effect meski tidak sebesar NiCd. Beberapa produsen baterai bahkan menyatakan NiMH
produknya bebas memory effect. Fenomena ini muncul saat baterai yang belum habis dipakai
sudah di-charge ulang. Bila dilakukan berkali-kali baterai dapat kehilangan kapasitasnya dan
hanya mampu menampung sedikit daya saja sebelum dengan cepat habis. Memory effect dapat
dihilangkan dengan mengosongkan baterai sampai habis sebelum mengisi ulang.
Li-ion (Lithium) merupakan teknologi terbaru dalam baterai kering isi ulang, lebih ringan dan
lebih besar kapasitasnya dari NiMH. Ia juga tidak akan mengalami memory effect hingga Anda
bebas mengisi baterai jenis ini kapan saja dan di mana saja. Namun, ia juga paling rentan dengan
berbagai macam masalah.
-Kata mAh merupakan satuan kapasitas baterai isi ulang. 500 mAh berarti bila baterai dibebani
125 mA (mili amper), ia dapat bertahan 4 jam. Atau 1 jam pada 500mA. Makin besar nilai mAh
sebuah baterai berarti ia akan dapat dipakai lebih lama sebelum perlu di-charge ulang. Angka 1.2
V menyatakan besarnya voltase baterai. Pastikan voltase baterai ini sama dengan spesifikasi
kamera Anda.
-Untuk battery baru, disarankan untuk melakukan proses charging (isi) dan discharging
(membuang) setrum 2 sampai 5 kali hingga battery mencapai kapasitas maksimalnya. Cara
melakukan discharging dengan menggunakan baterai tersebut sampai tidak bisa digunakan lagi
dikamera. Pada alat charger tertentu, disediakan fasilitas untuk discharge baterai. Biasanya
fasilitas yang disediakan pada alat ini cukup aman, karena proses pengosongan hanya terjadi
sampai batas yang aman.
-Setiap 10-15 kali siklus isi ulang baterai NiMH, kosongkanlah baterai hingga habis sama sekali
sebelum mengisi ulang. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan "bibit-bibit" memory effect yang
mungkin timbul.
-Jangan sekali-kali mengosongkan baterai dengan bola lampu dan kabel hingga lampu mati. Ini
akan dapat merusak sel baterai yang paling lemah (reversal effect), dan pada gilirannya merusak
semua sel. Sisakan setidaknya 1V per sel baterai, pantaulah terus-menerus karena voltase baterai
akan turun dengan tiba-tiba. Bila Anda tidak memiliki alat untuk itu, lebih baik jangan lakukan.
Mengosongkan dengan kamera adalah cara terbaik, karena ambang batas aman pasti tidak
kelebihan.
Beberapa produsen baterai NiMH menyatakan bahwa baterainya bisa di recharge lebih dari 500
kali, namun bila baterai NiMH telah mencapai 400 kali siklus isi ulang, perlu dipersiapkan untuk
penggantian baterai tersebut, karena walaupun masih bisa digunakan, biasanya kapasitasnya
sudah menurun dan berarti masa pakai sebelum diisi ulang sudah berkurang.. Baterai Li-ion
dapat rusak dengan mendadak jika rangkaian di dalamnya rusak.
Untuk membuang baterai yang sudah tidak digunakan, sebaiknya berhati-hati karena kandungan
kadmiumnya bisa mencemari tanah. Self Discharge Salah satu yang perlu diperhatikan pada
penggunaan baterai charge NiCad dan NiMH adalah 'self discharge', yaitu berkurangnya
kapasitas yang terdapat pada battery walaupun tidak digunakan. Jumlah/persentasi self discharge
pada masing-masing baterai berbeda-beda, tapi bisa diperkirakan sekitar beberapa persen (1
sampai 3%) perhari dari kapasitas maksimumnya dan pada suhu 70 derajat Fahrenheit.
Penempatan baterai NiMH pada temperator yang lebih rendah akan sedikit membantu
mengurangi efek self discharge. Ada yang menyebutkan apabila baterai NiMH dibekukan
(dingin) dalam 1 bulan sisa kapasitas baterai masih ada 90% sejak terakhir di recharge. Tapi
sebelum digunakan, baterai NiMH yang dibekukan tersebut harus dikembalikan dulu pada suhu
ruangan yang normal. Jadi setelah kita men-charge baterai NiMH, sebaiknya disimpan pada suhu
yang dingin untuk mengurangi efek self dischargenya.
