Anda di halaman 1dari 65

BUKU 1

BUKU KERJA GURU


TAHUN PELAJARAN 2020 - 2021

SEMESTER GANJIL
( KBM Jarak Jauh Masa Pademi Covid 19)

SMK WIYATA MANDALA

Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen/


Teknik Informasi dan Komputer
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Multimedia
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas / Semester : X (Sepuluh) / 1

Disusun Oleh :
Esti Ratnaningsih, S.Pd.

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
YAYASAN PRADNYA PARAMARTA
SMK WIYATA MANDALA
Jalan Raya Salabenda-Kemang KM 49-50 Parakanjaya
Kec. Kemang Kab. Bogor

1
KATA PENGANTAR

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikkan Nasional Nomor Peraturan Menteri


Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 Tanggal 1 Desember 2010 Tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya dijelaskan bahwa Guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Berkenaan dengan kewajiban
guru dalam pembelajaran/pembimbingan, seorang guru memiliki kewajiban untuk: 1)
merencanakan pembelajaran/pembimbingan; 2) melaksanakan pembelajaran/pembimbingan
yang bermutu; 3) menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/pembimbingan; 4)
melaksanakan perbaikan dan pengayaan; 5) melaksanakan pengembangan keprofesian
berkelanjutan sesuai dengan kebutuhannya.
Berkenaan dengan kewajiban guru di atas, maka disusunlah Buku Kerja Guru yang
berisi dokumen perencanaan pembelajaran dan penilaian, rekaman pembelajaran dan
penilaian, serta rekaman perbaikan dan pengayaan yang merupakan proses tindak lanjut
kegiatan pembelajaran. Buku kerja ini disusun menjadi 4 (empat) buku yang terdiri dari; Buku
kerja 1, 2, 3 dan 4.
Sesuai dengan kondisi saat ini, dimana penyebaran Pademi Covid 19 masih pada
kondisi menghawatirkan. Dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan luar sekolah serta
keselamatan peserta didik diutamakan, maka pada tahun pembelajaran 2020/2021
dilaksanakan pembelajaran jarak jauh menggunakan media informasi dalam jaringan dan
apabila memungkinkan dilaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas secara bertahap
dengan menerapkan protocol kesehatan.
Dengan adanya Buku Kerja Guru ini diharapkan dapat dijadikan acuan rencana
pelaksanaan pembelajaran bagi guru, sekaligus menjadi laporan hasil proses pembelajaran.

Kemang, Juli 2020


Penyusun

2
LEMBAR PENGESAHAN

Buku kerja guru disusun oleh guru mata pelajaran, telah diverifikasi oleh ketua program keahlian/
Wakil Kepala Bidang Kurikulum dan disahkan oleh kepala sekolah untuk digunakan pada semester
ganjil tahun pelajaran 2020/2021

Kemang,..... Juli 2020

Waka. Kurikulum Guru Mapel


Administrassi Keuangan

Esti Ratnaningsih, S.Pd. Deddy Rachmadi S.M.


NIP. - NIP. -

Mengetahui/ Menyetujui
Kepala SMK Wiyata Mandala

Dra. Hj. Neneng Sri Mulyanah


NIP. -

3
DAFTAR ISI

Sampul Muka

Kata Pengantar

Daftar Isi

A. BUKU KERJA 1
1. SKL
2. Struktur Kurikulum
3. KI, dan KD
4. Kalender Pendidikan Sekolah
5. Model dan Strategi Pembelajaran pada Masa Covid 19
6. Alokasi Waktu
7. Program Tahunan
8. Program Semester
9. Analisis pemetaan KI/KD
10. Silabus
11. KKM
12. RPP

B. BUKU KERJA 2
1. Kode Etik Guru
2. Ikrar Guru
3. Tata Tertib Guru
4. Pembiasaan Guru

C. BUKU KERJA 3
1. Jadwal Mengajar
2. Jurnal Agenda Guru
3. Daftar Hadir
4. Daftar Buku Pegangan Guru dan Peserta didik
5. Penilaian Sikap
6. Penilaian Pengetahuan
7. Penilaian Keterampilan
8. Analisis Hasil Ulangan
9. Program pelaksanaan Perbaikan & Pengayaan
10. Daya Serap Peserta Didik
11. Kumpulan Instrumen Penilaian (Ujian Tengah Dan Akhir Semester)
12. Analisis Butir Soal (Ujian Tengah Dan Akhir Semester)
13. Perbaikan Soal
14. Bank Soal

D. BUKU KERJA 4
1. Daftar Evaluasi Diri Kerja Guru
2. Program Tindak Lanjut Kerja Guru

4
BUKU KERJA 1
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
KOMPETENSI LULUSAN
SATUAN PENDIDIKAN

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan


yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan
sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
dan standar pembiayaan
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang
diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada tiga
dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
SKL, KI, dan KD

A. DIMENSI SIKAP
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional.

B. DIMENSI PENGETAHUAN
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni,
4. budaya, dan
5. humaniora
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional dan
internasional.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif pada masing-masing
satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut:

Pengetahuan faktual
Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.

Pengetahuan konseptual

5
Terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi, teori,model, dan struktur yang
digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.

Pengetahuan prosedural
Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan pengetahuan
teknis, spesifik, algoritma, metode, dan kriteria untuk menentukan prosedur yang sesuai
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya, terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.

Pengetahuan metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam
mempelajari pengetahuan teknis, detail, spesifik, kompleks, kontekstual dan kondisional
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional

C. DIMENSI KETERAMPILAN
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. Kreatif,
2. Produktif,
3. Kritis,
4. Mandiri,
5. Kolaboratif, dan
6. Komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari di satuan pendidikan
dan sumber lain secara mandiri

Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang pendidikan
memperhatikan: a. perkembangan psikologis anak; b. lingkup dan kedalaman; c. kesinambungan;
d. fungsi satuan pendidikan; dan e. lingkungan.

6
STRUKTUR KURIKULUM

7
8
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian


Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Administrasi Keuangaqn
Jam Pelajaran : 108 Jam
Kelas/Semester : XI / 1 dan 2

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Rumusan kompeten
si sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangka
n rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan pr
oaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalaha
n dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalu
i pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sek
olah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta did
ik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter p
eserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan me


dan mengevaluasi tentang pengetahuan nggunakan alat, informasi, dan prosedu
faktual, konseptual, prosedural, dan me r kerja yang lazim dilakukan serta me
takognitif sesuai dengan bidang dan lin mecahkan masalah sesuai dengan bida
gkup kajian Sejarah Indonesia pada tin ng kajian Sejarah Indonesia. Menampil
gkat teknis, spesifik, detil, dan komple kan kinerja di bawah bimbingan denga
ks, berkenaan dengan ilmu pengetahua n mutu dan kuantitas yang terukur sesu
n, teknologi, seni, budaya, dan humani ai dengan standar kompetensi kerja. M
ora dalam konteks pengembangan pote enunjukkan keterampilan menalar, me
nsi diri sebagai bagian dari keluarga, s ngolah, dan menyaji secara efektif, kre
ekolah, dunia kerja, warga masyarakat atif, produktif, kritis, mandiri, kolabora
nasional, regional, dan internasional. tif, komunikatif, dan solutif dalam rana
h abstrak terkait dengan pengembanga
n dari yang dipelajarinya di sekolah, se
rta mampu melaksanakan tugas spesifi
k di bawah pengawasan langsung. Men
unjukkan keterampilan mempersepsi, k
esiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam r
anah konkret terkait dengan pengemba
ngan dari yang dipelajarinya di sekola
9
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

h, serta mampu melaksanakan tugas sp


esifik di bawah pengawasan langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

Semester 1
3.1 Memahami ruang lingkup administrasi 4.1 Melakukan pengelompokan ruang
keuangan lingkup administrasi keuangan
3.2 Memahami kebijakan pengelolaan 4.2 Melakukan pengelompokan kebijakan
keuangan pengelolaan keuangan
3.3 Menerapkan penyusunan anggaran 4.3 Menyususn anggaran anggaran
pendapatan dan belanja pendapatan dan belanja
3.4 Menerapkan penerimaan anggaran 4.4 Melakukan penerimaan anggaran
3.5 Menerapkan penggunaan anggaran 4.5 Melaksanakan penggunaan anggaran
3.6 Menerapkan pemdokumtasian bukti- 4.6 mendokumentasikan bukti-bukti
bukti penggunaan anggaran penggunaan anggaran
Semester 2
3.7 Menerapkan pembuatan laporan 4.7. Membuat laporan
pertanggungjawaban keuangan pertanggungjawaban keuangan
3. 8 Menerapkan pengoperasiaan aplikasi 4.8 Mengoperasikan aplikasi keuangan
keuangan
3.9 Mengevaluasi kegiatan administrasi 4.9 Membuat laporan hasil evaluasi
keuangan kegiatan administrasi keuangan

10
KALENDER PENDIDIKAN
SMK WIYATA MANDALA
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
Sesuai  Surat Edaran Kepala Dinas Provinsi Jabar Nomor: 422/8176-Set.Disdik, tertanggal 8 Juni
2020 tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2020/2021.

11
Prosedur Operasional Standar (POS)
Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Pelajaran 2020/2021
Pada Masa / Pasca Pandemi Covid 19
SMK WIYATA MANDALA

A. Prinsip
1. Pelaksanaan pembelajaran di masa / pasca pandemi Covid-19 adalah mempriori
taskan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,
keluarga, dan masyarakat.
2. Untuk daerah yang berada di zona kuning, oranye, dan merah, dilarang melakuk
an pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan. Satuan pendidikan pada zona-
zona tersebut tetap melanjutkan Belajar dari Rumah (BDR).
3. Untuk daerah yang berada di zona hijau peserta didik memulai pembelajaran tat
ap muka di satuan pendidikan secara bertahap.
4. Sekolah dan madrasah berasrama pada zona hijau dilarang membuka asrama dan
melakukan pembelajaran tatap muka selama masa transisi (dua bulan pertama).

B. Persyaratan Pembelajaran Tatap Muka


Persyaratan pembelajaran tatap muka pasca Pademi Covid 19:
1. Keberadaan satuan pendidikan di zona hijau menjadi syarat pertama dan utam
a yang wajib dipenuhi bagi satuan pendidikan yang akan melakukan pembelaj
aran tatap muka.
2. Jika pemerintah daerah atau Kantor Wilayah/Kantor Kementerian Agama me
mberi izin.
3. Satuan pendidikan sudah memenuhi semua daftar periksa dan siap melakukan
pembelajaran tatap muka.
4. Orang tua/wali murid menyetujui putra/putrinya melakukan pembelajaran tata
p muka di satuan pendidikan.
5. Jika salah satu dari empat syarat tersebut tidak terpenuhi, peserta didik melanj
utkan Belajar dari Rumah secara penuh.

