Anda di halaman 1dari 19

LINGKUNGAN LEMBAGA PENDIDIKAN

Makalah
Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Model Manajemen Pengembangan LPI
Dosen Atep Komussudin, S.Ag, M.Pd

Oleh :
Dudi Sunardi (17121876)
Eka Pransiska (17121879)
Erin Khairina Hakim (17121884)
Saripah (17121931)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AT-TAQWA
CIPARAY BANDUNG
2020
LINGKUNGAN LEMBAGA PENDIDIKAN
A. Pengertian
Dalam kegiatan pendidikan, kita melihat adanya unsur-unsur pergaulan
dan unsur lingkungan yang keduanya tidak terpisahkan tetapi dapat dibedakan.
Dalam pergaulan tidak selalu berlangsung pendidikan walaupun didalamnya
terdapat faktor-faktor yang berdaya guna untuk mendidik. Pergaulan
merupakan unsur lingkungan yang turut serta mendidik seseorang. Pergaulan
semacam itu dapat terjadi dalam :1
 Hidup bersama orang tua, nenek, kakek, adik, dan saudara-saudara lainnya
dalam suatu keluarga.
 Berkumpul dengan teman-teman sebaya.
 Bertempat tinggal dalam suatu lingkungan kebersamaan di kota, di desa,
atau dimana saja.
Dari sinilah, kami memberikan penjelasan dalam makalah tentang
bagaimana pentingnya suatu lingkungan lembaga pendidikan.
1. Lingkungan
Dalam arti yang luas, lingkungan mencangkup iklim dan geografis,
tempat tinggal, adat istiadat, pengetahuan, pendidikan, dan alam. Dengan
kata lain lingkungan ialah segala sesuatu yang tampak dan terdapat dalam
alam kehidupan yang senantiasa berkembang. Ia adalah seluruh yang ada,
baik manusia maupun benda buatan manusia, atau alam yang bergerak
atau tidak bergerak, kejadian-kejadian atau hal-hal yang mempunyai
hubungan dengan seseorang. Sejauh manakah seseorang berhubungan
dengan lingkungannya, sejauh itu pula terbuka peluang masuknya
pengaruh pendidikan kepadanya. Tetapi keadaan-keadaan itu tidak
selamanya bernilai pendidikan, artinya mempunyai nilai positif bagi
seseorang, karena bisa saja malah merusak perkembangannya.2
Di samping itu, dapat pula dikemukakan bahwa “lingkungan
pribadi” yang membentuk suasana diri, suatu suasana yang lebih bersifat

1 Daradjat, Zakiah, dkk, 2000,. “Ilmu Pendidikan Islam”. Jakarta ; Bumi Aksara,. hlm. 63
2 Daradjat, Zakiah, dkk,. Op. Cit,. hlm. 63-64

1
2

pribadi. Suasana pribadi ini tampak pada diri seseorang sekalipun


tanpa bergaul. Kita dapat menduga pribadi seseorang yang kita nyatakan
dengan kata-kata : tenang, hati-hati, cermat, lembut, kasar. Pernyataan itu
mungkin lahir karena kita merasakan demikian adanya, meskipun tidak
bergaul dengannya.
Dalam arti luas, pendidikan adalah berusaha membangun
seseorang untuk lebih dewasa. Atau Pendidikan adalah suatu proses
transformasi anak didik agar mencapai hal hal tertentu sebagai akibat
proses pendidikan yang diikutinya.3
2. Lembaga Pendidikan
Secara bahasa lembaga adalah suatu organisasi dan pendidikan
adalah usaha manusia dewasa dalam mengembangkan potensi anak yang
sedang berkembang untuk menjadi manusia yang berguna. Segala kegiatan
yang diarahkan dalam rangka mengembangkan potensi anak menuju
kesempurnaannya secara terencana, terarah, terpadu, dan
berkesinambungan adalah menjadi hakikat pendidikan. Untuk mencapai
sasaran dan fungsi di maksud maka sistim persekolahan atau lembaga
pendidikan menjadi salah satu wahana strategis dalam membina sumber
daya manusia berkualitas.4
Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi
pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung
dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Lebih jelasnya pendidikan
adalah setiap proses di mana seseorang memperoleh pengetahuan,
mengembangkan kemampuan/keterampilan sikap atau mengubah sikap.
Menurut Ki Hajar Dewantara5 mengemukakan bahwa, pendidikan
adalah tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun
maksudnya, yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak

3 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 06 Oktober 2020)


4 http://muthoharohmuth.blogspot.com/2008/12/lembaga-pendidikan.html (diakses pada tanggal 06 Oktober
2020)
5 Makalah Univ. Muhammadiyah Purworejo, 2008,. “Pendidikan Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan
Masyarakat”,. hlm. 5
3

itu, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah


mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Secara garis besar, pendidikan mempunyai fungsi sosial dan
individual. Fungsi sosialnya adalah untuk membantu setiap individu
menjadi anggota masyarakat yang lebih efektif dengan memberikan
pengalaman kolektif masa lampau dan masa kini. Fungsi individualnya
adalah untuk memungkinkan seorang menempuh hidup yang lebih
memuaskan dan lebih produktif dengan menyiapkannya untuk
menghadapi masa depan (pengalaman baru). Proses pendidikan dapat
berlangsung secara formal seperti yang terjadi di berbagai lembaga
pendidikan. Ia juga berlangsung secara informal lewat berbagai kontak
dengan media komunikasi seperti buku, surat kabar, majalah, TV, radio
dan sebagainya atau non formal seperti interaksi peserta didik dengan
masyarakat sekitar.
3. Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan adalah alam sekitar yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak dan peserta didik.
Lingkungan pendidikan terbagi tiga dimensi, yaitu lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Tipologi pendidikan yang
mempengaruhi pendidikan, antara lain :6
a. Tipologi lingkungan keluarga
Seorang anak mulai mengenal hidup dan kehidupannya dimulai di
dalam keluarga. Seorang anak masuk dalam keluarga mulai dari
kandungan hingga tumbuh berkembang sampai anak sanggup
melepaskan diri dari ikatan keluarga. Berdasarkan kenyataan dapat
disimpulkan bahwa pengaruh lingkungan keluarga sangat menentukan
pertumbuhan dan perkembangan anak. Dasar-dasar perilaku akan
ditentukan oleh adat istiadat orang tuanya, juga sifat sikap hidup serta
kebiasaan-kebiasaan orang tuanya.

6 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 06 Oktober 2020)


4

b. Tipologi lingkungan sekolah


Sekolah merupakan lingkungan pendidikan kedua setelah
lingkungan rumah. Sekolah merupakan tempat latihan persahabatan
dan persaudaraan. Suasana sekolah ditentukan oleh petugas-petugas
yang berbeda-beda sehingga dapat menghilangkan kejenuhan. Banyak
orang tua yang menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendidikan
bagi anak-anaknya itu kepada sekolah. Dengan demikian, guru di
sekolah berperan sebagai pendidik pengganti orang tua yang harus
bertanggung jawab atas pendidikan.
c. Tipologi lingkungan masyarakat umum
Arti masyarakat menurut Cook adalah sekumpulan orang yang
menempati suatu daerah, diikat oleh kebiasaan dan pengalaman-
pengalaman yang sama, serta memiliki sejumlah persesuaian, kesatuan
dan tindakan yang sama di dalam kehidupannya. Lingkungan
mayarakat sangat mempengaruhi perkembangan anak, seperti :
 Perkembangan intelektual antara lain : tingkat kecerdasan,
kecepatan reaksi, kapasitas sintesa, kapasitas ingatan dan
pengembangan bakat khusus.
 Perkembangan emosi anak seperti : perasaan senang, sedih,
gembira, ramah, pendiam, pemarah dan seterusnya
 Perkembangan kepribadian seperti : memilliki cita-cita yang teguh,
memiliki rasa tanggung jawab, mengetahui hak dan kewajiban,
percaya diri dan sebagainya.

