Anda di halaman 1dari 8

Job Sheet Praktik

Judul : Maintenance pada hydraulic oil system unit Komatsu Excavator


………………..PC-200

Nama Mahasiswa : Brian Dharma Adhi Putra

No Induk Mahasiswa : 16/400594/SV/11098

Tempat Praktik : Workshop PT. Gawi Bahandep Sawit Mekar

Tanggal Praktik : 14 Januari 2019 – 12 Juli 2019

Nama Pembimbing : Rikky Heriandi

Tujuan Khusus : Melakukan maintenance pada hydraulic oil system unit Komatsu
..Excavator

1. Latar Belakang

Sistem hidrolik adalah salah satu dari empat aspek utama yang merupakan
prinsip keilmuan dasar pada unit alat berat. Pengetahuan tentang sistem hidrolik
sangat diperlukan untuk memahami unit alat berat lebih mendalam. Salah satu hal
yang perlu dipelajari adalah proses maintenance. Proses pemahaman aspek sistem
hidrolik melalui kegiatan maintenance kali ini mengambil fokus pada penggantian
hydraulic oil pada unit Komatsu Excavator PC-200.

Gambar 1.1 Komatsu Excavator PC-200


2. Dasar Teori
2.1 Definisi sistem hidrolik
Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan
daya dengan menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk
memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan. Dimana
fluida penghantar ini dinaikan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan
yang kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan
katup-katup. 

2.2 Fungsi oli hidrolik

Ada beberapa fungsi utama sistem hidrolik, antara lain :

 Transmitting power (Meneruskan Tenaga)


Karena hydraulic fluid tidak dapat dikompres, sekali hidrolik sistem
ter-isi dengan fluida, seketika itu juga meneruskan power dari satu area ke
area yang lain. Akan tetapi bukan berarti semua fluida mempunyai
efisiensi yang sama dalam meneruskan power, sebab masing-masing fluida
mempunyai sifat khusus sendiri-sendiri. Pemilihan hydraulic fluid yang
benar tergantung dari pemakaian dan kondisi pengoperasian.

 Lubricating (Melumasi)
Hydraulic fluid (oil) harus bisa melumasi komponen-komponen yang
bergerak dalam sebuah hidrolik sistem. Komponen-komponen yang
berputar atau meluncur harus bisa berfungsi dengan baik tanpa harus
bersentuhan dengan komponen yang lain. Hydraulic oil harus bisa
mempertahankan oil film di antara dua permukaan untuk mencegah
gesekan, panas dan keausan.

 Sealing (Menutupi)
Banyak komponen-komponen hidrolik di-design dengan menggunakan
hydraulic oil dari pada mekanikal seal dalam komponen. Viskositas
(kekentalan) dari oil akan membantu menentukan kemampuannya untuk
melapisi.

 Cooling
Hidrolik sistem menghasilkan panas bila sedang mengubah mekanikal
energi ke hidrolik energi atau sebaliknya, Pada saat oil bergerak melalui
sistem, panas akan merambat dari komponen-komponen yang lebih hangat
ke cooler. Oil akan memberikan panas tersebut ke reservoir atau cooler
yang telah di-design untuk menjaga oil temperature tidak melebihi batas.
 Cleaning
Fungsi lain dari oil adalah membersihkan. Meskipun pada hidrolik tank
sudah ada filer screen, bukan tidak mungkin kotoran debu akan masuk ke
dalam sistem. Kotoran-kotoran ini akan dibawa oleh oil menuju ke tangki
yang kemudian akan ditangkap oleh filter yang ada di dalam tangki.

2.3 Jenis oli hidrolik

Pada umumnya, hydraulic oil dibagi menjadi 2 jenis, yaitu hydraulic oil dan
low flammability hydraulic oil.

 Hydraulic oil
Oli hidrolik yang berbasis pada minyak mineral biasanya digunakan
secara luas pada mesin-mesin perkakas atau juga mesin-mesin industri.

Menurut standar DIN 51524 dan 512525 dan sesuai dengan


karakteristik serta komposisinya oli hidrolik dibagi menjadi tiga (3)
kelas :

– Hydraulic oil HL
– Hydraulic oil HLP
– Hydraulic oil HV

Tabel 2.1 sifat-sifat khusus dan kesesuaian penggunaannya


Contoh :

Hydraulic oil dengan kode : HLP 68 artinya :


H = Hydraulic oil
L = kode untuk bahan tambahan (additive) guna meningkatkan
pencegahan korosi dan / atau peningkatan umur oli
P = kode untuk additive yang meningkatkan kemampuan menerima
beban.
68 = tingkatan viskositas oli 

 Low flammability hydraulic oil

Cairan hidrolik tahan api ialah cairan hidrolik yang tidak mudah atau
tidak dapat terbakar. Pada dasarnya cairan hidrolik tahan api ini dibuat
dari campuran oli dengan air atau dari oli sintetis. Cairan hidrolik
semacam ini digunakan oleh sistem hidrolik pada tempat-tempat atau
mesin-mesin yang resiko kebakarannya cukup tinggi seperti :

– Die casting machines


– Forging presses
– Hard coal mining
– Control units untuk power station turbines
– Steel works dan rolling mills.