12
C. Model dan Strategi Pembelajaran

Zona Kuning/ Oranye/ Merah Zona Hijau


Penyebaran Covid 19 Penyebaran Covid 19
a) SMK WIYATA MANDALA berada pada z 1. SMK WIYATA MANDALA berada pada hi
ona kuning/ oranye/ merah penyebaran covi jau penyebaran covid 19, karenanya peserta
d 19, karenanya pada prinsipnya SMK didik SMK WIYATA MANDALA memulai
WIYATA MANDALA idak melakukan pe pembelajaran tatap muka di satuan pendid
mbelajaran tatap muka di satuan pendidikan, ikan secara bertahap.
tetapi tetap melanjutkan Belajar dari Rumah
(BDR).
b) Berdasar pada kondisi di atas SMK 2. Berdasar pada kondisi di atas SMK
WIYATA MANDALA melaksanakan pemb WIYATA MANDALA melaksanakan pemb
elajaran dengan model daring elajaran bertahap dengan model pembelajara
n kombinasi antara tatap muka dan daring
c) Pembelajaran model daring ini direncanakan 2. Pembelajaran model kombinasi antara tatap
dilaksanakan untuk 3 bulan pertama KBM t mula dan daring ini direncanakan dilaksanak
ahun pelajaran 2020/2021 dengan tahapan s an untuk 3 bulan pertama KBM tahun pelaja
ebagai berikut: ran 2020/2021 dengan tahapan sebagai berik
1). Persiapan ut:
2). Pembelajaran 1). Persiapan
3). Ujian Tengah Semester 2). Pembelajaran
4). Evaluasi program 3). Ujian Tengah Semester
4). Evaluasi program
d) Berdasarkan analisis lingkungan strategis da 3. Berdasarkan analisis lingkungan strategis dan
n evaluasi pelaksanaan pembelajaran sebelu evaluasi pelaksanaan pembelajaran sebelumn
mnya, model pembelajaran daring dilaksana ya, model pembelajaran kombinasi dilaksanak
kan dengan ketentuan sebagai berikut; an dengan ketentuan sebagai berikut;
a) Pembelajaran dilaksanakan dengan meng a) Pembelajaran daring dilaksanakan full u
gunakan sistem Blok mata pelajaran dim ntuk mata pelajaran;
ana pada semester Ganjil,3 bulan pertam 1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
a dilaksanakan pembelajaran teori pada 2) Pendidikan Pancasila dan Kewargane
maple sesuai analisis (terlampir pada file garaan
exel) 3) Bahasa Indonesia
4) Sejarah Indonesia
dan 3 bulan berikutnya (dengan harapan 5) Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lai
telah memasuki perubahan zona covid ke nnya
hijau) pembelajaran dilaksanakan denga 6) Seni Budaya
n tatap muka secara bertahap pada mata 7) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Ke
pelajaran yang belum tuntas sesuai analis sehatan
is pembelajaran daring (file exel) 8) IPA
b) Pembelajaran kombinasi daring dan tatap
b) Matapelajaran 3 bulan pertama (Juli – Se muka dilaksanakan untuk mata pelajara
ptember 2020) meliputi n:
1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 1) Matematika
2) Pendidikan Pancasila dan Kewargane 2) Simulasi dan Komunikasi Digital
garaan 3) Fisika
3) Bahasa Indonesia 4) Kimia
4) Sejarah Indonesia 5) Kejuruan
5) Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lai
nnya
6) Seni Budaya
7) Pend Jasmani, Olahraga dan Kesehata
n
8) IPA
Praktikum kls XI dan XI
Atau sesuai analisis

c) Matapelajaran 3 bulan Kedua (Oktober–


Desember 2020) meliputi
1) Matematika
2) Simulasi dan Komunikasi Digital
3) Fisika
4) Kimia
5) Praktik Kejuruan
Atau sesuai analisis
4. Waka kurikulum bersama ketua program ke 5. Waka kurikulum bersama ketua program keahli

13
Zona Kuning/ Oranye/ Merah Zona Hijau
Penyebaran Covid 19 Penyebaran Covid 19
ahlian dan guru mata pelajaran: an dan guru mata pelajaran:
a) Menetapkan capaian materi pembelajar a) Menetapkan capaian materi pembelajar
an untuk 3 bulan pertema dan menentu an untuk 3 bulan pertema dan menentuk
kan lingkup materi ujian tengah semest an lingkup materi ujian tengah semester
er berdasar pembagian KI/KD per sem berdasar pembagian KI/KD per semeste
ester r
b) Jika memungkinkan mata pelajaran da b) Jika memungkinkan mata pelajaran dap
pat di clusterkan sesuai dengan karakte at di clusterkan sesuai dengan karakteri
ristiknya dengan menerapkan pembelaj stiknya dengan menerapkan pembelajar
aran berbasis tematik, berbasis masala an berbasis tematik, berbasis masalah d
h dengan penilaian fortopolio engan penilaian fortopolio

D. Analisis Pembelajaran Daring

Dalam masa covid 19 di semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021, dilaksanakan


pembelajaran sebagai berikut:
1. Satu semester dibagi dalam 2 triwulan

14
2. Tiga bulan pertama (Juli, Agustus, September) dilaksanakan pembelajaran jarak
jauh dengan daring/luring bagi yang terbatas akses internet. Pembelajaran tatap
muka terbatas dan bertahap dengan menerapkan protocol kesehatan dilakssanakan
hanya untuk maple praktikum kejuruan
3. Tiga bulan kedua (Oktober, November, Desember) dilaksanakan tatap muka terbatas
dan bertahap dengan menerapkan protocol kesehatan
4. Pelaksanaan pembelajaran tiga bulan pertama dilakukan dengan sistem blok mata
pelajaran dengan perhitungan sebagai berikut:
a. Satu minggu 5 hari Kegiatan Belajar (Senin sd Jum’at)
b. Satu hari pembelajaran dilaksanakan 8 Jam Tatap Muka Daring
c. Satu Jam Tatap muka berdurasi 30 menit
d. Satu hari maksimal 2 Mata pelajaran
e. Jadwal Pembelajaran daring dilaksanakan sebagai berikut:

No Jam Mapel
1 07.30 – 08.00
2 08.00 – 08.30
Sesi 1
3 08.30 – 09.00
4 09.00 – 09.30
09.30 – 10.00 Istirahat
5 10.00 – 10.30
6 10.30 – 11.00
Sesi 2
7 11.00 – 11.30
8 11.30 – 12.00

5. Pembagian jam Blok system mata pelajaran dihitung sebagai berikut:

Kelas : XI

15
Semester : Ganjil
Tahun Pelajaran : 2020/2021

Tatap muka
Daring Murni
bertahap
Jumlah Jam Pelaksanaan
Mata Pelajaran
TW 1 (Juli TW 2 (Oktober,
Agustus November
september) Desember)
A. Muatan Nasional      
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 0
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 0
3. Bahasa Indonesia 4 4 0
4. Matematika 4 0 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 0
6. Bahasa Inggris 3 1 2
B. Muatan Kewilayahan      
1. Seni Budaya 3 3 3 0
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 0
3. Bahasa Sunda 2 2 0
C. Muatan Peminatan Kejuruan      
C1. Dasar Bidang Keahlian      
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 1 2
2. Fisika 3 0 3
3. Kimia 3 0 3
C2. Dasar Program Keahlian      
1. Gambar Teknik Otomotif 4 0 4
2. Teknologi Dasar Otomotif 4 0 4
3. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 5 0 5
  48 21 27

Jumlah Minggu Efektif 11


Jumlah hari KBM 5
Jumlah hari KBM 42
Jumlah hari belajar per mata pelajaran per jam 2

PERHITUNGAN HARI KBM DARING


sesuai
TW 1 Realisasi
  hitungan
A. Muatan Nasional      
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 6 6
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 4 4
3. Bahasa Indonesia 4 4 8 8
4. Matematika 4 0
5. Sejarah Indonesia 3 3 6 6
6. Bahasa Inggris 3 1 2 2
PERHITUNGAN HARI KBM DARING
sesuai
TW 1 Realisasi
  hitungan
B. Muatan Kewilayahan  
1. Seni Budaya 3 3 6 6
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 4 4
2

16
3. Bahasa Sunda 2 4 4
C. Muatan Peminatan Kejuruan  
C1. Dasar Bidang Keahlian  
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 1 2 2
2. Fisika 3 0    
3. Kimia 3 0    
C2. Dasar Program Keahlian      
1. Gambar Teknik Otomotif 4 0    
2. Teknologi Dasar Otomotif 4 0    
3. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 5 0    
Jumlah Hari KBM Daring 21 JP 42 TM 42 TM

17
6. Jadwal Mengajar Bok Sistem Mata Pelajaran selanjutnya di atur sebagai berikut

CONTOH PENERAPAN KBM DARING BLOK HARI BLOK MAPEL

18
*Lihat pada file exel untuk menyesuaikan engan kondisi sekolah

19
ALOKASI WAKTU KEGIATAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK WIYATA MANDALA


Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : ……………………….
Kompetensi Keahlian : Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran
Mata Pelajaran : Administrasi Keuangan
Durasi (Waktu) : .
Kelas/Semester : XI / Ganji.
3 bulan pertama

Banyaknya Pekan Pada Semester Ganjil


No Bulan Tidak Pekan Ket
Selurunya
Efektif Efektif
1 Juli 4 2 2
2 Agustus 4 0 4
3 September 4 1 3
Jumlah hari efektif = 42 ; Pekan
JUMLAH 12 3 9
efektif = 9

3 bulan kedua

Banyaknya Pekan Pada Semester Ganjil


No Bulan Tidak Pekan Ket
Selurunya
Efektif Efektif
4 Oktober 4 0 4
5 November 4 0 4
6 Desember 4 2 2
Jumlah hari efektif = …. ; Pekan
JUMLAH 12 2
efektif = …

Kemang, Juli 2020


Kepala Sekolah

Dra. Hj. Neneng Sri Mulyanah

20
PROGRAM TAHUNAN
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Nama Sekolah : SMK Wiyata Mandala


Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian :
Kompetensi Keahlian: : Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran
Mata Pelajaran : Administrasi Keuangan
Kelas : XI
Durasi (Waktu) : 1 JP @ 45 menit / 6 JP Per-Minggu
Pertemuan Daring : 6 Hari / 1 hari 2 JP x 45 menit

Kompetensi Das Wakt Jumlah Pertemu Semes


Kompetensi Dasar Kelas
Ter
ar u Petemuan an Ke

TIGA BULAN KE SATU (JULI, AGUSTUS SEPTEMBER


3.1 Memahami 4.1 Melakukan
ruang lingkup pengelompoka
2 HARI X 8
administrasi n ruang
JAM X 30 1 DAN 2 XI 1
keuangan lingkup
MENIT
administrasi
keuangan
3.2 Memahami 4.2 Melakukan
kebijakan pengelompoka 2 HARI X 8
pengelolaan n kebijakan JAM X 30 3 DAN 4 XI 1
keuangan pengelolaan MENIT
keuangan
3.3 Menerapkan 4.3 Menyususn
penyusunan anggaran 2 HARI X 8
anggaran anggaran JAM X 30 5 DAN 6 XI 1
pendapatan dan pendapatan MENIT
belanja dan belanja
6 HARI X 8
JAM X 30
MENIT
TIGA BULAN KE 2 (OKTOBER. NOPEMBER. DESEMBER)
3.4 Menerapkan 4.4 Melakukan 2 HARI X 8
penerimaan penerimaan JAM X 30 1 DAN 2 XI 1
anggaran anggaran MENIT
3.5 Menerapkan 4.5 Melaksanakan 2 HARI X 8
penggunaan penggunaan JAM X 30 3 DAN 4 XI 1
anggaran anggaran MENIT
3.6 Menerapkan 4.6 2 HARI X 8 5 DAN 6 XI 1

21
Kompetensi Das Wakt Jumlah Pertemu Semes
Kompetensi Dasar Kelas
Ter
ar u Petemuan an Ke
pemdokumtasia mendokument
n bukti-bukti asikan bukti-
JAM X 30
penggunaan bukti
MENIT
anggaran penggunaan
anggaran
6 HARI X 8
JAM X 30
MENIT
3.7 Menerapkan 4.7. Membuat
pembuatan laporan 4 HARI X 8
1,2,3,
laporan pertanggungja JAM X 30 XI 2
DAN 4
pertanggungjaw waban MENIT
aban keuangan keuangan
3. 8 Menerapkan 4.8
4 HARI X 8
pengoperasiaan Mengoperasik 5,6,7,
JAM X 30 XI 2
aplikasi keuangan an aplikasi DAN 8
MENIT
keuangan
3.9 Mengevaluasi 4.9 Membuat
kegiatan laporan hasil
4 HARI X 8
administrasi evaluasi 9,10,11,
JAM X 30 XI 2
keuangan kegiatan DAN 12
MENIT
administrasi
keuangan
12 HARI X
8 JAM X 30
MENIT

22
PROGRAM SEMESTER GANJI L
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Nama Sekolah : SMK Wiyata Mandala Mata Pelajaran : Administrasi Keuangan


BidangKeahlian : Ekonomi dan Bisnis Durasi (Waktu) : 1 JP @ 45 menit / 6 JP Pe
Program Keahlian : r-Minggu
Kompetensi Keahlian : Otomatisasi Tata Kelas/Semester : XI /1
Kelola Perkantoran

