Anda di halaman 1dari 14

Job Sheet Maintenance Engine

Judul : Periodic Maintenance 250 hour meter ..Komatsu


Excavator PC200-8

Nama Mahasiswa : Brian Dharma Adhi Putra

No Induk Mahasiswa : 16/400594/SV/11098

Tempat Praktik : PT. Gawi Bahandep Sawit Mekar

Tanggal Praktik : 14 Januari 2019 – 12 Juli 2019

Nama Pembimbing : Rikky Hariyandi

Tujuan Khusus : Memahami tujuan dan proses periodic


.maintenance pada unit excavator Komatsu PC200-8

1. Latar Belakang

Diesel Engine adalah salah satu dari empat aspek utama yang merupakan
prinsip keilmuan dasar pada unit alat berat. Pengetahuan tentang diesel engine
sangat diperlukan untuk memahami unit alat berat lebih mendalam. Salah satu hal
yang perlu dipelajari adalah proses maintenance pada diesel engine. Pemahaman
proses maintenance diesel engine sangat diperlukan karena salah satu tujuan
utama maintenance adalah menjaga performa unit agar tetap dalam kondisi baik.
Proses pemahaman aspek engine diesel melalui kegiatan maintenance kali ini
mengambil fokus pada Periodical Maintenance Komatsu Excavator PC200-8.

Gambar 1.1 Komatsu Excavator PC200-8


2. Dasar Teori

Gambar 2.1 Tabel klasifikasi maintenance


Kegiatan Maintenance terbagi menjadi 2, yaitu preventive maintenance dan
corrective maintenance. Sedangkan preventive maintenance terbagi lagi menjadi
3, yaitu periodic maintenance, schedule overhaul, dan condition based
maintenance.

A. Preventive Maintenance
Preventive maintenance adalah perawatan yang dilakukan dengan
tujuan untuk mencegah kemungkinan timbulnya gangguan atau
kerusakan pada alat. Perawatan ini dilakukan tanpa perlu
menunggu tanda-tanda atau terjadinya kerusakan.
Preventive maintenance terbagi menjadi 3 (tiga),yaitu :
 Periodic Maintenance
Periodic maintenance adalah pelaksanaan service yang
dilakukan setelah alat bekerja untuk jumlah jam operasi
tertentu. Jumlah jam operasi ini adalah sesuai dengan
jumlah yang ditunjukan oleh pencatat jam operasi (service
meter) yang ada pada unit tersebut.

Gambar 2.2 Tabel Jadwal


Pada table diatas terlihat jadwal maintenance yang harus
dilakukan pada tiap interval waktu. Hal-hal yang harus
dilakukan pada setiap interval waktu berbeda-beda dan
dapat dilihat pada Operation and Maintenance Manual
(OMM).
Pada table diatas terdapat 2 kolom, yaitu kolom Hours
Meter (HM) yang menunjukan interval waktu maintenance
dan Periodic Service yang menunjukkan hal-hal yang harus
dilakukan seperti tercantum pada OMM.

Berdasarkan tabel untuk interval waktu 250 hours meter


lakukan periodic services 250 jam. Untuk interval 500
hours meter laukan periodic services 250 jam ditambah 500
jam. Begitu juga seterusnya.

Untuk periodic services 250 yang pertama, jika alat masih


baru, maka perlu diperlakukan secara khusus. Dalam hal ini
ada beberapa item yang harus diganti walaupun umur
pakainya belum selesai. Dengan melakukan hal ini berarti
biaya yang dikeluarkan memang lebih besar diawal
kepemilikan alat seperti diperlihatkan pada kurva bak
mandi (bathtub curve) di bawah.

