Anda di halaman 1dari 6

Job Sheet Praktik

Judul : Maintenance accumulator pada Komatsu Motor Grader 511A

Nama Mahasiswa : Brian Dharma Adhi Putra

No Induk Mahasiswa : 16/400594/SV/11098

Tempat Praktik : Workshop PT. Gawi Bahandep Sawit Mekar

Tanggal Praktik : 14 Januari 2019 – 12 Juli 2019

Nama Pembimbing : Rikky Heriandi

Tujuan Khusus : Melakukan maintenance pada accumulator unit motor grader 511A

1. Latar Belakang
Sistem kelistrikan adalah salah satu dari empat aspek utama yang merupakan
prinsip keilmuan dasar pada unit alat berat. Pengetahuan tentang sistem kelistrikan
sangat diperlukan untuk memahami unit alat berat lebih mendalam. Salah satu hal
yang perlu dipelajari adalah proses maintenance. Proses pemahaman aspek sistem
kelistrikan melalui kegiatan maintenance kali ini mengambil fokus pada penambahan
air dan pengisian accumulator pada unit Komatsu Motor Grader 511A
.
2. Dasar Teori
2.1 Definisi Baterai
Baterai atau akumulator adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya
berlangsung proses elektrokimia yang reversible (dapat berbalikan) dengan
efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel
adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan energi kimia menjadi
energi listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari energi listrik menjadi energi
kimia, pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang
dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yang berlawanan
di dalam sel.
2.2 Jenis baterai
Jenis-jenis baterai dibedakan berdasarkan bahan elektrolit yang digunakan
pada baterai tersebut. Bahan elektrolit yang banyak digunakan pada baterai adalah
jenis asam dan basa. Dibawah ini adalah beberapa contoh baterai :
 Baterai asam
Baterai asam bahan elektrolitnya adalah larutan asam belerang
(Sulfuric Acid H2SO4). Di dalam baterai asam, elektroda-elektrodanya
terdiri dari pelat-pelat timah peroksida PbO2sebagai anoda dan timah
murni Pb sebagai katoda.
 Baterai Ni-Cd
Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmium) adalah jenis baterai yang
menggunakan Nickel Oxide Hydroxide dan Metallic Cadmium sebagai
bahan Elektrolitnya. Baterai N-Cd memiliki kemampuan beroperasi
dalam jangkauan suhu yang luas dan siklus daya tahan yang lama. Di
satu sisi, Baterai Ni-Cd akan melakukan discharge sendiri (self
discharge) sekitar 30% per bulan saat tidak digunakan. Baterai
Ni-Cd juga mengandung 15% Toksin/racun yaitu bahan
Carcinogenic Cadmium yang dapat membahayakan kesehatan
manusia dan lingkungan hidup.
 Baterai Ni-Mh
Baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) memiliki keunggulan yang
hampir sama dengan Ni-Cd, tetapi baterai Ni-MH mempunyai
kapasitas 30% lebih tinggi dibandingkan dengan Baterai Ni-Cd
serta tidak memiliki zat berbahaya Cadmium yang dapat merusak
lingkungan dan kesehatan manusia. Baterai Ni-MH dapat diisi ulang
hingga ratusan kali sehingga dapat menghemat biaya dalam pembelian
baterai. Baterai Ni-MH memiliki Self-discharge sekitar 40% setiap
bulan
 Baterai Li-Ion
Baterai jenis Li-Ion (Lithium-Ion) merupakan jenis baterai yang paling
banyak digunakan pada peralatan Elektronika portabel seperti Digital
Kamera, Handphone, Video Kamera ataupun Laptop. Baterai Li-Ion
memiliki daya tahan siklus yang tinggi dan juga lebih ringan sekitar
30% serta menyediakan kapasitas yang lebih tinggi sekitar 30%
jika dibandingkan dengan Baterai Ni-MH. Rasio Self-discharge adalah
sekitar 20% per bulan.
2.3 Prinsip kerja baterai
Prinsip kerja baterai ada dua yaitu
 Proses Discharging (Pengosongan)
Bila sel dihubungkan dengan beban maka elektron mengalir dari anoda
melalui beban ke katoda, kemudian ion-ion negatif mengalir ke anoda
dan ion-ion positif mengalir ke katoda.
 Proses Charging (Pengisian)
Bila sel dihubungkan dengan power supply maka elektroda positif
menjadi anoda dan elektroda negatif menjadi katoda dan proses
kimia yang terjadi adalah aliran elektron menjadi terbalik, mengalir
dari anoda melalui power supply ke katoda. Ion negatif mengalir dari
katoda ke anoda dan ion positif mengalir dari anoda ke katoda.

