jenis 3.2.1 Siswa dapat Mendeskripsikan bahan logam 1.
bahan kerja elektromekanik 3.2.2 Siswa dapat Mendeskripsikan Sifat fisis 1. Menjelaskan bahan logam
4.2Membedakan jenis-jenis logam 2. Sifat fisis logam
bahan kerja elektromekanik 3.2.3 Siswa dapat Mendeskripsikan Sifat kimia 3. Sifat kimia logam
logam 4. Karakteristik dan jenis bahan 8 Jam / 4 JP
3.2.4 Siswa dapat Mendeskripsikan Karakteristik logam Tatap Muka
C2 dan jenis bahan logam 5. Karakteristik dan jenis bahan
3.2.5 Siswa dapat Mendeskripsikan Karakteristik non logam
dan jenis bahan non logam
3.3Memilih alat dan bahan 3.3.1 Siswa dapat Mendeskripsikan Alat tangan
kerja elektromekanik dari 1. Alat tangan Elektromekanik
Elektromekanik
bahan non logam
2. Petunjuk umum alat kerja
4.3 Melakukan pekerjaan 3.3.2 Siswa dapat Mendeskripsikan Petunjuk
elektromekanik dari bahan non tangan
umum alat kerja tangan
logam
3. Jenis Jenis Alat kerja Tangan
3.3.3 Siswa dapat Mendeskripsikan Jenis Jenis
4. Penggunaan Alat kerja Tangan 16 Jam / 4
C2 Alat kerja Tangan JP Tatap
5. Pemeliharaan dan cara Muka
3.3.4 Siswa dapat Mendeskripsikan Penggunaan
penyimpanan peralatan
Alat kerja Tangan
3.3.5 Siswa dapat Mendeskripsikan
Pemeliharaan dan cara penyimpanan
peralatan
3.4 Memilih alat dan bahan C4 3.4.1 Siswa dapat Mendeskripsikan jenis – jenis p 1. jenis – jenis peralatan 20 Jam / 4
kerja elektromekanik dari eralatan bertenaga (power tools) bertenaga (power tools) JP Tatap
bahan logam 3.4.2 Siswa dapat Mendeskripsikan cara penggun 2. cara penggunaan peralatan Muka
4.4 Melakukan pekerjaan aan peralatan bertenaga (power tools) yang baik d bertenaga (power tools) yang
elektromekanik dari bahan an benar baik dan benar
logam 4.4.1 Siswa dapat Menggunakan peralatan bertena 3. peralatan bertenaga sesuai fu
ga sesuai fungsi dan kegunaannya untuk menyeles ngsi dan kegunaannya untuk
aikan suatu pekerjaan elektromekanik. menyelesaikan suatu pekerjaa
4.4.2 Siswa dapat Mengukur arus, tegangan pada n elektromekanik
21
KompetensiInti Kompetensi Tahapan Alokasi
Indikator PencapaianKompetensi MateriPokok Pembelajaran
Dasar Berpikir Waktu
rangkaian seri, paralel dan gabungan. 4. Mengukur arus, tegangan dan
gabungan
SEMESTER 2
3.5 Memilih alat dan bahan 3.5.1 Siswa dapat Menggunakan micrometer skrup 1. mickrometer skrup
kerja kelistrikan 3.5.2 Siswa dapat Menggunakan Jangka Sorong 2.Menggunakan Jangka Sorong 20 Jam / 4
elektromekanik C3 4.5.1 Menggunakan micrometer skrup JP Tatap
4.5 Melakukan pekerjaan 4.5.2 Menggunakan Jangka Sorong Muka
kelistrikan elektromekanik
3.6 Mengidentifikasi pekerjaan 3.6.1 Siswa dapat Menjelaskan Persyaratan 1. Persyaratan penghantar
elektromekanik penghantar listrik listrik
4.6 Merakit pekerjaan 3.6.2 Siswa dapat Menjelaskan Jenis Jenis kabel 2. Jenis Jenis kabel
elektromekanik 3.6.3 Siswa dapat Menjelaskan pig tail 3. pig tail
3.6.4 Siswa dapat Menjelaskan Western Union 4. Western Union 32 Jam / 4
C3 3.6.5 Siswa dapat Menjelaskan Single Plaint Joint 5. Single Plaint Joint JP Tatap
4.6.6 Siswa dapat Membuat sambungan pig tail 6. sambungan pig tail Muka
4.6.7 Siswa dapat Membuat sambungan western 7. western Union
Union 8. Membuat sambungan Single
4.6.8 Siswa dapat Membuat sambungan Single plaint Joint
plaint Joint
3.7 Menganalisis pekerjaan 3.7.1 Siswa dapat menjelaskan Penggolongan
elektromekanik dari bahan non materi non logam untukpekerjaan
1. Penggolongan materi non logam
logam elektromekanik
untukpekerjaan elektromekanik
4.7 Memeriksa pekerjaan 3.7.2Siswa dapat menjelaskan pembagian bahan
2. pembagian bahan plastik
elektromekanik dari bahan non plastik
3. penggunaan bahan logam untuk 16 Jam / 4
logam 3.7.3Siswa dapat menjelaskan penggunaan
C2 pekerjaan elektromekanik JP Tatap
bahan logam untuk pekerjaan
bidang ketenagalistrikan Muka
elektromekanik bidang ketenagalistrikan
4. Bahan penyekat
3.7.4Siswa dapat menjelaskan Bahan penyekat
5. macam mcam Bahan penyekat
3.7.5 Siswa dapat menjelaskan macam mcam
penyekat
Bahan penyekat penyekat

3.8.Menganalisis pekerjaan C4 3.8.1 Siswa dapat menjelaskan PCB secara umum 1. menjelaskan PCB secara 12 Jam / 4
elektromekanik dari bahan 3.8.2 Siswa dapat menjelaskan Siswa dapat umum JP Tatap
logam menjelaskan konstruksi dan fungsi 2. menjelaskan konstruksi dan Muka
4.8 Memeriksa pekerjaan 3.8.3 Siswa dapat menjelaskan Penyimpanan fungsi
elektromekanik dari bahan PCB 3. Penyimpanan PCB
22
KompetensiInti Kompetensi Tahapan Alokasi
Indikator PencapaianKompetensi MateriPokok Pembelajaran
Dasar Berpikir Waktu
logam 3.8.4 Siswa dapat menjelaskan Pemotongan PCB
3.8.5 Siswa dapat menjelaskan Menggambarkan 4. Pemotongan PCB
PCB 5. Menggambarkan PCB
3.8.6 Siswa dapat menjelaskan Teknik 6. Teknik Penyolderan pada
Penyolderan pada PCB PCB
3.8.7 Siswa dapat menjelaskan Macam macam 7. Macam macam solder
solder

3.9 Menganalisis pekerjaan 3.9.1 Siswa dapat menjelaskan Keselamatan kerja


1. Keselamatan kerja dan
kelistrikan elektromekanik a dan Peraturan instalasi Listrik
Peraturan instalasi Listrik 12 Jam / 4
4.9 Memeriksa pekerjaan 3.9.2 Siswa dapat menjelaskan Peraturan Instalasi
C3 2. Peraturan Instalasi Listrik JP Tatap
kelistrikan elektromekanik Listrik
3. Simbol simbol Kelistrikan Muka
3.9.3 Siswa dapat menjelaskan Simbol simbol
Kelistrikan

SILABUS MATA PELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 CILEUNGSI


Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Paket Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektro Mekanik

23
Kelas /Semester : X/1 & 2
JUMLAH JAM : 144 JP
Kompetensi Inti:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif da
n menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetah
uan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, da
n mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
SEMESTER 1
1.1. Menyadari sempurnanya
konsep Tuhan tentang
benda-benda dengan
fenomenanya untuk
dipergunakan sebagai
aturan dalam
melaksanakan pekerjaan di
bidang Pekerjaan Dasar
Elektromekanik
1.2. Mengamalkan nilai-nilai
ajaran agama sebagai
tuntunan dalam
melaksanakan pekerjaan di
bidang Pekerjaan Dasar
Elektromekanik

Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

24
Mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, teliti, kritis, rasa ingin
tahu, inovatif dan tanggung jawab
dalam dalam melaksanakan
pekerjaan di bidang Pekerjaan
Dasar Elektromekanik.
Menghargai kerjasama,
toleransi, damai, santun,
demokratis, dalam menyelesaikan
masalah perbedaan konsep
berpikir dalam melakukan tugas
di bidang Pekerjaan Dasar
Elektromekanik.
Menunjukkan sikap responsif,
proaktif, konsisten, dan
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam melakukan
pekerjaan di bidang Pekerjaan
Dasar Elektromekanik.
3.1. Menerapkan K3 sesuai 1. Pengenalan tentang APD Mengamati : Kinerja : 4 JP 1.Buku referensi
manual standar yang digunakan pada K3LH 1. Seberapa bahaya sebuah 1. Pengamatan dan artikel
operasional prosedur di 2. Pengenalan bahaya kecelakaan bahaya pekerjaan. sikap kerja yang sesuai
bidang pekerjaan pekerjaan 2. Pengamata
elektromekanik 3. Pengenalan pencegahan Menanya : n kegiatan
bahaya pekerjaan proses
3. belajar peserta

Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

25
4.1. Menggunakan K3 sesuai 4. Pengelanan Mengkondisikan situasi belajar didik mengenai
manual standar penanganan untuk membiasakan mengajukan penggunaan alat
operasional prosedur di kecelakaan pekerjaan pertanyaan secara aktif dan pelindung diri
bidang pekerjaan mandiri tentang : Tes:
elektromekanik 1. Macam-macam alat tertulis, dan
pelindung diri praktek terkait
2. Macam-macam bahaya dengan: K3LH
pekerjaan
3. Macam-macam penanganan Fortofolio:
bahaya pekerjaan dan Setelah
pencegahannya menyelesaikan
tugas pekerjaan,
Mengeksplorasi : peserta didik harus
Mengumpulkan data/informasi menyerahkan
yang dipertanyakan dan laporan pekerjaan
menentukan sumber (melalui secara tertulis dan
benda konkrit, dokumen, buku, presentasi
eksperimen) untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan Tugas:
tentang :
1. Macam APD Pemberian tugas
2. K3LH terkait Mengamati
proses penunjukkan
Mengasosiasi : dan kapasitas udara
1. Mengkatagorikan data dan yang dibutuhkan.
menentukan hubungannya,
selanjutnyanya disimpulkan
dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada
yang lebih kompleks terkait
dengan : macam bahaya
pekerjaan dan
pencegahannya

26
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
Mengkomunikasikan :
1. Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang
K3LH
3.2 Menganalisis jenis-jenis 1. Menjelaskan bahan logam Mengamati : Kinerja : 36 JP  Buku referensi
bahan kerja 2. Sifat fisis logam 1. Menjelaskan bahan logam 1. Pengamatan sikap dan artikel
elektromekanik 3. Sifat kimia logam 2. Sifat fisis logam kerja yang sesuai
4.2Membedakan jenis-jenis 3. Sifat kimia logam 2.Pengamatan
4. Karakteristik dan jenis
bahan kerja kegiatan proses
bahan logam 4. Karakteristik dan jenis bahan
elektromekanik belajar peserta
5. Karakteristik dan jenis logam didik mengenai
bahan non logam 5. Karakteristik dan jenis bahan prinsip pekerjaan
non logam dasar
elektromekanik
Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar Tes:
untuk membiasakan tertulis, dan
mengajukan pertanyaan secara praktek terkait
aktif dan mandiri tentang : dengan: prinsip
1. Menjelaskan bahan logam pekerjaan dasar
2. Sifat fisis logam elektromekanik
3. Sifat kimia logam
4. Karakteristik dan jenis bahan Mengamati dan tes
logam tertulis terkait
identifkasi alat yang
5. Karakteristik dan jenis bahan
digunakan dalam
non logam pekerjaan dasar
elektromekanik

Fortofolio:
Setelah
menyelesaikan

27
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
Mengeksplorasi : tugas pekerjaan,
Mengumpulkan data/informasi peserta didik harus
yang dipertanyakan dan menyerahkan
menentukan sumber (melalui laporan pekerjaan
benda konkrit, dokumen, buku, secara tertulis dan
eksperimen) untuk menjawab presentasi
pertanyaan yang diajukan
tentang : Tugas:
1. Menjelaskan bahan logam
2. Sifat fisis logam Pemberian tugas
3. Sifat kimia logam terkait Mengamati
4. Karakteristik dan jenis bahan prinsip pekerjaan
dasar
logam
elektromekanik
5. Karakteristik dan jenis bahan
non logam Pembuatan laporan
identifikasi alat
Mengasosiasi : yang digunakan
Mengkatagorikan data dan dalam pekerjaan
menentukan hubungannya, dasar
selanjutnyanya disimpulkan elektromekanik
dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang
lebih kompleks terkait dengan:
1. Menjelaskan bahan logam
2. Sifat fisis logam
3. Sifat kimia logam
4. Karakteristik dan jenis bahan
logam
5. Karakteristik dan jenis bahan
non logam

28
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang:
1. Menjelaskan bahan logam
2. Sifat fisis logam
3. Sifat kimia logam
4. Karakteristik dan jenis bahan
logam
5. Karakteristik dan jenis bahan
non logam

3.3Memilih alat dan bahan kerja 1. Alat tangan Mengamati :


elektromekanik dari bahan non Elektromekanik 1. Alat tangan Elektromekanik
logam 2. Petunjuk umum alat kerja 2. Petunjuk umum alat kerja
4.3 Melakukan pekerjaan tangan tangan
elektromekanik dari bahan non 3. Jenis Jenis Alat kerja 3. Jenis Jenis Alat kerja
logam Tangan Tangan
4. Penggunaan Alat kerja 4. Penggunaan Alat kerja
Tangan Tangan
5. Pemeliharaan dan cara 5. Pemeliharaan dan cara
penyimpanan peralatan penyimpanan peralatan
Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar
untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara
aktif dan mandiri tentang :
1. Alat tangan Elektromekanik
2. Petunjuk umum alat kerja
tangan

29
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
3. Jenis Jenis Alat kerja
Tangan
4. Penggunaan Alat kerja
Tangan
5. Pemeliharaan dan cara
penyimpanan peralatan
Mengeksplorasi :
Mengumpulkan data/informasi
yang dipertanyakan dan
menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku,
eksperimen) untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
tentang :
1. Alat tangan Elektromekanik
2. Petunjuk umum alat kerja
tangan
3. Jenis Jenis Alat kerja
Tangan
4. Penggunaan Alat kerja
Tangan
5. Pemeliharaan dan cara
penyimpanan peralatan
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentu
kan hubungannya, selanjutnyanya d
isimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih k
ompleks terkait dengan : macam ba
haya pekerjaan dan pencegahannya
1. Alat tangan Elektromekanik
30
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
2. Petunjuk umum alat kerja
tangan
3. Jenis Jenis Alat kerja
Tangan
4. Penggunaan Alat kerja
Tangan
5. Pemeliharaan dan cara
penyimpanan peralatan
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang:
1. Petunjuk umum alat kerja
tangan
2. Jenis Jenis Alat kerja
Tangan
3. Penggunaan Alat kerja
Tangan
4. Pemeliharaan dan cara
penyimpanan peralatan
3.4 Memilih alat dan bahan kerja 1. jenis – jenis peralatan Mengamati :
elektromekanik dari bahan logam bertenaga (power tools) 1. jenis – jenis peralatan
4.4 Melakukan pekerjaan 2. cara penggunaan bertenaga (power tools)
elektromekanik dari bahan logam 2. cara penggunaan peralatan
peralatan bertenaga (power
tools) yang baik dan benar bertenaga (power tools) yang
3. peralatan bertenaga sesuai baik dan benar
fungsi dan kegunaannya 3. peralatan bertenaga sesuai
untuk menyelesaikan suatu fungsi dan kegunaannya
pekerjaan elektromekanik. untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan elektromekanik

31
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar
untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara
aktif dan mandiri tentang :
1. jenis – jenis peralatan
bertenaga (power tools)
2. cara penggunaan peralatan
bertenaga (power tools) yang
baik dan benar
3. peralatan bertenaga sesuai
fungsi dan kegunaannya
untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan elektromekanik

Mengeksplorasi :
Mengumpulkan data/informasi
yang dipertanyakan dan
menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku,
eksperimen) untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
tentang :
1. jenis – jenis peralatan
bertenaga (power tools)
2. cara penggunaan peralatan
bertenaga (power tools) yang
baik dan benar
3. peralatan bertenaga sesuai

32
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
fungsi dan kegunaannya
untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan elektromekanik

Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentu
kan hubungannya, selanjutnyanya d
isimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih k
ompleks terkait dengan : macam ba
haya pekerjaan dan pencegahannya
1. jenis – jenis peralatan
bertenaga (power tools)
2. cara penggunaan peralatan
bertenaga (power tools) yang
baik dan benar
3. peralatan bertenaga sesuai
fungsi dan kegunaannya
untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan elektromekanik

Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang:
1. jenis – jenis peralatan
bertenaga (power tools)
2. cara penggunaan peralatan
bertenaga (power tools)
yang baik dan benar

33
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
3. peralatan bertenaga sesuai
fungsi dan kegunaannya
untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan elektromekanik

3.5 Memilih alat dan bahan kerja 1. mickrometer skrup Mengamati :


kelistrikan elektromekanik 2.Menggunakan Jangka Sorong 1. mickrometer skrup
4.5 Melakukan pekerjaan 2.Menggunakan Jangka Sorong
kelistrikan elektromekanik Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar
untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara
aktif dan mandiri tentang :
1. mickrometer skrup
2.Menggunakan Jangka Sorong
Mengeksplorasi :
Mengumpulkan data/informasi
yang dipertanyakan dan
menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku,
eksperimen) untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
tentang :
1. mickrometer skrup
2.Menggunakan Jangka Sorong
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentu
kan hubungannya, selanjutnyanya d
isimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih k
ompleks terkait dengan : macam ba

34
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
haya pekerjaan dan pencegahannya
1. mickrometer skrup
2.Menggunakan Jangka Sorong

35
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang:
1. mickrometer skrup
2.Menggunakan Jangka Sorong
peralatan bertenaga sesuai fungsi
dan kegunaannya untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan
elektromekanik

3.6 Mengidentifikasi pekerjaan 1. Persyaratan penghantar Mengamati :


elektromekanik listrik 1. Persyaratan penghantar
4.6 Merakit pekerjaan 2. Jenis Jenis kabel listrik

36
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

elektromekanik 3. pig tail 2. Jenis Jenis kabel


4. Western Union 3. pig tail
5. Single Plaint Joint 4. Western Union
6. sambungan pig tail 5. Single Plaint Joint
7. western Union 6. sambungan pig tail
8. Membuat sambungan 7. western Union
Single plaint Joint 8. Membuat sambungan
Single plaint Joint

Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar
untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara
aktif dan mandiri tentang :
1. 1 Persyaratan penghantar
listrik
2. Jenis Jenis kabel
3. pig tail
4. Western Union
5. Single Plaint Joint
6. sambungan pig tail
7. western Union
8. Membuat sambungan
Single plaint Joint

Mengeksplorasi : Mengumpulkan
data/informasi yang dipertanyakan
dan menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku, ek
37
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

sperimen) untuk menjawab pertan


yaan yang diajukan tentang :
1. Persyaratan penghantar
listrik
2. Jenis Jenis kabel
3. pig tail
4. Western Union
5. Single Plaint Joint
6. sambungan pig tail
7. western Union
8. Membuat sambungan
Single plaint Joint

Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentu
kan hubungannya, selanjutnyanya d
isimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih k
ompleks terkait dengan : macam ba
haya pekerjaan dan pencegahannya
1. Persyaratan penghantar listrik
2. Jenis Jenis kabel
3. pig tail
4. Western Union
5. Single Plaint Joint
6. sambungan pig tail
7. western Union
8. Membuat sambungan Single

38
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

plaint Joint

Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang:
1. Persyaratan penghantar listrik
2. Jenis Jenis kabel
3. pig tail
4. Western Union
5. Single Plaint Joint
6. sambungan pig tail
7. western Union
8. Membuat sambungan Single
plaint Joint

3.7 Menganalisis pekerjaan 1. Penggolongan materi non Mengamati :


elektromekanik dari bahan non logam untukpekerjaan 1. Penggolongan materi non
logam elektromekanik logam untukpekerjaan
4.7 Memeriksa pekerjaan elektromekanik
2. pembagian bahan plastik
elektromekanik dari bahan non
3. penggunaan bahan logam 2. pembagian bahan plastik
logam
untuk pekerjaan 3. penggunaan bahan logam
elektromekanik bidang untuk pekerjaan
ketenagalistrikan elektromekanik bidang
4. Bahan penyekat macam ketenagalistrikan
mcam Bahan penyekat 4. Bahan penyekat macam mcam
penyekat Bahan penyekat penyekat

Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar
39
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara
aktif dan mandiri tentang :
1. Penggolongan materi non
logam untukpekerjaan
elektromekanik
2. pembagian bahan plastik
3. penggunaan bahan logam
untuk pekerjaan
elektromekanik bidang
ketenagalistrikan
4. Bahan penyekat macam mcam
Bahan penyekat penyekat

Mengeksplorasi : Mengumpulkan
data/informasi yang dipertanyakan
dan menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku, ek
sperimen) untuk menjawab pertan
yaan yang diajukan tentang :
1. Penggolongan materi non
logam untukpekerjaan
elektromekanik
2. pembagian bahan plastik
3. penggunaan bahan logam
untuk pekerjaan
elektromekanik bidang
ketenagalistrikan
4. Bahan penyekat macam mcam
40
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

Bahan penyekat penyekat

Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentu
kan hubungannya, selanjutnyanya d
isimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih k
ompleks terkait dengan : macam ba
haya pekerjaan dan pencegahannya
1. Penggolongan materi non
logam untukpekerjaan
elektromekanik
2. pembagian bahan plastik
3. penggunaan bahan logam
untuk pekerjaan
elektromekanik bidang
ketenagalistrikan
4. Bahan penyekat macam mcam
Bahan penyekat penyekat

Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang:
1. Penggolongan materi non
logam untukpekerjaan
elektromekanik
2. pembagian bahan plastik
3. penggunaan bahan logam
untuk pekerjaan

41
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

elektromekanik bidang
ketenagalistrikan
4. Bahan penyekat macam mcam
Bahan penyekat penyekat

3.8.Menganalisis pekerjaan 1. menjelaskan PCB secara 1. Penggolongan materi non


elektromekanik dari bahan logam umum logam untukpekerjaan
4.8 Memeriksa pekerjaan 2. menjelaskan konstruksi dan elektromekanik
elektromekanik dari bahan logam
fungsi 2. pembagian bahan plastik
3. Penyimpanan PCB 3. penggunaan bahan logam
4. Pemotongan PCB untuk pekerjaan
5. Menggambarkan PCB elektromekanik bidang
6. Teknik Penyolderan pada ketenagalistrikan
PCB 4. Bahan penyekat macam mcam
7. Macam macam solder Bahan penyekat penyekat

3.9 Menganalisis pekerjaan 1. Keselamatan kerja dan Mengamati :


kelistrikan elektromekanik a Peraturan instalasi Listrik 1. Keselamatan kerja dan
4.9 Memeriksa pekerjaan 2. Peraturan Instalasi Listrik Peraturan instalasi Listrik
kelistrikan elektromekanik 3. Simbol simbol Kelistrikan 2. Peraturan Instalasi Listrik
3. Simbol simbol Kelistrikan
Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar
untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara
aktif dan mandiri tentang :
1. Keselamatan kerja dan
Peraturan instalasi Listrik
2. Peraturan Instalasi Listrik
42
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

3. Simbol simbol Kelistrikan


Mengeksplorasi : Mengumpulkan
data/informasi yang dipertanyakan
dan menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku, ek
sperimen) untuk menjawab pertan
yaan yang diajukan tentang :
1. Keselamatan kerja dan
Peraturan instalasi Listrik
2. Peraturan Instalasi Listrik
3. Simbol simbol Kelistrikan
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentu
kan hubungannya, selanjutnyanya d
isimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih k
ompleks terkait dengan : macam ba
haya pekerjaan dan pencegahannya
1. Keselamatan kerja dan
Peraturan instalasi Listrik
2. Peraturan Instalasi Listrik
3. Simbol simbol Kelistrikan

Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang:
1. Keselamatan kerja dan
Peraturan instalasi Listrik
2. Peraturan Instalasi Listrik
3. Simbol simbol Kelistrikan

43
Cileungsi, 10 September 2019

Mengetahui Waka Kurikulum / Ketua Kompetensi Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah SMKN 1 Cileungsi

Aman Sihombing, M.Pd Miranda S.Pd Nuvita Retna Sari S.Pd


NIP.196510181995121001 NIP. 197109251998022002

KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL


KOMPETENSI PENGETAHUAN

: PEKERJAAN DASAR
SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI 1 CILEUNGSI MATA PELAJARAN
ELEKTROMEKANIK
: TEKNOLOGI DAN :
BIDANG KEAHLIAN KELAS/SEM X/1 DAN 2
REKAYASA
: TEKNIK JUMLAH JAM
PROGRAM KEAHLIAN : 4 JAM / MINGGU
KETENAGALISTRIKAN PELAJARAN
: TEKNIK OTOMASI
KOMPETENSI KEAHLIAN
INDUSTRI
KD 3 - PENGETAHUAN KOMPLEKSITAS DAYA DUKUNG INTAKE RATA-RATA
Kompetensi Dasar ( KD ) pada Tingkat Kesulitan / kerumitan Tingkat keterlaksanaan dlm Tingkat kemampuan KKM dari Aspek
Kompetensi Inti ( KI ) Pengetahuan materi dalam Indikator / KD (%) pencapaian KD, meliputi Peserta didik dalam Kompleksitas, Daya
fasilitas sumberdaya Sekolah pencapaian KD (%) dukung dan Intake (%)

44
dan sumber daya guru (%)
3.1 Menerapkan K3 sesuai manual Tinggi : 50 – 65   Sarana / Prasarana : 74
standar operasional prosedur di 74
bidang pekerjaan elektromekanik Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru : 74 74 74
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
3.2 Menganalisis jenis-jenis bahan Tinggi : 50 – 65 74 Sarana / Prasarana : 74 74 74
kerja elektromekanik Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru : 74
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
3.3 Memilih alat dan bahan kerja Tinggi : 50 – 65 74 Sarana / Prasarana : 74 74 74
elektromekanik dari bahan non Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru : 74
logam Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
3.4 Memilih alat dan bahan kerja Tinggi : 50 – 65 74 Sarana / Prasarana : 74 74 74
elektromekanik dari bahan Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru : 74
logam Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
3.5 Memilih alat dan bahan kerja Tinggi : 50 – 65 74 Sarana / Prasarana : 74 74 74
kelistrikan elektromekanik Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru : 74
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
3.6 Mengidentifikasi pekerjaan Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana : 74 74 74
74
elektromekanik
Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru : 74
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana 74
3.7Menganalisis pekerjaan
Sedang : 66 – 80 74 Kompetensi Guru : 74 74 74
elektromekanik dari bahan non logam
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
3.8 Menganalisis pekerjaan Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana 74
elektromekanik dari bahan logam Sedang : 66 – 80 74 Kompetensi Guru : 74 74 74
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
3.9 Menganalisis pekerjaan kelistrikan Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana 74
elektromekanik aplikasi Sedang : 66 – 80 74 Kompetensi Guru : 74 74 74
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
KKM Pengetahuan 74

45
KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL
KOMPETENSI KETERAMPILAN

PEKERJAAN DASAR
SATUAN PENDIDIKAN : SMK MATA PELAJARAN
ELEKTROMEKANIK
: TEKNOLOGI DAN :
BIDANG KEAHLIAN KELAS/SEM X/ I DAN 2
REKAYASA
: TEKNIK JUMLAH JAM
PROGRAM KEAHLIAN : 4 JAM / MINGGU
KETENAGALISTRIKAN PELAJARAN
: TEKNIK OTOMASI
KOMPETENSI KEAHLIAN
INDUSTRI

 KD 4 - KETERAMPILAN KOMPLEKSITAS DAYA DUKUNG INTAKE RATA-RATA


Kompetensi Dasar ( KD ) pada Tingkat Kesulitan / kerumitan Tingkat keterlaksanaan dlm Tingkat kemampuan KKM dari Aspek
Kompetensi Inti ( KI ) Keterampilan materi dalam Indikator / KD (%) pencapaian KD, meliputi Peserta didik dalam Kompleksitas, Daya
fasilitas sumberdaya Sekolah pencapaian KD (%) dukung dan Intake (%)
46
dan sumber daya guru (%)
4.1 Menggunakan K3 sesuai manual Tinggi : 50 – 65   Rata-Rata : 74 74 74
standar operasional prosedur di Sedang : 66 – 80 74 Sarana / Prasarana : 74
bidang pekerjaan elektromekanik Rendah : 81 – 100 Kompetensi Guru : 74
4.2 Membedakan jenis-jenis bahan Tinggi : 50 – 65 Rata-Rata : 74 74 74
kerja elektromekanik Sedang : 66 – 80 74 Rata-Rata : 74
Rendah : 81 – 100 Sarana / Prasarana : 74
4.3 Melakukan pekerjaan Tinggi : 50 – 65 Kompetensi Guru : 74 74 74
elektromekanik dari bahan non Sedang : 66 – 80 74 Rata-Rata : 74
logam Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
4.4 Melakukan pekerjaan Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana : 74 74 74
elektromekanik dari bahan Sedang : 66 – 80 74 Kompetensi Guru : 74
logam Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
4.5 Melakukan pekerjaan kelistrikan Tinggi : 50 – 65 Rata-Rata : 74 74 74
elektromekanik Sedang : 66 – 80 74 Sarana / Prasarana : 74
Rendah : 81 – 100 Kompetensi Guru : 74
Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana : 74 74 74
74
4.6 Merakit pekerjaan elektromekanik Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru : 74
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana : 74 74 74
4.7 Memeriksa pekerjaan
Sedang : 66 – 80 74 Kompetensi Guru : 74
elektromekanik dari bahan non logam
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
4.8. Memeriksa pekerjaan Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana : 74 74 74
elektromekanik dari bahan logam Sedang : 66 – 80 74 Kompetensi Guru : 74
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana : 74 74 74
4.9 Memeriksa pekerjaan kelistrikan
Sedang : 66 – 80 74 Kompetensi Guru : 74
elektromekanik
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
KKM Keterampilan  74

47
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 01

A. Identitas Satuan Pendidikan


 
Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 CILEUNGSI
Mata Pelajaran : PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2019 s/d 2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.1 Menerapkan K3 sesuai manual standar operasional prosedur di bidang pekerjaan
elektromekanik
2. KD pada KI keterampilan
4.1 Menggunakan K3 sesuai manual standar operasional prosedur di bidang pekerjaan
elektromekanik

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

48
1. Indikator KD pada KI pengetahuan
1. Siswa dapat Menjelaskan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
2. Siswa dapat Menjelaskan rambu – rambu K3
3. Siswa dapat Menjelaskan alat – alat pelindung

2. Indikator KD pada KI keterampilan


i. Siswa dapat Menerapkan peraturan K3 sesuai yang telah dipelajari
4.1.2 Siswa dapat Menggunakan perlengkapan K3 sesuai yang dibutuhkan

D Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mempelajari peraturan K3 diharapkan siswa mampu memahami peraturan – peraturan K3
2. Setelah mempelajari peraturan K3 diharapkan siswa mampu menerapkan peraturan – peraturan
K3
3. Setelah mempelajari rambu – rambu K3 diharapkan siswa mampu memahami rambu – rambu K3
4. Setelah mempelajari alat pelindung diri diharapkan siswa mengetahui macam - macam alat
pelindung diri
5. Setelah mempelajari mengenai alat pelindung diri diharapkan siswa memahami pentingnya alat
pelindung diri

E. Materi Pembelajaran
A). Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)
B) Simbol K3

a. Pendekatan, Strategi dan Metode

1. Pendekatan pembelajaran : Saintifik


2. Model pembelajaran : Discovery Learning

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 1-4
Kegiatan Deskripsi Alokas
i
Waktu
A. Pendahulu 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa
an 2. Siswa diminta untuk memeriksa kerapihan diri dan
kebersihan kelas 25
3. Guru mengabsen siswa menit
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat dan aktivitas belajar yang akan dilakukan
B. Inti 1. Siswa mengamati materi yang diberikan oleh guru 170

49
mengenai pengertian dan peraturan K3
2. Siswa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang diberikan guru
3. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok.
4. Guru memberikan permasalah mengenai materi yang
disampaikan.
5. Dengan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan
santun siswa secara berkelompok siswa mengamati
Menit
permasalahan yang diberikan guru
6. Salah satu kelompok melaporkan hasil diskusinya.
7. Kelompok lain merespon atau menanggapi dengan
responsif dan santun.
8. Bersama guru, siswa mengidentifikasi permasalahan
mengenai materi yang disampaikan
9. Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari
guru atas pernyataan merekamenanggapi
C. Penutup 1. Siswa melakukan refleksi bersama guru mengenai :
a. Apa saja yang sudah dipahami siswa
b. Apa yang belum dipahami siswa 30
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran menit

3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa


4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

G. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


1. Media : power point, LCD Projector

H. Sumber Belajar
1.Internet
2.Buku informasi. Kementrian ketenagakerjaan R.I. Direktorat jenderal pelatihan dan
prokduktivitas direktorat bina standarisasi kompetensi dan pelatihan kerja.
3.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar
Elektromekanik. Semester 1. Kelas X. Tahun 2013

J. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

50
Mata Pelajaran :Praktek Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4 ×45 menit

Nam Religius Jujur Tanggung jawab Santun


No a
B M M M B M M M B M M M B M M M
. Sisw
T T B K T T B K T T B K T T B K
a
1.
2.
3.
4.
5.
..

Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran :Pekerjaan Dasar Elektromekanik


Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan :4×40 menit
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran tetapi
masih belum konsisten
51
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan
pembelajaran secara terus menerus dan konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih
belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara
terus menerus dan konsisten
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbed
a dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan m
asalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Sikap
No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1
2
3
....
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Nama Kelompok : 1) 2)
3) 4)
Mata Pelajaran :pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4×40 menit

Skor
No Tahapan Penilaian
1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan (mengatur teman)
2. Tahap Proses
a. memulai diskusi dengan membahas mater
i yang diberikan
b. Memberikan komentar dari setiap anggot
52
a kelompok
c. Mendengarkan masukan dari setiap angg
ota
3. Tahap Akhir
a. membuat kesimpulan
Total Skor
Catatan: Skor diberikan dengan rentang 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan k
etepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilai

Cileungsi, 10 September. 2019

Mengetahui Waka Kurikulum Guru


Kepala Sekolah SMKN 1 / Ketua Kompetensi
Cileungsi

………………………………. …………………………… …………………….

MATERI PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :SMK Negeri 1 Cileungsi


Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/ 1 dan 2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
1. KD pada KI pengetahuan
3.1 Menerapkan K3 sesuai manual standar operasional prosedur di bidang pekerjaan
elektromekanik
2. KD pada KI keterampilan
4.1 Menggunakan K3 sesuai manual standar operasional prosedur di bidang pekerjaan
elektromekanik

Materi Pembelajaran

A. Uraian Materi

1. Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)

53
Safe menurut kamus terjemahan Bahasa Indonesia adalah aman atau kebebasan dari bahaya atau
kecelakaan

Safety dalam hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah: “ Usaha untuk menciptakan suatu
keadaan lingkungan kerja yang aman (bebas dari kecelakaan), sehat dan nyaman

2. Kecelakaan Kerja

Suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan dan tidak sengaja serta tiba-tiba, dapat terjadi
dimana saja, kapan saja selalu menimbulkan kerugian, baik harta (material), maupun jiwa manusia .
Suatu kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan di suatu
tempat kerja (Perusahaan)

3. Kerugian Kerugian Kecelakaan Kerja


a) Manusia: Mengakibatkan cedera ringan, cacat permanen, meninggal dunia
b) Waktu Kegiatan produksi/ pekerjaan terhenti (karyawan ingin tahu-ingin membantu)
c) Mesin/ Peralatan Tidak optimal, bahkan bisa rusak pada mesin/ peralatan
d) Material/ Bahan-bahan Berkurang, habisnya material/ bahan karena kecelakaan
e) Biaya Pengobatan/ penggantian jiwa karyawan, Perbaikan mesin, alat dan lingkungan kerja.
f) Kepercayaan terhadap Perusahaan : Karyawan tidak yakin dan was-was saat bekerja, Lingkungan
luar perusahaan sekitar merasa khawatir.
4. FAKTOR MANUSIA (K3)
a) KONDISI PATHOLOGIS (Kelainan Jiwa) : AP/ Acciden Proneness (Cenderung Celaka)
b) Penderita AP secara umum tampil normal; baik kecerdasan, emosi atau sosialnya, tapi lebih
sering mengalami kecelakaan dari orang lain. Hal ini disebabkan ketika kecil lebih sering
mengalami kecelakaan seperti jatuh dari sepeda, terjepit pintu ataupun kejatuhan sesuatu. Kondisi
ini berimbas saat dewasa khususnya ketika bekerja yang cenderung lebih sering mengalami
kecelakaan. Bukan berarti karena kurang hati-hati, tapi karena secara psyhcologis merasa
bersalah yang besar sehingga ia ingin menghukum dirinya sendiri. Oleh karena itu penderita AP
setelah terjadi kecelakaan jika ia ditanya, tidak bisa menjelaskan.
c) Perhatian: Jangan biarkan penderita AP mengerjakan hal-hal yang berbahaya ( misalnya alat-alat
besar, bahan kimia, ataupun mudah terbakar)
5. Tindakan Tidak Aman Manusia (Unsafe Act)
a) Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.
b) Tidak memakai safaty item kerja.
c) Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan
d) Berkelakar/ bergurau dalam bekerja, dsb.

54
6. Kondisi Tidak Aman Lingkungan
( Unsafe Condition )
a) Mesin-mesin/ peralatan yang rusak serta tidak diberi pengaman.
b) Lingkungan kerja yang becek/ licin, Ventilasi/ pertukaran udara yang buruk, Bising/ suara yang
keras, Suhu kerja yang terlalu panas atau lembab, Tata ruang kerja yang berantakan dan kotor

7. KLASIFIKASI BAHAN BERBAHAYA

8. PENCEGAHAN KECELAKAAN
Cara mencegah kecelakaan:
a) Ketahui sebab-sebab kecelakaan
b) Hilangkan penyebab kecelakaan
c) Buat tindakan preventif
9. Penyebab Unsafe Act (Tindakan Aman Manusia) & Pencegahannya

55
10. Pencegahan Unsafe Condition
a) Dihilangkan : Misalnya: Alat-alat yang rusak dibuang/ diganti/ diperbaiki
b) Dieliminir/ Diisolasi : Misalnya: Bagian-bagian yang berputar diberi tutup pengaman
c) Dikendalikan : Misalnya: Memasang alat kontrol,dan safety valve pada bejana tekanan tinggi
11. BAHAYA LISTRIK

Panas yang ditimbulkan arus listrik


Api karena listrik : Kabel Panas > Isolasi Meleleh > Isolasi Kering > Timbul Api
Kebakaran ( karena Hubung Singkat, beban terlalu tinggi, titik kontak buruk, kabel terlampau kecil

12. TINDAKAN BILA TERJADI API KARENA LISTRIK


a) Jangan menggunakan bahan-bahan yang basah (air, kain/ karung basah,semprotan foam) untuk
memadamkan api sebelum aliran listrik benar-benar diputus.
b) Jangan berada dekat panel listrik
c) Teriakan kebakaran
d) Hindari asap
e) Jangan gunakan kembali peralatan/ kabel sebelum yakin betul aman.
13. MELEPASKAN PENDERITA DARI PENGARUH ARUS LISTRIK
a) Memutuskan penghantar dari tegangan dengan benda kering bukan logam (Menarik tubuh
korban dari penghantar atau menarik penghantar dari tubuh korban dengan pakaian kering
yang dipintal seperti tali). Tempatkan diri pada penyekat.
b) Hindari sentuhan tubuh korban langsung tanpa penyekat pada saat pertolongan pertama/
mengangkat korban.
c) Jika si korban memegang penghantar, maka lepaskan jari demi jari korban dengan sarung
tangan yang disekat.

56
14. ALAT PELINDUNG DIRI
Merupakan usaha terakhir dalam pencegahan kecelakaan. Bahaya Baik Kesehatan ataupun
Keselamatan Akan Lebih Merugikan Dibandingkan Dengan Ketidaknyamanan Memakai Alat
Pelindung Diri

15. SUMBER BAHAYA


a) Bahaya dari Proses Produksi
Bahaya yang ditimbulkan selama proses produksi. Misalnya produksi yang menimbulkan suara
bising, asap/bau zat kimia, dsb.
b) Bahaya dari Cara Kerja Karyawan
Bahaya karena cara kerja yang tidak benar. Misalnya cara mengangkat yang salah yang
mengakibatkan tumpahan bahan berbahaya, bersendawgurau, termenung dan tidak memakai
safety item.
c) Bahaya dari Peralatan
Peralatan yang rusak/ kondisinya tidak baik serta tidak dilengkapi peralatan pengaman. Perlu
dipersiapkan prosedur pengoperasian untuk peralatan yang rumit.
d) Bahaya dari Lingkungan Kerja
a. Gangguan fisik : Ruangan yang terlalu panas/ dingin, bising, kurang penerangan, getaran
lebih, radiasi, dsb.
b. Gangguan kimia : Bahan yang digunakan/ dihasilkan mengandung zat kimia berbahaya.
c. Gangguan Jasad renik : Ruangan yang terdapat banyak serangga, dsb.
d. Gangguan Faal : Beban kerja/ tuntutan kerja terlalu berat

16. UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN & PENYAKIT AKIBAT KERJA


a) Seleksi tenaga kerja melalui pemeriksaan kesehatan dan psikologis
b) Penyuluhan dan penerangan K3
c) Pemeriksaan (Monitoring)
d) Tata ruang dan Kebersihan
e) Bila ditemukan sumber bahaya harus; dihilangkan, dieliminir, diganti dan dikendalikan
f) Pemakaian alat pelindung diri yang sesuai dan cocok penggunaannya
g) Pengurangan waktu kerja di tempat yang mengandung bahaya tersebut.

17. PENCEGAHAN KEBAKARAN


a) Mencegah kebakaran lebih baik dari memadamkan

57
b) Untuk dapat memahami upaya pencegahan perlu pemahaman tentang prinsip-prinsip terjadinya
kebakaran
c) Hampir semua kebakaran besar terjadi karena diabaikannya hal-hal yang sangat sederhana dan
mudah dikerjakan
18. SEBAB-SEBAB KEBAKARAN
KEBAKARAN : Bencana yang ditimbulkan oleh api yang sukar dikuasai dan tidak diharapkan
terjadi sehingga menyebabkan kerugian.Sebab – Sebab kebakaran:
a) Kurangnya pengertian terhadap penanggulangan kebakaran
b) Kelalaian ( kurang pemeriksaan terhadap alat yang dipakai )
c) Disengaja
d) Kondisi Alam ( Petir, Gunung Meletus, dll )
e) Penyalaan sendiri
19. TERJADINYA API

20. KELAS-KELAS KEBAKARAN


a) KELAS A ( Benda Padat Mudah Terbakar ) : Kebakaran yang ditimbulkan oleh benda padat,
seperti kayu, kertas, kain, karton . ALAT PEMADAM : Air, pasir, lumpur
b) KELAS B ( Benda Cair Mudah Terbakar ) : Kebakaran yang ditimbulkan oleh benda cair, seperti
bensin, solar, dll . ALAT PEMADAM : Foam (air+deterjen), Racun api, karung basah
c) KELAS C ( Benda Padat & Cair Ada Listrik ) : Kebakaran yang ditimbulkan adanya korsleting
listrik . ALAT PEMADAM : CO2, BCF ( Bromoclorodifluormethane )/ HALON 1211 ,Dry
chemical powder .

58
21. CARA MENGHADAPI KEBAKARAN
a) Jangan panik, berpikir dan tenangkan diri
b) Beritahu ada kebakaran
c) Telepon dinas kebakaran
d) Pergunakan alat pemadam api yang cocok
e) Selalu berada antara pintu keluar dan api
f) Padamkan api dengan cepat
g) Bila api sudah besar, keluarlah dari bangunan dan tutup semua pintu

22. MENCEGAH KEBAKARAN


Caranya : JANGAN BERI KESEMPATAN KEBAKARAN TERJADI
a) Usahakan seluruh tempat bersih dan teratur
b) Simpan bahan yang mudah terbakar di tempat yang aman
c) Pergunakan selalu penghubung listrik yang baik
d) Pasang alat pemadam api yang sesuai dengan luas dan kondisi setempat
e) Pastikan alat pemadam api dalam kondisi baik
f) Yakinkan anda dapat menggunakan alat pemadam api dengan tepat

B). Penyusunan Safety Plan

Safety plan adalah rencana pelaksanaan K3 untuk proyek yang bertujuan agar dalam pelaksanaan
nantinya proyek akan aman dari kecelakaan dan bahaya penyakit sehingga menghasilkan produkti
vitas kerja yang tinggi
1. CONTOH KESELAMATAN KERJA LISTRIK :

2. JENIS KESELAMATAN KERJA


a) Keselamatan kerja dalam industri (Industrial safety)
b) Keselamatan kerja di pertambangan (Mining Safety)

59
c) Keselamatan kerja dalam bangunan (Building & construction Safety)
d) Keselamatan kerja lalu lintas (Traffic Safety)
e) Keselamatan kerja penerbangan (Flight Safety)
f) Keselamatan kerja kereta api (Railway Safety)
g) Keselamatan kerja di rumah (Home Safety)
h) Keselamatan kerja di kantor (Office Safety)
3. Alat-alat pelindung Anggota badan
a) Pakaian Kerja
b) Pelindung tangan
c) Pelindung kaki
d) Pelindung kepala
e) Pelindung mata
f) Pelindung wajah
g) Pelindung bahaya jatuh
h) Pelindung Pencegah tenggelam.
i) Pelindung telinga
j) Pelindung pernafasan (masker
4. PELINDUNG TANGAN
Pelindung tangan berupa sarung tangan dengan jenis-jenisnya
seperti terlihat pada gambar antara lain:
a) Metal mesh, sarung tangan yang tahan terhadap ujung benda yang tajam dan
melindungi tangan dari terpotong
b) Leather gloves, melindungi tangan dari permukaan yang kasar.
c) Vinyl dan neoprene gloves, melindungi tangan dari bahan kimia beracun
d) Rubber gloves, melindungi tangan saat bekerja dengan listrik
e) Padded cloth gloves, melindungi tangan dari sisi yang tajam,bergelombang
dan kotor.
f) Heat resistant gloves, melindungi tangan dari panas dan api
g) Latex disposable gloves, melindungi tangan dari bakteri dan kuman

60
5. PELINDUNG KAKI

Pelindung kaki berupa sepatu dan sepatu boot, seperti terlihat pada gambar antara lain:

a) Steel toe, sepatu yang didesain untuk melindingi jari kaki dari kejatuhan benda

b) Metatarsal, sepatu yang didesain khusus melindungi seluruh kaki dari bagian tuas sampai

jari

c) Reinforced sole, sepatu ini didesain dengan bahan penguat dari besi yang akan melindungi
dari tusukan pada kaki

d) Latex/Rubber, sepatu yang tahan terhadap bahan kimia dan memberikan daya cengkeram
yang lebih kuat pada permukaan yang licin.

e) PVC boots, sepatu yang melindungi dari lembab dan membantu berjalan di tempat becek

f) Vinyl boots, sepatu yang tahan larutan kimia, asam, alkali, garam, air dan darah

g) Nitrile boots, sepatu yang tahan terhadap lemak hewan, oli, dan bahan kimia

6. PELINDUNG KEPALA
7. Kelas G untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh; dan melindungi dari sengatan listrik
sampai 2.200 volts.
8. Kelas E untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, dan dapat melindungi dari sengatan listrik
sampai 20.000 volts.
9. Kelas F untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, TIDAK melindungi dari sengatan listrik,
dan TIDAK melindungi dari bahan-bahan yang merusak (korosif)

61
10. PELINDUNG MATA
a) Kaca mata safety merupakan peralatan yang paling banyak digunakan sebagai pelindung
mata. Meskipun kelihatannya sama dengan kacamata biasa, namun kaca mata safety lebih
kuat dan tahan benturan serta tahan panas dari pada kaca mata biasa.

b. Goggle memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan safety glass sebab lebih
menempel pada wajah

11. PELINDUNG WAJAH

Pelindung wajah memberikan perlindungan menyeluruh pada wajah dari bahaya percikan bahan kimia,
obyek yang beterbangan atau cairan besi. Banyak dari pelindung wajah ini dapat digunakan bersamaan
dengan penggunaan helm.

Helm pengelas memberikan perlindungan baik pada wajah dan juga mata. Helm ini menggunakan lensa
penahan khusus yang menyaring intesnsitas cahaya serta energi panas yang dihasilkan dari kegiatan
pengelasan.

12. PELINDUNG BAHAYA JATUH


a) Full Body Hardness (Pakaian penahan Bahaya Jatuh), sistim yang dirancang untuk
menyebarkan tenaga benturan atau goncangan pada saat jatuh melalui pundak, paha dan
pantat. Pakaian penahan bahaya jatuh ini dirancang dengan
desain yang nyaman bagi si pemakai dimana pengikat
pundak, dada, dan tali paha dapat disesuaikan menurut
pemakainya. Pakaian penahan bahaya jatuh ini dilengkapi
62
dengan cincin “D” (high) yang terletak dibelakang dan di depan dimana tersambung tali
pengikat, tali pengaman atau alat penolong lain yang dapat dipasangkan
b) Life Line (tali kaitan), tali kaitan lentur dengan kekuatan tarik minimum 500 kg yang salah
satu ujungnya diikatkan ketempat kaitan dan menggantung secara vertikal, atau diikatkan
pada tempat kaitan yang lain untuk digunakan secara horisontal

c) Anchor Point (Tempat Kaitan), tempat menyangkutkan pengait


yang sedikitnya harus mampu menahan 500 kg per
pekerja yang menggunakan tempat kaitan tersebut.
Tempat kaitan harus dipilih untuk mencegah
kemungkinan jatuh. Tempat kaitan, jika memungkinkan
harus ditempatkan lebih tinggi dari bahu pemakainya .

d) Lanyard (Tali Pengikat), tali pendek yang lentur atau anyaman


tali,digunakan untuk menghubungkan pakaian pelin-
dung jatuhpekerja ke tempat kaitan atau tali kaitan.
Panjang tali pengikat tidak boleh melebihi 2 meter
dan harus yang kancing pengaitnyadapat mengunci
secara otomatis

e) Refracting Life Lines (Pengencang Tali kaitan), komponen yang


digunakan untuk mencegah agar tali pengikat tidak
terlalu kendor. Tali tersebut akan memanjang dan
memendek secara otomatis pada saat pekerja naik
maupun pada saat turun

13. PERALATAN LINGKUNGAN K3


sarana peralatan lingkungan berupa:
a) tabung pemadam kebakaran
b) pagar pengamanan
63
c) penangkal petir darurat
d) pemeliharaan jalan kerja dan jembatan kerja
e) jaring pengamanan pada bangunan tinggi
f) pagar pengaman lokasi proyek
g) tangga
h) peralatan P3K
14. RAMBU PERINGATAN

Rambu-rambu peringatan, antara lain dengan fungsi:

a. peringatan bahaya dari atas


b. peringatan bahaya benturan kepala
c. peringatan bahaya longsoran
d. peringatan bahaya api
e. peringatan tersengat listrik
f. penunjuk ketinggian (untuk bangunan yang lebih dari 2 lantai)
g. penunjuk jalur instalasi listrik kerja sementara
h. penunjuk batas ketinggian penumpukan material
i. larangan memasuki area tertentu
j. larangan membawa bahan-bahan berbahaya
k. petunjuk untuk melapor (keluar masuk proyek)
l. peringatan untuk memakai alat pengaman kerja
m. peringatan ada alat/mesin yang berbahaya (untuk lokasi tertentu)
n. peringatan larangan untuk masuk ke lokasi power listrik (untuk orangorang
tertentu)
15. RAMBU PERINGATAN
Rambu K3 merupakan salah satu cara yang menginformasikan kepada para pekerja tentang bahaya-
bahaya keselamatan dan kesehatan kerja dari sesuatu aktivitas, area atau peralatan kerja tertentu. Se
hingga, dengan adanya rambu K3 tersebut setiap orang baik pekerja, tamu, dan kontraktor dapat me
ngantisipasi sedini mungkin tentang bahaya-bahaya di area tersebut, hal ini juga untuk meminimalis
ir risiko yang dapat terjadi

64
A.Safety sign dikelompokkan menjadi bebe rapa katego
ri berdasarkan warnanya.
1) Warna Oranye (Warning/Awas/Peringatan)
2) Warna Kuning (Caution/Waspada)
3) Warna Biru (Notice/ Perhatian)
4) Warna Merah (Danger/ Bahaya)
5) Warna Hijau (Emergency/Safety)
B.Sub Kelompok Simbol dan Warna Rambu Keselamatan Kerja
1) Sub kelompok simbol warna

2) Sub Kelompok simbol warna 2

65
D. Berikut merupakan contoh-contoh dari Rambu K3 yang umumnya dipergunakan.
1. Warning Sign : Bentuk umumnya yaitu Segitiga dengan Warna dasar kuning/ oranye dan untuk
warna gambar dengan garis hitam merupakan simbol untuk menunjukkan bahaya.

2. Mandatory Sign : Bentuk umumnya yaitu Lingkaran dengan Warna dasar biru, dan untuk warna g
ambar dengan putih merupakan simbol instruksi keselamatan

66
3. Prohibition Sign : Bentuk umumnya adalah lingkaran dengan warna dasar putih dan dikelilingi de
ngan garis berwarna merah serta gambar utama dengan warna hitam

4. Fire Sign : Bentuk umumnya adalah segiempat dengan warna dasar merah dan untuk gambar uta
ma berwarna putih

5. Emergency & Direction Sign : Bentuk umumnya adalah segiempat dengan warna dasar hijau dan
untuk gambar utama adalah putih.

67
16. Alat Pelindung Pernapasan

Alat pelindung pernapasan (breathing Apparatus) di bagi 2 jenis yaitu :

1.Air Purifiying Respirator : alat pelindung pernapasan dimana udara pernapasan yang dipakai di dapat
dari hasil proses pemurnian udara luar yang terkontaminasi

Gambar pelindung pernapasan Air Purifiying Respirator

2. Air Supplying Respirator : alat pelindung pernapasan dimana udara pernapasan yang
dipakai di dapat dari suplay udara bersih dari suatu compressor atau tabung udara.
Tipe Air Supplying Respirator terdiri atas :
a. Air Line :Alat pelindung pernapasan yang udara pernapasan di suplai dari compressor
atau Cascade system
b) Alat pelindung pernapasan dimana udara pernapasannya di suplai dari tabung yang
bisa dibawa/di gendong

68
Gambar
pelindung
pernapasan
Air Supplying
Respirator
air line ( tipe a)

Gambar pelindung pernapasan Air Supplying Respirator SCBA( tipe b)

17. Pelindung Telinga


Salah satu Alat Pelindung Diri atau APD adalah pelindung telinga atau hearing protection yang
berfungsi untuk melindungi telinga dari paparan kebisingan ataupun tekanan di tempat kita bekerja.
Tingkat kebisingan yang cukup tinggi dapat merusak pendengaran kita sehingga perlindungan akan
pendengaran sangat penting karena proses kehilangan pendengaran itu terjadi secara bertahap dan
sering tidak terlihat.
Macam macam pelindung telinga :
a) Ear plug atau sumbat telinga

Alat pelindung telinga yang terbuat dari bahan foam/busa dan


bahan karet digunakan pada bagian luar telinga untuk memblokir
saluran telinga untuk membuat perlindungan pendengaran
terhadap kebisingan yang ada di lingkungan sekitar.

69
b) Ear muff

Alat
pelindung telinga yang terbuat dari bahan yang lembut digunakan dengan cara menutupi semua

B. Tugas
Kerjakan soal latihan berikut:
No NAMA APD JENIS APD Nama APD FUNGSI APD
1 Pelindung tangan Metal mesh sarung tangan
yang tahan ter
hadap ujung be
nda yang tajam
dan
melindungi
tangan dari terp
otong

Leather gloves melindungi tan


gan dari permu
kaan yang kasa
r

Vinyl melindungi tan


gan dari bahan
kimia beracun

2 PELINDUNG KA Steel toe, sepatu yang di


KI desain untuk m
elindingi jari k
aki dari kejatuh
an benda

70
No NAMA APD JENIS APD Nama APD FUNGSI APD
Metatarsal sepatu yang di
desain khusus
melindungi sel
uruh kaki dari
bagian tuas
sampai jari
Reinforced sole sepatu ini dides
ain dengan bah
an penguat dar
i besi yang
akan
melindungi dari
tusukan pada
kaki
3 PELINDUNG KE Kelas G melindungi kep
PALA ala dari benda y
ang jatuh; dan
melindungi dari
sengatan listrik
sampai 2.200 v
olts
Kelas E untuk melindun
gi kepala dari b
enda yang jatu
h, dan dapat
melindungi dari
sengatan listrik
sampai 20.000
volts.

Kelas F untuk melindun


gi kepala dari b
enda yang jatu
h, TIDAK
melindungi dari
sengatan listrik,
dan TIDAK me
lindungi dari
bahan-bahan ya
ng merusak (ko
rosif)

4 PELINDUNG MA Kaca mata safety merupakan per


TA alatan yang pal
ing banyak dig
unakan sebagai
pelindung mata

71
No NAMA APD JENIS APD Nama APD FUNGSI APD
Goggle yang lebih baik
dibandingkan s
afety glass seba
b lebih menem
pel pada wajah

Welding Goggles Melindungi ma


ta

5 PELINDUNG WA Face Shield memberikan pe


JAH rlindungan men
yeluruh pada w
ajah dari bahay
a percikan baha
n kimia, obyek
yang beterbang
an atau cairan b
esi
Pelindung Wajah las lensa penahan
(krisbow) khusus yang
menyaring
intesnsitas
cahaya serta
energi panas
yang dihasilkan
dari kegiatan pe
ngelasan
Pelindung Wajah las Melindungi waj
ah saat melaku
kan pengelasan

6 PELINDUNG BA Full Body Hardness yang diranca


HAYA JATUH (Pakaian penahan B ng untuk meny
ahaya Jatuh), sistim ebarkan tenaga
benturan atau
goncangan
pada saat jatuh
melalui
pundak, paha
dan pantat

72
No NAMA APD JENIS APD Nama APD FUNGSI APD
Life Line (tali kaitan)
tali kaitan
lentur dengan
kekuatan tarik
minimum 500 k
g yang salah sat
u ujungnya diik
atkan ketempat
kaitan dan men
ggantung secar
a vertikal, atau
diikatkan pada
tempat kaitan
yang lain untuk
digunakan
secara
horisontal
Anchor Point (Temp tempat menyan
at Kaitan) gkutkan pengai
t
yang sedikitnya
harus mampu
menahan 500
kg per pekerja
yang
menggunakan
tempat kaitan
tersebut
7 Pelindung Telinga Ear plug foam atau s Alat pelindung
umbat telinga bahan telinga yang ter
foam buat dari bahan
foam/busa dan
bahan karet dig
unakan pada ba
gian luar teling
a untuk membl
okir saluran teli
nga untuk mem
buat perlindung
an pendengaran
terhadap kebisi
ngan yang ada
di lingkungan s
ekitar.

Ear muff Alat pelindung


telinga yang ter
buat dari bahan
yang lembut di
gunakan denga
n cara menutup
i semua bagian
73
No NAMA APD JENIS APD Nama APD FUNGSI APD
telinga dan dile
ngkapi dengan
headband sebag
ai penahan
Ear plug karet atau su  alat pelindung
mbat telinga bahan k telinga yang di
aret gunakan denga
n cara dimasuk
kan pada bagia
n luar dari luba
ng telinga

8 Alat Pelindung Per Air Purifiying Respir alat pelindung


napasan ator pernapasan dim
ana udara perna
pasan yang dip
akai di dapat da
ri hasil proses p
emurnian udara
luar yang terko
ntaminasi

Air Supplying Respir alat pelindung


ator pernapasan dim
ana udara perna
pasan yang dip
akai di dapat da
ri suplay udara
bersih dari suat
u compressor at
au tabung udara
Filter mask Masker ini umu
mnya terbuat d
ari bahan karet
sintetis dan plas
tik serta dileng
kapi filter yang
dapat diganti se
cara berkala se
hingga usia pak
ainya lebih panj
ang dibandingk
an masker parti
kel. Filter mask
er kimia biasan
ya menggunaka
n bahan karbon
74
No NAMA APD JENIS APD Nama APD FUNGSI APD
aktif sehingga d
apat menetralka
n udara tercema
r yang kita hiru
p dan menggun
akan filter tung
gal

C. Latihan
1. Jelaskan pengertian K3LH?
2. Sebutkan 5 Cara menghadapi kecelakaan?
3. Sebutkan 4 sumber Bahaya ?
4. Sebutkan 5 kerugian kerugian dari kecelakaan?
5. Sebutkan dan jelaskan 2 kelas kelas yang menyebabkan kebakaran ?
Jawaban :
1. Jelaskan pengertian K3LH?
Usaha untuk menciptakan suatu keadaan lingkungan kerja yang aman (bebas dari kecelakaan),
sehat dan nyaman
2. Sebutkan 5 Cara menghadapi kecelakaan?
a. Jangan panik, berpikir dan tenangkan diri
b. Beritahu ada kebakaran
c. Telepon dinas kebakaran
d. Pergunakan alat pemadam api yang cocok
e. Selalu berada antara pintu keluar dan api
f. Padamkan api dengan cepat
g. Bila api sudah besar, keluarlah dari bangunan dan tutup semua pintu
3. Sebutkan 4 sumber Bahaya ?
a. .Bahaya dari Proses Produksi
Bahaya yang ditimbulkan selama proses produksi. Misalnya produksi yang menimbulkan
suara bising, asap/bau zat kimia, dsb.
b. Bahaya dari Cara Kerja Karyawan
Bahaya karena cara kerja yang tidak benar. Misalnya cara mengangkat yang salah yang
mengakibatkan tumpahan bahan berbahaya, bersendawgurau, termenung dan tidak memakai
safety item.
c. Bahaya dari Peralatan
Peralatan yang rusak/ kondisinya tidak baik serta tidak dilengkapi peralatan pengaman.
Perlu dipersiapkan prosedur pengoperasian untuk peralatan yang rumit.
d. Bahaya dari Lingkungan Kerja
1. Gangguan fisik : Ruangan yang terlalu panas/ dingin, bising, kurang penerangan, getaran
lebih, radiasi, dsb.
2. Gangguan kimia : Bahan yang digunakan/ dihasilkan mengandung zat kimia berbahaya.
3. Gangguan Jasad renik : Ruangan yang terdapat banyak serangga, dsb.
4. Gangguan Faal : Beban kerja/ tuntutan kerja terlalu berat

4.Sebutkan 5 kerugian kerugian dari kecelakaan?

75
1.Manusia:
Mengakibatkan cedera ringan, cacat permanen, meninggal dunia
2. Waktu
Kegiatan produksi/ pekerjaan terhenti (karyawan ingin tahu-ingin membantu)
3. Mesin/ Peralatan
Tidak optimal, bahkan bisa rusak pada mesin/ peralatan
4. Material/ Bahan-bahan
Berkurang, habisnya material/ bahan karena kecelakaan
5. Biaya
Pengobatan/ penggantian jiwa karyawan, Perbaikan mesin, alat dan lingkungan kerja.
6. Kepercayaan terhadap Perusahaan
Karyawan tidak yakin dan was-was saat bekerja, Lingkungan luar perusahaan sekitar
merasa khawatir.
5.Sebutkan dan jelaskan 2 kelas kelas yang menyebabkan kebakaran ?
Jawaban :
1. KELAS A ( Benda Padat Mudah Terbakar ) : Kebakaran yang ditimbulkan oleh benda
padat, seperti kayu, kertas, kain, karton .
ALAT PEMADAM : Air, pasir, lumpur
2. KELAS B ( Benda Cair Mudah Terbakar ) : Kebakaran yang ditimbulkan oleh benda cair,
seperti bensin, solar, dll .
ALAT PEMADAM : Foam (air+deterjen), Racun api, karung basah
3. KELAS C ( Benda Padat & Cair Ada Listrik ) : Kebakaran yang ditimbulkan adanya
korsleting listrik .
ALAT PEMADAM : CO2, BCF ( Bromoclorodifluormethane )/ HALON 1211 ,Dry
chemical powder .

D. ULANGAN HARIAN 1
Berikut ini soal untuk ulangan harian 1

1. Jelaskan 2 cara mencegah kecelakaan!


2. Jelaskan pengertian dari K3 ?
3. sebutkan dan jelaskan 5 Cara menghadapi kecelakaan ?
4. Sebutkan dan jelaskan 4 sumber Bahaya ?
5. Sebutkan dan jelaskan 5 kerugian kerugian dari kecelakaan?
6. Sebutkan dan jelaskan 5 Cara mencegah kebakaran ?
7. Jelaskan dan Sebutkan 2 kelas kelas kebakaran ?
8. Sebutkan dan jelaskan 2 sikap cara melepaskan korban dari terkena aliran listrik?
9. Sebukan dan jelaskan 2 bahaya listrik?
10. ebutkan dan jelaskan 3 penyebab kebakaran ?

Jawaban :
1.Jelaskan 2 cara cara mencegah kecelakaan!
a. Seleksi tenaga kerja melalui pemeriksaan kesehatan dan psikologis
b. Penyuluhan dan penerangan K3
c. Pemeriksaan (Monitoring)
76
d. Tata ruang dan Kebersihan
e. Bila ditemukan sumber bahaya harus; dihilangkan, dieliminir, diganti dan dikendalikan
f. Pemakaian alat pelindung diri yang sesuai dan cocok penggunaannya
g. Pengurangan waktu kerja di tempat yang mengandung bahaya tersebut.

2.Jelaskan Apa itu K3?


