PENDAHULUAN
yang terdapat dalam kendaraan adalah piranti utama supaya kendaraan dapat
dapat diganti dengan tenaga listrik untuk menggerakkan mesin. Kendaraan yang
menggunakan tenaga listrik tersebut adalah salah satunya kendaraan sepeda motor
listrik.
penggunakan bahan bakar minyak yang pada saat ini semakin langka,selain itu
yang terbilang cukup efektif mengingat energi listrik yang tersedia pada setiap
daerah, hampir di setiap rumah saat ini telah dialiri oleh arus listrik.
penggeraknya karena motor BLDC memiliki biaya perawatan yang lebih rendah
dan kecepatan yang lebih tinggi karena tidak menggunakan brush atau sikat.
1
Pada tahun 2017 telah dibuat sepeda motor listrik menggunakan BLDC
dengan kapasitas daya 350 W oleh senior Jandriko Manalu yang juga merupakan
sumber energi listrik sehingga motor BLDC dapat berputar dan di hubungkan ke
roda belakang menggunakan gir rantai dan akan dilakukan pengujian untuk
mengetahui pengaruh berat beban terhadap kinerja sepeda motor listrik untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dari sebuah sepeda motor listrik yang telah
Berat beban yang dimaksud dalam hal ini adalah berat beban pengemudi.
pemakaian daya.
motor.
2
1.4 Batasan Masalah
3. Pengujian berat beban pada sepeda motor listrik dilakukan pada jalan
datar.
dengan topik tugas akhir ini ,dari buku-buku referensi, baik yang dimiliki oleh
penulis atau di perpustakaan dan juga dari artikel-artikel, jurnal, internet dan
lain-lain.
pembimbing tugas akhir dan juga dosen-dosen pengasuh mata kuliah yang
3
1.6 Sistematika Penulisan
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Memberikan teori dasar untuk penyelesaian skripsi ini. Teori dasar yang
sistem.
Dalam bab ini akan dibahas mengenai sistematika ysng penulis lakukan
Bab ini membahas hasil penelitian dan analisa data terhadap hasil yang
diperoleh.
BAB V KESIMPULAN
saran saran dari hasil yang diperoleh yang diharapkan dapat bermanfaat
4
BAB II
Tinjauan Pustaka
Kendaraan listrik ditenagai oleh baterai yang dipasang pada kendaraan dan
biasanya memberikan biaya yang memadai untuk tenaga kendaraan melalui lalu
pembakaran internal. Kendaraan listrik ditenagai oleh listrik dengan baterai isi
ulang yang besar, motor listrik, pengontrol yang mengirimkan listrik ke motor
dari pedal akselerator pengemudi, dan sistem pengisian daya. Bagian-bagian dari
kendaraan listrik ini menggantikan mesin IC, tangki bahan bakar, saluran bahan
bakar, dan sistem pembuangan pada sepeda tradisional. Kendaraan listrik mengisi
Teknologi kendaraan listrik telah berkembang sejak lebih dari seratus tahun
yang silam. Pada awalnya, kendaraan bertenaga listrik lebih dulu populer
dari nama-nama yang penting dalam sejarah perkembangan kendaraan listrik. [3]
Sepeda motor listrik dimulai hampir bersamaan dengan sepeda tradisional. Pada
tahun 1895, Ogden Bolten diberikan hak paten Amerika Serikat untuk sepeda
5
bertenaga dengan motor hub enam kutub dan sikat DC yang dipasang di roda
belakang.[2]
perkembangan bidang ini di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa serta
Jepang. Pada permulaan era kendaraan bermotor di Amerika Serikat sekitar tahun
dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak atau bertenaga uap. Hal
ini disebabkan antara lain karena kendaraan listrik memiliki berbagai kelebihan
seperti tidak bergetar, tidak mengeluarkan asap, serta tidak bising seperti halnya
yang digerakkan oleh motor listrik. Gear ini lebih kecil dari pada roda, tapi
kecepatan linier roda pasti lebih besar dari pada kecepatan linier gear, sehingga
untuk menggerakkan roda yang besar diperlukan usaha yang kecil saja. Prinsip
lintasan (jalan) akan menyebabkan gerak translasi juga (melaju di jalan). Misal
