Anda di halaman 1dari 11

SISTEM KELISTRIKAN PADA SEPEDA LISTRIK SEDERHANA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Pembelajaran Tugas Fisika

Disusun Oleh :

1. ALPINA DAMAYANTI
2.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kendaraan bermotor khususnya sepeda motor sekarang ini telah menjadi kebutuhan
yang pokok dalam masyarakat, disamping penggunaannya yang praktis dan perawatan
yang mudah, sehingga menjadikan kendaraan bermotor sangat diminati masyarakat.
Namun penggunaannya sebagai alat transportasi memiliki sederet kelemahan diantaranya
menimbulkan polusi udara dan isu paling diperdebatkan sekarang ini adalah isu Global
Warming dari gas karbon dioksida yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor berbahan
bakar fosil. Banyak solusi dari permasalahan tersebut seperti mengganti bahan bakar
fosil dengan energi bahan bakar terbarukan seperti gas, bio etanol, dan sebagainya.yang
saat ini dilakukan pemerintah adalah mengkonversi bahan bakar energi minyak ke bahan
bakar gas atau energi listrik sebagai sumber energi penggerak yang ramah lingkungan.
Sebuah inovasi baru dalam kendaraan muncul pada era sekarang ini yaitu sepeda tanpa
menggunakan tenaga mesin sebagai penggerak. Sepeda menggunakan tenaga listrik
sebagai pengganti bahan bakar sebagai tenaga untuk menggerakan kendaraan. Sepeda
listrik ini memiliki tiga komponen utama sebagai alat penggeraknya, antara lain dinamo,
kontroler dan baterai. Untuk memperoleh cadangan tenaga dalam menggerakkan sepeda,
maka dapat dilakukan melalui sistem pengechasan pada aliran listrik
1.2. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam proyek akhir ini adalah bagaimana membuat dan menguji
sepeda listrik.
Masalah yang akan dibahas meliputi :
1. Bagaimana sistem kelistrikan sepeda listrik?
2. Bagaimana perfoma sepeda listrik?
1.3. Tujuan Peneitian:
1. Merancang dan membuat sepeda listrik.
1.4. Manfaat Penelitian:
1. Secara teoritis Pelajar dapat memperoleh pengetahuan tentang perencanaan,
pembuatan dan pengujian sepeda listrik.
2. Secara praktis Pelajar dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama sekolah
khususnya mata pelajaran Fisika .
BAB II
DASAR TEORI

2.1. SepedaListrik
Sepeda listrik merupakan manifestasi akan kebutuhan manusia akan alat transportasi
yang bisa menggabungkan bonafit segi kesehatan dan ramah lingkungan dari sebuah
sepeda onthel /konvensional dengan kenyamanan berkendara dari sebuah kendaraan
bermotor. Sebuah standar menyatakan bahwa sebuah sepeda yang dibantu tenaga
listrik boleh menggunakan motor dengan daya maksimal sebesar 500 watt untuk
masih dapat dikategorikan sebagai sepeda biasa dalam perlalu-lintasan. (Derris
Surya,2011) Sepeda listrik dapat dikategorikan sebagai kendaraan hybrid, karena
produknya yang ramah lingkungan. Sepeda listrik ini memiliki tiga komponen utama
sebagai alat penggeraknya, antara lain dinamo, kontroler dan baterai. Untuk
memperoleh cadangan tenaga dalam menggerakkan sepeda, maka dapat dilakukan
melalui sistem pengechasan pada aliran listrik Mekanisme Kerja Sepeda Listrik
Mekanisme kerja dari sepeda listrik adalah sangat sederhana .Sepeda listrik
Memanfaatkan sumber tenaga yang berupa baterai yang digunakan untuk
menggerakkan motor yang digunakan untuk menjalankan sepeda. Di dalam kerjanya,
sepeda listrik dilengkapi oleh sebuah controller yang salah satu fungsinya adalah
mengatur seluruh sistem kelistrikan pada sepeda listrik. berikut akan dijelaskan
beberapa bagian dari sepeda listrik.
1. Kit adalah sebuah motor DC yang merupakan penggerak utama dari sepeda listrik.
2. Baterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan pada sepeda listrik.
3. Controller digunakan untuk mengatur seluruh sistem kelistrikan pada sepeda listrik
4. Grip gas digunakan untuk mengatur kecepatan sepeda listrik.

2.3.Jenis-jenis motor listrik( diakses 7/23/2012 3:22 PM)


Jenis - JenisMotor DC Berdasarkan macamnya, Motor DC terdiri dari motor dc shunt
dan motor dc seri.
a. Motor DC Shunt.
Motor DC jenis ini mempunyai ciri kumparan penguat medan diparalel terhadap
kumparan armatur. Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu tidak terlalu membutuhkan
banyak ruangan karena diameter kawat kecil .sedangkan kelemahannya yaitu daya
keluaran yang dihasilkan kecil karena arus penguatnya kecil . skema rangkaiannya
seperti gambar 2.4berikutini :
Persamaan arusnya adalah Gambar 2.4 Rangkaian Motor Dc Shunt %j]ǵ = %j] + %j] h.. (
1 ) %j] h = h.5 h... ( 2 ) Persamaan tegangannya adalah Ǵ = + %j]ǵ.5ǵ.. ( 3 ) h = %j] h.5
h.. ( 4 ) = h..... ( 5 ) dimanaem adalah sumber tegangan pada lilitan penguat magnet pada
motor penguat terpisah, Ea adalah GGl lawan motor, V adalah tegangan terminal motor,
Ia adalah arus jangkar, Is adalah arus pada lilitan penguat magnet seri, Ish adalah arus
pada lilitan penguat magnet shunt, I adalah arus yang masuk ke motor, Ra adalah
hambatan pada lilitan jangkar, Rsh adalah hambatan pada liltan penguat magnet shunt,
Rs adalah hambatan pada lilitan penguat magnet seri dan Rm adalah hambatan pada
lilitan penguat magnet motor penguat terpisah.
b. Motor DC Seri.
Motor DC jenis ini mempunyai ciri kumparan penguat medan diseri terhadap kumparan
armatur. Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu daya output yang dihasilkan besar.
Sedangkan kelemahannya yaitu arus beban yang diminta sangatlah besar, sesuai dengan
beban yang dipikulnya, jika tegangan inputnya tidak stabil maka flux magnit yang
dihasilkan oleh kumparan seri tidak stabil pula, sehingga daya output yang dihasilkan
tidak stabil.skema rangkaian sepertigambar2.5 berikut ini:
Gambar 2.5
Rangkaian Motor Dc Seri Persamaan arusnya adalah %j]ǵ = %j] = %j] ( 6 ) Persamaan
tegangannya adalah Ǵ= + %j]ǵ.5ǵ + %j].5 ( 7 ) dimana Em adalah sumber tegangan pada
lilitan penguat magnet pada motor penguat terpisah, Ea adalah GGl lawan motor, V
adalah tegangan terminal motor, Ia adalah arus jangkar, Is adalah arus pada lilitan
penguat magnet seri, Ish adalah arus pada lilitan penguat magnet shunt, I adalah arus
yang masuk ke motor, Ra adalah hambatan pada lilitan jangkar, Rsh adalah hambatan
pada liltan penguat magnet shunt, Rs adalah hambatan pada lilitan penguat magnet seri
dan Rm adalah hambatan pada lilitan penguat magnet motor penguat terpisah Pengaturan
Kecepatan Motor DC Besarnya gaya gerak listrik induksi pada kumparan armatur
akibatnya berputarnya rotor yang terletak diantara kutub magnet diperoleh : = Ϩ... ( 8 )
dimana adalahg gllawan yang dibangkitkan oleh lilitan jangkar (volt), P adalah jumlah
kutub, N adalah putaran rotor (rpm), Z adalah jumlah penghantar total lilitanjangkar, Φ
adalah jumlah garis garis gaya magnet tiap kutub (weber)dan A adalah jumlah cabang
paralel lilitan jangkar. Kecepatan putar Motor DC dapat diperoleh dengan mengubah-
ubah flux magnet, pengaturan arus armatur atau dengan pengubahan tegangan sumber
Baterai Litium Baterai Lithium-ion atau disingkat liion adalah salah satu dari tipe baterai
rechargeable .lithium-ion bergerak dari anoda (kutub positif) ke katoda (kutub negatif)
saat digunakan. Lithium-ion agak bergerak kembali dari katoda ke anoda saat dilakukan
proses charging. Baterai jenis ini banyak digunakan pada consumer electronic.
2.4 Kepopuleran baterai ini dikarenakan beberapa alasan, seperti baterai jenis ini portable,
dengan ratio energi banding berat yang baik dan lain sebagainya. Baterai litium-ion tanpa
cairan sebagai bahannya, pertama kali dikembangkan oleh ilmu wanjepang Yoshino
Akira yang memadukan karbonlitium dan polimer sebagai anoda. Dan di tahun 1991
untuk pertama kalinya baterai litium-ion diproduksi secara massal oleh Sony Corp
berkerja sama dengan Asahi Kasei Corp. Sejak saat itu dan hingga saat ini, baterai
litium-ion terus berkembang pesat terutama sebagai sumber energi pada hp dan
komputer. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer, hp dan belakangan ini
mobil hybrid yang begitu cepat dan memerlukan daya yang tinggi sehingga diperlukan
