Tanggal Revisi
Tanggal Terima
Disusun Oleh:
Jl. Jenderal Sudirman Km. 03 Cilegon 42435 Telp. (0254) 385502, 376712
Fax. (0254) 395540 Website: http://fisdas.untirta.ac.id Email: lab.fisikaterapan@untirta.ac.id
ABSTRAK
Modulus young dapat diartikan secara sederhana, yaitu adalah hubungan besaran
regangan tarik dan tegangan tarik. Lebih jelasnya adalah perbandingan antara tegangan
tarik dan regangan tarik. Hukum Hooke berbunyi, " Jika gaya tarik melampaui batas
elastis pegas,maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan
gaya tariknya ". Pengukuran Modulus Young bertujuan untuk mendapatkan nilai modulus
dari beberapa benda logam yang diuji, dalam kehidupan sehari hari nilai modulus yang
ini biasanya dijadikan acuan elastisitas suatu logam yang dapat digunakan ketika kita
sedang memilih bahan-bahan dari suatu konstruksi dalam sebuah bangunan. Prosedur dari
praktikum Modulus Young ini di lakukan degan menyiapkan beberapa jenis logam lalu
mengukur dimensi dari logam yang akan kita gunakan sebanyak tiga kali, setelah itu
logam di letakan pada dudukan penumpu logam dan di berikan beban maksimal 250gram,
setelah itu praktikan harus mengatur dial indikator supaya dial indicator menyentuh
bagian logam namun nilainya tetap berada di angka nol. Sesudah semua langkah tadi
ambil satu-persatu kepingan beban dan di catat nilai perubahannya, setelah itu gunakan
logam yang berbeda dan ulangi prosedur dengan cara yang sama.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................
ABSTRAK................................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
DAFTAR TABEL.....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
2.1....................................................Modulus Young
2.2................................................................................R
egangan............................................................................................
2.3................................................................ Tegangan
2.4............................................................... Elastisitas
2.5........................................................ Hukum Hooke
2.6..........................................................Dial Indicator
5.1 Kesimpulan.......................................................................................
5.2 Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN A. PERHITUNGAN............................................................................
LAMPIRAN A. PERHITUNGAN.............................................................................
LAMPIRAN B. JAWABAN PERTANYAAN..........................................................
LAMPIRAN C. GAMBAR ALAT YANG DIGUNAKAN......................................
LAMPIRAN D. BLANKO........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
sebagai berikut:
.................................................................2.1
Yang dimana :
2.2 Tegangan
Tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik F yang dialami
kawat dengan luas penampangnya (A) atau bisa juga didefinisikan sebaghai gaya
per satuan luas. Tegangan merupakan sebuah besaran skalar dan memiliki satuan
N/m² atau Pascal (Pa). Tegangan sendiri dapat dirumuskan menjadi:
Ada tiga jenis tegangan yang dikenal, yaitu tegangan tarik, tegangan tekan dan
tegangan geser. Pada tegangan tekan, kedua ujung benda akan mendapatkan gaya
yang sama besar dan berlawanan arah. Tapi, walau pemberian gaya
dilakukan di ujung-ujung benda, seluruh benda akan mengalami
peregangan karena tegangan yang diberikan tersebut. Pada tegangan tekan materi
yang diberi gaya bukannya ditarik, melainkan ditekan sehingga gaya-gaya akan
bekerja di dalam benda, contohnya sepeti tiang- tiang pada kuil Yunani.
Tegangan yang ketiga adalah tegangan geser. Benda yang mengalami
Bila dua buah kawat dari bahan yang sama tetapi luas penampangnya berbeda
diberi gaya, maka kedua kawat tersebut akan mengalami tegangan yang berbeda.
Kawat dengan penampang kecil mengalami tegangan yang lebih besar
dibandingkan kawat dengan ,ZC penampang lebih besar. Tegangan benda sangat
diperhitungkan dalam menentukan ukuran dan jenis bahan penyangga atau
penopang suatu beban, misalnya penyangga jembatan gantung dan bangunan
bertingkat.
