Anda di halaman 1dari 9

HUKUM LENZ DAN HUKUM FARADAY

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik pada Semester Genap
2019/2020 yang diampu oleh Chandra Gunawan, M.T.

OLEH:
ELANG PANGERAN KEVIN / 1841230002
FERNANDHO DWI PRASETYO / 1841230071

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG

MARET 2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ 2


HUKUM LENZ
Pengertian Hukum Lenz ..................................................................................... 3
Pernyataan Hukum Lenz ................................................................................... 3
Persamaan Hukum Lenz .................................................................................... 4
HUKUM FARADAY
Pengertian Hukum Faraday ............................................................................... 5
Pernyataan Hukum Faraday ............................................................................... 6
DAFTAR RUJUKAN .............................................................................................. 9

2
A. Hukum Lanz

Pengertian Hukum Lanz


Hukum Lenz merupakan hukum fisika yang memebrikan pernyataan
tentang GGL (Gaya Gerak Listrik) Induksi. Hukum lenz memberikan penjelasan
tentang arah arus induksi yang terjadi karena terjadinya GGL Induksi tersebut. Pada
tahun 1835 seorang ilmuwan jenius yang dilahirkan di Estonia, Heinrich Lenz
(1804-1865) menyatakan bahwa. Hukum Lenz inilah yang menjelaskan mengenai
prinsip kerja dari mesin listrik dinamis (mesin listrik putar) yaitu generator dan
motor.

Pernyataan Hukum Lanz :

“Arus induksi mengalir pada penghantar atau kumparan dengan


arah berlawanan dengan gerakan yang menghasilkannya” atau
“medan magnet yang ditimbulkannya melawan perubahan fluks

1) Jika kutub U magnet batang di dekatkan kumparan AB, maka akan terjadi
pertambahan garis gaya magnet arah BA yang dilingkupi kumparan.
2) Sesuai dengan hukum Lens, maka akan timbul garis gaya magnet baru arah AB
untuk menentang pertambahan garis gaya magnet tersebut.
3) Garis gaya magnet baru arah AB ditimbulkan oleh arus induksi pada kumparan.
4) Jika kutub U magnet batang dijauhkan, maka akan terjadi kebalikannya. 

3
Persamaan Hukum Lenz

Apabila ggl induksi dihubungkan dengan suatu rangkaian tertutup


dengan hambatan tertentu, maka mengalirlah arus listrik. Arus ini dinamakan
dengan arus induksi. Arus induksi dan ggl induksi hanya ada selama perubahan
fluks magnetik terjadi.

Hukum Lenz menjelaskan mengenai arus induksi, yangberarti bahwa


hukum tersebut berlaku hanya kepada rangkaian penghantar yang tertutup.
Hukum ini dinyatakan oleh Heinrich Friedrich Lenz (1804 - 1865), yang
sebenarnya merupakan suatu bentuk hukum kekekalan energi. Hukum Lenz
menyatakan bahwa:

“ggl induksi selalu membangkitkan arus yang medan magnetnya


berlawanan dengan asal perubahan fluks”.

Dasar dari Hukum Lenz adalah Hukum Faraday. Hukum Faraday


memberitahukan kepada kita bahwa medan magnet yang berubah akan
menginduksi arus dalam sebuah konduktor. Sedangkan Hukum Lenz
memberitahukan kepada kita tentang arah arus induksi ini yang menentang
perubahan medan magnet awal yang menghasilkannya. Oleh karena itu, terdapat
tanda negatif “-“ di rumus Hukum Faraday tentang GGL Induksi seperti
dibawah ini :

4
Hukum Faraday

Pengertian Hukum Faraday


Hukum Faraday adalah hukum yang mempelajari mengenai dasar
“Elektromagnetisme” yang menjelaskan tentang proses arus listrik yang menghasilkan
suatu medan magnet dan proses bagaimana suatu medan magnet menghasilkan arus
listrik dalam sebuah konduktor. Hukum Faraday lalu dijadikan sebagai prinsip dan
dasar oleh sebuah kinerja Induktor, Transformator, Generator Listrik, Selenoid, dan
Motor Listrik. Hukum Faraday ini pertama dikemukakan oleh ilmuwan yang bernama
Michael Faraday pada tahun 1831. 

Induksi Elektromagnetik adalah gejala timbulnya gaya gerak listrik (ggl) di


dalam suatu kumparan bila terdapat perubahan fluks magnetik pada konduktor pada
kumparan tersebut atau bila konduktor bergerak relatif melintasi medan magnet.
Sedangkan yang dimaksud dengan Fluks banyaknya jumlah garis gaya yang melewati
luasan suatu bidang yang tegak lurus garis gaya magnetik.

a) Percobaan Faraday

Dalam percobaan Faraday atau sering dikenal dengan istilah Eksperimen


Faraday ini, Michael Faraday mengambil sebuah magnet dan sebuah kumparan yang
terhubungkan ke galvometer. Pada awalnya, magnet diletakkan agak berjauhan dengan
kumparan sehingga tidak ada defleksi dari galvometer. Jarum pada galvometer tetap
menunjukan angka 0. Ketika magnet bergerak masuk ke dalam kumparan, jarum pada
galvometer juga bergerak menyimpang ke satu arah tertentu (ke kanan). Pada saat
magnet didiamkan pada posisi tersebut, jarum pada galvometer bergerak kembali ke
posisi 0. Namun ketika magnet digerakan atau ditarik menjauhi kumparan, terjadi
defleksi pada galvometer, jarum pada galvometer bergerak menyimpang berlawanan
dengan arah sebelumnya (ke kiri). Pada saat magnet didiamkan lagi, jarum pada
galvometer kembali ke posisi 0. Demikian juga apabila yang bergerak adalah
Kumparan, tetapi Magnet pada posisi tetap, galvometer akan menunjukan defleksi
dengan cara yang sama.  Dari percobaan Faraday tersebut juga ditemukan bahwa
semakin cepat perubahan medan magnet semakin besar pula gaya gerak listrik yang
diinduksi oleh kumparan tersebut.

5
Pernyataan Hukum Faraday
 Hukum Faraday I
“Setiap perubahan medan magnet pada kumparan akan
menyebabkan gaya gerak listrik (GGL) yang diinduksi oleh”
‘’’““’kumparan tersebut.

Massa zat yang dihasilkan oleh suatu elektrode selama elektrolisis (G)
akan berbanding lurus dengan jumlah muatan listrik yang akan digunakan
(Q).” Secara matematis, hukum Faraday I ditulis dengan persamaan
dibawah ini.

Sebagaimana jumlah pada muatan listrik (Q) itu sama dengan hasil kali
dari kuat arus listrik (i) dan juga selang waktu (t),

Q=i×t

Pada massa zat yang dihasilkan selama elektrolisis (G) juga berbanding
lurus dari kuat arus listrik (i) dan juga selang waktu (t).

Muatan listrik (Q) yang dipakai pada elektrolisis berbanding lurus dengan
jumlah mol elektron yang terlibat dengan reaksi redoks (ne). Secara
eksperimen diperoleh bahwa 1 mol elektron mempunyai sebuah muatan
listrik sebesar 96.500 coulomb. Nilai muatan listrik elektron ini dinyatakan
sebagai konstanta Faraday (F). Jadi, hubungan tersebut bisa dirumuskan
sebagai berikut.

Q = ne × F

 Hukum faraday II

“Tegangan GGL induksi di dalam rangkaian tertutup adalah


sebanding dengan kecepatan perubahan fluks terhadap”waktu.”

“Massa zat yang dihasilkan oleh suatu elektrode selama elektrolisis (G)
akan berbanding lurus dengan massa ekivalen zat yang digunakan (Mek).”

Secara matematis, hukum Faraday II ditulis dengan persamaan dibawah


ini.

Massa ekivalen zat merupakan massa zat yang jumlah mol setara
secara stoikiometri pada 1 mol elektron. Massa ekivalen dalam suatu unsur
sama dengan massa atom relatif (Ar) dari unsur tersebut dibagi

6
menggunakan perubahan bilangan oksidasi (biloks) yang dialami pada
reaksi elektrolisis.

Berdasarkan dengan konsep stoikiometri dasar terkait hubungan massa


(m), jumlah mol (n) dan massa molar (}) sebagai berikut:

akan mendapat persamaan di atas yang merupakan sebuah gabungan oleh


kedua hukum Faraday, di mana:

 G = massa zat yang telah dihasilkan (gram)


 Q = muatan listrik (coulomb)
 i = kuat arus listrik (ampere)
 t = waktu (sekon)
 Mek = massa ekivalen zat (gram/mol)
 F = konstanta Faraday (96.500 coulomb/mol)

Oleh sebab itu, jika diberikan dengan jumlah muatan listrik yang sama,
maka perbandingan massa zat-zat yang dihasilkan juga sama dengan
perbandingan massa ekivalennya pada masing-masing zat.

Secara sistematis, hubungan di antara jumlah listrik yang dialirkan dengan


massa zat yang dihasilkan pada elektrolisis bisa dilihat pada skema gambar
dibawah ini.

7
Namun ada juga mengabungkan kedua hukum Faraday tersebut menjadi
satu pernyataan yaitu :

“Setiap perubahan medan magnet pada kumparan akan


menyebabkan gaya gerak listrik (GGL) Induksi yang sebanding
dengan laju perubahan fluks.”

Hukum Faraday tersebut dapat dinyatakan dengan rumus dibawah ini :

ɛ = -N (ΔΦ/Δt)

Keterangan :

ɛ = GGL induksi (volt)


N = Jumlah lilitan kumparan
ΔΦ = Perubahan fluks magnetik (weber)
∆t = selang waktu (s)
Tanda negatif menandakan arah gaya gerak listrik (ggl) induksi.

8
SUMBER RUJUKAN

https://teknikelektronika.com/hukum-lenz-pengertian-hukum-lenz-bunyi-hukum-lenz/
https://quipper.co.id/hukum-lenz/
https://fisikazone.com/hukum-lenz/
https://teknikelektronika.com/pengertian-hukum-faraday-bunyi-hukum-faraday/
https://rumus.co.id/hukum-faraday/

Anda mungkin juga menyukai