Anda di halaman 1dari 8

Sistem Hidrolik Pada Traktor

Kelompok 3 :

Arif Shiddiq Siregar (2010952053)

Fauzan Ariga (2010951039)

Pretty Norisa Dwitami (2010953014)

Dosen Pengampu :

Dr. Adrianti, S.T.,M.T

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ANDALAS

2022
Hydraulic System atau sistem hidrolik merupakan suatu komponen penggerak yang
mengacu pada fluida hidraulik. Bagi banyak pengguna alat berat, sistem tersebut tentu sudah
tidak asing, berkat kehadiran dari sistem hidrolik, produktivitas dapat ditingkatkan sehingga
makin efisien dan efektif. Umumnya sistem hidrolik ini dapat mudah ditemukan pada
berbagai macam alat berat,salah satunya traktor.

Secara keseluruhan, hidrolik menjadi piranti sistem yang familiar digunakan pada alat
berat sebab terdapat beberapa keuntungan, salah satunya yaitu dapat mengangkat beban
material hingga mencapai ratusan kilogram, lalu apa hydraulic System atau sistem hidrolik?

Secara umum, hydraulic System atau sistem hidrolik merupakan suatu komponen
penggerak yang mengacu pada fluida hidrolik, fluida umumnya berupa liquid yakni oil.
Pertama Tama fluida diubah dulu pada popma hidrolik untuk menghasilkan tekanan pada
mesin hidrolik, secara sederhananya hidrolik sistem merupakan sebuah rangkaian komponen
yang bekerja dengan menggunakan fluida yang bersifat liquid (cair).
Bahan cair inilah yang kemudian dapat mengubah menjadi power/daya energi dalam
menjalankan mesin alat berat. Oleh sebab itu kinerjanya hanya menggunakan poros maju dan
mundur atau gerakan satu arah saja. Dengan kata lain sistem hidrolik membutuhkan tenaga
oil atau cairan fluida untuk menggerakkan komponen tersebut.
Dan tentui oil yang digunakanpun harus yang terbaik, serta memiliki kandungan SAE
yang tepat sesuai dengan spesifikasi mesinnya. Hal ini sangat diharuskan agar nanti tenaga
yang dihasilkan dapat maksimal untuk menggerakkan attachment dan part mesinnya.
Hidrolik sistem berarti mekanisme pemindahan tenaga menggunakan zat cair berupa fluida,
dalam sistem ini diterapkan hukum Pascal yang mempunyai istilah “tekanan yang diberikan
pada zat cair di ruang tertutup, maka akan dilanjutkan kesegala arah”.
Banyak sebenarnya keuntungan yang bisa didapat dalam menggunakan sistem yang satu ini,
seperti yang sudah dibahas sebelumnya, maka tidak heran alat berat bersistem hidrolik ini
sangat berguna digunakan diberbagai macam industri, demi mewujudkan produktivitas yang
lebih baik. Berikut beberapa keuntungan menggunakan sistem hidrolik :

1. Sangat Fleksibel, karena zat cair mampu menyesuaikan dengan segala tempat Hampir
tidak memiliki kerugian tenaga
2. Dengan input yang kecil dapat mengangkat beban yang jauh lebih berat

Komponen Utama Sistem Hidrolik yaitu:

1. Pompa Hidrolik: Sebagai pemindah oli dari tangki kedalam sistem, dan bersama
komponen lain menimbulkan hydraulic pressure (tenaga hidrolik)
2. Tangki Hidrolik ( hydraulic tank ): sebagai media penyimpanan dari oli, serta dapat
difungsikan juga sebagai pendingin bagi oli yang kembali.
3. Control Valve: Gunanya untuk mengarahkan oli ketempat yang ingin dituju
4. Main Relief Valve : Fungsinya yaitu untuk membatasi tekanan maksimum yang
diijinkan dalam hidrolik sistem, agar tidak rusak akibat kelebihan daya (over power).
5. Actuator (hydraulic Cylinder) :Sebagai perubahan dari tenaga hidrolik menjadi tenaga
mekanik.
6. Cooler : fungsinya akan menjaga suhu dari minyak dan system
7. Filter: yang akan membuat penyaringan pada minyak
8. Pipa hidrolik: fungsinya sebagai wadah pada minyak dalam berjalan

Perawatan yang biasa dilakukan pada system hidrolik pada tractor yaitu:

