-$uRAl .rXEEIr,{11%H
Nomor : SDM/KP*IS / t53 i L*17
TEi{TANG
SAT{KSI PELANGGARI.N TATA TERTIB DAN DISIPLIN KARYAWAN
rT PEH.KEBUNAN NUSANTAIIA VII
DIREKSI I}I PERKERUNAN NUSANTARA VII
Menimbang a. bahwa untuk menlresuail-an dengan ketentuan peraturan perundangan iang berlaku
dan ketenfuan peri ,*iraan serta menyesuaikan dengan perkembangan praktk
pelanggarao maka dipandang perlu memperiraiki ketentuan yang diatur dalam Surat
Keputusan Direksi nomor 7.5/Kph/2AA/2Cd3 tanggal 22ldr 2013 tentang Sanksi
Pelanggaran Disiplin dan Tata Tertib Pekerja PI Perkebunan Nusantara VII;
b. bahwa perbaikan Surat Keputusan Direksi sebagaimana dimaksud huruf a di atae,
perlu diu,angkan dalam Surat Keputusan Direksi.
Mengingat 1. Keputusan N{enbri Flukum dan Hak.A.sasi Manusia R[ ItIc. AHU-C006225.AH.01.S2
Tahun 2016 tanggal 01 April 2016 terrtang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran
Dasar Perseroan Terbahs PT Perkebunan Nusantara VII;
2. Keputusan Menteri Badan Usaha Millk Neg-ra dan Direktur Utama Perusahaan
Perseroan (Persero) IyI Perkebunan Nusantara m sehku Pemegang Sahan
[rI Perkebunan Nr-.santara VII No. SK-1471M8U/W/2016 dan No.
3.00/SKPT5lI\/16/2076 tanggal 15 iuli ?01,6 tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Anggota-anggota Direksi flf Perkebunan Nusantara VII;
3. Surat Keputusan Direksi No. SDM/KPIS /183/2tr16 tanggal 29 Agustus 20L6 tentang
Perbaikan Surat Keputusan Direksi No. SDM/KPTS /169/2AM Tanggal S Agustus 2016
Tentang Penetapan Tugas dan Jabatan Anggota Direksi PT Perkebunan Nusantara WI.
Memperhatikan a. SK Direksi nomor 7.5/Kpts/20A/2AB tanggal 22luh 2013 tentang Sanksi Pelanggaran
Disiplin dan Tata Tertib Pekeria PT I'erkeburan Nusantara VII (Persero).
b. SK Bersama nornor 7.75/Kp*/27/2A13 dan nomor KEP-110/DK.VII/12/2013 tanggal
11 Desember 2013 tentang Penyernpurnaan Pedoman Perilaku (Code of Cotrdttct)
PT Perkebunan Nusantara WI (Persero).
c. SI Direksi nomor SDM/SI/006/2016 tanggal 01 September 2016 tentang Disiplin
KaryawanPimpinan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama It{encabut dan rnenyatakan tidak berlaku lagi Surat Keputusan Direksi notnor
7.5/Kpts/20A/2AB tanggal 72. Juh 2013 tentang Sanksi Pelanggaran Disiplin dan Tata
Tertib Peke{a PT Perkebnnan Nusantara VItr (Persero).
Kedua Menetapkan dan memberlakukan Surat Keputusan Direksi tentang Sanksi Pelanggaran
Tata Tertib dan Disiplin Karyawan PT Perkebur.an Nusantara \{II beserta Petunjuk
PelaksanaannYa sehagairnana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini.
Keliga Dengan diber{lakukannya Surat Keputusan ini, ketentuan lainnya yang bertentangan
dengan Surat Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
Keempat Surat keputusan ini berlaku efektif mulai tanggal0l April2017.
DT'ETAPKAN DI : BAND. LAMPLING
EA
DIREKSI
rg*--
Cc : 1. Distrik/Bagian/tlnit
2. SPPNVII
PT PER KEBU ?J AN N U 5 A !,1 TA lI A V I I
Kantor Direksi :
L.ln r.rr N(1. irlai iiaril:i L;l{rrir1 r[.] - i5 i,i i tio\,,iriri Lai]pl.r,,,l
.li. lirliku l;riiit, r::ir
l6lp; 0721-7'j22l3iirrrrriirr-1;lla;.:(ii'li /r)1t/a]i./)'cbrile :hit:i.1.,,.,, ,! / tl' nl.T.aajrrr j F rr:il : sr.llrlt:ir:.ILlr ati,ti!7.irirl
:, rn r p i r Lr t S; r il K eyn t ht s an D i r ek si P T,: rfiK;{#{;;
: #;r{ii
PETUNJU K PE-t" AKS AI\IAAN
PEMBERIAN SANKSI PELANGGARAN TATA TENTIB DAN DISIPLIN KARYAWAN
T}T PERKEBUNAN NUSANTARA VII
PENDAHUTUAN
Perusahaan dan Karyawan menyadari bahwa tata tertib dan disiplin karyawan perlu ditegakkan
sehingga pelanggaran tata tertib dan disiplin karyawan perlu dikenakan sanksi.