3. Deskripsi Kejadian

Pada tanggal 29 Maret 2019, workshop mendapat informasi bahwa unit


Komatsu Excavator PC-200 telah mencapai hours meter 2000 jam. Oleh karena itu
kepala workshop segera memerintahkan untuk melakukan maintenance pada unit
tersebut.

4. Tindakan

Setelah mendapat perintah dari kepala workshop, mekanik segera membuat


work order dan menyiapkan alat serta bahan yang dibutuhkan untuk melakukan
proses maintenance.
5. Alat dan Bahan

No. Alat dan Bahan Jumlah Kapasitas


1. Tool box 1 standar
2. Drum 2 200 liter
3. Pompa minyak manual 1 standar
4. Hydraulic oil 135 liter
5. Hydraulic oil return filter 1 standar
Tabel 5.1 Alat dan bahan
6. Prosedur

Step Action Job Instruction


1. Parkirkan unit pada tempat yang datar
dengan posisi yang benar.

2. Pasang tanda LOTO.

3. Biarkan unit diam sejenak agar suhu


menurun.
4. Buka cover di bagian bawah unit, lalu
siapkan drum bekas sebagai penampung.
5. Bukalah tutup atas tangki oli hidrolik (3)
untuk menghilangkan pressure, lalu buka
drain plug pada tangki oli hidrolik untuk
mengurasnya.

6. Setelah semua oli sudah keluar, tutup lagi


drain plug tadi.
7. Gantilah hydraulic oil return filter (4)
yang lama dengan yang baru.

7. Lakukan pengisian oli hidrolik yang baru


menggunakan pompa minyak manual.
8. Isilah sampai sesuai spesifikasi, sekitar
135 liter, sampai batas slight gauge (1)
menunjukkan posisi H.

9. Tutup kembali tangka tersebut dan


lakukan running test.
Tabel 6.1 Prosedur perbaikan

7. Analisa

Hydraulic oil tidak hanya berfungsi sebagai media untuk meneruskan tenaga
atau transmitting power tetapi juga untuk melumasi atau lubricating, mendinginkan
atau cooling dan juga membersihkan atau cleaning. Oleh karena itu, hydraulic oil juga
memiliki beberapa bahan additive yang berguna untuk memenuhi fungsi-fungsi di
atas.

Penggantian hydraulic oil dilakukan secara periodic setiap 2000 hours meter.
Akan tetapi penggantian dapat dilakukan lebih cepat dari rentang waktu tersebut
apabila hydraulic oil sudah tidak dapat lagi memenuhi fungsi-fungsi seperti diatas.

Mengapa kita harus melakukan penggantian hydraulic oil? Bukankah disaring


dan dibersihkan saja cukup? Jawabannya, tidak. Penyaringan hydraulic oil dari
partikel-partikel atau gram-gram hanya membersihkan ‘fisik’ atau penampilan dari
hydraulic oil tersebut, padahal hydraulic oil bukan hanya fisik saja yang harus diliat
tetapi sifat kimia seperti viskositas, tingkat keasaman (acid number) dan juga tingkat
oksidasi. Hal tersebut dapat diketahui setelah melakukan analisis di laboratorium.

Perubahan warna pada hydraulic oil juga tidak dapat dijadikan patokan untuk
melakukan penggantian hydraulic oil tersebut. Karena pada beberapa kasus, walaupun
hydraulic oil telah berubah warna menjadi lebih gelap tetapi masih bagus digunakan,
begitu juga sebaliknya walaupun warnanya masih bening namun sudah tidak memiliki
daya lumas dan tidak bisa melindungi hydraulic system. Jadi perubahan warna saja
tidak cukup untuk mempertimbangkan oli masih layak atau tidaknya, harus diambil
sample dan dilakukan analisis pada laboratorium.

8. Kesimpulan
 Penggantian hydraulic oil dilakukan setiap periode 2000 hm
 Penggantian dapat dilakukan sebelum mencapai periode tersebut ketika hydraulic
oil sudah rusak atau tidak mampu berfungsi dengan baik
 Analisis laboratorium diperlukan untuk mengetahui kondisi hydraulic oil

9. Saran
 Selalu lakukan perbaikan sesuai dengan SOP
 Lakukan pergantian hydraulic oil sesuai dengan periode pemakaian
 Operator diharapkan segera melapor ke workshop setelah service meter pada unit
mencapai jumlah tertentu

Anda mungkin juga menyukai