baterai litium mampu menghasilkan energi lebih tinggi. 8 yang PrinsipKerja Dari Baterai
Litium-Ion Proses penghasilan listrik pada baterailitium-ion sebagai berikut jika anoda
dan katoda dihubungkan maka elektron mengalir dari anoda menuju katoda bersamaan
dengan itu listrik pun mengalir. Pada bagian dalam baterai, terjadi proses pelepasan ion
litium pada anoda untuk kemudian ion tersebut berpindah menujuk atoda melalui
elektrolit. Pada katoda bilangan oksidasi kobalt berubah dari 4 menjadi 3 karena
masuknya elektron dan ion litium dari anoda.sedangkan proses recharging atau pengisian
ulang, berkebalikan dengan proses ini. Dari berbagai banyak jenis logam, kenapa litium
yang sangat menjanjikan untuk anoda? Litium memiliki nilai potensial standar paling
negatif (-3.0 V), paling ringan (berat atom:6.94 g), sehingga bila dipakai untuk anoda
dapat menghasilkan kapasitas energi yang tinggi
2.5. Karakteristik Baterai Litium Ion Seperti yang sudahdijelaskan diawal anoda terdiridari 2
bagian yaitu bagian pengumpul elektron dan material aktif. Untuk bagian pengumpul
elektron biasanya menggunakan lapisan film tembaga, selain stabil (tidak mudah larut)
harganya pun murah. Sedangkan pada bagian material aktif, tidak menggunakan logam
litium secara langsung, namun menggunakan material karbon (LiC 6 ). Hal ini
dikarenakan, sulitnya mengkontrol reaksi litium pada permukaan elektroda bila memakai
logam litium secara langsung .material LiC 6 adalah grafit dimana disetiap lapisan
disisipkan logam litium. Kepadatan energinya dari material ini berkisar 339~372 A h/kg.
Namun salah satu kelemahan utama pada material karbonini, adalah terjadi irreversible
capacity.yaitu, jika baterai dialiri listrik dari luar untuk pertama kalinya dari keadaan
kosong, maka ketika digunakan besar kapasitas/energi yang dilepas tidak sama ketika
proses pengisian. Hal ini dikarenakan terbentuknya gas pada anoda, sehingga
menghalangi pelepasan ion litium.namun hal ini dapat dicegah dengan menambahkan zat
adiktif seperti vinylene carbonate ke dalam larutan elektrolit
2.6. Torsi Motor
Torsi motor di definisikan sebagai aksi dari suatu gaya pada motor yang dapat
mempengaruhi beban untuk ikut bergerak. Ketika sumber tegangan dihubungkan pada
brush (sikat) motor, maka arus yang mengalir masuk ke kutub positif brush, melalui
komutator dan kumparan armatur, serta keluar melalui daerah kutub negatif dari brush.
Sedangkan torsi pada motor dc merupakan pembagian dari daya( P ) dibagi dengan
kecepatan sudut motor dalam bentuk radian ( ω ). Oleh karena itu diperoleh persamaan
torsi ( T ) sebagaiberikut : = ( ) ( 9 ) dimana t adalah torsi (Nm), P adalah daya ( watt)
dan ω adalah kecepatan sudut motor Daya .Daya dilambangkan oleh huruf P dalam
persamaan listrik. padarangkaianaru s DC, daya listrik sesaat dihitung menggunakan
Hukum Joule, sesuai nama fisika wan britania James Joule, yang pertama kali
menunjukkan bahwa energi listrik dapat berubah menjadi energi mekanik, dan
sebaliknya. P = V. I. ( 10 ) dimana p adalah daya (watt atau W), I adalah arus (ampere
atau A) danV adalah perbedaan potensial (volt atau V)
2.7. Menghitung Kecepatan
Untuk menghitung kecepatangerakbendadapatdiselesaikandenganjarakdibag
idenganwaktusepertirumusdibawahini. =... ( 11 ) dimana V adalahkecepatan (m/s), S
adalahjarak (m)dan t adalahwaktu (s) 2.8. MomenInersia Momeninersia (Satuan SI : kg
m 2 ) adalahukuran kelembaman suatubendauntuk berotasi terhadapporosnya.
Besaraniniadalah analog rotasidaripada massa.
Dibawahinimerupakanrumusdarimomeninersia : %j] = (.5 + ).. ( 12 ) dimanair
adalahmomeninersiaroda, R adalahjarijariluarrodadanr adalahjarijaridalamroda. m adalah
massa benda, 2.9 Daya Motor Untukmenentukandaya motor penggerak yang
dibutuhkanadalahpertimbangan factor factor hambatan yang
dialamiolehkendaraansepertitahanangelinding( rolling resistance ), tahananangin ( air
resistance ) dantahanantanjakan ( gradient resistance ).( Suminto, 2009) Ė =. oda. ( 13 )
dimananbadalahdaya motor (HP), Rradalahtahanangelindingroda (kg)
danvmaksadalahkecepatanmaksimal (m/s).
BAB III