Perusahaan dan Karyawan harus melaksanakan kewajibannya, sebagaimana telah ditetapkan
dalam peraturan yang diterbitkan Perusahaar, maupun peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Perusahaan dan Karyawan harus menghindari perbuatan-pc;buatan yang merupakan larangan,
sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan yang diterbitkan Perusahaan maupun peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan yang diatur dalam peraturan yang diterbitkan
Perusahaan dan peraturan perundang'undangan yang berlaku merupakan bentuk kesalahan dan
pelanggaran.
Dalam petunjrrk pelaksanaan ini, dipandang perlu merumuskan pengertian-pengertian sebagai
berikut:
1. Pelanggaran Tata Tertib dan Disiplin Karyawan adalah setiap ucapan, tulisary perbuatan,
dan atau tindakan yang dilakukan oleh Karyawan yang rr'.elanggar ketentuan atau aturan
disiplin dan pedoman perilaku yang diatur oleh Penrsahaan, baik yang dilakukan di dalam
maupun di luar jam kerja.
2. Disiplin adalah ketaatan atau kepatuhan kepada peraturanyang mengikuti ketentuan yang
berlaku dalam lingkungan perusahaan.
3. Sanksi atau hukuman disiplin merupakan suatu tindakan korektif, pengarahan dan
pembinaan atau hukuman yang dilakukan oleh Perusahaan terhadap sikap dan tingkah laku
Karyawan PT Perkebunan Nusantara VII yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin.
4- Masa berlaku surat pemberian sanksi adalah selama 5 (enam) bulan sejak diterbitkan.
5. Karyawan Pimpinan di lingkungan PT Perkebunan Nusantara VII adalah Karyawan
Golongan III A - IVD denganStrata Pengatur, Penata, Pembina yattaGeneral Manager, Kepala
Bagian, Manajer, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Asisten Kepala, Asisten, Staf dan
]abatan setingkat iainnya,
6. Karyawan Non Pimplnair dl lingkungan PT Perkebunan Nusantara VII adalah Karyawan
Golongan IA-IID dengan $trata Penyelia, Juru dan Pelaksana yang menduduki ]abatan antara
lain Krani Kepala, Mandoi Besar, Kepala Gudang, Kepala Satpam, Krani, Mandor, Operator,
]uru Tulis, Agendaris, Penyadap, Pemanen dan ]abatan setingkat lainnya.
7. Gaji ialah sejumlah uang yang diterima oleh Karyawan sebagai irnbaian dari Perusahaan
setelah ia melaksanakan tugas dan pekerjaart,yang terdiri dari gaji pokok dan tunjangan
perusahaan (GP+TP) yang diterimakan dalarn bentuk uang.
8. Frnud adalah tindakan kecurangan yang melanggar ketentuan/prosedur yang berlaku di
perusahaan yang dilakr:rkan dengan sengaja dan dengan maksud unfuk memperoleh
keuntungan pribadi/kelompok/orang lain sehingga merugikan atau berpotensi merugikan
perusahaan atau pihak lain
3'\l {l
Lt*npiranSwtrtKeputusanDireksipro::,rlgwrwff:fr{i)
9. Penurunan jabatan adalah tindakan ntenurunkan jabatan seorang karyawan clari jabatan
struktural yang dipegangnya sesuai jenjang kepangkatan dan golongan yang herlaku di
perusahaan dikarenakan rnelakukan pelanggaran tata tertib dan disiplin.
10. Pencabutan jabatan adalah pembebasan dari jabatan struktural yang dipegangnlra
dikarenakan melakukan pelanggaran tata tertib dan displin.
't1. Tidak sengaja yaitu alpa,lalai, dan ceroboh dalam melaksanakan pekerjaannya.
12. Merugikan perusahaan adalah berkurangnya uang dan barang yang dapat
diperhitungkan/diperkirakan jumlah nilainya sebagai akibat pelanggaran disiplin karyawan
baik sengaja nraupun tidak sengaja.
2. Jenis Pelanggaran Tata l'ertib dan Disiplin sebagaimana tercantum dalam ketentuan ini
tidak bersifat terbatas, sehingga setiap pelanggaran atas perahrran l ang diterbitka.r
Perusahaan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, tetap dapat diproses
dan dijatuhi Hukuman Disiplin.
r1 m
!-,;:;ryiran Surnt Keyn:!usnn Direksi PT Perketnfisn Nusantura VII
Nomor : SDNI/KPTS/ 053 / 2017
c. Karyawan yang tidak terlibat dalam pelaksanaan pelanggaran, namun Karyawan Ybs.
mengetahui pelaksanaan pelanggaran atau bukti-bukti yang menunjukkan adanya
pelanggaran narnun yang bersangkutan tidak melaporkan hal tersebut kepada
Pimpinan atau Pejabat yang berwenang.