Usaha untuk menciptakan suatu keadaan lingkungan kerja yang aman (bebas dari kecelakaan), sehat
dan nyaman.
3.Sebutkan 5 Cara menghadapi kecelakaan?
a. Jangan panik, berpikir dan tenangkan diri
b. Beritahu ada kebakaran
c. Telepon dinas kebakaran
d. Pergunakan alat pemadam api yang cocok
e. Selalu berada antara pintu keluar dan api
f. Padamkan api dengan cepat
g. Bila api sudah besar, keluarlah dari bangunan dan tutup semua pintu
4.Sebutkan 4 sumber Bahaya!
1.Bahaya dari Proses Produksi
Bahaya yang ditimbulkan selama proses produksi. Misalnya produksi yang menimbulkan
suara bising, asap/bau zat kimia, dsb.
2. Bahaya dari Cara Kerja Karyawan
Bahaya karena cara kerja yang tidak benar. Misalnya cara mengangkat yang salah yang
mengakibatkan tumpahan bahan berbahaya, bersendawgurau, termenung dan tidak memakai safety
item.
3. Bahaya dari Peralatan
Peralatan yang rusak/ kondisinya tidak baik serta tidak dilengkapi peralatan pengaman. Perlu
dipersiapkan prosedur pengoperasian untuk peralatan yang rumit.
4. Bahaya dari Lingkungan Kerja
a. Gangguan fisik : Ruangan yang terlalu panas/ dingin, bising, kurang penerangan, getaran
lebih, radiasi, dsb.
b. Gangguan kimia : Bahan yang digunakan/ dihasilkan mengandung zat kimia berbahaya.
c. Gangguan Jasad renik : Ruangan yang terdapat banyak serangga, dsb.
d. Gangguan Faal : Beban kerja/ tuntutan kerja terlalu berat

5.Jelaskan dan Sebutkan 5 kerugian kerugian dari kecelakaan!


1.Manusia:
Mengakibatkan cedera ringan, cacat permanen, meninggal dunia
2. Waktu
Kegiatan produksi/ pekerjaan terhenti (karyawan ingin tahu-ingin membantu)
3. Mesin/ Peralatan
Tidak optimal, bahkan bisa rusak pada mesin/ peralatan
4. Material/ Bahan-bahan
Berkurang, habisnya material/ bahan karena kecelakaan
5. Biaya
Pengobatan/ penggantian jiwa karyawan, Perbaikan mesin, alat dan lingkungan kerja.
6. Kepercayaan terhadap Perusahaan
77
Karyawan tidak yakin dan was-was saat bekerja, Lingkungan luar perusahaan sekitar merasa
khawatir.

6.Sebutkan dan jelaskan 5 Cara mencegah kebakaran ?


a.Usahakan seluruh tempat bersih dan teratur
b. Simpan bahan yang mudah terbakar di tempat yang aman
c.Pergunakan selalu penghubung listrik yang baik
d. Pasang alat pemadam api yang sesuai dengan luas dan kondisi setempat
e.Pastikan alat pemadam api dalam kondisi baik
f. Yakinkan anda dapat menggunakan alat pemadam api dengan tepat
7.Jelaskan dan Sebutkan 2 kelas kelas kebakaran ?
1.KELAS A ( Benda Padat Mudah Terbakar ) : Kebakaran yang ditimbulkan oleh benda padat,
seperti kayu, kertas, kain, karton .ALAT PEMADAM : Air, pasir, lumpur
2.KELAS B ( Benda Cair Mudah Terbakar ) : Kebakaran yang ditimbulkan oleh benda cair,
seperti bensin, solar, dll . ALAT PEMADAM : Foam (air+deterjen), Racun api, karung basah
3.KELAS C ( Benda Padat & Cair Ada Listrik ) : Kebakaran yang ditimbulkan adanya korsleting
listrik . ALAT PEMADAM : CO2, BCF ( Bromoclorodifluormethane )/ HALON 1211 ,Dry
chemical powder

8.Sebutkan dan jelaskan 2 sikap cara melepaskan korban dari terkena aliran listrik?
Jawaban :
1.Memutuskan penghantar dari tegangan dengan benda kering bukan logam (Menarik tubuh korban
dari penghantar atau menarik penghantar dari tubuh korban dengan pakaian kering yang dipintal
seperti tali). Tempatkan diri pada penyekat.
2.Hindari sentuhan tubuh korban langsung tanpa penyekat pada saat pertolongan pertama/
mengangkat korban.
3.Jika si korban memegang penghantar, maka lepaskan jari demi jari korban dengan sarung tangan
yang disekat
9.Sebukan dan jelaskan 2 bahaya listrik!
1.Panas yang ditimbulkan arus listrik
2.Api karena listrik : Kabel Panas > Isolasi Meleleh > Isolasi Kering > Timbul Api
3.Kebakaran ( karena Hubung Singkat, beban terlalu tinggi, titik kontak buruk, kabel terlampau kecil
10. sebutkan dan jelaskan 3 penyebab kebakaran ?
1. Kurangnya pengertian terhadap penanggulangan kebakaran
2. Kelalaian ( kurang pemeriksaan terhadap alat yang dipakai )
3. Disengaja
4. Kondisi Alam ( Petir, Gunung Meletus, dll )
5. Penyalaan sendiri

78
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 02

A. Identitas Satuan Pendidikan


 
Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 CILEUNGSI
Mata Pelajaran : PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2019 s/d 2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti :

79
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
C.Kompetensi Dasar
1.KD pada KI pengetahuan
3.2 Menganalisis jenis-jenis bahan kerja elektromekanik
2.KD pada KI keterampilan
4.2 Membedakan jenis-jenis bahan kerja elektromekanik
D. Indikator Pencapaian Kompetensi

1) Indikator KD pada KI pengetahuan


3.2.1 Menjelaskan bahan logam
3.2.2 Sifat fisis logam
3.2.3 Sifat kimia logam
3.2.4 Karakteristik dan jenis bahan logam
3.2.5 Karakteristik dan jenis bahan non logam

F Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan b
ertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, s
erta dapat :

1. Siswa dapat Memahami bahan logam secara tepat


2. Siswa dapat Memahami Sifat fisis logam secara tepat
3. Siswa dapat Memahami Sifat kimia logam secara tepat
4. Siswa dapat Memahami Karakteristik dan jenis bahan logam secara tepat
5. Siswa dapat Memahami Karakteristik dan jenis bahan non logam secara tepat

80
G. Materi Pembelajaran
1. bahan logam
2. Sifat fisis logam
3. Sifat kimia logam
4. Karakteristik dan jenis bahan logam
5. Karakteristik dan jenis bahan non logam

H. Pendekatan, Strategi dan Metode


1. Pendekatan pembelajaran : Saintifik
2. Model pembelajaran : Discovery Learning

I. Kegiatan Pembelajaran
1) Pertemuan 5-8
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
A. Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa
2. Siswa diminta untuk memeriksa kerapihan diri dan
kebersihan kelas
25 menit
3. Guru mengabsen siswa
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat dan aktivitas belajar yang akan dilakukan
B. Inti 1. Siswa mengamati materi yang diberikan oleh guru
mengenai peralatan tangan
2. Siswa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang diberikan guru
3. Guru memberikan permasalah mengenai materi yang
disampaikan.
4. Dengan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan
santun siswa secara berkelompok siswa mengamati 170
permasalahan yang diberikan guru Menit

5. Salah satu kelompok melaporkan hasil diskusinya.


6. Kelompok lain merespon atau menanggapi dengan
responsif dan santun.
7. Bersama guru, siswa mengidentifikasi permasalahan
mengenai materi yang disampaikan
8. Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari
guru atas pernyataan mereka menanggapi
C. Penutup 1. Siswa melakukan refleksi bersama guru mengenai : 30 menit
a. Apa saja yang sudah dipahami siswa

81
b. Apa yang belum dipahami siswa
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

J. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


Media : power point, LCD Projector

K. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.
L. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran :Praktek Dasar Elektromekanik


Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4 ×40 menit

Nam Religius Jujur Tanggung jawab Santun


No a
B M M M B M M M B M M M B M M M
. Sisw
T T B K T T B K T T B K T T B K
a
1.
2.
3.
4.
5.
..

Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
82
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
J. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran :Pekerjaan Dasar Elektromekanik


Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan :4×40 menit
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran tetapi
masih belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
secara terus menerus dan konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih
belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara
terus menerus dan konsisten
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbe
da dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan m
asalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Sikap
No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1
2
3
....
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
83
Nama Kelompok : 1) 2)
3) 4)
Mata Pelajaran :pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4×40 menit

Skor
No Tahapan Penilaian
1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan (mengatur teman)
Tahap Proses
a. memulai diskusi dengan membahas mater
i yang diberikan
2. d. Memberikan komentar dari setiap anggot
a kelompok
e. Mendengarkan masukan dari setiap angg
ota
3. Tahap Akhir
a. membuat kesimpulan
Total Skor
Catatan: Skor diberikan dengan rentang 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan k
etepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilai.

MATERI PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :SMK Negeri 1 Cileungsi


Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/ 1 dan 2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
1.KD pada KI pengetahuan
3.2 Menganalisis jenis-jenis bahan kerja elektromekanik
2.KD pada KI keterampilan
4.2 Membedakan jenis-jenis bahan kerja elektromekanik

Materi Pembelajaran

A. Uraian Materi
84
Logam (metal) adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan
logam. selain itu, logam juga salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat
ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam.
Pengelompokan dikelompokan oleh Lavoiser, namun masih sangat sederhana , sebab antara
unsure unsure logam sendiri terdapat banyak perbedaan .
Dalam tabel periodik, garis diagonal yang membedakan unsure logam dari non logam . Unsur
dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semi logam .
Dalam tabel periodik, garis diagonal yang membedakan unsure logam dari non logam. Unsur
dalam garis ini adalah metalloid , kadang kala disebut juga semi logam. Unsur unsur yang
termasuk metalloid adalah boron (B), Silikon (Si), Germanium (Ge), Arsen (As), Antimon (Sb),
tellurium (Te), polonium (Po).

Pembagian Logam :
1. Alkali : lithium (Li), Natrium (Na), Potassium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs),
Francium (Fr)
2. Logam Alkali tanah : Berylium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (C), Strontium (Sr),
Barium (Ba), Radium (Ra)
3. Logam transisi : Lantanida dan aktinida
4. Logam lainnya :alumunium (Al), gallium (Ga), Indium (In), Thalium (Ti), Ununtrium
(Uut), Tin (Sn), lead (Pb), Ununquadium (Uuq), bismuth (Bi), Ununpentium (Uup),
Ununhexium (Uuh).
Beberapa logam logam terkenal adalah alumunium, tembaga, emas, perak, timah,
titanium, uranium dan zink.

A. Sifat fisis Logam:


1. Umumnya logam akan memantulkan sinar dengan panjang gelombang dan frekuensi yang
sama (mengkilap) . contohnya : emas, Au, perak (Ag), Besi (Fe) dan seng (Zn).
2. Logam dapat menghantarkan panas ketika dikenai sinar matahari, sehingga logam akan
sangat panas (terbakar) .Energi panas diteruskan
3. Meabilitas adalah kemampuan benda untuk ditempa atau diubah menjadi bentuk lembaran.
Sifat ini digunakan oleh pandai besi untuk membuat sepatu kuda dari batangan logam.
Gulungan baja (besi) penggilingan menggunakan sifat ini saat mereka menggulung
batangan baja menjadi lembaran tipis untuk pembuatan alat alat rumah tangga. Hal ini
karena kemampuan atom atom logam untuk menggelimpang antara atom yang atom
yang baru tanpa memutuskan ikatan logam . Memiliki meabilitas tinggi sehingga mudah
ditempa dan dibengkokan . Hal ini karena kemampuan atom atom logam untuk
menggelimpang antara atom yang satu dengan atom yang lain menjadi posisi yang baru
tanpa memutuskan ikatan logam
4. Duktilitas yaitu kemampuan logam dirubah menjadi kawat dengan sifatnya yang mudah
meregang jika ditarik. Tembaga (Cu) dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan
kawat.
5. Semua logam bersifat keras , kecuali natrium (Na) dan kalium (Ca) yang lunak dan dapat
dipotong dengan pisau.
6. Dapat menghantarkan panas atau arus listrik dengan baik (konduktor)

85
7. Titik leleh dan titik didih. Sifat fisik logam yang pertama yaitu logam-logam cenderung me
miliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena atom-atom logam terikat oleh ikatan loga
m yang kuat. Untuk mengatasi ikatan tersebut, diperlukan energi dalam jumlah yang besar.

Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan logam yang lain tergantung pada
jumlah elektron yang terdelokalisasi pada lautan elektron, dan pada susunan atom-atomnya.
Logam-logam golongan 1 seperti natrium dan kalium memiliki titik leleh dan titik didih yang
relatif rendah karena tiap atomnya hanya memiliki satu elektron untuk dikontribusikan pada
ikatan, tetapi ada hal lain yang menyebabkan hal ini terjadi yaitu unsur-unsur golongan 1
tersusun dengan tidak efektif (terkoordinasi 8), karena itu tidak terbentuk ikatan yang banyak
seperti kebanyakan logam. Unsur-unsur golongan 1 memiliki ukuran atom yang relatif besar
(berarti bahwa inti jauh dari elektron yang terdelokalisasi) yang juga menyebabkan lemahnya
ikatan

8. Daya hantar listrik

Sifat fisik logam yang kedua yaitu memiliki daya hantar listrik yang baik, yang disebabkan
oleh adanya elektron valensi yang bergerak bebas dalam kristal logam. Jika listrik dialirkan
melalui logam, elektron-elektron valensi logam akan membawa muatan listrik ke seluruh
logam dan bergerak menuju potensial yang lebih rendah sehingga terjadi aliran listrik dalam
logam.

9. Daya hantar panas

Sifat fisik logam yang ketiga yaitu memiliki daya hantar panas yang baik. Daya hantar panas
disebabkan adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas. Bila bagian tertentu dari
logam dipanaskan, maka elektron-elektron pada bagian logam tersebut menerima sejumlah
energi sehingga energi kinetisnya bertambah dan gerakannya makin cepat. Elektron-elektron
yang bergerak dengan cepat tersebut menyerahkan sebagian energi kinetisnya kepada
elektron lain sehingga seluruh bagian logam menjadi panas dan naik suhunya.

10. Dapat ditempa, dibengkokkan dan ditarik.

Oleh karena elektron valensi logam mudah bergerak dalam Kristal logam, maka elektron-
elektron tersebut mengelilingi ion logam yang bermuatan positif secara simetris, karena gaya
tarik antar ion logam dan elektron-elektron valensi sama ke segala arah. Ikatan dalam kisi
kristal logam tidak kaku seperti kristal senyawa kovalen, sebab dalam kisi kristal logam tidak
terdapat ikatan terlokalisasi. Karena daya tarik setiap ion logam bermuatan positif terhadap
elektron valensi sama besarnya, maka suatu lapisan ion logam bermuatan positif dalam kisi
kristal mudah bergeser. Jika ikatan logam putus, maka akan segera terbentuk ikatan logam
yang baru. Oleh karena itu, sifat fisik logam dapat ditempa menjadi lempeng yang sangat
tipis, dapat ditarik menjadi kawat yang halus atau dibengkokkan.

11. Sifat Mengkilap

Bila cahaya tampak jatuh pada permukaan logam, sebagian elektron valensi yang mudah
bergerak tersebut tereksitasi (elektron berpindah dari tingkat energi yang lebih rendah ke
tingkat energi yang lebih tinggi). Ketika elektron tereksitasi tersebut kembali pada keadaan
dasarnya, maka energi cahaya dengan panjang gelombang tertentu (di daerah cahaya tampak)
akan dipancarkan kembali. Peristiwa ini dapat menimbulkan sifat fisik logam yang khas
yaitu mengkilap

86
12. Logam dapat ditari magnet, sehingga logam disebut diamagnetic misalnya Fe (besi).

SIFAT KIMIA LOGAM

1. Logam memiliki energy ionisasi yang rendah , oleh karena itu logam cenderung
melepaskan elektronnya dengan mudah. Logam cenderung melepaskan elektron
daripada menangkap elektron untuk membentuk kation. Logam berikatan dengan
lainnya untuk mencapai stabil. Contohnya, Na+ , Mg2+, Al3+.

2. Umumnya logam memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena kekuatan
ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan logam yang lain
tergantung pada jumlah elektron yang terdelokasi pada lautan elektron, dan pada
susunan atom atomnya.SIfat titik leleh menunjukkan kekerasan logam, titik leleh yang
tinggi artinya logamnya keras, sedangkan titik leleh rendah artinya logamnya lemah.
Semua logam memiliki titik leleh yang tinggi, kecuali merkuri (Hg), Cerium (Ce),
gallium (Ga), timah (Sn) dan timbale (Pb).

3. Logam memiliki 1 – 3 elektron dalam kulit terluar dari atom atomnya.

4. Kebanyakan logam oksida yang larut dalam air bereaksi untuk membentuk logam
hidroksida.

a. Oksida Basa adalah suatu oksida logam yang dapat menghasilkan basa bila
direaksikan dengan air.

Contoh Oksida Basa : Na2O, K2O, CaO, SrO, FeO, ZnO, Fe2O3, CuO, SnO, BaO,
Ag2O, MgO, Al2O3

Peralatan yang biasanya menggunakan bahan logam diantaranya adalah sepatu kabel,
kotak panel PHB, peralatan tangan (palu, obeng, obeng, tang dsb).
Logam adalah unsure kimia yang memiliki sifat kuat, keras, liat, merupakan penghantar
panas dan listrik, serta memiliki titik lebur tinggi.

Logam dibedakan menjadi dua bagian :

87
Pengertian Logam (Ferro) Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campur
an unsur karbon dengan besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai 2
sifat yang berbeda dengan besi dan karbon maka dicampur dengan bermacam logam lainnya.
Logam adalah elemen kerak bumi (mineral) yang terbentuk secara alami. Jumlah logam dip
erkirakan 4% dari kerak bumi. Logam dalam bidang keteknisian adalah besi. Biasanya dipa
kai untuk konstruksi bangunan-bangunan, pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya. Conto
h dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis tertentu dan dapat diperoleh
dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga, seng, timah, timbel nikel, aluminium, magn
esium. Kemudian tampil logam-logam lain bagi penggunaan khusus dan paduan, seperti em
as, perak, platina, iridium, wolfram, tantal, molybdenum, titanium, vokalt, anti monium (me
taloid), khrom, vanadium, beryllium, dan lain-lain.

Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat, yaitu :


a. Dapat ditempa dan diubah bentuk
b. Penghantar panas dan listrik
c. Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan patah bila dibentan
g), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat (dapat ditarik).
d. Yang dimaksud besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan besi murni, karen
a besi murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan teknik adalah kekuatan ba
han, keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh luar (korosi, aus, bahan kimia, suhu ting
gi dan sebagainya).
Besi teknis selalu tercampur dengan unsure-unsur lain misalnya karbon (C), silicon (Si), ma
ngan (Mn), Fosfor (P), dan belerang (S).
Unsur-unsur tersebut harus dalam kadar tertentu, sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki,
secara garis besar besi teknik terbagi menjadi :
a. Besi kasar : kadar karbon lebih besar dari 3,5%, tidak dapat ditempa.
b. Besi : kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak dapat ditempa.
c. Baja: kadar karbon kurang dari 1,7%, dapat ditempa.

Karakteristik dan Jenis Bahan Logam.


1. Seng

Gambar Seng
Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, dan
bersifat diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng mutu komersial tidak

88
berkilau.[2] Seng sedikit kurang padat daripada besi dan berstruktur
kristal heksagonal.Lehto 1968, hlm. 826
Logam ini keras dan rapuh pada kebanyakan suhu, namun menjadi dapat ditempa
antara 100 sampai dengan 150 °C.[2] Di atas 210 °C, logam ini kembali menjadi
rapuh dan dapat dihancurkan menjadi bubuk dengan memukul-mukulnya.[3] Seng
juga mampu menghantarkan listrik. Dibandingkan dengan logam-logam lainnya,
seng memiliki titik lebur (420 °C) dan tidik didih (900 °C) yang relatif rendah.
[4]
 Dan sebenarnya pun, titik lebur seng merupakan yang terendah di antara
semua logam-logam transisi selain raksadan kadmium.[4]
Terdapat banyak sekali aloi yang mengandung seng. Salah satu contohnya
adalah kuningan (aloi seng dan tembaga). Logam-logam lainnya yang juga diketahui
dapat membentuk aloi dengan seng adalah aluminium, antimon, bismut, emas,
besi, timbal, raksa, perak, timah, magnesium, kobalt, nikel, telurium, dan natrium.
[5]
 Walaupun seng maupun zirkonium tidak bersifat feromagnetik,
aloi ZrZn2memperlihatkan feromagnetisme di bawah suhu 35 K.

2. Timah hitam

Timbal (disebut juga timbel, plumbum, atau timah hitam)[a] adalah unsur


kimia dengan lambang Pb dan nomor atom 82. Unsur ini merupakan logam
berat dengan massa jenis yang lebih tinggi daripada banyak bahan yang ditemui
sehari-hari. Timbal memiliki sifat lunak, mudah ditempa, dan bertitik leleh rendah.
Saat baru dipotong, timbal berwarna perak mengilat kebiruan, tetapi jika terpapar
udara permukaannya akan berubah menjadi warna abu-abu buram. Timbal
adalah unsur stabil bernomor atom tertinggi dan tiga di antara isotopnya adalah
hasil akhir peluruhan berantai unsur-unsur yang lebih berat. Timbal adalah
logam golongan IVA (14) yang relatif lengai atau tidak mudah bereaksi. Logam ini
bersifat amfoter; unsur timbal maupun senyawa oksidanya mudah bereaksi
dengan asam maupun basa. Dalam senyawa, timbal biasanya memiliki bilangan
oksidasi +2, dan jarang teroksidasi hingga +4 yang umum pada unsur golongan
IVA di atasnya. Namun, bilangan oksidasi +4 sering terjadi dalam senyawa-
senyawa organotimbal

3. Timah putih

Timah (atau timah putih) adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang


memiliki simbol Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50.Timah termasuk
logam pasca-transisi di kelompok 14 dalam tabel periodik.Timah menunjukan
kemiripan kimia dengan Germanium dan Timbal yang juga berada di kelompok 14
dan memiliki dua kemungkinan bilangan oksidasi, +2 dan +4 yang sedikit lebih
stabil. Timah adalah elemen ke 49 yang paling melimpah di bumi, memiliki
10 isotop stabil, jumlah terbesar dalam tabel periodik. Unsur ini merupakan logam
miskin (logam post-transisi) keperakan, dapat ditempa (malleable), tidak
mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat, ditemukan dalam banyak aloy,
dan digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah karat. Timah
diperoleh terutama dari mineral kasiterit yang terbentuk sebagai oksida.

4. Tembaga

89
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa
Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain
itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan
lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan
dengan timah untuk membuat perunggu. Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam
air, di mana fungsi mereka dalam konsentrasi tinggi adalah sebagai agen anti
bakteri, fungisi, dan bahan tambahan kayu. Dalam konsentrasi tinggi maka tembaga
akan bersifat racun, tetapi dalam jumlah sedikit tembaga merupakan nutrien yang
penting bagi kehidupan manusia dan tanaman tingkat rendah. Di dalam tubuh,
tembaga biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung, dan ginjal.

5. Alumunium

Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13.


Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan merupakan jenis logam
berat, tetapi merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari
permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam
penggunaan aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan
hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap tembakau,
penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik, dan kembang api.
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Ringan dan kuat. Merupakan
konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik
menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam
penampang. Tahan korosi.
Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam
kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan
badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan,
tutup botol susu dsb. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil
dan compact disks.

6. Logam Mulia
a. Perak

Perak adalah unsur logam dengan nomor atom 47. Simbolnya adalah Ag,


dari bahasa Latin argentum, dari akar PIE yang direkonstruksi
sebagai ,"abu-abu" atau "bersinar". Sebuah logam transisi lunak, putih,
dan berkilau, ia memiliki konduktivitas listrik, konduktivitas termal,
dan reflektivitas tertinggi di antara semua logam. Logam ini terjadi secara
alamiah dalam bentuk murni, bentuk bebas (perak asli),
sebagai paduan dengan emas dan logam lainnya, dan dalam mineral
seperti argentit dan klorargirit. Kebanyakan perak diproduksi sebagai
produk samping penambangan tembaga, emas, timah, dan seng.
Perak telah lama dinilai sebagai logam mulia. Lebih melimpah daripada
emas, logam perak telah berfungsi di banyak yang sistem moneter
pramodern sebagai spesi koin, kadang-kadang bahkan bersama emas.
Kemurniannya biasanya diukur berbasis per-mil; paduan murni 94%
dijelaskan sebagai "0,940 fine". Selain itu, perak memiliki berbagai
aplikasi di luar mata uang, seperti pada panel surya, penyaringan

90
air, perhiasan dan ornamen, peralatan makan dan perabotan bernilai
tinggi (muncullah istilah silverware), dan juga sebagai investasi dalam
bentuk koin dan bulion. Perak digunakan industri dalam stop
kontak dan konduktor listrik, pada cermin khusus, pelapis jendela dan
dalam katalisis reaksi kimia. Senyawanya digunakan dalam film
fotografi dan sinar-X. Larutan perak nitrat encer dan senyawa perak
lainnya digunakan sebagai disinfektan dan mikrobisida (efek
oligodinamika), ditambahkan ke perban dan pembalut
luka, kateter dan peralatan medis lainnya.

b. Emas
Emas terdapat dalam penyewaan dengan logam logam lain.pemurnian dikerjakan
secara kimia. Emas murni sangat lunak. Kekerasannya dapat dipertinggi dengan
mencampurkan perak.Banyaknya perak dalam campuran inti menentukan
besarnya karat. Emas 22 karat berarti dalam 24 bagian ada 22 bagian emas,
sisanya perak 2 bagian. Warnaya kuning mengkilat. Berat jenis 19.3. Titik cair
10630 C.
c. Platina

Platina adalah logam yang paling kurang reaktif. Daya tahannya yang


mengagumkan terhadap korosi, bahkan pada suhu tinggi, membuatnya
dinobatkan sebagai logam mulia. Konsekuensinya, platina sering ditemukan
sebagai unsur platina alami. Oleh karena ia terdapat secara alami dalam pasir
aluvium di berbagai sungai, maka ia digunakan pertama kali oleh penduduk asli
Amerika Selatan pra-Kolombia untuk membuat artefak. Tulisan Eropa merujuk
pada abad ke-16, tetapi laporan Antonio de Ulloa yang mempublikasikan logam
baru di Kolombia pada tahun 1748 menjadi objek penelitian para ilmuwan.

B. Tugas
1. Sebutkan 5 sifat fisis dari bahan logam.?
2. Sebutkan 5 sifat fisis dari bahan non logam?
3. Sebutkan 5 bahan yang termasuk bahan logam ?
4. Sebutkan 5 bahan yang termasuk bahan non logam ?
5. Sebutkan 3 bahan yang termasuk bahan logam mulia ?
Jawaban :
1. sifat fisis dari bahan logam :

a. Umumnya logam akan memantulkan sinar dengan panjang gelombang dan


frekuensi yang sama (mengkilap) . contohnya : emas, Au, perak (Ag), Besi
(Fe) dan seng (Zn).
b. Logam dapat menghantarkan panas ketika dikenai sinar matahari, sehingga
logam akan sangat panas (terbakar) .Energi panas diteruskan
c. Meabilitas adalah kemampuan benda untuk ditempa atau diubah menjadi
bentuk lembaran. Sifat ini digunakan oleh pandai besi untuk membuat
sepatu kuda dari batangan logam. Gulungan baja (besi) penggilingan
menggunakan sifat ini saat mereka menggulung batangan baja menjadi
91
lembaran tipis untuk pembuatan alat alat rumah tangga. Hal ini karena
kemampuan atom atom logam untuk menggelimpang antara atom yang
atom yang baru tanpa memutuskan ikatan logam . Memiliki meabilitas
tinggi sehingga mudah ditempa dan dibengkokan . Hal ini karena
kemampuan atom atom logam untuk menggelimpang antara atom yang
satu dengan atom yang lain menjadi posisi yang baru tanpa memutuskan
ikatan logam
d. Duktilitas yaitu kemampuan logam dirubah menjadi kawat dengan
sifatnya yang mudah meregang jika ditarik. Tembaga (Cu) dapat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan kawat.
e. Semua logam bersifat keras , kecuali natrium (Na) dan kalium (Ca) yang
lunak dan dapat dipotong dengan pisau.
2. sifat fisis dari bahan non logam :
a. Non logam tidak dapat memantulkan sinar yang datang sehingga nonlogam
tidak terlihat mengkilat.
b. Non logam tidak dapat menghantarkan panas dan listrik sehingga disebut
sebagai isolator
c. Non logam sangat rapuh sehingga tidak dapat ditarik menjadi kabel atau
ditempa menjadi lembaran
d. Densitas atau kepadatannya pun relatif rendah sehingga terasa ringan jika
dibawa dan tidak bersifat diamagnetic (dapat ditarik magnet)
e. Nonlogam berupa padatan, cairan dan gas pada suhu kamar. Contohnya
padatan Carbon (C), Cairan Bromin (Br) dan gas Hidrogen (H).
3. 5 bahan termasuk bahan logam Yaitu
1) Emas (Au)
2) Perak (Ag)
3) Besi (Fe)
4) Seng (Zn)
5) Tembaga (Cu)
4. 5 bahan yang termasuk bahan non logam yaitu
1) Carbon (C)
2) Cairan Bromin (Br)
3) Hidrogen (H)
4) Keramik
5) Kaca
5. 3 bahan yang termasuk bahan logam mulia yaitu
1) Perak
2) Emas
3) Platina

92
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 03

B. Identitas Satuan Pendidikan


 
Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 CILEUNGSI
Mata Pelajaran : PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2019 s/d 2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotongroyong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

93
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.3 Memilih alat dan bahan kerja elektromekanik dari bahan non logam
2. KD pada KI keterampilan
4.3 Melakukan pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1) Indikator KD pada KI pengetahuan
3.3.1 Alat tangan Elektromekanik
3.3.2 Petunjuk umum alat kerja tangan
3.3.3 Jenis Jenis Alat kerja Tangan
3.3.4 Penggunaan Alat kerja Tangan
3.3.5 Pemeliharaan dan cara penyimpanan peralatan
3.3.6 cara pembuatan Toolbox kayu

2) Indikator KD pada KI keterampilan


4.3.1 pembuat cara pembuatan Toolbox kayu

D Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan b
ertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, s
erta dapat :

1. Siswa dapat menjelaskan Alat tangan Elektromekanik secara tepat


2. Siswa dapat menjelaskan Petunjuk umum alat kerja tangan secara tepat
3. Siswa dapat menjelaskan Jenis Jenis Alat kerja Tangan secara tepat
4. Siswa dapat menjelaskan Penggunaan Alat kerja Tangan secara tepat

94
5. Siswa dapat menjelaskan Pemeliharaan dan cara penyimpanan peralatan secara
tepat
6. Siswa dapat mendeskripsikan cara pembuatan Toolbox kayu secara tepat
D. Materi Pembelajaran

L. Pendekatan, Strategi dan Metode


1. Pendekatan pembelajaran : Saintifik
2. Model pembelajaran : Discovery Learning

M. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 9-13
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
A. Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa
2. Siswa diminta untuk memeriksa kerapihan diri dan
kebersihan kelas
25 menit
3. Guru mengabsen siswa
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat dan aktivitas belajar yang akan dilakukan
B. Inti 1. Siswa mengamati materi yang diberikan oleh guru 170
Menit
mengenai :
1) Bahan logam dan bahan non logam

2. Siswa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan


materi yang diberikan guru
3. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok.
4. Guru memberikan permasalah mengenai materi yang
disampaikan.
5. Dengan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan
santun siswa secara berkelompok siswa mengamati
permasalahan yang diberikan guru
6. Salah satu kelompok melaporkan hasil diskusinya.
7. Kelompok lain merespon atau menanggapi dengan
responsif dan santun.
8. Bersama guru, siswa mengidentifikasi permasalahan
mengenai materi yang disampaikan
9. Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari

95
guru atas pernyataan merekamenanggapi
C. Penutup 1. Siswa melakukan refleksi bersama guru mengenai :
a. Apa saja yang sudah dipahami siswa
b. Apa yang belum dipahami siswa
30 menit
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

N. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


Media : materi power point, LCD Projector

O. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.

P. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran :Praktek Dasar Elektromekanik


Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4 ×40 menit

Nam Religius Jujur Tanggung jawab Santun


No a
B M M M B M M M B M M M B M M M
. Sisw
T T B K T T B K T T B K T T B K
a
1.
2.
3.
4.
5.
..

Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas

96
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
K. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran :Pekerjaan Dasar Elektromekanik


Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan :4×40menit
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan
pembelajaran
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran tetapi
masih belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
secara terus menerus dan konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih
belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara
terus menerus dan konsisten
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang ber
beda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan m
asalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

No Nama Siswa Sikap


97
Aktif Bekerjasama Toleran
B SB KB KB B SB KB B SB
1
2
3
....
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Nama Kelompok : 1) 2)
3) 4)
Mata Pelajaran :pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4×40 menit

Skor
No Tahapan Penilaian
1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan (mengatur teman)
Tahap Proses
a. memulai diskusi dengan membahas mater
i yang diberikan
2. b. Memberikan komentar dari setiap anggo
ta kelompok
c. Mendengarkan masukan dari setiap angg
ota
3. Tahap Akhir
a. membuat kesimpulan
Total Skor
Catatan: Skor diberikan dengan rentang 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan k
etepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilai

MATERI PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :SMK Negeri 1 Cileungsi


Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/ 1 dan 2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
98
1. KD pada KI pengetahuan
3.3 Memilih alat dan bahan kerja elektromekanik dari bahan non logam
2. KD pada KI keterampilan
4.3 Melakukan pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam

Materi Pembelajaran

B.Perkakas Tangan/ Peralatan Tangan


Perkakas tangan / Peralatan tangan adalah alat-alat tangan yang digunakan dengan kekuatan tangan
manual (tenaga manusia) dan bukan dengan mesin (seperti halnya power tool). Perkakas tangan
umumnya tidak terlalu berbahaya jika dibandingkan dengan perkakas elektrik.
1. Obeng (Screw driver)
Obeng adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengencangkan atau mengendorkan baut. Cara
penggunaan obeng dengan cara memutarkan bagian atas dari baut untuk mengencangkan atau
mengendorkan.
Obeng terdiri dari batang yang terbuat dari baja keras berkualitas tinggi dengan satu mata pada satu
ujungnya dan gagang terbuat dari plastik/kayu yang dicetak pada batangnya.
Ada beberapa model obeng yang digunakan di seluruh dunia. Jenis yang sangat umum di Indonesia
adalah model Phillips yang populer disebut obeng kembang / bintang atau plus (+) dan slotted yang
sering disebut obeng minus (-). Jenis obeng lain yang digunakan di negara-negara lain antara lain
Torx (bintang segi enam), hex (segi enam), Robertson (kotak).

Gambar Jenis Obeng


Macam mcam obeng :
a.Obeng offset mempunyai bilah yang sekaligus sebagai tangkainya. Obeng ini memiliki mata pada
kedua ujungnya berbentuk kembang/philips (+) atau minus (-). Obeng offset berfungsi untuk
mengencangkan baut dangan kepala beralur atau sekrup yang letaknya tidak dapat dijangkau oleh
jenis obeng biasa.
b. Obeng ketok berfungsi untuk mengeraskan atau mengendorkan baut kepala beralur atau sekrup
yang momen pengencangannya relatif lebih tinggi. Obeng ini terdiri dari tangkai dan bilah yang dapat
dilepas.

Cara menggunakan obeng ketok dengan jalan memukul ujung badan obeng dengan palu sambil
tangkai obeng ketok diputar sehingga ujung obeng dapat memutar ke kanan atau ke kiri (mengeraskan
atau mengendorkan).

99
Gambar Obeng
c. Obeng Spiral

Obeng spiral cara kerjanya dengan menekan obeng pada sekrup, maka obeng spiral akan berputar,
pen penggerak dapat diatur menurut arah putaran yang dikehendaki.

Gambar Obeng Spiral

2. Macam-macam Kunci ( Wrenches)


1) Kunci Pas
Adalah alat dari logam dengan bermacam-macam ukuran untuk mengencangkan dan melepas baut
dan mur yang tidak terlalu kuat momen pengencangannya atau kepala baut dan mur yang telah
dilonggarkan dengan kunci ring
Kontruksi kunci Pas, kunci pas dibuat dari bahan baja tensil tinggi yaitu logam paduan chrome
vanadium, kunci ini mepunyai tangkai (shank) dengan kepala di masing masing ujung yang membuat
sudut 15 derajat terhadap tangkainya.
Ukuran kunci pas biasanya memiliki ukuran metrik dengan kombinasi (dalam mm) 6-7, 8-9, 10-11,
12-13, 14-15, 16-17, 18-19, 20-22, dan 24-27. Namun ada juga kombinasi kunci yang memiliki
kombinasi (dalam mm) terdiri dari 10-12, 14-17. Ada juga ukuran kunci dalam satuan inggris inchi
(in).
Pada penggunaannnya, usahakan selalu menggunakan kunci sesuai dengan ukuran yang tepat, karena
jika tidak maka akan merusak kepala baut atau mur, bahkan kunci sendiri juga bisa mengalami
kerusakan. Selain itu, sebisa mungkin menggunakan kunci ring terlebih dahulu sebelum kunci pas
kalau memungkinkan, sebab kunci ring memiliki persinggungan 6 titik pada kepala baut/ mur,
sedangkan padakunci pas hanya 2 titik.

Gambar Kunci Pas


a) Cara membuka dengan kunci Pas

Gambar cara menggunakan kunci pas yang benar

100
2) Kunci ring
Kunci ring dengan kontruksi dua belas sudut (mata) memungkinkan dapat digunakan pada ruangan ya
ng terbatas. Karena dindingnya yang tipis, kunci ring dapat digunakan pada posisi dimana kunci pas ti
dak dapat digunakan.

Gambar Kunci ring


Kontruksi Kunci Ring
Sama halnya dengan kunci pas, kunci ring juga dibuat dari bahan baja tensil tinggi yaitu merupakan
paduan logam chrome vanadium, dengan cicin yang berdimensi heksagonal atau lebih pada lobang
diameter dalamnya. Kunci ini lebih kuat dan lebih ringan dari kunci pas dan memberikan cangkraman
pada seluruh kepala baut.

Gambar kunci ring dan kunci pas


Ukuran kunci ring biasanya sama dengan ukuran kunci pas membuka baut atau mur yang berbentuk
segi enam (hexagonal)
3) Kunci Sock
kunci sock juga berfungsi untuk membuka atau mengencangkan baut dan mur yang memiliki torsi
pengencangan yang tinggi. Penggunaannya harus menggunakan handle (pegangan) tersendiri.

Gambar Kunci Sock


Dalam satu box kunci sock, terdiri dari mata sock, handle serta sambungan-sambungan dan joint.
Bagian Bagian dari kunci sock :
a) Mata sock terdiri dari sock segi duabelas, segi delapan dan segi enam. Sedangkan variasi
bentuknya, ada yang panjang maupun pendek. Biasanya mata sock memiliki ukuran 10-33 mm
atau 7/16W-1/4W dan 3/16W-3/4W.

Gambar Kunci Sock


b) Sliding handle
Sliding handle merupakan salah satu alat pemegang mata sock yang yang bisa digeser posisinya
sepanjang batang handle. Hal ini menguntungkan apabila digunakan pada area kerja yang sempit.

101
Gambar Sliding handle

c) Speed handle
Speed handle memiliki keuntungan bisa memutar baut dengan cepat, karena prinsipnya sama
dengan menggunakan bor tangan manual. Untuk baut-baut yang panjang, tidak perlu melepas dan
memasang handle pada mata sock.

Gambar Speed handle


d) Extension
Alat ini hanya merupakan alat bantu penyambung antara pemegang (handle) dengan mata sock.
Extension ini memiliki panjang yang bervariasi misal 3, 6 dan 12 inchi.

Gambar Extension

e) Nut spinner
Merupakan alat pemegang (handle) yang memiliki ujung bebas bergerak, yang memudahkan untuk
mengencangkan atau membuka bautbaut yang rumit.

Gambar Nut Spinner


f)Universal joint
Kadang kita menemui suatu keadaan dimana saat mengencangkan atau membuka tidak dalam
posisi tegak lurus dan kesulitan dalam memutar, hal ini dapat diantisipasi menggunakanuniversal
joint, yang merupakan sambungan multi engsel.

Gambar Universal Joint

4) Kunci Inggris

102
Kunci inggris adalah kunci untuk melepas atau memasang mur/baut yang dapat disetel menyempit
atau melebar menyesuaikan dengan ukuran mur atau bautnya. konstruksinya terdiri dari rahang
diam,rahang geser ulir penyetel dan lengan. Apabila ulir penyetel diputar rahang geser akan bergerak
menyempit atau melebar.

Gambar Kunci Inggris


5) Kunci Pipa
Kunci pipa biasa digunakan untuk melapas dan memasang pipa dengan sambungan ulir atau
memgang benda silindris lainnya,konstruksinya hampir sama dengan kunci inggris,
mempunyai rahang diam dan rahang geser serta ulir penyetel. Perbedaanya pada kedua rahang
kunci pipa mempunyai gerigi untuk menahan pipa supaya tidakbergeser/lepas saat dijepit oleh
kunci.

Gambar Kunci Pipa


6) Kunci Momen (Torque wrench)
Pada kendaraan, baut dan mur harus dikencangkan sesuai dengan kebutuhan, karena apabila
ikatannya tidak kuat maka ikatan akanlepas dan menimbulkan kecelakaan. Demikian juga bila
ikatan terlalu kuat melebihi batas yang diijinkan, baut atau mur akan melebihi batas
elastisitasnya dan memungkinkan patah, sehingga juga bisa menimbulkan kecelakaan. Untuk
mengetahui apakah besarnya momen pengerasan sudah tepat atau belum, maka dapat
dilakukan menggunakan kunci momen. Sebelum menggunakan kunci momen, baut atau mur
terlebih dahulu dikencangkan dengan kunci sesuai dengan kekuatan tangan saja. Saat ini
terdapat 3 jenis kunci momen, yaitu tipe penyetel mikrometer (micrometer setting), model
batang jarum (deflecting beam), dan model dial indikator(dial indicating).
Macam macam kunci moment :
1)Tipe penyetel mikrometer
Memiliki konstruksi hub mata sock, penyetel arah putaran, batang, skala ukur (yang mirip
dengan dial indikator) sistem Inggris ataupun metrik, pegangan kunci momen dan pengunci
sekaligus alat pemutar yang disembunyikan masuk dalam pegangan kunci momen. Apabila
kita menginginkan torsi pengencangan 6 kg/cm2, maka pada ujung pemegang terdapat
pengunci yang tarik keluar dan kemudian sekaligus untuk memutar penyetel, sampai
menunjukkan angka 6 kg/cm2, setelah itu kunci dimasukkan kembali. Apabila torsi
pengencangan telah melebihi torsi yang kita tetapkan, maka akan terjadi loss (bunyi thek-
thek) pada kunci momen tersebut.

103
Gambar Tipe penyetel mikrometer
2)Tipe batang jarum
Memiliki konstruksi hub mata sock, jarum penunjuk, skala ukur dan pegangan. Baut yang
kencangkan sampai pada skala ukur tertentu, langsung dibaca pada kunci momen yang
ditunjukkan oleh jarum. Oleh karena itu perlu ketelitian dan kecermatan dalam
mengencangkan baut, sekaligus melihat ukuran torsi pengencangan pada alat.

Gambar Tipe batang jarum


3)Tipe dial indikator
Memiliki konstruksi hub mata sock, dial indikator dan pegangan. Hampir sama dengan model
batang jarum, torsi pengencangan langsung dibaca pada dial ketika sedang mengencangkan
baut atau mur.

Gambar Tipe dial indikator


Macam Macam Alat Tangan :
1. Tang (pliers)

Tang merupakan salah satu peralatan bengkel yang berfungsi untuk memegang, memotong, melepas
dan memasang komponen dan lain sebagainya.
Bentuk dan jenis tang beragam. Namun umumnya hanya terbagi atas tiga jenis, yaitu
1. Tang pemotong (cutting pliers) : Kedua bagian kepala atas dan bawah  (rahang) tajam. Tang ini
cocok untuk memotong kawat dan kabel.
2. Tang penjepit (Clamp pliers): Memiliki rahang yang bergerigi sebagi capitan. Biasanya gerigi ini
sangat rapat dengan ujung rahang runcing. Ini untuk menjangkau celah yang kecil.
3. Tang pengunci (Clocking Pliers): Rahang bergerigi yang renggang agar tak licin ketika
pengencangan baut.
Jenis Jenis alat Tangan :
1. Tang Kombinasi
Ujung rahang yang bergerigi rapat, untuk menjepit kawat atau kabel. Di tengahnya, bagian yang
bergerigi renggang, untuk mengunci mur. Rahang tajam sebagai pemotong kawat dan kabel.
Kelemahannya, jika celah antar rahang berkarat akan berakibat macet. Tang kombinasi digunakan
untuk memegang,memuntir dan memotong benda kerja, misal kawat penghantar ( kabel )

104
Gambar Tang Kombinasi
2. Tang Pemotong (cutting pliers)
Memiliki rahang tajam / mata pisau di sisi dalamnya. Fungsinya untuk memotong kawat, kabel
plastik, dan fiber tipis. Bahannya dari besi chrome vanadium. Gagangnya dilapis plastik.
Kelemahan, tidak mampu memotong ukuran bidang yang besar atau tebal.

Gambar Tang Pemotong (cutting pliers)

3. Tang Cucut (Long Nose Plier)


Bentuknya mirip ikan cucut: moncong pipih, panjang, dan berbentuk gergaji. Sebab itu, tang ini
dikenal sebagai “tang cucut”. Berfungsi sebagai penjepit kawat atau kabel. Namun Anda dapat
memanfaatkan bagian dalam rahang yang tajam sebagai pemotong kabel. 

Gambar Tang Cucut (long Nose Plier)

4. Tang Bulat (Round Nose plier)


Untuk membuat loop dan ring (mata itik) dengan ukuran diameter 2mm, 2.3mm, 4mm, 5mm, 7mm,
and 9mm. Bentuk kepala ROUND NOSE
Gunakan tang ini untuk membuat loop dan jump ring dengan ukuran yang konsisten

Gambar Tang Bulat


5. Tang Pengelupas Kabel (Crimping Plier Tool Kit) / Tang penjepit kabel
Untuk Pekerjaan instalasi kabel listrik, tang ini dapat membantu. Bagian rahang sebagai penjepit
kabel. Di bawah rahang yang tajam sebagai pemotong kabel. Di gagang yang bergerigi untuk
mengelupas kabel.
Tang ini mempunyai beberapa bentuk.

105
Gambar Tang Pengelupas Kabel (Crimping Plier Tool Kit) / Tang penjepit kabel
6. Tang Kakaktua
Dikenal sebagai “tang kakatua” karena bentuknya mirip paruh burung kakatua. Fungsinya sebagai
pemotong kawat dan kabel. Terbuat dari baja dan bergagang lapis karet untuk menjaga agar tak
licin ketika digunakan. Kelemahannya, jika tang digunakan untuk memotong bahan yang tebal
dan keras dapat menjadi tumpul.

Gambar Tang Kakaktua

7. Tang Buaya (Locking Plier Tool Kit)


Tang ini dikenal dengan sebutan “tang buaya”. Rahangnya yang bergerigi untuk mengunci dan
melepas baut. Jika ukuran baut besar, tang dapat diatur sesuai ukuran baut. Carannya, lebarkan kedua
tungkai, lalu kunci dengan sekrup pengatur sekaligus pengunci yang ada di ujung atas tungkai. Jika
ingin mengubahnya lagi, Anda cukup melepaskan tuas di bagian tungkai bawah. Kelemahannya,
sekrup pengatur dan pengunci agak keras. Ini karena drat mur dan baut terlampau dalam. Ada juga
yang menyebut sebagai tang betet (Vice grip) untuk menahan atau menjepit, menyatukan saat
menyambung dengan las,

Gambar Tang Kakaktua

8. Tang Multifungsi (Multi Purpose Plier Kit)


Mirip dengan tang kombinasi: ada rahang sebagai pemotong dan penjepit. Yang beda, tang ini
memiliki kelengkapan fungsi lain. Di gagangnya terdapat pisau, gergaji, obeng, pembuka tutup botol,
dan pembuka tutup makanan kaleng. Jadi, satu tang ini memiliki banyak kegunaan. Kelemahannya,
bagian kelengkapan di gagang mudah kendur atau patah.

106
Gambar Tang Multifungsi (Multi Purpose Plier Kit)
9. . Tang Sudut 
Moncong rahang memiliki sudut kemiringan 45 derajat. Fungsinya untuk menjepit kawat dan kabel yang
sulit dijangkau, seperti di kolong meja.  Kelemahannya, hanya cocok untuk bagian dengan sudut
kemiringan 45 derajat.

Gambar. Tang Sudut


10. Tang snap ring
Tang ini dikenal juga dengan nama tang spi, yaitu berfungsi untuk menarik bantalan kecil dan
sebagainya. Tang ini ada 2 model yang dibedakan berdasarkan ujungnya yaitu lurus dan bengok.
11. Tang slip joint
Fungsinya hampir sama dengan tang kombinasj, tetapi lebih sederhana dari tang kombinasi.

Gambar Tang slip joint


12. Tang Rivet

Terdapat dua tipe yaitu biasa dan fleksibel, kedua fungsinya sama yaitu untuk memasang paku
keeling. Untuk yang fleksibel dapat digunakan untuk bidang lurus maupun sudut.

Gambar Tang Rivet


14. Palu (Hammer)

Palu adalah alat bantu untuk memukul benda kerja yang aman, konstruksinya terdiri dari kepala
palu yang keras terbuat dari baja karbon (0.60-0.80%), karet, plastik ataupun kayu. Gagang palu
disesuaikan dengan ukuran kepala palu. Kepala palu terdiri dari dua permukaan yang bisa
dipergunakan untuk memukul
15. Palu Konde ( Ball Pein Hammer)
Untuk mencekungkan & mengelingkan benda kerja. Fungsi asli dari palu ini adalah untuk
mengetok paku rivet atau material pengelasan, yang membuatnya sebagai fleksibel logam
sekitarnya. Bola dari palu ini digunakan untuk memotong, memperluas dan membentuk hasil akhir
dari tembaga,dan mangkok paku rivet.

107
Gambar Palu Konde
16. Palu Pen Searah (straight pein hammer)
Digunakan meratakan & merapatkan bagian sisi/sudut yang letaknya searah.

17. .Palu Pen Melintang (Cross pein hammer)


Untuk  meratakan & merapatkan bagian sisi / sudut yang letaknya melintang.

18. Palu Kayu:


Untuk membentuk pelat dari bahan stainless steel/galvanis.

19. Palu Karet


Digunakan  untuk  menghasilkan  bentuk  dengan sedikit bekas pemukulan pada permukaan   pelat
alumunium / tembaga.

20. Palu Plastik:


Untuk  menghasilkan  bentuk  dengan sedikit bekas pemukulan pada permukaan   pelat
alumunium / tembaga.

21. Palu Kuningan


Digunakan untuk meluruskan plat kuningan / pada pekerjaan kuningan.

108
22. Palu Tembaga ( Copper hammer)
Berfungsi untuk memukul benda dari bahan logam yang keras (tembaga) tanpa merusak
komponen yang dipukul.

23. Palu Cakar ( Claw hammer)


Untuk memaku paku dan mencabut paku yang sudah tertancap di kayu.

C. Latihan Soal
Kerjakan soal latihan berikut setelah membaca materi di atas

1. Jelasksan Apa yang dimaksud dengan msein perkakas bertenaga?


2. Sebutkan 10 alat yang termasuk kedalam mesin perkakas bertenaga?
3. Sebutkann 5 ciri K3 keamanan Listrik?
4. Jelaskan apa yang dimaksud peralatan tangan ?
5. Sebutkan 10 peralatan tangan

Jawaban

1. Mesin perkakas bertenaga adalah alat mekanis yang ditenagai, biasanya digunakan untuk
mempabrikasi komponen metal dari sebuah mesin. Kata mesin perkakas biasanya digunak
an untuk mesin yang digunakan tidak dengan tenaga manusia , tetapi mereka bisa juga di
gerakan oleh manusia bila dirancang dengan tepat.
2. mesin perkakas bertenaga yaitu :
1) mesin potong
2) mesin bor tangan
3) mesin gerinda duduk
4) mesin bending
5) mesin bor duduk
6) mesin bubut
7) mesin gergaji bolak-balik
8) mesin gerindatangan
9) mesin gergaji pita
10) mesin gergaji tangan
3. Sebutkann 5 ciri K3 keamanan Listrik:
1) Steker mesin listrik harus cocok dengan stop kontak.

109
2) Hindarkan sentuhan tubuh dengan benda yang berair seperti pipa, karena akan
menambah risiko sengatan listrik di tubuh.
3) Hindarkan mesin listrik dari hujan atau basah, sebab berisiko terkena sengatan listrik
makin besar.
4) Jangan menyalahgunakan kabel seperti mengangkat atau membawa mesin, mencabut
dari stop kontak lewat kabel, dan hindarkan dari panas, minyak dan bagian yang
bergerak.
5) Saat memakai mesin di luar ruangan, gunakan kabel ekstensi yang sesuai untuk
digunakan di luar ruangan.

4. Perkakas tangan / Peralatan tangan adalah alat-alat tangan yang digunakan dengan
kekuatan tangan manual (tenaga manusia) dan bukan dengan mesin (seperti halnya power
tool). Perkakas tangan umumnya tidak terlalu berbahaya jika dibandingkan dengan
perkakas elektrik.
5.Alat perkakas tangan :
1) Obeng minus
2) Obeng plus
3) Obeng spiral
4) Kunci pas
5) Kunci ring
6) Kunci sock
7) Kunci inggris
8) Kunci pita
9) Kunci momen
10) Tang potong

110
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 04

A. Identitas Satuan Pendidikan


 
Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 CILEUNGSI
Mata Pelajaran : PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2019 s/d 2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotongroyong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

111
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
C. .Kompetensi Dasar

1. KD pada KI pengetahuan
3.4 Memilih alat dan bahan kerja elektromekanik dari bahan logam
2. KD pada KI keterampilan
4.4 Melakukan pekerjaan elektromekanik dari bahan logam

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

1) Indikator KD pada KI pengetahuan


3.4.1 jenis – jenis peralatan bertenaga (power tools)
3.4.2 cara penggunaan peralatan bertenaga (power tools) yang baik dan benar
2) Indikator KD pada KI keterampilan
4.4.1 Siswa dapat Menggunakan peralatan bertenaga sesuai fungsi dan kegunaannya untuk me
nyelesaikan suatu pekerjaan elektromekanik.
4.4.2 Siswa dapat Mengukur arus, tegangan pada rangkaian seri, paralel dan gabungan

E. Tujuan Pembelajaran

Dengan kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik,
serta :

1. Siswa dapat mendeskripsikan jenis – jenis peralatan bertenaga (power tools)


dengan tepat
2. Siswa dapat mendeskripsikan cara penggunaan peralatan bertenaga (power tools)
yang baik dan benar
3. Siswa dapat mendeskripsikan Siswa dapat Menggunakan peralatan bertenaga
sesuai fungsi dan kegunaannya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan elektromekanik dengan
tepat
4. Siswa dapat mendeskripsikan Siswa dapat Mengukur arus, tegangan pada
rangkaian seri, paralel dan gabungan dengan tepat
F. Materi Pembelajaran
112
1. jenis – jenis peralatan bertenaga (power tools)
2. cara penggunaan peralatan bertenaga (power tools) yang baik dan benar
3. peralatan bertenaga sesuai fungsi dan kegunaannya untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan elektromekanik.
4. arus, tegangan pada rangkaian seri, paralel dan gabungan

G. Pendekatan, Strategi dan Metode


1. Pendekatan pembelajaran : Saintifik
2. Model pembelajaran : Discovery Learning

H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 14-18
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
A. Pendah 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa
uluan 2. Siswa diminta untuk memeriksa kerapihan diri dan
kebersihan kelas
25 menit
3. Guru mengabsen siswa
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat dan aktivitas belajar yang akan dilakukan
B. Inti 1. Siswa mengamati materi yang diberikan oleh guru 170
Menit
mengenai :
1) Jenis jenis alat ukur tangan
2) cara kerja beberapa alat ukur tangan
3) alat ukur avom eter untuk mengukur tegangan
4) alat ukur avometer untuk mengukur hambatan
5) alat ukur avometer untuk mengukur arus

2. Siswa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan


materi yang diberikan guru
3. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok.
4. Guru memberikan permasalah mengenai materi yang
disampaikan.
5. Dengan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan
santun siswa secara berkelompok siswa mengamati
permasalahan yang diberikan guru
6. Salah satu kelompok melaporkan hasil diskusinya.
7. Kelompok lain merespon atau menanggapi dengan
responsif dan santun.

113
8. Bersama guru, siswa mengidentifikasi permasalahan
mengenai materi yang disampaikan
9. Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari
guru atas pernyataan merekamenanggapi
C. Penutup 1. Siswa melakukan refleksi bersama guru mengenai :
a. Apa saja yang sudah dipahami siswa
b. Apa yang belum dipahami siswa
30 menit
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

I. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


Media : power point, LCD Projector

J. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
Semester 1. Kelas X. Tahun 2013

K. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.

MATERI PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :SMK Negeri 1 Cileungsi


Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/ 1 dan 2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
1. KD pada KI pengetahuan
3.4 Memilih alat dan bahan kerja elektromekanik dari bahan logam
2. KD pada KI keterampilan
4.4 Melakukan pekerjaan elektromekanik dari bahan logam

114
Materi Pembelajaran

A. Uraian Materi

1.K3 keselamatan kerja


Untuk keselamatan kerja, hal-hal yang perlu jadi perhatian sebagai berikut.
a) Jagalah tempat kerja agar selalu bersih dan punya penerangan yang cukup. Sebab tempat yang
gelap serta berantakan akan mengundang kecelakaan kerja.
b) Tidak boleh mengoperasikan mesin pada atmosfer yang mudah terbakar, sebab mesin yang
dioperasikan dapat mengandung percikan api.
c) Jauhkanlah dari anak-anak atau orang yang sekiranya dapat memecah konsentrasi.
2. K3 Keamanan Listrik
a) Steker mesin listrik harus cocok dengan stop kontak.
b) Hindarkan sentuhan tubuh dengan benda yang berair seperti pipa, karena akan menambah risiko
sengatan listrik di tubuh.
c) Hindarkan mesin listrik dari hujan atau basah, sebab berisiko terkena sengatan listrik makin
besar.
d) Jangan menyalahgunakan kabel seperti mengangkat atau membawa mesin, mencabut dari stop
kontak lewat kabel, dan hindarkan dari panas, minyak dan bagian yang bergerak.
e) Saat memakai mesin di luar ruangan, gunakan kabel ekstensi yang sesuai untuk digunakan di luar
ruangan.
3. K3 Keselamatan diri
Sedangkan untuk keselamatan diri Anda, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini.
a) Jaga kewaspadaan, perhatikan pekerjaan, dan pergunakan akal sehat.
b) Pergunakan alat pelindung diri, seperti masker, kacamata, alas kaki, helm pengaman, serta
penutup telinga.
c) Cegah menyalakan mesin dengan tak sengaja dan pastikan posisi saklar sedang off.
d) Jangan pernah menyalakan tanda on saat belum dihubungkan ke sumber listrik!
e) Lepaskan kunci penyetel sebelum mesin listrik dihidupkan. Kunci yang masih terpasang akan
ikut berputar dan dapat menimbulkan kecelakaan.
f) Jangan meraih terlalu jauh dan selalu jaga keseimbangan.
g) Gunakan pakaian yang sesuai, jangan terlalu kedodoran. Dan rambut jaga dari jangkauan mesin.
Pakaian yang kedodoran, perhiasan, serta rambut akan mudah tersangkut pada bagian mesin yang
bergerak.

A. MESIN PERKAKAS BERTENAGA


Mesin perkakas adalah alat mekanis yang ditenagai, biasanya digunakan untuk mempabrikasi komp
onen metal dari sebuah mesin. Kata mesin perkakas biasanya digunakan untuk mesin yang digunak
an tidak dengan tenaga manusia , tetapi mereka bisa juga di gerakan oleh manusia bila dirancang de
ngan tepat.
1. Mesin Potong Pelat (Guillotine)
a) Mesin potong guillotine merupakan mesin potong dengan ukuran besar, yang memanfaatkan sistem
kerja hidrolis dengan penggerak dari sumber arus listrik.

115
b) Mesin ini dapat memotong bahan plat dengan ukuran tebal maksimal 3 mm dan hasil yang didapat
sangat presisi karena terdapat penggaris pada bagian belakang mesin yang akan mempermudah
proses penentuan ukuran.
c) Hasil proses potongan lurus dan tidak ada bahan yang terbuang seperti pada pemotongan dengan
gergaji.
d) Gambar mesin potong pelat :

Gambar masin potong pelat


e) Mesin Potong Pelat (Guillotine)

2. Mesin Bending / Mesin Penekuk


a) Mesin penekuk plat segi adalah mesin yang digunakan untuk menekuk plat. Kelebihan dari mesin
bending ini adalah dapat membentuk berbagai sudut lipatan, juga mempunyai kemampuan melipat
pelat maksimal 1,5 mm dengan lebar 1015 mm.
b) Pada rahang penjepit atas dapat dinaikkan setinggi 125 mm dengan memutar engkol.
c) Sudut lipatan dapat diatur dengan menggunakan penahan daun lipat yang berupa baut pengatur.
d) Gambar mesin bending/mesin penekuk

116
Gambar mesin bending/mesin penekuk
e) Cara mesin bending/mesin penekuk bekerja :

3. Mesin Bor
a) Mesin bor adalah mesin yang digunakan untuk melubangi bahan dengan menggunakan perkakas
bantu yang disebut mata bor.
b) Prinsip kerja dari semua mesin bor hampir sama yaitu adalah memanfaatkan gerakan putar dari
poros yang diteruskan ke mata bor.
c) Pemilihan mata bor disesuaikan menurut dengan jenis bahan dari benda kerja yang akan dibor
sekaligus harus memperhatikan diameter mata bor dan kecepatan dari putaran mesin bor.
d) Mesin bor yang sering digunakan di bengkel terutama untuk kerja pada umumnya adalah mesin bor
tangan, mesin bor lantai, mesin bor meja

Gambar Mesin Bor


4. Mesin Bor Tangan
a) digunakan untuk pekerjaan ringan, pembuatan lubang dengan diameter kecil atau <13 mm
dan benda kerja tersebut telah terpasang pada kedudukannya yang memungkinkan tidak dapat
dibuka kembali. Mesin bor tangan tersebut dapat melakukan pengeboran dengan berbagai posisi
sesuai kebutuhan lebih efisien untuk pengeboran benda kerja yang pengerjaannya dengan
kondisi seperti demikian.
b) Gambar Bor tangan.

c) Langkah Langkah Pengoperasian Bor tangan :


1) Buat titik senter sebagai tanda pada benda kerja yang akan dibuat lubang.

2) Pasang mata bor ukuran yang ditentukan menggunakan kunci chuck.

117
3) Memastikan mata bor telah terpasang kuat dan kunci chuck telah terlepas sebelum mesin
dinyalakan.
4) Posisikan terlebih dahulu ujung mata bor tepat pada daerah senter bor.
5) Hidupkan mesin dan mulailah melakukan pengeboran.

d) Pemilihan Mata Bor Tangan :


1) Pemilihan mata bor saat proses pengeboran perlu diperhatikan guna memperoleh diameter
sesuai lubang yang diinginkan di samping itu agar tidak terjadi kerusakan pada mata bor,
benda kerja, dan tidak terjadi kecelakaan kerja.
2) Proses pengeboran yang perlu diperhatikan pemilihan mata bor guna memperoleh diameter
lubang yang diinginkan.
3) Adapun jenis mata bor harus menyesuaikan bahan atau benda kerja yang akan dibor.
4) Pada umumnya mata bor dengan diameter sampai 13 milimeter mempunyai pemegang
bentuk lurus / silinder, sedangkan mata bor dengan diameter diatas 13 milimeter
mempunyai pemegang berbentuk tirus, sesuai dengan ketirusan pemegang bagian dalam
poros utama mesin bor.

8. BOR DUDUK

118
a) Fungsi utama Mesin Bor Duduk adalah untuk melubangi benda kerja dengan presisi yang sukar
dicapai jika kita menggunakan bor tangan.
b) Lubang yang presisi dibutuhkan pada perbaikan lubang poros pulley, lubang untuk pembuatan
ulir.
c) Selain pembuatan lubang, mesin bor duduk dengan tambahan alat bantu dapat juga untuk
melakukan reaming pada pekerjaan over boring motor bakar.

d) Mata Bor

e) Perlengkapan Mesin Bor diantaranya adalah :


1.Base (Dudukan )
Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak paling bawah
menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus kuat karena akan mempengaruhi
keakuratan pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.
2.Column (Tiang)
Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang digunakan untuk
proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak
vertikal dari meja kerja.
3.Table (Meja)
Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja kerja dapat diatur
ketinggian sesuai pekerjaan dan bisa berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada
ujung yang melekat pada tiang (column). Kesemuanya itu dilengkapi pengunci (table clamp)

119
untuk menjaga agar posisi meja sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk menjepit benda kerja agar
diam menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja.
4.Drill (Mata Bor)
Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang paling sering digunakan
adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran serpih (geram) yang baik karena
alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan bidang potong
dapat diasah tanpa mengubah diameter bor. Bidang–bidang potong bor spiral tidak radial tetapi
digeser sehingga membentuk garis-garis singgung pada lingkaran kecil yang merupakan hati bor.
5.Spindle
Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang / mencekam mata bor.
6.Spindle head
Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan sambungan berupa
belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses pemakananya.
7.Drill Feed Handle
Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja ( memakankan)
8.Kelistrikan
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya mulai dari kabel power
dan kabel penghubung , fuse / sekring, lampu indicator, saklar on / off dan saklar pengatur
kecepatan.

9. MESIN GERINDA
Mesin gerinda tangan memiliki fungsi yang sama dengan mesin gerinda duduk tetapi memiliki
kelebihan yaitu fleksibel dalampenggunaannya sehingga mesin gerinda ini dapat melakukan
penggerindaan dengan berbagai macam posisi sesuai dengan tuntutan kerumitan dari bentuk bahan
yang digerinda. Mata gerinda mesin gerinda tangan juga dapat diganti, seperti diganti dengan mata
gerinda serabut baja, mata gerinda potong,

Gambar Mesin Gerinda


10. MESIN GERINDA DUDUK
Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat juga digunakan untuk
mengasah pisau lainnya, seperti mengasah pisau dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas
pisau lainnya.
Selain untuk mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk membentuk atau membuat perkakas baru,
seperti membuat pisau khusus untuk meraut bambu, membuat sukucadang mesin jahit, membuat
obeng, atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin lainnya.