tiap detiknya terjadi satu putaran (360° atau 2π radian), maka kecepatan sudut
radius roda sepeda 0,25 meter, maka kecepatan liniernya v = 1,57 m/s. [4]
6
2.3 Mekanisme Kerja Sepeda Motor Listrik
Mekanisme kerja dari sepeda motor listrik sangat sederhana. Sepeda motor
listrik memanfaatkan sumber tenaga yang berupa baterai yang digunakan untuk
Didalam kerjanya sepeda motor listrik dilengkapi sebuah controller yang salah
satu fungsinya adalah mengatur seluruh sistem kelistrikan pada sepeda motor
listrik.[5]
Bater
PW
M
Moto
Penggerak
Motor
Gambar 2.1. Sistem Propulsi Sepeda Motor Listrik
arah yang sama. Jika gaya pemagnetan dihilangkan, maka sebagian besar
domain tetap dalam kedudukan yang teratur dan dihasilkan suatu magnet
permanen. Kutub utara merupakan tempat keluarnya garis gaya magnetik dari
magnet dan kutub selatan merupakan tempat garis masuk ke magnet. Telah
diterangkan bahwa garis gaya yang mengelilingi kawat pembawa arus akan
saling tolak menolak jika garis-garis tersebut mempunyai arah yang sama.
Magnet tersebut akan saling tarik menarik jika mempunyai arah yang
7
Pada gambar 2.2 ditentukan dari arah garis-garis gaya keluar melalui
utara, masuk ke selatan. Jika kutub yang sama didekatkan satu sama lain, maka
garis-garis yang sama arah akan saling berlawanan, sehingga cenderung untuk
saling memisahkan kedua magnet secara fisik. Kutub-kutub yang berlainan jika
didekatkan satu sama lain akan menghasilkan suatu efek tarik-menarik secara
fisik karena garis-garis gaya dari kedua magnet akan bergabung menjadi simpul
(loop) panjang yang menyatu. Medan dengan garis-garis yang sama mendorong
dan memisahkan kedua magnet. Garis-garis yang tidak sama akan tarik-
a.dua kutub magnet yang tidak sejenis b.dua kutub magnet yang sejenis
listrik. Sebagai contoh jika ada kuat arus mengalir di dalam kawat penghantar
atau konduktor, maka kuat arus ini akan membangkitkan medan magnet di
kumparan kawat dan dialiri arus listrik maka timbul medan magnet. Salah satu
ujung menjadi kutub utara (U) sedangkan ujung yang lain menjadi kutub selatan
(S).
8
Gambar 2.3 Prinsip Kemagnetan Listrik
Ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi medan dari kumparan kawat atau
1)Kuat arus
memperbesar kuat medan atau dengan kata lain kekuatan medan akan
Besarnya intensitas kuat arus yang tetap, maka kekuatan medan akan
bertambah bila jumlah gulungan ditambah atau dengan kata lain menambah
jumlah gulungan atau lilitan ini berarti akan memperbesar kekuatan medan.
9
3)Memasukan inti besi (kern) kumparan
menjadi energi mekanik. Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga
kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak
senama akan tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita
menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar dan magnet
yang lain pada suatu kedudukan yang tetap. Dari beberapa pengertian tersebut
dapat diperoleh kesimpulan, bahwa motor listrik adalah sebuah sistem yang
berputar selama arus listrik yang mengalir pada sistem motor listrik tercukupi
10
2.7 Prinsip dan Mekanisme Kerja Motor Listrik
magnet kutub utara (KU) dan kutub selatan (KS), maka pada kawat tersebut
terkena sebuah gaya lorentz. Arah gerakan kawat sesuai dengan aturan
jarum jam, Perhatikan gambar 2.8. Pada gambar 2.8a arus listrik yang
mengalir melalui sisi kumparan sebelah atas dekat kutub utara (Ku)
meninggalkan kita sedangkan arah arus sebelah bawah dekat kutub selatan
menuju kita ,maka kumparan akan berputar berlawanan arah jarum jam
(Perhatikan arah medan magnet) sekitar kawat yang terdapat pada gambar 2.8 b
polaristas berlawanan dengan polaritas baterai yang terdapat pada gambar 2.8
a. Maka kumparan akan berputar searah dengan jarum jam lebih jelasnya lihat
gambar .
