Anda di halaman 1dari 11

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver

12. KESELAMATAN KERJA PADA SISTEM MANUVER


PEKERJAAN BIDANG DISTRIBUSI (INSTALASI TM / TR)

12.1. PENGERTIAN MANUVER

Manuver adalah suatu prosedur untuk mengubah posisi jaringan / instalasi dari
kondisi tidak operasi (keluar dari sistem) ke kondisi operasi (masuk kedalam
sistem) atau sebaliknya.

Dalam manuver terjadi suatu kegiatan operasi pembukaan dan penutupan PMT/
CB,PMS/DS,LBS,PTS,FUSE atau bentuk kegiatan lain dalam pemutusan /
penyambungan sirkit listrik serta pemasangan / pelepasan Sistem pentanahan /
Grounding lokal.

12.2. TUJUAN MANUVER

Secara singkat manuver dalam instalasi ketenagalistrikan bertujuan untuk :

• Kebutuhan sistem
• Keamanan / keselamatan personil
• Keamanan / keselamatan instalasi / peralatan

12.3. PEMBERI PERINTAH MANUVER

Pemberi perintah manuver dalam sistem Ketenagalistrikan terdiri dari:

• Dispatcher P3B ,untuk sistem 500 kV


• Dispatcher Region / UPB,untuk sistem 150 kV dan 70 kV
• Dispatcher APD/UPD,untuk sistem 20 kV
• Petugas Pengatur Jaringan Distribusi di PLN APJ / PLN Cabang (Piket
Cabang),tanpa fasilitas SCADA (Instalasi TM/TR).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


187
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver

12.4. PELAKSANA MANUVER

Pelaksana manuver pada instalasi ketenagalistrikan terdiri dari:

• Operator GI/GITET
• Operator pusat-pusat pembangkit (PLTU,PLTA,PLTGU,PLTP,PLTD)
• Dispatcher P3B (secara remote control)
• Dispatcher Region / UPB (secara remote controll)
• Dispatcher APD (secara remote control)
• Petugas Manuver di PLN APJ/PLN Cabang, secara “lokal”, tanpa scada

12.5. MACAM - MACAM MANUVER

Pada umumnya manuver dalam instalasi ketenagalistrikan dikelompokkan menjadi:

• Manuver pembebasan tegangan


• Manuver pemberian tegangan
• Manuver pemindahan beban (pindah pasokan/pindah rel / pindah penyulang)

12.6. POTENSI BAHAYA DALAM MANUVER

Potensi bahaya yang ada dalam manuver dapat dikelompokkan manjadi dua hal,
yaitu :

Yang disebabkan oleh Unsafe Act dan Unsafe Condition

Potensi bahaya karena Unsafe Act :

• Perintah manuver kurang jelas / tidak dimengerti oleh pelaksana manuver


(operator)
• Perintah manuver salah / tidak sesuai SOP
• Salah dalam melaksanakan perintah manuver / tidak sesuai SOP
• Melaksanakan manuver dengan sikap yang tidak aman

Potensi bahaya karena Unsafe Condition:

• Adanya tegangan / arus listrik yang berbahaya (TM,TR,TT,TET)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


188
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver

• Kemungkinan timbulnya ledakkan / kebakaran pada peralatan


(PMT,PMS,CT,PT,LBS,PTS,FUSE,dan sebagainya)
• Adanya semburan minyak panas dari PMT yang menggunakan minyak, jika
PMT tersebut meledak
• Adanya peralatan / instalasi yang kondisinya kurang baik
• Sistem penerangan yang kurang baik
• Cuaca buruk (hujan lebat, banyak petir, angin kencang dan sebagainya)
• Peralatan komunikasi yang kurang baik

12.7. PENCEGAHAN KECELAKAAN DALAM MANUVER

Mencegah kecelakaan dalam manuver berarti mengantisipasi (mengurangi /


menghilangkan) potensi bahaya dalam manuver.

Antisipasi tersebut dilakukan terhadap :

• sikap / perilaku personil dalam bekerja


• kondisi / keadaan instalasi / peralatan yang akan dikerjakan

Pencegahan kecelakaan dalam manuver selengkapnya dapat dijelasakan sebagai


barikut :
Pencegahan Kecelakaan Dalam Manuver

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dalam manuver, maka potensi bahaya


yang ada dalam manuver harus diantisipasi / dihilangkan atau minimal dikurangi
sampai sekecil-kecilnya.

Berikut ini merupakan beberapa usaha / cara-cara untuk mencegah terjadinya


kecelakaan dalam manuver.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


189
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver

Potensi Bahaya Yang


No
Dapat Menimbulkan Pencegahan Kecelakaan Keterangan
Urut
Kecelakaan
I. Yang disebabkan oleh
UNSAFE ACT.

