Anda di halaman 1dari 3

Baterai

Baterai adalah penyimpan energi yang bekerja dengan mengubah energi kimia menjadi listrik.
Baterai digunakan oleh sistem solar power generation sebagai penyimpan arus listrik DC dari solar
panel yang besarnya diatur oleh Solar Charge Controller. Baterai yang umum digunakan pada
penyimpanan energi solar panel ada tiga, antara lain: Lead Acid, Lithium, dan Saltwater.
Perbandingan antara ketiga jenis baterai dapat dilihat pada Gambar 1.1

Gambar 1.1 Komparasi baterai lead acid, lithium, dan saltwater

Lead acid
Baterai lead acid merupakan teknologi yang telah teruji selama beberapa dekade sebagai
penyimpan energi sistem offgrid. Baterai ini memiliki masa pakai dan DoD yang lebih rendah dari
tipe lain, masa pakai sekitar 4 tahun dan DoD sekitar 40%, namun memiliki harga yang paling
murah, seperti yang terlihat pada Gambar 1.2, baterai dengan spesifikasi 12v 100ah memiliki
harga sekitar 1,8 juta.
Lithium ion
Baterai lithium ion memiliki masa pakai dan DoD yang lebih tinggi dibanding lead acid, masa
pakai sekitar 10 tahun dan DoD sekitar 80%, namun memiliki harga yang paling mahal, seperti
yang terlihat pada Gambar 1.3, baterai dengan spesifikasi 12v 100ah sekitar 17,8 juta, hampir
sepuluh kali lebih mahal dibanding lead acid sehingga kurang cocok digunakan pada sistem solar
panel off-grid yang seperti kita ketahui memerlukan banyak baterai.
Saltwater
Baterai saltwater merupakan pemain baru dalam industri penyimpanan energi. Tidak seperti kedua
baterai sebelumnya, baterai ini tidak memiliki kandungan logam berat, hanya mengandalkan
elektrolit saltwater. Baterai dengan kandungan logam berat perlu didispos dengan perlakuan
khusus, sementara baterai saltwater dapat didaur ulang dengan mudah. Bagaimanapun, baterai
saltwater relatif belum banyak diuji sehingga membuat pengguna kurang yakin, bahkan Aquion,
salah satu perusahaan yang memproduksi baterai saltwater mengalami kebangkrutan pada tahun
2017.
Berdasar karakteristik baterai seperti yang sudah dijelaskan, maka kelompok kami memilih baterai
tipe lead acid untuk meminimalisir cost karena sistem solar panel off-grid yang memerlukan
banyak baterai.
Gambar 1.2 Harga baterai lead acid 12v 100Ah di salah satu marketplace

Gambar 1.3 Harga baterai lithium 12v 100Ah di salah satu marketplace
Inverter
Inverter merupakan alat yang berfungsi mengubah arus listrik DC dari baterai menjadi arus listrik
AC supaya kompatibel dengan listrik rumah tangga.
Inverter dapat berupa string inverter atau microinverter. String inverter diinstal pada dinding dan
semua solar panel dihubungkan ke situ. Sementara microinverter diinstal di belakang tiap solar
panel, satu microinverter untuk satu solar panel.
Secara performa, microinverter lebih baik dibanding string inverter namun biaya instalasinya jauh
lebih mahal. Oleh karena itu kami memilih string inverter untuk diaplikasikan pada sistem solar
panel kami. Seperti yang terlihat pada Gambar 1.4, inverter dengan spesifikasi 1200 watt di salah
satu marketplace di Indonesia memiliki harga sekitar satu juta rupiah.

Gambar 1.4 Harga baterai lithium 12v 100Ah di salah satu marketplace

Anda mungkin juga menyukai