www.smkn1cileungsi.sch.id
1
KATA PENGANTAR
2
LEMBAR PENGESAHAN
Buku kerja guru disusun oleh guru mata pelajaran, telah diverifikasi oleh ketua program
keahlian/ Wakil Kepala Bidang Kurikulum dan disahkan oleh kepala sekolah untuk
digunakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020
Mengetahui/ Menyetujui
Kepala SMK Negeri 1 Cileungsi
3
DAFTAR ISI
Sampul Muka
Kata Pengantar
Daftar Isi
A. BUKU KERJA 1
1. SKL
2. Struktur Kurikulum
3. KI, dan KD
4. Kalender Pendidikan Sekolah
5. Alokasi Waktu
6. Program Tahunan
7. Program Semester
8. Analisis pemetaan KI/KD
9. Silabus
10. KKM
11. RPP
B. BUKU KERJA 2
1. Kode Etik Guru
2. Ikrar Guru
3. Tata Tertib Guru
4. Pembiasaan Guru
C. BUKU KERJA 3
1. Jadwal Mengajar
2. Jurnal Agenda Guru
3. Daftar Hadir
4. Daftar Buku Pegangan Guru dan Peserta didik
5. Penilaian Sikap
6. Penilaian Pengetahuan
7. Penilaian Keterampilan
8. Analisis Hasil Ulangan
9. Program pelaksanaan Perbaikan & Pengayaan
10. Daya Serap Peserta Didik
11. Kumpulan Instrumen Penilaian (Ujian Tengah Dan Akhir Semester)
12. Analisis Butir Soal (Ujian Tengah Dan Akhir Semester)
13. Perbaikan Soal
14. Bank Soal
D. BUKU KERJA 4
1. Daftar Evaluasi Diri Kerja Guru
2. Program Tindak Lanjut Kerja Guru
4
BUKU KERJA 1
5
KOMPETENSI LULUSAN
SATUAN PENDIDIKAN
A. DIMENSI SIKAP
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional.
B. DIMENSI PENGETAHUAN
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni,
4. budaya, dan
5. humaniora
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional dan
internasional.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif pada masing-masing
satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut:
Pengetahuan faktual
Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.
Pengetahuan konseptual
Terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi, teori,model, dan struktur yang
digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan
6
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan pengetahuan
teknis, spesifik, algoritma, metode, dan kriteria untuk menentukan prosedur yang sesuai
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya, terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
Pengetahuan metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam
mempelajari pengetahuan teknis, detail, spesifik, kompleks, kontekstual dan kondisional
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional
C. DIMENSI KETERAMPILAN
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. Kreatif,
2. Produktif,
3. Kritis,
4. Mandiri,
5. Kolaboratif, dan
6. Komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari di satuan pendidikan
dan sumber lain secara mandiri
Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang pendidikan
memperhatikan: a. perkembangan psikologis anak; b. lingkup dan kedalaman; c. kesinambungan;
d. fungsi satuan pendidikan; dan e. lingkungan.
7
STRUKTUR KURIKULUM
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor: 07/D.D5/KK/2018 Tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
KELAS
ALOKA
MATA PELAJARAN SI X XI XII
WAKTU 1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan
212 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 320 4 4 3 3 3 3
4 Matematika 424 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 108 2 2 - - - -
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 2 2
488
Bahasa Asing lainnya : Bahasa Jepang - - - - 2 2
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 108 3 3 - - - -
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
144 2 2 2 2 - -
Kesehatan
3 Bahasa Sunda 72 2 2 - - - -
Jumlah A dan B 2,232 26 26 19 19 18 18
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1 Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 108 3 3 - - - -
2 Fisika 108 3 3 - - - -
3 Kimia 108 3 3 - - - -
C2 Dasar Program Keahlian
1 Gambar Teknik Listrik 108 3 3 - - - -
2 Dasar Listrik dan Elektronika 216 6 6 - - - -
3 Pekerjaan Dasar Elektromekanik 144 4 4 - - - -
C3 Kompetensi Keahlian
1 Piranti Sensor dan Aktuator 484 - - 4 4 4 4 6 6
2 Sistem Kontrol Elektropneumatik dan - - 6 6 6 6
692 8 8
Elektronik
3 Sistem Kontrol Elektropneumatik 796 - - 7 7 7 7 9 9
4 Sistem Kontrol Terprogram - - 1
898 7 7 8 8 11
1
8
5 Produk Kreatifdan Kewirausahaan - - 1
864 7 7 8 8 10
0
JUMLAH C 2 3 3 3 3 4
22 44
2 1 1 3 3 4
4 4 4 4 4 4
46 48
6 8 8 8 8 8
10
KALENDER PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 CILEUNGSI
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
11
ALOKASI WAKTU KEGIATAN PEMBELAJARAN
12
13
PROGRAM TAHUNAN
Kelas :X
(Waktu) :144 JP @ 40 menit / 4 JP Per-Minggu
JUMLAH PERTEMUAN
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU KELAS SEMESTER
PETEMUAN/MINGGU KE
3.1 Menerapkan K3 sesuai 4.1 Menggunakan K3 sesuai
8
manual standar manual standar
operasional prosedur operasional prosedur di 4 1,2 X 1
di bidang pekerjaan bidang pekerjaan
elektromekanik elektromekanik
3.2 Menganalisis jenis- 4.2 Membedakan jenis-jenis
8
jenis bahan kerja bahan kerja 4 3,4 X 1
elektromekanik elektromekanik
3.3 Memilih alat dan
4.3 Melakukan pekerjaan 16
bahan kerja
elektromekanik dari 4 5,6,7,8 X 1
elektromekanik dari
bahan non logam
bahan non logam
3.4 Memilih alat dan
4.4 Melakukan pekerjaan 20
bahan kerja
elektromekanik dari 4 9,10,11,12,13 X 1
elektromekanik dari
bahan logam
bahan logam
3.5 Memilih alat dan 4.5 Melakukan pekerjaan 20
bahan kerja kelistrikan 4 14,15,16,17,18 X 2
kelistrikan elektromekanik
14
elektromekanik
3.6 Mengidentifikasi 32
4.6 Merakit pekerjaan
pekerjaan 4 19 s/d 27 X 2
elektromekanik
elektromekanik
3.7 Menganalisis
4.7 Memeriksa pekerjaan 16
pekerjaan
elektromekanik dari 4 28 s/d 32 X 2
elektromekanik dari
bahan non logam
bahan non logam
3.8 Menganalisis
4.8 Memeriksa pekerjaan 12
pekerjaan
elektromekanik dari 4 33 ,34, 35 X 2
elektromekanik dari
bahan logam
bahan logam
3.9 Menganalisis
4.9 Memeriksa pekerjaan 12
pekerjaan kelistrikan
kelistrikan 4 36, 37,38 X 2
elektromekanik
elektromekanik.
aplikasi
TOTAL JAM 144 JP
15
PROGRAM SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
CLASS METTING
8
4.1 Menggunakan K3 sesuai
GANJIL
17
PROGRAM SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
18
Merakit pekerjaan elektromekanik
3.7. Menganalisis pekerjaan
elektromekanik dari bahan non
logam
4.7 16
Memeriksa pekerjaan
elektromekanik dari bahan non
logam
3.8 Menganalisis pekerjaan
elektromekanik dari bahan logam
4.8 12
Memeriksa pekerjaan
elektromekanik dari bahan logam
3.9 Menganalisis pekerjaan
kelistrikan elektromekanik aplikasi
12
4.9 Memeriksa pekerjaan kelistrikan
elektromekanik.
TOTAL JAM 92
19
ANALISIS PEMETAAN SK/KI-KD
Kelas :X
(Waktu) :124 JP @ 45 menit / 8 JP Per-Minggu
20
KompetensiInti Kompetensi Tahapan Alokasi
Indikator PencapaianKompetensi MateriPokok Pembelajaran
Dasar Berpikir Waktu
K3 sesuai yang telah dipelajari
3.2 Menganalisis jenis-jenis 3.2.1 Siswa dapat Mendeskripsikan bahan logam 1.
bahan kerja elektromekanik 3.2.2 Siswa dapat Mendeskripsikan Sifat fisis 1. Menjelaskan bahan logam
4.2Membedakan jenis-jenis logam 2. Sifat fisis logam
bahan kerja elektromekanik 3.2.3 Siswa dapat Mendeskripsikan Sifat kimia 3. Sifat kimia logam
logam 4. Karakteristik dan jenis bahan 8 Jam / 4 JP
3.2.4 Siswa dapat Mendeskripsikan Karakteristik logam Tatap Muka
C2 dan jenis bahan logam 5. Karakteristik dan jenis bahan
3.2.5 Siswa dapat Mendeskripsikan Karakteristik non logam
dan jenis bahan non logam
3.3Memilih alat dan bahan 3.3.1 Siswa dapat Mendeskripsikan Alat tangan
kerja elektromekanik dari 1. Alat tangan Elektromekanik
Elektromekanik
bahan non logam
2. Petunjuk umum alat kerja
4.3 Melakukan pekerjaan 3.3.2 Siswa dapat Mendeskripsikan Petunjuk
elektromekanik dari bahan non tangan
umum alat kerja tangan
logam
3. Jenis Jenis Alat kerja Tangan
3.3.3 Siswa dapat Mendeskripsikan Jenis Jenis
4. Penggunaan Alat kerja Tangan 16 Jam / 4
C2 Alat kerja Tangan JP Tatap
5. Pemeliharaan dan cara Muka
3.3.4 Siswa dapat Mendeskripsikan Penggunaan
penyimpanan peralatan
Alat kerja Tangan
3.3.5 Siswa dapat Mendeskripsikan
Pemeliharaan dan cara penyimpanan
peralatan
3.4 Memilih alat dan bahan C4 3.4.1 Siswa dapat Mendeskripsikan jenis – jenis p 1. jenis – jenis peralatan 20 Jam / 4
kerja elektromekanik dari eralatan bertenaga (power tools) bertenaga (power tools) JP Tatap
bahan logam 3.4.2 Siswa dapat Mendeskripsikan cara penggun 2. cara penggunaan peralatan Muka
4.4 Melakukan pekerjaan aan peralatan bertenaga (power tools) yang baik d bertenaga (power tools) yang
elektromekanik dari bahan an benar baik dan benar
logam 4.4.1 Siswa dapat Menggunakan peralatan bertena 3. peralatan bertenaga sesuai fu
ga sesuai fungsi dan kegunaannya untuk menyeles ngsi dan kegunaannya untuk
aikan suatu pekerjaan elektromekanik. menyelesaikan suatu pekerjaa
4.4.2 Siswa dapat Mengukur arus, tegangan pada n elektromekanik
21
KompetensiInti Kompetensi Tahapan Alokasi
Indikator PencapaianKompetensi MateriPokok Pembelajaran
Dasar Berpikir Waktu
rangkaian seri, paralel dan gabungan. 4. Mengukur arus, tegangan dan
gabungan
SEMESTER 2
3.5 Memilih alat dan bahan 3.5.1 Siswa dapat Menggunakan micrometer skrup 1. mickrometer skrup
kerja kelistrikan 3.5.2 Siswa dapat Menggunakan Jangka Sorong 2.Menggunakan Jangka Sorong 20 Jam / 4
elektromekanik C3 4.5.1 Menggunakan micrometer skrup JP Tatap
4.5 Melakukan pekerjaan 4.5.2 Menggunakan Jangka Sorong Muka
kelistrikan elektromekanik
3.6 Mengidentifikasi pekerjaan 3.6.1 Siswa dapat Menjelaskan Persyaratan 1. Persyaratan penghantar
elektromekanik penghantar listrik listrik
4.6 Merakit pekerjaan 3.6.2 Siswa dapat Menjelaskan Jenis Jenis kabel 2. Jenis Jenis kabel
elektromekanik 3.6.3 Siswa dapat Menjelaskan pig tail 3. pig tail
3.6.4 Siswa dapat Menjelaskan Western Union 4. Western Union 32 Jam / 4
C3 3.6.5 Siswa dapat Menjelaskan Single Plaint Joint 5. Single Plaint Joint JP Tatap
4.6.6 Siswa dapat Membuat sambungan pig tail 6. sambungan pig tail Muka
4.6.7 Siswa dapat Membuat sambungan western 7. western Union
Union 8. Membuat sambungan Single
4.6.8 Siswa dapat Membuat sambungan Single plaint Joint
plaint Joint
3.7 Menganalisis pekerjaan 3.7.1 Siswa dapat menjelaskan Penggolongan
elektromekanik dari bahan non materi non logam untukpekerjaan
1. Penggolongan materi non logam
logam elektromekanik
untukpekerjaan elektromekanik
4.7 Memeriksa pekerjaan 3.7.2Siswa dapat menjelaskan pembagian bahan
2. pembagian bahan plastik
elektromekanik dari bahan non plastik
3. penggunaan bahan logam untuk 16 Jam / 4
logam 3.7.3Siswa dapat menjelaskan penggunaan
C2 pekerjaan elektromekanik JP Tatap
bahan logam untuk pekerjaan
bidang ketenagalistrikan Muka
elektromekanik bidang ketenagalistrikan
4. Bahan penyekat
3.7.4Siswa dapat menjelaskan Bahan penyekat
5. macam mcam Bahan penyekat
3.7.5 Siswa dapat menjelaskan macam mcam
penyekat
Bahan penyekat penyekat
3.8.Menganalisis pekerjaan C4 3.8.1 Siswa dapat menjelaskan PCB secara umum 1. menjelaskan PCB secara 12 Jam / 4
elektromekanik dari bahan 3.8.2 Siswa dapat menjelaskan Siswa dapat umum JP Tatap
logam menjelaskan konstruksi dan fungsi 2. menjelaskan konstruksi dan Muka
4.8 Memeriksa pekerjaan 3.8.3 Siswa dapat menjelaskan Penyimpanan fungsi
elektromekanik dari bahan PCB 3. Penyimpanan PCB
22
KompetensiInti Kompetensi Tahapan Alokasi
Indikator PencapaianKompetensi MateriPokok Pembelajaran
Dasar Berpikir Waktu
logam 3.8.4 Siswa dapat menjelaskan Pemotongan PCB
3.8.5 Siswa dapat menjelaskan Menggambarkan 4. Pemotongan PCB
PCB 5. Menggambarkan PCB
3.8.6 Siswa dapat menjelaskan Teknik 6. Teknik Penyolderan pada
Penyolderan pada PCB PCB
3.8.7 Siswa dapat menjelaskan Macam macam 7. Macam macam solder
solder
23
Kelas /Semester : X/1 & 2
JUMLAH JAM : 144 JP
Kompetensi Inti:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif da
n menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetah
uan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, da
n mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
SEMESTER 1
1.1. Menyadari sempurnanya
konsep Tuhan tentang
benda-benda dengan
fenomenanya untuk
dipergunakan sebagai
aturan dalam
melaksanakan pekerjaan di
bidang Pekerjaan Dasar
Elektromekanik
1.2. Mengamalkan nilai-nilai
ajaran agama sebagai
tuntunan dalam
melaksanakan pekerjaan di
bidang Pekerjaan Dasar
Elektromekanik
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
24
Mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, teliti, kritis, rasa ingin
tahu, inovatif dan tanggung jawab
dalam dalam melaksanakan
pekerjaan di bidang Pekerjaan
Dasar Elektromekanik.
Menghargai kerjasama,
toleransi, damai, santun,
demokratis, dalam menyelesaikan
masalah perbedaan konsep
berpikir dalam melakukan tugas
di bidang Pekerjaan Dasar
Elektromekanik.
Menunjukkan sikap responsif,
proaktif, konsisten, dan
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam melakukan
pekerjaan di bidang Pekerjaan
Dasar Elektromekanik.
3.1. Menerapkan K3 sesuai 1. Pengenalan tentang APD Mengamati : Kinerja : 4 JP 1.Buku referensi
manual standar yang digunakan pada K3LH 1. Seberapa bahaya sebuah 1. Pengamatan dan artikel
operasional prosedur di 2. Pengenalan bahaya kecelakaan bahaya pekerjaan. sikap kerja yang sesuai
bidang pekerjaan pekerjaan 2. Pengamata
elektromekanik 3. Pengenalan pencegahan Menanya : n kegiatan
bahaya pekerjaan proses
3. belajar peserta
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
25
4.1. Menggunakan K3 sesuai 4. Pengelanan Mengkondisikan situasi belajar didik mengenai
manual standar penanganan untuk membiasakan mengajukan penggunaan alat
operasional prosedur di kecelakaan pekerjaan pertanyaan secara aktif dan pelindung diri
bidang pekerjaan mandiri tentang : Tes:
elektromekanik 1. Macam-macam alat tertulis, dan
pelindung diri praktek terkait
2. Macam-macam bahaya dengan: K3LH
pekerjaan
3. Macam-macam penanganan Fortofolio:
bahaya pekerjaan dan Setelah
pencegahannya menyelesaikan
tugas pekerjaan,
Mengeksplorasi : peserta didik harus
Mengumpulkan data/informasi menyerahkan
yang dipertanyakan dan laporan pekerjaan
menentukan sumber (melalui secara tertulis dan
benda konkrit, dokumen, buku, presentasi
eksperimen) untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan Tugas:
tentang :
