OBSERVASI INDUSTRI
DISUSUN OLEH:
YATWAWAN LOLO
NIM: 16702251038
PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
2016
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
anugerah-Nya sehingga penulis dapat melaksanan Observasi Industri di PT.
Madubaru PG. Madukismo, Yogyakarta dan dapat menyelesaikan laporan
Observasi Industri di PG.Madukismo Bantul tepat waktu.
Laporan Observasi industri merupakan Tugas mata kuliah Pengkajian
dan Penerapan Teknologi. Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan Observasi
Industri tidak dapat berjalan dengan lancar tanpa bantuan, bimbingan, serta doa
dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga
penyusunan laporan kerja praktek ini, terutama kepada:
1. Dr. Fathur Arifin sebagai Dosen Pengampu, yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melaksanakan Observasi Industri.
2. Bapak Ir. Hardianto selaku kepala bagian pabrikasi yang telah mengijinkan
penulis untuk melaksanakan Observasi industri di PT. Madubaru PG.
Madukismo.
3. Bapak Haris selaku pembimbing di PT. Madubaru PG. Madukismo. yang
telah membantu kelancaran Observasi Industri bagi penulis.
4. Seluruh staf dan karyawan PT. Madubaru PG. Maduksmo yang tidak dapat
disebutkan satu per satu, yang telah memberikan banyak bantuan observasi
indunstri
5. Orang tua dan Saudara yang telah memberikan dukungan dan semangat
kepada penulis selama melaksanakan observasi.
6. Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
kelas kerja sama Sulteng yang telah membantu dan menberi semangat selama
Observasi Industri.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan. Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan di dalam
penyusunan laporan Observasi industri ini. Akhir kata, penulis berharap agar
laporan ini dapat bermanfaat untuk para pembaca dan pihak yang
membutuhkan. Terima kasih.
Yogyakarta, 14 Desember 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Tujuan............................................................................................ 2
C. Manfaat.......................................................................................... 2
D. Ketentuan Observasi Industri......................................................... 3
E. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Observasi Industri..................... 4
F. Lingkup Materi Observasi Industri................................................ 4
G. Peserta Pelaksana Kegiatan Observasi Industri............................. 4
H. Rencana Kegiatan.......................................................................... 5
I.
Bentuk Kegiatan............................................................................ 5
DAFTAR GAMBA
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi fungsional PT. Madubaru.............................
17
24
Gambar 3. 2 Generator.....................................................................................
25
Gambar 3. 3 Exiter............................................................................................
26
26
29
30
32
33
37
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inpres No. 9 Tahun 2016 Pemerintah menitikberatkan dalam
peningkatan sekolah vokasional melalui Kerjasama Lintas Departemen.
Merespon Inpres tersebut dalam hal ini pendidikan tinggi UNY melalui
Program Pasca Sarjana menerapkan Mata Kuliah Pengkajian dan penerapan
Teknologi yang yang mengharuskan mahasiswa untuk terjun langsung ke
industri agar supaya Mahasiswa paham dan mampu mengadaptasi teknologi
yang digunakan di Industri, agar kedepannya ketika mahasiswa menyelesaikan
pendidikan dalam bangku kuliah dapat meneruskan informasi pada
masyarakat sekitanya.
Memandang sumber informasi yang perlu dan mencakup seluruh aspek
dalam perkuliahan tersebut maka kami mencari informasi perusahaan yang
bisa memberikan kami penjelasan tentang teknologi terkini dan teknologi
yang sudah ada saat perusahaan tersebut didirikan, maka kami sepakat
memilih PT. MADUBARU PG. MADUKISMO sebagai referensi yang sangat
baik mengingat peralatan dan teknologi yang dipakai perusahaan ini telah
memenuhi standarisasi. Pada observasi dan survey lapangan ini kami juga
mengharapkan agar menambah wawasan dalam bidang Teknologi Dan
Informasi. Selain itu kami juga dapat mempelajari tentang kesehatan dan
keselamatan kerja dalam dunia Industri, Pada tahap inilah peralatan
keselamatan dan kesehatan kerja menjadi suatu proritas dasar yang harus
diperhatikan dalam proses berjalannya kegiatan industri.