11
(a) (b) (c)
Mekanisme kerja untuk semua jenis motor secara umum sama yaitu
maka kedua sisi loop atau pada sudut kanan medan magnet akan
kumparan.
medan
12
Gambar 2.9 Prinsip dasar kerja motor listrik
tentang apa yang dimaksud beban motor. Beban mengacu pada keluaran
tenaga putar/ torque, sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban pada
2. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi
kecepatan).
13
2.8 Motor Brushless
adalah type motor sinkron yang memakai sumber listrik arus searah sebagai
inverter 3 fasa.[10]
Secara umum motor BLDC terdiri dari dua bagian, yaitu stator dan juga
rotor. Stator dalam motor BLDC merupakan bagian yang tidak bergerak yang
terdiri dari kumparan 3 fasa yang terlaminasi terhadap inti besi. sedangkan rotor
MP) dengan motor BLDC adalah terletak pada pembangkitan medan magnet
untuk meghasilkan gaya gerak. Jika pada motor DC-MP medan magnet yang
dikontrol berada di rotor dan medan magnet tetap berada di stator. Sebaliknya
timming komutasi memerlukan 3 buah hall sensor. Hall sensor ini berfungsi
sebagai penentu posisi rotor yang nantinya dilaporkan terhadap controller untuk
14
Gambar 2.10 Motor BLDC
Pada dasarnya prinsip kerja dari motor BLDC cukup sederhana, yaitu
magnet yang berada pada rotor motor akan tertarik dan terdorong oleh gaya
elektromagnetik yang diatur oleh controller dengan bantuan driver pada motor
terhadap sumber arus DC. Motor ini memerlukan sistem control yang nantinya
15
• Top speed yang terbatas
stator dan magnet permanen pada rotor. Timbulnya magnet elektris pada stator
merupakan akibat dari dialirinya arus DC pada kumparan stator sehingga timbul
μNi
B=
2l
(1)
arus dan 𝑙 adalah panjang lilitan. Arus yang mengalir ke kumparan stator memiliki
nilai yang berubah diantara ketiga terminal dengan beda fasa yang sama sehingga
menyerupai sumber tiga fasa. Akibat dari perbedaan fasa dan perubahan nilai arus
maka nilai medan magnet pada setiap kumparan berubah secara teratur. Sehingga
terjadi interaksi tarik menarik antar magnet elektris dan magnet permanen secara
teratur. Gerakan akibat Tarik menarik ini menyebabkan rotor berputar dengan
kecepatan:
120 f
Ns= (2)
p
16
1 putaran (360o) per 3 fasa motor.[13]
Melihat prinsip kerja motor DC brushless dan cara kerja sistem half
bridge pada proses peng-energize-an koil motor DC brushless maka cara kerja
putaran motor DC brushless sekarang dapat kita gambarkan, skema cara kerja
ke kutub positif pada bus motor DC brushless (Q1) lihat gambar 2.13, lalu phasa
phasa W tidak ter-energize, 2 buah vektor fluks dihasilkan oleh phasa U (panah
merah) dan phasa V(panah biru). Jumlah kedua vektor tersebut menghasilkan
vektor fluks pada stator(panah hijau) dimana rotor akan berusaha mengikuti
arah fluks stator tersebut. Pada kondisi ini motor sedang standby untuk
berputar, ketika posisi rotor sudah mencapai posisi tertentu yang diberikan,
maka nilai pernyataan logika pada Hall sensor berubah dari “101” ke “001”
dan pola tegangan baru tercipta pada motor DC brushless (BLDC) dimana phasa
17
netral ground (Q6) dimana posisi vector fluks stator(panah hijau) sekarang
Mengacu pada gambar 2.14 dan Tabel 2.1, kita sekarang dapat
menentukan switch (Q) mana saja yang aktif ketika phasa tertentu yang ter-
energize sehingga arah putaran rotor dapat terlihat. Pada step 3 phasa yang
aktif adalah W-V dan posisi vector fluks stator berada pada posisi tersebut,
lanjut ke step 4 phasa yang aktif adalah U-V dan rotor terus berputar kearah
Pada gambar step 5 dan step 6 terlihat phasa lain lagi yang ter-energize
dan arah putaran rotor terus mengikuti arah vektor fluks stator yang dihasilkan
dan selanjutnya proses putaran kembali lagi ke step 1. Itulah 6 langkah (step)
motor BLDC.[9]
18
2.10 Perbandingan motor Brushless DC dengan motor jenis lain
19
pada
sikat yang bergesekan
dengan
komutator.