1. Cek Mesin Sebelum digunakan


melakukan pemanasan bagi alat berat selama 5 menit.
2. Perhatikan Kualitas Oli Hidrolik
Seperti yang sudah disinggung diatas bahwa oli merupakan tenaga pada sistem
hidrolik, semakin lama digunakan tentu oli akan mengalami penurunan kualitas, baik
dari warna atau kejernihannya, semakin menurunnya kualitas oli tersebut maka
sebagai pertanda agar dilakukan pergantian oli yang baru, dan tentu untuk tidak lupa
menguras dan memberikan tangki oli agar terhindar dari berbagai partikel kerak,
kotoran, debu dan lainnya.
3. Flushing Mesin Secara Berkala
Melakukan pembersihan noda pada tangki
4. Ganti Selang Hidrolik
memperhatikan life time hose hidrolik, umumnya pergantian hose ini dilakukan saat
menempuh rentang waktu 3-6 bulan, penting untuk mengganti hose pada waktu yang
tepat agar terhindar dari kebocoran

Untuk mengkuantifikasi frekuensi kegagalan komponen pada tabel FMEA, diambil skala
sebagai berikut:

 1 = sangat jarang, yaitu < 0,01 kegagalan/tahun.


 2 = rendah, yaitu antara 0,01 – < 0,1 kegagalan pertahun.
 3 = sedang, yaitu antara 0,1 -1,0 kegagalan/tahun .
 4 = tinggi, yaitu > 1 kegagalan/tahun.

Efek kegagalan komponen terhadap kinerja sistem dapat mengakibatkan kerusakan


total sistem atau bahkan tidak mempengaruhi kinerja sistem. Pada studi ini dilakukan
kuantifikasi efek keparahan yang ditimbulkan oleh kegagalan komponen yaitu:

 1 = system hidrolik traktor masih dapat beroperasi, namun tetap perlu perbaikan
(minor)
 2 = system hidrolik traktor dapat beroperasi namun system bekerja kurang baik
(marginal)
 3 = system hidrolik traktor tidak dapat bekerja (critical)
 4= system hidrolik traktor rusak total (catastrophic)

Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisa, maka dihasilkan table FMEA AC
pada mobil sebagai berikut.

Komponen Fungsi Moda Efek kegagalan Cata


kegagalan Lokal Sistem Kepara Freku tan
han ensi
kegag
alan
Pompa Sebagai Rotasi poros Kecepatan Minyak sulit di 2 4
Hidrolik pemindah oli tidak tepat putaran distribusikan
dari tangki drive
kedalam sistem, melambat
dan bersama
komponen lain
menimbulkan
hydraulic
pressure (tenaga
hidrolik)
ke seluruh
komponen ac
Tangki sebagai media kotor, dan Sulit dalam Terjadi 3 2
Hidrolik penyimpanan bocor menampun kebocoran
( hydraulic dari oli, serta g minyak dikarenakan
tank ): dapat karena meluapnya
difungsikan juga menumpuk minyak
sebagai nya noda sehingga
pendingin bagi pada tangka system tidak
oli yang hidrolik bisa bekerja
kembali.
Control untuk tidak sulit dalam System tidak 3 2
Valve mengarahkan oli berfungsinya mengarahk bekerja normal
ketempat yang penyearahan an minyak karena minyak
ingin dituju dikarenakan tidak baik
katup rusak dalam
diarahkan
Main Relief Fungsinya yaitu adanya Tekanan Maksimum 3 1
Valve untuk kebocoran maksimum tidak terbatasi
membatasi pada pilot sulit untuk sehingga
tekanan supply dibatasi control valve
maksimum yang dan pompa
diijinkan dalam mengalami
hidrolik sistem, kerusakan
agar tidak rusak hingga ledakan
akibat kelebihan
daya (over
power).
Actuator Sebagai Silinder Actuator Tidak 1 1
(hydraulic perubahan dari longgar terjadi presisinya
Cylinder) tenaga hidrolik sehingga delay system hidrolik
menjadi tenaga posisi dalam dalam
mekanik. actuator tidak mengangka menmgangkat
benar t beban
Cooler fungsinya akan Tidak Suhu cooler System 2 4
menjaga suhu mendinginka tidak dingin hidrolik lebih
dari minyak dan n system mudah panas
system hidrolik
Filter yang akan Penyaring Minyak Penyumbatan 2 2
membuat kotor tidak bersih pada pipa
penyaringan sehingga
pada minyak terjadi
kebocoran
minyak
Pipa fungsinya Pipa kotor Minyak Minyak tidak 3 1
hidrolik sebagai wadah dan bocor terhambat bisa
pada minyak dalam didistribusikan
dalam berjalan didistribusi sehingga
kan system hidrolik
tidak bekerja

Anda mungkin juga menyukai