Dewasa ini pun dunia industri dengan dukungan pemerintah telah
membangun badan keselamatan dan kesehatan kerja seperti Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) sebagai salah satu kunci dalam
menangani
permasalahan
keselamatan
dan
kesehatan
kerja di
Dalam Keputusan Menteri tersebut diatur tugas, fungsi dan mekanisme kerja
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Dewan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
Kami mengharapkan dengan Observasi Industri ini dapat menambah
pengetahuan
tentang dunia
kerja
yang
sebenarnya
dan
mencoba
B. Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan Observasi Industri ini adalah untuk
meningkatkan keterampilan dan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan
teori yang diperoleh dibangku kuliah ke dalam praktik yang sebenarnya yang
dilaksanakan di Pabrik Gula MADUKISMO, sehingga mahasiswa lebih
memahami terkait materi Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Disamping itu
pelaksanaan Observasi Industri juga akan menciptakan link and match antara
teori dan praktik di Industri.
C. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan Observasi Industri bagi
pihak-pihak yang terkait, antara lain :
1.
Bagi Mahasiswa:
a. Dapat mengenal lebih jauh realita ilmu yang telah diterima di
bangku kuliah melalui kenyataan yang ada di Industri.
b. Dapat menguji kemampuan pribadi dalam berkreasi pada bidang
ilmu yang dimiliki serta dalam tatacara hubungan masyarakat di
lingkungan kerja.
masukan
pada
penyempurnaan
kurikulum
program
Alamat Perusahaan
No. Telp
4. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Observasi Industri ini kami rencanakan
berlangsung selama 3 (Tiga) Kali pada bulan Nopember - Desember 2016
atau sesuai kesepakatan dengan pihak perusahaan.
NAMA
Andi Faisal Nahariddin
Fadli A.M. Mandagi
Marlan Gemal
Yatwawan Lolo
Mohamad Rizal Dumo
Nurhuda
NIM
16702251042
16702251036
16702251037
16702251038
16702251039
16702251043
JURUSAN
PTK Konsentrasi Mesin
PTK Konsentrasi Mesin
PTK Konsentrasi Fisika
PTK Konsentrasi Elektro
PTK Konsentrasi Informatika
PTK Konsentrasi Elekronika
H. Rencana Kegiatan
Jadwal pelaksanaan Observasi Industri yang kami ajukan adalah sebagai
berikut:
Tabel 2. Tabel Rencana kegiatan
I. Bentuk Kegiatan
Adapun bentuk kegiatan Observasi Industri yang akan dilaksanakan
selama 3 (tiga) minggu adalah sebagai berikut:
1.
Interview
Dalam pencarian data di perusahaan, melakukan tanya jawab
langsung dengan pihak yang berkaitan dengan objek penelitian.
2. Observasi
Teknik observasi yang dilakukan adalah non partisipasi yaitu
mengamati dan mencatat fenomena-fenomena yang berhubungan langsung
dengan tujuan pelaksanaan Observasi Industri.
3. Dokumentasi
Mendapatkan
dokumen-dokumen
berupa
sejarah
singkat
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Pada jaman pendudukan Belanda, di sekitar D.I Yogyakarta terdapat
tujuh pabrik gula, yang diantaranya adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
gula Padokan sekarang ini dibangun menjadi pabrik gula Madukismo. Pada
awalnya pabrik gula tersebut dikuasai oleh pemerintah Belanda, setelah sekitar
tahun 1942 Belanda mundur dan dikuasai oleh pemerintah Jepang, tetapi
pemerintah Jepang tidak menguasai sepenuhnya pabrik-pabrik tersebut karena
pada saat itu masih dalam suasana perang. Pemerintah Jepang tidak dapat
mengusahakan produktifitas pabrik sepenuhnya. Sesudah 17 Agustus 1945
pemerintah mengambil alih pabrik - pabrik gula tersebut.
