Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN TUGAS AKHIR

PEMBUATAN SEPEDA LISTRIK


“KONVERSI PEMBUATAN SEPEDA LISTRIK”

DISUSUN OLEH :
Nama : 1. TIM DESAIN
2. TIM PRODUKSI
3. TIM QUALITY CONTROL
Semester / Kelas : 06 / XII-TITL1
Kompetensi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Program Keahlian : Teknik Listrik

PEMERINTAHAN KABUPATEN MOJOKERTO


DINAS PENDIDIKAN
UNIT PELAKSANAAN TEKNISI SATUAN PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 PUNGGING
Jl. Raya Trawas, Pungging – Mojokerto Telp./Fax. 0321-593257
Email: smkn1pungging_mjk@yahoo.co.id
Website: http://www.smkn1pungging.sch.id
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita hanturkan atas kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan
karunia-Nya yang senantiasa selalu menyertai. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan mengenai “Desain Konversi Pembuatan Sepeda Listrik”
sesuai dengan ketentuan dan waktu yang ditentukan. Laporan ini disusun
berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan dalam lapangan kerja. Laporan yang
telah penulis susun ini, di buat sebagai syarat mutlak untuk dapat menyelesaikan
penugasan, sesuai dengan ketentuan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, penulis berharap agar dengan adanya laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pembaca.

Mojokerto, 02 Januari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi didunia transportasi sangatlah pesat. Hal
tersebut tidak lepas dari meningkatnya mobilitas masyarakat dan kesadaran
akan polusi yang dihasilkan dari alat transportasi, maka muncullah teknologi
transportasi ramah lingkungan. Sebagai contohnya adalah sepeda, yang
merupakan sarana transportasi yang mudah dijumpai dimana saja, selain
spesifikasi yang sederhana sepeda juga dimiliki hampir semua golongan
karena lebih terjangkau dibandingkan dengan kendaraan bermotor. Selain itu,
sepeda juga sering digunakan sebagai modal sarana transportasi jarak dekat.

Melihat hal tersebut, dikembangkan sepeda listrik sebagai kendaraan


hybird yang menggunakan tenaga manusia dan motor listrik. Sepeda listrik
tentu memiliki kelebihan dari segi efisiensi tenaga dan waktu dibanding sepeda
konvensional, diantaranya pengoperasiannya yang mudah, lebih sedikit
mengeluarkan tenaga dibandingkan menggunakan kendaraan bertenaga
manusia, tidak mengkonsumsi bahan bakar minyak, serta tidak menimbulkan
polusi. Sumber energi yang digunakan pada sepeda listrik berasal dari baterai
atau aki untuk menggerakkan motor listrik. Sumber listrik yang digunakan untuk
mengisi ulang baterai pada umumnya berasal dari sambungan PLN, namun
ada beberapa yang sudah mengupgrade pengisian ulang baterai dengan
memanfaatkan tenaga surya.

Perancangan sepeda listrik sangat dipengaruhi oleh pemilihan jenis


material, desain, struktur geometrik dari rangka sepeda itu sendiri, beben
pengendara, komponen penggerak listrik, serta kekuatan rangka sepeda.
Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi kenyamanan dan keamanan
pengendara serta umur pakai yang dimiliki oleh sepeda.

Melihat dari kenyataan tersebut, tugas akhir ini difokuskan untuk


merancang dan membuat sepeda listrik dengan mengkonversi dari sepeda
bekas. Sepeda listrik yang dibuat adalah menggunakan satu set kit E-bike dan
baterai yang diisi ulang menggunakan sambungan dari PLN.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang, maka dapat diambil
beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1.2.1.

1.3. Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat diambil beberapa tujuan
penulisan laporan sebagai berikut :

1.3.1.

1.4. Batasan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat diambil beberapa batasan
masalah sebagai berikut :

1.4.1.

1.5. Metode Penulisan


Dengan menggunakan beberapa metode penulisan, diharapkan data
yang diperoleh benar-benar akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Beberapa metode penulisan tersebut adalah sebagai berikut :

1.5.1. Metode Praktik Kerja


Yaitu metode pengumpulan data dan praktik secara langsung.
Terutama pada objek yang dibahas pada laporan ini.
1.5.2. Metode Observasi
Yaitu pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan
secara langsung pada objek di lapangan, data-data yang diperlukan
dicatat sesuai dengan kenyataan di lapangan.
1.5.3. Metode Literatur
Yaitu metode pencarian data-data yang diperlukan dari buku-
buku teknik maupun internet juga dengan bertanya pada guru
pembimbing.
BAB II