Disarankan untuk me-recharge lagi baterai yang sudah disimpan dalam jangka waktu yang lama
sebelum di gunakan. Berbeda dengan baterai Alkaline, jika baterai Alkaline disimpan pada suhu
ruang normal, efek self discharge yang terjadi kurang dari 2% per tahun. Sehingga walaupun
disimpan dalam jangka waktu yang lama,kapasitas baterai Alkaline nyaris tidak akan berkurang
dari semula. Sebagai catatan, jika baterai Alkaline disimpan pada suhu 85 derajat Fahrenheit,
efek self discharge hanya sekitar 5% pertahun, tapi pada 100 derajat Fahrenheit, efek self
discharge baterai Alkalin sekitar 25% pertahun. Jadi apabila kita tinggal pada lokasi yang
cuacanya sangat panas, disarankan untuk menyimpan baterai Alkalin pada ruang pendingin untuk
menghindari efek selft discharge, walaupun persentasinya sangat kecil sekali dibandingkan efek
self discharge pada baterai NiMH dalam kondisi suhu yang sama.
Baterai Lithium juga hampir sama dengan baterai Alkaline, efek self dischargenya sangat kecil
dibandingkan dengan baterai NiMH, sehingga jika kita charge penuh dan disimpan pada suhu
ruang normal pada waktu yang lama, kapasitanya juga tidak akan banyak berkurang. Tapi sampai
saat ini untuk ketiga jenis baterai tersebut (Alkaline, NiMH, dan Lithium) baterai NiMH
harganya memang lebih murah dibanding yang lainnya. Jadi dipertimbangkan saja menggunakan
baterai jenis yang mana dan disesuaikan dengan peralatan yang akan digunakan.
1. Merawat Baterai Kamera Video
Setelah memahami karakteristik battery charger di atas maka cara merawat Battery di
bawah akan mudah dipahami mengapa harus begitu.
a. Pada saat battery baru, biasanya dia sudah mengandung muatan sedikit sehingga bisa
dipakai untuk menyalakan pesawat walau sebentar. Jangan langsung di charge!, tapi
kosongkan dahulu dengan jalan menggunakan pesawat lalu dilanjutkan menggunakan
R(esistor): 5 Ohm/5W atau gunakan lampu rem mobil 25 W /12 V.Hubungkan ke dua
kaki R pada ke dua kutub battery yang biasanya terhubung ke beban Ponsel/HT, jadi
battery harus dilepaskan dari pesawat, bila dilihat ada 4 kutub, maka kutub-kutub yang di
pinggir itulah yang dimaksud. Tujuannya agar semua molekul menjadi kosong
muatannya. Lamanya waktu pengosongan relatif, tapi sebagai indikasinya biasanya R nya
yang mula-mula panas lama kelamaan menjadi dingin. Baru setelah itu battery boleh di
charge sa mpai penuh. (Nilai 5 Ohm ini cocok buat battery Ponsel/HT yang besarnya
berkisar 3.6 V 9.6 V. Bila tegangan battery lebih besar dari ini, nilai R nya bisa
ditambahkan sedikit agar tidak terlampau panas.)
b. Selalu bila battery dipakai pesawat telah mencapai indikasi battery-low, lepaskan dari
perangkat, lakukan pengosongan seperti butir no. 1 di atas, baru boleh di charge. Yang
penting prinsipnya jangan mengisi battery kalau tidak benar-benar kosong dulu.
c. Jangan menggunakan/menyalakan pesawat sambil di charge batterynya, karena akan
terjadi arus forward dan reverse bergantian pada battery yang tidak kosong, sehingga
mudah terjadi memoryeffect. Selain itu bila pesawat nyala/dipakai arus yang ditarik dari
charger cukup besar sehingga charger menduga battery belum penuh, akibatnya charger
terus-menerus on walaupun sebenarnya battery-nya sudah penuh, akibatnya akan
merusak battery tersebut.
d. Untuk charger yang tidak otomatis, misalnya charger battery satuan (@ 1,2 V) kita
harus perhatikan peraturan waktu charging battery sesuai dengan kapasitas battery dan
chargernya. Misalnya Draft Draft modul Kompetensi Multimedia Menerapkan Teknik
Pengambilan Disusun olehsam 16 Gambar roduksi kapasitas battery 1500 mAH
sedangkan arus charging-nya 100 mA, maka perlu (1500:100) = 15 jam lebih sedikit.
