Disusun Oleh :
1. ALPINA DAMAYANTI
2.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kendaraan bermotor khususnya sepeda motor sekarang ini telah menjadi kebutuhan
yang pokok dalam masyarakat, disamping penggunaannya yang praktis dan perawatan
yang mudah, sehingga menjadikan kendaraan bermotor sangat diminati masyarakat.
Namun penggunaannya sebagai alat transportasi memiliki sederet kelemahan diantaranya
menimbulkan polusi udara dan isu paling diperdebatkan sekarang ini adalah isu Global
Warming dari gas karbon dioksida yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor berbahan
bakar fosil. Banyak solusi dari permasalahan tersebut seperti mengganti bahan bakar
fosil dengan energi bahan bakar terbarukan seperti gas, bio etanol, dan sebagainya.yang
saat ini dilakukan pemerintah adalah mengkonversi bahan bakar energi minyak ke bahan
bakar gas atau energi listrik sebagai sumber energi penggerak yang ramah lingkungan.
Sebuah inovasi baru dalam kendaraan muncul pada era sekarang ini yaitu sepeda tanpa
menggunakan tenaga mesin sebagai penggerak. Sepeda menggunakan tenaga listrik
sebagai pengganti bahan bakar sebagai tenaga untuk menggerakan kendaraan. Sepeda
listrik ini memiliki tiga komponen utama sebagai alat penggeraknya, antara lain dinamo,
kontroler dan baterai. Untuk memperoleh cadangan tenaga dalam menggerakkan sepeda,
maka dapat dilakukan melalui sistem pengechasan pada aliran listrik
1.2. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam proyek akhir ini adalah bagaimana membuat dan menguji
sepeda listrik.
Masalah yang akan dibahas meliputi :
1. Bagaimana sistem kelistrikan sepeda listrik?
2. Bagaimana perfoma sepeda listrik?
1.3. Tujuan Peneitian:
1. Merancang dan membuat sepeda listrik.
1.4. Manfaat Penelitian:
1. Secara teoritis Pelajar dapat memperoleh pengetahuan tentang perencanaan,
pembuatan dan pengujian sepeda listrik.
2. Secara praktis Pelajar dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama sekolah
khususnya mata pelajaran Fisika .
BAB II
DASAR TEORI
2.1. SepedaListrik
Sepeda listrik merupakan manifestasi akan kebutuhan manusia akan alat transportasi
yang bisa menggabungkan bonafit segi kesehatan dan ramah lingkungan dari sebuah
sepeda onthel /konvensional dengan kenyamanan berkendara dari sebuah kendaraan
bermotor. Sebuah standar menyatakan bahwa sebuah sepeda yang dibantu tenaga
listrik boleh menggunakan motor dengan daya maksimal sebesar 500 watt untuk
masih dapat dikategorikan sebagai sepeda biasa dalam perlalu-lintasan. (Derris
Surya,2011) Sepeda listrik dapat dikategorikan sebagai kendaraan hybrid, karena
produknya yang ramah lingkungan. Sepeda listrik ini memiliki tiga komponen utama
sebagai alat penggeraknya, antara lain dinamo, kontroler dan baterai. Untuk
memperoleh cadangan tenaga dalam menggerakkan sepeda, maka dapat dilakukan
melalui sistem pengechasan pada aliran listrik Mekanisme Kerja Sepeda Listrik
Mekanisme kerja dari sepeda listrik adalah sangat sederhana .Sepeda listrik
Memanfaatkan sumber tenaga yang berupa baterai yang digunakan untuk
menggerakkan motor yang digunakan untuk menjalankan sepeda. Di dalam kerjanya,
sepeda listrik dilengkapi oleh sebuah controller yang salah satu fungsinya adalah
mengatur seluruh sistem kelistrikan pada sepeda listrik. berikut akan dijelaskan
beberapa bagian dari sepeda listrik.
