Anda di halaman 1dari 9

Baterai

1. Jenis-jenis Baterai dibagi menjadi 2 yaitu :

Berdasarkan bahan kemampuannya, baterai hanya ada 2 jenis. Pertama jenis


baterai yang hanya sekali pakai (single-use battery), dan kedua jenis baterai yang
bisa di isi ulang (rechargeable batteries).

 Jenis Baterai Yang Sekali Pakai (single-use battery) 


a) Baterai Zinc-Carbon. Atau sering disebut juga baterai Heavy Duty. Ini
merupakan jenis baterai yang paling murah, dan ketahanan paling
rendah. Kenapa di sebuat Baterai Zinc-Carbon (Seng-Karbon)? Karena
bagian negatif yang menjadi pembungkus baterai itu terbuat dari seng
(zinc), dan bagian positifnya terbuat dari karbon (carbon).

b) Baterai Alkaline. Dibandingkan dengan Baterai Zinc-Carbon, baterai


alkaline jauh lebih tahan lama dan tentu saja jauh lebih mahal. Nama
Alkaline sendiri diambil dari “Alkali”, yang merupakan bahan
elektrolit Potassium hydroxide, yang digunakan pada baterai tersebut.
c) Baterai Lithium. Baterai lithium adalah yang paling kuat diantara
baterai sekali pakai lainnya. Dapat bertahan 10 tahun, dan berkeja pada
suhu yang rendah. Karena ketahanannya, sering digunakan pada
memori backup komputer dan juga jam tangan. Baterai lithium biasa
dibentuk seperti uang logam, dan sering disebut baterai koin atau
baterai kancing.

d) Baterai Silver Oxide. Termasuk kedalam baterai yang mahal, ini


disebabkan karena mahalnya harga perak (silver). Dari bentuk yang
kecil dan ringan, baterai silver oxide dapat menghasilkan energi yang
tinggi. Sama seperti baterai lithium, sering disebut baterai koin atau
baterai kancing. Penggunaannya pada jam tanggan, dan yang lebih
tingginya pada aplikasi militer.
e) Baterai Zinc Air Cell. Merupakan baterai standart yang
digunakan pada alat bantu dengar. Sangat tahan lama, dan
hanya memiliki anoda, katodanya memanfaatkan udara disekitar.

 Jenis Baterai Yang Bisa Di Isi Ulang (rechargeable)


a) Baterai Rechargeabel Alkaline. Adalah jenis baterai Alkaline
yang bisa di isi ulang, dan yang paling murah diantara semua
baterai jenis rechargeable. Tapi jumlah banyaknya di charge
adalah yang paling rendah, hanya sekitar 25 kali atau lebih.

b) Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmium). Terbuat dari elektrolit Nickel


Oxide Hydroxide dan Metallic Cadmium, merupakan baterai yang
kuat untuk jenis rechargeable. Hanya kekurangannya lebih cepat
habis, dan harus lebih banyak di charge ulang. Bahkan ketika
tidak digunakan, listrik yang tersimpan akan berkurang setiap
bulannya. Terus baterai ini juga mengandung racun yang
membahayakan manusia.
c) Baterai Ni-Mh (Nickel-Metal Hydride). Mempunyai kapasitas
lebih tinggi dibandingkan dengan Ni-Cd, dan tidak memiliki
racun, tapi masih ada zat lain yang lumayan membahayakan.
Kemudian penurunan daya listrik perbulannya lebih banyak
dibandingkan Ni-Cd. Banyak digunakan pada kamera dan radio
komunikasi.

d) Baterai Li-Ion (Lithium-Ion). Daya tahannya lebih tinggi, dan


tingkat penurunan daya saat tidak digunakan lebih rendah.
Kemudian lebih ramah lingkungan, tapi masih tetap ada zat
berbahaya untuk manusia. Banyak sekali digunakan pada
handphone, pada laptop, dan berbagai perangkat portabel
lainnya.
e) Baterai Li-Po(Lithium-Polimer). Dibandingkan dengan Li-Ion,
baterai Li-Po memiliki daya tahan jauh lebih baik terutama saat
panas. Dan bisa karena bahannya terbuat dari senyawa polimer,
bentuknya bisa flexsibel. Hanya saja lebih mahal dan masih
jarang ditemukan dipasaran.

f) Baterai Lead Acid. Biasanya dipanggil aki, banyak digunakan


pada kendaraan bermotor. Bentuknya besar dan berat, tidak
mungkin dipasang di perangkat portabel. Tapi masih sangat
dibutuhkan untuk membuat robot mobile, yang berukuran besar
dan membutuhkan daya yang tinggi.
2. Rangkaian Seri dan Paralel Baterai
Baterai dapat dirangkai secara Seri maupun Paralel. Tetapi hasil Output dari
kedua Rangkaian tersebut akan berbeda. Rangkaian Seri Baterai akan
meningkatkan Tegangan (Voltage) Output Baterai sedangkan Current/Arus
Listriknya (Ampere) akan tetap sama. Hal ini Berbeda dengan Rangkaian Paralel
Baterai yang akan meningkatkan Current/Arus Listrik (Ampere) tetapi Tegangan
(Voltage) Outputnya akan tetap sama.

a) Rangkaian Seri Baterai


Rangkaian Seri Baterai, 4 buah baterai masing-masing
menghasilkan Current atau kapasitas arus listrik (Ampere) yang sama
seperti Arus Listrik pada 1 buah baterai, tetapi Tegangannya yang
dihasilkan menjadi 4 kali lipat dari Tegangan 1 buah baterai. Yang
dimaksud dengan Tegangan dalam Elektronika adalah perbedaan
potensial listrik antara dua titik dalam Rangkaian Listrik yang
dinyatakan dengan satuan VOLT. 4 buah Baterai yang masing-masing
bertegangan 1,5 Volt dan 1.000 miliampere per jam (mAh) akan
menghasilkan 6 Volt Tegangan  tetapi kapasitas arus Listriknya
(Current) akan tetap yaitu 1.000 miliampere per jam (mAh).
Vtot = Vbat1 +Vbat2 + Vbat3 + Vbat4
Vtot = 1,5V + 1,5V + 1,5V + 1,5V
Vtot = 6 V

b) Rangkaian Paralel Baterai


Rangkaian Paralel yang terdiri dari 4 buah Baterai. Tegangan
yang dihasilkan dari Rangkaian Paralel adalah sama yaitu 1,5 Volt
tetapi Current atau kapasitas arus listrik yang dihasilkan adalah 4.000
mAH (miliampere per Jam) yaitu total dari semua kapasitas arus listrik
pada Baterai.
Itot = Ibat1 +Ibat2 + Ibat3 + Ibat4
Itot = 1.000mAh + 1.000mAh + 1.000mAh + 1.000mAh
Itot = 4.000mAh

3. Cara Perawatan Baterai (Accu)


 Pastikan kondisi cairan elektrolit cukup.
 Pastikan kondisi terminal baterai kencang
 Jaga kebersihan terminal baterai
 Pastikan pengisian bekerja normal
 Periksa tegangan baterai
 Gunkan aksesoris dengan sewajarnya
 Lakukan pemanasan mesin saat jarang digunakan
 Periksa berat jenis baterai

No Berat jenis elektrolit Kapasitas baterai %


1 1,26 – 1,28 100%
2 1,23 75%
3 1,19 50%
4 1,145 25%
5 1 0%

4. Cara Charge Baterai


 Charge Baterai sebelum Habis. Jangan biasakan charge baterai setelah habis
dengan indikator yang menunjukkan angka 0%.
 Pastikan charge baterai sampai penuh dan segera cabut apabila sudah penuh.
 Pastikan tegangan yang masok ke baterai sesuai dengan ketentuan baterai atau
sesuai cas bawaan.
 Jangan charge melebihi kapasitas.
 Hindari pemakaian ketika di charge.

5. Cara penyimpanan baterai/accu terutama saat akan tidak dipakai dalam


jangka waktu tertentu.
 Pastikan baterai yang akan disimpan, disimpan di tempat yang kering, tidak
terkena matahari, dan bersuhu sekitar 15-25 derajat. Hindari tempat yang
lembab, jika akan di taruh di laci dan kemungkinan laci tersebut lembab,
sebaiknya masukkan baterai ke dalam toples atau container yang rapat.
 Pastikan baterai yang akan disimpan di charge dulu sekitar 40%-50%, jangan
sampai penuh. Ini untuk menghindari voltage drop selama penyimpanan. Lebih
baik lagi jika kita memiliki multi-meter atau volt-meter untuk mengukur
tegangan baterai.
 Setelah berbulan-bulan di simpan, ada baiknya diukur kembali voltage baterai
tersebut, jangan sampai berada di bawah 2.5V, karena baterai akan masuk fase
"tidur", yang tidak baik untuk sel-selnya bertahan. Kalau sudah mendekati
ambang bawah sebaiknya di charge hingga 40-50% kembali.

Anda mungkin juga menyukai