Setelah keadaan pemerintah Indonesia pulih dengan baik maka Sri
Sultan HB IX memprakarsai dalam pembangunan pabrik gula di D.I
Yogyakarta, maka disusunlah pendiri pabrik yang diberi nama PPGB (Panitia
Pendiri Pabrik Gula) dan disempumakan menjadi YAKTI (Yayasan Kredit
Tani indonesia). Panitia-panitia tersebut bekerja sama dengan DPRD DIY.
Pabrik gula Madukismo mulai dibangun pada 14 Juni 1955 di daerah pabrik
gula Padokan sekitar 5 (lima) kilometer selatan kota Yogyakarta yang
berbentuk PT. dengan nama pabrik gula PT. Madu Baru. Saham-saham
perusahaan ini dibagi antara Sri Sultan HB IX dengan Pemerintah, Sebesar
75% dimiliki oleh Sri Sultan HB IX dan sebesar 25% dimiliki oleh pemerintah
yang dikuasai oleh Departemen Keuangan
Keuangan)
dan
berdasarkan
kontrak
manajemen
yang
ditandatangani pada tanggal 14 Maret 1984 oleh Direktur Utama PT. Rajawali
Nusantara Indonesia.
Pada tahun 2016 ini PT. Rajawali Nusantara Indonesia masih mengelola
PT. Kontrak tersebut dilakukan setiap 10 bulan sekali dan kali ini sudah kedua
kalinya kontrak pada PT. Rajawali Nusantara Indonesia. Pada saat ini
kepemilikan PT. Madu Baru dibagi antara kesultanan Yogyakarta dengan
pemerintah republik Indonesia dengan komposisi 65% kesultanan yogyakarta
dan 35% pemerintah (BUMN).
Tugas-tugasnya adalah :
a. Menentukan tujuan serta menerapkan stategi untuk mecapai tujuan
tersebut.
b. Menyusun rencana kerja jangka panjang yang berkesinambungan.
c. Membuat kebijakan dalam bidang keuangan dan personalia.
d. Membuat kebijaka dan pedoman peyusunan tahunan.
2. Administrasi
Adalah pimpinan tertinggi yang menangani proses produksi.
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Memimpin,
mengkoordinir
dan
mengawasi
bagian-bagian
dibawahnya.
b. Melaksanakan policy perusahaan sesuai dengan yang ditetapkan
direksi.
c. Mengajukan rencana poduksi.
3. Kepala Bagian Keuangan
Tugas-tugasnya adalah:
a. Menyediakan keuangan sebagai modal kerja.
b. Menyusun pembukuan dan mengurus arsip surat-surat perusahaan.
c. Menyediakan keuangan untuk administrasi dan pengobatan
d. karyawan serta memberikan dana sosial.
e. Mengajukan laporan keuangan dan melaksanakan tugas lain.
4. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia
Tugas-tugas kepala bagian sumber daya manusia adalah :
a. Melaksanakan
fungsi
operasional
berupa
penanganan
tenaga
10
11
D. Klasifikasi Karyawan
Karyawan tetap adalah karyawan yang mengikuti hubungan kerja
dengan PT. Madu Baru untuk jangka waktu yang tidak ditentukan atau hingga
masa habis akibat pensiun. Karyawan tetap terbagi dalam 16 golongan.
Karyawan tidak tetap adalah golongan karyawan yang bekerja untuk
jangka waktu sesuai kebutuhan perusahaan, golongan karyawan ini terdiri dari
dua bagian:
1. Karyawan kontrak kerja waktu tertentu (KKWT), adalah karyawan yang
dikontrak untuk bekerja pada waktu musim giling. Biasanya jangka waktu
kontraknya berkisar 4 6 bulan. Karyawan ini bekerja pada bagianbagian penebangan tebu, bagian gilingan, bagian gudang gula, bagian
pembangkit tenaga dan lain-lain. Biasanya mereka adalah tenaga
pelaksanaan produksi.
2. Karyawan borongan adalah karyawan yang bekerja sesuai dengan
kebutuhan
perusahaan.