1. Kit adalah sebuah motor DC yang merupakan penggerak utama dari sepeda listrik.
2. Baterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan pada sepeda listrik.
3. Controller digunakan untuk mengatur seluruh sistem kelistrikan pada sepeda listrik
4. Grip gas digunakan untuk mengatur kecepatan sepeda listrik.
3.1. Alur Perencanaan Perencanaan pembuatan sepeda listrik akan dijelaskan di bawah ini:
PERAKITAN Gambar 3.1. Flow Proses Perencanaan Pembuatan Sepeda Listrik 11
3.2. Sistem Keseluruhan Rangkaian Kelistrikan Gambar 3.2. Diagram Sistem Keseluruhan
Gambar 3.3 Skema Rangkaian Listrik Sepeda Listrik 12
3.3 Rangka Rangka Utama Rangka sepeda listrik yang akan dibuat seperti gambar 3.3
dengan model suspensi belakang untuk menamambah kenyamanan pengunanya : Gambar
3.4. Rangka Utama Sepeda Listrik Rangka dibuat dari pipa ST 37 dengan bentuk hollow oval
dengan ukuran Diameter 5mm dengan tebal 3mm. Besi hollow ST 37 dipilih sebagai rangka
dikarenakan struktur bahanya yang kuat untuk menopang beban desain maksimum, selain itu
juga harganya terjangkau dan mudah untuk didapatkan Lengan Ayun Rangka lengan ayun
pada sepeda listrik ini menngunakan besi kotak 20 x 40 seperti gambar 3.4 dibawah ini :
Gambar 3.5. Lengan Ayun Sepeda Listrik 13
23 Rangka lengan ayun akan dibuat dengan bahan pipa balok ST 37 dengan ukuran 40 x 20
mm dengan tebal 3mm. Untuk perakitan rangka dan lengan ayun didesain seperti gambar 3.5
di bawah ini: Gambar 3.6. Rangka Sepeda Listrik 3.4. Motor Penggerak Roda yang
direncanakan adalah roda dengan diameter 26 inch dengan penggerak belakang berupa kit
(motor DC) dengan spesifikasi 250W/36V seperti gambar 3.6. Gambar 3.7. Roda Kit sepeda
listrik dipilih sebagai motor penggerak karena kit adalah jenis motor DC yang menggunakan
magnet permanen sehingga tidak membutuhkan daya listrik untuk membangkitkan medan
stator. Perubahan kecepatan motor dapat mudah diubah dengan mengatur tegangan DC yang
diberikan pada motor. 14
24 Selain itu desain kit menyerupai tromol sepeda sehingga langsung dapat dipasang ke roda.
Data pada sepeda listrik sebagai berikut : Parameter Daya Tegangan Jari jari Putaran Massa
Torsi Besar 250 W 36 Volt 0,31 m 330 rpm 5 kg 11 Nm Langkah Perhitungan a. Menghitung
kecepatan maksimal V maks= Ŗ8Ća3ȖǴ kvϝs. Ƽ6a3ȖǴ V maks= a3ȗǵƽ6 Ϝs 0,31 Ŗ8Ć V
maks= 10,7 Ŗ8Ć Ϝs V maks= 38,5 kvŗ8ć a3ȗǵŗ8ć b. Menghitung momen inersia pada roda I
r=. Ŗ8Ć ( + ) I r=. 5 ( 0,31 + 0,28 ) I r= 2,5 ( 0, ,313 ) I r= 0,436 kv Ŗ8Ć c. Percepatan sudut
roda = = 11 0,436 = 25,2 a3ȗǵƽ6 Ϝs 15
25 d. Percepatan maksimal a3ȗǵ =. Ƽ6a3ȖǴ a3ȗǵ = 25,2. 0,31 a3ȗǵ = 7,81 Ŗ8Ć Ϝs e. Waktu
mencapai kecepatan maksimal Ŗ8Ća3ȖǴ kvϝs = Ŗ8Ća3ȖǴ kv a3ȗǵ Ŗ8Ća3ȖǴ kvϝs = 38,5
5,14 Ŗ8Ća3ȖǴ kvϝs = 5,14 Ϝs Beban total kendaraan dapat diperoleh dari daya motor pada
ban kendaraan ( Nb ) dalam bentuk HP dikalikan dengan 75 kemudian dibagi kecepatan
dalam (m/s) kemudian didapatkan tahanan gelinding roda. Kemudian dari tahanan gelinding
dapat dicari beban total kendaraan dari pembagian dengan koefisien rolling resistanceyang
didapatkan dari gambar 3.8 dengan pengaruh kecepatan pada hambatan rolling. Gambar 3.8
pengaruh kecepatan pada koefisien hambatan rolling ( Sutantra, 2001) 7= 7=. Ŗ8Ća3ȖǴ kvϝs
( 5) 75.. Ŗ8Ća3ȖǴ kvϝs ( 5) 75 16
26 7=. 0,01. 38,5 75 = 0, ,01. 10,7 = 22, = 210,28 kv adalah 210,28 kg Baterai Jadi berat total
kendaraan yang bisa digerakkan dengan daya 0,3 HP Sumber tenaga (batere) direncanakan
dengan menggunakan baterai lithium.baterai ini berkapasitas 36V dengan arus 15A karena
ukuran baterai yang tidak terlalu besar dan ringan, sehingga memungkinkan jika dipasangkan