PERENCANAAN DAN GAMBAR

3.1. Alur Perencanaan Perencanaan pembuatan sepeda listrik akan dijelaskan di bawah ini:
PERAKITAN Gambar 3.1. Flow Proses Perencanaan Pembuatan Sepeda Listrik 11

3.2. Sistem Keseluruhan Rangkaian Kelistrikan Gambar 3.2. Diagram Sistem Keseluruhan
Gambar 3.3 Skema Rangkaian Listrik Sepeda Listrik 12

3.3 Rangka Rangka Utama Rangka sepeda listrik yang akan dibuat seperti gambar 3.3
dengan model suspensi belakang untuk menamambah kenyamanan pengunanya : Gambar
3.4. Rangka Utama Sepeda Listrik Rangka dibuat dari pipa ST 37 dengan bentuk hollow oval
dengan ukuran Diameter 5mm dengan tebal 3mm. Besi hollow ST 37 dipilih sebagai rangka
dikarenakan struktur bahanya yang kuat untuk menopang beban desain maksimum, selain itu
juga harganya terjangkau dan mudah untuk didapatkan Lengan Ayun Rangka lengan ayun
pada sepeda listrik ini menngunakan besi kotak 20 x 40 seperti gambar 3.4 dibawah ini :
Gambar 3.5. Lengan Ayun Sepeda Listrik 13

23 Rangka lengan ayun akan dibuat dengan bahan pipa balok ST 37 dengan ukuran 40 x 20
mm dengan tebal 3mm. Untuk perakitan rangka dan lengan ayun didesain seperti gambar 3.5
di bawah ini: Gambar 3.6. Rangka Sepeda Listrik 3.4. Motor Penggerak Roda yang
direncanakan adalah roda dengan diameter 26 inch dengan penggerak belakang berupa kit
(motor DC) dengan spesifikasi 250W/36V seperti gambar 3.6. Gambar 3.7. Roda Kit sepeda
listrik dipilih sebagai motor penggerak karena kit adalah jenis motor DC yang menggunakan
magnet permanen sehingga tidak membutuhkan daya listrik untuk membangkitkan medan
stator. Perubahan kecepatan motor dapat mudah diubah dengan mengatur tegangan DC yang
diberikan pada motor. 14