1. Macam APD Pemberian tugas
2. K3LH terkait Mengamati
proses penunjukkan
Mengasosiasi : dan kapasitas udara
1. Mengkatagorikan data dan yang dibutuhkan.
menentukan hubungannya,
selanjutnyanya disimpulkan
dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada
yang lebih kompleks terkait
dengan : macam bahaya
pekerjaan dan
pencegahannya
26
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
Mengkomunikasikan :
1. Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang
K3LH
3.2 Menganalisis jenis-jenis 1. Menjelaskan bahan logam Mengamati : Kinerja : 36 JP Buku referensi
bahan kerja 2. Sifat fisis logam 1. Menjelaskan bahan logam 1. Pengamatan sikap dan artikel
elektromekanik 3. Sifat kimia logam 2. Sifat fisis logam kerja yang sesuai
4.2Membedakan jenis-jenis 3. Sifat kimia logam 2.Pengamatan
4. Karakteristik dan jenis
bahan kerja kegiatan proses
bahan logam 4. Karakteristik dan jenis bahan
elektromekanik belajar peserta
5. Karakteristik dan jenis logam didik mengenai
bahan non logam 5. Karakteristik dan jenis bahan prinsip pekerjaan
non logam dasar
elektromekanik
Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar Tes:
untuk membiasakan tertulis, dan
mengajukan pertanyaan secara praktek terkait
aktif dan mandiri tentang : dengan: prinsip
1. Menjelaskan bahan logam pekerjaan dasar
2. Sifat fisis logam elektromekanik
3. Sifat kimia logam
4. Karakteristik dan jenis bahan Mengamati dan tes
logam tertulis terkait
identifkasi alat yang
5. Karakteristik dan jenis bahan
digunakan dalam
non logam pekerjaan dasar
elektromekanik
Fortofolio:
Setelah
menyelesaikan
27
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
Mengeksplorasi : tugas pekerjaan,
Mengumpulkan data/informasi peserta didik harus
yang dipertanyakan dan menyerahkan
menentukan sumber (melalui laporan pekerjaan
benda konkrit, dokumen, buku, secara tertulis dan
eksperimen) untuk menjawab presentasi
pertanyaan yang diajukan
tentang : Tugas:
1. Menjelaskan bahan logam
2. Sifat fisis logam Pemberian tugas
3. Sifat kimia logam terkait Mengamati
4. Karakteristik dan jenis bahan prinsip pekerjaan
dasar
logam
elektromekanik
5. Karakteristik dan jenis bahan
non logam Pembuatan laporan
identifikasi alat
Mengasosiasi : yang digunakan
Mengkatagorikan data dan dalam pekerjaan
menentukan hubungannya, dasar
selanjutnyanya disimpulkan elektromekanik
dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang
lebih kompleks terkait dengan:
1. Menjelaskan bahan logam
2. Sifat fisis logam
3. Sifat kimia logam
4. Karakteristik dan jenis bahan
logam
5. Karakteristik dan jenis bahan
non logam
28
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang:
1. Menjelaskan bahan logam
2. Sifat fisis logam
3. Sifat kimia logam
4. Karakteristik dan jenis bahan
logam
5. Karakteristik dan jenis bahan
non logam
29
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
3. Jenis Jenis Alat kerja
Tangan
4. Penggunaan Alat kerja
Tangan
5. Pemeliharaan dan cara
penyimpanan peralatan
Mengeksplorasi :
Mengumpulkan data/informasi
yang dipertanyakan dan
menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku,
eksperimen) untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
tentang :
1. Alat tangan Elektromekanik
2. Petunjuk umum alat kerja
tangan
3. Jenis Jenis Alat kerja
Tangan
4. Penggunaan Alat kerja
Tangan
5. Pemeliharaan dan cara
penyimpanan peralatan
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentu
kan hubungannya, selanjutnyanya d
isimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih k
ompleks terkait dengan : macam ba
haya pekerjaan dan pencegahannya
1. Alat tangan Elektromekanik
30
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
2. Petunjuk umum alat kerja
tangan
3. Jenis Jenis Alat kerja
Tangan
4. Penggunaan Alat kerja
Tangan
5. Pemeliharaan dan cara
penyimpanan peralatan
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang:
1. Petunjuk umum alat kerja
tangan
2. Jenis Jenis Alat kerja
Tangan
3. Penggunaan Alat kerja
Tangan
4. Pemeliharaan dan cara
penyimpanan peralatan
3.4 Memilih alat dan bahan kerja 1. jenis – jenis peralatan Mengamati :
elektromekanik dari bahan logam bertenaga (power tools) 1. jenis – jenis peralatan
4.4 Melakukan pekerjaan 2. cara penggunaan bertenaga (power tools)
elektromekanik dari bahan logam 2. cara penggunaan peralatan
peralatan bertenaga (power
tools) yang baik dan benar bertenaga (power tools) yang
3. peralatan bertenaga sesuai baik dan benar
fungsi dan kegunaannya 3. peralatan bertenaga sesuai
untuk menyelesaikan suatu fungsi dan kegunaannya
pekerjaan elektromekanik. untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan elektromekanik
31
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar
untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara
aktif dan mandiri tentang :
1. jenis – jenis peralatan
bertenaga (power tools)
2. cara penggunaan peralatan
bertenaga (power tools) yang
baik dan benar
3. peralatan bertenaga sesuai
fungsi dan kegunaannya
untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan elektromekanik
Mengeksplorasi :
Mengumpulkan data/informasi
yang dipertanyakan dan
menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku,
eksperimen) untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
tentang :
1. jenis – jenis peralatan
bertenaga (power tools)
2. cara penggunaan peralatan
bertenaga (power tools) yang
baik dan benar
3. peralatan bertenaga sesuai
32
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
fungsi dan kegunaannya
untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan elektromekanik
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentu
kan hubungannya, selanjutnyanya d
isimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih k
ompleks terkait dengan : macam ba
haya pekerjaan dan pencegahannya
1. jenis – jenis peralatan
bertenaga (power tools)
2. cara penggunaan peralatan
bertenaga (power tools) yang
baik dan benar
3. peralatan bertenaga sesuai
fungsi dan kegunaannya
untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan elektromekanik
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang:
1. jenis – jenis peralatan
bertenaga (power tools)
2. cara penggunaan peralatan
bertenaga (power tools)
yang baik dan benar
33
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
3. peralatan bertenaga sesuai
fungsi dan kegunaannya
untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan elektromekanik
34
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
haya pekerjaan dan pencegahannya
1. mickrometer skrup
2.Menggunakan Jangka Sorong
35
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang:
1. mickrometer skrup
2.Menggunakan Jangka Sorong
peralatan bertenaga sesuai fungsi
dan kegunaannya untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan
elektromekanik
36
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar
untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara
aktif dan mandiri tentang :
1. 1 Persyaratan penghantar
listrik
2. Jenis Jenis kabel
3. pig tail
4. Western Union
5. Single Plaint Joint
6. sambungan pig tail
7. western Union
8. Membuat sambungan
Single plaint Joint
Mengeksplorasi : Mengumpulkan
data/informasi yang dipertanyakan
dan menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku, ek
37
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentu
kan hubungannya, selanjutnyanya d
isimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih k
ompleks terkait dengan : macam ba
haya pekerjaan dan pencegahannya
1. Persyaratan penghantar listrik
2. Jenis Jenis kabel
3. pig tail
4. Western Union
5. Single Plaint Joint
6. sambungan pig tail
7. western Union
8. Membuat sambungan Single
38
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
plaint Joint
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang:
1. Persyaratan penghantar listrik
2. Jenis Jenis kabel
3. pig tail
4. Western Union
5. Single Plaint Joint
6. sambungan pig tail
7. western Union
8. Membuat sambungan Single
plaint Joint
Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar
39
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara
aktif dan mandiri tentang :
1. Penggolongan materi non
logam untukpekerjaan
elektromekanik
2. pembagian bahan plastik
3. penggunaan bahan logam
untuk pekerjaan
elektromekanik bidang
ketenagalistrikan
4. Bahan penyekat macam mcam
Bahan penyekat penyekat
Mengeksplorasi : Mengumpulkan
data/informasi yang dipertanyakan
dan menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku, ek
sperimen) untuk menjawab pertan
yaan yang diajukan tentang :
1. Penggolongan materi non
logam untukpekerjaan
elektromekanik
2. pembagian bahan plastik
3. penggunaan bahan logam
untuk pekerjaan
elektromekanik bidang
ketenagalistrikan
4. Bahan penyekat macam mcam
40
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentu
kan hubungannya, selanjutnyanya d
isimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih k
ompleks terkait dengan : macam ba
haya pekerjaan dan pencegahannya
1. Penggolongan materi non
logam untukpekerjaan
elektromekanik
2. pembagian bahan plastik
3. penggunaan bahan logam
untuk pekerjaan
elektromekanik bidang
ketenagalistrikan
4. Bahan penyekat macam mcam
Bahan penyekat penyekat
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang:
1. Penggolongan materi non
logam untukpekerjaan
elektromekanik
2. pembagian bahan plastik
3. penggunaan bahan logam
untuk pekerjaan
41
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
elektromekanik bidang
ketenagalistrikan
4. Bahan penyekat macam mcam
Bahan penyekat penyekat
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang:
1. Keselamatan kerja dan
Peraturan instalasi Listrik
2. Peraturan Instalasi Listrik
3. Simbol simbol Kelistrikan
43
Cileungsi, 10 September 2019
: PEKERJAAN DASAR
SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI 1 CILEUNGSI MATA PELAJARAN
ELEKTROMEKANIK
: TEKNOLOGI DAN :
BIDANG KEAHLIAN KELAS/SEM X/1 DAN 2
REKAYASA
: TEKNIK JUMLAH JAM
PROGRAM KEAHLIAN : 4 JAM / MINGGU
KETENAGALISTRIKAN PELAJARAN
: TEKNIK OTOMASI
KOMPETENSI KEAHLIAN
INDUSTRI
KD 3 - PENGETAHUAN KOMPLEKSITAS DAYA DUKUNG INTAKE RATA-RATA
Kompetensi Dasar ( KD ) pada Tingkat Kesulitan / kerumitan Tingkat keterlaksanaan dlm Tingkat kemampuan KKM dari Aspek
Kompetensi Inti ( KI ) Pengetahuan materi dalam Indikator / KD (%) pencapaian KD, meliputi Peserta didik dalam Kompleksitas, Daya
fasilitas sumberdaya Sekolah pencapaian KD (%) dukung dan Intake (%)
44
dan sumber daya guru (%)
3.1 Menerapkan K3 sesuai manual Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana : 74
standar operasional prosedur di 74
bidang pekerjaan elektromekanik Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru : 74 74 74
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
3.2 Menganalisis jenis-jenis bahan Tinggi : 50 – 65 74 Sarana / Prasarana : 74 74 74
kerja elektromekanik Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru : 74
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
3.3 Memilih alat dan bahan kerja Tinggi : 50 – 65 74 Sarana / Prasarana : 74 74 74
elektromekanik dari bahan non Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru : 74
logam Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
3.4 Memilih alat dan bahan kerja Tinggi : 50 – 65 74 Sarana / Prasarana : 74 74 74
elektromekanik dari bahan Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru : 74
logam Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
3.5 Memilih alat dan bahan kerja Tinggi : 50 – 65 74 Sarana / Prasarana : 74 74 74
kelistrikan elektromekanik Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru : 74
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
3.6 Mengidentifikasi pekerjaan Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana : 74 74 74
74
elektromekanik
Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru : 74
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana 74
3.7Menganalisis pekerjaan
Sedang : 66 – 80 74 Kompetensi Guru : 74 74 74
elektromekanik dari bahan non logam
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
3.8 Menganalisis pekerjaan Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana 74
elektromekanik dari bahan logam Sedang : 66 – 80 74 Kompetensi Guru : 74 74 74
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
3.9 Menganalisis pekerjaan kelistrikan Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana 74
elektromekanik aplikasi Sedang : 66 – 80 74 Kompetensi Guru : 74 74 74
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 74
KKM Pengetahuan 74
45
KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL
KOMPETENSI KETERAMPILAN
PEKERJAAN DASAR
SATUAN PENDIDIKAN : SMK MATA PELAJARAN
ELEKTROMEKANIK
: TEKNOLOGI DAN :
BIDANG KEAHLIAN KELAS/SEM X/ I DAN 2
REKAYASA
: TEKNIK JUMLAH JAM
PROGRAM KEAHLIAN : 4 JAM / MINGGU
KETENAGALISTRIKAN PELAJARAN
: TEKNIK OTOMASI
KOMPETENSI KEAHLIAN
INDUSTRI
47
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 01
48
1. Indikator KD pada KI pengetahuan
1. Siswa dapat Menjelaskan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
2. Siswa dapat Menjelaskan rambu – rambu K3
3. Siswa dapat Menjelaskan alat – alat pelindung
D Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mempelajari peraturan K3 diharapkan siswa mampu memahami peraturan – peraturan K3
2. Setelah mempelajari peraturan K3 diharapkan siswa mampu menerapkan peraturan – peraturan
K3
3. Setelah mempelajari rambu – rambu K3 diharapkan siswa mampu memahami rambu – rambu K3
4. Setelah mempelajari alat pelindung diri diharapkan siswa mengetahui macam - macam alat
pelindung diri
5. Setelah mempelajari mengenai alat pelindung diri diharapkan siswa memahami pentingnya alat
pelindung diri
E. Materi Pembelajaran
A). Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)
B) Simbol K3
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 1-4
Kegiatan Deskripsi Alokas
i
Waktu
A. Pendahulu 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa
an 2. Siswa diminta untuk memeriksa kerapihan diri dan
kebersihan kelas 25
3. Guru mengabsen siswa menit
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat dan aktivitas belajar yang akan dilakukan
B. Inti 1. Siswa mengamati materi yang diberikan oleh guru 170
49
mengenai pengertian dan peraturan K3
2. Siswa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang diberikan guru
3. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok.
4. Guru memberikan permasalah mengenai materi yang
disampaikan.
5. Dengan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan
santun siswa secara berkelompok siswa mengamati
Menit
permasalahan yang diberikan guru
6. Salah satu kelompok melaporkan hasil diskusinya.
7. Kelompok lain merespon atau menanggapi dengan
responsif dan santun.
8. Bersama guru, siswa mengidentifikasi permasalahan
mengenai materi yang disampaikan
9. Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari
guru atas pernyataan merekamenanggapi
C. Penutup 1. Siswa melakukan refleksi bersama guru mengenai :
a. Apa saja yang sudah dipahami siswa
b. Apa yang belum dipahami siswa 30
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran menit
H. Sumber Belajar
1.Internet
2.Buku informasi. Kementrian ketenagakerjaan R.I. Direktorat jenderal pelatihan dan
prokduktivitas direktorat bina standarisasi kompetensi dan pelatihan kerja.
3.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar
Elektromekanik. Semester 1. Kelas X. Tahun 2013
50
Mata Pelajaran :Praktek Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4 ×45 menit
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
Sikap
No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1
2
3
....
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Nama Kelompok : 1) 2)
3) 4)
Mata Pelajaran :pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4×40 menit
Skor
No Tahapan Penilaian
1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan (mengatur teman)
2. Tahap Proses
a. memulai diskusi dengan membahas mater
i yang diberikan
b. Memberikan komentar dari setiap anggot
52
a kelompok
c. Mendengarkan masukan dari setiap angg
ota
3. Tahap Akhir
a. membuat kesimpulan
Total Skor
Catatan: Skor diberikan dengan rentang 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan k
etepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilai
MATERI PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
1. KD pada KI pengetahuan
3.1 Menerapkan K3 sesuai manual standar operasional prosedur di bidang pekerjaan
elektromekanik
2. KD pada KI keterampilan
4.1 Menggunakan K3 sesuai manual standar operasional prosedur di bidang pekerjaan
elektromekanik
Materi Pembelajaran
A. Uraian Materi
53
Safe menurut kamus terjemahan Bahasa Indonesia adalah aman atau kebebasan dari bahaya atau
kecelakaan
Safety dalam hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah: “ Usaha untuk menciptakan suatu
keadaan lingkungan kerja yang aman (bebas dari kecelakaan), sehat dan nyaman
2. Kecelakaan Kerja
Suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan dan tidak sengaja serta tiba-tiba, dapat terjadi
dimana saja, kapan saja selalu menimbulkan kerugian, baik harta (material), maupun jiwa manusia .
Suatu kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan di suatu
tempat kerja (Perusahaan)
54
6. Kondisi Tidak Aman Lingkungan
( Unsafe Condition )
a) Mesin-mesin/ peralatan yang rusak serta tidak diberi pengaman.
b) Lingkungan kerja yang becek/ licin, Ventilasi/ pertukaran udara yang buruk, Bising/ suara yang
keras, Suhu kerja yang terlalu panas atau lembab, Tata ruang kerja yang berantakan dan kotor
8. PENCEGAHAN KECELAKAAN
Cara mencegah kecelakaan:
a) Ketahui sebab-sebab kecelakaan
b) Hilangkan penyebab kecelakaan
c) Buat tindakan preventif
9. Penyebab Unsafe Act (Tindakan Aman Manusia) & Pencegahannya
55
10. Pencegahan Unsafe Condition
a) Dihilangkan : Misalnya: Alat-alat yang rusak dibuang/ diganti/ diperbaiki
b) Dieliminir/ Diisolasi : Misalnya: Bagian-bagian yang berputar diberi tutup pengaman
c) Dikendalikan : Misalnya: Memasang alat kontrol,dan safety valve pada bejana tekanan tinggi
11. BAHAYA LISTRIK
56
14. ALAT PELINDUNG DIRI
Merupakan usaha terakhir dalam pencegahan kecelakaan. Bahaya Baik Kesehatan ataupun
Keselamatan Akan Lebih Merugikan Dibandingkan Dengan Ketidaknyamanan Memakai Alat
Pelindung Diri
57
b) Untuk dapat memahami upaya pencegahan perlu pemahaman tentang prinsip-prinsip terjadinya
kebakaran
c) Hampir semua kebakaran besar terjadi karena diabaikannya hal-hal yang sangat sederhana dan
mudah dikerjakan
18. SEBAB-SEBAB KEBAKARAN
KEBAKARAN : Bencana yang ditimbulkan oleh api yang sukar dikuasai dan tidak diharapkan
terjadi sehingga menyebabkan kerugian.Sebab – Sebab kebakaran:
a) Kurangnya pengertian terhadap penanggulangan kebakaran
b) Kelalaian ( kurang pemeriksaan terhadap alat yang dipakai )
c) Disengaja
d) Kondisi Alam ( Petir, Gunung Meletus, dll )
e) Penyalaan sendiri
19. TERJADINYA API
58
21. CARA MENGHADAPI KEBAKARAN
a) Jangan panik, berpikir dan tenangkan diri
b) Beritahu ada kebakaran
c) Telepon dinas kebakaran
d) Pergunakan alat pemadam api yang cocok
e) Selalu berada antara pintu keluar dan api
f) Padamkan api dengan cepat
g) Bila api sudah besar, keluarlah dari bangunan dan tutup semua pintu
Safety plan adalah rencana pelaksanaan K3 untuk proyek yang bertujuan agar dalam pelaksanaan
nantinya proyek akan aman dari kecelakaan dan bahaya penyakit sehingga menghasilkan produkti
vitas kerja yang tinggi
1. CONTOH KESELAMATAN KERJA LISTRIK :
59
c) Keselamatan kerja dalam bangunan (Building & construction Safety)
d) Keselamatan kerja lalu lintas (Traffic Safety)
e) Keselamatan kerja penerbangan (Flight Safety)
f) Keselamatan kerja kereta api (Railway Safety)
g) Keselamatan kerja di rumah (Home Safety)
h) Keselamatan kerja di kantor (Office Safety)
3. Alat-alat pelindung Anggota badan
a) Pakaian Kerja
b) Pelindung tangan
c) Pelindung kaki
d) Pelindung kepala
e) Pelindung mata
f) Pelindung wajah
g) Pelindung bahaya jatuh
h) Pelindung Pencegah tenggelam.
i) Pelindung telinga
j) Pelindung pernafasan (masker
4. PELINDUNG TANGAN
Pelindung tangan berupa sarung tangan dengan jenis-jenisnya
seperti terlihat pada gambar antara lain:
a) Metal mesh, sarung tangan yang tahan terhadap ujung benda yang tajam dan
melindungi tangan dari terpotong
b) Leather gloves, melindungi tangan dari permukaan yang kasar.
c) Vinyl dan neoprene gloves, melindungi tangan dari bahan kimia beracun
d) Rubber gloves, melindungi tangan saat bekerja dengan listrik
e) Padded cloth gloves, melindungi tangan dari sisi yang tajam,bergelombang
dan kotor.
f) Heat resistant gloves, melindungi tangan dari panas dan api
g) Latex disposable gloves, melindungi tangan dari bakteri dan kuman
60
5. PELINDUNG KAKI
Pelindung kaki berupa sepatu dan sepatu boot, seperti terlihat pada gambar antara lain:
a) Steel toe, sepatu yang didesain untuk melindingi jari kaki dari kejatuhan benda
b) Metatarsal, sepatu yang didesain khusus melindungi seluruh kaki dari bagian tuas sampai
jari
c) Reinforced sole, sepatu ini didesain dengan bahan penguat dari besi yang akan melindungi
dari tusukan pada kaki
d) Latex/Rubber, sepatu yang tahan terhadap bahan kimia dan memberikan daya cengkeram
yang lebih kuat pada permukaan yang licin.
e) PVC boots, sepatu yang melindungi dari lembab dan membantu berjalan di tempat becek
f) Vinyl boots, sepatu yang tahan larutan kimia, asam, alkali, garam, air dan darah
g) Nitrile boots, sepatu yang tahan terhadap lemak hewan, oli, dan bahan kimia
6. PELINDUNG KEPALA
7. Kelas G untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh; dan melindungi dari sengatan listrik
sampai 2.200 volts.
8. Kelas E untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, dan dapat melindungi dari sengatan listrik
sampai 20.000 volts.
9. Kelas F untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, TIDAK melindungi dari sengatan listrik,
dan TIDAK melindungi dari bahan-bahan yang merusak (korosif)
61
10. PELINDUNG MATA
a) Kaca mata safety merupakan peralatan yang paling banyak digunakan sebagai pelindung
mata. Meskipun kelihatannya sama dengan kacamata biasa, namun kaca mata safety lebih
kuat dan tahan benturan serta tahan panas dari pada kaca mata biasa.
b. Goggle memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan safety glass sebab lebih
menempel pada wajah
Pelindung wajah memberikan perlindungan menyeluruh pada wajah dari bahaya percikan bahan kimia,
obyek yang beterbangan atau cairan besi. Banyak dari pelindung wajah ini dapat digunakan bersamaan
dengan penggunaan helm.