Tegangan bisa di definisikan juga dengan sebuah besaran skalar dan
memiliki satuan N/m² atau Pascal (Pa). Tegangan ini sendiri dibutuhkan untuk
menghasilkan regangan tertentu yang tergantung pada keadaan bahan yang
ditekan. Perbandingan antara tegangan dan regangan, atau tegangan per satuan
regangan disebut modulus elastisitas bahan. Semakin besar suatu nilai elastisitas,
maka semakin besar juga tegangan yang dibutuhkan untuk suatu regangan
tertentu.
2.3 Regangan
2.4 Elastisitas
Konsep Hukum Hooke sudah kita ketahui menyatakan bahwa “jika gaya
yang diberikan pada sebuah pegas tidak melebihi batas elastisitasnya,
pertambahan panjang pegas akan berbanding lurus dengan gaya yang diberikan
tersebut”. Hukum Hooke dapat dirumuskan sebagai berikut.
Dial indicator atau yang bias akita sebut juga dengan dial gauge adalah
alat ukur yang digunakan untuk mengukur serta memeriksa kerataan bahkan
kesejajaran di suatu permukaan benda dengan skala pengukuran yang sangat
kecil. Prinsip kerja dial indicator adalah mengubah gerak lurus dari spindle
menjadi gerak berputar yang bisa kita perhatikan melalui gerakan jarum yang
tampak pada bagian muka dial indicator ini. Alat ini mampu mengukur
keberadaan jarak atau sudut yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
atau mendeteksi perbedaan tinggi yang sangat kecil dari dua buah bidang
berpermukaan datar
Bentuk dari dial indicator ini menyerupai jam analog dengan dua buah
jarum penunjuk yaitu satu jarum penunjuk besar panjang dan satunya lagi
jarum penunjuk kecil. Dikarenakan alat ini mempunyai dua jenis jarum alat
ini memiliki tingkat ketelitian hingga 0,01 mm.
Bagian bagian dial indicator :
Jarum ini adalah bagian dial indikator yang berfungsi untuk menunjukan
ukuran dari komponen yang sedang di kerjakan. Jarum penunjuk ini
menghasilkan 1.0 mm dalam setiap garisnya.
Bagian ini terbuat dari bahan plastik yang di tempatkan pada bagian luar
lingkaran jarum penunjuk ukuran 0.01 mm. Bagian ini berfungsi untuk
mengkalibrasi jarum agar menunjukan angka nol.
4. Kumparaan
Mulai
Pembahasan
Lepaskan beban satu persatu lalu catat hasilnya.
Data Pengamatan
Selesai
Selesai
PERCOBAAN A (Alumunium)
Pengukuran logam
1 2 3
Panjang, (m) 0,3 0,3 0,3
Lebar, (m) 9,96 x 10-3 10,02 x 10-3 10,02 x 10-3
Tinggi, (m) 2 x 10-3 1,99 x 10-3 1,94 x 10-3
Tabel 4.1 Tabel Pengukuran Logam Alumunium
Pengukuran dan Perhitungan Modulus Young
Massa Modulus
Berat, W Pertambahan Modulus
Beban, m Young, Y Error (%)
(N) Tinggi, H (m) Young, Y (Pa)
(kg) (GPa)
0,05 0,5 46 x 10-5 0,009601 x 1013 96,01 0,37
0,1 1 117 x 10-5 0,00756 x 1013 75,6 0,08
0,15 1,5 175 x 10-5 0,00757 x 1013 75,7 0,08
0,2 2 240 x 10-5 0,00736 x 1013 73,6 0,05
0,25 2,5 340 x 10-5 0,0649 x 1012 64,9 0,07
Rata-rata 77162 x 106 77,162 0,13
Tabel 4.2 Tabel Perhitungan Modulus Young Logam Alumunium
PERCOBAAN B (Baja)
Pengukuran logam
1 2 3
Panjang, L (m) 0,4 0,4 0,4
Lebar, b (m) 20,04 x 10-3 20,01 x 10-3 20 x 10-3
Tinggi, t (m) 1,48 x 10-3 1,44 x 10-3 1,47 x 10-3
Tabel 4.3 Tabel Pengukuran Logam Baja
2 30 x 10−2 0 0 0 0 0 30 x 10−2
3 30 x 10−2
30 x 10−2 ±
Σ 90 x 10−2
0
(A) Aluminium
w l3
R. y=
4 Hbt 3
∂ y 3 w l2
→ =
∂ l 4 Hb t 3
∂y −w l 3
→ =
∂ b 4 H b2 t 3
∂ y −3 w l 3
→ =
∂t 4 Hbt 4
Percobaan 1
∂y 3 x 0.5 (0.3)2
=
∂ l 4 ( 46 x 10−5 ) ( 10 x 10−3 ) ¿ ¿
0.135
¿
2.77 x 10−16
¿ 0.0487 x 1016
¿ 4.87 x 1014 Pa
∂y −0.5(0.3)3
=
∂b 4 ( 46 x 10−5 ) ( 10 x 10−3 ) 2 ¿ ¿
−0.0135
¿
2.77 x 10−18
¿−0.00487 x 1018
¿−4.87 x 10 16 Pa
∂y −3 x 0.5 (0.3)3
=
∂ t 4 ( 46 x 10−5 ) ( 10 x 10−3 ) ¿ ¿
−0.0405
¿
2.77 x 10−16
¿−0.0146 x 1 016
¿−1.46 x 1014 Pa
Percobaan 2
∂y 3 x 1(0.3)2
=
∂ l 4 ( 117 x 10−5 ) ( 10 x 10−3 ) ¿ ¿
0.27
¿
7.048 x 10−16
¿ 1.902 x 1016 Pa
∂y −1(0.3)3
=
∂b 4 ( 117 x 10−5 ) ( 10 x 10−3 )2 ¿ ¿
−0.027
¿
7.048 x 10−18
¿−0.1902 x 1018
¿−1.902 x 1017 Pa
∂y −3 x 1(0.3)3
=
∂ t 4 ( 117 x 10−5 ) ( 10 x 10−3 ) ¿ ¿
−0.081
¿
7.048 x 10−16
¿−0.0114 x 10 16
¿−1.14 x 1014 Pa
Percobaan 3
∂y 3 x 1.5(0.3)2
=
∂ l 4 ( 175 x 10−5 ) ( 10 x 10−3 ) ¿ ¿
0.405
¿
1.054 x 10−15
¿ 0.384 x 1015
¿ 3.84 x 10 14 Pa
∂y −1.5 (0.3)3
=
∂b 4 ( 175 x 10−5 ) ( 10 x 10−3 )2 ¿ ¿
−0.0405
¿
1.054 x 10−17
¿−0.0384 x 1017
¿−3.84 x 1015 Pa
∂y −3 x 1 .5(0.3)3
=
∂ t 4 ( 175 x 10−5 ) ( 10 x 10−3 ) ¿ ¿
−0.1215
¿
1.054 x 10−15
¿−0.115 x 1 015
¿−1.15 x 1014 Pa
Percobaan 4
∂y 3 x 2(0.3)2
=
∂ l 4 ( 240 x 10−5) ( 10 x 10−3 ) ¿ ¿
0.54
¿
1.44 x 10−15
¿ 0.375 x 1015