1. Perintah manuver a. Isi perintah manuver harus jelas


kurang jelas / kurang menyebutkan :
bisa dimengerti oleh  Nama pemberi perintah (kode
Penerima Perintah panggilan yang telah
(operator) ditetapkan)
 Nama yang menerima perintah
(kode panggilan : yang telah
ditetapkan)
 Nama peralatan yang diminta
untuk dimanuver :
- Penghantar, Trafo,
Penyulang, Gardu,dsb.
 Jenis Perintah Manuver :
- Ditutup / dimasukkan
- Dibuka / dikeluarkan
 Maksud / alasan manuver

Hal-hal lain yang dianggap
perlu
2. Salah melaksanakan
b. Konfirmasikan kembali perintah
Perintah Manuver
manuver tersebut, ke Pemberi
Perintah (Pengatur / Dispatcher),
sehingga perintah dapat
dimengerti dengan baik dan jelas
maksud serta tujuannya.
c. Salah satu penyebab kesalahan
manuver adalah karena
Pelaksana Manuver,
(Operator/Petugas) " lupa ", dan
tidak memahami terhadap isi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


190
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver

perintah manuver, oleh karena itu


perintah manuver harus dicatat
dalam buku khusus / buku catatan
manuver
d. Buku catatan manuver tersebut
harus dibawa ke lokasi / tempat
peralatan yang akan dimanuver,
sebagai panduan untuk
melaksanakan manuver, serta
untuk menghindari " lupa ".

Potensi Bahaya Yang


No
Dapat Menimbulkan Pencegahan Kecelakaan Keterangan
Urut
Kecelakaan

e. Pahami dengan seksama isi


perintah manuver dan jika kurang
jelas / kurang bisa dimengerti agar
ditanyakan / dikonfirmasikan lagi
ke Pemberi Perintah Manuver
(dispatcher). Perintah Manuver
dapat dilaksanakan setelah
perintah tersebut jelas dan bisa
dimengerti.
f. Pelaksana Manuver harus
menggunakan alat-alat pelindung
diri yang telah disediakan
g. Pelaksanaan Manuver agar
diawasi oleh Pengawas Manuver.

3. Melaksanakan a. Dalam melaksanakan manuver


Menuver dengan cara Pelaksana Manuver harus selalu
yang tidak aman waspada terhadap bahaya-
(ceroboh) dan tidak bahaya yang bisa muncul dan
sesuai dengan selalu penuh kehati-hatian.
prosedur / SOP yang b. Bersikap tenang dan aman serta

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


191
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver

berlaku tidak ceroboh


c. Jangan melaksanakan manuver
dengan sikap yang tidak aman,
misalnya sambil bergurau /
bercanda, dsb
d. Pelaksana Manuver agar selalu
menjaga jarak aman
e. Pelaksanaan Manuver harus
sesuai dengan prosedur / SOP
yang berlaku
f. Gunakan alat-alat pelindung diri
yang telah disediakan
g. Pelaksanaan manuver agar
diawasi oleh Pengawas Manuver
h. Sebelum memasukkan
PMT/PMS/LBS/PTS, Petugas
harus mengecek dulu apakah
Instalasi / peralatan sudah siap
untuk diberi tegangan ?
i. Pelaksanaa manuver agar diawasi
oleh Pengawas Manuver (tidak
dilakukan seorang diri), kecuali
pada hal-hal khusus yang masih
bisa dipertanggung jawabkan.
j. Pakailah alat-alat pelindung diri
yang telah disediakan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


192
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver

Potensi Bahaya Yang


No
Dapat Menimbulkan Pencegahan Kecelakaan Keterangan
Urut
Kecelakaan

II Yang disebabkan oleh


UNSAFE CONDITION

1. Adanya tegangan / a. Pelaksana Manuver selalu


arus listrik yang menjaga jarak aman. (selalu
membahayakan (TR, berada di daerah aman)
TM, TT, TET) b. Pelaksana Manuver harus
menggunakan alat-alat pelindung
diri yang telah disediakan
c. Pelaksana Manuver tidak boleh
berada di daerah berbahaya,
apalagi sampai menyentuh
peralatan yang bertegangan
d. Pelaksana Manuver jangan sampai
keliru dalam membuka / menutup
PMT, PMS/PTS/LBS, Fuse maupun
PMS tanah
e. Sebelum mengeluarkan PMS Rel,
maupun PMS Kabel, Pelaksana
Manuver harus mengecek dulu
secara visual, apakah PMTnya
sudah terbuka atau belum (pada GI
sisi 20 kV)
f. Antara PMT, PMS dan PMS Tanah
sebaiknya dilengkapi dengan
sistem interlock, sehingga
kesalahan operasi / salah urutan
dapat dihindari (pada GI sisi 20 kV)
g. Sebelum memasukkan PMS
tanah/ground lokal Petugas harus
mengecek dulu tegangan, apakah
betul-betul sudah bebas atau