BiayaPembuatan Lebih tinggi, karena Rendah.
memiliki magnet
permanen, biaya
pembuatan lebih tinggi.
Kontrol Rumit dan mahal Sederhana dan rendah
Pengontrol Kecepatan Sebuah controller selalu Kontroller tidak
diperlukan untuk diperlukan
menjaga motor tetap Pada kecepatan.tetap;
berjalan. Controller yang controller hanya
sama dapat digunakan diperlukan jika
untuk mengontrol kecepatan kontrol yang
kecepatan. diinginkan.
induksi.
20
khusus dalam torsi kali kecepatan.
awal.
Pengontrol Sebuah kontroller Tidak ada kontroler
Kecepatan selalu diperlukan untuk diperlukan untuk
menjaga motor tetap kecepatan
berjalan. Controller tetap.kontroller
yang sama dapat diperlukan hanya jika
digunakan untuk kecepatan variabel yang
mengontrol kecepatan. diinginkan.
Slip Tidak ada slip yang Rotor berjalan pada
terjadi pada,frekuensi frekuensi yang lebih
rotor dan stator. rendah dibandingkan
dengan Frekuensi dan
slip
bertambah pada beban
motor.
2.11 Kontroller
yang digunakan 3KW maka kontroller yang digunakan harus 3KW atau lebih
besar. Efek menggunakan kontroler yang lebih besar: ini justru sesuatu yang
21
bagus. Torsi akan meningkat, kontroler lebih awet dan top speed sama aja,
pada motor DC brushless berperan sangat penting dan dapat dikatakan sebagai
mengalir sehingga putaran motor dapat diatur secara akurat. Inverter pada motor
multipole tiga phase maka dibutuhkan inverter tiga phasa tegangan DC menjadi
2.12 Baterai
Baterai merupakan bagian yang cukup vital pada sepeda motor listrik
dalam hal menyimpan energi untuk dapat digunakan sebagai daya penggerak
motor dan kontrolnya. Baterai adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada
22
saat pengisian / charge energi listrik diubah menjadi energi kimia dan saat
penggerak. Untuk Ampere, makin besar akan memberikan daya jangkau yang
lebih jauh. Baterai yang digunakan pada rancang bangun sepeda motor listrik ini
bagian belakangan, di frame tengah atau paling praktis di depan stang. Tapi jika
keseimbangan.
akan menimbulkan rugi-rugi tembaga, inti besi, mekanik seperti hambatan yang
ditimbulkan akibat gesekan dan udara. Faktor yang mempengaruhi rugi-rugi inti
23
Total rugi-rugi akan mempengaruhi daya yang dibutuhkan oleh motor
untuk bekerja dan efisiensi motor, dimana daya Output motor yaitu daya input
dikurangi total rugi-rugi yaitu I2.Rph, sehingga semakin besar total rugi-rugi
. (3)
2.13.1 Torsi
menggerakkan atau memindahkan mobil atau motor dari kondisi diam hingga
berjalan, jadi torsi adalah suatau energi. Besarnya torsi adalah besaran
turunan yang biasa digunakan untuk menghitung energi yang dihasilkan dari
benda yang berputar pada porosnya. Adapun perumusan dari torsi adalah
sebagai berikut. Apabila suatu benda berputar dan mempunyai besar gaya
T = F x b (N.m) (4)
24
Karena adanya torsi inilah yang menyebabkan benda berputar terhadap
porosnya, dan benda akan berhenti apabila ada usaha melawan torsi dengan
T = 5252 P / N (5)
Dimana : T = Torsi ( lb ft )
P = Daya (HP )
motor listrik yang melibatkan arus konsumsi motor listrik dan tegangan dari
P=IxV (6)
V = Voltase (V)
25
Untuk mendapatkan nilai daya, ada 2 variabel yang diperlukan yaitu :
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur
energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran
listrik dalam sebuah konduktor listrik. Dalam dunia kendaraan listrik Voltase
sangat erat kaitannya dengan jumlah baterai. Baterai yang disusun seri akan
total adalah 18V. Dalam merangkai baterai secara seri memang boleh dalam
voltase yang berbeda, Namun apabila paralel voltase harus sama karena apabila
volt berbeda maka aka terjadi Short sebesar beda V tersebut.Voltase yang sering
digunakan dalam kendaraan listrik adalah 24V, 36V,48 V, 60V, 72V dan 84V.