Misalnya
pada
saat
perusahaan
sedang
12
13
14
b. Tahap II
c. Tahap III
15
Juga mengenai air kondensat mengandung gula atau tidak, kemudian air
ketelnya sudah memenuhi sebagai pengisian atau belum.
Peningkatan efisiensi dari pabrik meliputi penekanan pada kadar
gula yang tertuang pada ampas, yang disebut dengan blotong dan tetes
agar dapat diusahakan sekecil mungkin. Sedangkan pengaturan jam kerja
bagi karyawan pada waktu tidak giling senin s/d kamis dari jam 06.30 s/d
15.00.dan jum'at s/d sabtu dari jam 06.30 s/d 11.30 dengan satu jam
istrahat. Untuk kegiatan dibagian administrasi dilakukan pada waktu
giling maupun waktu tidak giling. Dimana meliputi pembelanjaan
penjualan dan pemasaran. Pembelajaan ini meliputi pembelian kebutuhan
perusahaan, misalnya saja bahan baku dan komponen-komponen mesin
pabrik. Sedangkan pemasaran fungsinya menjual gula dari pabrik ke
pasaran dalam hal ini bulog.
F. Produksi.
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa kegiatan pada pabrik
gula madu baru terdiri dari kegiatan pada musim giling dan bukan musim
giling. Adapun kegiatan pada musim giling menghasilkan produksi sebagai
berikut :
1. Masa produksi PT. Madubaru PG.Modukismo adalah 4-6 bulan pertahun
(24 jam perhari) antara bulan mei oktober atau juni sampai November
tergantung ketersediaan bahan baku tebu.
2. Produksi Utama dari PT. Madubaru PG.Modukismo adalah gula SHS 1A
(Superior Head Sugar) atau gula Kristal putih (GKP) sebanyak 25.000
45.000 ton/tahun dan bahan baku gamping dan belerang.
3. Produksi sampingan PT. Madubaru PG.Modukismo adalah alcohol
sebanyak 2,5 3,5 juta kilo/tahun yang dipasarkan sebagai alcohol murni
dan spiritus bakar. Bahan baku yang diperlukan adalah tetes tebu
sebanyak 10.000 12.000 ton/tahun dengan bahan pembantu pupuk ZA,
urea, asam sulfat dan fosfat.
16
G. Pemasaran
Pemasaran gula sejak tahun 1998 PT. Madubaru PG.Modukismo dijual bebas.
Gula milik petani diserahkan dan dijual langsung oleh petani. Untuk mendukung
bagian pemasaran gula PT. Madubaru PG.Modukismo memiliki dua buah gudang
yaitu:
1. Gudang Gula A berkapasitas 15.000 m3.
2. Gudang gula B berkapasitas 50.000 m3.
Pemasaran alcohol dan spiritus diatur sendiri oleh perusahaan melalui
distributor diantaranya distributor daerah Jakarta, Tegal, Semarang, Solo,
Yogyakarta dan Surabaya. Penjualan alcohol dan spiritus ini dilakukan dengan 2
cara yaitu tunai dan kredit (jangka waktu maksimal 2 bulan). Kapasitas gudang
alcohol dan spiritus sebagai berikut :
1. Gudang 1 berkapasitas 1.608.350 liter terdiri dari 24 tangki digunakan
untuk menyimpan alcohol dan spiritus.
2. Gudang 2 berkapasitas 50.000 m3 terdiri dari 4 tangki untuk menyimpan
tetes.
Gambar 2. 2 BAB
ProsesIII
Prosuksi Gula
PEMBAHASAN
A. Unit Pembangkit Tenaga Listrik
Sumber energy listrik sangat mempunyai peranan penting dalam
produksi gula di PT. Madubaru PG. Madukismo Yogyakarta karena suluruh
17
18
19
1)
2)
3)
4)
Generator Listrik.
Penumbuk Tebu.
Pemerah Tebu.
Pompa air pengisi ketel.
Turbin uap tersebut digunakan sebagai penggerak hanya pada
saat musim giling. Hal ini dikarenakan pada saat musim giling jumlah
kebutuhan akan tenaga listrik untuk pengoperasian berbagai macam
mesin sangatlah besar sehingga generator yang dipakai sehari-hari
tidak mampu memenuhi kebutuhan energy listrik.
