Anda di halaman 1dari 6

Cara Memperpanjang Umur

Baterai Laptop (Lithium-ion)


Apr 7, 2011 by Yusuf Adiwiyarso Under Computer Stuff, Tips & Trik - 188 Comments

Di artikel sebelumnya tentang “consider replacing your battery”, saya sudah berbagi mengenai
pengalaman saya dalam menangani masalah tersebut. Gara-gara kejadian itu, saya jadi rajin mencari
informasi mengenai baterai dengan harapan bisa menemukan kiat supaya baterai saya yang sudah
menunjukkan tanda-tanda “penuaan” itu bisa awet dan tahan lama. Nah, di artikel ini saya ingin
berbagi mengenai tips supaya baterai laptop menjadi awet dan tahan lama.

Pertama, perlu diketahui bahwa baterai yang bisa di-charge (rechargeable battery) itu ada beberapa
tipe. Yang sering digunakan untuk barang elektronik umum biasanya adalah Nickel based (NiCd) dan
Lithium based (Lithium-ion). Untuk laptop, saat ini hampir bisa dipastikan semuanya menggunakan
jenis Lithium-ion. Selain karena mampu menyimpan daya lebih besar, baterai Lithium-ion juga lebih
ramah lingkungan dibandingkan dengan baterai NiCd yang sangat beracun.

Mengetahui perbedaan jenis baterai ini sangat penting karena karakteristik keduanya sangat berbeda.
Pada baterai NiCd, elektrolit-elektrolit yang ada didalamnya akan berkumpul di bawah (di dasar)
karena pengaruh gravitasi, ketika disimpan terlalu lama (disimpan di gudang). Itulah kenapa pada
saat membeli baterai NiCd baru, sangat disarankan untuk men-charge minimal selama 8 jam
(optimalnya 16 – 24 jam) sebelum digunakan pertama kali. Namun demikian, seringkali ketika
membeli peralatan elektronik yang menggunakan baterai pihak toko (penjual) menyarankan untuk
men-charge baterainya minimal 8 jam sebelum pemakaian pertama kali walaupun jenis baterainya
bukan NiCd.

Salah kaprah lainnya adalah anggapan bahwa baterai harus digunakan sampai benar-benar (mau)
habis sebelum boleh di-charge lagi. Sekali lagi ini berlaku untuk NiCd, dimana pada baterai jenis ini
terdapat fenomena “memory effect”, yaitu baterai ini seolah-olah bisa “mengingat” banyaknya daya
yang terisi pada saat proses charging terakhir. Sehingga misalnya baterai NiCd kapasitanya masih
65% dan kemudian di-charge sampai penuh (yang berarti mengisi baterai sebanyak 35%), maka
baterai ini akan menganggap seolah-olah kapasitasnya tinggal 35%. Namun sekali lagi, ini tidak
berlaku untuk baterai jenis Lithium-ion.

Baterai jenis Lithium-ion sekarang juga banyak dipakai untuk peralatan elektronik lainnya
seperti handphone ataupun kamera digital. Jadi tips di bawah ini bisa juga Anda terapkan
untuk gadget Anda yang menggunakan baterai jenis Lithium-ion. Berikut tipsnya:

 Untuk penggunaan pertama kali charge baterai secara normal. Seperti sudah dijelaskan
di atas, men-charge baterai minimal 8 jam untuk pertama kali hanya berlaku untuk baterai
jenis Nickel based. Untuk baterai Lithium-ion, tidak adanya bedanya antara charging ke-1, ke-
5, ataupun ke-500. Malah kalau di-charge terlalu lama bisa mengakibatkanovercharging yang
membuat umur baterai semakin pendek.

 Charge baterai secara rutin dalam interval pendek tanpa harus menunggu baterai
sampai (hampir) habis. Baterai jenis Lithium-ion tidak mengenal fenomena “memory effect”
seperti halnya baterai NiCd. Bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa baterai yang terbiasa
di-charge ketika kapasitasnya masih 70% – 75% umurnya 5 – 6 kali lebih lama dibanding
baterai yang sering di-charge ketika kapasitasnya hampir habis.
 (Tambahan 27 Desember 2011) Jika anda menggunakan notebook berlama-lama,
jangan cabut charger. Apabila anda menggunakan notebook berlama-lama, saat baru
menyalakan notebook, pasang charger dan jangan lepas charger meskipun baterai sudah
penuh lagi. Hal ini berlaku untuk baterai pada notebook baru yang memang menyediakan
“auto controll” sehingga tanpa harus cabut charger sekalipun baterai tetap bisa terkontrol dan
bisa terawat dengan baik.
 Jaga supaya temperatur tidak terlalu panas. Temperatur tinggi merupakan musuh nomor
satu baterai karena keadaan panas akan mempercepat degradasi sel-sel yang ada di dalam
baterai. Untuk itu sebisa mungkin taruh/simpan laptop di tempat yang sejuk dan terhindar
dari sinar matahari langsung. Kebiasaan menaruh laptop di dalam mobil pada siang hari yang
terik juga harus dihindari kalau tidak ingin umur baterai berkurang drastis.

 Atur sirkulasi udara supaya tetap lancar. Hindari menaruh laptop di kasur atau bantal
karena hal ini akan mengganggu sirkulasi udara yang mengakibatkan laptop menjadi cepat
panas. Cara paling praktis adalah dengan menggunakan coolpad. Coolpad merupakan
peralatan sederhana yang murah meriah namun sangat berguna khususnya untuk menjaga
temperatur laptop supaya tidak terlalu panas. Selain itu, setelah selesai menggunakan laptop,
sebaiknya diamkan beberapa saat supaya laptop menjadi lebih dingin sebelum dimasukkan ke
dalam tas laptop.
 Sebisa mungkin gunakan laptop tanpa baterai apabila keadaan memungkinkan. Hal
ini sebenarnya merupakan pengalaman saya pribadi ketika mengevaluasi kebiasaan saya
menggunakan laptop. Setelah saya pikir-pikir, saya setiap hari di kantor menggunakan laptop
sudah seperti PC, yaitu sekitar 6 – 8 jam non-stop dan jarang berpindah tempat. Nah kalau
sudah seperti ini, agaknya menjadi konyol kalau saya menggunakan laptop dengan bolak-balik
men-charge baterai dalam jangka waktu tersebut. Setelah menyadari ini, kini saya hampir
selalu menyalakan laptop saya tanpa baterai (langsung ke power), baik selama di kantor
maupun dirumah. Saya baru menggunakan baterai kalau memang ada tugas/keperluan di luar
yang mengharuskan saya menggunakan laptop secara mobile. Bagian ini kami coret karena
setelah mendengar banyak masukan, saran dan sumber informasi lain di internet, resiko yang
diakibatkan oleh penggunaan notebook tanpa baterai lebih besar dari pada ketika
menggunakannya seperti biasa. Sederhananya, harga baterai jauh lebih murah dibandingkan
dengan harga komponen laindi notebook. Terima kasih banyak atas kritik dan sarannya.
 Apabila hendak menyimpan baterai cukup lama, simpanlah ditempat yang sejuk
dengan kapasitas 40%. Ada sebuah penelitian yang membandingkan antara baterai yang
disimpan dalam kapasitas 40% dengan baterai yang disimpan dengan kapasitas 100%.
Hasilnya, baterai yang disimpan dengan kapasitas 100% mengalami capacity loss yang lebih
besar daripada yang 40%. Pengetahuan ini saya gunakan untuk kamera digital saya yang
tidak terlalu sering saya gunakan (biasanya saya pakai weekend saja, itupun tidak setiap
minggu). Dulu setiap selesai menggunakan kamera digital, selalu saya charge sampai penuh
dengan pemikiran agar nanti ketika akan dipakai sudah langsung siap digunakan. Tapi kini
tidak lagi. Sekarang saya men-charge kamera digital sampai penuh hanya ketika akan
digunakan.

 Gunakan laptop secara hemat energi. Dengan menghemat penggunaan energi laptop
maka umur baterai bisa bertahan lebih lama. Ada beberapa cara untuk menghemat baterai,
yang semuanya sudah pernah di bahas di artikel Tips Menghemat Baterai di
Notebook/Laptop ini.

Selain tips di atas, Anda juga sebaiknya rajin-rajin mengecek kondisi baterai laptop Anda. Apabila
Anda menggunakan merek HP, maka Anda bisa menggunakan aplikasi Battery Check yang ada di HP
Support Assistant untuk melihat data-data teknis baterai laptop Anda. Selain itu, ada juga aplikasi
gratis BatteryCare yang bisa digunakan pula untuk keperluan ini.

Read more: http://blog.fastncheap.com/memperpanjang-umur-baterai-laptop-lithium-ion/


#ixzz1r8YGWpnB

Anda mungkin juga menyukai