Helm pengelas memberikan perlindungan baik pada wajah dan juga mata. Helm ini menggunakan lensa
penahan khusus yang menyaring intesnsitas cahaya serta energi panas yang dihasilkan dari kegiatan
pengelasan.
64
A.Safety sign dikelompokkan menjadi bebe rapa katego
ri berdasarkan warnanya.
1) Warna Oranye (Warning/Awas/Peringatan)
2) Warna Kuning (Caution/Waspada)
3) Warna Biru (Notice/ Perhatian)
4) Warna Merah (Danger/ Bahaya)
5) Warna Hijau (Emergency/Safety)
B.Sub Kelompok Simbol dan Warna Rambu Keselamatan Kerja
1) Sub kelompok simbol warna
65
D. Berikut merupakan contoh-contoh dari Rambu K3 yang umumnya dipergunakan.
1. Warning Sign : Bentuk umumnya yaitu Segitiga dengan Warna dasar kuning/ oranye dan untuk
warna gambar dengan garis hitam merupakan simbol untuk menunjukkan bahaya.
2. Mandatory Sign : Bentuk umumnya yaitu Lingkaran dengan Warna dasar biru, dan untuk warna g
ambar dengan putih merupakan simbol instruksi keselamatan
66
3. Prohibition Sign : Bentuk umumnya adalah lingkaran dengan warna dasar putih dan dikelilingi de
ngan garis berwarna merah serta gambar utama dengan warna hitam
4. Fire Sign : Bentuk umumnya adalah segiempat dengan warna dasar merah dan untuk gambar uta
ma berwarna putih
5. Emergency & Direction Sign : Bentuk umumnya adalah segiempat dengan warna dasar hijau dan
untuk gambar utama adalah putih.
67
16. Alat Pelindung Pernapasan
1.Air Purifiying Respirator : alat pelindung pernapasan dimana udara pernapasan yang dipakai di dapat
dari hasil proses pemurnian udara luar yang terkontaminasi
2. Air Supplying Respirator : alat pelindung pernapasan dimana udara pernapasan yang
dipakai di dapat dari suplay udara bersih dari suatu compressor atau tabung udara.
Tipe Air Supplying Respirator terdiri atas :
a. Air Line :Alat pelindung pernapasan yang udara pernapasan di suplai dari compressor
atau Cascade system
b) Alat pelindung pernapasan dimana udara pernapasannya di suplai dari tabung yang
bisa dibawa/di gendong
68
Gambar
pelindung
pernapasan
Air Supplying
Respirator
air line ( tipe a)
69
b) Ear muff
Alat
pelindung telinga yang terbuat dari bahan yang lembut digunakan dengan cara menutupi semua
B. Tugas
Kerjakan soal latihan berikut:
No NAMA APD JENIS APD Nama APD FUNGSI APD
1 Pelindung tangan Metal mesh sarung tangan
yang tahan ter
hadap ujung be
nda yang tajam
dan
melindungi
tangan dari terp
otong
70
No NAMA APD JENIS APD Nama APD FUNGSI APD
Metatarsal sepatu yang di
desain khusus
melindungi sel
uruh kaki dari
bagian tuas
sampai jari
Reinforced sole sepatu ini dides
ain dengan bah
an penguat dar
i besi yang
akan
melindungi dari
tusukan pada
kaki
3 PELINDUNG KE Kelas G melindungi kep
PALA ala dari benda y
ang jatuh; dan
melindungi dari
sengatan listrik
sampai 2.200 v
olts
Kelas E untuk melindun
gi kepala dari b
enda yang jatu
h, dan dapat
melindungi dari
sengatan listrik
sampai 20.000
volts.
71
No NAMA APD JENIS APD Nama APD FUNGSI APD
Goggle yang lebih baik
dibandingkan s
afety glass seba
b lebih menem
pel pada wajah
72
No NAMA APD JENIS APD Nama APD FUNGSI APD
Life Line (tali kaitan)
tali kaitan
lentur dengan
kekuatan tarik
minimum 500 k
g yang salah sat
u ujungnya diik
atkan ketempat
kaitan dan men
ggantung secar
a vertikal, atau
diikatkan pada
tempat kaitan
yang lain untuk
digunakan
secara
horisontal
Anchor Point (Temp tempat menyan
at Kaitan) gkutkan pengai
t
yang sedikitnya
harus mampu
menahan 500
kg per pekerja
yang
menggunakan
tempat kaitan
tersebut
7 Pelindung Telinga Ear plug foam atau s Alat pelindung
umbat telinga bahan telinga yang ter
foam buat dari bahan
foam/busa dan
bahan karet dig
unakan pada ba
gian luar teling
a untuk membl
okir saluran teli
nga untuk mem
buat perlindung
an pendengaran
terhadap kebisi
ngan yang ada
di lingkungan s
ekitar.
C. Latihan
1. Jelaskan pengertian K3LH?
2. Sebutkan 5 Cara menghadapi kecelakaan?
3. Sebutkan 4 sumber Bahaya ?
4. Sebutkan 5 kerugian kerugian dari kecelakaan?
5. Sebutkan dan jelaskan 2 kelas kelas yang menyebabkan kebakaran ?
Jawaban :
1. Jelaskan pengertian K3LH?
Usaha untuk menciptakan suatu keadaan lingkungan kerja yang aman (bebas dari kecelakaan),
sehat dan nyaman
2. Sebutkan 5 Cara menghadapi kecelakaan?
a. Jangan panik, berpikir dan tenangkan diri
b. Beritahu ada kebakaran
c. Telepon dinas kebakaran
d. Pergunakan alat pemadam api yang cocok
e. Selalu berada antara pintu keluar dan api
f. Padamkan api dengan cepat
g. Bila api sudah besar, keluarlah dari bangunan dan tutup semua pintu
3. Sebutkan 4 sumber Bahaya ?
a. .Bahaya dari Proses Produksi
Bahaya yang ditimbulkan selama proses produksi. Misalnya produksi yang menimbulkan
suara bising, asap/bau zat kimia, dsb.
b. Bahaya dari Cara Kerja Karyawan
Bahaya karena cara kerja yang tidak benar. Misalnya cara mengangkat yang salah yang
mengakibatkan tumpahan bahan berbahaya, bersendawgurau, termenung dan tidak memakai
safety item.
c. Bahaya dari Peralatan
Peralatan yang rusak/ kondisinya tidak baik serta tidak dilengkapi peralatan pengaman.
Perlu dipersiapkan prosedur pengoperasian untuk peralatan yang rumit.
d. Bahaya dari Lingkungan Kerja
1. Gangguan fisik : Ruangan yang terlalu panas/ dingin, bising, kurang penerangan, getaran
lebih, radiasi, dsb.
2. Gangguan kimia : Bahan yang digunakan/ dihasilkan mengandung zat kimia berbahaya.
3. Gangguan Jasad renik : Ruangan yang terdapat banyak serangga, dsb.
4. Gangguan Faal : Beban kerja/ tuntutan kerja terlalu berat
75
1.Manusia:
Mengakibatkan cedera ringan, cacat permanen, meninggal dunia
2. Waktu
Kegiatan produksi/ pekerjaan terhenti (karyawan ingin tahu-ingin membantu)
3. Mesin/ Peralatan
Tidak optimal, bahkan bisa rusak pada mesin/ peralatan
4. Material/ Bahan-bahan
Berkurang, habisnya material/ bahan karena kecelakaan
5. Biaya
Pengobatan/ penggantian jiwa karyawan, Perbaikan mesin, alat dan lingkungan kerja.
6. Kepercayaan terhadap Perusahaan
Karyawan tidak yakin dan was-was saat bekerja, Lingkungan luar perusahaan sekitar
merasa khawatir.
5.Sebutkan dan jelaskan 2 kelas kelas yang menyebabkan kebakaran ?
Jawaban :
1. KELAS A ( Benda Padat Mudah Terbakar ) : Kebakaran yang ditimbulkan oleh benda
padat, seperti kayu, kertas, kain, karton .
ALAT PEMADAM : Air, pasir, lumpur
2. KELAS B ( Benda Cair Mudah Terbakar ) : Kebakaran yang ditimbulkan oleh benda cair,
seperti bensin, solar, dll .
ALAT PEMADAM : Foam (air+deterjen), Racun api, karung basah
3. KELAS C ( Benda Padat & Cair Ada Listrik ) : Kebakaran yang ditimbulkan adanya
korsleting listrik .
ALAT PEMADAM : CO2, BCF ( Bromoclorodifluormethane )/ HALON 1211 ,Dry
chemical powder .
D. ULANGAN HARIAN 1
Berikut ini soal untuk ulangan harian 1
Jawaban :
1.Jelaskan 2 cara cara mencegah kecelakaan!
a. Seleksi tenaga kerja melalui pemeriksaan kesehatan dan psikologis
b. Penyuluhan dan penerangan K3
c. Pemeriksaan (Monitoring)
76
d. Tata ruang dan Kebersihan
e. Bila ditemukan sumber bahaya harus; dihilangkan, dieliminir, diganti dan dikendalikan
f. Pemakaian alat pelindung diri yang sesuai dan cocok penggunaannya
g. Pengurangan waktu kerja di tempat yang mengandung bahaya tersebut.
8.Sebutkan dan jelaskan 2 sikap cara melepaskan korban dari terkena aliran listrik?
Jawaban :
1.Memutuskan penghantar dari tegangan dengan benda kering bukan logam (Menarik tubuh korban
dari penghantar atau menarik penghantar dari tubuh korban dengan pakaian kering yang dipintal
seperti tali). Tempatkan diri pada penyekat.
2.Hindari sentuhan tubuh korban langsung tanpa penyekat pada saat pertolongan pertama/
mengangkat korban.
3.Jika si korban memegang penghantar, maka lepaskan jari demi jari korban dengan sarung tangan
yang disekat
9.Sebukan dan jelaskan 2 bahaya listrik!
1.Panas yang ditimbulkan arus listrik
2.Api karena listrik : Kabel Panas > Isolasi Meleleh > Isolasi Kering > Timbul Api
3.Kebakaran ( karena Hubung Singkat, beban terlalu tinggi, titik kontak buruk, kabel terlampau kecil
10. sebutkan dan jelaskan 3 penyebab kebakaran ?
1. Kurangnya pengertian terhadap penanggulangan kebakaran
2. Kelalaian ( kurang pemeriksaan terhadap alat yang dipakai )
3. Disengaja
4. Kondisi Alam ( Petir, Gunung Meletus, dll )
5. Penyalaan sendiri
78
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 02
79
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
C.Kompetensi Dasar
1.KD pada KI pengetahuan
3.2 Menganalisis jenis-jenis bahan kerja elektromekanik
2.KD pada KI keterampilan
4.2 Membedakan jenis-jenis bahan kerja elektromekanik
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
F Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan b
ertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, s
erta dapat :
80
G. Materi Pembelajaran
1. bahan logam
2. Sifat fisis logam
3. Sifat kimia logam
4. Karakteristik dan jenis bahan logam
5. Karakteristik dan jenis bahan non logam
I. Kegiatan Pembelajaran
1) Pertemuan 5-8
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
A. Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa
2. Siswa diminta untuk memeriksa kerapihan diri dan
kebersihan kelas
25 menit
3. Guru mengabsen siswa
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat dan aktivitas belajar yang akan dilakukan
B. Inti 1. Siswa mengamati materi yang diberikan oleh guru
mengenai peralatan tangan
2. Siswa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang diberikan guru
3. Guru memberikan permasalah mengenai materi yang
disampaikan.
4. Dengan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan
santun siswa secara berkelompok siswa mengamati 170
permasalahan yang diberikan guru Menit
81
b. Apa yang belum dipahami siswa
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
K. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.
L. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
82
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
J. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Sikap
No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1
2
3
....
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
83
Nama Kelompok : 1) 2)
3) 4)
Mata Pelajaran :pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4×40 menit
Skor
No Tahapan Penilaian
1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan (mengatur teman)
Tahap Proses
a. memulai diskusi dengan membahas mater
i yang diberikan
2. d. Memberikan komentar dari setiap anggot
a kelompok
e. Mendengarkan masukan dari setiap angg
ota
3. Tahap Akhir
a. membuat kesimpulan
Total Skor
Catatan: Skor diberikan dengan rentang 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan k
etepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilai.
MATERI PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
1.KD pada KI pengetahuan
3.2 Menganalisis jenis-jenis bahan kerja elektromekanik
2.KD pada KI keterampilan
4.2 Membedakan jenis-jenis bahan kerja elektromekanik
Materi Pembelajaran
A. Uraian Materi
84
Logam (metal) adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan
logam. selain itu, logam juga salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat
ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam.
Pengelompokan dikelompokan oleh Lavoiser, namun masih sangat sederhana , sebab antara
unsure unsure logam sendiri terdapat banyak perbedaan .
Dalam tabel periodik, garis diagonal yang membedakan unsure logam dari non logam . Unsur
dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semi logam .
Dalam tabel periodik, garis diagonal yang membedakan unsure logam dari non logam. Unsur
dalam garis ini adalah metalloid , kadang kala disebut juga semi logam. Unsur unsur yang
termasuk metalloid adalah boron (B), Silikon (Si), Germanium (Ge), Arsen (As), Antimon (Sb),
tellurium (Te), polonium (Po).
Pembagian Logam :
1. Alkali : lithium (Li), Natrium (Na), Potassium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs),
Francium (Fr)
2. Logam Alkali tanah : Berylium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (C), Strontium (Sr),
Barium (Ba), Radium (Ra)
3. Logam transisi : Lantanida dan aktinida
4. Logam lainnya :alumunium (Al), gallium (Ga), Indium (In), Thalium (Ti), Ununtrium
(Uut), Tin (Sn), lead (Pb), Ununquadium (Uuq), bismuth (Bi), Ununpentium (Uup),
Ununhexium (Uuh).
Beberapa logam logam terkenal adalah alumunium, tembaga, emas, perak, timah,
titanium, uranium dan zink.
85
7. Titik leleh dan titik didih. Sifat fisik logam yang pertama yaitu logam-logam cenderung me
miliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena atom-atom logam terikat oleh ikatan loga
m yang kuat. Untuk mengatasi ikatan tersebut, diperlukan energi dalam jumlah yang besar.
Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan logam yang lain tergantung pada
jumlah elektron yang terdelokalisasi pada lautan elektron, dan pada susunan atom-atomnya.
Logam-logam golongan 1 seperti natrium dan kalium memiliki titik leleh dan titik didih yang
relatif rendah karena tiap atomnya hanya memiliki satu elektron untuk dikontribusikan pada
ikatan, tetapi ada hal lain yang menyebabkan hal ini terjadi yaitu unsur-unsur golongan 1
tersusun dengan tidak efektif (terkoordinasi 8), karena itu tidak terbentuk ikatan yang banyak
seperti kebanyakan logam. Unsur-unsur golongan 1 memiliki ukuran atom yang relatif besar
(berarti bahwa inti jauh dari elektron yang terdelokalisasi) yang juga menyebabkan lemahnya
ikatan
Sifat fisik logam yang kedua yaitu memiliki daya hantar listrik yang baik, yang disebabkan
oleh adanya elektron valensi yang bergerak bebas dalam kristal logam. Jika listrik dialirkan
melalui logam, elektron-elektron valensi logam akan membawa muatan listrik ke seluruh
logam dan bergerak menuju potensial yang lebih rendah sehingga terjadi aliran listrik dalam
logam.
Sifat fisik logam yang ketiga yaitu memiliki daya hantar panas yang baik. Daya hantar panas
disebabkan adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas. Bila bagian tertentu dari
logam dipanaskan, maka elektron-elektron pada bagian logam tersebut menerima sejumlah
energi sehingga energi kinetisnya bertambah dan gerakannya makin cepat. Elektron-elektron
yang bergerak dengan cepat tersebut menyerahkan sebagian energi kinetisnya kepada
elektron lain sehingga seluruh bagian logam menjadi panas dan naik suhunya.
Oleh karena elektron valensi logam mudah bergerak dalam Kristal logam, maka elektron-
elektron tersebut mengelilingi ion logam yang bermuatan positif secara simetris, karena gaya
tarik antar ion logam dan elektron-elektron valensi sama ke segala arah. Ikatan dalam kisi
kristal logam tidak kaku seperti kristal senyawa kovalen, sebab dalam kisi kristal logam tidak
terdapat ikatan terlokalisasi. Karena daya tarik setiap ion logam bermuatan positif terhadap
elektron valensi sama besarnya, maka suatu lapisan ion logam bermuatan positif dalam kisi
kristal mudah bergeser. Jika ikatan logam putus, maka akan segera terbentuk ikatan logam
yang baru. Oleh karena itu, sifat fisik logam dapat ditempa menjadi lempeng yang sangat
tipis, dapat ditarik menjadi kawat yang halus atau dibengkokkan.
Bila cahaya tampak jatuh pada permukaan logam, sebagian elektron valensi yang mudah
bergerak tersebut tereksitasi (elektron berpindah dari tingkat energi yang lebih rendah ke
tingkat energi yang lebih tinggi). Ketika elektron tereksitasi tersebut kembali pada keadaan
dasarnya, maka energi cahaya dengan panjang gelombang tertentu (di daerah cahaya tampak)
akan dipancarkan kembali. Peristiwa ini dapat menimbulkan sifat fisik logam yang khas
yaitu mengkilap
86
12. Logam dapat ditari magnet, sehingga logam disebut diamagnetic misalnya Fe (besi).
1. Logam memiliki energy ionisasi yang rendah , oleh karena itu logam cenderung
melepaskan elektronnya dengan mudah. Logam cenderung melepaskan elektron
daripada menangkap elektron untuk membentuk kation. Logam berikatan dengan
lainnya untuk mencapai stabil. Contohnya, Na+ , Mg2+, Al3+.
2. Umumnya logam memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena kekuatan
ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan logam yang lain
tergantung pada jumlah elektron yang terdelokasi pada lautan elektron, dan pada
susunan atom atomnya.SIfat titik leleh menunjukkan kekerasan logam, titik leleh yang
tinggi artinya logamnya keras, sedangkan titik leleh rendah artinya logamnya lemah.
Semua logam memiliki titik leleh yang tinggi, kecuali merkuri (Hg), Cerium (Ce),
gallium (Ga), timah (Sn) dan timbale (Pb).
4. Kebanyakan logam oksida yang larut dalam air bereaksi untuk membentuk logam
hidroksida.
a. Oksida Basa adalah suatu oksida logam yang dapat menghasilkan basa bila
direaksikan dengan air.
Contoh Oksida Basa : Na2O, K2O, CaO, SrO, FeO, ZnO, Fe2O3, CuO, SnO, BaO,
Ag2O, MgO, Al2O3
Peralatan yang biasanya menggunakan bahan logam diantaranya adalah sepatu kabel,
kotak panel PHB, peralatan tangan (palu, obeng, obeng, tang dsb).
Logam adalah unsure kimia yang memiliki sifat kuat, keras, liat, merupakan penghantar
panas dan listrik, serta memiliki titik lebur tinggi.
87
Pengertian Logam (Ferro) Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campur
an unsur karbon dengan besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai 2
sifat yang berbeda dengan besi dan karbon maka dicampur dengan bermacam logam lainnya.
Logam adalah elemen kerak bumi (mineral) yang terbentuk secara alami. Jumlah logam dip
erkirakan 4% dari kerak bumi. Logam dalam bidang keteknisian adalah besi. Biasanya dipa
kai untuk konstruksi bangunan-bangunan, pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya. Conto
h dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis tertentu dan dapat diperoleh
dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga, seng, timah, timbel nikel, aluminium, magn
esium. Kemudian tampil logam-logam lain bagi penggunaan khusus dan paduan, seperti em
as, perak, platina, iridium, wolfram, tantal, molybdenum, titanium, vokalt, anti monium (me
taloid), khrom, vanadium, beryllium, dan lain-lain.