ke sepeda listrik. Daya yang dibutuhkan motor juga tercukupi dengan baterai tersebut. 5 =. 5
= = 540 Jadi dari daya yang dihasilkan oleh baterai 540 watt dapat mencukupi daya motor
sebesar 250 watt. 17
BAB IV
PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Proses Produksi Dalammembuat sepeda listrik, hal utama yang perlu diperhatikan adalah
persiapan. Persiapan merupakan bagian terpenting di dalam mewujudkan sebuah rancangan
menjadi sebuah alat atau produk yang bisa digunakan. Dengan melakukan persiapan
diharapkan operator mengetahui apa yang akan dikerjakan dalam proses produksi Alat dan
bahan Alat-alat yang digunakan dalam mengerjakan proyek akhir adalah Mesin las, Mesin
bubut, Mesin bor, Mesin gerinda potong, Mesin gerinda, Pemotong plat, Penekuk plat,
Ragum, Alat ukur (jangka sorong, mistar), Penyiku, Penitik, Penggores, Palu, Kikir, Gunting
plat, Kunci kunci (ring, pas), Peralatan keselamatan kerja Bahan bahan yang digunakan
dalam pembuatan sepeda listrik ini adalah Besi pipa Ø 2 inchi, Besi kotak 2x4 cm, Plat 1 mm,
Elektroda 2,6 dan 2,0, Spare part sepeda, Mur dan baut, Bush, Pelumas,Dempul, thinner dan
cat besi Langkah Pengerjaan Proses pembuatan sepeda listrik dilakukan dengan urutan yang
telah dirancang. Pembuatan sepeda ini dikelompokan menjadi bebrapa bagian.diantaranya
adalah pembuatan rangka, pemasangan motor penggerak, perakitan komponen sepeda. A.
Pembuatan Rangka Rangka sepeda ini terbagi menjadi dua bagian yaiu rangka utama dan
lengan ayun. Rangka utama dibuat dari pipa Ø 2. Sedangkan lengan ayun terbuat dari pipa
kotak 20mm x 40mm. Proses pembuatan rangka yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Proses pengepresan Memipihkan pipa dengan cara mengepres dengan mesin pres dari Ø 2
menjadi tebal diagonal 1,5.
Gambar 4.1 Proses Pengepresan 2. Proses membuat pola. Proses pembuatan pola adalah
proses pembuatan bentuk dan ukuran agar dapat dirangkai sesuai dengan desain yang
diharapkan. Pada proses pembuatan pola ini menggunakan alat berupa spidol, penggaris, alat
pengukur sudut sedangkan untuk pembentukanya menggunakan gergaji, gerinda dan kikir.
Untuk urutan proses produksinya adalah sebagai berikut: a. Rangka utama 1. Memotong besi
oval sesuai dengan ukuran. 2. Setelah mendapatkan panjang yang telah diinginkan, kemudian
membentuk ujung rangka sesuai pola yang telah dibuat. Gambar 4.2 Hasil Penggergajian
3. Membuat penguat rangka utama dengan membilah besi oval menjadi bentuk U yang
kemudian ditempatkan pada bagian tengah. Gambar 4.3 Penguat Tengah b. Lengan ayun
Menggergaji pipa kotak 20mm x 40mm. yang dijadikan sebagai rangka lengan ayun dengan
urutan sebagi berikut: 1. Menyiapkan gergaji dan bahan yaitu pipa kotak 20mm x 40mm. 2.
Membuat pola garis sesuai dengan ukuran dan bentuk. 3. Memberi tanda pada benda kerja
dengan menggunakan spidol. 4. Menjepit benda kerja ke ragum, agar mudah pada saat proses
pengergajian. 5. Menggergaji sesuai dengan tanda dan ukuran yang telah dibuat. Untuk
rangka lengan ayun dan penguat lengan ayun ini membuat sebanyak dua buah. Gambar 4.4
bahan lengan ayun Untuk kelengkapan lainya seperti head tube, seat tube dan bottom braket
diambil dari sepeda yang sudah tidak terpakai.hal ini dilakukan karena ukuran part yang telah
tersebut di atas merupakan ukuran standar sepeda.
3. Proses Pengelasan Proses pengelasan adalah proses menyatukan rangka sepeda yang telah
dibuat sesuai pola dan ukuran yang telah ditentukan. Proses pengelasan dilakukan dengan las
listrik dengan arus 70A. a. Pengelasan rangka utama 1. Menyiapkan las listrik dan elektroda.
2. Menyiapakan benda kerja yang akan dibuat sebagai rangka utama yaitu pipa Ø 2 dengan
panjang 60 cm dan 40 cm. 3. Menyatukan kedua rangka seperti pada gambar di bawah ini
dengan cara mengelas titik terlebih dahulu. Setelah mendapatkan ukuran yang presisi Gambar
4.5 Pengelasan Penguat 4. Kemudian baru mengelas penuh dengan las listrik dengan arus 70
5. Setelah rangka utama tersambung kemudian menyatukan headtube, bottom braket dan
seattube mengunakan las listrik yang terlihat pada gambar dibawah ini.
b. Pengelasan lengan ayun 1. Menyiapkan besi kotak ukuran 2cm x 4cm panjanng 17cm dua
buah dan 44cm dua buah. Gambar 4.7 besi kotak 2 cm x 4 cm 2. Penguat lengan ayun dengan
sudut dua buah. Gambar 4.8 penguat 3. Menyatukan besi kotak panjang 17cm dengan 44cm
dengan membentuk sudut dengan las listrik kemudian memberi penguat. Maka hasilnya
seperti gambar dibawah ini.
B. Pembutan Kotak Baterai 1. Memotong plat sesuai ukuran. 2. Menekuk plat dengan alat
tekuk plat. 3. Mengelas plat yang sudah ditekuk tadi dengan las titik untuk mengunci tekukan
setelah itu dilas penuh dengan las listrik dengan ampere rendah sampai selesai. Gambar 4.10
Proses Pengelasan 4.2. Pengecatan Rangka Pengecatan rangka dilakukan dengan tujuan
memberikan warna pada rangka sehingga akan menambah daya tarik terhadap sepeda yang
akan dibuat.
Maka, 330 rpm = 5,5 rps Mencari jumlah sudut = 5,5 x = Kemudian diubah dalam bentuk
radian 1980 kn s ω mak motor r ω mak motor r akn 1980 kn π s 180 kn ω mak motor r 34,56
s ω mak motor = ω mak roda b) Menghitung kecepatan maksimal V mak = ω mak.r roda =
34,56. 0,31 = 10,6 = 38,5 Jadi kecepatan laju sepeda listrik tanpa beban secara teori adalah
38,5 km / jam.kecepatan pada saat percobaan adalah 35 km/jam Menghitung Pengisian
Baterai Baterai memiliki kapasitas 15 Ah. Padahal waktu pengisian, secara
teorichargermemberikan arus sebesar 2,5 Ampere sesuai yang tertera dalam kemasancharger.
Gambar 4.13 Name Plate Charger
Perhitungan secara teori adalah sebagai berikut. Menghitung waktu penuh baterai t =
kapasitas baterai :I dimana : t = waktu pada saat baterai terisi penuh I = Arus yang mengalir
ke baterai t = 15 : 2.5 t = 6 jam Jadi waktu yang diperlukan untuk mengisi baterai hingga
penuhmenurut teori adalah 6 jam Menghitung Jarak Maksimal Sepeda Listrik Keadaan
baterai terisi penuh memiliki kapasitas 15Ah, yang artinya baterai memiliki cadangan energi
listrik 15 ampere dalam satu jam. Padahal arus yang digunakan pada kontroler untuk
mengerakan motor listrik sebesar 16 ampere. Jadi perhitungannya adalah sebagai berikut.
Menghitung waktu habis baterai bila digunakan terus menerus. Waktu habis baterai =
kapasitas baterai : arus kontroler = 15 Ah : 16 A = 0,93 jam Jadi waktu habis baterai
digunakan terus menerus adalah 0,93 jam. Maka dapat dihitung secara manual berapa jauh
jarak maksimum yang dapat ditempuh sepeda listrik. Pada kecepatan maksimal Jarak
maksimal = kecepatan maksimal.waktu habis baterai = 38,5 km / jam. 0,93 jam = 35,8 km
Jadi jarak maksimum yang bisa ditempuh sepeda listrik ini adalah 35,8 km, tetapi dalam
kenyataannya jarak yang ditempuh sepeda listrik ini adalah 30 km.
BAB V
PENUTUP
2. Dari hasilpercobaandidapatkankecepatanmaksimalsepedalistrikjikadikendaraide
nganpengendaramempunyaiberat 65 kg adalah 35km/jam, jaraktempuhmaksimal 30km.
5.2 Saran