Tanggal Revisi
Tanggal Terima
VISKOSITAS FLUIDA
Disusun Oleh:
Jl. Jenderal Sudirman Km. 03 Cilegon 42435 Telp. (0254) 385502, 376712
Fax. (0254) 395540 Website: http://fisdas.untirta.ac.id Email: lab.fisikaterapan@untirta.ac.id
ABSTRAK
Viskositas fluida adalah kekentalan pada suatu fluida. Viskositas merupakan gaya gesek antar molekul yang menyusun
suatu zat. Fluida adalah sebuah zat yang dapat mengalir, contohnya air dan gas. Pada air, viskositas terjadi karena ada
gaya tarik-menarik antar molekul sejenis atau disebut gaya kohesi. Sedangkan pada gas viskositas terjadi karena
tumbukan antara molekul. Semakin tinggi nilai viskositas berarti zat tersebut semakin kental. Tujuan percobaan kali ini
adalah untuk mengukur kekentalan atau viskositas zat cair. Zat cair yang digunakan yaitu gliserin. Contoh
pengaplikasian viskositas atau kekentalan adalah pelumas mesin atau biasa disebut oli. Oli yang dibutuhkan pada setiap
mesin kendaraan berbeda-beda karena setiap mesin kendaraan membutuhkan kekentalan yang berbeda-beda. Kekentalan
ini penting untuk diperhatikan karena berkaitan dengan ketebalan oli atau berapa besar resistensinya untuk mengalir,
maka kita perlu memilih oli yang kekentalannya sesuai dengan tipe mesin yang digunakan. Prosedur praktikum
viskositas adalah memasukan bola pada tabung viskositas yang berisi zat gliserin. Tentukan titik a, b, dan c pada tabung
viskositas. Ukur diameter bola lalu masukan bola kedalam tabung viskositas. Hitung waktu bola tenggelam di tabung
viskositas menggunakan stopwatch. Lakukan pengulangan 10 kali lalu ganti dengan bola yang lebih besar. Hasil
pengukuran viskositas pada suhu 25 adalah ….. Ns/m2
ii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK..............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ 3
DAFTAR TABEL........................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR................................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 6
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................6
1.2 Tujuan Percobaan.................................................................................................6
1.3 Batasan Masalah..................................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 7
BAB III METODDE PERCOBAAN........................................................................14
3.1 Diagram Alir Percobaan....................................................................................14
3.2 Prosedur Percobaan............................................................................................15
3.3 Alat-Alat yang Digunakan.................................................................................16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................... 17
4.1 Hasil Percobaan.................................................................................................17
4.2 Pembahasan........................................................................................................21
BAB V KESIMPULAN............................................................................................. 24
5.1 Kesimpulan........................................................................................................24
5.2 Saran..................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................25
LAMPIRAN A............................................................................................................26
LEMBAR PERHITUNGAN.....................................................................................26
LAMPIRAN B......................................................................................................................29
LAMPIRAN C............................................................................................................30
BLANKO PERCOBAAN..........................................................................................32
DAFTAR TABEL
Halaman
4
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Aliran viskos..............................................................................................9
Gambar 2.1 Gaya yang bekerja pada saat bola dijatuhkan dengan kecepatan tetap[4]
......................................................................................................................................10
Gambar 3.1 Diagram Alir............................................................................................ 15
Gambar B.1 Jangka Sorong Gambar B.2 Stopwatch.............32
....................................................................2.2
Keterangan
V = Kecepatan
g = gravitasi
r = Jari-jari benda
η = Koefisiean kekentalan
Pada fluida terdapat berbagai jenis aliran dalam mekanika fluida dibedakan oleh
sifat-sifat fluida yang membuat situasi karakter fisik. Terdapat pula faktor-faktor
pengontrol yang dinyatakan dalam bentuk besaran tertentu. Besaran tersebut seperti:
kecepatan benda dalam fluida, density fluida, viskositas fluida, dan lainnya.
Macam-macam fluida secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Fluida Ideal
Cabang dari fluida dinamis ini sering disebut sebagai classical
hydrodynamics[4]. Fluida ini dianggap tidak berviskositas (nilai
viskositasnya nol) dan densitynya konstan, sehingga gaya tengensial
antara
8
lapisan yang berdekatan tidak ada[4]. Teori matematik yang luas telah
dikembangkan untuk ideal fluida.
