Anda di halaman 1dari 7

1

SISTEM PENTANAHAN PERALATAN GITET 500 KV


Muhamad Haddin

Gangguan fasa ke tanah pada Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi


(GITET) 500 kV menyebabkan mengalirnya arus gangguan ke tanah. Arus
gangguan akan mengalir pada bagian peralatan yang terbuat dari metal dan
menuju ke piranti pengetanahan. Hal ini akan menimbulkan gradien tegangan
diantara peralatan dengan peralatan, peralatan dengan tanah dan gradien tegangan
pada permukaan tanah itu sendiri yang berbahaya bagi keselamatan manusia yang
berada di area switchyard. Pentanahan grid merupakan pentanahan peralatan
dengan konduktor yang menghubungkan badan peralatan dengan tanah ditanam
secara bersilangan sejajar dengan permukaan tanah terdiri dari sejumlah
konduktor parallel sisi panjang dan lebar yang fungsi utamanya adalah mencegah
besarnya tegangan sentuh (touch voltage) dan tegangan langkah (step voltage)
ketika terjadi gangguan fasa ke tanah
Permasalahan yang timbul adalah bagaimana pengaruh perubahan jumlah
konduktor parallel sangat signifikan terhadap parameter pentanahan khususnya
tegangan sentuh dan tegangan langkah. Masalah ini sangat menarik untuk diteliti
karena untuk menjaga tingkat keamanan manusia dan peralatan gardu induk pada
kondisi normal maupun gangguan. Tulisan ini memaparkan tentang perhitungan
untuk mendapatkan nilai parameter pentanahan yang diijinkan. Model pentanahan
dibuat grid sama sisi dengan variasi jumlah. Pengaruh faktor refleksi resistivitas
tanah (K) terhadap tegangan langkah dan tegangan sentuh sangat signifikan.
Dawalibi dkk (1994) memgembangkan metode reduksi nilai resistans
sistem pentanahan grid dengan membuat beberapa lapisan tanah dengan
kedalaman tanah dan jumlah kisi yang bervariasi. Dalam penelitian ini pengaruh
kedalaman tanah sangat signifikan dan model kisi pada penelitian ini dibuat
bentuk sama sisi. Variasi nilai resistivitas tanah (  ) maksimum 2000 ohm-m.
Meng dkk (1999) meneliti tentang reduksi nilai resistansi pengetanahan grid pada
gardu induk tegangan ekstra tinggi. Pentanahan grid disusun secara horisontal dan
2

pada ujungnya ditambahkan ground rod yang dipasang vertikal. Metode


pemasangan ground rod diletakkan pada lubang dengan celah explosive dan
diinjeksikan tanah yang resistivitasnya rendah.

Pentanahan GITET 500 kV


Untuk memperoleh standar keamanan yang memadai dalam perencanaan
sistem pentanahan gardu induk diperlukan batasan parameter pentanahan sesuai
IEEE/ANSI Std 80-2000 antara lain :
a. Nilai resistans pentanahan R  1 Ohm,
b. Tegangan sentuh  tegangan sentuh yang diijinkan,
c. Tegangan langkah  tegangan langkah yang diijinkan,
d. Ground potential rise  tegangan langkah yang diijinkan
Resistans pentanahan
Menurut ANSI/IEEE Std 80-2000 nilai resistans pentanahan peralata pada
gardu induk skala besar adalah  1 ohm. Sverak’s (1984) memberikan nilai
pendekatan resistans pentanahan grid-rod untuk kedalaman 0,25 < h < 2,5 m
sebagai berikut :
1 1  1  .....(1)
R ( h)     
 1 

L 20 / A  1  h 20 / A 

dengan h = kedalaman penanaman konduktor (m).


 = resistivitas tanah (ohm-m), A = luas area pentanahan (m2),
L = panjang total konduktor (m).
Arus Grid Maksimum
Arus grid maksimum adalah arus yang mengalir pada rangkaian
pentanahan grid saat terjadi gangguan fasa ke tanah, sebagai berikut :
IG = Cp Df Ig ......(2)
Ig = Sf If .....(3)
dengan If = 3 I0
IG = arus grid maksimum (A),
Df = decrement factor , nilainya ditentukan berdasar waktu gangguan
= 1 (untuk waktu gangguan 0,5 detik),
3

Cp = faktor proyeksi korektif yang dihitung untuk kenaikan relatif arus gangguan
selama keberlangsungan sistem. Untuk sistem dengan pertumbuhan nol Cp=1
Ig = arus grid simetris (A), I0 = arus gangguan urutan nol,
If = nilai rms dari arus gangguan ke tanah (A),
Sf = faktor pembagi arus gangguan = 0,6 untuk GITET yang berkawat tanah),

Tegangan sentuh dan tegangan langkah yang diijinkan


Tegangan sentuh adalah tegangan yang terdapat diantara suatu obyek yang
disentuh dan suatu titik berjarak satu meter, dengan asumsi bahwa obyek yang
disentuh dihubungkan dengan elektroda pentanahan yang berada di bawahnya.
Besar arus gangguan dibatasi oleh resistans tubuh manusia dan resistans kontak ke
tanah dari kaki manusia tersebut. Resistans tubuh manusia diambil harga
pendekatan 1000 Ohm. Resistans Rf mendekati harga 3 kali  s, sehingga
tegangan sentuh :

Et50  1000  1,5 sCs 


0,116 .....(4)
t

dengan :
Et50 = tegangan sentuh yang diijinkan untuk kondisi manusia dengan berat 50 kg,
Cs = faktor reduksi nilai resistivitas permukaan tanah,
 s = resistivitas permukaan material (lapisan batu koral), Ohm-m,
t = waktu kejut (duration shock current) , detik.
Tegangan langkah adalah tegangan yang timbul diantara dua kaki manusia
yang berdiri diatas tanah yang sedang dialiri arus gangguan tanah. Dalam hal ini
dimisalkan jarak antara kedua kaki 1 meter dan diameter kaki 0,08 meter maka :

Es50  1000  6 sCs 


0,116
.....(5)
t
Faktor reduksi dari nilai resistivitas permukaan tanah diformulasikan :
 
 
1   Kn  .....(6)
Cs  1  2  
0,96  n 1 2
 2nhs  
 1   

  0,08  
4

dengan Cs = faktor reduksi nilai resistivitas permukaan tanah,


K = faktor refleksi
hs = ketebalan lapisan batu koral (m)
Nilai faktor koreksi ditentukan dengan rumus :
  s
K . ....(7)
  s
dengan  = resistivitas tanah (ohm-m),
 s = resistivitas permukaan material (ohm-m)

Perhitungan panjang konduktor pentanahan


Metode Sverak’s
Perhitungan panjang konduktor pentanahan grid dapat dihitung dengan
mempertimbangkan jumlah konduktor parallel sisi panjang dan sisi lebar yang
dikenal dengan metode Sverak’s, yang didasarkan pada Gambar 1
D1

L1

1
D2
2

4 L2

n-1

n
1 2 3 4 5 m-1 m

Gambar 1. Model Sistem Pentanahan grid rod panjang L1 dan lebar L2


Dari gambar 1 dapat ditentukan bahwa panjang konduktor grid sebagai berikut :
Lc  L1n  L2 m .....(8)
dengan : L1 = panjang konduktor (m ), L2 = lebar konduktor (m),
n = jumlah konduktor parallel sisi panjang,
m = jumlah konduktor parallel sisi kebar,
5

Perhitungan panjang konduktor rod dapat dihitung dengan menentukan


jumlah dan panjang konduktor rod per batang. Mengacu Gambar 1 dapat
ditentukan formulasi panjang konduktor rod yang dipasang sebagai berikut :
Lr  QP .....(9)
dengan Q = jumlah konduktor rod,
P = panjang konduktor rod perbatang (m),
Jumlah konduktor rod ditentukan dengan titik sambungan (junction) sisi terluar
dari sisitem rectangular grid rod :
Q  mn  m  2n  2 .....(10)
Lr  2m  n  2P .....(11)

Pengaruh jumlah konduktor parallel terhadap resistans pentanahan


Mengacu pada persamaan(3), (10) dan (13) dengan menetapkan kedalaman
penanaman konduktor, luas area pentanahan dan resistivitas tanah, maka dapat
diperlihatkan pengaruh jumlah konduktor parallel terhadap resistans pentanahan
adalah sebagai berikut :
 1 1  1 
R ( h)     1   .....(12)
 ( L1n  L2 m )  2( m  n  2) P 20 / A  1  h 20 / A 

Pengaruh jumlah konduktor parallel terhadap tegangan sentuh dan


tegangan langkah
Sverak (1984) menguraikan perhitungan tegangan sentuh yang dipengaruhi
oleh faktor geometrik (faktor jarak konduktor = Km) , faktor koreksi tegangan
sentuh (Ki), resistivitas tanah rata-rata (  ) dan perbandingan besar arus gangguan
dengan panjang total konduktor.
I G KmKi
Em  .....(13)
Lc  1,15Lr
Mengacu pada gambar 1 dan berdasarkan persamaan (8), (11), (13) maka
tegangan sentuh sebenarnya akibat perubahan jumlah konduktor parallel dapat
dirumuskan :
6

I G KmKi
Em 
( L1n  L2 m)  1,1152(m  n  2)P
......(14)

Faktor geometrik (Km) tegangan sentuh dirumuskan sebagai berikut :


  
  2 
1   D ( D  2h) 2
h  1  8  .....(15)
Km  ln      ln  
2   16hD 8 Dd 4d  h   (2 N  1) 
 1 
  h0 

N  n.m .....(16)
Faktor koreksi tegangan sentuh, Ki, untuk nilai pertambahan arus pada grid
ditentukan sebagai berikut :
Ki  0,656  0,172 N ...(17)
Sedangkan tegangan langkah sebenarnya akibat perubahan jumlah konduktor
parallel adalah :
I G KsKi
EL  .....(18)
( L1n  L2 m)  1,152(m  n  2)P

11
Ks   
1 1
 
 1  0,5 N 2 
  2h D  h D
 .....(19)

dengan : Ks = faktor grid tegangan langkah,
D = jarak antar konduktor parallel (m),
h = kedalaman penanaman konduktor grid (m),

DAFTAR PUSTAKA

Boaventura,W.C., Rocha,P.S.A., Dart,F.C.,1999, “Testing And Evaluating


Grounding systems of High Voltage Energized Substation Alternative
Approaches”, IEEE Transaction On Power Delivery, 14(3), July, 923.

BBC, 1983, “Extra High Voltage Project 500 KV Substation, Earth Resistivity
Measurment And Calculation Earthing Systems”, Pebruary.

Chow, Y.L., Elsherbiny, M.M., Salama, M.M.A., 1995, “Earth Survace Voltage
At A Grounding Systems Of Buried Grid And Rod”, IEEE 0-7803-2766-7-
9/95, 668-671.
7

Dalziel,C.F., Lee, R.W., 1968 “Reevaluation Of Lethal Electric Current”, IEEE


Transaction On Industry And General Applications,IGA-
4(5),October,467-476.

Deshpande, M.V.,1991, “Switchgear And Protection”, Tata Mc Graw Hill


Publishing Company Limited, New Delhi.

Hutauruk, T.S., 1991, “Pengetanahan Netral Sistem Tenaga dan Pengetanahan


Peralatan”, Erlangga, Jakarta.

IEEE, 1986, “ IEEE Guide For Safety In AC Substation Grounding”, American


National Standards Institute / IEEE Standard 80-1986, IEEE Power
Enginering Society.

Kiselev, 1965, “ Research into Electric Shock”, Electrical Review,Dec, Vol.31.

Kostic, M.B., 1998, “Analysis Of Complex Grounding Systems Consisting Of


Foundation Grounding Systems With External Grids”, IEEE Transaction
On Power Delivery, 13(3), 752-756.

Reyrolle, 1999, “ 500/150 KV Pedan Substation”, Earthing Design Report For PT


PLN (Persero).

Sverak, J.G.,1984,”Simplified Analysis Of Electrical Gradients Above a Ground


Grid; Part I-How good is the Present IEEE Methode”, IEEE Transaction
On Power Apparatus and Systems, (95)1, Jan.,7-25.

Sverak, J.G., 1981.”Sizing Of Ground Conductors Againts Fusing”, IEEE


Transaction On Power Apparatus and systems, (103)1, Jan,7-25.

Wu,A.Y., Meliopoulos, A.P., 1990, “ Analysis of Ground Potential Gradients


Around Power Substations”, IEEE CH 2816, 56-66.

Anda mungkin juga menyukai