Terlampau lama mininggalkan battery pada chargernya akan menimbulkan memory
effect.
e. Jangan mengosongkan battery dengan cara menghubung singkat, karena arus besar
sekali yang mengalir dalam battery bisa mengakibatkan ledakan, api dan putusnya jalur
di dalam battery, apalagi kalau muatan battery sedang penuh. Kalau muatan battery
hamper kosong di tandai dengan beban R yang telah dingin, ke dua kutub battery boleh
bahkan di anjurkan untuk di hubung singkat, karena lebih membersihkan muatan yang
tersisa.
Bila kita rajin mengikuti petunjuk tersebut di atas, sampai 3 - 4 th. Battery akan tetap
prima, lumayan buat menghemat devisa dan mengurangi stress akibat jengkel karena
battery cepat habis.Bila pemakaian pesawat tidak boleh terputus maka diperlukan battery
cadangan selama proses di atas. Baterai berfungsi sebagai sumber daya untuk
menghidupkan kamera, perawatan yang baik dapat memperpanjang usia pemakaian
baterai kamera. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. Jangan membiarkan baterai terpapar suhu ekstrim diatas 43 C. Hal ini dapat
menimbulkan kerusakan permanen pada baterai. Letakkan baterai pada tempat yang sejuk
dan kering.
b. Jangan mencharge baterai secara berlebihan, jika charger telah menunjukkan baterai
terisi penuh segera cabut.
c. Charge baterai sebelum atau sesudah penyimpanan dalam jangka waktu lama.Dipakai
ataupun tidak dipakai baterai akan mengalami proses pelemahan, agar tetap awet maka
baterai perlu diisi kembali.
d. Lepaskan baterai dari kamera jika tidak sedang mempergunakannya dalam jangka
waktu lama.
e. Jangan mencampur penggunaan baterai lama dan baru, termasuk mempergunakan
baterai dengan merek yang berbeda-beda
2. Charging Time
Ada berbagai macam jenis alat charger yang digunakan untuk mengisi ulang
baterai NiMH atau NiCd yang kapasitasnya habis. Alat-alat tersebut
mempunyai berbagai macam sensor untuk membatasi kelebihan kapasitas
(overcharge) yang dapat mengakibatkan sel baterai tersebut rusak dan
kemampuan penyimpanannya berkurang. Sensor dalam bentuk timer,
biasanya ini sudah disesuaikan satu paket dengan jenis baterainya, sehingga
dari awal. charging sampai waktu tertentu, alat charger ini dapat
menghentikan pengisian sehingga menghindari overcharge. Ada juga dalam
bentuk microprocessor yang biasanya disebut oleh produsen sebagai smart
rapid charger, yaitu dapat menghitung dengan tepat berapa sisa kapasitas
baterai sebelum alat tersebut berhenti men-charge baterai. Kadang alat ini
juga dilengkapi dengan detektor suhu baterai yang berfungsi juga untuk
membantu mengendalikan charging baterai. Trickle charge, adalah
kemampuan alat charger untuk memberikan ampere secara sedikit-sedikit ke
baterai NiMH akibat dari efek self discharge (keterangan tentang self
discharger diatas). Kemampuan ini berguna untuk menjaga agar baterai
selalu dalam kondisi penuh dan siap pakai, walaupun dibiarkan dalam jangka
waktu yang lama di alat charger.
Terdapat juga alat charge yang manual, untuk alat ini sebenarnya hampir
sama dengan alat charge yang menggunakan sensor, tapi bedanya perlu
diperhitungkan dengan tepat sehingga tidak terjadi overcharge, karena alat
ini akan men-charge terus selama belum dimatikan, jadi tidak ada indicator
baterai sudah penuh. Namun apabila charging timenya tepat dan tidak
melebihi hitungan maksimum, maka penggunaan alat ini cukup aman, tapi
biasanya arus yang diberikan cukup kecil (untuk menghindari overcharge)
sehingga diperlukan waktu lama agar baterai bisa terisi penuh.Untuk
charging Time pada masing-masing jenis alat charge sebenarnya mempunyai
perhitungan dasar yang dapat dihitung dengan rumus ideal sebagai be
rikut :
mahB = Kapasitas Maksimum Baterai
mAhC = Bersarnya Amper perjam yang diberikan charger
th = Total Waktu dalam Jam th = mAhB /mAhC
Jadi, jika baterai 1800 mAh dan Ampre Chargernya 100 mAh, berarti :
1800 / 100 = 18 jam
Waktu yang diperlukan untuk chargingnya pada kondisi ideal adalah 18 jam.
Penting !