24 Selain itu desain kit menyerupai tromol sepeda sehingga langsung dapat dipasang ke roda.
Data pada sepeda listrik sebagai berikut : Parameter Daya Tegangan Jari jari Putaran Massa
Torsi Besar 250 W 36 Volt 0,31 m 330 rpm 5 kg 11 Nm Langkah Perhitungan a. Menghitung
kecepatan maksimal V maks= Ŗ8Ća3ȖǴ kvϝs. Ƽ6a3ȖǴ V maks= a3ȗǵƽ6 Ϝs 0,31 Ŗ8Ć V
maks= 10,7 Ŗ8Ć Ϝs V maks= 38,5 kvŗ8ć a3ȗǵŗ8ć b. Menghitung momen inersia pada roda I
r=. Ŗ8Ć ( + ) I r=. 5 ( 0,31 + 0,28 ) I r= 2,5 ( 0, ,313 ) I r= 0,436 kv Ŗ8Ć c. Percepatan sudut
roda = = 11 0,436 = 25,2 a3ȗǵƽ6 Ϝs 15

25 d. Percepatan maksimal a3ȗǵ =. Ƽ6a3ȖǴ a3ȗǵ = 25,2. 0,31 a3ȗǵ = 7,81 Ŗ8Ć Ϝs e. Waktu
mencapai kecepatan maksimal Ŗ8Ća3ȖǴ kvϝs = Ŗ8Ća3ȖǴ kv a3ȗǵ Ŗ8Ća3ȖǴ kvϝs = 38,5
5,14 Ŗ8Ća3ȖǴ kvϝs = 5,14 Ϝs Beban total kendaraan dapat diperoleh dari daya motor pada
ban kendaraan ( Nb ) dalam bentuk HP dikalikan dengan 75 kemudian dibagi kecepatan
dalam (m/s) kemudian didapatkan tahanan gelinding roda. Kemudian dari tahanan gelinding
dapat dicari beban total kendaraan dari pembagian dengan koefisien rolling resistanceyang
didapatkan dari gambar 3.8 dengan pengaruh kecepatan pada hambatan rolling. Gambar 3.8
pengaruh kecepatan pada koefisien hambatan rolling ( Sutantra, 2001) 7= 7=. Ŗ8Ća3ȖǴ kvϝs
( 5) 75.. Ŗ8Ća3ȖǴ kvϝs ( 5) 75 16

26 7=. 0,01. 38,5 75 = 0, ,01. 10,7 = 22, = 210,28 kv adalah 210,28 kg Baterai Jadi berat total
kendaraan yang bisa digerakkan dengan daya 0,3 HP Sumber tenaga (batere) direncanakan
dengan menggunakan baterai lithium.baterai ini berkapasitas 36V dengan arus 15A karena
ukuran baterai yang tidak terlalu besar dan ringan, sehingga memungkinkan jika dipasangkan
ke sepeda listrik. Daya yang dibutuhkan motor juga tercukupi dengan baterai tersebut. 5 =. 5
= = 540 Jadi dari daya yang dihasilkan oleh baterai 540 watt dapat mencukupi daya motor
sebesar 250 watt. 17
BAB IV
PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses Produksi Dalammembuat sepeda listrik, hal utama yang perlu diperhatikan adalah
persiapan. Persiapan merupakan bagian terpenting di dalam mewujudkan sebuah rancangan
menjadi sebuah alat atau produk yang bisa digunakan. Dengan melakukan persiapan
diharapkan operator mengetahui apa yang akan dikerjakan dalam proses produksi Alat dan
bahan Alat-alat yang digunakan dalam mengerjakan proyek akhir adalah Mesin las, Mesin
bubut, Mesin bor, Mesin gerinda potong, Mesin gerinda, Pemotong plat, Penekuk plat,
Ragum, Alat ukur (jangka sorong, mistar), Penyiku, Penitik, Penggores, Palu, Kikir, Gunting
plat, Kunci kunci (ring, pas), Peralatan keselamatan kerja Bahan bahan yang digunakan
dalam pembuatan sepeda listrik ini adalah Besi pipa Ø 2 inchi, Besi kotak 2x4 cm, Plat 1 mm,
Elektroda 2,6 dan 2,0, Spare part sepeda, Mur dan baut, Bush, Pelumas,Dempul, thinner dan
cat besi Langkah Pengerjaan Proses pembuatan sepeda listrik dilakukan dengan urutan yang
telah dirancang. Pembuatan sepeda ini dikelompokan menjadi bebrapa bagian.diantaranya
adalah pembuatan rangka, pemasangan motor penggerak, perakitan komponen sepeda. A.
Pembuatan Rangka Rangka sepeda ini terbagi menjadi dua bagian yaiu rangka utama dan
lengan ayun. Rangka utama dibuat dari pipa Ø 2. Sedangkan lengan ayun terbuat dari pipa
kotak 20mm x 40mm. Proses pembuatan rangka yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Proses pengepresan Memipihkan pipa dengan cara mengepres dengan mesin pres dari Ø 2
menjadi tebal diagonal 1,5.