¿ 3.75 x 1014 Pa
∂y −2(0.3)3
=
∂b 4 ( 240 x 10−5) ( 10 x 10−3 )2 ¿ ¿
−0.054
¿
1.44 x 10−17
¿−0.0375 x 1017
¿−3.75 x 1015 Pa
∂y −3 x 2(0.3)3
=
∂ t 4 ( 240 x 10−5) ( 10 x 10−3 ) ¿ ¿
−0.162
¿
1.44 x 10−15
¿−0.1125 x 1 015
¿−1.125 x 1014 Pa
Percobaan 5
∂y 3 x 2.5( 0.3)2
=
∂ l 4 ( 340 x 10−5 ) ( 10 x 10−3 ) ¿ ¿
0.675
¿
2.048 x 10−15
¿ 0.329 x 1 015
¿ 3.29 x 1014 Pa
∂y −2.5 (0.3)3
=
∂b 4 ( 340 x 10−5 ) ( 10 x 10−3 )2 ¿ ¿
−0.0675
¿
2.048 x 10−17
¿−0.0329 x 1017
¿−3.29 x 1015 Pa
∂y −3 x 2 .5(0.3)3
=
∂ t 4 ( 340 x 10−5 ) ( 10 x 10−3 ) ¿ ¿
−0.2025
¿
2.048 x 10−15
¿−0.0988 x 1 015
¿−9.88 x 1013 Pa
(B) Baja
w l3
R. y=
4 Hbt 3
∂ y 3 w l2
→ =
∂ l 4 Hb t 3
∂y −w l 3
→ =
∂ b 4 H b2 t 3
∂ y −3 w l 3
→ =
∂t 4 Hbt 4
Percobaan 1
∂y 3 x 0.5(0.4)2
=
∂ l 4 ( 55 x 10−5 ) ( 20.01 x 10−3 ) ¿ ¿
0.24
¿
2.00023 x 10−16
¿ 0.119 x 1016
¿ 1.19 x 1015 Pa
∂y −0.5(0.4)3
=
∂b 4 ( 55 x 10−5 ) (20.01 x 10−3 )2 ¿ ¿
−0.032
¿
4.0024 x 10−18
¿−0.00799 x 1018
¿−7.99 x 1015 Pa
∂y
=−3 x 0.5 ¿ ¿
∂t
−0.096
¿
2.00023 x 10−16
¿−0.0479 x 1 016
¿−4.79 x 1014 Pa
Percobaan 2
∂y 3 x 1(0.4)2
=
∂ l 4 ( 121 x 10−5 ) ( 20.01 x 10−3 ) ¿ ¿
0.48
¿
4.4005 x 10−16
¿ 0.10907 x 1016
¿ 1.0907 x 1015 Pa
∂y −1(0.4)3
=
∂b 4 ( 121 x 10−5 ) (20.01 x 10−3)2 ¿ ¿
−0.064
¿
8.805 x 10−18
¿−0.00726 x 1018
¿−7.26 x 1015 Pa
∂y
=−3 x 1 ¿¿
∂t
−0.192
¿
4.4005 x 10−16
¿−0.0436 x 1 016
¿−4.36 x 10 14 Pa
Percobaan 3
∂y 3 x 1.5(0.4)2
=
∂ l 4 ( 176 x 10−5 )( 20.01 x 10−3 ) ¿¿
0.72
¿
6.4007 x 10−16
¿ 0.112 x 10 16
¿ 1.12 x 1015 Pa
∂y −1.5(0.4)3
=
∂b 4 ( 176 x 10−5 ) (20.01 x 10−3 )2 ¿ ¿
−0.096
¿
1.28 x 10−17
¿−0.0075 x 1017
¿−7.5 x 1014 Pa
∂y
=−3 x 1.5 ¿ ¿
∂t
−0.288
¿
6.4007 x 10−16
¿−0.0449 x 1 016
¿−4.49 x 1014 Pa
Percobaan 4
∂y 3 x 2(0.4)2
=
∂ l 4 ( 242 x 10−5 ) ( 20.01 x 10−3 ) ¿ ¿
0.96
¿
8.801 x 10−16
¿ 0.10907 x 1016
¿ 1.0907 x 1015 Pa
∂y −2(0.4)3
=
∂b 4 ( 242 x 10−5 ) ( 20.01 x 10−3)2 ¿ ¿
−0.128
¿
1.76 x 10−17
¿−0.072 x 1017
¿−7.2 x 1015 Pa
∂y
=−3 x 2 ¿¿
∂t
−0.384
¿
8.801 x 10−16
¿−0.0436 x 1 016
¿−4.36 x 10 14 Pa
Percobaan 5
∂y 3 x 2.5(0.4)2
=
∂ l 4 ( 298 x 10−5) ( 20.01 x 10−3 ) ¿ ¿
1.2
¿
1.083 x 10−15
¿ 1.108 x 1015 Pa
∂y −2.5(0.4)3
=
∂b 4 ( 298 x 10−5) (20.01 x 10−3 )2 ¿ ¿
−0.16
¿
2.16 x 10−17
¿−0.074 x 1017
¿−7.4 x 1015 Pa
∂y
=−3 x 2.5 ¿ ¿
∂t
−0.48
¿
1.083 x 10−15
¿−0.443 x 1 015