1.) Terlambat masuk kerja 2 (dua) sampai 4 (empat) hari dalam sebulan tanpa alasan
yang dapat dipertanggungj awabkan
2) Tidak mengisi daftar hadir/mesin presensi yang telah disediakan oleh Perusahaan
3) Tidak menjaga/ memelihara kebersihan/ kerapihan di lingkungan kerja.
4) Melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan Pekerjaan di dalam waktu
kerja.
5) Mengedarkan daftar sumbangan, menempel atau mengedarkan poster/ selebaran
yang tidak ada hubungannya dengan Perusahaan dan tanpa seizin
Manajer/Kepala Bagian / Geneml Msnagerf Direksi.
6) Tidak menyerahkan surat keterangan sakit atau persetujuan (bila surat keterangan
sakit dari luar perusahaan) clari dokter Perusahaan, dokter yang dirun;uk
Perusahaan atdlr petugas kesehatan yang diberi kewenangan untuk mengeluarkan
surat keterangEn sakit, paling lambat 1 (satu) hari setelah hari pertama tidak
masuk kerja katena alasan sakit.
Sanksi hukuman disiplin Pelanggaran Tata Tertib Karyawan sebagaimana tersebut
di atas adalah:
1) Teguran Lisan,
o Fejabat Yang Berwenang harus mengambil putusan atas Pelanggar.u:r Tata Tertib
dan Disiplin tersebut selambat-laurbatnva 10 (sepuluh) hari kerja sejak
diterimanya reknnrendasi dari atasan langsung Karyawan Ybs. atau hasil
pemeriksaan.
2) Teguran Tertulis.
r Diberikan kepada Karye.r,.zan yang dalam masa beriaku hukuman disiplin
Teguran Lisan mengulangi/melakukan pelar"rggaran tata tertib dan disiplin
Karyawan baik seje-nis maupun berbeda;enis.
. Karyawan yang mendapatkan sanksi Teguran Tertulis, dikenakan Pemotongan
Gaji sebesar 2A % perbulan selama 6 bulan dan evaluasi penilaian nr;tksimal
mendapat 1 (satu) berkala.
. Peiabat Yang Bervenang harus rnengambil keputusan atas Pelanggaran Tata
Tertib dan Disiplin tersebut seiambat-Iambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sejak
diterimanya rekomendasi dari atasan langsurrg Karyawan Ybs atau l::rsil
pemeriksaan.
3) Peringatan Pertama.
. Diberikan kepada Karyawan yang dalam nursa berlakunya sanksi Teguran
Tertulis, mengulangi/melakukan pelanggaran tata tertib dan disiplin Karyawan
baik sejenis ilurupun berbeda jenis.
. Sanksi Peringatan Pertama, diikuti dengan :
a) Penundaan kenaikan berkala/golongan selama 1 (satu) tahun penilaian dan
kenaikan jabatan selama 2 (dua) tahun penilaian.
b) Pemotongan Gaii sebesar 30 % perbulan selama 6 bulan.
4) Pedngatan Kedua.
o Diberikan kepada Karyawan yang dalam masa berlakunya sanksi Peringatan
Pertarna, mengulangi/melakukan pelanggarantata tertib dan disiplin Karyawan
baik sejenis maupun berbeda jenis.
o Sanksi Peringatan Kedua, diikuti dengan:
a) Penurunan berkala L (satu) tingkat dari berkala saat merrdapat Peringatan
Kedua.
b) Penundaan kenaikan berkala/golongan selama 1 (satu) tahun penilaian dan
kenaikan jabatan selama 2 (dua) tahun penilaian.
c) Pemotongan Gaji sebesar 40 % perbulan selama 6 bulan.
d) Bagi Kariawan yang ruang berkalanya tidak memungkinkan untuk
diturunkan (berkala 0) dapat diturunkan ke berkala maksi.:num pada
golongan rti bawahnya.
e) Khusus untuk Karyawan Golongan IA/0 karena tidak memungkinkan untuk
Penunman berkala, maka dilakukan penundaan penilaian selama 2 (dua)
tahun.
5) Peringatan Ketiga.
. Diberikan kepada Karyawan yang dalam masa berlakunya sanksi Peringatan
Kedua, mengulangi/melakukan pelanggaran tata tertib dan disiplin Karyar.van
baik sejenis rrur:lpun berbeda jenis.
3\[ dr.'
5
LampiranSuratKeputusunDireksiPTr:,r#ffi{ry.Jiirt:;Fr{ii
1) Teguran Tertulis.
r Diberikan kepada Karyawan yang untuk pertama kalinya melakukan
pelanggaran tata tertib dan .lisiplin Karyawan tersebut di atas baik sejenis
maupun berbeda janis.
_l<\I ,n
!.anrpiransuratKeputusanDireksiProT,r{#ffir*iH;rfr{{,
2) Peringatan Pertama"
Diberikan kepada Karyawan yang dalam masa berlakunya sanksi Teguran
Tertulis, mengulangi/melakukan pelanggaran tata tertib dan disiplin Karyawan
baik sejenis maupun berbeda jenis.
Sanksi Peringatan Pertama, diikuti dengan :
a) Penundaan kenaikan berkala/golongan selama 1 (satu) tahun penilaian dan
kenaikan jabatan selama 2 (dua) tahun penilaian.
b) Pemotongan Gaji sebesar 30 % perbulan selama 5 bulan.
3) Peringatan Kedua.
. Diberikan kepada Karyawan yang dalam ulasa berlakunya sanksi Peringatan
Pertama, mengulangi/melakukan pelanggaran tata tertib dan disiplin Karyawan
baik sejenis maupunberbeda jenis.
o Sanksi Peringatan Kedua, diikuti dengan:
a) Penurunan berkala 1 (satu) tingkat dari berkala saat mendapat Peringatan
Kedua.
b) Penundaan kenaikan berkala/golongan selama 1 (satu) tahun penilaian dan
kenaikan jabatan selama 2 (rlua) tahun penilaian.
c) Femotongan Gaji sebesar 40 % perbulan selan:a 6 bulan.
d) Bagi Karyawan yang ruang berkalanya tidak memungkinkan untuk
diturunkan
_(berkala
0) dapat diturunkan ke berkala miksimum pada
golongan di bawahnya.
e) Khusus untuk Karyawan Golongan IA/0 karena tidak memungkinkan untuk
Penurunan berkala, maka dilakukan penundaan penilaian selama 2 (dua)
tahun.
4) Peringatan Ketiga.
Diberikan kepada Karygwan yang clalam masa berlakunya sanksi peringatan
5*t"l mSnqrrlangi/rrtelakukan pelanggaran tata tertib dan d.isiplin Karyiwan
baik sejenis mbupun berbeda jenis.
Sanksi Peringatan Ketiga diikuti dengan:
a) Penurunan golongan 1 (satu) tingkat dari golongan saat mendapat peringatan
Ketiga.
b) Penurunan dan/atau pencabutan jabatan.
c) Penundaan kenaikan berkala/golongan selama 1 (satu) tahun penilaian dan
kenaikan jabatan selama 2 (dua) tahun penilaian.
d) Pemotongan Gaji sebesar 50 % perbulan selama 6 bulan.
e) Khusus untuk Karyawan Golongan IA/0 karena tidak memungkinkan untuk
penumnan golongan, maka dilakukan penundaan penilaian selama 2 (dua)
tahun.'
,'\ tl'
LampirmStrtrtKepwtusanDireksiPToir,r!::tr;rtWffi::fr{{,
B. PELANGGANAN FUNDAMENTAL
1. Dasar tindakan atas Pelanggaran Fundamental adalah temuan kasus pelanggaran, hasil
audit, atau pengaduan yang didasarkan atas informasi yang lengkap dan dapat
dipertanggungjawabkan untuk ditinCaklanjuti.
2. Karyawan yang terbukti melakukan Pelanggaran Fundamental dapat dijatuhi Hukuman
Disiplin berupa :
a. Surat Peringatan Pertama
b. Surat Peringatan Kedua
c. Surat Peringatan Ketiga
d. Pemutusan Hubungan Kerja
1) Pelanggaran Kewenangan;
2) Kesengajaan;
3) Finansial;
4) Kedisiplinan.
b. Kriteria Pelanggaran Kewenangan antara lain sebagai berikut :
1) Peringatan Pertama
o Diberikan kepada Karyawan yang untuk pertamakalinya melakukan
pelanggaran {isiplin tersebut ci atas, tanpa melalui Teguran Lisan dan Teguran
Tertulis. 1
o Sanksi Peringiitan Pertama, diikuti dengan:
a) Penundaan kenaikan berkala/golongan selama 1 (satu) tahun penilaian dan
kenaikan jabatan selama 2 (dua) tahun penilaian.
b) Pemotongan Gaji sebesar 30 7o perbul;ur selama 6 bulan.
2l Peringatan Kedua.
r Diberikan kepacla Karyawan yang dalam masa berlakunya sanksi Peringatan
Pertama, mengulangi/melakukan pelanggaran tata tertib dan disiplin Karyawan
baik sejenis fiulupun berbeda jenis.
:<1 i
L.arnpiranSuratKepttusanDireksiPTr::y*#;{r1l;;#{;r{i,
3) Peringatan Ketiga.
*tl ori
10
[.nntpiranSiiratKepuhtsanDireksipTT,rry#r1frririitr::r;r{;:
1) Peringatan Kedua.
o Diberikan kepada Karyawan yang untuk pertama kalinya melakukan
pelanggaran tata tertib dan disiplin Karyawan tersebut di atas, tanpa melalui
Teguran Lisan, Teguran Tertulis dan Peringatan Pertama.
o Sanksi Peringatan Kedua diikuti dengan :
a) Penurunan berkala 1 (satu) tingkat dari berkala saat mendapat Peringatan
Kedua.
b) Penundaan kenaikan berkala/golongan selama 1 (satu) tahun penilaian dan
kenaikan jabatan selama 2 (dua) tahun penilaian.
c) Pemotongan Gaji sebesar 40 o/o perbulan selama 6 bulan.
d) Bagi Karyawan yang ruang berkalanya tidak memungkinkan untuk
diturunkan (berkala 0) dapat diturunkan ke berkala maksimum pada
golongan di bawahnya.
e) Khusus untuk Karyawan Golongan IA/0 karena tidak memungkinkan untuk
penurunan berkala, maka dilakukrn penundaan penilaian selama 2 (dua)
tahun.
2l Peringatan Ketiga.
r Diberikan kepada Karyawan yang dalam masa berlakunya sanksi Peringatan
Kedua, meng.irlangi/rnelakukan pelanggaran tata tertib dan disiplin Karyawan
baik sejenis maupun berbeda jenis.
o Sanksi Peringatan Ketiga diikuti dengan:
a) Penurunan golongan L (satu) tingkat dari golongan saat mendapat Peringatan
Ketiga.
b) Penurunan dan atau pencabutan jabatan.
c) Penundaan kenaikan berkala/golongan selama 1 (satu) tahun penilaian dan
kenaikan jabatan selama 2 (dua) tahun penilaian.
d) Pemotongan Gaji 50 % perbulan selama 6 bulan.
e) Khusus untuk Karyawan Golongan IA/0 karena tidak memungkinkan untuk
penurunan golongan, maka dilakukan penundaan penilaian selama 2 (dua)
tahun.
*\
? 11
Lantpiran Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara VII
Nomor : SDM/KPTS/ 053 / 2017
L) Terlambat masuk ke{a 20 (dua puluh) hari atau lebih dalam sebulan.
2) Selama jam kerja di Penrsahaan, meiakukan Pekerjaan bagi Perusahaan lain.
3) Tidak masuk kerja selama 4 (ernpat) hari kerja secara berturut-turut tanpa alasan
yang sah.
4) Memberikan keterangan rrraupun data Perusahaan tanpa izin atasan atau
membocorkan rahasia Perusahaan kepada pitak lain.
5) Menyeran& mengatiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau
atasan/ pimpinan atau keluarganya.
6) Terbukti dan/ atau tertangkap tangan melakukan perbuatan asusila/perzinaan
atau melakukan perjudian.
7) Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan.
8) Dengan sengaja atau kecerobohan membiarkan teman sekerja atau
atasan/pimpinan dalam keaCaan bahaya di tempat kerja.
9) Meminta hadiah dmr/atau grarifikasi dalam bentuk apapun baik bagi karyawan
mauPun keluarganya dari pihak intemal maupun eksternal Perusahaan yang
memiliki hubungan langsung dengan kegiatan usaha Perusahaan atau
jab atarr/ tugas Pekerj aan.
L0) Melakukan perbuatan lainnya yang diancam pidana penjara minimal 5 (lima)
tahun atau lebih.
Sanksi hukuman disiplin atas Pelanggaran Disiplin yang tidak bersifat fraud
sebagaimana tersebut di atas adalah:
1) Peringatan Ketiga
. Diberikan kepada Karyawan yang untuk pertama kalinya melakukan
pelanggaran disiplin yang bersifat tidak fraud terselrut di atas, tanpa melalui
Teguran Lisan, Teguran Tertulis, Peringatan Pertama dan Peringatan Kedua.
o Sanksi Perin$atan Ketiga diikuti dengan:
a) Penurunan golongan 1 (satu) tingkat dari golongan saat mendapat Peringatan
Ketiga. i
b) Penurunan dan/atau pencabutan iabatan.
c) Penundaan kenaikan berkala/golongan selama 1 (satu) tahun penilaian dan
kenaikan jabatan selam.a 2 (dua) tahun penilaian.
d) Pemotongan Gaji 50 % perbulan selarna 6 bulan.
e) Khusus untuk Karyawan Golongan IA/0 karena tidak memungkir:kan untuk
penurunan golongan, meka dilakukan penundaan penilaian selarna2 (dua)
tahun.
*lq 12
LanryirrmSuratKepuhtsanDireksiPTl1r:ffi{rt,;g;r;r{ii
*t cni.
14
Lampiran Suret Keputustrn Direksi PT Per'r;eirynan Nusantara VII
Nomor : SDTAKPTS/ 053 / 2017
a. Keterlibatan Karyawan Ybs. dalam Pelanggaran Disiplin, apakah sebagai Pelaku Utama
Pelanggaran atau Pembantu Pelaku Pelanggaran:
b. Esensi dari Pelanggaran Disiplin tersebut, apakah prinsipil/bersifat mendasar atau tidak,
yaitu apabila perbuatan merupakan pelanggaran terhadap prinsip dasar atau kebijakan
perusahaan dan berdampak startegis di Perusairaan dan/atau dapat membawa akibat
hukum terhadap Perusahaan, haik secara perdata'maupun pidana, dan/atar: menimbulkan
potensi kerugian yang bernilai materiil;
c. Asas keadilan;
d. Asas kepatutan;
e. Hal-hal yang dapat meringankan sanksi hukuman disiplin, antara lain: pengakuan,
bertindak kooperatif, melakukan upaya mitigasi risiko, ititad baik untuk melJporkan
adanya pelanggarart upaya-upaya perbaikan untuk mengurangi kerrrgian;
f., Hal-hal yang dapat mernberatkan Hukuman Disiplin, unturu tiin: dilakukan oleh
Karyawan yang pernah dijatuhi Hukuman Disiplin, Karyawan yang meriduduki jabatan
strukturaf perbuatan {ilakukan berulang-ulang, merusak repuiasi dan/atau nama baik
Perusahaan, merugikal perusahaan, bertentangan dengan kebijakan skategis perusahaan.
2. Sanksi Hukuman Disiplin yang dijatuhkan kepada Karyawan yang terbukti melakukan
Pelanggaran Disiplin tidak "diperbolehkan berlaku surut.
3. Dalam hal Karyawan dijatuhi Sanksi Hukuman D:siplin berupa Teguran Tertulis, Surat
Peringatan Pertama, Surat Peringatan Kedua dan Surat Peringitan f"Ugu , rnaka kepada
Karyawan Ybs. tetap diberikm kenaikan Gaji Pokok sesuai ketent.ran yang berlaku digan
memperhatikan Golongan terakhir Karyawan Ybs.
v. SANKSI FINANSIAL
1- Selain sanksi hukuman disiplin, Karyawan yang terl-rukti melakukan pelanggaran tata terfib
dan disiplin karyawan yang menimbulkan kerugian secara finansial 6agi pJrusahaan maka
dapat dibebani sanksi finansial untuk mengganti seluruh dan/atau sebagian kerugian
Perusahaan sesuai dengan tanggung jawabnya.
*\ 'o"
15
Lanryiran Surat Keputusan Direksi PT Perkehunan Nusantara VII
' Nomor : SDITVKPTS/ 053 / 20L7
*\ ?,
16
LamliTin |'"trat Kelntusan Direksi PT Perkehunan Nusantara VII
Nomor : SDIOKPTS/ Ofi / 2AL7
3. Dengan pertimbangan untuk melengkapi bukti-bukti atau atasan lainnya sehingga proses
penjah:han sanksi hukuman disiplin diperkirakan akan melampaui jangka waktu yang
ditetapkan, maka Tim Pemeriksa harus mengajukan perpanjangan jurlgku waktu disertai
alasan yang dapat dipertanggungjarvabkan, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
kalender sebelum berakhirnya jangka waktu proses penjatuhan sanksi hukuman disiplin
sebagaimana diatur di eitas.
4. Perpanjangan jangka waktu proses penjatuhan sanksi hukuman disiplin sebagaimana
diatur di atas diajukan kepada Direksi untuk karyawan Golongan III * IV dan Karyawan
Golongan I - II di Kantor Direksi serta kepada General Manager/Manajer Ur,il sn16L
karyawan Golongan I - II di Distrik dan Unit
Dalam hal perpanjangan jangka waktu proses penjatuhan sanksi hukuman disiplin
disetujui, maka perpanjangan waktu tersebut hanya diizinkan paling lama 15 (lima belas)
hari kerja, sehingga secara keseluruhan jangka wakfu proses penjatuhan sanksi hukuman
disiplin adalah 100 (seratus) hari kerja sejak dimulainya perneriksaan.
Dalam hal jangka waktu proses penjatuhan Hukuman Disiplin telah berakhir tetapi
Hukuman Disiplin belum dapat ditetapkan maka:
a. Proses penjatuhan Hukuman Disiplin tetap dilanjutkan sampai dengan ditetapkanrqya
putusan Hukuman Disiplin.
b. Atas kelebihan jangka waktu yang telah ditetapkan, yaitu 85 (delapan puluh lima) hari
kerja atau 100 (seratus) hari kerja (apabila diperpanjang), maka harus Ciperhitungkan
sebagai faktor pengq-rarrg masa hukuman dan masa berlaku konsekuensi logisnya.
a. Skorsing
Tindakan skorsing dapat diberikan kepada Karyawan yang sedang dalam proses
penyidikan oleh pihEk Perusahaan karena diduga melakukan tindakan pelanggaran tata
tertib dan disiplin Karyawan, dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Dibebashrgaskan i dari jabatannya dengan tujuan tidak mengganggu proses
p emeriksaan/ inveisti gasi.
2) Karyawan yang diskorsing tetap masuk kerja namun tidak melaksanakan tugas
jabatannya.
3) Selama diskorsing, Gaji beserta hak-hak lainnya tetap diberikan penuh sesuai dengan
ketentuan yangberlaku.
4) Apabila hasil pemeriksaan/investigasi dinyatakan tidak bersalah, maka Karyawan
tersebut kembali melaksanakan tugas sesuai dengan jabatannya, namun apabila
dinyatakan bersalah dilanjutkan dengan pemberian sanksi disiplin sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
,If
-\ 19
Lnnryir,trt %ffat Ktilxttltsar; Direksi PT Perkthunan Nus$ntara VII
Nontor : SDlra/KPTS/ 053 / 2017
b. Pembebasan Tugas
Pembebasan tugas kepada Karyawan dilakukan apabila Karyawan ditahan oleh pihak
yang berwajib karena d'Juga melakukan tindak pelanggaran atau tindak pidana, diatur
sebagai berikut :
1) Paling lama 6 (enam) bulan takwim terhitung tanggal 1 (satu) bulan berikuhrya
Karyawan yang bersangkutan ditahan, Perusahaan tidak wajib membayarkan Gaji
tetapi diganti dengan uang bantuan kepada keluarga Karyawan yang menjadi
tanggungannya dengan ketentuan sbb :
a) Untuk 1 (satu) orang tanggungan:25%dariGa1i.
b) Untuk 2 (dua)orang tanggungan:35%dari Gaji;
c) Untuk 3 (trga) orang tanggungan:45%dari Gaji;
d) Untuk 4 (empat) orang tanggungan/lebih: 50%dari Gaji.
2) Apabila setelah waktu 6 (enam) bulan belum ada putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap, maka perusahaan tidak membayarkan uang bantuan
kepada keluarga Karyawan yang menjadi tanggungannya sampai dengan adanya
putusan pengadilan yang berkekuatan tetap.
3) Apabila putusan Pengadilan yarr.tg telah rnempunyai kekuatan hukum tetap
menyatakan bahwa Karyawan tersebut tidak bersalah, maka dipekerjakan kembali
sesuai formasi jabatan yang tersedia dan hak selama ditahan dikembalikan setelah
diperhitungkan dengan uang bantuan selama 6 (enam) bulan dimaksud pada butir L,
namun bila dinyatakan bersalah maka Perusahaan dapat memutuskan hubungan
kerja terhadap Karyawan yang bersangkutan.
c. Penugasan Sementara
Penugasan Sementara Karyawan ke ternpat kerja Lain dengan Golongan dan Jabatan
yang sanur selama rn'aktu tertentu sesuai kebutuhan pemeriksaan oleh pihak Perusahaan
dikarenakan Karyawan Ybs. diduga melakukan tindakan pelanggaran.
VII. Rehabilitasi r
1. Pengertian :.
Rehabilitasi adalah perrurlihan hak-hak Karyawan yang mendapat sanksi pelanggaran tata
tertib dan disiplin ke jabatin dan golongan semula atau ietingkatierta pengembatian hat-trat
lain yang mengikuti sanksi'sebagaimana sebeltrm mendapatkan hukuman.
2. Persyaratan
Dalam masa berlaku sanksi atau setelahnya, ditemukannya buktlbukti baru atau adanya
putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap menyatakan bahwa Karyawan
tersebut tidak bersalah.
3. Mekanisme
a. Permohonan rehabilitasi diajukan oleh Karyawanl yang bersangkutan kepada C*neral
Manager/Kepala Bagian/It{anajer Unit masing-masing yang disertai bukti baru atau
putusan pengadilan.
*\ b. 20
Larup ir an surat Keputusan D ireksi pr
T,r{#;ff i!;tr :;r;r{ii
b. Distrik/Bagian/Unit mengusulkan keptida pejabat yang berwenang untuk mendapatkan
persetujuan.
c. Setelah mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang maka Distrik/Bagian/Unit
menindaklanjutinya dengan ketentuan sebagai berikut
1) Kewenangan memberikan persetujuan rehabilitasi diatur :
Karyawan
No. Kewenangan
Golonsan di
a) IA-IB Distdk dan Unit
General Manarer
b) IC- IID Direktur Bidang Terkait
c) IA. IID Kandir Direktur Bidang T'erkait
d) MA - IVD UnitlDistrikl Kandir Direktur Utama
2) Kewenangan pencabutan sanksi yang telah disefujui pejabat yang berwenan& diatur :
a) Surat pencabutan sanksi diterbitkan oleh pejabat yang mengeluarkan surat sanksi
sesuai kewenangan penerbitan saflksi pelanggaran tata tertib dan disiplin Karyawan.
b) Surat Keputusan rehabilitasi ditandatangani oleh :
Karyawan
No. Kewenangan
Golongan Bertugas di
General Manager lvianaier Unit masing-
a) IA*IB Distrik dan Unit
1
masing
b) IC - IID Direktur Eidang Terkait
c) IA - IID Kandir Direktur Bidans Terkait
d) IIIA. TVD Unit/Disilik/ I(andir Direktur Utama
*tl q,
2L
L nnpir an Sur nt Kepu t s rn D ir eksi P T r::y:#rTrY!;
f;::rlrY;)
3. Mekanisme
a. Permohonan pengampunan sanksi disiplin diajukan oleh Karyawan yang bersangkutan
kepada C,enerril Mnnager/Kepala Bagian,/Manajer Unit masing-masing yang disertai
lampiran penduktmg sebagaimana persvaratan poin 2 (dua) tersebut di atas.
b. Diskikl Bagianl Linit mengusu'lkan ke-pada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
c. Khusus karyawan yang jabatan terakhimya adalah jabatan puncak {General
Manager/Kepala Bagianr/Ivlanajer Unit), Ybs- mengusulkan permohonan pengampunan
sanksi disiplin langsung kepada Direksi yang disertai lampiran pendukung seb*gaimana
persyaratan poin 2 (dua) tersebut di atas.
d. Setelah mendapa&an persetujuan dari Direksi, maka Distrik/Bagian/Uni:
menindaklanjutinya dengan menerbitkan Surat Keputusan Pengampunan Sanksi Disiplin
dengan ketentuan sebagai berikut :
- Karyawan Gol. IA s.d. IB di Distrik dan Unit olelr. General Manager Distrik/ Mana;jer
Unit masing-masing.
- Karyawan Gol. IC s.d.IID di Distrik dan Unit olehGeneri;lManager.
- Karyawan Gol. IA s.d. IID di Kantor Dreksi oleh Dreksi.
- Karyawan GoI.IIIA s.d.IVD di Diskik/Bagian/Unit oleh Direksi.
e. Surat Keputusan Pengampunan Sanksi Disiplin di atas merupakan salah satu syarat bagi
Karyawan yang bersangkutan untuk mengikuti kualifikasi/asesmen guna menduduki
suafu jabatan tertentu sesuai ketentuan yang herlaku.
X. KETENTUAN PERALIHAN
1. Tindakan Pelanggaran Disiplin yang terjadi sebelum tanggal mulai berlakunya Surat
Keputusan ini yaitu sebelum fanggal 01 April 2017 maka masih berlaku Surat Keputusan
Direksi nomor 7.5/Kpts/20}/2013 tanggal 22luli 2013 tentang Sanksi Pelanggaran Disiplin
dan Tata Tertib Pekerja PT Perkebunan Nusantara WI.
2. Tindakan Pelanggaran Disiplin yal'g terjadisetelah berlakunya Surat Keputusan ini yaitu mulai
tanggal 01 April 2017, rnaka herlaku Surat Keputusan Direksi nomor SDM/KPIS /A$/2017
tanggal 14 Februari 2A17 tentang Sanksi Pelanggaran Tata Tertib dan Disiplin Karyawan
PI Perkebunan Nusantara VII.
3. Terhadap Karyawan yung'r"durrg atau telah menjalani Sank"si Pelanggaran Tata Tertib dan
Disiplin untuk selanjutrya frenyesuaikan clan tunduk pada Surat Xelutusan Direksi nomor
SDM/KPTS/053/2017 tanggal 14 Februari 2017 tentang Sanksi Pelanggaran Tata Tertib dan
Disiplin Karyawan PT Perkebunan Nusantara VII.
*\ d
n
L*rnpiran Surtt Kepuhtsan Direksi PT Perk-ehunan Nusantara VII
Nomor : SDM/KPTS/ 053 / 2017
XI. LAIN-LAIN
1. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Surat Keputusan ini akan ditetapkan kemudian dalam
Peraturan tersendiri.
2. Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal l April 2017, dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, rnaka akan diadakan penyesuaian sesuai
kebutuhan perusahaan.
5<\
24