b. Baterai Alkaline
Baterai ini memiliki daya tahan yang lebih lama. Elektrolit yang digunakan
adalah potassium hydroxide yang merupakan zat alkali. Untuk elektrodanya
mengunakan bahan aktif lain.
c. Baterai Lithium
Baterai ini memiliki kinerja yang lebih baik dari baterai lain. Baterai lithium
dapat bekerja pada suhu rendah. Baterai ini digunakan pada memory backuo
pada mikrokomputer dan jam tangan.
d. Baterau Silver Oxide
Baterai ini dapat menghasilkan energi tinggi dengan bentuk yang relative kecil
dan ringan. Baterai ini sering kali memiliki kemampuan yang hampir sama
dengan baterai lithium.
2. Baterai Sekunder
Baterai memiliki kemampuan untuk diisi ulang (rechargeable). Pada prinsipnya
baterai sekunder menghasilkan arus listrik yang sama dengan baterai premier.
Hanya saja baterai sekunder memiliki reaksi kimia yang dapat dibalik.
a. Baterai Nickel-Cadmium
Baterai ini mengunakan Nickel Oxide Hydroxide sebagai terminal positif dan
Cadmium sebagai terminal negatif. Baterai Ni-Cd melakukan self discharge
sekitae 30% ketika tak digunakan. Baterai ini memiki 15% tosik sehingga
dilarang di Uni Eropa pengunaanya.
Pada rangkaian parallel, nilai arusnya yang bertambah. Sementara nilai tegangannya
tetap. Semakin banyak baterai, maka nilai arusnya bertambah. Pada gambar berikut,
4 baterai dengan voltase 1,5 volt dan 1000 mAh pada tiap baterainya. Pada
rangkaian ini nilai arusnya 4000 mAh dan tegangannya tetap 1,5 volt.
III. Cara perawatan Baterai dan Aki
Untuk perawatan baterai memiliki penanganan tertentu. Tujuannya agar baterai tetap awet
dan massa usia baterai dapat digunakan dalam waktu yang lama.
1. Hindari penggunaan baterai pada suhu tinggi
2. Hindari kehabisan daya
3. Hindari pengisian baterai diluar ketentuan
4. Simpan pada tempat yang sejuk dan baik
Menyimpan baterai di kemasan aslinya akan melindungi baterai dari pengaruh
IV. Cara charge baterai
aktu pengisian baterai aki/ sealed lead acid adalah 12 sampai 16 jam. Dengan arus
pengisian yang lebih tinggi dan metode pengisian multi-stage, waktu pengisian dapat
berkurang sampai dengan 10 jam atau kurang.
Pengisian baterai multi-stage, terdiri dari 3 stage/ tahap: constant-current charge, topping
charge dan float charge. Selama constant-current charge, baterai diisi sampai 70 persen
dalam waktu 5 jam; sisanya 30 persen adalah pengisian pelan-pelan dalam topping charge.
Topping charge butuh sekitar 5 jam yang lain dan ini sangat penting untuk menjaga baterai
tetap baik. Jika pola pengisian baterai tidak lengkap sesuai dengan kedua stage diatas, maka
baterai akan kehilangan kemampuan untuk menerima full charge dan kinerja baterai akan
berkurang. Tahap ketiga adalah float charge, kompensasi self-discharge setelah baterai
terisi penuh.
Kapasitas baterai sebesar 100 Ampere hour, artinya arus baterai akan habis dalam satu jam,
bila beban menggunakan 100 Ampere.
Level discharge baterai aki yang direkomendasikan adalah sampai dengan tegangan 1.75
Volt per sel. Baterai aki akan rusak apabila tegangan per sel lebih kecil dari 1.75 Volt (atau
10.5 Volt untuk baterai 12 Volt).
Masa baterai dihitung dalam jumlah cycle. Satu cycle adalah satu kali penggunaan dan
pengisian. Depth of discharge (jumlah pemakaian ampere baterai), mempengaruhi jumlah
cycle baterai aki. Pada suhu 25 derajat Celcius:
150 - 200 cycle dengan 100 persen depth of discharge (full discharge).
400 - 500 cycle dengan 50 persen depth of discharge (partial discharge).
1000 atau lebih dengan 30 persen depth of discharge (shallow discharge).
V. Cara penyimpanan baterai
Untuk penyimpanan baterai memiliki penanganan tertentu. Tujuannya agar baterai tetap
awet dan massa usia baterai dapat digunakan dalam waktu yang lama.
5. Simpan baterai pada kemasan asli
Menyimpan baterai di kemasan aslinya akan melindungi baterai dari pengaruh
kelembaban dari lingkungan luar. Selain itu, agar memudahkan untuk menyortir
baterai.