KOMPETENSI DASA KOMPETENSI DAS JUMLAH PERTEMUAN


WAKTU KLS. SEMESTER
R AR PETEMUAN KE

TIGA BULAN KE SATU (JULI, AGUSTUS SEPTEMBER

3.1 Memahami 4.1 Melakukan


ruang lingkup pengelompokan 2 HARI X 8
administrasi ruang lingkup JAM X 30 1 DAN 2 XI 1
keuangan administrasi MENIT
keuangan
3.2 Memahami 4.2 Melakukan
kebijakan pengelompokan 2 HARI X 8
pengelolaan kebijakan JAM X 30 3 DAN 4 XI 1
keuangan pengelolaan MENIT
keuangan
3.3 Menerapkan 4.3 Menyususn
penyusunan anggaran 2 HARI X 8
anggaran anggaran JAM X 30 5 DAN 6 XI 1
pendapatan dan pendapatan dan MENIT
belanja belanja
6 HARI X 8
JUMLAH JAM X 30
MENIT
TIGA BULAN KE 2 (OKTOBER. NOPEMBER. DESEMBER)
3.4 Menerapkan 4.4 Melakukan 2 HARI X 8
penerimaan penerimaan JAM X 30 1 DAN 2 XI 1
anggaran anggaran MENIT
3.5 Menerapkan 4.5 Melaksanakan 2 HARI X 8
penggunaan penggunaan JAM X 30 3 DAN 4 XI 1
anggaran anggaran MENIT
3.6 Menerapkan 4.6
pemdokumtasian mendokumentas 2 HARI X 8
bukti-bukti ikan bukti-bukti JAM X 30 5 DAN 6 XI 1
penggunaan penggunaan MENIT
anggaran anggaran

23
KOMPETENSI DASA KOMPETENSI DAS JUMLAH PERTEMUAN
WAKTU KLS. SEMESTER
R AR PETEMUAN KE

6 HARI X 8
JAM X 30
MENIT

24
ANALISISPEMETAAN SK/KI-KD
Nama Sekolah : SMK WIYATA MANDALA
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : ……………
Kompetensi Keahlian : Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran
Mata Pelajaran : Administrasi Keuangan

Kelas : XI
Durasi (Waktu) : 1 JP @ 45 menit / 5 JP Per-Minggu

MateriPoko
Tahapan Alokasi
KompetensiDasar IndikatorPencapaianKompetensi k Pembelaja
Berpikir Waktu
ran
3.1 Memahami ruang lingkup 1. Menyebutkan pengertian dasar administrasi keuangan Konsep Dasar 2 HAI X 8
administrasi keuangan 2. Menjelasakan konsep dasar administrasi keuangan administrasi JAM X 30
3. Mengklasifikasi konsep dasar administrasi keuangan keuangan MENIT
berdasar berpikir kronologis
4. Mengklasifikasi konsep dasar administrasi keuangan
berdasar diakronik
5. Mengklasifikasi konsep dasar administrasi keuangan
C3
sinkronik
6. Mengklasifikasi konsep dasar administrasi keuangan
ruang dan waktu
7. Mengklasifikasi konsep dasar administrasi keuangan
berdasar perubahan dan keberlanjutan
8. Membedakan konsep dasar administrasi keuangan
sesuai dengan klasifikasinya
4.1 Melakukan pengelompokan P3 1. Mendiskusikan konsep dasar administrasi keuangan
ruang lingkup administrasi (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan wa
keuangan ktu serta perubahan dan keberlanjutan)
2. Membuat makalah konsep dasar administrasi
25
MateriPoko
Tahapan Alokasi
KompetensiDasar IndikatorPencapaianKompetensi k Pembelaja
Berpikir Waktu
ran
keuangan (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ru
ang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan)
3. Mempresentasikan konsep dasar administrasi
keuangan (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ru
ang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan)
3.2 Memahami kebijakan 1. Menyebutkan pengertian dasar pengelolaan Pengelolaan 2 HAI X 8
pengelolaan keuangan keuangan Anggarab JAM X 30
2. Menjelasakan konsep dasar pengelolaan keuangan MENIT
3. Mengklasifikasi konsep dasar pengelolaan keuangan
berdasar berpikir kronologis
4. Mengklasifikasi konsep dasar pengelolaan keuangan
berdasar diakronik
C3 5. Mengklasifikasi konsep dasar pengelolaan keuangan
sinkronik
6. Mengklasifikasi konsep dasar pengelolaan keuangan
ruang dan waktu
7. Mengklasifikasi konsep dasar pengelolaan keuangan
berdasar perubahan dan keberlanjutan
8. Membedakan konsep dasar penyusunan anggaran
pendapatan dan belanja sesuai dengan klasifikasinya
4.2 Melakukan pengelompokan P3 1. Mendiskusikan konsep dasar pengelolaan keuangan
kebijakan pengelolaan (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan wa
keuangan ktu serta perubahan dan keberlanjutan)
2. Membuat makalah konsep dasar pengelolaan
keuangan (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ru
ang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan)
3. Mempresentasikan konsep dasar pengelolaan
keuangan (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ru
26
MateriPoko
Tahapan Alokasi
KompetensiDasar IndikatorPencapaianKompetensi k Pembelaja
Berpikir Waktu
ran
ang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan)
3.3 Menerapkan penyusunan 1. Menyebutkan pengertian dasar penyusunan anggaran 2 HAI X 8
anggaran pendapatan dan pendapatan dan belanja JAM X 30
belanja 2. Menjelasakan konsep dasar penyusunan anggaran MENIT
pendapatan dan belanja
3. Mengklasifikasi konsep dasar penyusunan anggaran
pendapatan dan belanja berdasar berpikir kronologis
4. Mengklasifikasi konsep dasar penyusunan anggaran
pendapatan dan belanja berdasar diakronik
C3 5. Mengklasifikasi konsep dasar penyusunan anggaran
pendapatan dan belanja sinkronik
6. Mengklasifikasi konsep dasar penyusunan anggaran
pendapatan dan belanja keuangan ruang dan waktu
7. Mengklasifikasi konsep dasar penyusunan anggaran
pendapatan dan belanja berdasar perubahan dan ke
berlanjutan
8. Membedakan konsep dasar pengelolaan keuangan
sesuai dengan klasifikasinya
4.3 Menyususn anggaran P3 1. Mendiskusikan konsep dasar penyusunan anggaran
anggaran pendapatan dan pendapatan dan belanja (berpikir kronologis, diakronik,
belanja sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberla
njutan)
2. Membuat makalah konsep penyusunan anggaran
pendapatan dan belanja (berpikir kronologis, diakronik,
sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberla
njutan)
3. Mempresentasikan konsep dasar penyusunan
anggaran pendapatan dan belanja (berpikir kronologis,
27
MateriPoko
Tahapan Alokasi
KompetensiDasar IndikatorPencapaianKompetensi k Pembelaja
Berpikir Waktu
ran
diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan d
an keberlanjutan)
3.4 Menerapkan penerimaan 1. Menyebutkan pengertian dasar penerimaan anggaran Penerimaan
anggaran 2. Menjelasakan konsep dasar penerimaan anggaran Anggaran Dan
3. Mengklasifikasi konsep penerimaan anggaran Penggunaanya
keuangan berdasar berpikir kronologis
4. Mengklasifikasi konsep dasar penerimaan anggaran
berdasar diakronik
5. Mengklasifikasi konsep dasar penerimaan anggaran
C3
sinkronik
6. engklasifikasi konsep dasar penerimaan anggaran ru
ang dan waktu
7. Mengklasifikasi konsep dasar penerimaan anggaran
berdasar perubahan dan keberlanjutan
8. Membedakan konsep dasar administrasi keuangan
sesuai dengan klasifikasinya
4.4 Melakukan penerimaan 1. Mendiskusikan konsep dasar penerimaan anggaran
anggaran (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan wa
ktu serta perubahan dan keberlanjutan)
2. Membuat makalah konsep dasar penerimaan
P3 anggaran (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, rua
ng dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan)
3. Mempresentasikan konsep dasar penerimaan
anggaran (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, rua
ng dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan)
3.5 Menerapkan penggunaan C3 1. Menyebutkan pengertian dasar penggunaan anggaran
anggaran 2. Menjelasakan konsep dasar penggunaan anggaran
3. Mengklasifikasi konsep dasar penggunaan anggaran
28
MateriPoko
Tahapan Alokasi
KompetensiDasar IndikatorPencapaianKompetensi k Pembelaja
Berpikir Waktu
ran
berdasar berpikir kronologis
4. Mengklasifikasi konsep dasar penggunaan anggaran
berdasar diakronik
5. Mengklasifikasi konsep dasar penggunaan anggaran
sinkronik
6. Mengklasifikasi konsep dasar penggunaan anggaran
ruang dan waktu
7. Mengklasifikasi konsep dasar penggunaan anggaran
berdasar perubahan dan keberlanjutan
8. Membedakan konsep dasar penggunaan anggaran
sesuai dengan klasifikasinya
4.5 Melaksanakan penggunaan 1. Mendiskusikan konsep dasar penggunaan anggaran
anggaran (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan wa
ktu serta perubahan dan keberlanjutan)
2. Membuat makalah konsep dasar penggunaan
P3 anggaran (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ru
ang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan)
3. Mempresentasikan konsep dasar penggunaan
anggaran (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, rua
ng dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan)
3.6 Menerapkan pemdokumtasian C3 9. Menyebutkan pengertian dasar pemdokumtasian
bukti-bukti penggunaan bukti-bukti penggunaan anggaran
anggaran 10. Menjelasakan konsep dasar pemdokumtasian bukti-
bukti penggunaan anggaran Mengklasifikasi konsep
dasar administrasi keuangan berdasar berpikir kron
ologis
11. Mengklasifikasi konsep dasar pemdokumtasian
bukti-bukti penggunaan anggaran berdasar diakroni
29
MateriPoko
Tahapan Alokasi
KompetensiDasar IndikatorPencapaianKompetensi k Pembelaja
Berpikir Waktu
ran
k
12. Mengklasifikasi konsep dasar pemdokumtasian
bukti-bukti penggunaan anggaran sinkronik
13. Mengklasifikasi konsep dasar pemdokumtasian
bukti-bukti penggunaan anggaran ruang dan waktu
14. Mengklasifikasi konsep dasar pemdokumtasian
bukti-bukti penggunaan anggaran berdasar perubah
an dan keberlanjutan
15. Membedakan konsep dasar pemdokumtasian bukti-
bukti penggunaan anggaran sesuai dengan
klasifikasinya
4.6 mendokumentasikan bukti- 4. Mendiskusikan konsep dasar pemdokumtasian
bukti penggunaan anggaran bukti-bukti penggunaan anggaran (berpikir kronologis,
diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan d
an keberlanjutan)
5. Membuat makalah konsep dasar pemdokumtasian
bukti-bukti penggunaan anggaran (berpikir kronologis,
P3
diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan d
an keberlanjutan)
Mempresentasikan konsep dasar pemdokumtasian
bukti-bukti penggunaan anggaran (berpikir kronologis,
diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan d
an keberlanjutan)
3.7 Menerapkan pembuatan C3 1. Menyebutkan pengertian dasar pembuatan laporan
laporan pertanggungjawaban pertanggungjawaban keuangan
keuangan 2. Menjelasakan konsep dasar pembuatan laporan
pertanggungjawaban keuangan
3. Mengklasifikasi konsep dasar pembuatan laporan
30
MateriPoko
Tahapan Alokasi
KompetensiDasar IndikatorPencapaianKompetensi k Pembelaja
Berpikir Waktu
ran
pertanggungjawaban keuangan berdasar berpikir kro
nologis
4. Mengklasifikasi konsep dasar pembuatan laporan
pertanggungjawaban keuangan berdasar diakronik
5. Mengklasifikasi konsep dasar pembuatan laporan
pertanggungjawaban keuangan sinkronik
6. Mengklasifikasi konsep dasar pembuatan laporan
pertanggungjawaban keuangan ruang dan waktu
7. Mengklasifikasi konsep dasar pembuatan laporan
pertanggungjawaban keuangan berdasar perubahan
dan keberlanjutan
8. Membedakan konsep dasar pembuatan laporan
pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan
klasifikasinya
4.7. Membuat laporan 1. Mendiskusikan konsep dasar pembuatan laporan
pertanggungjawaban pertanggungjawaban keuangan (berpikir kronologis, dia
keuangan kronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan
keberlanjutan)
2. Membuat makalah konsep dasar pembuatan
laporan pertanggungjawaban keuangan (berpikir krono
P3
logis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perub
ahan dan keberlanjutan)
3. Mempresentasikan konsep dasar pembuatan
laporan pertanggungjawaban keuangan (berpikir krono
logis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perub
ahan dan keberlanjutan)
3. 8 Menerapkan pengoperasiaan C3 1. Menyebutkan pengertian dasar pengoperasiaan
aplikasi keuangan aplikasi keuangan
31
MateriPoko
Tahapan Alokasi
KompetensiDasar IndikatorPencapaianKompetensi k Pembelaja
Berpikir Waktu
ran
2. Menjelasakan konsep dasar pengoperasiaan aplikasi
keuangan
3. Mengklasifikasi konsep dasar pengoperasiaan
aplikasi keuangan berdasar berpikir kronologis
4. Mengklasifikasi konsep dasar pengoperasiaan
aplikasi keuangan berdasar diakronik
5. Mengklasifikasi konsep dasar pengoperasiaan
aplikasi keuangan sinkronik
6. Mengklasifikasi konsep dasar pengoperasiaan
aplikasi keuangan ruang dan waktu
7. Mengklasifikasi konsep dasar pengoperasiaan
aplikasi keuangan berdasar perubahan dan keberlanj
utan
8. Membedakan konsep dasar pengoperasiaan aplikasi
keuangan sesuai dengan klasifikasinya
4.8 Mengoperasikan aplikasi 1. Mendiskusikan konsep dasar pengoperasiaan
keuangan aplikasi keuangan (berpikir kronologis, diakronik, sinkr
onik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjuta
n)
2. Membuat makalah konsep dasar pengoperasiaan
aplikasi keuangan (berpikir kronologis, diakronik, sink
P3
ronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjut
an)
3. Mempresentasikan konsep dasar pengoperasiaan
aplikasi keuangan (berpikir kronologis, diakronik, sinkr
onik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjuta
n)
3.9 Mengevaluasi kegiatan C3 1. Menyebutkan pengertian dasar kegiatan administrasi
32
MateriPoko
Tahapan Alokasi
KompetensiDasar IndikatorPencapaianKompetensi k Pembelaja
Berpikir Waktu
ran
administrasi keuangan keuangan
2. Menjelasakan konsep dasar kegiatan administrasi
keuangan
3. Mengklasifikasi konsep dasar kegiatan administrasi
keuangan berdasar berpikir kronologis
4. Mengklasifikasi konsep dasar kegiatan administrasi
keuangan berdasar diakronik
5. Mengklasifikasi konsep dasar kegiatan administrasi
keuangan sinkronik
6. Mengklasifikasi konsep dasar kegiatan administrasi
keuangan ruang dan waktu
7. Mengklasifikasi konsep dasar kegiatan administrasi
keuangan berdasar perubahan dan keberlanjutan
8. Membedakan konsep dasar kegiatan administrasi
keuangan sesuai dengan klasifikasinya
4.9 Membuat laporan hasil 1. Mendiskusikan konsep dasar kegiatan administrasi
evaluasi kegiatan administrasi keuangan (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, rua
keuangan ng dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan)
2. Membuat makalah konsep dasar kegiatan
administrasi keuangan (berpikir kronologis, diakronik,
P3 sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberla
njutan)
3. Mempresentasikan konsep dasar kegiatan
administrasi keuangan (berpikir kronologis, diakronik,
sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberla
njutan)

33
34
SILABUS MATA PELAJARAN
Nama Sekolah : SMK WIYATA MANDALA
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian :
Kompetensi Keahlian: : Otomatisasi tata Kelola Perkantoran
Mata Pelajaran : Administrasi Perkantoran

Kelas : XI / Semester 1
Durasi (Waktu) : 2 JP @ 45 menit / 6 JP Per-Minggu

KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar,
dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Sejarah Indonesiapada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja sejarah indonesia Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan m
utu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

35
Alokasi
Indikator Pencapaian Ko
KompetensiDasar Materi Pokok KegiatanPembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
mpetensi
(JP)
3.1 Membedakan ko 1. Menyebutkan lima Konsep Dasar S 1. Guru mata pelajaran menyapa
Sikap : 16 JP buku siswa mapel
nsep dasar sejarah (b konsep dasar sejarah ejarah peserta didik dengan kalimat-k
erpikir kronologis, di kedisiplinan waktu sejarah Indonesia
2. Menjelasakan lima alimat yang memotivasi.
akronik, sinkronik, ru dalam mengikuti SMK/MAKkelas X
konsep dasar sejarah 2. Guru memeinta siswa menyia
ang dan waktu serta KBM PJJ
3. Mengklasifikasi konse pkan buku sumber yaitu buku
perubahan dan kebe
rlanjutan) p dasar sejarah siswa mapel sejarah Indonesia
Pengetahuan :
berdasar berpikir kron SMK/MAK kelas X atau modul
ologis yang telah di sher melalui med
Tes Tertulis dan
4. Mengklasifikasi konse ia daring atau sudah dimiliki/d
kuis
p dasar sejara ipinjamkan dari sekolah
hberdasar diakronik 3. Guru menjelaskan materi yang
Keterampilan :
5. Mengklasifikasi konse akan dipelajari. yaitu :
Penyusunan tugas
p dasar sejarah sinkro a) Pengertian sejarah
mandiri tidak
nik b) Konsep dan waktu sejar
terstruktur
6. Mengklasifikasi konse ah
p dasar sejarahn ruang c) Cara berfikir kronologis
dan waktu 4. Meminta siswa membaca
7. Mengklasifikasi konse buku tsb, diberikan waktu unt
p dasar sejarah uk membaca selama 30 menit.
berdasar perubahan 5. Guru keudia
dan keberlanjutan nmemperlihatkan / mengirim
8. Membedakan konsep gambar/video atau lainnya
dasar sejarah sesuai pada media daring.
dengan klasifikasinya 6. Guru meminta pendapat siswa
terhadap gambar/video terseb
4.1 Menyajikan hasil 4. Mendiskusikan konse
ut, dan memberikan waktu 10
pemahaman tentang p dasar sejarah (berpikir
menit untuk siswa mengirim
konsep dasar sejarah kronologis, diakronik, sin
kronik, ruang dan waktu komentarnya
(berpikir kronologis,
serta perubahan dan keb 7. Siswa yang memberikan

36
Alokasi
Indikator Pencapaian Ko
KompetensiDasar Materi Pokok KegiatanPembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
mpetensi
(JP)
diakronik, sinkronik, erlanjutan) komentar diberikan nilai 10 po
ruang dan waktu sert 5. Membuat bahan int.
a perubahan dan keb tayangan konsep dasar s 8. Berdasarkan pendapat siswa,
ejarah (berpikir kronolog
erlanjutan) guru dapat menyimpulkan dan
is, diakronik, sinkronik, r
menjelaskan materi
uang dan waktu serta pe
rubahan dan keberlanjut 9. Guru memberikan game atau
an) lainnya untuk icebreaker
6. Mempresentasikan ko 10. Setelah mempelajari materi
nsep dasar sejarah (berpi guru memberikan
kir kronologis, diakronik, Soalevaluasi untuk dijawab
sinkronik, ruang dan wak
secara daring oleh peserta
tu serta perubahan dan k
eberlanjutan) didik.
11. Guru memberikan tugas
mandiri terstruktur dan
mengunggah ke wa/email/
media lain yang diberikan
guru
12. Pada pertemuan kedua
peserta didik
mempresentasikan melalui
media yang disiapkan

Penugasan (Tugas MandiriTidak


Terstruktur) :
Memberikan pendapat sebuah
peristiwa melalui gambar untuk
menerapkan pemahaman konsep
dasar sejarah melalui berpikir kro
nologis, diakronik, sinkronik, ruan

37
Alokasi
Indikator Pencapaian Ko
KompetensiDasar Materi Pokok KegiatanPembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
mpetensi
(JP)
g dan waktu serta perubahan dan
keberlanjutan
3.2 Menganalisis keh
idupan manusia
dan hasil-hasil bu
daya masyarakat
Pra Aksara Indon
esia
4.2 Menyajikan infor
masi mengenai
manusia dan hasi
lhasil budaya khu
susnya masyarak
at Pra Aksara Ind
onesia
3.3 Menganalisis ber
bagai teori tenta
ng proses masuk
nya agama dan k
ebudayaan Hind
u dan Buddha se
rta pengaruhnya
terhadap kehidu
pan masyarakat I
ndonesia (pemer
intahan, budaya)
4.3 Mengolah inform
asi tentang berb
agai teori masuk
nya agama dan k
ebudayaan Hind
u dan Buddha se

38
Alokasi
Indikator Pencapaian Ko
KompetensiDasar Materi Pokok KegiatanPembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
mpetensi
(JP)
rta pengaruhnya
terhadap kehidu
pan masyarakat I
ndonesia (pemer
intahan, budaya)

Jonggol, ………………….. 2019

Mengetahui Waka Kurikulum / Ketua Kompetensi Guru Mata Pelajaran


Kepala

………………………………. …………………………… ………………………………….


NIP NIP. NIP.

KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL


KOMPETENSI PENGETAHUAN
SATUAN PENDIDIKAN : SMK MATA PELAJARAN :
BIDANG KEAHLIAN : KELAS/SEM :
39
PROGRAM KEAHLIAN : JUMLAH JAM PELAJARAN : … JAM / MINGGU
KOMPETENSI
:
KEAHLIAN
KD 3 – PENGETAHUAN KOMPLEKSITAS DAYA DUKUNG INTAKE RATA-RATA
Kompetensi Dasar ( KD ) pada Tingkat Kesulitan / kerumitan Tingkat keterlaksanaan dlm pencapaian Tingkat kemampuan KKM dari Aspek
Kompetensi Inti ( KI ) Pengetahuan materi dalam Indikator / KD (%) KD, meliputi fasilitas sumberdaya Peserta didik dalam Kompleksitas, Daya
Sekolah dan sumber daya guru (%) pencapaian KD (%) dukung dan Intake (%)
3.1 Tinggi : 50 – 65   Sarana / Prasarana : 70
Sedang : 66 – 80 75 Kompetensi Guru : 100 60 72
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 100
3.2 Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana :
Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru :
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata :
3.3 Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana :
Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru :
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata :
3.4 Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana :
Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru :
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata :
3.5 Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana :
Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru :
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata :
KKM Pengetahuan

KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL


KOMPETENSI KETERAMPILAN
SATUAN PENDIDIKAN : SMK MATA PELAJARAN :
:
BIDANG KEAHLIAN : KELAS/SEM

40
PROGRAM KEAHLIAN : JUMLAH JAM PELAJARAN : … JAM / MINGGU
KOMPETENSI
:
KEAHLIAN

 KD 4–KETERAMPILAN KOMPLEKSITAS DAYA DUKUNG INTAKE RATA-RATA


Kompetensi Dasar ( KD ) pada Tingkat Kesulitan / kerumitan Tingkat keterlaksanaan dlm pencapaian Tingkat kemampuan KKM dari Aspek
Kompetensi Inti ( KI ) materi dalam Indikator / KD (%) KD, meliputi fasilitas sumberdaya Peserta didik dalam Kompleksitas, Daya
Keterampilan Sekolah dan sumber daya guru (%) pencapaian KD (%) dukung dan Intake (%)
4.1 Tinggi : 50 – 65   Sarana / Prasarana : 95
Sedang : 66 – 80 80 Kompetensi Guru : 90 83 81
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata : 80
4.2 Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana :
Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru :
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata :
4.3 Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana :
Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru :
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata :
4.4 Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana :
Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru :
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata :
4.5 Tinggi : 50 – 65 Sarana / Prasarana :
Sedang : 66 – 80 Kompetensi Guru :
Rendah : 81 – 100 Rata-Rata :
KKM Keterampilan 

41
42
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 01

A. Identitas Satuan Pendidikan


 
Nama Sekolah : SMK ..
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Komp. Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Alokasi Waktu : 54 JP
Semester Ke :1

A. Kompetensi Dasar

3.1 Membedakan konsep dasar sejarah (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan
4.1 Menyajikan hasil pemahaman tentang konsep dasar sejarah (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan d
an keberlanjutan)

B. Tujuan Pembelajaran

43
Setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran jarak jauh dalam jaringan/luar jaringan, dengan metode discovery, m
odel pembelajaran diskusi, peserta didik mampu menyampaikan pendapat secara lisan/tulisan tentang konsep dasar sejarah (berpikir kronolog
is, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan)
.

B. Langkah-langkah (Kegiatan) Pembelajaran

Pendahuluan
1. Peserta didik disiapkan secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran daring
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik melalui absensi online dengan mengisi tautan google formulir
3. Guru memotivasipeserta didik untuk mempelajari materi dan menjelaskan manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, kompetensi dasar yang akan dicapai serta cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
pembelajaran sesuai metode yang digunakan.

Kegiatan Inti

Pertemuan 1

1. Guru meminta siswa menyiapkan buku sumber yaitu buku siswa mapel sejarah Indonesia SMK/MAK kelas X atau modul yang telah di s
her melalui media daring atau sudah dimiliki/dipinjamkan dari sekolah
2. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari. yaitu :
a) Pengertian sejarah
b) Konsep dan waktu sejarah
c) Cara berfikir kronologis
3. Meminta siswa membaca buku tsb, diberikan waktu untuk membaca selama 30 menit.
4. Guru kemudianmemperlihatkan / mengirim gambar/video atau lainnya pada media daring.
5. Guru meminta pendapat siswa terhadap gambar/video tersebut, dan memberikan waktu 10 menit untuk siswa mengirim komentarnya
6. Siswa yang memberikan komentar diberikan nilai 10 point.

44
7. Berdasarkan pendapat siswa, guru dapat menyimpulkan dan menjelaskan materi
8. Guru memberikan game atau lainnya untuk icebreaker
9. Setelah mempelajari materi guru memberikan Soalevaluasi untuk dijawab secara daring oleh peserta didik, menggunakan link goggle
formulir.
10. Selanjutnya guru memberi Tugas Mandiri Tidak Terstruktur) :
Memberikan pendapat sebuah peristiwa melalui gambar untuk menerapkan pemahaman konsep dasar sejarah melalui berpikir kronologis,
diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan

Pertemuan Ke 2

1. Guru mengingatkan materi yang telah dipelajari sebelumnya


2. Guru memeinta siswa menyiapkan buku sumber yaitu buku siswa mapel sejarah Indonesia SMK/MAK kelas X atau modul yang telah di
sher melalui media daring atau sudah dimiliki/dipinjamkan dari sekolah
3. Guru kemudian memperlihatkan / mengirim gambar/video atau lainnya pada media daring, sesuai dengan tugas mandiri yang telah
diberikan
4. Guru meminta pendapat siswa terhadap gambar/video tersebut, dan memberikan waktu 15 menit untuk siswa mengirim komentarnya
5. Siswa yang memberikan komentar diberikan nilai 10 point.
6. Berdasarkan pendapat siswa, guru dapat menyimpulkan dan menjelaskan materi tugas yang diberikan kepada siswa
7. Guru memberikan game atau lainnya untuk icebreaker
8. Setelah mempelajari materi guru memberikan Soalevaluasi untuk dijawab secara daring oleh peserta didik.
9. Selanjutnya guru memberi menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya, dan meminta siswa membaca materi
sebelum pembelajaran berikutnya

Penutup. …

1. …………………..

C. Penilaian Pembelajaran

45
Jenis Penilaian Teknik Penilaian Instrumen Penilaian
Sikap Ketepatan waktu Observasi kehadiran dalam daring atau sejenisnya
mengikuti pembelajaran
2 Pengetahuan Tes tertulis Kuis
Menjawab soal latihan
3 Keterampilan Penugasan Format penilaian tugas mandiri

…………, .., Juni 2020

Mengatahui Waaka Kurikulum Penyusun

…………………. …………………………… ……………………

MATERI BAHAN AJAR

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia


Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2020/2021

A. Kompetensi Dasar

3.1 Membedakan konsep dasar sejarah (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan

46
4.1 Menyajikan hasil pemahaman tentang konsep dasar sejarah (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan d
an keberlanjutan)

B. MATERI

Pertemuan Ke 1
1. Uraian Materi

Kegiatan Belajar 1
Pengertian Sejarah

1. Pengertian Sejarah Secara Etimologi

Perkataan sejarah mula-mula berasal dari bahasa Arab “syajara”, artinya terjadi, “syajaratun” (baca: syajarah) artinya pohon kayu. Pohon me
nggambarkan pertumbuhan terus-menerus dari bumi ke udara dengan mempunyai cabang, dahan dan daun, kembang atau bunga serta buahn
ya. Memang di dalam kata sejarah itu tersimpan makna pertumbuhan atau kejadian (Yamin, 1958: 4). Begitulah sejarah yang berarti pohon,
juga berarti keturunan, asal-usul atau silsilah. Orang yang sudah lama berhubungan dengan ilmu sejarah, termasuk mereka yang mempelajar
inya dengan agak mendalam, arti kata syajarah tidak sama dengan kata sejarah, akan tetapi kedua perkataan itu berhubungan satu dengan ya
ng lain.

Sejarah bukan hanya berarti pohon, dalam arti “pohon keluarga" juga tidak hanya berarti keturunan, asal-usul dan silsilah. Walaupun demiki
an, kalau kita mempelajari sejarah, sekurang-kurangnya kita tentu mempelajari keturunan, asal-usul dan silsilah (syajarah an-nasab). Sepinta
s lalu telah kita ikuti arti kata sejarah ditinjau dari sudut etimologi, yang menggambarkan sifat seperti pohon kayu. Namun demikian bukanla
h dimaksudkan bahwa sejarah itu secara biologis; tumbuh, berkembang, berbuah atau tidak dan akhirnya mati, benar-benar bagaikan pohon
kayu. Sejarah memang tumbuh hidup, berkembang dan bergerak terus dan akan berjalan terus tiada hentinya sepanjang masa.

Di samping kata sejarah, kita ketahui sejumlah kata dalam bahasa Arab yang artinya hampir sama. Kata silsilah umpamanya menunjuk pada
keluarga atau nenek moyang. Kata “riwayat" atau “hikayat" dikaitkan dengan cerita yang diambil dari kehidupan, kadang-kadang lebih men
genai perseorangan daripada keluarga. Untuk keperluan tertentu sekarang kita membutuhkan keterangan riwayat hidup. Kata riwayat kurang
lebih berarti laporan atau cerita tentang kejadian. Sedang kata hikayat yang dekat dengan kata sejarah artinya ialah cerita tentang kehidupan,
yaitu yang menjadikan manusia sebagai objeknya disebut juga biografi (bios = hidup, gravein = menulis). Jika objek cerita kehidupan manus

47
ia itu seseorang, diri sendiri disebut autobiografi. Kata "kisah" dalam bahasa Arab yang sangat umum menunjuk ke masa lampau, justru yan
g lebih mengandung arti cerita tentang kejadian yang benar-benar terjadi pada masa yang lampau, yaitu sejarah. Sedangkan kata “tarikh” ya
ng menunjukkan tradisi dalam sejarah Islam, seperti tarikh Nabi dan sebagainya, sebenarnya berasal dari bahasa Turki. Di dalam bahasa-bah
asa Nusantara ada beberapa kata yang kurang lebih mengandung arti sejarah seperti "babad”, yang berasal dari bahasa Jawa, tambo yang ber
asal dari bahasa Minangkabau, "tutui teteek" bahasa Roti, “pustaka" dan "cerita". Menurut Pigeaud, kata “babad" berarti “geschiekundig ver
haal" atau cerita sejarah. Barangkali kata babad ada hubungannya dengan kata "babad" bahasa Jawa dalam arti "memangkas". Hasil pembab
adan ialah suasana terang, mungkin babad dalam arti sejarah ini bertugas untuk menerangkan suatu keadaan. Memang dalam peristiwa terte
ntu sejarah rakyat kita, mungkin terjadinya pada setiap desa yang dihuni masyarakat di Pulau Jawa, kemudian ada yang berkembang menjad
i kota atau keraton, mula-mula dimulai dengan jalan membabad hutan.

Agar kita mendapat pengertian yang lebih luas maka sebagai perbandingan baiklah kita ambil beberapa terjemahan yang berasal dari bahasa
lainnya. Perkataan sejarah dalam bahasa Belanda ialah "geshciedenis" (dari kata geschieden terjadi), dalam bahasa Jerman “geschichte" (dar
i kata geschehen terjadi). Sedangkan dalam bahasa Inggris ialah "history" (berasal dari bahasa Yunani “historia” = apa yang diketahui karen
a penyelidikan) sehingga hampir berarti "ilmu pengetahuan". Jadi, berhubungan dengan segala macam peristiwa yang terjadi dalam masyara
kat manusia. Pembatasan ini pun terasa masih luas sekali meliputi seluruh kehidupan manusia. Memang sesungguhnya sejarah mencakup se
tiap bidang yang tidak terbatas. Namun demikian dapatlah kiranya pembatasan kata manusia itu cukup menjadi pusat penelitian atau studi. J
adi bukannya kita membicarakan semua makhluk hidup, termasuk hewan dan tumbuhan, demikian pula bukan membicarakan tentang alam r
aya dengan segala isinya.

Demikian beberapa penjelasan mengenai perkataan sejarah ditinjau dari segi etimologi atau asal kata. Namun arti dari semua kata tersebut di
atas jelas tak satupun yang mendekati apa yang kita maksudkan dengan kata “sejarah” dewasa ini. Kebanyakan buku yang mengungkapkan
arti istilah sejarah menyatakan bahwa arti istilah “sejarah” tergantung pada pemikiran barat. Kata Inggris history (sejarah) berasal dari kata b
enda dalam bahasa Yunani Kuno historia (baca: istoria) yang kurang lebih berarti “belajar" dengan cara “bertanyatanya". Dalam penggunaa
nnya oleh filsuf Yunani Aristoteles, historia berarti pertelaan sistematis mengenai seperangkat gejala alam, tanpa mempersoalkan susunan kr
onologis. Hal itu masih tetap hidup dalam bahasa Inggris dalam sebutan "natural history" atau dalam bahasa Belanda "natuurlijke historie”.
Akan tetapi dalam perkembangan zaman, kata Latin yang sama artinya, yakni “scienteia" lebih sering dipergunakan untuk menyebutkan pert
elaan sistematis nonkronologis mengenai gejala alam. Sedangkan kata “historia" biasanya diperuntukkan bagi pertelaan mengenai gejala-gej
ala (terutama hal ihwal manusia) dalam urutan kronologis, demikian menurut Henry Berr dan Lucien Febvre. Menurut arti yang paling umu
m, kata historia berarti sesuatu yang telah terjadi. Bandingkan dengan kata Jerman untuk sejarah, yakni “Geschichte”, yang berasal dari kata
“geschehen" yang berarti terjadi. Geschichte adalah sesuatu yang telah terjadi. Dalam bahasa Belanda “geschiedenis" dari kata kerja “geschi
eden" yang berarti terjadi. Bahasa Inggris “history" kini berarti “masa lampau umat manusia". Melalui bahasa Latin kata “historia" itu terma
suk ke dalam bahasabahasa Eropa lainnya. Misalnya dalam bahasa Perancis menjadi “histoire" atau “l'histoire", dalam bahasa Inggris “histor

48
y", dalam bahasa Belanda “historie” dan dalam bahasa Rusia "istorya". Sejumlah kata lainnya dari bahasa-bahasa Eropa menunjukkan berba
gai arti history bila kita menggunakannya dalam arti yang umum. Kronika (cronicle), keturunan (genealogy), tarikh (annals), epik (syair kep
ahlawanan), dan sebagainya. Akan tetapi biasanya arti “sejarah-history” erat hubungannya dengan kata Yunani asli dan perkembangannya m
enjadi suatu pengertian di Eropa, khususnya dalam abad ke-18 dan ke-19.

Dalam bahasa Indonesia juga dipakai kata "historia" sebagai padanan kata sejarah. Dengan renungan sebentar kiranya telah dapat kita sadari,
bahwa dengan artian ini sejarah tidak dapat direkonstruksi. Masa lampau manusia sebagian besar tidak dapat ditampilkan kembali. Bahkan
mereka yang dikaruniai ingatan tajam sekalipun tidak akan dapat menyusun kembali masa lampaunya karena dalam hidup semua orang pasti
lah ada peristiwa, orang, kata-kata, pikiran-pikiran, tempat-tempat, bayangan-bayangan yang ketika terjadi sama sekali tidak menimbulkan k
esan atau yang telah dilupakan. Lebih dari itu, pengalaman suatu generasi yang telah lama mati yang sebagian besar di antara anggota keluar
ganya!a tidak meninggalkan atau jika pun ada tidak pernah sampai ke tangan sejarawan, tidak mungkin diingat kembali secara lengkap. Den
gan demikian rekonstruksi masa lampau umat manusia secara keseluruhan, meskipun menjadi tujuan sejarawan, merupakan suatu tujuan yan
g sepenuhnya mereka sadari tidak akan mungkin mereka capai (Gottschalk, 1975: 27). Dari penelusuran kata-kata dari arti kata sejarah terse
but dapatlah kita simpulkan bahwa kata sejarah dipergunakan sebagai perkataan dalam bahasa kita sehari-hari dan istilah ilmu pengetahuan.
Sejarah berarti cerita atau kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi atau berlangsung pada waktu yang lalu.

2. Definisi dan Rumusan Sejarah

Definisi sejarah menurut Edward Hallet Carr ialah sebagai berikut. "History is a continuous process of interaction between the historian and
his facts, an unending dialogue between the present and the past." (Carr, 1982:30) (Sejarah ialah suatu proses interaksi serba terus antara sej
arawan dengan fakta-fakta yang ada padanya; suatu dialog tiada henti-hentinya antara masa sekarang dengan masa silam).

Sedangkan menurut Robert V. Daniels dengan singkat dikatakan, bahwa: “History is the memory of human group experience." (Sejarah iala
h kenangan pengalaman umat manusia). Dalam pada itu James Banks menyatakan bahwa "All past event is history (History as actuality!). H
istory can help students to understand human behaviour in the past, present and future. (New goals for historical studies).” Artinya, bahwa s
emua peristiwa masa yang lampau adalah sejarah (sejarah sebagai kenyataan!). Sejarah dapat membantu para siswa untuk memahami perila
ku manusia pada masa yang lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang (tujuan-tujuan baru pendidikan sejarah).

Rumusan sejarah menurut Muhammad Yamin yang berbunyi sebagai berikut. "Sejarah ialah ilmu pengetahuan dengan umumnya yang berh
ubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang lampau, yaitu susu
nan hasil penyelidikan bahan-bahan tulisan atau tandatanda yang lain (Yamin, 1957: 4). Selanjutnya dikemukakan, bahwa menurut rumusan
tersebut di atas memiliki sembilan sendi sejarah sebagai ilmu, yaitu:

49
a. Ilmu pengetahuan: Sendi pertama menyatakan bahwa yang dimaksud dengan istilah sejarah ialah suatu ilmu pengetahuan sebagai pertu
mbuhan hikmah kebijaksanaan (rasionalisme) manusia. Dengan perkataan lain sejarah itu adalah suatu sistem ilmu pengetahuan, yakni
sebagai daya cipta manusia untuk mencapai hasrat ingin tahu serta perumusan sejumlah pendapat yang tersusun sekitar suatu keseluru
han masalah. Dan sehubungan dengan ini tak dapat dilepaskan sifatnya sebagai ilmu mengenai berlakunya hukum sebab dan akibat ata
u kausalitas.
b. Hasil penyelidikan: Sejarah sebagai cabang ilmu pengetahuan disusun menurut hasil-hasil penyelidikan (investigation, research) yang
dilakukan dalam masyarakat manusia. Jadi, penyelidikan adalah penyaluran hasrat ingin tahu oleh manusia dalam taraf keilmuan. Pen
yaluran sampai ada sebab bagi setiap akibat, bahwa setiap gejala yang tampak dapat dicari penjelasannya secara ilmiah.
c. Bahan penyelidikan: Ilmu sejarah ialah hasil penyelidikan dengan mempergunakan bahan penyelidikan sebagai benda kenyataan. Sem
uanya disebut sejarah, baik berupa benda, dokumen tertulis maupun tradisi lisan.
d. Cerita: Sendi cerita yang berisi pelaporan tentang kejadian dalam zaman yang lampau. Untuk membedakan dengan cerita biasa atau do
ngeng, sejarah dalam pengertian ilmiah harus menunjukkan hubungan antara satu gejala dengan gejala yang lain secara kronologis. Ce
rita adalah anasir subjektif, tetapi anasir ini menghubungkan dengan bahan sejarah yang objektif secara rapih.
e. Kejadian: Yang diselidiki atau diriwayatkan dalam pengertian sejarah ialah kejadian dalam masyarakat manusia di zaman yang lampau.
Kejadian itu meliputi sekumpulan masyarakat dan keadaan-keadaan yang berpengaruh. Semuanya itu ialah objek sejarah yang harus d
iseleksi. Kejadian ialah hal yang terjadi. Muhammad Yamin menyatakan bahwa rangkaian kejadian itu adalah hubungan timbal balik s
atu sama lain, ada kausalitasnya.
f. Masyarakat manusia: Kejadian di zaman yang lampau itu berlaku dalam masyarakat manusia, yakni gejala, perbuatan dan keadaan mas
yarakat manusia dalam ruang dan waktu yang menjadi objek sejarah. Muhammad Yamin dalam hal ini lebih menegaskan pembatasan
nya dengan mengutip ucapan Ernst Bernheim: “Nur der mensch ist object der Geschiktswissenscheft." (Hanya yang berkaitan dengan
manusialah yang menjadi objek studi ilmu pengetahuan sejarah). Dengan penjelasan singkat jelaslah kiranya bahwa manusialah yang
menjadi titik pusat sejarah. Manusia sebagai makhluk sosio budaya di samping menjadi subjek sejarah, sebaliknya juga menjadi objek
sejarah.
g. Waktu yang lampau: Sejarah menyelidiki kejadian-kejadian di zaman atau waktu yang lampau. Sedangkan gejala-gejala masyarakat pa
da waktu sekarang dan ditinjau kemungkinan pada waktu yang akan datang menjadi bidang objek ilmu politik. Jikalau batas-batas wak
tu dalam tiga babakan dahulu, kini dan nanti kita kehilangan maka sang waktu menjadi tidak berpangkal dan tidak berujung.
h. Begitulah penentuan waktu itu penting sebagai batas tinjauan dan ruang gerak kita guna memudahkan pemahaman masalah bagaikan p
ancangpancang dalam perjalanan sejarah.
i. Tanggal atau tarikh: Waktu yang telah lampau adalah demikian jauh dan lamanya sehingga sukar mengirakannya, apabila sang waktu it
u bermula atau berpangkal.
j. Masa lampau itu tidak pernah putus dari rangkaian masa kini dan masa nanti sehingga waktu dalam perjalanan sejarah adalah satu konti
nuitas. Oleh karena itulah maka untuk memudahkan ingatan manusia dalam mempelajari sejarah perlu ditentukan batas awal dan akhir

50
nya setiap babakan dengan kesatuan waktu sebagai penunjuk kejadian: tahun, bulan, tanggal/hari, jam dan detik, windu, dasawarsa ata
u dekade, abad, milenium ataupun usia relatif.
k. Penafsiran atau syarat khusus: Penyelidikan sejarah secara ilmiah dibatasi oleh cara meninjau yang dinamakan juga menafsirkan keada
an-- keadaan yang telah berlalu. Cara menafsirkan itu kita namakan tafsiran atau interpretasi sejarah, yang menentukan warna atau cor
ak sejarah manakah atau apakah yang terbentuk sebagai hasil penyelidikan yang telah dilakukan, misalnya Sejarah Dunia, Sejarah Nas
ional, Sejarah Politik, Sejarah Ekonomi, Sejarah Kebudayaan, Sejarah Kesenian, Sejarah Pendidikan, dan sebagainya. Selain itu ideolo
gi atau paham tertentu dapat menentukan corak sejarah misalnya: penafsiran sejarah menurut paham liberalisme, paham marxisme dan
menurut paham Pancasila. Cara penafsiran sejarah dari sudut pandangan ilmu tertentu atau ideologi tertentu itu merupakan syarat khus
us dalam rangkaian sendi sejarah.

Demikianlah syarat-syarat atau sembilan sendi yang merupakan kerangka dan isi pokok yang membentuk pengertian sejarah sebagai ilmu pe
ngetahuan menurut rumusan dan penjelasan Muhammad Yamin. Selanjutnya Muhammad Yamin dalam uraiannya membedakan rumusan se
jarah dengan definisi sejarah. Rumusan (formula) berkalimat panjang, sedangkan dalil atau definisi jauh lebih ringkas. Dengan tidak mengad
akan perubahan tentang jumlah sembilan sendi ilmu sejarah seperti yang telah diuraikan di atas, Muhammad Yamin memberikan definisi ata
u dalil sejarah yang berbunyi demikian: Sejarah ialah bentukan rohani, tempat sesuatu kebudayaan mempertenggangkan zaman yang lampau
Dinyatakan oleh beliau selanjutnya, bahwa dalil dari J. Huizenga, yang berbunyi dalam bahasa Belanda: “Geschiedenis is de geestelijke vor
m, waarin een cultuur zich rekenschep geeft van haar verleden." Definisi atau dalil yang ringkas itu menurut Muhammad Yamin sama isi da
n maksudnya dengan yang panjang sehingga sendi-sendi dalam rumusan yang sembilan jumlahnya itu dapat dibagi-bagi dan dimasukkan ke
dalam empat bagian dalil atau definisi yang kira-kira dapat kami lukiskan sebagai berikut.

51
Dari uraian yang panjang tentang arti kata dan istilah sejarah dapatlah kita ambil intisari maknanya bahwa sejarah itu adalah suatu pengetahuan t
entang peristiwa yang terjadi dalam masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau sesuai dengan rangkaian kausalitasnya serta proses perke
mbangannya dalam segala aspeknya yang berguna sebagai pengalaman untuk dijadikan pedoman kehidupan manusia masa sekarang serta arah ci
ta-cita pada masa yang akan datang.

2. Latihan

1) Kesimpulan apakah yang dapat Anda tarik dari berbagai kata dan istilah dalam bahasa kita maupun bahasa asing yang berkaitan dengan s
ejarah?
2) Coba Anda bandingkan definisi sejarah menurut Muhammad Yamin dan menurut J. Huizenga! Tunjukkan unsur kesamaan dan unsur per
bedaannya!
3) Menurut para ahli sejarah sekurang-kurangnya ada tiga konsep sejarah. Sebutkan ketiga konsep tersebut dan apa perbedaannya satu sama
lain! Berilah masing-masing satu contoh!
4) Berbicara tentang konsep sejarah sebagai ilmu maka perlu kejelasan mengenai pengertian dan kriteria ilmu. Apakah kriteria-kriteria terse
but dapat dipenuhi? 5

52
5) Objek studi sejarah adalah segala peristiwa yang terjadi pada masa lampau, baik yang bersifat alamiah maupun insaniah. Karena demikia
n luas dan hampir tak terbatasnya materi sejarah maka batasan apa yang telah disepakati untuk menentukan ruang lingkup ilmu sejarah?