B. Klasifikasi dan Bentuk Lingkungan Lembaga Pendidikan


Upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat pada dasarnya merupakan
cita-cita dari pembangunan bangsa. Kesejahteraan dalam hal ini mencakup
dimensi lahir batin, material dan spiritual. Lebih dari itu, pendidikan
menghendaki agar peserta didiknya menjadi individu yang menjalani
kehidupan yang aman dan damai. Oleh karena itu, pembangunan lembaga
pendidikan diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam
5

mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera. Sejalan dengan


realitas kehidupan sosial yang berkembang di masyarakat, maka
pengembangan nilai-nilai serta peningkatan mutu pendidikan tentunya
menjadi tema pokok dalam rencana kerja pemerintah dalam membangun
lembaga pendidikan.
Lembaga pendidikan di Indonesia dalam UU bisa kita klasifikasikan
menjadi dua kelompok yaitu: sekolah dan luar sekolah, selanjutnya pembagian
ini lebih rincinya menjadi tiga bentuk.7
 In-Formal (Keluarga)
Keluarga merupakan masyarakat alamiah yang pergaulan di antara
anggotanya bersifat khas. Dalam lingkungan ini terletak dasar-dasar
pendidikan. Disini pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai
dengan tatanan pergaulan yang berlaku di dalamnya, artinya tanpa harus
diumumkan atau dituliskan terlebih dahulu agar diketahui dan diikuti oleh
seluruh anggota keluarga. Disini diletakkan dasar-dasar pengalaman
melalui rasa kasih sayang dan penuh kecintaan, kebutuhan akan
kewibawaan dan nilai-nilai kepatuhan. Justru karena pergaulan yang
demikian itu berlangsung dalam hubungan yang bersifat pribadi dan wajar,
maka penghayatan terhadapnya mempunyai arti yang amat penting.8
Pengetahuan mengenai bentuk-bentuk lingkungan keluarga dalam
mendidik anak amat perlu diketahui oleh para guru, karena dengan itu, ia
akan lebih dapat memahami anak yang bersangkutan. Pengetahuan itu
akan membawa guru untuk melakukan pilihan yang tepat terhadap alat-alat
pendidikan yang seharusnya ia gunakan dalam membimbing
perkembangan anak (lahir maupun batin). Oleh karena itu, harus dilakukan
perlakuan maupun didikan yang berbeda terhadap anak yang dalam
keluarganya memperoleh didikan keras atau lemah terhadap anak yang
diterlantarkan dan anak dari keluarga yang harmonis. Kemiskinan juga

7 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 06 Oktober 2020)


8 Daradjat, Zakiah, dkk,. Op. Cit,. hlm. 66-67
6

sering menjadi sebab keterlantaran anak dalam berbagai aspek : jasmaniah,


sosial, mental, dan hidup keagamaan.
Anak-anak modern, khususnya yang hidup di kota-kota besar
sering terlampau cepat mempelajari atau mengetahui sesuatu yang
sebenarnya tidak cocok atau belum sesuai dengan dirinya. Keadaan itu
terutama dipacu oleh siaran-siaran radio dan televisi yang didengar dan
dilihatnya, dan pemanfa’atan masa libur. Namun demikian, terlepas dari
“keuntungan dan kerugian” yang mungkin ditimbulkan oleh kemajuan dan
citra baru mengenai “keluarga bahagia”. Unsur utama yang menjadi
landasan pokok dalam pendidikan di lingkungan keluarga manapun adalah
tetap, yaitu rasa kasih sayang dan terselenggaranya kehidupan beragama
yang mewarnai kehidupan pribadi atau keluarga.
Suatu kehidupan keluarga yang baik adalah menjalankan agama
yang dianutnya, hal itu juga merupakan persiapan yang baik untuk
memasuki pendidikan sekolah. Oleh karena itu, melalui suasana keluarga
yang demikian dapat menumbuhkan perkembangan efektif secara “benar”,
sehingga ia dapat tumbuh dan berkembang seacara wajar. Keserasian yang
pokok harus terbina adalah keserasian antara ibu dan ayah, yang
merupakan komponen pokok dalam setiap keluarga. Seorang ibu secara
intuisi (bisikan hati)9 lebih mengetahui alat-alat pendidikan apa yang baik
dan dapat digunakan. Sifatnya yang lebih halus dan perasa, hal itu
merupakan imbangan terhadap sifat seorang ayah. Keduanya merupakan
unsur yang saling melengkapi dan isi mengisi yang membentuk suatu
keserasian dan keseimbangan dalam kehidupan suatu keluarga.
 Formal
Dalam bentuk yang kedua ini, berkumpul dengan anak-anak
dengan umur yang hampir sama, dengan taraf pengetahuan yang kurang
lebih sederajat dan secara sekaligus menerima pelajaran yang sama,
dimana intinya adalah lingkungan sekolah.10