KAJIAN TEORI
2.1. Pengertian Sepeda Listrik
Pada dasarnya, sepeda listrik adalah sepeda kayuh biasa yang
ditunjang dengan berbagai komponen kelistrikan berupa baterai, motor atau
dinamo, dan pengontrol yang saling bekerja. Perbedaan sepeda listrik dengan
sepeda motor listrik dengan sepeda motor listrik adalah, sepeda listrik
mempunyai pedal seperti sepeda pada umumnya, yang bisa juga digunakan
untuk menggerakkan sepeda listrik tersebut, sedangkan sepeda motor listrik
hanya mengandalkan motor listrik sebagai penggeraknya.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa sepeda listrik ini bekerja dengan
cara mengkonverensi energi listrik dari baterai menjadi energi gerak melalui
dinamo. Dinamo yang kemudian mengalami gerakan berputar akan
meneruskannya ke bagian roda belakang sehinggga sepeda listrik bisa
berjalan tanpa harus dikayuh. Terdapat berbagai macam varian sepeda listrik
salah satunya Pedelec (pedal electric cycle) yang memiliki sistem motor kecil
hingga sepeda listrik dengan kecepatan yang hampir sama dengan sepeda
motor bertenaga mesin. Sepeda listrik menggunakan tenaga baterai yang
dapat diisi ulang dengan kecepatan rata-rata 25-30km/jam.

2.2. Keunggulan Sepeda Listrik


Penggunaan sepeda listrik dalam kehidupan sehari-hari tentu memiliki
banyak keunggulan dibandingkan sepeda kayuh biasa. Salah satunya adalah
menghemat uang, waktu, dan tenaga. Sepeda listrik menghemat uang karena
tidak perlu biaya bensin, menghemat waktu karena bisa berselip-selip, dan
menghemat tenaga karena ada bantuan dari baterai untuk menggerakkan
sepeda listrik, sehingga pengguna tidak sepenuhnya mengayuh sepeda.

Sepeda listrik juga termasuk salah satu kendaraan yang ramah


lingkungan, karena tidak menghasilkan asap dari sisa bahan bakar. Selain itu
harga sepeda listrik lebih terjangkau dibandingkan sepeda biasa dari segi
kenyamanan dan kualitasnya.
2.3. Kelemahan Sepeda Listrik
Tidak ada sesuatu yang sempurna seperti halnya sepeda listrik ini, ada
beberapa kelemahan yang dimiliki. Apabila listrik sudah ahbis, kendaraan ini
akan kehilangan sisi praktis dan kemudahannya, yang otomatis mengharuskan
pengguna untuk mengayuh sepeda.

Berbeda dengan sepeda motor yang biasanya mengisi bahan bakar


hanya butuh waktu beberapa menit saja, namun tidak dengan sepeda listrik.
Dibutuhkan waktu yang realtif lama kurang lebih 8 jam untuk mengcharge
baterai sampai penuh. Beban sepeda listrik juga ada batasannya, sepeda listrik
hanya mampu menahan beban maksimal 125kg.
BAB III

ALAT DAN BAHAN


3.1. Komponen serta Bahan pada Sepeda Listrik
Berikut merupakan komponen serta bahan yang digunakan dalam
perakitan sepeda listrik :

3.1.1. Sepeda Ontel Bekas


Untuk konversi sepeda listrik, dibutuhkan sepeda ontel bekas
sebagai komponen utama. Sepeda tersebut akan ditambah satu set kit
E-bike serta komponen-komponen yang lainnya.

Gambar 3.1 Sepeda Ontel

3.1.2. Motor atau Dinamo (Tromol)


Tromol merupakan komponen yang menjadi penggerak utama
bagi sepeda listrik. Pada umumnya, tegangan yang diaplikasikan pada
tromol adalah 60volt hingga 72volt dengan daya 1 kW sampai dengan
3 kW. Pada perakitan ini, digunakan dinamo bldc 36v350w + velg ring
20 (spoke dan jeruji) dengan kecepatan 20-30km/jam.

Gambar 3.2 Tromol

3.1.3. Baterai
Pada sepeda listrik, bateraijuga menjadi komponen penting. Hal
ini dikarenakan baterai menjadi tempat menyimpan listrik. Fungsi
baterai disini sangat mirip dengan tangki bensin pada sepeda motor
konvensional. Selain itu, terdapat beberapa jenis baterai jenis baterai
yang digunakan pada sepeda listrik, antara lain, lithium, lithium ion,
lithium phosphate, lithium ion phosphate, lead acid, dan nickel metal
hydride.

Gambar 3.3 Baterai

3.1.4. Controller
Controller pada sepeda listrik berfungsi sebagai power drive
unit. Fungsi controller pada sepeda listrik adalah sebagai pengontrol
sepeda listrik (menaikkan atau menurunkan kecepatan sepeda listrik).