Aliran viskos dapat digambarkan dengan dua buah bidang sejajar yang
dilapisi fluida tipis diantara kedua bidang tersebut
c) Macam jenis fluida lainnya seperti gas dan yang lainnya[4].
Pada saat bola dijatuhkan, nilai kecepatan jatuh bole dipengaruhi oleh kedekatan
bola dengan dinding tabung silinder. Untuk itu hasil pengukuran yang lebih baik, bola
harus dijatuhkan di tengah tabung. Adapun hasil koreksi nilai Vo menggunakan
persamaan koreksi Ladenburg yaitu:
.......................................................................................2.3
Sebuah bola padat dijatuhkan dengan memiliki rapat massa ρb dan berjari-jari r
tanpa memiliki kecepatan awal ke dalam fluida kental yang memiliki rapat massa ρf
dan dimana ρb > ρf[4]. Telah diketahui bahwa bola mendapatkan percepatan
gravitasi, akan tetapi beberapa saat setelah bergerak cukup jauh bola bergerak dengan
kecepatan yang konstan. Kecepatan yang tetap ini disebut denagn Vt atau kecepatan
saat gaya berat bola sama dengan gaya apung ditambah dengan gaya gesekan fluida.
Gambar 2.1 menunjukan system gaya yang bekerja pada bola alumunium yakni Fa =
gaya Archimedes, Fs= gaya Stokes, dan W=mg= Gaya berat bola alumunium[4].
Gambar 2.1 Gaya yang bekerja pada saat bola dijatuhkan dengan
kecepatan tetap[4]
Pada saat kecepatan bola sudah tercapai pada terminal seperti pada gambar 1
berlaku prinsip Hukum Newton tentang GLB (gerak lurus beraturan), yaitu
persamaan 2.4[4]
FA+FS = W.........................................................................................................2.4
Apabila ρb menyatakan massa dari bola, ρf menyatakan massa jenis dari Fluida,
dan Vb menyatakan volume bola, serta g adalah gravitasi bumi, maka berlaku
persamaan 2.5 dan 2.6[4]
W = ρb.Vb.g........................................................................................................2.5
FA = ρf .Vb.g......................................................................................................2.6
Massa jenis bola dan massa jenis fluida dapat diukur dengan menggunakan
persamaan 2.7 dan 2.8
..............................................................................................2.7
...................................................................................2.8
Dengan menyatakan mgu massa gelas ukur, mf adalah massa fluida, Vf adalah
volume fluida.
Dengan mensubstitusikan persamaan 2.5 kedalam persamaan 2.6 maka diperoleh
persamaan 2.9[4]
FS = Vbg (ρb - ρf)...............................................................................................2.9
.................................................................. 2.10
Jarak d yang ditempuh bola setelah bergerak dengan kecepatan akhir dalam waktu
tempuhnya t maka persamaan 2.10 menjadi persamaan 2.11
Atau t = k.d................................................................................................2.11
9𝜂
Dengan nilai 𝑘 = ................................................................... 2.12
2𝑟2𝑔(𝜌𝑏−𝜌𝑓)
Pada viskositas besarannya dipengaruhi oleh suhu dan ada pula ketetapan nilai
koefisien viskositas seperti pada Tabel 2.1
Pada viskositas suhu berpengaruh terhadap nilai koefisien yang dihasilkan. Sifat
yang disebut dengan viskositas fluid aini merupakan ukuran ketahanan sebuah fluida
terhadap deformasi atau perubahan bentuk. Viskositas suatu gas bertambah dengan
naiknya temperatur, karena semakin besarnya aktivitas molekuler Ketika temperature
meningkat. Sedangkan pada zat cair, jarak antar molekul jauh lebih kecil disbanding
pada gas, sehingga kohesi molekuler dan ini diwujudkan dengan berupa kurangnya
viskositas fluida[3].
Viscometer adalah alat untuk mengukur viskositas suatu fluida. Model yang
umum untuk digunakan adalah viscometer bola jatuh( menggunakan hukum stokes),
tabung yang mengukur viskositas berdasarkan tekanan aliran pipa, dan system
rotasi[3].
BAB III
METODDE PERCOBAAN
Mulai
Melakukan perccobaan
Data Pengamatan
Literatur
Data Pengamatan
Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
Gambar 3.1 Diagram Alir
1. Letakkan tabung viskositas pada permukaan bidang datar seperti di atas meja
yang kokoh.
2. Pasang dua buah penanda di antara jarak yang akan dilalui oleh bola. Gunakan
penanda berupa karet gelang atau tali, kemudian pasangkan di dua lokasi yang
berbeda seperti pada gambar.
3. Ukur jarak h diantara dua penanda seakurat mungkin.
4. Pastikan bahwa bola aluminium bersih dan mengkilap, bebas dari kotoran, dan
siap digunakan.
5. Gunakan mikrometer atau jangka sorong untuk mengukur diameter bola.
Ulangi pengukuran beberapa kali dan hitung rata-rata diameter untuk
memperoleh jari- jari bola.
6. Tentukan sisi penanda yang akan dijadikan acuan pengukuran waktu.
7. Isi tabung dengan cairan kental (gliserin) yang akan diukur viskositasnya. Isi
hingga mencapai 10 cm dari atas tabung.
8. Siapkan stopwatch, kemudian sambil melihat kearah tabung viskositas,
jatuhkan bola tepat di tengah permukaan zat cair dan ikuti gerakan bola.
Nyalakan stopwatch saat bola melewati batas acuan pertama (penanda atas) dan
hentikan stopwatch tepat saat bola melewati batas acuan kedua (batas bawah).
9. Catat nilai waktu t yang dibutuhkan bola untuk bergerak sepanjang jarak h yang
ℎ
tercatat oleh stopwatch hitung kecepatannya 𝑣𝑜 =
𝑡
10. Untuk hasil yang lebih baik, ulangi langkah 8 dan 9 menggunakan bola yang
sama sebanyak 10 kali sehingga diperoleh sejumlah nilai t, kemudian rata-
ratakan nilai tersebut. Gunakan t rata-rata untuk menghitung nilai η.
11. Untuk hasil yang lebih baik lagi, lakukan koreksi nilai η menggunakan
persamaan koreksi Ladenburgh (persamaan 2).
12. Agar dapat menggunakan persamaan tersebut, ukur jari-jari dalam tabung
menggunakan jangka sorong.
13. Lakukan replikasi sebanyak 10 kali untuk masing-masing percobaan dengan
benda yang memiliki jari-jari yang berbeda.
3.3 Alat-Alat yang Digunakan
Pada percobaan kali ini terdapat alat-alat yang digunakan yaitu
1. Stopwatch
2. Mikrometer skrup
3. Gelas kimia 100 ml
4. Tiang penahan batang
5. Viskometer
6. Bola Alumunium
7. Pinset
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.5 Hasil Ralat Langsung Pada t Bola Besar Pada Ketinggian 0,2
n tn ¯ta |ðt| |ðt|2 Α Sr St ta ± SP
1 3.39 0.03 0.00108
3 9
2 3.27 0.08 0.00756
7 9
3 3.27 0.08 0.00756
7 9
4 3.46 3,35 0.10 0.01060 0.0043 0.0694 2% 3.357 ±
7 3 9 41 502 0.0694502
5 3.37 0.01 0.00016
3 9
6 3.33 0.02 0.00072
7 9
7 3.39 0.03 0.00108
3 9
8 3.46 0.10 0.01060
3 9
9 3.33 0.02 0.00072
7 9
10 3.3 0.05 0.00324
7 9
∑ 33.5 1.01 0.04341
7
Tabel 4.6 Hasil Ralat Langsung Pada t Bola Besar Pada Ketinggian 0,4
= 368.46432 Pa.s
2 2
∂ Ƞ 2 ( ρb )( g ) ( r )−2(ρf )(g)(r )
=
∂t 9( h)
2 2
∂ Ƞ 2 ( 2700 )( 9.8 ) ( 0.0035 ) −2(1260)(9.8)(0.0035 )
= =0.19208 Pa . s
∂t 9(0.2)
2 2
∂μ ∂μ
SȠ =
√( ∂r
× Sr + )(
∂t
× St )
SȠ = √ ( 368.46432× 0 )2+ ( 0.19208× 0 . 0694502 )2=0.0133041 Pa . s
Ƞ ± SȠ = 0,644813 ± 0.0133041 Pa.s
∂ Ƞ 4 ( ρb )( g ) ( r ) ( t )−4 ( ρf ) ( g )( r )(t)
=
∂r 9h
Pada bola alumunium kecil kita dapat perhatikan kejadian serupa yaitu
nilai viskositasnya lebih kecil saat benda dijatuhkan dari ketinggian 0.4 m
disbanding saat benda dijatuhkan dari ketinggian 0.2 m. maka dapat disimpulkan
hubungan antara ketinggian dan koefisien viskositas fluida yaitu semakin tinggi
posisi benda dijatuhkan maka nilai koefisien viskositas fluidanya semakin kecil.