Gambar 4.1 Proses Pengepresan 2. Proses membuat pola. Proses pembuatan pola adalah
proses pembuatan bentuk dan ukuran agar dapat dirangkai sesuai dengan desain yang
diharapkan. Pada proses pembuatan pola ini menggunakan alat berupa spidol, penggaris, alat
pengukur sudut sedangkan untuk pembentukanya menggunakan gergaji, gerinda dan kikir.
Untuk urutan proses produksinya adalah sebagai berikut: a. Rangka utama 1. Memotong besi
oval sesuai dengan ukuran. 2. Setelah mendapatkan panjang yang telah diinginkan, kemudian
membentuk ujung rangka sesuai pola yang telah dibuat. Gambar 4.2 Hasil Penggergajian

3. Membuat penguat rangka utama dengan membilah besi oval menjadi bentuk U yang
kemudian ditempatkan pada bagian tengah. Gambar 4.3 Penguat Tengah b. Lengan ayun
Menggergaji pipa kotak 20mm x 40mm. yang dijadikan sebagai rangka lengan ayun dengan
urutan sebagi berikut: 1. Menyiapkan gergaji dan bahan yaitu pipa kotak 20mm x 40mm. 2.
Membuat pola garis sesuai dengan ukuran dan bentuk. 3. Memberi tanda pada benda kerja
dengan menggunakan spidol. 4. Menjepit benda kerja ke ragum, agar mudah pada saat proses
pengergajian. 5. Menggergaji sesuai dengan tanda dan ukuran yang telah dibuat. Untuk
rangka lengan ayun dan penguat lengan ayun ini membuat sebanyak dua buah. Gambar 4.4
bahan lengan ayun Untuk kelengkapan lainya seperti head tube, seat tube dan bottom braket
diambil dari sepeda yang sudah tidak terpakai.hal ini dilakukan karena ukuran part yang telah
tersebut di atas merupakan ukuran standar sepeda.

3. Proses Pengelasan Proses pengelasan adalah proses menyatukan rangka sepeda yang telah
dibuat sesuai pola dan ukuran yang telah ditentukan. Proses pengelasan dilakukan dengan las
listrik dengan arus 70A. a. Pengelasan rangka utama 1. Menyiapkan las listrik dan elektroda.
2. Menyiapakan benda kerja yang akan dibuat sebagai rangka utama yaitu pipa Ø 2 dengan
panjang 60 cm dan 40 cm. 3. Menyatukan kedua rangka seperti pada gambar di bawah ini
dengan cara mengelas titik terlebih dahulu. Setelah mendapatkan ukuran yang presisi Gambar
4.5 Pengelasan Penguat 4. Kemudian baru mengelas penuh dengan las listrik dengan arus 70
5. Setelah rangka utama tersambung kemudian menyatukan headtube, bottom braket dan
seattube mengunakan las listrik yang terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.6 pengelasan head tube dan bottom braket

b. Pengelasan lengan ayun 1. Menyiapkan besi kotak ukuran 2cm x 4cm panjanng 17cm dua
buah dan 44cm dua buah. Gambar 4.7 besi kotak 2 cm x 4 cm 2. Penguat lengan ayun dengan
sudut dua buah. Gambar 4.8 penguat 3. Menyatukan besi kotak panjang 17cm dengan 44cm
dengan membentuk sudut dengan las listrik kemudian memberi penguat. Maka hasilnya
seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.9 lengan ayun