Gambar Seng
Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, dan
bersifat diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng mutu komersial tidak
88
berkilau.[2] Seng sedikit kurang padat daripada besi dan berstruktur
kristal heksagonal.Lehto 1968, hlm. 826
Logam ini keras dan rapuh pada kebanyakan suhu, namun menjadi dapat ditempa
antara 100 sampai dengan 150 °C.[2] Di atas 210 °C, logam ini kembali menjadi
rapuh dan dapat dihancurkan menjadi bubuk dengan memukul-mukulnya.[3] Seng
juga mampu menghantarkan listrik. Dibandingkan dengan logam-logam lainnya,
seng memiliki titik lebur (420 °C) dan tidik didih (900 °C) yang relatif rendah.
[4]
Dan sebenarnya pun, titik lebur seng merupakan yang terendah di antara
semua logam-logam transisi selain raksadan kadmium.[4]
Terdapat banyak sekali aloi yang mengandung seng. Salah satu contohnya
adalah kuningan (aloi seng dan tembaga). Logam-logam lainnya yang juga diketahui
dapat membentuk aloi dengan seng adalah aluminium, antimon, bismut, emas,
besi, timbal, raksa, perak, timah, magnesium, kobalt, nikel, telurium, dan natrium.
[5]
Walaupun seng maupun zirkonium tidak bersifat feromagnetik,
aloi ZrZn2memperlihatkan feromagnetisme di bawah suhu 35 K.
2. Timah hitam
3. Timah putih
4. Tembaga
89
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa
Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain
itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan
lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan
dengan timah untuk membuat perunggu. Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam
air, di mana fungsi mereka dalam konsentrasi tinggi adalah sebagai agen anti
bakteri, fungisi, dan bahan tambahan kayu. Dalam konsentrasi tinggi maka tembaga
akan bersifat racun, tetapi dalam jumlah sedikit tembaga merupakan nutrien yang
penting bagi kehidupan manusia dan tanaman tingkat rendah. Di dalam tubuh,
tembaga biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung, dan ginjal.
5. Alumunium
6. Logam Mulia
a. Perak
90
air, perhiasan dan ornamen, peralatan makan dan perabotan bernilai
tinggi (muncullah istilah silverware), dan juga sebagai investasi dalam
bentuk koin dan bulion. Perak digunakan industri dalam stop
kontak dan konduktor listrik, pada cermin khusus, pelapis jendela dan
dalam katalisis reaksi kimia. Senyawanya digunakan dalam film
fotografi dan sinar-X. Larutan perak nitrat encer dan senyawa perak
lainnya digunakan sebagai disinfektan dan mikrobisida (efek
oligodinamika), ditambahkan ke perban dan pembalut
luka, kateter dan peralatan medis lainnya.
b. Emas
Emas terdapat dalam penyewaan dengan logam logam lain.pemurnian dikerjakan
secara kimia. Emas murni sangat lunak. Kekerasannya dapat dipertinggi dengan
mencampurkan perak.Banyaknya perak dalam campuran inti menentukan
besarnya karat. Emas 22 karat berarti dalam 24 bagian ada 22 bagian emas,
sisanya perak 2 bagian. Warnaya kuning mengkilat. Berat jenis 19.3. Titik cair
10630 C.
c. Platina
B. Tugas
1. Sebutkan 5 sifat fisis dari bahan logam.?
2. Sebutkan 5 sifat fisis dari bahan non logam?
3. Sebutkan 5 bahan yang termasuk bahan logam ?
4. Sebutkan 5 bahan yang termasuk bahan non logam ?
5. Sebutkan 3 bahan yang termasuk bahan logam mulia ?
Jawaban :
1. sifat fisis dari bahan logam :
92
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 03
93
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.3 Memilih alat dan bahan kerja elektromekanik dari bahan non logam
2. KD pada KI keterampilan
4.3 Melakukan pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1) Indikator KD pada KI pengetahuan
3.3.1 Alat tangan Elektromekanik
3.3.2 Petunjuk umum alat kerja tangan
3.3.3 Jenis Jenis Alat kerja Tangan
3.3.4 Penggunaan Alat kerja Tangan
3.3.5 Pemeliharaan dan cara penyimpanan peralatan
3.3.6 cara pembuatan Toolbox kayu
D Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan b
ertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, s
erta dapat :
94
5. Siswa dapat menjelaskan Pemeliharaan dan cara penyimpanan peralatan secara
tepat
6. Siswa dapat mendeskripsikan cara pembuatan Toolbox kayu secara tepat
D. Materi Pembelajaran
M. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 9-13
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
A. Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa
2. Siswa diminta untuk memeriksa kerapihan diri dan
kebersihan kelas
25 menit
3. Guru mengabsen siswa
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat dan aktivitas belajar yang akan dilakukan
B. Inti 1. Siswa mengamati materi yang diberikan oleh guru 170
Menit
mengenai :
1) Bahan logam dan bahan non logam
95
guru atas pernyataan merekamenanggapi
C. Penutup 1. Siswa melakukan refleksi bersama guru mengenai :
a. Apa saja yang sudah dipahami siswa
b. Apa yang belum dipahami siswa
30 menit
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
O. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
96
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
K. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Nama Kelompok : 1) 2)
3) 4)
Mata Pelajaran :pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4×40 menit
Skor
No Tahapan Penilaian
1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan (mengatur teman)
Tahap Proses
a. memulai diskusi dengan membahas mater
i yang diberikan
2. b. Memberikan komentar dari setiap anggo
ta kelompok
c. Mendengarkan masukan dari setiap angg
ota
3. Tahap Akhir
a. membuat kesimpulan
Total Skor
Catatan: Skor diberikan dengan rentang 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan k
etepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilai
MATERI PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
98
1. KD pada KI pengetahuan
3.3 Memilih alat dan bahan kerja elektromekanik dari bahan non logam
2. KD pada KI keterampilan
4.3 Melakukan pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
Materi Pembelajaran
Cara menggunakan obeng ketok dengan jalan memukul ujung badan obeng dengan palu sambil
tangkai obeng ketok diputar sehingga ujung obeng dapat memutar ke kanan atau ke kiri (mengeraskan
atau mengendorkan).
99
Gambar Obeng
c. Obeng Spiral
Obeng spiral cara kerjanya dengan menekan obeng pada sekrup, maka obeng spiral akan berputar,
pen penggerak dapat diatur menurut arah putaran yang dikehendaki.
100
2) Kunci ring
Kunci ring dengan kontruksi dua belas sudut (mata) memungkinkan dapat digunakan pada ruangan ya
ng terbatas. Karena dindingnya yang tipis, kunci ring dapat digunakan pada posisi dimana kunci pas ti
dak dapat digunakan.
101
Gambar Sliding handle
c) Speed handle
Speed handle memiliki keuntungan bisa memutar baut dengan cepat, karena prinsipnya sama
dengan menggunakan bor tangan manual. Untuk baut-baut yang panjang, tidak perlu melepas dan
memasang handle pada mata sock.
Gambar Extension
e) Nut spinner
Merupakan alat pemegang (handle) yang memiliki ujung bebas bergerak, yang memudahkan untuk
mengencangkan atau membuka bautbaut yang rumit.
4) Kunci Inggris
102
Kunci inggris adalah kunci untuk melepas atau memasang mur/baut yang dapat disetel menyempit
atau melebar menyesuaikan dengan ukuran mur atau bautnya. konstruksinya terdiri dari rahang
diam,rahang geser ulir penyetel dan lengan. Apabila ulir penyetel diputar rahang geser akan bergerak
menyempit atau melebar.
103
Gambar Tipe penyetel mikrometer
2)Tipe batang jarum
Memiliki konstruksi hub mata sock, jarum penunjuk, skala ukur dan pegangan. Baut yang
kencangkan sampai pada skala ukur tertentu, langsung dibaca pada kunci momen yang
ditunjukkan oleh jarum. Oleh karena itu perlu ketelitian dan kecermatan dalam
mengencangkan baut, sekaligus melihat ukuran torsi pengencangan pada alat.
Tang merupakan salah satu peralatan bengkel yang berfungsi untuk memegang, memotong, melepas
dan memasang komponen dan lain sebagainya.
Bentuk dan jenis tang beragam. Namun umumnya hanya terbagi atas tiga jenis, yaitu
1. Tang pemotong (cutting pliers) : Kedua bagian kepala atas dan bawah (rahang) tajam. Tang ini
cocok untuk memotong kawat dan kabel.
2. Tang penjepit (Clamp pliers): Memiliki rahang yang bergerigi sebagi capitan. Biasanya gerigi ini
sangat rapat dengan ujung rahang runcing. Ini untuk menjangkau celah yang kecil.
3. Tang pengunci (Clocking Pliers): Rahang bergerigi yang renggang agar tak licin ketika
pengencangan baut.
Jenis Jenis alat Tangan :
1. Tang Kombinasi
Ujung rahang yang bergerigi rapat, untuk menjepit kawat atau kabel. Di tengahnya, bagian yang
bergerigi renggang, untuk mengunci mur. Rahang tajam sebagai pemotong kawat dan kabel.
Kelemahannya, jika celah antar rahang berkarat akan berakibat macet. Tang kombinasi digunakan
untuk memegang,memuntir dan memotong benda kerja, misal kawat penghantar ( kabel )
104
Gambar Tang Kombinasi
2. Tang Pemotong (cutting pliers)
Memiliki rahang tajam / mata pisau di sisi dalamnya. Fungsinya untuk memotong kawat, kabel
plastik, dan fiber tipis. Bahannya dari besi chrome vanadium. Gagangnya dilapis plastik.
Kelemahan, tidak mampu memotong ukuran bidang yang besar atau tebal.
105
Gambar Tang Pengelupas Kabel (Crimping Plier Tool Kit) / Tang penjepit kabel
6. Tang Kakaktua
Dikenal sebagai “tang kakatua” karena bentuknya mirip paruh burung kakatua. Fungsinya sebagai
pemotong kawat dan kabel. Terbuat dari baja dan bergagang lapis karet untuk menjaga agar tak
licin ketika digunakan. Kelemahannya, jika tang digunakan untuk memotong bahan yang tebal
dan keras dapat menjadi tumpul.
106
Gambar Tang Multifungsi (Multi Purpose Plier Kit)
9. . Tang Sudut
Moncong rahang memiliki sudut kemiringan 45 derajat. Fungsinya untuk menjepit kawat dan kabel yang
sulit dijangkau, seperti di kolong meja. Kelemahannya, hanya cocok untuk bagian dengan sudut
kemiringan 45 derajat.
Terdapat dua tipe yaitu biasa dan fleksibel, kedua fungsinya sama yaitu untuk memasang paku
keeling. Untuk yang fleksibel dapat digunakan untuk bidang lurus maupun sudut.
Palu adalah alat bantu untuk memukul benda kerja yang aman, konstruksinya terdiri dari kepala
palu yang keras terbuat dari baja karbon (0.60-0.80%), karet, plastik ataupun kayu. Gagang palu
disesuaikan dengan ukuran kepala palu. Kepala palu terdiri dari dua permukaan yang bisa
dipergunakan untuk memukul
15. Palu Konde ( Ball Pein Hammer)
Untuk mencekungkan & mengelingkan benda kerja. Fungsi asli dari palu ini adalah untuk
mengetok paku rivet atau material pengelasan, yang membuatnya sebagai fleksibel logam
sekitarnya. Bola dari palu ini digunakan untuk memotong, memperluas dan membentuk hasil akhir
dari tembaga,dan mangkok paku rivet.
107
Gambar Palu Konde
16. Palu Pen Searah (straight pein hammer)
Digunakan meratakan & merapatkan bagian sisi/sudut yang letaknya searah.
108
22. Palu Tembaga ( Copper hammer)
Berfungsi untuk memukul benda dari bahan logam yang keras (tembaga) tanpa merusak
komponen yang dipukul.
C. Latihan Soal
Kerjakan soal latihan berikut setelah membaca materi di atas
Jawaban
1. Mesin perkakas bertenaga adalah alat mekanis yang ditenagai, biasanya digunakan untuk
mempabrikasi komponen metal dari sebuah mesin. Kata mesin perkakas biasanya digunak
an untuk mesin yang digunakan tidak dengan tenaga manusia , tetapi mereka bisa juga di
gerakan oleh manusia bila dirancang dengan tepat.
2. mesin perkakas bertenaga yaitu :
1) mesin potong
2) mesin bor tangan
3) mesin gerinda duduk
4) mesin bending
5) mesin bor duduk
6) mesin bubut
7) mesin gergaji bolak-balik
8) mesin gerindatangan
9) mesin gergaji pita
10) mesin gergaji tangan
3. Sebutkann 5 ciri K3 keamanan Listrik:
1) Steker mesin listrik harus cocok dengan stop kontak.
109
2) Hindarkan sentuhan tubuh dengan benda yang berair seperti pipa, karena akan
menambah risiko sengatan listrik di tubuh.
3) Hindarkan mesin listrik dari hujan atau basah, sebab berisiko terkena sengatan listrik
makin besar.
4) Jangan menyalahgunakan kabel seperti mengangkat atau membawa mesin, mencabut
dari stop kontak lewat kabel, dan hindarkan dari panas, minyak dan bagian yang
bergerak.
5) Saat memakai mesin di luar ruangan, gunakan kabel ekstensi yang sesuai untuk
digunakan di luar ruangan.
4. Perkakas tangan / Peralatan tangan adalah alat-alat tangan yang digunakan dengan
kekuatan tangan manual (tenaga manusia) dan bukan dengan mesin (seperti halnya power
tool). Perkakas tangan umumnya tidak terlalu berbahaya jika dibandingkan dengan
perkakas elektrik.
5.Alat perkakas tangan :
1) Obeng minus
2) Obeng plus
3) Obeng spiral
4) Kunci pas
5) Kunci ring
6) Kunci sock
7) Kunci inggris
8) Kunci pita
9) Kunci momen
10) Tang potong
110
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 04
111
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
C. .Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.4 Memilih alat dan bahan kerja elektromekanik dari bahan logam
2. KD pada KI keterampilan
4.4 Melakukan pekerjaan elektromekanik dari bahan logam
E. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik,
serta :
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 14-18
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
A. Pendah 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa
uluan 2. Siswa diminta untuk memeriksa kerapihan diri dan
kebersihan kelas
25 menit
3. Guru mengabsen siswa
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat dan aktivitas belajar yang akan dilakukan
B. Inti 1. Siswa mengamati materi yang diberikan oleh guru 170
Menit
mengenai :
1) Jenis jenis alat ukur tangan
2) cara kerja beberapa alat ukur tangan
3) alat ukur avom eter untuk mengukur tegangan
4) alat ukur avometer untuk mengukur hambatan
5) alat ukur avometer untuk mengukur arus
113
8. Bersama guru, siswa mengidentifikasi permasalahan
mengenai materi yang disampaikan
9. Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari
guru atas pernyataan merekamenanggapi
C. Penutup 1. Siswa melakukan refleksi bersama guru mengenai :
a. Apa saja yang sudah dipahami siswa
b. Apa yang belum dipahami siswa
30 menit
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
J. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
Semester 1. Kelas X. Tahun 2013
K. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.
MATERI PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
1. KD pada KI pengetahuan
3.4 Memilih alat dan bahan kerja elektromekanik dari bahan logam
2. KD pada KI keterampilan
4.4 Melakukan pekerjaan elektromekanik dari bahan logam
114
Materi Pembelajaran
A. Uraian Materi
115
b) Mesin ini dapat memotong bahan plat dengan ukuran tebal maksimal 3 mm dan hasil yang didapat
sangat presisi karena terdapat penggaris pada bagian belakang mesin yang akan mempermudah
proses penentuan ukuran.
c) Hasil proses potongan lurus dan tidak ada bahan yang terbuang seperti pada pemotongan dengan
gergaji.
d) Gambar mesin potong pelat :
116
Gambar mesin bending/mesin penekuk
e) Cara mesin bending/mesin penekuk bekerja :
3. Mesin Bor
a) Mesin bor adalah mesin yang digunakan untuk melubangi bahan dengan menggunakan perkakas
bantu yang disebut mata bor.
b) Prinsip kerja dari semua mesin bor hampir sama yaitu adalah memanfaatkan gerakan putar dari
poros yang diteruskan ke mata bor.
c) Pemilihan mata bor disesuaikan menurut dengan jenis bahan dari benda kerja yang akan dibor
sekaligus harus memperhatikan diameter mata bor dan kecepatan dari putaran mesin bor.
d) Mesin bor yang sering digunakan di bengkel terutama untuk kerja pada umumnya adalah mesin bor
tangan, mesin bor lantai, mesin bor meja
117
3) Memastikan mata bor telah terpasang kuat dan kunci chuck telah terlepas sebelum mesin
dinyalakan.
4) Posisikan terlebih dahulu ujung mata bor tepat pada daerah senter bor.
5) Hidupkan mesin dan mulailah melakukan pengeboran.
8. BOR DUDUK
118
a) Fungsi utama Mesin Bor Duduk adalah untuk melubangi benda kerja dengan presisi yang sukar
dicapai jika kita menggunakan bor tangan.
b) Lubang yang presisi dibutuhkan pada perbaikan lubang poros pulley, lubang untuk pembuatan
ulir.
c) Selain pembuatan lubang, mesin bor duduk dengan tambahan alat bantu dapat juga untuk
melakukan reaming pada pekerjaan over boring motor bakar.
d) Mata Bor
119
untuk menjaga agar posisi meja sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk menjepit benda kerja agar
diam menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja.
4.Drill (Mata Bor)
Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang paling sering digunakan
adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran serpih (geram) yang baik karena
alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan bidang potong
dapat diasah tanpa mengubah diameter bor. Bidang–bidang potong bor spiral tidak radial tetapi
digeser sehingga membentuk garis-garis singgung pada lingkaran kecil yang merupakan hati bor.
5.Spindle
Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang / mencekam mata bor.
6.Spindle head
Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan sambungan berupa
belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses pemakananya.
7.Drill Feed Handle
Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja ( memakankan)
8.Kelistrikan
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya mulai dari kabel power
dan kabel penghubung , fuse / sekring, lampu indicator, saklar on / off dan saklar pengatur
kecepatan.
9. MESIN GERINDA
Mesin gerinda tangan memiliki fungsi yang sama dengan mesin gerinda duduk tetapi memiliki
kelebihan yaitu fleksibel dalampenggunaannya sehingga mesin gerinda ini dapat melakukan
penggerindaan dengan berbagai macam posisi sesuai dengan tuntutan kerumitan dari bentuk bahan
yang digerinda. Mata gerinda mesin gerinda tangan juga dapat diganti, seperti diganti dengan mata
gerinda serabut baja, mata gerinda potong,
120
Gambar Mesin Gerinda Duduk
a) Power Transmission
Power Transmission grinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai peredam getaran. Power
Transmission grinda berupa spindle.
b) Point Of Operation (Batu Gerinda)
Point Of Operation grinda ini merupakan bagian mesin yang dirincang untuk mengasah atau
mengikis benda kerja.
c) Pelindung yang Dapat Diatur
Pelindung ini adalah safety glass, di mana dirancang untuk melindung bagian atas badan pekerja
seperti bagian wajah dari percikan api.
d) Heavy wheel guard
Heavy wheel guard bertujuan untuk melindung geindapada saat berputar dan merupakan
pelindung tetap.
e) Meja Benda
Meja benda bertujuan untuk mengontrol benda pada saat penggerindaan dan mempengaruhi hasil
dari penggerindaan.
11. .Mesin Bubut
121
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar.
Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan
cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar
dengan sumbu putar dari benda kerja.
Jenis pengerjaan pada mesin bubut antara lain:
a) membubut lurus
b) membubut tirus
c) membubut alur
d) memotong benda kerja
e) mengebor pada mesin bubut
f)mengkartel
g) membubut ulir sekrup
122
Gambar Mesin Gergaji Gambar Gergaji Pita
2. SOLDER LISTRIK
Solder listrik merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk menyolder kaki-kaki komponen
elktronika dalam suatu rangkaian, baik yang menggunakan PCB maupun moutry strip (kawat pagar
yang berdiri).
123
b) Mesin Bor Lantai (Kolom atau Tiang)
Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai. Mesin bor lantai disebut juga mesin bor
kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin bor yang mejanya disangga dengan batang
pendukung. Dengan mesin bor tiang dapat dibor benda-benda kerja yang lebih tinggi daripada dengan
mesin bor meja, jarak antara garis hati poros bor dan tiang lebih besar, benda kerjanya telah
dikencangkan dapat diletakkan pada tempat yang tepat di bawah bor dengan pemutaran meja
pengencangan.