Gambar 2.3 Kurva Hubungan Biaya dan Umur

Selama periode A, perlu perhatian lebih khusus agar


periode B dapat diperpanjang. Perawatan yang
dilaksanakan selama periode B perlu diperhatikan juga agar
kenaikan biaya pada periode C menjadi rendah.
 Schedule Overhaul
Schedule overhaul adalah jenis perawatan yang dilakukan
dengan interval tertentu sesuai dengan standard overhaul
masing-masing komponen yang ada. Schedule overhaul
dilaksanakan dengan tujuan untuk merekondisi machine
atau komponen agar kembali ke kondisi standard sesuai
dengan standar pabrik.

 Condition Based Maintenance


Condition based maintenance adalah jenis perawatan yang
dilakukan berdasarkan kondisi unit yang diketahui melalui
Program Analisa Pelumas (PAP), Program Pemeriksaan
Mesin (PPM), Program Pemeliharaan Undercarriage
(P2U) atau Program Pemeriksaan Harian (P2H).

B. Corrective Maintenance
Corrective maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk
mengembalikan kondisi machine ke kondisi standar melalui
pekerjaan repair (perbaikan) atau adjusment
(penyetelan). Berbeda dengan preventive maintenance yang
pelaksanaannya teratur tanpa menunggu adanya kerusakan,
corrective maintenance justru dilakukan setelah komponen /
machine telah menunjukkan adanya gejala kerusakan atau sudah
rusak. Corrective maintenance dibagi 3, yaitu :

 Repair and Adjusment


Repair and adjusment adalah perawatan yang sifatnya
memperbaiki kerusakan yang belum parah atau unit belum
breakdown.
 Breakdown Maintenance
Breakdown maintenance adalah perawatan yang
dilaksanakan setelah unit breakdown (tidak bisa
digunakan). Hal ini biasanya terjadi karena adanya
kerusakan yang diabaikan terus menerus tanpa ada usaha
untuk memperbaikinya.

3. Deskripsi Kejadian
Pada tanggal 26 Juni 2019, workshop mendapatkan informasi bahwa unit
Komatsu Excavator PC200-8 dengan nomor lambung EX09 telah mencapai jam
kerja sebanyak 1753 hours meter. Maka dari itu, kepala workshop segera
memerintahkan pembuatan work order dan pelaksanaan periodic maintenance.

4. Tindakan
Setelah mendapatkan informasi, work order segera dibuat oleh krani atau
sekretaris workshop. Setelah work order selesai dibuat, maka mekanik segera
mengambil alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan periodic
maintenance Komatsu Excavator PC200-8 interval 250 jam.

Ø 10 cm
24 cm

Gambar 4.1 Fuel Prefiter


Ø 8 cm

23 cm
Gambar 4.2 Fuel filter

Ø 8 cm
23 cm

Gambar 4.3 Engine oil filter


5. Alat dan Bahan

No. Jenis Tools & Support Jumlah Kapasitas


Equipment
1. Filter wrench 1 standar
2. Jerigen 1 30 liter
3. Corong 1 standar

Tabel 5.1 Kebutuhan Alat

No. Bahan Jumlah Satuan


1. Engine oil SAE 15W-40 25 liter
2. Engine oil filter 1 buah
3. Fuel filter 1 buah
4. Fuel prefilter 1 buah
5. Kain majun 10 buah

Tabel 5.2 Kebutuhan Bahan

6. Prosedur

Step Action Job Instruction

Parkir unit di tempat yang datar. Parkirkan


1.
dengan posisi yang benar.
2. Matikan unit.

3. Tunggu ±10 menit agar unit tidak terlalu panas.

Selagi menunggu, siapkan semua alat dan


4.
bahan yang dibutuhkan.

Setelah unit dingin, buka cover dibagian bawah


unit untuk melakukan drain engine oil. Untuk
5.
mempercepat debit keluar oli, buka tutup oli di
bagian atas.

Cek swing machinery oil level. Angkat dipstick


(G), bersihkan dengan menggunakan kain
6. majun, lalu masukkan kembali dan angkat.
Lihatlah level oil. Jika belum mencapai garis L
pada dipstick, tambahkan melalui oil filler (F).
Cek final drive oil level. Posisikan ”TOP”
dibagian atas. Lepas plug (F). Pastikan oil level
berada diantara tepi bagian bawah lubang
7. sampai dengan 10 cm dibawah lubang. Jika
kurang dari level tersebut, tambahkan oli SAE
90 sampai oli tumpah dan keluar melalui
lubang (F).

Cek ketinggian air aki. Pastikan berada


8.
diantara upper level dan lower level.

Buka kap bagian samping kanan. Tutup keran


9. fuel agar fuel tidak terus keluar setelah prefilter
dilepas.
Lepaskan prefilter dengan menggunakan filter
10.
wrench.

Setelah terasa longgar / ringan, lanjutkan


dengan memutar menggunakan tangan.
11.
Lakukan dengan hati-hati agar tumpahan fuel
tidak mengenai komponen lain.

12. Siapkan prefilter yang baru.

Ganti prefilter yang lama dengan yang baru.


Pasangkan water sedimenter pada prefilter
13.
terlebih dahulu. Sebelum dipasang, lumasi o-
ring dengan menggunakan oli.

14. Pasangkan prefilter yang baru.


Setelah terpasang buka keran fuel dan biarkan
fuel mengisi prefilter hingga penuh.
15.
Selanjutnya lakukan bleeding menggunakan
priming pump.

Selanjutnya kita lakukan penggantian fuel


16.
filter.

Lakukan penggantian fuel filter sesuai dengan


17.
penggantian prefilter.

Selanjutnya lakukan penggantian engine oil


18.
filter.

Lepaskan engine oil filter menggunakan filter


19.
wrench.

Sebelum memasang engine oil filter yang baru,


20. isilah filter tersebut menggunakan oli. Jangan
lupa olesi o-ring dengan oli.
Setelah engine oil filter terpasang, tutup keran
21. drain oil. Tutup dan pasang kembali cover
bagian bawah.

Lakukan pengisian engine oil sebanyak 25


21.
liter.

Ukur ketinggian oil level menggunakan


dipstick. Usahakan jangan sampai melebihi
22.
batas atas. Jika kurang dari batas bawah
lakukan penambahan.

Jika sudah cukup, tutup kembali. Lakukan


23.
running test.

7. Analisa
Periodic services 250 hours dilakukan setiap kelipatan 250 jam. Sebenarnya
dalam dalam OMM hanya tercantum untuk melakukan pengecekan swing oil
machinery, level air aki, final drive oil level, engine oil filter replacement dan
penggantian engine oil. Tetapi fuel prefilter dan fuel filter juga ikut diganti pada
saat melakukan periodic service 250 jam. Hal ini dipertimbangkan untuk
dilakukan, mengingat penggunaan bahan bakar biosolar B20, dimana kandungan
minyak nabati sebesar 20%. Semakin banyak kandungan minyak nabati pada
bahan bakar, semakin tinggi juga kadar air yang dimiliki sehingga penggantian
fuel filter dan fuel prefilter yang seharusnya dilakukan pada 500 hours meter
periodic service dimajukan menjadi 250 hours meter. Penggantian fuel filter dan
fuel prefilter dirasa tepat karena untuk menjaga performa dan efisiensi mesin.
Selain itu hal ini juga dimaksudkan untuk menjaga agar komponen sistem
pembakaran memiliki usia yang panjang.
8. Kesimpulan
 Pelaksanaan periodic service sudah dilakukan sesuai dengan SOP.
 Penggantian fuel prefilter dan fuel filter dirasa merupakan keputusan yang
tepat

9. Saran
 Selalu utamakan keselamatan kerja pada saat melakukan perbaikan
dimanapun dan kapanpun.
 Lakukan periodic service tepat waktu untuk memperpanjang life time unit
dan mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh unit breakdown baik dari
segi biaya, waktu, dan tenaga.

Anda mungkin juga menyukai