B. Pembutan Kotak Baterai 1. Memotong plat sesuai ukuran. 2. Menekuk plat dengan alat
tekuk plat. 3. Mengelas plat yang sudah ditekuk tadi dengan las titik untuk mengunci tekukan
setelah itu dilas penuh dengan las listrik dengan ampere rendah sampai selesai. Gambar 4.10
Proses Pengelasan 4.2. Pengecatan Rangka Pengecatan rangka dilakukan dengan tujuan
memberikan warna pada rangka sehingga akan menambah daya tarik terhadap sepeda yang
akan dibuat.

Gambar Proses pengecatan

Pengecatan rangka dilakukan melalui beberapa proses diantaranya adalah pengamplasan,


dempul, pelapisan under coat (epoxy), pelapisan top coat (cat dan clear). Prosesnya adalah
sebagai berikut: 1. Mengamplas seluruh bagian rangka dengan menggunakan amplas 400.
Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kerak dan kotoran karat besi pada rangka. 2.
Mendempul pada bagian-bagian yang tidak rata kemudian mengamplasnya dengan
menggunakan amplas 800. Pengamplasan dilakukan pada seluruh permukaan rangka. 3.
Mencuci rangka dengan menggunakan air kemudian dicuci dengan menggunakan sabun agar
bersih dari kotoran dan minyak. 4. Membilas dengan air kemudian mengeringkan. 5.
Menyemprot epoxy ke seluruh permukaan rangka agar rangka terhindar dari karat. 6. Setelah
epoxy kering kemudian mengamplas dengan menggunakan amplas 1500 pada seluruh
permukaan rangka. 7. Membersihkan sisa amplasan dengan menggunakan kain. 8. Memulai
mengecat dengan menyemprotkan cat dengan menggunakan spry gun ke seluruh permukaan
rangka. 9. Mengeringkan hasil pengecatan dengan memanskan di bawah sinar matahari. 10.
Setelah cat kering kemudian mengulanginya sebanyak 2 lapis atau dua kali proses yang sama
agar cat merata pada permukaan rangka kemudian dikeringkan. 11. Setelah permukaan cat
kering, kemudian menyemprotkan clear ke seluruh permukaan rangka yang telah dicat agar
rangka terlihat mengkilap. 12. Setelah clear rata kemudian mengeringkanya.

Proses Perakitan Proses perakitan adalah menggabungkan komponen-komponen sepeda


menjadi satu kesatuan sehingga menjadi sebuah bentuk sepeda. Komponenkomponen yang
dirakit adalah: 1. Stang / kemudi 2. Roda-roda 3. Gear dan rantai 4. Pengayuh 5.
Kelengkapan lain (rem, sadle,suspension) 6. Rangkaian kelistrikan (kit, baterai, grip gas,
controller) 7. Box batere 8. Assesoris 4.4. Hasil Sepeda Listrik Hasil pembuatan sepeda
listrik adalah seperti gambar di bawah ini: Gambar Hasil Sepeda Listrik 4.5. Pembahasan
Pada pembahasan ini akan dibahas mengenai pengujian alat yang selanjutnya akan di analisa,
hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang
dibutuhkan dan untuk mengetahui kemampuan alat yang direncanakan apakah bekerja sesuai
dengan yang diharapkan dan berjalan sesuai dengan teori yang direncanakan Pengujian
Kecepatan Pengujian kecepatan putar dilakukan dengan menggunakan tachometer yang
dihubungkan langsung ke sumbu putar. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui
kecepatan maksimal sepeda motor listrik tanpa beban maupun berbeban ` Pengujian
Kecepatan Putar Motor DC Langkah-langkah pada pengujian kecepatan putar motor DC dan
pulley roda sesuai dengan handel gas adalah sebagai berikut. 1. Menyiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan dalam percobaan, yaitu tachometer dan sepeda motor listrik yang akan
diuji. 2. Pasang tachometer pada pusat putaran motor DC. 3. Putar handel gas. 4. Mencatat
penunjukan alat ukur Penghitungan kecepatan sepeda motor listrik Dari data di atas dapat
dihitung kecepatan sepeda motor listrik ini. Disini tidak ada alat penghitung kecepatan sepeda
motor listrik karena kesulitan dalam dana. Oleh karena itu kecepatan sepeda listrik tanpa
beban dapat dihitung sebagai berikut. Asumsi: 1. kecepatan putar roda adalah 330 rpm
( mengukur dengan tachometer) 2. diameter roda luar 0,62m Langkah perhitungan : a)
Menghitung kecepatan sudut pada motor 1 rpm = 1 60 rps 1 rad = 180kn π

Maka, 330 rpm = 5,5 rps Mencari jumlah sudut = 5,5 x = Kemudian diubah dalam bentuk
radian 1980 kn s ω mak motor r ω mak motor r akn 1980 kn π s 180 kn ω mak motor r 34,56
s ω mak motor = ω mak roda b) Menghitung kecepatan maksimal V mak = ω mak.r roda =
34,56. 0,31 = 10,6 = 38,5 Jadi kecepatan laju sepeda listrik tanpa beban secara teori adalah
38,5 km / jam.kecepatan pada saat percobaan adalah 35 km/jam Menghitung Pengisian
Baterai Baterai memiliki kapasitas 15 Ah. Padahal waktu pengisian, secara
teorichargermemberikan arus sebesar 2,5 Ampere sesuai yang tertera dalam kemasancharger.
Gambar 4.13 Name Plate Charger

Perhitungan secara teori adalah sebagai berikut. Menghitung waktu penuh baterai t =
kapasitas baterai :I dimana : t = waktu pada saat baterai terisi penuh I = Arus yang mengalir
ke baterai t = 15 : 2.5 t = 6 jam Jadi waktu yang diperlukan untuk mengisi baterai hingga
penuhmenurut teori adalah 6 jam Menghitung Jarak Maksimal Sepeda Listrik Keadaan
baterai terisi penuh memiliki kapasitas 15Ah, yang artinya baterai memiliki cadangan energi
listrik 15 ampere dalam satu jam. Padahal arus yang digunakan pada kontroler untuk
mengerakan motor listrik sebesar 16 ampere. Jadi perhitungannya adalah sebagai berikut.
Menghitung waktu habis baterai bila digunakan terus menerus. Waktu habis baterai =
kapasitas baterai : arus kontroler = 15 Ah : 16 A = 0,93 jam Jadi waktu habis baterai
digunakan terus menerus adalah 0,93 jam. Maka dapat dihitung secara manual berapa jauh
jarak maksimum yang dapat ditempuh sepeda listrik. Pada kecepatan maksimal Jarak
maksimal = kecepatan maksimal.waktu habis baterai = 38,5 km / jam. 0,93 jam = 35,8 km
Jadi jarak maksimum yang bisa ditempuh sepeda listrik ini adalah 35,8 km, tetapi dalam
kenyataannya jarak yang ditempuh sepeda listrik ini adalah 30 km.
BAB V
PENUTUP

.1 Kesimpulan Dari hasilpercobaan,


makadiperolehkesimpulanatasperfomasepedalistriksebagaiberikut :

1. Dari hasilsepeda yang


telahdibuatmakasepedainisangatcocokdigunakanpadadaerahperkotaandeng ankondisijalan
yang cukupdatar.

2. Dari hasilpercobaandidapatkankecepatanmaksimalsepedalistrikjikadikendaraide
nganpengendaramempunyaiberat 65 kg adalah 35km/jam, jaraktempuhmaksimal 30km.

5.2 Saran

1. Untukmendapatpenerangan di malamhari, sepedalistrikinidapatditambahkanlampu.

2. Perluditambahsistempengisianatau alternator padasepedalistrik agar


pengisiandapatdilakukansaatsepedadikayuh.

Anda mungkin juga menyukai