Anda di halaman 1dari 5

LAMPIRAN

1. Menentukan besar tegangan baterai

A. Baterai baru menurut asumsimu berapa, dan setelah


pengukuran dengan volt meter berapa ?

B. Baterai bekas, apa yang menyebabkan pada tegangan


baterai bekas tegangannya drop ?

2. Menentukan tegangan dirumah masing-masing, catat kemudian


di analisa dari hasil pencatatan, kenapa ada yang berbeda ?

Jawab:

1. Menentukan besar tegangan baterai

A. Tegangan pada baterai berbeda-beda tergantung jenis


baterai Secara garis besar baterai itu dikategorikan
berdasarkan dua parameter :
- Ukuran fisik baterai
- Chemistry yang ada didalamnya.

Ukuran fisik baterai

AAA : Baterai "AAA" merupakan baterai berbentuk tabung


paling kecil yang biasanya digunakan untuk remote TV.
AA : Baterai AA lebih besar dari AAA baterai ini biasanya
digunakan dalam jam weker.
C : Baterai C biasanya digunakan dalam lampu center berukuran
sedang.
D : Baterai D biasanya digunakan dalam lampu center
berukuran besar atau pada radio tape.
9V : Baterai 9V biasa juga disebut baterai kotak, biasanya
digunakan dalam gitar elektrik atau efek gitar.

Chemistry yang ada didalamnya.


1. Alkaline :
Bentuk secara umum : AAA, AA, C, D
Voltase : 1.5 volt
Batere jenis ini muncul karena ada kebutuhan alat-alat tertentu yang
membutuhkan arus cukup besar (lebih dari 250mA).
Kelemahan batere ini adalah :
- short shelf life : sekitar 3 tahun. Dari produksi sampai dipakai itu
maksimum 3 tahun dan kapasitas mungkin sudah drop pada waktu
akhir periode.
- sering bocor sehingga membahayakan barang yang menggunakan
batere tersebut.

2. Lithium
Bentuk secara umum : AA
Voltase : 1.5 volt
Batere jenis ini muncul untuk menjawab kekurangan - kekurangan
batere alkaline sehingga mempunyai karakteristik :
- relatif lebih tidak mudah bocor sehingga lebih aman.
- long shelf life : rata-rata berumur 10 tahun
- sanggup memberikan arus lebih dari 1000 - 2000 mA tanpa
penurunan kapasitas (karena voltage sag).
3. Nickel Cadmium (NiCd)
Bentuk : AA, C, D, dll
Voltase : 1.2 volt
Batere jenis ini muncul sebelum NiMH (Nickel Metal Hybride),
dengan beberapa karakteristik :
- relatif lebih tahan dingin sehingga kapasitas tetap tinggi meskipun
dipakai dikondisi dingin
- mengalami memory effect dimana jikalau batere itu dicharge
sebelum batere itu benar-benar dihabiskan, maka kapasitas batere itu
akan lebih menurun secara drastis.
4. Nickel Metal Hydbride (NiMH)
Bentuk : AAA, AA, C, D
Voltase : 1.2 volt
Batere ini yang paling umum saat ini sebagai rechargeable yang
termasuk murah dan cukup tersebar dimana - mana.
Batere jenis ini juga muncul untuk menjawab kekurangan pada batere
NiCd seperti :
- hilangnya memory effect
- lebih rentan terhadap udara dingin
- densitas batere lebih tinggi (kapasitas batere dg ukuran sama lebih
tinggi)

Jadi, dapat di simpulkan menurut kelompok kami tegangan pada


baterai sudah tertera di baterai tergantung jenis baterai, jika yang di
pakai jenis baterai alkaline, tegangannya 1,5 volt. Namun, setelah
kami ukur baterai yang baru, teganganya menjadi 1,7 volt.

B. Yang menyebabkan tegangan baterai bekas drop adalah ?

2. Menentukan tegangan dirumah masing-masing, catat kemudian di


analisa dari hasil pencatatan, kenapa ada yang berbeda ?
1. Baterai AA biasa (ABC putih biru?) maksudnya baterai karbon yah? kalau
ini voltase standart nya 1.5 volt, tapi kalau di ukur waktu msh br bisa di
1,7 volt. jelas baterai kelas ini paling murah dari jenis baterai (AA) yang
lain. oleh karena bahan dan tentu juga harganya, baterai jenis ini lebih
cepat habis dan tidak lama bertahan karena memiliki ampere yang kecil (kalau
ndak salah amper nya sekitar 200-300mA, tergantung beban yang diberikan).
nah, kalau misalnya dipakai buat mobil Tamiya yang full tune up itu ngak
bakal bsia jalan mobilnya. dan kalau dipakai ke kamera digital, bisa cepet
soak. makanya biasa di kamera digital disarankan pakai baterai yang memiliki
Ampere yang besar.

2. Baterai Alkalin (ABC) , bahan kimia yang dipakai adalah Alkali (merk yang
lain misalnya energizer, ini juga bahan alkali). Nah baterai ini juga
memiliki tegangan yang sama dengan baterai carbon di patok pada tegangan 1,5
volt. kalau diukur msh baru sekitar 1,7-1,8 volt. ampere baterai ini sekitar
800 sampai 1000 mA.

3. Baterai rechargable (yang bisa di isi ulang). yang saya tahu, ada 3 jenis
bahan yang dipakai baterai jenis ini.yaitu;
1. Nickel Cadmium (Ni Cd)
2. Nickel Magnesium (Ni Mh)
3. Lithium(?) (Li-ion)
Nah, karena bahas baterai AA yang (kayaknya) nggak ada pakai bahan Li-Ion.
bahasnya yang jenis Ni Cd dan Ni Mh aja.
dari segi tegangan (voltase) baterai Charge (AA) memiliki patokan 1,2 volt.
yang membedakan baterai jenis ini adalah Amperenya. yang bsia mencapai
2700mA (utk jenis Ni Mh). untuk jenis Ni Cd biasa paling gede amperenya
sekitar 1000mA.

dari penglaman, kalau ditanya yang paling kuat dari sisi lebih lama
penggunaan sekali sesi adalah baterai alkali. karena memiliki voltase yang
gede. dan itu udah dipraktekkan. dgn catatan memiliki beban yang kecil.
kalau beban nya gede, bisa nggak ngangkat itu alkali atau carbon, Ni CD dan
Ni Mh yang ngangkat. dari segi uang yang dikeluarkan dan hasiul yang
didapatkan, lebih baik beli baterai charge aja.

trus menjawab pertanyaan yang terakhir, dibandingin, kira-kira kemampuannya


no 1 dan 3 berapa prosen dari nomor 2?
bisa dilihat dari perbandingan voltase dan ampere yang telah saya uraikan
diatas.

Daftar pustaka
https://www.google.com/amp/s/fhernawan.wor
dpress.com/2007/02/21/baterai-aa/amp/

https://www.google.com/amp/s/amp.kaskus.co
.id/thread/000000000000000009554453/bingu
ng-soal-batere--tanya-aja-disini

Anda mungkin juga menyukai