2) Mesin Bor Radial Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar
dan berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang secara
permanen pada landasan atau alas mesin. Mesin bor radial mampu digunakan untuk benda kerja dengan
dimensi yang relatif besar dengan pisau potong (mata bor) yang juga besar.
124
4) Mesin Bor Koordinat
Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin bor sebelumnya. Perbedaannya
terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran. Mesin bor koordinat digunakan untuk membuat
atau membesarkan lubang dengan jarak titik pusat dan diameter lubang antara masing-masingnya
memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi. Untuk mendapatkan ukuran ketelitian yang tinggi
tersebut digunakan meja kombinasi yang dapat diatur dalam arah memanjang dan arah melintang
dengan bantuan sistem optik. Ketelitian dan ketepatan ukuran dengan sisitem optik dapat diatur
sampai mencapai toleransi 0,001 mm.
125
Jenis bor tangan biasa disebut bos pistol karena menyerupai pistol. Mesin jenis ini biasa digunakan
untuk pekerjaan ringan.jenis mesin bor ini sering mengeluarkan bunga api pada saat dipakai,terutama
bila diberi beban berlebih. Bunga api itu terjadi akibat gesekan sikat arang dengan rotor . Lubang
lubang yang akan di bor dalam benda kerja harus di gambar terlebih dahulu . Titik tengah harus di
buat besar dengan penitik , sedangkan keliling lingkaran dibuat 4 titik kecil .
ALAT PENGUKURAN YANG MENGGUNAKAN LISTRIK
AVO Meter merupakan suatu alat ukur yang serba guna, sesuai dengan namanya yaitu AVO Meter
karena merupakan gabungan dari tiga alat ukur dijadikan satu yaitu :
a. A = Singkatan dari Ampere Meter, untuk mengukur kuat arus listrik
b. V = Singkatan dari Volt Meter, untuk mengukur tegangan listrik
c. O = Singkatan dari Ohm Meter, untuk mengukur hambatan listrik
1. LUXMETER
Alat ini digunakan untuk mengukur tingkat pencahayaan suatu ruangan
2. Amperemeter
Alat yang digunakan untuk mengukur besar arus listrik pada jaringan atau instalasi kelistrikan.
3. Ohm meter
Alat pengukur suatu tahanan/hambatan suatu komponen.
4.voltmeter
Untuk mengukur tegangan pada suatu rangkaian
126
5.Clamp meter ( tang arus )
Alat ukur yang sangat nyaman digunakan yang memberikan kemudahan pengukuran arus listrik
tanpa menggangu rangkaian listriknya.
6.Cable Volt
Alat ukur untuk mendeteksi posisi putus kabel.
B. Latihan
Kerjakan soal latihan berikut :
1. Sebutkan 10 alat tangan bertenaga ?
Jawaban :
1) Mesin Bor meja
2) Msein bor tangan
3) Mesin gerinda tangan
4) Mesin bor tegak
5) Mesin gerinda duduk
6) Mesin gerinda silindris
7) Mesin gerinda datar
8) Mesin gerinda Vertikal
9) Mesin gergaji mesin
10) Mesin gergaji bolak balik
127
2. Jelaskan cara mengoperasikan bor tangan ?
a. Buat titik senter sebagai tanda pada benda kerja yang akan dibuat lubang.
c. Memastikan mata bor telah terpasang kuat dan kunci chuck telah terlepas sebelum mesin
dinyalakan.
d. Posisikan terlebih dahulu ujung mata bor tepat pada daerah senter bor.
e. Hidupkan mesin dan mulailah melakukan pengeboran
Jawaban :
1. Jaga kewaspadaan, perhatikan pekerjaan, dan pergunakan akal sehat.
2. Pergunakan alat pelindung diri, seperti masker, kacamata, alas kaki, helm pengaman, serta
penutup telinga.
3. Cegah menyalakan mesin dengan tak sengaja dan pastikan posisi saklar sedang off.
4. Jangan pernah menyalakan tanda on saat belum dihubungkan ke sumber listrik!
5. Lepaskan kunci penyetel sebelum mesin listrik dihidupkan. Kunci yang masih terpasang akan
ikut berputar dan dapat menimbulkan kecelakaan.
6. Jangan meraih terlalu jauh dan selalu jaga keseimbangan.
128
7. Gunakan pakaian yang sesuai, jangan terlalu kedodoran. Dan rambut jaga dari jangkauan mesin.
Pakaian yang kedodoran, perhiasan, serta rambut akan mudah tersangkut pada bagian mesin yang
bergerak.
Nama : Tanggal :
JOBSHET 1 Guru :
Kelas : Nilai :
“MENENTUKAN NILAI RESISTOR
No.Absen : DENGAN KODE WARNA”
I.TUJUAN
Setelah melaksanakan praktik, siswa diharapkan dapat :
1. Siswa dapat menghitung harga hambatan pada resistor dengan kode warna
2. Siswa dapat menghitung toleransi hambatan resistor
3. Siswa dapat menghitung harga hambatan pada resistor dengan multi meter
4. Siswa dapat membedakan harga hambatan dengan hasil pengukuran
5. Siswa dapat membuat kesimpulan
II.TEORI/ DEKSRIPSI TENTANG PRAKTIK
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik
dan menghasilkan nilai resistansi tertentu. Kemampuan resistor dalam menghambat
129
arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut.
A. Fungsi Resistor
Resistor memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu
rangkaianelektronika (sebagai penghambat arus listrik)
2. Untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian
elektronika
3. Sebagai pembagi tegangan
4. Sebagai pembagi arus
5. Untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan
transistor daan kondensator (kapasitor)
Resistor dengan nilai hambatan yang tepat sangat sulit dibuat. Kita
hanya dapat membuat resistor dengan nilai hambatan di sekitar nilai tertentu.
Jika ketiga kode warna resistor menyatakan nilai hambatannya 160 Ω , nilai
yang sebenarnya ternyata tidak dapat sebesar itu. Batas variasi nilai hambatan
yang diperbolehkan disebut toleransi suatu resistor dapat diketahui dari cincin
ke-4
130
Tabel 1 Tabel Pada Resistor
Cara menghitung kode warna bisa dilihat dari gambar dan tabel dibawah ini:
131
Yang Perlu di Siapkan dan Perhatikan:
1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka Nol (0), bila menurut
anda angka yang ditunjuk sudah Nol maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup.
3. Lakukan Kalibrasi alat ukur. Posisikan Saklar Pemilih pada skala OHM pada x1 Ω,
x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel terminal negatif (hitam)
dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan
menggunakan tombol pengatur Nol Ohm.
4. Setelah Kalibrasi Atur scalar pemilih pada posisi Skala ohm yang diinginkan yaitu
pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x (kali /perkalian) disini adalah
setiap nilai yang terukur atau yang terbaca pada alat ukur nantinya akan di kalikan
dengan nilai Skala ohm yang dipilih oleh saklar Pemilih.
5. Pasangkan alat ukur pada komponen yang akan di Ukur (Ingat jangan pasang alat
ukur ohm saat komponen masih bertegangan )
Contoh pada gambar berikut terbaca nilai tahanan suatu Resistor:
132
( ) Resistor 4 gelang 5 buah ( ) Multimeter Analog 1 buah
( ) Resitor 5 gelang 5 buah ( ) Multimeter Digital 1 buah
* Gunakan resistor yang telah disediakan
V. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. ( ) Berdo’alah sebelum memulai praktik.
2. Gunakanlah perlengkapan praktik yang benar:
( ) Safety Shoes
( ) Wearpack/pakaian kerja APD
3. ( ) Pergunakan dan peliharalah alat sesuai fungsinya
4. ( ) Jangan melakukan makan dan minum pada saat praktik.
5. ( ) Cek kembali apakah sudah siap semua sebelum diuji/ test.
6. ( ) Dalam praktik ini diharapkan untuk mengecek terdahulu sebelum dioperasikan
7. ( ) Laporkan ke instruktur jika pekerjaan sudah selesai dan siap diuji.
8. Perhatikan dalam penggunaan alat ukur sewaktu mengukur hambatan kedua jari tidak
diperkenankan menyentuh kabel teslead
9. Gunakan skala range switch/sakelar jangkah multimeter sesuai dengan harga
hambatannya
10. Apabila telah melaksanakan pengukuran lepaskan rangkaian dan kembalikan alat
serta bahan ketempat semula.
134
Jakarta,…………………….
................................. .................................
…………………… NIP ........................
Nama : Tanggal :
JOBSHET 2 Guru :
Kelas : Nilai :
“PENGUKURAN ARUS DAN
TEGANGAN PADA RANGKAIAN
No.Absen :
SERI”
I.TUJUAN
Setelah melakukan praktik, siswa diharapkan dapat :
1. Menghitung hambatan total dari rangkaian seri sebanyak 3 buah resistor
2. Menghitung besar kuat arus total yang mengalir pada setiap resistor dari rangkaian
seri sebanyak 3 buah resistor
3. Merangkai rangkaian seri pada papan kerja yang tersedia
4. Memasang ampere meter pada rangkaian seri sebanyak 3 buah resistor
5. Mengukur kuat arus listrik yang mengalir pada setiap resistor dari rangkaian seri
sebanyak 3 buah resistor dengan menggunakan multimeter.
6. Mengukur besar tegangan pada setiap resistor dengan benar dengan menggunakan
multimeter.
II.TEORI/ DEKSRIPSI TENTANG PRAKTIK
Rangkaian seri dapat dilihat seperti Gambar 1 Penahan atau resistor yang disambung
secara seri ialah jika ujung kaki belakang tahanan R1 disambungkan pada ujung kaki depan
tahanan R2 dan ujung kaki belakang R2 disambungkan pada ujung kaki depan tahanan R 3
135
hingga seterusnya.
Ketiga rangkaian resistor tersebut dapat diganti dengan satu resistor tanpa mengubah
keadaan (baik arus maupun tegangan). Arus yang masuk pada rangkaian seri akan melewati
tahanan R1, R2, dan R3, maka rangkaian seri memiliki arus yang sama disetiap masing-masing
tahanan. Sedangkan jumlah seluruh tegangan disetiap masing-masing tahanan sama dengan
tegangan sumber.
A. Hambatan Total :
RT = R 1 + R 2 + R 3
V = I . RT
V
I = R1 + R2 + R3
1) Tegangan pada R1
V1 = I . R1
V
V1 = R T . R 1
V
V1 = R 1 + R 2 + R 3 . R 1
R1
V1 = .V
R1 + R2 + R3
136
2) Tegangan pada R2
V2 = I . R2
V
V2 = R T . R 2
V
V2 = R 1 + R 2 + R 3 . R 2
R2
V2 = .V
R1 + R2 + R3
3) Tegangan pada R3
V3 = I . R3
V
V3 = R T . R 3
V
V3 = R 1 + R 2 + R 3 . R 3
R3
V3 = .V
R1 + R2 + R3
137
Gambar 3 posisi multimeter 3
138
R3 ………………. ohm
3. Hitung nilai Rseri, Rtotal,Itotal,I1 dan I2. Masukkan pada tabel hitung (hitung)
4. Buatlah rangkaian sesuai dengan gambar rangkaian. Hidupkan power supplay atur
tegangan sumber dari 5 hingga 12 volt. Catat hasil pengukuran tegangan dan arus
pada tabel (ukur).
5. Buatlah rangkaian seperti gambar 1 hubungkan titik 1 sampai dengan titik 5, berikan
sumber sebesar 5-12 volt DC dan catatlah penunjuk harga pada tabel pengukuran.
6. Buatlah rangkaian seperti gambar 2 hubungkan titik 1 sampai dengan titik 5, berikan
sumber sebesar 5-12 volt DC dan catatlah penunjuk harga pada tabel pengukuran.
7. Buatlah rangkaian seperti gambar 3 hubungkan titik 1 saapai dengan titik 5, berikan
sumber sebesar 5-12 volt DC dan catatlah penunjuk harga pada tabel pengukuran.
8. Catatlah hasil pengukuran pada tabel pengukuran
9. Rapihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya
Hitung Ukur
No VS
R1 R2 R3 Rtotal Itotal VR1 VR2 VR3 I1 I2 I3
VII.KESIMPULAN
Kesimpulan praktikum:
139
Jakarta,…………………….
................................. .................................
NIP ........................ NIP ........................
Nama : Tanggal :
JOBSHET 3 Guru :
Kelas : Nilai :
“PENGUKURAN ARUS DAN
No.Absen :
TEGANGAN PADA RANGKAIAN
Mata Pelajaran : PARALEL”
I.TUJUAN
Setelah praktik siswa diharapkan dapat :
1. Menghitung hambatan total dari rangkaian paralel sebanyak 3 buah resistor
2. Menghitung besar arus yang mengalir pada setiap resistor dari rangkaian paralel
sebanyak 3 buah resistor
3. Menghitung arus total dari rangkaian paralel sebanyak 3 buah resistor
140
4. Merangkai rangkaian paralel pada papan kerja yang tersedia
5. Memasang ampere meter pada rangkaian paralel sebanyak 3 buah resistor
6. Mengukur arus yang mengalir pada setiap resistor dari rangkaian paralel sebanyak 3
buah resistor dengan menggunakan multimeter
7. Mengukur besar tegangan pada setiap resistor dengan benar dengan menggunakan
multimeter
II.TEORI/ DEKSRIPSI TENTANG PRAKTIK
Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu elektronika yang berfungsi untuk
menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum Kirchoff pertama kali
diperkenalkan oleh seorang ahli fisika dari Jerman yang bernama Gustav Robert Kirchhoff
(1824-1887) pada tahun 1845. Hukum Kirchoff terdiri dari 2 bagian, yaitu hukum Kirchoff 1
dan hukum Kirchoft 2.
Rangkaian pararel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis ed
ar untuk mengalirkan arus. Rangkaian pararel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun
secara berderet (pararel). Rangkaian listrik pararel adalah suatu rangkaian listrik, di mana se
mua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersus
un pararel. Hal inilah yang menyebabkan susunan pararel dalam rangkaian listrik menghabisk
an biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelema
han tersebut, susunan pararel memiliki kelebihan tertentu disbandingkan susunan seri. Adapu
n kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lai
n tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Sifat-sifat Rangkaian Pararel:
1. Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber
2. Masing-masing cabang dalam rangkaian pararel adalah rangkaian individu. Arus
masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.
3. Sebagian besar tahan dirangkai dalam rangkaian pararel, tahanan total rangkaian
mengecil oleh karena itu arus total lebih besar (Tahanan Total) dari rangkaian pararel
adalah lebih kecil dari tahana yang terkecil (dalam rangkaian).
4. Jika terjadi salah satu cabang tahanan pararel terputus, arus akan terputus hanya pada
rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu
oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.
141
1 R 2 . R 3 + R 1 .R 3 +R 1 . R 2
RT
= R1 .R2 . R3
RT =
R1 .R2 . R3
B. ArusRyang
1 . Rmengalir
2 + R 1 .pada
R 3 +rangkaian
R 2 . R 3 R1, R2, dan R3
I = I1 +I2 + I3
atau,
V1
a) I1 =
R1
V2
b) I2 =
R2
V3
c) I3 =
R3
atau
V1 V 2 V3
I = R 1 + R 2 +R 3
V V1 V 2 V3
= + +
RT R1 R2 R3
C. Tegangan yang mengalir pada hambatan sama dengan tegangan sumber:
V = V1 = V2 = V3
142
Gambar 1 Rangkaian Resistor yang dihubungkan secara paralel
Hitung Ukur
No VS
R1 R2 R3 Rtotal Itotal VR1 VR2 VR3 I1 I2 I3 Itotal
1
2
3
VII.KESIMPULAN
Kesimpulan praktikum:
Siswa/ i
.................................
144
Nama : Tanggal :
JOBSHET 4 Guru :
Kelas : “PENGUKURAN ARUS DAN Nilai :
TEGANGAN PADA RANGKAIAN
No.Absen :
SERI-PARALEL (GABUNGAN)”
I.TUJUAN
Setelah praktik siswa diharapkan dapat :
1. Menghitung hambatan total dari rangkaian seri- paralel (gabungan) sebanyak 3 buah resistor
2. Menghitung besar arus yang mengalir pada setiap resistor dari rangkaian seri paralel (gabungan)
sebanyak 3 buah resistor
3. Menghitung arus total dari rangkaian seri- paralel (gabungan) sebanyak 3 buah resistor
4. Merangkai rangkaian seri- paralel (gabungan) pada papan kerja yang tersedia
5. Memasang ampere meter pada rangkaian seri- paralel (gabungan) sebanyak 3 buah resistor
6. Mengukur arus yang mengalir pada setiap resistor dari rangkaian seri- paralel (gabungan) sebanyak 3
buah resistor dengan menggunakan multimeter
7. Mengukur besar tegangan pada setiap resistor dari rangkaian seri- paralel (gabungan) dengan benar
dengan menggunakan multimeter
II.TEORI/ DEKSRIPSI TENTANG PRAKTIK
Rangkaian gabungan adalah kombinasi dari rangkaian seri dan parallel :
145
Gambar 1 Tiga buah resistor yang dihubungkan secara paralel dan seri
Arus yang masuk pada rangkaian pada Gambar 2 akan melalui tahanan R1 dan RP,
seperti halnya arus yang memasuki pada tahanan seri nilainya sama besar. Jika kita lihat
rangkaian pada Gambar 1, arus yang masuk akan melewati tahanan R 1 kemudian akan
terbagi di titik b, sebagian arus mengalir melewati R2 dan sebagiannya lagi melewati
tahanan R3. Sedangkan arus pada titik c akan sama besar dengan arus yang masuk pada
rangkaian. Sesuai dengan Hukum pertama Kirchoff yaitu “Jumlah arus yang masuk
pada suatu titik cabang harus sama dengan jumlah arus yang meninggalkannya”. Untuk
tegangannya dapat dianalisis sesuai dengan cara sambungannya. Sambungan secara seri
memiliki jumlah seluruh tegangan tiap tahanannya sama dengan tegangan sumber,
sedangkan sambungan paralel tegangan setiap tahanannya sama besar.
A. Persamaan hambatannya :
1) Hambatan paralel :
146
R2 .R3
RP =
R 2 +R 3
2) Hambatan Total :
RT = R 1 + R P
B. persamaan arusnya:
1. I = I 1 = IP
2. I = I 1 = I2 + I 3
3. Kuat Arus pada rangkaian ( Itotal)
V
IT = R T
R3
I2 = .IT
R 2 +R 3
R2
I3 = .IT
R 2 +R 3
C. Tegangannya,
1. V = Vab + Vbc
2. Vbc = V2 = V3
3. Tegangan pada R1, R2, dan R3 ( V1, V2, dan V3 )
1) V pada Rangkaian seri ( V pada R1)
R1
V1 = R 1 + R P . V
VP = V2 = V3
147
3) V total
V = V 1 + Vp
148
9. Gunakan keamanan, pastikan posisi power suplay pada posisi minimum
10. Periksalah rangkaian terlebih dahulu sebelum diberi sumber tegangan
* Cek list tiap item yang anda akan lakukan.
VI.LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Hitung harga hambatan dengan menggunakan kode warna masukan harga hambatan kedalam tabel di
bawah ini
Resistor Harga Hambatan dan Toleransi
R1 ………………. ohm
R2 ………………. ohm
R3 ………………. ohm
Hitung Ukur
No VS
R1 R2 R3 Rtotal Itotal Vparalel I1 I2 I3 Itotal
1
2
3
VII.KESIMPULAN
Kesimpulan praktikum :
Siswa/ i
.................................
149
Q. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
L. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
150
Mata Pelajaran :Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan :4×45 menit
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran tetapi
masih belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
secara terus menerus dan konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih
belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara
terus menerus dan konsisten
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbe
da dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan m
asalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Sikap
No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1
2
3
....
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Nama Kelompok : 1) 2)
3) 4)
151
Mata Pelajaran :pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4×40 menit
Skor
No Tahapan Penilaian
1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan (mengatur teman)
Tahap Proses
a. memulai diskusi dengan membahas mater
i yang diberikan
2. d. Memberikan komentar dari setiap anggot
a kelompok
e. Mendengarkan masukan dari setiap angg
ota
3. Tahap Akhir
a. membuat kesimpulan
Total Skor
Catatan: Skor diberikan dengan rentang 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan k
etepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilai
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 05
152
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotongroyong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
C. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.5 Memilih alat dan bahan kerja kelistrikan elektromekanik
2. KD pada KI keterampilan
4.5 Melakukan pekerjaan kelistrikan elektromekanik
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
2) Indikator KD pada KI pengetahuan
1. 3.5.1 Siswa dapat Menggunakan micrometer skrup
2. 3.5.2 Siswa dapat Menggunakan Jangka Sorong
F. Materi Pembelajaran
153
1) Menggunakan micrometer skrup
2) Menggunakan Jangka Sorong
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 19-23
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
A. Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa
2. Siswa diminta untuk memeriksa kerapihan diri dan
kebersihan kelas
25 menit
3. Guru mengabsen siswa
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat dan aktivitas belajar yang akan dilakukan
B. Inti 1. Siswa mengamati materi yang diberikan oleh guru
mengenai :
a) Memilih alat dan bahan kerja kelistrikan elektromekanik
2. Siswa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang diberikan guru
3. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok.
4. Guru memberikan permasalah mengenai materi yang
disampaikan.
5. Dengan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan 170
santun siswa secara berkelompok siswa mengamati Menit
154
d. Apa yang belum dipahami siswa
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
J. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.
K. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.
MATERI PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
1. KD pada KI pengetahuan
3.5 Memilih alat dan bahan kerja kelistrikan elektromekanik
2. KD pada KI keterampilan
4.5 Melakukan pekerjaan kelistrikan elektromekanik
Materi Pembelajaran
A. Uraian Materi
1. .Jangka sorong/sigma
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Ter
diri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat be
rgantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru suda
h dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.0
5mm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0.01 untuk yang di atas 30 cm.
155
Contoh :
156
1. Skala utama
Pembaca skala utama =10 cm
( angka 10 persis bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier disebelah kanannya)
2. pembaca skala vernier/skala nonius
Jika dilihat dengan seksama garis pada skala vernier yang tepat lurus dengan garis diatasnya
merupakan garis diatasnya)
Jadi , hasil pengukuran pada gambar di atas adalah
10 + 0.02 cm= 10.02 cm atau 100,2 mm
B.Mikrometer scrup
Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang
memiliki 0.01 mm. Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro
untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan
batang-batang slot.
Mikrometer ini banyak dipakai dalam metrology, studi dari pengukuran,
Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :
1. Mikrometer Luar Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan,
blok-blok dan batang-batang.
157
2. Mikrometer dalam Mikrometer dalam digunakan untuk menguukur garis tengah dari lubang suatu
benda
3. Mikrometer kedalaman Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari
langkah-langkah dan slot-slot.
Maka hasilnya :
Skala utama = 4 mm
Skala nonius = 0,30 mm
Maka hasil pengukuran = skala utama + skala nonius = 4 + 0.3 =4.30
Kegunaan mikrometer :
1. mengukur ketebalan benda yang tipis misalnya uang koin logam, bahkan untuk mikrometer yang
sangat teliti bisa digunakan untuk mengukur tebal kertas. ketelitian mikrometer skrup yaitu antara
0,01 mm atau 0,05 mm
2. Mengukur diameter luar sebuah benda yang kecil misalnya bantalan peluru, atau silinder kecil
3. Untuk micrometer terntentu yang memiliki rahang geser bisa juga digunakan untuk mengukur
kedalaman benda yang kecil seperti jangka sorong.
B. Latihan
Kerjakan soal latihan berikut setelah membaca materi di atas :
158
Seorang siswa mengukur diameter sebuah kelerang menggunakan jangka sorong
seperti terlihat pada gambar berikut.
Jawaban
Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur
yang memiliki 0.01 mm. Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam
teknik mesin electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis
tengah dari kerendahan dan batang-batang slot.
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil
pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat.
Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog,
umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0.01
untuk yang di atas 30 cm.
3.Jelaskan 2 kegunaan micrometer skrup ?
Jawaban :
1) Micrometer luar digunakan untuk mengukur diameter luar benda kerja
159
2) Fungsi micrometer alat untuk mengukur dimensi luar dari benda ukur seperti
diameter luar.
4.Jelaskan 2 kegunaan Jangka Sorong ?
Jawaban :
1. untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
2. untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupu
n lainnya) dengan cara diulur;
3. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan
/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena bera
da di sisi pemegang.
Seorang siswa mengukur diameter sebuah kelerang menggunakan jangka sorong seperti
terlihat pada gambar berikut.
Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 3,30 cm + 0,07 cm = 3,37 cm
160
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4 ×40 menit
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
M. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
161
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih
belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
secara terus menerus dan konsisten
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang ber
beda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masal
ah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Sikap
No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1
2
3
....
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Nama Kelompok : 1) 2)
3) 4)
Mata Pelajaran :pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4×40 menit
Skor
No Tahapan Penilaian
1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan (mengatur teman)
2. Tahap Proses
a. memulai diskusi dengan membahas mater
i yang diberikan
f. Memberikan komentar dari setiap anggot
a kelompok
162
g. Mendengarkan masukan dari setiap angg
ota
3. Tahap Akhir
a. membuat kesimpulan
Total Skor
Catatan: Skor diberikan dengan rentang 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan k
etepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilai.
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 06
C. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.6 Mengidentifikasi pekerjaan elektromekanik
2. KD pada KI keterampilan
4.6 Merakit pekerjaan elektromekanik
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
Dengan kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan b
ertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, s
erta :
F. . Materi Pembelajaran
1. Sambungan kabel pig tail
2. Sambungan kabel Western Union
3. Sambungan kabel Single Plaint Joint
4. Sambungan kabel sambungan pig tail
164
5. Sambungan kabel western Union
6. Sambungan kabel Single plaint Joint
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 24-27
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
A. Pendahulua 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa
n 2. Siswa diminta untuk memeriksa kerapihan diri dan
kebersihan kelas
25 menit
3. Guru mengabsen siswa
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat dan aktivitas belajar yang akan dilakukan
B. Inti 1. Siswa mengamati materi yang diberikan oleh guru 170
Menit
mengenai :
1 pig tail
2 Western Union
3 Single Plaint Joint
165
guru atas pernyataan merekamenanggapi
C. Penutup 1. Siswa melakukan refleksi bersama guru mengenai :
a. Apa saja yang sudah dipahami siswa
b. Apa yang belum dipahami siswa
30 menit
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
J. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.
K. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.
MATERI PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
1. KD pada KI pengetahuan
3.6 Mengidentifikasi pekerjaan elektromekanik
2. KD pada KI keterampilan
4.6 Merakit pekerjaan elektromekanik
Materi Pembelajaran
A. Uraian Materi
166
1 pig tail
Langkah Kerja :
.
2.MENYAMBUNG KABEL CARA PUNTIR
167
LANGKAH KERJA:
168
3.MENYAMBUNG KABEL CARA BOLAK BALIK ( Turn Back )
Langkah Kerja :
169
4. Scraf
170
Langkah Kerja
Langkah kerja :
171
6. MENCABANG KABEL DATAR (Plain joint)
Langkah Kerja :
172
7.MENCABANG KABEL SIMPUL (Knotted tap joint)
Langkah Kerja :
173
B. Latihan
Kerjakan soal latihan berikut :
1. Sebutkan 5 Jenis penyambungan kabel !
2. Gambarkan penyambungan kabel dengan cara puntir!
3. Gambarkan penyambungan kabel pigtail !
4. Jelaskan penyambungan kabel dengan cara pig tail (ekor babi)!
5. Jelaskan cara penyambungan kabel cara bolak balik (turn back)!
Jawaban :
1. Sambungan kabel :
1) Pig tail
2) Menyambung kabel puntir
3) Menyambung kabel bolak balik
4) Scraf
5) Menyambung kabel bernadi banyak
174
2. Menyambung kabel dengan cara puntir :
175
5. Jelaskan cara penyambungan kabel cara bolak balik (turn back)!
Langkah Kerja :
176
LEMBAR PEMBELAJARAN PRAKTIKUM
Nama : Tanggal :
177
JOBSHET 5 Guru :
Kelas : Nilai :
“TEKNIK PENYAMBUNGAN
No.Absen : KABEL”
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami cara kerja alat – alat yang dipakai.
2. Mahasiswa dapat mengerti cara penggunaan alat – alat yang dipakai.
3. Mahasiswa dapat melatih ketangkasan menyambung kabel.
4. Mahasiswa dapat melatih kekompakkan dan kerjasama dalam proses kegiatan ini.
5. Mahasiswa dapat mengerti cara jenis – jenis penyambungan kabel.
TEORI/ DEKSRIPSI TENTANG PRAKTIK
Dalam praktek ini adalah cara teknik penyambungan kabel seperti pig tail, bell hanger dan jug
a singgle slip joint. Sambungan ini memiliki fungsi nya masing-masing, misalnya : pada pig ta
il biasanya digunakan pada pemasangan kabel instalasi, sambungan ini digunakan untuk meny
ambung atau mencabangkan satu atau beberapa kabel pada satu titik.
Pada bell hanger sambungan ini digunakan untuk menyambung kabel yang kurang panjang. Penyamb
ungan cara ini sering dijumpai pada pekerjaan instalasi penerangan dalam rumah. Dan yang tera
khir adalah singgle plant joint biasa nya dilakukan saat mencabang kabel antar rool sekat dan
bisa dilakukan di dalam kotak dos (T dos).
BAHAN DAN ALAT
BAHAN ALAT
Cek Cek
list Item Jumlah list Item Jumlah
(√ ) Kabel NYM 2x2,5mm 1,5 m ( √ ) Ragum 1
(√ ) Kabel NYAF 25 cm 1 ( √ ) Tang Jepit 1
(√ ) Kabel NYAF 50 cm 1 ( √ ) Tang Potong 1
secukupny
(√ ) Timah a ( √ ) Tang Multifungsi 1
( √ ) Cutter 1
Obeng 1
Solder 1
178
( √ ) Wearpack
( √ ) Sarung tangan
3. ( √ ) Pergunakan dan peliharalah alat sesuai fungsinya
4. ( √ ) Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah ditentukan.
5. ( √ ) Jangan melakukan makan dan minum pada saat praktik.
6. ( √ ) Cek kembali apakah sudah siap semua sebelum diuji/ test.
7. ( √ ) Dalam praktik ini diharapkan untuk mengecek terdulu alat – alat khususnya alat
potong apakah alat tersebut tajam dan bebas korosi.
8. ( √ ) Sebelum penyambungan kabel di pilihlah bagian kabel yang bebas korosi atau
karatan karena bila tertusuk atau tergores badan akan mengakibatkan penyakit tetanus.
9. ( √ ) Bekerja dengan hati-hati dan teliti
10. ( √ ) Laporkan ke instruktur jika pekerjaan sudah selesai dan siap diuji.
11. ( √ ) Membersihkandanmerapihkan tempat kerja setelah selesai praktek.
LANGKAH KERJA
Tuliskan langkah kerja yang dilakukan untuk membuat benda kerja
1. Untuk membuat sambungan pigtail, langkah kerja yang harus dilakukan adalah :
179
Rapikanhasilsambungandenganmemotongkelebihankabelsesuai dengankebutuhan.
3. Untuk membuat sambungan plaint joint, langkah kerja yang harus dilakukan
adalah :
Kupasmasing-masingkabelNYAsepanjang 5 Cm darisalahsatu ujungnyadengan
Menggunakanpisauatau tang pengupas
Bersihkandenganscaperataugosokdengankertasgosokpada setiapbagiannadi
kabel yang terkupas.
Tempelkanjadisatubagian-bagiankabel yang terkupaskemudiandipuntir
/dililitpakaitangkombinasidenganarahyangberlawanankekiridankekanan
dengankuat
Rapikanhasilsambungandenganmemotongkelebihankabelsesuaidengankebutuhan
GAMBAR SKEMA
Pig Tail :
3
2
4 1
Western Union :
2 1 3
180
Singgle Plaint Joint :
2 3
Pig Tail :
Western Union :
181
Singgle Plaint Joint :
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
M. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
182
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan :4×45 menit
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan pembelajaran
tetapi masih belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk aktif dalam pembelajaran kegiatan
pembelajaran secara terus menerus dan konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
2. Baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih
belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara
terus menerus dan konsisten
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbe
da dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masala
h yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Sikap
No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran
B SB KB KB B SB KB B SB
1
2
3
....
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Nama Kelompok : 1) 2)
3) 4)
Mata Pelajaran :pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
183
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4×40 menit
Skor
No Tahapan Penilaian
1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan (mengatur teman)
Tahap Proses
a. memulai diskusi dengan membahas mater
i yang diberikan
2. h. Memberikan komentar dari setiap anggot
a kelompok
i. Mendengarkan masukan dari setiap angg
ota
3. Tahap Akhir
a. membuat kesimpulan
Total Skor
Catatan: Skor diberikan dengan rentang 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan k
etepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilai
184
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 07
C. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.7 Menganalisis pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
2. KD pada KI keterampilan
185
4.7 Memeriksa pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
D. . Indikator Pencapaian Kompetensi
Dengan kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan b
ertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, s
erta dapat :
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 28-32
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
A. 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa
uan 2. Siswa diminta untuk memeriksa kerapihan diri dan
kebersihan kelas
25 menit
3. Guru mengabsen siswa
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat dan aktivitas belajar yang akan dilakukan
B. Inti 1. Siswa mengamati materi yang diberikan oleh guru 170
Menit
mengenai :
1) Bahan logam dan bahan non logam
J. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.
MATERI PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
1. KD pada KI pengetahuan
187
3.7 Menganalisis pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
2. KD pada KI keterampilan
C. Uraian Materi
(a) Bahan Penyekat
Bahan penyekat adalah bahan-bahan yang digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang
bertegangan. Penyekat membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang besar agar
arus yang bocor sekecil mungkin (dapat diabaikan). Yang perlu diperhatikan di sini adalah
bahwa bahan isolasi yang higroskopis hendaknya dipertimbangkan penggunaannya pada
tempat-tempat yang lembab karena resistivitasnya akan turun. Resistivitas juga akan turun
jika tegangan yang diberikan naik.
(b) Macam macam Bahan Penyekat
Bahan penyekat listrik dapat dibagi atas beberapa kelas berdasarkan suhu kerja maksimum,
yaitu sebagai berikut:
Kelas Y, suhu kerja maksimum 90°C. Yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan berserat
organis (seperti Katun, sutera alam, wol sintetis, rayon serat poliamid, kertas, prespan, kayu,
poliakrilat, polietilen, polivinil, karet, dan sebagainya) yang tidak dicelup dalam bahan pernis
atau bahan pencelup lainnya. Termasuk juga bahan termoplastik yang dapat lunak pada suhu
rendah.
Kelas A, suhu kerja maksimum 150°CYaitu bahan berserat dari kelas Y yang telah dicelup
dalam pernis aspal atau kompon, minyak trafo, email yang dicampur dengan vernis dan
poliamil atau yang terendam dalam cairan dielektrikum (seperti penyekat fiber pada
transformator yang terendam minyak). Bahan -bahan ini adalah katun, sutera, dan kertas yang
telah dicelup, termasuk kawat email (enamel) yang terlapis damar-oleo dan damar-polyamide.
Kelas E, suhu kerja maksimum 120°C. Yaitu bahan penyekat kawat enamel yang memakai
bahan pengikat polyvinylformal, polyurethene dan damar epoxy dan bahan pengikat lain
sejenis dengan bahan selulosa, pertinaks dan tekstolit, film triacetate, film dan serat
polyethylene terephthalate.
Kelas B, suhu kerja maksimum 130°C. Yaitu Yaitu bahan non-organik (seperti: mika, gelas,
fiber, asbes) yang dicelup atau direkat menjadi satu dengan pernis atau kompon, dan biasanya
tahan panas (dengan dasar minyak pengering, bitumin sirlak, bakelit, dan sebagainya).
Kelas F, suhu kerja maksimum 155°C. Bahan bukan organik dicelup atau direkat menjadi
satu dengan epoksi, poliurethan, atau vernis yang tahan panas tinggi.
Kelas H, suhu kerja maksimum 180°C. Semua bahan komposisi dengan bahan dasar mika,
asbes dan gelas fiber yang dicelup dalam silikon tanpa campuran bahan berserat (kertas,
katun, dan sebagainya). Dalam kelas ini termasuk juga karet silikon dan email kawat poliamid
murni.
Kelas C, suhu kerja diatas 180°C. Bahan anorganik yang tidak dicelup dan tidak terikat
dengan substansi organic, misalnya mika, mikanit yang tahan panas (menggunakan bahan
pengikat anorganik), mikaleks, gelas, dan bahan keramik. Hanya satu bahan organik saja yang
termasuk kelas C yaitu politetra fluoroetilen (Teflon)
1. Kelas Y
188
1. KERTAS Kapasitor kertas adalah
kapsitor yg isolatornya terbuat
dari kertas. Pada umumnya
nilai kapasitor kertas berkisar
antara 300pf sampai dengan
4μF. Kapasitor kertas tidak
memiliki polaritas arah, atau
dapat dipasang bolak-
balikdalam rangkaian
elektronika. untuk penyekat
kabel dan
kondensator kertas.
2. KARTON
Sebagai bahan isolasi
temperatur (Thermal
Resistance),
189
6. PRESPAN Prespan juga sebetulnya kertas,
karena bahan dasarnya sama
hanya berbeda sifat-sifatnya
saja. Dibandingkan dengan
kertas, prespan lebih padat
sehingga kurang menyerap air.
Padat karena pembuatannya
ditekan dengan tegangan tinggi
sehingga lebih keras dan
lebih kuat, tetapi dapat
dibengkokan dengan tidak
retak-retak sehingga baik
sekali untuk penyekat alur
stator atau rotor mesin listrik,
juga pada transformator
sebagai penyekat
lilitan dan kawatnya.
7. KAYU Kayu yang akan digunakan
sbg isolator selain
diimpregnansi juga perlu
diberi antiseptik agar tahan
trhadap peluruhan dan
dilapisi dengan antipirin agar
tdk mudah terbakar.
190
2. KELAS A
191
6. KATUN YANG Baik digunakan dalam bidang
DICELUP KE VERNIS kelistrikan sebagai penyekat
kawat lilitan mesin listrik,
pengikat,
3. KELAS E
192
panjang, yaitu PVC
193
7. Serat Polyethylene Untuk memisahkan bagian-
Terephthalate bagian yang bertegangan pada
suhu kerja maksimum 120°C
194
4. KELAS B
195
4. ASBES Asbes, yaitu bahan berserat,
tidak kuat dan mudah putus,
dan baik digunakan untuk
penyekat listrik. Asbes banyak
digunakan pada penghantar
terbuka karena kemampuannya
menahan panas dan listrik yang
baik.
Namun asbes memiliki
kelemahan yaitu sifatnya
beracun kepada manusia
5. BAKELIT Bakelit adalah bahan paduan
secara kimia bermacam- macam
zat yang pertama dibuat oleh
perusahaan Bakelit Co., yang
kemudian dibuat oleh
perusahaan lain dengan nama
sendiri-sendiri, seperti
perusahaan Philips dari Belanda
dengan nama philite, perusahaan
Hasemeir dengan nama hajalite
yang
dikenal dengan nama bakelit.
6. KARET Dalam teknik listrik karet
sebagai penyekat hantaran
listrik, sepatu kabel, perkakas
pemasangan instakasi kistrik,
dll.
196
8. Bitumen Sebagai pengikat,
memperkuat tanah, dan
memperbaiki lapisan jalan.
Namun, harga Bitumen lebih
mahal dan ketersediaannya di
pasaranse dikit dibandingkan
aspal.
5. KELAS F
197
3. VERNIS Berfungsi sebagai untuk
menyempurnakan lapisan cat
,dan juga sebagai isolator yang
baik.
198
7. TEKSTOLIT Mempunyai sifat yang keras
dan berfungsi sebagai isolator
6. KELAS H
199
4. KERTAS Kertas bahan penyekat dengan
alkali memiliki harga yang
mahal. Untuk mengatasinya
kertas dilapisi lak penyekat.
Biasa digunakan pada lilitan
kawat, kumparan, penyekat
kabel, dan kondensator kertas
7. KELAS C
200
NO. NAMA GAMBAR KETERANGAN/FUNGSI
1. KERAMIK Keramik didapat dari
bahan galian dengan
melalui proses pemanasan,
kemudian dijadikan barang
keramik, seperti busing pada
transmisi listrik, dan lain
lain
201
4. TANTALUM KAPASITOR TANTALUM
D. Latihan
Kerjakan soal latihan berikut :
1. Jelaskan apa yang dimaksud bahan penyekat?
2. Jelaskan apa yang dimaksud kelas Y pada bahan penyekat?
3. Sebutkan 5 bahan penyekat kelas Y?
4. Jelaskan apa yang dimaksud A pada bahan penyekat
5. Sebutkan 5 bahan penyekat kelas A?
Jawaban :
202
1. Bahan penyekat adalah bahan-bahan yang digunakan untuk memisahkan bagian-bagian
yang bertegangan. Penyekat membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang
besar agar arus yang bocor sekecil mungkin (dapat diabaikan). Yang perlu diperhatikan
di sini adalah bahwa bahan isolasi yang higroskopis hendaknya dipertimbangkan
penggunaannya pada tempat-tempat yang lembab karena resistivitasnya akan turun.
Resistivitas juga akan turun jika tegangan yang diberikan naik.
2. Kelas Y, suhu kerja maksimum 90°C. Yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan
berserat organis (seperti Katun, sutera alam, wol sintetis, rayon serat poliamid, kertas,
prespan, kayu, poliakrilat, polietilen, polivinil, karet, dan sebagainya) yang tidak
dicelup dalam bahan pernis atau bahan pencelup lainnya. Termasuk juga bahan
termoplastik yang dapat lunak pada suhu rendah
3. Kertas, karton, tekstil, sutra , benang, prespan, kayu,rayon dan poliakrilat
4. Kelas E, suhu kerja maksimum 120°C. Yaitu bahan penyekat kawat enamel yang
memakai bahan pengikat polyvinylformal, polyurethene dan damar epoxy dan bahan
pengikat lain sejenis dengan bahan selulosa, pertinaks dan tekstolit, film triacetate, film
dan serat polyethylene terephthalate.
5. Kawat email, dammar polyamide, fiber, kertas yang dicelup vernis, karton yang dicelup
ke vernis, katun yang dicelup ke vernis.
D. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.8 Menganalisis pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
2. KD pada KI keterampilan
4.8 Memeriksa pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
E. Indikator Pencapaian Kompetensi
1) Indikator KD pada KI pengetahuan
F Tujuan Pembelajaran
204
Dengan kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajara
n dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi sar
an dan kritik, serta dapat :
G. Materi Pembelajaran
1. Pengertian PCB
2. Cara menyolder dengan benar
3. Keselamatan diri saat menyolder
I. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar
Elektromekanik. Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.
J. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar
Elektromekanik. Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.
MATERI PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
1. KD pada KI pengetahuan
3.8 Menganalisis pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
2. KD pada KI keterampilan
4.8 Memeriksa pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
Materi Pembelajaran
A. Uraian Materi
A. Pengertian PCB
Pengertian PCB (Printed Circuit Board) dan Jenis-jenis PCB – PCB adalah singkatan
dari Printed Circuit Board yang dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan menjadi Papan
Rangkaian Cetak atau Papan Sirkuit Cetak. Seperti namanya yaitu Papan Rangkaian Tercetak
(Printed Circuit Board), PCB adalah Papan yang digunakan untuk menghubungkan komponen-
komponen Elektronika dengan lapisan jalur konduktornya.
205
PCB ditemukan oleh seorang ilmuwan Austria yang bernama Paul Eisler pada tahun 1936. Paul
Eisler menggunakan PCB pertama kalinya di sebuah rangkaian Radio. Kemudian pada tahun 1943,
Amerika Serikat mulai memanfaatkan teknologi PCB ini pada Radio Militer dalam skala yang
lebih besar. Tiga tahun setelah perang dunia kedua yaitu pada tahun 1948, PCB mulai digunakan
untuk produk-produk komersil oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat.
B. Fungsi PCB
Lalu apa sajakah fungsi dari PCB ini? Secara umum, PCB yang banyak digunakan baik di dalam
perangkat komputer maupun peralatan elektronik lainnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Tempat menyusun komponen-komponen elektronik sehingga terpasang lebih rapi dan teror
ganisir.
2. Menghubungkan kaki komponen satu sama lain baik kaki komponen aktif maupun pasif.
3. Penggganti kabel untuk menyambung berbagai komponen, sehingga membutuhkan tempat
yang lebih efisien.
4. Membuat tampilan suatu rangkaian elektronik menjadi lebih rapi dan tertata.
Secara struktur, PCB seperti kue lapis yang terdiri dari beberapa lapisan dan dilaminasi menjadi
satu kesatuan yang disebut dengan PCB. Ada PCB yang berlapis satu lapisan tembaga (Single
Sided), ada juga yang berlapis dua lapisan tembaga (double sided) dan ada juga PCB yang
memiliki beberapa lapisan tembaga atau sering disebut dengan Multilayer PCB.
Berikut ini adalah struktur dan komposisi standar dari PCB (Printed Circuit Board).
Lapisan dasar (landasan) PCB biasanya disebut dengan Substrat. Bahan Substrat yang paling
umum digunakan adalah FR2 dan FR4. FR2 atau Flame Resistant 2 adalah kertas bonding resin
sintetis (synthetic resin bonded paper) yaitu bahan komposit yang terbuat dari kertas yang diresapi
dengan resin plastik formaldehida fenol (plasticized phenol formaldehyde resin). Sedangkan FR4
atau Flame Resistant 4 adalah anyaman Fiberglas yang dilapisi dengan resin epoksi (epoxy resin).
FR4 memiliki daya serap air yang rendah, properti isolasi yang bagus serta tahan suhu panas
hingga 140 derajat celcius. Namun, PCB yang berbahan FR4 lebih mahal jika dibandingkan
dengan PCB yang berbahan FR2.
b) Tembaga (Copper)
Lapisan PCB berikutnya adalah lapisan tembaga tipis yang dilaminasi ke lapisan substrat dengan
suhu tinggi tertentu dan perekat. Tergantung pada jenis PCB-nya, lapisan tembaga tipis ini hanya
akan dilapisi pada satu sisi substrat untuk jenis Single Sided PCB. Sedangkan Double Sided PCB
terdapat lapisan tembaga tipis di dua sisi Substrat. Seiring dengan perkembangan Teknologi
206
manufakturing PCB saat ini, PCB telah dapat dibuat hingga 16 lapisan atau bahkan lebih dari 16
lapisan tergantung pada perancangan PCB dan rangkaian yang diinginkan.
c) Soldermask
Soldermask adalah lapisan diatas lapisan tembaga yang berfungsi melindungi tembaga atau jalur
konduktor dari hubungan atau kontak yang tidak disengaja. Lapisan soldermask ini hanya terdapat
pada bagian-bagian PCB yang tidak disolder, sedangkan bagian yang akan disolder tidak ditutupi
oleh lapisan soldermask. Lapisan soldermask ini juga dapat membantu para pengguna PCB untuk
menyolder tepat pada tempatnya sehingga mencegah solder short (hubung singkat solder). Lapisan
soldermask ini biasanya berwarna hijau, namun ada juga yang berwarna lain seperti warna biru
dan merah.
d) Silkscreen
Lapisan setelah soldermask adalah lapisan silkscreen yang biasanya berwarna putih atau hitam.
Namun ada juga silkscreen yang berwarna lain seperti warna abu-abu, warna merah dan bahkan
ada berwarna kuning keemasan. Silkscreen merupakan cetakan huruf, angka dan simbol pada
PCB. Silkscreen ini berfungsi sebagai tanda atau indikator untuk komponen-komponen elektronika
pada PCB sehingga mempermudah orang dalam merakitnya.
PCB atau Printed Circuit Board pada umumnya dapat dibagi menjadi dua kategori jenis yaitu jenis
PCB yang berdasarkan jumlah lapisannya dan jenis PCB yang berdasarkan Fleksibilitasnya.
Berdasarkan jumlah lapisannya, PCB dapat dibagi menjadi Single Sided PCB, Double Sided PCB
dan Multilayer PCB. Berikut ini adalah jenis-jenis PCB berdasarkan jumlah lapisannya.
Single Sided PCB atau Papan Rangkaian Cetak satu sisi adalah jenis PCB yang hanya terdiri dari
satu lapisan tembaga yang tertempel di satu sisi substrat PCB. PCB jenis ini biasanya digunakan
pada rangkaian elektronik yang sederhana dan biaya produksinya juga relatif lebih murah.
Double Sided PCB atau Papan Rangkaian Cetak dua sisi adalah jenis PCB yang terdiri dari dua
lapisan tembaga. Lapisan Tembaga tersebut tertempel di kedua sisi substrat PCB. Lubang pada
PCB double sided PCB juga berfungsi sebagai jalur penghubung antar satu lapisan tembaga di satu
sisi dengan lapisan tembaga di sisi lainnya.
3. Multilayer PCB
Multilayer PCB adalah jenis PCB yang terdiri dari beberapa lapisan substrat dan lapisan tembaga
yang dipisahkan oleh lapisan insulator. Multilayer PCB ini biasanya digunakan pada rangkaian
elektronik yang kompleks. Umumnya terdiri dari 4 lapisan, 6 lapisan, 8 lapisan, 10 lapisan hingga
16 lapisan.
Selain jumlah lapisan, PCB juga dapat dibedakan berdasarkan fleksibilitasnya. Berikut ini adalah
jenis-jenis PCB berdasarkan fleksibilitasnya.
207
1. Rigid PCB
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Rigid berarti Kaku. Jadi yang dimaksud dengan
Rigid PCB adalah Papan Rangkaian Cetak yang Kaku dan tidak dapat dilipat atau tidak Fleksibel.
Rigid PCB terbuat dari bahan substrat yang padat dan kaku seperti fiberglass sehingga memang
sengaja dibuat untuk tidak dapat dilipat atau dibengkokkan.
2. Flex PCB
Flex PCB atau Flexible PCB adalah PCB yang substrat-nya terbuat dari bahan plastik yang
fleksibel. Bahan dasar ini memungkinkan PCB dibengkokkan tanpa merusak rangkaian yang ada
pada PCB tersebut.
3. Rigid-Flex PCB
Rigid-Flex PCB merupakan gabungan dari teknologi Rigid PCB dan Flex PCB yaitu terdiri dari
Rigid PCB dan Flex PCB. Umumnya, Rigid PCB dihubungkan dengan Flex PCB.
PCB memiliki beberapa jenis yang dibagi berdasarkan susunannya dan juga berdasarkan
bahannya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis pcb, antara lain :
1. Fenolik
Jenis papan PCB berdasarkan bahannya yang pertama adalah FENOLIK. Papan fenolik ini sendiri
merupakan PCB yang mana dibuat dengan menggunakan bahan berkualitas yang lebih rendah
daripada PCB fiberglass dan tentunya juga jika dilihat dari segi harganya lebih murah daripada
208
PCB fiberglass. Jenis ini banyak ditemukan di pasaran dan biasa untuk praktek pembuatan
rangkaian.
2. Fiberglass
Jenis PCB berdasarkan bahan yang selanjutnya adalah Fiberglass. PCB jenis ini memiliki kualitas
yang tentunya lebih baik daripada jenis fenolik. Tembaga pada PCB fiberglass lebih cepat luntur,
sehingga waktu pembuatan PCB lebih cepat. Dengan harga yang lebih mahal, jenis ini kuat dan
tahan terhadap panas dari komponen yang terpasang atau karena arus yang mengalir di jalur-jalur-
nya.
Single sided PCB adalah jenis PCB yang hanya memiliki satu lapisan komponen tembaga di salah
satu sisi substratnya. PCB jenis Single Sided banyak digunakan untuk berbagai rangkaian
elektronik sederhana dengan biaya produksi yang relatif murah. Jenis ini bisa digunakan untuk
praktek – praktek pembuatan rangkaian elektronika dasar.
PCB matrik strip board merupakan PCB yang memiliki 1 sisi tembaga dan memiliki lubang-
lubang dengan ukuran normal 0,8 – 1 mm. PCB jenis ini biasanya disebut dengan prototype board.
Untuk praktek dan rangkaian sederhana yang membutuhkan kecepatan persiapan board PCB, jenis
ini adalah solusinya. Cukup dengan memasukkan kaki – kaki komponen ke dalam lobang – lobang
dan menyambung jalur – jalurnya dengan penyolderan.
PCB juga bisa dikelompokkan berdasarkan fleksibilitasnya, artinya kaku atau tidaknya PCB
tersebut untuk sebuah rangkaian. Berdasarkan fleksibilitasnya, PCB dibagi menjadi 3 macam :
1. Rigid PCB (Kaku) : Artinya, papan rangkaian kaku dan tidak dapat dilenturkan atau dilipa
t. Berguna untuk bahan substrat yang kaku layaknya fiberglass.
2. Flex PCB (Fleksibel) : Substratnya terbuat dari bahan plastik yang cukup mudah dibengko
kkan, dilenturkan, dan diatur. Dengan menggunakan Flex PCB, rangkaian mudah dibengko
kkan tanpa merusaknya.
3. Rigid-Flex PCB : Gabungan dari PCB kaku dan fleksibel. Biasanya, beberapa Rigid PCB
saling terhubung dengan menggunakan Flex PCB.
berikut ini adalah penjelasan mengenai lapisan-lapisan yang ada pada PCB :
210
Bahan lapisan pertama yang biasanya menjadi dasar sebuah PCB disebut dengan substrat, yang
dapat berupa FR2 (Flame Resistant) dan FR4. Flame resistant 2 merupakan istilah yang merujuk
pada kertas bonfing resin sintetis. FR2 dibuat dengan cara membuat sehelai kertas diserapi oleh
resin plastik. Resin plastik yang digunakan merupakan bahan kimia bernama formaldehida fenol.
Sementara itu, FR4 sendiri terbuat dari anyaman fiberglass yang telah menjalani proses pelapisan
dengan resin epoksi. Jika dibandingkan dengan FR2, FR4 memiliki daya serap air lebih rendah,
sehingga menjadikannya material dengan daya isolasi baik yang juga memiliki ketahanan terhadap
temperatur hingga 140oC. Dengan kualitas ini, PCB berbahan substrat FR4 harganya lebih mahal
dibandingkan dengan FR2.
2. Tembaga
Lapisan selanjutnya adalah tembaga pipih yang direkatkan ke bagian substrat dengan cara
dilaminasi pada temperatur tertentu. Karena PCB sendiri ada dua jenis, maka jumlah lapisan
tembaga bergantung dari jenis PCB tersebut. Untuk Single Sided PCB, hanya akan dilapisi oleh
satu lapisan tembaga di salah satu sisi substrat, sementara untuk Double Sided, di kedua sisinya
dilapis dengan tembaga. Perkembangan teknologi saat ini sudah semakin maju sehingga pelapisan
tembaga pun disesuaikan denga kebutuhan. Terdapat pula PCB yang dilapisi hingga 16 lapisan
tembaga karena kebutuhan rangkaian elektronik yang diinginkan.
3. Soldermask
Merupakan lapisan setelah tembaga, yang fungsinya menjaga agar lapisan tembaga dan jalur
konduktor tidak mengalami kontak yang tak disengaja. Soldermask juga cukup penting untuk
211
mencegah terjadinya solder short (hubungan singkat solder). Pada umumnya, lapisan soldermark
memiliki warna hijau, dan ada pula beberapa yang warnanya biru atau merah.
4. Silkscreen
Berfungsi untuk memberikan indikator atau tanda bagi komponen-komponen elektronika yang
dirangkai dalam PPCB, sehingga orang pun lebih mudah merangkai sebuah rangkaian. Silkscreen
ini biasanya berwarna putih atau hitam, dengan cetakan huruf, angka, dan simbol pada PCB.
Printed Circuit Board ( PCB ) adalah sebuah papan rangkaian yang terbuat dari bahan ebonit
( Pertinax ) atau fiber glass dimana salah satu sisi permukaannya dilapisi dengan tembaga tipis.
Jenis ini umumnya disebut single side karena hanya memiliki satu permukaan yang berlapiskan
tembaga. Sedangkan PCB yang kedua sisinya digunakan untuk pembuatan rangkaian yang bersifat
kompleks dan rumit, sehingga kedua bagian sisinya dapat difungsikan sebagai jalur – jalur
pengawatan, PCB ini juga berfungsi sebagai dudukan komponen – komponen.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan PCB yaitu :
Setelah kita mengetahui hal yang sudah dijelaskan mengenai papan PCB di atas, tentunya sebagian
dari kita pernah merasa tertarik untuk mencoba merangkai sendiri alat elektronik kita, seperti
misalnya saja loud speaker. Nah, dalam merangkai komponen PCB ternyata bukanlah hal yang
sembarangan. Biasanya untuk merangkai komponen tersebut, kita menggunakan sebuah alat bantu
yaitu solder. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyolder, utamanya untuk
menyambungkan komponen elektronik ke board PCB. Hasil penyolderan yang kurang bagus juga
akan berpengaruh terhadap rangkaian elektronika. Banyak masalah terjadi dalam sebuah rangkaian
elektronika akibat hasil penyolderan yang kurang baik.
Berikut adalah beberapa alat yang dibutuhkan untuk menyolder komponen elektronika ke board
PCB agar menghasilkan hasil penyolderan yang sempurna dan memuaskan.
Setelah semua bahannya siap, kamubisa melakukan proses penyolderan. Sekedar mengingatkan
bahwa pemilihan solder yang baik adalah yang panas, namun tidak terlalu panas. Maksudnya
adalah solder dapat melelehkan timah dengan sempurna, namun tidak merusak komponen karena
panasnya yang berlebihan. Karena ada beberapa komponen elektronika yang rawan rusak apabila
terkena panas yang berlebih seperti IC dan transistor. Oleh karena ini solder yang bagus adalah
yang memiliki daya kira-kira 30 hingga 40 watt. Berikut adalah proses cara menyolder komponen
ke PCB yang baik dan benar.
1. Pertama-tama bersihkan ujung solder dari kotoran atau sisa timah yang menempel
2. Setelah itu colokkan solder ke sumber tegangan
3. Tunggu selama kurang lebih 5 sampai 10 menit sampai solder panas
4. Sembari menunggu solder memanas, kamu bisa mengamplas permukaan PCB yang hendak
disolder. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan yang membuat timah tidak bisa
menempel dengan sempurna
213
5. Setelah solder panas, ambil timah dan komponen yang ingin disolder ke PCB
6. Masukkan kaki komponen ke dalam lubang PCB
7. Arahkan ujung solder ke ujung kawat timah, dan dekatkan ke pangkal kaki komponen yang
menempel ke PCB
8. Solder sampai seluruh pangkal kaki komponen tertutup timah dengan sempurna
b) Pemilihan Solder
1. Solder biasa
Solder jenis ini merupakan solder yang paling sering kita temui di pasaran hal ini karena jenis sol
der ini adalah yang relatif cukup murah sehingga banyak orang yang lebih memilih solder ini, selai
n itu jenis solder ini juga dapat di gunkan oleh seorang pemula karena penggunaannya tidak terlalu
ribet, namun jangan salah seperti fungsinya solder ini juga mampu melelehkan berbagai jenis tima
h dari 0,4mm - 1mm.
2.Solder uap
Solder uap adalah solder dengan proses penggunaanya dengan menggunakan udara, untuk itu ma
ka diberi nama solder uap. Jenis solder ini kurang cocok bagi seorang pemula selain dari pengguna
annya yang cukup sulit terdapat beberapa jenis pengaturannya sebelum menggunakannya.Sangat p
enting untuk mengetahui pengaturan dasarnya yaitu: mengenai tingkat panas yang dihasilkan mela
lui mata solder serta tekanan udara yang akan dikeluarkan, Kedua pengaturan ini saling berhubung
an satu sama lainnya.
Terdapat beberapa kelebihan pada solder jenis ini yaitu :
Namun perlu untuk diketahui bahwa harga jual solder uap cenderung lebih mahal, karena proses p
enggunaannya yang sedikit berbeda sehingga agak jarang yang menggunkannya terutama bagi seo
rang pemula.
3. Solder dengan pengatur suhu
214
solder dengan pengontrol suhu, Solder jenis ini memiliki kelebihan dimana suhunya akan tetap sta
bil meski sudah dihidupkan untuk waktu yang lama. Meskipun tegangan naik atau pun turun itu tid
ak akan terlalu mempengaruhi suhu dari solder tersebut. Kestabilan suhu inilah yang mampu menj
aga keawetan dari solder itu sendiri sehingga jenis solder ini akan mampu bertahan lama.
Pada umunya solder listrik berdaya 50 watt sudah cukup untuk keperluan praktek sehari
hari.Solder listrik dengan daya 100 sampai 150 watt digunakan untuk menyolder plat.. Untuk
pekerjaan elektronika (audio, televise) cukup menggunakan solder dengan daya 25 watt
samapi 30 watt sangat praktis. Sedangkan untuk penyolderan IC menggunakan solder 15 watt
sampai 20 watt. Kita juga dapat menggunakan solder yang dapt dig anti dengan yg lain , besar
kecilnya menurut kebutuhan.
Cara pertama kita panaskan tempat yang akan kita lepas solderannya. Setelah timah
mencair , tempelkan solder vick hingga timah yang mencair tadi terserap oleh solder
vick. Kemudian ca but komponen yang akan dilepas dengan menggunakan obeng
atau alat
Timah yang telah disedot dengan alat tersbut. Kerjakan berulang ulang hingga timah
hanis tersedot. Kemudian Komponen dicabut dengan menggunakan tang.
K. PENGGAMBARAN PCB
Kegiatan menggambar tata letak komponen adalah pekerjaan yang berhubungan dengan
perencanaan penempatan komponen komponen jalur jalur yang menghubungkan kaki
komponen.sesuai skema rangkaian.
3. Menggambarkan posisi letak komponen pada kertas millimeter. Usakan agar kaki
komponen komponen lainnya tidak bersinggungan.
Jumper adalah penghubung singkat antara 2 buah titik terminal yang terletak diantara
jalur jalur.biasanya menggunakan kabel terbungkus agar tidak terjadi hubung singkat.
215
5. Memeriksa kembali jalur yang telah dibuat , untuk memastikan apakah hubungan
sudah sesuai skema rangkaian.
2. Letakkan kertas pad ajlur pengawatan (pandangan bawah) diatas pcb pda permukaan
bertembaga.
4. Beri tanda titik untuk lubang kaki kaki komponen yang akan dibor dengan
mennguanakan penitik atau palu.. Ketukan palu jangan terlalu kuat karena akan
merusak ebonite pcb.
5. Setelah semua lubang untuk kaki komponen diberi tanda titik.lepaskan kertas
millimeter dari pcb. Dengan berpatokan dengan titik titik permukaan PCB yang
berlapis tembaga , gambarkan jalur pengawatan menggunakan spidol permanen.
Sebagai pedoman penggambaran, gunakan gambar yang telah digunakan pada kertas
millimeter blok.perlu diperhatikan penggambaran jalur pengawatan jangan ada yang
bersinggungan antara satu jalur dengan jalur yang lainnya. Penggambaran selesai
sebaiknya langusng dieatching karena jika dibiarkan terlalu lama proses eatching
akan jelek.
Eatching adalah proses pelarutan PCB pada larutan fericlorit untuk melepas lapisan
tembaga yang tidak termasuk pada jalur pengawatan.
L. Keamanan Kerja
1. Bekerja harus memakai alas kaki (sepatu karet atau sandal karet)
7. Waktu pemotongan kawat, tang jangan menghadap kebagian badan terutama mata,
karena loncatan potongan kawat cukup kuat dan membahayakan
B. Latihan
Kerjakan soal latihan berikut setelah membaca materi di atas
216
1. Sebutkan 3 macam solder listrik ?
2. Sebutkan 5 kemanan kerja dalam penyolderan
3. Jelaskan pengertian PCB
4. Sbeutkan 2 keuntungan dengan menggunakan PCB?
5. Jelaskan cara penggambaran PCB dengan spidol?
JAWABAN :
1. Solder biasa
2.Solder uap
3. Solder dengan pengatur suhu
a) Bekerja harus memakai alas kaki (sepatu karet atau sandal karet)
217
Pengertian PCB (Printed Circuit Board) dan Jenis-jenis PCB – PCB adalah singkatan dari
Printed Circuit Board yang dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan menjadi Papan
Rangkaian Cetak atau Papan Sirkuit Cetak. Seperti namanya yaitu Papan Rangkaian Tercetak
(Printed Circuit Board), PCB adalah Papan yang digunakan untuk menghubungkan
komponen-komponen Elektronika dengan lapisan jalur konduktornya.
b) Letakkan kertas pad ajlur pengawatan (pandangan bawah) diatas pcb pda permukaan
bertembaga.
d) Beri tanda titik untuk lubang kaki kaki komponen yang akan dibor dengan mennguanakan
penitik atau palu.. Ketukan palu jangan terlalu kuat karena akan merusak ebonite pcb.
e) Setelah semua lubang untuk kaki komponen diberi tanda titik.lepaskan kertas millimeter
dari pcb. Dengan berpatokan dengan titik titik permukaan PCB yang berlapis tembaga ,
gambarkan jalur pengawatan menggunakan spidol permanen. Sebagai pedoman
penggambaran, gunakan gambar yang telah digunakan pada kertas millimeter blok.perlu
diperhatikan penggambaran jalur pengawatan jangan ada yang bersinggungan antara satu
jalur dengan jalur yang lainnya. Penggambaran selesai sebaiknya langusng dieatching
karena jika dibiarkan terlalu lama proses eatching akan jelek.
Nama : Tanggal :
JOBSHET 6 Guru :
Kelas : Nilai :
“TEKNIK PENYOLDERAN”
218
No.Absen :
TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami cara kerja alat – alat yang dipakai.
Mahasiswa dapat mengerti cara penggunaan alat – alat yang dipakai.
Mahasiswa dapat melatih ketangkasan dalam teknik penyolderan dengan baik dan benar.
TEORI/ DEKSRIPSI TENTANG PRAKTIK
Dalam praktek ini kita melakukan cara teknik penyolderan baik dan benar. Untuk mendapata
kan hasil yang baik dan benar, maka perlu dilatih untuk melakukan penyolderan di seluruh bi
dang PCB. Setelah mahir dalam penggunaan solder, lalu melakukan pembuatan penyolderan
untuk membuat nama masing-masing.
BAHAN DAN ALAT
BAHAN ALAT
Cek Cek
list Item Jumlah list Item Jumlah
( √ ) Kabel Serabut 1 (√ ) Solder 1
( √ ) Timah Solder 1 (√ ) Affractor 1
(√ ) Papan PCB 1
LANGKAH KERJA
Tuliskan langkah kerja yang dilakukan untuk membuat benda kerja
219
Hasilnya seperti ini :
7. Setelah selesai yang bagian kiri, buatlah pola huruf “Nama Inisial” pada bagian kanan papan
PCB. Solder lubang satu persatu. Sehingga hasilnya seperti ini :
GAMBAR KERJA
GAMBAR SKEMA
220
GAMBAR HASIL PRAKTIKUM
Gambar hasil benda kerja
Siswa/ i Guru
................................. .................................
……......................... NIP ........................
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
221
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
L. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Sikap
No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1
2
3
222
....
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Nama Kelompok : 1) 2)
3) 4)
Mata Pelajaran :pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4×40 menit
Skor
No Tahapan Penilaian
1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan (mengatur teman)
Tahap Proses
a. memulai diskusi dengan membahas mater
i yang diberikan
2. j. Memberikan komentar dari setiap anggot
a kelompok
k. Mendengarkan masukan dari setiap angg
ota
3. Tahap Akhir
a. membuat kesimpulan
Total Skor
Catatan: Skor diberikan dengan rentang 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaba
n dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilai
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 09
223
A. Identitas Satuan Pendidikan
Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 CILEUNGSI
Mata Pelajaran : PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK
Komp. Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2019 s/d 2020
Alokasi Waktu : @40 menit /4x pertemuan
C. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.9 Menganalisis pekerjaan kelistrikan elektromekanik aplikasi
2. KD pada KI keterampilan
4.9 Memeriksa pekerjaan kelistrikan elektromekanik.
224
2) Indikator KD pada KI keterampilan
E Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajara
n dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi sar
an dan kritik, serta :
H. Sumber Belajar
1.Internet
I. Sumber Belajar
1.Internet
2.Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Pekerjaan Dasar
Elektromekanik. Semester 1. Kelas X. Tahun 2013.
225
2.
3.
4.
5.
..
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
K. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Nama Kelompok : 1) 2)
3) 4)
Mata Pelajaran :pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019 /2020
Waktu Pengamatan : 4×40 menit
Skor
No Tahapan Penilaian
1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan (mengatur teman)
Tahap Proses
a. memulai diskusi dengan membahas mater
i yang diberikan
2. l. Memberikan komentar dari setiap anggot
a kelompok
m. Mendengarkan masukan dari setiap angg
ota
3. Tahap Akhir
a. membuat kesimpulan
Total Skor
Catatan: Skor diberikan dengan rentang 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaba
n dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilai
MATERI PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
1. KD pada KI pengetahuan
3.9 Menganalisis pekerjaan kelistrikan elektromekanik aplikasi
2. KD pada KI keterampilan
227
4.9 Memeriksa pekerjaan kelistrikan elektromekanik.
Materi Pembelajaran
A. Uraian Materi
Instalasi listrik untuk penerangan atau biasa disebut dengan instalasi penerangan adalah
instalasi listrik yang memberi energi listrik untuk keperluan penerangan (lampu). Sebelum kali
an melakukan pemasangan instalasi listrik penerangan, perlu dilakukan perencanaan terlebih d
ahulu.
1. Rumah kayu
Pemasangan instalasi penerangan pada rumah kayu, seluruhnya dipergunakan pipa unio
n atau PVC kecuali bagian atas langit-langit. Penempatan komponen listrik yang berupa sakela
r dan stop kontak dapat dipasangkan pada tiang rumah. Komponen tersebut tidak dipasangkan
pada dinding karena tebal dinding tidak memenuhi syarat.
2. Rumah tembok
Pemasangan instalasi listrik pada rumah tembok kita gunakan pipa union atau PVC. Dah
ulu pipa dipasang pada permukaan tembok atau dinding. Sekarang pada umumnya pipa dipasa
ng atau ditanam dalam tembok sehingga instalasi tidak kelihatan. Beberapa komponen yang da
pat ditanam seperti sakelar dan stop kontak.
228
ri); sakelar tukar; dan sakelar silang. Juga dapat dibedakan menurut bentuknya yaitu : sakelar
putar; sakelar tarik; sakelar tombol tekan; sakelar yang ditanam; dan sakelar yang tidak ditan
am.
Pemasangan kotak-kontak harus diperhatikan beberapa syarat yaitu : kotak-kontak harus
dipasang sedemikian rupa sehingga netral berada di sebelah kanan; kotak-kontak dinding dipas
ang 1,25 m di atas lantai; kotak-kontak dinding harus dipasang dengan hantaran pengaman; da
n kemampuan kontak-kontak harus sekurang-kurangnya sesuai dengan daya yang dihubungkan
padanya.
229
Dipakai untuk mengoperasikan 2 buah (2 kelompok) lampu secara sendiri-sendiri atau s
ecara bersama-sama. Instalasi ini biasa dipasang pada rumah tinggal, contoh dipasang pada rua
ng tamu, ruang keluarga, kamar tidur dan sebagainya.
230
Hubungan kotak sekering
Saluran input kotak sekering diambil dari saluran output kwh meter. Pada instalasi f
asa, saluran yang masuk kotak sekering (input) hanya saluran fasa dan netral saja, sedang salur
an outputnya ada tiga macam yaitu : fasa, netral dan saluran pembumian (grounding). Pada kot
ak sering terdapat sakelar ganda (sakelar 2 kutub) berfungsi untuk memutus dan menghubungk
an saluran fasa dan netral saja bersama-sama. Saluran yang melewati sekering (pengaman lebu
r) hanya saluran fasanya saja. Sedang saluran netralnya tidak melewat sekering tetapi hanya m
elewati sakelar ganda, seperti terlihat pada
231
Pengaman Arus Lebih
Untuk menghindari kerusakan instalasi listrik / beban listrik karena arus lebih, perlu
dipasang satu atau beberapa pengaman arus lebih. Arus lebih dapat terjadi karena beban lebih a
tau adanya hubung singkat. Pada umumnya pada suatu instalasi penerangan listrik dipasang du
a jenis alat pengaman arus lebih yaitu pengaman lebur (sekering) dan pengaman otomatis (MC
B).
C. Rekapitulasi Daya
Yang dimaksud dengan rekapitulasi adalah perhitungan daya, beban dan pengamanan pada
suatu instalasi contoh : instalasi rumah. Fungsi rekapitulasi adalah untuk mengetahui total beba
n, daya dan pengaman yang dibutuhkan dalam suatu instalasi, untuk menghindari terjadinya ke
salahan perhitungan dalam suatu instalasi dan juga dapat mengetahui batas daya dan juga peng
aman yang ada dalam suatu instalasi.
Bagaimana cara menentukan sekring (dalam ampere) di dalam suatu instalasi ??
Misal total 550 va
Cara = 550 : 220 = 2,5 A = 4A
Berarti pengaman yang dibutuhkan Minimal harus 4 a, di karenakan apabila Di pasang 2A
maka fungsi dari sekering Tidak ada (percuma) harus ada di atas Hasil perhitungan dari rekapit
ulasi. (jenis sekering untuk rumah = 2a, 4a, 6a ….)
B. Latihan
Kerjakan soal latihan berikut setelah membaca materi di atas
Jawaban :
233
b) jaringan dengan hantara telanjang
c) peralatan listrik yang rusak
d) Kebocoran listrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi
kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body terjadi
kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body .
2. Sebutkan fungsi dari saklar seri ?
Jawaban :
Saklar yang hanya memiliki satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik,
namun memiliki kanal output lebih dari yang terhubung dengan sumber listrik atau listrik
yang digunakan. Jumlah kanal output tergantung dari jumlah tombol pada saklar tersebut.
3. Sebutkan fungsi tunggal?
Saklar yang hanya mempunyai 1 buah kanal input yag terhubung dengan sumber listrik,
serta kanal output yang terhubung saklar listrik.
4. Sebutkan fungsi dari Fitting Lampu ?
Suatu alat untuk menghubungkan lampu dengan kawat kawat jaringan listrik secara aman.
Berdasarkan pemakaiannya bentuk fitting terdapat beberapa macam , yaitu fitting temple
(fitting duduk), fitting gantung, fitting bayonet, gabungan antara fitting dengan stopkontak
dan lain lain.
5. Sebutkan Fungsi Saklar Tukar ?
saklar yang digunakan untuk menyalakan dan mematikan satu lampu atau kelompok lampu
dari dua tempat yang berbeda.
A. KD pada KI keterampilan
234
C. Materi Pembelajaran
D.
Sikap
Religius Sosial
Melaksan
akan Cinta
Tanggung
No Nama Siswa Ibadah Toleransi Jujur Disiplin Tanah
Jawab
Sesuai Air
Agama
S K S K S K S K S K S K
B B B B B B
B B B B B B B B B B B B
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan
KB = Kurang Baik
B = Baik
SB = Sangat Baik
Cileungsi, ..............................
Guru Mapel
.....................................
235
TABEL PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP
SMKN 1 CILEUNGSI
Pengamatan dan
Karakter / Penilaian Untuk
Deskripsi Semester
Sikap
1 2 3 4 5 6
Religius
Melakukan kebiasaan baik /akhlakuk karimah seperti
Melaksanakan
berdoa sebelum/sesudah melakukan pekerjaan, memberi
Ibadah Sesuai √ √ √ √ √ √
salam, melakukan ibadah sesuai agama dianutnya baik
Agama
yang wajib/sunah
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,
Toleransi suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain √ √ √ √ √ √
yang berbeda dari dirinya.
Sikap Soasial
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
Jujur dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam √
perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
Disiplin √ √ √ √ √ √
pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh p
Kerja Keras √
ada berbagai ketentuan dan peraturan
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan
Kreatif √
cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
Mandiri √
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama
Demokratis √
hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
Rasa Ingin
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu √ √ √ √ √
Tahu
yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
Semangat
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas √
Kebangsaan
kepentingan diri dan kelompoknya.
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
Cinta Tanah
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas √ √ √ √ √ √
Air
kepentingan diri dan kelompoknya.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
Menghargai menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
√
Prestasi dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang
lain.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
Cinta Damai
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
Bersahabat/Ko √
dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang
munikatif
lain.
Gemar Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
√
Membaca bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
236
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
Peduli kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
√
Lingkungan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
Peduli Sosial √
pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
Tanggung Jaw dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,
√
ab terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Tahun pelajaran :
Paket Keahlian :
Mata Pelajaran :
237
B. SOAL
No Stimulus Soal
1
Kunci Jawaban /
No Skor Rubrik Nilai
Soal Penyelesaian / Kata
Soal Maks (Skor perolehan Siswa)
Kunci
................
1
..................
2 ..................
Skor Mkas
ULANGAN HARIAN
Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Tahun pelajaran :
Paket Keahlian :
Mata Pelajaran :
Penilaian : Penilaian Harian I
1. …
2. ......
238
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
(TUGAS MAKALAH)
A. TUGAS
1. Buatlah kelompok untuk mendiskusikan materi
2. Buatlah makalah tentang sikap dan perilaku wirausahawan
3. Presentasikan di depan kelas, makalah yang sudah dibuat
4. Serahkan laporan kepada guru tepat waktu setelah dipresentasikan
239
tugas Tidak sesuai 0 - 39
Lengkap
Kelengkapan 70-100
pembahasan Kurang lengkap
40 - 69
materi Tidak Lengkap
0 - 39
Menarik, rapih
Tampilan 70-100
Kurang Menarik, rapih
40 - 69
Tidak Menarik, rapih 0 - 39
Skor Makas: 40
Nilai Akhir = (Nilai perolehan/ Nilai Mkas ) x 1000
240
CONTOH
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
(UNJUK KERJA)
Tugas Praktik :
1. Gambarlah .....
Rubrik PenskoranKinerja
Skor
No Komponen/SubKomponen 1 2 3
Hasil Penetapan garis dan warna pada ruang
4 Sikap Kerja (skormaksimal 3)
Sikap kerja saat melakukan penetapan garis dan warna
5 Waktu (skormaksimal3)
Ketepatanwaktu kerja
Penilaian Proses
Keterangan
Komponen/sub
No Komponen Indikator/Kriteria UnjukKerja Skor
I Persiapan
241
Hadir tepat waktu, Hadir tepat waktu, berseragam
berseragam lengka lengkap dan rapih
p dan rapih Hadir tepat waktu, berseragamlengkap
Hadir tidak tepat waktu, berseragam tidak lengkap
Komponen/sub
No Komponen Indikator/Kriteria UnjukKerja Skor
IV Sikap Kerja
Sikap kerjasaat Tertib dan rapi saat mempersiapkan, melakukan
melakukan perhitungan t perhitungan, dan melaporkan
ariff Tertib saat mempersiapkan, melakukan perhitungan,
dan melaporkan namun kurangrapi
Kurangtertib danrapi saat mempersiapkan,
melakukan perhitungan,dan melaporkan
V Waktu
Ketepatanwaktu kerja Kurangdari 5 menit
5-10 menit
lebihdari 10 menit
242