9 Aplikai “Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline” versi 1.1


10 Daradjat, Zakiah, dkk,. Op. Cit,. hlm. 71
7

a) Arti sekolah11
Membahas masalah sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
(lingkungan formal) perlu diketahui, dikatakan formal karena diadakan
di sekolah/ tempat tertentu, teratur sistimatis, mempunyai jenjang dan
dalam kurun waktu tertentu, serta berlangsung mulai dari TK (RA)
sampai PT (Perguruan Tinggi), berdasarkan aturan resmi yang telah
ditetapkan.
Pada umumnya lembaga formal adalah tempat yang paling
memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan, dan paling
mudah untuk membina generasi muda yang dilaksanakan oleh
pemerintah dan masyarakat.
Bagi pemerintah diadakannya pendidikan dalam lembaga formal
(lingkungan formal) yakni dalam rangka pengembangan bangsa, maka
jalur yang ditempuh untuk mengetahui out putnya baik secara
kuantitatif dan kualitatif.
Oleh karena itu, sekolah adalah lembaga dengan organisasi yang
tersusun rapi dan segala aktivitasnya direncanakan dengan sengaja
yang disebut kurikulum. Dimana fungsi dari lingkungan ini adalah :
1. Membantu lingkungan keluarga untuk mendidik dan mengajar,
memperbaiki, dan memperdalam/ memperluas, tingkah laku anak/
peserta didik yang dibawa dari keluarga serta membantu
pengembangan bakat.
2. Mengembangkan kepribadian peserta didik lewat kurikulum agar :
a. Peserta didik dapat bergaul dengan guru, karyawan, teman-
temanya sendiri, dan masyarakat sekitar.
b. Peserta didik belajar taat kepada peraturan/ tahu disiplin.
c. Mempersiapkan peserta didik terjun di masyarakat berdasarkan
norma-norma yang berlaku.

11 Ahmadi, Abu, dkk, 1991. “Ilmu Pendidikan”. Jakarta ; PT Rineka Cipta,. hlm. 162-164
8

b) Jenjang lembaga pendidikan formal

Pendidikan Tinggi

Umum

SMTA
Pendidikan Menengah
SMTP

Kejuruan

SD
Pendidikan Dasar
TK

c) Tujuan pengadaan lembaga pendidikan formal


1. Tempat sumber ilmu pengetahuan
2. Tempat untuk mengembangkan bangsa
3. Tempat untuk menguatkan masyarakat bahwa pendidikan itu
penting guna bekal kehidupan di masyarakat sehingga siap pakai.
 Non-Formal
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan
ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam
masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu
setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan
sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampak
lebih luas.12
Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU No. 20 Tahun 2003
disebut dengan jalur pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan
praktis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan

12 Makalah Univ. Muhammadiyah Purworejo,. Op. Cit,. hlm. 8-9


9

keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi usaha perbaikan


taraf hidupnya. Pendidikan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a) Pendidikan diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah
b) Peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah
c) Pendidikan tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk
jangka waktu pendek.
d) Peserta tidak perlu homogen
e) Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis
f) Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
g) Keterampilan kerja sangat ditekankan
Dari sini, kami dapat mendapat memberikan beberapa istilah jalur
pendidikan luar sekolah :13
a) Pendidikan Social
Yaitu14 proses yang diusahakan dengan sengaja di dalam masyarakat
untuk mendidik individu & lingkungan sosial, supaya bebas dan
bertanggung jawab.
b) Pendidikan Masyarakat
Merupakan pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa, termasuk
pemuda di luar batas umur tertinggi kewajiban belajar dan dilakukan di
luar lingkungan dan sistem persekolahan resmi.
c) Pendidikan Rakyat
Adalah tindakan-tindakan atau pengaruh yang terkadang mengenai
seluruh rakyat.
d) Pendidikan Luar Sekolah
Adalah pendidikan yang dilakukan di luar sistem persekolahan biasa.
e) Mass Education
Adalah pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa di luar
lingkungan sekolah.
f) Adult Education

13 Ibid,. hlm. 9
14 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 06 Oktober 2020)
10

Adalah pendidikan untuk orang dewasa yang mengambil umur batas


tertinggi dari masa kewajiban belajar.
g) Extension Education
Adalah suatu bentuk dari adult education, yaitu pendidikan yang
diselenggarakan di luar sekolah biasa, yang khusus dikelola oleh
Perguruan Tinggi untuk menyahuti hasrat masyarakat yang ingin
masuk dunia Universitas, misalnya Univ. Terbuka.
h) Fundamental Education
Ialah pendidikan yang bertujuan membantu masyarakat untuk
mencapai kemajuan sosial ekonomi, agar mereka dapat menempati
posisi yang layak.
11

Dari ketiga lingkungan lembaga di atas, maka dapat diambil inti


bahasan yang sesuai dengan tabel disamping sebagaimana tertulis dalam

Tabel
Perbandingan dari Ketiga Lembaga Pendidikan
No. Ketentuan Pend. Formal Non-Formal In-Formal
1. Tempat langsung Gedung Luar sekolah Utama
sekolah dalam
keluarga inti
2. Syaratnya Usia, sesuai Kadang- -
dengan kadang ada,
jenjang tetapi tidak
pendidikan penting
3. Jenjang Ada dan ketat Biasanya -
tidak ada
4. Program Kurikulum Ada -
5. Bahan pelajaran Akademik Praktis dan -
khusus
6. Lama pendidikan Panjang Singkat Terus-
menerus
7. Usia peserta Relatif sama Tidak sama Terus-
menerus
8. Penilaian Ada/STTB Ada/sertifikat -
9. Penyelenggaraan Pemerintah Pemerintah -
dan swasta dan swasta
10. Metode Tertentu Tak selalu -
11. Tenaga Ada SIM Tak selalu -
12. Administrasi Sistimatis Tak selalu -
13. Sejarahnya Agak tua Tertua,
sejak
manusia ada
di dunia

makalah ini :15


C. Fungsi, Peranan, dan Tanggung Jawab
Sebagai sistem sosial, lembaga pendidikan harus memiliki fungsi dan
peran dalam perubahan masyarakat menuju ke arah perbaikan dalam segala
lini. Dalam hal ini lembaga pendidikan memiliki dua karakter secara umum.
Pertama, melaksanakan peranan fungsi dan harapan untuk mencapai tujuan
dari sebuah sistem. Kedua mengenali individu yang berbeda-beda dalam
peserta didik yang memiliki kepribadian dan disposisi16 (perbedaan watak)

15 Ahmadi, Abu, dkk,. Op,. Cit,. hlm. 170


16 Aplikai “Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline” versi 1.1
12

kebutuhan. Kemudian sebagai agen perubahan lembaga pendidikan berfungsi


sebagai alat :17
1) Pengembangan Pribadi
2) Pengembangan Warga
3) Pengembangan Budaya
4) Pengembangan Bangsa
Peran sesungguhnya dari lembaga pendidikan adalah sebagai jembatan
pengantar kita untuk mecapai tujuan pendidikan nasional, sebagaimana
dinyatakan bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
Oleh karena itu, setelah kita ketahui tentang fungsi dan peran lingkungan
pendidikan, maka di makalah ini juga akan menjelaskan sedikit tentang fungsi,
peran, serta tanggung jawab dalam setiap lingkungan lembaga pendidikan :
a. In-Formal (Keluarga)
1) Fungsi dan peranan pendidikan keluarga18
a) Pengalaman pertama masa kanak-kanak
Lingkungan pendidikan keluarga memberikan pengalaman
pertama yang merapakan faktor penting dalam perkembangan
pribadi anak. Suasana pendidikan keluarga ini sangat penting
diperhatikan, sebab dari sinilah keseimbangan jiwa di dalam
perkembangan individu selanjutnya ditentukan.
b) Menjamin kehidupan emosional anak
Melalui pendidikan keluarga ini, kehidupan emosional
atau kebutuhan akan rasa kasih sayang dapat dipenuhi atau dapat
berkembang dengan baik, hal ini dikarenakan adanya hubungan
17 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 06 Oktober 2020)
18 Makalah Univ. Muhammadiyah,. Op,. Cit,. hlm. 5-6
13

darah antara pendidikan dengan anak didik, sebab orang tua hanya
menghadapi sedikit anak didik dan karena hubungan tadi
didasarkan atas rasa cinta kasih sayang murni.
c) Menanamkan dasar pendidikan moral
Di dalam keluarga juga merapakan penanaman utama
dasar-dasar moral bagi anak, yang biasanya tercermin dalam sikap
dan perilaku orang tua sebagai teladan yang dapat di contoh anak.
d) Memberikan dasar pendidikan sosial
Perkembangan benih-benih kesadaran sosial pada anak-
anak dapat dipupuk sedini mungkin, terutama lewat kehidupan
keluarga yang penuh rasa tolong-menolong, gotong royong secara
kekeluargaan, menolong saudara atau tetangga yang sakit, bersama-
sama menjaga ketertiban, kedamaian, kebersihan dan keserasian
dalam segala hal.
e) Peletakan dasar-dasar agama
Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk
meresapkan dasar-dasar kehidupan beragama, dalam hal ini tentu
terjadi dalam keluarga. Anak-anak seharusnya dibiasakan ikut serta
ke masjid bersama-sama untuk menjalankan ibadah, mendengarkan
khutbah atau ceramah keagamaan, kegiatan seperti ini besar
sekali pengaruhnya terhadap kepribadian anak.
2) Tanggung jawab keluarga
a) Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai
hubungan orang tua dan anak.
b) Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi
kedudukan orang tua terhadap keturunannya.
c) Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada
gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan
Negara.
d) Memelihara dan membesarkan anak.
14

e) Memberi pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan


keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak.
b. Formal (Sekolah)
1) Fungsi Lingkungan Lembaga Pendidikan Sekolah19
Fungsi sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan
keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta
memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa
dari keluarganya. Fungsi sekolah menurut Suwarno dalam bukunya
Pengantar Umum Pendidikan, adalah
a) Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan
pengetahuan,
b) Spesialisasi20 (pengahlian dalam suatu cabang ilmu)dalam bidang
pendidikan dan pengajaran,
c) Efisiensi 21(kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat)
d) Sosialisasi (yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk
sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat),
e) Konservasi dan transmisi cultural (yaitu pemeliharaan
warisan budaya. Dapat dilakukan dengan pencarian dan
penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda),
f) Transisi22 (peralihan dari keadaan)dari rumah ke
masyarakat (Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih berdiri
sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke
masyarakat).
2) Peran Lingkungan Lembaga Pendidikan Sekolah 23
a) Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru
dan dengan karyawan.
b) Tempat anak didik belajar mentaati peraturan sekolah.