Kelebihan turbin uap adalah :
1) Ukurannya lebih sederhana.
2) Memiliki rendemen mekanik yang lebih tinggi karena tidak banyak
bagian-bagian yang bergerak.
3) Penggunaan bahan bakar lebih efisien karena turbin tidak
membutuhkan bahan bakar secara langsung.
4) Khusus di industry gula, penggunaan turbin uap sangatlah efisien.
Karena energinya berasal dari uap, maka dapat menghemat biaya
operasional generator dan sisanya juga dipergunakan dalam proses
pembuatan gula.
5) Perawatannya lebih mudah.
Sebagai pembangkit energy listrik maka turbin uap dihubungkan
dengan generator pembangkit tenaga listrik. Turbin uap tersebut akan
menggerakan generator agar menghasilkan beda potensial didalam
generator yang kemudian akan menghasilkan energy listrik. Jumlah
generator pembangkit energy listrik yang menggunakan tenaga uap ada
3 buah. Masing-masing turbin uap tersebut dapat menggerakan sebuah
generator yang menghasilkan daya sekitar 1280 KW.
Ketiga generator tersebut hanya digunakan pada dimasa produksi,
sedangkan kebutuhan listrik diluar masa produksi dipenuhi dengan
menggunakan listrik PLN dan generator untuk cadangan yang
digerakkan oleh mesin Diesel. Generator dengan penggerak uap
tersebut sangat diperlukan pada masa produksi, hal ini dikarenakan
pada masa produksi memerlukan tenaga listrik yang sangat besar dan
20
kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi oleh suplay dari PLN dan generator
Diesel yang ada.
c. Spesifikasi Turbin Uap.
Turbin uap penggerak
peralatan
termasuk
Generator.
Sebelum
digunakan
untuk
21
22
23
h. Exiter
Exiter merupakan jenis pembangkit listrik, tetapi kapasitas arus
dan teganganya lebih kecil dari pada generator utama. Fungsi dari exiter
Gambar 3. 2 Generator
ini untuk memberikan tegangan pada rotor generator utama. Output yang
24
Gambar 3. 3 Exiter
i. Panel Control
Bagian ini berfungsi untuk mengontrol pembangkit listrik tenaga
uap (PLTU). Pada saat digunakan, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
ini digunakan sebagai pembangkit utama, beda dengan pembangkit
listrik tenaga diesel (PLTD) digunakan sebagai cadangan, jika
pembangkit utama ada kerusakan.
Kumparan
rotor
yang
diberi
tegangan
exiter
akan
26
dilakukan adalah mengatur besarnya kuat medan magnet. Cara ini sangat
mudah, kerena hanya mengatur besarnya tegangan exiter saja. Tegangan
exiter berbanding lurus dengan kuat medan magnet, semakin besar
tegangan maka semakin besar pula medan magnet yang dihasilkan,
demikian pula sebaliknya. Semakin besar tegangan exiter maka tegangan
output generator juga semakin besar, atau sebaliknya. Proses pengaturan
ini tidak dilakukan secara manual tetapi dengan bantuan AVR yang bisa
bekerja secara otomatis. Selama generator bekerja AVR juga akan
bekerja secara otomatis. Proses pengaturan awal dilakukan sedemikian
rupa sehingga output generator akan tetap stabil pada tegangan 6300
Volt.
AVR bekerja berdasarkan tegangan referensi yang diambil dari
sebagian output trafo daya. Suatu saat tegangan referensinya naik maka
AVR secara otomatis akan menurunkan tegangan exiter sehingga output
generator akan kembali turun. Sebaliknya bila tegangan referensinya
turun maka AVR akan menaikkan tegangan exiter sehingga tegangan
output generator kembali naik pada kedudukan 6300 Volt, sehingga
output akan tetap terjaga kesetabilannya.
