Makalah
Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Model Manajemen Pengembangan LPI
Dosen Atep Komussudin, S.Ag, M.Pd
Oleh :
Dudi Sunardi (17121876)
Eka Pransiska (17121879)
Erin Khairina Hakim (17121884)
Saripah (17121931)
1 Daradjat, Zakiah, dkk, 2000,. “Ilmu Pendidikan Islam”. Jakarta ; Bumi Aksara,. hlm. 63
2 Daradjat, Zakiah, dkk,. Op. Cit,. hlm. 63-64
1
2
Pendidikan Tinggi
Umum
SMTA
Pendidikan Menengah
SMTP
Kejuruan
SD
Pendidikan Dasar
TK
13 Ibid,. hlm. 9
14 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 21 Maret 2013)
10
Tabel
Perbandingan dari Ketiga Lembaga Pendidikan
No. Ketentuan Pend. Formal Non-Formal In-Formal
1. Tempat langsung Gedung Luar sekolah Utama
sekolah dalam
keluarga inti
2. Syaratnya Usia, sesuai Kadang- -
dengan kadang ada,
jenjang tetapi tidak
pendidikan penting
3. Jenjang Ada dan ketat Biasanya -
tidak ada
4. Program Kurikulum Ada -
5. Bahan pelajaran Akademik Praktis dan -
khusus
6. Lama pendidikan Panjang Singkat Terus-
menerus
7. Usia peserta Relatif sama Tidak sama Terus-
menerus
8. Penilaian Ada/STTB Ada/sertifikat -
9. Penyelenggaraan Pemerintah Pemerintah -
dan swasta dan swasta
10. Metode Tertentu Tak selalu -
11. Tenaga Ada SIM Tak selalu -
12. Administrasi Sistimatis Tak selalu -
13. Sejarahnya Agak tua Tertua,
sejak
manusia ada
di dunia
a. In-Formal (Keluarga)
1) Fungsi dan peranan pendidikan keluarga18
a) Pengalaman pertama masa kanak-kanak
Lingkungan pendidikan keluarga memberikan pengalaman
pertama yang merapakan faktor penting dalam perkembangan
pribadi anak. Suasana pendidikan keluarga ini sangat penting
diperhatikan, sebab dari sinilah keseimbangan jiwa di dalam
perkembangan individu selanjutnya ditentukan.
b) Menjamin kehidupan emosional anak
Melalui pendidikan keluarga ini, kehidupan emosional
atau kebutuhan akan rasa kasih sayang dapat dipenuhi atau dapat
berkembang dengan baik, hal ini dikarenakan adanya hubungan
darah antara pendidikan dengan anak didik, sebab orang tua hanya
menghadapi sedikit anak didik dan karena hubungan tadi
didasarkan atas rasa cinta kasih sayang murni.
c) Menanamkan dasar pendidikan moral
Di dalam keluarga juga merapakan penanaman utama
dasar-dasar moral bagi anak, yang biasanya tercermin dalam sikap
dan perilaku orang tua sebagai teladan yang dapat di contoh anak.
d) Memberikan dasar pendidikan sosial
Perkembangan benih-benih kesadaran sosial pada anak-
anak dapat dipupuk sedini mungkin, terutama lewat kehidupan
keluarga yang penuh rasa tolong-menolong, gotong royong secara
kekeluargaan, menolong saudara atau tetangga yang sakit, bersama-
sama menjaga ketertiban, kedamaian, kebersihan dan keserasian
dalam segala hal.
e) Peletakan dasar-dasar agama
Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk
meresapkan dasar-dasar kehidupan beragama, dalam hal ini tentu
terjadi dalam keluarga. Anak-anak seharusnya dibiasakan ikut serta
19 Ibid,. hlm. 7
20 Aplikai “Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline” versi 1.1
21 Ibid,
14
22 Ibid,
23 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 21 Maret 2013)
15
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Daradjat, Zakiah, dkk, 2000,. “Ilmu Pendidikan Islam”. Jakarta ; Bumi Aksara,.
hlm. 63
http://muthoharohmuth.blogspot.com/2008/12/lembaga-pendidikan.html (diakses