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


193
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver

belum (gunakan tester Tegangan


Tinggi)

2. Adanya kebakaran / a. Pada waktu menutup


ledakan / semburan api (memasukkan kembali) PMT yang
pada beberapa trip (jatuh) karena suatu gangguan,
peralatan seperti PMT, maka operator dan petugas lainnya
PMS, CT, PT harus berhati-hati dan tidak boleh
,LBS,PTS,FCO,DSB berada dalam jarak dekat dengan
peralatan tersebut, karena
beberapa kasus menunjukkan
bahwa sering ada ledakkan /
semburan api pada PMT yang
dicoba dimasukkan (ditutup)
kembali setelah menjalani
gangguan / trip (pada GI sisi 20 kV)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


194
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver

Potensi Bahaya Yang


No
Dapat Menimbulkan Pencegahan Kecelakaan Keterangan
Urut
Kecelakaan

b. Setelah terjadi gangguan,


Pelaksana Manuver (operator GI
sisi 20 kV) hanya memasukkan
(menutup) kembali PMT-PMT yang
benar-benar siap untuk
dioperasikan, yaitu :
 Tidak terdapat kerusakan pada
peralatan / PMT tersebut
 Tidak terdapat indikasi
gangguan berat
c. Pada saat melaksanakan manuver,
agar diawasi oleh Pengawas
Manuver
d. Pemasukkan (penutupan) PMT
secara lokal setelah trip agar
dihindari, kecuali pada kondisi
khusus yang masih bisa
dipertanggung jawabkan (pada GI
sisi 20 kV)

3. Sistem Penerangan a. Sistem penerangan dilokasi


yang kurang baik, manuver harus cukup terang,
sehingga lokasi / sehingga bagian-bagian peralatan /
tempat manuver instalasi yang akan dimanuver
menjadi gelap kurang terlihat dengan jelas.
jelas. b. Jika karena suatu hal sistem
penerangan tidak berfungsi, maka
aktifkan sistem penerangan darurat
serta dibantu dengan sistem
penerangan portable yang
memadai
c. Pelaksana manuver agar diawasi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


195
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver

oleh Pengawas Manuver


d. Jika terdapat sistem penerangan
yang terganggu / mengalami
kerusakan, agar segera diatasi
(tidak ditunda-tunda)
e. Gunakan alat-alat pelindung diri
yang telah disediakan pada saat
melaksanakan manuver

4. Cuaca buruk (hujan a. Jangan melaksanakan manuver


lebat, banyak petir, diluar ruangan / di lapangan pada
angin kencang dsb) saat hujan lebat, banyak petir
adanya angin kencang dsb.
Pelaksanaan manuver sebaiknya
ditunggu sampai keadaan cukup
aman (hujan mulai reda, tidak
banyak petir, tidak ada angin
kencang dsb.)

Potensi Bahaya Yang


No
Dapat Menimbulkan Pencegahan Kecelakaan Keterangan
Urut
Kecelakaan

b. Informasikan kondisi cuaca buruk


selengkapnya kepada Pemberi
Perintah Manuver (Pengatur /
Dispatcher), sehingga
pelaksanaan manuver dilapangan
dapat ditunda untuk beberapa
saat.
c. Gunakan alat-alat pelindung diri
yang telah disediakan
d. Pelaksanaan manuver agar
diawasi oleh Pengawas Manuver

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


196
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver

5. Peralatan Komunikasi a. Jika Perintah Manuver tidak dapat


yang kurang baik, diterima dengan jelas karena
sehingga Perintah peralatan komunikasi yang kurang
Manuver tidak dapat berfungsi dengan baik, maka
diterima dengan jelas Perintah Manuver tersebut agar
ditunda dulu pelaksanaannya
(jangan dilaksanakan dahulu),
sebelum perintah tersebut menjadi
jelas.
b. Jika komunikasi via radio
suaranya kurang jelas, maka
Pelaksana Manuver agar
menghubungi pemberi perintah
manuver melalui media
komunikasi yang lain, misalnya
melalui telepon JWOTS dan
sebagainya.
c. Laporkan segera peralatan
komunikasi yang rusak (tidak
berfungsi dengan baik) kepada
pejabat / petugas berwenang

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


197

Anda mungkin juga menyukai