Nama :
M. Ichwan Marsal
NIM :
912018009
Kelas :
2 TM 3
I. DASAR- DASAR HIDROLIK
1. Dasar-Dasar Hidrolik
Sistem hidrolik mempunyai peran sangat penting dalam operasi alat berat. Prinsip-
prinsip dasar hidrolik digunakan ketika merancang dan mengoperasikan sistem hidrolik untuk
implement atau attachment, sistem steering, sistem brake, dan sistem power train. Bahkan
dalam kehidupan sehari-hari, tidak terlepas dari peralatan yang memanfaatkan prinsip-prinsip
media untuk melakukan kerja. Untuk itu ada beberapa hukum yang harus dipahami dan akan
2. Komponen-Komponen Hydraulic
Tangki Hidrolik
Komponen Oil Tank
Fungsi utama dari hydraulic oil tank adalah untuk menyimpan oli. Akan tetapi oil tank
juga mempunyai beberapa fungsi lain. Oil tank harus bisa menyerap panas dan memisahkan
udara dari oli.
Oil tank harus cukup kuat, punya kapasitas yang cukup dan bisa memisahkan kotoran-
kotoran. Hydraulic oil tank biasanya tertutup, tetapi tidak selalu.
Komponen oil tank seperti terlihat pada gambar di atas:
Fill Cap, menjaga kotoran masuk lewat lubang yang dipakai untuk mengisi dan
menambahkan oli ke dalam tangki serta menjaga/menutup pressurizes tank.
Sight glass, digunakan untuk meng-check level/permukaan dari oli. Level oli
seharusnya di-check saat oli masih dalam keadaan dingin. Level oli akan benar bila
permukaanya di tengah-tengah sight glass.
Supply dan Return Lines, Supply lines (hose menuju pompa) memungkinkan oli
mengalir dari tangki ke sistem. Return lines (saluran kembali) memungkinkan oli
mengalir dari sistem ke tangki.
Drain, terletak di bagian bawah tangki. Drain (saluran pembuangan) digunakan
untuk membuang oli lama dari tangki. Saluran drain juga memungkinkan air dan
endapan lain dalam oli dibuang.
A. Pressurized Tank, pressurized tank itu tertutup sama sekali. Atmospheric pressure
(tekanan udara luar) tidak akan mempengaruhi pressure yang ada di dalam tangki.
Sebagaimana oli mengalir melalui sebuah system, oli akan menyerap panas dan
mengembang. Oli yang mengembang ini akan menekan udara yang ada di dalam tangki.
Udara yang tertekan ini akan mendorong oli keluar dari tangki dan menuju ke sistem.
Vaccum relief valve mempunyai dua fungsi. Mencegah ke-vaccum-an dan juga untuk
membatasi maksimum pressure di dalam tangki. Vaccum relief valve akan mencegah ke-
vaccum-an dengan cara membuka dan membiarkan uadara masuk ke dalam tangki
bilamana tank pressure drop sampai 3,45 kPa (.5 psi).
Pada saat pressure di dalam tangki mencapai vaccum relief valve pressure setting, maka
valve akan membuka dan mengeluarkan udara yang terjebak ke luar (atmosphere).
Vaccum relief valve pressure setting bisa bervariasi antara 70 kPa (10 psi) sampai 207
kPa (30 psi).
Gambar 2.3 menunjukkan Vented tank atau Non-Pressurized tank. Tangki ini berbeda
dengan pressurized tank, dimana pada vented tank mempunyai breather (lubang
pernapasan). Breather memungkinkan udara keluar masuk dengan bebas. Atmospheric
pressure di atas oli menekan oli keluar dari tangki menuju ke sistem. Breather mempunyai
screen yang mencegah kotoran masuk ke dalam tangki.
II. HYDRAUIC CIRCUIT
Rangkaian hydrolik sederhana hanya memiliki satu control valve dan satu cylinder.
Pada heavy duty machine membutuhkan bermacam-macam komponen yang dirangkai secara
seri maupun secara parallel.
1. Ketika komponen-2 dihubungkan secara seri, maka fluida mengalir dari komponen
satu ke yang lain hanya satu jalur.
2. Ketika komponen dihubungkan secara paralel, maka fluida akan mengalir pada setiap
komponen secara bersamaan. Fluida dapat mengalir melalui beberapa jalur
Rangkaian Seri
Dalam rangkaian Seri, fluida mengalir dari satu komponen ke komponen tambahan lainnya
sebelum kembali ke tanki.
Rangkaian Parallel
Dalam rangkaian Parallel, setiap komponen memiliki akses yang sama untuk mendapatkan
aliran fluida dari pompa.