120
Gambar Mesin Gerinda Duduk

a. Bagian Bagian Mesin Gerinda Duduk :

Gambar Mesin Gerinda duduk


Bagian – bagian mesin gerinda diantaranya dalah :

a) Power Transmission
Power Transmission grinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai peredam getaran. Power
Transmission grinda berupa spindle.
b) Point Of Operation (Batu Gerinda)
Point Of Operation grinda ini merupakan bagian mesin yang dirincang untuk mengasah atau
mengikis benda kerja.
c) Pelindung yang Dapat Diatur
Pelindung ini adalah safety glass, di mana dirancang untuk melindung bagian atas badan pekerja
seperti bagian wajah dari percikan api.
d) Heavy wheel guard
Heavy wheel guard bertujuan untuk melindung geindapada saat berputar dan merupakan
pelindung tetap.
e) Meja Benda
Meja benda bertujuan untuk mengontrol benda pada saat penggerindaan dan mempengaruhi hasil
dari penggerindaan.
11. .Mesin Bubut

121
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar.
Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan
cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar
dengan sumbu putar dari benda kerja.
Jenis pengerjaan pada mesin bubut antara lain: 
a) membubut lurus
b) membubut tirus 
c) membubut alur
d) memotong benda kerja
e) mengebor pada mesin bubut 
f)mengkartel
g) membubut ulir sekrup

Gambar Mesin Bubut


12. Mesin Gergaji
Mesin gergaji adalah alat untuk memotong benda kerja terutama yang terbuat dari benda keras
seperti besi, baja dan tembaga dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan tenaga motor
listrik / motor bakar.
a.Macam Macam mesin gergaji:
a. Mesin gergaji bolak-balik (Hacksaw-Machine)
Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm sampai 900 mm
dengan ketebalan 1,25 mm sampai 3 mm dengan jumlah gigi rata-rata antara 1 sampai 6 gigi iper
inchi
b. Mesin Gergaji pita (Band Saw)
Mesin gergaji pita adalah gergaji untuk pemotong lurus. Dalam hal mesin gergaji pita memiliki
keunikan yaitu mampu memotong dalam bentuk-bentuk tidak lurus atau lengkung yang tidak
beraturan.
c. Mesin gergaji piringan (Circular Saw)
Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm dengan ketebalan 0,5 mm dengan
ketelitian gerigi pada keliling piringan memiliki ketinggian antara 0,25 mm sampai 0,50 mm

122
Gambar Mesin Gergaji Gambar Gergaji Pita

Mesin Gergaji Bolak Balik

(a) Jenis jenis peralatan bertenaga (power tools)


1. TESPEN
Alat ini dipergunakan untuk melihat adanya sumber tegangan. Tes pen akan menyala bila ada
sunber arus dan tidak menyala bila tidak ada sumber arus

2. SOLDER LISTRIK
Solder listrik merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk menyolder kaki-kaki komponen
elktronika dalam suatu rangkaian, baik yang menggunakan PCB maupun moutry strip (kawat pagar
yang berdiri).

3. MACAM MACAM MESIN BOR


Macam-macam Mesin Bor Ada beberapa jenis mesin bor, antara lain:
1)Mesin Bor Instrument
a) Mesin Bor Meja Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan di atas meja. Mesin ini digunakan
untuk membuat lubang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai dengan diameter 16 mm).
Mesin bor meja digunakan untuk proses bor sederhana (aplikasi ringan) pada benda kerja yang kecil

123
b) Mesin Bor Lantai (Kolom atau Tiang)
Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai. Mesin bor lantai disebut juga mesin bor
kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin bor yang mejanya disangga dengan batang
pendukung. Dengan mesin bor tiang dapat dibor benda-benda kerja yang lebih tinggi daripada dengan
mesin bor meja, jarak antara garis hati poros bor dan tiang lebih besar, benda kerjanya telah
dikencangkan dapat diletakkan pada tempat yang tepat di bawah bor dengan pemutaran meja
pengencangan.

2) Mesin Bor Radial Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar
dan berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang secara
permanen pada landasan atau alas mesin. Mesin bor radial mampu digunakan untuk benda kerja dengan
dimensi yang relatif besar dengan pisau potong (mata bor) yang juga besar.

3) Mesin Bor Gang


Mesin bor gang mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya empat spindel dengan satu buah meja.
Mesin ini digunakan untuk melakukan beberapa operasi sekaligus sehingga lebih cepat.

124
4) Mesin Bor Koordinat
Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin bor sebelumnya. Perbedaannya
terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran. Mesin bor koordinat digunakan untuk membuat
atau membesarkan lubang dengan jarak titik pusat dan diameter lubang antara masing-masingnya
memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi. Untuk mendapatkan ukuran ketelitian yang tinggi
tersebut digunakan meja kombinasi yang dapat diatur dalam arah memanjang dan arah melintang
dengan bantuan sistem optik. Ketelitian dan ketepatan ukuran dengan sisitem optik dapat diatur
sampai mencapai toleransi 0,001 mm.

5) Mesin Bor Tegak


Mesin bor tegak merupakan jenis mesin bor meja dengan kemampuan mengerjakan benda kerja
ukuran yang lebih besar dimana proses pemakaian dari mata bor dapat dikendalikan secara otomatis
naik turun.

6.Mesin bor tangan

125
Jenis bor tangan biasa disebut bos pistol karena menyerupai pistol. Mesin jenis ini biasa digunakan
untuk pekerjaan ringan.jenis mesin bor ini sering mengeluarkan bunga api pada saat dipakai,terutama
bila diberi beban berlebih. Bunga api itu terjadi akibat gesekan sikat arang dengan rotor . Lubang
lubang yang akan di bor dalam benda kerja harus di gambar terlebih dahulu . Titik tengah harus di
buat besar dengan penitik , sedangkan keliling lingkaran dibuat 4 titik kecil .
ALAT PENGUKURAN YANG MENGGUNAKAN LISTRIK
AVO Meter merupakan suatu alat ukur yang serba guna, sesuai dengan namanya yaitu AVO Meter
karena merupakan gabungan dari tiga alat ukur dijadikan satu yaitu :
a. A = Singkatan dari Ampere Meter, untuk mengukur kuat arus listrik
b. V = Singkatan dari Volt Meter, untuk mengukur tegangan listrik
c. O = Singkatan dari Ohm Meter, untuk mengukur hambatan listrik
1. LUXMETER
Alat ini digunakan untuk mengukur tingkat pencahayaan suatu ruangan

2. Amperemeter
Alat yang digunakan untuk mengukur besar arus listrik pada jaringan atau instalasi kelistrikan.

3. Ohm meter
Alat pengukur suatu tahanan/hambatan suatu komponen.

4.voltmeter
Untuk mengukur tegangan pada suatu rangkaian

126
5.Clamp meter ( tang arus )
Alat ukur yang sangat nyaman digunakan yang memberikan kemudahan pengukuran arus listrik
tanpa menggangu rangkaian listriknya.

6.Cable Volt
Alat ukur untuk mendeteksi posisi putus kabel.

B. Latihan
Kerjakan soal latihan berikut :
1. Sebutkan 10 alat tangan bertenaga ?
Jawaban :
1) Mesin Bor meja
2) Msein bor tangan
3) Mesin gerinda tangan
4) Mesin bor tegak
5) Mesin gerinda duduk
6) Mesin gerinda silindris
7) Mesin gerinda datar
8) Mesin gerinda Vertikal
9) Mesin gergaji mesin
10) Mesin gergaji bolak balik

127
2. Jelaskan cara mengoperasikan bor tangan ?
a. Buat titik senter sebagai tanda pada benda kerja yang akan dibuat lubang.

b. Pasang mata bor ukuran yang ditentukan menggunakan kunci chuck.

c. Memastikan mata bor telah terpasang kuat dan kunci chuck telah terlepas sebelum mesin
dinyalakan.
d. Posisikan terlebih dahulu ujung mata bor tepat pada daerah senter bor.
e. Hidupkan mesin dan mulailah melakukan pengeboran

3. Sebutkan 5 alat ukur kelistrikan ?


1) Voltmeter
2) Amperemeter
3) Multimeter
4) Fluxmeter
5) Clammeter
4. Apa yang dimaksud mesin perkakas bertenaga ?
Mesin perkakas adalah alat mekanis yang ditenagai, biasanya digunakan untuk mempabrikasi komp
onen metal dari sebuah mesin. Kata mesin perkakas biasanya digunakan untuk mesin yang digunak
an tidak dengan tenaga manusia , tetapi mereka bisa juga di gerakan oleh manusia bila dirancang de
ngan tepat.

5. Sebutkan 5 cara menjaga keselamatan diri dalam K3?

Jawaban :
1. Jaga kewaspadaan, perhatikan pekerjaan, dan pergunakan akal sehat.
2. Pergunakan alat pelindung diri, seperti masker, kacamata, alas kaki, helm pengaman, serta
penutup telinga.
3. Cegah menyalakan mesin dengan tak sengaja dan pastikan posisi saklar sedang off.
4. Jangan pernah menyalakan tanda on saat belum dihubungkan ke sumber listrik!
5. Lepaskan kunci penyetel sebelum mesin listrik dihidupkan. Kunci yang masih terpasang akan
ikut berputar dan dapat menimbulkan kecelakaan.
6. Jangan meraih terlalu jauh dan selalu jaga keseimbangan.

128
7. Gunakan pakaian yang sesuai, jangan terlalu kedodoran. Dan rambut jaga dari jangkauan mesin.
Pakaian yang kedodoran, perhiasan, serta rambut akan mudah tersangkut pada bagian mesin yang
bergerak.

LEMBAR PEMBELAJARAN PRAKTIKUM

Nama Sekolah :SMK Negeri 1 Cileungsi


Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/ 1
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

Nama : Tanggal :
JOBSHET 1 Guru :
Kelas : Nilai :
“MENENTUKAN NILAI RESISTOR
No.Absen : DENGAN KODE WARNA”

I.TUJUAN
Setelah melaksanakan praktik, siswa diharapkan dapat :
1. Siswa dapat menghitung harga hambatan pada resistor dengan kode warna
2. Siswa dapat menghitung toleransi hambatan resistor
3. Siswa dapat menghitung harga hambatan pada resistor dengan multi meter
4. Siswa dapat membedakan harga hambatan dengan hasil pengukuran
5. Siswa dapat membuat kesimpulan
II.TEORI/ DEKSRIPSI TENTANG PRAKTIK
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik
dan menghasilkan nilai resistansi tertentu. Kemampuan resistor dalam menghambat
129
arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut.
A. Fungsi Resistor
Resistor memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu 
rangkaianelektronika (sebagai penghambat arus listrik)
2. Untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian
elektronika
3. Sebagai pembagi tegangan
4. Sebagai pembagi arus
5. Untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan
transistor daan kondensator (kapasitor)
Resistor dengan nilai hambatan yang tepat sangat sulit dibuat. Kita
hanya dapat membuat resistor dengan nilai hambatan di sekitar nilai tertentu.
Jika ketiga kode warna resistor menyatakan nilai hambatannya 160 Ω , nilai
yang sebenarnya ternyata tidak dapat sebesar itu. Batas variasi nilai hambatan
yang diperbolehkan disebut toleransi suatu resistor dapat diketahui dari cincin
ke-4

Gambar 1 Warna Gelang pada resistor


A. Menghitung Nilai Resistor
A) Melalui Kode Warna

130
Tabel 1 Tabel Pada Resistor
Cara menghitung kode warna bisa dilihat dari gambar dan tabel dibawah ini:

Gambar 3 gelang warna pada resistor


Menetukan Nilai Resistor Pada Multimeter

131
Yang Perlu di Siapkan dan Perhatikan:
1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka Nol (0), bila menurut
anda angka yang ditunjuk sudah Nol maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup.
3. Lakukan Kalibrasi alat ukur. Posisikan Saklar Pemilih pada skala OHM pada x1 Ω,
x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel terminal negatif (hitam)
dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan
menggunakan tombol pengatur Nol Ohm.
4. Setelah Kalibrasi Atur scalar pemilih pada posisi Skala ohm yang diinginkan yaitu
pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x (kali /perkalian) disini adalah
setiap nilai yang terukur atau yang terbaca pada alat ukur nantinya akan di kalikan
dengan nilai Skala ohm yang dipilih oleh saklar Pemilih.
5. Pasangkan alat ukur pada komponen yang akan di Ukur (Ingat jangan pasang alat
ukur ohm saat komponen masih bertegangan )
Contoh pada gambar berikut terbaca nilai tahanan suatu Resistor:

Contoh perhitungan multimeter :


1. Kemudian saklar pemilih menunjukkan perkalian skala yaitu x 10k maka nilai
resistansi tahanan / resistor tersebut adalah:
2. Nilai yang di tunjuk jarum   = 26
3. Skala pengali = 10 k
4. Maka nilai resitansinya   = 26 x 10 k = 260 k = 260.000 Ohm.

IV.BAHAN DAN ALAT


BAHAN ALAT
Cek Cek
list Item Jumlah list Item Jumlah

132
( ) Resistor 4 gelang 5 buah ( ) Multimeter Analog 1 buah
( ) Resitor 5 gelang 5 buah ( ) Multimeter Digital 1 buah
* Gunakan resistor yang telah disediakan
V. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. ( ) Berdo’alah sebelum memulai praktik.
2. Gunakanlah perlengkapan praktik yang benar:
( ) Safety Shoes
( ) Wearpack/pakaian kerja APD
3. ( ) Pergunakan dan peliharalah alat sesuai fungsinya
4. ( ) Jangan melakukan makan dan minum pada saat praktik.
5. ( ) Cek kembali apakah sudah siap semua sebelum diuji/ test.
6. ( ) Dalam praktik ini diharapkan untuk mengecek terdahulu sebelum dioperasikan
7. ( ) Laporkan ke instruktur jika pekerjaan sudah selesai dan siap diuji.
8. Perhatikan dalam penggunaan alat ukur sewaktu mengukur hambatan kedua jari tidak
diperkenankan menyentuh kabel teslead
9. Gunakan skala range switch/sakelar jangkah multimeter sesuai dengan harga
hambatannya
10. Apabila telah melaksanakan pengukuran lepaskan rangkaian dan kembalikan alat
serta bahan ketempat semula.

* Cek list tiap item yang anda akan lakukan.


VI.LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Hitung harga hambatan dengan menggunakan kode warna masukan harga hambatan kedalam tabel di
bawah ini :
Resistor Harga Hambatan
R1 ………………. ohm
R2 ………………. ohm
R3 ………………. ohm
R4 ………………. ohm
R5 ………………. ohm
R6 ………………. ohm
R7 ………………. ohm
R8 ………………. ohm
R9 ………………. ohm
R10 ………………. ohm

3. Ukurlah resistansi resistor satu persatu dengan multimeter


4. Catatlah harga resistor tersebut pada kolom hasil pengamatan warna pada tabel pengukuran!
5. Bandingkan hasil pengamatan dengan pengukuran
6. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan
7. kembalikan semua alat dan bahan
VI. DATA PENGUKURAN
133
Harga
Hasil
Warna Warna Warna Warna Warna Hambatan Harga
Pengukuran
Resistor Gelang Gelang Gelang Gelang Gelang dengan Hambatan
dengan
ke 1 ke 2 ke 3 ke 4 ke 5 Pengamata Toleransi
multimeter
n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
VII.KESIMPULAN
Kesimpulan praktikum :
1. Apakah perbedaan anatara hasil pengukuran dengan hasil pengamatan pada resistor?
2. Dari besar nilai resistansi yang tertera pada resistor buat kesimpulan tentang kedua
jenis resistor yaitu pengukuran dan dengan pengamatan ?

134
Jakarta,…………………….

Siswa/ i Nama Guru

................................. .................................
…………………… NIP ........................

Nama : Tanggal :
JOBSHET 2 Guru :
Kelas : Nilai :
“PENGUKURAN ARUS DAN
TEGANGAN PADA RANGKAIAN
No.Absen :
SERI”
I.TUJUAN
Setelah melakukan praktik, siswa diharapkan dapat :
1. Menghitung hambatan total dari rangkaian seri sebanyak 3 buah resistor
2. Menghitung besar kuat arus total yang mengalir pada setiap resistor dari rangkaian
seri sebanyak 3 buah resistor
3. Merangkai rangkaian seri pada papan kerja yang tersedia
4. Memasang ampere meter pada rangkaian seri sebanyak 3 buah resistor
5. Mengukur kuat arus listrik yang mengalir pada setiap resistor dari rangkaian seri
sebanyak 3 buah resistor dengan menggunakan multimeter.
6. Mengukur besar tegangan pada setiap resistor dengan benar dengan menggunakan
multimeter.
II.TEORI/ DEKSRIPSI TENTANG PRAKTIK

Rangkaian seri dapat dilihat seperti Gambar 1 Penahan atau resistor yang disambung
secara seri ialah jika ujung kaki belakang tahanan R1 disambungkan pada ujung kaki depan
tahanan R2 dan ujung kaki belakang R2 disambungkan pada ujung kaki depan tahanan R 3

135
hingga seterusnya.

Gambar 1 Tiga resistor terhubung secara seri di antara titik a dan d

Ketiga rangkaian resistor tersebut dapat diganti dengan satu resistor tanpa mengubah
keadaan (baik arus maupun tegangan). Arus yang masuk pada rangkaian seri akan melewati
tahanan R1, R2, dan R3, maka rangkaian seri memiliki arus yang sama disetiap masing-masing
tahanan. Sedangkan jumlah seluruh tegangan disetiap masing-masing tahanan sama dengan
tegangan sumber.

A. Hambatan Total :

RT = R 1 + R 2 + R 3

B. Arus Yang Mengalir Pada Rangkaian

V = I . RT

V
I = R1 + R2 + R3

C. Tegangan yang mengalir pada R1, R2, dan R3

1) Tegangan pada R1

V1 = I . R1

V
V1 = R T . R 1

V
V1 = R 1 + R 2 + R 3 . R 1

R1
V1 = .V
R1 + R2 + R3

136
2) Tegangan pada R2

V2 = I . R2

V
V2 = R T . R 2

V
V2 = R 1 + R 2 + R 3 . R 2

R2
V2 = .V
R1 + R2 + R3

3) Tegangan pada R3

V3 = I . R3

V
V3 = R T . R 3

V
V3 = R 1 + R 2 + R 3 . R 3

R3
V3 = .V
R1 + R2 + R3

III. GAMBAR RANGKAIAN

Gambar 1 Posisi Multimeter 1

Gambar 2 posisi Multimeter 2

137
Gambar 3 posisi multimeter 3

IV.BAHAN DAN ALAT


BAHAN ALAT
Cek Cek
list Item Jumlah list Item Jumlah
( ) Resistor 3 buah ( ) Power Suplay DC 1 buah
( ) Protobot 1 buah
( ) Avometer 1 buah
( ) Jepit buaya 3 pasang
* Gunakan resistor yang telah disediakan
V. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. ( ) Berdo’alah sebelum memulai praktik.
2. Gunakanlah perlengkapan praktik yang benar:
( ) Safety Shoes
( ) Wearpack/pakaian kerja APD
3. ( ) Pergunakan dan peliharalah alat sesuai fungsinya
4. ( ) Jangan melakukan makan dan minum pada saat praktik.
5. ( ) Cek kembali apakah sudah siap semua sebelum diuji/ test.
6. ( ) Dalam praktik ini diharapkan untuk mengecek terdahulu sebelum dioperasikan
7. ( ) Laporkan ke instruktur jika pekerjaan sudah selesai dan siap diuji..
8. Guna mendapatkan ketelitian pengukuran yang baik, gunakan skala yang
menghasilkan pembacaan mendekati skala penuh
9. Gunakan keamanan, pastikan posisi power suplay pada posisi minimum
10. Periksalah rangkaian terlebih dahulu sebelum diberi sumber tegangan

* Cek list tiap item yang anda akan lakukan.


VI.LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Hitung harga hambatan dengan menggunakan kode warna masukan harga hambatan
kedalam tabel di bawah ini
Resistor Harga Hambatan
R1 ………………. ohm
R2 ………………. ohm

138
R3 ………………. ohm

3. Hitung nilai Rseri, Rtotal,Itotal,I1 dan I2. Masukkan pada tabel hitung (hitung)
4. Buatlah rangkaian sesuai dengan gambar rangkaian. Hidupkan power supplay atur
tegangan sumber dari 5 hingga 12 volt. Catat hasil pengukuran tegangan dan arus
pada tabel (ukur).
5. Buatlah rangkaian seperti gambar 1 hubungkan titik 1 sampai dengan titik 5, berikan
sumber sebesar 5-12 volt DC dan catatlah penunjuk harga pada tabel pengukuran.
6. Buatlah rangkaian seperti gambar 2 hubungkan titik 1 sampai dengan titik 5, berikan
sumber sebesar 5-12 volt DC dan catatlah penunjuk harga pada tabel pengukuran.
7. Buatlah rangkaian seperti gambar 3 hubungkan titik 1 saapai dengan titik 5, berikan
sumber sebesar 5-12 volt DC dan catatlah penunjuk harga pada tabel pengukuran.
8. Catatlah hasil pengukuran pada tabel pengukuran
9. Rapihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya

VI. DATA PENGUKURAN

Hitung Ukur
No VS
R1 R2 R3 Rtotal Itotal VR1 VR2 VR3 I1 I2 I3

VII.KESIMPULAN
Kesimpulan praktikum:

139
Jakarta,…………………….

Siswa/ i Nama Guru

................................. .................................
NIP ........................ NIP ........................

Nama : Tanggal :
JOBSHET 3 Guru :
Kelas : Nilai :
“PENGUKURAN ARUS DAN
No.Absen :
TEGANGAN PADA RANGKAIAN
Mata Pelajaran : PARALEL”

I.TUJUAN
Setelah praktik siswa diharapkan dapat :
1. Menghitung hambatan total dari rangkaian paralel sebanyak 3 buah resistor
2. Menghitung besar arus yang mengalir pada setiap resistor dari rangkaian paralel
sebanyak 3 buah resistor
3. Menghitung arus total dari rangkaian paralel sebanyak 3 buah resistor

140
4. Merangkai rangkaian paralel pada papan kerja yang tersedia
5. Memasang ampere meter pada rangkaian paralel sebanyak 3 buah resistor
6. Mengukur arus yang mengalir pada setiap resistor dari rangkaian paralel sebanyak 3
buah resistor dengan menggunakan multimeter
7. Mengukur besar tegangan pada setiap resistor dengan benar dengan menggunakan
multimeter
II.TEORI/ DEKSRIPSI TENTANG PRAKTIK
Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu elektronika yang berfungsi untuk
menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum Kirchoff pertama kali
diperkenalkan oleh seorang ahli fisika dari Jerman yang bernama Gustav Robert Kirchhoff
(1824-1887) pada tahun 1845. Hukum Kirchoff terdiri dari 2 bagian, yaitu hukum Kirchoff 1
dan hukum Kirchoft 2.

Rangkaian pararel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis ed
ar untuk mengalirkan arus. Rangkaian pararel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun
secara berderet (pararel). Rangkaian listrik pararel adalah suatu rangkaian listrik, di mana se
mua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersus
un pararel. Hal inilah yang menyebabkan susunan pararel dalam rangkaian listrik menghabisk
an biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelema
han tersebut, susunan pararel memiliki kelebihan tertentu disbandingkan susunan seri. Adapu
n kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lai
n tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Sifat-sifat Rangkaian Pararel:
1. Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber
2. Masing-masing cabang dalam rangkaian pararel adalah rangkaian individu. Arus
masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.
3. Sebagian besar tahan dirangkai dalam rangkaian pararel, tahanan total rangkaian
mengecil oleh karena itu arus total lebih besar (Tahanan Total) dari rangkaian pararel
adalah lebih kecil dari tahana yang terkecil (dalam rangkaian).
4. Jika terjadi salah satu cabang tahanan pararel terputus, arus akan terputus hanya pada
rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu
oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.

Rumus Rangkaian Paralel :

A. Hambatan Total pada Rangkaian paralel :


1 1 1 1
= + +
RT R1 R2 R3

141
1 R 2 . R 3 + R 1 .R 3 +R 1 . R 2
RT
= R1 .R2 . R3
RT =
R1 .R2 . R3
B. ArusRyang
1 . Rmengalir
2 + R 1 .pada
R 3 +rangkaian
R 2 . R 3 R1, R2, dan R3
I = I1 +I2 + I3
atau,

V1
a) I1 =
R1
V2
b) I2 =
R2
V3
c) I3 =
R3
atau
V1 V 2 V3
I = R 1 + R 2 +R 3

V V1 V 2 V3
= + +
RT R1 R2 R3
C. Tegangan yang mengalir pada hambatan sama dengan tegangan sumber:
V = V1 = V2 = V3

III. GAMBAR RANGKAIAN

142
Gambar 1 Rangkaian Resistor yang dihubungkan secara paralel

Gambar 2 Rangkaian resistor yang dihubungkan secara paralel

IV.BAHAN DAN ALAT


BAHAN ALAT
Cek Cek
list Item Jumlah list Item Jumlah
( ) Resistor 3 buah ( ) Power Suplay DC 1 buah
( ) Protobot 1 buah
( ) Avometer 1 buah
( ) Jepit buaya 3 pasang
* Gunakan resistor yang telah disediakan
V. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. ( ) Berdo’alah sebelum memulai praktik.
2. Gunakanlah perlengkapan praktik yang benar:
( ) Safety Shoes
( ) Wearpack/pakaian kerja APD
3. ( ) Pergunakan dan peliharalah alat sesuai fungsinya
4. ( ) Jangan melakukan makan dan minum pada saat praktik.
5. ( ) Cek kembali apakah sudah siap semua sebelum diuji/ test.
6. ( ) Dalam praktik ini diharapkan untuk mengecek terdahulu sebelum dioperasikan
7. ( ) Laporkan ke instruktur jika pekerjaan sudah selesai dan siap diuji..
8. Guna mendapatkan ketelitian pengukuran yang baik, gunakan skala yang
143
menghasilkan pembacaan mendekati skala penuh
9. Gunakan keamanan, pastikan posisi power suplay pada posisi minimum
10. Periksalah rangkaian terlebih dahulu sebelum diberi sumber tegangan

* Cek list tiap item yang anda akan lakukan.


VI.LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Hitung harga hambatan dengan menggunakan kode warna masukan harga hambatan kedalam tabel di
bawah ini
Resistor Harga Hambatan dan Toleransi
R1 ………………. ohm
R2 ………………. ohm
R3 ………………. ohm

3. Hitung nilai Rparalel, Rtotal,Itotal,. Masukkan pada tabel hitung (hitung)


4. Buatlah rangkaian seperti dalam gambar 1 hubungkan titik 1 sampai dengan titik 7, berikan sumber
tegangan DC dengan power suplay
5. Ukurlah setiap rangkaian dengan menggunakan tegangan DC yang berbeda dengan ukuran 5 sampai
dengan 12 volt
6. Catatlah hasil pengukuran pada tabel pengukuran
7. Rapihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya
8. Hitunglah pada kesimpulan jumlah harga hambatan keseluruhan dan jumlah
VI. DATA PENGUKURAN

Hitung Ukur
No VS
R1 R2 R3 Rtotal Itotal VR1 VR2 VR3 I1 I2 I3 Itotal
1
2
3

VII.KESIMPULAN
Kesimpulan praktikum:

Siswa/ i

.................................
144
Nama : Tanggal :
JOBSHET 4 Guru :
Kelas : “PENGUKURAN ARUS DAN Nilai :
TEGANGAN PADA RANGKAIAN
No.Absen :
SERI-PARALEL (GABUNGAN)”
I.TUJUAN
Setelah praktik siswa diharapkan dapat :
1. Menghitung hambatan total dari rangkaian seri- paralel (gabungan) sebanyak 3 buah resistor
2. Menghitung besar arus yang mengalir pada setiap resistor dari rangkaian seri paralel (gabungan)
sebanyak 3 buah resistor
3. Menghitung arus total dari rangkaian seri- paralel (gabungan) sebanyak 3 buah resistor
4. Merangkai rangkaian seri- paralel (gabungan) pada papan kerja yang tersedia
5. Memasang ampere meter pada rangkaian seri- paralel (gabungan) sebanyak 3 buah resistor
6. Mengukur arus yang mengalir pada setiap resistor dari rangkaian seri- paralel (gabungan) sebanyak 3
buah resistor dengan menggunakan multimeter
7. Mengukur besar tegangan pada setiap resistor dari rangkaian seri- paralel (gabungan) dengan benar
dengan menggunakan multimeter
II.TEORI/ DEKSRIPSI TENTANG PRAKTIK
Rangkaian gabungan adalah kombinasi dari rangkaian seri dan parallel :

145
Gambar 1 Tiga buah resistor yang dihubungkan secara paralel dan seri

Pada rangkaian tersebut terlihat bahwa tahanan R2 dan R3 disambung secara


paralel di antara titik b dan di titik c. Hambatan pengganti dari tahanan R 2 dan R3 dapat
diumpamakan sebagai tahanan RP (Rangkaian paralel), kemudian RP ini dihubungkan
secara seri dengan tahanan R1.

Gambar 2 Tahanan yang dihubungkan secara paralel diubah menjadi RP

Arus yang masuk pada rangkaian pada Gambar 2 akan melalui tahanan R1 dan RP,
seperti halnya arus yang memasuki pada tahanan seri nilainya sama besar. Jika kita lihat
rangkaian pada Gambar 1, arus yang masuk akan melewati tahanan R 1 kemudian akan
terbagi di titik b, sebagian arus mengalir melewati R2 dan sebagiannya lagi melewati
tahanan R3. Sedangkan arus pada titik c akan sama besar dengan arus yang masuk pada
rangkaian. Sesuai dengan Hukum pertama Kirchoff yaitu “Jumlah arus yang masuk
pada suatu titik cabang harus sama dengan jumlah arus yang meninggalkannya”. Untuk
tegangannya dapat dianalisis sesuai dengan cara sambungannya. Sambungan secara seri
memiliki jumlah seluruh tegangan tiap tahanannya sama dengan tegangan sumber,
sedangkan sambungan paralel tegangan setiap tahanannya sama besar.
A. Persamaan hambatannya :
1) Hambatan paralel :

146
R2 .R3
RP =
R 2 +R 3

2) Hambatan Total :

RT = R 1 + R P

B. persamaan arusnya:
1. I = I 1 = IP
2. I = I 1 = I2 + I 3
3. Kuat Arus pada rangkaian ( Itotal)

V
IT = R T

4. Kuat arus pada R1, R2, dan R3 ( I1, I2, dan I3 )


1) Kuat arus pada R1
IT = I1 = IP
2) Kuat arus pada R2

R3
I2 = .IT
R 2 +R 3

3) Kuat arus pada R3

R2
I3 = .IT
R 2 +R 3

C. Tegangannya,
1. V = Vab + Vbc
2. Vbc = V2 = V3
3. Tegangan pada R1, R2, dan R3 ( V1, V2, dan V3 )
1) V pada Rangkaian seri ( V pada R1)

R1
V1 = R 1 + R P . V

2) V pada rangkaian paralel ( V pada R2 dan R3)


RP
VP = R 1 + R P . V

VP = V2 = V3

147
3) V total

V = V 1 + Vp

III. GAMBAR RANGKAIAN

Gambar 1 pengukuran tegangan dan arus pada R1 dengan multimeter

Gambar 2 pengukuran tegangan dan arus pada R2 dan R3 dengan multimeter

IV.BAHAN DAN ALAT


BAHAN ALAT
Cek Cek
list Item Jumlah list Item Jumlah
( ) Resistor 3 buah ( ) Power Suplay DC 1 buah
( ) Protobot 1 buah
( ) Avometer 1 buah

( ) Jepit buaya 3 pasang


* Gunakan resistor yang telah disediakan
V. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. ( ) Berdo’alah sebelum memulai praktik.
2. Gunakanlah perlengkapan praktik yang benar:
( ) Safety Shoes
( ) Wearpack/pakaian kerja APD
3. ( ) Pergunakan dan peliharalah alat sesuai fungsinya
4. ( ) Jangan melakukan makan dan minum pada saat praktik.
5. ( ) Cek kembali apakah sudah siap semua sebelum diuji/ test.
6. ( ) Dalam praktik ini diharapkan untuk mengecek terdahulu sebelum dioperasikan
7. ( ) Laporkan ke instruktur jika pekerjaan sudah selesai dan siap diuji..
8. Guna mendapatkan ketelitian pengukuran yang baik, gunakan skala yang
menghasilkan pembacaan mendekati skala penuh

148
9. Gunakan keamanan, pastikan posisi power suplay pada posisi minimum
10. Periksalah rangkaian terlebih dahulu sebelum diberi sumber tegangan
* Cek list tiap item yang anda akan lakukan.
VI.LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Hitung harga hambatan dengan menggunakan kode warna masukan harga hambatan kedalam tabel di
bawah ini
Resistor Harga Hambatan dan Toleransi
R1 ………………. ohm
R2 ………………. ohm
R3 ………………. ohm

3. Hitung nilai Rparalel, Rtotal,Itotal,. Masukkan pada tabel hitung (hitung)


4. Buatlah rangkaian seperti dalam gambar 1 hubungkan titik 1 sampai dengan titik 7, berikan sumber
tegangan DC dengan power suplay
5. Ukurlah setiap rangkaian dengan menggunakan tegangan DC yang berbeda
6. Catatlah hasil pengukuran pada tabel pengukuran
7. Rapihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya
8. Hitunglah pada kesimpulan jumlah harga hambatan keseluruhan dan jumlah
VI. DATA PENGUKURAN

Hitung Ukur
No VS
R1 R2 R3 Rtotal Itotal Vparalel I1 I2 I3 Itotal
1
2
3

VII.KESIMPULAN
Kesimpulan praktikum :

Siswa/ i

.................................
149
Q. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran :Praktek Dasar Elektromekanik


Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4 ×40 menit

Nam Religius Jujur Tanggung jawab Santun


No a
B M M M B M M M B M M M B M M M
. Sisw
T T B K T T B K T T B K T T B K
a
1.
2.
3.
4.
5.
..

Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
L. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

150
Mata Pelajaran :Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan :4×45 menit
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran tetapi
masih belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
secara terus menerus dan konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih
belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara
terus menerus dan konsisten
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbe
da dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan m
asalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Sikap
No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1
2
3
....
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Nama Kelompok : 1) 2)
3) 4)

151
Mata Pelajaran :pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4×40 menit

Skor
No Tahapan Penilaian
1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan (mengatur teman)
Tahap Proses
a. memulai diskusi dengan membahas mater
i yang diberikan
2. d. Memberikan komentar dari setiap anggot
a kelompok
e. Mendengarkan masukan dari setiap angg
ota
3. Tahap Akhir
a. membuat kesimpulan
Total Skor
Catatan: Skor diberikan dengan rentang 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan k
etepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilai

RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 05

A. Identitas Satuan Pendidikan


 
Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 CILEUNGSI
Mata Pelajaran : PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2019 s/d 2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

152
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotongroyong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

C. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI pengetahuan
3.5 Memilih alat dan bahan kerja kelistrikan elektromekanik
2. KD pada KI keterampilan
4.5 Melakukan pekerjaan kelistrikan elektromekanik
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
2) Indikator KD pada KI pengetahuan
1. 3.5.1 Siswa dapat Menggunakan micrometer skrup
2. 3.5.2 Siswa dapat Menggunakan Jangka Sorong

1. Indikator KD pada KI keterampilan


1) 4.5.1 Menggunakan micrometer skrup
2) 4.5.2 Menggunakan Jangka Sorong
E Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelaja
ran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi
saran dan kritik, serta dapat :

1) Siswa dapat Menggunakan micrometer skrup


2) Siswa dapat Menggunakan Jangka Sorong
3) Menggunakan micrometer skrup
4) Menggunakan Jangka Sorong

F. Materi Pembelajaran

153
1) Menggunakan micrometer skrup
2) Menggunakan Jangka Sorong

G. Pendekatan, Strategi dan Metode


1. Pendekatan pembelajaran : Saintifik
2. Model pembelajaran : Discovery Learning

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 19-23
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
A. Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa
2. Siswa diminta untuk memeriksa kerapihan diri dan
kebersihan kelas
25 menit
3. Guru mengabsen siswa
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat dan aktivitas belajar yang akan dilakukan
B. Inti 1. Siswa mengamati materi yang diberikan oleh guru
mengenai :
a) Memilih alat dan bahan kerja kelistrikan elektromekanik
2. Siswa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang diberikan guru
3. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok.
4. Guru memberikan permasalah mengenai materi yang
disampaikan.
5. Dengan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan 170
santun siswa secara berkelompok siswa mengamati Menit

permasalahan yang diberikan guru


6. Salah satu kelompok melaporkan hasil diskusinya.
7. Kelompok lain merespon atau menanggapi dengan
responsif dan santun.
8. Bersama guru, siswa mengidentifikasi permasalahan
mengenai materi yang disampaikan
9. Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari
guru atas pernyataan merekamenanggapi
C. Penutup 1. Siswa melakukan refleksi bersama guru mengenai : 30 menit
c. Apa saja yang sudah dipahami siswa

154
d. Apa yang belum dipahami siswa
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

I. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


Media : materi power point, LCD Projector

J. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.
K. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.

MATERI PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :SMK Negeri 1 Cileungsi


Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/ 1 dan 2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
1. KD pada KI pengetahuan
3.5 Memilih alat dan bahan kerja kelistrikan elektromekanik
2. KD pada KI keterampilan
4.5 Melakukan pekerjaan kelistrikan elektromekanik

Materi Pembelajaran

A. Uraian Materi
1. .Jangka sorong/sigma
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Ter
diri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat be
rgantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru suda
h dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.0
5mm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0.01 untuk yang di atas 30 cm.

155
Contoh :

Kegunaan jangka sorong


A. Kegunaan jangka sorong.
1. Mengukur panjang sebuah benda.
Benda yang ukurannya tidak terlalu panjang dapat di ukur dengan jangka sorong, karena biasanya
batas pengukurannya maksimal 25 cm, walau tergantung dengan produk yang menjualnya. Gambar
pengukurannya bisa dilihatkan seperti di bawah ini.

2. Mengukur Diameter luar.


Kadang kita membutuhkan juga membutuhkan pengukuran diameter luar sebuah benda misalnyy
ketika ada tukang las ingin membuat jendela kadang membutuhkan besi yang berukuran tertentu. hal
ini dapat digunakan menggunakan jangka sorong. cara penggunanya sebagai berikut ini.

3. Mengukur diameter dalam.


Dalam prabikprabik industri kecil kadang membutuhkan alat untuk mengetahui ukuran diameter sbua
h lubang besi atau alat yang lain . hal ini dapat digunakan juga menggunakan jangka sorong seperti ga
mbar di atas

4. Mengukur kedalaman sebuah benda


Untuk mengukur kedalaman lubang yang kecil tentunya tidak bisa menggunakan penggaris. hal ini da
pat digunakan jangka sorong seperti gambar di atas

156
1. Skala utama
Pembaca skala utama =10 cm
( angka 10 persis bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier disebelah kanannya)
2. pembaca skala vernier/skala nonius
Jika dilihat dengan seksama garis pada skala vernier yang tepat lurus dengan garis diatasnya
merupakan garis diatasnya)
Jadi , hasil pengukuran pada gambar di atas adalah
10 + 0.02 cm= 10.02 cm atau 100,2 mm
B.Mikrometer scrup
Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang
memiliki 0.01 mm. Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro
untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan
batang-batang slot.
Mikrometer ini banyak dipakai dalam metrology, studi dari pengukuran,

Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :
1. Mikrometer Luar Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan,
blok-blok dan batang-batang.

157
2. Mikrometer dalam Mikrometer dalam digunakan untuk menguukur garis tengah dari lubang suatu
benda
3. Mikrometer kedalaman Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari
langkah-langkah dan slot-slot.

Maka hasilnya :
Skala utama = 4 mm
Skala nonius = 0,30 mm
Maka hasil pengukuran = skala utama + skala nonius = 4 + 0.3 =4.30
Kegunaan mikrometer :
1. mengukur ketebalan benda yang tipis misalnya uang koin logam, bahkan untuk mikrometer yang
sangat teliti bisa digunakan untuk mengukur tebal kertas. ketelitian mikrometer skrup yaitu antara
0,01 mm atau 0,05 mm
2. Mengukur diameter luar sebuah benda yang kecil misalnya bantalan peluru, atau silinder kecil
3. Untuk micrometer terntentu yang memiliki rahang geser bisa juga digunakan untuk mengukur
kedalaman benda yang kecil seperti jangka sorong.

B. Latihan
Kerjakan soal latihan berikut setelah membaca materi di atas :

1.Jelaskan pengertian Micrometer skrup ?


2.Jelakan pengertian jangka sorong ?
3.Jelaskan 2 kegunaan micrometer skrup ?
4.Jelaskan 2 kegunaan Jangka Sorong ?
5.Perhatikan soal berikut ini :
a. Perhatikan soal Jangka sorong berikut :

158
Seorang siswa mengukur diameter sebuah kelerang menggunakan jangka sorong
seperti terlihat pada gambar berikut.

Berapakah besar Diameter kelerang tersebut ?

b. Perhatikan soal Micometer skrup berikut :

Berapakah Besar pengukuran micrometer tersebut?

Jawaban

1.Jelaskan pengertian Micrometer skrup?


Jawaban :

Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur
yang memiliki 0.01 mm. Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam
teknik mesin electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis
tengah dari kerendahan dan batang-batang slot.

2.Jelakan pengertian jangka sorong ?


Jawaban :

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil
pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat.
Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog,
umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0.01
untuk yang di atas 30 cm.
3.Jelaskan 2 kegunaan micrometer skrup ?
Jawaban :
1) Micrometer luar digunakan untuk mengukur diameter luar benda kerja
159
2) Fungsi micrometer alat untuk mengukur dimensi luar dari benda ukur seperti
diameter luar.
4.Jelaskan 2 kegunaan Jangka Sorong ?

Jawaban :

1. untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
2. untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupu
n lainnya) dengan cara diulur;
3. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan
/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena bera
da di sisi pemegang.

5.Perhatikan soal berikut ini :


a. Perhatikan soal Jangka sorong berikut :

Seorang siswa mengukur diameter sebuah kelerang menggunakan jangka sorong seperti
terlihat pada gambar berikut.

Diameter kelerang tersebut adalah ….

Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 3,30 cm + 0,07 cm = 3,37 cm

b. Perhatikan soal Micometer skrup berikut :

Besar pengukurannya adalah ….


Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 3,00 mm + 0,22 mm = 3,22 mm.

L. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran :Praktek Dasar Elektromekanik

160
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4 ×40 menit

Nam Religius Jujur Tanggung jawab Santun


No a
B M M M B M M M B M M M B M M M
. Sisw
T T B K T T B K T T B K T T B K
a
1.
2.
3.
4.
5.
..

Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
M. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran :Pekerjaan Dasar Elektromekanik


Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan :4×40 menit
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan
pembelajaran
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
tetapi masih belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan
pembelajaran secara terus menerus dan konsisten

161
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih
belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
secara terus menerus dan konsisten
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang ber
beda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masal
ah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Sikap
No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1
2
3
....
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Nama Kelompok : 1) 2)
3) 4)
Mata Pelajaran :pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4×40 menit

Skor
No Tahapan Penilaian
1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan (mengatur teman)
2. Tahap Proses
a. memulai diskusi dengan membahas mater
i yang diberikan
f. Memberikan komentar dari setiap anggot
a kelompok
162
g. Mendengarkan masukan dari setiap angg
ota
3. Tahap Akhir
a. membuat kesimpulan
Total Skor
Catatan: Skor diberikan dengan rentang 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan k
etepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilai.

RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 06

A. Identitas Satuan Pendidikan


 
Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 CILEUNGSI
Mata Pelajaran : PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2019 s/d 2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotongroyong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
163
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

C. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI pengetahuan
3.6 Mengidentifikasi pekerjaan elektromekanik

2. KD pada KI keterampilan
4.6 Merakit pekerjaan elektromekanik
D. Indikator Pencapaian Kompetensi

1) Indikator KD pada KI pengetahuan


1. 3.6.1 Siswa dapat Menjelaskan pig tail
2. 3.6.2 Siswa dapat Menjelaskan Western Union
3. 3.6.3 Siswa dapat Menjelaskan Single Plaint Joint

2) Indikator KD pada KI keterampilan


1) 4.6.1 Siswa dapat Membuat sambungan pig tail
2) 4.6.2 Siswa dapat Membuat sambungan western Union
3) 4.6.3 Siswa dapat Membuat sambungan Single
E. Tujuan Pembelajaran

Dengan kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan b
ertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, s
erta :

1) Siswa dapat Menjelaskan pig tail


2) Siswa dapat Menjelaskan Western Union
3) Siswa dapat Menjelaskan Single Plaint Joint
4) Siswa dapat Membuat sambungan pig tail
5) Siswa dapat Membuat sambungan western Union
6) Siswa dapat Membuat sambungan Single plaint Joint

F. . Materi Pembelajaran
1. Sambungan kabel pig tail
2. Sambungan kabel Western Union
3. Sambungan kabel Single Plaint Joint
4. Sambungan kabel sambungan pig tail

164
5. Sambungan kabel western Union
6. Sambungan kabel Single plaint Joint

G. Pendekatan, Strategi dan Metode

1. Pendekatan pembelajaran : Saintifik


2. Model pembelajaran : Discovery Learning

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 24-27
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
A. Pendahulua 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa
n 2. Siswa diminta untuk memeriksa kerapihan diri dan
kebersihan kelas
25 menit
3. Guru mengabsen siswa
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat dan aktivitas belajar yang akan dilakukan
B. Inti 1. Siswa mengamati materi yang diberikan oleh guru 170
Menit
mengenai :
1 pig tail
2 Western Union
3 Single Plaint Joint

2. Siswa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan


materi yang diberikan guru
3. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok.
4. Guru memberikan permasalah mengenai materi yang
disampaikan.
5. Dengan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan
santun siswa secara berkelompok siswa mengamati
permasalahan yang diberikan guru
6. Salah satu kelompok melaporkan hasil diskusinya.
7. Kelompok lain merespon atau menanggapi dengan
responsif dan santun.
8. Bersama guru, siswa mengidentifikasi permasalahan
mengenai materi yang disampaikan
9. Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari

165
guru atas pernyataan merekamenanggapi
C. Penutup 1. Siswa melakukan refleksi bersama guru mengenai :
a. Apa saja yang sudah dipahami siswa
b. Apa yang belum dipahami siswa
30 menit
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

I. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


Media : materi power point, LCD Projector

J. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.
K. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.

MATERI PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :SMK Negeri 1 Cileungsi


Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/ 1 dan 2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
1. KD pada KI pengetahuan
3.6 Mengidentifikasi pekerjaan elektromekanik

2. KD pada KI keterampilan
4.6 Merakit pekerjaan elektromekanik

Materi Pembelajaran

A. Uraian Materi

166
1 pig tail

Langkah Kerja :

.
2.MENYAMBUNG KABEL CARA PUNTIR

167
LANGKAH KERJA:

168
3.MENYAMBUNG KABEL CARA BOLAK BALIK ( Turn Back )

Langkah Kerja :

169
4. Scraf

5. MENYAMBUNG KABEL BERNADI BANYAK

170
Langkah Kerja

Langkah kerja :

171
6. MENCABANG KABEL DATAR (Plain joint)

Langkah Kerja :

172
7.MENCABANG KABEL SIMPUL (Knotted tap joint)

Langkah Kerja :

173
B. Latihan
Kerjakan soal latihan berikut :
1. Sebutkan 5 Jenis penyambungan kabel !
2. Gambarkan penyambungan kabel dengan cara puntir!
3. Gambarkan penyambungan kabel pigtail !
4. Jelaskan penyambungan kabel dengan cara pig tail (ekor babi)!
5. Jelaskan cara penyambungan kabel cara bolak balik (turn back)!
Jawaban :
1. Sambungan kabel :
1) Pig tail
2) Menyambung kabel puntir
3) Menyambung kabel bolak balik
4) Scraf
5) Menyambung kabel bernadi banyak

174
2. Menyambung kabel dengan cara puntir :

3. Menyambung kabel pigtail

4. Jelaskan penyambungan kabel dengan cara pig tail (ekor babi)!

175
5. Jelaskan cara penyambungan kabel cara bolak balik (turn back)!

Langkah Kerja :

176
LEMBAR PEMBELAJARAN PRAKTIKUM

Nama Sekolah :SMK Negeri 1 Cileungsi


Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/ 1 dan 2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

Nama : Tanggal :

177
JOBSHET 5 Guru :
Kelas : Nilai :
“TEKNIK PENYAMBUNGAN
No.Absen : KABEL”

TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami cara kerja alat – alat yang dipakai.
2. Mahasiswa dapat mengerti cara penggunaan alat – alat yang dipakai.
3. Mahasiswa dapat melatih ketangkasan menyambung kabel.
4. Mahasiswa dapat melatih kekompakkan dan kerjasama dalam proses kegiatan ini.
5. Mahasiswa dapat mengerti cara jenis – jenis penyambungan kabel.
TEORI/ DEKSRIPSI TENTANG PRAKTIK
Dalam praktek ini adalah cara teknik penyambungan kabel seperti pig tail, bell hanger dan jug
a singgle slip joint. Sambungan ini memiliki fungsi nya masing-masing, misalnya : pada pig ta
il biasanya digunakan pada pemasangan kabel instalasi, sambungan ini digunakan untuk meny
ambung atau mencabangkan satu atau beberapa kabel pada satu titik.
Pada bell hanger sambungan ini digunakan untuk menyambung kabel yang kurang panjang. Penyamb
ungan cara ini sering dijumpai pada pekerjaan instalasi penerangan dalam rumah. Dan yang tera
khir adalah singgle plant joint biasa nya dilakukan saat mencabang kabel antar rool sekat dan
bisa dilakukan di dalam kotak dos (T dos).
BAHAN DAN ALAT
BAHAN ALAT
Cek Cek
list Item Jumlah list Item Jumlah
(√ ) Kabel NYM 2x2,5mm 1,5 m ( √ ) Ragum 1
(√ ) Kabel NYAF 25 cm 1 ( √ ) Tang Jepit 1
(√ ) Kabel NYAF 50 cm 1 ( √ ) Tang Potong 1
secukupny
(√ ) Timah a ( √ ) Tang Multifungsi 1
( √ ) Cutter 1
Obeng 1
Solder 1

* Cek list tiap item yang ada.

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


1. ( √ ) Berdo’alah sebelum memulai praktik.
2. Gunakanlah perlengkapan praktik yang benar:
( √ ) Safety Shoes

178
( √ ) Wearpack
( √ ) Sarung tangan
3. ( √ ) Pergunakan dan peliharalah alat sesuai fungsinya
4. ( √ ) Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah ditentukan.
5. ( √ ) Jangan melakukan makan dan minum pada saat praktik.
6. ( √ ) Cek kembali apakah sudah siap semua sebelum diuji/ test.
7. ( √ ) Dalam praktik ini diharapkan untuk mengecek terdulu alat – alat khususnya alat
potong apakah alat tersebut tajam dan bebas korosi.
8. ( √ ) Sebelum penyambungan kabel di pilihlah bagian kabel yang bebas korosi atau
karatan karena bila tertusuk atau tergores badan akan mengakibatkan penyakit tetanus.
9. ( √ ) Bekerja dengan hati-hati dan teliti
10. ( √ ) Laporkan ke instruktur jika pekerjaan sudah selesai dan siap diuji.
11. ( √ ) Membersihkandanmerapihkan tempat kerja setelah selesai praktek.

* Cek list tiap item yang anda akan lakukan.

LANGKAH KERJA
Tuliskan langkah kerja yang dilakukan untuk membuat benda kerja
1. Untuk membuat sambungan pigtail, langkah kerja yang harus dilakukan adalah :

 Kupasmasing-masingkabel NYA sepanjang5 cm


darisalahsatu ujungnyadenganmenggunakanpisauatau  tang  pengupas
 Bersihkandenganscaperataugosokdengankertasgosokpada setiapbagiannadi  kabel
yang terkupas.
 Tempelkanmenjadisatubagian-bagiankabel yang
terkupaskemudiandiputardengantangkombinasidenganrapidankuat
 Rapikanhasilsambungandenganmemotongkelebihankabelsesuai denganukuranlasdop

2. Untuk membuat sambungan Western Union, langkah kerja yang harus


dilakukan adalah :
 Kupasmasing-masingkabel NYA sepanjang 15 Cm
darisalahsatuujungnyadengan  menggunakanpisauatau tang pengupas.
 Bersihkandenganscaperataugosokdengankertasgosokpadabagiankabel yang terkupas.
 Tempelkanjadisatubagian-bagiankabel yang terkupaskemudiandipuntir  pakai tang
kombinasidenganarah  yang berlawanankekiridan kekanandengankuat.

179
 Rapikanhasilsambungandenganmemotongkelebihankabelsesuai dengankebutuhan.

3. Untuk membuat sambungan plaint joint, langkah kerja yang harus dilakukan
adalah :
 Kupasmasing-masingkabelNYAsepanjang 5 Cm darisalahsatu ujungnyadengan
Menggunakanpisauatau tang pengupas
 Bersihkandenganscaperataugosokdengankertasgosokpada setiapbagiannadi
kabel yang terkupas.
 Tempelkanjadisatubagian-bagiankabel yang terkupaskemudiandipuntir
/dililitpakaitangkombinasidenganarahyangberlawanankekiridankekanan
dengankuat
 Rapikanhasilsambungandenganmemotongkelebihankabelsesuaidengankebutuhan

4. UntukmembuatKabel Jumper, langkahkerja yang harusdilakukanadalah :


 Siapkan 2 pasang banana plug dan 2 buahkabel NYAF denganpanjang 25cm dan
50 cm
 Potongkeduasisikabel, lalubukabautpada banana plug
 Masukkankabel yang sudahdikupas, lalu solder bagianatasnya agar kuat
 Kemudianpasangkembalibaut banana plug
GAMBAR KERJA

GAMBAR SKEMA
Pig Tail :

3
2

4 1

Western Union :

2 1 3
180
Singgle Plaint Joint :

2 3

GAMBAR HASIL PRAKTIKUM


Gambar hasil benda kerja

Pig Tail :

Western Union :

181
Singgle Plaint Joint :

L. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran :Praktek Dasar Elektromekanik


Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4 ×40 menit

Nam Religius Jujur Tanggung jawab Santun


No a
B M M M B M M M B M M M B M M M
. Sisw
T T B K T T B K T T B K T T B K
a
1.
2.
3.
4.
5.
..

Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
M. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran :Pekerjaan Dasar Elektromekanik

182
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan :4×45 menit
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
tetapi masih belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan
pembelajaran secara terus menerus dan konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih
belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara
terus menerus dan konsisten
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbe
da dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masala
h yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Sikap
No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran
B SB KB KB B SB KB B SB
1
2
3
....
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Nama Kelompok : 1) 2)
3) 4)
Mata Pelajaran :pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1

183
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4×40 menit

Skor
No Tahapan Penilaian
1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan (mengatur teman)
Tahap Proses
a. memulai diskusi dengan membahas mater
i yang diberikan
2. h. Memberikan komentar dari setiap anggot
a kelompok
i. Mendengarkan masukan dari setiap angg
ota
3. Tahap Akhir
a. membuat kesimpulan
Total Skor
Catatan: Skor diberikan dengan rentang 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan k
etepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilai

184
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 07

A. Identitas Satuan Pendidikan


 
Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 CILEUNGSI
Mata Pelajaran : PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2019 s/d 2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotongroyong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

C. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI pengetahuan
3.7 Menganalisis pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
2. KD pada KI keterampilan

185
4.7 Memeriksa pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
D. . Indikator Pencapaian Kompetensi

1) Indikator KD pada KI pengetahuan


3.7.1 Siswa dapat Mendeskripsikan bahan penyekat
3.7.2 Siswa dapat Mendeskripsikan macam macam bahan penyekat
2) Indikator KD pada KI keterampilan
E. Tujuan Pembelajaran

Dengan kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan b
ertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, s
erta dapat :

1. Siswa dapat mendeskripsikan bahan penyekat


2. Siswa dapat mendeskripsikan macam mcam bahan penyekat
F. Materi Pembelajaran
1.Bahan Penyekat
2.Macam Macam Bahan Penyekat

G. Pendekatan, Strategi dan Metode


1. Pendekatan pembelajaran : Saintifik
2. Model pembelajaran : Discovery Learning

H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 28-32
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
A. 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa
uan 2. Siswa diminta untuk memeriksa kerapihan diri dan
kebersihan kelas
25 menit
3. Guru mengabsen siswa
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat dan aktivitas belajar yang akan dilakukan
B. Inti 1. Siswa mengamati materi yang diberikan oleh guru 170
Menit
mengenai :
1) Bahan logam dan bahan non logam

2. Siswa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan


materi yang diberikan guru
3. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok.
4. Guru memberikan permasalah mengenai materi yang
disampaikan.
186
5. Dengan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan
santun siswa secara berkelompok siswa mengamati
permasalahan yang diberikan guru
6. Salah satu kelompok melaporkan hasil diskusinya.
7. Kelompok lain merespon atau menanggapi dengan
responsif dan santun.
8. Bersama guru, siswa mengidentifikasi permasalahan
mengenai materi yang disampaikan
9. Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari
guru atas pernyataan merekamenanggapi
C. Penutup 1. Siswa melakukan refleksi bersama guru mengenai :
a. Apa saja yang sudah dipahami siswa
b. Apa yang belum dipahami siswa
30 menit
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

I. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


Media : materi power point, LCD Projector

J. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.

MATERI PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :SMK Negeri 1 Cileungsi


Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/ 1 dan 2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
1. KD pada KI pengetahuan

187
3.7 Menganalisis pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
2. KD pada KI keterampilan

4.7 Memeriksa pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam


Materi Pembelajaran

C. Uraian Materi
(a) Bahan Penyekat

Bahan penyekat adalah bahan-bahan yang digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang
bertegangan. Penyekat membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang besar agar
arus yang bocor sekecil mungkin (dapat diabaikan). Yang perlu diperhatikan di sini adalah
bahwa bahan isolasi yang higroskopis hendaknya dipertimbangkan penggunaannya pada
tempat-tempat yang lembab karena resistivitasnya akan turun. Resistivitas juga akan turun
jika tegangan yang diberikan naik. 
(b) Macam macam Bahan Penyekat
Bahan penyekat listrik dapat dibagi atas beberapa kelas berdasarkan suhu kerja maksimum,
yaitu sebagai berikut:

Kelas Y, suhu kerja maksimum 90°C. Yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan berserat
organis (seperti Katun, sutera alam, wol sintetis, rayon serat poliamid, kertas, prespan, kayu,
poliakrilat, polietilen, polivinil, karet, dan sebagainya) yang tidak dicelup dalam bahan pernis
atau bahan pencelup lainnya. Termasuk juga bahan termoplastik yang dapat lunak pada suhu
rendah.
Kelas A, suhu kerja maksimum 150°CYaitu bahan berserat dari kelas Y yang telah dicelup
dalam pernis aspal atau kompon, minyak trafo, email yang dicampur dengan vernis dan
poliamil atau yang terendam dalam cairan dielektrikum (seperti penyekat fiber pada
transformator yang terendam minyak). Bahan -bahan ini adalah katun, sutera, dan kertas yang
telah dicelup, termasuk kawat email (enamel) yang terlapis damar-oleo dan damar-polyamide.
Kelas E, suhu kerja maksimum 120°C. Yaitu bahan penyekat kawat enamel yang memakai
bahan pengikat polyvinylformal, polyurethene dan damar epoxy dan bahan pengikat lain
sejenis dengan bahan selulosa, pertinaks dan tekstolit, film triacetate, film dan serat
polyethylene terephthalate.
Kelas B, suhu kerja maksimum 130°C. Yaitu Yaitu bahan non-organik (seperti: mika, gelas,
fiber, asbes) yang dicelup atau direkat menjadi satu dengan pernis atau kompon, dan biasanya
tahan panas (dengan dasar minyak pengering, bitumin sirlak, bakelit, dan sebagainya).
Kelas F, suhu kerja maksimum 155°C. Bahan bukan organik dicelup atau direkat menjadi
satu dengan epoksi, poliurethan, atau vernis yang tahan panas tinggi.
Kelas H, suhu kerja maksimum 180°C. Semua bahan komposisi dengan bahan dasar mika,
asbes dan gelas fiber yang dicelup dalam silikon tanpa campuran bahan berserat (kertas,
katun, dan sebagainya). Dalam kelas ini termasuk juga karet silikon dan email kawat poliamid
murni.
Kelas C, suhu kerja diatas 180°C. Bahan anorganik yang tidak dicelup dan tidak terikat
dengan substansi organic, misalnya mika, mikanit yang tahan panas (menggunakan bahan
pengikat anorganik), mikaleks, gelas, dan bahan keramik. Hanya satu bahan organik saja yang
termasuk kelas C yaitu politetra fluoroetilen (Teflon)

1. Kelas Y

NO. NAMA GAMBAR KETERANGAN/FUNGSI

188
1. KERTAS Kapasitor kertas adalah
kapsitor yg isolatornya terbuat
dari kertas. Pada umumnya
nilai kapasitor kertas berkisar
antara 300pf sampai dengan
4μF. Kapasitor kertas tidak
memiliki polaritas arah, atau
dapat dipasang bolak-
balikdalam rangkaian
elektronika. untuk penyekat
kabel dan
kondensator kertas.
2. KARTON
Sebagai bahan isolasi
temperatur (Thermal
Resistance),

3. TEKSTIL sebagai penyekat kawat


-kawat lilitan mesin listrik,
pengikat, dan sebagainya

4. SUTRA Sebenarnya tidak semata-


mata digunakan sbg
penyekat, tetapil ebih
condong digunakan sebagai
pengisi kabel, terutama kabel
tanah.

5. BENANG Digunakan untuk penyekat


pada kawat.

189
6. PRESPAN Prespan juga sebetulnya kertas,
karena bahan dasarnya sama
hanya berbeda sifat-sifatnya
saja. Dibandingkan dengan
kertas, prespan lebih padat
sehingga kurang menyerap air.
Padat karena pembuatannya
ditekan dengan tegangan tinggi
sehingga lebih keras dan
lebih kuat, tetapi dapat
dibengkokan dengan tidak
retak-retak sehingga baik
sekali untuk penyekat alur
stator atau rotor mesin listrik,
juga pada transformator
sebagai penyekat
lilitan dan kawatnya.
7. KAYU Kayu yang akan digunakan
sbg isolator selain
diimpregnansi juga perlu
diberi antiseptik agar tahan
trhadap peluruhan dan
dilapisi dengan antipirin agar
tdk mudah terbakar.

8. RAYON Berfungsi sebagai tidak dapat


mengalir arus listrik jika pada
bahan penyekat tersebut
diberi tegangan listrik.

9. POLIAKRILAT Berfungsi sebagai Isolator ,


bias menahan panas dalam
waktu lama sampai 150°C

190
2. KELAS A

NO. NAMA GAMBAR KETERANGAN/FUNGSI


1. KAWAT EMAIL Berfungsi sebagai induktor dan
juga sebagai isolator.

2. DAMAR POLYAMIDE Untuk memisahkan bagian-


bagian yang bertegangan pada
suhu kerja maksimum 150°C

3. FIBER Mempunyai fungsi yaitu sebagai


isolator yang sangat baik.

4. KERTAS YANG DICELUP Berfungsi sebagai isolator ,dan


KE VERNIS untuk lebih baik dalam isolator
biasanya dilapisi pernis

5. KARTON YANG Berfungsi sebagai isolator ,dan


DICELUP KE VERNIS untuk lebih baik dalam isolator
biasanya dilapisi pernis

191
6. KATUN YANG Baik digunakan dalam bidang
DICELUP KE VERNIS kelistrikan sebagai penyekat
kawat lilitan mesin listrik,
pengikat,

7. SUTRA Sebenarnya tidak semata-mata


digunakan sbg penyekat, tetapil
ebih condong digunakan sebagai
pengisi kabel, terutama kabel
tanah.

3. KELAS E

NO. NAMA GAMBAR KETERANGAN/FUNGSI

1. POLYURETHENE Sebagai bahan isolasi temperatur


(Thermal Resistance), bisa juga
bagi POLYURETHENE yg berbentuk
cair disemprotkan untuk gardu
listrik dan genset.

2. POLYVINYLFORMAL Polivinilklorida atau PVC adalah


hasil polimerisasi dari
vinilklorida H2C = CHCl.
Pada proses polimerisasi, ikatan
ganda yang melekat pada
molekul vinilklorida diubah
menjadi ikatan tunggal. Ikatan
yang bebas kemudian mengikat
molekul – molekul vinilklorida
lain sehingga
timbul molekul-molekul makro

192
panjang, yaitu PVC

3. POLIETILEN Polietilen atau PE adalah hasil


polimerisasi dari etilen H2C =
CH2, dengan sifat-sifat listrik
lebih baik dari pada yang
dimiliki PVC. Hanya PE lebih
mudah terbakar. Kalau PE
dibakar, nyala apinya akan tetap
menjalan, juga setelah sumber
apinya disingkirkan. Karena itu
PE hampir tidak digunakan
untuk kabel -kabel arus kuat.
4. POLYPROLYENE Kapasitor ini memiliki nilai
toleransi yang lebih tinggi dari
polyester film capacitor. Pada
umumnya nilai kapasitansi dari
komponen ini tidak akan berubah
apabila dirancang disuatu sistem
dimana frekuensi yang
melaluinya lebih kecil atau
sama dengan 100KHz.

5. PERTINAKS Berfungsi sebagai bahan


pembuat pcb, dan juga sebagai
isolator.

6. FILM TRIACETATE Polister film adalah bahan yang


digunakan untuk pembuatan
kapasitor ini. Kapasitor ini
memiliki toleransi yang kecil
sekitar ±5% sampai ±10% dan
juga tidak memiliki kutub.

193
7. Serat Polyethylene Untuk memisahkan bagian-
Terephthalate bagian yang bertegangan pada
suhu kerja maksimum 120°C

8. DAMAR EPOXY Kapasitor EPOXY, Jenis ini


tidak mempunyai polaritas dan
hanya tersedia dengan nilai
kapasitor yang sangat kecil.

9. TEKSTOLIT Mempunyai sifat yang keras


dan berfungsi sebagai isolator

10. SELULOSA Berfungsi sebagai isolator yang


baik.

194
4. KELAS B

NO. NAMA GAMBAR KETERNGAN/FUNGSI


1. MIKA 1. Karena memiliki kuat
dielektrik yang tinggi dan
stabilitas kimiawi yang
sempurna, mika sering
dijadikan bahan pembuatan
kondensator untuk
penerapan frekuensi radio.
Selain digunakan sebagai
insulator dalam alat listrik
tegangan tinggi
2. Mika juga dipakai untuk
memisahkan konduktor
listrik dalam kabel
2. GELAS Gelas merupakan penyekat
yang baik untuk arus listrik,
tetapi kekuatan mekanisnya
kecil dan sangat rapuh tidak
seperti bahan keramik.
Pemakaian dalam teknik listrik
antara lain untuk pembuatan
bola lampu pijar, termometer,
dan lain-lain.