Alat untuk mengukur Volt adalah Voltmeter, cara pemasangan voltmeter adalah
susunan pararel. Yaitu satu pin terhubung positif dan satu pin terhubung negatif.
2) Arus Listrik
26
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan
satuan Amper. konsep yang harus kita pegang tentang arus listrik adalah: Arus
mengalir sesuai kebutuhan beban . Semakin beban meminta besar maka arus
yang mengalir semakin besar, begitupula sebaliknya. Linieritas dari hal itu
maka ukuran kabel sangat erak kaitannya dengan besarnya Amper yang
mengalir. Arus yang kecil dibawah 5A bisa menggunakan kabel 3mm, untuk
mampu dialirkan dalam waktu 1 jam. Jadi Ah itu ibarat tangki penampungan.
kapasitas Ah nya. Misal aki mobil 45Ah yang mampu mengeluarkan arus 210A
Disini banyak pengguna kendaraan listrik yang masih salah kaprah. Ada
beberapa persepsi yang salah seperti baterai 7 Ah tidak bisa mengeluarkan arus
lebih dari 7A atau sepeda listrik yang baterai aslinya 12V 12Ah kalau diganti
baterai mobil 45Ah bisa terbakar kontrollernya, ada juga yang berpersepsi
baterai kalau disusun seri juga ikut dijumlahkan. Alat untuk mengukur arus
27
Gambar 2.17 Pengukuran arus listrik
penunjuk ini disebut dengan RPM metrer atau Tachometer. Angka yang
Pout= τ x ω. (7)
τ = Torsi (Nm)
Dalam rancang bangun sepeda motor listrik ini sifat kendaraan juga harus
antaranya berat kendaraan, keadaan jalan, jenis mesin yang di gunakan dan hal-
28
yang akan di alami sepeda motor listrik tersebut. Perlawanan-perlawanan
1. Tahanan aerodinamik
Diketahui : Cd = 0,9
𝑀𝑎𝑘𝑎 ∶
Ra = 0,5 . cd . A . V2 . 𝜌 (8)
akibat adanya perubahan bentuk yang terjadi pada ban dan permukaan jalan.
Rr = Cr . Wt (9)
Dimana :
Wt = Berat total
29
BAB III
adalah penetapan tempat dan waktu penelitian, penetapan alat dan bahan,
Perancangan dan pembuatan alat telah di mulai pada bulan Maret 2018 di
lab teknik tegangan tinggi USU dan pengujian data telah dilaksanakan pada
bulan Agustus 2018 di lab konversi energi USU dan stadion mini USU.
2. Motor BLDC
5. Charger 48 volt
6. Potensiometer
30
3.4 Diagram Alir Perencanaan Sepeda Motor Listrik
perancangan.
Adapun prosedur dalam pembuatan tugas akhir ini terdiri dari beberapa
kebutuhan seperti:
31
Memilih besi profil L dan besi strip untuk kedudukan baterai.
motor listrik.
motor BLDC.
2) Perakitan
Pengecatan rangka.
menggunakan rangka dasar Sepeda Motor CB100. Karena Suku cadang yang di
gunakan pada cb100 tidak terlalu banyak jadi dapat mengurangi berat yang
32
prangkat elektronik yang di pasang. Oleh sebab itu Pada saat perakitan sepeda
motor listrik ini tidak banyak perubahan dalam keaslian komponen dan
Gear adalah sebutan untuk roda gigi yang bekerja pada suatu mesin yang
dengan gear lain untuk mengirimkan torsi. Dua buah gear atau lebih yang
dengan gear lebih kecil seperti tampak pada gambar 3.3 ini.