Pada percobaan kali ini pula kita bisa mengamati hubungan koefisien
viskositas fluida dengan waktu. Perhatikan pada percobaan dengan bola
alumunium yang memiliki jari-jari 0.0035 m dan ketinggian 0.2 m, maka
koefisien viskositas fluida yang didapat adalah 0.644813 Pa.s. selanjutnya kita
perhatikan pada ketinggian 0.4 m maka koefisien viskositas fluidanya adalah
0.653745 Pa.s. bola alumunium dengan jari-jari 0.0015
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pada percobaan uji viskositas yang dilakukan oleh praktikum dapat menghasilkan
kesimpulan yaitu
1. Bahwa terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil dari uji
viskositas
2. Beberapa kesalahan/kekeliruan dalam melakukan praktikum dapat
mempengaruhi hasil viskositas
3. Tinggi benda yang dijatuhkan mempengaruhi viskositas
4. Ukuran dan massa benda mempengaruhi hasil viskositas
5.2 Saran
Pada percobaan uji viskositas kali ini praktikan memiliki beberapa saran untuk
melakukan praktikum uji viskositas kedepannya
1. Selalu perhatikan setiap detail dari praktikum
2. Fokus saat melakukan praktikum
3. Perbanyak refrensi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A
LEMBAR PERHITUNGAN
Lampiran A. Perhitungan
A1. Bola Alumunium jari-jari 0.0035 m
h 0,2
V= = =0,059577 m/s
t 3,357
h 0,4
V= = =0,058763 m/s
t 6,807
2r 2 × g( ρb−ρf ) 2(0,0035)2 ×9,8(2700−1260)
Ƞ= = = 0,53745 Pa.s
9v 9(0,058763)
A2. Bola Alumunium Jari-Jari 0,0015
h 0,2
V= = =0,0133023 m/s
t 15,035
h 0,4
V= = =0,0130997 m/s
t 30,535
BLANKO PERCOBAAN
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
LABORATORIUM FISIKA TERAPAN
Jalan Jenderal Sudirman Km. 3 Cilegon 42435 Telp. (0254) 395502
Website: http://fisdas.ft-untirta.ac.id Email: lab.fisikaterapan@untirta.ac.id
BLANGKO PERCOBAAN
VISKOSITAS FLUIDA
DATA PRAKTIKAN
NAMA Riza Ariyanto
NIM / GRUP 3331200048/C7
JURUSAN Teknik Mesin
REKAN Iksan Maulana, Arya Prihandhoko, Rafi Azrilla M
TGL. PERCOBAAN 15 Oktober 2020
1 0,0595 0,6448
3,39
3,27
3,27
3,46
3,37
3,33
3,39
3,46
3,33
3,33
0,2 3,357
. 77 13
2 0,0587 0,6537
6,94
6,50
6,78
6,91
6,88
6,84
6,91
6,75
6,75
6,78
0,4
. 6,807 63 45
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
LABORATORIUM FISIKA
LABORATORIUM TERAPAN
FISIKA TERAPAN
JalanJalan
Jenderal Sudirman Km. Km.
3 Cilegon 42435 Telp.Telp.
(0254) 395502
Jenderal Sudirman 3 Cilegon 42435 (0254) 395502
Website: http://fisdas.ft-untirta.ac.id Email: lab.fisikaterapan@untirta.ac.id
Website: http://fisdas.ft-untirta.ac.id Email: lab.fisikaterapan@untirta.ac.id
30,2
8
31,40
30,97
30,06
29,63
30,85
30,50
30,03
1,
3
. 5 0997 29