PUR: :││● AH
H
PERATURAN CHIEF EXECtrTIvE OFRCER RUMAH SAKrr PONDOK INDAH― PURI INDAH
NOMOR 7020/Dl「 RSPURVPer/2015
TEN「ANG
Menimbang : 1. Bahwa untuk rrlenunJang pencapalan MsI Rumah Saklt Pondok lndah―pun
indah untuk rlenJadi mrlah sakt p‖ han dengan IIlettdiakan iayanan
perawatan kesehatan terbaiに anlan′ bemutu unggi dan inovabi maka
diperlukan stlatu― n dasar agar pola pelavanan pada madng― rrlaJng unt
ker dapatleblh eFekr dan enslen serta bemutu tlnggi;
Bahwa penge:olaan gas medis di Rurlah Saklt ,ondok lndah― pur indah
rFlerupakan suatu salah satu pelayanan yang sangat hubungannya terlladap
pasten dan operasional pemlatan kesehatan sehingga sehingga diperlukan
Pedoman pengelolaan Cas Medis tersendirl gxBra mendasar
3 Bahwa berdasattn bubr i dan 2 di atas mka Chief Exealtlve Omcer pedu
untuk menetapkan peraturan tenllang Pedorlan Pengeldaan Cas Medも yang
akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan prosedur dan proses
pelayanan lalnnya yang terlo■ duan pugunaaan gas medls dl RuFrlah
Saklt pOndok lndah― Pu● Indah
Mengingat : 1. Undang― undang Republik lndonesla Nomor 44 tahun 2009 tentang RuFrlah
Saklt
2
MEMtrIUsKAN:
Menetapkan PEDOMAN P[NGELOLAAN GAS MEDIS RUMAH SAKrr pONDOK INDAH― PURI INDAH
Kesatu Memberlakukan Pedorran peanan cas Medis di RurFlah Saklt Pondok lndah―
pun lndah sebagairlana Mampir dalam peraturan Chief Exealbve Omcerini
Kedua Ketenmn― ketenl■ lan yang tercantum da:ann Pedoman pengelolaan Cas Medis
sebagaimana dimabd da:am penetapan kxtttu peraturan ini agar digunakan dan
dbk‐ nakan sebagal pedorlun bagi sduruh Jtt yang uJibat dabm pengelolaan
Habnlan l dan 2
serta penggunaan gas medis di Rumah Sakit Pondok Indah - Puri Indah untuk
meningkatl€n mutu pelay,anan rumah saht.
Ketiga Perahnan Chief Exeorti\re Officer ini berlaku terhitr ng sejak tanggal ditebpkan.
Keempat Dengan dikeluarlann),a hErturan Chief Exeojti\€ fficer ini, maka apabila terdapat
perafuEn dan/atau kefl.rtusan farE bertentarEan dengEn Peraturan Chief
Exeoitive Ofhcer ini rnaka PeratJran / kepuulsan y'ang terdahulu dinlraEkan tidak
Maku.
Ke‖ ma Apablla dikemudian han terdapat kekurangan dan/atau kekelirtlan dalam Peraturan
ChieF Exealbve Omcer lni rlaka akan diadabn perubahan dan pmaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di 」akana
Pada tanggal 9 Juni 2015
Habman 2 da● 2
A IPu■ indab鮎
輌 baun―"Blok'2
n.j」 に
"・
!1610 P 1622o2569 52al 5
F 16221)256952● Your heolth, Our priotity.
www.rspondokindah.co.id
LAMPiRAN
PERATURAN CH:EF EXECUTiVE OFFiCER RUMAH SAKIT PONDOKINDAH― PURl
INDAH
NOMOR :7020/D"RSPUR1/Perao15
TANGGAL :9」 un1 2015
TENTANG : PEDOMAN PENGELOLAAN GAS MED:S
BAB 1
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pelayanan rumah sakit tidak terlepas dari pelayanan gas medis. Bila rumah
sakit tersebut memiliki minimal rawat inap saja pastilah mereka harus menyediakan
gas medis minimal oksigen (O2). Terlebih lagi bila rumah sakit tersebut telah memiliki
ruang p€rawatan khusus sampai ke ruang tindakan operasi, pastilah lebih banyak
lagi gas medis yang harus disediakan.
RSPI-PURI INOAH adalah sebuah rumah sakit yang hampir semua
pelayanan medisnya lengkap. RSPI memiliki ruang rawat inap, kamar operasi dan
juga ruang perawatan intensif (lCU) yang dengan kondisi seperti itu RSPI memiliki
sistem p€ngelolaan gas medis untuk dapat rnemeberikan supply gas medis sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh rumah sakit.
Pengelola gas medis yang diberikan ka/irenanangan untuk mengatur dan
memastikan tersedianya kebutuhan gas medis di RSPI adalah unit Gas medis di
bavyah Departemen Maintenance. Unit gas medis merupakan unit yang melakukan
kegiatan dari pemesanan sampai ke distribusi kesetiap titik penggunaan atas gas
medis di RSPI.
B Tujuan
l. Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam penyusunan kebiiakan dan prosedur di bidang
proses pengelolaan gas medis yang tepat dan efsien sehingga RSPI dapat
memberikan pelayanan medis dengan baik.
2. Tujuan khusus
Sebagai petunjuk untuk mengetahui dan menangani gas medis yang
ada dirumah sakit
b Agar petugas gas medis dapat mengetahui dan mengoperasikan gas
medis serta penrlatan penunjangnya dengan baik sehingga dapat
mencapai hasil yang maksimal secara baik dan aman dalam
pelayanan rumah sakit.
C Meniadi acuan dasar untuk pengguna gas medis (perawat dan
dokter) untuk menggunakan gas medis dengan baik dan aman
C Kerangka Kerja
B. Ruang Lingkup
1. Planning
Penyusunan pedoman pengelolaan gas medis yang meliputi:
a. Jenis gas medis
b. Pelayanan gas medis sistem central gas
c. Pelayanan gas medis sistem non central
d. Pengamanan dan pemeliharaan
e. Pemeriksaan atau pengujian instalasi gas medis
2. Ac{ion
a. Mendefinisikan kebutuhan ,enis gas rnedis
b. Plotting SDM ur uk pelaksanaan program pelayanan gas medis
c. Menetapkan program p€layanan gas medis dengan sistem central
d- Menetapkan program pelayanan gas medis dengan sistem non centsal
e. Membuat kebiiakan pengamanan dan pemeliharaan sistem gas medis
l'. Melakukan pengujian instalasi gas medis
Monitoring
Membuat alur pengecekan distribusi gas medis baik yang ada dicentral gas
atau distribusi non central dalam bentuk form checklist (form pengadaan gas
medis, form checklist kesediaan stock distibusi gas medis,form buKi distribusi
permintaan gas untuk ruangan , dll)
4. Evaluasi
Dari form monitoring kesiapsediaan gas medis sistem central dan non cenual,
Unit Gas medis melakukan evaluasi kebutuhan dan penggunaan diskibusi gas
medis untuk kemudian akan meniadi bahan acuan penentuan kebiiakan dalam
pengadaan dan pendistribusian gas medis diwaktu kemudian
E Landasan Hukum
l KEPUTUSAN MENTERIKESEHATAN REPUBLIK:NDONESIA
NOMOR 1439/MENKESrSKIX:/2002
2 PEDOMAN PENGELOLAAN GAS MEDIS D:RESORATINSTALASI
MEDIK DEPARTEMEN KESEHATAN R1 1994
3 SURAT EDARAN MENTRITENAGA KER」 A RINO SE 06/MEN′ 1990
TENTANG:PttARNAAN 80■ OL BA」 ArTABUNG GAS
BERTEKANAN
4 APGl(Assosiasl Produsen Gas industn indonesia)
Kualinkasi
Nama Jabatan
Formal lnformaUPengalaman
Pelat han Teknik High Rise
DⅢ /Sl,
Bu‖ ding, Pengalaman 5 tahun
Koordinator Teknik
untuk peme‖ haraan Cedung
Elektro
bertingkaυ Rumah sakl
Pelathan7Training Teknik sesual
Teknisi Medis ATEM
keperluan di:apangan
B. DistdbusiKetenagaan
Unit keria ini dikepalai oleh langsung oleh koordinator dengan pengaturan
sedemikian rupa sehingga pelayanan terhadap kebutuhan gas medis di RSPI-Puri lndah
dapat terlayani dengan baik.
Teknisi medis mempunyai iam keria 6 hari keria dalam seminggu mulai hari Senin yd
Sabtu dumuali pk. 08:00 yd 17:00 setiaP harinya.
Diluar jam keria tenaga medis libur sehingga Playanan terhadap kebutuhan gas medis
dilayani oleh statr ESD yang masuk pada saat te6ebut. Tenaga medis dapat dipanggil
sewaktu-waktu diluar iam keria bilamana diperlukan
A. SARANA
l.Ruangan
a. Ruangan central gas berada di basementl dekat loading dock RSPI
basement 1. Ruangan ini berfungsi sebagai sentral distribusi
automatis gas medis seperti Oksigen, N2O,Udara tekan,nitrogen,CO2
dan suclion central. Ruangan inijuga sebagai pusat tabung gas medis
untuk semua area pelayanan medis RSPI.
b. Ruangan central gas ini memuat beberapa jenis gas medis
(O2,CO2,N2, N2O,Udara Tekan dan suction) yang disimpan sebagai
tabung untuk distribusi gas medis secara automatik didistribusikan ke
setiap outlet gas medis.
c. Ruangan ini juga sebagai tempat penyimpanan tabung-tabung gas
medis (O2, N2O dan Udara tekan) untuk digunakan sebagai tabung
distribusi keruangan yang memerlukan support tabung gas medis
yang mobile.
2. Peralatan
a. Flo$/meter oksigen
b. Suction central dinding
c. Regulator tabung
d. Tabung gas
e. Pengering udara tekan
f. Motor kompresor
g. Motor suction
h. Tanki penanpungan gas central gas
i. Outlet gas medis
j. Zone valve
k. Troley transport
l. Alat bantu kerja tehknik (tools set)
Waktu Pelayanan
Waktu pelayanan unit gas medis adalah 24 jam dalam 7 hari seminggu
B Kegiatan Rutin
mengatur dan membuat pengadaan gas medis untuk didistribusikan di setiap
ruangan yang memerlukan supply gas medis
melakukan checklist ketersediaan supply gas medis
melakukan preventive maintenance untuk peralatan instalasi gas medis
(outlet, pipa instalasi dan mesin+nesin distribusi gas medis)
g) Pada bangunan gas sentral medis perlu diberi petunjuk atau papan
nama yang jelas misalnya :'SENTRAL GAS tEDlS", "YANG TIDAK
BERKEPENTINGAN DILARANG ASUK" iuga perlu ditambahkan
"DILARANG i'EROKOK"
h) Ruang sentral harus diberi dinding pemisah/sekat antara sentral
tabung tekanan tinggi : Orygen, Nitrous Oxide, Nitroigen, dengan
sentral mesin (Compressed Air dan Vauum)
Mengingat pelayanan penggunaan gas media diperlukan terus
menerus *h/ma 24 jam, pada Ruang Sentral perlu dilengkapi ruang
jaga petugas/operator, kamar kecil dan wastafel juga lemari alat dan
meja administrasi.
Pada sentral gas media harus dipasang alat pemadam kebakaran
minamal 1 (satu) unit
k) Pada ruang sentral Oryen,. Nitrous Oxide dan Nitrogen harus
diaturiditata dengan baik penempatan tabung-tabung isi dan tabung-
tabung kosong. Diberi pengaman secukupnya untuk menghindari
goncangan.
l) Pada Ruang Sentral Tabung (Orygen, Nitrous Oxide, Nitrogen)
penempatan tabung dipasang berdiri dengan ketinggian hampir + 2
meter, tidak perlu dipasan jendela pendek cukup dipasang model
jalusi denan tetap memperhatikan sirkulasi udara.
m) Pada Ruang Sentral Mesin (Compressed Air dan vacuum) juga sama
kondisinya dengan ruang Sentral Tabung, namun sirkulasi udara
mutlak sangat diperlukan, terutama untuk keperluan hisapan udara
sntral compressed air. Ventilasi udara biasanya dilengkapi system
blower dan exhaust.
n) Khusus untuk pembuangan udara pada Sentral Sucion (Vacuum)
harus diperhatikan agar tidak mengganggu polusi daerah sekitar
pelayanan kesehatan, mengingat udara buangan tersebut
mengandung baKeri/kuman.
2. INSTAI-ASI PERPIPAAN.
a) Gas medis dari ruang sentral dialirkan/diidstribusikan ke ruang-ruang
pelayanan/perawatan melalui instalasi pipa dan outlet gas medis.
b) Jenis pipa yang diperunakan untuk semua instalasi/pemipaan gas
medis harus memenuhi persyaratan medis dan instalasi yang dipakai
di RSPI menggunakan pipa tembaga (copper) dengan kadar copper
o/o
diatas 97,0
c) Sebelum dipasang pipapipa tembaga harus dibersihkan dan ditutup
kedua ujungnya untuk menghindari kotoran, debu, olie dan sejenisnya
atau zat kimia lain yang dapat menimbulkan kontaminasi.
d) Pada instalasi pipa gas medis penyambungan pipa harus di las
dengan menggunakan kawat las perak, agar sambungan pipa rapat
sempuma dan tahan lama. Gas yang diperlukan adalah campuran
orygen acetyline dan pada proses pengelasan harus dialiri gas
Nitrogen.
e) Pemasangan pipa pada instalsi pipa diatas plafon harus dilengkapi
dudukan dan gantungan pipa yang diikat kuat pada dak beton atau
―Oksigen - CA5&8bar
―N20
-CA 5 bar
―CA 3 bar
2. Biaya pemeliharaan
Unit gas medis selaku pengelola gas medis, mempunyai hak untuk
menentukan kebijakan yang dibuat untuk dapat menjamin alat dapat
t. No. PR
2. Tgl pengajuan
3. Nama barang yang diajukan (ienis tabung gas medis yang diminta)
4. Jumlah barang yang diminta
5. Minimal stock
6. Sisa stock
7. Keterangan bisa berupa alasan permintaan
PR yang diajukan akan di evaluasi dan disetujui oleh level Senior
Manager GA&HR, Chief Operating Officer dan Chief Medical Officer,
intemal control dan diterima oleh petugas pengadaan untuk proses
pembeliannya.
R‐ lsi1 9,uniハ 15
Pada:8Juni 2015
selanjutnya, tabung pesanan tersebut dilakukan uji petik (diuji secara acak)
yang dilakukan dengan calra:
l. Mobil pengirim tabung gas medis titu di unit gas medis, supptier akan
menurunkan langsung ke dalam ruangan cen(ral gas, penurunan tabung
gas medis hanya boleh dilakukan langsung di ruangan central gas saja
tidak diturunkan ditempat lain
2. Setiap tabung yang diterima oleh RSPI, petugas gas medis RSPI harus
melakukan pengecekan: kesesuaian dengan jumlah tabung yang
dipesan, mencocokkan surat jalan pengiriman dengan barang yang
diterima oleh RSPI
3. Petugas gas medis harus mengatur penyimpanan tabung gas medis
sesuai dengan lay out peyimpanan sesuai dengan jenis gas yang
diterima,tidak boleh sembarang menyimpan gas sehingga dapat
tercampumya beda jenis tabung gas.
4. Petugas gas medis juga harus melakukan cek volume dan berat tabung
gas medis yang diterima secara acak dengan menimbang salah satu
tabung yang diterima, hal ini dilakukan untuk rnengetahui kesesuaian isi
dari tabung
5. Petugas gas medis juga melakukan pengecekan usia tabung yang
diterima untuk menjaga keamanan selama penggunaan di RSPI. Usia
pakai tabung tidak boleh melebihi dari Stahun pemakaian tanpa uji hidro
test.
Alokasi pendistribusian tabung gas medis secara garis besar dapat dibagi
menjadi 2 alokasi seperti:
PENGISIAN 02
PORTABLE
い 15
`1 9Pada
Kembali Juni力
1 8 Juni 2C115
L 」ENiS― JENiS GAS MEDIS
」enis jenis gas yang biasa dipergunakan untuk kepeduan rurnah sakl ada:ah
1 0ksigen(02)
2 Nnrous oxlde(N20)
3. Carbon Dioxide(C02)
4 Medに a!Colnpressed Air(Brauling Airl
5_ Vacuum(suCtion)
6_ Nnrogen(N2)
a. Oksigen
1). Kandungan gas dalam tabung
Oksigen 02 :>99.5 0/0
2). Penggunaan
Oksigen digunakan untuk membantu pemapasan untuk pasien yang
mengalami gangguan pemapasan yang menggunakan alat bantu napas
yang biasa disebut dengan ventilator, anestesi ventilator dan flowmeler.
3)- Bentuk dan kemasan
Kemasan oksigen yang ada di RSPI dalam bentuk gas (tabung) dan cair
(liquid) yang dikemas dalam tabung baja (VGS). Oksigen gas dikemas
dalam tabung baja bertekanan 2000PSl dengan kapasitas tabung :
l) liter
500 = 0.5 m3
2) 1000 liter = 1.2 m3
:8 Juni2015
Ha1 23 da1 50
Oksigen cair (liquid) dikemas dalam tabung baja yang mempinyai
vakum isolasi dan mampu menahan tekanan 70 kgy'cm2 dan setiap
kemasan dilengkapi dengan safety disUsafety valve dengan
kapasitas tabung 45 galon Wng setara dengan 150 Liter.
2). Penggunaan
Penggunaan N2O di RS pada pembiusan pasien yang akan dioperasi
N itrogen :く 0,1 %
Argon :く 10 vpm
Hydrogen :く 5 vpm
Carbon Monoxide :<10 vp.m
Sulpur Compounds : < 10,1 vpm
Methane :く 0,1 vpm
Other hydro carbon : < 100 v.p.m
2). Penggunaan
CO2 digunakan sebagai komponen gas penting untuk pasien
yang dioperasi misalkan laparoscopy
Tekanan medical copressed air yang dipeoses sentral compress air rumah
sakit yang paling tinggi I
bar untuk peneumatic sistem (Autoclave di
CCSD, bor gigi) dan 5 bar untuk mensupport peralatan ventilator dan
anestesi ventilator di kamar operasi, ICU Group dan NICU
e. Vacuum (Suction)
Vacuum (suction) yang dipasang di RSPI mernilki tekanan hisap -1 bar dari
daya hisap. Sietem vaccum terdiri dari :
I) 2(dua) unit Vacuum pump
2) 1(satu) unit Tangki vacuum
3) Bekerja secara otomatis terus menerus dalam waktu 24 jam.
Penggunaan dirumah sakit untuk keperluan pengisapan cairan / kotoran
yang terdapat pada pasien.
f. Nitrogen (N2)
1). Kandungan gas dalam tabung
Nirogen 78,08 %
Carbon dioxide: <6 v.p.m
Methane :<1 v.p.m
Hydrogen : < 10 v.p.m
2). Penggunaan
Nltrogen yang dipakai di RSPI ada 2 jenis, cair dan gas. Nitrogen cair
digunakan untuk therapy kulit diunit Poly dan untuk Nitrogen biasanya
digunakan untuk peralatan liskik selama bedah berbagai prosedur
3). Kemasan
Kemasan untuk nitrogen cair yang digunakan untuk therapy kulit
dengan kapasitas 9 kg. Sedangkan untuk kemasan nitrogen berbentuk
tabung bertekanan tinggi dengan kapasitas 6m3.
Revis1 9 Juni"15
Kembali Pada 18」 uni 2015
efek kerugian yang akan diderita baik itu yang dialami oleh petugas gas
medis itu sendiri atau bahkan ke orang lain.
Mengingat sifat gas media pada umumnya tidak berbau dan tidak berasa
maka untuk mengadakannya harus diketahui dangan jelas dan pasti dari
sumber/produk yang benar dan bisa dipercaya.
3. PEMELIHARAAN PEMLATAN
Pemeliharaan peralatan gas medis adalah suatu upaya atau
kegiatan terencana secara periodik yang terfuang dalam jadwal
pelaksanaan preventive maintenance dengan tujuan untuk
menjaga agar peralatan selalu dalam kondisi laik pakai, dapat
difungsikan dengan baik dan menjamin usia pakai yang lama. Agar
pemeliharaan peralatan dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya maka unit gas medis perlu dilengkapi dengan aspek-
aspek pemeliharaan yang berkaitan dan memadai meliputi sumber
daya manuasia, fasilitas teknis, peralatan kerja, dokumen
pemeliharaan, suku cadang dan bahan pemeliharaan. Semua
aspek pemeliharaan pastinya memerlukan biaya.
3).Uji fungsi
Kegiatan yang dilakukan se€ra periodik untuk memastikan
fungsi dari peralatan gas medis
4).Kalibrasi
Suatu kegiatan sesrra periodik untuk menentukan
kebenaran konvensional penunjukan instrumen ukur dan
bahan ukur, dengan cara membandingkan terhadap standar
ukumya yang tertelusur (tracable) ke standar Nasional dan
/atau lntemasional.
5).Adjusment
Kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
menstandardkan ulang output setting agar dapat
mengembalikan unjuk kerja dari peralatan gas medis seperti
baru.
6).Over Houl
Kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengganti
beberapa komponen penting pada peralatan disbibusi gas
medis yang telah terukur usia pakainya (usia pakai spare
telah habis)
N KERUSAKAN
Penyebab kerusakan pada alat dikarenakan oleh 2 faktor; faktor
pertama adalah kerusakan yang ditimbulkan dari segi internal alat itu
sendiri seperti: ketahanan komponen yang kurang baik dan faktor
kedua karena adanya faktor luar yang secara langsung dan tidak
langsung dapat menyebabkan kerusakan, contohnya: human enor,
dan frekuensi pemakaian yang tinggi.
RS Pondoklndab‐ P口 dab
Nllmor Surat Peraturan i ":口
TangBal Retis1 9,un1 2015 Tanggal lmplclnentast
フ020/Di「 RSPURyPer/2015 D“ inlau Keln腱 li Pada 18Juni2015 9Juli 2015
HaL 32 dan 50
proses perbaikan, user juga harus membuat Berita Acara
Kerusakan (BAK) yang menjelaskan kronologi penyebab
kerusakan.
3. Waktu perbaikan
Untuk melakukan perbaikan atas kerusakan alat medik,ESD
mempunyai kebuakan diantaranya:
a. Perbaikan didalam jam kerja (08.00 - 16.00 WB)
b. Perbaikan diluar jam keria (On call seMce)
O KALIBRASI
Kalibrasi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memastikan
semua parameter dari suatu alat yang memiliki output dapat terjamin
tingkat akurasinya tidak ada perubahan atau peyimpangan atas
pembacaan atau sefting yang telah dilakukan dari suatu besaran
output. Peralatan gas medis yang wajib dikalibrasi seperti Manometer
dari suction central. Kalibrasi alat lain belum dapat dilakukan karena
belum adanya standard dari negara Rl (DEPKES atau DEPNAKER).
1. Overhoul
RS ind3h― Pun indah
Nomor Sunt PctuFan i Tangeal Rev`1 9 Juni"15 Tang8al lmplelnentasl
7020/Di「 RSPUR17Pc1/2015 Ditiniau Kclnbali Pada 8 Juni 2015 9 Juli 2015
HaL 34 da1 50
Overhoul adalah bagian dari pemeliharaan korektif yaitu kegiatan
perbaikan terhadap peralatan dengan mengganti bagian-bagian
utama alat, bertujuan untuk mengembalikan fungsi dan
kemampuan alat yang sudah menurun karena usia dan
penggunaan. Untuk penentuan dari waktu pelaksanaan over houl
dapat ditinjau dari segi:
a. Usia pakai yang telah tercapai
b. Karena sebab lain (kerusakan yang mengakibatkan terjadinya
kondisi
spare paru bagian lain dari alat medik terkena imbasnya)
Jika suatu alat medik akan diajukan untuk dilakukan over houl
maka ESD atau vendor alat medik terkait harus menyiapkan smua
bahan dan alat kerja agar saat pelaksanaannya dapat berjalan
dengan baik.
LOGISNK
Pengelolaan peralatan medik yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang terpola dan
menyeluruh untuk bagaimana ESD mengelola aset alat medik yang dimiliki oleh
RSPI. Peralatan medik yang ada di RSPI berjumlah ratusan item dimana diperlukan
suatu pengelolaan secar.r baik. Unit ESD yang ditunjuk sebagai pengelola peralatan
medik adalah unit Med'r=l Maintance dimana unit ini ditunjuk secara resmi oleh
RSPI. bentuk pengelolaan yang dilakukan oleh ESD seperti: inventarisasi aset alat
medik, pembuatan slandar operasional, pemeliharaan, kalibrasi, perbaikan dan
equipment dispossitbn
Pengadaan alat medik di RSPI mempunyai alur dimana ESD dapat membuka
permintaan barang dalam bentuk Form Purchasing Request ( PR) yang dibuat
berdasarkan 2 alur besar; pengadaan untuk sprarepart dari alat medik yang
digunakan untuk perbaikan dari kerusakan dan pengadaan yang alat medik yang
bersifat penambahan aset alat medik atau pengadaan baru yang diajukan oleh
unit atau Departemen dengan dilengkapi kajian kebutuhan penambahan alat
baru. ESD dapat memberikan inputan mengenai pengadaan berdasarkan
inventarisasi alat medik dan spek teknik. Pengadaan yang dibuat harus memiliki
beberapa isian yang harus dilengkapi sebagai dasar pengajuan permintaan
diantaranya:
1. No. PR
2. Tgl pengajuan
3. Nama barang yang diajukan
4. Jumlah barang yang diminta
5. Minimal stock
6. Sisa stock
7. Keterangan bisa berupa alasan permintaan
PR yang diajukan akan di evaluasi dan diselujui oleh level Senior Manager
GA&HR, Chief Operating Ofhcer dan Chief Medical Officer, intemal control dan
diterima oleh petugas pengadaan untuk proses pembeliannya.
BAB 6
KESELAMATAN PASIEN
ldentifikasi Resiko
Proses pengelolaan gas medis yang terdiri dari distribusi, pemeliharaan
dan perbaikan merupakan proses yang penuh dengan resiko baik untuk
staf, pengunjung, pasien, bahkan pihak diluar rumah sakit. Resiko-resiko
tersebut adalah :
D. lnfection Control
Unit gas medis menerapkan kebijakan dan prosedur pencegahan dan
pengendalian infeksi sesuai dengan kebUakan rumah sakit, dengan selalu
berkoordinasi dengan Komite Pencegahan dan Pengendalian lnfeksi
RSPI-PURI INDAH. Beberapa aktivitas dasar sehubungan dengan
pencegahan dan pengendalian infeksi meliputi :
A MONITOR:NG
Proses Output
Mutu ●Kecepatan waktu distnbusi gas medis . Tidak ada keluhan supply gas medis
o Ketepatan waktu pemenharaan alat . peralatan selalu siap pakai
e Ketepatan wakm perbalkan alat . kecilnya down [me perbaikan alat
Performa . Jumlah form pemesanan gas medis
Proses Monitoring
Selain daripada pengumpulan data tersebut, monitoring dilakukan juga
dengan cara melakukan pengawasan pelaksanaan SPO di lapangan oleh
petugas teknisi gas medis. Selain itu, dilakukan pula monitoring process
terhadap cara pemakaian / operasional alat gas medik oleh user
B EVALUASi
Evaluasi di:akukan terhadap:
Data Has‖ Monitorlng
Data hasil monitoring dikumpulkan, disajikan dalam bentuk grafik,
kemudian dibandingkan dari bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun.
Data dibuat trend dan dilakukan analisa setiap 3 bulan sekali.
Data dibandingkan dengan standar atau nilai yang diharapkan dari setiap
indikator / parameter yang diukur.
Analisa dilakukan untuk menclri penyebab dari penyimpangan yang
ditemukan dari proses pengumpulan data.
Hasil Monitoring
Selain melakukan analisa data indikator yang diukur, analisa juga
dilakukan terhadap data subyektif hasil pengawasan (Observasi)
pelaksanaan SPO di lapangan. Adapun proses-proses yang esensial
untuk dilakukan pengawasan di lapangan oleh Koorindiantor ESD adalah
C. CONTINUOUSIMPROVEMENT
Merupakan perumusan upaya-upaya perbaikan dari hasil analisis.
Tujuannya adalah menyusun rencana atau program kerja dengan tujuan
untuk memperbaiki performance / mutu yang diperoleh dari proses
monitoring. Continuous improvement selain berupa :
Orang-orang penting yang terlibat di dalam mengembangkan dokumen ini (para penulis
utama)
y
′
Oiedarkan kepada mereka yang namanya tercantum di bawah ini untuk konsultasi &
Ratifi kasirPengesahan:
Dr_Pann■ ,uri
coo Salinan
卜⊃∞一