33
Gambar 3.3 Gear Pada Sisi Kanan Sepeda Motor Listrik
Gear yang kecil yang sudah dapat transmisi daya langsung dari BLDC
akan memutar gear yang sudah terhubung dengan as motor segingga memutar
gear yg berada pada sisi kiri sepeda motor dan gear ini dihubung kan lagi
34
BAB IV
Besi profil ini dipilih karena tidak terlalu berat dan besar saat dibuat
untuk kedudukan aki dan besi strip ini dipilih karena tidak terlalu besar dan
tidak berat yang mengakibatkan penambahan berat rangka tidak terlalu banyak.
2) Rangka Motor
menggunakan rangka dasar Sepeda Motor CB100. Karena Suku cadang yang di
gunakan pada cb100 tidak terlalu banyak jadi dapat mengurangi berat yang
prangkat elektronik yang di pasang. Oleh sebab itu pada saat perakitan sepeda
motor listrik ini tidak banyak perubahan dalam keaslian komponen dan
Pada bab ini akan disajikan mekanisme pengukuran dan serangkaian uji
coba terhadap kendaraan listrik yang telah dibuat. Dari proses pengukuran dan
uji coba yang telah dilakukan kemudian akan didapatkan data. Selanjutnya
dilakukan proses analisa terhadap data hasil pengukuran dan uji coba ini.
35
3) Motor BLDC 3 Kw
Merek : QSMotor
Daya : 3Kw
4) Kontroler 3 Kw
Power : 3 Kw
Voltage : 72 Volt
5) Handle Gas
Handle gas dipilih sesuai dengan tegangan motor BLDC yaitu 48V dan
36
2) Pembuatan Kedudukan Kontroler
akan dipasang pada bagian bawah tangki motor yang sudah di angkat kemudian
a) Pasang motor bldc pada pada bagian tengah bawah sepeda motor listrik.
c) Sambungkan kabel besar tunggal hijau, biru, kuning skun ring pada
motor BLDC ke kabel besar tunggal hijau, biru, kuning skun ring pada
kontroler dengan baut heatsink atau bisa juga disambungkan melalu suatu
terminal.
37
4.3 Hasil Perancangan
Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat yang selanjutnya akan
di analisa, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan
dengan yang diharapkan dan berjalan sesuai dengan teori yang direncanakan.
Dari hasil rancangan dan pembuatan sepeda motor listrik (electric motorcycle)
38
(a) (b)
Gambar 4.4. Sepeda Motor Listrik Tampak Depan (a) dan Tampak
Belakang(b)
Panjang : 1,20 m
Lebar : 0,68 m
Ke.Maksimum : 70 Km/h
Daya : 3 Kw
Kontroller : 3 Kw
Baterai : 48 Volt 12 Ah
39
4.6 Mekanisme Pengujian Sepeda Motor Listrik
ukur yang disesuaikan dengan parameter (besaran) yang akan diukur. Untuk
perangkat mekanik parameter yang akan diukur yaitu banyaknya rotasi per
menit (RPM).
akan diukur. Untuk perangkat elektrik parameter yang akan diukur yaitu
tegangan (V) dan arus (I), sehingga perangkat ukur yang diperlukan yaitu
wattmeter. Perangkat ukur ini dibagi menjadi 2 yaitu analog dan digital, dalam
hal ini perangkat ukur digital lebih memudahkan pembacaan dan pengukuran.
biasa disingkat RR) merupakan segala gaya-gaya luar yang berlawanan arah
dengan arah gerak kendaraan yang sedang berjalan di atas suatu jalur. Untuk
RR = Wt x Crr
= 12,54
40
4.8 Penentuan Tahanan Aerodinamik
Cd = 0,9
A = 0.8 x 1.25 = 1 m2
V = 10 km/jam
= 2,78 m/s
𝜌 = Densitas udara
= (1,175 kg/m3)
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 ∶ Ra = 0,5 . cd . A . V2 . 𝜌
= 4,09 N
hanya beban dari roda belakang saja. Tahapan kedua dengan cara memberikan
beban dengan variasi beban I yaitu dari umur 16 tahun - 29 tahun dengan berat
badan 54,2 kg – 58,8 kg. Berdasarkan rentang variasi beban I, pengendara dalam
variasi ini memiliki berat badan 53 kg. Variasi beban II yaitu dari umur 29 tahun
- 49 tahun dengan berat badan 58,9 kg – 62,9 kg. Berdasarkan rentang variasi
beban II, pengendara dalam variasi ini memiliki berat badan 62 kg pada jalan
datar.
41
Tabel 4.1 Rerata dan Median Berat Badan/Tinggi Badan Menurut
42
n(Km/h) (Watt) (Nm) (Watt)
10 51,16 1,002 51,25 94,78 5,27 51,1 99,71
15 51,02 1,293 65,96 138,9 4,52 65,71 99,63
20 51,12 1,614 82,5 185,2 4,24 82,11 99,53
25 50,97 1,962 100 231,5 4,1 99,43 99,43
30 51,01 2,311 117,86 277,8 4,03 117,07 99,33
35 51,09 2,553 130,43 324,1 3,82 129,47 99,26
40 51,1 2,758 140,91 370,4 3,61 139,79 99,2
Tabel 4.2 Pengujian Sepeda Motor Listrik BLDC 3 KW Tanpa Beban
pengambilan data.
Kecep
v P. in Torsi P. Out
atan i (Amp) rpm Ef(%)
(Volt) (Watt) (Nm) (Watt)
(Km/h)
10 4,99 51,78 258,75 94,78 24,58 255 98,55
15 7,12 51,4 366,04 138,9 23,71 358,43 97,92
20 8,47 50,75 430 185,2 20,8 419,23 97,5
25 9,89 50,89 503,13 231,5 19,39 488,47 97,09
30 10,73 51,1 548,15 277,8 17,56 530,89 96,85
35 12,28 51,32 630,43 324 17,23 607,79 96,41
40 13,34 51,34 685 370,4 16,33 658,3 96,1
43
35 15,55 50,34 782,6 324 21,16 746,35 95,37
40 18,11 49,7 900 370,4 21,1 850,81 94,53
data dilakukan secara manual. Berikut ini adalah salah satu pengolahan data dari
pengujian tanpa beban dan pengujian dengan beban 160 kg pada sepeda motor
listrik. Berikut ini adalah salah satu contoh dari pengolahan data berdasarkan
prengujian.
b) Daya ouput
P Out = P In – P loses
P Loses = I2.Rph
= 1,0022 . 0,15
= 0,15 Watt
Pout = 51,25-0,15
= 51,1 Watt = 0,07 Hp
c) Torsi
44
5252 x Hp
Torsi =
Rpm
5252 x 0,07
Torsi ¿ =¿3,88 lb ft
94,78
= 5,06 Nm
d) Efisiensi
Ef = ( Pout
Pin )
x 100 %
=(
51,25 )
51,1
x 100=99,7 %
10000 m
= w x 0,28
3600 s
w = 9,92 rad/s
60 x w 60 x 9,92
n =
2π
= 6,28
= 94,78 rad/s
b) Daya ouput
P Out = P In – P loses
P Loses = I2.Rph
= 4,992 . 0,15
= 3,74 Watt
Pout = 258,75-3,75
= 255 Watt = 0,34
c) Torsi
5252 x Hp
Torsi =
Rpm
45
5252 x 0,34
Torsi ¿ =¿18,84 lb ft
94,78
= 24,58 Nm
d) Efisiensi
Ef = ( Pout
Pin )
x 100 %
=(
258,75 )
255
x 100=98,55 %
Berdasarkan data hasil pengujian tanpa beban dan data hasil pengujian
dengan variasi beban yang telah dimuat dalam tabel selanjutnya dibuat grafik
kecepatan vs torsi
35
30
kecepatan (km/h)
25
20 variasi beban I 53 kg
variasi beban IV 62 kg
15
variasi tanpa beban
10
5
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45
torsi (Nm)
Berdasarkan grafik pada gambar 4.9 dapat kita lihat bahwa nilai torsi
semakin kecil apabila kecepatan terus meningkat, tetapi pada kecepatan yang
46
berat beban .Semakin meningkat berat beban maka torsi yang dibutuhkan juga
meningkat.