Hindari untuk membawa baterai AA NiMH / NiCd dan disimpan pada kantong
baju atau celana (atau
dibawa dengan sembarangan), pada keadaan tertentu baterai tersebut dapat
berhubungan singkat satu
dengan yang lain dan itu dapat menyebabkan panas dan bahkan menyulut
api didalam kantong.
b. Pasang baterai pada tempatnya sedem ikian rupa sampai berbunyi klik
c. Siapkan adaptor AC, kabel power dan steker DC Koneksikan power pada
outlet dinding, steker DC pada
lens brush.
> Selanjutnya usap lensa secara lembut dan perlahan dengan lens cloth/ lens paper kering dengan
gerakan memutar dari bagian dalam lensa menuju keluar.
> Jika dibutuhkan, cairan pembersih lensa/ lens cleaning fluid khusus dapat dipergunakan untuk
membersihkan kotoran-kotoran lensa yang agak membandel. Jangan meneteskannya langsung
pada lensa, teteskan pada lens paper terlebih dahulu, lalu usap perlahan pada bagian lensa.
2. Merawat Baterai.
Baterai berfungsi sebagai sumber daya untuk menghidupkan kamera, perawatan yang baik dapat
memperpanjang usia pemakaian baterai kamera. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. Jangan membiarkan baterai terpapar suhu ekstrim diatas 43 C. Hal ini dapat menimbulkan
kerusakan permanen pada baterai. Letakkan baterai pada tempat yang sejuk dan kering.
b. Jangan mencharge baterai secara berlebihan, jika charger telah menunjukkan baterai terisi
penuh segera cabut.
c. Charge baterai sebelum atau sesudah penyimpanan dalam jangka waktu lama. Dipakai ataupun
tidak dipakai baterai akan mengalami proses pelemahan, agar tetap awet maka baterai perlu diisi
kembali.
d. Lepaskan baterai dari kamera jika tidak sedang mempergunakannya dalam jangka waktu lama.
f. Jangan mencampur penggunaan baterai lama dan baru, termasuk mempergunakan baterai
dengan merek yang berbeda-beda.
3. Penyimpanan
a. Kamera sebaiknya dihindarkan dari temperatur ekstrim yang sangat panas maupun sangat
dingin. Hindarkan kamera dari kontak matahari langsung dalam jangka waktu yang lama. Jangan
pernah menyimpanya dalam kondisi panas seperti didalam mobil atau dalam kondisi yang sangat
dingin.
b. Ketika menyimpan kamera, jauhkan peralatan tersebut dari benda-benda yang memiliki medan
magnet kuat. Medan magnet dapat mempengaruhi sirkuit elektronik yang terdapat pada kamera
digital.
c. Simpan kamera, lensa dan accessories lain dalam dry box yang memiliki alat pengatur
kelembapan jika sedang tidak dpergunakan dalam jangka waktu yang lama. Atau simpan alat-alat
tersebut pada suatu wadah khusus dengan disertakan silica gel untuk mengatur kelembapannya.
4. Merawat memory card dan accessories
a. Memory card berfungsi sebagai media penyimpan data. Bisa berupa SD/ secure digital, CF/
compact flash, dan sebagainya. Perlakukan benda-benda ini dengan hati-hati, bentuknya yang
kecil membuat mereka mudah sekali rusak. Untuk melindunginya, simpan selalu pada casing nya
masing-masing jika sedang tidak dipergunakan.
b. Accesories kamera seperti lens filter, lens hood, flash dan lainnya perlu dirawat untuk tetap
menjaga kebersihannya. Dudukan flash dan kontak baterai flash perlu dibersihkan secara berkala
untuk menghindari penumpukkan kotoran.
Perawatan Camera /Video Handycam :
a. Cek apakah Battery packnya sudah terisi penuh atau tidak, jika tidak harus segera di Charge
(Di isi kembali) dalam keadaan Batttery terpasang di Camera / Video Handycam. Dapat pula di
lakukan Recharge di luar Camera / Video Handycam bila ada alatnya. (Sebaiknya memiliki
Battery cadangan )
b. Siapkan Memory Stick Baru;DVD-R Sony 30min Atau Jenis lain yang Baru / kosong untuk di
gunakan. lalu masukkan kedalan Camera / Video Handycam (Sebaiknya memiliki Memory
ataupun Caset cadangan / memory penyimpan data yang sudah banyak jenisnya
c. Lakukan pengecekan seluruh tomboltombol control yang ada berfungsi atau tidak, bila tidak
tolong di laporkan ke Dive Shop bila masih dalam Garansi. Bisa pula dengan cara membeli yang
baru.