Gambar 3.4 Controller

3.1.5. Throttle atau Handle Gas


Throttle memiliki arti aksi putaran mesin yang berarti
membiarkan lebih banyak muatan masuk kedalam ruang bakar engine
menghasilkan tenaga lebih besar, begitu pula sebaliknya. Fungsi dari
throttle adalah untuk mengatur akselerasi pada sepeda listrik.
Gambar 3.5 Handle Gas

3.1.6. Rem (Brake)


Pengoperasian rem sepeda harus dilengkapi minimal 2 rem,
yaitu rem belakang yang dioperasikan oleh tuas rem sebelah kiri dan
rem depan yang dioperasikan oleh tuas rem sebelah kanan. Rem
belakang juga boleh dioperasikan oleh pedal pada sistem rem pedal.

Gambar 3.6 Rem

3.1.7. Gir
Fungsi dari gir adalah untuk efisiensi dan kecepatan. Tiga hal
yang berperan dalam sistem gir adalah energi, speed, dan force atau
tenaga, kecepatan, dan gaya dorong. Gir pada sepeda memudahkan
kita agar dapat mengatur dan mengganti kecepatan dan berat kayuhan
yang nyaman sesuai dengan medan yang kita hadapi.

Gambar 3.7 Gir

3.1.8. Boncengan
Fungsi boncengan disini bukan seperti biasanya yang
digunakan untuk membonceng orang, melainkan untuk meletakkan
baterai sebagai sumber energi sepeda listrik.

Gambar 3.8 Boncengan

3.1.9. Charger
Charger merupakan peranti yang digunakan untuk mengisi enrgi
kedalam baterai dengan memasukkan arus listrik melaluinya. Arus
listrik yang dimaksudkan tergantung pada teknologi dan kapasitas
baterai yang diisi ulang tersebut. Charger pada praktikum ini digunakan
untuk mengisi daya ketika baterai pada sepeda listrik sudah mulai
melemah atau habis.

Gambar 3.9 Charger

3.1.10. Kabel NYAF

Kabel NYAF adalah jenis kabel fleksibel yang mempunyai inti


atau penghantar tembaga serabut dengan selubung PVC. Tegangan
nominal antara 450/750v. Biasanya digunakan untuk instalasi panel-
panel yang memerlukan fleksibilitas yang tinggi.

Gambar 3.10 Kabel NYAF


3.1.11. Skun

Skun adalah terminal atau konektor yang dapat dipasang pada


kabel secara bebas. Bahan dari skun ini juga bermacam-macam mulai
dari tembaga, kuningan, sampai aluminium.

Gambar 3.11 Skun

3.1.12. Spiral

Spiral adalah pelindung kabel yang memiliki bentuk spiral yang


berfungsi melindungi kabel agar tetap terjaga tidak tertekuk, tetap
bersih, dan tidak lecet ketika tergesek.

Gambar 3.12 Spiral

3.2. Peralatan yang Digunakan dalam Perakitan


Pada perakitan sepeda listrik ini memerlukan beberapa peralatan.
Berikut merupakan peralatan yang digunakan pada perakitan KNX:

3.2.1. Kompresor
Kompresor adalah perangkat yang mengubah listrik menjadi
energi kinetik dengan mengompresi dan menekan udara sehingga suhu
dan tekanan dari udara tersebut akan dialirkan kedalam bejana udara.

Gambar 3.13 Kompresor


3.2.2. Obeng +/-
Obeng plus (+) dan minus (-) digunakan untuk mengencangkan
atau mengendorkan baut atau scrub.

Gambar 3.14 Obeng +/-

3.2.3. Tang Kombinasi


Tang adalah alat yang digunakan untuk memegang benda kerja.
Tang terbuat dari baja, biasanya tang digunakan untuk memegang
benda panas ataupun meluruskan dan membengkokkan benda keras.

Gambar 3.15 Tang Kombinasi

3.2.4. Kunci Pas


Alat bantu ini adalah alat ynag terbuat dari baja yang dikeraskan
dan dilapisi khrom atau nikel agar tidak mudah aus, dimana fungsi kunci
ini diguakan untuk memutar (mengencangkan dan melepas) baut atau
mur.

Gambar 3.16 Kunci Pas

3.2.5. Kunci L
Kunci L berfungsi untuk melepaskan atau mengencangkan baut
yang kepalanya menjorok ke dalam. Biasanya berbentuk segi enam atau
bintang.
Gambar 3.17 Kunci L

3.2.6. Kunci T
Fungsi utama kunci T adalah untuk melonggarkan dan
mengencangkan baut. Kunci T relatif lebih mudah digunakan jika
dibandingkan dengan jenis kunci lainnya. Ujung kunci yang ramping
membuat kunci T mampu menjangkau celah yang sempit pada mesin.

Gambar 3.18 Kunci T

3.2.7. Kunci Inggris


Adjustable Spanner atau yang lebih dikenal dengan sebutan
kunci inggris merupakan sebuah kunci untuk melepas dan memasang
mur/baut dengan menyetel sesuai dengan ukurannya. Kunci ini memiliki
beberapa bagian, yaitu rahang diam, rahang geser ulir penyetel, dan
lengan.

Gambar 3.19 Kunci Inggris


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1.
BAB V

PENUTUP
5.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai