Anda di halaman 1dari 8

Network Modelling (seri-paralel)

Kelompok 3 :

Arif Shiddiq Siregar (2010952053)

Fauzan Ariga (2010951039)

Pretty Norisa Dwitami (2010953014)

Dosen Pengampu :

Dr. Adrianti, S.T.,M.T

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ANDALAS

2022
1. Berdasarkan tugas FMEA yang sudah kelompok anda buat, pilihlah salah satu jenis
kegagalan sistem yang disebabkan oleh banyak komponen. Lalu jelaskan hubungan antar
kegagalan komponen tersebut dalam membentuk kegagalan sistem dalam hubungan seri
parallel. Misalkanlah nilai probabilitas kegagalan komponen-komponen tersebut. Kemudian
hitung probabilitas kegagalan sistem untuk jenis kegagalan yang sudah anda pilih.

Jawab:

Komponen Fungsi Moda Efek kegagalan


kegagalan Lokal Sistem probabilitas
kegagalan
Pompa Sebagai Rotasi poros Kecepatan Minyak sulit di 0.15
Hidrolik pemindah oli tidak tepat putaran distribusikan
dari tangki drive
kedalam sistem, melambat
dan bersama
komponen lain
menimbulkan
hydraulic
pressure (tenaga
hidrolik)
ke seluruh
komponen ac
Tangki sebagai media kotor, dan Sulit dalam Terjadi 0.05
Hidrolik penyimpanan bocor menampun kebocoran
( hydraulic dari oli, serta g minyak dikarenakan
tank ): dapat karena meluapnya
difungsikan juga menumpuk minyak
sebagai nya noda sehingga
pendingin bagi pada tangka system tidak
oli yang hidrolik bisa bekerja
kembali.
directional untuk tidak sulit dalam System tidak 0.03
control mengarahkan berfungsinya mengarahk bekerja normal
valve minyak penyearahan an minyak karena minyak
ketempat yang dikarenakan tidak baik
ingin dituju katup rusak dalam
diarahkan
pressure Fungsinya yaitu adanya Tekanan Maksimum 0.02
control untuk kebocoran maksimum tidak terbatasi
valve membatasi pada pilot sulit untuk sehingga
tekanan supply dibatasi control valve
maksimum yang dan pompa
diijinkan dalam mengalami
hidrolik sistem, kerusakan
agar tidak rusak hingga ledakan
akibat kelebihan
daya (over
power).
Actuator Sebagai Silinder Actuator Tidak 0.21
(hydraulic perubahan dari longgar terjadi presisinya
Cylinder) tenaga hidrolik sehingga delay system hidrolik
menjadi tenaga posisi dalam dalam
mekanik. actuator tidak mengangka menmgangkat
benar t beban
Cooler fungsinya akan Tidak Suhu cooler System 0.13
menjaga suhu mendinginka tidak dingin hidrolik lebih
dari minyak dan n system mudah panas
system hidrolik
Filter yang akan Penyaring Minyak Penyumbatan 0.12
membuat kotor tidak bersih pada pipa
penyaringan sehingga
pada minyak terjadi
kebocoran
minyak
Pipa fungsinya Pipa kotor Minyak Minyak tidak 0.04
hidrolik sebagai wadah dan bocor terhambat bisa
pada minyak dalam didistribusikan
dalam berjalan didistribusi sehingga
kan system hidrolik
tidak bekerja

Kegagalan pada tangki minyak memiliki pengaruh besar pada actuator karena actuator tidak
akan mendorong beban tanpa adanya minyak dengan bantuan pipa dan pompa. Dan tanpa
bantuan pressure control valve maka tidak akan bisa mengatur actuator dengan directional
control valve. filter yang akan membantu dalam pembersihan minyak pada pressure control
valve dan directional control valve. cooler yang akan mengatur suhu minyak dari tangki ke
directional control valve. Oleh karena itu tangki minyak ,pipa, pompa,pressure control
valve,directional control valve , filter , cooler dan actuator akan memiliki hubungan seri.
1 2 3 4 5 6 7 8

1. Pompa
2. Pipa
3. Tangki
4. Cooler
5. Dictional control value
6. Filter
7. Pressure control value
8. Actuator

Maka nilai probabilitas kegagalannya yaitu:

Probabilitas kegagalan=0.15 x 0.05 x 0.03 x 0.02 x 0.21 x 0.13 x 0.12 x 0.04

Probabilitas Kegagalan=0.00000000058968

Diketahui hubungan reliabilitas antar komponen dari sebuah sistem dapat digambarkan sbb:

Dimana probability sukses setiap komponen diberikan pada table berikut:

Kompone
R
n
1 0,9A
2 0,8A
3 0,B8
4 0,8B
5 0,79
6 0,9B
7 0,7A
8 0,80
9 0,BA
10 0,8B
A = no kelompok anda, B = 10-A
Tentukanlah probabilitas sukses sistem tersebut

Jawab:

Kompone
R
n
1 0,93
2 0,83
3 0,78
4 0,87
5 0,79
6 0,97
7 0,73
8 0,80
9 0,73
10 0,87
A = 3 dan, B = 7

Lakukan parallel pada komponen 3,4,5. Dan lakukan juga parallel pada 8,9,10
sehingga gambar menjadi berikut.

2 3 // 4 // 5

1 8 // 9 // 10

6 7
Maka probabilitas untuk R(3//4//5) yaitu:

R(3//4//5) = 1-(1-0,78)(1-0,87)(1-0,79)

R(3//4//5) = 1-(0.22)(0.13)(0.21)

R(3//4//5) = 0.993994

Maka probabilitas R(8//9//10) yaitu:

R(8//9//10) = 1-(1-0,80)(1-0,73)(1-0,87)

R(8//9//10) = 1-(0.2)(0.27)(0.13)

R(8//9//10) = 0.99298

Lakukan penyederhanaan seri pada komponen 2 dengan3,4,5. Dan lakukan juga seri
pada 6 dengan 7 sehingga gambar menjadi berikut.

2*(3//4//5)

1 8 // 9 // 10

6*7

Maka probabilitas untuk R(2*(3//4//5)) yaitu:

R(2*(3//4//5)) = 0,83 x 0.993994

R(2*(3//4//5)) = 0.82501502

Maka probabilitas untuk R(6*7) yaitu:

R(6*7) = 0,97 * 0,73

R(6*7) = 0.7081

Lakukan penyederhanaan paralel pada komponen 2 ,3,4,5dengan 6,7 sehingga gambar


menjadi berikut.

1 (6*7)*(2*(3//4//5)) 8 // 9 // 10
Maka probabilitas untuk R((6*7)*(2*(3//4//5))) yaitu:
R((6*7)*(2*(3//4//5))) = 0.7081 x 0.82501502
R((6*7)*(2*(3//4//5))) = 0.5841931357

Tentukan probabilitas sukses sistem tersebut dengan memanfaatkan pola seri

Probabilitas sukses = 0,93 * 0.5841931357 * 0.99298

Probabilitas sukses = 0.5394856529

Maka probabilitas sukses system tersebut adalah 0.5394856529

Anda mungkin juga menyukai