¿−4.43 x 1014 Pa
4.2 Pembahasan
Sifat elastic atau elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali
ke bentuk semula setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu
dihilangkan. Sedangkan benda yang tidak elastic adalah benda yang tidak
kembali kebentuk semula saat gaya luar yang diberikan kepada benda tersebut
dilepaskan. Untuk mengetahui tingkat kealastisitas dari suatu benda logam
praktikan harus melakukan praktikum Modulus Young. Dalam praktikum kali
ini kita menggunakan Baja dan Allumunium. Sebelum memulai praktikum ada
baiknya bila kita mengetahui isi dari prosedur percobaan, dari percobaan yang
akan kita praktikan. Langkah pertama dari praktikum kita kali ini, kita harus
menyiapkan seluruh kebutuhan-kebutuhan praktikum. Setelah itu praktikan
harus menghitung dimensi (panjang,lebar dan tinggi) dari logam yang akan di
gunakan menggunakan jangka sorong sebanyak tiga kali pengukuran. Logam
yang tadi sudah sudah melewati proses pengukuran dimensi (panjang, lebar
dan tinggi) menggunakan jangka sorong tadi diletakan pada dudukan yang
nanti akan di gunakan untuk penumpu dari logam yang akan kita hitung.
Setelah dial indicator terpasang dengan benar dan beban sudah di pasang
sampai berat maksimum 250 gram, langkah selanjutnya adalah melepas beban
satu persatu lalu mencatat perubahan tinggi beban yang terjadi mulai dari
beban pertama, kedua, ketiga, keempat hingga beban yang ke lima. Catatan
tersebut nantinya akan di gunakan sebagai data acuan yang nanti data tersebut
akan di gunakan untuk menghitung tegangan.
Pada perhitungan yang kedua ini kita dapat mengetahui bahwa berat beban
adalah sebesar 1 dan pertambahan tinggi beban sebanyak 117 x 10-5.
berdasarkan rumus modulus maka langkah yang harus di kerjakan, praktikan
harus mengalikan kalikan 1 dengan (0,3)3 supaya kita mendapatkan hasil
perhitungan sebesar 0,027. 27 x 10-3 lalu selanjutnya hasil tersebut dibagi
dengan hasil perkalian 4(117 x 10-5) (10 x 10-3) (1,97 x 10-3)3 sehingga kita
dapat mendapatkan hasil sebesar 0,00756 x 1013 hasil tersebut masih di dalam
satuan pascal, sehingga praktikan harus mengubah satuan pascal tersebut
menjadi Gpa dengan cara membaginya dengan 109 sehingga diperoleh lah
nilai modulus sebesar 75,6 Gpa.
Pada perhitungan yang kedua ini kita dapat mengetahui bahwa berat beban
adalah sebesar 1,5 dan pertambahan tinggi beban sebanyak 175 x 10-5.
Berdasarkan rumus modulus maka langkah yang harus di kerjakan praktikan
mengalikan kalikan 1,5 dengan (0,3)3 hingga diperoleh hasil sebesar 0,0405.
405 x 10-4 lalu selanjutnya hasil tersebut dibagi dengan hasil perkalian 4(175
x 10-5) (10 x 10-3) (1,97 x 10-3)3 sehingga kita dapat mendapatkan hasil sebesar
0,00757 x 1013 hasil tersebut masih di dalam satuan pascal sehingga praktikan
harus mengubah satuan pascal tersebut menjadi Gpa dengan cara
membaginya dengan pangkat 9 (109) untuk memperoleh nilai modulus
sebesar 75,7 Gpa.
5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan praktikum percobaan Modulus Young yang sudah
dilakukan oleh praktikan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Modulus Young, merupakan penjelasan mengenai
perubahan dari suatu benda di dalam batas elastisitasnya,
singkatnya Modulus Young adalah perbandingan antara
tegangan dan regangan.
2. Nilai modulus young yang berasal dari logam alumunium
adalah 77,162 dengan presentase error sebesar 0,13.
3. Nilai modulus yong yang berasal dari logam baja adalah
218,5 dengan presentase error sebesar 0,033.
5.2 Saran
Melaksanakan praktikum dengan modul “Modulus Young”
merupakan pengalaman yang sangat berharga. Semoga setiap modul yang
akan dipraktikan selanjutnya lebih baik dari praktikum yang sekarang, dan
semoga wabah corona ini segera berlalu agar kami semua dapat
melaksanakan praktikum secara offline karena pasti akan lebih mudah
memahami materi bila kami melaksanakan praktikum secara offline.
DAFTAR PUSTAKA
Sears dan Zemansky. 1982. Fisika Universitas. Penerbit Bina Cipta. Bandung;
dalam Anwar B. 2008 [Jurnal].
Sears F. W. 1944., terjemahan P. J. Soedarjana, 1986., Mekanika, Panas dan
Bunyi. Binacipta, Bandung
http://kitacintafisika.blogspot.com/2010/07/modulus-young.html
http://theindahndut-diaryindahpuspitasari.blogspot.com/2011/05/laporan-
modulus-elastisitas.html
http://zahrah-littlenotes.blogspot.com/2012/05/modulus-young.html
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
Lampiran A. Perhitungan
Percobaan A (Aluminium)
w l3
R. Percobaan y=
4 Hbt 3
0.5(0.3)3
1. y=
4 ( 46 x 10−5 )( 10 x 10−3 ) ¿ ¿
0.0135
¿
1.406 x 10−13
¿ 0.00960 1 x 1013 Pa
¿ 960 10000000 :109
¿ 96.01 GPa
1( 0.3)3
2. y=
4 ( 117 x 10−5 )( 10 x 10−3 ) ¿ ¿
0.027
¿
3.57 x 10−13
¿ 0.00756 x 1013 Pa
¿ 756 00000000 :109
¿ 75.6 GPa
1.5 (0.3)3
3. y=
4 ( 175 x 10−5 ) ( 10 x 10−3 ) ¿ ¿
0.0405
¿
5.35 x 10−13
¿ 0.00757 x 1013 Pa
¿ 7570 0000000:10 9
¿ 75.7 GPa
2(0.3)3
4. y=
4 ( 240 x 10−5 ) ( 10 x 10−3 ) ¿ ¿
0.054
¿
7.33 x 10−13
¿ 0.00736 x 1013 Pa
¿ 7360 000000:10 9
¿ 73.6 GPa
2.5 (0.3)3
5. y=
4 ( 340 x 10−5 ) ( 10 x 10−3 ) ¿ ¿
0.0675
¿
1.039 x 10−12
¿ 0.0649 x 1012 Pa
¿ 6490 0000000 :109
¿ 64.9 Gpa
70−75.6 −5.6
2. % error = 70 x 100% = 70 x 100% =
0.08
70−75.7 −5.7
3. % error = 70 x 100% = 70 x 100% =
0.08
70−73.6 −3.6
4. % error = 70 x 100% = 70 x 100% =
0.05
70−64.9 5.1
5. % error = 70 x 100% = 70 x 100% =
0.07
Percobaan B (Baja)
w l3
R. Percobaan y=
4 Hbt 3
0.5( 0.4)3
1. y=
4 ( 55 x 10−5 ) ( 20.01 x 10−3 ) ¿ ¿
0.032
¿
1.37 x 10−13
¿ 0.0233 x 1013 Pa
¿ 0.223 x 1013 :109
¿ 233 Gpa
1(0.4 )3
2. y=
4 ( 121 x 10−5 )( 20.01 x 10−3 ) ¿ ¿
0.064
¿
3.014 x 10−13
¿ 0.0212 x 1013 Pa
¿ 0.0212 x 1013 :10 9
¿ 212 GPa
1.5( 0.4)3
3. y=
4 ( 176 x 10−5 ) ( 20.01 x 10−3 ) ¿ ¿
0.096
¿
4.38 x 10−13
¿ 0.0219 x 1013 Pa
¿ 0.02219 x 1013 :109
¿ 219 GPa
2(0.4)3
4. y=
4 ( 242 x 10−5 ) ( 20.01 x 10−3 ) ¿ ¿
0.128
¿
6.028 x 10−13
¿ 0.0212 x 1013 Pa
13 9
¿ 0.0212 x 10 :10
¿ 212 GPa
2.5( 0.4)3
5. y=
4 ( 298 x 10−5 ) ( 20.01 x 10−3 ) ¿ ¿
0.16
¿
7.42 x 10−13
¿ 0.0215 x 1013 Pa
¿ 0.0215 x 1013 :109
¿ 215 Gpa
Percobaan B persentase Kesalahan (Error)
Y literatur −Y percobaan
R. Error
Y literatur
210−233 −23
1. % error = 210 x 100% = 210 x 100% =
0.10
210−212 −2
2. % error = 210 x 100% = 210 x 100% =
0.009
210−219 −9
3. % error = 210 x 100% = 210 x 100% =
0.04
210−212 −2
4. % error = 210 x 100% = 210 x 100% =
0.009
210−215 −5
5. % error = 210 x 100% = 210 x 100% =
0.07
LAMPIRAN B
JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS
Lampiran B. Jawaban Pertanyaan dan Tugas Khusus
2. Seutas kawat baja memiliki panjang 4 m dan luas penampang 2 x 10-6 m2.
Modulus elastis baja 2 x 1011 N/m2. Sebuah gaya dikerjakan untuk
menarik kawat itu sehingga bertambah panjang 0,3 m. Hitung gaya tarik
itu! Jawab:
3. Bagaimana perbedaan grafik tegangan–regangan antara
bahan logam, polimer, dan keramik ?
A.Bahan Logam
B. Bahan Polimer
C. Bahan Keramik
Jabwab :
PERCOBAAN A ( Allumunium )
1 2 3
Panjang, (m) 0,3 0,3 0,3
Lebar, (m) 9,96 x 10-3 10,02 x 10-3 10,02 x 10-3
Tinggi, (m) 2 x 10-3 1,99 x 10-3 1,94 x 10-3
PERCOBAAN B (Baja)
1 2 3
Panjang, L (m) 0,4 0,4 0,4
Lebar, b (m) 20,04 x 10-3 20,01 x 10-3 20 x 10-3
Tinggi, t (m) 1,48 x 10-3 1,44 x 10-3 1,47 x 10-3