3. Deskripsi Kejadian
Pada tanggal 1 Juli 2019, workshop mendapat informasi bahwa unit Komatsu
Motor Grader 511A mengalami kesulitan saat melakukan starting. Oleh karena itu,
kepala workshop segera memerintahkan untuk melakukan pengecekan pada unit
tersebut.

4. Tindakan
Setelah mendapatkan perintah dari kepala workshop, mekanik langsung
berangkat untuk melakukan pengecekan terhadap unit tersebut. Setelah dilakukan
pengecekan, ternyata tegangan pada salah satu baterai (accumulator) tidak sesuai
dengan standar, yaitu hanya sebesar 11,3 Volt, selain itu ketinggian air aki juga
berada hampir mendekati low. Setelah mengetahui hal tersebut mekanik memutuskan
untuk membawa aki ke workshop untuk melakukan penambahan air aki dan charging
aki.
5. Alat dan Bahan

No. Alat dan Bahan Jumlah Kapasitas


1. Tool box 1 standar
2. Power supply 1 standar
3. Air Aki 2 liter

Tabel 5.1 Alat dan bahan


6. Prosedur

Step Action Job Instruction


1. Parkirkan unit pada tempat yang datar
dengan posisi yang benar.
2. Pasang tanda LOTO.

3. Buka cover penutup, dan lepaskan


terminal negatif pada accumulator.
Lanjutkan dengan terminal positif.
4. Lepaskan aki dan bawalah ke tempat
charging.
5. Bukalah semua tutup sel aki, isikan air aki
yang berwarna biru pada setiap selnya
sampai dengan upper level.

6. Lakukan charging selama 3 jam dengan


output voltage 13,8 V dan 30 A.

7. Setelah selesai, lakukan pengukuran


tegangan pada aki.
8. Pasang aki kembali pada unit.
Tabel 6.1 Prosedur perbaikan

7. Analisa

Proses penambahan air aki dilakukan ketika level air aki berada di bawah
upper level. Berkurangnya air aki disebabkan oleh penguapan akibat panas yang
dihasilkan ketika aki bekerja. Ketika air aki menguap, yang pertama kali menguap
adalah kandungan air atau H2O (l) sehingga untuk melakukan penambahan air aki
digunakan air aki berwarna biru yang mengandung air murni atau H2O (l). Tidak
dianjurkan menggunakan air aki yang berawarna merah atau aki zuur karena aki zuur
mengandung 35% H2SO4 (aq) dan 65% H2O (l) sehingga meningkatkan konsentrasi
dari H2SO4 (aq) dan memperpendek umur aki.

Pada proses discharging elektron mengalir dari anoda ke katoda melalui


beban. Proses discharging accumulator dapat digambarkan dalam reaksi kimia
sebagai berikut :
Sedangkan pada proses charging aliran electron mengalir dari elektroda PbO2
menuju elektroda Pb melalui power supply. Proses charging dapat digambarkan
dalam reaksi kimia sebagai berikut :

Dapat dilihat, proses charging dan discharging merupakan proses yang


berkebalikan. Sehingga pada proses charging dapat mengembalikan daya yang sudah
berkurang saat accumulator dipakai atau discharging.

8. Kesimpulan
 Air aki dapat berkurang dikarenakan panas yang dihasilkan saat aki dipakai.
 Penambahan air aki menggunakan air biru aquades sampai sebatas upper level.
 Proses charging aki dapat mengembalikan daya yang terpaka saat proses
discharging.

9. Saran
 Selalu lakukan perbaikan sesuai dengan SOP
 Operator diharapkan selalu melakukan daily inspection khususnya terhadap level
air aki, agar kondisi aki dapat tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai