Disusun Oleh
DHOVIER M. ALI
D411 13 508
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan memberi
petunjuk dan kekuatan kepada penulis sehingga laporan kunjungan industri pada Gardu
Induk Borongloe ini dapat diselesaikan, ditengah padatnya jadwal final dan tugas tugas.
Penulis juga sangat berterimakasih kepada Dosen Pengajar Prof. Dr IR. Salama Manjang karena
mampu meningkatkan motivasi belajar dengan pengalaman studinya di luar negeri. Serta
pembelajaran mata kuliah yang interaktif dengan berbagai ilustrasi pengaplikasian langsung
pada bidang Teknik Tegangan Tinggi yang membuat kami makin mengerti, Oleh Kanda
Christiono S.T yang selalu memotivasi kami dan menginisiasi adanya kunjungan ini.
Juga kepada jajaran Staf dan pegawai PT PLN PERSERO, yang mengawasi langsung serta
bersedia untuk membagi ilmu mengenai sistem tegangan tinggi pada PLN , khususnya bapak
Sufardin dan Hermawan selaku supervisor maintenence pada PT PLN PERSERO.
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi - materi yang ada, serta berdasarkan hasil
kunjungan Industri. Materi materi bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan
siswa dalam bidang energi, khususnya Teknik Tegangan Tinggi.
Oleh sebab itu, kami berharap penyusunan makalah ini dapat mendongkrak semangat kami
dalam belajar, khususnya mata kuliah Teknik Tegngan Tinggi ini. Serta dapat memperoleh
nilai Teknik Tegngan Tinggi yang memuaskan.
Meskipun laporan ini masih jauh dari nilai sempurna, kami tetap berharap, makalah ini dapat
memberikan manfaatnya kepada kita semua.
Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi .............................................................................................................................................. 1
DAFTAR TABEL GAMBAR ......................................................................................................................... 3
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
I.1 Latar Belakang Kunjungan Industri ................................................................................................ 4
I.2 Tujuan Kunjungan Industri ............................................................................................................. 4
I.3 Manfaat Penulisan ......................................................................................................................... 4
I.4 Sasaran Dan Target ........................................................................................................................ 5
I.5 Waktu dan Tempat ........................................................................................................................ 5
BAB II ....................................................................................................................................................... 6
PT PLN Persero SULSELRABAR ................................................................................................................ 6
II.1 Sejarah PT PLN .............................................................................................................................. 6
II.2 Kondisi Umum PT PLN SULSELRABAR ........................................................................................... 8
BAB III ...................................................................................................................................................... 9
Pembahasan Hasil Kunjungan Industri ................................................................................................... 9
III.1 Lokasi Gardu Induk....................................................................................................................... 9
III.2 Feeder GI Borongloe .................................................................................................................. 10
III.3 Peralatan Gardu Induk Borongloe ............................................................................................. 11
III.3.1 PERALATAN OUTDOOR ........................................................................................................... 11
1 . SWITCHYARD (SWITCHGEAR) ................................................................................................... 11
2 . TRAFO DAYA ............................................................................................................................. 11
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
REL BUSBAR....................................................................................................................... 16
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
2.
3.
4.
5.
CUBICLE 20 KV ....................................................................................................................... 19
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Kunjungan Industri
Latar belakang diadakanya kunjungan industri ini agar Mahasiswa mengenal dunia kerja.
Selain itu Mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib kerja ,
mesin mesin industri serta peralatan yang digunakan pada teknik tegangan tinggi.
Mahasiswa juga diharapkan tidak menganggap kunjungan industri sebagi rekreasi, tapi
menganggap kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri secara
langsung, dan melihat urutan urutan proses kerja di industri tersebut.
Kunjungan industri dipilih untuk menambah pengalaman Mahasiswa tentang dunia kerja.
Mahasiswa dituntut untuk aktif menggali informasi tentang kunjungan industri untuk memperoleh
pengetahuan tentang dunia industri. Kunjungan industri dilakukan untuk memberikan gambaran
kepada siswa tentang industri dan proses pada Teknik Tegangan Tinggi Mahasiswa harus
membandingkan proses produksi di dunia kerja dengan ilmu yang diperoleh di sekolah. Mahasiswa
diwajibkan membuat laporan atas informasi yang di peroleh selama kunjungan industri tentang
perusahaan yang bersangkutan.
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
17 Mei 2016
PT PLN PERSERO UPT SULSELRABAR
GARDU INDUK BORONGLOE
Jl.Mahoni, Poros Malino, Gowa (Jl.Mahoni, Poros Malino,Gowa)
Makassar,Sulawesi Selatan, Indonesia
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
BAB II
PT PLN Persero SULSELRABAR
Pada makalah ini , penulis hanya mengupas sedikit tentang teknik tegangan tinggi , karena
sudah dilalui pada mata kuliah sebelumnya dan hanya membahas hal- hal yang berkaitan dengan
Teknik Tegangan Tinggi.
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
6. Tahun 1961
PLN Pusat membentuk unit PLN Exploitasi VI dengan wilayah kerja meliputi Propinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Tenggara yang berkedudukan di Makassar.
7. Tahun 1973
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 01/PRT/1973
tentang Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Perusahaan Umum, PLN Exploitasi VI berubah
menjadi PLN Exploitasi VIII.
8. Tahun 1975
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik mengeluarkan Peraturan Menteri No.
013/PRT/1975 sebagai penganti Peraturan Menteri No. 01/PRT/1973 yang didalamnya disebutkan
bahwa perusahaan mempunyai unsur pelaksana yaitu Proyek PLN Wilayah. Oleh karena itu, Direksi
Perum Listrik Negara menetapkan SK No. 010/DIR/1976 yang mengubah sebutan PLN Exploitasi VIII
menjadi PLN Wilayah VIII.
9. Tahun 1994
Berdasarkan PP No. 23 tahun 1994 maka status PLN Wilayah VIII berubah menjadi Persero
maka juga berubah namanya menjadi PT. PLN (Persero) Wilayah VIII. Perubahan ini mengandung arti
bahwa PLN semakin dituntut untuk dapat meningkatkan kinerjanya.
10. Tahun 2001
Sejalan dengan kebijakan restrukturisasi sektor ketenaga listrikan, PT PLN (Persero) Wilayah
VIII diarahkan menjadi Strategic Business Unit/Investment Centre dan sebagai tindak lanjut , sesuai
dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No 01. K/010/DIR/2001 tanggal 8 Januari 2001, PT PLN
(Persero) Wilayah VIII berubah menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Sulawesi Selatan dan Tenggara
11. Tahun 2006
Berubah menjadi PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan
Sulawesi Barat
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
BAB III
Pembahasan Hasil Kunjungan Industri
Pada tanggal 17 Mei 2016, telah dilakukan kunjungan industri pada GI borongloe, Tragi Panakukang ,
pada jalan mahoni, Gowa . Adapun hasil yang didapatkan selama kunjungan industri ialah.
Gambar 2 Lokasi GI BORONGLOE & Hubungannya dengan TRAGI TELLO (70KV) dan Pembangkit Bili-Bili (20KV)
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
1. Feeder Palangga
5. Feeder Bili-Bili 1
2. Feeder Kampili
6. Feeder Bili-Bili 2
3. Feeder Marin
7. Feeder UIN
4. Feeder RINDAM
Gambar 3 Single Line Diagram GI BORONGLOE berisi Feeder yang disuplai dan Aliran Dayanya. ( Data SLD diambil pada
April 2014)
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
2 . TRAFO DAYA
Berfungsi mentranformasikan daya listrik, dengan
merubah besaran tegangannya, sedangkan frequensinya tetap.
Tranformator daya juga berfungsi untuk pengaturan tegangan.
Transformator daya dilengkapi
dengan trafo pentanahan yang
berfungsi untuk mendapatkan
titik neutral dari trafo daya.
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
Pada GI BORONGLOE terdapat 2 trafo daya, 70 KV dan 20 KV , pada saat melakukan kunjungan
industri, kami mendapati bahwa hanya satu Trafo yang digunakan ialah Transformator 70 KV ,yang
terhubung langsung dengan TRAGI TELLO ,sedangkan Trafo daya 20 KV tidak digunakan karena
mengalami kerusakan. Pada Transformator 70 KV menggunakan sistem pendingin ONAN , pada
kunjungan industri kami sempat melihat komponen proteksi pada Transformator seperti Relay
Bucholz, Jansen dan relay lainnya.
Gambar 8 Transformator 70 KV
Gambar 9 Transformator 20 KV
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
Penerangan, peralatan Air Conditioner (AC), peralatan kantor, dan lain-lainnya baik yang ada
di perkantoran maupun di pusat listrik.
Peralatan bantu unit pembangkit yang berupa motor-motor listrik untuk pompa-pompa,
valve, kipas pendingin (fan), conveyor dan lainnya.
Sistem kontrol, peralatan pegukuran (instrument), dan sistem telekomunikasi.
Pengisian suplai daya sumber arus searah (DC) yang berupa Baterai Aki dan Uninterruptible
Power Supply (UPS).
Gambar 17 Gardu induk sistem single busbar adalah gardu induk yang mempunyai satu (single) busbar. Pada umumnya
gardu dengan sistem ini adalah gardu induk yang berada pada ujung (akhir) dari suatu sistem transimisi.
Busbar atau rel adalah titik pertemuan atau hubungan trafo-trafo tenaga, SUTT,
SKTT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik atau daya
listrik. Ada pula yang mengartikan, Busbar dalam sistem tenaga adalah lokasi di mana jalur
transmisi, sumber generasi, dan beban distribusi bertemu. Tipe Busbar pada GI Borongloe
adalah Single Busbar.
Gardu Induk Borongloe , pada Busbar nya menghubungkan GI BORONGLOE bersama
Gardu Induk TELLO dengan tegangan sebesar 70 KV , yang juga terhubung dengan
Pembangkit Bili-Bili sebesar 20 KV
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
2. PANEL KONTROL
Panel control berfungsi untuk mengetahui kondisi gardu induk dan merupakan pusat
kendali local gardu induk. Didalamnya berisi saklar, indicator-indikator, metermeter, tombol-tombol komando operasional PMT, PMS dan alat ukur besaran listrik,
serta announciator. Panel control berada satu rungan dengan tempat oprator kerja.
Panel control di Gardu Induk Borongloe terdiri dari :
Transmission line control panel.
Transformator control panel.
Fault recorder control panel.
KWH meter dan Fault recorder panel.
LRT control panel.
Bus couple control panel.
AC/DC control panel.
Syncronizing control panel.
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
3. PANEL PROTEKSI
Panel proteksi (protection panel/relay panel) berfungsi untuk memproteksi
(melindungi system jaringan gardu induk) pada saat terjadi gangguan maupun karena
kesalahan operasi.
Didalam panel proteksi berisi peralatan-peralatan elektro dan elektronik, dan lainlain yang bersifat presisi. Setiap relay yang terpasang dan panel proteksi, diberi nama relay
sesuai fungsinya.
Relay panel proteksi yang dapat dilihat saat kunjungan industri terdiri dari :
Transmission line relay panel (relay panel TL)
Transformator relay panel (relay panel TR)
Busbar protection relay panel.
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
Battery
Sumber DC (Baterry) berfungsi untuk menggerakkan
peralatan control, relay pengaman, motor penggerak
CB, DS, dan lain-lain.
Sumber DC ini harus selalu terhubung dengan
rectifier dan harus diperiksa secara rutin kondisi air,
kebersihan dan berat jenisnya.
Gambar 22 Sel Baterry sebagai Sumber DC, digunakan
saat terjadi Gangguan.
Rectifier :
Alat listrik yang berfungsi untuk merubah arus bolak-bolik menjadi arus
searah, sesuai dengan kapasitas yang diperlukan (kapasitas battery).
Rectifier harus selalu terhubung dengan battery dan harus diperiksa kondisi
batterynya secara periodik dan rutin.
5. CUBICLE 20 KV
Cubicle adalah switchgear untuk tegangan menengah (20 KV)
yang berasal dari output trafo daya, yang selanjutnya
diteruskan ke konsumen melalui penyulang (feeder) yang
ersambung (terhubung) dengan Cubicle tersebut.
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
Bay Line
Bay Transformator
Bay BusBar
Lightning
Potential
Wave Trap
Arrester
Transformer
Current
Disconnecting
Transformer
Switch
Lightning
Arrester
PMT
Disconnecting
Switch
Potential
Transformer
Transformator
Daya
Current
Transformer
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
BAB IV
GEJALA TEGANGAN TINGGI PADA GARDU INDUK
Flashover
Flashover adalah gangguan yang terjadi berupa loncatan api yang terjadi antar isolator atau
kompenen listrik tegangan tinggi. Hal ini dapat terjadi akibat gagalnya isolasi dari sistem
tegangan tinggi tersebut.
Kegagalan listrik pada isolator dapat disebabkan oleh adanya rongga-rongga kecil pada
dielektrik padat (porselen) atau disebabkan terjadinya flashover di sepanjang permukaan
isolator. Rongga-rongga kecil pada isolator ditimbulkan karena isolator dibuat kurang
sempurna pada saat pembuatan, dengan demikian karakteristik listrik dari isolator tersebut
kurang baik. Rongga kecil pada isolator lama-kelamaan akan menyebabkan kerusakan
mekanik pada isolator. Terjadinya flashover menyebabkan kerusakan pada isolator oleh
karena panas yang dihasilkan busur di sepanjang permukaan isolator. Oleh sebab itu isolator
harus dibuat sedemikian rupa sehingga tegangan pada rongga kecil lebih tinggi dari pada
tegangan yang menyebabkan flashover.
Kegagalan
lewat denyar
(flashover) berawal
dari
terbentuknya pita
kering (dry
band). Seperti
telah
dijelaskan
sebelumnya,
bahwa
terbentuknya
lapisan konduktif di
permukaan
isolator diakibatkan
oleh adanya
polutan yang
menempel.
Lapisan yang
terbentuk di
permukaan isolator
ini
menyebabkan
mengalirnya
arus bocor
(leakage
current). Dengan mengalirnya arus bocor, terjadi pemanasan di lapisan tersebut. Lapisan
ini dapat membentuk pita kering (dry band) akibat dialiri arus bocor secara terus
menerus. Pada tegangan tertentu, kondisi ini dapat menyebabkan pelepasan muatan
melintasi pita kering. Pelepasan muatan dapat memanjang sehingga terbentuk busur
listrik (arc) dan terjadi lewat denyar (flashover) yang melalui seluruh permukaan isolator.
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
Gejala Korona
Elektron yang bebas bergerak diudara umumnya berasal dari radiasi radio-aktif yang terdapat di alam
bebas dan juga dengan adanya sinar kosmik. Elektron-elektron yang posisinya dekat dengan kawat
trasnmisi dipengaruhi oleh adanya medan listrik yang menuju ke atau menjauhi kawat tersebut.
Selama gerakannya ini, elektron yang melewati gradient medan listrik akan bertubrukkan dengan
molekul dari udara, yang kemudian terjadi ionisasi pada molekul tersebut. Karena adanya ionisasi
tersebut, maka akan terdapat ion positif dan elektron yang bebas, yang akan akan mendorong
terjadinya ionisasi lanjutan. Proses ini berkelanjutan yang kemudian membentuk banjiran elektron
(avalance).
Sparkover
Sparkover adalah gangguan yang terjadi antar isolator akibat faktor isolasi yang kurang
maksimal. Biasanya terjadi akibat gagal isolasi pada udara, padat dan cair. Gangguan ini akan
menimbulkan percikan api.
Terbentuknya pita kering ini menyebabkan gangguan medan listrik di sepanjang permukaan
sehingga terjadi tegangan percikan (spark over) dan menimbulkan pelepasan muatan di daerah
tertentu. Mekanisme terbentuknya pita kering dapat dilihat dalam Gambar 6. Pita kering memiliki
tahanan arus merayap yang lebih besar daripada daerah yang masih basah. Dengan demikian,
tegangan jatuh yang terjadi di daerah kering (V) lebih besar daripada tegangan jatuh di
daerah basah (V). Pada jarak d1 yang sama dengan d2, tegangan jatuh ini menimbulkan
kuat medan yang besar sehingga udara diantaranya tidak kuat menahan medan tersebut dan
terjadi pelepasan muatan (discharge).
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
BAB V
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Kunjungan Industri pada GI Borongloe dapat disimpulkan bahwa
Gardu Induk adalah suatu instalasi listrik mulai dari TET (Tegangan Ekstra Tinggi), TT (Tegangan
Tinggi) dan TM (Tegangan Menengah) yang terdiri dari bangunan dan peralatan listrik.
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik,
atau merupakan satu kesatuan dari system penyaluran (transmisi). Penyaluran (transmisi)
merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik.Berarti, gardu induk merupakan sub-sub
sistem dari sistem tenaga listrik. Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu
induk mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari
sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan.
GI Borongloe menyuplai beberapa Feeder yaitu : F1. Pallangga , F2. Kampili , F3 Marin
, F4 RINDAM , F5 Bili-Bili1, F6 Bili-Bili 2 dan F7 UIN. GI Borongloe Terubung langsung dengan
GI TELLO dengan tegangan sebesar 70KV dan Pembangkit BILI_BILI 20KV.
III.2 Saran
Berdasarkan Kunjungan Industri yang telah kami lakukan, maka saran yang dapat diberikan yaitu :
-
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
DAFTAR PUSTAKA
A.Paath, Maurits. 2010. Manajemen Aset Gardu Distribusi Trafo Distribusi Dan Proteksi
Gardu. Jayapura.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). 2000. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
(PUIL 2000). Jakarta.
Diyah, Siska. Bab II Pengertian Losses. lib.unikom.ac.id/files/disk1/323/jbptunikomppgdl-siskadiyah-16107-3-babii.pdf. 28 Januari 2016.
Hontong, Nolki Jonal, dkk. 2015. Analisa Rugi-rugi Daya Pada Jaringan Distribusi di
PT. PLN Palu. Manado : UNSRAT.
Machmudsyah, Tabrani, dkk. 2006. Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus
Netral dan Losses pada Trafo Distribusi. Surabaya. Vol 6:hal 1-6.
PT. PLN (Persero). 2010. Buku 1 Kriteria Desain Enjineering Konstruksi Jaringan
Distribusi Tenaga Listrik. Jakarta.
PT. PLN (Persero). 2010. Buku 4 Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung
Tenaga Listrik. Jakarta.
Sarimun N, Wahyudi. 2011. Buku Saku Pelayanan Teknik Edisi Kedua. Garamond : Jakarta.
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
LAMPIRAN
Kunjungan Industri GI Borongloe
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS