poros karena ekspansi panas. Gland seal untuk vacuum treating system dan untuk double flow
system diperlihatkan pada gambar dibawah. Seal oil dipasok ke salah satu atau dua annular
grooves dan menembus antara poros dan seal ring, mengalir sepanjang permukaan poros.
Sepanjang tekanan minyak perapat dipertahankan lebih tinggi dari tekanan gas dalam mesin,
minyak mengalir dari seal ring ke sisi hidrogen (kedalam mesin) untuk mencegah kebocoran
hidrogen
Gambar 15.
Sebagaimana diperlihatkan pada gambar diatas, seal oil pada sisi hidrogen dan pada isi udara
disirklasikan oleh sistem yang terpisah. Seal oil pada sisi hidrogen yang kembali ke seal ring untuk
mecegah udara atau moisture diserap kedalam minyak dari memasuki mesin.
Sumber lain menyebutkan : Ada dua tipe perapat yang umum digunakan yaitu sistem perapat radial
dan axial. Sistem perapat radial banyak dipakai, karena konstruksinya sederhana dan mudah dalam
pemeliharaannya. Perapat radial tipe ini terbentuk dari dua pasang sirip perapat (sealing fin) dengan
kelonggaran (clearance) yang kecil. Untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh gesekan,
maka perapat tersebut ditekan oleh pegas yang lemas. Minyak perapat dengan tekanan sedikit
lebih tinggi dari tekanan hidrogen dialirkan ketengah perapat dan memberi perapatan dengan
mengalir ke kedua arah yang berlawanan, satu kearah sisi hidrogen dan yang lain kearah sisi
udara.
Untuk mencegah minyak masuk kedalam casing alternator, dipasang ring penghapus minyak.
Minyak ini selanjutnya dialirkan ke tangki vakum dan gas hidrogen dipisahkan dari minyak untuk
dikembalikan ke alternator. Adapun konstruksinya adalah seperti gambar berikut:
Gambar 16.
Sedangkan sistem perapat axial prinsip kerjanya adalah minyak dialirkan ketengah perapat dalam
arah aksial dan terbelah menjadi dua aliran dengan arah yang berlawanan. Minyak akan mengalir
kesisi udara dan sisi hidrogen. Perapat aksial terdiri dari thrust bearing yang ditahan oleh pegas
atau tekanan minyak terhadap cooler pada poros rotor. Adapun konstruksinya adalah seperti pada
gambar berikut :
Untuk menghindari terjadinya kebocoran hydrogen pendingin generator, di setiap ujung poros
generator diberi sistem perapat yang berupa minyak. Minyak perapat ini diambil dari sistem
pelumas turbin. Minyak perapat Ini mengandung 1% (volume) udara dan sebagian besar dari unsur
udara ini akan masuk ke hidrogen pada saat minyak perapat masuk celah - celah perapatnya.
Bila semua unsur udara yang dibebaskan dari minyak perapat dibiarkan masuk kedalam casing
generator, maka sejumlah besar gas hydrogen harus dibuang secara terus menerus untuk
mempertahankan tingkat kemurnian (purity) H2 agar tetap pada harga samestinya.
Tetapi blla unsur udara tersebut dapat diambil sebelum ia sempat masuk ke casing (melalui
suatu ruangan antara pemisah minyak dan poros), kurangnya unsur udara didalam H2
dapat diperkecil, dan purity bisa diharapkan menjadi lebih baik. Udara ini diambil dengan cara
mengalirkan H2 ke unsur udara tersebut dan mengeluarkannya ke udara bebas yaitu melalui dua
buah penampung drain perapat (Seal Drain Enlargement)
Dan H2 yang untuk perapat tersebut dialirkan melalui pipa, flow-meter dan control valve kabinet
kontrol H2 dengan maksud agar proses penyaringan dapat dikontrol. Aliran H2 yang keluar dari seal
drain ini sebanding dengan aliran H2 yang keluar darl casing (yaitu dengan melalui kelonggaran
radial antara pemisah rninyak dan poros). Dari sebab itu maka jumlah udara yang masuk kedalam
casing (dari seal) dapat diperkecil seminimal mungkin.
Dengan cara penyaringan terus menerus ini purity H2 didalam casing dapat dipertahankan ± 97%
dan purity ± 88% pada ruangan antara pembagi rninyak dan perapat poros dengan terbuangnya
sejumlah H2 yang relatip sedikit.
Gambar 19.
Casing dibaut ke End Seal. Fluida dari sistem kontrol fluida perapat dengan tekanan kira2 5,5 psig
diatas tekanan hidrogen dalam generator dipasok ke Seal Housing. Fluida, secara radial, melalui
ruang antara ring dan poros sepanjang arah aksial, antara poros dan seal ring pada kedua arah. Ia
merupakan film tipis dari fluida antara permukaan poros dan ring yangsesungguhnya merupakan
perapat hidrogen dalam casing.
Seal fluid control
Tekanan fluida untuk perapat dipasok dari sistem pelumas utama ke pengendalian fluida perapat.
Dimana perbedaan tekanan antara tekanan hidrogen dan tekanan minyak perapat 5,5 psig diatur
pada Differential Pressure Regulator. Jumlah total aliran fluida perapat dapat langsung dibaca
melalui flowmeter.
Differential Pressure Regulator diberikan untuk mengendalikan tekanan fluida pada perapat poros.
Katup didalam Differential Pressure Regultor dikerjakan oleh diaphragm.
Gambar 21. Differential Pressure Regulator.
Koneksi pada bagian atas diaphragm dihubungkan ke Seal Drain Enlargement dan merasakan
tekanan gas dalam casing generator. Koneksi bagin bawah diaphragm dihubungkan ke pasokan
minyak perapat poros dan merasakan tekanan minyak perapat. Regulator akan mempertahankan
perbedaan tekanan 5,5 psig antara kedua tekanan.
Differential pressure gage dan dua buah differential pressure switch dipasang pada Gage Board.
Alat instrumen ini akan merasakan perbedaan tekanan diatas, switch yang dihubungkan secara
listrik akan memperlakukan kedua DC Emergency seal fluid pump yang ditempatkan pada main
lube tank dan memberi alarm (annunciater) perbedaan tekanan rendah.
Gambar 22.
Dalam hal kegagalan pemasokan fluida perapat poros, hidrogen akan lewat dari generator ke
bearing drain enlargement dan di-venting ke puncak generator. Liquid oop seal memberi dinding
pembatas untuk mencegah hidrogen memasuki main lube tank.
Gambar 23.
Gambar 24.
Fluida dari header tekanan menengah melalui pressure regulator dan flowmeter ke shaft seal. Katup
(108 dan 109) dalam jalur perasa ke pressure regulator harus dibuka kira2 ¾ putaran.
Pembatasan pembukaan katup ini cukup men-throttle jalur perasa, sehingga perubahan tekanan
yang mendadak tidak akan merusak diaphragm pressure regulator. Diaphragm ini didesain untuk
beda tekanan maksimum 100 psi, dan perhatian harus diambil jangan melebihi harga ini. Katup
(108) berada dalam jalur perasa tekanan gas, sedang katup (109) berada dalam jalur perasa
tekanan fluida perapat. Katup2 yang lain dibuka dan ditutup sesuai diagram. Periksa flowmeter,
apakah aliran ke seal sudah ada.
Pengaturan dari komponen kontrol fluida perapat harus dibuat dengan pasokan hidrogen tidak
dihubungkan dan tekanan udara dalam casing generator. Jalankan AC bearing dan seal fluid pump.
Lepaskan pipe plug dari dry air / freon. Dalam koneksi test dan masukan udara kering ke casing
melalui koneksi ini. Atur katup sesuai dengan gambar dan isi casing dengan 15 psi udara
sebagaimana terbaca pada casing pressure gage pada manifold hydrogen.
Atur pressure regulator valve untuk menahan tekanan fluida perapat poros seperti terbaca pada
differential pressure gage G1 pada 5,5 psi diatas tekanan gas mesin.
Mengatur pressure switch 63SA, tutup katup (113) sampai gage G1 terbaca 4,5 psi diatas tekanan
gas mesin. Buat pengaturan internal jika perlu untuk pressure switch 63SA, menggerakan kontak
ketika beda tekanan ini dicapai. Atur pressure switch sesuai buku instruksi.
Selanjutnya kurangi tekanan fluida perapat, pada gage G1 terbaca 3,5 psi diatas tekanan gas
mesin. Atur pressure switch, 63ST, untuk menggerakan kontak pada tekanan ini. Bila Emergency
seal pump jalan, matikan secara manual. Jumlah total fluida yang lewat shaft seal boleh ditentukan
dengan membaca flowmeter. Harga aliran harus sama dengan, atau lebih kecil dari yang diberikan
dalam hydrogen design data sheet.
Main shaft pump, auxiliary pump, atau AC maintenance / emergency seal fluid pump harus
beroperasi memasok fluida ke seal selama pemeriksaan aliran seal.
Aliran perapat sisi hidrogen ditentukan dengan drain dari katup (106) ke container pengukur untuk
waktu periode yang ditetapkan. Ini dapat dilakukan dengan menutup katup (110) dan membuka
katup (106, 107 dan 111). Throttle valve (124) menahan level dari sight indicator antara katup (107
dan 111) pada kira2 ½ full sewaktu periode pengukuran. Total aliran minus aliran sisi hidrogen
sama dengan aliran sisi udara.
Mungkin perlu beroperasi dengan bypass Float Trap terbuka ketika beroperasi pada tekanan gas
casing generator lebih rendah untuk menghindari banjirnya seal drain enlargement. Ketika tekanan
gas casing generator rendah (kira2 5 psi atau kurang), tekanan gas didalam seal drain enlargement
tidak selalu cukup untuk mengatasi gesekan dalam pipa antara seal drain enlargement dengan
bearing drain enlargement, dan banjir dari seal drain enlargement akan terjadi. Ketika tekanan gas
casing bangkit kira2 5 psi, bypass valve harus ditutup sehingga gas tidak akan masuk ke bearing
drain enlargement. Membypass dialkukan dengan membuka katup (110,111,107 dan 124)
sebagaimana dijelaskan dalam paragraf sebelumnya.
Minyak perapat dipasok dengan menggunakan pompa yang digerakan oleh motor listrik. Tekanan
minyak perapat dipertahankan sedikit lebih tinggi (sekitar 0,5 bar) dari tekanan hidrogen dengan
menggunakan katup pengatur.
Seal oil dipasok ke gland seal pada tekanan 0,85 kg/cm2 lebih tinggi dari tekanan gas bagian
dalam. Ia dipasok ke seal ring pada sisi udara. Pada double flow system, tekanan minyak perapat
atas sisi hidrogen dipertahankan pada nilai yang sama sebagaimana pada sisi udara, dengan jalan
Pressure Equalizing Valves. Dengan cara ini perembesan kedalam mesin oleh udara atau moisture
diserap dalam minyak, juga campuran minyak perapat sisi udara dan minyak perapat sisi hidrogen
dipertahankan minimum.
1.2.2 Defoaming Tank.
Minyak yang mengalir kedalam ruang hidrogen seal ring memasuki defoaming tank, dimana hampir
semua gas dibuang. Defoaming tank dihubungkan ke generator bearing bracket, dan level minyak
dipertahankan konstan dengan overflow pipe.
Dalam double flow system, Trap dipasang pada pipa drain yang menghubungkan dua defoaming
tank, pada sisi turbin dan sisi exciter. Trap ini mencegah uap minyak dari sirkulasi dalam mesin
karena perbedaan tekanan blower antara dua ujung generator.
Gambar 27.
Pada Vacuum-treating type, sebagian kecil minyak yang kembali dari vacuum tank dikirim ke seal
ring melalui cooler oleh Seal oil pump; sisanya dipompa kembali ke vacuum tank melalui Differential
pressure regulator, yang mempertahankan seal oil pada gland seal dengan tekanan 0,85 kg/cm2
lebih tinggi dari tekanan gas bagian dalam. Sistem juga dilengkapi dengan DC-motor backup pump
yang berfungsi dalam hal terjadi kegagalan AC Motor driven pump.
Pada Double flow type, sebagian dari campuran drain minyak bantalan dan drain minyak perapat
dikirim ke seal ring melalui cooler oleh air-side pump; sisanya dikembalikan ke sisi hisap pompa
melalui differential pressure regulator yang mempertahankan tekanan minyak perapat sisi udara
pada tekanan 0,85 kg/cm lebih tinggi dari tekanan gas internal. Sistem dilengkapi dengan DC motor
driven seal oil backup pump, seperti pada vacuum treating-system
Seal oil pump sisi hidrogen mengirimkan sebagian dari minyak (yang kembali dari drain regulator
minyak perapat sisi hidrogen) ke seal ring sisi hidrogen melalui oil cooler, dan memompa kembali
sisanya ke sisi hisap pompa melalui jalur by-pass.
Pressure equalizing valve dipasang pada jalur umpan minyak perapat, yang mempertahankan
tekanan minyak perapat sisi hidrogen sama dengan tekanan minyak perapat sisi udara.
1.2.4 Seal Oil Back UP.
Jalur backup minyak perapat dari turbin main oil feed system ke seal oil system normalnya ditutup,
tetapi jika seal oil pump sisi udara yang digerakan oleh motor AC gagal atau jika perbedaan tekanan
antara minyak perapat dalam seal dan gas bagian dalam jatuh dibawah 0,60 kg/cm2, backup
regulator valve terbuka secara otomatis untuk mempertahankan tekanan minyak yang diperlukan
untuk perapatan. Bila minyak backup dipasok ke gland seal, minyak drain dikembalikan ke jalur
kembali minyak bantalan utama melalui jalur kembali minyak perapat.
Pompa minyak utama yang digerakan poros turbin dan pompa minyak bantu yg digerakan oleh
motor memasok minyak tekanan tinggi ke sirkit backup oil. Bila main oil pump dan auxiliary oil pump
didesain untuk tekanan lebih besar dari 10 kg/cm2, sebuah Pressure reducing valve disisipkan
diantara main oil reservoir dan backup regulato
Tekanan minyak dari pompa ini tidak dapat digunakan jika turbin sedang menggunakan turning gear
atau stop, dan jika aux oil pump distop. Dalam hal ini, tekanan minyak kira2 0,35 kg/cm2 hya
dipasokke gland seal di pomkpa minyak tekanan rendah dari main oil reservoir. Jika pompa minyak
perapat yang digerakan oleh motor AC gagal dibawah kondisi ini, beda tekanan antar internal gas
dan seal oil berkurang dibawah 0,60 kg/cmm2.
Jika tekanan oil seal sisi udara drop dan perbedaan tekanan dari internal gas lebih kecil dari 0,35
kg/cm2, backup pump yang digrakan oleh motor DC dijalankan secara otomatis untuk memulihkan
perbedaan tekanan. Differential Pressure Regulator terbuka segera setelah tekanan minyak pulih,
tetapi backup pump terus operasi sampai dimatikan secara manual.
Matheson gas indicator, model 465 ini digunakan untuk menunjukan prosentase uap air didalam
sistem gas, oleh karenanya ia menunjukan kejenuhan dari kekeringan alat pembersih gas
(purifier). Indikator kelembaban ini dilengkapi dengan standard silicagel berwarna yang secara
perlahan - lahan berubah biru (pada kelembaban relatlp < 4%), kemudian berubah menjadi
kemerah-merahan (pada kelembaban relatip > 40%). Dan pada warna ini sillcagel sudah
menyerap air terlalu banyak dan dengan mudah bisa digantikan dengan sllicagel yang baru.
Sllicagel dapat diregenerasi dengan memanaskan element penunjukan = 150 °C selama 2 atau
3 jam.
Catatan : Dianjurkan agar penggantian saringan dilakukan pada waktu unit mati dan tidak ada
gas didalam generator. Bila penggantian ini terpaksa dllakukan sambil generator berbeban,
taruhlah switch (43 HP) pada posisi “MAINT”. Ini akan menjaga kemungkinan sistem purging
secara otomatik pada waktu sedang dilaksanakan pekerjaan filter.