Kecepatan vs Daya
1000
800
variasi beban I 53 kg
Daya (watt)
600
variasi beban IV 62 kg
400
variasi tanpa beban
200
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45
kecepatan (Km/h)
perbedaan nilai daya pada setiap variasi kecepatan dan variasi beban. Semakin
tinggi kecepatan maka daya akan meningkat pula (berbanding lurus), kemudian
berat beban yang meningkat pada kecepatan yamg sama mempengaruhi daya,
daya semakin meningkat berbanding lurus dengan peningkatan berat beban pada
47
Kecepatan vs Efisiensi
102
100
98
Efisiensi (%)
variasi beban I 53 kg
96 variasi beban IV 62 kg
94 variasi tanpa beban
92
90
5 10 15 20 25 30 35 40 45
Kecepatan (km/h)
saat pengujian dengan variasi beban 62 kg dengan kecepatan 40 km/jam. Hal ini
kecepatan yang sama dan berat beban yang berbeda efisiensi semakin
berkurang.
48
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kesimpulan yaitu :
semakin tinggi berat beban maka torsi yang dihasilkan semakin besar
daya, semakin besar berat pengemudi dan kecepatan motor maka daya
cenderung linear.
pada saat pengujian tanpa beban dan pengujian dengan beban terjadi
5.2 Saran
49
Daftar Pustaka
[4] Eko Prasetyo, Dahmir Dahlan, Rahmad Ryfaldi, Analisis Uji jalan Sepeda
Motor Listrik 1 kW, Seminar Rekayasa Teknologi, Agustus 2018
[6] I Nyoman Bagia, I Made Parsa, Motor-Motor Listrik, Cv. Rasi Terbit,
2018
[7] Aditya Kuswardana, Analisis Sistem Motor Penggerak Pada Mobil Listrik
Dengan Kapasitas Satu Penumpang, Universitas Negeri Semarang, 2016
[8] Yuniarto,Muhammad Nur dkk. 2014 Perancangan dan Uji Performa Axial
Flux Permanent Magnet Coreless Brushless Direct Curent Motor. Jurnal
Teknik POMITS Vol. 1, No 1
[11] Nadia Julian Putri, Analisis Pemodelan Motor Brushless DC 1500 Rpm
Untuk Aplikasi UAV (Unmanned Aerial Vehicle), Universitas
Lampung,2018
50
[12] Qori Dermawan, Muhammad Sadli, Andik Bintoro, Penggunaan Motor
DC Brushless Sunny Sky X2212-13 KV: 980 II Pada Perancangan
Quadcopter, Jurnal Energi Listrik, Volume 7 No. 2, Tahun 2018
[15] Jatmiko, Abdul Basith, Agus Ulinuha, Muhammad Afan Muhlasin, Ibnu
Shokhibul Khak, Analisis Performa dan Konsumsi Daya Motor BLDC
350 W pada Prototipe Mobil Listrik Ababil, Jurnal Emitor, Vol.18 No. 02
51
Lampiran
52
QS Motor 17inch 3kW 273 40H V2 BLDC Electric
Scooter Motorcycle in wheel hub motor with
conversion kits
1.QS Motor Specfication
Motor Type: BLDC Outer Rotor In-Wheel Hub Motor With Hall Sensor
Brand: QS Motor,QSMOTOR
Motor Design: Double axle with 17inch moped rim (integrated)
Rim size:17x3.5inch
Magnet Height: 40mm, 28 pole pairs
Stator: Aluminum Core
Rated Power: 3000W
Speed(customizable):
48v 30km/h~65km/h 300-900RPM
60v 30km/h~80km/h 300-1100RPM
72v 30km/h~80km/h 300-1100RPM
Max Torque approx 170N.m
KV: 5.69/8.35 (optional)
Thermic Probe: KTY83-122 (as default, optional)
Max Efficiency approx 88%
Brake type: Disc brake (as default), PCD3*80mm-M8, CB 58mm
Drop-outs: 200mm
Dual Halls with waterproof connectos(One for spare, in case of damage)
8mm² Phase Wire
Waterproof Grade: IP54
Color: Black (as default), Yellow or White/Luminous
2. Drawing
53
4. Test Report
Here is one test teport of our 3000w 40h hub motor, 72v 773.6rpm
If you want to check other test report with different kV value, pls.
contact with our sales freely.
54