B. Untuk persiapan Housing Camera / Housing Video Ikelite sebelum di gunakan perhatikan
halhal sbb:
a. Cek Tombol tombol Oprasional Housyng Camera / Housyng Video Ikelite apakah ada tanda
tanda keretakan, bila ada tolong di laporkan. Ke Dive Shop bila dalam masa Garansi. Untuk di
cek keretakan yang ada, Dapat terjadi kebocoran atau tidak. Bisa Pula membeli yang baru
b. Buka Tutup Housing Camera / Housing Video Ikelite untuk pengecekan Oring tutup, Dengan
cara membuka Kunci Tutup di Kanan atau Kiri tutup Housing Camera / Housing Video .Ikelite
c. Cek Oring tutup Housing Camera / Housing Video Ikelite. Sudahkah di beri Silicon Grease
sebelum di gunakan untuk melakukan pengecekan kebocoran atau untuk di gunakan, agar tidak
terjadi kebocoran Lakukan Test Tekanan (Cukup di kedalaman 1 -2 M )
d. Apabila Oring Robek, Lecet atau pun tidak Bulat lingkarannya. Dan tidak Elastis Harus Di
lakukan penggantian Oring sebelum di gunakan.
e. Setelah yakin tidak ada kebocoran, maka Housing Camera / Housing Video Ikelite dapat di
gunakan.
f. Cek apakah tali pengikat Housing ke tangan masih dalam keadaan baik. Bila tidak dapat
diganti yang baru agar Housing tidak terlepas. (beli baru lagi aja sesudah menangis kali yach
jikalau tak dapa di temukan)
C. Persipan Flash :
a. Cek Body Flash bila ada keretakan atau kelainan
b. Cek Battery dalam keadaan penuh atau tidak (Lebih baik membawa cadangan)
c. Cek Kabel kabel penghubung dan Oring bila ada (beri silicon grease), bila dalam keadaan
rusak yach diganti
PELAKSANAAN
1. Setelah Camera / Video Handycam dalam keadaan baik dan semua tombol berpungsi maka
dapt di lakukan pemasangan ke dalam Housing Camera / Housing Video Ikelite
2. Setelah Housing Ikelite di cek dan semuanya baik, maka Housing Ikelite tersebut siap di
gunakan.
3. Lakukan pengecekan fungsi tombol-tombol control yang ada, dapat berfungsi atau tidak,
sebelum anda melakukan Penyelaman, agar tidak menyesal nanti
4. Warning, warning, adalah yang penting jangan lupa untuk membuat Foto rekan-rekan yang
membawa kamera. Terutama kamikami yang tidak memiliki kamera itu lebih penting.
PERAWATAN
1. Simpan/tempatkan di tempat yang teduh dan tidak terkena matahari langsung. Jikalau di kapal
yang tidak ada tempat teduhnya Anda dapat menutupi Housng Camera / Housing Video Ikelite
tersebut dengan Handuk/ Baju biasa untuk sementara (Agar tidak terjadi pengembunan lensa di
saat akan di gunakan / pada saat di gunakan )
2. Setelah digunakan Housing Camera/Housing Video Ikelite agar di lakukan pembilasan dengan
air tawar.
3. Apabila anda melakukan penyelaman di laut, maka sebaiknya di siapkan Bak AIR Tawar
untuk merendam / membilas Housing camera / Housing Video ikelite, Guna menghemat Air
Tawar.
4. Siapkan Kanebo untuk menyeka Air di Seluruh permukaan Housing. Dapat pula gunakan
penyemprot Udara dari House Inflator Regulator guna meniup air yang ada di sela sela tombol
tombol Housing camera atau Video anda. Sebelum di lakukan pengelapan dengan Kanebo.
5. Jika Housing telah kering dari air maka anda dapat mengeluarkan Camera / Video yang ada
dari dalam Housingnya dengan cara Housing tetap menghadap ke atas dan tutup berada di
bawah. Hal ini di lakukan agar Camera / Video tidak akan basah tertetes Air yang tersisa di
sekitar Oring yang sulit di keringkan 6. Setelah di gunakan jangan lupa untuk melakukan Charge
Battery kembali untuk siap di gunakan kembali
PENYIMPANAN :
A. Dalam waktu yang lama:
i. Simpan Housyng di dalam Box aslinya ataupun di dalam Box Khusus itupun jikalau Housyng
sudah benar benar kering dari air (Di angin anginkan di tempat yang teduh, bebas dari tangantangan yang tidak bertanggung jawab) Jika tidak ingin timbul Jamur. Karna Box telah memiliki
pelapis Karet ataupun Busa pelindung di dalamnya
ii. Berikan bahan bahan peresap uap air yang di jual bebas / beli bahan yang telah ada di toko
toko kamera, agar kelembapannya dapat tetap terjaga dengan baik
iii. Lepaskan Oring dari posisinya, jikalau ingin menyimpan dalam waktu yang cukup lama
iv. Oring yang di lepas sebaiknya di beri Silicon Grease agar oring dapat Berumur Panjang
v. Setelah Oring di lepas sebaiknya Tutup Housing di ganjal dengan Karet Elastis agar
mengurangi benturan yang akan terjadi tanpa di sengaja
vi. Simpan Oring di dalam plastic ( Klip plip ) yang dapat di tutup rapat, agar tidak terkena debu
yang dapat menempel karena Oring memiliki Silikon Grease yang dapat melekatnya benda
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR
Teknik Pengambilan Gambar
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan perangkat kamera. Sebelum
melakukan shooting ada baiknya jika seorang juru kamera persiapan-persiapan sebagai berikut:
Penguasaan terhadap perangkat kamera yang akan digunakan. Sebaiknya mengikuti aturan
penggunaan yang tertulis pada manual book. Pahami kelebihan dan kekurangannya.
Setelah paham dengan seluk beluk kamera, pahami juga adegan apa dan teknik yang bagaimana
yang diinginkan.
Membuat breakdown peralatan yang akan digunakan seperti baterai, mikrofon, kabel extension,
dll.
Pastikan baterai dalam kondisi prima dan penuh, dan semua fasilitas di kamera berjalan dengan
baik.
Dalam kegiatan produksi video/ film, terdapat banyak jenis kamera yang digunakan. Pembagian
jenis kamera video/ film dibedakan atas media yang digunakan untuk menyimpan data (gambar
& suara) yang telah diambil.
Seperti halnya pada fotografi, gambar yang telah diambil disimpan pada gulungan film. Namun
pada kamera jenis ini, disamping gulungan film juga terdapat pita magnetik untuk menyimpan
data suara. Dalam 1 detik pengambilan gambar, dibutuhkan sekitar 30 frame film. Adapun jenis
film yang digunakan adalah film positif (slide), dimana untuk melihat isinya harus dicuci terlebih
dulu di laboratorium film dan diproyeksikan dengan menggunakan proyektor khusus.
Kamera jenis ini menyimpan data gambar dan suara pada pita magnetik. Secara umum terdapat 2
jenis kamera :
Analog (AV)
Data yang disimpan sebagai pancaran berbagai kuat sinyal (gelombang) pada pita kamera
perekam. Macam kamera jenis ini antara lain VHS, S VHS, 8mm, dan Hi 8.
Digital (DV)
Kamera perekam video digital menyimpan data dalam format kode biner bit per bit yang terdiri
atas rangkaian 1 (on) dan 0 (off). Jenis kamera ini antara lain mini DV, dan Digital 8.
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas ketinggian
objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan
berserakan.
High Angle
Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini
memiliki kesan dramatis yaitu nilai kerdil.
Low Angle
Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar.
Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan.
Eye Level
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan
pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
Frog Eye
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan
objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.
Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi
dan kodisi objek. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain:
Extreme Close Up (ECU/XCU) : pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung
pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.
Big Close Up (BCU) : pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.
Close Up (CU) : gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat
seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru
Medium Close Up : (MCU) hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari
dada keatas.
Medium Shot (MS) : pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat
hanya separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).
Knee Shot (KS) : pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.
Full Shot (FS) : pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.
Long Shot (LS) : pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh
objek terkena hingga latar belakang objek.
Medium Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya
terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari
kepala sampai lutut.
Extreme Long Shot (XLS): gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan
objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut
terhadap lingkungannya.
Framing with Background: objek tetap fokus di depan namun latar belakang dimunculkan
sehingga ada kesan indah.
The Secret of Foreground Framing Shot: pengambilan objek yang berada di depan sampai latar
belakang sehingga menjadi perpaduan adegan.
Tripod Transition: posisi kamera berada diatas tripod dan beralih dari objek satu ke objek lain
secara cepat.
Artificial Hairlight: rambut objek diberi efek cahaya buatan sehingga bersinar dan lebih
dramatik.
Fast Road Effect: teknik yang diambil dari dalam mobil yang sedang melaju kencang.
Walking Shot: teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang berjalan. Biasanya
digunakan untuk menunjukkan orang yang sedang berjalan terburu-buru atau dikejar sesuatu.