3. FIBER Desain konstruksi dan spesifikasi


dari berbagai jenis PHB adalah
sangat penting untuk
diketahui dan diidentifikasi
dengan benar, dengan demikin
tidak akan terjadi kesalahan
dalam pimilihan PHB yang
akan dipasang dalam sistem
tenaga listrik. contoh dari unit
perlengkapan sistem laci
(withdrawable) bagian dari
PHB yang dipakai untuk
motor serta
rangkaian dasarnya.

195
4. ASBES Asbes, yaitu bahan berserat,
tidak kuat dan mudah putus,
dan baik digunakan untuk
penyekat listrik. Asbes banyak
digunakan pada penghantar
terbuka karena kemampuannya
menahan panas dan listrik yang
baik.
Namun asbes memiliki
kelemahan yaitu sifatnya
beracun kepada manusia
5. BAKELIT Bakelit adalah bahan paduan
secara kimia bermacam- macam
zat yang pertama dibuat oleh
perusahaan Bakelit Co., yang
kemudian dibuat oleh
perusahaan lain dengan nama
sendiri-sendiri, seperti
perusahaan Philips dari Belanda
dengan nama philite, perusahaan
Hasemeir dengan nama hajalite
yang
dikenal dengan nama bakelit.
6. KARET Dalam teknik listrik karet
sebagai penyekat hantaran
listrik, sepatu kabel, perkakas
pemasangan instakasi kistrik,
dll.

7. EBONIT Bahan dasar ebonit adalah


karet dan untuk mendapatkan
kekerasan dicampur dengan
belerang dan bahan tambahan
lainnya sekitar 30 sampai 50 %
dengan melalui proses
vulkanisasi yang lama. Dalam
perdagangan ebonit berbentuk
lempeng, batang atau
pipadengan bermacam- macam
ukuran.

196
8. Bitumen Sebagai pengikat,
memperkuat tanah, dan
memperbaiki lapisan jalan.
Namun, harga Bitumen lebih
mahal dan ketersediaannya di
pasaranse dikit dibandingkan
aspal.

5. KELAS F

NO. NAMA GAMBAR KETERANGAN/FUNGSI


1. FIBER GLASS Mempunyai fungsi yaitu sebagai
isolator yang sangat baik.

2. MIKALEKS Kekuatan mekanis tinggi dan


sering dipakai pada penyeara
haruslogam (air raksa),
peralatan radio
dantenagalistrik. Mikalek
merupakan mika terbaik,

197
3. VERNIS Berfungsi sebagai untuk
menyempurnakan lapisan cat
,dan juga sebagai isolator yang
baik.

4. POLYURETHENE Sebagai bahan isolasi temperature


dan juga memiliki kelebihan
sebagai bahan penyerap suara,
ringan sertari grid sebagai bahan
konstruksi

5. ASBES Asbes merupakan bahan berserat,


tidak kuat, dan mudah putus.
Bukan penyekat yang baik.
Keistimewaannya adalah tidak
dapatdibakar, jadi tahan panas
tinggi

6. PIPA UAP PANAS Untuk mengerakkan mesin-


mesin yang membutuhkan uap
panas.

198
7. TEKSTOLIT Mempunyai sifat yang keras
dan berfungsi sebagai isolator

6. KELAS H

N NAMA GAMBAR KETERANGAN/FUNGSI


O.

1. SILICA SAND Suatu bahan – bahan yang tidak


dapat menghantarkan arus listrik
seperti pasir dari gunung merapi
atau Vulkanik.

2. Thermoseting Plastik Bahan ini setelah mengalami


proses pencairan dan dicetak
menjadi barang akan mengalami
perubahan struktur kimiawi,
hingga tidak dapat lunak lagi
walaupun dipanaskan.

3. Thermo Plastik Bahan ini pada suhu 600C


sudah menjadi lunak, dan
pemanasan sampai mencair
tidak merubah struktur
kimiawi.

199
4. KERTAS Kertas bahan penyekat dengan
alkali memiliki harga yang
mahal. Untuk mengatasinya
kertas dilapisi lak penyekat.
Biasa digunakan pada lilitan
kawat, kumparan, penyekat
kabel, dan kondensator kertas

5. MIKA SILIKON Berfungsi sebagai isolatot yg


baik.

6. ASBES SILIKON Asbes yang dicampur atau


dilapisi silikon.

7. FIBER OPTIK Untuk mengurangi kelemahan


dari logam kabel.

7. KELAS C

200
NO. NAMA GAMBAR KETERANGAN/FUNGSI
1. KERAMIK Keramik didapat dari
bahan galian dengan
melalui proses pemanasan,
kemudian dijadikan barang
keramik, seperti busing pada
transmisi listrik, dan lain
lain

2. MIKANIT Mikanit. Yaitu Mika yang


telah mendapat perubahan
bentuk maupun susunan
bahannya sesuai kebutuhan.
Tujuan melapis mika dan
terkadang dengan tambahan
kain, kertas atau pita adalah
untuk memperoleh tebal
yang dikehendaki agar dapat
mempertinggi daya sekat
listrik, dan untuk menambah
kekuatan mekanis agar tidak
retak jika digulung atau
dilipat.

3. polytetrafluoroethylene Bahan pelapis pada alat setrika.

201
4. TANTALUM KAPASITOR TANTALUM

5. MIKAFOLIUM Semacam mikanit dan


sebagai bahan digunakan di
atas lapisan kertas tipis.
Mudah dibengkokkan dengan
pemanas. Biasanya dipakai
untuk membungkus kawat
atau batang lilitan sebagai
penyekat pada mesin listrik
tegangan tinggi.

6. KOMUTATOR Suatu converter mekanik yg


membuat arus dari sumber
mengalir pada arah yang
tetap walaupun belilitan
medan berputar

7. MIKALEKS Kekuatan mekanis tinggi dan


sering dipakai pada
penyearah arus logam (air
raksa), peralatan radio dan
tenaga listrik

D. Latihan
Kerjakan soal latihan berikut :
1. Jelaskan apa yang dimaksud bahan penyekat?
2. Jelaskan apa yang dimaksud kelas Y pada bahan penyekat?
3. Sebutkan 5 bahan penyekat kelas Y?
4. Jelaskan apa yang dimaksud A pada bahan penyekat
5. Sebutkan 5 bahan penyekat kelas A?
Jawaban :

202
1. Bahan penyekat adalah bahan-bahan yang digunakan untuk memisahkan bagian-bagian
yang bertegangan. Penyekat membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang
besar agar arus yang bocor sekecil mungkin (dapat diabaikan). Yang perlu diperhatikan
di sini adalah bahwa bahan isolasi yang higroskopis hendaknya dipertimbangkan
penggunaannya pada tempat-tempat yang lembab karena resistivitasnya akan turun.
Resistivitas juga akan turun jika tegangan yang diberikan naik. 
2. Kelas Y, suhu kerja maksimum 90°C. Yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan
berserat organis (seperti Katun, sutera alam, wol sintetis, rayon serat poliamid, kertas,
prespan, kayu, poliakrilat, polietilen, polivinil, karet, dan sebagainya) yang tidak
dicelup dalam bahan pernis atau bahan pencelup lainnya. Termasuk juga bahan
termoplastik yang dapat lunak pada suhu rendah
3. Kertas, karton, tekstil, sutra , benang, prespan, kayu,rayon dan poliakrilat

4. Kelas E, suhu kerja maksimum 120°C. Yaitu bahan penyekat kawat enamel yang
memakai bahan pengikat polyvinylformal, polyurethene dan damar epoxy dan bahan
pengikat lain sejenis dengan bahan selulosa, pertinaks dan tekstolit, film triacetate, film
dan serat polyethylene terephthalate.

5. Kawat email, dammar polyamide, fiber, kertas yang dicelup vernis, karton yang dicelup
ke vernis, katun yang dicelup ke vernis.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 08


203
(RPP)

A. Identitas Satuan Pendidikan


 
Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 CILEUNGSI
Mata Pelajaran : PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2019 s/d 2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

D. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI pengetahuan
3.8 Menganalisis pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam

2. KD pada KI keterampilan
4.8 Memeriksa pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
E. Indikator Pencapaian Kompetensi
1) Indikator KD pada KI pengetahuan

2) Indikator KD pada KI keterampilan

F Tujuan Pembelajaran

204
Dengan kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajara
n dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi sar
an dan kritik, serta dapat :

G. Materi Pembelajaran
1. Pengertian PCB
2. Cara menyolder dengan benar
3. Keselamatan diri saat menyolder

H. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


Media : materi power point, LCD Projector

I. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar
Elektromekanik. Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.
J. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar
Elektromekanik. Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.

MATERI PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :SMK Negeri 1 Cileungsi


Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/ 1 dan 2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan

1. KD pada KI pengetahuan
3.8 Menganalisis pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam

2. KD pada KI keterampilan
4.8 Memeriksa pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
Materi Pembelajaran

A. Uraian Materi
A. Pengertian PCB

Pengertian PCB (Printed Circuit Board) dan Jenis-jenis PCB – PCB adalah singkatan
dari Printed Circuit Board yang dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan menjadi Papan
Rangkaian Cetak atau Papan Sirkuit Cetak. Seperti namanya yaitu Papan Rangkaian Tercetak
(Printed Circuit Board), PCB adalah Papan yang digunakan untuk menghubungkan komponen-
komponen Elektronika dengan lapisan jalur konduktornya.

205
PCB ditemukan oleh seorang ilmuwan Austria yang bernama Paul Eisler pada tahun 1936. Paul
Eisler menggunakan PCB pertama kalinya di sebuah rangkaian Radio. Kemudian pada tahun 1943,
Amerika Serikat mulai memanfaatkan teknologi PCB ini pada Radio Militer dalam skala yang
lebih besar. Tiga tahun setelah perang dunia kedua yaitu pada tahun 1948, PCB mulai digunakan
untuk produk-produk komersil oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat.

B. Fungsi PCB

Lalu apa sajakah fungsi dari PCB ini? Secara umum, PCB yang banyak digunakan baik di dalam
perangkat komputer maupun peralatan elektronik lainnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Tempat menyusun komponen-komponen elektronik sehingga terpasang lebih rapi dan teror
ganisir.
2. Menghubungkan kaki komponen satu sama lain baik kaki komponen aktif maupun pasif.
3. Penggganti kabel untuk menyambung berbagai komponen, sehingga membutuhkan tempat
yang lebih efisien.
4. Membuat tampilan suatu rangkaian elektronik menjadi lebih rapi dan tertata.

C. Lapisan PCB dan Bahan-bahannya

Secara struktur, PCB seperti kue lapis yang terdiri dari beberapa lapisan dan dilaminasi menjadi
satu kesatuan yang disebut dengan PCB. Ada PCB yang berlapis satu lapisan tembaga (Single
Sided), ada juga yang berlapis dua lapisan tembaga (double sided) dan ada juga PCB yang
memiliki beberapa lapisan tembaga atau sering disebut dengan Multilayer PCB.

Berikut ini adalah struktur dan komposisi standar dari PCB (Printed Circuit Board).

a) Substrat (Lapisan Landasan)

Lapisan dasar (landasan) PCB biasanya disebut dengan Substrat. Bahan Substrat yang paling
umum digunakan adalah FR2 dan FR4. FR2 atau Flame Resistant 2 adalah kertas bonding resin
sintetis (synthetic resin bonded paper) yaitu bahan komposit yang terbuat dari kertas yang diresapi
dengan resin plastik formaldehida fenol (plasticized phenol formaldehyde resin). Sedangkan FR4
atau Flame Resistant 4 adalah anyaman Fiberglas yang dilapisi dengan resin epoksi (epoxy resin).
FR4 memiliki daya serap air yang rendah, properti isolasi yang bagus serta tahan suhu panas
hingga 140 derajat celcius. Namun, PCB yang berbahan FR4 lebih mahal jika dibandingkan
dengan PCB yang berbahan FR2.

b) Tembaga (Copper)

Lapisan PCB berikutnya adalah lapisan tembaga tipis yang dilaminasi ke lapisan substrat dengan
suhu tinggi tertentu dan perekat. Tergantung pada jenis PCB-nya, lapisan tembaga tipis ini hanya
akan dilapisi pada satu sisi substrat untuk jenis Single Sided PCB. Sedangkan Double Sided PCB
terdapat lapisan tembaga tipis di dua sisi Substrat. Seiring dengan perkembangan Teknologi

206
manufakturing PCB saat ini, PCB telah dapat dibuat hingga 16 lapisan atau bahkan lebih dari 16
lapisan tergantung pada perancangan PCB dan rangkaian yang diinginkan.

c) Soldermask

Soldermask adalah lapisan diatas lapisan tembaga yang berfungsi melindungi tembaga atau jalur
konduktor dari hubungan atau kontak yang tidak disengaja. Lapisan soldermask ini hanya terdapat
pada bagian-bagian PCB yang tidak disolder, sedangkan bagian yang akan disolder tidak ditutupi
oleh lapisan soldermask. Lapisan soldermask ini juga dapat membantu para pengguna PCB untuk
menyolder tepat pada tempatnya sehingga mencegah solder short (hubung singkat solder). Lapisan
soldermask ini biasanya berwarna hijau, namun ada juga yang berwarna lain seperti warna biru
dan merah.

d) Silkscreen

Lapisan setelah soldermask adalah lapisan silkscreen yang biasanya berwarna putih atau hitam.
Namun ada juga silkscreen yang berwarna lain seperti warna abu-abu, warna merah dan bahkan
ada berwarna kuning keemasan. Silkscreen merupakan cetakan huruf, angka dan simbol pada
PCB. Silkscreen ini berfungsi sebagai tanda atau indikator untuk komponen-komponen elektronika
pada PCB sehingga mempermudah orang dalam merakitnya.

D. Jenis-jenis PCB (Printed Circuit Board)

PCB atau Printed Circuit Board pada umumnya dapat dibagi menjadi dua kategori jenis yaitu jenis
PCB yang berdasarkan jumlah lapisannya dan jenis PCB yang berdasarkan Fleksibilitasnya.

a) Jenis-jenis PCB berdasarkan Jumlah Lapisannya

Berdasarkan jumlah lapisannya, PCB dapat dibagi menjadi Single Sided PCB, Double Sided PCB
dan Multilayer PCB. Berikut ini adalah jenis-jenis PCB berdasarkan jumlah lapisannya.

1. Single Sided PCB

Single Sided PCB atau Papan Rangkaian Cetak satu sisi adalah jenis PCB yang hanya terdiri dari
satu lapisan tembaga yang tertempel di satu sisi substrat PCB. PCB jenis ini biasanya digunakan
pada rangkaian elektronik yang sederhana dan biaya produksinya juga relatif lebih murah.

2. Double Sided PCB

Double Sided PCB atau Papan Rangkaian Cetak dua sisi adalah jenis PCB yang terdiri dari dua
lapisan tembaga. Lapisan Tembaga tersebut tertempel di kedua sisi substrat PCB. Lubang pada
PCB double sided PCB juga berfungsi sebagai jalur penghubung antar satu lapisan tembaga di satu
sisi dengan lapisan tembaga di sisi lainnya.

3. Multilayer PCB

Multilayer PCB adalah jenis PCB yang terdiri dari beberapa lapisan substrat dan lapisan tembaga
yang dipisahkan oleh lapisan insulator. Multilayer PCB ini biasanya digunakan pada rangkaian
elektronik yang kompleks. Umumnya terdiri dari 4 lapisan, 6 lapisan, 8 lapisan, 10 lapisan hingga
16 lapisan.

b) Jenis-jenis PCB berdasarkan Fleksibilitasnya

Selain jumlah lapisan, PCB juga dapat dibedakan berdasarkan fleksibilitasnya. Berikut ini adalah
jenis-jenis PCB berdasarkan fleksibilitasnya.

207
1. Rigid PCB

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Rigid berarti Kaku. Jadi yang dimaksud dengan
Rigid PCB adalah Papan Rangkaian Cetak yang Kaku dan tidak dapat dilipat atau tidak Fleksibel.
Rigid PCB terbuat dari bahan substrat yang padat dan kaku seperti fiberglass sehingga memang
sengaja dibuat untuk tidak dapat dilipat atau dibengkokkan.

2. Flex PCB

Flex PCB atau Flexible PCB adalah PCB yang substrat-nya terbuat dari bahan plastik yang
fleksibel. Bahan dasar ini memungkinkan PCB dibengkokkan tanpa merusak rangkaian yang ada
pada PCB tersebut.

3. Rigid-Flex PCB

Rigid-Flex PCB merupakan gabungan dari teknologi Rigid PCB dan Flex PCB yaitu terdiri dari
Rigid PCB dan Flex PCB. Umumnya, Rigid PCB dihubungkan dengan Flex PCB.

E. Jenis – Jenis PCB

PCB memiliki beberapa jenis yang dibagi berdasarkan susunannya dan juga berdasarkan
bahannya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis pcb, antara lain :

Jenis PCB Berdasarkan Bahan

1. Fenolik

Jenis papan PCB berdasarkan bahannya yang pertama adalah FENOLIK. Papan fenolik ini sendiri
merupakan PCB yang mana dibuat dengan menggunakan bahan berkualitas yang lebih rendah
daripada PCB fiberglass dan tentunya juga jika dilihat dari segi harganya lebih murah daripada
208
PCB fiberglass. Jenis ini banyak ditemukan di pasaran dan biasa untuk praktek pembuatan
rangkaian.

2. Fiberglass

Jenis PCB berdasarkan bahan yang selanjutnya adalah Fiberglass. PCB jenis ini memiliki kualitas
yang tentunya lebih baik daripada jenis fenolik. Tembaga pada PCB fiberglass lebih cepat luntur,
sehingga waktu pembuatan PCB lebih cepat. Dengan harga yang lebih mahal, jenis ini kuat dan
tahan terhadap panas dari komponen yang terpasang atau karena arus yang mengalir di jalur-jalur-
nya.

F. Jenis PCB Berdasarkan Susunannya

1. Single Sided PCB

Single sided PCB adalah jenis PCB yang hanya memiliki satu lapisan komponen tembaga di salah
satu sisi substratnya. PCB jenis Single Sided banyak digunakan untuk berbagai rangkaian
elektronik sederhana dengan biaya produksi yang relatif murah. Jenis ini bisa digunakan untuk
praktek – praktek pembuatan rangkaian elektronika dasar.

2. Double Sided PCB


209
Double side PCB adalah jenis PCB dengan dua lapisan tembaga di masing-masing sisi substratnya.
Kadang, terdapat lubang-lubang yang berfungsi untuk penghubung kedua lapisan tembaga
tersebut. PCB Double Layer digunakan untuk rangkaian elektronika yang lebih rumit karena
penyimpangan jalur menggunakan dua layer, hal ini akan mempermudah dan mengurangi
kerumitan jalur yang sulit.

3. PCB Matrik Strip Board

PCB matrik strip board merupakan PCB yang memiliki 1 sisi tembaga dan memiliki lubang-
lubang dengan ukuran normal 0,8 – 1 mm. PCB jenis ini biasanya disebut dengan prototype board.
Untuk praktek dan rangkaian sederhana yang membutuhkan kecepatan persiapan board PCB, jenis
ini adalah solusinya. Cukup dengan memasukkan kaki – kaki komponen ke dalam lobang – lobang
dan menyambung jalur – jalurnya dengan penyolderan.

G. Jenis PCB Berdasarkan Fleksibilitasnya

PCB juga bisa dikelompokkan berdasarkan fleksibilitasnya, artinya kaku atau tidaknya PCB
tersebut untuk sebuah rangkaian. Berdasarkan fleksibilitasnya, PCB dibagi menjadi 3 macam :

1. Rigid PCB (Kaku) : Artinya, papan rangkaian kaku dan tidak dapat dilenturkan atau dilipa
t. Berguna untuk bahan substrat yang kaku layaknya fiberglass.
2. Flex PCB (Fleksibel) : Substratnya terbuat dari bahan plastik yang cukup mudah dibengko
kkan, dilenturkan, dan diatur. Dengan menggunakan Flex PCB, rangkaian mudah dibengko
kkan tanpa merusaknya.
3. Rigid-Flex PCB : Gabungan dari PCB kaku dan fleksibel. Biasanya, beberapa Rigid PCB
saling terhubung dengan menggunakan Flex PCB.

H. Lapisan Yang Terdapat Pada Papan PCB

berikut ini adalah penjelasan mengenai lapisan-lapisan yang ada pada PCB :

1. Substrat (Lapisan Standar)

210
Bahan lapisan pertama yang biasanya menjadi dasar sebuah PCB disebut dengan substrat, yang
dapat berupa FR2 (Flame Resistant) dan FR4. Flame resistant 2 merupakan istilah yang merujuk
pada kertas bonfing resin sintetis. FR2 dibuat dengan cara membuat sehelai kertas diserapi oleh
resin plastik. Resin plastik yang digunakan merupakan bahan kimia bernama formaldehida fenol.

Sementara itu, FR4 sendiri terbuat dari anyaman fiberglass yang telah menjalani proses pelapisan
dengan resin epoksi. Jika dibandingkan dengan FR2, FR4 memiliki daya serap air lebih rendah,
sehingga menjadikannya material dengan daya isolasi baik yang juga memiliki ketahanan terhadap
temperatur hingga 140oC. Dengan kualitas ini, PCB berbahan substrat FR4 harganya lebih mahal
dibandingkan dengan FR2.

2. Tembaga

Lapisan selanjutnya adalah tembaga pipih yang direkatkan ke bagian substrat dengan cara
dilaminasi pada temperatur tertentu. Karena PCB sendiri ada dua jenis, maka jumlah lapisan
tembaga bergantung dari jenis PCB tersebut. Untuk Single Sided PCB, hanya akan dilapisi oleh
satu lapisan tembaga di salah satu sisi substrat, sementara untuk Double Sided, di kedua sisinya
dilapis dengan tembaga. Perkembangan teknologi saat ini sudah semakin maju sehingga pelapisan
tembaga pun disesuaikan denga kebutuhan. Terdapat pula PCB yang dilapisi hingga 16 lapisan
tembaga karena kebutuhan rangkaian elektronik yang diinginkan.

3. Soldermask

Merupakan lapisan setelah tembaga, yang fungsinya menjaga agar lapisan tembaga dan jalur
konduktor tidak mengalami kontak yang tak disengaja. Soldermask juga cukup penting untuk

211
mencegah terjadinya solder short (hubungan singkat solder). Pada umumnya, lapisan soldermark
memiliki warna hijau, dan ada pula beberapa yang warnanya biru atau merah.

4. Silkscreen

Berfungsi untuk memberikan indikator atau tanda bagi komponen-komponen elektronika yang
dirangkai dalam PPCB, sehingga orang pun lebih mudah merangkai sebuah rangkaian. Silkscreen
ini biasanya berwarna putih atau hitam, dengan cetakan huruf, angka, dan simbol pada PCB.

I. Konsep Dasar PCB

Printed Circuit Board ( PCB ) adalah sebuah papan rangkaian yang terbuat dari bahan ebonit
( Pertinax ) atau fiber glass dimana salah satu sisi permukaannya dilapisi dengan tembaga tipis.
Jenis ini umumnya disebut single side karena hanya memiliki satu permukaan yang berlapiskan
tembaga. Sedangkan PCB yang kedua sisinya digunakan untuk pembuatan rangkaian yang bersifat
kompleks dan rumit, sehingga kedua bagian sisinya dapat difungsikan sebagai jalur – jalur
pengawatan, PCB ini juga berfungsi sebagai dudukan komponen – komponen.

Dengan menggunakan PCB didalam perakitan – perkitan peralatan elektronik, diperoleh


keuntungan antara lain :

1. Mudah mencari kerusakan, jika alat tersebut mengalami gangguan.


2. Dapat dibuat peralatan elektronik yang semakin kecil, karana tempat dudukan komponen d
apat dipersempit.
3. Sedikit menggunakan kabel.
4. Pada peralatan yang bekerja dengan frekwensi tinggi dapat dicegah terjadinya frekwensi lia
r.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan PCB yaitu :

1. Lebar Jalur Rangkaian


Lebar jalur yang baik dalam merencanakan PCB adalah lebar jalur yang sesuai dengan arus
yang akan mengalir pada jalur PCB tersebut.
2. Jarak Jalur
Jarak jalur pada PCB disesuaikan dengan besar tegangan yang akan bekerja pada PCB ters
ebut.
3. Ukuran Mata Donut/Pad
Dalam perencanakan PCB ukuran Donut yaitu dua sampai tiga kali ukuran mata bor yang a
kan digunakan, misalnya ukuran mata bor yang akan digunakan adalah 1 mm, maka ukuran
Donutnya 2 – 3 mm ( 0,08 – 0,012 inch ).
212
4. Ukuran Mata Bor
Ukuran mata bor yang digunakan dalam pembuatan PCB disesuaikan dengan komponen ya
ng akan digunakan.
5. Dimensi Komponen
Dimensi komponen atau bentuk komponen sangat menentukan penataan tampak atas dan p
enataan tampak bawah dari PCB yang akan direncanakan. Demikian pula jarak antara kaki
komponen sangat menentukan jarak antara donutnya atau pad.
6. Bentuk Jalur
Dalam merencanakan PCB bentuk jalur yang akan digunakan atau digambar pada PCB san
gat penting untuk diperhatikan, berikut ini adalah contoh bentuk jalur yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan untuk digunakan pada perencanaan PCB.

J. Cara Menyolder Rangkaian Komponen PCB


a) Teknik Penyolderan

Setelah kita mengetahui hal yang sudah dijelaskan mengenai papan PCB di atas, tentunya sebagian
dari kita pernah merasa tertarik untuk mencoba merangkai sendiri alat elektronik kita, seperti
misalnya saja loud speaker. Nah, dalam merangkai komponen PCB ternyata bukanlah hal yang
sembarangan. Biasanya untuk merangkai komponen tersebut, kita menggunakan sebuah alat bantu
yaitu solder. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyolder, utamanya untuk
menyambungkan komponen elektronik ke board PCB. Hasil penyolderan yang kurang bagus juga
akan berpengaruh terhadap rangkaian elektronika. Banyak masalah terjadi dalam sebuah rangkaian
elektronika akibat hasil penyolderan yang kurang baik.

Berikut adalah beberapa alat yang dibutuhkan untuk menyolder komponen elektronika ke board
PCB agar menghasilkan hasil penyolderan yang sempurna dan memuaskan.

1. Solder (30-40 watt)


2. Kawat timah
3. Amplas halus
4. Board PCB
5. Komponen elektronika

Setelah semua bahannya siap, kamubisa melakukan proses penyolderan. Sekedar mengingatkan
bahwa pemilihan solder yang baik adalah yang panas, namun tidak terlalu panas. Maksudnya
adalah solder dapat melelehkan timah dengan sempurna, namun tidak merusak komponen karena
panasnya yang berlebihan. Karena ada beberapa komponen elektronika yang rawan rusak apabila
terkena panas yang berlebih seperti IC dan transistor. Oleh karena ini solder yang bagus adalah
yang memiliki daya kira-kira 30 hingga 40 watt. Berikut adalah proses cara menyolder komponen
ke PCB yang baik dan benar.

1. Pertama-tama bersihkan ujung solder dari kotoran atau sisa timah yang menempel
2. Setelah itu colokkan solder ke sumber tegangan
3. Tunggu selama kurang lebih 5 sampai 10 menit sampai solder panas
4. Sembari menunggu solder memanas, kamu bisa mengamplas permukaan PCB yang hendak
disolder. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan yang membuat timah tidak bisa
menempel dengan sempurna
213
5. Setelah solder panas, ambil timah dan komponen yang ingin disolder ke PCB
6. Masukkan kaki komponen ke dalam lubang PCB
7. Arahkan ujung solder ke ujung kawat timah, dan dekatkan ke pangkal kaki komponen yang
menempel ke PCB
8. Solder sampai seluruh pangkal kaki komponen tertutup timah dengan sempurna

b) Pemilihan Solder

1. Macam Macam Solder Listrik

1. Solder biasa

  Solder jenis ini merupakan solder yang paling sering kita temui di pasaran hal ini karena jenis sol
der ini adalah yang relatif cukup murah sehingga banyak orang yang lebih memilih solder ini, selai
n itu jenis solder ini juga dapat di gunkan oleh seorang pemula karena penggunaannya tidak terlalu
ribet, namun jangan salah seperti fungsinya solder ini juga mampu melelehkan berbagai jenis tima
h dari 0,4mm - 1mm.

2.Solder uap

           
  Solder uap adalah solder dengan proses penggunaanya dengan menggunakan udara, untuk itu ma
ka diberi nama solder uap. Jenis solder ini kurang cocok bagi seorang pemula selain dari pengguna
annya yang cukup sulit terdapat beberapa jenis pengaturannya sebelum menggunakannya.Sangat p
enting untuk mengetahui pengaturan dasarnya yaitu: mengenai tingkat panas yang dihasilkan mela
lui mata solder serta tekanan udara yang akan dikeluarkan, Kedua pengaturan ini saling berhubung
an satu sama lainnya.
Terdapat beberapa kelebihan pada solder jenis ini yaitu :

1. Biasa digunakan dalam proses solder-dioldering komponen Surface Mount Technology.


2. Suhunya dapat diatur mulai dari 100- 500 derajat celcius.
3. Mampu melindungi kerusakan komponen yang disebabkan listrik yang tidak stabil.

Namun perlu untuk diketahui bahwa harga jual solder uap cenderung lebih mahal, karena proses p
enggunaannya yang sedikit berbeda sehingga agak jarang yang menggunkannya terutama bagi seo
rang pemula.
3. Solder dengan pengatur suhu

214
solder dengan pengontrol suhu, Solder jenis ini memiliki kelebihan dimana suhunya akan tetap sta
bil meski sudah dihidupkan untuk waktu yang lama. Meskipun tegangan naik atau pun turun itu tid
ak akan terlalu mempengaruhi suhu dari solder tersebut. Kestabilan suhu inilah yang mampu menj
aga keawetan dari solder itu sendiri sehingga jenis solder ini akan mampu bertahan lama.

2. Daya Solder Listrik

Pada umunya solder listrik berdaya 50 watt sudah cukup untuk keperluan praktek sehari
hari.Solder listrik dengan daya 100 sampai 150 watt digunakan untuk menyolder plat.. Untuk
pekerjaan elektronika (audio, televise) cukup menggunakan solder dengan daya 25 watt
samapi 30 watt sangat praktis. Sedangkan untuk penyolderan IC menggunakan solder 15 watt
sampai 20 watt. Kita juga dapat menggunakan solder yang dapt dig anti dengan yg lain , besar
kecilnya menurut kebutuhan.

c) Teknik Pelepasan Solder

1. Menggunakan Solder vick

Cara pertama kita panaskan tempat yang akan kita lepas solderannya. Setelah timah
mencair , tempelkan solder vick hingga timah yang mencair tadi terserap oleh solder
vick. Kemudian ca but komponen yang akan dilepas dengan menggunakan obeng
atau alat

2. Menggunakan alat desoldering pump.

Timah yang telah disedot dengan alat tersbut. Kerjakan berulang ulang hingga timah
hanis tersedot. Kemudian Komponen dicabut dengan menggunakan tang.

K. PENGGAMBARAN PCB

a) Menggambar tata letak layout PCB

Kegiatan menggambar tata letak komponen adalah pekerjaan yang berhubungan dengan
perencanaan penempatan komponen komponen jalur jalur yang menghubungkan kaki
komponen.sesuai skema rangkaian.

Langkah Langkah menggambar tata letak komponen adalah sebagai berikut :

1. Mempersipakan komponen komponen yang dibutuhkan seusai dengan skema


rangkaian.

2. Mencatat dan mengukur setiap kaki komponen komponen

3. Menggambarkan posisi letak komponen pada kertas millimeter. Usakan agar kaki
komponen komponen lainnya tidak bersinggungan.

4. Menggambarkan jalur pengawatan antara satu kaki komponen dengan komponen


lainnya.

Jumper adalah penghubung singkat antara 2 buah titik terminal yang terletak diantara
jalur jalur.biasanya menggunakan kabel terbungkus agar tidak terjadi hubung singkat.

215
5. Memeriksa kembali jalur yang telah dibuat , untuk memastikan apakah hubungan
sudah sesuai skema rangkaian.

6. Menggambar jalur dengan posisi terbalik.

b) Pemindahan Jalur pengawatan PCB dengan menggunakan Spidol

1. Potong PCB sesuai ukuran yang telah ditentukan.

2. Letakkan kertas pad ajlur pengawatan (pandangan bawah) diatas pcb pda permukaan
bertembaga.

3. Rekatkan kertas millimeter dengan pita perekat.

4. Beri tanda titik untuk lubang kaki kaki komponen yang akan dibor dengan
mennguanakan penitik atau palu.. Ketukan palu jangan terlalu kuat karena akan
merusak ebonite pcb.

5. Setelah semua lubang untuk kaki komponen diberi tanda titik.lepaskan kertas
millimeter dari pcb. Dengan berpatokan dengan titik titik permukaan PCB yang
berlapis tembaga , gambarkan jalur pengawatan menggunakan spidol permanen.
Sebagai pedoman penggambaran, gunakan gambar yang telah digunakan pada kertas
millimeter blok.perlu diperhatikan penggambaran jalur pengawatan jangan ada yang
bersinggungan antara satu jalur dengan jalur yang lainnya. Penggambaran selesai
sebaiknya langusng dieatching karena jika dibiarkan terlalu lama proses eatching
akan jelek.

Eatching adalah proses pelarutan PCB pada larutan fericlorit untuk melepas lapisan
tembaga yang tidak termasuk pada jalur pengawatan.

L. Keamanan Kerja

Berikut ini keamanan kerja saat melakukan penyolderan :

1. Bekerja harus memakai alas kaki (sepatu karet atau sandal karet)

2. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

3. Lakukan pekerjaan ditempat yang bersih.

4. Letakkan solder ditempat yang aman.

5. Putuskan aliran listrik pada peralatan yang sedang diperbaiki.

6. Bersihkan solder sebelum digunakan.

7. Waktu pemotongan kawat, tang jangan menghadap kebagian badan terutama mata,
karena loncatan potongan kawat cukup kuat dan membahayakan

8. Untuk membersikahkan komponen, jangan menggunakan bensin, atau bahan lain


yang mudah terbakar tetapi gunakan cairan pembersih yang baik.

9. Bersihkan ventilasi ruangan dan jangan merokok waktu bekerja.

B. Latihan
Kerjakan soal latihan berikut setelah membaca materi di atas

216
1. Sebutkan 3 macam solder listrik ?
2. Sebutkan 5 kemanan kerja dalam penyolderan
3. Jelaskan pengertian PCB
4. Sbeutkan 2 keuntungan dengan menggunakan PCB?
5. Jelaskan cara penggambaran PCB dengan spidol?

JAWABAN :

1. Sebutkan 3 macam solder listrik ?

1. Solder biasa

2.Solder uap

           
3. Solder dengan pengatur suhu

2. Sebutkan 5 kemanan kerja dalam penyolderan !

a) Bekerja harus memakai alas kaki (sepatu karet atau sandal karet)

b) Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

c) Lakukan pekerjaan ditempat yang bersih.

d) Letakkan solder ditempat yang aman.

e) Putuskan aliran listrik pada peralatan yang sedang diperbaiki.

3. Jelaskan pengertian PCB

217
Pengertian PCB (Printed Circuit Board) dan Jenis-jenis PCB – PCB adalah singkatan dari
Printed Circuit Board yang dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan menjadi Papan
Rangkaian Cetak atau Papan Sirkuit Cetak. Seperti namanya yaitu Papan Rangkaian Tercetak
(Printed Circuit Board), PCB adalah Papan yang digunakan untuk menghubungkan
komponen-komponen Elektronika dengan lapisan jalur konduktornya.

4. Sebutkan 2 keuntungan dengan menggunakan PCB?

a) Mudah mencari kerusakan, jika alat tersebut mengalami gangguan.


b) Dapat dibuat peralatan elektronik yang semakin kecil, karana tempat dudukan komponen
dapat dipersempit.
c) Sedikit menggunakan kabel.
d) Pada peralatan yang bekerja dengan frekwensi tinggi dapat dicegah terjadinya frekwensi
liar.
5. Jelaskan cara penggambaran PCB dengan spidol?

a) Potong PCB sesuai ukuran yang telah ditentukan.

b) Letakkan kertas pad ajlur pengawatan (pandangan bawah) diatas pcb pda permukaan
bertembaga.

c) Rekatkan kertas millimeter dengan pita perekat.

d) Beri tanda titik untuk lubang kaki kaki komponen yang akan dibor dengan mennguanakan
penitik atau palu.. Ketukan palu jangan terlalu kuat karena akan merusak ebonite pcb.

e) Setelah semua lubang untuk kaki komponen diberi tanda titik.lepaskan kertas millimeter
dari pcb. Dengan berpatokan dengan titik titik permukaan PCB yang berlapis tembaga ,
gambarkan jalur pengawatan menggunakan spidol permanen. Sebagai pedoman
penggambaran, gunakan gambar yang telah digunakan pada kertas millimeter blok.perlu
diperhatikan penggambaran jalur pengawatan jangan ada yang bersinggungan antara satu
jalur dengan jalur yang lainnya. Penggambaran selesai sebaiknya langusng dieatching
karena jika dibiarkan terlalu lama proses eatching akan jelek.

LEMBAR PEMBELAJARAN PRAKTIKUM

Nama Sekolah :SMK Negeri 1 Cileungsi


Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/ 1 dan 2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

Nama : Tanggal :
JOBSHET 6 Guru :
Kelas : Nilai :
“TEKNIK PENYOLDERAN”

218
No.Absen :

TUJUAN
 Mahasiswa dapat memahami cara kerja alat – alat yang dipakai.
 Mahasiswa dapat mengerti cara penggunaan alat – alat yang dipakai.
 Mahasiswa dapat melatih ketangkasan dalam teknik penyolderan dengan baik dan benar.
TEORI/ DEKSRIPSI TENTANG PRAKTIK
Dalam praktek ini kita melakukan cara teknik penyolderan baik dan benar. Untuk mendapata
kan hasil yang baik dan benar, maka perlu dilatih untuk melakukan penyolderan di seluruh bi
dang PCB. Setelah mahir dalam penggunaan solder, lalu melakukan pembuatan penyolderan
untuk membuat nama masing-masing.
BAHAN DAN ALAT
BAHAN ALAT
Cek Cek
list Item Jumlah list Item Jumlah
( √ ) Kabel Serabut 1 (√ ) Solder 1
( √ ) Timah Solder 1 (√ ) Affractor 1
(√ ) Papan PCB 1

* Cek list tiap item yang ada.

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


1. ( √ ) Berdo’alah sebelum memulai praktik.
2. Gunakanlah perlengkapan praktik yang benar:
( √ ) Safety Shoes
( √ )Wearpack
( √ ) Sarung tangan
3. ( √ ) Pergunakan dan peliharalah alat sesuai fungsinya
4. ( √ ) Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah ditentukan.
5. ( √ ) Jangan melakukan makan dan minum pada saat praktik.
6. ( √ ) Cek kembali apakah sudah siap semua sebelum diuji/ test.
7. ( √ ) Bekerja dengan hati-hati dan teliti
8. ( √ ) Laporkan ke instruktur jika pekerjaan sudah selesai dan siap diuji.
9. ( √ )Membersihkandanmerapihkan tempat kerja setelah selesai praktek.

* Cek list tiap item yang anda akan lakukan.

LANGKAH KERJA
Tuliskan langkah kerja yang dilakukan untuk membuat benda kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan


2. Kupas kabel, mulai dari bagian pembungkus paling luar, hingga pembungkus
yang dalam secukupnya menggunakan cutter. Ambil bagian dalam kabel
(tembaga serabut).
3. Siapkan papan PCB,tatakan solder, solder, timah solder,dan 1 lembar kabel
serabut.
4. Pasang kabel serabut pada papan PCB sebelah kiri, membentuk pola obat
nyamuk.
5. Hubungkan solder ke sumber listrik sampai panas. Hati-hati. Gunakan masker
untuk keamanan pernapasan karena uap dari timah solder.
6. Setelah panas, pegang solder dengan tangan kanan, sedangkan timah soldernya
di tangan kiri. Solder satu persatu lubang pada bagian belakang papan PCB ,
Sebanyak 400 lubang.

219
Hasilnya seperti ini :

7. Setelah selesai yang bagian kiri, buatlah pola huruf “Nama Inisial” pada bagian kanan papan
PCB. Solder lubang satu persatu. Sehingga hasilnya seperti ini :

GAMBAR KERJA
GAMBAR SKEMA

220
GAMBAR HASIL PRAKTIKUM
Gambar hasil benda kerja

Siswa/ i Guru

................................. .................................
……......................... NIP ........................

K. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran :Praktek Dasar Elektromekanik


Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4 ×40 menit

Nam Religius Jujur Tanggung jawab Santun


No a
B M M M B M M M B M M M B M M M
. Sisw
T T B K T T B K T T B K T T B K
a
1.
2.
3.
4.
5.
..

Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
221
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
L. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran :Pekerjaan Dasar Elektromekanik


Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan :4×40 menit
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan
pembelajaran
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
tetapi masih belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan
pembelajaran secara terus menerus dan konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
secara terus menerus dan konsisten
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan m
asalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemeca
han masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Sikap
No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1
2
3

222
....
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Nama Kelompok : 1) 2)
3) 4)
Mata Pelajaran :pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4×40 menit

Skor
No Tahapan Penilaian
1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan (mengatur teman)
Tahap Proses
a. memulai diskusi dengan membahas mater
i yang diberikan
2. j. Memberikan komentar dari setiap anggot
a kelompok
k. Mendengarkan masukan dari setiap angg
ota
3. Tahap Akhir
a. membuat kesimpulan
Total Skor
Catatan: Skor diberikan dengan rentang 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaba
n dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilai

RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 09

223
A. Identitas Satuan Pendidikan
 
Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 CILEUNGSI
Mata Pelajaran : PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2019 s/d 2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

C. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI pengetahuan
3.9 Menganalisis pekerjaan kelistrikan elektromekanik aplikasi

2. KD pada KI keterampilan
4.9 Memeriksa pekerjaan kelistrikan elektromekanik.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi


1) Indikator KD pada KI pengetahuan
3.9.1 Keselamatan kerja dan Peraturan instalasi Listrik
3.9.2 Peraturan Instalasi Listrik
3.9.3 Simbol simbol Kelistrikan

224
2) Indikator KD pada KI keterampilan

E Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajara
n dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi sar
an dan kritik, serta :

1. Siswa dapat mendeskripsikan Keselamatan kerja dan Peraturan instalasi Listrik


dengan tepat
2. Siswa dapat mendeskripsikan menjelaskan Peraturan Instalasi Listrik dengan tepat
3. Siswa dapat mendeskripsikan menjelaskan Simbol simbol Kelistrikan dengan tepat
F. Materi Pembelajaran

1. Siswa dapat mendeskripsikan Keselamatan kerja dan Peraturan instalasi Listrik


dengan tepat.
2. Siswa dapat mendeskripsikan menjelaskan Peraturan Instalasi Listrik dengan tepat
3. Siswa dapat mendeskripsikan menjelaskan Simbol simbol Kelistrikan dengan tepat.

G. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


Media : materi power point, LCD Projector

H. Sumber Belajar
1.Internet

2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar


Elektromekanik. Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.

3.Dra.Denok Kustini, M.Si. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.SMK/MAK kelas X.Kitto


Book: Jawa timur

I. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar
Elektromekanik. Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.

J. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran :Praktek Dasar Elektromekanik


Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4 ×40 menit

Nam Religius Jujur Tanggung jawab Santun


No a
B M M M B M M M B M M M B M M M
. Sisw
T T B K T T B K T T B K T T B K
a
1.

225
2.
3.
4.
5.
..

Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
K. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran :Pekerjaan Dasar Elektromekanik


Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan :4×45 menit
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan
pembelajaran
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
tetapi masih belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan
pembelajaran secara terus menerus dan konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
secara terus menerus dan konsisten
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan m
asalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemeca
han masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
226
Sikap
No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1
2
3
....
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Nama Kelompok : 1) 2)
3) 4)
Mata Pelajaran :pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4×40 menit

Skor
No Tahapan Penilaian
1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan (mengatur teman)
Tahap Proses
a. memulai diskusi dengan membahas mater
i yang diberikan
2. l. Memberikan komentar dari setiap anggot
a kelompok
m. Mendengarkan masukan dari setiap angg
ota
3. Tahap Akhir
a. membuat kesimpulan
Total Skor
Catatan: Skor diberikan dengan rentang 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaba
n dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilai

MATERI PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :SMK Negeri 1 Cileungsi


Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/ 1 dan 2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
1. KD pada KI pengetahuan
3.9 Menganalisis pekerjaan kelistrikan elektromekanik aplikasi

2. KD pada KI keterampilan
227
4.9 Memeriksa pekerjaan kelistrikan elektromekanik.

Materi Pembelajaran

A. Uraian Materi

Instalasi listrik untuk penerangan atau biasa disebut dengan instalasi penerangan adalah
instalasi listrik yang memberi energi listrik untuk keperluan penerangan (lampu). Sebelum kali
an melakukan pemasangan instalasi listrik penerangan, perlu dilakukan perencanaan terlebih d
ahulu.
1. Rumah kayu

Pemasangan instalasi penerangan pada rumah kayu, seluruhnya dipergunakan pipa unio
n atau PVC kecuali bagian atas langit-langit. Penempatan komponen listrik yang berupa sakela
r dan stop kontak dapat dipasangkan pada tiang rumah. Komponen tersebut tidak dipasangkan
pada dinding karena tebal dinding tidak memenuhi syarat.
2. Rumah tembok
Pemasangan instalasi listrik pada rumah tembok kita gunakan pipa union atau PVC. Dah
ulu pipa dipasang pada permukaan tembok atau dinding. Sekarang pada umumnya pipa dipasa
ng atau ditanam dalam tembok sehingga instalasi tidak kelihatan. Beberapa komponen yang da
pat ditanam seperti sakelar dan stop kontak.

Simbol-simbol instalasi listrik 1 fase


Agar kalian dapat membaca gambar bagan pada instalasi listrik penerangan, berikut ini
dituliskan simbol-simbol yang digunakan pada gambar bagan instalasi.Sakelar termasuk materi
al jadi tinggal pasang yaitu merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk memutuskan dan
menghubungkan arus listrik. Berdasarkan kegunaannya sakelar sangat banyak macam dan jeni
snya, misalnya sakelar penerangan, sakelar tegangan tinggi, sakelar instalasi tenaga, sakelar ele
ktronika dan sebagainya. Namun sebagai material pengetahuan untuk pekerjaan dalam bidang i
nstalasi, yang dijelaskan disini adalah saklar yang umum dipakai pada instalasi rumah dan tem
pat umum lainnya. Pada waktu memutuskan atau menghubungkan arus listrik, biasanya akan ti
mbul busur api (fong) di antara kotank-kontaknya. Besarnya loncatan api biasanya ditentukan
oleh cepat atau lambatnya kontak-kontak terputus. Untuk mengatasi hal tersebut, maka pada sa
kelar biasanya dilengkapi dengan pegas yang dapat memutuskan rangkaian dalam waktu cepat
sehingga kemungkinan timbulnya loncatan api pada kontak-kontaknya adapt diperkecil. Dalam
pemasangan sakelar harus diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut : sakelar harus dapat dilay
ani tanpa memerlukan alat bantu; bagian sakelar yang bergerak harus tidak bertegangan; harus
tidak dapat menghubungkan dirinya karena pengaruh gaya berat; dan kemampuan sakelar haru
s sesuai dengan alat yang dihubungkannya. Sedangkan dalam prakteknya dikenal macam-maca
m jenis sakelar yang biasa dipakai pada instalasi listrik penerangan bangunan sederhana (ruma
h tinggal, sekolah, rumah ibadah). Jenis-jenis sakelar tersebut dapat dibedakan menurut fungsi
nya adalah : sakelar tunggal; sakelar berkutub ganda; sakelar berkutub tiga; sakelar deret (se

228
ri); sakelar tukar; dan sakelar silang. Juga dapat dibedakan menurut bentuknya yaitu : sakelar
putar; sakelar tarik; sakelar tombol tekan; sakelar yang ditanam; dan sakelar yang tidak ditan
am.
Pemasangan kotak-kontak harus diperhatikan beberapa syarat yaitu : kotak-kontak harus
dipasang sedemikian rupa sehingga netral berada di sebelah kanan; kotak-kontak dinding dipas
ang 1,25 m di atas lantai; kotak-kontak dinding harus dipasang dengan hantaran pengaman; da
n kemampuan kontak-kontak harus sekurang-kurangnya sesuai dengan daya yang dihubungkan
padanya.

Tabel macam-macam saklar


B. Hubungan Macam-Macam Sakelar, Kotak Sakering dan KWH Meter
Hubungan Sakelar Tunggal dan Kotak-Kontak
1. Dipakai untuk mengoperasikan satu buah (satu kelompok) lampu.
2. Kabel yang masuk ke dalam sakelar adalah kabel fasa
3. Saluran yang masuk ke dalam kotak-kontak yaitu langsung dari sumber dan tida
k dipengaruhi oleh kedudukan sakelar.
4. Instalasi ini biasa dipasang pada rumah tinggal, contoh dipasang pada ruang tam
u, ruang keluarga, kamar tidur dan sebagainya.

Hubungan Sakelar Seri

229
Dipakai untuk mengoperasikan 2 buah (2 kelompok) lampu secara sendiri-sendiri atau s
ecara bersama-sama. Instalasi ini biasa dipasang pada rumah tinggal, contoh dipasang pada rua
ng tamu, ruang keluarga, kamar tidur dan sebagainya.

Hubungan Sakelar Tukar


Dengan memakai 2 buah sakelar tukar maka kita dapat mengoperasikan satu buah (satu
kelompok) lampu dari dua tempat. Instalasi ini biasa dipasang pada rumah bertingkat maupun
di hotel, contoh dipasang pada ruang tangga.

Hubungan Sakelar Silang


Dengan memakai dua buah sakelar tukar dan satu buah sakelar silang maka kita dapat m
engoperasikan satu buah (satu kelompok) lampu dari tiga tempat. Untuk mengoperasikan lamp
u lebih dari tiga tempat maka kita perlukan tambahan sakelar silang saja, sedang jumlah sakela
r tukar yang dibutuhkan hanya dua buah saja. Instalasi hubungan sakelar silang biasa dipakai d
alam gang-gang, ruangan tangga serta ruangan yang besar.

230
Hubungan kotak sekering
Saluran input kotak sekering diambil dari saluran output kwh meter. Pada instalasi f
asa, saluran yang masuk kotak sekering (input) hanya saluran fasa dan netral saja, sedang salur
an outputnya ada tiga macam yaitu : fasa, netral dan saluran pembumian (grounding). Pada kot
ak sering terdapat sakelar ganda (sakelar 2 kutub) berfungsi untuk memutus dan menghubungk
an saluran fasa dan netral saja bersama-sama. Saluran yang melewati sekering (pengaman lebu
r) hanya saluran fasanya saja. Sedang saluran netralnya tidak melewat sekering tetapi hanya m
elewati sakelar ganda, seperti terlihat pada

Hubungan KWH Meter


Pada Kwh meter arus bolak balik terdapat sebuah piringan atau keping berinduksi y
ang terbuat dari aluminium. Untuk menggerakkan piringan ini dipasang dua buah kumparan, y
aitu kumparan arus dan kumparan tegangan. Dalam menghubungkan Kwh meter, kumparan ar
us dihubung seri dengan pemakai, sedang kumparan tegangan dihubung langsung pada jala-jal
a / sumber. Hubungan Kwh meter dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.

231
Pengaman Arus Lebih
Untuk menghindari kerusakan instalasi listrik / beban listrik karena arus lebih, perlu
dipasang satu atau beberapa pengaman arus lebih. Arus lebih dapat terjadi karena beban lebih a
tau adanya hubung singkat. Pada umumnya pada suatu instalasi penerangan listrik dipasang du
a jenis alat pengaman arus lebih yaitu pengaman lebur (sekering) dan pengaman otomatis (MC
B).

Pengaman Lebur (Sekering)


Sekering adalah sejenis alat pengaman alat-alat pemakai arus listrik terhadap arus y
ang melebihi batas seperti pada gangguan arus hubung singkat. Pada instalasi penerangan ruma
h maupun gedung pada umumnya digunakan sekering sekerup yang bagian penghubung arusn
ya dinamakan patron lebur. Patron lebur memiliki kawat lebur dari perak dengan campuran be
berapa logam lain seperti timbel,s eng dan tembaga. Kawat lebur perak digunakan karena loga
m ini hampir tidak mengoksid dan daya hantarnya tinggi, jadi diameter kawat lebarnya bisa se
kecil mungkin, sehingga kalau kawatnya menjadi lebur tidak akan timbul banyak uap. Dengan
demikian kemungkinan terjadinya ledakan akan lebih kecil. Selain kawat lebur, dalam patron l
ebur juga terdapat kawat isyarat dari kawat tahanan. Kawat isyarat ini dihubungkan paralel den
gan kawat lebur. Dan karena tahanannya besar, arus yang mengalir pada kawat isyarat hanya k
ecil. Pada ujung kawat isyarat terdapat sebuah piringan kecil berwarna yang berfungsi sebagai
isyarat. Kalau kawat lebrunya putus karena arus yang terlalu besar, kawat isyaratnya juga akan
segera putus, karena itu piringan isyaratnnya akan lepas, sehingga dapat diketahui bahwa kawa
t lebarnya telah putus. Dalam patron lebur juga terdapat pasir yang berfungsi untuk memadamk
an percikan api yang timbul kalau kawat lebarnya putus. Diameter luar dari ujung patron lebur
berbeda-beda tergantung pada arus nominalnya, makin tinggi arus nominalnay maka besar dia
meter ujung patronnya.

Miniature Circuit Breaker (MCB)


MCB banyak digunakan pada instalasi penerangan rumah dan gedung berfungsi seb
agai pengaman beban lebih dan juga sebagai sakelar. Untuk menutup / menghubungkan dilaku
kan secara manual dan untuk membuka / menutup dapat dilakukan secara manual ataupun oto
matis. Prinsip kerja MCB yaitu bekerja secara magnetik dan secara thermos.
Secara magnetik arus akan melalui suatu kumparan yang berinti logam, jika kuat arus yang lew
at melebihi batas nominalnya inti tersebut akan menjadi magnet dan magnet ini akan menarik k
unci (pengait) sehingga akan menyebabkan terputusnya hubungan beban dengan. Secara therm
os yaitu digunakan bimetal atau dua jenis logam yang mempunyai angka muai berbeda. Jika ku
at arus yang melewati bimetal melebihi harga nominalnya maka bimetal akan menjadi panas d
an memuai sehingga bimetal dapat menggerakkan kunci / pengait sehingga akan menyebabkan
terputusnya hubungan beban. Dengan sumber MCB bersifat “renewable”, artinya MCB putus
masih dapat
berfungsi kembali setelah direset secara manual.
232
Menurut Peraturan Instalasi Umum Instalasi Listrik (PUIL 661 c.1), instalasi penera
ngan harus dibagi dalam kelompok dan setiap kelompok harus diamankan sendiri-sendiri deng
an pengaman arus lebih (sekering) dan sakelar. Banyaknya titik-titik pengambil arus seperti la
mpu dan stop kontak paling banyak 10 titik untuk tiap kelompok.

C. Rekapitulasi Daya
Yang dimaksud dengan rekapitulasi adalah perhitungan daya, beban dan pengamanan pada
suatu instalasi contoh : instalasi rumah. Fungsi rekapitulasi adalah untuk mengetahui total beba
n, daya dan pengaman yang dibutuhkan dalam suatu instalasi, untuk menghindari terjadinya ke
salahan perhitungan dalam suatu instalasi dan juga dapat mengetahui batas daya dan juga peng
aman yang ada dalam suatu instalasi.
Bagaimana cara menentukan sekring (dalam ampere) di dalam suatu instalasi ??
Misal total 550 va
Cara = 550 : 220 = 2,5 A = 4A
Berarti pengaman yang dibutuhkan Minimal harus 4 a, di karenakan apabila Di pasang 2A
maka fungsi dari sekering Tidak ada (percuma) harus ada di atas Hasil perhitungan dari rekapit
ulasi. (jenis sekering untuk rumah = 2a, 4a, 6a ….)

CONTOH TABEL REKAPITULASI DAYA DAN PENENTUAN PENGAMAN/SEKERING


KOTAK KONTAK/STOP KO
LAMPU PIJAR BEBAN
NTAK
BANYA JUMLAH JUMLAH DAYA ARUS LISTRIK
WATT BANYAK WATT
K (VA) (VA) (VA) (A)
1 40 40 3 100 300 460
2 60 120           

1 40 40 2 100 200 480


4 60 240           

B. Latihan
Kerjakan soal latihan berikut setelah membaca materi di atas

1. Sebutkan Beberapa penyebab terjadinya kecelakaan listrik ?


2. Sebutkan fungsi dari saklar seri ?
3. Sebutkan fungsi tunggal?
4. Sebutkan fungsi dari Fitting Lampu ?
5. Sebutkan Fungsi Saklar Tukar ?

Jawaban :

1. Sebutkan 4 Beberapa penyebab terjadinya kecelakaan listrik ?


Jawaban :
a) Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan
menimbulkan bahaya kejut.

233
b) jaringan dengan hantara telanjang
c) peralatan listrik yang rusak
d) Kebocoran listrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi
kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body terjadi
kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body .
2. Sebutkan fungsi dari saklar seri ?
Jawaban :
Saklar yang hanya memiliki satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik,
namun memiliki kanal output lebih dari yang terhubung dengan sumber listrik atau listrik
yang digunakan. Jumlah kanal output tergantung dari jumlah tombol pada saklar tersebut.
3. Sebutkan fungsi tunggal?
Saklar yang hanya mempunyai 1 buah kanal input yag terhubung dengan sumber listrik,
serta kanal output yang terhubung saklar listrik.
4. Sebutkan fungsi dari Fitting Lampu ?
Suatu alat untuk menghubungkan lampu dengan kawat kawat jaringan listrik secara aman.
Berdasarkan pemakaiannya bentuk fitting terdapat beberapa macam , yaitu fitting temple
(fitting duduk), fitting gantung, fitting bayonet, gabungan antara fitting dengan stopkontak
dan lain lain.
5. Sebutkan Fungsi Saklar Tukar ?
saklar yang digunakan untuk menyalakan dan mematikan satu lampu atau kelompok lampu
dari dua tempat yang berbeda.

LEMBAR PEMBELAJARAN PRAKTIKUM

Nama Sekolah :SMK Negeri 1 Cileungsi


Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/ 1 dan 2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan

A. KD pada KI keterampilan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

234
C. Materi Pembelajaran

D.

INSTRUMEN OBSERVASI SIKAP

Nama Sekolah :SMK Negeri 1 Cileungsi


Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/ 1 dan 2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : …………….

Sikap
Religius Sosial
Melaksan
akan Cinta
Tanggung
No Nama Siswa Ibadah Toleransi Jujur Disiplin Tanah
Jawab
Sesuai Air
Agama
S K S K S K S K S K S K
B B B B B B
B B B B B B B B B B B B
1
2
3
4
5
6
7

Keterangan
KB = Kurang Baik
B = Baik
SB = Sangat Baik
Cileungsi, ..............................
Guru Mapel

.....................................

235
TABEL PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP
SMKN 1 CILEUNGSI

Pengamatan dan
Karakter / Penilaian Untuk
Deskripsi Semester
Sikap
1 2 3 4 5 6
Religius
Melakukan kebiasaan baik /akhlakuk karimah seperti
Melaksanakan
berdoa sebelum/sesudah melakukan pekerjaan, memberi
Ibadah Sesuai √ √ √ √ √ √
salam, melakukan ibadah sesuai agama dianutnya baik
Agama
yang wajib/sunah
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,
Toleransi suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain √ √ √ √ √ √
yang berbeda dari dirinya.
Sikap Soasial
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
Jujur dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam √
perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
Disiplin √ √ √ √ √ √
pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh p
Kerja Keras √
ada berbagai ketentuan dan peraturan
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan
Kreatif √
cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
Mandiri √
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama
Demokratis √
hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
Rasa Ingin
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu √ √ √ √ √
Tahu
yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
Semangat
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas √
Kebangsaan
kepentingan diri dan kelompoknya.
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
Cinta Tanah
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas √ √ √ √ √ √
Air
kepentingan diri dan kelompoknya.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
Menghargai menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,

Prestasi dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang
lain.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
Cinta Damai
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
Bersahabat/Ko √
dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang
munikatif
lain.
Gemar Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai

Membaca bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
236
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
Peduli kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan

Lingkungan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
Peduli Sosial √
pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
Tanggung Jaw dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,

ab terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Contoh Deskripsi Sikap Pada Raport :


Semester : 1
Sangat baik dalam Melaksanakan toleransi dan beribadah Sesuai Agama yang
dianutmya, serta Sangat baik dalam sikap jujur, disiplin cinta tanah air, Tanggung
Jawab , dan perlu meningkatkan dalam kegemaran membaca

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

A. KISI KISI SOAL

Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Tahun pelajaran :
Paket Keahlian :
Mata Pelajaran :

Penilaian : Penilaian Harian I

Materi Poko Bentuk S


Kompetensi Dasar Stimulus Indikator Soal No. Soal
k oal
KD 3.91Menganalisis Hak Asasi M Efek rumah k • Peserta didik dapat Uraian 1
berbagai kasus pelang anusia dalam acaWacana mengidentifikasimenge
garan HAM secara ar PancasilaGej valuasiisu-isu sains dan
gumentatif dan saling ala pemanasa Teks menjelaskan fenomena
ilmiahpelanggaran HAM
keterhubungan antara n global
yang disajikan dalam
aspek ideal, instrume Gambar sebuah wacana.
ntal dan praksis sila-s
ila PancasilaMengana … • Peserta didik dapat
lisis gejala pemanasa memprediksidampak
n global dan dampak pelanggaran HAM yang 2
nya bagi kehidupan d disajikan dalam sebuah
wacana
an lingkungan.

237
B. SOAL

No Stimulus Soal
1

C. KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK NILAI

Kunci Jawaban /
No Skor Rubrik Nilai
Soal Penyelesaian / Kata
Soal Maks (Skor perolehan Siswa)
Kunci
................
1
..................
2 ..................
Skor Mkas

Nilai Akhir siswa = ( Skor perolehan siswa / skor maks) x 100

ULANGAN HARIAN

Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Tahun pelajaran :
Paket Keahlian :
Mata Pelajaran :
Penilaian : Penilaian Harian I

Jawablah Pertanyaan ini dengan benar!

1. …
2. ......

238
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
(TUGAS MAKALAH)

A. TUGAS
1. Buatlah kelompok untuk mendiskusikan materi
2. Buatlah makalah tentang sikap dan perilaku wirausahawan
3. Presentasikan di depan kelas, makalah yang sudah dibuat
4. Serahkan laporan kepada guru tepat waktu setelah dipresentasikan

B. RUBRIK PENSKORAN PENUGASAN

Komponen Indikator/KriteriaUnjuk Ke Skor


Penilaian rja
Kesesuaian Isi Sesuai
70-100
Makalah dengan
Kurang sesuai
40 - 69

239
tugas Tidak sesuai 0 - 39

Lengkap
Kelengkapan 70-100
pembahasan Kurang lengkap
40 - 69
materi Tidak Lengkap
0 - 39

Kesimpulan Disimpulkan dengan tepat 70-100


Kurang tepat 40 - 69
Tidak tepat
0 - 39

Menarik, rapih
Tampilan 70-100
Kurang Menarik, rapih
40 - 69
Tidak Menarik, rapih 0 - 39

Skor Makas: 40
Nilai Akhir = (Nilai perolehan/ Nilai Mkas ) x 1000

240
CONTOH
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
(UNJUK KERJA)
Tugas Praktik :

1. Gambarlah .....

Rubrik PenskoranKinerja

Petunjuk: Berilahtandacek (√)padakolomSkor


Skor
No Komponen/SubKomponen 1 2 3
1 Persiapan(skor maksimal 6)
Hadir tepat waktu, berseragamlengkap dan rapih
Alat dipersiapkan denganlengkap dan rapih
2 Proses Kerja (skor maksimal 2)
Prosedur penetapan garis dan warna pada ruang
3 Hasil (skor maksimal 3)

Skor
No Komponen/SubKomponen 1 2 3
Hasil Penetapan garis dan warna pada ruang
4 Sikap Kerja (skormaksimal 3)
Sikap kerja saat melakukan penetapan garis dan warna
5 Waktu (skormaksimal3)
Ketepatanwaktu kerja

Penilaian Proses

Persiapan Proses Hasil Sikap Waktu Total


Skor Perolehan
Skor Maksimal
Bobot
Total

Keterangan

-Bobot total wajib 100


Skor Perolehan
-CaraPerhitungan Nilai = x 100
Skor Maksimal

Pedoman Penskoran Proses

Komponen/sub
No Komponen Indikator/Kriteria UnjukKerja Skor
I Persiapan

241
Hadir tepat waktu, Hadir tepat waktu, berseragam
berseragam lengka lengkap dan rapih
p dan rapih Hadir tepat waktu, berseragamlengkap
Hadir tidak tepat waktu, berseragam tidak lengkap

Alat dipersiapkan Alat dipersiapkan denganlengkap dan rapih


dengan lengkap dan r Alat dipersiapkan denganlengkap
apih Alat dipersiapkan tidak lengkap
II Proses Kerja
Prosedurpenetapan garis Menunjukkan prosedur penetapan garisdan warna yangt
dan warna pada ruang epat
Menunjukkan proseduryangkurangtepat
III Hasil
Penetapan garis dan Penetapan garis dan warna pada ruangyang tepatdan ben
warna pada ruang ar
Penetapan garis dan warna pada ruang tidak tepat
Penetapan garis dan warna pada ruang yang tidak tepat
dan benar

Komponen/sub
No Komponen Indikator/Kriteria UnjukKerja Skor
IV Sikap Kerja
Sikap kerjasaat Tertib dan rapi saat mempersiapkan, melakukan
melakukan perhitungan t perhitungan, dan melaporkan
ariff Tertib saat mempersiapkan, melakukan perhitungan,
dan melaporkan namun kurangrapi
Kurangtertib danrapi saat mempersiapkan,
melakukan perhitungan,dan melaporkan
V Waktu
Ketepatanwaktu kerja Kurangdari 5 menit
5-10 menit
lebihdari 10 menit

242

Anda mungkin juga menyukai