Anda di halaman 1dari 15

Zulfikar Ali Basyah S.

Tugas 05 Agustus 2021


BATERAI
Baterai adalah alat yang terdiri dari 2 atau lebih sel elektrokimia yang
mengubah energi kimia yang tersimpan didalamnya menjadi energi
listrik.
Setiap Baterai terdiri dari Terminal Positif (Katoda) dan Terminal
Negatif (Anoda) serta Elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar.
Output Arus Listrik dari Baterai adalah Arus Searah atau disebut juga
dengan Arus DC (Direct Current).
Pada umumnya, Baterai terdiri dari 2 Jenis utama yakni Baterai Primer
yang hanya dapat sekali pakai (single use battery) dan Baterai Sekunder
yang dapat diisi ulang (rechargeable battery).
Tipe baterai yang sesuai untuk sistem panel surya

tipe baterai sekunder adalah Tipe baterai yang sesuai untuk sistem panel
surya. Hal ini jelas, karena dengan menggunakan tipe baterai sekunder,
pengguna dapat memanfaatkan energi yang tersimpan pada baterai
(discharge) ketika panel surya tidak mendapatkan sinar matahari.
Sedangkan saat ada matahari, panel surya akan mengisi daya baterai
(charge).
Namun, tidak semua tipe baterai sekunder lumrah digunakan pada
sistem panel surya. Dua tipe utama baterai sekunder yang banyak
diaplikasikan dengan sistem panel surya adalah baterai Lead Acid dan
Baterai Li-Ion
Baterai Lead Acid
Baterai lead acid merupakan baterai
yang menggunakan Asam Timbal
(Lead Acid) sebagai bahan kimianya.
Ada dua tipe dari jenis aki ini, yaitu
starting battery, atau lebih dikenal
dengan aki otomotif (karena banyak
digunakan untuk baterai pada
kendaraan otomotif, seperti motor dan
mobil), dan Deep Cycle battery, atau
dikenal juga dengan aki industri.
Deep Cycle battery (aki industri)
Merupakan jenis aki yang dirancang untuk menghasilkan energi (arus
listrik) yang stabil dan dalam waktu yang lama. Aki jenis ini memiliki
ketahanan terhadap siklus pengisian (charge) – pelepasan (discharge)
aki yang berulang-ulang dan konstan.
Idealnya, baterai jenis ini dapat digunakan hingga 80% dari kapasitas
nominalnya. Sehingga kapasitas energi yang dapat digunakan lebih
besar, tanpa harus merusak dan mengurangi umur kerja baterai.
Deep cycle battery merupakan salah satu tipe baterai yang sesuai untuk
sistem panel surya. Ada dua jenis baterai deep-cycle yang dapat
digunakan pada sistem panel surya, yaitu:
Flooded Lead Acid Battery (FLA)
Atau sering disebut Wet Cell atau
Flooded Battery. Secara umum, baterai
ini lebih dikenal dengan aki basah. Hal
ini dikarenakan sel-sel di dalam aki
harus terendam cairan elektrolit agar
dapat berfungsi optimal, dan jika level
cairannya kurang maka harus ditambah.
Ciri-cirinya setiap sel ada katup untuk
pengisian cairan elektrolitnya.
Valve-Regulated Lead Acid Battery (VLRA)
Jenis ini sering juga disebut Sealed Lead Acid battery atau
Sealed Maintenance Free battery. Secara fisik baterai jenis
ini terlindung dan tertutup rapat. Yang nampak dari luar
hanya terminal (+) positif dan (-) negatif.
Didesain agar cairan elektrolit tidak berkurang karena
bocor atau penguapan, baterai jenis ini memiliki katup
ventilasi yang hanya terbuka pada tekanan yang ekstrem
untuk pembuangan gas hasil reaksi kimianya. Dikarenakan
tidak ada katup untuk isi ulang cairan elektrolitnya, baterai
ini dikenal juga dengan baterai bebas perawatan
(Maintenance Free Battery).
Berdasarkan konstruksi internalnya, baterai VRLA dibagi menjadi 2
jenis, yaitu:
1. Absorbent Glass Mat Battery (AGM), Baterai jenis ini memiliki
pemisah (seperator) yang terdiri dari fiberglass yang diletakkan di
antara pelat-pelat selnya. Tujuan peletakan ini adalah untuk
menyerap cairan elektrolit agar tersimpan di pori-pori fiberglass.
Fungsi fiberglass ini mirip seperti handuk yang menyerap air ketika
salah satu ujung handuknya dicelupkan ke dalam ember yang berisi
air.
2. Gell Cells, Baterai jenis ini memiliki cairan elektrolit yang dicampur
dengan pasir silika, sehingga menjadi kental seperti agar-agar atau
puding (gel). Gel ini yang berfungsi sebagai cairan elektrolit.
Kekuarangan dan kelebihan Baterai Lead Acid sebagai
baterai untuk sistem panel surya
• Harga : Baterai lead acid merupakan peruntukan baterai yang paling
banyak digunakan untuk sistem panel surya. Hal ini dikarenakan
baterai untuk sistem panel surya ini memiliki jenis baterai untuk
sistem panel surya yang cukup beragam, dengan harga yang cukup
realistis untuk digunakan. Baterai deep cycle VRLA Gel, merupakan
tipe baterai yang paling mahal di kelas lead acid. Namun masih jauh
lebih murah dibandingkan dengan baterai lithium.
• Siklus : Tipe baterai VRLA AGM dan Gel memiliki siklus yang cukup
baik hingga lebih dari 800 kali siklus atau setara dengan penggunaan
selama lebih dari 2 tahun, dibandingkan sistem flooded.
Kekuarangan dan kelebihan Baterai Lead Acid sebagai
baterai untuk sistem panel surya
• Perawatan dan pergantian : Tipe flooded harus selalu dilakukan
pengecekan untuk air larutan yang digunakan. Tipe VRLA lebih
mudah untuk perawatan, karena tidak perlu dilakukan pengisian air
aki.Tipe flooded, tidak boleh diletakkan secara sembarangan, karena
dapat terjadi kebocoran cairan lauratan. Namun tipe VRLA lebih
fleksibel untuk peletakan.
• Pembuangan : Tipe lead acid memiliki bahan berbahaya dalam
kandungannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan lmbah
yang sesuai untuk menjaga dari pencemaran.
Baterai Lithium-Ion
Baterai Li-Ion merupakan baterai yang menggunakan senyawa litium
interkalasi sebagai bahan elektrodanya. Baterai ini memiliki daya tahan yang
cukup tinggi, dan tingkat penurunan daya saat tidak digunakan cukup
rendah. Sehingga baterai jenis ini dapat bertahan dalam kondisi lingkungan
apapun, dan dapat menyimpan daya lebih lama dan lebih besar.