Output generator ini ialah 3 fasa RST 6300 Volt, 1280 KVA,
50Hz kemudian dimasukkan ke trafo untuk diturunkan teganganya
menjadi 400VoIt (F-F) atau 220 Volt (F-N). Setiap unit generator
dipasang sebuah trafo 1600 KVA baru kemudian output dari ketiga trafo
tersebut disinkronkan menjadi satu. Demikian daya output merupakan
hasil penjumlahan dari ketiga daya generator.dan baru siap dipakai untuk
memenuhi kebutuhan beban.
Secara prinsip, generator dan motor adalah sama, motor yang
diberi tegangan akan menghasilkan putaran pada porosnya, sebaliknya
jika poros sebuah motor listrik diputar maka juga dapat menghasilkan
tegangan. Salah satu dari ketiga generator ini mengalami gangguan pada
bagian turbin maka rpm turun dan lama-kelamaan berhenti berputar.
Saat berhenti berarti tegangan keluaran juga akan hilang. Kedua
generator yang lain masih bekerja normal sehingga arusnya justru
27
28
29
30
31
generator ketiga dan keempat masing-masing 400 Volt, 500 KVA, 400
KW, 50 Hz. Output generator tersebut akan disinkronkan, dan
dilakukan dengan dua bagian yaitu penyingkronan pertama generator
pertama dan generator kedua disinkronkan, sedangkan penyinkronan
yang kedua yaitu generator ketiga dan generator keempat. Masingmasing bagian penyinkronan tersebut mempunyai jalur instalasi
sendiri-sendiri atau tidak disinkronkan lagi. Output dari Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD) juga tidak disinkronkan dengan output
dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap(PLTU), sehingga jika dari
Pembangkit Listrik Tenaga Uap(PLTU) bekerja maka Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ini berhenti dan sebaliknya.
e. Sistem Instalasi
Instalasi merupakan bagian yang paling penting dalam
rnengirimkan arus listrik kepusat beban sehingga dalam pemasangan
harus benar-benar teliti untuk menjaga keamanan. Kesalahan atau
kerusakan yang terjadi pada jaringan instalasi akan mengakibatkan
kerusakan yang fatal. Sistem instalasi ini menggunakan kabel yang
berbeda-berbeda dari kabel berpenampang 2,5mm sebagai jalur
kepusat beban sampai kabel berpenampang 400 mm sebagai jalur
utama.
32
langsung
digunakan
untuk
memenuhi
kebutuhan
listrik
33
utama
ACB.Scanding
dilewatkan
adalah
pada
saklar
Scading,
kutub
yang
MCCB
dan
mempunyai
berdasarkan
prinsip
kerja
dari
elektris
dan
udara
sedangkan
pada
MCCB
tenaga
34
35
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.
1. Berdasarkan hasil survey dan observasi khususnya dalam bidang
kelistrikan kami mendapatkan kesimpulan bahwa PT. Madubaru PG.
Modukismo menggunakan 3 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik yaitu :
a) Pembangkit Listrik Tenaga Uap.
b) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel.
c) Pembangkit Listrik Dari PLN
2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap dihasilkan dari Pemasakan air didalam
Boiler yang menggunakan bahan Bakar sisa Penggilingan Tebu. Uap
kering Dari boiler tersebut dapat memutar Turbin Generator sebesar 2 x
1250 kw, dengan Putaran Turbin 1500 rpm.
3. Penggunaan PLTU milik PT. Madubaru PG. Modukismo dapat
meminimalisir cost biaya Listrik bagi Perusahaan pada masa Giling.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di gunakan sebagai cadangan
untuk operasioal Pabrik Jika supply dari PLN terhambat karena adanya
gangguan.
4. Penggunaan Sumber PLN digunakan bersama-sama dengan PLTU
ketika masa giling dengan terlebih dahulu menyingkronkan tegangan,
Frekuesnsi.
B. Saran.
Untuk lebih memahami tentang penggunaan teknologi dalam industry
diperlukan waktu yang panjang agar supaya kita dapat mengkaji lebih teliti
dan mendalam tentang kebutuhan energy listrik dan sumber yang tersedia.
Kemudian
ketika
hendak
melakukan
observasi
kedepan
agar
37
Lampiran :
38
39
40