Over Shoulder : pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya objek tersebut hanya
terlihat kepala atau bahunya saja. Pengambilan ini untuk memperlihatkan bahwa objek sedang
melihat sesuatu atau bisa juga objek sedang bercakap-cakap.
Profil Shot : jika dua orang sedang berdialog, tetapi pengambilan gambarnya dari samping,
kamera satu memperlihatkan orang pertama dan kamera dua memperlihatkan orang kedua.
asing. vii. Lepas Semua Battery yang ada pada Camera, Video, maupun Flash agar tidak terjadi
kerusakan yang tidak diinginkan oleh battery yang rus
Tips Merawat Proyektor
A. Mencegah kerusakan terhadap Muatan Listrik Statis
Muatan Listrik Statis (ESD = Electrical Static Discharge) sering timbul pada peralatan elektronik
yang tidak memiliki jalur Grounding pada kabel powernya, misalnya : TV, DVD Player,
Notebook, dll. Besarnya Muatan Listrik Statis ini dari sekitar 50 Volt hingga beberapa ratus Volt.
Kerusakan yang ditimbulkan, mulai dari orang yang kena setrum hingga rusak atau terbakarnya
rangkaian Input Proyektor akibat terkena Tegangan Statis tersebut. Untuk mencegahnya ikuti
langkah-langkah sebagai berikut:
Hubungkan terlebih dahulu Kabel Input Proyektor dengan peralatan sumber (Notebook, DVD
Player, TV, Receiver Parabola, dll)
Hubungkan kabel power Proyektor ke Stop Kontak (akan lebih baik bila Stop Kontak ada kabel
Arde/Groundingnya)
Hubungkan kabel power Adaptor Notebook / DVD Player / TV ke Stop Kontak (Sumber Listrik)
Hidupkan terlebih dahulu Proyektor, lalu peralatan sumbernya (mis: Notebook, DVD Player, TV,
Receiver Parabola)
Untuk mematikan, lakukan dengan urutan langkah kebalikannya, mulai langkah No. 4 hingg No.
1
B. Mencegah kerusakan Lampu terhadap gangguan listrik
Aliran listrik yang sering mati mendadak, baik mati dari PLN maupun MCB Overloaded, akan
berpengaruh pada umur lampu proyektor, terutama apabila proyektor sering dihidup/matikan
atau digunakan terus-menerus. Pada keadaan listrik normal, apabila kita baru mematikan
proyektor, pasti secara otomatis proyektor tersebut tidak bisa segera dihidupkan kembali dan
dibutuhkan waktu sekitar 2 menit untuk bisa menghidupkan kembali. Hal ini terjadi karena
Mikroprosessor dalam Proyektor mendeteksi suhu lampu masih panas dan menunggu suhu
lampu menjadi dingin sehingga aman bagi lampu untuk dinyalakan kembali. Sewaktu dingin,
lampu proyektor memerlukan tegangan starter 25.000 Volt dan setelah panas akan menyala pada
tegangan sekitar 70 Volt saja. Sehingga kalau lampu masih panas kena tegangan 25.000 Volt,
maka lampu akan meledak atau gas lampu menjadi habis / redup. Proyektor yang mendadak mati
karena aliran listrik putus, tidak menjadi rusak atau merusakkan lampu proyektor. Tetapi lampu
proyektor yang dalam keadaan mati, masih panas, langsung dihidupkan akan menjadi redup /
meledak. Bagaimana cara menghindari kerusakan Lampu Proyektor?.
Apabila proyektor sedang digunakan dan tiba-tiba aliran listrik padam, lalu beberapa detik
kemudian listrik menyala lagi, maka biarkanlah proyektor dalam keadaan StandBy (Tidak
menyala) selama minimal 2 menit (agar lampu menjadi dingin terlebih dulu), setelah itu baru
boleh dinyalakan kembali. Semoga bermanfaat..
Merawat Daya Battery dan Stok Video untuk Sebuah Shooting
Baterai merupakan komponen yang sangat penting sekali bagi kamera. Sebab dengan komponen
ini, kamera dapat bekerja. Untuk itu diperlukan manajeman yang baik dalam mengelola agar
baterai yang dipakai selalu dalam kondisi stand by siapa pakai.
Mengisi dan memelihara battery selama pembuatan film
Bagian perlengkapan akan melakukan inventarisasi baterai untuk kemudian baterai tersebut akan
dipisahkan berdasarkan waktu hidup atau daya yang tersimpan pada baterai. Setiap baterai yang
ksosong hendaknya segera diisi sehingga ketika syuting berjaan tidak akan ada masalah.
Kontrol utama kamera video
Ada enam kontrol dasar pada kamera video:
Exposure:
Aperture
Shutter Speed
(ND Filter)
(Gain)
Filter Colour
White Balance
Zoom
Focus
Audio Levels
1. Head Kamera merupakan baguian penting yang harus dirawat. Head akan membaca
data gambar yang kita ambil.
2.
3. Jika head kotor maka kulitas gambar akan buruk. Untuk itu diperlukan perawatan
khusus untuk membersihkan head Kamera. Cara membersihkannya adalah:
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. 1.
tangan yang berminyak, abu rokok, remah-remah roti, atau debu. Ambil kuas dan
sapukan ke sela-sela tombol untuk mengeluarkan kotoran, atau gunakan vacuum cleaner
portabel untuk menyedot debu yang ada. Bersihkan permukaan tombol keyboard dengan
kain yang dibasahi cairan pembersih kaca. Gunakan proteksi pelindung keyboard untuk
mencegah kotoran.
11. 2. Mengelap LayarJangan sembarangan menggunakan cairan pembersih pada layar,
pakailah pembersih kaca. Semprotkan pada kain halus atau katun, lalu poles layar
monitor. Jangan menyemprotkan langsung pada layar, karena bisa menyebabkan
pemukaan LCD (Liquid Crystal Display) menjadi belang. Bersihkan secara searah,
misalnya dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan, serta jangan menekannya terlalu
keras.
12. 3. Hindari Panas MatahariJangan meninggalkan notebook di dalam mobil yang diparkir
di bawah sinar matahari. Panas yang berlebihan di dalam mobil bisa menyebabkan
kerusakan komponen-komponen notebook.
13. 4. Menghindari GoresanAmankan benda-benda tajam dari sekitar notebook. Taruh
lapisan pelindung di atas keyboard sebelum Anda menutup case, agar layar tak tergores.
Apabila Anda hendak berpergian, masukkan notebook pada wadah/tas yang telah
tersedia.
14. 5.
Case CemerlangTangan yang kotor dan berminyak juga menjadi penyebab case tidak
lagi mengilat. Pakai deterjen nonzat alkalin dicampur air untuk membersihkannya. Bisa
pula dengan pembersih multiguna untuk peranti elektronik, yang biasanya berupa busa.
Semprotkan pada kain lap lembut, lalu gosok secara perlahan permukaan case.
15. 6. Menyimpan notebookBila Anda akan menyimpan notebook dalam waktu lama,
sebaiknya lepaskan baterai dan simpan dalam tempat yang sejuk dan kering, serta
bersirkulasi udara cukup baik. Taruh silikon gel untuk menghindari jamur. Begitu ingin
menggunakannya kembali, setrum baterai dengan cara mengisi dan mengosongkan
sepenuhnya sebanyak tiga kali berturut-turut.
16. 7. Hindari Medan Magnet (naah yg ini perlu dibaca looch,)Untuk melindungi data
yang ada di dalam hard disk, jangan letakkan peranti yang mengandung medan
magnet/elektromagnet kuat di sekitar notebook. Piranti-piranti penghasil medan magnet,
misalnya, spiker yang tidak berpelindung (unshielded speaker system) atau telepon
selular. Sekiranya Anda ingin mengakses Internet menggunakan fasilitas infrared pada
ponsel, letakkan ponsel dalam jarak sekitar 15 cm dari notebook.
Processor sebagai otak utama pada komputer juga dapat menyebabkan masalah untuk
komputer, salah satunya karena terjadi panas berlebih (overheating) sehingga dapat
membuat komputer sering restart dan mungkin mati tiba-tiba. Untuk itu, diperlukan
beberapa tips untuk menjaga suhu processor, dengan memastikan pendingin processor
(headsink) dan fan dapat bekerja dengan baik. Berikut beberapa hal yang perlu
diperhatikan berkaitan dengan processor : * Pastikan bagian atas prosesor Anda telah
diolesi dengan thermal paste. Thermal Paste atau Thermal...
Pastikan cara menghidupkan dan mematikan LCD Proyektor sesuai prosedur. Sebaiknya
menggunakan REMOTE saja dan biasanya tekan tombol POWER OFF sekali lalu ada instrukti
untuk mematikan proyektor. Tekan POWER OFF lagi ( 2 kali memberikan perintah OFF ).Lalu
selanjutnya akan muncul informasi bahwa LCD Proyektor telah Shutdown. Tunggu beber pada
saat ini, pastikan kipas pendingin sudah berhenti (biasanya ada perubahan warna lampu
indikator). Setelah...
Materi
kelas XII
semester : II