3. TES FORMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Istilah sejarah dalam bahasa Yunani "historia", baik arti maupun pemakaiannya ialah mengenai pertelaan sistematis tentang gejala-gejala
yang menyangkut manusia, yaitu ….
A. pertelaan sistematis tentang penyelidikan
B. pertelaan sistematis tentang sistem pengetahuan (logos)
C. pertelaan sistematis menurut aturan kronologis
D. pertelaan sistematis nonkronologis
2) Dari beberapa kata yang tercantum di bawah ini yang identik dan mendekati artinya dengan istilah sejarah ialah kata ….
A. riwayat
B. hikayat
C. cerita
D. silsilah
3) "History is the memory of human group experience”, demikianlah definisi sejarah menurut ….
A. James Bank
B. Robert V. Daniels
C. Edward Hallet Carr
D. J. Huizenga
4) Perbedaan pokok antara disiplin ilmu yang satu dengan lainnya selain ditentukan oleh perbedaan objek dan metodenya juga oleh ….
A. sistematika
B. metode
C. interpretasi
D. pokok persoalan tersendiri (focus of interest)

53
5) Karena demikian luas dan hampir tak terbatasnya materi yang menjadi objek studi sejarah maka salah satu prinsip yang dipergunakan dal
am penyusunan sejarah ialah ….
A. seleksi
B. kronologis
C. kategorisasi
D. akumulasi
6) Unsur waktu sangat penting dalam sejarah dalam arti waktu kontinu (kelangsungan), namun demikian konsep waktu dalam sejarah ialah
….
A. waktu berlalu
B. waktu yang lalu
C. waktu sekarang
D. waktu yang akan datang
7) Menurut Muhammad Yamin bahwa sendi penafsiran (interpretasi) adalah penting juga dalam menentukan corak sejarah karena tanpa pen
afsiran maka sejarah menjadi benar-benar ….
A. objektif
B. tak bermakna
C. bukan ilmu
D. tidak menarik
8) Sebenarnya hanyalah manusia yang memiliki kesadaran sejarah, yang disebut dalam bahasa Yunani dengan istilah ….
A. zoon politikon
B. zoon historikon
C. homo sapiens
D. homo artis creator
9) Menurut para ahli ilmu-ilmu sosial, bahwa komunitas dan perubahan kebudayaan termasuk konsep-konsep sosiologi dan antropologi, jadi
yang menjadi konsep utama sejarah ialah ….
A. kelangsungan
B. komunitas
C. kebudayaan

54
D. perubahan
10) Ciri-ciri suatu pengetahuan ilmiah ialah suatu susunan pengetahuan (a body knowledge) yang diperoleh sebagai hasil penelitian atau kaji
an (research, study) suatu persoalan (subject matter) menurut cara (method) tertentu dengan mengikuti seperangkat asas-asas yang dijadik
an pegangan (guiding principles), demikian menurut ….
A. R.G. Collingwood
B. H.G. Wells
C. W.H. Wals
D. Patrick Gardiner

Kegiatan Belajar 2
Konsep Sejarah

Konsep Sejarah berpangkal dari arti istilah sejarah seperti yang telah diuraikan di muka, para ahli sejarah sepakat bahwa ada tiga komponen pen
gertian atau konsep sejarah yang berbeda namun berkaitan satu sama lain.

A. SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA

Sejarah sebagai peristiwa ialah kejadian, kenyataan, aktualitas, sejarah in concreto atau an sich yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung
pada waktu yang lalu; sejarah sebagai res gestae atau menurut Mohammad Ali disebut sejarah-serba objek. Sebagai contoh yang diungkapkan
secara umum dalam bahasa seharihari, misalnya: ”Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu Amerika dan
kawan-kawannya”. Contoh lain misalnya “Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia pa
da tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta”. Itulah contoh konsep atau pengertian yang dimaksud sejarah sebagai
peristiwa.

Peristiwa atau kejadian ada yang bersifat alamiah, misalnya gunung meletus, banjir, kemarau panjang, gerhana matahari dan sebagainya. Selai
n itu ada peristiwa yang bersifat insaniah, yakni berkaitan dengan manusia, baik angan-angan, gagasan, pikiran, sikap, perilaku, tindakan dan
hasil karya manusia, baik yang bersifat materiil maupun spiritual yakni kebudayaan.

55
Sejarah sebagai peristiwa menyangkut peran manusia baik sebagai objek maupun sebagai subjek pelaku dalam peristiwa sejarah dalam dimen
si waktu dan ruang, yakni kurun waktu dan lingkungan alamnya. Apakah yang kita namakan peristiwa atau kejadian? Secara mudah kejadian
adalah hal yang terjadi. Lalu kita bertanya lagi: “Apakah yang terjadi?” Terhadap pertanyaan ini banyak sekali jawaban yang dapat kita berika
n. Apakah yang terjadi di planet bumi kita ini? Menurut para pakar ilmu pengetahuan, bumi kita ini terjadi atau dijadikan. Demikianlah pula t
umbuh-tumbuhan, hewan dan manusia yang hidup di atas permukaan bumi. Untuk dapat hidup langsung manusia bergaul dengan sesamanya,
membuat perkakas-perkakas, menjinakkan hewan dan memelihara tumbuh-tumbuhan. Itu semuanya adalah perbuatan yang harus kita golong
kan ke dalam kejadian juga.

Kesimpulannya, apa saja yang terjadi dan terbentuk dalam masa yang lampau adalah kejadian. Semua kejadian terutama yang menyangkut ke
hidupan manusia termasuk perbincangan sejarah. Dengan demikian tidak terhitunglah jumlah kejadian di masa yang lampau itu. Anda dapat
membayangkan berapa jumlah kejadian-kejadian di bumi ini, sejak bumi diciptakan hingga sedetik yang lalu. Jumlah kejadiankejadian itu aka
n lebih besar lagi bila kita ketahui, bahwa yang dimaksud dengan kejadian itu bukan saja hal-hal yang dapat ditangkap dengan pancaindra ma
nusia, tetapi juga apa saja yang pernah dicita-citakan manusia atau yang ditakutinya. Kejadian-kejadian di masa lampau itu walaupun sudah ti
dak ada lagi, kesan-kesannya (untuk sebagian atau seluruhnya) tinggal membekas pada ingatan manusia, tetapi ingatan manusia terbatas, man
usia pada umumnya tidak dapat mengingat-ingat seluruh kejadian yang dialaminya dan tidak selamanya ia dapat mengingat satu kejadian saja
secara lengkap. Maka dari itu banyaklah kejadian-kejadian di masa lampau yang ”hilang” dan di antaranya yang “hilang” itu sebagian besar b
elum dapat ditemukan kembali. Apalagi pada waktu manusia belum mengenal tulisan, banyak sekali kejadian-kejadian yang berlalu tanpa ber
kesan. Memang kejadian-kejadian yang penting ada yang disampaikan kepada anak cucu melalui cerita-cerita dan dongeng-dongeng oleh ora
ng-orang yang mengalaminya. Tetapi kebenaran dongeng-dongeng dan cerita-cerita itu banyak yang harus kita sangsikan. Sebab, di dalam do
ngeng-dongeng dan cerita-cerita itu sering ditambahkan hal-hal yang digemari oleh orang yang bercerita, sedangkan halhal yang kurang disen
angi tidak disebutkan sama sekali. Akibatnya sering terjadi bahwa satu dongeng atau cerita yang asli menjadi berbagai cerita atau dongeng-do
ngeng yang tidak sama satu dengan yang lainnya. Zaman ketika manusia belum mengenal tulisan, dalam bahasa Sansekerta dinamakan zaman
Nirleka (nir = tidak, leka = aksara). Pada masa prasejarah, apa-apa yang pernah dikerjakan manusia dapat juga kita ketahui. Perkakasperkakas
yang mereka tinggalkan dan juga dapat juga kita temukan kembali, kita pakai sebagai bukti untuk menunjukkan kepandaian mereka. Kubur b
atu, punden berundak-undak, arca-arca atau patung-patung yang mereka buat, membuktikan bahwa mereka buat, membuktikan bahwa mereka
sudah mempunyai kebudayaan dan kepercayaan kepada dewa-dewa dan Tuhan. Tetapi bukti-bukti yang jelas yang dapat menunjukkan kejadi
an-kejadian itu secara tepat baik mengenai tempat, waktu dan ujudnya belum kita dapati dalam zaman prasejarah. Karena seorang guru yang
mengajarkan tidak menyaksikan sendiri kejadian-kejadian yang diterangkannya, ia harus dapat menunjukkan sumbersumber di mana keterang
an-keterangannya itu didapatkannya. Hal itu perlu sekali sebagai pegangan apakah kejadian-kejadian yang dijelaskannya dapat dipertanggung
jawabkan atau tidak. Untuk menggambarkan atau menghidupkan kembali suasana masa lampau, kita harus mempergunakan kejadian-kejadia
n yang terdapat pada masa lampau. Kejadian-kejadian itu tidak semuanya kita ketahui dan tidak semuanya kita perlukan guna mencapai maks
ud kita. Di antara kejadiankejadian yang jumlahnya tidak terhingga itu harus kita pilih, mana-mana yang dapat kita pakai. Memilih kejadian-k

56
ejadian untuk dipakai guna menyusun cerita sejarah, kita namakan seleksi. Penting atau tidaknya suatu kejadian untuk dimasukkan ke dalam c
erita sejarah, bergantung kepada yang menyusun cerita sejarah itu. Maka dari itu gambaran masa lampau tidak sama. Kalau kita perhatikan isi
buku-buku sejarah yang kita pelajari, satu kejadian mempunyai arti berbeda-beda bagi orang-orang yang mempunyai perbedaan pendirian. Ka
rena kegiatan penelitian-penelitian sejarah, jumlah kejadian-kejadian yang ditemukan kembali semakin bertambah banyak. Hal ini menyebabk
an tanggapan kita tentang masa yang lampau itu. Satu kejadian yang semula belum kita ketahui kita sisipkan di antara kejadian-kejadian lain
yang ada hubungannya, akan mengubah sebagian satu sama sekali gambaran kita tentang masa lampau di mana kejadian-kejadian itu berlangs
ung. Demikian pula kalau satu kejadian tidak disebutkan di dalam suatu rangkaian kejadian-kejadian, semangat cerita sejarahnya akan beruba
h. Hal semacam ini sering kali terjadi berdasarkan maksud-maksud tertentu dari penyusunnya. Dalam hal ini cerita sejarah mempunyai persa
maan dengan dongeng-dongeng, hanya dengan perbedaan bahwa dongeng-dongeng itu tidak menyebutkan sumber-sumbernya. Kalau kita me
mpelajari kejadiankejadian. Kembali kepada soal tulisan, tulisan adalah alat yang diciptakan manusia untuk menyatakan pikirannya. Berbeda
dengan ucapan, tulisan itu dapat bertahan jauh lebih lama. Apalagi kalau tulisan itu dicantumkan pada bahan yang sangat tahan terhadap keku
atan alam dan masa. Dengan tulisan orang dapat mencatat pengalaman-pengalamannya. Kalau kita menemukan kembali catatan-catatan itu, k
ita akan lebih mengetahui tentang apa sebenarnya yang dialami manusia di masa yang lampau. Kalau kita perhatikan pendapat-pendapat di ata
s maka tulisan itu menolong manusia dalam mengingat-ingat. Manusia dengan ingatannya yang terbatas, dapat menyimpan kejadian-kejadian
yang dialaminya di dalam tulisan. Dalam sejarah dengan sendirinya tulisan menduduki tempat yang penting. Dalam arti yang sempit sejarah j
uga berarti zaman ketika manusia telah mengenal tulisan. Kejadian-kejadian pada waktu yang lampau tidak dapat disangsikan lagi. Maka dari
itu ada orang yang mengatakan, bahwa sejarah yang sebenarnya itu tidak ada. Yang tinggal hanya catatan-catatan atau cerita-cerita (lisan atau
tulisan) tentang kejadian-kejadian itu. Jadi sukarlah bagi kita untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah dalam menelaah perist
iwa-peristiwa yang terjadi pada waktu yang lampau. Kejadian-kejadian pada waktu yang lampau itu begitu banyaknya sehingga tidak mungki
n kita mengetahui dan mempelajari seluruhnya. Seluruh waktu hidup kita, tidak cukup untuk menguasai itu semua. Kejadiankejadian yang kit
a pelajari dalam sejarah pada pokoknya hanya meliputi kejadian-kejadian yang penting saja. Kejadian-kejadian yang mempunyai arti bagi ke
manusiaan. Kejadian-kejadian yang kita pelajari bukanlah kejadian-kejadian yang berdiri sendiri-sendiri. Kita hanya mempelajari rentetan-ren
tetan tahun saja. Kita harus mencari hubungan atau menghubungkan kejadian satu dengan kejadian yang lain, kalau hubungan itu ada. Ada ata
u tidaknya hubungan antarkejadian itu bergantung pada hasil penyelidikan atau kepada perbendaharaan ilmu pengetahuan kita. Kejadian di da
lam sejarah, kejadian itu harus disusun secara teratur. Biasanya kejadian yang lebih dahulu terjadi ditaruh di muka, sedangkan kejadian yang
menyusul diletakkan di belakangnya. Dengan demikian bukan saja kita mendapatkan rangkaian kejadian-kejadian yang teratur menurut waktu
(dalam bahasa asingnya chronologis atau chronografis), tetapi kejadian-kejadian itu juga menunjukkan kepada kita ke arah mana sejarah men
uju. Selanjutnya kita juga dapat mengambil kesimpulan, bahwa kejadian yang terakhir akan lebih jelas bagi kita ketahui terlebih dahulu kejadi
ankejadian sebelumnya. Kejadian-kejadian pada masa yang lampau sebagian ada yang menarik perhatian kita dan ada yang tidak. Menarik ata
u tidaknya suatu kejadian itu bergantung pada keyakinan dan sikap seseorang memandangnya. Hal ini nampak jelas di dalam buku-buku seja
rah. Seorang penulis sejarah akan menumpahkan segala pengetahuannya dan kepandaiannya terhadap suatu kejadian yang menarik minatnya
dengan uraian sejelas-jelasnya. Sebaliknya ia hanya mempergunakan sebagai uraian sebaris atau dua baris kalimat saja untuk menerangkan pe

57
ristiwa-peristiwa yang tidak menarik perhatiannya. Karena itu perlu kita tekankan, bahwa kejadian adalah kejadian. Setelah ia berlangsung itu
tidak bisa dianggap tidak pernah terjadi. Tetapi dari kejadian itu berbeda-beda dan dapat berubah-ubah. Berbeda menurut orang yang meninja
unya, orang yang mengalaminya sendiri, menyaksikan serta dapat berubah menurut kemajuan berpikir kita sebagai manusia. Hal ini akan dijel
askan dalam uraian sejarah sebagai kisah atau cerita.

B. SEJARAH SEBAGAI KISAH

Sejarah sebagai kisah ialah cerita berupa narasi yang disusun dari memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap kejadian-kejadian atau peristi
wa yang terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampau, yaitu sejarah sebagai rerum gestarum atau menurut Moh. Ali disebut sejarah serba
subjek. Bagi orang kebanyakan sejarah yang kita kenal sehari-hari itu adalah sejarah sebagai cerita. Secara tertulis cerita sejarah itu dapat kita
baca dalam buku-buku sejarah, majalah-majalah dan surat-surat kabar. Sejarah lisan kita dapat mendengarnya dalam narasi, ceramah, percaka
pan-percakapan, penyajian pelajaran sejarah di sekolah-sekolah atau kuliah-kuliah di perguruan tinggi dan dari siaran radio atau TV. Juga kita
dapat menyaksikan dalam sandiwara dan film.

Karena sejarah itu suatu cerita, sifatnya bergantung kepada siapa yang menceritakannya. Yang bercerita adalah manusia dan tiap manusia me
miliki kepribadian yang beraneka ragam. Pencerminan kepribadian manusia itu nampak jelas pada buku-buku sejarah yang disusunnya. Kita d
i sini tidak dapat menyebutkan semua sifat atau tabiat manusia. Yang akan kita temukan di sini hanyalah sifat-sifat yang mempengaruhinya da
lam ia menyusun cerita sejarah, seperti keadaan pribadinya, cita-cita dan pergaulannya, perbendaharaan pengetahuannya di dalam sejarah dan
lingkungannya. Tiap orang yang akan menyusun cerita sejarah biasanya berpendirian agar ceritanya itu benar-benar dapat dipercayai dan obje
ktif, tetapi setelah ia mulai dengan pekerjaannya, mau tidak mau ia dipengaruhi oleh sifat-sifatnya. Setelah kita selesai membaca karya tulisa
n secara teliti, kita akan dapat menerka bagaimanakah kira-kira keadaan si penyusun. Siswa yang agak dewasa tentu akan mengenal kepribadi
an gurunya setelah mereka mendapat pelajaran dari guru tersebut untuk beberapa waktu lamanya.

C. SEJARAH SEBAGAI ILMU

Sejarah sebagai ilmu suatu susunan pengetahuan (a body of knowledge) tentang peristiwa dan cerita yang terjadi dalam masyarakat manusia p
ada masa lampau yang disusun secara sistematis dan metodis berdasarkan asasasas, prosedur dan metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh
para pakar sejarah. Sejarah sebagai ilmu mempelajari sejarah sebagai aktualitas dan mengadakan penelitian serta pengkajian tentang peristiwa
dan cerita sejarah.

Sejarah sebagai ilmu ialah suatu ilmu disiplin cabang pengetahuan tentang masa lalu, yang berusaha menentukan dan mewariskan pengetahua
n mengenai masa lalu suatu masyarakat tertentu. Sejarah selain mempunyai objek, metode juga mempunyai pokok persoalan serta pengertian

58
tersendiri. Sejarah sebagai ilmu adalah susunan pengetahuan dalam suatu sistem tertentu (a body knowledge) yang disusun menurut sistem m
etode khusus, dengan tujuan untuk memperoleh kebenaran tentang sesuatu. Karena yang menentukan sesuatu pengetahuan itu ilmu atau buka
n ilmu, ialah terletak pada metode ilmiah yang dipergunakan untuk mencari kebenaran atau cara untuk mendekatinya sehingga sampai pada s
uatu kebenaran.

Seperti yang dikemukakan oleh K. Pearson, bahwa: “The field of science is unlimited, its materials is endless. The unity of science consists al
one in its method, not in its materials.” (Lapangan yang diteliti oleh ilmu tidak terbatas, bahan-bahan yang diteliti adalah juga tidak ada habis-
habisnya. Kesatuan ilmu hanya berkat metodenya, bukan mengenai bahan-bahan yang diselidikinya).

D. KONSEP DASAR, DIMANA SETIAP PERISTIWA SEJARAH

1. Berpikir kronologis
Konsep berfikir kronologi adalah sebagai catatan kejadian dari sebuah peristiwa yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya peristiwa
tersebut. Berfikir secara kronologis atau berfikir secara urut, runtut, berkesinambungan dan teratur dapat memberikan secara utuh tentang
suatu peristiwa sejarah

2. Diakronik
Diakronik artinya memanjang dalam waktu tetapi menyempit dalam ruang, Berpikir diakronik disebutjuga berpikir kronologis,Berbeda d
engan berpikir sinkronik, berpikir diakronik itu, kita menganalisa suatu peristiwa dari awal mula peristiwa itu terjadi hingga akhir dari pe
ristiwa itu.

3. Sinkronik
59
Cara berpikir sinkronik adalah cara berpikir yang mengutamakan penggambaran ruang yang meluas, namun tidak terlalu memikirkan dim
ensi waktunya. Melalui pendekatan sinkronis, kita bisa menganalisa sejarah tertentu pada waktu tertentu.

4. Ruang dan waktu


Konsep waktu dalam Sejarah adalah konsep dasar, dimana setiap peristiwa Sejarah memiliki unsur waktu kapan peristiwa sejarah tersebu
t terjadi. Pembahasan: Konsep ruang dan merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya 
dalam kehidupan

5. Perubahan dan keberlanjutan


Konsepperubahandanberkelanjutandalamsejarah adalah Dalam ilmu sejarah tidak hanya mempelajari sebuah peristiwa yang terjadi pada
masa lampau saja, namun berupa pengulangan, kesinambungan serta perubahan peristiwa peristiwa yang dilakukan oleh umat manusia

Rangkuman

Para ahli sejarah sepakat bahwa paling tidak ada tiga konsep sejarah yang dapat dibedakan satu sama lain akan tetapi berkaitan erat, yakni: (1) se
jarah sebagai peristiwa; (2) sejarah sebagai kisah, dan (3) sejarah sebagai ilmu. Sejarah sebagai ilmu memang telah memiliki persyaratan pokok,
yakni objek studi, metode dan pokok permasalahan serta pengertianpengertian tersendiri. Isu utama sejarah ialah kesenjangan waktu (time gap) k
arena objek studi sejarah adalah peristiwa dalam masyarakat manusia pada masa lampau yang sudah lewat yang tak mungkin berulang lagi. Kare
na itu terdapat kesenjangan waktu bagi kita, khususnya para peneliti sejarah yang hidup sekarang untuk meneliti masa lalu. Sepertinya tak mung
kin.

Dalam hal ini metode ilmiah sejarah ialah tak lain dari upaya rekonstruksi secara kritis/analitis dan imajinatif tentang gambaran masa lampau me
ngenai peristiwa-peristiwa sejarah yang benar-benar sudah terjadi atau berlangsung berdasarkan bukti-bukti dan data-data peninggalan dari perist
iwa masa lampau yang disebut sumber sejarah.

Apakah sejarah sebagai ilmu memenuhi syarat-syarat dan kriteria sifat-sifat ilmu pada umumnya, tentu memiliki perbedaan dan kekhasannya dal
am batas-batas tertentu

60
1. Latihan

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!

1. Sebagai: Peristiwa resgestae kejadian, aktualitas, kenyataan.


2. Sebagai: Kisah rerum gestarum, kenangan, kesan, tafsiran.
3. Sebagai: Ilmu susunan pengetahuan berupa cerita tentang kejadian masa lampau secara sistematis dan metodis Apakah syarat-syarat yang har
us dipenuhi agar pengetahuan sejarah dapat disebut ilmu sejarah? Masalah apa yang dihadapi tentang kriteria sifat-sifat sejarah sebagai ilmu?
4) Setiap disiplin atau cabang ilmu memiliki pokok permasalahan atau isu pokok tersendiri. Adakah sejarah memiliki permasalahan pokok atau i
su pokok tersendiri?
5) Setelah Anda pahami konsep sejarah sebagai peristiwa, sebagai kisah dan sebagai ilmu, dapatkah Anda temukan apa sesungguhnya sejarah itu
Atau dengan perkataan lain apakah hakikat sejarah itu?

TES FORMATIF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Para pakar sejarah sepakat bahwa konsep sejarah itu mencakup tiga hal yang dapat dibedakan dan berkaitan erat satu sama lain, yakni sebagai
berikut, kecuali ....
A. sejarah sebagai peristiwa
B. sejarah sebagai kisah
C. sejarah sebagai ilmu
D. sejarah sebagai seni
2) Sejarah sebagai ilmu merupakan susunan pengetahuan (a body of know edge) yang memiliki syarat-syarat pokok berikut, kecuali ....
A. objek studi
B. metode
C. tujuan tersendiri

61
D. pokok permasalahan tersendiri
3) Kesatuan tiga unsur/dimensi waktu ruang peristiwa yang berkaitan dengan manusia dalam sejarah memberi pengertian bahwa ....
A. sejarah dibuat oleh manusia
B. masyarakat manusia berada di tempat tertentu di dunia
C. perubahan adalah hakikat sejarah
D. sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada kurun waktu tertentu
4) Unsur waktu dalam sejarah adalah sangat penting dalam arti kelangsungan dan perubahan (continuity and change), sedangkan yang dimaksud
waktu menurut sejarah ialah ….
A. waktu tertentu
B. waktu yang lalu
C. waktu berlalu
D. waktu tak terhingga
5) Hakikat sejarah ialah kelangsungan dan perubahan dalam dimensi waktu, ruang, dan manusia yang berujud peristiwa yang terjadi pada waktu
yang lalu. Karena itu isu utama dalam penelitian tentang objek studi sejarah adalah mengenai ….
A. kelangkaan sumber sejarah
B. kehandalan metode dan teknik penelitiannya
C. kesenjangan waktu
D. objektivitas dan subjektivitas sejarah
6) Karena begitu luas dan hampir tak terbatasnya materi yang menjadi objek studi sejarah maka salah satu prinsip yang dipergunakan dalam pen
yusunan sejarah ialah ….
A. kronologis
B. kategorisasi
C. akomodasi
D. seleksi
7) Perbedaan pokok antara disiplin ilmu yang satu dengan lainnya selain ditentukan oleh objek studi dan metodenya juga oleh ….
A. sistematika
B. metode
C. interpretasi

62
D. pokok permasalahan tersendiri
8) Sejarah adalah kelangsungan dan perubahan (history is a continuity and change), demikian pendapat sejarawan terkenal, yaitu ....
A. James Bank
B. Robert V. Daniels
C. Edward Hallet Carr
D. I. Huizenga
9) Menurut Muhammad Yamin bahwa sendi penafsiran adalah penting dalam menentukan corak sejarah karena penafsiran maka sejarah menjadi
benar-benar ….
A. tak objektif
B. tak bermakna
C. tak menarik
D. bukan ilmu
10) Sebenarnya hanya manusialah yang memiliki kesadaran sejarah, yang disebut dalam bahasa Yunani dengan istilah ….
A. zoon historikon
B. zoon politikon
C. homo artis creator
D. homo sapiens

PENUGASAN
(TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR) :

Berikan pendapat kamu terkait gambar berikut degan sesuai dengan konsep dasar sejarah melalui berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruan
g dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan

Perhatikan peristiwa berikut ini

63
Gambar di unduh dari :https://suarakebebasan.id Tanggal 4 Juni 2020

087872147072

64
65

Anda mungkin juga menyukai