19 Ibid,. hlm. 7
20 Aplikai “Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline” versi 1.1
21 Ibid,
22 Ibid,
23 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 06 Oktober 2020)
15

c) Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat


yang berguna bagi agama, bangsa dan agama.
3) Tanggung Jawab Lingkungan Lembaga Pendidikan Sekolah
a) Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan
tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan yang berlaku.
b) Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan
tingkat pendidikan.
c) Tanggung jawab fungsional adalah tanggung jawab profesional
pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini
berdasarkan ketentuan jabatannya.
4) Sifat-sifat Lingkungan Lembaga Pendidikan Sekolah
a) Tumbuh sesudah keluarga (pendidikan kedua), maksudnya sekolah
memikul tanggung jawab dari keluarga untuk mendidik anak-anak
mereka.
b) Lembaga Pendidikan Formal, dalam arti memiliki program yang
jelas, teratur dan resmi.
c) Lembaga pendidikan tidak bersifat kodrati. Maksudnya hubungan
antara guru dan murid bersifat dinas, bukan sebagai hubungan
darah.
c. Non-Formal (Masyarakat)
1) Fungsi Lingkungan Pendidikan Masyarakat24
a) Membina program kegiatan dan kurikulum latihan masyarakat.
b) Mengurus dan membina tenaga tekhnis pendidikan masyarakat.
c) Mengurus dan membina sarana pendidikan masyarakat.
2) Peran Lingkungan Pendidikan Masyarakat25
a) Tempat Perkembangan Intelektual antara lain : tingkat kecerdasan,
kecepatan reaksi, kapasitas sintesa, kapasitas ingatan dan
pengembangan bakat khusus.
b) Tempat Perkembangan Emosi Anak seperti : perasaan senang,
sedih, gembira, ramah, pendiam, pemarah dan seterusnya
24 Ahmadi, Abu, dkk,. Op,. Cit,. hlm, 165
25 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 06 Oktober 2020)
16

c) Tempat Perkembangan Kepribadian seperti memilliki cita-cita


yang teguh, memiliki rasa tanggung jawab, mengetahui hak dan
kewajiban, percaya diri dan sebagainya.
3) Tanggung jawab Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Setelah kami mencari refrensi tentang masalah tanggung jawab
lingkungan pendidikan masyarakat tidak menemukannya, maka kami
memberikan jawaban bahwa, tanggung jawab dalam lingkungan
masyarakat ini sesuai dengan tujuan, fungsi, dan perannya.
17

SIMPULAN

Dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan seumur hidup dikelola atas


tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana masing-masing
mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan
nasional.
1. Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertanggung jawab untuk
memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk
individu, sosial, susila dan religius.
2. Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi
dasar yang dimiliki masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan
intelektual dan mental. Dari individu yang cerdas, akan lahir bangsa yang
cerdas yang mampu memecahkan masalahnya sendiri.
3. Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan
penalaran, keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan
perkembangan diri setiap individu.
Dengan mehamami beberapa pembagian dan penjelasan tentang masalah-
masalah yang melingkupi lembaga pendidikan masing–masing, diharapkan
adanya agen-agen yang mampu merubah kondisi negeri ini dari keterpurukan
nasional, tentunya hal ini juga diperlukan adanya langkah nyata serta bantuan
baik moril ataupun materil dari pemerintah maupun masyarakat terhadap
semua undang-undang yang telah dicanagkan agar bisa terlaksan dengan
sempurna.
Walaupun dari beberapa undang-undang yang telah di tetapkan oleh
pemerintah tidak luput dari kritik dari beberapa tokoh liberal karena negara
telah memasukan pemahasan-pembahasan agama kedalam undang-undang
yang berpotensi menumbuhkan gesekan antar agama. Tentunya sebagai
bangsa yang menjunjung tinggi agama haruslah mengangap bahwa hal itu
hanya sebagai salah satu koreksi ke arah yang lebih baik atas peran lembaga
pendidikan di masyarakat.
18

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, dkk, 1991. “Ilmu Pendidikan”. Jakarta ; PT Rineka Cipta

Aplikai “Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline” versi 1.1

Daradjat, Zakiah, dkk, 2000,. “Ilmu Pendidikan Islam”. Jakarta ; Bumi Aksara,.

hlm. 63

Makalah Univ. Muhammadiyah Purworejo, 2008,. “Pendidikan Lingkungan

Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat”

http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada

tanggal 06 Oktober 2020)

http://muthoharohmuth.blogspot.com/2008/12/lembaga-pendidikan.html (diakses

pada tanggal 06 Oktober 2020)

Anda mungkin juga menyukai