III. ZAT TAMBAHAN DAN KEPERLUAN
PADA HIDROLIK
1.) Viskositas. Dalam hal ini berarti kekentalan oli pada hidrolik, biasa diatur dalam
SAE atau Society Of Automotive Engineers yang sudah mengatur dan
memperhitungkan standar kekentalan untuk semua jenis oli.
Pada Oli Hidrolik mempunyai kekentalan dan klasifikasi sebagaimana oli mesin
hanya saja tidak dinyatakan dalam angka SAE atau kode API Service. Oli
Hidrolik mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a) Tidak bisa dimampatkan
b) Mudah mengalir
c) Mempunyai sifat fisika dan kimia yang stabil
d) Mempunyai sifat melumasi
e) Menjaga terjadinya karat
f) Mudah menyesuaikan dengan tempat
g) Harus dapat memisahkan dengan kotoran
2.) Zat additive, adalah zat kimiawi yang ditambahkan pada oli untuk meningkatkan
kinerja dan performa pada oli. Dalam hal ini kita membahas oli hidrolik.
Dengan adanya penambahan zat pada oli, akan berfungsi maksimal untuk
mengurangi gesekan antar komponen dalam pompa dan juga keausan.
Oli juga berfungsi untuk mendinginkan atau melepas panas yang timbul akibat
gesekan selama proses sirkulasi. Berikut ini adalah zat additive yang harus
ditambahkan pada oli:
Hydraulic system memperoleh energi dari luar, biasanya dari putaran engine
untuk memutar pompa hydraulic. Setelah fluida mengalir, maka fluida diatur oleh
control valve. Control Valve mengatur transfer hydraulic energy ke dalam system
dengan cara mengontrol banyaknya dan arah aliran hidrolik. Aliran hidrolik tadi
menuju ke actuator, lalu actuator merubah energi hidrolik menjadi energi gerak baik
gerakan lurus maupun putar.
V. SAFETY PROCEDURE
A. Pressurized Tank, pressurized tank itu tertutup sama sekali. Atmospheric pressure
(tekanan udara luar) tidak akan mempengaruhi pressure yang ada di dalam tangki.
Sebagaimana oli mengalir melalui sebuah system, oli akan menyerap panas dan
mengembang. Oli yang mengembang ini akan menekan udara yang ada di dalam tangki.
Udara yang tertekan ini akan mendorong oli keluar dari tangki dan menuju ke sistem.
Vaccum relief valve mempunyai dua fungsi. Mencegah ke-vaccum-an dan juga untuk
membatasi maksimum pressure di dalam tangki. Vaccum relief valve akan mencegah ke-
vaccum-an dengan cara membuka dan membiarkan uadara masuk ke dalam tangki
bilamana tank pressure drop sampai 3,45 kPa (.5 psi).
Pada saat pressure di dalam tangki mencapai vaccum relief valve pressure setting, maka
valve akan membuka dan mengeluarkan udara yang terjebak ke luar (atmosphere).
Vaccum relief valve pressure setting bisa bervariasi antara 70 kPa (10 psi) sampai 207
kPa (30 psi).
Gambar 2.3 menunjukkan Vented tank atau Non-Pressurized tank. Tangki ini berbeda
dengan pressurized tank, dimana pada vented tank mempunyai breather (lubang
pernapasan). Breather memungkinkan udara keluar masuk dengan bebas. Atmospheric
pressure di atas oli menekan oli keluar dari tangki menuju ke sistem. Breather mempunyai
screen yang mencegah kotoran masuk ke dalam tangki.
C. Akumulator
Berfungsi untuk :
Gas charged
b. Weighted : Accumolator ini terdiri dari cylinder, piston, packing (seal),
dan pemberat. Pada saat tekanan minyak naik, minyak masuk ke dalam
cylinder mengangkat pemberat, dan pada saat tekanan turun, pemberat
akan menekan piston mendorong minyak kembali kedalam system.
Dengan demikian accumulator selalu memberikan tekanan minyak yang
konstan.
Type weight
Type spring
VII. PENGONTROL FLUIDA HIDROLIK
1.) Filter oli hidrolik : berfungsi mempertahankan kondisi oli agar tetap bersih
dengan cara menyaring kotoran yang larut bersama fluida yang dapat merusak
komponen.
Tipe filter ada 2 yaitu :
a. Depth : Depth Filter menjebak kontaminan berdasarkan perbedaan ukuran dan
level pada ement filter
b. Surface : surface filter menjebak kontaminan melalui permukaan filter
element.
Filter oli digolongkan dalam:
B. GEAR PUMP
Gear Pump adalah fixed displacement pump. Type ini design nya sederhana dan
besar/kuat sehingga cocok digunakan untuk aplikasi yang bervariasi . cara kerja
gear pump adalah:
Ketika roda gigi diputar, maka oli akan mengalir melalui celah-celah antara roda
gigi dan housing. Semakin cepat putarannya, maka volume fluida yang
dipindahkan semakin banyak.
Gear pump
C. VANE PUMP
Vane pump adalah alat untuk membangkitkan tekanan hidrolis dengan tenaga
penggerak berupa motor listrik atau mesin.
mengatur sudut kemiringan pada swosh plate ( variable piston pump ).
Untuk type fixed pompa diset agar piston dan barrel assembly membentuk sudut
yang tetap terhadap drive shaft. Pompa ini dirancang drive shaft terhubung dengan
swash plate sehingga ketika cylinder barrel berputar, maka piston bergerak keluar
masuk.
Bagian bagian vane pump terdiri dari : pump reservoir, pump body, idle up
mechanism, dan flow control valve. Control valve akan diatur oleh main shaft
yang bergerak karena adanya steering wheel. Ada 3 jenis control valve yaitu:
- Rotary valve type
- Flapper calce type
- Spool valve ( untuk rack and pinion )
Vane pump
E. PISTON PUMP
Piston pump ada yang variable ( bisa diatur ) dan ada yang fixed ( tetap ).
Fungsinya sama yaitu untuk memompa cairan hidrolik untuk menggerakkan
komponen lainnya. Pompa jenis ini lebih serbaguna, biasanya memakai
menggunakan load sensing pressure compensated hydraulic system.
IX. LINE & CONNECTOR
Saluran-saluran (lines) berfungsi untuk menyalurkan oli ke berbagai komponen. Lines bisa
disamakan dengan kabel pada rangkain listrik. Lines terdiri dari dua jenis yaitu tube yang
terbuat dari besi dan hose yang terbuat dari karet yang diperkuat.
Tube
digunakan pada tempat-tempat statis atau tidak bergerak. Tubes pada dasarnya lebih kuat dari
hode karena terbuat dari besi. Namun tubes tidak fleksibel. Hose digunakan pada bagian-
bagian yang bergerak. Hose lebih fleksible dan mudah perawatannya karena inilah hose lebih
banyak digunakan
Hose digunakan dari aplikasi tekanan rendah, menengah dan tinggi. Gambar diatas adalah
konstruksi hose untuk aplikasi tekanan tinggi yang biasa dijumpai pada alat berat. Kontruksi
ini terdiri dari bagian dalam (inner tube) terbuat dari karet elastic dan cover atau pembungkus
yang terbuat dari rajutan benang keras. Diantara inner tube dan cover terdapat lapisan-lapisan
penguat (reinforced) yang terdiri dari beberapa lapis kain kawat dan cushion yaitu lapisan
plastic untuk peredaman. Jumlah lapisan reinforced ini bergantung pada besar tekanan yang
akan digunakan. Semakin tinggi tekanan maka semakin tebal lapisan ini.
Hose dan couling dibuat dengan standar tertentu berdasarkan negara produsennya. Ada tiga
standar yang banyak digunakan yaitu standar Amerika (SAE), standar jerman atau eropa
(DIN) dan standar jepang (JIS). Pada saat perawatan dan perbaikkan hose dan coupling, harus
diperhatikan standar mana yang digunakan. Standar ini memiliki ukuran-ukuran yang
berbeda. Terdapat tanda spesifikasi pada hose. Pola tanda ini bergantung pada merek
pembuat hose.
Untuk teknisi alat berat, spesifikasi yang penting adalah maximum working pressure dan
inside diameter atau diameter bagian dalam. Spesifikasi diameter dalam ini ditunjukkan
dengan satuan dash.
Dash adalah panjang diameter bagian dalam hose yang dinyatakan dalam kelipatan 1/16
inchi. Misalnya dash 12 berarti diameternya 12/16 inchi. Selain dash ada juga yang
menyatakan ukuran ini dalam satuan millimeter.
Maximum working pressure adalah tekanan kerja maksimum yang dapat ditahan oleh hose
tanpa terjadi kerusakan. Apabila tekanan ini terlampaui maka ada kemungkinan lama
kelamaan hose akan rusak dan terjadi kebocoran. Selain itu ada spesifikasi peak pressure
(tekanan kejut). Tekanan kejut terjadi pada saat terjadi perubahan tekanan yang tiba-tiba. Bisa
dilihat pada saat misalnya suatu tuas control digerakkan. Tekanan ini sangat tinggi namun
terjadi pada selang waktu yang singkat. Hose harus mampu menahan tekanan ini.
Susunan komponen-komponen hidrolik digambarkan dalam diagram skematik hidrolik. Pada
beberapa puluh tahun yang lalu, diagram skematik ini berisi gambar-gambar komponen yang
dihubungkan dengan garis-garis. Gambar-gambar ini terlihat rumit dan sulit dipahami dan
bergantung pada produsen pembuat system hidrolik tersebut. Supaya lebih mudah dipahami,
lembaga standar international mengeluarkan standar ISO. Standar ini menetapkan symbol-
simbol standar untuk komponen-komponen hidrolik. Selain itu standar ISO juga
menyeragamkan symbol-simbol yang beraneka ragam.
Dalam standar ISO saluran-saluran digambarkan sebagai garis-garis. Diagram ISO hanya
menunjukkan fungsi dari komponen-komponen. Diagram ISO tidak menunjukkan bagaimana
konstruksi bagian dalam. Untuk membedakan fungsi saluran-saluran, ada beberapa symbol
untuk lines. Garis penuh menunjukkan saluran ini adalah saluran utama (main) misalnya
saluran dari pompa ke directional control valve dan dari control valve ke actuator. Garis
putus-putus dan tipis menunjukkan bahwa saluran ini adalah saluran untuk control atau pilot.
Garis putus-putus dan tebal menunjukkan saluran buang ke tanki. Adapaun garis titik, garis
titik bukan menunjukkan saluran, namun menunjukkan bahwa symbol-simbol yang
dikelilingi garis ini berada dalam satu tempat.
Fitting (Coupling)
Fitting adalah komponen yang
berfungsi untuk menyambung saluran-saluran dan antara saluran dengan komponen lain.
Fitting atau coupling sangat banyak macamnya.
Pada ISO symbol, coupling digambarkan sebagai titik. Dalam menggambar ISO symbol
untuk coupling harap berhati-hati untuk menggambarkan titik sebagai sambungan. Untuk
garis-garis yang bertumpang tindih tapi seperti pada A, untuk membedakan sambungan
dengan tidak, digambarkan dengan kurva setengah lingkaran. Ada juga yang
menggambarkannya dengan saling bersilang saja seperti pada B. Harap berhati-hati karena
bisa membingungkan seperti pada D yang akan menimbulkan salah pengertian.
X. VALVE ( KATUP )
Fungsi dari valve adalah untuk mengaktifkan cylinder atau motor dan untuk
mengontrol aliran serta tekanan minyak sesuai dengan yang dibutuhkan dalam
system.
- Orifice,
Orifice dirancang untuk mengalirkan minyak pada jumlah tertentu, untuk
menghasilkan perbedaan tekanan sesuai dengan yang diinginkan. Jika minyak
mengalir melalui orifice, maka terjadi perbedaan tekanan antara hulu dan hilir.
Tekanan tinggi pada sisi hulu menekan dam valve, dan tekanan rendah pada sisi
hilir ditambah dengan tekanan spring mempertahankan dam valve pada posisi
tertutup.
Jika aliran minyak yang melalui Orifice meningkat, maka perbedaan tekanan
antara sisi hulu dan hilir meningkat, mengakibatkan tekanan sisi hulu mampu
mendorong dam valve membuka saluran. Aliran minyak di bypass ke circuit lain
atau dikembalikan ke tanki. Hal ini untuk mempertahankan aliran dan tekanan
pada circuit utama. Bila sisi hilir di block, maka tekanan hulu dan hulir sama,
akibatnya dam valve tertutup karena terdorong oleh tekanan spring.
- Dam Valve,
- Spring ringan
I. Rod Wiper Seal berfungsi untuk menjaga agar debu dari luar tidak
masuk kedalam Cylinder
II. Rod Buffer Seal merupakan rod seal lapis kedua yang berfungsi untuk
mencegah agar tekanan yang berlebihan dari dalam cylinder tidak
mencapai rod wiper seal.
III. Piston Seal berfungsi sebagai perapat antara piston dengan cylinder
tube, guna memperkecil kebocoran minyak antara ruang sisi rod
cylinder dan sisi head cylinder.
IV. Piston Wear Ring berfungsi agar piston didalam cylinder benar-2
center terhadap tube. Hal ini untuk menghindari agar piston tidak
menggores dinding tube
V. Rod Seal berfungsi sebagai seal utama dari rod seal untuk mencegah
kebocoran oli dari dalam cylinder.
VI. Rod wear Ring adalah selongsong yang berfungsi agar rod berada pada
posisi center terhadap head untuk mencagah agar rod tidak tergores
oleh head.
1. Static seal, berfungsi sebagai perapat antara dua komponen yang tidak bergerak.
2. Over size seal digunakan untuk cylinder yang telah mengalami over size. Biasanya
over size head seals, piston seals, dan Piston Wear Ring dengan ukuran antara (0.030”
– 0.060”).
Komponen pelindung silinder :