Dengan kata lain, baterai Li-Ion memiliki daya tahan siklus yang tinggi dan
juga lebih ringan sekitar 50%-60% serta menyediakan kapasitas yang lebih
tinggi sekitar 60%-80% jika dibandingkan dengan Baterai Lead Acid. Rasio
Self-discharge adalah sekitar 20% perbulan. Sehingga tipe baterai ini banyak
dilirik sebagai tipe baterai yang sesuai untuk system panel surya.
Jenis Baterai Lithium Ion
- Lithium Kobalt Oksida (LiCoO2)
Baterai lithium kobalt oksida terbuat dari lithium karbonat dan kobalt. Baterai jenis ini
memiliki beberapa kelemahan, termasuk masa hidup yang lebih pendek dan daya
spesifik yang terbatas. Selain itu, Battery University mencatat bahwa baterai ini tidak
seaman jenis lainnya.

- Lithium Mangan Oksida (LiMn2O4)


Baterai lithium mangan oksida biasa disebut lithium manganate atau baterai lithium
ion mangan. Teknologi untuk jenis baterai ini ditemukan pada tahun 1980-an, dengan
publikasi pertama dalam Materials Research Bulletin pada tahun 1983. Sel lithium-ion
komersial pertama dibuat dengan oksida mangan lithium sebagai bahan katoda
diproduksi pada tahun 1996 oleh Moli Energy.
Baterai lithium mangan oksida terkenal karena stabilitas termal yang tinggi, dan juga
lebih aman daripada jenis baterai lithium-ion lainnya. Jenis baterai ini lebih sering
digunakan dalam peralatan medis dan perangkat, dan dapat digunakan juga dalam alat-
alat listrik, sepeda listrik dan banyak lagi. Hal ini juga memungkinkan untuk dapat
menggunakan baterai lithium mangan oksida untuk menyalakan laptop dan mobil
powertrain listrik.

- Fosfat Besi Litium (LiFePO4)


Baterai fosfat besi litium, juga dikenal sebagai baterai li-fosfat, menggunakan fosfat
sebagai katoda merupakan salah satu tipe baterai yang sesuai untuk system panel
surya. Mereka mendapat manfaat dari sifat resistansi rendah, yang meningkatkan
keamanan dan stabilitas termal mereka.
Manfaat lain termasuk daya tahan dan siklus hidup yang Panjang, baterai li-fosfat yang
terisi penuh dapat disimpan dengan sedikit perubahan pada total masa pakai baterai.
Baterai ini banyak ditemukan penggunaannya pada kendaraan listrik serta aplikasi lain
yang membutuhkan siklus hidup yang Panjang dan keamanan yang signifikan.
Rangkaian Seri dan Pararel Pada Baterai
Sama seperti panel surya, rangkaian seri dan pararel pada system baterai
disesuaikan dengan komponen SCC yang digunakan. Umumnya system
yang terdapat dipasaran adalah 12V, 24V, dan 48V. Sehingga dengan standar
nominal tegangan baterai 12 V, maka komponen baterai cukup dirangkai
seri sesuai kebutuhan.

Untuk beberapa tipikal baterai seperti OPZV yang hanya 2V, penggunaan
juga dirangkai pararel untuk menyesuaikan kebutuhan. Sedangkan untuk
lithium, biasanya penyedia sudah memberikan dalam bentuk pake 12V atau
24V atau 48V. Cukup pastikan, baterai lithium yang dibeli sudah termasuk
system manajemen baterai (BMS).

Anda mungkin juga menyukai